persepsi anak tentang rasa -...
Post on 14-Jul-2019
222 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
SKRIPSI
Oleh :
Dimas Alfian Perdana Putra
09810152
PERSEPSI ANAK TENTANG RASA
(Studi Deskripsi Pada Warna Minuman)
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
i
SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai
Salah satu persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Dimas Alfian Perdana Putra
09810152
PERSEPSI ANAK TENTANG RASA
(Studi Deskripsi Pada Warna Minuman)
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
i
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Skripsi : Deskripsi Warna Minuman Terhadap Persepsi Anak Tentang Rasa
NamaPeneliti : Dimas Alfian Perdana Putra
NIM : 09810152
Fakultas : Psikologi
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang
Waktu Penelitian : 20 November – 10 Desember 2015
Skripsi ini telah diuji oleh dewan penguji pada tanggal 20 April 2016
Dewan Penguji
Ketua Penguji : Yudi Suharsono, S.Psi. M.Si ( )
Anggota Penguji : 1. Siti Maimunah, MA ( )
: 2. Dra. Nida Hasanati, M.Si ( )
: 3. Ni'matuzahroh, S.Psi, M.Si ( )
Pembimbing I
Yudi Suharsono, S.Psi. M.Si
Pembimbing II
Siti Maimunah, MA
Malang, 05 Agustus 2016
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang
Dra.Tri Dayakisni, M.Si
iii
SURAT PERNYATAAN
Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : Dimas Alfian Perdana Putra
Nim : 09810152
Fakultas : Psikologi
PerguruanTinggi : Universitas Muhammadiyah Malang
Menyatakan bahwa skripsi/karya ilmiah ini yang berjudul :
Persepsi Anak Tentang Rasa (Studi Deskripsi Pada Warna Minuman).
1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam
bentuk kutipan yang digunakan dalam naskah ini dan telah disebutkan sumbernya.
2. Hasil tulisan karya ilmiah/skripsi dari penelitian yang saya lakukan merupakan hak
bebas royalti noneksklusif, apabila digunakan sebagai sumber pustaka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan undang-
undang yang berlaku.
Mengetahui
Ketua Program Studi
Yuni Nurhamida, S.Psi. M.Si
Yang Menyatakan
Dimas Alfian Perdana Putra
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat
dan Hidayah-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Persepsi Anak Tentang Rasa (Studi Deskripsi Pada Warna Minuman)”, sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas
Muhammadiyah Malang.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan
petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Dra. Tri Dayakisni, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. Yudi Suharsono, S.Psi. M.Si dan Siti Maimunah, MA selaku dosen pembimbing
yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan motivasi
hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
3. Dra.Tri Dayakisni, M.Si selaku dosen wali yang telah memberi dukungan dan
pengarahan sejak awal perkuliahan hingga selesainya skripsi ini.
4. Kedua orang tuaku yang tercinta, dan adikku yang tersayang serta seluruh keluarga,
yang selalu memberikan dukungan, do’a, dan kasih sayangnya sehingga penulis
termotivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Teman-teman Fakultas Psikologi angkatan 2009 khususnya kelas C yang
memberikan semangat, dukungan serta berbagi ilmu dan saling melengkapi
kekurangan masing-masing.
6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan
bantuan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, dan semoga menjadi amal
ibadah yang diterima oleh Allah SWT.
Penulis menyadari tiada satupun karya manusia yang sempurna, sehingga kritik dan
saran demi perbaikan skripsi ini sangat penulis harapkan. Meski demikian, penulis
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca
pada umumnya.
Malang, 05 Agustus 2016
Penulis,
Dimas Alfian Perdana Putra
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN .......................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ............................................................................................... iv
DAFTAR ISI .............................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. vii
ABSTRAK ................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................... 2
TINJAUAN TEORI ................................................................................................... 4
Persepsi ............................................................................................................. 4
Proses Terbentuknya Persepsi .......................................................................... 4
Faktor yang Mempengaruhi Persepsi ............................................................... 5
Definisi Warna .................................................................................................. 5
Fungsi Warna .................................................................................................... 6
Dinamika Persepsi Anak Tentang Rasa ............................................................. 7
METODE PENELITIAN............................... ........................................................... 8
Rancangan Penelitian .......................................................................................... 8
Subyek Penelitian ............................................................................................... 8
Instrumen Penelitian ........................................................................................... 9
Prosedur dan Analisa Data .................................................................................. 9
HASIL PENELITIAN ............................................................................................... 11
DISKUSI .................................................................................................................... 11
SIMPULAN DAN IMPLIKASI.............................. .................................................. 13
REFERENSI.......... .................................................................................................... 14
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Deskripsi Data Persepsi Citarasa (N = 60) ................................................. 11
vii
Daftar Lampiran
Lampiran 1 Blue Print Hasil Try Out “Persepsi Anak Tentang Rasa
(Studi Deskripsi Pada Warna Minuman)” ........................................... 16
Lampiran 2 Analisis Diskriptif “Persepsi Anak Tentang Rasa
(Studi Deskripsi Pada Warna Minuman)” ........................................... 27
1
PERSEPSI ANAK TENTANG RASA
(Studi Deskripif Warna Minuman)
Dimas Alfian Perdana Putra
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang
dimasalfianperdanaputra@ymail.com
Persepsi dengan pandangan dapat dilakukan individu dan memungkinkan untuk
menetapkan rasa berdasarkan informasi atas warna yang dilihat. Warna menjadi salah satu
daya tarik tersendiri bagi anak-anak, sehingga warna seringkali dijadikan strategi marketing
bagi para produsen industri minuman dan makanan untuk meningkatkan penjualannya.
Bagi anak-anak warna akan menjadi salah satu acuan pemilihan makanan atau minuman
tertentu, pemilihan warna yang tepat tentu akan merepresentasikan sebuah rasa. Penelitian
ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. menggunakan subjek
sebanyak 60 orang dari SDN Balongsari Mojokerto dengan random sampling. Hasil
penelitian didapatkan bahwa subjek secara dominan mempersepsikan minuman berwarna
merah dan biru diidentikan dengan rasa manis dengan prosentase 58,3% dan 30%.
Sementara subjek mempersepsikan minuman yang berwarna kuning diidentikan dengan
rasa asam dengan prosentase 36,7%.
Kata Kunci: Persepsi Anak, Tentang Rasa, Warna Minuman.
With taste perception lies at the mouth pencecapnya functions, and it allows an individual
to select based on a particular flavor. Food and drinks children into its own market share in
the industrial world. Colors become one of the main attraction for children, so that the color
made in the marketing strategy for the beverage and food industry to improve penjualanya.
For children of color will become one of the reference selecting certain foods or beverages,
the selection of the appropriate color would represent a sense. This research uses
descriptive method with quantitative approach. use the subject of 60 people from SDN
Balongsari Mojokerto with random sampling. The results showed that subjects were
predominantly mepersepsikan red and blue drinks is identified with a sweet taste with a
percentage of 58.3% and 30%. While yellow drink synonymous with a sour taste with a
percentage of 36.7%.
Keywords: Perceptions of the Child, On Pain, Color Beverages.
2
Manusia adalah makhluk yang selalu berusaha menafsirkan dan memahami semua hal yang
ada dalam kehidupannya serta mempersepsi apa saja yang mereka dengar, mereka lihat,
mereka sentuh, dan mereka rasakan. Semua proses penafsiran dan pemahaman dilakukan
lewat perantara alat indera. Persepsi sendiri adalah cara dari otak untuk mengorganisasikan
perasaan yang dapat membuat suatu rasa keluar darinya, dalam hal ini pengenalan subjek
datang dari kombinasi sensori dan memori dari pengalaman sensoris tertentu. Dengan kata
lain, persepsi adalah proses untuk mengumpulkan dan memasukkan stimulus berupa
pengalaman sensoris ke dalam otak untuk menentukan respon apa yang akan diberikan
terhadap stimulus tersebut (Papalia, 1985).
Proses tersebut berlangsung dan berkembang terus-menerus sejak masa kanak-kanak.
Selama masa itu, anak lebih melihat dan menyimpulkan segala sesuatu lewat cara yang
sederhana serta lebih terfokus untuk memikirkan segala sesuatu yang bisa dilihat dan
disentuh saja. Persepsi dengan pengecapan terletak pada fungsi pencecapnya dimulut, dan
hal ini memungkinkan seorang individu untuk memilih berdasarkan rasa tertentu.
Berdasarkan fisiologis rasa dibagi menjadi 4 (empat) yaitu rasa manis, asin, asam, dan
pahit. Ketika makanan maupun minuman sampai pada pusat pengecapan maka anak akan
dapat merasakan makanan maupun minuman itu sendiri.
Makanan dan minuman anak-anak menjadi pangsa pasar tersendiri dalam dunia industri.
Warna menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi anak-anak, sehingga warna di jadikan
strategi marketing bagi para industri minuman dan makanan untuk meningkatkan
penjualanya. Dalam dunia industry warna menjadi representasi sebuah rasa dari produk.
Contohnya warna kuning biasanya merepresentasikan rasa jeruk, mangga, nanas atau rasa
yang cenderung memiliki rasa asam. Dari beberapa penelitian mengenai persepsi anak
terhadap rasa, ditemukan bahwa proses persepsi anak berbeda dengan orang dewasa. Anak-
anak lebih tertarik pada tampilan suatu produk makanan dan minuman dan akhirnya dengan
mudah memutuskan bahwa rasanya enak atau tidak, sebelum mereka benar-benar
memakanya ataupun meminumnya sedangkan orang dewasa lebih teliti dalam menilai suatu
rasa dengan merasakannya dulu (Popper dan Kroll, 2003).
Proses persepsi juga berhubungan dengan fungsi faal pengelihatan, dalam psikologi,
persepsi visual dimengerti sebagai kemampuan untuk menterjemahkan apa yang dilihat
oleh mata, yaitu jatuhnya cahaya masuk ke retina mata, dan manfaatnya terletak pada
kenyataan bahwa hal itu memungkinkan seseorang untuk mempersepsikan warna tentang
rasa bersdaarkan pengalamann dan menurut kesukaannya dan mungkin juga menurut
kebutuhan jaringan akan gizi tertentu. Berdasarkan pengelihatan fisiologis terdapat paling
sedikitnya empat pesan rasa primer: asam, manis, pahit, dan asin (Guyton, 1990). Dengan
demikian proses persepsi anak yang masih sederhana menyebabkan mereka dapat
dipersepsikan dengan mudah. Kondisi tersebut bisa dimanfaatkan secara positif dalam
dunia psikologi konsumen.
3
Pada usia anak-anak pengalaman menjadi hal yang sangat penting karena sebagai proses
kognitif yaitu pengalaman yang berawal dari tindakan mengenal atau memikirkan situasi
dimana tingkah laku itu terjadi (Gagne dalam Jamaris, 2006). Pengalaman ketika masa
kanak-kanak biasanya akan lebih lama melekat. Para pelaku usaha makanan dan minuman
seharusnya memperhatikan hal ini untuk dijadikan strategi tersendiri agar anak-anak dalam
menikmati produknya memiliki pengalaman yang menyenangkan. Terkadang anak-anak
sering kali keliru dalam mempresepsikan sesuatu hal, apalagi dalam mempresepsikan
warna. Pengalaman yang tidak menyenagkan inilah yang nantinya akan selalu diingat oleh
anak-anak dan enggan untuk mengulanginya. Hal inilah yang seharusnya diminimalisirkan
oleh para pengusaha makanan dan minuman dengan cara mengetahui kesesuaian harapan
rasa dengan warna yang diinginkan anak-anak.
Memang dalam persaingan pasar warna sering menjadi salah satu strategi marketing yang
cukup efektif dalam menarik konsumen. Begitu juga dalam industri minuman, warna
minuman menjadi salah satu strategi marketing untuk mempengaruhi persepsi konsumen
mengenai minuman tersebut. Namun terkadang pemilihan warna yang tidak tepat pada
produk minuman dapat menimbulkan persepsi yang salah mengenai minuman tersebut.
Persepsi dalam pengertian psikologi menurut Sarwono (1997) adalah proses penerimaan
informasi untuk dipahami. Alat untuk memperoleh informasi tersebut adalah penginderaan
(penglihatan, pendengaran, atau peraba), sedangkan alat untuk memahaminya adalah
kesadaran atau kognisi.
Ide tentang warna pada makanan dan minuman tersebut muncul karena warna ternyata
mempunyai pengaruh psikologis yang besar dalam diri manusia terutama anak-anak. Secara
psikologis, warna berhubungan erat dengan kepribadian (Hartman, 2004). Anak-anak masih
menyukai warna-warna yang mencolok dan berani karena hal ini sesuai dengan
perkembangan ego mereka. Meskipun anak pada usia 8-10 tahun telah mengalami
perkembangan ego kearah pembentukan superego tetapi peranan dari ego masih tampak
menonjol dan dominan (Bouree, 2004). Dalam dunia anak-anak warna memang menjadi
daya tarik sendiri dan menjadi sebuah fenomena yang menarik. Bagi anak-anak warna akan
menajdi salah satu acuan pemilihan makanan atau minuman tertentu, pemilihan warna yang
tepat tentu akan merepresentasikan sebuah rasa yang dipersepsikannya. Apabila sebuah
warna tidak merepresentasikan sebuah persepsi yang dimiliki anak-anak mengenai rasa
maka akan terjadi ketidak puasan yang diperoleh.
Ketidakpuasan juga berdampak pada konsumen (anak-anak) maupun para produsen
(penjual). Gobe (2005) menambahkan bahwa warna mempunyai fungsi ekonomis yaitu
membuat konsumen tertarik secara emosional terhadap suatu produk karena warna ternyata
dapat mewakili pesan, karakteristik yang khas, dan tampilan keseluruhan dari produk
tersebut.
Dengan fenomena tersebut peneliti akan mendiskripsikan seperti apa persepsi anak (Siswa
SD kelas V dan VI) tentang rasa pada warna minuman (Merah, kuning, dan biru). Peneliti
4
akan mengidentifikasi rasa yang dimunculkan anak-anak (manis, asam, asin, dan pahit)
berdasarkan warna minuman yang dimunculkan. Penelitian ini akan menggunakan beberapa
botol minuman yang transparan dengan berbagai warna minuman yang telah di tentukan
untuk mendapatkan persepsi rasa dari masing-masing individu. Penelitian ini diharapkan
bisa memberikan manfaat bagi para pemilik usaha makanan maupun minuman untuk
dijadikan sebagai strategi marketing. Selain itu penelitian ini diharapkan akan menambah
hasanah keilmuan khususnya dalam ilmu psikologi industri.
Persepsi
Manusia pada dasarnya merupakan mahkluk individu. Dalam melihat suatu masalah setiap
manusia memiliki pandangan yang berbeda sesuai dengan tingkat pengetahuan dan
pemahamannya. Terbentuknya persepsi dimulai dengan pengamatan yang melalui proses
hubungan melihat, mendengar, menyentuh, merasakan, dan menerima sesuatu hal yang
kemudian seseorang menseleksi, mengorganisasi, dan menginterpretasikan informasi yang
diterimanya menjadi suatu gambaran yang berarti. Terjadinya pengamatan ini dipengaruhi
oleh pengalaman masa lampau dan sikap seseorang dari individu. Biasanya persepsi ini
hanya berlaku bagi dirinya sendiri dan tidak bagi orang lain. Selain itu juga persepsi ini
tidak bertahan seumur hidup dapat berubah sesuai dengan perkembangan pengalaman,
perubahan kebutuhan, dan sikap dari seseorang baik laki-laki maupun perempuan.
Menurut (Kotler, 1993) persepsi adalah proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur,
dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran
keseluruhan yang berarti. Persepsi dapat diartikan sebagai suatu proses kategorisasi dan
interpretasi yang bersifat selektif. Adapun faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang
adalah karakteristik orang yang dipersepsi dan faktor situasional.
Proses Terbentuknya Persepsi
Proses pembentukan persepsi diawali dengan masuknya sumber melalui suara, penglihatan,
rasa, aroma atau sentuhan manusia, diterima oleh indera manusia (sensory receptor) sebagai
bentuk sensation. Sejumlah besar sensation yang diperoleh dari proses pertama diatas
kemudian diseleksi dan diterima. Fungsi penyaringan ini dijalankan oleh faktor seperti
harapan individu, motivasi, dan sikap. Sensation yang diperoleh dari hasil penyaringan pada
tahap kedua itu merupakan input bagi tahap ketiga, tahap pengorganisasian sensation. Dari
tahap ini akan diperoleh sensation yang merupakan satu kesatuan yang lebih teratur
dibandingkan dengan sensation yang sebelumnya. Tahap keempat merupakan tahap
penginterpretasian seperti pengalaman, proses belajar, dan kepribadian. Apabila proses ini
selesai dilalui, maka akan diperoleh hasil akhir berupa persepsi.
Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Berberapa faktor yang mempengaruhi persepsi menurut Vincent (1997) yaitu:
5
1) Pengalaman masa lalu (terdahulu) dapat mempengaruhi seseorang karena manusia
biasanya akan menarik kesimpulan yang sama dengan apa yang ia lihat, dengar, dan
rasakan.
2) Keinginan dapat mempengaruhi persepsi seseorang dalam hal membuat keputusan.
Manusia cenderung menolak tawaran yang tidak sesuai dengan apa yang ia harapkan.
3) Pengalaman dari teman-teman, dimana mereka akan menceritakan pengalaman yang
telah dialaminya.
Sedangkan menurut menurut Horovitz (2000), persepsi dipengaruhi oleh tiga faktor, yakni:
a) Faktor psikologis akan membuat perubahan dalam persepsi konsumen. Perubahan
yang dimaksudkan termasuk memori, pengetahuan, kepercayaan, nilai-nilai yang
dianggap konsumen penting dan berguna.
b) Faktor fisik faktor ini akan mengubah persepsi konsumen melalui apa yang konsumen
lihat dan rasakan. Faktor fisik dapat memperkuat atau malah menghancurkan persepsi
konsumen terhadap suatu hal yang dimunculkan. Misalnya saat konsumen memilih
suatu minuman maka hal penting yang menjadi faktor penentu konsumen dalam
memilih yakni warna yang menarik. Bila warna yang di munculkan menarik terlihat
menyegarkan dan menggugah selera konsumen maka sudah tentu konsumen akan
memilihnya.
c) Faktor Image yang terbentuk, image yang dimaksud disini adalah image konsumen
terhadap warna itu sendiri.
Definisi Warna
Warna dapat didefinisikan secara obyektif atau fisik sebagai sifat cahaya yang dipancarkan
secara subjektif dan psikologis sebagai bagian dari pengalaman indera penglihatan. Secara
obyektif atau fisik, warna dapat diberikan oleh panjang gelombang. Dilihat dari panjang
gelombang, cahaya tampak oleh mata dan merupakan salah satu bentuk pancaran energy
yang merupakan bagian yang sempit dari gelombang elektromagnetik.
Munsell (1989) mengemukakan teori yang mendukung teori Brewster. Munsell mengatakan
bahwa: Tiga warna utama sebagai dasar dan disebut warna primer, yaitu merah, kuning, dan
biru. Warna primer adalah warna dasar yang tidak berasal dari campuran dari warna-warna
lain. Menurut teori warna pigmen dari Brewster, warna primer adalah warna-warna dasar
(Ali Nugraha, 2008). Akan tetapi, penelitian lebih lanjut menyatakan tiga warna primer
yang masih dipakai sampai saat ini, yaitu merah seperti darah, biru seperti langit/laut, dan
kuning seperti kuning telur. Ketiga warna tersebut dikenal sebagai warna pigmen primer
yang dipakai dalam seni rupa (Ali Nugraha, 2008). Proses terlihatnya warna adalah
dikarenakan adanya cahaya kemata (retina) hingga terlihatlah cahaya. Benda berwarna
merah karena sifat pigmen benda tersebut memantulkan warna merah dan menyerap warna
lainnya. Benda berwarna hitam karena sifat pigmen yang dimilikinya menyerap semua
6
warna pelangi. Sebaliknya suatu benda berwarna putih karena sifat pigmennya benda
tersebut memantulkan semua warna pelangi.
Warna adalah kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda
dikenainya dan corak atau rupa seperti biru dan hijau (Tim Penyusun Kamus Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 2004), sedangkan minuman adalah segala sesuatu
yang dapat dikonsumsi dan dapat menghilangkan rasa haus. Minuman umumnya berbentuk
cair, namun ada pula yang berbentuk padat seperti es krim atau es lilin. Minuman kesehatan
adalah segala sesuatu yang dikonsumsi yang dapat menghilangkan rasa haus dan dahaga
juga mempunya efek menguntungkan terhadap kesehatan (Winarti, 2006).
Secara psikologis, diuraikan oleh (Linschoten dan Mansyur,2007) tentang warna yaitu
warna-warna bukanlah suatu gejala yang hanya dapat diamati saja, warna itu
mempengaruhi kelakuan, memegang peran penting dalam penilaian estetis dan turut
menentukan suka tidaknya kita akan bermacam-macam benda. Dari pemahaman diatas,
dapat dijelaskan bahwa warna selain hanya dapat dilihat dengan mata ternyata warna juga
mampu mempengaruhi perilaku seseorang, mempengaruhi penilaian estetis dan turut
menentukan suka tidaknya seseorang pada suatu benda. Berdasarkan uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa warna minuman adalah kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang
dipantulkan oleh segala sesuatu yang dapat dimakan yang berupa corak rupa seperti merah,
kuning, dan biru.
Fungsi Warna
Beberapa fungsi warna adalah sebagai berikut (pusat grafika indonesia, (1978):
1) Fungsi Estetis yaitu pengaruh warna pada rasa keindahan dinamakan fungsi estetis
warna. Secara umum, warna memiliki kekuatan untuk membangkitkan rasa
keindahan, yaitu pengalaman keindahan tentang keharmonian warna. Efek
menyenangkan yang dibangkitkan oleh perpaduan dua warna atau lebih terhadap
masing-masih merupakan contoh fungsi estetis dari warna.
2) Fungsi Isyarat yaitu diantara warna-warna ada beberapa yang berdiri sendiri atau
dikombinasikan dengan warna lain, dengan kuat menarik perhatian dan minat kita, hal
ini tergantung persetujuan-persetujuan sering tidaknya warna dapat digunakan untuk
suatu tujuan.
3) Fungsi Psikologis yaitu warna dapat memberikan pengaruh tertentu. Beberapa macam
warna seperti abu-abu dan kuning membuat kita lebih tenang. Warna merah dan
kuning membuat kita lebih gelisah dan aktif. Dengan cara ini persaan seseorang
dipengaruhi oleh warna, sehingga dengan hubungan ini seseorang mengatakan tentang
tugas psikologis dari warna.
4) Fungsi pengenal yaitu dengan warna kita mengetahui ciri-ciri visual suatu benda.
Dengan menyebutkan warna sebagai ciri-ciri atau karakteristik suatu benda maka
seseorang akan mengenal suatu benda secara khusus.
7
5) Fungsi pembeda yaitu warna mempunyai fungsi untuk membeda-bedakan
dikarenakan dengan karakteristik warna suatu benda dapat dibedakan dengan benda
lainnya.
6) Fungsi alamaiah yaitu warna menunjukan pengaruh atas kejadian-kejadian dalam
alam semesta dengan arti lain.
Mata adalah sebuah indera yang didapatkan dengan pengalaman (experience) karena setiap
hal setiap kejadian yang terekam oleh mata akan menjadi sebuah pengalaman yang di miliki
oleh seorang individu. Warna atau suatu objek menjadi salah satu hal yang sering di lihat
dan terproses oleh otak manusia. Pemrosesan yang terjadi pada otak akan menimbulkan
sebuah persepsi mengenai suatu objek yang dilihat, dan persepsi tersebut akan
menimbulkan sebuar reaksi yang terjadi pada seorang individu contohnya, seorang individu
pernah memiliki pengalaman melihat objek dengan warna hitam yang disebabkan terbakar
oleh api, kemudian dia akan mempersepsikan bahwa warna hitam akan identik dengan
suatu hal yang terbakar atau gosong.
Dinamika Persepsi Anak Tentang Rasa
Persepsi merupakan proses untuk mengumpulkan dan memasukkan stimulus berupa
pengalaman sensoris ke dalam otak untuk menentukan respon apa yang akan diberikan
terhadap stimulus tersebut (Papalia, 1985). Proses persepsi anak berlangsung sangat
sederhana karena anak terbiasa menghubungkan satu stimulus dengan stimulus lain. Anak
tidak akan memperlihatkan reaksi yang sama pada satu objek tetapi dapat berubah dengan
sendirinya atau dirubah (Vasta, 1996). Anak-anak lebih berpikir konkrit artinya mereka
lebih memfokuskan persepsinya pada apa yang mereka lihat dan mereka sentuh saja
(Lewin, 1983). Perubahan persepsi ini bisa terjadi pada berbagai objek salah satunya adalah
rasa pada minuman (manis, asin asam, dan pahit).
Teori Piaget membahas kognitif atau intelektual. Dan perkembangan intelektual erat
hubungannya dengan persepsi, sehingga perkembangan intelektual ini dapat dijadkan
landasan untuk memahami persepsi anak tentang rasa, dapat didefinisikan sebagai
perubahan tingkah laku yang terjadi akibat adanya pengalaman dan sifatnya relatif tetap
(Ruseffendi, 2006). Piaget menginterpretasikan perkembangan kognitif, dimulai dengan
meninjau anak yang sudah memiliki pengalaman yang khas. Pada suatu keadaan seimbang
sesaat ketika ia berhadapan dengan stimulus (bisa berupa benda, peristiwa, gagasan) pada
pikiran anak terjadi pemilahan melalui memorinya. Hal ini terkait dengan fungsi mata
sebagai indera penglihatan. Mata adalah sebuah indera yang didapatkan dengan pengalaman
(experience) karena setiap hal setiap kejadian yang terekam oleh mata akan menjadi sebuah
pengalaman yang di miliki oleh seorang individu. Warna atau suatu objek menjadi salah
satu hal yang sering di lihat dan terproses oleh otak manusia. Pemrosesan yang terjadi pada
otak akan menimbulkan sebuah persepsi mengenai suatu objek yang dilihat, dan persepsi
tersebut akan menimbulkan sebuar reaksi yang terjadi pada seorang individu.
8
Warna memicu respon yang spesifik dalam sistem saraf pusat dan korteks otak (cerebral
cortex). Sekali mempengaruhi cerebral kortex warna dapat mengaktifkan pikiran,
memori,dan persepsi tertentu. Stimulan ini mendorong kemampuan konsumen untuk
memproses informasi. Warna timbul dari proses akulturasi dan fisiologi, pengaruh ini
saling memperkuat satu sama lain (Gobe, 2005). Proses persepsi tentang rasa yang
berlangsung pada mata yang berfungsi sebagai indra penglihatan akan menyatu menjadi
satu kesatuan utuh sehingga akan menentukan persepsi anak terhadap rasa minuman
menjadi positif atau negatif. Warna makanan dan minuman yang menarik tidak akan
berfungsi secara maksimal untuk merubah persepsi anak, demikian pula proses warna dapat
reaksi seseorang yang berbeda-beda.
Warna adalah salah satu perlakuan (treatment) yang diberikan dalam penelitian ini. Untuk
mengetahui apakah warna berpengaruh terhadap persepsi anak tentang rasa dilakukan
dengan cara membuat warna minuman menggunakan warna dasar yang menimbulkan kesan
bahwa rasa minuman itu manis, asin, dan asam sehingga membuat persepsi anak tentang
rasa berubah. Jika warna minuman dapat membuat persepsi anak tentang rasa berubah maka
warna minuman mempunyai pengaruh terhadap persepsi anak tentang rasa. Dalam
penelitian ini, zat pewarna yang digunakan adalah zat pewarna yang sehat dan aman bagi
anak-anak yaitu warna dasar (merah, kuning, dan biru). Penggunaan warna dasar (merah,
kuning, dan biru).
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatiff dengan
pendekatan deskriptif. Menurut Sugiyono (2003, 11) penelitian deskriptif adalah penelitian
yang dilakukan untuk mengetahui variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih
(independent) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan variabel yang lain.
Tujuan dari metode deskriptif untuk melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik
populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat (Rakhmat, 2001, 22). Selain
itu, rancangan ini digunakan untuk mendiskrifsikan persepsi anak tentang rasa pada warna
minuman.
Subjek Penelitian
Karakteristik subjek penelitian adalah anak-anak kelas V dan VI SDN Balongsari 1
Mojokerto. Dalam penelitian ini akan diambil sebanyak 60 sampel subjek penelitian dari
SDN Balongsari Mojokerto dengan random sampling. Dikarenakan proses persepsi anak
berbeda dengan dewasa. Anak-anak lebih tertarik pada tampilan suatu produk makanan dan
minuman dan akhirnya dengan mudah memutuskan bahwa rasanya enak atau tidak,
sebelum mereka benar-benar memakannya atau meminumnya. Sedangkan orang dewasa
9
lebih teliti dalam menilai suatu rasa dengan merasakannya dulu (Popper dan Kroll, 2003).
Disini peneliti menggunakan tehnik sampling simple random sampling.
Instrument Penelitian
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket tertutup yang
diberikan kepada anak-anak SDN Balongsari Mojokerto untuk memberikan penilaian anak
terhadap rasa dari minuman yang diberikan saat eksperimen berlangsung. Cara penilaian
memilih jawaban atas rasa minuman dengan memberikan: a) Manis; b) Asam; c) Asin; dan
pahit. Jawaban-jawaban yang diberikan anak tersebut selajutnya diklasifikasikan sesuai
dengan kategori masing-masing.
Prosedur dan Analisis Data
Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang digunakan sebagai alat untuk
mengumpulkan data dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian (Sugiono,
2011). Didalam prosedur penelitian ini, peneliti akan menggunakan 3 gelas transparan yang
berisi air mineral dengan campuran pewarna antara lain merah, kuning, dan biru,
selanjutnya peneliti juga form tentang pilihan rasa atas setiap dari warna yang tersajikan.
Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti dibantu oleh dua orang asisten peneliti yang
bertugas menyajikan minuman dan memeriksa kelengkapan pengisian skala subjek (manis,
asin, asam, dan pahit). Satu orang pendamping peneliti bertanggung jawab terhadap dua
kelompok. Penelitian dimulai dengan penjelasan yang diberikan oleh peneliti mengenai
tujuan diadakannya penelitian. Peneliti menyampaikan bahwa penelitian ini adalah sebuah
survei terhadap warna minuman. Subjek diminta untuk memberikan penilaian terhadap tiga
jenis warna minuman dengan warna yang berbeda-beda yang akan disajikan. Kemudian
subjek dimintai kesediaannya untuk mencontreng kertas yang berisi rasa minuman (manis,
asin, asam, dan pahit) untuk membantu pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan.
Setelah itu peneliti akan menjelaskan prosedur pelaksanaan penelitian dan petunjuk teknis.
Subjek dibagi menjadi enam kelompok secara random, yaitu subjek diminta mengambil
undian yang bertuliskan angka-angka 1 sampai 6. Angka-angka itu menunjukkan
pembagian penugasan yang disesuaikan dengan rancangan eksperimen. Kelompok 1 secara
berurutan dihadapkan minuman yang berwarna merah, kuning, biru. Kelompok 2 secara
berurutan dhadapkan minuman yang berwarna kuning, minuman yang berwarna biru, dan
minuman yang berwarna merah. Kelompok 3 secara berurutan dihadapkan dengan gelas
yang berisi minuman berwarna biru, merah, dan kuning. Kelompok 4 secara berurutan
dihadapkan minuman yang berwarna merah, kuning, biru. Kelompok 5 secara berurutan
dihadapkan minuman yang berwarna biru, kuning, merah. Kelompok 6 secara berurutan
dihadapkan minuman yang berwarna biru, kuning, merah. Penugasan melihat warna
minuman dan menetapkan salah satu pilihan kategori rasa yang telah disajikan (manis,
asam, asin, pahit).
10
Setelah didapat 6 kelompok subjek, peneliti membagikan skala persepsi anak tentang rasa
dan minum yang memiliki tiga warna yang berbeda-beda (merah, kuning, dan biru),
kemudian subjek diminta mengisi data diri. Minuman disajikan pada subjek sesuai dengan
urutan pertama penugasan, subjek diminta masuk kedalam ruangan satu-persatu secara
bergantian, sesuai urutan kelompok masing-masing. Subjek diminta untuk mengamati
minuman yang disajikan sesuai dengan urutan pertama yang ditugaskan. Setelah subjek
mengamati minuman yang disajikan, menetapkan salah satu pilihan kategori rasa yang telah
disajikan (manis, asam, asin, pahit). Setelah tahap pemberian perlakuan pertama,
dilanjutkan dengan memberikan perlakuan yang kedua dan selanjutnya sesuai urutan
penugasan. Sesudah pemberian perlakuan, subjek diminta mengisi skala persepsi anak
tentang rasa.
Dalam setiap perlakuan, subjek diberi waktu selama 2 (dua) menit untuk mengamati
minuman yang disajikan serta mengisi skala persepsi anak tentang rasa. Pemberian waktu
selama 2 (dua) menit sudah mencukupi subjek untuk memberikan penilaian terhadap
minuman yang disajikan. Pertimbangannya adalah bahwa subjek dapat membuat keputusan
berdasarkan informasi yang diperoleh secara visual dalam waktu 50 (lima puluh) detik
(Sugiono, 2011).
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan penghitungan statistik dengan
bantuan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) karena program ini
memiliki kemampuan analisis statistik cukup tinggi serta system manajemen data pada
lingkungan grafis menggunakan menu-menu dekriptif dan kotak-kotak dialog sederhana,
Analisis Data menurut Hasan ( 2006: 29) adalah memperkirakan atau dengan menentukan
besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu (beberapa) kejadian terhadap kejadian
lainnya, serta memperkirakan/meramalkan kejadian lainnya. Kejadian dapat dinyatakan
sebagai perubahan nilai variabel. Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data
yang diperoleh melalui hasil kuesioner.
Pada tahap akhir, analisis data yaitu sebagai upaya mengolah data sehingga karakteristik
dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang
berkaitan dalam kegiatan penelitian ini. Analisis data yaitu sebagai upaya mengolah data
sehingga karakteristik dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab
masalah-masalah yang berkaitan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Analisis Deskriptif kuantitatif. Metode ini digunakan untuk mengkaji persepsi anak
tentang rasa pada warna minuman. Dalam kegiatan penelitian ini analisis data dibagi
menjadi beberapa bagian yaitu analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran
responden berkaitan dengan variabel yang digunakan.
11
HASIL PENELITIAN
Deskripsi Data Penelitian
Hasil analisis diskripsi ditampilkan gambaran umum mengenai data persepsi anak yang
diambil dari 60 orang subjek dengan menggunakan alat ukur skala warna yang
dikembangkan oleh Ali Nugraha (2008), sebagai mana tersaji dalam Tabel 1 di bawah ini:
Tabel 1. Deskripsi Data Persepsi Citarasa (N = 60)
Warna Minuman Manis Asam Asin Pahit Total
f % f % f % f % %
Merah 35 58,3% 13 21,7% 4 6,7% 8 13,3% 100%
Kuning 9 15% 22 36,7% 20 33,3% 9 15% 100%
Biru 18 30% 13 21,7% 12 20% 17 28,3% 100%
Berdaarkan hasil sekala yang sudah dimasukkan kedalam table diatas tersebut maka dapat
dikatakana bahwa anak-anak identik mempersepsikan warna minuman yang berwarna
merah adalah lebih cendrung memiliki persepsi rasa manis dengan total jumlah responden
menjawab 35 atau 58,3%. Sementara anak mempersepsikan terhadap warna minuman yang
berwarna kuning subjek identik memiliki persepsi rasa asam sesuai dengan jawaban subjek
dengan jumlah 22 atau 36,7%, dan minuman yang berwarna biru subjek identik memiliki
persepsi dengan rasa manis juga sesuai dengan data diatas ada 18 atau 30% menjawab
manis.
DISKUSI
Penelitian ini dilakukan untuk mendiskripsikan seperti apa persepsi anak (Siswa SD kelas V
dan VI) tentang rasa pada warna minuman (Merah, kuning, dan biru). Peneliti akan
mengidentifikasi rasa yang dimunculkan anak-anak (manis, asam, asin, dan pahit)
berdasarkan warna minuman yang dimunculkan.
Hasil penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif menunjukkan bahwa terdapat
persepsi anak tentang rasa pada warna minuman, berdasarkan analisis diskriptif sebagian
besar responden mempersepsikan warna merah identik dengan rasa manis terbukti dengan
jawaban subjek penelitian (anak-anak kelas V dan VI SDN Balongsari Mojokerto)
sebnayak 35 atau 58,3% dari jumlah sampel sebanyak 60 orang. Ketika subjek
mempersepsikan warna identik dengan rasa manis berangkat dari pengalaman-pengalaman
sebelumnya, bahwa mereka membayangkan warna merah seperti semangka, jambu, dan
buah-buahan yang tersa mmanis lazimnya yang dimulai dengan pengamatan yang melalui
proses hubungan melihat, mendengar, menyentuh, merasakan, dan menerima sesuatu hal
yang kemudian seseorang menseleksi, mengorganisasi, dan menginterpretasikan informasi
yang diterimanya menjadi suatu gambaran yang berarti, sehingga ketika subjek melihat
warna merah berangkat dari pengalamannya.
12
Minuman yang berwarna kuning subjek identik memiliki persepsi rasa asam sesuai dengan
jawaban subjek dengan jumlah 22 atau 36,7%, ketika subjek melihat warna kuning yang
terbayang dalm pemikirannya warna kuning itu sama rasanya dengan jeruk dan mangga
sehinnga sesuwai dengan hasil penelitian yang dilakukamn oleh Ria Puspita (2007) bahwa
rasa jeruk dapat diidentifikasi dengan rasa asam karena rasa ini lazim digunakan sebegai
rasa sirup. Atribut-atribut yang terdapat pada minuman rasa buah (sirup) terkelompok
menjadi dimensi praktis, menyegarkan, serta segar dan alami. Penilaian persepsi rasa
sebuah hidangan dapat di liat dari tampilan warna-warninya, berperan sangat penting dalam
rasanya. Mengaitkan persepsi dengan panca indera sudah sejak lama terjadi.
Sementara minuman yang berwarna biru subjek identik memiliki persepsi dengan rasa
manis juga sesuai dengan data diatas ada 18 atau 30% menjawab manis. Terinspirasi
dengan warna-warna biru yang ditawarkan dalam berbagai minuman yang dikemas sesuai
dengan pendapat Kotler (1993) persepsi merupakan proses seseorang menyeleksi,
mengatur, dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan
gambaran keseluruhan yang berarti. Persepsi dapat diartikan sebagai suatu proses
kategorisasi dan interpretasi yang bersifat selektif.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Schultz & Schultz (1994) bahwa citarasa minuman
yang dikemas dalam dua kemasan yang berbeda dan memiliki warna yang sama akan
dipersepsi secara berbeda pula. Persepsi rasa merupakan persepsi yang sulit diidentifikasi
dan lebih dipengaruhi oleh faktor-faktor luar, seperti warna yang melekat dalam benak
individu (Sulaksana, 2003). Oleh karena itu, persepsi anak tentang rasa (manis, asin asam,
dan pahit) tidak akan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti warna-warna minuman tersebut.
Warna minuman tidak terbukti mampu mempengaruhi timbulnya persepsi anak tentang
rasa. Hal ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Van Osselaer &
Janiszewski (2001), yang menyatakan produk yang menggunakan bahan-bahan berwarna
dipersepsikan lebih positif daripada produk yang tidak menggunakan bahan-bahan
berwarna.
Munculnya persepsi tentang rasa timbul karena adanya asosiasi warna pada anak. Asosiasi
warna adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan ingatan terhadap suatu warna-warna
yang pernah dilihat, sehingga seseorang dapat membedakan suatu rasa dengan warna-warna
yang lain (Aaker, 1991). Asosiasi warna dalam ingatan seseorang dapat membentuk
persepsi tentang rasa atau imej di mata mereka. Warna yang menarik akan membuat anak
menganggap bahwa rasa minuman itu enak tetapi sedikit saja kesalahan atau kecacatan
terjadi dalam proses pemberian warna sehingga. menjadi tidak menarik dan jelek maka
anak akan menganggap minuman itu tidak enak. Warna minuman mempengaruhi persepsi
anak tentang rasa, seberapa manis minuman itu karena rasa manis mempunyai hubungan
erat dengan warna yang ditampilkan dari minuman tersebut (Hendry, 1996).
13
Kesimpulan dan Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif. menggunakan
subjek sebanyak 60 orang dari SDN Balongsari Mojokerto maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat persepsi anak tentang rasa pada warna minuman, berdasarkan analisis diskriptif
sebagian besar responden mempersepsikan warna merah identik dengan rasa manis terbukti
dengan jawaban subjek penelitian sebanyak 35 atau 58,3% dari jumlah sampel sebanyak 60
orang. Minuman yang berwarna kuning subjek identik memiliki persepsi rasa asam sesuai
dengan jawaban subjek dengan jumlah 22 atau 36,7%, ketika subjek melihat warna kuning
yang terbayang dalm pemikirannya warna kuning itu sama rasanya dengan jeruk dan
mangga sehinnga. Sementara minuman yang berwarna biru subjek identik memiliki
persepsi dengan rasa manis juga sesuai dengan data diatas ada 18 atau 30% menjawab
manis.
Adapun saran yang dapat diberikan berdasarkan penelitian ini ialah bagi anak-anak agar
lebih teliti dalam membeli makanan dan minuman yang memiliki warna yang berdampak
terhadap persepsi, jangan cuman hanya melihat makanan dan minuman berdasarkan warna-
warna kesukaannya tetapi agar lebih memperhatikan kandungannya, sehingga dapat
menjaga kesehatann. Saran untuk peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang persepsi
anak tentang rasa hendaknya: menggunakan teori-teori yang lebih baru dari yang telah
peneliti gunakan dalam penelitian ini. Peneliti selanjutnya hendaknya lebih jeli atau cermat
dalam menyusun alat ukur psikologi yang akan digunakan dalam penelitian, sehingga
dalam penyusunan skala aitem-aitem yang digunakan bebas dari social desirability.
14
REFRENSI
Aaker, David, (1991). Managing Brand Equity; Capitalizing on the Value of Brand Name,
Free Press, New York.
Broom, B. (1996). Modul Swa-Instruksional: Anatomi Fisiologis 3 Sistem Lokomotor dan
Penginderaan. Alih bahasa: Ester. Jakarta: EGC
Campbell dan Stanley. (1966). Eksperimental and Quasi Eksperimental Design for
Research. Chicago: Rand Mc Nally College Publishing Company.
Gaspersz, Vincent, (1997), Manajemen Kualitas dalam Industri Jasa, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Gobe, M. (2005). Emotional Branding: Paradigma Baru Untuk Menghubungkan Merek
Dengan Pelanggan. Alih bahasa: Munandar. Jakarta: Erlangga.
Horovitz, Jacques. (2000). Seven Secrets of Service Strategy. Prentice-Hall., Harlow.,
England.
Ismarrahmini, U dan Brotoharsojo, H. (2005). Pengaruh Kepribadian dan Citra Merek
terhadap Loyalitas Merek Psikologi Ekonomi dan Konsumen. Jakarta: PIO
Fakultas Psikologi UI.
J. Linschoten, Mansyur, (2007), Warna, Institut Seni Indonesia, Yogyakarta.
Janiszewski C. dan S.M.J. Van Osselaer. (2000). a Connectionist Model of Brand-Quality
Associations, Journal of Marketing Research, 37 (3): 331-350.
Kotler, Philip. (1993). Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi dan
Pengendalian. FE. Universitas Indonesia. Jakarta
Ruseffendi, E.T. (2006). Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan
Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA.
Bandung: Tarsito.
Santrock,J.W. (2010). Psikologi Pendidikan Ed.2.Jakarta:Kencana
Sarwono. (1997). Sosiologi kesehatan; Beberapa konsep beserta aplikasinya, FKM :
Gadjah Mada University Press.
Schultz, D., & Schultz, S.E. (1994). Theories of Personality 5th Edition. California :
Brooks/Cole.
Sulaksana, Uyung. (2003). Integrated Marketing Communications. Yogyakarta: Penerbit
Pustaka Pelajar.
Sugiono, (2014), Metode Penelitian Pendidikan pendekatan kuantitaf, kualitatif dan R&D,
Bandung: Alfabeta
15
Wirawan, Sarwono, Sarlito. , (1997). Individu Dan Teori-Teori Psikologi Sosial. Psikologi
Sosial, Balai Pustaka, Jakarta
Walgito, B. (1994). Pengantar Psikologi Umum, EdisiRevisi, Cetakan keempat, Jogjakarta:
Andi Offset.
16
LAMPIRAN 1
BLUE PRINT HASIL TRY OUT
“PERSEPSI ANAK TENTANG RASA
(Studi Deskripsi Pada Warna Minuman)”
17
MODUL PENELITIAN
FAKULTAS PSIKOLOGI-UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
IDENTITAS PENELITI
Nama : Dimas Alfian Perdana Putra
Tempat, Tanggal Lahir : Bengkulu, 02 September 1990
No. Hp. : 082336471940
Alamat : Balongsari Gg. Sawah No. 20 Kel. Balongsari Kec.
Magersari
Kot. Mojokerto-JATIM
Email : dimasalfianperdanaputra@ymail.com
Program Studi : Psikologi
Fakultas : Psikologi-Universitas Muhammadiyah Malang
JUDUL PENELITIAN
Dalam menyelesaikan tugas akhir ini peneliti mengangkat judul penelitian sebegai
berikut: “Persepsi Anak Tentang Rasa (Studi Deskripsi Pada Warna Minuman)”.
TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Hanya untuk menyelesaikan tugas akhir, sebagai persyaratan untuk menempuh gelar
sarjana psikologi di universitas muhammadiyah malang.
2. Untuk mengetahui persepsi anak tentang rasa.
TEMPAT PENELITIAN
Tempat penelitian merupakan lokasi dilaksanakannya penelitian dan lokasi dimana
peneliti memperoleh data-data atau informasi yang berkaitan dengan permasalahan
dalam penelitian. Adapun lokasi penelitian ini yaitu di SDN Balongsari Kota
Mojokerto.
18
Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 24 September 2015, dengan tahapan
kegiatan seperti yang dijabarkan dalam table di bawah ini:
Table 1 Tahapan Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Waktu (Hari) Pelaksaan
1 2 3 4
1 Konsultasi Izin Penelitian X
2 Melakukan Observasi
(Penataan Ruang) X
3 Perlakuan Penelitian X
4 Melakukan Evaluasi X
PERLAKUAN PENELITIAN
Perlakuan I Pembukaan
1. Penelitia di bantu oleh dua orang asisten
2. Peneliti menyampaikan bahwa penelitian ini adalah sebuah survei terhadap warna
minuman.
3. Subyek diminta untuk memberikan penilaian terhadap empat jenis warna minuman
dengan warna yang berbeda-beda yang akan disajikan.
4. Kemudian subjek diminta kesediaannya untuk mencontreng kertas yang berisi rasa
minuman (manis, asin, asem, dan pahit) untuk membantu pelaksanaan penelitian
yang akan dilakukan.
5. Setelah itu peneliti akan menjelaskan prosedur pelaksanaan penelitian dan
petunjuk teknis.
Perlakuan II Pembagian Kelompok
1. Subyek dibagi menjadi enam kelompok secara random,
2. subyek diminta mengambil undian yang bertuliskan angka-angka 1 sampai 5.
3. Angka-angka itu menunjukkan pembagian penugasan yang disesuaikan dengan
rancangan eksperimen.
1 2 3 5 4
19
Perlakuan III Pengamatan Subjek terhadap Warna Minuman dan memeberikan Persepsi
Rancangan Penelitian Persepsi Anak Tentang Rasa
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5
1. Subjek diminta masuk kedalam ruangan satu-persatu secara bergantian, sesuai urutan kelompok masing-masing.
2. Peneliti membagikan skala persepsi anak tentang rasa dan minum yang memiliki empat warna yang berbeda-beda (merah, kuning, dan biru),
3. Kemudian subjek diminta mengisi data diri.
4. Minuman disajikan pada subjek sesuai dengan urutan pertama penugasan.
5. Subjek diminta untuk mengamati minuman yang disajikan sesuai dengan urutan pertama yang ditugaskan pada kelompoknya.
6. Setelah subjek mengamati minuman yang disajikan, subjek diminta untuk mengisi skala persepsi anak tentang rasa sesuai dengan keadaan dirinya
yang sebenarnya.
7. Setelah tahap pemberian perlakuan pertama, dilanjutkan dengan memberikan perlakuan yang kedua dan selanjutnya sesuai urutan penugasan.
8. Sesudah pemberian perlakuan, subjek diminta mengisi skala persepsi anak tentang rasa.
9. Dalam setiap perlakuan, subjek diberi waktu selama 2 (dua) menit untuk mengamati minuman yang disajikan serta mengisi skala persepsi anak
tentang rasa.
10. Pemberian waktu selama 2 (dua) menit diperkirakan sudah mencukupi bagi subjek untuk memberikan penilaian terhadap minuman yang disajikan.
11. Pertimbangannya adalah bahwa subjek dapat membuat keputusan berdasarkan informasi yang diperoleh secara visual dalam waktu 50 (lima puluh)
detik.
20
Perlakuan IV Penutup
Setelah selesai mengisi skala ketiga yaitu skala persepsi anak tentang rasa, peneliti
memberitahukan bahwa sebenarnya ketiga jenis warna minuman yang disajikan adalah
sama, dan tidak berbeda. Peneliti juga menyampaikan tujuan sebenarnya dari penelitian
yang dilakukan. Setelah pengambilan data selesai dan penyampaian informasi
mengenai penelitian telah lengkap, subjek diperbolehkan pulang.
CATATAN
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
21
PENATAAN RUANGAN PENELITIAN
Denah Lokasi Penelitian
Papan Tulis
Kelompok 1
Kelompok 4
Kelompok 3
Kelompok 2
Kelompok 5
Peneliti
Asisten peneliti
Asisten Peneliti
P
22
Analisis Validitas & Reliabilitas Skala Persepsi Anaka Tentang Rasa
(Hasil Tray Out)
RTabel= 0.2500 Item-Total Statistics Kelompok 1
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 16.3333 11.333 .594 .756
VAR00002 16.4167 13.538 .371 .836
VAR00003 16.8333 10.333 .831 .671
VAR00004 9.9167 4.083 1.000 .568
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.793 4
Item-Total Statistics Kelompok 2
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 14.6667 8.606 .534 .623
VAR00002 14.8333 10.879 .152 .802
VAR00003 14.6667 9.333 .558 .633
VAR00004 8.8333 3.242 1.000 .168
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.704 4
23
Item-Total Statistics Kelompok 3
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 14.2500 15.114 .357 .848
VAR00002 14.4167 13.356 .766 .742
VAR00003 14.6667 11.152 .770 .687
VAR00004 8.6667 4.606 1.000 .597
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.799 4
Item-Total Statistics Kelompok 4
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 13.3333 18.242 .509 .779
VAR00002 13.2500 19.659 .484 .798
VAR00003 13.8333 14.697 .738 .670
VAR00004 8.0833 6.083 1.000 .531
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.785 4
24
Item-Total Statistics Kelompok 5
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 15.4167 12.447 .455 .761
VAR00002 15.5833 13.538 .483 .760
VAR00003 15.2500 12.205 .654 .695
VAR00004 9.2500 4.386 1.000 .440
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.765 4
25
KUESIONER PENELITIAN
PERSEPSI ANAK TENTANG RASA
(Studi Deskripsi Pada Warna Minuman)
Oleh: Dimas Alfian Perdana Putra
Fakultas PsikologiUniversitas Muhammadiyah Malang
I. IDENTITAS
Nama Lengkap : ..................................................................................................
Kelas : ..................................................................................................
Jenis Kelamin : ..................................................................................................
II. PETUNJUK PENGISIAN
1. Isilah biodata anda di atas terlebih dahulu.
2. Berilah tanda ( √ ) pada setiap pilihan jawaban yang saudara pilih.
3. Setiap pernyataan dalam kuisioner/angket ini hanya membutuhkan satu jawaban saja.
4. Apabila ada pertanyaan dalam kuisioner/angket yang kurang dimengerti, silahkan
ditanyakan kepada peneliti.
5. Setelah mengisi kuisioner, harap saudara mengembalikan kuisioner kepada peneliti.
6. Jawaban dari angket ini merupakan sumbangan yang sangat berarti bagi kami, untuk
itu kami mengucapkan banyak terima kasih.
26
Variable X
(Warna Minuman)
Variable Y
(Persepsi Anak Tentang Rasa)
MANIS
ASEM
ASIN
PAHIT
MANIS
ASEM
ASIN
PAHIT
MANIS
ASEM
ASIN
PAHIT
27
Lampiran 2
Analisis Diskriptif
“PERSEPSI ANAK TENTANG RASA
(Studi Deskripsi Pada Warna Minuman)”
28
Frequency Table
Merah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 8 13.3 13.3 13.3
2 4 6.7 6.7 20.0
3 13 21.7 21.7 41.7
4 35 58.3 58.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Kuning
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 9 15.0 15.0 15.0
2 20 33.3 33.3 48.3
3 22 36.7 36.7 85.0
4 9 15.0 15.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Biru
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 17 28.3 28.3 28.3
2 12 20.0 20.0 48.3
3 13 21.7 21.7 70.0
4 18 30.0 30.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Total_Scor
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 6 3 5.0 5.0 5.0
7 14 23.3 23.3 28.3
8 16 26.7 26.7 55.0
9 20 33.3 33.3 88.3
10 4 6.7 6.7 95.0
11 2 3.3 3.3 98.3
12 1 1.7 1.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
29
PERSEPSI ANAK TENTANG RASA
(Studi Deskripsi Pada Warna Minuman)
No. Kelompok 1 (K1) Kelompok 2 (K2) Kelompok 3 (K3) Kelompok 4 (K5) Kelompok 5 (K5)
Merah Kuning Bitu Total Merah Kuning Bitu Total Merah Kuning Bitu Total Merah Kuning Bitu Total Merah Kuning Bitu Total
1 4 2 3 9 3 2 2 7 2 3 2 7 4 3 3 10 4 3 2 9
2 4 3 4 11 1 4 3 8 3 3 2 8 3 2 1 6 3 4 4 11
3 4 2 2 8 4 3 4 11 4 3 2 9 2 2 1 5 4 3 4 11
4 4 4 3 11 3 2 3 8 2 4 4 10 4 4 4 12 2 4 4 10
5 2 4 3 9 4 1 4 9 3 4 4 11 3 4 4 11 1 3 2 6
6 4 4 4 12 2 4 2 8 4 3 3 10 1 2 1 4 4 3 4 11
7 4 4 2 10 4 4 4 12 4 2 1 7 3 4 2 9 3 4 4 11
8 3 4 3 10 2 3 3 8 4 4 4 12 4 2 1 7 4 3 2 9
9 1 3 1 5 4 4 2 10 2 2 3 7 2 3 4 9 1 2 3 6
10 4 4 4 12 2 2 2 6 2 2 1 5 1 4 1 6 4 2 4 10
11 4 3 3 10 3 2 3 8 4 3 4 11 3 2 4 9 4 3 4 11
12 4 4 4 12 4 3 4 11 3 2 2 7 4 3 2 9 3 1 2 6
top related