perhitungan pph ps 21 tahun 2009
Post on 24-Jun-2015
787 Views
Preview:
TRANSCRIPT
CONTOH PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 (SUBYEK PAJAK DIASUMSI MEMPUNYAI NPWP)
Karyawan atau Karyawan Tetap Dengan Gaji atau Upah Bulanan
1. Hary bekerja pada perusahaan PT.Cempaka dengan memperoleh gaji sebulan Rp.2.000.000,- dan membayar iuran pensiun sebesar Rp.20.000,- Hary beristeri, belum mempunyai anak.
Perhitungan PPh pasal 21 (dalam Rupiah) :Gaji sebulan 2.000.000Potongan :1. Biaya jabatan (5% x 2.000.000) 100.0002. Iuran Pensiun 20.000 120.000
Penghasilan Netto sebulan 1.880.000Penghasilan Netto setahun 22.560.000
3. PTKP : - Untuk Wajib Pajak Sendiri 15.840.000 - Tambahan untuk Wajib Pajak Kawin 1.320.000
Jumlah PTKP 17.160.000 Penghasilan Kena Pajak setahun 5.400.000
PPh pasal 21 = 5% x 5.400.000 = 270.000
PPh pasal 21 sebulan 270.000 : 12 = 22.500
2. Anto karyawan pada perusahaan PT.Terang dengan memperoleh gaji sebulan Rp.1.800.000,- Anto kawin belum mempunyai anak. PT.Terang masuk program ASTEK, iuran Asuransi Kecelakaan Kerja dan iuran Asuransi Kematian ditanggung pemberi kerja dengan masing-masing Rp.60.000,- dan Rp.10.000,- sebulanPT.Terang menanggung iuran THT tiap-tiap bulan sebesar 1% dari penghasilan bruto karyawan. Karyawan Anto membayar iuran pensiun sebesar Rp.10.000,- dan iuran THT sebesar Rp.18.000,- tiap-tiap bulan.
Perhitungan PPh pasal 21 (dalam Rupiah) :Gaji sebulan 1.800.000Iuran Asuransi Kecelakaan Kerja 60.000Iuran Asuransi Kematian 10.000Penghasilan Bruto 1.870.000Potongan :1. Biaya jabatan (5% x 1.870.000) 93.5002. Iuran Pensiun 10.0003. Iuran THT 18.000 121.500
Penghitungan Pph ps 21 29
Penghasilan Netto sebulan 1.748.500 Penghasilan Netto setahun (12 x 1.748.500) 20.982.000
2. PTKP : - Untuk Wajib Pajak Sendiri 15.840.000 - Tambahan untuk Wajib Pajak Kawin 1.320.000 17.160.000 Penghasilan Kena Pajak setahun 3.822.000
PPh pasal 21 = 5% x 3.8222.000 = 191.100
PPh pasal 21 sebulan 191.100 : 12 = 15.925
3. Juju K/0 seorang karyawati, bekerja pada perusahaan PT.Jaya dengan gaji sebulan Rp.1.500.000,- . PT.Jaya masuk program JAMSOSTEK. Perusahaan membayar iuran pensiun kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disyahkan oleh Menteri Keuangan, sebesar Rp.40.000,- sebulan. Juju membayar iuran pensiun Rp.30.000,- sebulan. Disamping itu perusahaan membayar iuran THT sebesar Rp.9.000,- sebulan, sedangkan Juju membayar iuran THT sebesar 1% dari Gaji sebulan. Berdasarkan surat keterangan Pemda tempat Juju bertempat tinggal diketahui bahwa suami Juju tidak mempunyai penghasilan apapun. Premi Asuransi Kecelakaan Kerja dan Asuransi Kematian masing-masing sebesar Rp.15.000 dan Rp.5.000,- dibayar oleh pemberi kerja.
Perhitungan PPh pasal 21 (dalam Rupiah) :Gaji sebulan 1.500.000Iuran Asuransi Kecelakaan Kerja 15.000Iuran Asuransi Kematian 5.000Penghasilan Bruto 1.520.000Potongan :1. Biaya jabatan (5% x 1.520.000) 76.0002. Iuran Pensiun 30.0003. Iuran THT (1% x 1.500.000) 15.000 121.000
Penghasilan Netto sebulan 1.399.000Penghasilan Netto setahun (12 x 1.399.000) 16.788.000
3. PTKP : - Untuk Wajib Pajak Sendiri 15.840.000 - Tambahan untuk Wajib Pajak Kawin 1.320.000 17.160.000 Penghasilan Kena Pajak setahun NIHIL
PPh pasal 21 NIHIL
PPh pasal 21 sebulan NIHIL
Penghitungan Pph ps 21 30
4. Tono karyawan, K/3 bekerja pada perusahaan PT.Xicma dengan memperoleh gaji sebulan sebesar Rp.1.500.000,-. PT.Xicma masuk program JAMSOSTEK, iuran Kecelakaan Kerja dan iuran Kematian ditanggung pemberi kerja dengan jumlah masing-masing Rp.15.000,- da Rp.7.500,- setiap bulan . PT.Xicma menanggung iuran THT setiap bulan sebesar 1,5% dari penghasilan bruto karyawan. Karyawan tersebut membayar iuran pensiun sebesar Rp.10.000,- dan THT 1% setiap bulan.
Perhitungan PPh pasal 21 (dalam Rupiah) :Gaji sebulan 1.500.000Iuran Asuransi Kecelakaan Kerja 15.000Iuran Asuransi Kematian 7.500Penghasilan Bruto 1.522.500Potongan :1. Biaya jabatan (5% x 1.522.500) 76.1252. Iuran Pensiun 10.0003. Iuran THT (1% x 1.500.000) 15.000 101.125
Penghasilan Netto sebulan 1.421.375Penghasilan Netto setahun (12 x 1.421.375) 17.056.500
4. PTKP : - Untuk Wajib Pajak Sendiri 15.840.000 - Tambahan untuk Wajib Pajak Kawin 1.320.000 - Tambahan 3 orang anak 3.960.000 21.120.000Penghasilan Kena Pajak setahun N i h i l
PPh pasal 21 Nihil
PPh pasal 21 sebulan Nihil
5. Karyawan Dodo bekerja pada perusahaan PT.X dengan memperoleh gaji sebulan sebesar Rp.1.500.000,-. Karyawan Dodo kawin dengan 1 orang anak. PT.X masuk program JAMSOSTEK, iuran Kecelakaan Kerja dan iuran Kematian ditanggung pemberi kerja dengan jumlah masing-masing Rp.15.000,- da Rp.17.500,- setiap bulan . PT.X menanggung iuran THT setiap bulan sebesar 1,5% dari penghasilan bruto karyawan. Karyawan Dodo membayar iuran pensiun sebesar Rp.10.000,- dan THT 1% setiap bulannya (dari gaji pokok). Kepada karyawan Dodo diberikan tunjangan pajak sebesar Rp.35.000,-
Perhitungan PPh pasal 21 (dalam Rupiah) :Gaji sebulan 1.500.000Iuran Asuransi Kecelakaan Kerja 15.000Iuran Asuransi Kematian 17.500Tunjangan Pajak 35.000Penghasilan Bruto 1.567.500
Penghitungan Pph ps 21 31
Potongan :1. Biaya jabatan (5% x 1.567.500) 78.3752. Iuran Pensiun 10.0003. Iuran THT (1% x 1.500.000) 15.000 103.375
Penghasilan Netto sebulan 1.464.125Penghasilan Netto setahun (12 x 1.464.125) 17.569.500
5. PTKP : - Untuk Wajib Pajak Sendiri 15.840.000 - Tambahan untuk Wajib Pajak Kawin 1.320.000 - Tambahan 1 orang anak 1.320.000 18.480.000Penghasilan Kena Pajak setahun NIHIL
PPh pasal 21 NIHILPPh pasal 21 sebulan NIHIL
6. Tuan Satria bekerja pada perusahaan PT. Bunga dengan memperoleh gaji sebulan Rp. 2.550.000,- dan membayar iuran pensiun sebesar Rp.25.000,- sebulan. Untuk bulan Juni 2009 Tuan Satria menerima uang lembur sebesar Rp.300.000,- yang dibayarkan bersamaan degan gaji bulanannya. Tuan Satria sudah beristeri, tetapi belum mempunyai anak.
Perhitungan PPh pasal 21 (dalam Rupiah) :Gaji sebulan 2.550.000Uang lembur 300.000Penghasilan Bruto 2.850.000Potongan :1. Biaya jabatan 5% x 2.850.000 142.5002. Iuran pensiun 25.000 167.500
Penghasilan Netto sebulan 2.717.000Penghasilan Netto setahun (12 x 2.717.000) 32.604.000
3. PTKP : - Untuk Wajib Pajak Sendiri 15.840.000 - Tambahan untuk Wajib Pajak Kawin 1.320.000 17.160.000Penghasilan Kena Pajak setahun 15.030.000
PPh pasal 21 = 5% x 15.030.000 = 751.500PPh pasal 21 sebulan 751.500 : 12 = 662.625
Penghitungan PPh Pasal 21 atas pembayaran uang rapel
7. Tuan Hadori bekerja pada perusahaan PT.Yasoka dengan memperoleh gaji sebulan Rp.1.650.000,- dan membayar iuran pensiun sebesar Rp.25.000,- Tuan Hadori status belum kawin. Pada bulan Juni 2009
Penghitungan Pph ps 21 32
menerima kenaikan gaji, menjadi Rp.1.900.000,- sebulan yang berlaku surut sejak 1 Januari 2009. Dengan adanya kenaikan gaji yang berlaku surut tersebut Tuan Hadori menerima uang rapel sebesar Rp.1.250.000,- yang merupakan kekuarangan pembayaran gaji untuk bulan Januari 2009 sampai dengan bulan Mei 2009.
Perhitungan PPh Pasal 21 atas gaji sebelum ada kenaikan (dalam Rupiah):Gaji sebulan 1.650.000Potongan :1. Biaya jabatan (5% x 1.650.000) 82.5002. Iuran Pensiun 25.000 107.500
Penghasilan Netto sebulan 1.542.500Penghasilan Netto setahun 18.510.000
3. PTKP : - Untuk Wajib Pajak Sendiri 15.840.000 Penghasilan Kena Pajak setahun 2.670.000
PPh pasal 21 = 5% x 2.670.000 = 133.500
PPh pasal 21 sebulan 133.500 : 12 = 11.125
Perhitungan PPh Pasal 21 atas gaji setelah ada kenaikan (dalam Rupiah) :Gaji sebulan 1.900.000Potongan :1. Biaya jabatan (5% x 1.900.000) 95.0002. Iuran Pensiun 25.000 120.000
Penghasilan Netto sebulan 1.780.500Penghasilan Netto setahun 21.360.000
3. PTKP : - Untuk Wajib Pajak Sendiri 15.840.000 Penghasilan Kena Pajak setahun 5.520.000
PPh pasal 21 = 5% x 5.520.000 = 276.000
PPh pasal 21 sebulan 276.000 : 12 = 23.000
Perhitungan PPh Pasal 21 atas uang rapel (dalam Rupiah)PPh Pasal 21 atas gaji setelah kenaikan Jan s/d Mei 20095 x 25.000 115.000PPh Pasal 21 Jan s/d Mei 2009 yang telah dipotong (atas gajiSebelum ada kenaikan) 5 x 11.125 55.625PPh Pasal 21 atas uang rapel 59.375
Penghitungan Pph ps 21 33
Karyawan yang baru bekerja pada pertengahan tahun / dalam tahun berjalan (Kewajiban Pajak subyektif sebagai Wajib Pajak Dalam Negeri telah ada sejak awal tahun)
8. Pandu, K/0 bekerja pada perusahaan PT.Bintang sebagai karyawan tetap sejak 1 September 2009 dengan memperoleh gaji sebulan Rp.5.000.000,- dan membayar iuran pensiun sebesar Rp.40.000,-
Perhitungan PPh pasal 21 (dalam Rupiah) :Gaji sebulan 5.000.000Potongan :1. Biaya jabatan (5% x 5.000.000 250.000. 2. Iuran Pensiun 40.000 290.000
Penghasilan Netto sebulan 4.710.000Penghasilan Netto setahun 4 x 4.710000 18.840.000
3. PTKP : - Untuk Wajib Pajak Sendiri 15.840.000 - Tambahan untuk Wajib Pajak Kawin 1.320.000 Jumlah PTKP 17.160.000 Penghasilan Kena Pajak setahun 1.680.000
PPh pasal 21 = 5% x 1.680.000 = 84.000
PPh pasal 21 sebulan 84.000 : 12 = 70.000
9. Tuan Akhmad belum menikah bekerja pada perusahaan PT.Bandung Permai sebagai pegai tetap sejak 1 September 2009 dengan memperoleh gaji sebulan Rp.4.000.000,- dan membayar iuran pensiun sebesar Rp.25.000,- sebulan
Perhitungan PPh pasal 21 (dalam Rupiah) :Gaji sebulan 4.000.000Potongan :1. Biaya jabatan (5% x 4.000.000 200.000 2. Iuran Pensiun 25.000 225.000
Penghasilan Netto sebulan 3.775.000Penghasilan Netto setahun 4 x 3.775.000 15.100.000
3. PTKP : - Untuk Wajib Pajak Sendiri 15.840.000Penghasilan Kena Pajak setahun NIHIL
PPh Pasal 21 yang terutang untuk tahun 2009 NIHIL
10. Mr.Steven Seagel status tidak kawin (warga negara Portugal) mulai bekerja sejak 1 September 2009. Ia akan bekerja di Indonesia sampai
Penghitungan Pph ps 21 34
dengan Agustus 2008. Selama tahun 2009 menerima gaji per bulan sebesar Rp.8.000.000,-
Perhitungan PPh pasal 21 untuk tahun 2009 (dalam Rupiah):Gaji 4 bulan 4 x 8.000.000 32.000.000Potongan :1. Biaya jabatan (5% x 32.000.000 1.600.000 Penghasilan Netto 4 bulan 30.400.000
Penghasilan Netto setahun 12/4 x 30.400.000 91.200.0002. PTKP : - Untuk Wajib Pajak Sendiri 15.840.000Penghasilan Kena Pajak setahun 75.360.000
PPh Pasal 21 setahun:5% x 50.000.000 2.500.00015% x 25.360.000 3.804.000Total PPh Pasal 21 6.304.600
PPh Pasal 21 terutang untuk tahun 2009 sebesar 4/12 x 6.304.000 = 2.101.333
PPh Pasal 21 sebulan ¼ x 2.276.533 = 525.333
11. Tuan Eman bekerja sebaai pegawai tetap pada suatu perusahaan swasta di Bandung mulai tahun 2000. Tuan Eman belum meninkah. Pada awal Mei 2009 meningal dunia. Tahun 2009 Tuan Eman menerima gaji per bulan Rp.6.000.000,-
Perhitungan PPh pasal 21 unuk tahun 2009 (dalam Rupiah):Gaji 4 bulan 4 x 6.000.000 24.000.000Potongan :1. Biaya jabatan (5% x 24.000.000 1.200.000
Penghasilan Netto 4 bulan 22.800.000 Penghasilan Netto setahun 12/4 x 22.800.000 68.400.000
2. PTKP : - Untuk Wajib Pajak Sendiri 15.840.000Penghasilan Kena Pajak setahun 52.560.000
PPh Pasal 21 setahun:5% x 50.000.000 2.500.00015% x 2.560.000 384.000Total PPh Pasal 21 2.884.000
PPh Pasal 21 terutang selama 4 bulan sebesar 4/12 x 2.884.000 = 961.333
Penghitungan Pph ps 21 35
12. Mr. Bill Forland status tidak kawin (warga negara USA) berhenti bekerja sejak 1 Mei 2009.Tahun 2009 menerima gaji per bulan sebesar Rp.6.000.000,- dan pada bulan April 2009 menerima bonus sebesar Rp.10.000.000,-
Perhitungan PPh pasal 21 atas gaji dan bonus untuk tahun 2009(dalam Rupiah):Gaji 4 bulan 4 x 6.000.000 24.000.000Gaji setahun 12/4 x 24.000.000 72.000.000Bonus 10.000.000Total penghasilan bruto 82.000.000
Potongan :1. Biaya jabatan (5% x 82.000.000 4.100.000
Penghasilan Netto atas gaji dan bonus setahun 77.900.0002. PTKP : - Untuk Wajib Pajak Sendiri 15.840.000Penghasilan Kena Pajak setahun 62.060.000
PPh Pasal 21 setahun:5% x 50.000.000 2.500.00015% x 112.060.000 1.809.000Total PPh Pasal 21 4.309.000
Perhitungan PPh pasal 21 atas gaji untuk tahun 2009 (dalam Rupiah):Gaji 4 bulan 4 x 6.000.000 24.000.000Potongan :1. Biaya jabatan (5% x 24.000.000 1.2.00.000
Penghasilan Netto 4 bulan 22.800.000Penghasilan Netto setahun 12/4 x 22.800.000 68.400.000
2. PTKP : - Untuk Wajib Pajak Sendiri 15.840.000Penghasilan Kena Pajak setahun 52.560.000
PPh Pasal 21 setahun:5% x 50.000.000 2.500.00015% x 2.560.000 384.000Total PPh Pasal 21 2.884.000
PPh Pasal 21 terutang atas bonus tahun 2009 sebesar 4.309.000 – 2.884.000 = 1.425.000PPh Pasal 21 terutang selama 4 bulan sebesar 4/12 x 2.884.000 = 961.333
Dengan Gaji atau Upah Mingguan
Penghitungan Pph ps 21 36
13. Wicaksono bekerja pada CV Teguh, menerima gaji atau upah mingguan sebesar Rp .575.000,- Wicaksono telah beristeri dengan dua anak.
Perhitungan PPh Pasal 21 (dalam Rupiah) :Gaji mingguan 575.000Gaji sebulan 4 x 575.000 2.300.000Potongan :1. Biaya jabatan (5% x 2.300.000 115.000
Penghasilan Netto sebulan 2.185.000Penghasilan Netto setahun 12 x 2.192.000 26.220.000
2. PTKP : - Untuk Wajib Pajak Sendiri 15.840.000 - Tambahan untuk Wajib Pajak Kawin 1.320.000
- Tambahan untuk 2 anak 2.640.000 Jumlah PTKP 19.800.000
Penghasilan Kena Pajak setahun 6.420.000
PPh pasal 21 = 5% x 6.420.000 = 321.000PPh pasal 21 sebulan 321.000 : 12 = 26.750PPh Pasal 21 atas gaji atau upah mingguan 26.750 : 4 = 6.688
14. Suparto karyawan pada perusahaan PT. Cendana dengan memperoleh gaji atau upah mingguan sebesar Rp. 750.000,- Suparto telah beristeri dengan satu anak. PT. Cendana masuk program Jamsostek, iuran asuransi kecelakan dan iuran asuransi kematian ditangung oleh pemberi kerja dengan jumlah masing-masing Rp.30.000,- dan Rp.15.000,- sebulan. PT. Cendana menanggung THT tiap-tiap bulan 1,5% dari penghasilan bruto. Suparto membayar iuran pensiun sebesar Rp.10.000,- dan iuran THT sebesar Rp.20.000,-
Perhitungan PPh Pasal 21 (dalam Rupiah) :Gaji mingguan 750.000Gaji sebulan 4 x 750.000 3.000.000Iuran asuransi kecelakan kerja 30.000Iuran asuransi kematian 15.000Penghasilan bruto 3.045.000 Potongan :1. Biaya jabatan (5% x 3.045.000 152.250 2. Iuran pensiun 10.0003. Iuran THT 20.000
182.250
Penghasilan Netto sebulan 2.862.750
Penghitungan Pph ps 21 37
Penghasilan Netto setahun 12 x 2862.750 34.353.0004. PTKP : - Untuk Wajib Pajak Sendiri 15.840.000 - Tambahan untuk Wajib Pajak Kawin 1.320.000
- Tambahan untuk 1 anak 1.320.000 Jumlah PTKP 18.480.000
Penghasilan Kena Pajak setahun 15.873.000
PPh pasal 21 = 5% x 15.873.000 = 793.650PPh pasal 21 sebulan 793.650 : 12 = 66.138PPh Pasal 21 atas gaji atau upah mingguan 66.138 : 4 = 16.534
Penghasilan Pegawai / Karyawan / Karyawati Harian dan Penerimaan Honorarium sebagai Tenaga Harian Lepas, Penerima Upah satuan dan Penerima Upah Borongan
Dengan Upah harian
15. Ali (TK/0) bekerja pada perusahaan PT.Karya, menerima uapah harian sebesar Rp.200.000,- Ali bekerja selama 10 hari
Perhitungan PPh Pasal 21 (dalam Rupiah) :Upah harian 200.000Batas penghasilan tidak dilakukan pemotongan PPh Pasal 21 132.000
68.000
PPh pasal 21 (harian) = 5% x 68.000 = 3.400
Pada hari kerja ke 7 dalam bulan takwin yang bersangkutan (Ali) telah menerima penghasilan sebesar Rp.1.400.000,- sehingga telah melebihi Rp.1.320.000,-, maka PPh Pasal 21 atas penghasilan Ali dihitung sebagai berikut:
Upah 7 hari kerja 1.400.000PTKP 7 x (15.840.000/360) 308.000Upah harian terutang pajak 1.092.000 PPh Pasal 21 terutang 5% x Rp.1.092.000,- 54.600
Upah yang diterima Ali pada hari ke 7 adalah Rp.200.000,- – Rp.54.600,- = Rp.145.400,-
Pada hari ke 8 dan seterusnya dalam bulan takwin yang bersangkutan harus dipotong perhari adalah:Upah harian 200.000PTKP 1 x (15.840.000 / 360) 44.000
Penghitungan Pph ps 21 38
Upah harian terutang pajak 156.000PPh pasal 21 per hari 5% x Rp.156.000 3.120
Catatan :Penghitungan PPh Pasal 21 atas honorarium atau pembayaran lain yang jumlahnya dihiung atas dasar banyaknya hari yang dipakai untuk menyelesaikan jasa yang diberikan, sama dengan contoh penghitungan tersebut diatas
16. Tuan Machmud (TK/0) bekerja pada perusahaan PT. Dahana, menerima upah harian sebesar Rp.80.000,-
Perhitungan PPh Pasal 21 (dalam Rupiah) :Upah harian 80.000Batas penghasilan tidak dilakukan pemotongan PPh Pasal 21 132.000Penghasilan Kena Pajak N i h i l
PPh pasal 21 (harian) N i h i l
Dengan demikian penghitungan PPh Pasal 21 atas Tuan Machmud pada hari ke 17 (1.320.000 / 80.000) sebagai berikut:
Pada hari kerja ke 17 dalam bulan takwin yang bersankutan (Tuan Machmud) telah menerima penghasilan sebesar 17 x Rp.80.000,- = Rp.1.360.000,- sehingga telah melebihi Rp.1.320.000,-, maka PPh Pasal 21 atas penghasilan Tuan Machmud dihitung sebagai berikut:
Upah 17 hari kerja (17 x Rp.80.000,-) 1.360.000PTKP 17 x (13.200.000/360) 748.000Upah harian terutang pajak 612.000 PPh Pasal 21 terutang 5% x Rp.612.000,- 30.600
Jumlah sebesar Rp.30.600,- dipotongkan dari upah harian sebesar Rp.80.000,- yang diterima Tuan Machmud pada hari ke 17 , sehingga upah yang diterima Tuan machmud pada hari ke 17 adalah Rp.80.000,- dikurangi Rp.30.600,- = Rp.49.400,-
Pada hari ke 18 dan seterusnya dalam bulan takwin yang bersangkutan harus dipotong perhari adalah:Upah harian 80.000PTKP 1 x (13.200.000 / 360) 44.000Upah harian terutang pajak 36.000
PPh pasal 21 per hari 5% x Rp.36.000 1.800
Penghitungan Pph ps 21 39
Penghitungan PPh Pasal 21 atas Uang Saku Harian
17. Tuan Cecep (belum kawin) bekerja pada perusahaan PT. Pantes. Sebelum dipekerjakan di perusahaan tersebut Tuan Cecep diharuskan untuk mengikuti pemagangan dengan diberi uang saku harian sebesar Rp.120.000,-
Perhitungan PPh Pasal 21 (dalam Rupiah) :Uang saku harian 120.000Batas penghasilan tidak dilakukan pemotongan PPh Pasal 21 132.000Penghasilan Kena Pajak NIHILPPh pasal 21 terutang NIHIL
Apabila uang saku harian yang diterima oleh Tuan Cecep dalam satu bulan takwin telah melebihi Rp.1.320.000,- maka penghitungan PPh Pasal 21 sebagai berikut:
Pada hari ke 12 dalam bulan takwin yang bersankutan (Tuan Cecep) telah menerima penghasilan sebesar 1.320.000,-, maka PPh Pasal 21 atas penghasilan Tuan Machmud dihitung sebagai berikut:
Uang saku 12 hari kerja (12 x Rp.120.000,-) 1.440.000PTKP 12 x (13.200.000/360) 528.000Uang saku harian terutang pajak 912.000
PPh Pasal 21 terutang 5% x Rp.912.000,- 45.600
Jumlah sebesar Rp.45.600,- dipotongkan dari uang saku harian sebesar Rp.120.000,- yang diterima Tuan Cecep pada hari ke 12 , sehingga upah yang diterima Tuan Cecep pada hari ke 12 adalah Rp.120.000,- dikurangi Rp.45.600,- = Rp.74.400,-
Pada hari ke 13 dan seterusnya dalam bulan takwin yang bersangkutan harus dipotong perhari adalah:
Uang saku harian 120.000PTKP 1 x (13.200.000 / 360) 44.000Uang saku harian terutang pajak 76.000
PPh pasal 21 per hari 5% x Rp.76.000 3.800
Dengan Upah Satuan
Penghitungan Pph ps 21 40
18. Karyawati Dewi (K/0) bekerja sebagai perakit pada perusahaan radio. Upah dibayar berdasarkan atas jumlah satuan yang dihasilkan, yaitu Rp.110.000,- per buah, upah dibayarkan tiap minggu. Dalam waktu 1 minggu (6 hari) dihasilkan sebanyak 12 buah radio dengan upah Rp. 1.320.000,-
Perhitungan PPh Pasal 21 (dalam Rupiah) :Upah sehari Rp. 1.320.000 / 6 220.000Batas penghasilan tidak dilakukan pemotongan PPh Pasal 21 132.000
88.000Upah seminggu terutang pajak Rp.88.000 x 6 528.000
PPh pasal 21 (mingguan) = 5% x 528.000 26.400
Dengan Upah Borongan
19. Bayu mengerjakan dekorasi sebuah rumah dengan upah borongan sebesar Rp. 250.000,- Pekerjaan diselesaikan selama 2 hari.
Perhitungan PPh Pasal 21(dalam Rupiah) :Upah borongan sehari Rp. 250.000 / 2 125.000Batas penghasilan tidak dilakukan pemotongan PPh Pasal 21 132.000Upah sehari diatas Rp. 132.000,- NIHILUpah boongan terutang pajak NIHIL
PPh pasal 21 NIHIL
20. Widodo sudah menikah belum punya anak pada bulan Maret 2009 bekerja secara borongan seharga Rp.960.000,- Pekerjaan diselesaikan selama 16 hari.
Perhitungan PPh Pasal 21(dalam Rupiah) :Upah borongan sehari Rp. 960.000 / 16 60.000Batas penghasilan tidak dilakukan pemotongan PPh Pasal 21 132.000Upah boongan terutang pajak N i h i l
PPh pasal 21 N i h i l Jadi tidak ada PPh Pasal 21 yang harus dipotong, karena PPh atas penghasilan selama 16 hari kerja sebesar Rp. 960.000,- dibawah Rp.1.100.000,- dalam satu bulan takwin.
21. PT. Karya Mulya memberikan pekerjaan borongan (membuat gudang kain) kepada Tuan Bangun dengan biaya Rp.10.000.000,- Jumlah upah untuk pekerjaan tersebut sebesar Rp.5.000.000,- Tuan Bangun menggunakan 4
Penghitungan Pph ps 21 41
orang tenaga kerja dan mendapat upah harian masing-masing Rp.125.000,- .
Perhitungan PPh Pasal 21:a. Atas bagian upah yang diterima Tuan Bangun, wajib dipotong PPh Pasal
21 oleh PT.Karya Mulya adalah 5% x Rp.5.000.000,- = Rp. 250.000,-
b. Untuk pembayaran upah harian kepada masing-masing tenaga kerja yang membantu wajib dipotong PPh Pasal 21 oleh Tuan Bangun sbb:
1) Atas pembayaran upah harian sampai dengan Rp.132.000,- dalam satu bulan takwin, untuk upah sehari besarnya PPh pasal 21 terutang : 5% x (Rp.125.000,- - Rp. 132000,-) = NIHIL
2) Apabila pembayaran upah harian kepada masing-masing tenaga kerja yang membantu Tuan Bangun dalam satu bulan takwin telah melampaui Rp. 1.320.000,-, maka penghitungan PPh Pasal 21 untuk masing-masing tenaga kerja dilakukan seperti pengitungan upah harian diatas
Upah harian, upah satuan dan upah borongan maupun honorarium yang diterima oleh tenaga harian lepas dalam hal penghasilan tersebut dibayarkan secara bulanan
22. Anwar (K/0) bekerja pada perusahaan PT.Kencana menerima upah harian sebesar Rp.62.500,- yang dibayarkan secara bulanan. Dalam bulan Maret 2009 Anwar bekerja selama 20 hari.
Perhitungan PPh pasal 21 (dalam Rupiah):Upah untuk bulan Maret 2007 20 x Rp. 62.500,- 1.250.000Penghasilan Netto setahun (12 x Rp.1.250.000,-) 15.000.000PTKP setahun 17.160.000Penghasilan Kena Pajak setahun NIHILPPh pasal 21 NIHILPPh pasal 21 sebulan NIHIL
23. Narno (telah menikah tetapi belum mempunyai anak) bekerja pada perusahaan PT.Kenari menerima upah harian sebesar Rp.100.000,- yang dibayarkan secara bulanan. Dalam bulan Juni 2009 ia bekerja selama 20 hari.
Perhitungan PPh pasal 21 (dalam Rupiah):
Penghitungan Pph ps 21 42
Upah untuk bulan Juni 2007 20 x Rp. 100.000,- 2.000.000Penghasilan Netto setahun (12 x Rp.2.000.000,-) 24.000.000PTKP setahun 17.160.000Penghasilan Kena Pajak setahun 6.840.000PPh pasal 21 = 5% x Rp.6.840.000 342000PPh pasal 21 sebulan Rp.342.000,- / 12 28.500
24. Tuan Zia bekerja pada perusahaan tenun dengan dasar upah harian yang dibayarkan bulanan. Dalam bulan Mei 2009 Tuan Zia hanya bekerja 20 hari kerja dan upah seharinya Rp.50.000,- Tuan Zia kawin dan belum punya anak
Perhitungan PPh pasal 21 (dalam Rupiah):Upah untuk bulan Maret 2009 20 x Rp. 50.000,- 1.000.000Penghasilan Netto setahun (12 x Rp.1.000.000,-) 12.000.000PTKP setahun 17.160.000Penghasilan Kena Pajak setahun NIHILPPh pasal 21 NIHILPPh pasal 21 sebulan NIHIL
Tuan Zia belum / tidak dipungut PPh Pasal 21, karena penghasilan neto setahunnya di bawah PTKP
25. Rahmad adalah pegawai tidak tetap di PT.Utama.Rahmad belum menikah menerima penghasilan sebesar Rp. 1.000.000,- sebulan.
Perhitungan PPh Pasal 21 (dalam Rupiah):Penghasilan sebulan 1.000.000PTKP (TK/0) sebulan 1.320.000Penghasilan Kena Pajak NIHILPPh pasal 21 NIHIL
Penghitunan PPh Pasal 21 terhadap Penghasilan Karyawati Kawin
26. Mariana seorang karyawati, bekerja pada perusahaan PT.Jaya dengan gaji sebulan sebesar Rp.1.800.000,- Pembayaran iuran pensiun sebulan sebesar Rp.50.000,- Berdasarkan surat keterangan dari Pemerintah Daerah tempat tinggal Mariana tersebut yang diserahkan kepada pemberi kerja diperoleh keterangan bahwa suaminya tidak mempunyai penghasilan apa pun. Marni belum mempunyai anak.
Perhitungan PPh pasal 21 (dalam Rupiah):Gaji sebulan 1.800.000
Penghitungan Pph ps 21 43
Potongan :1. Biaya jabatan (5% x 1.800.000) 90.0002. Iuran Pensiun 50.000 140.000
Penghasilan Netto sebulan 1.660.000Penghasilan Netto setahun 12 x 1.660.000 19.920.000
3. PTKP : - Untuk Wajib Pajak Sendiri 15.840.000 - Tambahan untuk Wajib Pajak Kawin 1.320.000 Jumlah PTKP 17.160.000 Penghasilan Kena Pajak setahun 2.760.000
PPh pasal 21 = 5% x 2.760.000 = 138.000
PPh pasal 21 sebulan 138.000 : 12 = 11.500
27. Juju K/0 seorang karyawati, bekerja pada perusahaan PT.Rapi dengan gaji sebulan sebesar Rp.1.500.000,- PT.Rapi masuk program jamsostek. Perusahaan membayar iuran pensiun kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan sebesar Rp.40.000,- sebulan. Juju membayaran iuran pensiun sebulan sebesar Rp.30.000,- Disamping itu perusahaan membayar iuran THT sebesar 1% dari gaji sebulan. Berdasarkan surat keterangan dari Pemerintah Daerah tempat Juju bertempat tinggal diketahui bahwa suami Juju tidak mempunyai penghasilan apa pun. Premi asuransi kecelakan kerja dan asuransi kematian masing-masing sebsar Rp.15.000,- dan Rp.5.000,- dibayar oleh pemberi kerja.
Perhitungan PPh pasal 21 (dalam Rupiah):Gaji sebulan 1.800.000Iuran asuransi kecelakaan kerja 15.000Iuran asuransi kematian 5.000Penghasilan bruto sebulan 1.520.000Potongan :1. Biaya jabatan (5% x 1.520.000) 76.0002. Iuran Pensiun 30.000 3. Iuran THT (1% x 1.500.000) 15.000 121.000
Penghasilan Netto sebulan 1.399.000Penghasilan Netto setahun 12 x 1.660.000 16.788.000
3. PTKP : - Untuk Wajib Pajak Sendiri 15.840.000 - Tambahan untuk Wajib Pajak Kawin 1.320.000 Jumlah PTKP 17.160.000 Penghasilan Kena Pajak setahun NIHIL
PPh pasal 21 NIHIL
Penghitungan Pph ps 21 44
PPh pasal 21 sebulan NIHIL
28. Nyonya Tata seorang karyawati (status kawin belum punya anak), bekerja pada perusahaan PT.Harapan dengan gaji sebulan sebesar Rp.2.000.000,- PT. Harapan mengikuti program pensiun dan program jamsostek. Premi asuransi kecelakan kerja dan asuransi kematian masing-masing sebsar Rp.15.000,- dan Rp.5.000,- dibayar oleh pemberi kerja. PT. Harapan membayar untuk Ny. Tata membayar iuran pensiun kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan sebesar Rp.40.000,- sebulan, sedangkan Ny. Tata membayaran iuran pensiun sebulan sebesar Rp.30.000,- Disamping itu PT. Harapan membayar untuk Ny. Tata iuran THT sebesar Rp.9.000,- sebulan, sedangkan Ny. Tata menanggung iuran THT sebesar Rp.6.000,- sebulan. Suami Ny. Tata bekerja pada suatu perusahaan lain.
Perhitungan PPh pasal 21 (dalam Rupiah):Gaji sebulan 2.000.000Iuran asuransi kecelakaan kerja 15.000Iuran asuransi kematian 5.000Penghasilan bruto sebulan 2.020.000Potongan :1. Biaya jabatan (5% x 2.020.000) 101.0002. Iuran Pensiun 30.000 3. Iuran THT 6.000 137.000
Penghasilan Netto sebulan 1.883.000Penghasilan Netto setahun 12 x 1.883.000 22.596.000
3. PTKP : - Untuk Wajib Pajak Sendiri 15.840.000 Penghasilan Kena Pajak setahun 6.756.000
PPh pasal 21 = 5% x 7.756.000 = 337.800
PPh pasal 21 sebulan 337.800 / 12 = 28.150
29. Nyonya Dana seorang karyawati (status kawin punya satu anak), bekerja
pada perusahaan PT.Kirana dengan gaji sebulan sebesar Rp. 800.000,- Nyonya Dana membayar iuran pensiun ke Dana Pensiun yang pendiriannya telah disyahkan Menteri Keuangan sebesar Rp.40.000,- sebulan. Berdasarkan surat keterangan dari Pemerintah Daerah tempat tinggal Nyonya Dana tersebut yang diserahkan kepada pemberi kerja diperoleh keterangan bahwa suaminya tidak mempunyai penghasilan apa pun..
Perhitungan PPh pasal 21 (dalam Rupiah):Gaji sebulan 800.000
Penghitungan Pph ps 21 45
Potongan :1. Biaya jabatan (5% x 800.000) 40.0002. Iuran Pensiun 40.000 80.000
Penghasilan Netto sebulan 720.000Penghasilan Netto setahun 12 x 720.000 8.640.000
3. PTKP : - Untuk Wajib Pajak Sendiri 15.840.000 - Tambahan untuk Wajib Pajak Kawin 1.320.000 Jumlah PTKP 17.160.000 Penghasilan Kena Pajak setahun N I H I L
PPh pasal 21 setahun NIHIL PPh pasal 21 sebulan NIHIL
30. Nona Komalasari seorang karyawati (status belum kawin), bekerja pada perusahaan PT. Akbar dengan gaji sebulan sebesar Rp. 2.000.000,- Nona Komalasari membayar iuran pensiun ke Dana Pensiun yang pendiriannya telah disyahkan Menteri Keuangan sebesar Rp.40.000,- sebulan. Nona Komalasasri masih mempunyai seorang ibu yang sudah tua dan tidak mempunyai penghasilan serta menjadi tanggungan sepenuhnya.
Perhitungan PPh pasal 21 (dalam Rupiah):Gaji sebulan 2.000.000Potongan :1. Biaya jabatan (5% x 2.000.000) 100.0002. Iuran Pensiun 40.000 140.000
Penghasilan Netto sebulan 1.860.000Penghasilan Netto setahun 12 x 1.860.000 22.320.000
3. PTKP : - Untuk Wajib Pajak Sendiri 15.840.000 - Tambahan untuk 1 tanggungan 1.320.000 Jumlah PTKP 17.160.000 Penghasilan Kena Pajak setahun 5.160.000
PPh pasal 21 setahun 5% x 5.160.000 = 258000 PPh pasal 21 sebulan 258.000 / 12 = 21.500
Penghitunan PPh Pasal 21 terhadap Penghasilan berupa Jasa Produksi, Tantiem, Gratifikasi, Tunjangan Hari Raya atau Tahun Baru, Premi, dan Penghasilan Sejenis Lainnya yang sifatnya Tidak Teratur dan pada umumnya diberikan sekali saja atau setahun sekali
31. Tuan Toto tidak kawin bekerja pada perusahaan PT.Terang dengan gaji sebulan sebesar Rp.2.000.000,- Dalam tahun yang bersangkutan karyawan
Penghitungan Pph ps 21 46
tersebut juga menerima bonus atau gratifikasi sebesar Rp.5.000.000,- Tiap bulan membayaran iuran pensiun sebesar Rp.60.000,-
A. Perhitungan PPh pasal 21 atas gaji dan bonus atau gratifikasi (dalam Rupiah):Gaji setahun 12 x 2.000.000 24.000.000Bonus atau gratifikasi 5.000.000Penghasilan bruto 29.000.000Potongan :1. Biaya jabatan (5% x 29.000.000) = 1.450.000
Maksimal 1.296.0002. Iuran Pensiun setahun 12 x 60.000 720.000 2.016.000
Penghasilan Netto setahun 26.984.0003. PTKP : - Untuk Wajib Pajak Sendiri 15.840.000 Penghasilan Kena Pajak setahun 11.144.000
PPh pasal 21 = 5% x 11.144.000 = 557.200
B. Perhitungan PPh pasal 21 atas gaji (dalam Rupiah):Gaji setahun 12 x 2.000.000 24.000.000Potongan :1. Biaya jabatan (5% x 24.000.000) 1.200.0002. Iuran Pensiun setahun 12 x 60.000 720.000 1.920.000
Penghasilan Netto setahun 22.080.0003. PTKP : - Untuk Wajib Pajak Sendiri 15.840.000 Penghasilan Kena Pajak setahun 6.240.000
PPh pasal 21 = 5% x 6.2400.000 = 312.000
C. Perhitungan PPh pasal 21 atas bonus atau gratifikasi sebesar Rp.5.000.000,- tersebut adalah Rp.557.200,- dikurangi Rp.312.000,- = Rp.245.200,-
Penghitunan PPh Pasal 21 terhadap Penghasilan yang sebagian atau seluruhnya diperoleh dalam mata uang asing
32. Karyawan Rudi status kawin, punya satu orang anak, memperoleh gaji bulan Maret 2009 dalam mata uang asing sebesar US $ 2.000 sebulan. Kurs yang berlaku untuk bulan Maret 2009 berdasarkan keputusan Menteri Kuangan adalah Rp.9.300,- per US $ 1
Perhitungan PPh pasal 21 (dalam Rupiah):
Penghitungan Pph ps 21 47
Gaji sebulan US $ 2.000 = 2000 x 9.300 18.600.000Potongan :1. Biaya jabatan (5% x 18.600.000) = 930.000
Maksimal 500.000Penghasilan Netto sebulan 18.100.000Penghasialn neto setahun 12 x 18.100.000 217.200.000
2. PTKP : - Untuk Wajib Pajak Sendiri 15.840.000
- Tambahan untuk wajib pajak kawin 1.320.000- Tambahan 1 orang anak 1.320.000 18.480.000
Penghasilan Kena Pajak setahun 198.720.000Penerapan tarif:
5% x 50.000.000 = 2.500.00015% x 148.720.000 = 22.308.000
PPh Pasal 21 setahun 24.808.000PPh Pasal 21 sebulan 24.808.000 / 12 = 2.067.333
PPh Pasal 21 Seluruh atau Sebagian Ditanggung oleh Pemberi Kerja, Pemerintah atau Dana Pensiun
33. Karyawan Hary K/3 bekerja pada PT.Perkasa dengan memperoleh gaji sebesar Rp.2.000.000,- sebulan dan PPh-nya ditanggung oleh pemberi kerja. Tiap bulan ia membayar iuran pensiun sebesar Rp.50.000,-
Perhitungan PPh pasal 21 (dalam Rupiah):Penghasilan sebulan 2.000.000Potongan :
1. Biaya jabatan (5% x 2.000.000) 100.0002. Iuran pensiun 50.000 150.000
Penghasilan Netto sebulan 1.850.000Penghasialn neto setahun 12 x 1.850000 22.200.000
3. PTKP : - Untuk Wajib Pajak Sendiri 15.840.000
- Tambahan untuk wajib pajak kawin 1.320.000- Tambahan 3 orang anak 3 .960.000 21.120.000
Penghasilan Kena Pajak setahun 1.080.000PPh Pasal 21 setahun 5% x 1.080.000 = 54.000PPh Pasal 21 sebulan 54.000 / 12 = 4.500
PPh Pasal 21 sebesar Rp.4.500,- ditanggung dan dibayar oleh pemberi kerja. Jumlah sebesar Rp.4.500,- tidak boleh mengurangi Penghasilan Kena Pajak dari pemberi kerja dan tidak dikenakan pajak PPh Pasal 21 kepada pegawai (Hary) sebagai Wajib Pajak PPh Pasal 21.Namun apabila pemberi kerja bukan wajib pajak atau bukan pemerintah, seperti halnya Perwakilan Organisasi Internasional yang ditentukan oleh
Penghitungan Pph ps 21 48
Menteri Keuangan, maka kenikmatan berupa pajak ditambahkan kedalam penghasilan pegawai yag bersangkutan (sebagai obyek PPh Pasal 21)
34. Tono karyawan, K/3 bekerja pada PT.Peduli dengan memperoleh gaji sebesar Rp.2.000.000,- sebulan. PT.Peduli masuk program jamsostek, iuran kecelakan kerja dan iuran kmatian ditanggung pemberi kerja dengan jumlah masin-masing Rp.15.000,- dan Rp.7.500,- setiap bulan. PT. Peduli menanggung iuran THT setiap bulan sebesar 1,5% dari penghasilan bruto karyawan. Karyawan tersebut membayar iuran pensiun sebesar Rp.12.000,- dan THT 1% setiap bulan. PPh-nya ditanggung oleh pemberi kerja.
Perhitungan PPh pasal 21 (dalam Rupiah):Gaji sebulan 2.000.000Iuran asuransi kecelakaan kerja 15.000Iuran asuransi kematian 7.500Penghasilan bruto sebulan 2.022.500Potongan :1. Biaya jabatan (5% x 2.022.500) 101.1252. Iuran Pensiun 12.000 3. Iuran THT (1% x 2.000.000) 20.000 133.125
Penghasilan Netto sebulan 1.889.375Penghasilan Netto setahun 12 x 1.889.375 22.672.500
4. PTKP : - Untuk Wajib Pajak Sendiri 15.840.000
- Tambahan untuk wajib pajak kawin 1.320.000- Tambahan 3 orang anak 3.960.000 21.120.000
Penghasilan Kena Pajak setahun 1.552.500Penghasilan Kena Pajak setahun (pembulatan) 1.552.000PPh Pasal 21 setahun 5% x 1.5522.000 = 77.625PPh Pasal 21 sebulan 77.625 / 12 = 6.469
PPh Pasal 21 sebesar Rp.6.469,- ditanggung dan dibayar oleh pemberi kerja tidak boleh mengurangi Penghasilan Kena Pajak dari pemberi kerja dan bukan sebagai penghasilan bagi pegawai, karyawan atau karyawati
Penghitungan PPh Pasal 21 terhadap Pegawai, Karyawan, atau Karyawati yang menerima Tunjangan Pajak
35. Kayawan Didi K/3 bekerja pada PT.Indah Permai dengan menerima gaji sebesar Rp.3.000.000,- sebulan. Kepada karyawan trsebut diberikan
Penghitungan Pph ps 21 49
tunjangan pajak sebesar Rp.50.000,- Iuran pensiun yang dibayarkan sebesar Rp.25.000,- sebulan
Perhitungan PPh pasal 21 (dalam Rupiah):Penghasilan sebulan 3.000.000Tunjangan pajak 50.000Penhailan bruto 3.050.000Potongan :1. Biaya jabatan (5% x 3.050.000) 152.5002. Iuran pensiun 25.000 177.500 Penghasilan Netto sebulan 2.872.500 Penghasialn neto setahun 12 x 2.872.500 34.470.0003. PTKP : - Untuk Wajib Pajak Sendiri 15.840.000
- Tambahan untuk wajib pajak kawin 1.320.000- Tambahan 3 orang anak 3.690.000 21.120.000
Penghasilan Kena Pajak setahun 13.350000PPh Pasal 21 setahun 5% x 13.350.000 = 667.500PPh Pasal 21 sebulan 67.500 / 12 = 55.625 Selisih sebesar Rp.55.625 – Rp.50.000 = Rp.5.625,- dipikul oleh karyawan
36. Dede karyawan, K/3 bekerja pada PT.Permata dengan memperoleh gaji sebesar Rp.3.000.000,- sebulan. PT.Permata masuk program jamsostek, iuran kecelakan kerja dan iuran kematian ditanggung pemberi kerja dengan jumlah masin-masing Rp.15.000,- dan Rp.17.500,- setiap bulan. PT. Permata menanggung iuran THT setiap bulan sebesar 1,5% dari penghasilan bruto karyawan. Karyawan Dede membayar iuran pensiun sebesar Rp.10.000,- dan THT 1% (dari gaji pokok) setiap bulan. Kepada karyawan Dede diberikan tunjangan pajak sebesar Rp.35.000,-
Perhitungan PPh pasal 21 (dalam Rupiah):Gaji sebulan 3.000.000Iuran asuransi kecelakaan kerja 15.000Iuran asuransi kematian 17.500Tunjangan pajak 35.000
Penghasilan bruto sebulan 3.067.500Potongan :1. Biaya jabatan (5% x 3.067.500) 153.3752. Iuran Pensiun 10.000 3. Iuran THT (1% x 3.000.000) 30.000 193.375
Penghasilan Netto sebulan 2.874.125Penghasilan Netto setahun 12 x 2.874.125 34.489.500
4. PTKP :
Penghitungan Pph ps 21 50
- Untuk Wajib Pajak Sendiri 15.840.000 - Tambahan untuk wajib pajak kawin 1.320.000- Tambahan 3 orang anak 3.960.000 21.120.000
Penghasilan Kena Pajak setahun 13.369.500PPh Pasal 21 setahun 5% x 13.369.500 = 668.475PPh Pasal 21 sebulan 668.475/ 12 = 55.70655.706– Rp.35.000 = Rp.20.706,- dipikul oleh karyawan
Penghitungan PPh Pasal 21 atas penerimaan natura dan kenikmatan lainnya yang diberikan Pemberi Kerja yang Bukan sebagai Subyek Pajak
37. Alatas K/1 warga negara Indonesia karyawan Kedutaan Besar Negara Philipina, memperoleh gaji sebesar Rp.2000.000,- sebulan dan beras, gula masing-masing 10 kg dan 15 kg per jiwa. Catatan harga berdasarkan harga pasar 1 kg beras = Rp.4.500,- dan gula per 1 kg = Rp.6.000,-
Perhitungan PPh pasal 21 (dalam Rupiah):Gaji sebulan 2.000.000Beras 30kg x 4.500 135.000Gula 45kg x 6.000 270.000Penhasilan bruto 2.405.000Potongan :1. Biaya jabatan (5% x 2.405.000) = 120.250
Maksimal 108.000Penghasilan Netto sebulan 2.297.000Penghasialn neto setahun 12 x 2.297.000 27.564.0003. PTKP : - Untuk Wajib Pajak Sendiri 15.84.000
- Tambahan untuk wajib pajak kawin 1.320.000- Tambahan 1 orang anak 1.320.000 18.480.000
Penghasilan Kena Pajak setahun 9.084.000PPh Pasal 21 setahun 5% x 9.084.000 = 454.200PPh Pasal 21 sebulan 454.200 / 12 = 37.850
Penghitungan PPh Pasal 21 atas Uang Pesangon, Uang Tebusan Pensiun, dan Tunjangan Hari Tua, Tabungan Hari Tua yang Dibayarkan Sekaligus
Catatan:Uang pesangon, uang tebusan pensiun dan Tunjangan Hari Tua, Tabungan Hari Tua yang Dibayarkan Sekaligus sampai dengan Rp.50.000.000,- dikecualikan pemotongan pajak
Penghitungan Pph ps 21 51
38. Hadi telah bekerja pada PT.Udang Asli selama enam tahun. Pada bulan Mei 2009 Hadi diberhentikan karena pengurangan pegawai dan menerima pesangon untuk enam bulan gaji sebesar Rp. 34.000.000,-
Perhitungan PPh pasal 21 atas pesangon (dalam Rupiah):Penghasilan bruto 34.000.000Dikecualikan dari pemotongan pajak 50.000.000Penghasilan kena pajak NIHILPPh Pasal 21 atas uang pesangon tersebut NIHIL (FINAL)
39. Tuan Caraka dalam bulan Juni 2009 menerima uang tebusan pensiun dari Dana Pensiun Purna Karya sebesar Rp.75.000.000,-
Perhitungan PPh pasal 21 atas uang tebusan pensiun (dalam Rupiah):Penghasilan bruto 75.000.000Dikecualikan dari pemotongan pajak 50.000.000Penghasilan kena pajak 25.000.000
PPh Pasal 21 terutang atas uang tebusan pensiun:5% x 25.000.000 1.250.000 (Final)
40. Tuan Djoko terhitung mulai tanggal 1 April 2009 berhenti bekerja dengan menerima Tunjangan Hari Tua yang dibayar sekaligus sebesar Rp.80.000.000,- Badan penyelengara Jamsostek membayarkan THT tersebut
Perhitungan PPh pasal 21 atas Tunjangan Hari Tua (dalam Rupiah):Penghasilan bruto 80.000.000Dikecualikan dari pemotongan pajak 50.000.000Penghasilan kena pajak 35.000.000
PPh Pasal 21 terutang atas uang tebusan pensiun:5% x 35.000.000 1.750.000 (Final)
Penghitungan PPh Pasal 21 terhadap Honorarium yang jumlahnya tidak dihitung atas dasar banyaknya Hari yang diperlukan untuk menyelesaikan jasa yang diberikan, Komisi Agen Wajib Pajak Orang Pribadi dan Jasa Produksi yang diterima Mantan Pegawai
41. Armansyah adalah seorang penceramah, memberikan ceramah pada suatu loka karya sehari yang diadakan oleh Yayasan Cemerlang, dengan menerima honorarium sebesar Rp.3.000.000,-
Penghitungan Pph ps 21 52
Perhitungan PPh pasal 21 terutang atas honorarium sebesar 5% x Rp.3.000.000 = Rp 150.000,-
42. Tuan Abdulah adalah seorang komisaris PT.Makmur, yang bukan sebagai pegawai tetap. Dalam bulan April 2009 menerima hohorarium sebesar Rp.80.000.000,-
Perhitungan PPh pasal 21 terutang atas honorarium Tuan Abdulah yang harus dipotong adalah (dalam Rupiah):
5% x 50.000.000 2.500.00015% x 30.000.000 4.500.000
Total PPh Pasal 21 yang harus dipotong 7.000.000
43..Tuan Johan seorang arsitek ternama, pada bulan April 2009 menerima honorarium sebesar Rp.60.000.000,- dari PT. Hoky sebagai imbalan atas pemberian jasa teknik yang dilakukannya.
PPh pasal 21 terutang atas honorarium sebesar 15% x 30% x Rp.60.000.000 = Rp 2.700.000,-
44. Tuan Sarmin adalah seorang petugas dinas luar asuransi yang bukan sebagai pegawai tetap pada PT.Asuransi Selamat. Dalam bulan Maret 2009 menerima komisi sebesar Rp. 2.000.000,-
Perhitungan PPh pasal 21 terutang atas komisi tersebut sebesar 5% x Rp.2.000.000 = Rp 200.000,-
45..Nyonya Kurniati mempunyai 2 orang anak yang belum dewasa adalah seorang penjaja barang dagangan hasil produksi PT.Komando dengan sistem multi level marketing. Dalam bulan Mei 2009 mempeoleh penghasilan sebesar Rp.2.000.000,-. Suami Nyonya Kurniati bekerja pada PT.Pusaka.
PPh pasal 21 terutang atas penghasilan multi level marketing (dalam Rupiah):Penghasilan bruto bulan Mei 2009 2.000.000PTKP Bulan Mei 2009:Untuk Wajib Pajak (suami bekerja) 15.840.000/12 = 1.320.000Penghasilan Kena Pajak 680.000PPh Pasal 21 terutang bulan Mei 2009 sebesar 5% x Rp.680.000 = Rp.34.000,-
Penghitungan Pph ps 21 53
46. Tuan Hariman pemilik Toko Laris merupakan agen tunggal dari hasil produksi PT..Batara. Dalam bulan Februari 2009 menerima komisi sebesar Rp.30.000.000,-
Perhitungan PPh pasal 21 terutang atas komisi (dalam Rupiah):5% x 30.000.000 = 1.500.000
47. Tuan Cakra pensiun dari PT. Nusa sejak tangal 1 Januari 2009. Pada bulan Maret 2009 Tuan Cakra menerima jasa produksi tahun 2008 dari PT.Nusa sebesar Rp.30.000.000,-
Perhitungan PPh pasal 21 terutang atas jasa produksi untuk mantan pegawai (dalam Rupiah):
5% x 30.000.000 = 1.500.000
Penghitungan PPh Pasal 21 untuk penerima Bea Siswa
48. Suryana bekerja pada PT. Gama. Suryana telah menikah dan mempunyai 3 orang anak. Pada tahun 2009 Suryana ditugaskan oleh perusahaan tempat ia bekerja untuk mengikuti program pendidikan dengan mendapatkan bea siswa sebesar Rp.5.000.000,- sebulan
Perhitungan PPh pasal 21 atas bea siswa dikecualikan
CATATAN : BAGI SUBYEK PAJAK YANG TIDAK MEMPUNYAI NPWP DIKENAKAN KENAIKAN TARIF 20%.
Penghitungan Pph ps 21 54
Penghasilan atau Biaya bagi Pegawai atau bagi Pemberi Kerja yang berkaitan dengan Penghitungan PPh Pasal 21
No Uraian Bagi Pegawai Bagi Pemberi Kerja
123456789101112
13
1415161718192021222324252627282930313233343536
Gaji / Upah Tunjangan-tunjangan Tunjangan PPh Iuran pensiun ditanggung pegawaiIuran pensiun ditanggung PKIuran THT ditanggung pegawaiIuran THT ditanggung PKPremi asuransi kecelakaanPremi asuransi kematianBiaya jabatan 5%PTKPPPh riil >Tunjangan PPh ditanggung pegawaiPPh riil >Tunjangan PPh ditanggung PKMakan minum naturaTranportasi naturaUang makan minumUang transportasi / kendaraanPengobatan/rawat inap di RSRestitusi pengobatan/rawat inapBonusJasa produksiTHRUang penghargaan (final)Penghargaan naturaPiagam penghargaan Asuransi jiwaAsuransi kecelakaanUang rapelHonorarium (final)Uang THT (final)Uang pesangon (final)Uang tebusan pensiun (final) Uang pensiun berkalaUang perumahanFasilitas RumahFasilitas Kendaraan
PenghasilanPenghasilanPenghasilanPengurang / BiayaNihilPengurang / BiayaNihilPenghasilanPenghasilanPengurang / BiayaPengurang / BiayaNihil (dibayar pegawai)Nihil
NihilNihilPenghasilanPenghasilanNihilPenghasilanPenghasilanPenghasilanPenghasilanPenghasilanNihilNihilBukan penghasilanBukan penghasilanPenghasilanPenghasilanPenghasilanPenghasilanPenghasilanPenghasilanPenghasilanNihil Nihil
Pengurang / BiayaPengurang / BiayaPengurang / BiayaNihilPengurang / BiayaNihilPengurang / BiayaPengurang / BiayaPengurang / BiayaNihilNihilNihil
Bukan Pengurang
Bukan PengurangBukan pengurangPengurang / BiayaPengurang / BiayaPengurang / BiayaPengurang / BiayaPengurang / BiayaNihilPengurang / BiayaPengurang / BiayaBukan pengurangPengurang / BiayaNihilNihilPengurang / BiayaPengurang / BiayaPengurang / BiayaPengurang / BiayaPengurang / BiayaPengurang / BiayaPengurang / BiayaBukan pengurangBukan pengurang
Penghitungan Pph ps 21 55
Penghitungan Pph ps 21 56
top related