perancangan media informasi pariwisata …repository.amikom.ac.id/files/publikasi_07.11.1697.pdf ·...
Post on 03-Mar-2019
234 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PERANCANGAN MEDIA INFORMASI PARIWISATA KABUPATEN KLATEN BERBASIS MULTIMEDIA
Naskah Publikasi
diajukan oleh
Rientia Septi Nugroho
07.11.1697
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
2011
DESIGN OF INFORMATION MEDIA KLATEN DISTRICT TOURISM BASED ON MULTIMEDIA
PERANCANGAN MEDIA INFORMASI PARIWISATA
KABUPATEN KLATEN BERBASIS MULTIMEDIA
Rientia Septi Nugroho Jurusan Teknik Informatika
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Currently, the development of technology increasingly help people to achieve maximum results in all areas. One is the role ofcomputer media to improve the delivery of information.
In an interesting presentation of information necessary media is durable and not easily damaged. Especially in certain areaspenyampaikan tourism information. Besides useful as an information media Klaten district tourism, media production also aims to balance the development of modern technology like this now that requires information on interactive media. Currently, the presentation of information presented through the media flareInteractive.
On Scientific Writing is explained about the various kinds oftourism information in Klaten district, so that these media are expected to provide benefits for the user to get the Klaten districttourism information more easily.
Keywords: Media Information, Tourism Klaten
1. Pendahuluan
Perkembangan teknologi sekarang ini terjadi dengan sangat pesat, baik teknologi
informasi maupun teknologi komunikasi. Akan sangat berguna jika perkembangan teknologi
yang sedang berjalan, dapat bermanfaat bagi semua bidang khususnya dalam bidang
pariwisata. Salah satu fungsi teknologi informasi bagi sektor pariwisata yaitu sebagai media
iklan dan promosi. Dimana sektor pariwisata merupakan salah satu sektor andalan kegiatan
perekonomian yang berorientasi pada perluasan lapangan kerja dan kesempatan kerja.
Kabupaten Klaten berada pada letak yang sangat strategis yaitu diantara dua kota
budaya yakni Yogyakarta dan Surakarta. Potensi pariwisata di Kabupaten Klaten juga
sangat beragam, baik wisata alam maupun wisata buatan. Akan tetapi, informasi promosi
pariwisata yang diberikan belum optimal. Selama ini Dinas Pariwisata Kabupaten Klaten
baru menyediakan informasi melalui brosur dan website saja sebagai media iklan dan
promosi. Bahkan pada website yang sudah ada yaitu www.pariwisataklaten.com tidak
diberikan informasi yang efektif dan menarik bagi pengunjung. Brosur yang disediakan juga
tidak tersebar dengan baik karena hanya diberikan jika kita datang ke Dinas Pariwisata saja.
Masalah yang muncul dari terbatasnya media promosi tersebut yaitu kurang
tersebarluaskannya informasi mengenai tempat-tempat pariwisata yang menarik untuk
dikunjungi ke masyarakat. sehingga dampaknya beberapa lokasi wisata kurang dikenal oleh
masyarakat luas. Maka diperlukan media lain yang dapat memberikan informasi pariwisata
yang lengkap, efektif dan menarik. Media tersebut tidak hanya dapat diakses di Dinas
Pariwisata saja melainkan juga di tempat-tempat umum yang banyak dikunjungi orang
contohnya adalah stasiun atau pusat perbelanjaan. Diharapkan dengan media informasi
tersebut informasi pariwisata yang ada dapat diterima oleh banyak masyarakat luas.
Sehingga banyak masyarakat yang tahu tentang obyek-obyek pariwisata di Kabupaten
Klaten.
Maka penyusun berusaha untuk membuat suatu media informasi dalam bentuk
aplikasi multimedia interaktif. Aplikasi multimedia interaktif merupakan salah satu alat bantu
dalam penyampaian informasi pariwisata. Sehingga dengan adanya aplikasi ini masyarakat
dapat lebih mudah untuk mengakses informasi pariwisata. Dengan demikian secara tidak
langsung jumlah pengunjung diharapkan bisa bertambah dan juga dapat meningkatkan
pendapatan daerah setempat.
Setelah mengamati permasalahan di atas, untuk mengatasi permasalahan tersebut
penyusun membuat sebuah aplikasi multimedia penyampaian pariwisata dengan judul :
“Perancangan Media Informasi Pariwisata Kabupaten Klaten Berbasis Multimedia“.
2. Landasan Teori
2.1. Sejarah Multimedia
Istilah multimedia berasal dari kata teater, bukan komputer. Pertunjukan yang
memanfatakan lebih dari satu medium sering kali disebut pertunjukan multimedia.
Pertunjukan multimedia mencakup monitor video, synthesized band dan karya seni manusia
sebgai bagian dari pertunjukan. Multimedia memungkinkan pemakai komputer untuk
mendapatkan output dalam bentuk yang jauh lebih kaya daripada tabel dan grafik
konvensional. Pemakai dapat melihat gambar tiga dimensi, foto, video bergerak, atau
animasi, dan mendengar suara stereo, perekaman suara atau musik. Para pendukung
multimedia menyatakan bahwa jika berbagai media indera ini dikombinasikan, efek yang
dihasilkan melebihi penjumlahan bagian-bagiannya. Walau sebagian besar perhatian pada
multimedia berfokus, berkaitan dengan output komputer, input pemakai dapat juga menjadi
bagian dari teknologi. Beberapa sistem mltimedia bersifat interaktif, memungkinkan pemakai
memilih output dengan mouse atau kemampuan layar sentuh mendapatkan dan
menjalankan aplikasi itu.1
2.2. Definisi Multimedia
Multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan
teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link dan
tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi, dan
berkomunikasi. Definisi ini terkandung empat komponen penting multimedia: Pertama, harus
ada komputer yang mengkoordinasikan apa yang dilihat dan didengar, yang berinteraksi
dengan pengguna. Kedua, harus ada link yang menghubungkan pengguna dengan
informasi. Ketiga, harus ada alat navigasi yang memandu menjelajah jaringan informasi
yang saling terhubung. Keempat, multimedia menyediakan tempat untuk mengumpulkan,
memproses, dan mengkomunikasikan informasi dan ide-ide.2
2.3. Obyek – Obyek Multimedia
2.3.1. Teks
Bentuk data multimedia yang paling mudah dikendalikan dan disimpan adalah teks.
Teks merupakan yang paling dapat dimengerti dan yang paling banyak dilihat. Kebutuhan
teks bergantung pada kegunaan aplikasi multimedia. Lebih dari itu file teks mempunyai
struktur linier sederhana. Meskipun ada multimedia tanpa teks, namun sebagian besar
1 M. Suyanto, MULTIMEDIA Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, hal 19, Andi, Yogyakarta 2003
2 Ibid Hal 21
sistem multimedia menggunakan teks, sebab teks sangat efektif untuk menyampaikan ide
serta memberikan panduan pada pengguna.
2.3.2. Grafik
Alasan untuk menggunakan gambar dalam presentasi atau publikasi multimedia
adalah karena lebih menarik perhatian dan dapat mengurangi kebosanan dibandingkan
dengan teks. Gambar dapat meringkas dan menyajikan data kompleks dengan cara yang
baru dan lebih berguna. Multimedia membantu mengubah gambar grafis menjadi objek
suatu link. Grafis seringkali muncul sebagai backdrop (latar belakang) suatu teks untuk
menghadirkan kerangka yang mempermanis teks. Piture (gambar) juga bisa berfungsi
sebagai ikon, yang bila dipadukan dengan teks, menunjukkan berbagai opsi yang bisa dipilih
(select); atau gambar bisa muncul full-screen menggantikan teks, tapi tetap memiliki bagian-
bagian tertentu yang berfungsi sebagai pemicu yang bila diklik akan menampilkan objek
atau event multimedia lain.
2.3.3. Audio
Audio atau suara mungkin merupakan elemen multimedia yang paling inderawi. Ini
berarti “perkataan” memiliki makna dalam bahasa apa saja, mulai dari bisikan sampai
teriakan. Suara merupaka energi, seperti gelombang yang menghantam pantai pasir, dan
terlalu banyak volume yang secara permanen dapat merusak mekanisme penerimaan yang
rentan dibelakang gendang telinga anda, biasanya membengkakan telinga anda pada range
frekuensi 6 kHz.3
2.3.4. Video
Video merupakan elemen multimedia yang paling kompleks karena penyampaian
informasi yang lebih komunikatif dibandingkan dengan gambar biasa. Video menyediakan
sumber daya yang kaya dan hidup bagi aplikasi multimedia.Video digital merupakan bagian
penting multimedia yang paling memikat, dan merupakan piranti powerful yang membawa
pengguna komputer lebih dekat ke dunia nyata. Video digital juga merupakan metode yang
cerdas untuk mengirimkan multimedia kepada audiens.
2.3.5. Animasi
Dalam multimedia, animasi merupakan penggunaan komputer untuk menciptakan
gerak pada layar. Animasi adalah membuat presentasi statis menjadi hidup. Animasi
merupakan perubehan visual sepanjang waktu dan memberi kekuatan besar pada proyek
multimedia dan halaman web. Animasi sebenarnya objek yang bergerak melintasi atau
3 Tay Vaughan , Multimedia Making it Work edisi 6, Hal: 92, Andi Offset. Yogyakarta 2004
bergerak ke dalam atau ke luar pada layar. Animasi merupakan sumber utama untuk aksi
dinamis dalam presentasi multimedia.
2.4. Siklus Pengembangan Multimedia
Menurut Raymond Mc Leod ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam
pengembangan sistem multimedia antara lain : mendefinisikan masalah, merancang konsep,
merancang isi, menulis naskah, merancang grafik, memproduksi sistem, megetesan sistem,
menggunakan sistem dan memelihara sistem. Seperti terlihat pada gambar dibawah ini.4
Profesional
komunikasi
Langkah 2
Langkah 3
Langkah 4
Langkah 5
Langkah 6
Langkah 9
Spesialis informasi
Langkah 1
Langkah 7
Pemakai
Langkah 8
Gambar 2.1 Siklus Pengembangan Multimedia oleh Raymond McLeod
4 Raymond McLeod, Jr. Sistem Informasi Manajemen jilid 2, hal 139, PT Prenhallindo, Jakarta 1995
Mendefinisikan masalah
Merancang konsep
Merancang isi
Menulis naskah
Merancang grafik
Memproduksi sistem
Melakukan pengujian
pemakai
Menggunakan
sistem
Memelihara sistem
3. Analisis (Proses Penelitian)
Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh
kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan
yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan
perbaikan-perbaikannya.
Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sisitem (systems
planning) dan sebelum tahap desain sistem (systems design). Tahap analisi merupakan
tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan
menyebabkan juga kesalahan ditahap selanjutnya.5
3.1. Identifikasi Masalah
a. Permasalahan yang timbul
Kurangnya media informasi dalam penyampaikan informasi Pariwisata Kabupaten
Klaten, karena selama ini Dinas Pariwisata Kabupaten Klaten baru menyediakan informasi
melalui brosur dan website saja sebagai media iklan dan promosi. Bahkan pada website
yang sudah ada yaitu www.pariwisataklaten.com tidak banyak dikenal dan tidak diberikan
informasi yang efektif dan menarik bagi pengunjung. Informasi yang ada juga kurang
memberikan gambaran obyek wisata yang dibahas.
b. Identifikasi penyebab masalah
Belum adanya sistem yang dapat menyampaikan informasi secara lebih informatif,
interaktif dan menarik dalam penyajian informasi. Karena selama ini informasi hanya dapat
di peroleh melalui brosur dan website yang tidak memberikan gambaran informasi yang
lebih terperinci dan menarik.
3.2. Analisis Kelayakan
Analisis atau study kelayakan adalah suatu studi yang akan digunakan untuk
menentukan kemungkinan apakah pengembangan proyek sistem multimedia layak
diteruskan atau diberhentikan. Studi kelayakan merupakan kepadatan, versi ringkasan dari
keseluruhan analisis sistem, dan proses perancangan aplikasi multimedia untuk masing-
masing penjelasan, analis menyiapkan skedul penerapan secara kasar.6
3.2.1. Kelayakan Teknis
Sekarang ini, perkembangan teknologi informasi di Dunia sangat pesat, khususnya
teknologi informasi berbasis komputer. Keberadaan teknologi saat ini sebagai penunjang
dalam melakukan aktifitas di segala aspek kehidupan yang memang sangat dibutuhkan.
5 Jogiyanto, HM, analisis dan desain sistem informasi pendekatan terstruktur teori dan praktik aplikasi bisnis, Hal
129, Andi Offset, Yogyakarta 1990
6 M.Suyanto, Analisis dan Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran. Hal:53, Andi, Yogyakarta 2004
Salah satu aspek tersebut adalah di bidang Pariwisata. Teknologi merupakan salah satu
penunjang pengembangan pariwista yang ada di daerah. Hal ini berdasarkan kekurangan-
kekurangan dari sistem yang sudah diterapkan selama ini. Oleh karena itu, pengembangan
berupa aplikasi multimedia interaktif pariwisata Kabupaten Klaten layak untuk dikembangkan
teknologinya, dengan cara membuat suatu aplikasi multimedia interaktif yang tujuannya
untuk memberikan informasi dan mempercepat penyampaian informasi tentang obyek
wisata Kabupaten Klaten.
3.2.2. Kelayakan Operasional
Penilaian terhadap kelayakan operasional digunakan untuk mengukur apakah suatu
sistem yang akan dikembangkan nantinya dapat dioperasikan dengan baik atau tidak.
Kelayakan operasional berhubungan dengan kemampuan setiap orang untuk menjalankan
sisitem yang baru yaitu berupa kios informasi wisata berupa aplikasi multimedia interaktif.
Dengan adanya sistem baru ini, diharapkan dapat membantu pendayagunaan waktu
dan sumber daya secara efisien dalam hal penyampaian informasi kepada masyarakat pada
umumnya. Dengan aplikasi multimedia interaktif ini, bisa dijadikan sebagai alternatif media
penyampaian informasi pariwisata Kabupaten Klaten yang lebih menarik dan akan
membantu dalam kegiatan promosi.
Untuk mengoperasikan sistem ini tidak perlu adanya tambahan peralatan khusus
karena sistem yang akan diterapkan hanya perlu menambahkan sistemnya saja kedalam
komputer yang akan digunakan untuk pengoperasiannya.
3.2.3. Kelayakan Hukum
Dari segi hukum, aplikasi multimedia interaktif yang dikembangkan ini tidak
bertentangan dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Selain itu tidak ada dampak
negatif yang bisa membahayakan bagi kehidupan.
3.2.4. Kelayakan Ekonomi
Dari segi ekonomi, sistem yang baru ini akan memberikan keuntungan dan manfaat
bagi Dinas pariwisata Kabupaten Klaten. Dengan menggunakan sistem baru ini, akan terjadi
pengurangan biaya cetak dan peyebaran brosur maupun penyewaan hosting dan
pemeliharaan website sekaligus akan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.
3.3. Perancangan Sistem
3.3.1. Merancang Konsep
Konsep yang digunakan penulis untuk aplikasi ini adalah program aplikasi yang
bersifat interaktif yaitu dengan melibatkan pengguna (user) secara langsung, sehingga
pengguna dapat menentukan menu apa yang akan dipilih dalam aplikasi. Pengertian
interaktif disini adalah aplikasi mampu memberikan informasi secara tepat dan tepat jika
pengguna menekan atau memanfaatkan fasilitas tombol yang ada ditampilan aplikasi.
Dalam aplikasi ini perancangan konsep dibuat secara maksimal, maksudnya agar
informasi ini bisa ditangkap secara jelas dan benar oleh pengguna informasi. Model
pendekatan dan perancangan aplikasi multimedia ini berbentuk abstrak, karena
penyampaian informasi yang diberikan diambil langsung dari sumbernya dan dibuat
sedemikian rupa sehingga informasi yang disampaikan tepat dan akurat.
Urutan pertama kali jika pengguna membuka aplikasi ini adalah intro, kemudian
akan masuk jendela menu utama. Jendela menu utama merupakan pusat dari aplikasi
dimana pada menu utama terdapat link-link untuk menuju ke sub-sub menu tujuan yang
menyajikan informasi-informasi yang diinginkan pengguna dengan bantuan tombol. Begitu
juga dengan jendela sub-menu akan menyediakan informasi yang ada jika pengguna
memanfaatkan tombol untuk membuka informasi tersebut.
3.3.2. Merancang Isi
Setelah tahap merancang konsep, selanjutnya adalah merancang isi multimedia.
Dalam merancang isi multimedia ini, seluruh ide dan konsep dituangkan untuk membuat
sistem multimedia ini. Perancangan isi dalam aplikasi ini mengacu pada perancangan
konsep yang telah diterangkan secara umum diatas. Secara rinci isi dari aplikasi ini dibagi ke
dalam beberapa bagian. Pertama, bagian menu utama menjadi pusat dari aplikasi yang
dibuat. Kedua, bagian sub-menu utama yang berada pada bagian menu utama, masing-
masing jendela sub-menu terbagi ke dalam beberapa kategori sesuai dengan jenis informasi
yang tersedia. Untuk dapat me-link antar jendela menu utama dengan sub-menu maka
penulis menyediakan fasilitas tombol sehingga memudahkan penggunanya.
3.3.3. Merancang Naskah
Naskah dalam aplikasi multimedia merupakan bagian yang sangat penting. Dalam
pembuatan aplikasi multimedia dibutuhkan rancangan naskah yang berguna untuk
menjabarkan aliran-aliran dari tampilan informasi multimedia. Dengan naskah, suatu aplikasi
akan mudah dipahami maksud dan tujuannya. Naskah diperlukan untuk memberikan
kemudahan kepada user untuk berintegrasi.
Pada rancangan naskah ini penulis mencoba menggunakan struktur yang
merupakan alat bantu merancang aliran aplikasi multimedia, adapun struktur yang
digunakan penulis adalah struktur hierarki. Pada struktur ini dapat memungkinkan pengguna
melakukan navigasi ke setiap tampilan. Pemilihan struktur ini bertujuan untuk dapat
mempermudah pengguna mencari informasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam
diagram berikut :
Gambar 3.1 Struktur Desain Multimedia
D1
Home
Intro
D E
E1 A1
A2
A3
A C
C3
C2
C1
1b
1c 1a 1d
1e
1f
1g
1h
B
B1
B2
B3
B4
2a
2b
2c
2d
2e
2f
3a
3b
3c
3d
3e
3f
4a
4b
4c
4d
4e
B5
5a
5b
5c
5d
5e
5f
5g
B6
6a
6b
6c
6d
6e
6f
6g
6h
6i
6j
B7
7a
7b
7c
7d
7e
7f
7g
B8
8b
8c
8a
8d
8e
8f
8g
8h
F
F1
7h
Keterangan dari gambar di atas :
Intro
Home / Menu Utama
A. Profil
A1. Letak Geografis Kabupaten Klaten
A2 Visi dan Misi Kepariwisataan
A3. Obyek dan Daya Tarik Wisata
B. Wisata
B1. Alam
1a. Rowo Jombor
1b. Deles Indah
1c. Sendang Bulus Jimbung
1d. Gunung Watu Prau
1e. Obyek Wisata Mata Air Cokro (OMAC)
1f. Sendang Sinongko
1g. Gua Suran
1h. Gua Kendil dan Gua Payung
B2. Ziarah
2a. Makam Sunan Pandanaran
2b. Makam Rng Ronggowarsito
2c. Makam Kyai Ageng Gribig
2d. Makam Kyai Ageng Perwito
2e. Makam Kyai Melati
2f. Makam Kyai Mlayopati
B3. Candi
3a. Candi Lumbung
3b. Candi Merak
3c. Candi Plaosan
3d. Candi Sewu
3e. Candi Sojiwan
3f. Candi Asu
3g. Candi Bubrah
B4. Kerajinan
4a. Batik Kayu
4b. Batik Tulis
4c. Gerabah Melikan
4d. Kerajinan Lurik
4e. Payung Juwiring
B5. Upacara
5a. Upacara Tradisional Yaqowiyu
5b. Upacara Tradisional Syawalan
5c. Upacara Tradisional Padusan
5d. Upacara Tradisional Maleman
5e. Upacara Tradisional Bersih Sendang
5f. Upacara Tradisional Memuli
5g. Upacara Tradisional Jadongan Ruwah
B6. Kesenian
6a. Jatilan
6b. Kethoprak
6c. Gejog Lesung
6d. Karawitan
6e. Srandul
6f. Sruntul
6g. Tari Topeng
6h. Wayang Babad
6i. Wayang Klitik
6j. Wayang Sadat
B7. Buatan
7a. Pabrik Gula Gondang Baru dan Museum Gula Jawa Tengah
7b. Pemandian Jolotundo
7c. Kolam Renang dan Arena Bermain Tirto Raharja
7d. Pemandian Ponggok
7e. Pemandian Tirtomulyono
7f. Pemandian Tirtomulyani
7g. Pemandian Umbul Nila
7h. PT Aqua Golden Mississippi
B8. Desa Wisata
8a. Desa Wisata Jimbung
8b. Desa Wisata Melikan
8c. Desa Wisata Krakitan
8d. Desa Wisata Janti
8e. Desa Wisata Soran Duwet
8f. Desa Wisata Paseban
8g. Desa Wisata Keprabon
8h. Desa Wisata Ponggok
C. Fasilitas
C1. Hotel
C2. Rumah Makan
C3. Biro Perjalanan
D. Galeri
D1. Galeri Foto
E. Video
E1. Video Pariwisata
F. Acara
F1. Jadwal Kegiatan
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1. Memproduksi Sistem
4.1.1. Mengedit gambar dengan Adobe Photoshop CS3
Dalam pembuatan aplikasi ini, software Adobe Photoshop CS3 digunakan untuk
mengolah gambar yang nantinya akan diimport ke software Macromedia Director MX 2004
untuk dijadikan Background maupun tombol yang akan dipakai dalam aplikasi.
4.1.2. Merekam dan Mengedit Suara dengan Adobe Audition
Adobe Audition digunakan untuk merekam maupun mengedit suara narasi untuk
aplikasi ini. Software ini memungkinkan menyimpan dan mengedit suara dalam berbagai
format, yaitu : audio dari standar industri wav, Au, dan File AIF, ke format kompresi populer
seperti. Mp3, MP3Pro, dan wma. Dalam aplikasi ini audio/ suara disimpan dengan format
*Mp3.
4.1.3. Membuat Animasi Intro Pada Sothink SWF Easy
Dalam aplikasi ini, animasi intro dibuat dengan menggunakan Sothink SWF Easy.
Sothink SWF Easy adalah sebuah aplikasi yang memudahkan untuk membuat animasi
flash. Sothink SWF Easy juga memudahkan kita untuk membuat Flash intro dalam
beberapa menit. Karena dalam Sothink SWF Easy efek- efek yang biasa dibuat dengan
flash sudah tersedia di sini. Untuk menggunakan efek, tinggal menambahkan ke dalam
obyek yang mau diberi animasi/efek.
4.1.4. Pembuatan Aplikasi Multimedia Pada Macromedia Director
4.1.4.1. Membuat Bidang Kerja
Atur tampilan kerja saat pertama Macromedia Director dijalankan menjadi lebih
sederhana dan efisien, cara mengaturnya Windows Panel Set Director 8, selanjutnya
atur ukuran Stage dan warnai latar pada panel Property Inspector. Ukuran Stage untuk
aplikasi ini 800 x 600 pixels, dipilih menyesuaikan dengan ukuran file background yang telah
dibuat sebelumnya menggunakan Adobe Photoshop CS3.
4.1.4.2. Membuat Navigasi
Navigasi berfungsi untuk menghubungkan atau berpindah dari level satu ke level
yang lain dengan cara menekan tombol. Jika kursor mendekati tombol/gambar maka tombol
akan berganti gambar dan bersuara. Selain itu ada juga tombol yang mengalami penurunan
warna tombol jika didekati oleh kursor. Dan saat tombol diklik maka akan menuju halaman
yang dimaksud. Perubahan pada tombol dimaksudkan agar pengguna dapat melihat tombol
yang aktif dan tidak aktif.
4.1.4.3. Membuat Tampilan Full Screen
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam membuat tampilan Full Screen
digunakan DMChangeres.x32.
a. Pertama Copy folder DMChangeres.x32 ke folder C:/Program
Files/Macromedia/Director MX 2004/Configuration/Xtras.
b. Kemudian jalankan Macromedia Director.
c. Atur property inspectornya sebagai berikut : Stage size: 800x600, visible non
aktif agar Titlebar tidak tampil, Location (0,0) kemudian Centered dan
Resizeable juga non aktif.
d. Di Score, buat frame script di frame awal (frame 1) sebagai berikut :
On exitFrame me
changeRes ([800,600])
end
e. Klik menu File Publish setting : Projector, aktifkan Fullscreen dan matikan
Ckecklist Center Stage in MonitorPublish
4.1.4.4. Membuat Files Wndows Projector
Pembuatan File Projector dilakukan setelah selesai dalam pembuatan aplikasi.
Adapun proses pembuatannya sebagai berikut :
1. Pilih File Publish Setting
2. Setelah muncul tampilan seperti pada gambar di bawah pastikan Projector
sudah dicentang kemudian ganti nama dengan yang diinginkan. Centang juga
Preview After Publishing sehingga hasilnya langsung ditampilkan setelah proses
publish selesai.
3. Sebelum menekan tombol Publish pilih menu projector pada kotak dialog
centang Full Screen dan Center Stage In Monitor.
4.1.5. Tampilan Aplikasi
a. Tampilan Menu Utama / Home
Gambar 4.1 Tampilan Menu Utama / Home
b. Tampilan Menu Profil
Gambar 4.2 Tampilan Menu Profil
c. Tampilan Menu Wisata alam
Gambar 4.3 Tampilan Menu Wisata Alam
d. Tampilan Menu Informasi Wisata
Gambar 4.4 Tampilan Informasi Wisata
e. Tampilan Menu Fasilitas
Gambar 4.5 Tampilan Menu Fasilitas
f. Tampilan Menu Galeri
Gambar 4.6 Tampilan Menu Galeri
g. Tampilan Menu Video
Gambar 4.7 Tampilan Menu Video
h. Tampilan Menu Acara
Gambar 4.8 Tampilan Menu Acara
5. Kesimpulan
Dari berbagai penjelasan yang telah diuraikan dalam laporan maka dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Sistem aplikasi multimedia ini dapat membantu menyampaikan informasi mengenai
obyek wisata kepada masyarakat secara lebih menarik.
2. Dengan aplikasi ini masyarakat menjadi lebih mudah untuk mengetahui informasi
obyek wisata yang ada di Kabupaten Klaten.
3. Aplikasi Media Informasi Pariwisata Kabupaten Klaten juga mudah untuk digunakan.
4. Dari hasil jawaban responden dari beberapa pertanyaan menyatakan bahwa aplikasi
multimedia ini layak digunakan sebagai media informasi pariwisata kabupaten
klaten. Disamping itu juga dari hasil studi kelayakan aplikasi ini juga dinyatakan
layak untuk digunakan sebagai media informasi pariwisata kabupaten klaten.
Daftar Pustaka
Hendratman, Hendi, ST. 2008. The Magic of Macromedia Director Edisi Revisi. Bandung :
Informatika
Jogiyanto, HM. 1990. Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori
dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta : Andi Offset
MADCOMS. 2005. Seri Panduan Lengkap Macromedia Director MX 2004 . Yogyakarta :
Penerbit Andi
McLeod, Raymond Jr. 1995. Sistem Informasi Manajemen jilid 2. Jakarta : PT Prenhallindo
Suyanto, M. 2003. MULTIMEDIA Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing.
Yogyakarta : Penerbit Andi
-------------. 2004. Analisis dan Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran. Yogyakarta :
Penerbit Andi
Vaughan, Tay. 2004. Multimedia Making it Work edisi 6. Yogyakarta : Andi Offset
http://pariwisataklaten.com/
http://pariwisata.solonet.co.id/
http://id.comule.com/tutorial/tutorial-adobe-photoshop/sekilas-tentang-adobe-photoshop-
cs.html
http://sothink.com/
top related