peran)apip) … bpkp da… · supplyside& antar #daerah# ... desentralisasi fiskal ......
Post on 17-Sep-2018
217 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Peran APIP sebagai Mitra Strategis Manajemen Pemerintahan
dalam Mengawal Kebijakan Dana Desa
Jakarta, 18 Mei 2017
Wakil Menteri Keuangan
KeLmpangan secara horizontal masih terjadi, sumber pertumbuhan masih bertumpu pada kawasan barat, Tingkat Kemiskinan di kawasan Lmur masih relaLf Lnggi, dan Tingkat Pengangguran terLnggi di Jawa.
Tantangan Pembangunan Ekonomi
3
Strategi Mengatasi Tantangan Pembangunan
16.6 15.4
14.2 13.3 12.5 12.0 11.4 11.3 11.2
10.70
0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 10.0 12.0 14.0 16.0 18.0
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
0.36 0.35
0.37 0.38
0.41 0.41 0.41 0.41 0,40
0,39
0.30
0.32
0.34
0.36
0.38
0.40
0.42
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
4
DIATASI MELALUI PERTUMBUHAN INKLUSIF
Akselerasi Pengurangan Kemiskinan dan Kesenjangan
Meningkatkan akses ke layanan dasar
Meningkatkan akses ke pekerjaan berkualitas
Meningkatkan akses ke permodalan
Mengendalikan harga pokok
• Peningkatan dan pemerataan supply side antar daerah
• Sinergi bansos dan subsidi • Keberlanjutan program JKN • Peningkatan efekGvitas PIP, Bidik Misi, PKH (review dan reformulasi bantuan)
Pendidikan dan Kesehatan
Infrastruktur dan Perumahan
• Mendorong pendidikan vokasional • PelaGhan dan kewirausahaan • Review besaran BOS SMK, • link&match SMA dengan PT • penyediaan sapras pelaGhan keterampilan
• Peningkatan akses untuk pemberdayaan melalui KUR, LPDB KUMKM, dll
• Menjaga keseimbangan permintaan dan penawaran
• Perbaikan tata niaga bahan pokok • Subsidi tepat sasaran • Efisiensi distribusi (perbaikan
infrastruktur dan sistem logisGk)
5
1 2
3
Penguatan fungsi pajak untuk redistribusi pendapatan
• Perluasan basis pajak • Perluasan Penerapan pajak progresif
KEBIJAKAN PERCEPATAN PENGURANGAN KEMISKINAN & KESENJANGAN
4
Kebijakan Percepatan Pengurangan Kemiskinan dan Kesenjangan
5
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Kinerja Pembangunan Tidak Hanya diukur Secara Kuantitatif
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi, disertai dengan pemerataan pembangunan – turunnya kesenjangan
Mendukung daya beli
Investasi membangun produkGvitas dan daya saing
Membangun insGtusi
Menjaga stabilitas dan keamanan
a.l: Gaji/Pensiun Subsidi Masyarakat /transfer keluarga miskin
a.l: belanja infrastruktur belanja pendidikan (20% APBN) belanja kesehatan (5% APBN) belanja riset/litbang Dana Desa
a.l: belanja legislaGf (DPR, DPD, MPR) YudikaGf (MA, MK, Pengadilan seluruh Indonesia) EksekuGf (Pusat, Pemda)
a.l: Belanja Kemhan/TNI Belanja POLRI
APBN untuk Mendukung Terwujudnya Pertumbuhan & Pembangunan Inklusif
7
PENDAHULUAN : Desentralisasi Fiskal Sebagai Instrumen Dalam Peningkatan Kualitas Layanan dan Kesejahteraan Masyarakat
513.3 573.7 602.3 664.2 704.9
0 0
20.8 46.7
60
582.9 577.2 732.1 677.6 763.6
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
2013
LKPP
2014
LKPP
2015
LKPP
2016
Realisasi
2017
APB
N
Transfer ke Daerah Dana Desa Belanja Kementerian/Lembaga
513,3 573,7 623,1 710,9 764,9 Total TKDD
Belanja K/L
Peran strategis kebijakan dan Alokasi TKDD : Perbaikan layanan dasar publik. Penurunan kesenjangan antar daerah. Pengentasan kemiskinan. Peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Sejak era Kabinet Kerja, Alokasi TKDD meningkat signifikan, sehingga volumenya lebih besar dibanding belanja KL
bukti penguatan desentralisasi dan implementasi Nawacita ke 3: “Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan”
Transfer Ke Daerah dan Dana Desa Merupakan Bagian PenLng APBN Untuk Mengurangi Kemiskinan dan Kesenjangan
Dana Desa berperan pen*ng untuk menumbuhkan perekonomian desa, mengentaskan kemiskinan dan mengurangi kesenjangan
8
PERANAN DANA DESA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH
Kegiatan pembangunan infrastruktur dan sarana/prasarana yang didanai dari dana desa, diarahkan dapat dilakukan dengan sistem swakelola, padat karya, dan menggunakan bahan baku lokal.
Sebagai sLmulus pertumbuhan ekonomi desa, karena : a. masyarakat yang bekerja akan mendapatkan upah sehingga daya belinya meningkat; b. masyarakat yang mempunyai bahan baku lokal akan mendapatkan penghasilan; dan c. infrastruktur dan sarana/prasarana yang terbangun, seperG irigasi dan embung desa akan bisa meningkatkan produksi pertanian, atau jalan desa
akan bisa memperlancar distribusi barang.
Kontribusi Dana Desa terhadap perekonomian di tahun 2015 dan 2016 berdasarkan data dari Kemendes PDTT adalah sebagai berikut: a. Tahun 2015: Kontribusi pada Produk DomesGk Bruto (PDB) 0,39%, Pertumbuhan ekonomi sebesar 0,019%, dan Penurunan Kemiskinan 0,17%. b. Tahun 2016: Kontribusi pada Produk DomesGk Bruto (PDB) 0,82%, Pertumbuhan ekonomi sebesar 0,041%, dan penurunan Kemiskinan 0,38%.
Refocusing penggunaan Dana Desa melalui 4 program prioritas, yaitu: a. Pengembangan produk unggulan di kawasan perdesaan dalam meningkatkan skala ekonomi berbasis teknologi dan inovasi. b. Pengembangan BUMDesa sehingga akan dicapai perluasan akses pasar, peningkatan skala ekonomi, peningkatan kapasitas manajerial,
peningkatan iklim usaha, penyediaan sarana dan prasaran pasca panen , serta didukung oleh bantuan permodalan yang memadai. c. Melanjutkan pembangunan embung desa untuk mendukung produksi pertanian. d. Mengembangkan sarana olahraga di desa.
Peranan Dana Desa Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
9
Kebijakan Umum Penganggaran Dana Desa pada APBN
Memenuhi secara bertahap UU No. 6 Tahun 2014 yang mengamanatkan bahwa dana desa yang bersumber dari APBN ditetapkan sebesar 10% dari dan diluar transfer ke daerah secara bertahap.
1
MemperGmbangkan kemampuan keuangan negara. 2
MemerhaGkan peta jalan (road map) pemenuhan pengalokasian anggaran dana desa dalam APBN yang dilakukan secara bertahap, sesuai ketentuan PP No.22/2015 tentang Perubahan atas PP No.60/2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari APBN jo PP No.8/2016.
4
MemerhaGkan azas pemerataan dan keadilan antardesa. 3
Mengupayakan terpenuhinya secara bertahap besaran dana desa untuk seGap desa sebesar Rp1,4 miliar sesuai janji kampanye Presiden.
5
Roadmap Dana Desa, 2015 - 2019
Dana Desa 20,8T
Rata2 per Desa 0,28M
Dana Desa 46,98T
Rata2 per Desa 0,63M
Dana Desa 60T
Rata2 per Desa 0,8M
Dana Desa 103,8T
Rata2 per Desa 1,4M
Dana Desa 111,8T
Rata2 per Desa 1,5M
20,8T
46,98T 60,00T
10
Formula Pengalokasian Dana Desa -‐1-‐
CARA PENGHITUNGAN
Proporsi dan bobot formula: 90% Alokasi Dasar (Pemerataan), 10% Berdasarkan variabel: -‐ jumlah penduduk desa (25%), -‐ angka kemiskinan desa (35%), -‐ luas wilayah desa (10%), dan -‐ Gngkat kesulitan geografis desa (30%)
PERTIMBANGAN
memperhaGkan aspek pemerataan dan keadilan
rasio penerima Dana Desa terkecil dan terbesar adalah paling rendah, yakni 1:4
standar deviasi yang paling rendah.
DIALOKASIKAN UNTUK 74.954 DESA
Berdasarkan: jumlah penduduk desa, angka kemiskinan desa, luas wilayah desa, dan Gngkat kesulitan geografis desa.
“Dana Desa adalah anggaran yang diperuntukkan bagi Desa dan Desa Adat yang ditransfer melalui APBD Kabupaten/Kota, dan dialokasikan kepada seLap desa secara merata dan berkeadilan”
11
Formula Pengalokasian Dana Desa -‐2-‐
Proporsi
(Alokasi
Dasar: Formula)
TA 2015 Rp20,7 Triliun
TA 2016 Rp46,9 Triliun
TA 2017 Rp60,0 Triliun
Rata-‐rata/Desa (juta)
Alokasi max (juta)
Alokasi min (juta)
Rasio
Rata-‐rata/Desa
(juta)
Alokasi max (juta)
Alokasi min (juta)
Rasio
Rata-‐rata/Desa
(juta)
Alokasi max (juta)
Alokasi min (juta)
Rasio
90:10 280 1.121 254 1:4 628 2.221 570 1:4 800 2.819 726 1:4
80: 20 280 1.961 228 1:8 628 3.813 512 1:8 800 4.838 652 1 : 7
75: 25 280 2.382 215 1:11 628 4.610 483 1:10 800 5.848 616 1:10
0:100 (full formula)
280 8.768 13 1:662 628 16.555 48 1:340 800 20.992 62,670 1:335
Proporsi 90:10 dipilih dengan perGmbangan sbb: • Proporsi 90:10 tsb msh mengindikasikan kebutuhan anggaran APBN terendah jika dikaitkan dengan Dana Desa Rp1,4 miliar/desa. • Proporsi 90: 10 tsb menunjukkan rasio perbedaan antara desa penerima terkecil dan terbesar, paling kecil, (1:4) jika dibandingkan dengan opsi lainnya, sehingga tetap menjaga stabilitas .
• Cara perhitungan konsisten selama Gga tahun memberikan kepasLan bagi daerah dan desa.
…Untuk mempercepat pemenuhan janji kampanye Jokowi – JK, Dana Desa Rp1,4 miliar/desa, pengalokasian Dana Desa menggunakan formula 90:10
(90% pemerataan dan 10% berdasarkan formula (dengan memperhitungkan 4 variabel: jumlah penduduk, angka kemiskinan desa, luas wilayah, dan Lngkat kesulitan geografis desa))…
12
Distribusi Dana Desa Antar Wilayah Tahun 2017
Provinsi Jumlah Desa
Pagu (trliiun)
share pulau
share nasional
Aceh 6.497 4,9 27,2% 8,2% Sumut 5.418 4,2 23,3% 7,0% Sumbar 928 0,8 4,4% 1,3% Riau 1.592 1,3 7,2% 2,2% Jambi 1.399 1,1 6,1% 1,8% Sumsel 2.859 2,3 12,8% 3,8% Babel 309 0,3 1,7% 0,5% Kepri 275 0,2 1,1% 0,3% Bengkulu 1.341 1,0 5,6% 1,7% Lampung 2.435 2,0 11,1% 3,3%
Total 23.053 18,0 100% 30,0%
Provinsi Jumlah Desa
Pagu (triliun)
share pulau
Share nasional
Jabar 5.312 4,5 24,2% 7,5% Jateng 7.809 6,4 34,4% 10,7% DIY 392 0,4 2,2% 0,7% JaGm 7.724 6,3 33,9% 10,5% Banten 1.238 1,0 5,4% 1,7% Total 22.475 18,6 100% 31,0%
Provinsi Jumlah Desa
Pagu (triliun)
share pulau
share nasional
Bali 636 0,5 13,2% 0,8%
NTB 995 0,9 23,7% 1,5%
NTT 2996 2,4 63,2% 4,0%
Total 4.627 3,8 100% 6,3%
Provinsi Jumlah Desa
Pagu (triliun)
Share pulau
share nasional
Kalbar 2.031 1,6 30,8% 2,7%
Kalteng 1.434 1,1 21,2% 1,8%
Kalsel 1.865 1,4 26,9% 2,3%
KalGm 841 0,7 13,5% 1,2%
Kaltara 447 0,4 7,7% 0,7%
Total 6.618 5,2 100,% 8,7%
Provinsi Jumlah Desa
Pagu (triliun)
share pulau
share nasional
Maluku 1.198 1,0 13,3% 1,7%
Malut 1.064 0,8 10,7% 1,3%
Papua 5.420 4,3 57,3% 7,2%
Papbar 1.743 1,4 18,7% 2,3%
Total 9.425 7,5 100% 12,5%
Provinsi Jumlah Desa
Pagu (triliun
)
share pulau
share nasional
Sulut 1.508 1,2 17,4% 2,0%
Sulteng 1.842 1,4 20,3% 2,3%
Sulsel 2.257 1,8 26,1% 3,0%
Sultra 1.917 1,5 21,7% 2,5%
Gorontalo 657 0,5 7,25% 0,8%
Sulbar 575 0,5 7,25% 0,8%
Total 8.756 6,9 100% 11,5%
Wilayah Jumlah Desa
Nilai (miliar)
%
Jawa-‐Bali 23.111 19,1 31,83%
Luar Jawa-‐Bali 51.843 40,9 68,17%
Jumlah 74.954 60,00 100,00%
SUMATERA KALIMANTAN SULAWESI PAPUA & MALUKU
BALI & NUSA TENGGARA JAWA
Sebagian besar Dana Desa dialokasikan pada Pulau Jawa (31%) dan Sumatera
(30%), karena lebih dari 60% desa berada pada kedua wilayah tersebut. Sementara itu, Papua dengan jumlah Desa 11,7% dari nasional mendapatkan porsi Dana Desa
12,5%.
13
Perbaikan Kebijakan Penganggaran Dana Desa ke Depan
• Arahan Presiden : Alokasi dinaikkan 2 kali dibandingkan dengan tahun 2017. • Janji kampanye : Alokasi untuk seGap Desa sesuai janji kampanye Rp.1,4 M
Gap desa dengan tetap memerhaGkan kemampuan keuangan negara
• Meningkatkan anggaran Dana Desa hingga 10% dari dan di luar Dana Transfer ke Daerah untuk memenuhi amanat UU No.6 Tahun 2014
• Menyempurnakan formula alokasi/distribusi Dana Desa dengan tetap memerhaGkan aspek pemerataan & keadilan, untuk: Mempercepat pengentasan kemiskinan. Mengatasi kesenjangan penyediaan sarana & prasarana pelayanan publik
antardesa. Memberikan afirmasi pada desa terGnggal dan sangat terGnggal, serta daerah
terGnggal, perbatasan, dan kepulauan. • Penyempurnaan formula alokasi/distribusi Dana Desa tersebut dilakukan melalui:
Penyesuaian bobot variabel dengan penekanan pada variabel jumlah penduduk miskin.
Perubahan formulasi proporsi Alokasi dasar (AD) untuk pemerataan, dan Alokasi Formula (AF) berdasarkan variabel dalam UU No. 6 tahun 2014, untuk distribusi yang lebih berkeadilan.
Kebijakan afirmasi dalam perhitungan Dana Desa kepada daerah sangat terGnggal dan terGnggal, serta memerhaGkan aspek kewilayahan untuk mempercepat pembangunan desa di daerah terluar, terdepan, perbatasan, dan kepulauan.
Penganggaran Dana Desa ditujukan untuk mengatasi kesenjangan dan kemiskinan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa.
3,5% 7,0%
8,5% 10%
14
PMK Sebelumnya
Besaran Penyaluran
Waktu Penyaluran
60% 40%
RKUN ke RKUD RKUD ke RKUDES
Thp I Thp II
Maret Agust 7 hari kerja setelah diterima di RKUD
Thp I Thp II
60% 40% 60% 40%
RKUN ke RKUD RKUD ke RKUDES
Thp I Thp II Thp I Thp II
60% 40%
7 hari kerja setelah diterima di RKUD
√
√
√
- - -
√ √ √
50% - -
√ - √ - - -
√ - √ -
50% -
√ √ √ - - -
√ √ √
90% 75% 50%
√ - √ - - -
√ - √ -
75% 50%
Maret Agustus Tahap-‐1 paling lambat Juli
Syarat: • Perda APBD/APBDes • Perkada • Laporan realisasi & konsolidasi • Minimal Penyaluran ke RKDes • Minimal Penyerapan • Capaian Output
PMK 50/2017 Sebelumnya: PMK 49/2016
Perbaikan Kebijakan Penyaluran Dana Desa
Perubahan Penyaluran
“Perbaikan
mendasar dalam
perbaikan penyaluran
Dana Desa adalah
mensyaratkan adanya
pencapaian kinerja
penyerapan dan
capaian output,
terutama untuk
mengop*malkan
penggunaan, menjaga
disiplin anggaran dan
akuntabilitas dalam
pelaksanaan Dana
Desa”
PERSYARATAN PENYALURAN DANA DESA
15
Perbaikan Kebijakan Penyaluran Dana Desa
Tujuan penyaluran Dana Desa melalui KPPN diseluruh
Indonesia
Mulai Tahun 2017 Penyaluran Dana Desa dilakukan melalui 171 KPPN diseluruh Indonesia
16
TUJUAN untuk memasGkan agar penggunaan dana desa memiliki dampak sGmulus bagi ekonomi, penggunaan Desa Desa diarahkan untuk meningkatkan:
Pendapatan masyarakat desa, sehingga konsumsi Rumah Tangga dapat terjaga;
Pelayanan dasar berskala desa, terutama di sektor kesehatan, pendidkan, dan infrastruktur. Peningkatan konekGvitas desa melalui pembangunan infrastruktur sangat penGng untuk mendorong stabilitas harga dan distribusi yang merata.
PRIORITAS PENGGUNAAN Dana Desa diarahkan untuk mendanai: Bidang Pembangunan Bidang Pemberdayaan • sarana dan prasarana dasar; -‐ pengembangan kapasitas dan ketahanan masyarakat Desa • sarana dan prasarana sosial dasar; -‐ dukungan pengelolaan usaha ekonomi • sarana dan prasarana ekonomi; dan -‐ peningkatan parGsipasi masyarakat • sarana dan prasarana lingkungan -‐ dukungan pengelolaan kegiatan pelayanan sosial dasar
1
2
Ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa, peningkatan kualitas hidup manusia, serta penanggulangan kemiskinan dan dituangkan dalam rencana kerja pemerintah desa.
“Penetapan prioritas penggunaan Dana Desa untuk kegiatan yang memiiki daya ungkit pertumbuhan ekonomi”
Perbaikan Kebijakan Penggunaan Dana Desa
17
Tantangan Pengawasan APBN Semakin Berat
Dalam Kurun waktu sepuluh tahun terakhir, APBN tumbuh hampir 3 kali lipat
MemasGkan APBN/D benar-‐benar untuk pembangunan dan kesejahteraan rakyat
Kompleksitas permasalahan yang dihadapi semakin berat
Masih banyak temuan signifikan BPK antara lain: -‐ Lemahnya administrasi
kontrak dan addendum kontrak
-‐ Dugaan penyimpangan pada proses pengadaan barang/jasa
-‐ Banyaknya permasalahan terkait belanja persediaan
19
http://setkab.go.id/tegaskan-efisiensi-presiden-jokowi-minta-pimpinan-kl-coret-anggaran-yang-tidak-masuk-akal/
Tantangan APIP sebagai Pengawal Kebijakan Pemerintah
…Pas*kan seluruh prioritas pembangunan berjalan sesuai arah yang telah ditetapkan dengan melakukan pengawalan sejak tahap perencanaan, pelaksanaan sampai dengan pelaporan dan pertanggungjawaban…
salah satu program prioritas adalah infrastruktur
Belanja Infrastruktur
Aset Pemerintah Pusat
Aset Pemerintah Daerah
LKPP LKPD
• Belanja Modal K/L • PMN
• Belanja Barang yang diserahkan ke Pemda
• DAK, Dana Desa Utk Infrastruktur
+
20
1
…APIP diharapkan mampu memberikan kontribusi, sebagai institusi yang dibangun dari individu yang memiliki kompetensi dan pengalaman tersupervisi,
memiliki insight, objectivity, & assurance yang memadai untuk memberikan rekomendasi
solutif bagi pembangunan yang lebih berkualitas… *)
*)
Internal Auditing’s Values, IIA
2 3 4
21
22
• Kelengkapan regulasi dan petunjuk teknis pelaksanaan Pengelolaan Dana Desa
• Potensi tumpang Gndih kewenangan antar Kementerian/Lembaga
• Permasalahan pada tata laksana dan pengelolaan Dana Desa antara lain: Penggunaan Dana Desa di luar bidang prioritas. Pengeluaran Dana Desa Ldak didukung dengan bukL
yang memadai. Pekerjaan yang diutamakan secara swakelola dengan
memberdayakan masyarakat setempat dan bahan baku lokal, dikerjakan seluruhnya oleh pihak keLga/penyedia jasa.
Pemungutan dan penyetoran pajak Ldak sesuai. Penyimpanan Dana Desa diluar RKDesa. Belanja di luar yang telah dianggarkan dalam APBDesa. Laporan pertanggung-‐jawaban hanya sebagai syarat
administrasi bukan sebagai alat akuntabilitas. Saluran pengaduan masyarakat yang Gdak dikelola
dengan baik.
TiLk KriLs Pengelolaan Dana Desa “Akuntabilitas yang semakin baik sebagai konsekuensi semakin besarnya dana APBN yang mengalir ke Desa”
APIP Dapat Menjadi Faktor Kunci Perwujudan Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa
22
Posisi APIP Sebagai Auditor Internal Pemerintah Dalam Three Lines Of Defense
Perkembangan pengendalian intern terkini: tiga lini pertahanan (three lines of defense). Lini pertahanan pertama pada manajemen operasional, kedua pada komite, dan ketiga pada internal auditor.
Internal audit memastikan bahwa lini pertahanan pertama dan kedua telah didesain dan berjalan dengan baik.
APIP MemasGkan SPI telah didesain dan berjalan dengan baik
23
Peran Internal Audit Terkini
Peran internal audit adalah secara independen memberikan keyakinan memadai bahwa manajemen risiko, tata kelola dan proses pengendalian internal organisasi berjalan secara efekGf.
Internal audit secara mendasar akan menjaga kelangsungan hidup organisasi dan mendorong keberhasilan pencapaian tujuan. Internal audit memberikan nilai tambah bagi organisasi.
Independen: objekGf dan bebas dari bias (laporan kepada Gngkat manajemen yang cukup Gnggi)
Peran tersebut terwujud dalam assurance dan consul6ng ac6vi6es.
Assurance memasGkan bahwa sistem, proses, dan prosedur telah didesain dan dijalankan untuk mencapai tujuan organisasi.
Consul6ng membantu meningkatkan sistem dan proses yang ada agar lebih efekGf dan efisien.
24
Internal Auditor sebagai strategic business partner
Pengawasan Auditor Eksternal
Pengawasan Auditor Internal
Ethic, Social Responsibility, & Enviromental Sustainability
Enterprise Risk Management
Rekomendasi stratejik dari hasil pengawasan APIP untuk pengelolaan Dana Desa yang semakin akuntabel….
…kegiatan internal audit merupakan kegiatan
independen yang mendukung pencapaian sasaran
organisasi, dirancang untuk memberikan nilai tambah dan
memperbaiki operasi organisasi dengan
pendekatan sistematik dan dari berbagai disiplin ilmu ...
…dana desa merupakan
penjabaran Trisakti – Nawacita , yang telah ditetapkan
dan harus terdukung oleh APIP sebagai
strategic partner manajemen
pemerintahan…
25
Pergeseran fokus antara lain pada long-‐term shareholder value
risk iden*fica*on dan op*miza*on, termasuk strategic risks, sehingga audit yang dilaksanakan harus bersinggungan dengan strategi organisasi
Fokus fungsi Internal Audit tradisional, pada compliance dan internal control, performing financial, opera*onal serta compliance audits. Fokus tersebut menempatkan tujuan utama dan kontribusi Internal
Audit pada ‘terawasi-‐nya’ tujuan organisasi.
Strategy risk
audits
Strategy process audits
Pendekatan audit atas strategi organisasi yang berfokus pada risiko yang dihasilkan dari konsekuensi pemilihan strategi-‐strategi oleh
organisasi dalam rangka mencapai tujuan
Pendekatan audit atas strategi organisasi terkait dengan proses formulasi, implementasi strategi,
penilaian dan pengendalian atas proses manajemen strategsi organisasi.
Fungsi Audit Internal telah bergeser dari value protec*on menjadi
value enhancement, mendorong kinerja Internal Audit yang lebih strategis bagi organisasi
Discussion paper Strategy-related auditing Exploratory research on the consideration of strategic risk and organizational strategy in internal audits, IIA Netherlands & KPMG, 2015, diolah
*)
...secara garis besar terdapat dua jenis implementasi internal audit dengan strategi
organisasi, yaitu..
Kesesuaian Alokasi –
Realisasi DD
Nilai Tambah Adanya DD
Rekomendasi stratejik APIP diharapkan dapat memberikan Nilai Tambah pada Implementasi Kebijakan yang Lebih Baik, termasuk Pengelolaan Dana Desa
26
APIP Ldak hanya berperan untuk memasLkan operasi berjalan dengan baik, namun juga turut memasLkan bahwa penjabaran pilihan strategi organisasi telah tepat dilaksanakan – doing things right & do the right things
…berbekal pemahaman bisnis proses yang baik dan komunikasi yang terbangun antar APIP
Korelasi & sinergi hasil pengawasan antar APIP & Institusi Pengawas lainnya
27
top related