peranan sistem informasi akuntansi skripsi n a m a ... · peranan sistem informasi akuntansi...
Post on 18-Oct-2020
4 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
TERKOMPUTERISASI DALAM DEPOSITO
BERJANGKA PT BANK NEGARA
INDONESIA (Persero) Tbk
SKRIPSI Program Studi Akuntansi
N a m a : FERONICA KARTINI ASOWEA
N I M : 4320412-020
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA 2008
PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
TERKOMPUTERISASI DALAM DEPOSITO
BERJANGKA PT BANK NEGARA
INDONESIA (Persero) Tbk
SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Umtuk Memperoleh
Gelar SARJANA EKONOMI Program Studi Akuntansi
N a m a : FERONICA KARTINI ASOWEA
N I M : 4320412-020
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA 2008
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Nama : FERONICA KARTINI ASOWEA
N I M : 4320412-020
Program Studi : Akuntansi
Judul Skripsi : Peranan Sistem Informasi Akuntansi
Terkomputerisasi Dalam Deposito Berjangka
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Tanggal Ujian Skripsi :
Disahkan Oleh :
Pembimbing,
( Sri Rahayu, SE, M.Ak. )
Tanggal :
Dekan, Ketua Jurusan Akuntansi,
( Drs. Hadri Mulya, M.Si. ) ( H. Sabarudin Muslim, SE, M.Si. )
Tanggal : Tanggal :
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
program studi Akuntansi Universitas Mercu Buana Jakarta.
Skripsi Ini diberi judul Peranan Sistem Informasi Akuntansi
Terkomputerisasi Dalam Deposito Berjangka PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk.
Tanpa bantuan dan dukungan dari banyak pihak, penulis yakin bahwa
penulisan skripsi ini tidak mungkin dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh
karena itu dengan telah selesainya penulisan skripsi ini, perkenankan penulis
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan dan dukungannya, terutama kepada :
1. Orang Tua dan Keluarga, yang telah memberikan dukungan, semangat, dan
doa agar skripsi ini dapat segera diselesaikan.
2. Ibu Sri Rahayu , SE, M.Ak, selaku Dosen Pembimbing, yang dengan penuh
kesabaran memberikan bimbingan dan arahannya selama penyusunan Skripsi
ini.
3. Segenap Pemimpin, Dosen, dan Karyawan Universitas Mercu Buana Jakarta.
ii
4. Segenap Unsur Pimpinan dan rekan-rekan pegawai BNI Cabang Tangerang
yang telah membantu dalam mengumpulkan data pendukung untuk
kelengkapan skripsi ini.
5. Teman-teman di Universitas Mercu Buana, yang telah memberikan dukungan,
semangat, dan doa agar skripsi ini dapat segera diselesaikan.
6. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Pada akhirnya penulis berharap agar skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
penulis dan pembaca, serta dapat digunakan dengan sebaik-baiknya.
Jakarta, Juli 2008
Penulis,
Feronica Kartini Asowea
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Penelitian ...................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................................................... 4
C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian .......................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 6
A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ................................................ 6
1. Pengertian Sistem ............................................................................. 6
2. Pengertian Informasi ........................................................................ 9
3. Pengertian Akuntansi ..................................................................... 10
4. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ......................................... 12
B. Komputerisasi Sistem Informasi Akuntansi ........................................ 16
1. Arsitektur Komputer ....................................................................... 16
2. Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer ........................... 20
3. Sistem Pengawasan Dalam Komputerisasi .................................... 23
iv
4. Perbedaan Antara Sistem Informasi Akuntansi Manual
Dengan Menggunakan Komputer ................................................... 24
C. Peranan Sistem Komputerisasi Perbankan .......................................... 25
1. Sistem Komputerisasi Perbankan ................................................... 25
2. Tujuan Sistem Komputerisasi Perbankan ....................................... 26
D. Tinjauan Umum Deposito Berjangka .................................................. 26
1. Pengertian Deposito ....................................................................... 26
2. Manfaat Deposito Berjangka .......................................................... 29
3. Tujuan Deposito Berjangka ............................................................ 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................... 31
A. Gambaran Umum Perusahaan PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk ...................................................................................... 31
1. Lokasi Perusahaan ......................................................................... 31
2. Sejarah Dan Perkembangan Perusahaan ...................................... 31
3. Kegiatan Usaha .............................................................................. 32
4. Struktur Organisasi PT BNI (Persero) Tbk Cab Tangerang .......... 35
B. Metode Penelitian ............................................................................... 36
C. Definisi Operasional Variabel ............................................................ 37
D. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 37
E. Metode Analisis Data .......................................................................... 38
v
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................ 40
A. Sistem Informasi Akuntansi Pada PT BNI (Pesero) Tbk ................... 40
B. Peranan Komputerisasi Pada Sistem Informasi Akuntansi
Di PT BNI (Persero) Tbk ................................................................... 43
1. Pemrosesan Data Dengan Komputer Pada
PT BNI (Persero) Tbk ................................................................... 43
2. Sistem Komputerisasi PT BNI (Persero) Tbk .............................. 44
C. Prosedur Dan Proses Deposito Berjangka PT BNI (Persero) Tbk ...... 45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 67
A. Kesimpulan ......................................................................................... 67
B. Saran ................................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Bagian-Bagian Komponen Dari Suatu Sistem ........................................ 9
Gambar 2 Transaksi Yang Diproses Oleh Sistem Informasi ................................... 10
Gambar 3 Skema Komputer ................................................................................... 19
Gambar 4 Prosedur Dan Proses Pembukaan BNI Deposito
Dengan Setoran Tunai ............................................................................ 49
Gambar 5 Prosedur Dan Proses Pembukaan BNI Deposito
Dengan Setoran Pemindahan ................................................................. 52
Gambar 6 Prosedur Dan Proses Pembukaan BNI Deposito
Dengan Setoran Kliring ......................................................................... 56
Gambar 7 Prosedur Dan Proses Pencairan BNI Deposito Pada Saat
Jatuh Tempo Dengan Cara Tunai .......................................................... 60
Gambar 8 Prosedur Dan Proses Pencairan BNI Deposito Pada Saat
Jatuh Tempo Dengan Cara Pemindahan ............................................... 62
Gambar 9 Prosedur Dan Proses Pencairan BNI Deposito
Sebelum Jatuh Tempo ........................................................................... 64
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Struktur Organisasi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Cabang Tangerang
Lampiran 2 Formulir Aplikasi Pembukaan Rekening
Lampiran 3 Bilyet BNI Deposito
Lampiran 4 Register BNI Deposito
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Perkembangan teknologi informasi yang pesat telah menyebabkan
perubahan besar dalam operasi sebuah perusahaan, termasuk pada dunia
perbankan. Salah satu unsur strategis bagi organisasi bisnis untuk tampil adaptif
dalam era teknologi informasi adalah olah data akuntansi secara cepat dan akurat
untuk pengambilan keputusan bisnis. Dunia usaha tidak hanya membutuhkan
tenaga terampil dalam memahami konsep dasar akuntansi secara manual, tetapi
juga penguasaan dengan alat bantu komputer. Ketersediaan perangkat lunak
akuntansi berbasis komputer yang handal dan mudah dioperasikan merupakan
kebutuhan sangat penting untuk menjawab tantangan dinamika dunia bisnis.
Dunia perbankan Indonesia telah mengalami perubahan orientasi.
Sebelumnya bank-bank masih merupakan lembaga yang berorientasi pada
produk. Dengan semakin banyaknya pertumbuhan bank-bank baru serta produk
dan jasa yang ditawarkannya, maka persaingan antar bank menjadi semakin
tajam. Pada saat itulah orientasi pelayanan yang unggul serta pengembangan
produk dan jasa perbankan yang dibutuhkan masyarakat harus dilakukan oleh
bank. Dengan kata lain bahwa Product Oriented telah bergeser ke Customer
Oriented.
2
Seirama dengan adanya peningkatan kualitas pelayanan perbankan kepada
para nasabah, maka diperlukan suatu alat bantu untuk menunjang proses
pelayanan tersebut. Salah satu alat bantu yang diperlukan adalah penggunaan
sistem komputer dalam operasional perbankan.
Dalam sistem komputerisasi perbankan terdapat sistem informasi
akuntansi yang berperan dalam proses pengolahan data secara tepat dan akurat.
Dengan adanya sistem informasi akuntansi pada komputerisasi perbankan
diharapkan mampu mempercepat proses kerja, meningkatkan efisiensi kerja serta
meningkatkan performa perusahaan sehingga akan tercapai tujuan dan sasaran
kerja yang diharapkan.
Penggunaan sistem komputerisasi perbankan juga dapat membantu dalam
meningkatkan kualitas pelayanan perbankan kepada para nasabahnya. Karena
dengan menggunakan sistem komputerisasi, dapat mempercepat proses transaksi,
sehingga nasabah tidak harus menunggu terlalu lama untuk mendapatkan
pelayanan. Karena transakasi dapat dilakukan dengan cepat dan adanya
pengurangan beban pekerjaan yang sudah dilakukan dengan menggunakan sistem
komputerisai, petugas dapat lebih memfokuskan dalam peningkatan pelayanan
kepada nasabah. Dengan sistem komputerisasi yang dirancang sedemikian baik,
nasabah juga dapat melakukan transaksi-transaksi perbankan dengan lebih mudah,
cepat, efektif dan efisien.
Peranan komputerisasi pada sistem informasi akuntansi tidak hanya
sebagai pengumpul data yang mengolahnya menjadi informasi beberapa laporan-
3
laporan keuangan saja, tetapi mempunyai peranan yang lebih penting dalam
menyediakan informasi bagi manajemen untuk fungsi-fungsi perencanaan alokasi
sumber daya. dengan cepat, efisien, dan tepat waktu.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, merupakan salah satu bank
terbesar di Indonesia dimana dalam kegiatan operasionalnya telah menggunakan
sistem komputerisasi yang terpadu dengan menggunakan teknologi yang inovatif
sesuai dengan perkembangan jaman. Hal ini dilakukan sebagai salah satu cara
dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran perusahaan, dan untuk memberikan
pelayanan terbaik kepada para nasabahnya, serta usaha dalam pengembangan dan
penjualan produk / jasa perbankannya kepada masyarakat.
Dalam melakukan kegiatan penghimpunan dana dari masyarakat biasanya
pihak bank menyelenggarakan Tabungan, Giro, dan Deposito. Deposito
merupakan sumber dana yang paling besar yang dapat dihimpun oleh bank. Oleh
karena itu sudah sewajarnya bila deposito mendapatkan perhatian khusus dari
pihak bank. Sedangkan jenis Deposito terdiri dari Deposito Berjangka, Sertifikat
Deposito, dan Deposito On Call
Dalam melakukan penelitian ini, perlu dilakukan pembatasan masalah
untuk menghindari kesimpang-siuran yang mungkin dapat terjadi. Oleh karena itu
penulis membatasi masalah tersebut sebagai berikut :
Peranan Sistem Informasi Akuntansi Terkomputerisasi Dalam Deposito
Berjangka PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk .
4
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian pada latar belakang penelitian di atas, maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana peranan sistem informasi akuntansi terkomputerisasi dalam
Deposito Berjangka PT BNI (Persero) Tbk ?
2. Bagaimana prosedur dan proses Deposito Berjangka pada PT BNI
(Persero) Tbk ?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji secara deskriptif hal-hal
berikut ini :
1. Peranan sistem informasi akuntansi terkomputerisasi dalam Deposito
Berjangka pada PT BNI (Persero) Tbk.
2. Prosedur dan Proses Deposito Berjangka pada PT BNI (Persero) Tbk.
Kegunaan yang diperoleh dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Bank
Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat berguna sebagai bahan
pertimbangan bagi manajemen dalam meningkatkan kualitas
pelayanan kepada nasabah PT BNI (Persero) Tbk, khususnya
mengenai Deposito Berjangka.
5
2. Bagi Penulis
Penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan dalam bidang
sistem informasi akuntansi, khususnya mengenai Deposito Berjangka,
serta dapat menganalisa permasalahan dengan menggunakan teori
yang ada, dan sebagai syarat guna mencapai gelar Sarjana.
3. Bagi Masyarakat
Sebagai informasi maupun bahan pemikiran yang diharapkan dapat
menunjang penelitian selanjutnya dan bermanfaat bagi mereka yang
membaca hasil penelitian ini.
.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
1. Pengertian Sistem
Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang
saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama.
Sistem adalah kumpulan sumber daya yang berhubungan untuk mencapai
tujuan tertentu (Bodnar dan Hopwood 2003:1).
Banyak komponen, sebuah sistem harus berisi lebih dari satu bagian.
Berhubungan, tujuan umum dari suatu sistem adalah menghubungkan
berbagai bagian dari sistem tersebut.
Tujuan, sistem harus mengarah ke satu atau beberapa tujuan.
Siklus hidup pengembangan sistem (systems development life cycle-SDLC)
terdiri dari tahap-tahap :
a. Perencanaan Sistem
Tujuan perencanaan sistem adalah untuk menghubungkan proyek-
proyek atau aplikasi-aplikasi sistem individual dengan tujuan-tujuan
strategis.
7
b. Analisis Sistem
Merupakan proses dua langkah yang melibatkan survey terhadap
sistem yang ada saat ini, dan analisis kebutuhan pemakai.
c. Desain Konseptual
Tujuan dari tahap ini adalah untuk menghasilkan beberapa sistem
konseptual alternatif yang memuaskan persyaratan sistem yang telah
diidentifikasi selama analisis sistem
d. Pemilihan sistem
Merupakan sebuah proses optimasi yang berusaha mencari sistem
yang terbaik.
e. Desain Terperinci
Tujuan dari tahap ini adalah untuk menghasilkan keterangan yang rinci
tentang sistem yang diusulkan, yang memuaskan persyaratan sistem
yang diidentifikasi selama analisis sistem dan sesuai dengan desain
konseptual
f. Implementasi Sistem
Dalam tahap ini struktur database diciptakan dan diisi dengan data,
aplikasi-aplikasi diberi kode dan diuji, peralatan dibeli dan dipasang,
para karyawan dilatih, dan sistem tersebut didokumentasikan.
8
Elemen-eleman Sistem, terdiri dari :
a) Sumber daya input diubah menjadi sumber daya output.
b) Sumber daya mengalir dari elemen input, melalui elemen transformasi,
ke elemen output.
c) Suatu mekanisme pengendalian memantau proses transformasi untuk
meyakinkan bahwa sistem tersebut memenuhi tujuannya.
d) Mekanisme pengendalian ini dihubungkan pada arus sumber daya
dengan memakai suatu lingkaran umpan balik (feedback loop) yang
mendapatkan informasi dari output sistem dan meyediakan informasi
bagi mekanisme pengendalian.
e) Mekanisme pengendalian membandingkan sinyal-sinyal umpan balik
ke sasaran dan mengarahkan sinyal pada elemen input jika sistem
operasi memang perlu diubah.
9
Gambar 1. Bagian-Bagian Komponen dari Suatu Sistem
Sumber : Sistem Informasi Manajemen Jilid 1 Edisi 7, Raymond Mc. Leod, 2001 : 143
2. Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti.
Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan
dasar untuk mengambil keputusan yang tepat (Bodnar dan Hopwood
2003:1). Informasi dapat diartikan sebagai output pengolahan data yang
diorganisir dan berguna bagi orang yang menerimanya.
Sistem informasi (Information System) adalah serangkaian prosedur formal
dimana data dikumpulkan, diproses, menjadi informasi dan didistribusikan ke
para pengguna.
Sistem informasi menerima input, yang disebut transaksi, yang akan
dikonversikan melalui berbagai proses menjadi informasi output, yang akan
Tujuan
Mekanisme Pengendalian
Transformasi Keluarann
Masukan
10
diberikan ke pengguna. Transaksi terbagi menjadi dua jenis, yaitu transaksi
keuangan dan transaksi non keuangan.
Gambar 2. Transaksi Yang Diproses Oleh Sistem Informasi
Transaksi Keuangan
Informasi
Transaksi Non Keuangan
Sumber : Sistem Informasi Akuntansi Buku 1 Edisi 4, James A Hall, 2007 : 12
3. Pengertian Akuntansi
Pada mulanya pengertian akuntansi menurut Committee on Terminology of The
American Institute of Certified Public Accountants bahwa :
Akuntansi adalah seni mencatat, menggolongkan dan mengikhtisarkan transaksi dan peristiwa yang paling tidak sebagian bersifat keuangan dengan suatu cara yang bermakna dan dalam satuan uang, serta mengintepretasikan hasil-hasilnya.
Pengertian akuntansi menurut Munawir (2004:5) adalah sebagai berikut :
Akuntansi adalah seni daripada pencatatan, penggolongan, dan peringkasan daripada peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya sebagian bersifat keuangan dengan cara yang setepat-tepatnya dan dengan penunjuk atau dinyatakan dalam uang, serta penafsiran hal-hal yang timbul dari padanya.
Sistem Informasi
Keputusan Pengguna
11
Akuntansi sebagai suatu sistem informasi, mengidentifikasikan, mengumpulkan,
dan mengkomunikasikan informasi ekonomis mengenai suatu badan usaha
kepada berbagai pihak.
Akhir-akhir ini akuntansi selain dipandang sebagai seni, juga dipandang sebagai
bahasa dunia usaha, yaitu sebagai sarana untuk mengkomunikasikan informasi
tentang suatu perusahaan.
Akuntansi juga bisa didefinisikan sebagai konsep informasi maupun
sebagai sistem informasi. Sebagai konsep informasi, akuntansi merupakan
kegiatan jasa yang meyediakan informasi kuantitatif terutama yang bersifat
keuangan, tentang kesatuan-kesatuan ekonomi yang dimaksudkan agar
bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomi, dalam menetapkan pilihan
yang pantas diantara berbagai alternatif tindakan. Sedangkan sebagai informasi,
akuntansi merupakan proses yang menjalin sumber informasi, saluran komunikasi
dan seperangkat penerima.
Pandangan ini menekankan pada konseptual dan empiris, maksudnya adalah :
1) Diasumsikan bahwa sistem akuntansi adalah satu-satunya sistem
pengukuran yang formal suatu organisasi.
2) Pandangan ini menimbulkan kemungkinan perancangan suatu sistem
akuntansi secara opsional yang mampu menyediakan informasi yang
berguna bagi semua pemakai.
3) Menekankan pentingnya pengirim (Akuntan) dan penerima akuntansi
(pemakai).
12
4. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi didefinisikan sebagai kumpulan manusia
dan sumber-sumber modal di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab
untuk penyiapan informasi keuangan dan juga informasi yang diperoleh dari
pengumpulan dan pengolahan data transaksi. Informasi ini selanjutnya
disediakan untuk dipakai oleh semua tingkat manajemen dalam perencanaan
dan pengendalian aktivitas operasi.
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah kumpulan sumber daya, seperti
manusia dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan
data lainnya menjadi informasi
(Bodnar dan Hopwood 2003 : 1)
Tugas pengolahan data perusahaan dilaksanakan oleh sistem informasi
akuntansi yang mengumpulkan data yang menjelaskan kegiatan perusahaan,
mengubah data tersebut menjadi informasi, serta meyediakan informasi bagi
pemakai di dalam maupun di luar perusahaan.
Subsistem sistem informasi akuntansi memproses berbagai transaksi
keuangan dan transaksi non keuangan. Sistem informasi akuntansi terdiri atas
tiga subsistem yaitu :
1) Sistem pemrosesan transaksi (transaction processing sistem-TPS)
Yang mendukung operasi bisnis harian melalui berbagai dokumen serta
pesan untuk para pengguna di seluruh perusahaan.
2) Sistem buku besar/pelaporan keuangan (general ledger/financial reporting
system-GL/FRS)
13
Yang menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba rugi, neraca,
arus kas, pengembalian pajak, serta berbagai laporan lainnya yang
disyaratkan oleh hukum.
3) Sistem pelaporan manajemen (management reporting system-MRS)
Yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan
bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan
keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggung
jawaban.
Menurut Raymond Mc Leod (2001:306) sistem informasi akuntansi memiliki
beberapa karakteristik, yaitu sistem informasi akuntansi :
a. Melaksanakan tugas yang diperlukan
b. Berpegang pada prosedur yang relatif standar
c. Menangani data rinci
d. Terutama berfokus historis
e. Menyediakan informasi pemecaham masalah minimal.
Menurut Romney dan Steinbart (2006:3), sistem informasi akuntansi terdiri
dari lima komponen, yaitu :
a. Orang-orang, yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan
berbagai fungsi
14
b. Prosedur-prosedur, baik manual maupun terotomatisasi, yang
dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data
tentang aktivitas-aktivitas organisasi
c. Data, tentang proses-proses bisnis organisasi
d. Software, yang dipakai untuk memproses data organisasi
e. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan
pendukung (peripheral device), dan peralatan untuk komunikasi
jaringan.
Kelima komponen ini secara bersama-sama memungkinkan suatu sistem
informasi akuntansi memenuhi tiga fungsi pentingnya dalam organisasi yaitu:
1) Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang
dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh
aktivitas-aktivitas tersebut, dan para pelaku yang terlibat dalam
berbagai aktivitas tersebut, agar pihak manajemen, para pegawai, dan
pihak-pihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang (review)
hal-hal yang telah terjadi.
2) Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak
manajemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan.
3) Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset
organisasi, termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data
tersebut tersedia saat dibutuhkan, akurat, dan handal.
15
Model umum sistem informasi akuntansi terdiri atas empat pekerjaan utama
yang ada dalam semua aplikasi sistem informasi akuntansi, yaitu :
1. Pengumpulan data
Adalah tahap operasional pertama dalam sistem informasi. Tujuannya
adalah memastikan bahwa data kegiatan yang masuk ke dalam sistem
valid, lengkap, dan bebas dari kesalahan.
2. Pemrosesan data
setelah selesai dikumpulkan, data biasanya membutuhkan pemrosesan
agar dapat menghasilkan informasi. Berbagai pekerjaan dalam tahap
pemrosesan data berkisar dari yang sederhana hingga yang rumit.
Contohnya prosedur pencatatan dan pembuatan ikhtisar yang
digunakan dalam aplikasi akuntansi.
3. Manajemen basis data
Basis data (database) perusahaan adalah tempat penyimpanan fisik
data keuangan dan non keuangan. Manajemen basis data melibatkan
tiga pekerjaan dasar, yaitu :
a) Penyimpanan (storage), menetapkan berbagai kunci untuk
berbagai record baru dan menyimpannya dalam lokasi yang
sesuai dalam basis data.
b) Penarikan (retrieval), adalah pekerjaan mencari dan
megekstraksi record yang ada dari basis data untuk diproses.
16
c) Penghapusan (deletion), adalah pekerjaan untuk secara
permanen memindahkan berbagai record yang usang atau
redundan dari basis data.
B. Komputerisasi Sistem Informasi Akuntansi
1. Arsitektur Komputer
Arsitektur dasar dari sistem komputer terdiri dari :
a. Perangkat keras (hardware)
Merupakan unit-unit komputer yang dikemas dalam sebuah kotak
tersendiri dan dihubungkan dengan kabel-kabel elektris.
b. Central Processing Unit (CPU)
Yang mengendalikan semua unit sistem komputer lain dan mengubah
input menjadi output. CPU mencakup suatu unit penyimpanan yang
disebut penyimpanan primer (primary storage), biasanya disebut main
memory.
c. Penyimpanan primer (primary storage)
Berisi data yang sedang diolah dan program, yaitu suatu daftar
instruksi yang mengolah data. Berbagai bentuk penyimpanan primer
adalah Random Access Memory (RAM), Read Only Memory (ROM),
dan Cache Memory.
17
d. Perangkat lunak (software)
Digunakan untuk menggambarkan satu atau beberapa program.
Perangkat lunak komputer dapat dikelompokan menjadi :
1. Perangkat lunak sistem (system software), melaksanakan tugas-
tugas dasar tertentu yang diperlukan semua pemakai komputer.
Ada tiga jenis dasar perangkat lunak sistem yaitu sistem
operasi (operating system), program utility, dan penerjemah
bahasa komputer (language translator)
2. Perangkat lunak aplikasi (application software), memproses
data perusahaan. Perangkat lunak ini dapat diperoleh dengan
dua cara, yaitu membuat program sendiri (custom
programming) atau membeli paket jadi (prewritten package).
e. Unit pengendali (control unit)
Membuat semua unit bekerja sama sebagai satu sistem. Unit kontrol
secara efektif merupakan pusat saraf yang mengirim sinyal kontrol ke
unit lain dan mengetahui keadaan unit tersebut.
f. Arithmetic and Logic Unit (ALU)
Adalah tempat berlangsungnya operasi perhitungan dan logika. Nama
processor digunakan untuk menggambarkan control unit dan ALU
yang mengolah isi penyimpanan primer.
18
g. Unit input
Menerima informasi terkode dari operator manusia, dari peralatan
elektromekanik seperti keyboard / dari komputer lain melalui jalur
komunikasi digital. Komputer menerima informasi terkodekan melalui
unit input, yang membaca data tersebut. Satu atau beberapa unit input
memasukan data ke dalam penyimpanan primer. Yang termasuk
dalam unit input antara lain adalah keyboard, alat penunjuk
(mouse, trackball, touch screen, light pen). Karena penyimpanan
primer kapasitasnya terbatas, diperlukan area penyimpanan
tambahan yang disebut penyimpanan sekunder.
h. Penyimpanan sekunder (secondary storage)
Menyediakan tempat untuk menyimpan program dan data ketika tidak
digunakan. Program yang disimpan disebut koleksi perangkat lunak
(software library) dan data yang disimpan disebut database.
i. Unit output
Fungsi unit output adalah untuk mengirimkan hasil yang telah diproses
ke dunia luar. Hasil pengolahan tersebut dicatat oleh unit output. Hasil
akhir dari semua pemrosesan komputer berbentuk output. Unit
output dapat berupa : alat output tampilan (layar tampilan /display
screen/monitor), video display terminal (VDT), cathode ray tube
(CRT), alat output cetakan (printer), alat output suara (speech
output device).
19
Gambar 3.
Skema Komputer
Central Processing Unit (CPU)
Sumber : Sistem Informasi Manajemen Jilid 1 Edisi 7, Raymond Mc. Leod, 2001 : 222
Sistem komputer merupakan kombinasi terpadu dari perangkat keras,
perangkat lunak, komunikasi, sumber daya manusia, sumber daya informasi,
dan prosedur-prosedur pemrosesan.
Operasi suatu komputer dapat diringkas sebagai berikut :
1) Komputer menerima informasi dalam bentuk program dan data
melalui unit input dan menyimpannya dalam memori.
2) Informasi yang disimpan dalam memori diambil, dibawah kontrol
program, ke unit aritmatika dan logika, dimana informasi tersebut
diproses.
unit pengendali
unit penyimpanan primer
arithmetic and logic unit
data input
informasi output
unit penyimpanan
sekunder
20
3) Informasi yang terproses meninggalkan komputer melalui unit
output. Semua kegiatan di dalam mesin tersebut diarahkan oleh
unit kontrol.
2. Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer
Sistem akuntansi berbasis komputer dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu:
a. Sistem Batch
b. Sistem Real-Time
Tabel 1 Perbedaan Krakteristik antara Pemrosesan Batch dan Real-Time
Karakteristik Pembeda Pemrosesan Batch Pemrosesan Real-time
Kerangka waktu informasi
Sumber daya
Efisiensi operasional
Terdapat jeda antara waktu terjadinya kegiatan ekonomi dengan waktu pencatatannya
Umumnya lebih sedikit sumber daya (piranti keras, pemrograman, pelatihan) yang dibutuhkan
Record tertentu diproses setelah peristiwa terjadi untuk menghindari penundaan operasional
Pemrosesan dilakukan ketika kegiatan ekonomi terjadi
Lebih banyak sumber daya yang dibutuhkan daripada pemrosesan batch
Semua record yang berkaitan dengan peristiwa diproses segera
Sumber : Sistem Informasi Akuntansi Buku 1 Edisi 4, James A Hall, 2007 : 98
21
Istilah sistem informasi mengarah pada penggunaan teknologi komputer di
dalam organisasi untuk menyajikan informasi kepada pemakai.
Sistem informasi berbasis komputer adalah kumpulan perangkat keras
(hardware) dan perangkat lunak (software) yang dirancang untuk
mengubah data menjadi informasi yang bermanfaat (Bodnar dan
Hopwood 2003 : 5)
Beberapa jenis sistem informasi berbasis komputer dibedakan menjadi :
a. Pengolahan Data Elektronik (PDE) - Electronic Data Processing
Pemanfaatan teknologi komputer untuk melakukan pengolahan data
yang berorientasi pada transaksi dalam suatu organisasi.
b. Sistem Informasi Akuntansi (SIM)
Menguraikan penggunaan teknologi komputer untuk menyediakan
informasi yang berorientasi pada keputusan, untuk para manajer.
c. Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Decision Support System
Data diproses ke dalam format pengambilan keputusan bagi
kepentingan pemakai akhir.
d. Sistem Pakar (SK)
Expert System
Sistem informasi berbasis pengetahuan yang memanfaatkan
pengetahuan tentang bidang aplikasi tertentu untuk bertindak seperti
seorang konsultan ahli bagi pemakainya.
22
e. Sistem Informasi Eksekutif (SIE)
Excecutive Information System
Dibuat bagi kebutuhan informasi strategik manajemen tingkat puncak.
f. Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Sistem berbasis komputer yang dirancang untuk mengubah data
keuangan dan data lainnya menjadi informasi.
Jenis File
Catatan akuntansi dalam sistem berbasis komputer disajikan dalam empat
jenis file magnetis yang berbeda, yaitu :
1) File master (master file), umumnya berisi data akun. Contohnya
buku besar umum dan buku besar pembantu. Nilai data dalam
file master diperbarui dari transaksi.
2) File transaksi (transaction file), adalah file sementara yang
menyimpan catatan transaksi yang akan digunakan untuk
mengubah atau memperbarui data dalm file master. Contohnya
pesanan penjualan dan penerimaan kas.
3) File referensi (reference file), menyimpan data yang digunakan
sebagai standar untuk memproses transaksi. Contohnya daftar
harga yang digunakan untuk menyiapkan faktur pelanggan.
4) File arsip (archive file), berisi catatan transaksi di masa lalu yang
dipertahankan untuk referensi di masa depan. Seperti jurnal, dan
informasi penggajian periode sebelumnya.
23
3. Sistem Pengawasan dalam Komputerisasi
Secara garis besar, pengawasan yang perlu dilakukan pada suatu sistem
akuntansi yang menggunakan komputer adalah :
1. Pengawasan Umum
Meliputi masalah-masalah yang berhubungan dengan organisasi dan
administrasi dari bagian pengolahan data termasuk dokumentasi dan
pelaksanaan dari prosedur perancangan sistem, pembuatan program,
dan pengoperasian program.
2. Pengawasan Pengolahan Data
Pengawasan pengolahan data meliputi :
a. Data Masukan
b. Pengolahan Data
Pengolahan data oleh komputer ditunjukkan oleh :
1) Mendeteksi hilang atau tidak terolahnya suatu data
2) Menentukan apakah fungsi-fungsi perhitungan yang
ada pada program komputer itu dilaksanakan dengan
tepat.
3) Menentukan apakah semua transaksi telah ditempatkan
atau dihubungkan dengan record yang seharusnya
24
c. Hasil Keluaran
Ditujukan terutama untuk menentukan apakah semua data yang
diolah itu memang telah benar, dan apakah di antara data yang
diolah itu tidak terdapat data yang tidak semestinya diolah
3. Pengawasan Terhadap Pengamanan Data
Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya kerusakan data atau
kehilangan data dengan cara menetukan suatu prosedur bagi penyiapan
copy dari file dan program yang ada pada sistem tersebut.
4. Perbedaan Antara Sistem Informasi Akuntansi Manual Dengan
Menggunakan Komputer
Sistem akuntansi terus berkembang, mulai dari bentuk sederhana yang
dikerjakan secara manual, sampai pada bentuk yang canggih yang
menggunakan komputer. Terdapat beberapa perbedaan antara sistem
akuntansi secara manual dan yang menggunakan komputer, yaitu :
1) Sistem komputer cenderung kurang fleksibel dan kurang dapat
menyesuaikan dari pada sistem manual.
2) Adanya pengorbanan yang lebih besar dalam pembuatan pola (desain)
inisial pada sistem komputer dibandingkan sistem manual.
3) Dalam sistem manual sebagian besar biaya pengolahan data adalah
variabel tergantung pada volume pekerjaan, bila volume pengolahan
meningkat, maka jumlah biaya pengolahan naik secara proporsional.
25
Bila dilihat dari segi pengendalian intern, maka perbedaan antara sistem
akuntansi manual dengan sistem akuntansi menggunakan komputer, dapat
diuraikan sebagai berikut :
a) Dalam sistem akuntansi dengan komputer lebih sedikit diperlukan cek
silang karena pengolahan dengan komputer lebih teliti dan cepat,
sedangkan sistem akuntansi secara manual diperlukan banyak cek
silang
b) Kegiatan pemeriksaan yang semula dilakukan dengan manual dapat
dilakukan dengan program komputer sehingga dapat mengurangi
kesalahan pemeriksaan secara visual.
C. Peranan Sistem Komputerisasi Perbankan
1. Sistem Komputerisasi Perbankan
Kegunaan sistem komputerisasi perbankan adalah untuk membantu
para personel perusahaan dalam kegiatan rutin, sehingga terbentuk
kemudahan dan pengurangan beban pekerjaan yang selama ini dilakukan
dengan menggunakan sistem manual, yang selalu mengandalkan tenaga
personel atau karyawan. Dengan menggunakan sistem komputerisasi, tenaga
personel sudah berkurang dan hasil pekerjaan pun menjadi memuaskan.
Dengan pola sistem komputerisasi perbankan, diharapkan tugas
pekerjaan personel khususnya yang menangani Deposito Berjangka dapat
lebih diarahkan lagi pada kegiatan pokok pelayanan kepada nasabah yang
26
lebih memuaskan, dan usaha yang lebih kreatif demi meningkatkan
performasi kerja dan memajukan perusahaan.
Sistem komputerisasi jasa perbankan, khususnya yang berkaitan
dengan Deposito Berjangka dapat membantu dalam membuat laporan harian
dan bulanan, serta laporan-laporan lainnya yang berkenaan dengan tugas
pokok personel yang menangani Deposito Berjangka dengan lebih cepat dan
akurat.
2. Tujuan Sistem Komputerisasi Perbankan
Tujuan dilakukannya sistem komputerisasi pada jasa perbankan khususnya
Deposito Berjangka adalah :
a. Melakukan pengarsipan dan pengolahan data (informasi) nasabah
b. Melakukan transaksi dengan nasabah
c. Membuat laporan harian dan bulanan untuk suatu periode tertentu
d. Menyediakan informasi manajemen untuk keperluan bisnis dan
pengambilan keputusan atau strategi yang berkenaan dengan bidang
usaha perbankan.
D. Tinjauan Umum Deposito Berjangka
1. Pengertian Deposito
Menurut Undang-undang Pokok Perbankan No. 10 tahun 1998, yang
dimaksud dengan deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat
27
dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan
dengan bank (Kasmir 2001 : 80).
Deposito masyarakat dapat dikategorikan kewajiban jangka pendek ataupun
kewajiban jangka panjang. Deposito disajikan sebagai kewajiban jangka
pendek bila sejak tanggal pelaporan hingga jatuh temponya tidak melebihi 1
(satu) tahun. Sedangkan deposito yang jatuh temponya lebih dari 1 (satu)
tahun sejak tanggal pelaporan, dapat dicatat sebagai kewajiban jangka
panjang.
Jenis-jenis Deposito
Jenis-jenis deposito yang ada di Indonesia dewasa ini adalah :
1) Deposito Berjangka
Merupakan deposito yang diterbitkan menurut jangka waktu tertentu.
Jangka waktu deposito bervariasi mulai dari 1, 2, 3, 6, 12, 18 sampai
dengan 24 bulan. Bukti kepemilikan rekening deposito berjangka
berupa Bilyet Deposito. Pemegang rekening deposito berjangka atau
disebut Deposan adalah setiap orang perorangan ( pribadi, toko,
Perusahaan dagang ), atau Badan Hukum ( PT, Koperasi, Yayasan,
Instansi Pemerintah, BUMN ), atau Badan Usaha bukan Badan
Hukum ( Firma, CV ). Jumlah yang disetorkan dalam bentuk bulat
dan ada batas minimalnya. Penarikan deposito sebelum jatuh tempo
dikenakan penalty rate (denda). Deposito berjangka dapat diterbitkan
28
dalam valuta asing, dan biasanya diterbitkan dalam valuta asing yang
kuat seperti US Dollar, atau Yen Jepang.
2) Sertifikat Deposito
Merupakan deposito yang diterbitkan dengan jangka waktu 2, 3, 6, 12,
dan 24 bulan. Sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk dalam bentuk
sertifikat dan dapat diperjual belikan atau dipindah tangankan kepada
pihak lain. Pencairan bunga sertifikat deposito dapat dilakukan di
muka, baik tunai maupun non tunai. Penerbitan nilai sertifikat deposito
sudah tercetak dalam berbagai nominal dan biasanya dalam jumlah
bulat, sehingga nasabah dapat membeli dalam lembaran banyak untuk
jumlah nominal yang sama.
3) Deposito On Call
Merupakan deposito yang berjangka waktu minimal 7 hari dan paling
lama kurang dari 1 bulan. Diterbitkan atas nama dan biasanya dalam
jumlah yang besar (tergantung bank yang bersangkutan). Pencairan
bunga dilakukan pada saat pencairan deposito on call. Sebelum
deposito on call dicairkan terlebih dahulu, 3 hari sebelumnya nasabah
sudah memberitahukan bank penerbit. Besarnya bunga biasanya
dihitung perbulan dan biasanya untuk menentukan bunga dilakukan
negosiasi antara nasabah dengan pihak bank.
29
2. Manfaat Deposito Berjangka
Manfaat deposito berjangka adalah sebagai berikut :
a. Bagi Pemerintah
Dengan adanya dana yang berasal dari masyarakat, maka pemerintah
dapat menggunakannya untuk membiayai pembangunan, yaitu salah
satunya dengan memperluas lapangan pekerjaan. Dengan adanya
kesempatan kerja ini dapat diharapkan bahwa masyarakat akan
mendapat kesempatan tersebut. Dengan bertambahnya penghasilan
masyarakat berarti pendapatan pemerintah bertambah yang berasal dari
pajak yang dibayar oleh masyarakat, sehingga pada akhirnya dapat
dicapai tingkat kemakmuran yang merata di kalangan masyarakat.
b. Bagi Masyarakat
Agar dana yang disimpan dalam bentuk deposito dapat diambil kembali
dengan menghasilkan bunga setiap bulannya untuk jangka waktu yang
diinginkan.
Dana yang dikumpulkan dari deposito berjangka ini, dapat digunakan
oleh bank untuk pemberian kredit kepada masyarakat. Pengusaha-
pengusaha yang memperoleh kredit di bank dapat memperlancar
usahanya dan diharapkan keuntungan dapat bertambah.
Dengan bertambahnya keuntungan maka akan memperluas usahanya.
Sehingga dengan bertambah luasnya usaha dari masyarakat berarti dapat
memberikan kesempatan kerja kepada masyarakat lainnya.
30
3. Tujuan Deposito Berjangka
Ditinjau dari kepentingan bank, maka aktivitasnya merupakan kegiatan yang
bertujuan untuk mengumpulkan dana (uang) yang berlebihan yang tidak
dikonsumsi yang terdapat di masyarakat. Dana yang dikumpulkan ini sangat
diperlukan oleh bank dalam menunjang kegiatan pokoknya yaitu pemberian
kredit.
Agar tujuan yang dikehendaki dapat tercapai, maka para deposan diberi
daya tarik antara lain berupa :
a. Deposito diberi bunga yang menarik, biasanya relatif lebih besar
daripada simpanan di bank dalam bentuk lainnya (Tabungan,
Giro).
b. Deposan dapat menarik dananya dengan menggunakan bilyet
deposito, walaupun belum jatuh tempo, tetapi dikenakan sanksi
yaitu berupa penalty rate (denda).
c. Deposito berjangka ini dapat dibuka dalam bentuk Rupiah atau
dalam valuta asing ( US Dollar, Yen Jepang).
d. Sertifikat Deposito dapat digunakan sebagai jaminan kredit di
bank atau lembaga keuangan lainnya.
31
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Gambaran Umum Perusahaan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
1. Lokasi Perusahaan
Perusahaan yang menjadi obyek penelitian adalah PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk Kantor Cabang Utama Tangerang, yang berlokasi di Jl. Daan
Mogot No. 2-4, Tangerang 15111.
2. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara
Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh
Pemerintah Indonesia. Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat
pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia, yakni
ORI atau Oeang Republik Indonesia, pada malam menjelang tanggal 30
Oktober 1946, hanya beberapa bulan sejak pembentukannya. Hingga kini,
tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Keuangan Nasional, sementara hari
pendiriannya yang jatuh pada tanggal 5 Juli ditetapkan sebagai Hari Bank
Nasional.
Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian
dari identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi digunakan
mulai akhir tahun 1968. Perubahan ini menjadikan Bank Negara Indonesia
32
lebih dikenal sebagai 'BNI 46'. Penggunaan nama panggilan yang lebih mudah
diingat - 'Bank BNI' - ditetapkan bersamaan dengan perubahaan identitas
perusahaan tahun 1988.
Tahun 1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank
Negara Indonesia (Persero), sementara keputusan untuk menjadi perusahaan
publik diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar modal pada
tahun 1996.
Kemampuan BNI untuk beradaptasi terhadap perubahan dan kemajuan
lingkungan, sosial-budaya serta teknologi dicerminkan melalui
penyempurnaan identitas perusahaan yang berkelanjutan dari masa ke masa.
Hal ini juga menegaskan dedikasi dan komitmen BNI terhadap perbaikan
kualitas kinerja secara terus-menerus.
Pada tahun 2004, identitas perusahaan yang diperbaharui mulai
digunakan untuk menggambarkan prospek masa depan yang lebih baik,
setelah keberhasilan mengarungi masa-masa yang sulit. Sebutan 'Bank BNI'
dipersingkat menjadi 'BNI', sedangkan tahun pendirian - '46' - digunakan
dalam logo perusahaan untuk meneguhkan kebanggaan sebagai bank nasional
pertama yang lahir pada era Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Kegiatan Usaha
Menurut Undang-undang Perbankan No 10 tahun 1998 pasal 1 (ketentuan
umum), yang dimaksud dengan bank adalah:
33
Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan /atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Dendawijaya 2005:5)
Untuk menyelenggarakan tugas pokok selaku lembaga yang bergerak dalam
perputaran arus uang, PT BNI (Persero) Tbk Cabang Tangerang mempunyai
fungsi sebagai berikut :
1) Melaksanakan fungsi pimpinan sesuai dengan kebijaksanaan
perusahaan yang ditetapkan
2) Mengkoordinir dan mengawasi seluruh aktivitas perusahaan
3) Mempelajari dan menganalisa semua laporan yang diterima
4) Melakukan tindakan demi perkembangan dan kemajuan perusahaan
5) Mengusahakan dan mengadakan pengarahan untuk terlaksananya
kerjasama yang baik di dalam perusahaan
6) Bertanggung jawab atas terlaksananya hubungan kerja dalam
suasana kerja yang tertib dalam perusahaan
7) Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan seluruh aktivitas
perusahaan
8) Bertanggung jawab atas terlaksananya usaha peningkatan efisiensi
dan pengembangan aktivitas perusahaan
9) Mengadakan hubungan kerja dengan instansi pemerintah dan swasta
berkenaan dengan kepentingan perusahaan
34
Adapun kegiatan usaha yang dilakukan oleh PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk Cabang Tangerang yaitu memperoleh dana dari masyarakat
dengan melakukan penjualan berbagai macam produk Dana dan Jasa.
Sedangkan untuk menyalurkan dana, dengan memberikan fasilitas-fasilitas
kredit kepada masyarakat. Di bawah ini adalah berbagai macam produk Dana,
Jasa, dan Kredit yang ada di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk cabang
Tangerang.
1. PRODUK DANA
a. BNI TAPLUS
b. BNI TAPLUS UTAMA
c. BNI TAPENAS
d. BNI HAJI
e. BNI TKI
f. BNI DEPOSITO
g. BNI DUO
h. BNI GIRO
i. BNI DOLLAR
j. BNI SIMPONI
2. PRODUK JASA
a. BNI TRANSFER
b. BNI INKASO
35
c. BNI SURAT KETERANGAN BANK
d. BNI SAFE DEPOSIT BOX
e. CEK MULTIGUNA
f. BNI PHONE PLUS
g. BNI MOBILE
h. COLLECTION
i. VISA ON ARRIVAL
3. PRODUK KREDIT
a. BNI GRIYA
b. BNI FLEKSI
c. BNI MULTIGUNA
d. BNI OTO
e. BNI INSTAN
f. BNI CERDAS
g. BNI KARTU KREDIT
4. Struktur Organisasi PT BNI (Persero) Tbk Cabang Tangerang
Adapun struktur organisasi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor
Cabang Utama Tangerang dapat dilihat pada lampiran. Sedangkan untuk
susunan organisasinya adalah sebagai berikut :
36
1. Pemimpin Cabang
2. Pemimpin Bidang Nasabah (PBN)
3. Pemimpin Kantor Layanan
4. Penyelia Pelayanan Uang Tunai
a) Assisten Pelayanan Uang Tunai
5. Penyelia Layanan Nasabah
a) Assisten Pelayanan Nasabah
b) Assisten Luar Negeri
6. Penyelia Administrasi Dalam Negeri dan Kliring
a) Assisten Administrasi Dalam Negeri dan Kliring
b) Assisten Administrasi Kredit
7. Penyelia Administrasi Umum
a) Assisten Administrasi Umum
b) Assisten Administrasi Keuangan
8. Penyelia Penjualan
a) Assisten Penjualan
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode deskriptif.
Metode deskriptif adalah metode yeng menjelaskan secara sistematis, aktual, dan
akurat mengenai fakta dan sifat-sifat dari Peranan Sistem Informasi Akuntansi
37
Terkomputerisasi Dalam Deposito Berjangka PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk.
C. Definisi Operasional Variabel
Variabel-variabel yang digunakan untuk membahas dan menganalisa masalah di
dalam skripsi ini adalah :
1. Sistem Informasi Akuntansi, adalah suatu set sumber daya manusia dan
modal dalam suatu organisasi, yang bertugas menyiapkan informasi yang
diperoleh dari kegiatan pengumpulan dan pengolahan data transaksi
2. Komputerisasi, adalah suatu sistem data dan informasi yang disimpan dan
di dalamnya dapat dipandang sebagai suatu sistem konseptual dan
mencakup perangkat komputer dangan kemampuan yang besar dalam
menyimpan dan mengolah data menjadi informasi.
3. Deposito Berjangka, adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan
dengan bank. Jangka waktu deposito bervariasi mulai dari 1, 2, 3, 6, 12,
18 sampai dengan 24 bulan.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penulisan skripsi ini
adalah :
38
1. Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian dilakukan secara langsung ke tempat obyek penelitian, yaitu PT
Bank Negara Indonesia (Pesero) Tbk Kantor Cabang Utama Tangerang.
2. Penelitian Pustaka (Library Research)
Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metodologi pustaka dari
buku, koran, majalah, media cetak lainnya, atau sumber lainnya.
Data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah :
1. Data Primer
Yaitu data yang penulis terima berupa hasil pengisian deskriptif dan
diolah secara langsung saat melakukan observasi dan wawancara langsung
dari nara sumber / responden pemberi keterangan dari pihak PT BNI
(Persero) Tbk Cabang Tangerang.
2. Data Sekunder
Yaitu data yang penulis terima atau disediakan langsung oleh pihak PT
BNI (Persero) Tbk cabang Tangerang, yang antara lain adalah tentang
sejarah perusahaan, dan struktur organisasi perusahaan.
E. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan penulis untuk memperoleh jawaban
terhadap perumusan masalah yang telah dibuat yaitu :
39
1. Metode Analisis Data Secara Kuantitatif
Yaitu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data-data prosedur
dan proses Deposito Berjangka yang telah ditentukan oleh perusahaan,
dan untuk mengetahui peranan sistem informasi akuntansi
terkomputerisasi dalam Deposito Berjangka PT BNI (Persero) Tbk
Cabang Tangerang.
2. Metode Analisis Data Secara Kualitatif
Yaitu cara penganalisaan penelitian dengan menggunakan metodologi
telaah pustaka, baik dari buku, koran, serta media atau sumber lainnya.
40
BAB IV
ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sistem Informasi Akuntansi Pada PT BNI (Persero) Tbk
Sistem informasi akuntansi didefinisikan sebagai kumpulan manusia dan
sumber-sumber modal di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab untuk
penyiapan informasi keuangan dan juga informasi yang diperoleh dari
pengumpulan dan pengolahan data transaksi. Informasi ini selanjutnya disediakan
untuk dipakai oleh semua tingkat manajemen dalam perencanaan dan
pengendalian aktivitas operasi.
Sistem informasi akuntansi merupakan kegiatan yang melibatkan
formulir-formulir, catatan-catatan, dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah
data mengenai satu kesatuan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan
balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk
mengawasi usahanya dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan, seperti :
pemegang saham, kreditur, dan lembaga-lembaga pemerintahan.
Elemen atau unsur pokok yang harus ada di dalam sistem informasi akuntansi
adalah :
1. Orang-Orang
Adalah orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan
melaksanakan berbagai fungsi.
41
2. Kegiatan
Yang dimaksud dengan kegiatan disini adalah adanya transaksi keuangan.
3. Pencatatan
Transaksi-transaksi keuangan yang terjadi dicatat ke dalam formulir-
fomulir yang telah ditetapkan sesuai dengan jenis transaksi.
4. Data
Data-data yang berisi tentang proses-proses bisnis organisasi.
5. Perangkat (Rekening, Formulir, Mesin Pembukuan)
Terhadap transaksi keuangan yang telah dicatat tersebut, diklasifikasikan
atau dikelompokkan sesuai dengan sel-sel rekening dan selanjutnya
diproses ke dalam mesin-mesin pembukuan yang dirancang dengan cara-
cara tertentu, kemudian dicetak ke dalam formulir-formulir yang telah
ditetapkan.
6. Infrastruktur Teknologi Informasi
Merupakan peralatan-peralatan pendukung seperti komputer, dan
peralatan untuk komunikasi jaringan.
7. Software
Perangkat lunak yang dipakai untuk memproses data organisasi.
8. Prosedur-Prosedur
Prosedur baik secara manual maupun terotomatisasi, yang dilibatkan
dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang
aktivitas-aktivitas organisasi.
42
9. Tujuan
Transaksi keuangan yang telah dicatat dan diproses tersebut bertujuan
untuk menghasilkan informasi keuangan yang dapat berguna untuk
memenuhi keperluan pihak-pihak yang berkepentingan, baik pihak
manajemen perusahaan maupun pihak eksternal.
Bank BNI adalah merupakan rangkaian atau kumpulan dari kegiatan-kegiatan
yang saling berkaitan berupa transaksi keuangan untuk dicatat dan diproses
dengan menggunakan cara-cara tertentu yang dirancang oleh manajemen
Bank BNI dengan menggunakan perangkat-perangkat tertentu. Perangkat-
perangkat tersebut antara lain seperti formulir-formulir, rekening-rekening,
mesin-mesin pembukuan, komputer, dan perangkat lunak (software) yang
bertujuan untuk menghasilkan informasi keuangan guna memenuhi keperluan
berbagai pihak intern yaitu Bank BNI sendiri, maupun pihak ekstern seperti
Lembaga-Lembaga Pemerintahan.
Secara ringkas rangkaian kegiatan dimulai dari kegiatan transaksi, pencatatan,
penggunaan perangkat (formulir, rekening, komputer, software), dan
sebagainya yang merupakan produk sistem informasi akuntansi Bank BNI
secara menyeluruh.
43
B. Peranan Komputerisasi Pada Sistem Informasi Akuntansi Di PT BNI
(Persero) Tbk
1. Pemrosesan Data Dengan Komputer Pada PT BNI (Persero) Tbk
Sistem pemrosesan data dengan komputer terbagi menjadi beberapa, yaitu :
a. Batch System
Pemrosesan ini melibatkan pemrosesan data yang termasuk dalam
kelompok-kelompok sejenis. Dengan aplikasi sistem pemrosesan urut
bendel/batch, seorang petugas menulis data yang penting untuk
pencatatan transaksi akuntansi, kemudian mengakumulasikan data
dengan bendelan, dan membawa berkas ini kepada petugas entry data
yang mengubah berkas tersebut ke dalam bentuk yang terbaca oleh
komputer. Data dikumpulkan dan disimpan sampai menjadi tumpukan
yang cukup besar terkumpul atau sampai waktu yang telah ditentukan.
b. On-Line Real Time System
Pemrosesan on-line meliputi pemrosesan transaksi segera setelah
transakasi itu didapat. Sistem on-line real time mengaplikasikan semua
proses menjadi sebuah transaksi sebelum melanjutkan langkah
transaksi berikutnya. Hal ini berarti bahwa hasil pemrosesan segera
dapat tersaji kepada petugas atau manager yang memasukkan data
pada sistem komputer.
44
c. Database Management System
Pendekatan pengorganisasian manajemen database mengandalkan
software sistem untuk mengelola data. Software ini adalah suatu
sistem manajemen database (DBMS) yang merupakan seperangkat
program komputer yang mengelola pengendalian database terpusat.
Apabila suatu program komputer aplikasi atau pengguna
menginginkan data dari database, maka program atau pengguna
meminta dari DBMS. DBMS menempatkan data tersebut pada media
penyimpanan dan memindahkannya ke memori dalam bentuk yang
digunakan oleh aplikasinya. DBMS menggunakan sarana/media
penyimpanan yang bersifat on-line. DBMS menyimpan data untuk
digunakan oleh seluruh aplikasi.
2. Sistem Komputerisasi PT BNI (Persero) Tbk
Untuk menunjang kegiatan operasional perusahaan, melakukan
transaksi perbankan, dan pengolahan data, PT BNI (Persero) Tbk
menggunakan sistem komputerisasi yang disebut dengan BNI ICONS ( BNI
Integrated and Centralized On-Line System ).
Tujuan penggunaan komputerisasi PT BNI (Persero) Tbk adalah untuk
membantu para personal perusahaan dalam kegiatan rutin sehingga terbentuk
kemudahan dan pengurangan beban pekerjaan yang selama ini dilakukan
dengan menggunakan sistem manual, yang selalu mengandalkan tenaga
45
personal atau karyawan. Dengan menggunakan sistem komputerisasi, proses
transaksi perbankan dan pengolahan data nasabah dapat dilakukan dengan
cepat dan akurat. Sehingga dengan demikian, nasabah tidak harus menunggu
terlalu lama untuk mendapatkan pelayanan dari pihak bank. Dengan adanya
pengurangan beban pekerjaan karena digunakannya sistem komputerisasi,
maka petugas bank dapat lebih memfokuskan pada peningkatan kualitas
pelayanan dan pemberian informasi kepada para nasabahnya , khususnya
dalam hal ini yang berkaitan dengan Deposito Berjangka BNI.
C. Prosedur dan Proses Deposito Berjangka PT BNI (Persero) Tbk
Prosedur dan proses Deposito Berjangka PT BNI (Persero) Tbk meliputi :
1) Pembukaan BNI Deposito
a) Pembukaan BNI Deposito Dengan Setoran Tunai
b) Pembukaan BNI Deposito Dengan Setoran Pemindahan
Setoran BNI Deposito dengan menggunakan pemindah bukuan dari
rekening lain (Tabungan/Giro) calon Deposan yang ada di BNI
c) Pembukaan BNI Deposito Dengan Setoran Kliring
Setoran BNI Deposito dengan menggunakan Cek / Bilyet Giro dari
bank lain
2) Pencairan BNI Deposito
a) Pencairan BNI Deposito Pada Saat Jatuh Tempo
b) Pencairan BNI Deposito Sebelum Jatuh Tempo
46
Deposan dapat melakukan pencairan BNI Deposito sebelum jatuh tempo,
dengan ketentuan bahwa deposan tidak mendapatkan bunga deposito
(bunga tidak dibayarkan).
Pencairan BNI Deposito dapat dilakukan dengan cara tunai, yaitu nominal
Deposito yang dicairkan langsung dibayarkan secara tunai kepada nasabah,
maupun dengan cara pemindah bukuan, yaitu nominal Deposito yang
dicairkan di pindah bukukan ke rekening lain Deposan (Tabungan/Giro) yang
ada di BNI.
Apabila pada saat jatuh tempo, deposan tidak melakukan pencairan
depositonya, maka deposito tersebut akan diperpanjang secara otomatis oleh
sistem.
3) Pembayaran Bunga BNI Deposito
a) Pembayaran bunga dilakasanakan setiap bulan pada setiap tanggal yang
sama pada tanggal pembukaan atau tanggal jatuh tempo, dan langsung di
pindah bukukan (disetorkan) secara otomatis oleh sistem ke rekening
afiliasi deposan (Tabungan / Giro).
b) Rumus Perhitungan Bunga adalah sebagai berikut
Hari Bunga X Nominal BNI Deposito X Suku Bunga
360
Dikurangi PPh 20 % = ..........
47
c) Hari bunga dihitung mulai dari tanggal pembukaan sampai dengan tanggal
satu hari sebelum tanggal jatuh tempo (tanggal jatuh tempo tidak
dihitung).
Pembukaan BNI Deposito Dengan Setoran Tunai
1. Asisten PNC menerima aplikasi pembukaan deposito yang telah diisi dan
ditandatangani nasabah berikut kelengkapannya sesuai dengan persyaratan
yang berlaku.
2. Asisten PNC memverifikasi data nasabah berikut kelengkapannya. Inquiry
master nasabah (CIF). Untuk nasabah lama langsung melakukan pembukaan
rekening deposito, dan untuk nasabah baru sebelum pembukaan rekening
harus membuka CIF. Nomor CIF/Rekening ditulis di aplikasi pembukaan dan
dicatat di buku register. Master nasabah / rekening di-print screen sebagai alat
kontrol.
3. Asisten PUC menerima dan menghitung uang setoran deposito dari nasabah
atas dasar slip setoran tunai. Lalu asisten PUC melakukan transaksi setoran ke
rekening deposito dengan tunai.
4. Setelah dilakukan transaksi setoran ke rekening deposito, PNC mencetak
Bilyet Deposito. Nasabah menandatangai kolom tanda tangan Bilyet
Deposito, kemudian ditutup dengan optimaze overlay yang berlaku sebagai
KCT (Kartu Contoh Tandatangan).
48
5. Bilyet Deposito berikut aplikasi pembukaan rekening, print screen pembukaan
CIF/rekening diserahkan ke Penyelia PNC/PKL untuk diperiksa dan
pengesahan dari PKL/PBN untuk akurasi account maintenance
6. Bilyet Deposito detandatangani di atas materai sesuai dengan level
kewenangan. Kemudian asli bilyet deposito diserahkan kepada nasabah.
Nasabah menandatangani tanda terima bilyet di buku register.
7. Asisten PNC membatch voucher bersama lampiran, kemudian diserahkan ke
Penyelia PNC/PKL bersama laporan transaksi teller. Berkas yang telah
mendapat pengesahan dari PBN/PKL dikembalikan ke asisten PNC untuk
difile.
49
Trans. Setoran
FILE
Trans Buka Rekg
Copy Slip Set, BD, APR
Slip Set
Slip Set
APR, Slip Set
BD
FILE
Copy Slip Set, BD, APR
Copy Slip Set, BD, APR
Gambar 4. Prosedur dan Proses Pembukaan BNI Deposito Dengan Setoran Tunai
NSB PNC PUC PENY/PKL/ PBN
Sumber : Buku Pedoman Tata Kerja Transaksi Deposito BNI 2007
50
Pembukaan BNI Deposito Dengan Setoran Pemindahan
1. Asisten PNC menerima aplikasi pembukaan deposito yang telah diiisi dan
ditandatangani nasabah berikut kelengkapannya sesuai dengan persyaratan
yang berlaku.
2. Asisten PNC memverifikasi data nasabah berikut kelengkapannya. Inquiry
master nasabah (CIF). Untuk nasabah lama langsung melakukan pembukaan
rekening deposito, dan untuk nasabah baru sebelum pembukaan rekening
harus membuka CIF. Nomor CIF/Rekening ditulis di aplikasi pembukaan dan
dicatat di buku register. Master nasabah / rekening di-print screen sebagai alat
kontrol.
3. Asisten PNC memverifikasi tandatangan Cek/BG/ slip pemindahan atas dasar
aplikasi dan KCT serta ditandatangan dan stempel setuju.
4. Selanjutnya asisten PUC melakukan setoran ke nomor rekening deposito
dengan pemindahan.
5. Setelah dilakukan transaksi setoran ke rekening deposito, PNC mencetak
bilyet deposito. Nasabah menandatangani kolom tandatangan bilyet deposito,
kemudian ditutup dengan optimaze overlay yang berlaku sebagai KCT.
6. Bilyet Deposito berikut aplikasi pembukaan rekening, print screen pembukaan
CIF/rekening diserahkan ke Penyelia PNC/PKL untuk diperiksa dan
pengesahan dari PKL/PBN untuk akurasi account maintenance
51
7. Bilyet Deposito ditandatangani di atas materai sesuai dengan level
kewenangan. Kemudian asli bilyet deposito diserahkan kepada nasabah.
Nasabah menandatangani tanda terima bilyet di buku register.
8. Asisten PNC membatch voucher bersama lampiran, kemudian diserahkan ke
Penyelia PNC/PKL bersama laporan transaksi teller. Berkas yang telah
mendapat pengesahan dari PBN/PKL dikembalikan ke asisten PNC untuk
difile.
52
Trans. Pemindahan
FILE
Trans Buka Rekg
Copy Slip PB, BD, APR
Slip PB
Slip PB
APR, Slip Pemindahan
BD
FILE
Copy Slip PB, BD, APR
Copy Slip PB, BD, APR
Gambar 5 Prosedur dan Proses Pembukaan BNI Deposito Dengan Setoran Pemindahan
NSB PNC PUC PENY/PKL/ PBN
Sumber : Buku Pedoman Tata Kerja Transaksi Deposito BNI 2007
53
Pembukaan BNI Deposito Dengan Setoran Kliring
1. Asisten PNC menerima aplikasi pembukaan deposito yang telah diisi dan
ditandatangani nasabah berikut kelengkapannya sesuai dengan persyaratan
yang berlaku.
2. Asisten PNC membubuhkan nomor rekening setoran sementara dalam
penyelesaian pada aplikasi. Mencap kliring cabang ybs pada aplikasi dan
warkatnya, menandatangani slip setoran. Kemudian copy diserahkan kepada
nasabah sebagai resi dan dipersilahkan untuk kembali ke hari berikutnya.
3. Asli setoran dan warkat diserahkan ke asisten PUC. Kemudian asisten PUC
enter data setoran kliring, lalu mengirim aplikasi dan warkat kliring kepada
DNC, kemudian DNC mengirim kepada Sentral Kliring / Lembaga Kliring.
4. Asisten DNC atau asisten PUC membatch voucher bersama lampiran,
kemudian diserahkan ke Penyelia DNC atau Penyelia PUC/KLN bersama
laporan transaksi teller.
5. Penyelia DNC atau Penyelia PUC/KLN melakukan verifikasi voucher dengan
laporan transaksi teller untuk akurasi kontrol, lalu di file.
KLIRING TIDAK DITOLAK
1. Setelah dua hari dari peng-inputan setoran kliring (lamanya kliring efektif),
Asisten PNC meng-inquiry mutasi pada rekening simpanan sementara apakah
kliring telah efektif.
54
2. Asisten PNC inquiry master file nasabah. Untuk nasabah lama langsung
melakukan pembukaan rekening deposito, dan untuk nasabah baru sebelum
pembukaan rekening harus membuka CIF. Nomor CIF/Rekening ditulis di
aplikasi pembukaan dan dicatat di buku register. Master nasabah / Rekening
diprint screen sebagai alat kontrol.
3. Kemudian asisten PUC melakukan pemindahan dari rekening simpanan
sementara ke rekening deposito nasabah.
4. Lalu asisten PNC mencetak Bilyet Deposito. Bilyet Deposito berikut aplikasi
pembukaan rekening, print screen pembukaan CIF / Rekening diserahkan ke
penyelia PNC/PKL untuk diperiksa dan selanjutnya meminta pengesahan dari
PKL/PBN untuk akurasi account maintenance.
5. Bilyet deposito ditandatangani di atas materai sesuai dengan level
kewenangan. Asli bilyet difile sementara.
6. Pada saat nasabah datang, ybs diminta untuk menandatangani pada kolom
yang tersedia di ditutup dengan optimaze overlay sebagai KCT. Kemudian
asli bilyet deposito diserahkan kepada nasabah. Nasabah menandatangani
tanda terima bilyet di buku register.
7. Penyelia PNC/PKL melakukan verifikasi voucher dengan laporan transaksi
teller untuk akurasi kontrol. Berkas yang telah mendapat pengesahan dari
PBN/PKL dikembalikan ke asisten PNC untuk difile.
55
KLIRING DITOLAK
1. Asisten ASC/DNC menerima pemberitahuan dan berkas warkat kliring yang
ditolak beserta SKP dari sentra kliring / lembaga kliring, lalu menyerahkan
asli warkat ke nasabah melalui PNC.
2. Asisten PNC meyerahkan warkat kliring yang ditolak kepada nasabah dan
meminta resi tanda setoran sementara.
3. Asisten PNC membatch voucher bersama lampiran, kemudian diserahkan ke
Penyelia PNC/PKL bersama laporan transaksi teller.
4. Penyelia PNC/PKL melakukan verifikasi voucher dengan laporan transaksi
teller untuk akurasi kontrol, lalu difile.
56
Trans. Set Kliring
Warkat Kliring
Warkat Kliring
Slip Set Klrg, Warkat klrg
Slip Set Kliring
APR, Warkat Klrg, Slip Set Kliring
FILE
Gambar 6 Prosedur dan Proses Pembukaan BNI Deposito Dengan Setoran Kliring
NSB PNC PUC PENY/PKL/ PBN
ASC/DNC SENTRA KLIRING
Copy set klrg
57
KLIRING TIDAK DITOLAK
NSB PNC PUC PENY/PKL/ PBN
Trans PB Deposito
FILE
Slip PB Set Kliring
BD, APR, Copy PB Set Klrg
Trans. Buka Rekg
Slip PB Set Kliring
FILE SMNTRA BD
BD, APR, Copy PB Set Klrg
APR, Copy PB Set klrg
FILE BD
58
KLIRING DITOLAK
NSB PNC PENY/PKL/ PBN
ASC/DNC SENTRA KLIRING
Sumber : Buku Pedoman Tata Kerja Transaksi Deposito BNI 2007
Copy Set Kliring
Copy Set Klrg, SKP
FILE
Warkat Klrg, SKP
Warkat Klrg, SKP
Warkat Klrg, SKP
Warkat Kliring
59
Pencairan Deposito Pada Saat Jatuh Tempo Dengan Cara Tunai
1. Asisten PNC menerima asli bileyt deposito untuk dicairkan dan bukti identitas
diri dari nasabah dan memverifikasi tandatangan nasabah pada bilyet
deposito.
2. Asisten PUC melakukan transaksi pencairan / penutupan deposito secara
tunai, print validasi pada bilyet, fiat bayar dan otorisasi sesuai dengan level
kewenangan.
3. Asisten PUC menyiapkan uang dan menyerahkan kepada nasabah
4. Asisten PUC membatch voucher bersama lampiran, kemudian diserahkan ke
Penyelia PNC/PKL bersama laporan transaksi teller.
5. Penyelia PNC/PKL melakukan verifikasi voucher dengan laporan transaksi
teller untuk akurasi kontrol, kemudian di file.
60
Trans. Penutupan Tunai
BD, APR
BD, APR
BD
FILE
Gambar 7
Prosedur dan Proses Pencairan BNI Deposito Pada Saat Jatuh Tempo Dengan Cara Tunai
NSB PNC PUC PENY/PKL/ PBN
Sumber : Buku Pedoman Tata Kerja Transaksi Deposito BNI 2007
61
Pencairan Deposito Pada Saat Jatuh Tempo Dengan Cara Pemindahan
1. Asisten PNC menerima asli bilyet deposito untuk dicairkan dan bukti
identitas diri dari nasabah dan memverifikasi tandatangan nasabah pada
bilyet deposito.
2. Asisten PUC melakukan transakasi pencairan / penutupan deposito secara
pemindahan, print validasi pada bilyet, dan otorisasi sesuai dengan level
kewenangan.
3. Asisten PUC menyerahkan copy bukti pemindahan kepada nasabah.
4. Asisten PUC membatch voucher bersama lampiran, kemudian diserahkan
ke penyelia PNC/PKL bersama laporan transaksi teller.
5. Penyelia PNC/PKL melakukan verifikasi voucher dengan laporan
transaksi teller untuk akurasi kontrol, kemudian difile.
62
Trans. Penutupan Pemindahan
BD, APR
BD, APR
BD
FILE
Gambar 8
Prosedur dan Proses Pencairan BNI Deposito Pada Saat Jatuh Tempo Dengan Cara Pemindahan
NSB PNC PUC PENY/PKL/ PBN
Sumber : Buku Pedoman Tata Kerja Transaksi Deposito BNI 2007
63
Pencairan Deposito Sebelum Jatuh Tempo
1. Asisten PNC menerima dan memverifikasi asli bilyet deposito yang akan
dicairkan sebelum jatuh tempo dan bukti identitas diri nasabah.
2. Asisten PNC inquiry rekening deposito ybs, siapkan slip tanda penerimaan
uang / slip pemindahan. Nasabah menandatangani asli bilyet deposito pada
kolom yang tersedia.
3. Asisten PUC input transaksi pencairan deposito sebelun jatuh tempo dengan
cara pemindahan atau dengan cara tunai ( pada pilihan bunga dibayarkan,
pilih tidak ), print validasi pada bilyet deposito dan slip penerimaan uang /
pemindahan.
4. Satu set berkas pencairan deposito diserahkan ke penyelia PNC/PKL untuk
diperiksa, lalu difile.
64
Trans. Penutupan PSJT
BD, APR
BD, APR
BD
FILE
Gambar 9
Prosedur dan Proses Pencairan BNI Deposito Sebelum Jatuh Tempo
NSB PNC PUC PENY/PKL/ PBN
Sumber : Buku Pedoman Tata Kerja Transaksi Deposito BNI 2007
65
Keterangan :
NSB : Nasabah
PNC : Asisten Pelayanan Nasabah Cabang
PUC : Asisten Pelayanan Uang Tunai Cabang
PENY : Penyelia
PKL : Pemimpin Kantor Layanan
PBN : Pemimpin Bidang Pelayanan Nasabah
ASC : Administrasi Cabang
BD : Bilyet Deposito
APR : Aplikasi Pembukaan Rekening
PB : Pemindah Bukuan
KCT : Kartu Contoh Tanda-tangan
SKP : Surat Keterangan Penolakan
PSJT : Pencairan Deposito Sebelum Jatuh Tempo
66
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, prosedur dan proses Deposito
Berjangka pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Tangerang telah
dilakukan dengan baik oleh para petugasnya sesuai dengan alur sistem informasi
akuntansi yang telah ditetapkan oleh pihak manajemen PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk.
Peranan sistem informasi akuntansi terkomputerisasi dalam Deposito
Berjangka PT Bank Negara Indonesia Tbk dapat dilihat pada adanya perpanjangan
secara otomatis (Automatically Roll Over) oleh sistem komputerisasi untuk Deposito
yang sudah jatuh tempo tetapi tidak dilakukan pencairan oleh Deposan tersebut.
Pembayaran bunga Deposito juga dilakukan secara otomatis oleh sistem
komputerisasi, yaitu bunga Deposito langsung disetorkan (ditransfer) ke rekening
afiliasi Deposan (dapat berupa rekening Tabungan, Giro) pada saat tanggal jatuh
tempo, yang dapat menambah saldo pada rekening afiliasi tersebut. Sehingga dengan
demikian Deposan tidak perlu datang setiap bulannya untuk mengambil bunga
Deposito tersebut.
Dengan adanya sistem informasi yang terkomputerisasi, dapat membantu
dalam meringankan beban pekerjaan para petugas bank, sehingga pekerjaan dapat
lebih difokuskan lagi dalam pemberian pelayanan kepada nasabah. Selain itu sistem
informasi akuntansi yang terkomputerisasi juga dapat meningkatkan performa
perusahaan guna mencapai tujuan dan sasaran kerja yang diharapkan.
67
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Peranan komputer pada PT BNI (Persero) Tbk telah sesuai dengan sistem
informasi akuntansi, yaitu untuk mengubah atau mengolah data menjadi
informasi yang bermanfaat yang dapat dipakai oleh semua tingkat manajemen
dalam perencanaan dan pengendalian aktivitas operasi, dan juga informasi ini
dapat bermanfaat bagi pihak eksternal perusahaan.
2. PT BNI (Persero) Tbk telah menggunakan sistem komputerisasi yang inovatif
untuk menunjang kegiatan atau aktivitas perusahaan dalam dunia perbankan,
dan juga dalam rangka untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada para
nasabahnya.
3. Prosedur dan proses Deposito Berjangka PT BNI (Persero) Tbk meliputi :
1) Pembukaan BNI Deposito
a) Pembukaan BNI Deposito Dengan Setoran Tunai
b) Pembukaan BNI Deposito Dengan Setoran Pemindahan
Setoran BNI Deposito dengan menggunakan pemindah bukuan
dari rekening lain (Tabungan/Giro) calon Deposan yang ada di
BNI
68
c) Pembukaan BNI Deposito Dengan Setoran Kliring
Setoran BNI Deposito dengan menggunakan Cek / Bilyet Giro
dari bank lain
2) Pencairan BNI Deposito
c) Pencairan BNI Deposito Pada Saat Jatuh Tempo
d) Pencairan BNI Deposito Sebelum Jatuh Tempo
Deposan dapat melakukan pencairan BNI Deposito sebelum jatuh
tempo, dengan ketentuan bahwa deposan tidak mendapatkan bunga
deposito (bunga tidak dibayarkan).
Apabila pada saat jatuh tempo, deposan tidak melakukan pencairan
depositonya, maka deposito tersebut akan diperpanjang secara
otomatis oleh sistem.
3) Pembayaran Bunga BNI Deposito
Pembayaran bunga dilakasanakan setiap bulan pada setiap tanggal
yang sama pada tanggal pembukaan atau tanggal jatuh tempo, dan
langsung di pindah bukukan (disetorkan) secara otomatis oleh sistem
ke rekening afiliasi deposan (Tabungan / Giro).
69
B. SARAN
1. Sebaiknya PT BNI (Persero) Tbk dalam pengoperasian program komputer
dilakukan dengan teliti dan menyiapkan copy file sistem program yang ada
untuk mencegah terjadinya kerusakan atau kehilangan data.
2. Sebaiknya PT BNI (Pesero) Tbk selalu berupaya untuk menggunakan sistem
komputerisasi yang inovatif dan sesuai dengan perkembangan jaman, serta
memberikan pelatihan-pelatihan atau pembekalan yang cukup kepada para
karyawannya mengenai sistem komputerisasi yang digunakan agar dapat
mengoperasikannya dengan lebih baik.
3. Perlu adanya perhatian pada prosedur dan proses Deposito Berjangka PT BNI
(Persero) Tbk, sehingga petugas bank dapat lebih baik dalam memberikan
informasi dan pelayanan kepada para nasabahnya, dan akan lebih baik lagi
apabila PT BNI (Pesero) Tbk dapat memberikan bunga Deposito yang relatif
lebih tinggi dari bank-bank lainnya.
70
DAFTAR PUSTAKA
Bodnar. J.H. and W.S. Hopwood. 2003. Sistem Informasi Akuntansi, Jilid 1 Edisi 8, PT Indeks, Jakarta
Hall, J.A. 2007. Sistem Informasi Akuntansi, Buku 1 Edisi 4, Salemba Empat, Jakarta
Hall, J.A. 2002. Sistem Informasi Akuntansi, Buku 2 Edisi 3, Salemba Empat, Jakarta
Hamacher. C, Z. Vranesic. and S. Zaky. 2004. Organisasi Komputer, Edisi 5, Andi, Jogjakarta
Kasmir. 2001. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi 6, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
Lukman Dendawijaya. 2005. Manajemen Perbankan, Edisi 2, Ghalia Indonesia, Bogor
Mc Leod, R. 2001. Sistem Informasi Manajemen, Jilid 1 Edisi 7, PT Prenhalindo, Jakarta
Mc Leod, R. 2001. Sistem Informasi Manajemen, Jilid 2 Edisi 7, PT Prenhalindo, Jakarta
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 2007. Buku Pedoman Tata Kerja Transaksi Deposito BNI, Jakarta
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 2007. Tersedia : http://www.bni.co.id
Romney. M.B. and P.J. Steinbart. 2006. Sistem Informasi Akuntansi, Buku 1 Edisi 9, Salemba Empat, Jakarta
S. Munawir. 2004. Analisa Laporan Keuangan, Edisi 4, Liberty, Jogjakarta
Taswan. 2005. Akuntansi Perbankan Transaksi Dalam Valuta Rupiah, Edisi 2, UPP AMP YKPN, Jogjakarta
Tata Sutabri. 2004. Sistem Informasi Akuntansi, Andi, Jogjakarta
71
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
IDENTITAS PENULIS
Nama Lengkap : Feronica Kartini Asowea
Nama Panggilan : Fero
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 21 April 1980
Alamat : Jln. Muhasym RT 003/02 No. 117
Kreo Larangan 15156 Tangerang
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Tahun 1987 1993 : SD Strada Bhakti Utama Jakarta
2. Tahun 1993 1996 : SMP Strada Bhakti Utama Jakarta
3. Tahun 1996 1999 : SMU Negeri 47 Jakarta
4. Tahun 1999 2002 : Universitas Indonesia, Diploma III
Jurusan Farmasi Distribusi Dan Pemasaran
Struktur Organisasi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Cabang Tangerang
Pemimpin Cabang
KIC / BQA
Pemimpin Bidang Operasional
(PBO)
Pemimpin Bidang Pelayanan Nasabah
(PBN)
Penyelia DNK/ADC
Asisten
Penyelia Unit Penjualan
Asisten
Pemimpin Kantor Layanan
Asisten
Penyelia Unit Pelayanan Nasabah
Asisten
Pemimpin Cabang
Penyelia Unit Pelayanan
Uang Tunai
Asisten
Penyelia Unit Umum
Penyelia Unit LN
Asisten Unit Umum
Pengemudi
Pengamanan (Satpam)
Cleaning Service
Asisten
top related