peranan ibsap dalam mendukung ketahanan pangan · pdf filekondisi saat ini (1) 1. kondisi...
Post on 06-Feb-2018
222 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
PERANAN IBSAP DALAM MENDUKUNG KETAHANAN
PANGAN Endah Murniningtyas
Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas
Widya Karya Pangan dan Gizi (WNPG) X
Jakarta, 21 Nopember 2012
KEMENTERIAN NEGARA PPN/
BAPPENAS
ISI
I. KETAHANAN PANGAN: KONDISI DAN TANTANGAN KE DEPAN
II. BIODIVERSITY DAN KETAHANAN PANGAN
III. APA YANG DAPAT KITA LAKUKAN DENGAN IBSAP?
2
KEMENTERIAN NEGARA PPN/
BAPPENAS
I. KONDISI DAN TANTANGAN KE DEPAN
3
Produksi: lapangan (ARAM)
Tersedia- dapat
dikonsum-si: mentah,
olahan
Dikonsumsi-intake
Tahan pangan tk RT: rawan
pangan, malnutrisi,
PPH
Kondisi Saat Ini (1) 1. KONDISI PANGAN RT:
a. Malnutrisi b. PPH masih pada level dari skor 100 c. Rawan pangan
2. KONSUMSI – TERSEDIA a. Pangan tersedia dalam bentuk segar/primer b. Pangan olahan impor dan pangan olahan produksi DN. c. Susut: i. Susut pasca panen masih belum menunjukkan penurunan ii. Susut di atas meja ternyata cukup tinggi.
3. KONSUMSI – INTAKE a. Konsumsi pangan dalam bentuk dining out menjadi trend. b. Konsumsi dalam bentuk bentuk olahan juga cenderung meningkat. c. Konsumsi beras terjadi penurunan 1,2%/tahun d. Konsumsi protein masih 93,3 gram/kapita harus ditingkatkan
untuk mendukung peningkatan kualitas SDM e. Konsumsi beras belum merata konsumsi non beras masih ada
namun pola ketersediaan tidak berkembang.
4
Kondisi Saat Ini (2) 4. PRODUKSI PRIMER:
Produksi padi, jagung, kedele, dan gula ddalam 5 tahun terakhir: meningkat rata-rata 2,8%, 10,4%, 3,6%, dan 4,4% per tahun.
Produksi bahan pangan protein hewani per tahun meningkat: daging 2,2%, telur 7,5% dan perikanan 8,24%.
5
IS IT ENOUGH?
6
PRIORITAS NASIONAL 5: KETAHANAN PANGAN (Peningkatan ketahanan pangan dan lanjutan revitalisasi pertanian untuk mewujudkan kemandirian
pangan, peningkatan daya saing produk pertanian, serta kelestarian lingkungan dan SDA; pertumbuhan PDB s pertanian sebesar 3,7% per tahun dan peningkatan pendapatan petani (NTP) sebesar 115-120 pada
2014)
SUBSTANSI INTI ARAH
1. Lahan dan TR Penataan regulasi untuk menjamin kepastian hukum atas lahan pertanian, Pengembangan areal pertanian baru seluas 2 juta hektar, Penertiban serta optimalisasi penggunaan lahan terlantar.
2. Infrastruktur Pembangunan dan pemeliharaan sarana transportasi dan angkutan, pengairan, jaringan listrik, serta teknologi komunikasi dan sistem informasi nasional yang melayani daerah-daerah sentra produksi pertanian demi peningkatan kuantitas dan kualitas produksi serta kemampuan pemasarannya.
3. R & D Peningkatan R & D benih unggul; R & D lainnya menuju kualitas dan produktivitas pertanian yang tinggi.
4. Investasi, Pembiayaan, dan Subsidi
Dorongan untuk investasi pangan, pertanian, dan industri perdesaan berbasis produk lokal
Penyediaan pembiayaan yang terjangkau, Sistem subsidi yang menjamin ketersediaan benih varietas unggul yang teruji,
pupuk, teknologi dan sarana pasca panen yang sesuai secara tepat waktu, tepat jumlah, dan terjangkau.
5. Pangan dan Gizi
Peningkatan kualitas gizi dan keanekaragaman pangan melalui Pola Pangan Harapan.
6. Adaptasi terhadap Perubahan Iklim
Langkah kongkrit terkait adaptasi dan antisipasi sistem pangan dan pertanian terhadap perubahan iklim.
Tantangan ke depan MAKRO MANAJEMEN 1. Jumlah-pertumbuhan, keragaman dan keberlanjutan
ketersediaan dari produksi DN
2. Karakteristik Negara pendapatan menengah:
a. Pangan olahan: praktis, enak, nutrisius dan sehat
b. Pangan segar: sehat-enak, premium: kualitas dan jenis, pleasure/rekreasi
c. Green (berkelanjutan) food: efisien sumberdaya, proses produksi ramah lingkungan.
2. Karakteristik negara berkembang:
a. Rawan pangan di daerah defisit pangan
b. Malnutrisi di wilayah kantong kemiskinan
c. Akses pangan: kuantitas dan kualitas pada keluarga miskin.
7
ISU KETAHANAN PANGAN KE DEPAN: Harus fokus pada Manajemen Mikro
PRODUKSI
Lahan dan air
Teknologi, benih/bibit, pupuk,pakan, pestisida
Pengembangan bahan pangan baru: (i) efisiensi bahan ;(ii) bahan pangan baru
Manajemen produksi: (i) sinergi lokus, (ii) pengawalan, (iii) informasi produksi/pasar, (iv) informasi iklim; (v) sistem produksi (jaringan produsen).
KETERSEDIAAN
Susut pasca panen, rantai nilai komodiitas
Sistem logistik dan distribusi-pengendalian harga (stabilitas harga)
Industri pangan: (i) olahan (premium dan gakin); (ii) resto-katering;(iii)pengembangan produk angan baru-penggunaan bahan pangan secara efisien
DIKONSUMSI
Akses RT-daya jangkau: (i) mekanisme pasar; (ii) sistem non pasar-desa, RT-program khusus
•Peta rawan pangan, peta malnutrisi
Susut dlm pengolahan dan di atas meja: rumah dan resto
Penggunaan produk pangan secara efisien
Pengembangan manfaat produk pangan
TAHAN PANGAN
Tenaga pangan dan gizi (penyuluh)
Identitas RT/anggota malnutrisi,
Sinergi program-sasaran
Pemantauan status gizi
Puskesmas-posyandu -pelayanan pangan gizi RT
Bantuan pangan khusus:pangkin/
raskin
8
KEMENTERIAN NEGARA PPN/
BAPPENAS
II. BIODIVERSITY DAN KETAHANAN PANGAN
9
KEMENTERIAN NEGARA PPN/
BAPPENAS
2.1. PERAN SD GENETIK
PRODUKSI
Pengembangan bahan pangan baru:
(i) Efisiensi bahan ;
(ii) Bahan pangan baru
KETERSEDIAAN
Rantai nilai komoditas
Industri pangan: pengembangan produk pangan baru
Penggunaan bahan pangan secara efisien
DIKONSUMSI
Penggunaan produk pangan secara efisien
Pengembangan manfaat produk pangan
10
KEMENTERIAN NEGARA PPN/
BAPPENAS
PRODUKSI
Perluasan kandung- an bahan pangan (micro nutrient)
Pengembangan man-faat bahan pangan yang selama ini terbuang.
Efisiensi bahan
Pengembangan species baru untuk bahan pangan pokok
Pengembangan bahan pangan baru suplemen
Bahan pangan
baru
11
KEMENTERIAN NEGARA PPN/
BAPPENAS
KETERSEDIAAN
• Perluasan kandungan bahan untuk manfaat baru (horisontal dan vertikal)
RANTAI NILAI
• Pengembangan produk dari perluasan bahan (horisontal)
• Pengembangan produk dari perluasan kandungan bahan (vertikal)
INDUSTRI: PENGEMBANGAN PRODUK PANGAN
BARU
• Penggunaan bahan secara maksimal dalam rantai manfaat dan nilai
INDUSTRI: PENGGUNAAN
BAHAN SECARA EFISIEN
12
KEMENTERIAN NEGARA PPN/
BAPPENAS
KONSUMSI
• Konsumsi bahan pangan dengan rantai terpanjang
• Pemanfaatan bahan pangan secara maksimal
Penggunaan produk pangan secara efisien
• Pemnafaatan produkpangan secara maksimal – minimal/zero waste
Pengembangan manfaat produk
pangan
13
KEMENTERIAN NEGARA PPN/
BAPPENAS
III. APA YANG DAPAT KITA LAKUKAN DENGAN IBSAP
14
Pengelolaan Keanekaragaman Hayati di Indonesia
KEKAYAAN: Tertinggi di dunia tersebar di 7 bio-region; SDG: 55% tanaman endemik, habitat 12% mamalia dunia (515 spesies) & 16% reptil (781 speies), serta SDG laut.
Pada tahun 1994, Indonesia telah meratifikasi United Nation Convention on Biological Diversity (UNCBD), dan
Indonesia Biodiversity Strategy and Action Plan (IBSAP) 2003-2020 sebagai instrumen pendorong konservasi & pemanfaatan keanekaragaman hayati secara lestari.
EVALUASI: • Persentase yang sudah
diketahui dan dikatalogkan (dokumen dan sistem informasi)
• Persentase yang sudah dikembangkan dan dimanfaatkan
• Persentase yang ada property right dan nilai secara formal?
• Persentase di tiap daerah yang sudah dimanfaatkan dan untuk apa? – ketahana pangan
• Fasilitasi pengembangan di daerah.
Struktur IBSAP 2003-2020
RENCANA AKSI IBSAP 2003-2020
KEMENTERIAN NEGARA PPN/
BAPPENAS
1. APAKAH STRUKTUR DAN ISU MASIH RELEVAN – untuk menampung tantangan baru
DOK I: STRATEGI, DAN RENCANA AKSI
DOK II: MEMBANGUN KONSENSUS REGIONAL
DOK III: DIREKTORI
JEJARING PARA PIHAK
1. PEMBANGUNAN KAPASITAS
Koleksi dan eksplorasi Pemanfaatan utk kebutuhan lokal
2. PENGEMBANGAN SD, TEKNOLOGI DAN KEARIFAN LOKAL
Penemuan bahan baru dan manfaat pengolaannya
Rawan pangan dan malnutrisi lokal
3. PENINGKATAN KONSERVASI & REHABILITASI
Konservasi dan rehabilitasi: in situ dan ex-situ dengan
meningkatnya penggunaan lahan dan hutan
Peran dan insentif lokal, guna ketahanan pangan
lokal
4. KAPASITAS KELEMBAGAAN DAN PRANATA KEBIJAKAN PENGELOLAAN
Property right issues, peningkatan penemuan
bahan/substansi baru dan peng
SIM lokal yang terhubung secara nasional.
5. KAPASITAS PENYELESAIAN KONFLIK
Peningkatan kapasitas dan sistem nasional
Penyelesaian konflik lokal: clearing house
18
KEMENTERIAN NEGARA PPN/
BAPPENAS
2. PROGRAM DAN RENCANA AKSI IBSAP:
19
a. Target tertentu yang disepakati untuk kerja bersama
b. Apakah rumusan program dan aksi IBSAP sesuai dengan RPJMN, Renstra?
c. Perkiraan pendanaan: APBN/D dan peluang dukungan swasta dan pihak lain.
UNTUK MENYELESAIKAN
TANTANGAN KETAHANAN
PANGAN BARU DAN PERAN
KEANEKARAGAMAN HAYATI.,
TERIMA KASIH
top related