peningkatan hasil belajar materi gaya gerak...
Post on 06-Sep-2020
4 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI GAYA GERAK
MELALUI METODE BRAINSTORMING PADA SISWA
KELAS IV MI TARBIYATUL AULAD JOMBOR
KEC. TUNTANG KAB. SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
ARDINIMAS NUROCHMAH
NIM. 23040150011
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2019
ii
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI GAYA GERAK
MELALUI METODE BRAINSTORMING PADA SISWA
KELAS IV MI TARBIYATUL AULAD JOMBOR
KEC. TUNTANG KAB. SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh :
ARDINIMAS NUROCHMAH
NIM. 23040150011
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2019
iv
PERSETUJUAN PEMBIMBING
v
vi
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI
Saya yang bertanda tangan dibawah ini,
Nama : Ardinimas Nurochmah
NIM : 23040150011
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI GAYA
GERAK MELALUI METODE BRAINSTORMING PADA
SISWA KELAS IV MI TARBIYATUL AULAD JOMBOR
KEC. TUNTANG KAB. SEMARANG TAHUN
PELAJARAN 2018/2019
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiah. Skripsi ini diperkenankan untuk dipublikasikan pada e-repository
IAIN Salatiga.
Salatiga, 20 Agustus 2019
Yang menyatakan,
Ardinimas Nurochmah
NIM. 23040150011
vii
MOTTO
حسان ل حسان الا هل جزآءال
“Tidak ada balasan kebaikan kecuali dengan kebaikan pula”
(Q.S. Ar-Rahman: 60)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Ayahku (Alm. Sutardi) dan Ibuku (Sutarmi) sebagai wujud terima kasihku
kepadanya yang telah membesarkanku, merawatku, mendidikku,
mendoakanku dalam setiap langkahnya, dan membiayai semua
kebutuhanku hingga aku menyelesaikan studiku ini. Saya selalu berdoa
agar ayah ditempatkan diantara orang-orang yang beriman kepada Allah
SWT dan untuk ibuku, terima kasih tak terhingga atas perjuangan ibu yang
selalu sabar menghadapi putrinya, semoga Allah senantiasa memberikan
nikmat kebahagiaan kepada ibu.
2. Kakakku (Ardiansyah Agusta) tersayang yang selalu memberikan
dukungan dan semangat, mudah-mudahan engkau selalu diberikan nikmat
sehat dan rezeki yang halal serta barokah.
viii
KATA PENGANTAR
حيم حمن الرا بسم هللا الرا
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga skripsi dengan
judul Peningkatan Hasil Belajar Materi Gaya Gerak melalui Metode
Brainstorming pada Siswa Kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kec Tuntang
Kab Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019 dapat terselesaikan. Shalawat serta
salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Agung Muhammad
SAW yang dinantikan di yaumul qiyamah nanti.
Penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa dukungan, motivasi,
bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini selesai. Oleh
karena itu, penulis sampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag., selaku Rektor IAIN
Salatiga;
2. Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan IAIN Salatiga;
3. Ibu Dr. Peni Susapti, M.Si., selaku Ketua Program Studi PGMI IAIN
Salatiga;
4. Ibu Dr. Maslikhah, M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, arahan, serta keikhlasan meluangkan waktu,
tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan dalam penulisan
skripsi ini;
5. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd., selaku dosen pembimbing
akademik yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta keikhlasan
meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan
dalam perkuliahan hingga penulisan skripsi ini;
6. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh staff karyawan IAIN Salatiga yang
telah memberikan ilmu dan bantuan kepada penulis;
ix
7. Ibu Nur Hidayati, S.Pd.I., selaku kepala MI Tarbiyatul Aulad Jombor
yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan
penelitian;
8. Ibu Suharsini, S.Ag., selaku guru kelas IV MI Tarbiyatul Aulad
Jombor yang telah berkenan bekerja sama dengan penulis, sehingga
penelitian dapat terlaksana dengan baik;
9. Siswa-siswi kelas IV MI Tarbiyatul Aulad yang sudah berkenan
menjadi subjek penelitian dan mengikuti jalannya penelitian dengan
sungguh-sungguh;
10. Bapak Kusnul Abadi, M.Pd., guru yang telah memberikan motivasi
dan inspirasi;
11. Setya Adhi Wicaksana, yang selalu memberi support dan motivasi;
12. Sahabatku (Khotimatu Husniya, Ageng Sartika, Siti Rofi’ah, Rana
Nabila, Rohmatun Umi) yang telah memberikan semangat;
13. Teman-teman PGMI angkatan 2015, teman-teman PPL, dan teman-
teman KKN yang telah berjuang bersama.
Atas jasa mereka, penulis hanya dapat memohon doa semoga selalu
diberikan kebahagiaan oleh Allah SWT. Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Segala kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat diharapkan bagi kesempurnaan
penulisan di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi
penulis dan para pembaca. Amiin.
Salatiga, 20 Agustus 2019
Penulis,
Ardinimas Nurochmah
NIM. 23040150011
x
ABSTRAK
Nurochmah, Ardinimas. 2019. Peningkatan Hasil Belajar Materi Gaya Gerak
melalui Metode Brainstorming pada Siswa Kelas IV MI Tarbiyatul
Aulad Jombor Kec. Tuntang Kab. Semarang Tahun Pelajaran
2018/2019. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri
Salatiga. Dosen Pembimbing Dr. Maslikhah, M.Si.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Metode Brainstorming.
Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa
kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang
pada materi gaya dan gerak dengan metode brainstorming. Apakah metode
brainstorming dapat meningkatkan hasil belajar siswa materi gaya dan gerak pada
siswa kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang tahun pelajaran 2018/2019.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian ini
adalah siswa kelas IV yang berjumlah 18 siswa, yaitu terdiri dari 10 siswa laki-
laki dan 8 siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus, setiap
siklusnya terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan
refleksi. Data diambil dari nilai akhir siswa, dokumentasi, dan observasi dengan
melihat perilaku siswa dalam proses pembelajaran. Instrumen penelitian meliputi
RPP, lembar catatan lapangan, dan tes evaluasi siswa. Metode pengumpulan data
yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dokumentasi, dan tes. Data analisis
secara statistik menggunakan rumus persentase.
Hasil penelitian menunjukkan metode brainstorming dapat meningkatkan
hasil belajar materi gaya dan gerak pada siswa kelas IV MI Tarbiyatul Aulad
Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019.
Peningkatan dari siklus I sampai siklus III. Peningkatan dari siklus I ke siklus II
yaitu 28%, dari siklus II ke siklus III yaitu 11%. Siklus I siswa yang tuntas
sejumlah 9 siswa atau 50% dengan nilai rata-rata 75,33. Siklus II terdapat 14
siswa atau 78% siswa tuntas dengan nilai rata-rata 80,00. Siklus III sejumlah 16
siswa atau 89% tuntas belajar dengan nilai rata-rata 85,05.
xi
DAFTAR ISI
Halaman Sampul .................................................................................................. i
Lembar Berlogo .................................................................................................. ii
Halaman Judul .................................................................................................... iii
Persetujuan Pembimbing................... ................................................................. iv
Pengesahan Kelulusan ......................................................................................... v
Pernyataan Keaslian Tulisan .............................................................................. vi
Motto dan Persembahan .................................................................................... vii
Kata Pengantar ................................................................................................. viii
Abstrak ................................................................................................................ x
Daftar Isi............................................................................................................. xi
Daftar Tabel ..................................................................................................... xiii
Daftar Gambar .............................................................................................. ....xiv
Daftar Lampiran ................................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan .................................. .7
E. Manfaat Penelitian................................................................................. 8
F. Definisi Operasional .............................................................................. 9
G. Metode Penelitian ................................................................................. 9
H. Sistematika Penulisan ......................................................................... 17
xii
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori ........................................................................................ 18
1. Hakikat Hasil Belajar ................................................................. 18
2. Metode Brainstorming ............................................................... 31
3. Hakikat IPA ................................................................................ 35
B. Kajian Pustaka..................................................................................... 44
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................... 47
B. Pelaksanaan Penelitian ........................................................................ 53
1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I .................................................. 53
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ................................................. 59
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III ................................................ 65
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Paparan Siklus
1. Deskripsi Data Siklus I ............................................................... 71
2. Deskripsi Data Siklus II ............................................................. 73
3. Deskripsi Data Siklus III ............................................................ 76
B. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 78
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................81
B. Saran...................................................................................................82
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................83
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Batas Wilayah Desa Jombor ............................................................ 48
Tabel 3.2. Identitas Sekolah .............................................................................. 48
Tabel 3.3. Daftar Faslilitas Sarana dan Prasarana ............................................. 49
Tabel 3.4. Daftar Guru dan Staff MI Tarbiyatul Aulad Jombor ....................... 50
Tabel 3.5. Daftar Siswa Kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor ...................... 51
Tabel 3.6. Identitas Guru Kolaborator .............................................................. 52
Tabel 3.7. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas............................... 53
Tabel 4.1. Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus I.................................................. 71
Tabel 4.2. Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus II ................................................ 74
Tabel 4.3. Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus III ............................................... 76
Tabel 4.4. Rekapitulasi Nilai Siklus I-Siklus III ............................................... 78
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Bagan Rancangan Tahapan PTK.................................................. 11
Gambar 2.1. Prinsip-Prinsip Belajar ................................................................. 23
Gambar 2.2. Faktor-Faktor Belajar ................................................................... 26
Gambar 2.3. Klasifikasi Hasil Belajar............................................................... 28
Gambar 2.4. Faktor-Faktor Hasil Belajar .......................................................... 31
Gambar 2.5. Tahapan Brainstorming ................................................................ 34
Gambar 2.6. Menarik dan Mendorong Meja ..................................................... 40
Gambar 2.7. Gerakan Menendang Bola ............................................................ 41
Gambar 2.8. Bus Bergerak kemudian Berhenti ................................................ 42
Gambar 2.9. Melempar Bola ............................................................................. 43
Gambar 2.10. Mengayuh Sepeda ...................................................................... 43
Gambar 4.1. Diagram Batang Ketuntasan Belajar Siswa ................................. 80
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup Penulis ...................................................... 85
Lampiran 2. Satuan Kredit Kegiatan ................................................................. 86
Lampiran 3. Surat Tugas Pembimbing Skripsi ................................................. 90
Lampiran 4. Lembar Konsultasi Skripsi ........................................................... 91
Lampiran 5. Surat Izin Penelitian...................................................................... 93
Lampiran 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I................................ 94
Lampiran 7. Kisi-Kisi Soal Kognitif Siklus I.................................................. 103
Lampiran 8. Soal Evaluasi Siklus I ................................................................. 104
Lampiran 9. Lembar Pengamatan Siswa Siklus I ........................................... 108
Lampiran 10. Lembar Penilaian Kognitif Siklus I .......................................... 109
Lampiran 11. Lembar Penilaian Psikomotorik Siklus I .................................. 110
Lampiran 12. Lembar Penilaian Afektif Siklus I ............................................ 111
Lampiran 13. Catatan Lapangan Pelaksanaan Siklus I ................................... 112
Lampiran 14. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II .......................... 115
Lampiran 15. Kisi-Kisi Soal Kognitif Siklus II .............................................. 124
Lampiran 16. Soal Evaluasi Siklus II .............................................................. 125
Lampiran 17. Lembar Pengamatan Siswa Siklus II ........................................ 129
Lampiran 18. Lembar Penilaian Kognitif Siklus II ......................................... 130
Lampiran 19. Lembar Penilaian Psikomotorik Siklus II ................................. 131
Lampiran 20. Lembar Penilaian Afektif Siklus II ........................................... 132
Lampiran 21. Catatan Lapangan Pelaksanaan Siklus II .................................. 133
Lampiran 22. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ......................... 136
xvi
Lampiran 23. Kisi-Kisi Soal Kognitif Siklus III ............................................. 147
Lampiran 24. Soal Evaluasi Siklus III ............................................................ 148
Lampiran 25. Lembar Pengamatan Siswa Siklus III ....................................... 150
Lampiran 26. Lembar Penilaian Kognitif Siklus III ....................................... 151
Lampiran 27. Lembar Penilaian Psikomotorik Siklus III ............................... 152
Lampiran 28. Lembar Penilaian Afektif Siklus III ......................................... 153
Lampiran 29. Catatan Lapangan Pelaksanaan Siklus III ................................ 154
Lampiran 30. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ........................ 157
Lampiran 31. Dokumentasi Kegiatan ............................................................. 158
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU
Sisdiknas, 2003). Belajar merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta
didik yang dilakukan secara sadar, terencana baik di dalam maupun di luar
ruangan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik (Afandi, 2013:3).
Pembelajaran pada hakekatnya merupakan suatu proses yang kompleks
(rumit), namun dengan maksud yang sama, yaitu memberi pengalaman
belajar kepada siswa sesuai dengan tujuan (Sumiati & Asra, 2008:3).
Proses dalam mengamati jalannya pembelajaran yang sedang
berlangsung, kita akan banyak menjumpai beberapa keanekaragaman pada
tingkah laku guru, siswa, maupun kondisi kelas. Proses pembelajaran yang
diciptakan oleh guru harus disesuaikan dengan perencanaan pembelajaran
yang telah disusun secara sistematis, sesuai dengan mata pelajaran yang ingin
dicapai tujuan pembelajarannya. Tugas guru adalah memilih metode yang
tepat sesuai dengan karakteristik mata pelajarannya. Salah satu mata pelajaran
yang menuntut penggunaan metode pembelajaran yaitu tema daerah tempat
tinggalku yang terintegrasi dalam mata pelajaran IPA.
2
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan rumpun ilmu yang memiliki
karakteristik khusus yaitu mempelajari fenomena alam yang faktual (factual),
baik berupa kenyataan (reality) atau kejadian (events) dan hubungan sebab-
akibatnya (Wisudawati & Sulistyowati, 2017:22). IPA merupakan salah satu
mata pelajaran yang harus dipelajari dalam tingkat Sekolah Dasar, karena IPA
dinilai dapat meningkatkan pengetahuan siswa dalam berpikir secara logis,
kritis, dan rasionalis. Pembelajaran IPA di SD/MI merupakan pembelajaran
yang berguna untuk membekali siswa dengan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan. Selain itu, IPA
dipelajari agar siswa dapat mengetahui bagaimana benda yang diam dapat
bergerak dan bagaimana pengaruh gaya terhadap gerak benda dalam
lingkungan tempat tinggalnya.
Dalam QS. Asy-Syu’araa’ ayat 44:
ة فرعون انا لنحن الغ البون فالقوا حبالهم وعصيهم وقالوا بعز
Artinya: Lalu mereka melemparkan tali temali dan tongkat-tongkat
mereka dan berkata: “Demi kekuasaan Fir’aun, sesungguhnya kami benar-
benar akan menang” (QS. Asy-Syu’araa’ ayat 44).
Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah telah memerintahkan Musa
untuk melemparkan tali temali dan tongkat, sehingga berubah menjadi ular
yang bergerak-gerak dalam ilusi pandangan manusia. Pada hukum I Newton
berbunyi “jika tidak ada gaya yang bekerja pada suatu benda, maka benda
yang diam akan tetap diam dan benda yang bergerak akan tetap bergerak
dengan kecepatan konstan sepanjang garis lurus” (Nuriyah, 2017:266).
3
Jauh sebelum Newton, Alquran sudah berbicara mengenai gaya dan
gerak benda melalui peristiwa saat Musa melempar tali temali dan tongkatnya
yang berubah menjadi ular yang bergerak-gerak. Maka dari itu siswa harus
mempelajari sebuah gerak benda yang ditimbulkan oleh gaya, agar dapat
mengetahui pentingnya gaya dan gerak dalam kehidupan sehari-hari.
Proses dalam belajar mengajar, guru adalah seseorang yang berperan
penting terhadap aktifitas belajar siswa. Seorang guru bertanggung jawab
untuk mengatur, mengarahkan, dan menciptakan suasana kondusif yang
mendorong siswa untuk melaksanakan kegiatan di kelas. Proses pembelajaran
yang dilaksanakan di kelas, tentunya seorang guru akan menemukan suatu
permasalahan, salah satunya adalah hasil belajar siswa. Misalnya, guru
kurang tepat dalam penggunaan metode, sehingga hasil belajar siswa kurang
memuaskan. Menentukan metode merupakan langkah penting yang dapat
menunjang keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran.
Keberhasilan dalam proses pembelajaran IPA tergantung pada
kreativitas guru dalam menggunakan metode pembelajaran yang tepat dan
menarik. Afandi (2013:16) berpendapat, metode pembelajaran adalah cara
atau tahapan yang digunakan dalam interaksi antara peserta didik dan
pendidik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sesuai
materi dan mekanisme metode pembelajaran. Seorang guru harus memiliki
metode pembelajaran yang tepat, agar siswa dapat mempunyai pengetahuan,
gagasan, dan konsep terorganisir yang diperoleh dari pengalamannya,
sehingga dapat menemukan yang sesuai bagi dirinya dan juga sesuai bagi
4
peserta didiknya. Misalnya, dalam materi gaya dan gerak menggunakan
metode pembelajaran brainstorming. Siswa dapat mengeluarkan ide/
pendapat sesuai dengan pemahaman dan gagasan siswa, sehingga suasana
kelas menjadi hidup dan pembelajaran akan terasa lebih mudah dipahami.
Berkaitan dengan metode pembelajaran brainstorming, Hasibuan dan
Moedjiono (2010:21) berpendapat, brainstorming adalah mendorong
kelompok untuk menyumbangkan ide-ide baru tanpa dinilai segera. Setiap
anggota kelompok mengeluarkan pendapatnya. Hasil belajar yang diharapkan
ialah agar anggota kelompok belajar menghargai pendapat orang lain,
menumbuhkan rasa percaya pada diri sendiri dalam mengembangkan ide-ide
yang ditemukannya yang dianggap benar. Jadi, setiap siswa mencoba
mengeluarkan gagasan/ ide tentang suatu pokok bahasan, kemudian di
kombinasikan dengan berbagai ide yang muncul dari siswa lainnya dan
didiskusikan hingga menemukan titik temu dari hasil diskusi tersebut.
Hasil wawancara pendahuluan peneliti dengan guru kelas IV MI
Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang
ditemukan beberapa masalah dalam pembelajaran IPA, yaitu kurangnya
konsentrasi siswa dan pemahaman siswa yang menyebabkan nilai siswa
masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Terbukti dari hasil
belajar siswa masih banyak di bawah KKM yaitu dari 18 siswa, hanya 5
siswa yang dapat mencapai KKM, sedangkan 13 siswa masih di bawah KKM.
Nilai KKM mata pelajaran IPA di MI Tarbiyatul Aulad Jombor adalah 75.
5
Faktor yang diduga mempengaruhi hasil belajar siswa tidak mencapai
KKM, antara lain: siswa kurang memperhatikan saat pembelajaran sedang
berlangsung, siswa sibuk bermain sendiri, dan ada siswa yang mengganggu
siswa lainnya, sehingga menyebabkan pembelajaran berlangsung tidak
kondusif.
Selain faktor tersebut, faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar
siswa yakni kurang maksimalnya guru dalam penggunaan metode
pembelajaran yang menyebabkan proses pembelajaran kurang menarik minat
dan perhatian siswa. Kondisi tersebut membuat siswa tidak aktif dan jenuh
terhadap kegiatan pembelajaran. Guru dalam hal ini dituntut untuk memiliki
metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan, agar mampu
menciptakan suatu pembelajaran yang holistik dan menyenangkan, sehingga
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa,
peneliti memutuskan untuk menggunakan metode brainstorming sebagai
solusi agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa MI Tarbiyatul Aulad
Jombor dalam materi gaya dan gerak. Penerapan metode brainstorming
dalam materi gaya dan gerak dapat memberikan kemudahan bagi guru dalam
mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan dunia nyata siswa.
Disamping itu, dapat mendorong siswa untuk aktif mengeluarkan gagasan/
ide sesuai dengan pengalaman mereka dalam kehidupan sehari-hari. Metode
brainstorming adalah jenis metode yang menyenangkan dan tidak
membosankan.
6
Penggunaan metode brainstorming ini diharapkan siswa mampu
mengikuti proses pembelajaran dengan baik, sehingga dapat meningkatkan
kerja sama dan partisipasi siswa, serta dapat meningkatkan rasa ingin tahu
pada diri siswa. Selanjutnya, materi akan lebih mudah dipahami oleh siswa
dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan.
Berdasarkan problematika diatas, peneliti mengangkat judul
“PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI GAYA DAN GERAK
MELALUI METODE BRAINSTORMING PADA SISWA KELAS IV MI
TARBIYATUL AULAD JOMBOR KEC TUNTANG KAB SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2018/2019”.
B. Rumusan Masalah
Apakah metode brainstorming dapat meningkatkan hasil belajar
materi gaya dan gerak pada siswa kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kec.
Tuntang Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui apakah metode brainstorming
dapat meningkatkan hasil belajar materi gaya dan gerak pada siswa kelas IV
MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kec. Tuntang Kab. Semarang Tahun Pelajaran
2018/2019.
7
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan
dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2012:64). Hipotesis dari
rumusan masalah ini adalah : jika metode brainstorming dilaksanakan
dengan baik, maka dapat meningkatkan hasil belajar materi gaya dan
gerak pada siswa kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kec Tuntang Kab
Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019.
2. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan
standar ukuran yang berlaku. Penerapan metode brainstorming ini
dikatakan efektif apabila indikator yang diharapkan tercapai. Indikator
ketuntasan siswa adalah sebagai berikut:
a. Secara Individual
Siswa dapat mencapai skor ≥ 75 pada materi gaya dan gerak.
b. Secara Klasikal
Siklus akan berhenti apabila ≥ 85% dari total siswa dalam satu kelas
mendapat nilai ≥ 75 (Trianto, 2009:241).
8
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Memberikan kontribusi pemikiran atau menambah informasi bagi
perkembangan ilmu pendidikan dan cara mengatasi permasalahan yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran, untuk meningkatkan hasil belajar
siswa khususnya dalam materi gaya dan gerak kelas IV MI Tarbiyatul
Aulad Jombor Kec. Tuntang Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019.
2. Manfaat Praksis
a. Bagi Siswa
1) Membantu meningkatkan hasil belajar siswa; dan
2) Meningkatkan keaktifan siswa sehingga pembelajaran di dalam
kelas lebih menyenangkan.
b. Bagi Guru
1) Membantu guru memperbaiki mutu pembelajaran, sehingga hasil
belajar tercapai; dan
2) Menambah wawasan guru dalam mengembangkan pengetahuan
dan keterampilannya terhadap metode pembelajaran yang
digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.
c. Bagi Sekolah
1) Sebagai acuan untuk meningkatkan kualitas sekolah khususnya
dalam pemerolehan prestasi belajar; dan
9
2) Meningkatkan kepercayaan masyarakat akan layanan yang
diberikan pihak sekolah melalui proses pembelajaran yang
inovatif dan kreatif.
F. Definisi Operasional
1. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa baik
kemampuan dari segi kognitif, afektif, maupun psikomotoriknya setelah
ia menerima pengalaman belajarnya.
2. Metode Pembelajaran Brainstorming
Metode brainstorming adalah suatu bentuk metode yang
mengajak siswa untuk mengajukan ide atau pendapat mengenai
permasalahan yang diberikan oleh guru.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Stephen Kemmis (dalam Warso, 2017:6) berpendapat PTK atau
action research adalah suatu bentuk penelaahan atau inkuiri melalui
refleksi diri yang dilakukan oleh peserta kegiatan pendidikan tertentu
dalam situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki
rasionalitas dan kebenaran dari (a) praktik-praktik sosial atau pendidikan
yang mereka lakukan sendiri; (b) pemahaman mereka terhadap praktik-
praktik tersebut, dan (c) situasi di tempat praktik itu dilaksanakan.
Dengan demikian, akan diperoleh pemahaman yang komprehensif
10
mengenai praktik dan situasi dimana praktik tersebut dilaksanakan.
Tujuan PTK adalah untuk memperbaiki dasar pemikiran dan kepantasan
dari praktik belajar-mengajar, memperbaiki pemahaman dari praktik
belajar-mengajar, serta memperbaiki situasi atau lembaga tempat praktik
tersebut dilakukan (Suyadi, 2010:22).
Alasan peneliti menggunakan jenis PTK adalah untuk
memperbaiki mutu dan meningkakan kualitas pembelajaran yang
dilakukan oleh guru, dengan cara menerapkan metode brainstorming pada
materi gaya dan gerak, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
Penelitian tindakan kelas yang digunakan adalah jenis penelitian
kolaboratif. Penelitian tindakan kelas dapat dikatakan kolaboratif karena
pelaksanaan “action research” (khususnya dalam pengamatannya) juga
dapat melibatkan teman sejawat (Muslich, 2012:7).
Secara garis besar, terdapat empat tahapan yang lazim dilalui,
yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi.
Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai
berikut (Arikunto, 2008:6).
11
Gambar 1.1. Bagan Rancangan Tahapan PTK
(Sumber: Arikunto, 2008:6)
2. Subjek Penelitian
a. Siswa kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kec Tuntang Kab
Semarang pada materi gaya dan gerak. Jumlah siswa kelas IV ada 18
siswa, meliputi 10 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.
b. Guru kelas IV di MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kec. Tuntang Kab.
Semarang. Peneliti dapat berkolaborasi dengan guru (Ibu Suharsini,
S.Ag), sehingga metode pembelajaran ini dapat diterapkan dalam
kegiatan belajar mengajar materi gaya dan gerak.
Perencanaan
SIKLUS I Refleksi Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan
Pengamatan
?
12
3. Langkah-langkah Penelitian
a. Perencanaan
Hal-hal yang direncanakan diantaranya terkait dengan
pendekatan pembelajaran, metode pembelajaran, teknik atau strategi
pembelajaran, media dan materi pembelajaran, dan sebagainya
(Kusumah & Dwitagama, 2010:39). Perencanaan dalam hal ini hampir
sama seperti ketika kita menyiapkan suatu proses pembelajaran.
Tahap perencanaan terdiri dari beberapa kegiatan antara lain:
1) Membuat skenario pembelajaran atau rencana pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran
brainstorming;
2) Menyiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan saat
proses pembelajaran berlangsung;
3) Menyiapkan lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi
saat proses pembelajaran di kelas ketika metode brainstorming di
aplikasikan;
4) Perencanaan tindakan pembelajaran menggunakan metode
pembelajaran brainstorming;
5) Melakukan evaluasi terhadap pembelajaran menggunakan metode
pembelajaran brainstorming.
b. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah
direncanakan pada tahap satu, yaitu bertindak di kelas. Hendaknya
13
perlu diingat bahwa pada tahap ini, tindakan harus sesuai dengan
rencana, tetapi harus terkesan alamiah dan tidak direkayasa (Suyadi,
2010:62). Pelaksanaan tindakan pada penelitian ini akan diterapkan
metode pembelajaran brainstorming sebagai alat bantu dalam
penyampaian materi.
c. Pengamatan
Tahap pengamatan (observing) merupakan tahap pegumpulan
data ketika pembelajaran sedang berlangsung. Suyadi (2010:63)
berpendapat, observasi/ pengamatan adalah alat untuk memotret
seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Pada langkah ini,
peneliti harus menguraikan jenis data yang dikumpulkan, cara
mengumpulkan, dan alat atau instrumen pengumpulan data (angket/
wawancara/ observasi, dan lain-lain).
d. Refleksi
Tahapan refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan
kembali apa yang sudah dilakukan (Arikunto, Suhardjono, & Supardi,
2008:19). Hasil dari refleksi itulah yang akan digunakan sebagai dasar
perbaikan dalam menyusun perencanaan pada siklus berikutnya.
Namun, apabila siklus dalam PTK sudah tercapai, maka penelitian
dihentikan.
14
Supardi dan Suhardjono (2012:108) berpendapat, kegiatan
refleksi mencakup sebagai berikut:
1) Merenungkan kembali mengenai kekuatan dan kelemahan
tindakan yang telah dilakukan. Dengan mendasarkan data hasil
pengamatan atau tes;
2) Menjawab penyebab situasi dan kondisi yang terjadi selama
pelaksanaan tindakan, terutama yang berkaitan dengan kurang
maksimalnya hasil yang dicapai;
3) Memperkirakan solusi atau keluhan yang muncul, untuk dasar
perbaikan pada siklus berikutnya;
4) Mengidentifikasi kendala/ancaman yang mungkin dihadapi dan
memperkirakan akibat dan implikasi dari tindakan yang
direncanakan. Usahakan hal-hal yang diperkirakan menyebabkan
dampak negatif dapat dihindari.
4. Instrumen Penelitian
Instrumen yang dibutuhkan dalam penelitian tindakan kelas (PTK)
harus sejalan dengan prosedur atau langkah-langkah dalam penyusunan
PTK. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan
metode pembelajaran brainstorming;
b. Lembar tes evaluasi hasil belajar materi gaya dan gerak;
c. Catatan lapangan guru dan siswa ketika menerapkan metode
pembelajaran brainstorming;
15
d. Lembar evaluasi berupa tes tertulis, lembar pengamatan, rubrik; dan
media pembelajaran.
5. Pengumpulan Data
Data adalah informasi mengenai sesuatu yang dijadikan objek
penelitian berdasarkan fakta. Teknik pengumpulan data dalam penelitian
ini, antara lain:
a. Wawancara
Sugiyono (2012:137) berpendapat, wawancara digunakan
sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan
studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus
diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/
kecil. Wawancara pada penelitian ini digunakan untuk mendapat
informasi mengenai metode yang sering digunakan guru dalam
pembelajaran sebelum menerapkan metode brainstorming.
b. Observasi
Pengamatan atau observasi adalah proses pengambilan data
dalam penelitian dimana peneliti atau pengamat melihat situasi
penelitian (Kusumah & Dwitagama, 2010:66). Observasi ini
digunakan peneliti untuk memperoleh data yang berkaitan dengan
kegiatan pembelajaran menggunakan metode brainstorming. Hasil
pengamatan akan dilaporkan dalam catatan lapangan.
16
c. Dokumentasi
Dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data dengan cara
memotret kegiatan yang sedang berlangsung saat proses pembelajaran
dilaksanakan.
d. Tes
Tes merupakan alat pengukur data yang berharga dalam
penelitian. Tes ialah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan
kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-
jawaban yang dijadikan penetapan skor angka (Kusumah &
Dwitagama, 2010:78). Adapun tes digunakan dalam penelitian ini
adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas IV MI Tarbiyatul
Aulad Jombor pada materi gaya dan gerak dengan menggunakan
metode pembelajaran brainstorming.
6. Analisis Data
Analisis data adalah analisis yang telah terkumpul guna
mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk
perbaikan belajar siswa (Suyadi, 2010:85). Analisis ini dihitung
menggunakan statistik sederhana untuk menghitung ketuntasan klasikal
dengan menggunakan rumus persentase sebagai berikut:
P = ∑siswa yang tuntas belajar x 100% (Daryanto, 2011:192).
∑ siswa
17
H. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan. Bab ini mencakup latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator
keberhasilan, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB II Landasan Teori. Bab ini mencakup kajian teori yang memuat
pengertian hasil belajar, pengertian metode brainstorming, pengertian Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA), dan kajian pustaka.
BAB III Pelaksanaan Penelitian. Bab ini mencakup tentang gambaran
umum MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang dan pelaksanaan penelitian.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab ini mencakup tentang
deskripsi hasil penelitian per siklus dan pembahasan.
BAB V Penutup. Bab ini mencakup tentang simpulan dan saran.
18
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Hakikat Hasil Belajar
a. Belajar
1) Pengertian Belajar
a) Menurut Bahasa
Belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (dalam
Baharuddin & Wahyuni, 2008:13), secara etimologis belajar
memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”.
Definisi tersebut memiliki arti bahwa manusia yang berusaha
memperoleh ilmu akan memiliki sebuah pengetahuan dan
pengalaman baru mengenai suatu hal.
b) Menurut Istilah
(1) Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya (Sutikno, 2014:180).
(2) Clifford T. Morgan (dalam Mustaqim, 2001:33)
mendefinisikan belajar adalah perubahan tingkah laku
yang relatif tetap yang merupakan hasil pengalaman yang
lalu.
19
(3) Anthony Robbins (dalam Trianto, 2009:15)
mendefinisikan belajar sebagai proses menciptakan
hubungan antara sesuatu (pengetahuan) yang sudah
dipahami dan sesuatu (pengetahuan) yang baru.
Berdasarkan beberapa definisi diatas, kita dapat
menemukan kesamaan pengertian belajar yang dikemukakan
oleh beberapa ahli tersebut, bahwa belajar adalah suatu usaha
yang disengaja untuk menghasilkan suatu perubahan dalam
diri individu sebagai hasil dari pengalaman yang terjadi pada
diri individu tersebut.
2) Tujuan Belajar
Sardiman (2009:26-28) berpendapat bahwa tujuan belajar
adalah untuk mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep dan
keterampilan, serta pembentukan sikap yang dapat dijelaskan
sebegai berikut:
a) Mendapatkan Pengetahuan
Mendapatkan pengetahuan ditandai dengan kemampuan
berpikir seseorang. Semakin bertambah kemampuan berpikir
seseorang, maka semakin bertambah pula pengetahuan yang
dimilikinya.
20
b) Penanaman Konsep dan Keterampilan
Penanaman konsep juga memerlukan suatu
keterampilan. Keterampilan dibagi menjadi dua, yaitu
keterampilan yang bersifat jasmani dan keterampilan yang
bersifat rohani. Keterampilan jasmani adalah keterampilan-
keterampilan yang dapat dilihat (penampilan dari anggota
tubuh seseorang yang sedang belajar). Sedangkan keterampilan
rohani adalah keterampilan yang abstrak/ hanya dapat dilihat
ujung pangkalnya (menyangkut persoalan-persoalan
penghayatan, dan keterampilan berpikir serta kreativitas untuk
menyelesaikan dan merumuskan suatu masalah atau konsep).
c) Pembentukan Sikap
Pembentukan sikap mental, perilaku, dan pribadi pada
diri siswa tidak akan terlepas dari penanaman nilai-nilai yang
diberikan oleh guru. Akibat dari penanaman nilai-nilai yang
diberikan guru, siswa akan tumbuh kesadaran dan kemauannya
untuk mempraktikkan segala sesuatu yang sudah dipelajarinya.
3) Ciri-ciri Belajar
Baharuddin dan Wahyuni (2008:15-16) berpendapat
bahwa ciri-ciri belajar, antara lain:
a) Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku
(change behavior). Ini berarti, bahwa hasil dari belajar hanya
dapat diamati dari tingkah laku, yaitu adanya perubahan
21
tingkah laku, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil
menjadi terampil. Tanpa mengamati tingkah laku hasil belajar,
kita tidak akan dapat mengetahui ada tidaknya hasil belajar;
b) Perubahan perilaku relative permanent. Ini berarti, bahwa
perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu
tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah. Tetapi, perubahan
tingkah laku tersebut tidak akan terpancang seumur hidup;
c) Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada
saat proses belajar pada saat proses belajar sedang berlangsung,
perubahan perilaku tersebut bersifat potensial;
d) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau
pengalaman;
e) Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Sesuatu
yang memperkuat itu akan memberikan semangat atau
dorongan untuk mengubah tingkah laku.
4) Prinsip-prinsip Belajar
Prinsip-prinsip belajar meliputi perhatian dan motivasi,
keaktifan, keterlibatan langsung, pengulangan, tantangan, balikan
dan penguatan, perbedaaan individu (Rusman, 2016:30-34).
a) Perhatian dan Motivasi
Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada diri
siswa apabila bahan pelajaran itu dirasakan sebagai sesuatu
yang dibutuhkan oleh siswa, sehingga siswa termotivasi untuk
22
belajar. Motivasi adalah tenaga yang digunakan untuk
menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang.
b) Keaktifan
Keaktifan dalam setiap proses belajar siswa akan
menimbulkan pengalaman pada diri siswa. Keaktifan itu dapat
berupa kegiatan fisik (membaca, mendengar, menulis) dan
kegiatan psikis (memecahkan masalah yang dihadapi,
membandingkan satu konsep dengan konsep yang lain).
c) Keterlibatan Langsung
Keterlibatan langsung dalam belajar tidak sekedar
mengamati, melainkan harus mengalami sendiri dalam
perbuatan dan bertanggung jawab terhadap hasilnya.
d) Pengulangan
Menurut teori psikologi daya, belajar adalah melatih
daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas mengamat,
menanggap, mengingat, mengkhayal, merasakan, berpikir dan
sebagainya. Dengan mengadakan pengulangan maka daya-
daya tersebut akan berkembang.
e) Tantangan
Situasi dalam belajar, siswa ingin mencapai tujuan
pembelajaran tetapi selalu terdapat hambatan yaitu
mempelajari bahan belajar. Pernyataan tersebut mengakibatkan
timbulnya motivasi pada diri siswa untuk mengatasi hambatan
23
tersebut yaitu dengan mempelajari bahan belajar. Tantangan
yang dihadapi dalam bahan belajar membuat siswa semangat
untuk mengatasinya.
f) Balikan dan Penguatan
Siswa belajar sungguh-sungguh dan mendapatkan nilai
yang baik dalam ulangan. Nilai yang baik itu mendorong anak
untuk belajar lebih giat lagi.
g) Perbedaan Individu
Siswa merupakan individual yang unik, artinya tidak
ada dua orang siswa yang sama persis, tiap siswa memiliki
perbedaan satu dengan yang lainnya. Perbedaan belajar ini
berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa.
Prinsip-prinsip belajar dapat digambarkan dalam
gambar 2.1. berikut ini.
Gambar 2.1. Prinsip-prinsip Belajar
Sumber: Rusman (2016:30-34)
PRINSIP-PRINSIP BELAJAR Perhatian dan
Motivasi
Keterlibatan
Langsung Pengulangan
Perbedaan
Individu
Balikan dan
Penguatan
Tantangan
Keaktifan
24
5) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Dalyono (1997:55-60) mengungkapkan faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar terdiri dari dua kategori, yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut dapat
mempengaruhi proses belajar individu dalam menentukan kualitas
hasil belajar.
a) Faktor Internal (yang berasal dari dalam diri)
(1) Kesehatan
Kesehatan sangat berpengaruh terhadap
kemampuan belajar. Apabila seseorang tidak sehat, dapat
mengakibatkan tidak bersemangat untuk belajar.
(2) Inteligensi dan Bakat
Seseorang yang memiliki inteligensi baik akan
mudah belajar dan hasilnya cenderung baik. Bakat juga
besar pengaruhnya dalam menentukan keberhasilan
belajar. Misalnya belajar main piano, apabila dia memiliki
bakat musik, akan lebih mudah dan cepat pandai
dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki bakat itu.
(3) Minat dan Motivasi
Minat dapat timbul karena daya tarik dari luar dan
dari hati sanubari. Motivasi adalah daya penggerak/
pendorong untuk melakukan sesuatu pekerjaan yang bisa
25
berasal dari dalam diri (datang dari hati sanubari) dan juga
dari luar (lingkungan, orang tua, guru).
(4) Cara Belajar
Cara belajar mempengaruhi pencapaian hasil
belajar. Belajar tanpa memperhatikan teknik dan faktor
fisiologis, psikologis, dan ilmu kesehatan, akan
memperoleh hasil yang kurang memuaskan.
b) Faktor Eksternal (yang berasal dari luar diri)
(1) Keluarga
Keluarga sangat besar pengaruhnya terhadap
keberhasilan anak dalam belajar. Tinggi rendahnya
pendidikan orang tua turut mempengaruhi pencapaian
hasil belajar anak.
(2) Sekolah
Keadaan sekolah tempat belajar, kualitas guru, dan
metode pembelajaran turut mempengaruhi tingkat
keberhasilan belajar.
(3) Masyarakat
Keadaan masyarakat juga menentukan prestasi
belajar. Apabila di sekitar tempat tinggal keadaan
masyarakatnya terdiri dari orang-orang yang
berpendidikan, terutama anak-anaknya rata-rata
26
bersekolah tinggi dan moralnya baik, hal ini akan
mendorong anak lebih giat belajar.
(4) Lingkungan Sekitar
Keadaaan lingkungan tempat tinggal juga sangat
penting dalam mempengaruhi prestasi belajar.
Faktor-faktor belajar dapat digambarkan dalam gambar
2.2. berikut ini.
Gambar 2.2. Faktor-faktor Belajar
Sumber: Dalyono (1997:55-60)
b. Hasil Belajar
1) Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta
didik setelah mengalami aktivitas belajar. Hasil belajar di sekolah
dapat dilihat dari penguasaan peserta didik terhadap mata
pelajaran yang telah ditempuhnya (Sutikno, 2014:180).
FAKTOR-FAKTOR BELAJAR
Internal Eksternal
Lingkungan Sekitar
Masyarakat
Sekolah
Keluarga
Inteligensi dan Bakat
Minat dan Motivasi
Cara Belajar
Kesehatan
27
Hasil belajar yang dicapai siswa melalui proses kegiatan
pembelajaran yang optimal cenderung menunjukkan hasil dengan
ciri-ciri sebagai berikut (Warso, 2017:21-22):
a) Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan
motivasi belajar intrinsik pada diri siswa;
b) Menambah keyakinan akan kemampuan dirinya;
c) Hasil belajar yang dicapainya bermakna bagi dirinya, yaitu
akan tahan lama mengingatnya;
d) Hasil belajar diperoleh siswa secara menyeluruh
(komprehensif), yakni mencakup ranah kognitif
(pengetahuan/ wawasan), ranah afektif (sikap), ranah
psikomotoris (keterampilan/ perilaku);
e) Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan
mengendalikan dirinya, terutama dalam menilai hasil yang
dicapai ataupun menilai dan mengendalikan proses dan usaha
belajarnya.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa baik
kemampuan dari segi kognitif, afektif, maupun psikomotoriknya
setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
28
2) Klasifikasi Hasil Belajar
Klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara
garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif,
ranah afektif, dan ranah psikomotoris (Sudjana, 2014:22-23)
dapat digambarkan dalam gambar 2.3. dibawah ini:
Gambar 2.3. Klasifikasi Hasil Belajar
Sumber: Sudjana (2014:22-23)
a) Ranah kognitif
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar
intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan
atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan
evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat
rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif
tingkat tinggi.
b) Ranah afektif
Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari
lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian,
organisasi, dan internalisasi.
KLASIFIKASI HASIL BELAJAR
Ranah Kognitif
(Pengetahuan)
Ranah Afektif
(Sikap)
Ranah Psikomotoris
(Keterampilan)
29
c) Ranah psikomotoris
Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar
keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek
ranah psikomotoris, yakni gerakan refleks, keterampilan
gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau
ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan
ekspresif dan interpretatif.
Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil
belajar. Diantara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling
banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan
kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran.
3) Faktor-faktor yang Memengaruhi Hasil Belajar
Munadi (dalam Rusman, 2016:67-68) berpendapat faktor-
faktor yang memengaruhi hasil belajar meliputi faktor internal dan
eksternal, yaitu:
a) Faktor Internal
(1) Faktor Fisiologis
Secara umum kondisi fisiologis, seperti kondisi
kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan
capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani dan
sebagainya. Hal-hal tersebut dapat mempengaruhi siswa
dalam menerima materi pelajaran.
30
(2) Faktor Psikologis
Setiap individu dalam hal ini siswa pada dasarnya
memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda, tentunya
hal ini turut mempengaruhi hasil belajarnya, beberapa
faktor psikologis meliputi inteligensi (IQ), perhatian,
minat, bakat, motivasi, kognitif, dan daya nalar siswa.
b) Faktor Eksternal
(1) Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan dapat mempengaruhi hasil
belajar. Faktor lingkungan ini meliputi lingkungan fisik
dan lingkungan sosial. Lingkungan alam misalya suhu,
kelembaban, dan lain-lain. Belajar pada tengah hari di
ruang yang memiliki ventilasi udara yang kurang
tentunya akan berbeda suasana belajarnya dengan yang
belajar di pagi hari yang udaranya masih segar dan di
ruang yang cukup mendukung untuk bernapas lega.
(2) Faktor Instrumental
Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang
keberadaan dan penggunaannya dirancang sesuai dengan
hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor ini
diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk
tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah
31
direncanakan. Faktor-faktor instrumental ini berupa
kurikulum, saran, dan guru.
Faktor-faktor hasil belajar dapat digambarkan pada
gambar 2.4. berikut.
Gambar 2.4. Faktor-faktor Hasil Belajar
Sumber: Munadi (dalam Rusman, 2016:67-68)
2. Metode Brainstorming
a. Pengertian Brainstorming
Metode brainstorming (curah pendapat) adalah suatu bentuk
diskusi dalam rangka menghimpun gagasan, pendapat, informasi,
pengetahuan, pengalaman, dari semua peserta (Sutikno, 2014:50).
Parera (dalam Afandi, Chamalah, & Wardani, 2013:104) juga
berpendapat bahwa metode brainstorming ialah aktivitas dari
sekelompok kecil yang telah berkumpul untuk memproduksi atau
menciptakan gagasan yang baru, original, praktis sebanyak-
banyaknya.
FAKTOR-FAKTOR HASIL BELAJAR
Internal
Fisiologis
Psikologis Instrumental
Lingkungan
Eksternal
32
Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan metode
brainstorming adalah suatu bentuk metode yang mengajak siswa
untuk mengajukan ide atau pendapat mengenai permasalahan yang
diberikan oleh guru.
b. Prinsip Brainstorming
Dua prinsip dasar dalam brainstorming adalah kuantitas
melahirkan kualitas dan menunda penilaian, dapat dijelaskan sebagai
berikut (Dananjaya, 2010:81):
1) Kuantitas melahirkan kualitas
Ide paling baik (berkualitas) adalah ide yang mendapat
sebanyak-banyaknya dukungan peserta. Tahap awal adalah tahap
mencurahkan gagasan dengan prinsip memecahkan tantangan
tidak hanya dengan satu atau dua ide saja.
2) Menunda penilaian
Sebagai anggota kelompok yang masih mencurahkan
gagasan atau idenya, tidak boleh diinterupsi dan tidak disanggah.
Dengan dua prinsip ini bisa dicegah, atau harus dicegah, pikiran
negatif atau sikap negatif dari anggota. Sebaliknya, semua
gagasan dianggap mungkin disepakati, suatu sikap positif, tidak
mengkritisi apalagi menghancurkan gagasan teman yang lain.
Ketika kelompok bekerjasama menyesuaikan ide dengan tujuan
yang sama, energi peserta disalurkan secara konstruktif. Inilah
pentingnya menciptakan lingkungan positif. Hal untuk
33
mendorongnya ialah cegah atau hindari ungkapan penilaian
seperti: “hal ini tidak bisa dilakukan”, “semua akan tidak setuju
terhadap ini”, “pernah dicoba orang tapi gagal”, “anda salah
dalam jalur yang salah”, dan sebagainya.
c. Tahapan Brainstorming
Dahlan (dalam Karim, 2017:4) berpendapat bahwa tahapan
dalam brainstorming, sebagai berikut:
1) Tahap Orientasi (guru menyajikan masalah atau situasi baru
kepada siswa);
2) Tahap analisa (siswa merinci bahan yang relevan atas masalah
yang ada, dengan kata lain siswa mengidentifikasi masalah);
3) Tahap hipotesis (siswa dipersilahkan untuk mengungkapkan
pendapat terhadap situasi atau permasalahan yang diberikan);
4) Tahap pengeraman (siswa bekerja secara mandiri dalam kelompok
untuk membangun kerangka berfikirnya);
5) Tahap sintesis (guru membuat diskusi kelas, siswa diminta
mengungkapkan pendapat atau permasalahan yang diberikan,
menuliskan semua pendapat itu dan siswa diajak berfikir manakah
pendapat yang terbaik);
6) Tahap verifikasi (guru melakukan pemilihan keputusan terhadap
gagasan yang diungkapkan siswa sebagai pemecahan masalah
terbaik).
34
Tahapan dalam metode brainstorming dapat digambarkan
dalam gambar 2.5. berikut.
Gambar 2.5. Tahapan Brainstorming
Sumber: Dahlan (dalam Karim, 2017:4)
d. Kelebihan dan Kelemahan Brainstorming
Roestiyah (2008:74-75) berpendapat, metode brainstorming
digunakan karena memiliki banyak keunggulan seperti:
1) Anak-anak aktif berfikir untuk menyatakan pendapat;
2) Melatih siswa berfikir dengan cepat dan tersusun logis;
3) Merangsang siswa untuk selalu siap berpendapat yang
berhubungan dengan masalah yang diberikan oleh guru;
4) Meningkatkan partisipasi siswa dalam menerima pembelajaran;
5) Siswa yang kurang aktif mendapat bantuan dari temannya yang
pandai atau dari guru;
6) Terjadi persaingan yang sehat;
7) Anak merasa bebas dan gembira;
Tahap
orientasi
Tahap
analisa
Tahap
hipotesis Tahap
pengeraman
Tahap
sintesis
Tahap
verifikasi
Tahapan
Brainstorming
35
8) Suasana demokrasi dan disiplin dapat ditumbuhkan.
Namun demikian teknik ini masih juga memiliki kelemahan
yang perlu diatasi ialah:
1) Guru kurang memberi waktu yang cukup kepada siswa untuk
berfikir dengan baik;
2) Anak yang kurang selalu ketinggalan;
3) Kadang-kadang pembicaraan hanya dimonopoli oleh anak yang
pandai saja;
4) Guru hanya menampung pendapat tidak merumuskan kesimpulan;
5) Siswa tidak segera tahu apakah pendapatnya itu betul/salah;
6) Tidak menjamin hasil pemecahan masalah;
7) Masalah bisa berkembang ke arah yang tidak diharapkan.
3. Hakikat IPA
a. Pengertian IPA
Ilmu Pengetahuan Alam adalah suatu ilmu yang mengkaji
segala sesuatu tentang gejala yang ada di alam baik benda hidup
maupun benda mati. IPA tidak didapatkan dari hasil pemikiran
manusia, namun IPA merupakan hasil dari pengamatan maupun
eksperimentasi suatu gejala alam yang ada di bumi (Kumala, 2016:4).
Soekarno (dalam Wisudawati & Sulistyowati, 2017:23) berpendapat
IPA dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang sebab dan
akibat kejadian-kejadian yang ada di alam ini.
36
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa IPA
adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang membahas mengenai
fakta-fakta yang dibuktikan dengan jalan studi pengamatan dan
praktik, mengenai sebab akibat dari peristiwa yang terjadi di alam
sekitar.
b. Tujuan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
Tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah
Dasar berdasarkan BSNP (dalam Tursinawati, 2013:69) adalah
sebagai berikut:
1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha
Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam
ciptaanNya;
2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep
IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari;
3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran
tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,
lingkungan, teknologi, dan masyarakat;
4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan;
5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,
menjaga, dan melestarikan lingkungan alam;
37
6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan; dan
7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/ MTs.
c. IPA Materi Gaya dan Gerak
1) Gaya dan Gerak
a) Definisi Gaya
Seseorang yang mendorong meja, meja yang tadinya
diam sekarang bisa bergerak. Meja bisa bergerak karena orang
memberikan sesuatu kekuatan melalui dorongan, kekuatan
itulah yang kita namakan sebagai gaya. Gaya adalah dorongan
atau tarikan yang dapat menyebabkan benda bergerak. Jadi bila
kita menarik atau mendorong benda hingga benda itu bergerak
maka kita telah memberikan gaya terhadap benda tersebut.
Besar kecilnya gaya dapat diukur menggunakan alat yang
bernama neraca pegas atau dinamometer. Sedangkan satuan
gaya dinyatakan dalam satuan Newton yang biasa ditulis
dengan huruf N.
Jenis-jenis gaya:
(1) Gaya magnet
Kekuatan yang menarik jarum, paku, atau benda logam
lainnya yang ada disekitarnya. Magnet memiliki 2 kutub
yaitu kutub utara dan selatan. Bentuk magnet beragam ada
38
yang berbentuk jarum, ada yang berbentuk huruf,
berbentuk silinder, berbentuk lingkaran dan ada yang
berbentuk batang.
(2) Gaya listrik statis
Kekuatan yang dimiliki benda yang bermuatan listrik
untuk menarik benda-benda disekitarnya. Untuk melihat
adanya gaya listrik statis, bisa dicoba dengan menggosok-
gosok penggaris pada rambut kering kita, kemudian
dekatkan pada sobekan kertas, maka sobekan kertas
tersebut akan menempel pada penggaris. Penggaris bisa
menarik potongan kertas dengan gaya listrik statis.
(3) Gaya otot
Kekuatan yang dihasilkan oleh otot manusia. Gaya ini
sering dilakukan pada saat kita mengangkat beban atau
sedang senam di sekolah. Apabila kita sering melakukan
olahraga maka ototmu akan bertambah besar dan kuat.
(4) Gaya gravitasi bumi
Kekuatan bumi untuk menarik benda lain ke bawah. Bila
kita melempar benda ke atas, baik dari kertas, pensil atau
benda lain maka semua benda itu akan jatuh ke bawah.
Berbeda bila di luar angkasa para astronot tidak merasakan
gaya gravitasi, akibatnya mereka akan melayang-layang
bila berada di luar angkasa.
39
(5) Gaya pegas
Kekuatan yang ditimbulkan oleh karet atau pegas yang
diregangkan. Misalnya saat kamu bermain panahan, karet
mampu mendorong anak panah terlontar dengan cepat dan
jauh.
(6) Gaya gesekan
Bila kedua benda saling bergesekkan, maka antara
keduanya muncul gaya gesek. Gaya gesek bisa
menguntungkan dan merugikan. Bila kita berjalan di jalan
yang kering, antara sepatu dan jalan akan muncul gaya
gesek. Gaya gesek ini membantu kita untuk bisa berjalan.
Bayangkan bila jalanan licin, maka gaya geseknya akan
kecil dan kita akan kesulitan untuk berjalan.
b) Definisi Gerak
Cobalah kita berlari. Pada saat berlari maka terjadi
perpindahan, dimana kita berpindah dari satu tempat ke tempat
yang lain. Jadi yang dimaksud dengan gerak adalah
perpindahan posisi benda dari tempat asalnya karena adanya
gaya.
Contoh gaya dapat mempengaruhi gerak sebuah benda.
Hal ini dapat dilihat dari beberapa kegiatan seperti:
40
(1) Gerak karena gaya otot
Pada saat mengayuh sepeda, saat berolahraga, saat
bermain tarik tambang, atau menarik dan mendorong meja
menggunakan kekuatan dua tangan, dan lain-lain. Berikut
dapat ditampilkan pada gambar dibawah ini.
Gambar 2.6. Menarik dan Mendorong Meja
Sumber (Subekti, 2017:7)
(2) Gerak karena gaya pegas
Pada saat kamu bermain ketapel, atau bermain
panahan, kita memanfaatkan karet yang diregangkan untuk
memudahkan anak panah terlontar jauh dan cepat.
(3) Gerak karena gaya mesin
Gaya mesin, yang dimanfaatkan untuk melakukan
pekerjaan berat seperti mobil pengeruk, buldoser, dan
berbagai mesin yang digunakan dalam bidang industri.
41
2) Pengaruh Gaya terhadap Gerak Benda
a) Gaya pada benda yang diam
Kedua orang saling mendorong meja secara berlawanan
dengan kekuatan sama akan menyebabkan benda tersebut
diam. Walau kedua orang masing-masing mengeluarkan gaya,
akan tetapi karena arah gayanya saling berlawanan maka total
gayanya jadi mengecil atau saling menghilangkan.
Benda yang diam bisa bergerak atau sebaliknya bila
diberi gaya. Perhatikan gambar 2.7. berikut!
Gambar 2.7. Gerakan Menendang Bola
Sumber (Subekti, 2017:65)
Benda diam menjadi bergerak, misalnya: bola akan bergerak
bila diberi gaya otot berupa lemparan atau tendangan.
42
b) Gaya pada benda bergerak
Perhatikan gambar berikut!
Gambar 2.8. Bus bergerak kemudian berhenti
Sumber (Subekti, 2017:124)
Benda bergerak menjadi diam, misalnya: pada peristiwa
itu pak sopir melakukan gaya dengan menginjak rem bus.
Dengan gaya yang dilakukan pak sopir bus menjadi lambat,
lalu berhenti.
c) Gaya pada benda yang menyebabkan perubahan arah gerak
Pada saat kita mengendarai sepeda, maka sepeda dapat
dibelokkan arah gerakannya karena adanya suatu gaya tarik
dan gaya otot yang membelokkan stang sepeda, atau pada saat
kita bermain bola yang dapat merubah arah bola yang
disebabkan oleh tendangan, lemparan, atau pukulan dari
pemain. Sehingga, pemain memberikan gaya pada bola
tersebut berubah arah. Disini gaya berperan untuk mengubah
arah dari benda yang bergerak.
43
Perhatikan gambar berikut!
Gambar 2.9. Melempar bola
Sumber (Subekti, 2017:125)
3) Peralatan yang menggunakan konsep gaya
a) Tinjauan gaya pada sepeda
Pada saat mengayuh sepeda ternyata ada banyak gaya
yang dihasilkan, seperti gaya gesekan dan gaya otot. Coba
kamu perhatikan gambar dibawah ini!
Gambar 2.10. Mengayuh Sepeda
Sumber (Subekti, 2017:19)
Pada saat kaki mengayuh tentu orang tersebut
mempergunakan gaya otot. Sedangkan yang membuat roda
berputar adalah akibat adanya gaya gesek antara pusat pedal
dengan rantai. Gaya gesek juga terjadi antara rantai dengan
pusat roda yang menyebabkan roda dapat berputar ke depan.
44
b) Tinjauan gaya pada mesin jahit
Gaya-gaya pada mesin jahit ada banyak diantaranya:
Gaya mesin: pada umumnya mesin jahit saat ini menggunakan
mesin untuk pengoperasiannya.
Gaya listrik: mesin yang ada pada mesin jahit dan dapat
digerakkan bila ada listrik yang mengalir.
Gaya gesek, gaya otot dan bila ditinjau lebih dalam maka akan
ditemukan banyak gaya yang dimanfaatkan oleh mesin ini.
c) Tinjauan gaya pada senapan mainan
Gaya yang dominan bekerja pada senapan mainan
adalah gaya pegas, karena yang membuat peluru panah
bergerak ke luar adalah akibat adanya pegas atau per di dalam
senapan mainan. Sehingga pada saat peluru panah dimasukkan
dan ditekan, maka pegas di dalam senapan tertekan, dan ketika
pelatuk ditarik maka pegas akan terlontar ke depan.
B. Kajian Pustaka
Kajian pustaka merupakan runtutan hasil penelitian yang relevan
dengan penelitian yang telah dilaksanakan. Penelitian yang relevan dengan
judul skripsi saya adalah Sakinatus Solikhah, Hairul Lutvi Saputra, dan
Muhammad Zulfikar.
45
1. Sakinatus Solikhah, NIM 093111103, Efektivitas Penerapan Metode
Brainstorming Berbasis Pembelajaran Konstruktivisme dalam
Meningkatkan Hasil Belajar pada Pembelajaran Kitab Fathul Qarib
Materi Salat Santri Putri pada Kelas 3 Tsanawy di Pondok Pesantren
Al-Iman Bulus Gebang Purworejo Tahun 2013/2014. Penelitian yang
dilakukan oleh Sakinatus Solikhah ini memiliki kesamaan dengan
peneliti yaitu penerapan metode brainstorming untuk meningkatkan
hasil belajar. Sedangkan perbedaannya terdapat pada subjek, materi
pelajaran, tempat penelitian, waktu penelitian, dan jenis penelitian.
Sakinatus Solikhah menggunakan jenis penelitian eksperimental,
sedangkan peneliti menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK).
Berdasarkan hasil penelitian ini maka Sakinatus Solikhah
merekomendasikan penggunaan metode brainstorming menjadi salah
satu alternatif metode untuk meningkatkan hasil belajar.
2. Dani Frengki Simanjuntak, NIM 1013033005, Pengaruh Metode
Pembelajaran Brainstorming dengan Menggunakan Media Visual
terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sejarah di SMAN 1
Sukoharjo Kelas X Tahun Ajaran 2015/2016. Penelitian yang dilakukan
oleh Dani Frengki Simanjuntak ini memiliki kesamaan dengan peneliti
yaitu penggunaan metode brainstorming. Sedangkan perbedaannya
terdapat pada subjek, materi pelajaran, tempat penelitian, waktu
penelitian, dan jenis penelitian. Dani Frengki Simanjuntak
menggunakan jenis penelitian kausalitas, sedangkan peneliti
46
menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Berdasarkan hasil
penelitian ini maka Dani Frengki Simanjuntak merekomendasikan
penggunaan metode brainstorming menjadi salah satu alternatif metode
untuk kognitif hasil belajar siswa.
3. Muhammad Zulfikar, NIM 31133189, Upaya Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa dengan Menggunakan Metode Brainstorming pada Mata
Pelajaran Fiqih Materi Jual Beli Kelas X MAN 1 Stabat Tahun Ajaran
2016/2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar siswa melalui metode brainstorming pada siswa kelas X MAN 1
Stabat. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Zulfikar ini
memiliki kesamaan dengan peneliti yaitu penerapan metode
brainstorming untuk meningkatkan hasil belajar dan jenis penelitian
sama-sama menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK).
Sedangkan perbedaannya terdapat pada subjek, materi pelajaran, tempat
penelitian, dan waktu penelitian. Berdasarkan hasil penelitian ini maka
Muhammad Zulfikar merekomendasikan penggunaan metode
brainstorming menjadi salah satu alternatif metode untuk meningkatkan
hasil belajar.
47
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MI Tarbiyatul Aulad Jombor
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang beralamat di Jalan Jawa
No.10, Jombor, Tuntang, Kabupaten Semarang. Penulis pada bagian ini
akan memaparkan lokasi pelaksanaan penelitian, identitas madrasah,
fasilitas sarana dan prasarana, kompetensi tenaga pendidik yang dimiliki,
karakteristik siswa, kolaborator penelitian, dan waktu penelitian.
Selanjutnya informasi tersebut akan memberikan penguatan pada analisis
data yang akan dilakukan. Secara garis besar informasi mengenai subjek
penelitian tersebut sebagai berikut:
a. Lokasi Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MI Tarbiyatul Aulad Jombor
yang beralamat di Jalan Jawa No.10, Jombor, Kecamatan Tuntang,
Kabupaten Semarang. Desa Jombor adalah Desa perbatasan antara
Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang. Sebelah timur berbatasan
dengan Desa Pulutan, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Sraten,
sebelah barat berbatasan dengan Desa Rowosari, dan sebelah utara
berbatasan dengan Desa Candirejo. Batas wilayah Desa Jombor dapat
ditampilkan pada tabel 3.1.
48
Tabel 3.1. Batas Wilayah Desa Jombor
Lokasi Keterangan
Sebelah Timur Desa Pulutan
Sebelah Selatan Desa Sraten
Sebelah Barat Desa Rowosari
Sebelah Utara Desa Candirejo
Sumber: Administrasi Sekolah
b. Identitas Madrasah
Identitas MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang dapat ditampilkan pada tabel 3.2.
Tabel 3.2. Identitas Sekolah
No Identitas Keterangan
1. NSM 111233220074
2. Nama MI Tarbiyatul Aulad Jombor
3. Akreditasi A
4. Telp/ Hp 085865381353
5. Jenjang MI
6. Status Swasta
7. Alamat:
Jalan Jalan Jawa No.10
Dusun Krajan
Kelurahan Jombor
Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang
Provinsi Jawa Tengah
(Sumber: Administrasi Sekolah)
49
c. Fasilitas Sarana dan Prasarana
Fasilitas sarana dan prasarana MI Tarbiyatul Aulad Jombor
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang dapat ditampilkan pada
tabel 3.3.
Tabel 3.3. Daftar Fasilitas Sarana dan Prasarana MI Tarbiyatul Aulad Jombor
No Nama Jumlah Kondisi
1. Lapangan olahraga 1 Baik
2. Jumlah Ruangan
a. Ruang Kelas 7 Baik
b. Ruang perpustakaan 1 Baik
c. Ruang Mushola 1 Baik
d. Ruang Kepala Madrasah 1 Baik
e. Ruang Guru 1 Baik
f. Kantin 1 Baik
g. Kamar mandi guru 1 Baik
h. Kamar mandi Siswa 4 Baik
i. Ruang UKS 1 Baik
3. Peralatan Penunjang Pendidikan
1. Kit IPA 1 Baik
2. Kit IPS 1 Baik
3. Kit Matematika 1 Baik
4. Peralatan Olahraga 1 Baik
5. Drumband 1 Baik
6. Rebana 1 Baik
(Sumber: Administrasi Sekolah)
50
d. Guru dan Staff
Keadaan guru dan staff MI Tarbiyatul Aulad Jombor
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang dapat ditampilkan pada
tabel 3.4.
Tabel 3.4. Daftar Guru dan Staff MI Tarbiyatul Aulad Jombor
No Nama Tempat/tanggal lahir Tugas
1. Nur Hidayati, S.Pd.I Kab. Semarang,
29/06/1982
Kepala Madrasah
2. Budi Ani Fatmawati,
S.Pd.I
Kab. Semarang,
30/12/1978
Guru Kelas II
3. Muslikhin, S.Pd Kab. Semarang,
14/01/1964
Guru Kelas I A
4. Suharsini, S.Ag Sukoharjo, 24/06/1976 Guru Kelas IV
5. Siti Sumiyati, S.Pd.I Magelang, 06/05/1980 Guru Kelas VI
6. Miftahul Hidayati,
S.Pd.I
Kab. Semarang,
04/02/1988
Guru Kelas I B
7. Achmad Rosyid,
S.Pd.I
Sragen, 08/02/1987 Guru Kelas III
8. Naslikhatul U, S.Pd.I Kab. Semarang,
20/04/1992
Guru Mapel
9. Amin Rohadi, S.Pd.I Kab. Semarang,
12/06/1983
Guru Kelas V
10. Nafsiah Aminan Kab. Semarang,
04/11/1983
Tenaga
Perpustakaan
(Sumber: Administrasi Sekolah)
51
e. Karakteristik Siswa Kelas IV
Siswa kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kec Tuntang Kab
Semarang tahun pelajaran 2018/2019 berjumlah 18 siswa. Nama siswa
kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kec Tuntang Kab Semarang
dapat ditampilkan pada tabel 3.5.
Tabel 3.5. Daftar Siswa Kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor
No Nama Siswa Jenis Kelamin
1. AL Laki-laki
2. CC Perempuan
3. FAJ Laki-laki
4. JYN Perempuan
5. MSN Perempuan
6. MAA Laki-laki
7. MFD Laki-laki
8. MKN Laki-laki
9. MLMN Laki-laki
10. MMM Laki-laki
11. RLR Perempuan
12. SAAH Laki-laki
13. SS Perempuan
14. TPH Perempuan
15. ZLA Perempuan
16. MSA Laki-laki
17. DA Laki-laki
18. ATM Perempuan
(Sumber: Administrasi Sekolah)
52
f. Kolaborator Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan jenis penelitian
kolaboratif. Guru kelas yang melakukan kegiatan proses pembelajaran
dan peneliti sebagai pengamat. Peneliti membantu guru dalam
menyiapkan media pembelajaran dan melakukan pengamatan terhadap
kegiatan yang dilakukan guru dan siswa selama proses pembelajaran
di dalam kelas dengan menggunakan metode pembelajaran
brainstorming. Berikut identitas kolaborator dapat ditampilkan pada
tabel 3.6.
Tabel 3.6. Identitas Guru Kolaborator
No Identitas Keterangan
1. Nama Suharsini, S.Ag.
2. Tempat, tanggal lahir Sukoharjo, 24 Juni 1976
3. Jenis Kelamin Perempuan
4. Alamat Perum Candirejo Permai Jalan Asoka
16, Jombor, Tuntang, Kab. Semarang
5. Asal Perguruan Tinggi S-1 STAIN Salatiga
(Sumber: Administrasi Sekolah)
g. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan 3 kali pertemuan (3 siklus) di MI
Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.
Waktu pelaksanaan penelitian dapat ditampilkan pada tabel 3.7.
53
Tabel 3.7. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
No Siklus Pelaksanaan Penelitian
1. Siklus I Kamis, 11 April 2019
2. Siklus II Jumat, 12 April 2019
3. Siklus III Selasa, 16 April 2019
(Sumber: Data Primer)
B. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dalam tiga siklus, masing-
masing siklus terdiri dari empat tahap penelitian. Keempat tahapan tersebut
yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Uraian dari ketiga
siklus dapat dipaparkan dibawah ini:
1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilaksanakan peneliti dalam tahap perencanaan
tindakan adalah sebagai berikut:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi gaya
dan gerak dengan metode brainstorming;
2) Menyiapkan soal tes evaluasi;
3) Menyiapkan lembar pengamatan;
4) Menyiapkan media pembelajaran berupa meja;
5) Menyiapkan gambar menarik dan mendorong ayunan;
6) Menyiapkan lembar catatan lapangan;
54
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada 11 April 2019 pukul
07.30-09.15 WIB di ruang kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Penelitian ini berlangsung
selama satu kali tatap muka (3 x 35 menit). Materi yang diajarkan
pada tahap ini adalah gaya dan gerak (pengertian dan perbedaan
antara gaya dan gerak). Berikut adalah langkah-langkah pelaksanaan
Siklus I:
1) Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a) Guru mengucap salam dan mengajak semua siswa berdoa;
b) Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa;
c) Guru menanyakan kabar dan mengabsen kehadiran siswa;
d) Guru memberikan motivasi awal kepada siswa;
e) Guru menyampaikan materi/ tema yang akan dipelajari yaitu
tentang “pengertian, perbedaan gaya dan gerak”;
f) Guru menyampaikan tujuan dari materi yang akan dipelajari;
g) Guru mengondisikan siswa dengan tepuk (tepuk coca-cola).
2) Kegiatan Inti (90 menit)
Tahap Orientasi:
a) Guru mengajak siswa untuk mencermati gambar ayunan yang
berupa dorongan dan tarikan ;(mengamati)
b) Guru memberikan pertanyaan mengenai gambar; (menanya)
55
c) Guru menstimulus siswa untuk kritis dan mengungkapkan
pernyataan sebanyak mungkin; (menanya)
d) Guru memberikan topik/ tema yang akan dikaji;
(mengkomunikasikan)
e) Siswa dibagi menjadi enam kelompok dan diberikan tugas
untuk berdiskusi; (mengeksplorasi)
Tahap Analisa:
a) Siswa mengidentifikasi topik/ tema yang telah diberikan oleh
guru; (mengeksplorasi)
b) Guru meminta siswa mengangkat tangan sebelum
mengeluarkan pendapatnya; (mengamati)
c) Guru memberi waktu kepada siswa untuk berfikir;
(mengasosiasi)
Tahap Hipotesis:
a) Sebelum berdiskusi guru menjelaskan tata cara berdiskusi;
(mengasosiasi)
b) Siswa mengungkapkan pendapat terhadap teman
sekelompoknya; (menanya)
Tahap Pengeraman:
a) Siswa berdiskusi secara mandiri untuk membangun kerangka
berpikirnya; (mengeksplorasi)
56
b) Siswa berdiskusi mengenai ide yang paling tepat untuk
diungkapkan dalam diskusi bersama kelompok lain;
(mengeksplorasi)
Tahap Sintesis:
a) Guru membentuk diskusi kelas yang lebih besar;
(mengkomunikasikan)
b) Siswa dalam setiap kelompok mengeluarkan pendapat
terbaiknya; (menanya)
c) Guru meminta kelompok secara bergantian mempresentasikan
hasilnya dan kelompok lain memberikan tanggapan;
(mengeksplorasi)
Tahap Verifikasi:
a) Setelah semua kelompok menyampaikan hasil diskusi, guru
memandu kelas dalam menganalisis dan mengevaluasi ide
yang telah dikumpulkan untuk memilih ide yang relevan;
(mengkomunikasikan)
b) Guru melakukan pemilihan keputusan terhadap gagasan atau
ide yang diungkapkan oleh siswa sebagai pemecahan masalah
terbaik; (mengkomunikasikan)
c) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang
dikemukakan siswa; (mengeksplorasi)
57
3) Kegiatan Penutup (5 menit)
a) Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya terkait materi yang
telah disampaikan;
b) Guru memberikan soal tes evaluasi kepada siswa;
c) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran;
d) Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari pertemuan
berikutnya;
e) Guru memberikan pesan agar siswa belajar dengan giat dan
sungguh-sungguh;
f) Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dan salam.
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan selama pelaksanaan tindakan sebagai
upaya untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran
gaya dan gerak menggunakan metode brainstorming. Pengamatan
dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lembar observasi yang
telah disusun. Hasil pengamatan akan dituliskan dalam lembar catatan
lapangan yang terlampir.
d. Refleksi
Hasil pelaksanaan penelitian pada Siklus I dapat dilakukan
refleksi untuk mengetahui kelemahan kegiatan yang dilakukan guru
dengan siswa sehingga dapat digunakan untuk perbaikan pada siklus
berikutnya dalam mencapai indikator keberhasilan belajar.
58
Kelemahan-kelemahan yang dihadapi yaitu:
1) Guru belum memberikan motivasi awal kepada siswa;
2) Guru belum menginformasikan tujuan pembelajaran;
3) Guru belum menjelaskan mengenai langkah-langkah pembelajaran
brainstorming;
4) Guru belum memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya;
5) Guru tidak melakukan pemilihan keputusan terhadap gagasan
siswa;
6) Siswa masih ada yang belum berani bertanya pada guru tentang
hal-hal yang belum dipahami;
7) Siswa masih ada yang belum berani mengemukakan gagasan/
pendapatnya mengenai topik yang diberikan oleh guru.
Cara mengatasi kendala pada Siklus I peneliti bersama guru
melakukan diskusi untuk merencanakan perbaikan pada siklus
berikutnya pada waktu yang telah ditentukan. Hal ini dilakukan agar
siklus berikutnya tidak terjadi kelemahan yang sama. Rencana
perbaikan tersebut yaitu:
1) Guru memberikan motivasi awal kepada siswa;
2) Guru menginformasikan tujuan pembelajaran;
3) Guru menjelaskan mengenai langkah-langkah brainstorming;
4) Guru belum memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya;
5) Guru melakukan pemilihan keputusan terhadap gagasan siswa;
59
6) Guru memberikan reward kepada siswa yang berani bertanya
untuk membangkitkan semangat belajar siswa;
7) Guru menunjuk satu persatu siswa untuk mengemukakan
gagasannya.
Kelemahan-kelemahan tersebut merupakan salah satu
komponen yang menjadikan indikator keberhasilan belum terpenuhi,
untuk itu pada Siklus II diharapkan melalui metode pembelajaran
brainstorming pada materi gaya dan gerak hasil belajar dapat
meningkat.
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilaksanakan peneliti dalam tahap perencanaan
tindakan adalah sebagai berikut:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi gaya
dan gerak dengan metode brainstorming;
2) Menyiapkan soal tes evaluasi;
3) Menyiapkan lembar pengamatan;
4) Menyiapkan media pembelajaran berupa karet dan pensil;
5) Menyiapkan lembar catatan lapangan.
b. Pelaksanaan
Tindakan kelas siklus II dilaksanakan pada Jumat 12 April
2019 pukul 07.30-09.15 WIB di ruang kelas IV MI Tarbiyatul Aulad
Jombor Kec. Tuntang Kab. Semarang. Penelitian ini berlangsung
60
selama satu kali tatap muka (3 x 35 menit). Materi yang diajarkan
pada tahap ini adalah gaya dan gerak (jenis-jenis gaya yang terdapat di
lingkungan sekitar dan perubahan gerak akibat gaya). Berikut adalah
langkah-langkah pelaksanaan siklus II:
1) Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a) Guru mengucap salam dan mengajak semua siswa berdoa;
b) Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa;
c) Guru menanyakan kabar dan mengabsen kehadiran siswa;
d) Guru memberikan motivasi awal kepada siswa;
e) Guru menyampaikan materi/ tema yang akan dipelajari;
f) Guru menyampaikan tujuan dari materi yang akan dipelajari;
g) Guru mengondisikan siswa dengan berbagai tepuk (tepuk
coca-cola).
2) Kegiatan Inti (90 menit)
Tahap Orientasi:
a) Guru meminta tiga siswa maju ke depan untuk praktik
menggunakan karet dan pensil, sementara siswa yang lain
memperhatikan; (mengamati)
b) Guru memberikan pertanyaan mengenai praktik yang
dilakukan tiga siswa tersebut; (menanya)
c) Guru menstimulus siswa untuk kritis dan mengungkapkan
pernyataan sebanyak mungkin; (menanya)
61
d) Guru memberikan topik/ tema yang akan dikaji;
(mengkomunikasikan)
e) Siswa dibagi menjadi enam kelompok dan diberikan tugas
untuk berdiskusi; (mengeksplorasi)
Tahap Analisa:
a) Siswa mengidentifikasi topik/ tema yang telah diberikan oleh
guru; (mengeksplorasi)
b) Guru meminta siswa mengangkat tangan sebelum
mengeluarkan pendapatnya; (mengamati)
c) Guru memberi waktu kepada siswa untuk berfikir;
(mengasosiasi)
Tahap Hipotesis:
a) Sebelum berdiskusi guru menjelaskan tata cara berdiskusi;
(mengasosiasi)
b) Siswa mengungkapkan pendapat terhadap teman
sekelompoknya; (menanya)
Tahap Pengeraman:
a) Siswa berdiskusi secara mandiri untuk membangun kerangka
berpikirnya; (mengeksplorasi)
b) Siswa berdiskusi mengenai ide yang paling tepat untuk
diungkapkan dalam diskusi bersama kelompok lain;
(mengeksplorasi)
62
Tahap Sintesis:
a) Guru membentuk diskusi kelas yang lebih besar;
(mengkomunikasikan)
b) Siswa dalam setiap kelompok mengeluarkan pendapat
terbaiknya; (menanya)
c) Guru meminta kelompok secara bergantian mempresentasikan
hasilnya dan kelompok lain memberikan tanggapan;
(mengeksplorasi)
Tahap Verifikasi:
a) Setelah semua kelompok menyampaikan hasil diskusi, guru
memandu kelas dalam menganalisis dan mengevaluasi ide
yang telah dikumpulkan untuk memilih ide yang relevan;
(mengkomunikasikan)
b) Guru melakukan pemilihan keputusan terhadap gagasan atau
ide yang diungkapkan oleh siswa sebagai pemecahan masalah
terbaik; (mengkomunikasikan)
c) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang
dikemukakan siswa; (mengeksplorasi)
4) Kegiatan Penutup (5 menit)
a) Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya terkait materi
yang telah disampaikan;
b) Guru memberikan soal tes evaluasi kepada siswa;
63
c) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran;
d) Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari
pertemuan berikutnya;
e) Guru memberikan pesan agar siswa belajar dengan giat dan
sungguh-sungguh;
f) Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dan salam.
c. Pengamatan
Selama proses pembelajaran, peneliti secara langsung
melakukan pengamatan dengan lembar pengamatan yang telah
disusun pada Siklus I. Lembar pengamatan digunakan untuk
mengetahui keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran
menggunakan metode brainstorming dan partisipasi siswa selama
proses pembelajaran. Tindakan siklus II ini peneliti mengamati apakah
ada perubahan tingkah laku dan hasil belajar siswa dari siklus
sebelumnya (Siklus I). Hasil pengamatan akan dituliskan dalam
lembar catatan lapangan yang terlampir.
d. Refleksi
Peneliti dengan guru sebagai kolaborator merumuskan
kelemahan-kelemahan yang dihadapi antara lain:
1) Ada siswa yang masih berbicara sendiri;
2) Siswa masih sering mengganggu temannya yang sedang fokus
memperhatikan guru;
64
3) Guru tidak mengulas kembali materi yang telah disampaikan pada
pertemuan sebelumnya;
4) Guru tidak membuat diskusi kelas dalam pengambilan keputusan;
5) Siswa belum terlalu paham keputusan yang diambil guru.
Cara mengatasi kendala pada siklus II peneliti bersama dengan
guru melakukan diskusi untuk merencanakan perbaikan pada siklus
berikutnya pada waktu yang telah ditentukan. Hal ini dilakukan agar
pada siklus berikutnya tidak terjadi lagi kelemahan yang sama.
Rencana perbaikan tersebut yaitu:
1) Guru memberikan motivasi kepada siswa agar memperhatikan dan
mengikuti pembelajaran dengan tenang;
2) Guru memberikan teguran keras kepada siswa yang mengganggu
temannya;
3) Guru pada pertemuan selanjutnya mengulas kembali materi yang
telah disampaikan;
4) Guru melibatkan siswa dalam pengambilan keputusan.
Kelemahan-kelemahan ini merupakan salah satu komponen
yang menjadi indikator keberhasilan belum tercapai, meskipun
pelaksanaan pembelajaran sudah lebih baik dibanding siklus I. Hal ini
menyebabkan alasan peneliti untuk melanjutkan pada siklus III.
Kelemahan-kelemahan yang ada akan diperbaiki pada siklus III.
65
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III
a. Perencanaan
Tahap perencanaan tindakan, kegiatan yang dilaksanakan
peneliti adalah sebagai berikut:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi gaya
dan gerak dengan metode brainstorming;
2) Menyiapkan soal tes evaluasi;
3) Menyiapkan lembar pengamatan;
4) Menyiapkan media pembelajaran berupa bola;
5) Menyiapkan lembar catatan lapangan.
b. Pelaksanaan
Tindakan kelas siklus III dilaksanakan pada Selasa 16 April
2019 pukul 07.30-09.15 WIB di ruang kelas IV MI Tarbiyatul Aulad
Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Penelitian ini
berlangsung selama satu kali tatap muka (3 x 35 menit). Materi yang
diajarkan pada tahap ini adalah gaya dan gerak (pengaruh gaya
terhadap gerak dan hubungan gaya dan gerak dalam kehidupan sehari-
hari). Berikut adalah langkah-langkah pelaksanaan siklus III:
1) Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a) Guru mengucap salam dan mengajak semua siswa berdoa;
b) Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa;
c) Guru menanyakan kabar dan mengabsen kehadiran siswa;
d) Guru memberikan motivasi awal kepada siswa;
66
e) Guru menyampaikan materi/ tema yang akan dipelajari;
f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran;
g) Guru mengondisikan siswa dengan tepuk (tepuk coca-cola).
2) Kegiatan Inti (90 menit)
Tahap Orientasi:
a) Guru meminta dua siswa maju ke depan praktik melempar dan
menangkap bola, serta mengajak siswa untuk memperhatikan
temannya;(mengamati)
b) Guru memberikan pertanyaan mengenai praktik yang
dilakukan tersebut; (menanya)
c) Guru menstimulus siswa untuk kritis dan mengungkapkan
pernyataan sebanyak mungkin; (menanya)
d) Guru memberikan topik/ tema yang akan dikaji;
(mengkomunikasikan)
e) Siswa dibagi menjadi enam kelompok dan diberikan tugas
untuk berdiskusi; (mengeksplorasi)
Tahap Analisa:
a) Siswa mengidentifikasi topik/ tema yang telah diberikan oleh
guru; (mengeksplorasi)
b) Guru meminta siswa mengangkat tangan sebelum
mengeluarkan pendapatnya; (mengamati)
c) Guru memberi waktu kepada siswa untuk berfikir;
(mengasosiasi)
67
Tahap Hipotesis:
a) Sebelum berdiskusi guru menjelaskan tata cara berdiskusi;
(mengasosiasi)
b) Siswa mengungkapkan pendapat terhadap teman
sekelompoknya; (menanya)
Tahap Pengeraman:
a) Siswa berdiskusi secara mandiri untuk membangun kerangka
berpikirnya; (mengeksplorasi)
b) Siswa berdiskusi mengenai ide yang paling tepat untuk
diungkapkan dalam diskusi bersama kelompok lain;
(mengeksplorasi)
Tahap Sintesis:
a) Guru membentuk diskusi kelas yang lebih besar;
(mengkomunikasikan)
b) Siswa dalam setiap kelompok mengeluarkan pendapat
terbaiknya; (menanya)
c) Guru meminta kelompok secara bergantian mempresentasikan
hasilnya dan kelompok lain memberikan tanggapan;
(mengeksplorasi)
68
Tahap Verifikasi:
a) Setelah semua kelompok menyampaikan hasil diskusi, guru
memandu kelas dalam menganalisis dan mengevaluasi ide
yang telah dikumpulkan untuk memilih ide yang relevan;
(mengkomunikasikan)
b) Guru melakukan pemilihan keputusan terhadap gagasan atau
ide yang diungkapkan oleh siswa sebagai pemecahan masalah
terbaik; (mengkomunikasikan)
c) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang
dikemukakan siswa; (mengeksplorasi)
5) Kegiatan Penutup (5 menit)
a) Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya terkait materi
yang telah disampaikan;
b) Guru memberikan soal tes evaluasi kepada siswa;
c) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran;
d) Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari
pertemuan berikutnya;
e) Guru memberikan pesan agar siswa belajar dengan giat dan
sungguh-sungguh;
f) Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dan salam.
69
c. Pengamatan
Selama proses pembelajaran, peneliti secara langsung
melakukan pengamatan dengan lembar pengamatan yang telah
disusun pada Siklus I dan Siklus II. Lembar pengamatan digunakan
untuk mengetahui keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran
menggunakan metode brainstorming dan partisipasi siswa selama
proses pembelajaran. Tindakan siklus III ini peneliti mengamati
apakah ada perubahan tingkah laku dan hasil belajar siswa dari siklus
sebelumnya. Hasil pengamatan akan dituliskan dalam lembar catatan
lapangan yang terlampir.
d. Refleksi
Peneliti dengan guru kolaborator merumuskan kelemahan-
kelemahan yang dihadapi antara lain:
1) Tidak ada siswa yang berbicara sendiri;
2) Tidak ada siswa yang mengganggu temannya;
3) Siswa sudah berani mengungkapkan pendapatnya secara percaya
diri;
4) Siswa sudah dapat menyimpulkan materi pembelajaran;
5) Siswa yang belum tuntas sebanyak 2 siswa.
Melihat refleksi yang sudah dipaparkan diatas sudah
menunjukkan keberhasilan yang signifikan dibanding pada siklus
sebelumnya. Peningkatan keberhasilan ini merupakan salah satu
komponen yang dijadikan indikator keberhasilan.
70
Pelaksanaan pembelajaran sudah lebih baik dibanding Siklus
II, maka siklus dihentikan pada siklus yang ke III. Siswa yang belum
tuntas pada Siklus III akan diberikan tindakan mandiri berupa latihan-
latihan atau remidiasi yang dipantau oleh guru sehingga diharapkan
semua siswa dapat tuntas belajarnya.
71
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Paparan Siklus
1. Deskripsi Data Siklus I
Pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari kamis tanggal 11 April
2019 di kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor dengan jumlah 18 siswa.
Pembelajaran berlangsung selama 105 menit (3 x 35 menit). Materi pokok
yang diajarkan pada siklus I adalah pengertian gaya dan gerak serta
perbedaannya. Proses belajar mengacu pada rencana pembelajaran yang
telah disiapkan. Berdasarkan nilai patokan menggunakan nilai Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM) kelas IV pada pembelajaran ini yaitu 75. Nilai
hasil belajar pada siklus I dapat ditampilkan pada tabel 4.1.
Tabel 4.1. Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus I
No
Nama Siswa
KKM
Nilai
Ket Kognitif Afektif Psikomotor Nilai
Akhir
1. AL 75 10 63 75 49 BT
2. CC 75 90 94 100 95 T
3. FAJ 75 85 88 75 83 T
4. JYN 75 75 63 83 74 BT
5. MSN 75 75 81 75 77 T
6. MAA 75 65 69 75 70 BT
7. MFD 75 90 56 100 82 T
8. MKN 75 65 50 67 61 BT
9. MLMN 75 90 94 100 95 T
72
10. MMM 75 85 63 100 83 T
11. RLR 75 100 94 100 98 T
12. SAAH 75 50 75 75 67 BT
13. SS 75 55 81 83 73 BT
14. TPH 75 75 94 100 90 T
15. ZLA 75 30 69 83 61 BT
16. MSA 75 50 69 67 62 BT
17. DA 75 40 56 67 54 BT
18. ATM 75 90 81 75 82 T
Rata-rata 75,33
Tuntas 9 Siswa
Persentase
Ketuntasan
50 %
Belum Tuntas 9 Siswa
Persentase Tidak
Tuntas
50 %
(Sumber: Data Primer)
Keterangan:
Tuntas = 9 siswa
Belum Tuntas = 9 siswa
Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
Persentase ketuntasan = jumlah siswa yang tuntas x 100%
jumlah seluruh siswa
= 9 x 100%
18
= 50 %
73
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang
dicapai siswa pada Siklus I mencapai 75,33 dari jumlah siswa kelas IV.
Siswa yang tuntas belajar berjumlah 9 siswa (50%), sedangkan siswa yang
belum tuntas belajarnya berjumlah 9 siswa (50%). Siklus I ini secara
klasikal pembelajaran belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh
nilai ≥75 hanya mencapai 50% dari jumlah siswa secara keseluruhan. Hasil
persentase belum mencapai indikator keberhasilan yaitu 85%, jadi peneliti
harus melaksanakan siklus selanjutnya yaitu Siklus II.
2. Deskripsi Data Siklus II
Pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari jumat tanggal 12 April
2019 di kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor dengan jumlah 18 siswa.
Pembelajaran berlangsung selama 105 menit (3 x 35 menit). Materi pokok
yang diajarkan pada siklus II adalah jenis-jenis gaya yang terdapat di
lingkungan sekitar dan perubahan gerak akibat gaya. Proses belajar
mengacu pada rencana pembelajaran yang telah disiapkan. Berdasarkan
nilai patokan menggunakan nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)
kelas IV pada pembelajaran ini yaitu 75. Nilai hasil belajar pada siklus II
dapat ditampilkan pada tabel 4.2.
74
Tabel 4.2. Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus II
No
Nama Siswa
KKM
Nilai
Ket Kognitif Afektif Psikomotor Nilai
Akhir
1. AL 75 70 69 83 74 BT
2. CC 75 85 94 100 93 T
3. FAJ 75 85 88 100 91 T
4. JYN 75 90 69 83 81 T
5. MSN 75 75 88 75 79 T
6. MAA 75 80 75 75 77 T
7. MFD 75 65 75 100 80 T
8. MKN 75 90 69 67 75 T
9. MLMN 75 90 94 100 95 T
10. MMM 75 55 63 75 64 BT
11. RLR 75 80 88 100 89 T
12. SAAH 75 75 75 75 75 T
13. SS 75 85 75 75 78 T
14. TPH 75 90 94 75 86 T
15. ZLA 75 55 75 83 71 BT
16. MSA 75 90 81 67 79 T
17. DA 75 35 63 67 55 BT
18. ATM 75 100 94 100 98 T
Rata-rata 80,00
Tuntas 14 Siswa
Persentase
Ketuntasan
77,78 %
Belum Tuntas 4 Siswa
75
Persentase Tidak
Tuntas
22,22 %
(Sumber: Data Primer)
Keterangan:
Tuntas = 14 siswa
Belum Tuntas = 4 siswa
Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
Persentase ketuntasan = jumlah siswa yang tuntas x 100%
jumlah seluruh siswa
= 14 x 100%
18
= 77,78 %
= 78 %
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang
dicapai siswa pada siklus II mencapai 80,00 dari jumlah siswa kelas IV.
Siswa yang tuntas belajar berjumlah 14 siswa (78%), sedangkan siswa
yang belum tuntas belajarnya berjumlah 4 siswa (22%). Siklus II ini
secara klasikal pembelajaran belum tuntas belajar, karena siswa yang
memperoleh nilai ≥75 hanya mencapai 78% dari jumlah siswa secara
keseluruhan. Hasil persentase belum mencapai indikator keberhasilan
yaitu 85%, jadi peneliti harus melaksanakan siklus selanjutnya yaitu
siklus III.
76
3. Deskripsi Data Siklus III
Pembelajaran siklus III dilaksanakan pada hari selasa tanggal 16
April 2019 di kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor dengan jumlah 18
siswa. Pembelajaran berlangsung selama 105 menit (3 x 35 menit). Materi
pokok yang diajarkan pada siklus III adalah pengaruh gaya terhadap gerak
benda dan hubungan antara gaya dan gerak benda dalam kehidupan sehari-
hari. Proses belajar mengacu pada rencana pembelajaran yang telah
disiapkan. Berdasarkan nilai patokan menggunakan nilai Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM) kelas IV pada pembelajaran ini yaitu 75. Nilai
hasil belajar pada siklus III dapat ditampilkan pada tabel 4.3.
Tabel 4.3. Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus III
No
Nama Siswa
KKM
Nilai
Ket Kognitif Afektif Psikomotor Nilai
Akhir
1. AL 75 80 81 75 79 T
2. CC 75 85 100 83 89 T
3. FAJ 75 95 94 92 94 T
4. JYN 75 75 75 83 78 T
5. MSN 75 90 94 83 89 T
6. MAA 75 95 88 83 89 T
7. MFD 75 70 81 75 75 T
8. MKN 75 75 81 92 83 T
9. MLMN 75 95 100 92 96 T
10. MMM 75 65 75 75 72 BT
11. RLR 75 80 94 92 89 T
77
12. SAAH 75 85 81 83 83 T
13. SS 75 90 88 92 90 T
14. TPH 75 100 94 92 95 T
15. ZLA 75 65 88 92 82 T
16. MSA 75 75 88 92 85 T
17. DA 75 65 75 83 74 BT
18. APM 75 80 94 92 89 T
Rata-rata 85,05
Tuntas 16 Siswa
Persentase
Ketuntasan
89 %
Belum Tuntas 2 Siswa
Persentase Tidak
Tuntas
11 %
(Sumber: Data Primer)
Keterangan:
Tuntas = 16 siswa
Belum Tuntas = 2 siswa
Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
Persentase ketuntasan = jumlah siswa yang tuntas x 100%
jumlah seluruh siswa
= 16 x 100%
18
= 88,89 %
= 89 %
78
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang
dicapai siswa pada siklus III mencapai 85,05 dari jumlah siswa kelas IV.
Siswa yang tuntas belajar berjumlah 16 siswa (89%), sedangkan siswa
yang belum tuntas belajarnya berjumlah 2 siswa (11%). Data tersebut
menunjukkan bahwa pada siklus III pembelajaran sudah dianggap tuntas
karena sudah mencapai kriteria ketuntasan klasikal yang telah ditetapkan
yaitu 85% dari jumlah siswa memperoleh nilai ≥75. Pembelajaran pada
Siklus III dianggap sudah berhasil sehingga penelitian dihentikan sampai
Siklus III.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Pembelajaran pada materi gaya dan gerak dengan menggunakan metode
brainstorming mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Ketuntasan
hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode
brainstorming adalah sebagai bukti keberhasilan penggunaan metode
pembelajaran ini. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat kita lihat pada
tabel 4.4. rekapitulasi Siklus I, Siklus II, dan Siklus III berikut ini:
Tabel 4.4. Rekapitulasi Nilai Siklus I – Siklus III
Siklus Rata-rata Kategori Jumlah Persentase
I 75,33 Tuntas 9 50%
Belum Tuntas 9 50%
II 80,00 Tuntas 14 78%
Belum Tuntas 4 22%
III 85,05 Tuntas 16 89%
Belum Tuntas 2 11%
(Sumber: Data Primer)
79
Berdasarkan tabel 4.4. dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa setelah
dilakukan tindakan dengan menggunakan metode brainstorming, hasil belajar
siswa terjadi peningkatan. Hasil Siklus I siswa yang tuntas belajar sejumlah 9
siswa (50%), sedangkan yang belum tuntas belajar sejumlah 9 siswa (50%)
dengan nilai rata-rata 75,33. Berdasarkan hasil tersebut belum memenuhi
kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan, maka dilanjutkan ke Siklus II dengan
materi dan waktu yang berbeda. Hasil belajar Siklus II diperoleh data, 14 siswa
(78%) tuntas belajar dan 4 siswa (22%) belum tuntas belajar dengan nilai rata-
rata 80,00. Berdasarkan perolehan nilai tersebut, dapat diketahui bahwa hasil
belajar dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan 28%. Akan tetapi hasil
belajar yang diperoleh siswa pada siklus II juga belum memenuhi kriteria
ketuntasan klasikal yang telah ditetapkan yaitu 85% dari jumlah seluruh siswa
tuntas belajar. Sehingga penelitian ini dilanjutkan pada siklus III dengan materi
dan waktu yang berbeda. Hasil belajar siswa pada siklus III terdapat 16 siswa
(89%) tuntas belajar dan 2 siswa (11%) belum tuntas belajar dengan nilai rata-
rata 85,05. Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa nilai hasil belajar
siswa dari siklus II ke siklus III mengalami peningkatan 11%. Pelaksanaan
pembelajaran pada siklus III sudah memenuhi kriteria ketuntasan belajar yang
telah ditetapkan yaitu 89% dari jumlah seluruh siswa yang sudah tuntas belajar,
sehingga penelitian tindakan kelas dihentikan pada siklus III karena sudah
memenuhi kriteria ≥85%. Siswa yang belum tuntas belajar pada siklus III akan
diberikan tindakan mandiri berupa latihan-latihan atau remidiasi yang dipantau
oleh guru, sehingga diharapkan semua siswa dapat tuntas belajar.
80
Pembahasan tersebut dapat digambarkan dengan menggunakan diagram
batang dan diagram lingkaran sebagai berikut:
Gambar 4.1. Diagram Batang Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I-Siklus III
(Sumber: Data Primer)
Gambar 4.1. menunjukkan bahwa hasil belajar siswa setelah diterapkan
metode pembelajaran brainstorming terjadi peningkatan dari siklus I hingga
siklus III. Siklus I 50% siswa tuntas belajar, siklus II 78% siswa tuntas belajar,
dan siklus III 89% siswa tuntas belajar. Peningkatan siswa yang tuntas belajar
dari siklus I ke siklus II 28%, dan siklus II ke siklus III 11%.
50%
78%89%
Siklus I Siklus II Siklus III
81
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode pembelajaran brainstorming dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang tahun pelajaran 2018/2019 pada materi gaya dan gerak. Hal ini
dibuktikan dari persentase hasil belajar yang terus meningkat dari siklus I
sampai siklus III. Peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu 28%, dan dari
siklus II ke siklus III yaitu 11%. Siklus I siswa yang tuntas sejumlah 9 siswa
atau 50% dengan nilai rata-rata 75,33. Siklus II terdapat 14 siswa atau 78%
siswa tuntas dengan nilai rata-rata 80,00. Selanjutnya, siklus III sejumlah 16
siswa atau 89% tuntas belajar dengan nilai rata-rata 85,05. Siswa yang belum
tuntas belajar pada Siklus III akan diberikan tindakan mandiri berupa latihan-
latihan atau remidiasi yang dipantau oleh guru, sehingga diharapkan semua
siswa dapat tuntas belajar.
B. Saran
1. Siswa
a. Hendaknya bersungguh-sungguh dalam belajar dan selalu
menumbuhkan rasa percaya diri;
b. Sebaiknya lebih aktif dan berani dalam mengemukakan gagasan/
pendapat;
c. Siswa yang belum tuntas pada siklus III akan diberikan tindakan mandiri
berupa latihan-latihan atau remidiasi yang dipantau oleh guru sehingga
diharapkan semua siswa dapat tuntas belajarnya.
82
2. Guru
a. Guru hendaknya melakukan persiapan terlebih dahulu agar dapat
memahami langkah-langkah yang akan diterapkan pada proses
pembelajaran dengan berpedoman pada RPP yang telah disusun;
b. Guru hendaknya menerapkan kembali metode pembelajaran
brainstorming dan melakukan perbaikan untuk mengoptimalkan
penerapan metode;
c. Bagi pendidik/calon pendidik penerapan metode brainstorming dapat
dijadikan alternatif atau upaya pendidik dalam meningkatkan hasil
belajar siswa;
d. Guru diharapkan dapat memberikan remidiasi pada siswa yang belum
tuntas belajarnya.
3. Sekolah
Seyogyanya sekolah mengadakan pembinaan kepada pendidik
terutama dalam penggunaan metode pembelajaran untuk meningkatkan
kreativitas guru, sehingga proses pembelajaran lebih bervariasi dan
menyenangkan.
83
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, Chamalah, Wardani. 2013. Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah.
Semarang: Unissula Press.
Arikunto, Suhardjono, Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Baharuddin, Wahyuni. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-
Ruzz Media.
Dalyono. 1997. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Dananjaya, U. 2010. Media Pembelajaran Aktif. Bandung: Penerbit Nuansa.
Daryanto. 2011. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah.
Yogyakarta: Gava Media.
Hasibuan, Moedjiono. 2010. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Karim, A. 2017. Penerapan Metode Brainstorming pada Mata Pelajaran IPS
untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas VIII di SMPN 4 Rumbio Jaya.
Jurnal Pendidikan Ekonomi Akutansi, 1-12.
Kumala. 2016. Pembelajaran IPA Sekolah Dasar. Malang: Penerbit Ediide
Infografika.
Kusumah, Dwitagama. 2010. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT
Indeks.
Muslich. 2012. Melaksanakan PTK Itu Mudah. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Mustaqim. 2001. Psikologi Pendidikan. Semarang: Pustaka Pelajar Offset.
Nuriyah, Rifqiyatun, dkk. 2017. Eksplorasi Penguasaan Konsep Hukum Newton
Siswa. Jurnal Pendidikan IPA, vol. 2, 264-270.
Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Rusman. 2016. Pembelajaran Tematik Terpadu Teori, Praktik, dan Penilaian.
Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
84
Subekti, Ari. 2017. Daerah Tempat Tinggalku Tematik Terpadu Kurikulum 2013.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sudjana, Nana. 2014. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sumiati, Asra. 2008. Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.
Supardi, Suhardjono. 2012. Strategi Menyusun Penelitian Tindakan Kelas.
Yogyakarta: Andi Offset.
Sutikno. 2014. Metode dan Model-Model Pembelajaran. Lombok: Holistica.
Suyadi. 2010. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: Diva Press.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Kencana.
Tursinawati. 2013. Analisis Kemunculan Sikap Ilmiah Siswa dalam Pelaksanaan
Percobaan pada Pembelajaran IPA di SDN Kota Banda Aceh. Jurnal
Pionir, 67-84.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Warso. 2017. Penilaian Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan di SD/MI,
SMP/MTs, SMA/MA/SMK sesuai Kurikulum 2013. Yogyakarta: Graha
Cendekia.
. 2017. Publikasi Ilmiah Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta:
Graha Cendekia.
Wisudawati, Sulistyowati. 2017. Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
85
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Dengan ini saya cantumkan daftar riwayat hidup sebagai berikut:
1. Nama : Ardinimas Nurochmah
2. NIM : 23040 15 0011
3. Tempat, tanggal lahir : Boyolali, 30 Mei 1997
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Agama : Islam
6. Alamat : Bambangan, Kadireso, Teras, Boyolali
7. No. Hp : 085702007290
8. Alamat Email : ardinimas30@gmail.com
9. Riwayat Pendidikan :
a. MI Muhammadiyah Kadireso Teras Boyolali lulus tahun 2009
b. MTs Negeri Teras Boyolali lulus tahun 2012
c. MA Negeri Sawit Boyolali lulus tahun 2015
Demikian daftar riwayat hidup penulis dibuat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 20 Agustus 2019
Penulis,
Ardinimas Nurochmah
NIM. 23040 15 0011
86
87
88
89
90
91
92
93
94
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I
Satuan Pendidikan : MI Tarbiyatul Aulad Jombor
Kelas/ Semester : IV/ 2
Tema : Daerah Tempat Tinggalku
Materi Pokok : Gaya dan Gerak
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit
Hari/ Tanggal : Kamis, 11 April 2019
A. Kompetensi Inti
KI-1 Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
KI-3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah, sekolah.
KI-4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar
3.4 Memahami hubungan antara gaya dan gerak
4.4 Menyajikan hasil percobaan tentang hubungan antara gaya dan gerak
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Mengetahui pengertian gaya dan gerak
2. Menjelaskan perbedaan gaya dan gerak
3. Mempraktikkan gaya dorongan dan tarikan
4. Menyajikan laporan hasil percobaan tentang gaya dan gerak
95
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mengetahui pengertian gaya dan gerak dengan baik
2. Siswa dapat menjelaskan perbedaan gaya dan gerak dengan baik
3. Siswa dapat mempraktikkan gaya dorongan dan tarikan dengan baik
4. Siswa dapat menyajikan laporan hasil percobaan gaya gerak dengan baik
E. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Gaya
Seseorang yang mendorong meja, meja yang tadinya diam sekarang
bisa bergerak. Meja bisa bergerak karena orang memberikan sesuatu
kekuatan melalui dorongan, kekuatan itulah yang kita namakan sebagai
gaya. Gaya adalah dorongan atau tarikan yang dapat menyebabkan benda
bergerak. Jadi bila kita menarik atau mendorong benda hingga benda itu
bergerak maka kita telah memberikan gaya terhadap benda tersebut. Besar
kecilnya gaya dapat diukur menggunakan alat yang bernama neraca pegas
atau dinamometer. Sedangkan satuan gaya dinyatakan dalam satuan Newton
yang biasa ditulis dengan huruf N. Gaya adalah suatu kekuatan yang
mengakibatkan benda yang dikenainya dapat mengalami gerak, perubahan
kedudukan, atau perubahan bentuk.
2. Pengertian Gerak
Cobalah kita berlari. Pada saat berlari maka terjadi perpindahan,
dimana kita berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Jadi yang
dimaksud dengan gerak adalah perpindahan kedudukan suatu benda
terhadap benda lainnya, baik perpindahan kedudukan yang mendekati
maupun menjauhi suatu benda atau tempat asal akibat benda itu dikenai
gaya.
3. Perbedaan antara Gaya dan Gerak
Gaya merupakan kekuatan yang menyebabkan suatu benda yang
dikenai gaya menjadi bergerak, berubah kedudukannya, ataupun berubah
bentuk. Sementara itu, gerak merupakan perpindahan kedudukan suatu
benda terhadap benda lain atau tempat asal sebagai akibat benda tersebut
dikenai gaya.
96
F. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Brainstorming, ceramah, diskusi, tanya jawab,
pengamatan, dan penugasan.
G. Sumber dan Media Pembelajaran
Sumber:
1. Buku Guru kelas IV tema 8 Daerah Tempat Tinggalku
2. Buku Siswa kelas IV tema 8 Daerah Tempat Tinggalku
Media:
1. Papan tulis
2. Meja
3. Gambar tarikan dan dorongan
H. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengucap salam dan mengajak
semua siswa berdoa
2. Guru menunjuk salah satu siswa untuk
memimpin doa
3. Guru menanyakan kabar dan mengabsen
kehadiran siswa
4. Guru memberikan motivasi awal kepada
siswa
5. Guru menyampaikan materi/ tema yang
akan dipelajari yaitu tentang “Pengertian,
perbedaan gaya dan gerak”
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
dari materi yang akan dipelajari
7. Guru mengondisikan siswa dengan tepuk
(tepuk coca-cola)
10 menit
Inti 1. Guru menyampaikan langkah-langkah 90 menit
97
brainstorming (mengkomunikasikan)
2. Guru mengajak siswa untuk mencermati
gambar ayunan yang berupa dorongan
dan tarikan (mengamati)
3. Guru memberikan pertanyaan mengenai
gambar (menanya)
4. Guru menstimulus siswa untuk kritis dan
mengungkapkan pernyataan sebanyak
mungkin dan tidak perlu
mengomentarinya (menanya)
5. Guru meminta siswa mengangkat tangan
sebelum mengeluarkan pendapatnya
(mengamati)
6. Siswa mengungkapkan pernyataannya
secara lisan (menanya)
7. Guru mengklarifikasi dan memberikan
penjelasan terkait pernyataan yang
dikemukakan siswa (mengeksplorasi)
8. Guru memberikan topik/ tema yang akan
dikaji (mengkomunikasikan)
9. Siswa dibagi menjadi enam kelompok
dan diberikan tugas untuk berdiskusi
(mengeksplorasi)
10. Sebelum berdiskusi, guru menjelaskan
tata cara berdiskusi (mengasosiasi)
11. Guru memberi waktu kepada siswa
untuk berdiskusi (mengasosiasi)
12. Guru meminta kelompok secara
98
bergantian mempresentasikan hasilnya
dan kelompok lainnya memperhatikan
juga memberikan tanggapan
(mengeksplorasi)
13. Guru tidak perlu mengomentari tentang
komentar yang disampaikan oleh siswa
(mengkomunikasikan)
14. Setelah semua kelompok
menyampaikan hasil diskusi, guru
memandu kelas dalam menganalisis dan
mengevaluasi ide yang telah
dikumpulkan untuk memilih ide yang
relevan (mengkomunikasikan)
15. Guru memberikan penjelasan tambahan
dan penguatan yang dikemukakan siswa
tentang materi (mengeksplorasi)
16. Guru memberikan tes tertulis individu
kepada siswa (mengkomunikasikan)
17. Guru dan siswa mengoreksi bersama-
sama hasil tes dengan bertukar lembar
jawaban (mengkomunikasikan)
Penutup 1. Siswa diberikan kesempatan untuk
bertanya terkait materi yang telah
disampaikan
2. Guru bersama siswa menyimpulkan
materi pembelajaran
3. Guru menginformasikan materi yang
akan dipelajari pertemuan berikutnya
4. Guru memberikan pesan agar siswa
belajar dengan giat dan sungguh-
sungguh
5 menit
99
5. Guru mengakhiri pembelajaran dengan
berdoa dan salam
I. Penilaian
Jenis penilaian:
1. Penilaian Afektif
Bentuk: Rubrik penilaian sikap
No Nama Siswa Jujur Menanggapi
Tanggung
Jawab Kerja Sama
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
Dst
Kriteria:
4= Sangat Baik 2= Cukup
3= Baik 1= Kurang
Pedoman Penskoran:
Penilaian = Total nilai siswa x 100
Total nilai maksimal
Contoh:
Nilai = 4 + 4 + 4 + 4 x 100 = 100
16
2. Penilain Kognitif
Bentuk: Tes tertulis
I. Berilah tanda (x) pada huruf A, B, C, atau D pada jawaban yang
benar!
1. Semua bentuk tarikan dan dorongan disebut ....
a. Daya c. Energi
b. Gaya d. Kekuatan
100
2. Alat untuk mengukur besar kecilnya gaya adalah ....
a. Spedometer c. Meteran
b. Dinamometer d. Penggaris
3. Contoh gaya yang berupa tarikan ....
a. Mendorong gerobak
b. Melempar batu
c. Membuka pintu
d. Memecah gelas
4. Semua bentuk perpindahan kedudukan suatu benda terhadap benda
lainnya disebut ....
a. Gaya c. Energi
b. Gerak d. Daya
5. Apa yang terjadi pada meja saat didorong ....
a. Saat ditarik, meja bergerak
b. Saat ditarik, meja diam
c. Saat didorong, meja bergerak
d. Saat didorong, meja diam
II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar!
1. Jelaskan pengertian dari gaya !
2. Jelaskan perbedaan antara gaya dan gerak!
Kunci Jawaban
I.
1. B 4. B
2. B 5. C
3. C
II.
1. Gaya adalah dorongan atau tarikan yang dapat menyebabkan benda
bergerak.
101
2. Gaya merupakan kekuatan yang menyebabkan suatu benda yang
dikenai gaya menjadi bergerak, berubah kedudukannya, ataupun
berubah bentuk. Sementara itu, gerak merupakan perpindahan
kedudukan suatu benda terhadap benda lain atau tempat asal sebagai
akibat benda tersebut dikenai gaya.
Pedoman Penskoran
I- Jumlah benar x 10, contoh: 5 x 10 = 50
II- Jumlah benar x 25, contoh: 2 x 25 = 50
Jumlah total: I + II
Contoh: 50 + 50 = 100
3. Penilaian Keterampilan (Psikomotorik)
Bentuk: Rubrik penilaian percobaan tarikan dan dorongan
No Nama Siswa
Aspek
Pengetahuan gaya
dan gerak
Keterampilan
menyajikan
laporan
Sikap rasa ingin
tahu dan berfikir
kritis
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
Kriteria:
4= Sangat Baik 2= Cukup
3= Baik 1= Kurang
Penilaian = Total nilai siswa x 100
Total nilai maksimal
Contoh: 4+4+4 x 100 = 100
12
102
103
KISI-KISI SOAL KOGNITIF SIKLUS I
Kompetensi
Dasar Indikator Indikator Soal
Bentuk
Soal
No.
Soal
3.4 Memahami
hubungan antara
gaya dan gerak
3.4.1 Mengetahui
pengertian gaya dan
gerak
1. Siswa dapat
mengetahui
pengertian gaya
dan gerak
PG 1-4
Uraian 1
3.4.2 Menjelaskan
perbedaan gaya dan
gerak
2. Siswa dapat
menjelaskan
perbedaan gaya
dan gerak
PG 5
Uraian 2
104
105
106
107
108
109
LEMBAR PENILAIAN KOGNITIF (PENGETAHUAN)
SIKLUS 1
No Nama Siswa KKM Nilai
1. AL 75 10
2. CC 75 90
3. FAJ 75 85
4. JYN 75 75
5. MSN 75 75
6. MAA 75 65
7. MFD 75 90
8. MKN 75 65
9. MLMN 75 90
10. MMM 75 85
11. RLR 75 100
12. SAAH 75 50
13. SS 75 55
14. TPH 75 75
15. ZLA 75 30
16. MSA 75 50
17. DA 75 40
18. ATM 75 90
110
LEMBAR PENILAIAN PSIKOMOTORIK (KETERAMPILAN)
SIKLUS I
No Nama Siswa
Aspek
NILAI
SISWA Pengetahuan gaya
dan gerak
Keterampilan
menyajikan
laporan
Sikap rasa ingin
tahu dan berfikir
kritis
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. AL √ √ √ 75
2. CC √ √ √ 100
3. FAJ √ √ √ 75
4. JYN √ √ √ 83
5. MSN √ √ √ 75
6. MAA √ √ √ 75
7. MFD √ √ √ 100
8. MKN √ √ √ 67
9. MLMN √ √ √ 100
10. MMM √ √ √ 100
11. RLR √ √ √ 100
12. SAAH √ √ √ 75
13. SS √ √ √ 83
14. TPH √ √ √ 100
15. ZLA √ √ √ 83
16. MSA √ √ √ 67
17. DA √ √ √ 67
18. ATM √ √ √ 75
111
RUBRIK PENILAIAN AFEKTIF (SIKAP)
SIKLUS I
No Nama Siswa Jujur Menanggapi Tanggung Jawab Kerja Sama Nilai
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. AL √ √ √ √ 63
2. CC √ √ √ √ 94
3. FAJ √ √ √ √ 88
4. JYN √ √ √ √ 63
5. MSN √ √ √ √ 81
6. MAA √ √ √ √ 69
7. MFD √ √ √ √ 56
8. MKN √ √ √ √ 50
9. MLMN √ √ √ √ 94
10. MMM √ √ √ √ 63
11. RLR √ √ √ √ 94
12. SAAH √ √ √ √ 75
13. SS √ √ √ √ 81
14. TPH √ √ √ √ 94
15. ZLN √ √ √ √ 69
16. MSA √ √ √ √ 69
17. DA √ √ √ √ 56
18. ATM √ √ √ √ 81
112
CATATAN LAPANGAN PELAKSANAAN SIKLUS I
A. Lembar Observasi Guru
Nama Sekolah : MI Tarbiyatul Aulad Jombor
Guru : Suharsini, S.Ag.
Materi Pokok : Gaya dan Gerak
Kelas/ Semester : IV/ 2
Waktu Pelaksanaan : Kamis, 11 April 2019
Petunjuk : Berilah tanda ceklis (√) pada kolom yang
disediakan pada setiap tahapan pembelajaran berdasarkan pengamatan yang
dilakukan
No Aspek yang Diamati Ya Tidak
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru mengucap salam dan mengajak semua siswa berdoa
√
2. Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa
√
3. Guru menanyakan kabar dan mengabsen kehadiran siswa √
4. Guru memberikan motivasi awal kepada siswa √
5. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari √
6. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran √
7. Guru mengondisikan siswa dengan tepuk coca-cola √
Kegiatan Inti
8. Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran brainstorming √
9. Guru mengajak siswa untuk mencermati gambar √
10. Guru memberikan pertanyaan mengenai apa yang sedang dilakukan
pada gambar
√
11. Guru menstimulus siswa untuk kritis dan mengungkapkan pertanyaan
sebanyak mungkin
√
12. Guru meminta siswa mengangkat tangan sebelum mengeluarkan
pendapat √
13. Guru meminta siswa mengungkapkan pernyataannya secara lisan √
14. Guru mengklarifikasi dan memberikan penjelasan √
15. Guru memberikan topik/ tema yang akan dikaji √
16. Guru membagi siswa menjadi enam kelompok √
17. Guru menjelaskan tata cara berdiskusi √
18. Guru memberi waktu kepada siswa untuk berdiskusi √
19. Guru meminta kelompok secara bergantian mempresentasikan hasilnya √
20. Guru menumbuhkan partisipasi aktif siswa √
21. Guru memandu kelas untuk menganalisis, mengevaluasi, dan memilih
ide yang relevan √
113
22. Guru memberikan penguatan penjelasan √
23. Guru memberikan tes tertulis individu kepada siswa
√
Kegiatan Penutup
24. Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya terkait materi
yang telah disampaikan √
25. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran √
26. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari selanjutnya √
27. Guru memberikan pesan agar siswa belajar dengan giat dan sungguh-
sungguh √
28. Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dan salam √
B. Lembar Observasi Pelaksanaan Metode Pembelajaran Brainstorming
Petunjuk : berikan penilaian dengan cara memberikan keterangan pada
kolom deskripsi berdasarkan pengamatan yang dilakukan.
No. Tahapan Metode Pembelajaran
Brainstorming
Deskripsi
Pendahuluan Guru Siswa
1. Memberikan motivasi Guru belum memberikan
motivasi kepada siswa
Siswa tidak menerima
motivasi dari guru
2. Membangkitkan rasa ingin tahu Guru belum
membangkitkan rasa ingin
tahu
Siswa belum memiliki
rasa ingin tahu terhadap
materi gaya dan gerak
3. Memberikan tujuan pembelajaran
yang jelas
Guru tidak
menyampaikan tujuan
pembelajarannya
Siswa tidak memahami
tujuan dari pembelajaran
yang berlangsung
4. Banyak bertanya dan mengemukakan
berbagai pendapat
Guru kurang dalam
memberikan kesempatan
siswa untuk bertanya dan
mengemukakan pendapat
Terdapat 2 siswa yang
bertanya dan 2 siswa
yang mengemukakan
pendapat
5. Siswa terlibat penuh sejak awal Guru hanya
memperhatikan siswa
yang berada di bangku
paling depan
Beberapa siswa masih
berjalan-jalan dan belum
terfokuskan dengan
materi
Tahap Orientasi
6. Menyiapkan peralatan Guru sudah menyiapkan
peralatan
Siswa sibuk bermain
dengan teman
7. Memberitahukan prosedur/ langkah-
langkah pembelajaran
Guru belum
menyampaikan prosedur/
langkah-langkah
pembelajaran
Siswa tidak paham
prosedur/ langkah-
langkah pembelajaran
8. Memberikan kesempatan bertanya Guru belum memberikan
kesempatan bertanya
Siswa banyak yang
belum mempunyai
keberanian bertanya
9. Penyampaian tema/ masalah kepada Guru sudah Siswa sudah menerima
114
siswa menyampaikan tema
kepada siswa
tema yang akan
dipecahkan
Tahap Analisa
10. Identifikasi masalah Guru belum memberikan
arahan
Siswa belum bisa
mengidentifikasi
11. Memahami masalah yang disajikan Guru belum memberikan
arahan
Siswa tidak memahami
12. Mengidentifikasi titik keputusan Guru belum memberikan
arahan
Titik keputusan yang
diambil belum ada
Tahap Hipotesis
13. Penyampaian ide/gagasan Guru memantau
penyampaian gagasan
Siswa yang
menyampaikan gagasan
hanya beberapa saja
14.
Melatih keberanian siswa
Guru kekurangan strategi
agar siswa berani
mengemukakan gagasan
Siswa belum berani
mengemukakan gagasan
15. Aktivitas berpikir cepat dan kreatif
Guru sengaja tidak
memberi jeda waktu
Siswa belum bisa
spontan berpikir cepat
Tahap Pengeraman
16. Pemusatan terhadap ide yang telah
diungkapkan siswa lainnya
Guru sudah fokus
terhadap ide yang telah
diungkapkan siswa
lainnya
Siswa belum fokus
terhadap ide yang telah
diungkapkan siswa
lainnya
Tahap Sintesis
17. Diskusi kelas
Guru sudah membuat
diskusi kelas
Siswa sudah diskusi
dengan baik
18. Berfikir kritis
Guru menstimulus siswa Siswa belum bisa
berfikir kritis
19. Pemilahan gagasan
terbaik
Guru sudah memilah
gagasan terbaik
Siswa sudah memilah
gagasan terbaik atas
bimbingan guru
20. Aktivitas dukungan kawan
Guru memantau siswa Siswa mendukung
gagasan kawan terdekat
Tahap Verifikasi
21. Evaluasi gagasan/ pendapat
Guru mengevaluasi
pendapat
Siswa menerima
evaluasi dari guru
22.
Pemecahan masalah terbaik
Guru belum memecahkan
masalah
Siswa belum paham
mengenai pemecahan
masalahnya
Kab. Semarang, 11 April 2019
Pengamat,
Ardinimas Nurochmah
NIM. 23040 15 0011
115
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS II
Satuan Pendidikan : MI Tarbiyatul Aulad Jombor
Kelas/ Semester : IV/ 2
Tema : Daerah Tempat Tinggalku
Materi Pokok : Gaya dan Gerak
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit
Hari/ Tanggal : Jumat, 12 April 2019
A. Kompetensi Inti
KI-1 Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
KI-3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah, sekolah.
KI-4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar
3.4 Memahami hubungan antara gaya dan gerak
4.4 Menyajikan hasil percobaan tentang hubungan antara gaya dan gerak
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menyebutkan beragam gaya yang terdapat di lingkungan sekitar
2. Mengetahui perubahan gerak akibat gaya
3. Mempraktikkan beragam gaya dalam kehidupan sehari-hari
4. Menyajikan laporan hasil percobaan tentang perubahan gerak akibat gaya
116
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyebutkan beragam gaya yang terdapat di lingkungan sekitar
dengan baik
2. Siswa dapat mengetahui perubahan gerak akibat gaya dengan baik
3. Siswa dapat mempraktikkan beragam gaya dalam kehidupan dengan baik
4. Siswa dapat menyajikan hasil percobaan yang dilakukan tentang perubahan
gerak akibat gaya dengan baik
E. Materi Pembelajaran
1. Jenis-jenis gaya
a. Gaya magnet
Kekuatan yang menarik jarum, paku, atau benda logam lainnya yang
ada disekitarnya. Magnet memiliki 2 kutub yaitu kutub utara dan
selatan. Bentuk magnet beragam ada yang berbentuk jarum, ada yang
berbentuk huruf, berbentuk silinder, berbentuk lingkaran dan ada yang
berbentuk batang.
b. Gaya listrik statis
Kekuatan yang dimiliki benda yang bermuatan listrik untuk menarik
benda-benda disekitarnya. Untuk melihat adanya gaya listrik statis,
bisa dicoba dengan menggosok-gosok penggaris pada rambut kering
kita, kemudian dekatkan pada sobekan kertas, maka sobekan kertas
tersebut akan menempel pada penggaris. Penggaris bisa menarik
potongan kertas dengan gaya listrik statis.
c. Gaya otot
Kekuatan yang dihasilkan oleh otot manusia. Gaya ini sering
dilakukan pada saat kita mengangkat beban atau sedang senam di
sekolah. Apabila kita sering melakukan olahraga maka ototmu akan
bertambah besar dan kuat.
d. Gaya gravitasi bumi
Kekuatan bumi untuk menarik benda lain ke bawah. Bila kita
melempar benda ke atas, baik dari kertas, pensil atau benda lain maka
semua benda itu akan jatuh ke bawah. Berbeda bila di luar angkasa
117
para astronot tidak merasakan gaya gravitasi, akibatnya mereka akan
melayang-layang bila berada di luar angkasa.
e. Gaya pegas
Kekuatan yang ditimbulkan oleh karet atau pegas yang diregangkan.
Misalnya saat kamu bermain panahan, karet mampu mendorong anak
panah terlontar dengan cepat dan jauh.
f. Gaya gesekan
Bila kedua benda saling bergesekkan, maka antara keduanya muncul
gaya gesek. Gaya gesek bisa menguntungkan dan merugikan. Bila kita
berjalan di jalan yang kering, antara sepatu dan jalan akan muncul
gaya gesek. Gaya gesek ini membantu kita untuk bisa berjalan.
Bayangkan bila jalanan licin, maka gaya geseknya akan kecil dan kita
akan kesulitan untuk berjalan.
2. Perubahan gerak akibat gaya
a. Gerak karena gaya otot
Pada saat mengayuh sepeda, saat berolahraga, saat bermain tarik
tambang, atau menarik dan mendorong meja menggunakan kekuatan
dua tangan, dan lain-lain. Berikut dapat ditampilkan pada gambar
dibawah ini.
Gambar 1. Menarik dan Mendorong Meja
Sumber (Subekti, 2017:7)
b. Gerak karena gaya pegas
Pada saat kamu bermain ketapel, atau bermain panahan, kita
memanfaatkan karet yang diregangkan untuk memudahkan anak panah
terlontar jauh dan cepat.
c. Gerak karena gaya mesin
118
Gaya mesin, yang dimanfaatkan untuk melakukan pekerjaan berat
seperti mobil pengeruk, buldoser, dan berbagai mesin yang digunakan
dalam bidang industri.
F. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Brainstorming, ceramah, diskusi, tanya jawab,
pengamatan, dan penugasan.
G. Sumber dan Media Pembelajaran
Sumber:
1. Buku Guru kelas IV tema 8 Daerah Tempat Tinggalku
2. Buku Siswa kelas IV tema 8 Daerah Tempat Tinggalku
Media:
1. Papan tulis
2. Karet
3. Pensil
H. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengucap salam dan mengajak semua siswa
berdoa
2. Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin
doa
3. Guru menanyakan kabar dan mengabsen
kehadiran siswa
4. Guru memberikan motivasi awal kepada siswa
5. Guru menyampaikan materi/ tema yang akan
dipelajari yaitu tentang “jenis-jenis gaya”
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dari
materi yang akan dipelajari
7. Guru mengondisikan siswa dengan tepuk (tepuk
coca-cola)
10 menit
Inti 1. Guru mengulas kembali materi yang telah
disampaikan pada pertemuan sebelumnya
(mengkomunikasikan)
90 menit
119
2. Guru menyampaikan langkah-langkah
brainstorming (mengkomunikasikan)
3. Guru meminta tiga siswa maju ke depan untuk
praktik menggunakan karet dan pensil
(mengeksplorasi)
4. Guru mengajak siswa lainnya untuk
memperhatikan temannya yang sedang berada di
depan kelas (mengamati)
5. Guru memberikan pertanyaan mengenai apa yang
sedang dilakukan tiga siswa tersebut (menanya)
6. Guru menstimulus siswa untuk kritis dalam
mengungkapkan pernyataannya sebanyak
mungkin dan tidak perlu mengomentarinya
(menanya)
7. Guru meminta siswa mengangkat tangan sebelum
mengeluarkan pendapatnya (mengamati)
8. Siswa mengungkapkan pernyataannya secara lisan
(menanya)
9. Guru mengklarifikasi dan memberikan penjelasan
terkait pernyataan yang dikemukakan siswa
(mengeksplorasi)
10. Guru memberikan topik/ tema yang akan dikaji
(mengkomunikasikan)
11. Siswa dibagi menjadi enam kelompok dan
diberikan tugas untuk berdiskusi
(mengeksplorasi)
12. Sebelum berdiskusi, guru menjelaskan tata cara
berdiskusi (mengasosiasi)
13. Guru memberi waktu kepada siswa untuk
berdiskusi (mengasosiasi)
14. Guru meminta kelompok secara bergantian
mempresentasikan hasilnya dan kelompok
lainnya memperhatikan juga memberikan
tanggapan (mengeksplorasi)
15. Guru tidak perlu mengomentari tentang
komentar yang disampaikan oleh siswa
(mengkomunikasikan)
120
16. Setelah semua kelompok menyampaikan hasil
diskusi, guru memandu kelas dalam
menganalisis dan mengevaluasi ide yang telah
dikumpulkan untuk memilih ide yang relevan
(mengkomunikasikan)
17. Guru memberikan penjelasan tambahan dan
penguatan yang dikemukakan siswa tentang
materi (mengeksplorasi)
18. Guru memberikan tes tertulis individu kepada
siswa (mengkomunikasikan)
19. Guru dan siswa mengoreksi bersama-sama hasil
tes dengan bertukar lembar jawaban
(mengkomunikasikan)
Penutup 1. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya
2. Guru bersama siswa menyimpulkan materi
pembelajaran
3. Guru menginformasikan materi yang akan
dipelajari pertemuan berikutnya
4. Guru memberikan pesan agar siswa belajar
dengan giat dan sungguh-sungguh
5. Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa
dan salam
5 menit
I. Penilaian
Jenis penilaian:
1. Penilaian Sikap
Bentuk: Rubrik penilaian sikap
No Nama Siswa Jujur Menanggapi Tanggung Jawab Kerja Sama
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
121
Kriteria:
4= Sangat Baik 2= Cukup
3= Baik 1= Kurang
2. Penilain Pengetahuan
Bentuk: Tes tertulis
I. Berilah tanda (x) pada huruf A, B, C, atau D pada jawaban yang benar!
1. Gaya yang ditimbulkan oleh gaya tarik magnet bumi adalah ....
a. Gaya magnet c. Gaya gerak
b. Gaya gesek d. Gaya gravitasi
2. Anak panah yang dilepaskan dari busurnya termasuk contoh gaya
....
a. Gaya magnet c. Gaya gesek
b. Gaya gravitasi d. Gaya pegas
3. Contoh gaya gesek adalah antara ....
a. Ban mobil dan jalan raya
b. Kipas angin dan tembok
c. Buah kelapa jatuh dan tanah
d. Dua magnet yang berdekatan
4. Berikut contoh gerak karena gaya otot, kecuali ....
a. Pada saat mengayuh sepeda
b. Pada saat bermain katapel
c. Pada saat bermain tarik tambang
d. Pada saat mendorong dan menarik meja
5. Pada saat kamu bermain katapel perubahan gerak yang diakibatkan
oleh gaya adalah ....
a. Gerak karena gaya otot
b. Gerak karena gaya pegas
c. Gerak karena gaya mesin
d. Gerak karena gaya gravitasi
122
II.Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar!
1. Jelaskan yang dimaksud dengan gaya magnet!
2. Sebutkan tiga macam perubahan gerak akibat gaya beserta
contohnya (masing-masing satu)!
Kunci Jawaban
I.
1. D 4. B
2. D 5. B
3. A
II.
1. Gaya magnet adalah gaya yang berupa dorongan atau tarikan yang
disebabkan oleh magnet.
2. Perubahan gerak akibat gaya
a. Gerak karena gaya otot
Contoh: saat mengayuh sepeda
b. Gerak karena gaya pegas
Contoh: saat bermain katapel/ panahan
c. Gerak karena gaya mesin
Contoh: mobil pengeruk dan buldoser.
Pedoman Penskoran
I- Jumlah benar x 10, contoh: 5 x 10 = 50
II- Jumlah benar x 25, contoh: 2 x 25 = 50
Jumlah total: I + II
Contoh: 50 + 50 = 100
123
3. Penilaian Keterampilan
Bentuk: Rubrik penilaian jenis-jenis gaya
No Nama Siswa
Aspek
Pengetahuan gaya
dan gerak
Keterampilan
menyajikan
laporan
Sikap rasa ingin
tahu dan berfikir
kritis
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
Penilaian = Total nilai siswa x 100
Total nilai maksimal
124
KISI-KISI SOAL KOGNITIF SIKLUS II
Kompetensi Dasar Indikator Indikator
Soal
Bentuk
Soal
No.
Soal
3.4 Memahami
hubungan antara
gaya dan gerak
3.4.1 Menyebutkan
ragam gaya yang
terdapat yang
terdapat di
lingkungan sekitar
1. Siswa dapat
menyebutkan
beragam gaya
yang terdapat
di lingkungan
sekitar
PG 1-4
Uraian 1
3.4.2 Mengetahui
perubahan gerak
akibat gaya
2. Siswa dapat
menjelaskan
perbedaan
gaya dan
gerak
PG 5
Uraian 2
125
126
127
128
129
130
LEMBAR PENILAIAN KOGNITIF (PENGETAHUAN)
SIKLUS II
No Nama KKM Nilai
1. AL 75 70
2. CC 75 85
3. FAJ 75 85
4. JYN 75 90
5. MSN 75 75
6. MAA 75 80
7. MFD 75 65
8. MKN 75 90
9. MLMN 75 90
10. MMM 75 55
11. RLR 75 80
12. SAAH 75 75
13. SS 75 85
14. TPH 75 90
15. ZLA 75 55
16. MSA 75 90
17. DA 75 35
18. ATM 75 100
131
LEMBAR PENILAIAN PSIKOMOTORIK (KETERAMPILAN)
SIKLUS II
No Nama Siswa
Aspek
NILAI
SISWA Pengetahuan gaya
dan gerak
Keterampilan
menyajikan
laporan
Sikap rasa ingin
tahu dan berfikir
kritis
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. AL √ √ √ 83
2. CC √ √ √ 100
3. FAJ √ √ √ 100
4. JYN √ √ √ 83
5. MSN √ √ √ 75
6. MAA √ √ √ 75
7. MFD √ √ √ 100
8. MKN √ √ √ 67
9. MLMN √ √ √ 100
10. MMM √ √ √ 75
11. RLR √ √ √ 100
12. SAAH √ √ √ 75
13. SS √ √ √ 75
14. TPH √ √ √ 75
15. ZLA √ √ √ 83
16. MSA √ √ √ 67
17. DA √ √ √ 67
18. ATM √ √ √ 100
132
RUBRIK PENILAIAN AFEKTIF (SIKAP)
SIKLUS II
No Nama
Siswa
Jujur Disiplin Tanggung
Jawab Kerja Sama
Nilai
Siswa
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. AL √ √ √ √ 69
2. CC √ √ √ √ 94
3. FAJ √ √ √ √ 88
4. JYN √ √ √ √ 69
5. MSN √ √ √ √ 88
6. MAA √ √ √ √ 75
7. MFD √ √ √ √ 75
8. MKN √ √ √ √ 69
9. MLMN √ √ √ √ 94
10. MMM √ √ √ √ 63
11. RLR √ √ √ √ 88
12. SAAH √ √ √ √ 75
13. SS √ √ √ √ 75
14. TPH √ √ √ √ 94
15. ZLA √ √ √ √ 75
16. MSA √ √ √ √ 81
17. DA √ √ √ √ 63
18. APM √ √ √ √ 94
133
CATATAN LAPANGAN PELAKSANAAN SIKLUS II
A. Lembar Observasi Guru
Nama Sekolah : MI Tarbiyatul Aulad Jombor
Guru : Suharsini, S.Ag.
Materi Pokok : Gaya dan Gerak
Kelas/ Semester : IV/ 2
Waktu Pelaksanaan : Jumat, 12 April 2019
Petunjuk : Berilah tanda ceklis (√) pada kolom yang
disediakan pada setiap tahapan pembelajaran berdasarkan pengamatan yang
dilakukan
No Aspek yang Diamati Ya Tidak
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru mengucap salam dan mengajak semua siswa berdoa √
2. Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa √
3. Guru menanyakan kabar dan mengabsen kehadiran siswa √
4. Guru memberikan motivasi awal kepada siswa √
5. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari √
6. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran √
7. Guru mengondisikan siswa dengan tepuk coca-cola √
Kegiatan Inti
8. Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran brainstorming √
9. Guru mengajak siswa untuk mencermati gambar √
10. Guru memberikan pertanyaan mengenai apa yang sedang dilakukan
pada gambar
√
11. Guru menstimulus siswa untuk kritis dan mengungkapkan pertanyaan
sebanyak mungkin
√
12. Guru meminta siswa mengangkat tangan sebelum mengeluarkan
pendapat √
13. Guru meminta siswa mengungkapkan pernyataannya secara lisan √
14. Guru mengklarifikasi dan memberikan penjelasan √
15. Guru memberikan topik/ tema yang akan dikaji √
16. Guru membagi siswa menjadi enam kelompok √
17. Guru menjelaskan tata cara berdiskusi √
18. Guru memberi waktu kepada siswa untuk berdiskusi √
19. Guru meminta kelompok secara bergantian mempresentasikan hasilnya √
20. Guru menumbuhkan partisipasi aktif siswa √
21. Guru memandu kelas untuk menganalisis, mengevaluasi, dan memilih
ide yang relevan √
22. Guru memberikan penguatan penjelasan √
23. Guru memberikan tes tertulis individu kepada siswa √
134
Kegiatan Penutup
24. Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya terkait materi
yang telah disampaikan √
25. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran √
26. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari selanjutnya √
27. Guru memberikan pesan agar siswa belajar dengan giat dan sungguh-
sungguh √
28. Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dan salam √
B. Lembar Observasi Pelaksanaan Metode Pembelajaran Brainstorming
Petunjuk : berikan penilaian dengan cara memberikan keterangan pada
kolom deskripsi berdasarkan pengamatan yang dilakukan.
No. Tahapan Metode Pembelajaran
Brainstorming Deskripsi
Pendahuluan Guru Siswa
1. Memberikan motivasi positif
Guru memberikan
motivasi positif kepada
siswa
Terdapat 2 siswa yang
tidak memperhatikan
2. Membangkitkan rasa ingin tahu Guru sudah
membangkitkan rasa ingin
tahu
Siswa sudah memiliki
rasa ingin tahu terhadap
materi
3. Memberikan tujuan pembelajaran yang
jelas
Guru sudah
menyampaikan tujuan
pembelajarannya
Siswa memahami tujuan
dari pembelajaran yang
berlangsung
4. Banyak bertanya dan mengemukakan
berbagai pendapat
Guru sudah memberikan
kesempatan siswa untuk
bertanya dan
mengemukakan pendapat
Terdapat 11 siswa yang
bertanya dan 14 siswa
yang mengemukakan
pendapat
5. Siswa terlibat penuh sejak awal Guru belum melibatkan
siswa secara penuh
Terdapat 2 siswa masih
berjalan-jalan dan belum
terfokuskan dengan
materi
Tahap Orientasi
6. Menyiapkan peralatan Guru sudah menyiapkan
peralatan
Siswa membantu guru
menyiapkan peralatan
7. Memberitahukan prosedur/ langkah-
langkah pembelajaran
Guru sudah
menyampaikan langkah-
langkah pembelajaran
Siswa cukup paham
langkah-langkah
pembelajaran
8. Memberikan kesempatan bertanya Guru sudah memberikan
kesempatan bertanya
Siswa sudah cukup
berani bertanya kepada
guru
9. Penyampaian tema/ masalah kepada
siswa
Guru sudah
menyampaikan tema
kepada siswa
Siswa sudah menerima
tema yang akan
dipecahkan
Tahap Analisa
10. Identifikasi masalah Guru sudah memberikan
arahan
Siswa kurang bisa
mengidentifikasi tema
135
yang disajikan
11. Memahami masalah yang disajikan Guru sudah memberikan
arahan
Siswa kurang paham
mengenai tema yang
disajikan
12. Mengidentifikasi titik keputusan Guru belum memberikan
keputusan
Siswa belum terlalu
paham keputusan yang
diambil oleh guru
Tahap Hipotesis
13. Penyampaian ide/gagasan Guru memantau
penyampaian gagasan
Terdapat 14 siswa yang
sudah menyampaikan
gagasan
14.
Melatih keberanian siswa
Guru sudah memberikan
stimulus agar siswa berani
mengemukakan gagasan
Terdapat 4 siswa yang
belum berani
mengemukakan gagasan
15.
Aktivitas berpikir cepat dan kreatif
Guru berusaha
memberikan stimulus
kepada siswa
Siswa cukup dapat
berpikir cepat
Tahap Pengeraman
16.
Pemusatan terhadap ide yang telah
diungkapkan siswa lainnya
Guru sudah fokus terhadap
ide yang diberikan oleh
siswa
Siswa sudah cukup fokus
terhadap ide yang
diungkapkan siswa
lainnya
Tahap Sintesis
17.
Diskusi kelas
Guru belum membentuk
diskusi kelas untuk
pemilihan keputusan
Siswa belum diskusi di
dalam kelas untuk
pemilihan keputusan
18. Berfikir kritis
Guru menstimulus siswa Siswa sudah cukup
berpikir kritis
19.
Pemilahan ide terbaik
Guru sudah memilah
gagasan terbaik
Siswa sudah belum
belajar memilah gagasan
terbaik
20.
Aktivitas dukungan kawan
Guru memantau siswa Siswa belum terlalu
mendukung gagasan
kawan
Tahap Verifikasi
21. Evaluasi gagasan/ pendapat
Guru mengevaluasi
pendapat secara individual
Siswa tidak menerima
evaluasi dari guru
22.
Pemecahan masalah terbaik
Guru sudah melakukan
pemilihan keputusan
Siswa belum terlalu
paham mengenai
pemilihan keputusan
Kab. Semarang, 12 April 2019
Pengamat,
Ardinimas Nurochmah
NIM. 23040 15 0011
136
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS III
Satuan Pendidikan : MI Tarbiyatul Aulad Jombor
Kelas/ Semester : IV/ 2
Tema : Daerah Tempat Tinggalku
Materi Pokok : Gaya dan Gerak
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit
Hari/ Tanggal : Selasa, 16 April 2019
A. Kompetensi Inti
KI-1 Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
KI-3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah, sekolah.
KI-4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar
3.4 Memahami hubungan antara gaya dan gerak
2.4 Menyajikan hasil percobaan tentang hubungan antara gaya dan gerak
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menjelaskan pengaruh gaya terhadap gerak benda
2. Menyebutkan contoh pengaruh gaya terhadap gerak benda
3. Mempraktikkan pengaruh gaya terhadap gerak benda
4. Menyajikan laporan hasil percobaan tentang hubungan antara gaya gerak
137
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan pengaruh gaya terhadap gerak benda dengan baik
2. Siswa dapat menyebutkan contoh pengaruh gaya terhadap gerak benda
dalam dengan baik
3. Siswa dapat mempraktikkan pengaruh gaya terhadap gerak benda dengan
baik
4. Siswa dapat menyajikan hasil percobaan tentang hubungan antara gaya
dan gerak dengan baik
E. Materi Pembelajaran
1. Pengaruh Gaya terhadap Gerak Benda
a. Gaya pada benda yang diam
Kedua orang saling mendorong meja secara berlawanan dengan
kekuatan sama akan menyebabkan benda tersebut diam. Walau kedua
orang masing-masing mengeluarkan gaya, akan tetapi karena arah
gayanya saling berlawanan maka total gayanya jadi mengecil atau
saling menghilangkan. Benda yang diam bisa bergerak atau sebaliknya
bila diberi gaya.
Perhatikan gambar berikut!
Gambar 1. Gerakan Menendang Bola
Sumber (Subekti, 2017:65)
Benda diam menjadi bergerak, misalnya: bola akan bergerak bila
diberi gaya otot berupa lemparan atau tendangan.
138
b. Gaya pada benda bergerak
Perhatikan gambar berikut!
Gambar 2. Bus bergerak kemudian berhenti
Sumber (Subekti, 2017:124)
Benda bergerak menjadi diam, misalnya: pada peristiwa itu
pak sopir melakukan gaya dengan menginjak rem bus. Dengan
gaya yang dilakukan pak sopir bus menjadi lambat, lalu berhenti.
c. Gaya pada benda yang menyebabkan perubahan arah gerak
Pada saat kita mengendarai sepeda, maka sepeda dapat
dibelokkan arah gerakannya karena adanya suatu gaya tarik dan
gaya otot yang membelokkan stang sepeda, atau pada saat kita
bermain bola yang dapat merubah arah bola yang disebabkan oleh
tendangan, lemparan, atau pukulan dari pemain. Sehingga, pemain
memberikan gaya pada bola tersebut berubah arah. Disini gaya
berperan untuk mengubah arah dari benda yang bergerak.
Perhatikan gambar berikut!
Gambar 3. Melempar bola
Sumber (Subekti, 2017:125)
139
2. Hubungan antara gaya dan gerak benda
a. Tinjauan gaya pada sepeda
Pada saat mengayuh sepeda ternyata ada banyak gaya yang
dihasilkan, seperti gaya gesekan dan gaya otot. Coba kamu perhatikan
gambar dibawah ini!
Gambar 4. Mengayuh Sepeda
Sumber (Subekti, 2017:19)
Pada saat kaki mengayuh tentu orang tersebut mempergunakan
gaya otot. Sedangkan yang membuat roda berputar adalah akibat
adanya gaya gesek antara pusat pedal dengan rantai. Gaya gesek juga
terjadi antara rantai dengan pusat roda yang menyebabkan roda dapat
berputar ke depan.
b. Tinjauan gaya pada mesin jahit
Gaya-gaya pada mesin jahit ada banyak diantaranya:
Gaya mesin: pada umumnya mesin jahit saat ini menggunakan mesin
untuk pengoperasiannya.
Gaya listrik: mesin yang ada pada mesin jahit dan dapat digerakkan bila
ada listrik yang mengalir.
Gaya gesek, gaya otot dan bila ditinjau lebih dalam maka akan
ditemukan banyak gaya yang dimanfaatkan oleh mesin ini.
c. Tinjauan gaya pada senapan mainan
Gaya yang dominan bekerja pada senapan mainan adalah gaya
pegas, karena yang membuat peluru panah bergerak ke luar adalah
akibat adanya pegas atau per di dalam senapan mainan. Sehingga pada
140
saat peluru panah dimasukkan dan ditekan, maka pegas di dalam
senapan tertekan, dan ketika pelatuk ditarik maka pegas akan terlontar
ke depan.
F. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Brainstorming, ceramah, diskusi, tanya jawab,
pengamatan, dan penugasan.
G. Sumber dan Media Pembelajaran
Sumber:
1. Buku Guru kelas IV tema 8 Daerah Tempat Tinggalku
2. Buku Siswa kelas IV tema 8 Daerah Tempat Tinggalku
Media:
1. Papan tulis
2. Bola
3. Alat tulis
H. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengucap salam dan mengajak
semua siswa berdoa
2. Guru menunjuk salah satu siswa untuk
memimpin doa
3. Guru menanyakan kabar dan mengabsen
kehadiran siswa
4. Guru memberikan motivasi awal kepada
siswa
5. Guru menyampaikan materi/tema yang
akan dipelajari yaitu tentang “pengaruh
gaya terhadap gerak benda”
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
dari materi yang akan dipelajari
7. Guru mengondisikan siswa dengan tepuk
10 menit
141
(tepuk coca-cola)
Inti 1. Guru mengulas kembali materi yang telah
disampaikan pada pertemuan sebelumnya
(mengkomunikasikan)
2. Guru menyampaikan langkah-langkah
brainstorming (mengkomunikasikan)
3. Guru meminta dua siswa maju ke depan
untuk praktik melempar dan menangkap
bola (mengeksplorasi)
4. Guru mengajak siswa lainnya untuk
memperhatikan temannya yang sedang
berada di depan kelas (mengamati)
5. Guru memberikan pertanyaan mengenai
apa yang sedang dilakukan dua siswa
tersebut (menanya)
6. Guru menstimulus siswa untuk kritis
dalam mengungkapkan pernyataannya
sebanyak mungkin dan tidak perlu
mengomentarinya (menanya)
7. Guru meminta siswa mengangkat tangan
sebelum mengeluarkan pendapatnya
(mengamati)
8. Siswa mengungkapkan pernyataannya
secara lisan (menanya)
9. Guru mengklarifikasi dan memberikan
penjelasan terkait pernyataan yang
dikemukakan siswa (mengeksplorasi)
10. Guru memberikan topik/ tema yang
akan dikaji (mengkomunikasikan)
11. Siswa dibagi menjadi enam kelompok
dan diberikan tugas untuk berdiskusi
90 menit
142
(mengeksplorasi)
12. Sebelum berdiskusi, guru menjelaskan
tata cara berdiskusi (mengasosiasi)
13. Guru memberi waktu kepada siswa
untuk berdiskusi (mengasosiasi)
14. Guru meminta kelompok secara
bergantian mempresentasikan hasilnya
dan kelompok lainnya memperhatikan
juga memberikan tanggapan
(mengeksplorasi)
15. Guru tidak perlu mengomentari tentang
komentar yang disampaikan oleh siswa
(mengkomunikasikan)
16. Setelah semua kelompok
menyampaikan hasil diskusi, guru
memandu kelas dalam menganalisis dan
mengevaluasi ide yang telah
dikumpulkan untuk memilih ide yang
relevan (mengkomunikasikan)
17. Guru memberikan penjelasan tambahan
dan penguatan yang dikemukakan siswa
tentang materi (mengeksplorasi)
18. Guru memberikan tes tertulis individu
kepada siswa (mengkomunikasikan)
19. Guru dan siswa mengoreksi bersama-
sama hasil tes dengan bertukar lembar
jawaban (mengkomunikasikan)
Penutup 1. Siswa diberikan kesempatan untuk
bertanya
2. Guru bersama siswa menyimpulkan
materi pembelajaran
5 menit
143
3. Guru memberikan pesan agar siswa
belajar dengan giat dan sungguh-sungguh
4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan
berdoa dan salam
I. Penilaian
Jenis penilaian:
1. Penilaian Sikap
Bentuk: Rubrik penilaian sikap
No Nama Siswa Jujur Menanggapi Tanggung Jawab Kerja Sama
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
Kriteria:
4= Sangat Baik 2= Cukup
3= Baik 1= Kurang
Pedoman Penskoran:
Penilaian = Total nilai siswa x 100
Total nilai maksimal
Contoh:
Nilai = 4 + 4 + 4 + 4 x 100 = 100
16
144
2. Penilain Pengetahuan
Bentuk: Tes tertulis
I.Berilah tanda (x) pada huruf A, B, C, atau D pada jawaban yang benar!
1. Piring yang dilempar jatuh kemudian pecah, hal itu membuktikan
bahwa ...
a. Gaya dapat mengubah bentuk benda
b. Gaya dapat membuat benda diam menjadi bergerak
c. Gaya dapat membuat benda bergerak menjadi diam
d. Gaya dapat mengubah arah benda
2. Contoh gaya dapat mengubah arah benda adalah ...
a. Melempar buah
b. Menyetir mobil
c. Membuat kue
d. Menanak nasi
3. Contoh gaya dapat mengubah bentuk benda adalah ...
a. Bermain plastisin
b. Bermain mobil-mobilan
c. Bermain boneka
d. Bermain lompat tali
4. Pada kincir angin, kincir dapat bergerak karena adanya ...
a. Gaya gesek angin
b. Gaya dorong angin
c. Gaya tarik angin
d. Gaya pegas angin
5. Benda yang mudah berubah bentuk ketika diberikan gaya adalah ...
a. Batu c. Kaca
b. Kayu d. Bata
II.Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar!
1. Jelaskan tinjauan gaya pada sepeda!
2. Sebutkan hal-hal yang dapat mempengaruhi gerak benda!
145
Kunci Jawaban
I.
1. A
2. B
3. A
4. B
5. C
II.
1. Pada saat mengayuh sepeda ternyata ada banyak gaya yang dihasilkan,
seperti gaya gesekan dan gaya otot.
2. Pengaruh gaya terhadap gerak benda
a. Gaya pada benda yang diam
b. Gaya pada benda yang bergerak
c. Gaya pada benda yang menyebabkan perubahan arah gerak.
Pedoman Penskoran
I. Jumlah benar x 10, contoh: 5 x 10 = 50
II. Jumlah benar x 25, contoh: 2 x 25 = 50
Jumlah total: I + II
Contoh: 50 + 50 = 100
3. Penilaian Keterampilan
Bentuk: Rubrik penilaian percobaan tarikan dan dorongan
No Nama Siswa
Aspek
Pengetahuan gaya
dan gerak
Keterampilan
menyajikan
laporan
Sikap rasa ingin
tahu dan berfikir
kritis
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
146
Kriteria:
4= Sangat Baik 2= Cukup
3= Baik 1= Kurang
Penilaian = Total nilai siswa x 100
Total nilai maksimal
Contoh: 4+4+4 x 100 = 100
12
147
KISI-KISI SOAL KOGNITIF SIKLUS III
Kompetensi Dasar Indikator Indikator Soal Bentuk
Soal
No.
Soal
3.4 Memahami
hubungan antara
gaya dan gerak
3.4.1 Menjelaskan
pengaruh gaya terhadap
gerak benda
1. Siswa dapat
menjelaskan
pengaruh gaya
terhadap gerak
benda
PG 1-4-
5
Uraian 2
3.4.2 Menyebutkan
contoh pengaruh gaya
terhadap gerak benda
2. Siswa dapat
menyebutkan
contoh
pengaruh gaya
terhadap gerak
benda
PG 2-3
Uraian 1
148
149
150
151
LEMBAR PENILAIAN KOGNITIF (PENGETAHUAN)
SIKLUS III
No Nama KKM Nilai
1. AL 75 80
2. CC 75 85
3. FAJ 75 95
4. JYN 75 75
5. MSN 75 90
6. MAA 75 95
7. MFD 75 80
8. MKN 75 75
9. MLMN 75 95
10. MMM 75 65
11. RLR 75 80
12. SAAH 75 85
13. SS 75 90
14. TPH 75 100
15. ZLA 75 65
16. MSA 75 75
17. DA 75 75
18. ATM 75 80
152
LEMBAR PENILAIAN PSIKOMOTORIK (KETERAMPILAN)
SIKLUS III
No Nama Siswa
Aspek
NILAI
SISWA Pengetahuan gaya
dan gerak
Keterampilan
menyajikan
laporan
Sikap rasa ingin
tahu dan berfikir
kritis
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. AL √ √ √ 75
2. CC √ √ √ 83
3. FAJ √ √ √ 92
4. JYN √ √ √ 83
5. MSN √ √ √ 83
6. MAA √ √ √ 83
7. MFD √ √ √ 75
8. MKN √ √ √ 92
9. MLMN √ √ √ 92
10. MMM √ √ √ 75
11. RLR √ √ √ 92
12. SAAH √ √ √ 83
13. SS √ √ √ 92
14. TPH √ √ √ 92
15. ZLA √ √ √ 92
16. MSA √ √ √ 92
17. DA √ √ √ 83
18. ATM √ √ √ 92
153
RUBRIK PENILAIAN AFEKTIF (SIKAP)
SIKLUS III
No Nama
Siswa
Jujur Menanggapi Tanggung Jawab Kerja Sama Nilai
Siswa
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. AL √ √ √ √ 81
2. CC √ √ √ √ 100
3. FAJ √ √ √ √ 94
4. JYN √ √ √ √ 75
5. MSN √ √ √ √ 94
6. MAA √ √ √ √ 88
7. MFD √ √ √ √ 81
8. MKN √ √ √ √ 81
9. MLMN √ √ √ √ 100
10. MMM √ √ √ √ 81
11. RLR √ √ √ √ 94
12. SAAH √ √ √ √ 81
13. SS √ √ √ √ 88
14. TPH √ √ √ √ 94
15. ZLA √ √ √ √ 88
16. MSA √ √ √ √ 88
17. DA √ √ √ √ 75
18. APM √ √ √ √ 94
154
CATATAN LAPANGAN PELAKSANAAN SIKLUS III
A. Lembar Observasi Guru
Nama Sekolah : MI Tarbiyatul Aulad Jombor
Guru : Suharsini, S.Ag.
Materi Pokok : Gaya dan Gerak
Kelas/ Semester : IV/ 2
Waktu Pelaksanaan : Selasa, 16 April 2019
Petunjuk : Berilah tanda ceklis (√) pada kolom yang
disediakan pada setiap tahapan pembelajaran berdasarkan pengamatan yang
dilakukan
No Aspek yang Diamati Ya Tidak
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru mengucap salam dan mengajak semua siswa berdoa √
2. Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa √
3. Guru menanyakan kabar dan mengabsen kehadiran siswa √
4. Guru memberikan motivasi awal kepada siswa √
5. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari √
6. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran √
7. Guru mengondisikan siswa dengan tepuk coca-cola √
Kegiatan Inti
8. Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran brainstorming √
9. Guru mengajak siswa untuk mencermati gambar √
10. Guru memberikan pertanyaan mengenai apa yang sedang dilakukan
pada gambar
√
11. Guru menstimulus siswa untuk kritis dan mengungkapkan pertanyaan
sebanyak mungkin
√
12. Guru meminta siswa mengangkat tangan sebelum mengeluarkan
pendapat √
13. Guru meminta siswa mengungkapkan pernyataannya secara lisan √
14. Guru mengklarifikasi dan memberikan penjelasan √
15. Guru memberikan topik/ tema yang akan dikaji √
16. Guru membagi siswa menjadi enam kelompok √
17. Guru menjelaskan tata cara berdiskusi √
18. Guru memberi waktu kepada siswa untuk berdiskusi √
19. Guru meminta kelompok secara bergantian mempresentasikan hasilnya √
20. Guru menumbuhkan partisipasi aktif siswa √
21. Guru memandu kelas untuk menganalisis, mengevaluasi, dan memilih
ide yang relevan √
22. Guru memberikan penguatan penjelasan √
23. Guru memberikan tes tertulis individu kepada siswa √
155
Kegiatan Penutup
24. Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya terkait materi
yang telah disampaikan √
25. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran √
26. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari selanjutnya √
27. Guru memberikan pesan agar siswa belajar dengan giat dan sungguh-
sungguh √
28. Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dan salam √
B. Lembar Observasi Pelaksanaan Metode Pembelajaran Brainstorming
Petunjuk : berikan penilaian dengan cara memberikan keterangan pada
kolom deskripsi berdasarkan pengamatan yang dilakukan.
No. Tahapan Metode Pembelajaran
Brainstorming Deskripsi
Pendahuluan Guru Siswa
1. Memberikan motivasi positif
Guru memberikan
motivasi positif kepada
siswa
Terdapat 2 siswa yang
tidak memperhatikan
2. Membangkitkan rasa ingin tahu Guru sudah
membangkitkan rasa ingin
tahu
Siswa sudah memiliki
rasa ingin tahu terhadap
materi
3. Memberikan tujuan pembelajaran yang
jelas
Guru sudah
menyampaikan tujuan
pembelajarannya
Siswa memahami tujuan
dari pembelajaran yang
berlangsung
4. Banyak bertanya dan mengemukakan
berbagai pendapat
Guru sudah memberikan
kesempatan siswa untuk
bertanya dan
mengemukakan pendapat
Terdapat 12 siswa yang
bertanya dan 17 siswa
yang mengemukakan
pendapat
5. Siswa terlibat penuh sejak awal Guru sudah melibatkan
siswa secara penuh
Siswa sudah terlibat
secara penuh
Tahap Orientasi
6. Menyiapkan peralatan Guru sudah menyiapkan
peralatan
Siswa membantu guru
menyiapkan peralatan
7. Memberitahukan prosedur/ langkah-
langkah pembelajaran
Guru sudah
menyampaikan langkah-
langkah pembelajaran
Siswa cukup paham
langkah-langkah
pembelajaran
8. Memberikan kesempatan bertanya Guru sudah memberikan
kesempatan bertanya
Siswa sudah cukup
berani bertanya kepada
guru
9. Penyampaian tema/ masalah kepada
siswa
Guru sudah
menyampaikan tema
kepada siswa
Siswa sudah menerima
tema yang akan
dipecahkan
Tahap Analisa
10. Identifikasi masalah Guru sudah memberikan
arahan
Siswa sudah bisa
mengidentifikasi tema
yang disajikan
11. Memahami masalah yang disajikan Guru sudah memberikan
arahan
Siswa paham mengenai
tema yang disajikan
156
12. Mengidentifikasi titik keputusan Guru sudah melakukan
pengambilan keputusan
bersama siswa
Siswa sudah terlibat
dalam pengambilan
keputusan
Tahap Hipotesis
13. Penyampaian ide/gagasan Guru memantau
penyampaian gagasan
Terdapat 17 siswa yang
sudah menyampaikan
gagasan
14.
Melatih keberanian siswa
Guru sudah memberikan
stimulus agar siswa berani
mengemukakan gagasan
Terdapat 1 siswa yang
belum berani
mengemukakan gagasan
15.
Aktivitas berpikir cepat dan kreatif
Guru berusaha
memberikan stimulus
kepada siswa
Siswa cukup dapat
berpikir cepat
Tahap Pengeraman
16.
Pemusatan terhadap ide yang telah
diungkapkan siswa lainnya
Guru sudah fokus terhadap
ide yang diberikan oleh
siswa
Siswa sudah cukup fokus
terhadap ide yang
diungkapkan siswa
lainnya
Tahap Sintesis
17.
Diskusi kelas
Guru sudah membentuk
diskusi kelas untuk
pemilihan keputusan
Siswa mengikuti diskusi
di dalam kelas untuk
pemilihan keputusan
18. Berfikir kritis
Guru menstimulus siswa Siswa sudah cukup
berpikir kritis
19. Pemilahan ide terbaik
Guru sudah memilah
gagasan terbaik
Siswa belajar memilah
gagasan terbaik
20. Aktivitas dukungan kawan
Guru memantau siswa Siswa mendukung
gagasan kawan
Tahap Verifikasi
21. Evaluasi gagasan/ pendapat
Guru mengevaluasi
pendapat secara klasikal
Siswa menerima evaluasi
dari guru
22. Pemecahan masalah terbaik
Guru sudah melakukan
pemilihan keputusan
Siswa paham mengenai
pemilihan keputusan
Kab. Semarang, 16 April 2019
Pengamat,
Ardinimas Nurochmah
NIM. 23040 15 0011
157
158
DOKUMENTASI PELAKSANAAN PENELITIAN
Gambar 1. Kegiatan Awal Pembelajaran
Gambar 2. Siswa Berdiskusi Membuat Laporan
Gambar 3. Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi Siklus I
159
Gambar 4. Siswa Melakukan Praktik Siklus II
Gambar 5. Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi Siklus II
Gambar 6. Siswa Mengeluarkan Pendapat
160
Gambar 7. Siswa Melakukan Praktik Siklus III
Gambar 8. Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi Siklus III
Gambar 9. Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusi
top related