penggunaan sebagian tepung tapioka sebagai …
Post on 16-Oct-2021
15 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGGUNAAN SEBAGIAN TEPUNG TAPIOKA SEBAGAI PENGGANTI
SEBAGIAN TEPUNG BERAS KETAN DALAM PEMBUATAN LADU
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan
Program Diploma III
Program Studi Manajemen Patiseri
Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
Oleh:
RIZKY KRISTANTI
NIM 201621618
PROGRAM STUDI
MANAJEMEN PATISERI
SEKOLAH TINGGI PARIWISATA
BANDUNG
2019
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL SKRIPSI/PROYEK AKHIR/TUGAS AKHIR
PENGGUNAAN SEBAGIAN TEPUNG TAPIOKA SEBAGAI PENGGANTI
SEBAGIAN
TEPUNG BERAS KETAN PUTIH DALAM PEMBUATAN LADU
NAMA : RIZKY KRISTANTI
NIM 201621618
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN PATISERI
Pembimbing I,
Djauhar Arifin S., SST.Par., MM. NIP. 19590713 199103 1 001
Pembimbing II,
Teddy Chandra, Dr., M.Pd. NIP. 19820707 201101 1 005
Bandung, 20 Agustus 2019
Mengetahui,
Plh. Kabag, Administrasi Akademik dan
Kemahasiswaan,
Andar Danovan L. Goeltom, S.Sos., M.Sc. NIP. 19710506 199803 1 001
Menyetujui, Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata
NHI Bandung
Faisal, MM.Par.,CHE. NIP. 19730706 199503 1 001
PERNYATAAN MAHASISWA
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :
Nama : Rizky Kristanti
Tempat/Tanggal Lahir : Garut, 14 Agustus 1998
NIM 201621618
Program Studi : Manajemen Patiseri
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Tugas Akhir/Proyek Akhir/Skripsi yang berjudul:
PENGGUNAAN SEBAGIAN TEPUNG TAPIOKA SEBAGAI
PENGGANTI SEBAGIAN TEPUNG BERAS KETAN PUTIH DALAM
PEMBUATAN LADU
ini adalah merupakan hasil karya dan hasil penelitian saya sendiri, bukan
merupakan hasil penjiplakan, pengutipan, penyusunan oleh orang atau pihak
lain atau cara-cara lain yang tidak sesuai dengan ketentuan akademik yang
berlaku di STP Bandung dan etika yang berlaku dalam masyarakat keilmuan
kecuali arahan dari Tim Pembimbing.
2. Dalam Tugas Akhir/Proyek Akhir/Skripsi ini tidak terdapat karya atau
pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang atau pihak lain kecuali
secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah
dengan disebutkan sumber, nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar
pustaka.
3. Surat Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, apabila dalam naskah
Tugas Akhir/Proyek Akhir/Skripsi ini ditemukan adanya pelanggaran atas
apa yang saya nyatakan di atas, atau pelanggaran atas etika keilmuan,
dan/atau ada klaim terhadap keaslian naskah ini, maka saya bersedia
menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh
karena karya tulis ini dan sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku
di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung ini serta peraturan-peraturan terkait
lainnya.
4. Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Bandung, 20 Agustus 2019
Yang membuat pernyataan,
Materai Rp. 6000,-
RIZKY KRISTANTI
NIM 201621618
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena dengan rahmat-Nya yang berlimpah penulis dapat menyelesaikan tugas
akhir eksperimen dengan judul “PENGGUNAAN SEBAGIAN TEPUNG
TAPIOKA SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN TEPUNG BERAS KETAN
PUTIH DALAM PEMBUATAN LADU”. Dengan berkat-Nya penulis diberi
kekuatan untuk melewati seluruh proses pembentukan tugas akhir.
Tugas akhir ini merupakan laporan dari kegiatan eksperimen yang
dilakukan oleh penulis untuk memenuhi syarat kelulusan studi program D3
Program Studi Manajemen Patiseri di Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung.
Dalam proses penulisan tugas akhir yang berjudul “PENGGUNAAN
SEBAGIAN TEPUNG TAPIOKA SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN
TEPUNG BERAS KETAN PUTIH DALAM PEMBUATAN LADU” ini, penulis
telah menerima banyak bantuan dari beberapa pihak. Maka dari itu, penulis
hendak menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu. Penulis ucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Faisal, MM. Par. CHE. selaku Ketua Sekolah Tinggi
Pariwisata NHI Bandung.
2. Bapak Andar Danova L. Goeltom, S.Sos., M.Sc. selaku Ketua
Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan di Sekolah
Tinggi Pariwisata NHI Bandung.
3. Bapak Tedi Sutadi, S.ST.Par., MM.Par., selaku Ketua Program Studi
Manajemen Patiseri.
4. Bapak Djauhar Arifin, SST.Par., MM. selaku Pembimbing I yang
telah memberi masukan dan membimbing penulis.
5. Bapak Teddy Chandra, Dr., M.Pd. selaku Pembimbing II yang telah
memberi masukan dan membimbing penulis.
6. Seluruh dosen yang telah mengajar penulis selama masa kuliah baik
dari dalam program studi Manajemen Patiseri mau pun dari luar
program studi.
i
7. Orang tua dan keluarga penulis yang tidak pernah lelah mendukung
penulis baik secara moral mau pun finansial.
8. Sigit Wijanarko dan Grace Adeline yang memberi banyak dukungan
moral dan motivasi untuk terus berjuang selama berkuliah.
9. D. Anisa Sunija yang telah banyak membantu penulis mencari buku
referensi.
10. Segenap karyawan Perpustakaan Sekolah Tinggi Pariwisata NHI
Bandung atas pelayanan yang dirasakan penulis.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati seluruh pihak yang telah
membantu penulis dalam penyusunan tugas akhir ini. Akhir kata, penulis berharap
tugas akhir ini dapat menjadi karya tulis yang dapat dimanfaatkan oleh pembaca.
Bandung, 20 Agustus 2019
Rizky Kristanti
Penulis
ii
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ I
DAFTAR ISI ........................................................................................................ III
DAFTAR TABEL ................................................................................................ V
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... VI
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... VII
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 8
A. Latar Belakang Penelitian ............................................................................... 8
B. Pertanyaan Penelitian .................................................................................... 10
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 10
D. Metode Penelitian.......................................................................................... 11
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 12
F. Teknik Pengukuran Data dan Teknik Analisis Data ...................................... 13
G. Lokasi dan Waktu......................................................................................... 15
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN DAN PROSEDUR PERCOBAAN .. 16
A. Pengenalan Tepung Tapioka ......................................................................... 16
B. Pengenalan Ladu ........................................................................................... 21
C. Pengenalan Alat dan Bahan .......................................................................... 22
1. Alat ............................................................................................................ 22
2. Bahan......................................................................................................... 24
D. Prosedur Percobaan ....................................................................................... 28
1. Pra Eksperimen ......................................................................................... 28
2. Standar Resep ............................................................................................ 30
3. Tahapan Percobaan ................................................................................... 33
E. Tinjauan Aspek Organoleptik ....................................................................... 33
iv
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 35
A. Hasil Observasi dan Hasil Uji Panelis Mengenai Aspek Rasa Ladu ............ 35
B. Hasil Observasi dan Hasil Uji Panelis Mengenai Aspek Warna Ladu ......... 37
C. Hasil Observasi dan Hasil Uji Panelis Mengenai Aspek Tekstur Ladu ........ 38
D. Hasil Observasi dan Hasil Uji Panelis Mengenai Aspek Aroma Ladu ......... 39
E. Kesulitan dan Hambatan ............................................................................... 40
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN............................................................. 42
A. Kesimpulan ................................................................................................... 42
B. Saran .............................................................................................................. 43
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 44
BIODATA PENULIS .................................................................................... 10550
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Skala Hedonik dan Skala Numerik........................................................14
Tabel 2. 1 Kandungan Unsur Gizi Pada Ubi Kayu dan Tepung Tapioka ............. 17
Tabel 2. 2 Rendemen Produk Tepung Tapioka ..................................................... 20
Tabel 2. 3 Alat-alat Eksperimen ........................................................................... 22
Tabel 2. 4 Pra Eksperimen Tepung Tapioka dalam Pembuatan Ladu .................. 28
Tabel 2. 5 Rancangan Eksperimen ........................................................................ 30
Tabel 2. 6 Standar Resep Ladu Pembanding ........................................................ 30
Tabel 2. 7 Standar Resep Ladu Eksperimen ......................................................... 32
Tabel 3. 1 Hasil Ladu Pembanding dan Ladu Eksperimen....................................35
Tabel 3. 2 Penilaian Hasil Uji Hedonik Aspek Rasa ............................................ 36
Tabel 3. 3 Penilaian Hasil Uji Hedonik Aspek Warna.......................................... 37
Tabel 3. 4 Penilaian Hasil Uji Hedonik Aspek Rasa ............................................ 38
Tabel 3. 5 Penilaian Hasil Uji Hedonik Aspek Aroma ......................................... 40
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Tepung Tapioka................................................................................ 16
Gambar 2. 2 Proses yang Dilakukan dalam Pembuatan Tepung Tapioka ............ 19
Gambar 2. 3 Tepung Tapioka................................................................................ 24
Gambar 2. 4 Tepung Beras Ketan Putih................................................................ 25
Gambar 2. 5 Gula Merah ....................................................................................... 26
Gambar 2. 6 Gula Pasir ......................................................................................... 26
Gambar 2. 7 Santan Kelapa ................................................................................... 27
Gambar 2. 8 Air..................................................................................................... 27
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Format Penilaian Panelis ................................................................... 46
Lampiran 2 Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Hedonik Ladu............................ 10348
8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Ketela berasal dari benua Amerika, tepatnya dari Brasil.
Penyebarannya hampir ke seluruh dunia, antara lain Afrika,
Madagaskar, India, dan Tiongkok. Tanaman ini masuk ke Indonesia
pada tahun 1852 dibawa oleh pasukan Potugis saat invansi ke
Maluku. Ketela berkembang di negara- negara yang terkenal dengan
wilayah pertaniannya. (Purwono, 2009).
Ketela (Manihot utilissima) adalah pohon tahunan tropika dan
subtropika dari suku Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas sebagai
makanan pokok penghasil karbohidrat. Pohon ketela tumbuh tinggi
bisa mencapai 7 meter tinggi, dengan cabang agak jarang. Akar
tunggang dengan sejumlah akar cabang yang kemudian membesar
menjadi umbi akar yang dapat dimakan. Ukuran umbi setelah panen
selama 9-12 bulan rata-rata bergaris tengah 2–3 cm dan panjang 50–
80 cm, tergantung dari jenis klonnya. Bagian dalam umbinya
berwarna putih atau kekuning-kuningan.
Proses pembuatan tepung tapioka meliputi kegiatan-kegiatan
berikut : persiapan bahan, pengupasaan, pencucian, perendaman,
pemarutan, pemerasan, pengeringan, pemarutan, dan penepungan (N.
Edy Soetanto : 2012). Penulis akan menggunakan tepung tapioka
yang sudah diolah dan memiliki warna putih, rasanya netral, dan
teksturnya lembut.
Tepung tapioka banyak digunakan pada proses pembuatan
kue atau makanan. Pada industri pangan, tepung tapioka digunakan
sebagai bahan pengental dan bahan pengikat, seperti dalam
9
pembuatan puding, sup, makanan bayi, es krim, pengolahan sosis
daging, industri farmasi, dan lain sebagainya. Tapioka juga berfungsi
sebagai bahan pengenyal pada pembuatan bakso. Tepung tapioka
mempunyai amilopektin tinggi, mempunyai kadar amilosa sebesar
17%-23% dan suhu gelatinisasi relatif rendah yaitu berkisar 52°C –
64°C. Sifatnya mudah mengembang (swelling) dalam air panas
(Astawan, 2010). Tepung tapioka memiliki prospek yang sangat baik
sebagai pengganti beras. Hal ini dikarenakan tepung tapioka memiliki
kandungan karbohidratnya tinggi akan tetapi rendah kalori dan
rendah gula sehingga baik untuk makanan diet maka selain itu harga
tepung tapioka lebih murah dibandingkan dengan tepung beras ketan
(Achmad,_2009).
Ladu merupakan makanan tradisional semi basah khas Garut
tepatnya dari Malangbong, yang rasanya manis seperti dodol dan
jenang tetapi teksturnya tidak se kenyal kedua produk tersebut, ladu
memiliki tekstur agak kasar tetapi masih bisa di kunyah. Ladu
berbahan dasar tepung beras ketan, gula aren, kelapa parut, gula
pasir, santan dan air. Dengan cara menyangrai tepung beras ketan dan
kelapa parut di wajan yang berbeda sampai warnanya menguning
keemasan, lalu rebus gula merah, gula pasir santan dan air sampai
larut, tiriskan dan saring, setelah itu campurkan semua bahan dan
sisakan satu sendok makan tepung beras ketan untuk taburan, masak
dengan api kecil dan aduk terus sehingga tidak lengket ke panci, lalu
setelah adonan jadi dan masih hangat adonan langsung dibentuk
diatas taburan tepung beras ketan, bentuk adonan ladu segitiga dan
dikemas kertas lilin. Ladu termasuk makanan semi basah, sehingga
kekuatannya hanya sekitar satu pekan (Yayasan Kebudayaan
Rancage, 2008).
Dalam penelitian ini, penulis telah melakukan pra
eksperimen_tepung tapioka yang dilakukan oleh penulis_untuk
mengetahui bahan yang akan di gunakan. Sebelumnya penulis
10
telah mencoba beberapa pra ekperimen tepung tapioka 100%,
75%, dan 50%. Pada saat pra eksperimen menggunakan resep
100% tepung tapioka hasilnya tidak sesuai dengan karateristik ladu
teksturnya terlalu lentur, sedangkan resep 75% tepung tapioka
karakteristik ladu pra eksperimen sudah mendekati dengan ladu
pada umumnya 50% sedangkan tepung tapioka hasil dari pra
eksperimen yang telah penulis lakukan hasil tidak sesuai dengan
karakteristik karena tekstur terlalu keras._Dengan demikian
berdasarkan pra_eksperimen yang telah dilakukan oleh penulis
akan meneliti lebih dalam mengenai pembuatan ladu dengan
menggunakan 75% tepung tapioka. Maka dari itu penulis tertarik
untuk mengambil tugas akhir dengan_judul “PENGGUNAAN
SEBAGIAN TEPUNG TAPIOKA SEBAGAI PENGGANTI
SEBAGIAN TEPUNG BERAS KETAN PUTIH DALAM
PEMBUATAN LADU’’.
B. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan penelitian latar belakang masalah tersebut, maka
penulis membuat_pertanyaan penelitian ini, sebagai berikut :
1. Bagaimana rasa dari ladu dengan menggunakan tepung tapioka?
2. Bagaimana warna dari ladu dengan menggunakan tepung
tapioka?
3. Bagaimana tekstur dari ladu dengan menggunakan tepung
tapioka?
4. Bagaimana aroma dari ladu dengan menggunakan tepung
tapioka?
C. Tujuan Penelitian
Pembuatan dan penulisan laporan penelitian yang berjudul
“PENGGUNAAN SEBAGIAN TEPUNG TAPIOKA SEBAGAI
PENGGANTI SEBAGIAN TEPUNG BERAS KETAN PUTIH
DALAM PEMBUATAN LADU”, bertujuan untuk :
11
1. Untuk_mengetahui rasa dari ladu dengan menggunakan tepung
tapioka.
2. Untuk_mengetahui warna dari ladu dengan menggunakan tepung
tapioka.
3. Untuk_mengetahui tekstur dari ladu dengan menggunakan tepung
tapioka.
4. Untuk_mengetahui aroma dari ladu dengan menggunakan tepung
tapioka.
D. Metode Penelitian
1. _Metode Penelitian
Metode Penelitian yang akan penulis gunakan adalah metode
eksperimen “Penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh
perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendalikan” (Sugiono, 2011 : 72).
Yang dimaksud pertanyaan diatas_yaitu bahwa eksperimen
ini memiliki hasil yang berbeda dari produk yang sebelumnya, hal
ini dikarenakan_penggunaan salah satu bahan yang digantikan
dengan menggunakan bahan lain, akan tetapi_harus sesuai standar
resep yang penulis punya. Dengan menggunakan_metode ini
maka dapat membuktikan dan diketahui hasil dari penggantian
bahan tersebut.
2._ Prosedur Penelitian
“Prosedur_penelitian merupakan suatu proses yang melalui
langkah-langkah dalam mengumpulkan dan menganalisi informasi
untuk memahami yang_berkaitan dengan yang peniliti gunakan,
dan_sesuai dengan topik eksperimen” (Cresswell, 2005-: 5).
Dengan demikian penulis telah melakukan pra eksperimen
sebanyak 3 kali untuk membandingkan ladu yang sesuai dengan
standar resep. Penulis akan menggunakan 75% tepung tapioka dan
25% tepung beras ketan putih dalam pembuatan ladu
12
eksperimen,_setelah itu diamati dan_didokumentasikan dan dicatat
setelah penulis melakukan_penilaian uji panelis_dan_mengolah data
dari hasil_penilaian_uji panelis, kemudian di analisis dan
memberikan kesimpulan.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam
penelitian adalah sebagai berikut :
a. Studi_Kepustakaan
Studi_kepustakaan_adalah+yang_mempelajari dari
berbagai_buku referensi dari_hasil penelitian_dan-untuk
dijadikan landasan teori mengenai masalah yang akan
diteliti_(Rahayu, 2007). Maksudnya adalah-penulis akan mencari
data atau dengan mengumpulkan informasi yang berhubungan
dengan sumber kepustakaan yang penulis ambil dari buku, jurnal
dan-hasil penelitian dan sumber-sumber lainnya.
b. Observasi
“Observasi adalah teknik_pengumpulan data yang peneliti
gunakan dengan+cara mengamati secara langsung_kepada suatu
penelitian untuk dilihat dari kegiatan yang_dilakukan”
(Riduwan,-2014 : 104). Penulis akan melakukan pengumpulan
data secara langsung pada saat-proses pembuatan ladu.
Observasi dalam penelitian ini, penulis menggunakan
observasi eksperimental. Observasi eksperimen_adalah yang
sudah dipersiapkan_dan_dilakukan dalam suatu penelitian+yang
akan diciptakan-(Usman & Purnomo,_2008). Dengan hal ini
penulis melakukan observasi eksperimen di tempat tinggal
penulis yang berada di Kabupaten_Bandung. Sehingga data yang
diperoleh dapat dipertanggung_jawabkan kebenarannya dari hasil
eksperimen.
13
c. Kuesioner
Kuesioner merupakan_salah satu alat pengumpulan data
yang berbentuk pertanyaan yang akan diisi atau dijawab oleh-
panelis (Sugiyono, 2011). Selain itu menurut_Kusumah dan-Dedi
(2011), kuisioner merupakan suatu_kumpulan dari pernyataan
yang akan diberikan kepada panelis_yang tujuannya-untuk
mendapatkan informasi yang peneliti butuhkan, dengan demikian
penulis0juga_akan memberikan pertanyaan sesuai dengan tujuan
penelitian yang dilakukan oleh_penulis. Dalam hal ini_penulis
memilih para panelis tidak terlatih dan secara_acak. Sehingga
kuesioner ini sebagai pegangan untuk mengetahui hasil akhir dari
produk ladu eksperimen dan diteliti.
F. Teknik Pengukuran Data dan Teknik Analisis Data
1._ Teknik Pengukuran Data
Skala pengukuran adalah salah satu kesepakatan yang akan
digunakan sebagai penentuan panjang pendeknya_yang ada didalam
alat ukur sehingga dapat_menghasilkan data kuantitatif_(Sugiono,
2012). Dengan demikian penulis akan menggunakan uji_hedonik
pada panelis untuk menilai_ladu dengan menggunakan tepung
tapioka.
2. _ Uji Hedonik
Uji hedonik merupakan salah satu pertanyaan - pertanyaan
yang panelis lakukan tentang kesukaan-atau tidak suka dalam suatu
produk_(Setyaningsih,-2010). Dengan demikian produk yang akan
dipilih dapat ditunjukkan produk yang disukai dan tidak disukai-
sebagai tolak ukur data kuantitatif antara_preferensi para panelis. Uji
hedonik adalah kesukaan terhadap suatu produk yang penulis
lakukan. Skala hedonik adalah yang dapat diubah menjadi numerik
dengan angka yang menjelaskan mengenai sifat kesukaan dari para
panelis.
14
3._ Uji Panelis
Uji panelis akan menilai 4 aspek_yaitu mengenai rasa,
warna, aroma,_dan tekstur. Hal ini menunjukan bahwa_penulis akan
menggunakan panelis tidak terlatih mengenai sifat atau kesukaan
yang terdiri dari 25-100 orang, tetapi memiliki kemampuan untuk
menilai mengenai sifat kesukaan (Ayustaningwarno, 2014).
TABEL 1.1
SKALA HEDONIK DAN SKALA NUMERIK
Tabel 1.1 Skala Hedonik dan Skala Numerik
SKALA HEDONIK SKALA NUMERIK
Sangat Suka 5
Suka 4
Agak Suka 3
Tidak Suka 2
Sangat Tidak Suka 1
Sumber :-Kartika et al (1998)
Selain_untuk mengetahui tingkat kesukaan terhadap ladu
yang dihasilkan, penulis menggunakan panelis terlatih_karena untuk
meminta pendapat dari hasil eksperimen penulis tentang ladu.
4._ Teknik Analisis Data
Statistik deskriptif_-merupakan yang bertujuan untuk
mendeskripsikan atau_menggambarkan data dan menganalisis data
untuk_sampel dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk_umum
(Sugiono,_2011). Statistik deskriptif hanya untuk digunakan
membuat perbandingan_dengan cara membandingkan rata - rata data
sampel. Dengan demikian untuk menganalisa data tersebut penulis
akan menggunakan teknik statistik_deskriptif.
15
Penulis akan_menggunakan rumus rata – rata :
Rumus_rata - rata (mean)
X
Keterangan :
X : Rata_-_rata
∑xi : Total-Frekuensi x nilai
n : Total-Frekuensi
Penulis akan_menggunakan rumus rata - rata mean karena
menurut_Kuherdyana dan Sulaeman (2013) untuk mendapatkan
nilai dari hasil_pembagian jumlah nilai_data yang dibagi dari
banyaknya data.-Dalam hal_penulis akan menghitung rata – rata
dari data yang diperoleh_para panelis yang menyukai dan tidak
menyukai-produk eksperimen.
G. Lokasi dan Waktu
1._ Lokasi penelitian
Lokasi_penelitian yang penulis gunakan untuk melakukan
pra_eksperimen dan eksperimen adalah di tempat tinggal di Jl.
Percobaan Cileunyi, Perumahan_Bumi Panyawangan, Klaster
Cempaka, Cempaka Asri 2 no. 4, Kabupaten_Bandung, 40161.
2._ Waktu-Penelitian
Waktu penelitian yang akan dilakukan_pada bulan Februari
2019 sampai bulan Juni 2019.
3. Lokasi Uji-Panelis
Lokasi uji panelis dilakukan diluar Sekolah Tinggi
Pariwisata_NHI Bandung yaitu di Garut dan Cileunyi.
16
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN DAN PROSEDUR PERCOBAAN
A. Pengenalan Tepung Tapioka
GAMBAR 2.1
TEPUNG TAPIOKA
Gambar 2. 1 Tepung Tapioka
Sumber: Dokumentasi_Penulis, (2019)
Ubi kayu (manihot esculenta) atau singkong merupakan tanaman
pangan yang mudah dibudidayakan dan dapat tumbuh terutama di wilayah
tropis pada berbagai kondisi tanah termasuk lahan marjinal (Estiasih,
2017).
Ubi kayu merupakan salah satu tanaman umbi-umbian yang dapat
dimanfaatkan sebagai sumber karbohidrat yang efisien, murah, dan dapat
digunakan sebagai suplemen bahan pangan, pakan, dan bahan baku
industri (Rukmana, 1997).
Tepung tapioka adalah pati dari umbi singkong yang dikeringkan dan
dihaluskan. Tepung tapioka merupakan_produk awetan singkong yang
memiliki peluang pasar yang sangat luas. Dengan demikian, diharapkan
dapat memberikan kesempatan berusaha dan kesmpatan kerja bagi
masyarakat setempat,_sehingga dapat meningkatkan taraf hidup. Singkong
yang telah_diolah menjadi tepung tapioka dapat bertahan selama_1-2
tahun dalam penyimpanan (apabila dikemas_dengan baik).
16
17
Perlakuan_selama proses produksi menyebabkan kadar HCN (asam
sianida)_turun drastis mencapai ambang batas aman bagi konsumen.
Tepung tapioka yang dibuat dari singkong_berwarna putih
ataupun_kuning akan menghasilkan tepung berwarna putih_lembut dan
licin._Perbedaan kualitas antara keduanya bisa terjadi karena proses
pembuatannya, yaitu bisa berbeda dalam hal tingkat/derajat keputihan,
tingkatt_kehalusan, kadar air yang tersisa dalam tepung singkong, dan
kandungan benda asing (Suprapti, 2005).
Tepung_tapioka merupakan hasil penggilingan ubi kayu yang dibuang
ambasnya._Ubi kayu termasuk kedalam golongan polisakarida yang
mengandung pati dengan kandungan amilopektin yang tinggi, tetapi lebih
rendah dari pada beras ketan yaitu amilopektin 83% dan_amilosa 17%
(Winarno, 2004).
Tepung tapioka, meskipun dibuat dari singkong dengan kandungan
gizi yang rendah, namun_masih memiliki unsur gizi. Perbandingan unsur
gizi pada singkong_dan tepung tapioka dapat dilihat pada tabel 2.1.
TABEL 2.1
KANDUNGAN_UNSUR GIZI PADA UBI KAYU
DAN TEPUNG TAPIOKA
PER 100 GR
Tabel 2. 1 Kandungan Unsur Gizi Pada Ubi Kayu dan Tepung Tapioka
NO. Kandungan Unsur
Gizi
Singkong
Putih
Singkong
Kuning
Tepung
Tapioka
1 Kalori (kal) 146,00 157,00 362,00
2 Protein (g) 1,20 0,80 0,50
3 Lemak (g) 0,30 0,30 0,30
4 Karbohidrat (g) 34,70 37,90 86,90
5 Kalsium (mg) 33,00 33,00 71,00
18
TABEL 2.1
KANDUNGAN_UNSUR GIZI PADA UBI KAYU
DAN TEPUNG TAPIOKA
PER 100 GR
(LANJUTAN)
NO. Kandungan Unsur
Gizi
Singkong
Putih
Singkong
Kuning
Tepung
Tapioka
6 Fosfor (mg) 40,00 40,00 0,00
7 Zat Besi (mg) 0,70 0,70 0,00
8 Vitamin A (Sl) 0,00 385,00 0,00
9 Vitamin B1 (mg) 0,06 0,06 0,00
10 Vitamin C (mg) 30,00 30,00 0,00
11 Air (g) 63,50 60,00 12,00
12 Bagian yang dapat
dimakan (%)
75,00 75,00 0,00
Sumber : Direktorat Gizi Depkes RI, (1981) dalam Suprapti (2005).
Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa ada
peningkatan nilai yaitu perubahan kalori dari singkong putih 146,00 kkal
dan singkong kuning 157,00 kkal menjadi tepung tapioka sebesar 362,00
kkal, yang artinya setara dengan beras yang berkalori 364,00 kkal.
Bahkan, karbohidrat tepung tapioka yaitu 86,90 gr lebih besar dibanding
tepung beras ketan putih yang sebesar 78,40 gr. Keunggulan lainnya dari
tepung tapioka yaitu biaya produksi lebih murah dibandingkan dengan
tanaman biji-bijian (Welirang, 2009).
Disisi lain selain memiliki keunggulan, dalam pembuatan tepung
tapioka perlu diperhatikan dalam memilih jenis atau varietas ubi kayu
yang berkadar asam sianida (HNC) rendah. Cara menghilangkan kadar
19
HNC adalah dengan dibilas air sebelum dimakan atau dimasak sampai
matang (Rukmana, 1997).
Ada tiga jenis tepung yang terbuat dari ubi kayu, yaitu tepung
gaplek, tepung kasava, dan tepung tapioka. Ketiga tepung tersebut dibuat
dengan masing-masing cara yang berbeda menurut Suprapti (2005)
sebagai_berikut :
1. Tepung gaplek, dibuat dengan cara mengeringkan singkong segar
menjadi gaplek. Gaplek kemudian dihancurkan hingga menjadi
tepung.
2. Tepung kasava (tepung singkong), dibuat dengan cara menghancurkan
singkong segar dan mengeringkannya hingga menjadi tepung.
3. Tepung tapioka (kanji), dibuat dengan cara mengekstrasi singkong
segar dan mengeringkannya hingga menjadi tepung.
GAMBAR 2.2
PROSES YANG DILAKUKAN DALAM PEMBUATAN
TEPUNG TAPIOKA
Gambar 2. 2 Proses yang Dilakukan dalam Pembuatan Tepung Tapioka
Sumber : Suprapti, (2005).
Berdasarkan alur proses pembutan diatas singkong yang digunakan
untuk membuat tepung tapioka sebaiknya singkong yang berumur
Singkong Pengupasan dan
Pencucian Diparut hingga
halus
Pemberian air dengan
perbandingan 1 : 2
Aduk adonan singkong
Peras adonan pati dengan kain
saring
Endapkan dalam wadah selama 12
jam sehingga seperti pasta
Buang cairan diatas endapan
dan jemur hingga kering
Tumbuk dan haluskan dengan
cara diayak
20
dibawah satu tahun dan pastikan tidak cacat dan masih segar. Pasalnya,
singkong muda masih mengandung serat dan zat kayu yang rendah,
sedangkan zat patinya tinggi. Proses pertama yaitu kupas kulit
singkong/ubi kayu dan cuci hingga bersih. Kedua, parut ubi kayu
hingga halus, lalu tambahkan air dan aduk agar patinya keluar.
Kemudian peras lalu saring adonan singkong yang telah di parut
dengan menggunakan kain saring, lakukan kembali hingga semua
campuran habis. Setelah itu biarkan atau endapkan larutan hasil
saringan selama 12 jam. Setelah mengendap dan terlihat sudah menjadi
pasta, buang cairan yang ada diatasnya lalu endapan dijemur dibawa
sinar matahari hingga kering. Terakhir, giling atau tumbuk pati yang
telah kering hingga halus, lalu di ayak. Untuk mendapatkan kekentalan
yang tinggi dengan daya rekat tetap tinggi, pada saat proses produksi
hindari penggunaan air yang berlebihan (Suprapti, 2005).
TABEL 2.2
RENDEMEN_PRODUK_TEPUNG TAPIOKA Tabel 2. 2 Rendemen Produk Tepung Tapioka
KOMPONEN_YANG_DIAMATI RENDEMEN_SINGKONG
Berat singkong kotor 100 kg
Daging singkong 62,5%
Kulit singkong 16%
Sawut_kering 21,5%
Tepung Tapioka 25%
Berdasarkan_tabel_diatas, berat singkong kotor yaitu 100 kg
perbandingan daging singkong yaitu sekitar 84%. Dari total daging
singkong setelah_disawut_sampai kering_untuk menghasilkan sawut
kering sebanyak 37,5% dan menghasilkan_perbandingan tepung
sebanyak 25% atau 25 kg (Suprapti, 2005).
Karakteristik tepung tapioka adaah berwarna putih, lembut dan
licin, jika digenggam akan terdengar suara berdesit karena tekstur
tepung kanji yang cenderung sulit digenggam menjadi_gumpalan.
21
Selain itu, tepung tapioka dapat mengembang dalam air panas
sehingga dapat membuat proses gelatinisasi
Adapun faktor-faktor yang memengaruhi kualitas dari tepung
tapioka seperti tingkat derajat keputihan, tingkat kehalusan (mesh),
kadar air tersisa, kandungan unsur-unsur berbahaya, dan kualitas air
yang digunakan dalam proses ekstrasi (Suprapti, 2005).
B. Pengenalan Ladu
Ladu merupakan produk setengah basah (intermediate moistured
foods), berbentuk seperti bubur manis yang padat dan kenyal. Produk
sejenis yang dibuat secara tradisional disebut krasikan. Berdasarkan
kondisi dan penampilannya, masing-masing memiliki daerah pemasaran
yang berbeda. Ladu biasanya dipasarkan di daerah Jawa Barat, sedangkan
krasikan dipasarkan di daerah Jawa Tengah. Selain itu, keduanya sama-
sama dipasarkan di pasar umum, kecuali yang sudah dikemas. Lebih
tepatnya ladu memiliki rasanya yang manis seperti dodol dan jenang tetapi
teksturnya tidak se kenyal kedua produk tersebut, ladu memiliki tekstur
agak kasar tetapi masih bisa di kunyah.
Pada umumnya ladu berbentuk segitiga memanjang di kemas
dalam kertas lilin. Proses pembutannya yaitu saring tepung beras ketan
putin lalu sangrai tepung beras ketan sampai berwarna kuning keemasan
dan tercium bau tepung, merebus gula dengan air sampai matang lalu
dicampurkan dengan santan, lalu campurkan tepung beras ketan tadi yang
telah disangrai sampai mengental dan sisihkan sedikit untuk baluran kulit
ladu, setelah mengental tiriskan ladu hingga hangat lalu cetak sampai
berbentuk segitiga, dan gulingkan diatas tepung beras ketan yang sudah
disisihkan, terakhir kemas menggunakan kertas lilin (Suprapti, 2008).
Penulis akan menggunakan pembentukan dan pembuatan ladu dengan
sesuai standar resep yang ada.
22
C. Pengenalan Alat dan Bahan
1. Alat
Berikut_alat-alat yang akan penulis gunakan dalam pembuatan ladu :
TABEL 2.3
ALAT-ALAT EKSPERIMEN
Tabel 2. 3 Alat-alat Eksperimen
NO NAMA ALAT PENJELASAN
1 Timbangan
Untuk_mengukur_bahan-
bahan_dalam pembuatan ladu.
2 Gelas Takar
Gelas takar digunakan untuk
mengukur air dan santan.
3 Pisau
Pisau digunakan untuk memotong
adonan ladu yang sudah mengental.
23
TABEL 2.3
ALAT-ALAT EKSPERIMEN
(LANJUTAN)
4 Talenan
Talenan berfungsi sebagai alas tempat
untuk memotong adonan ladu.
5 Saringan
Saringan digunakan untuk menyaring
tepung sebelum disangrai.
6 Nampan
Nampan berfungsi sebagai tempat
untung menggulingkan baluran
tepung bagian luar ladu.
7 Mangkuk
Mangkuk berfungsi sebagai wadah
untuk menyimpan tepung pada saat
penyaringan dan setelah disangrai.
8 Panci
Panci berfungsi untuk memasak air,
gula, santan dan membuat adonan
ladu.
24
TABEL 2.3
ALAT-ALAT EKSPERIMEN
(LANJUTAN)
9 Wajan
Wajan berfungsi sebagai tempat
menyangrai tepung.
10 Spatula Kayu
Spatula kayu digunakan untuk
meyangrai tepung dan mengaduk
adonan ladu.
11 Kertas Lilin
Kertas lilin berfungsi sebagai
pengemas ladu yang telah dipotong.
Sumber : Olahan_Penulis, 2019.
2. Bahan
Berikut_adalah_bahan-bahan yang penulis gunakan dalam pembuatan
ladu :
a. Tepung Tapioka
GAMBAR 2.3
TEPUNG TAPIOKA
Sumber : Dokumentasi penulis, 2019.
Gambar 2. 3 Tepung Tapioka
25
Tepung tapioka adalah pati dari umbi singkong yang
dikeringkan dan dihaluskan. Tepung tapioka merupakan_produk
awetan singkong yang memiliki peluang pasar yang sangat luas
(Suprapti, 2005). Tepung tapioka berfungsi sebagai salah satu
bahan utama yang dapat menggantikan tepung beras ketan putih.
Tepung ini tidak beraroma, lembut dan memiliki kandungan gizi
yang cukup baik. Dengan begitu, penulis meggunakan tepung
tapioka dalam penelitian ini.
b. Tepung Beras Ketan Putih
GAMBAR 2.4
TEPUNG BERAS KETAN PUTIH
Sumber : Dokumentasi penulis, 2019.
Gambar 2. 4 Tepung Beras Ketan Putih
Tepung beras ketan memiliki kandungan amilopektin yang
lebih besar dibandingkan dengan tepung-tepung lainnya sehingga
jika prosuk prosuk yang menggunakan tepung beras ketan ini akan
lebih pulen. Namun untuk harga tepung beras ketan yang tinggi
menyebabkan harga profuk olahannya menjadi tinggi (Singgih,
2015). Harga tepung tapioka yang jauh lebih murah dan juga
melimpah dapat dijadikan pertimbanggan utama sebagai bahan
utama guna menekan penggunaan tepung beras ketan dalam
pembuatan ladu.
26
c. Gula Merah
GAMBAR 2.5
GULA MERAH
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2019.
Gambar 2. 5 Gula Merah
Gula merah merupakan gula yang terbuat dari nira pohon
enau (aren) yang dimasak hingga kental dan dicetak dalam bentuk
kepingan, bulatan atau silinder pendek (Pringgodigdo, 1973). Gula
aren yang warnanya coklat kemerah-merahan, sering pula disebut
gula merah dan memiliki aroma yang khas. Oleh karena itu, gula
aren dijadikan pewarna alami juga pemanis dalam proses
pembuatan ladu.
d. Gula Pasir
GAMBAR 2.6
GULA PASIR
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2019.
Gambar 2. 6 Gula Pasir
27
Gula pasir merupakan cairan tebu yang diproses dengan
cara kristalisasi. Gula pasir memiliki peranan penting, terutama
dalam fungsinya sebagai pemanis (Santoso, 1993). Gula pasir
dalam pembuatan ladu skalanya tidak terlalu banyak jika
dibandingkan gula merah. Karena gula pasir hanya berfungsi
sebagai bahan tambahan jika rasa manis ladu kurang.
e. Santan Kelapa
GAMBAR 2.7
SANTAN KELAPA
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2019.
Gambar 2. 7 Santan Kelapa
Santan kelapa merupaan bagian terpenting dari menu
masakan masyarakat Indonesia, dan relatif dikonsumsi dalam
jumlah skala yang besar. Penggunaan santan kelapa adalah sebahai
komponen dalam berbagai masakan tradisional (Winarno, 2014).
Selain itu penggunaan santan kelapa dalam pembuatan ladu adalah
sebagai penyedap rasa gurih.
f. Air
GAMBAR 2.8
AIR
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2019.
Gambar 2. 8 Air
28
Air adalah cairan atau zat pelarut yang baik sekali dan
murah, terdapat dalam alam dalam keadaan tidak murni
(Pridinggodigto, 1973). Air sangat diperlukan dalam pembuatan
ladu sebagai larutan untuk tepung tapioka dan tepung beras ketan
putih.
D. Prosedur Percobaan
1. Pra Eksperimen
Dalam_pembuatan ladu, penulis_telah melakukan pra eksperimen
sebanyak_3 kali yang dilakukan ditempat tinggal pribadi penulis di
Perumahan Bumi Panyawangan Real Estate, Cluster Cempaka,
Cempaka Asri 2 No. 4, Cileunyi Kulon, Kabupaten Bandung. Penulis
melakukan pra eksperimen pembuatan ladu dengan menggunakan
perbandingan 100%, 75% dan 50%. Hasil pra eksperimen dalam
pembuatan ladu eksperimen adalah sebagai berikut :
TABEL 2.4
PRA_EKSPERIMEN_TEPUNG TAPIOKA DALAM
PEMBUATAN LADU
Tabel 2. 4 Pra Eksperimen Tepung Tapioka dalam Pembuatan Ladu
PRA
EKSPERIMEN
GAMBAR PENJELASAN
100%
Hasil dari penggunaan
tepung tapioka 100%
yaitu adonan terlalu
lengket dan jika dibaluri
tepung lagi adonan tidak
dapat dibentuk dan
warna pucat.
29
TABEL 2.4
PRA EKSPERIMEN TEPUNG TAPIOKA DALAM
PEMBUATAN LADU
(LANJUTAN)
PRA
EKSPERIMEN
GAMBAR PENJELASAN
75%
Hasil dari
penggunaan tepung
tapioka 75% yaitu
tekstur dan warna
adonan sudah
mendekati.
50%
Hasil dari
penggunaan 50%
trpung tapioka,
teksturnya agak
keras dan susah
dibentuk karena
adonan menjadi
berpasir.
Sumber :_Olahan_Penulis, 2019.
Dari hasil pra eksperimen, penulis akan menggunakan tepung
tapioka 75% dalam pembuatan ladu yang rasanya manis, teksturnya
mendekati ladu pada umumnya karena penulis menggunakan dan
menyesuaikan dengan standar resep pada umumnya.
Berikut_adalah_rancangan_eksperimen_yang akan penulis lakukan :
30
TABEL 2.5
RANCANGAN_EKSPERIMEN
Tabel 2. 5 Rancangan Eksperimen
BAHAN YANG DIGUNAKAN P0 P1
TEPUNG BERAS KETAN
PUTIH 100% 25%
TEPUNG TAPIOKA - 75%
Sumber_:_Olahan_Penulis, 2019.
Dalam ranacangan pra eksperimen tersebut_penulis_akan
membandingkan ladu yang menggunakan tepung beras ketan putih
sebagai ladu pembanding serta ladu eksperimen.
2. Standar Resep
Dalam penelitian ini_penulis_akan_menggunakan resep dari buku
1010 RESEP ASLI MASAKAN INDONESIA (1997) yang ditulis oleh
Ny. Tintin Rayner. Resep ini sudah dibilang cukup tua oleh karena
itu_penulis_akan_menggunakan standar resep yang ada dalam buku ini
dan penulis juga akan melakukan perbandingan terhadap ladu yang
menggunakan tepung tapioka.
Resep yang akan penulis gunakan dalam pembuatan ladu
sebagai_berikut :
TABEL 2.6
STANDAR RESEP LADU PEMBANDING
Tabel 2. 6 Standar Resep Ladu Pembanding
Hasil : 1.940 gram
METODE KUANTITAS BAHAN PENJELASAN GAMBAR
Persiapan Alat dan bahan
31
TABEL 2.6
STANDAR RESEP LADU PEMBANDING
(LANJUTAN)
Hasil : 1.940 gram
METODE KUANTITAS BAHAN PENJELASAN GAMBAR
Saring 1 kg Tepung
beras
ketan
putih
Kedalam
mangkuk lalu
Sangrai Hingga
menguning lalu
simpan kembali
kedalam mangkuk
Rebus dan
aduk
240 ml Air Hingga mendidih
dan setelah gula
larut, tambahkan
santan.
500 gr Gula
merah
100 gr Gula pasir
100 ml Santan
Campurka
n
Tepung
beras
ketan
putih
Sampai
mengental berupa
adonan, lalu
tiriskan.
Bentuk
dan
Potong
Adonan
campuran
tepung
Selagi hangat
diatas sisa tepung
sangrai
Sekitar 10 cm
Sumber : Rayner, (1997) diolah_oleh_penulis (2019).
32
TABEL 2.7
STANDAR RESEP LADU EKSPERIMEN
Tabel 2. 7 Standar Resep Ladu Eksperimen
Hasil : 1.940 gram
METODE KUANTITAS BAHAN PENJELASAN GAMBAR
Persiapan Alat dan bahan
Saring 750 gr
250 gr
Tepung
Tapioka
Tepung
beras
ketan
putih
Kedalam
mangkuk lalu
Sangrai Hingga
menguning lalu
siman kembali
kedalam
mangkuk
Rebus dan
aduk
240 ml Air Hingga
mendidih dan
setelah gula
larut, tambahkan
santan.
500 gr Gula
merah
100 gr Gula pasir
100 ml Santan
Campurka
n
Tepung Hingga
mengental
berupa adonan,
lalu tiriskan.
Bentuk
dan
Potong
Adonan
campuran
tepung
Selagi hangat
diatas sisa
tepung sangrai
Sekitar 10 cm
Sumber : Rayner, (1997) diolah_oleh_penulis (2019).
33
3. Tahapan Percobaan
Tahapan percobaan yang_penulis lakukan adalah sebagai berikut :
1. Mempersiapkan alat dan bahan dalam pembuatan ladu pembanding
2. Membuat ladu pembanding
3. Mengamati hasil dalam pembuatan ladu pembanding
4. Mendokumentasikan dan mencatat hasil dari pembuatan ladu
pembanding
5. Membuat ladu eksperimen
6. Mengamati hasil dalam pembuatan ladu eksperimen
7. Mendokumentasikan dan mencatat hasil dari pembuatan ladu
eksperimen
8. Membandingkan hasil dari ladu pembanding dengan ladu
eksperimen
9. Melakukan penilaian uji panelis
10. Mengolah data dari hasil penilaian uji panelis
11. Menganalisis data
12. Memberikan kesimpulan
E. Tinjauan Aspek Organoleptik
Penulis akan menilai 4 aspek dalam penelitian ini yaitu (rasa, warna,
tekstur dan aroma) sebagai berikut :
1. Rasa
Rasa adalah untuk mendetekti rasa manis, asin, pahit, asam dan
dapat merasakan panas dan dingin pada lidah (Suhardi, 2007).
Rasa_adalah salah satu uji indera manusia untuk menilai rasa pada
makanan dan dapat membuat daya tarik makanan pada konsumen
(Deman, 1997). Aspek dari segi rasa ini dapat disimpulkan bahwa
lidah merupakan_salah satu indera manusia_untuk
memberikan_penilaian terhadap suatu produk. Untuk
mendapatkan_data mengenai rasa terhadap penilaian ladu yaitu
menggunakan_perisa manusia.
34
2. Warna
Warna merupakan_salah satu yang sangat penting dalam
penampilan produk makanan. Warna dapat mengingkatkan_cita rasa
pada makanan atau tidak dapat meningkatkan pada cita rasa (Arifianti,
2000). Warna_dalam pembuatan ladu harus terlihat lebih bersih dan
enak dilihat oleh para_panelis akan tetapi jika warna ladu yang kurang
menarik dapat membuat sebuah produk sulit untuk_dipasarkan karena
kurangnya minat pasar.
3. Tekstur
“Tekstur_merupakan benda yang dapat diketahui dengan uji
indera peraba dan perasa yang bersentuhan dengan kulit sampai ke
otak” (Suhardi,_2007 : 18). Tekstur mempunyai_pengaruh yang pasti,
kelembutan, kehalusan, kasar dan kental dapat mempengaruhi_pada
rasa dan aroma (Deman, 1997).
Dalam pembuatan ladu, penulis akan meneliti mengenai tekstur pada
saat menyentuh_dan pada saat dimakan. Tekstur ladu bagian dalam
yaitu lembut dan luar ladu yaitu berpasir karena dibaluri tepung.
4. Aroma
Aroma yang dapat dirasakan_oleh uji indera penciuman dari
hidung yang sangat sensitif pada bau makanan. Aroma dapat
meningkatkan_selera makan pada konsumen (Livianti, 2008).
Oleh_karena itu aroma ini dapat mempengaruhi pada suatu produk
untuk menarik perhatian terhadap seseorang dan aroma juga
dapat_mengetahui salah satu produk yang akan digunakan.
Sehingga_perpaduan aroma dari suatu produk dapat meningkatkan
selera pada makanan konsumen.
35
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam pembuatan ladu, penulis telah melakukan eksperimen sebanyak tiga
kali. Untuk ladu pembandung penulis menggunakan bahan 100% tepung beras
ketan putih, sedangkan untuk ladu eksperimen penulis menggunakal 75% tepung
tapioka. Hasil dari kedua produk memiliki karakteristik yang berbeda. Hasil dari
ladu pembanding dan eksperimen sebagai_berikut :
TABEL 3. 1
HASIL LADU PEMBANDING DAN LADU EKSPERIMEN
Tabel 3. 1 Hasil Ladu Pembanding dan Ladu Eksperimen
PEMBANDING EKSPERIMEN PENJELASAN
(PENILAIAN_PENULIS)
Hasil tekstur ladu bagian
luar dan ladu bagian dalam
Sumber : Hasil Olahan_Penulis, (2019).
Hasil dari analisis_dan uji panelis terhadap 4 aspek dalam pembuatan ladu
pembanding dengan ladu eksperimen mengenai_rasa, warna, tekstur dan aroma
adalah sebagai berikut :
A. Hasil Observasi dan Hasil Uji Panelis Mengenai Aspek Rasa Ladu
Hasil dari observasi yang dilakukan oleh penulis_mengenai rasa
pembanding dan eksperimen tidak memiliki rasa yang berbeda, rasanya
hampir sesuai dengan rasa ladu pada umumnya.
36
Sementara itu_berdasarkan hasil dari penilaian_uji panelis yang
diperoleh dari 30 orang panelis tidak terlatih secara acak untuk mengetahui
penilaian panelis terhadap aspek rasa ladu pembanding dengan ladu
eksperimen yang menggunakan tepung tapioka.
Penilaian panelis mengenai_uji hedonik aspek rasa ladu
pembanding dan ladu eksperimen sebagai berikut :
TABEL 3.2
PENILAIAN HASIL UJI HEDONIK ASPEK RASA
n = 30
Tabel 3. 2 Penilaian Hasil Uji Hedonik Aspek Rasa
Keterangan
STS TS AS S SS
Jumlah
Nilai Mean Kategori
1 2 3 4 5
F F
(X) F
F
(X) F
F
(X) F
F
(X) F
F
(X)
Pembanding - - 2 4 2 6 20 80 6 30 120 4.00 S
Eksperimen - - - - 9 27 19 76 2 10 113 3.76 AS
Sumber : Hasil Olahan Data Penulis, (2019).
Keterangan :
1. STS = SANGAT TIDAK
SUKA
2. TS = TIDAK SUKA
3. AS = AGAK SUKA
4. S = SUKA
5. SS = SANGAT SUKA
Berdasarkan penilaian ladu oleh panelis mengenai rasa, cenderung
lebih menyukai produk ladu pembanding dengan memperoleh rata-rata
4.00 sedangkan ladu eksperimen mendapatkan rata-rata lebih kecil yaitu
3.76. berdasarkan dari hasil penilaian panelis terhadap ladu pembanding
termasuk kedalam kategori “SUKA”, sedangkan untuk ladu eksperimen
berdaasarkan hasil penilaian panelis termasuk dalam kategori “AGAK
SUKA”. Namun, menurut panelis rasa ladu eksperimen dapat diterima
oleh pasar karena rasa manisnya seimbang.
37
B. Hasil Observasi dan Hasil Uji Panelis Mengenai Aspek Warna Ladu
Warna dari ladu pembanding dan ladu eksperimen memiliki warna
yang berbeda. Jika diperhatikan dengan teliti, warna pada ladu
pembanding memiliki warna coklat kehitaman. Sedangkan warna dari ladu
eksperimen berwarna coklat dan lebih pucat. hal ini dikarenakan terjadinya
proses bercampurnya antara tepung tapioka dengan tepung beras ketan
putih yang telah dipanaskan.
Sementara itu, berdasarkan hasil dari penilaian uji_panelis yang
diperoleh dari 30 orang panelis tidak terlatih secara acak untuk
mengetahui penilaian panelis mengenai aspek warna pada ladu
pembanding dengan ladu eksperimen yang menggunakan tepung tapioka.
Penilaian panelis mengenai_uji hedonik terhadap aspek warna ladu
pembanding dan ladu eksperimensebagai berikut :
TABEL 3.3
PENILAIAN HASIL UJI HEDONIK ASPEK WARNA
n = 30
Tabel 3. 3 Penilaian Hasil Uji Hedonik Aspek Warna
Keterangan
STS TS AS S SS
Jumlah
Nilai Mean Kategori
1 2 3 4 5
F F
(X) F
F
(X) F
F
(X) F
F
(X) F
F
(X)
Pembanding - - - - 4 12 12 48 14 70 130 4.33 S
Eksperimen - - 1 2 4 12 21 84 4 20 118 3.93 AS
Sumber : Hasil Olahan Data Penulis, (2019).
Keterangan :
1. STS = SANGAT TIDAK
SUKA
2. TS = TIDAK SUKA
3. AS = AGAK SUKA
4. S = SUKA
5. SS = SANGAT SUKA
Berdasarkan penilaian ladu oleh panelis mengenai warna, cenderung
lebih menyukai produk ladu pembanding dengan memperoleh rata-rata
4.33 sedangkan ladu eksperimen mendapatkan rata-rata lebih kecil yaitu
3.93. berdasarkan dari hasil penilaian panelis terhadap ladu pembanding
38
termasuk kedalam kategori “SUKA”, sedangkan untuk ladu eksperimen
berdasarkan hasil penilaian panelis termasuk dalam kategori “AGAK
SUKA”. Hal ini dikarenakan oleh hasil warna ladu eksperimen yang lebih
pucat yang menimbulkan kesan kurang manis dibandingkan dengan ladu
pembanding yang lebih gelap. Namun, ladu eksperimen dapat diterima
oleh para panelis.
C. Hasil Observasi dan Hasil Uji Panelis Mengenai Aspek Tekstur Ladu
Tekstur pada pembuatan ladu pembanding dan ladu eksperimen
memiliki perbedaan yaitu produk pembanding tekstur bagian luarnya
terlihat lebih berpasir dan bagian dalam terlihat lembut dan padat. Padahal
setelah dirasakan produk pembanding memiliki tekstur lembut dan tidak
terlalu berpasir. Sedangkan untuk tekstur dari ladu eksperimen untuk
bagian luar dirasakan tidak terlalu berpasir dan dalamnya lebih lembut
dari produk pembanding. Hal ini dikarenakan tepung tapioka mempunyai
sifat gelatinisasi pada saat dicampurkan air diatas suhu normal.
Sementara itu, berdasarkan hasil dari_penilaian uji panelis yang
diperoleh dari 30 orang panelis tidak terlatik secara acak untuk mengetahui
penilaian panelis terhadap aspek tekstur ladu pembanding dengan ladu
eksperimen yang menggunakan tapioka.
Penilaian panelis_mengenai uji_hedonik terhadap aspek tekstur
ladu pembanding dan ladu eksperimen sebagai berikut :
TABEL 3.4
PENILAIAN HASIL UJI HEDONIK ASPEK RASA
n = 30
Tabel 3. 4 Penilaian Hasil Uji Hedonik Aspek Rasa
Keterangan
STS TS AS S SS
Jumlah
Nilai Mean Kategori
1 2 3 4 5
F F
(X) F
F
(X) F
F
(X) F
F
(X) F
F
(X)
Pembanding - - - - 7 21 10 40 13 65 126 4.30 S
Eksperimen - - - - 7 21 16 64 7 35 121 4.03 S
39
Sumber : Hasil Olahan Data Penulis, (2019).
Keterangan :
1. STS = SANGAT TIDAK
SUKA
2. TS = TIDAK SUKA
3. AS = AGAK SUKA
4. S = SUKA
5. SS = SANGAT SUKA
Berdasarkan penilaian ladu oleh panelis mengenai tekstur,
cenderung lebih menyukai produk ladu pembanding dengan memperoleh
rata-rata 4.30 sedangkan ladu eksperimen mendapatkan rata-rata lebih
kecil namun tetap diatas mean yaitu 4.03. berdasarkan dari hasil penilaian
panelis terhadap ladu pembanding termasuk kedalam kategori “SUKA”,
sedangkan untuk ladu eksperimen berdasarkan hasil penilaian panelis
termasuk dalam kategori “SUKA”. Dapat disimpulkan bahwa panelis tidak
mempermasalahkan tekstur dari ladu pembanding maupun ladu
eksperimen.
D. Hasil Observasi dan Hasil Uji Panelis Mengenai Aspek Aroma Ladu
Hasil observasi penulis mengenai aspek aroma dalam pembuatan
ladu tidak memiliki perbedaan karena aroma dari bahan dasar tepung beras
ketan putih untuk produk pembanding dan bahan dasar tepung tapioka
untuk produk eksperimen aromanya tercium sama saja.
Sementara itu, berdasarkan hasil dari penilaian uji panelis yang
diperoleh 30 orang panelis tidak terlatih secara acak untuk mengetahui
tentang aspek aroma ladu pembanding dengan ladu eksperimen dan
panelis memberikan penilaian terhadap produk pembanding dan produk
eksperimen dengan menggunakan tepung tapioka.
Penilaian panelis mengenai uji_hedonik aspek aroma ladu
pembanding dan ladu eksperimen sebagai berikut :
40
TABEL 3.5
PENILAIAN HASIL UJI HEDONIK ASPEK AROMA
n = 30
Tabel 3. 5 Penilaian Hasil Uji Hedonik Aspek Aroma
Keterangan
STS TS AS S SS
Jumlah
Nilai Mean Kategori
1 2 3 4 5
F F
(X) F
F
(X) F
F
(X) F
F
(X) F
F
(X)
Pembanding - - - - 2 6 20 80 8 40 126 4.20 S
Eksperimen - - - - 3 9 27 108 - - 117 3.90 AS
Sumber : Hasil Olahan Data Penulis, (2019).
Keterangan :
1. STS = SANGAT TIDAK
SUKA
2. TS = TIDAK SUKA
3. AS = AGAK SUKA
4. S = SUKA
5. SS = SANGAT SUKA
Berdasarkan penilaian ladu oleh panelis mengenai aroma,
cenderung lebih menyukai produk ladu pembanding dengan memperoleh
rata-rata 4.20 sedangkan ladu eksperimen mendapatkan rata-rata lebih
kecil dan mendekati mean yaitu 3.90. Berdasarkan dari hasil penilaian
panelis terhadap ladu pembanding termasuk kedalam kategori “SUKA”,
sedangkan untuk ladu eksperimen berdasarkan hasil penilaian panelis
termasuk dalam kategori “AGAK SUKA”. Panelis mengungkapkan bahwa
ladu pembanding lebih tercium wangi dibandingkan dengan ladu
ekperimen tetapi ada beberapa panelis yang tidak mempermasalahkan
aroma dari kedua ladu.
E. Kesulitan dan Hambatan
Kesulitan dan hambantan dalam pembuatan tugas akhir yang
penulis lakukan adalah saat pengumpulan data mencari panelis karena
sangat jarang yang mengenal produk ladu. Hal ini dikarenakan produk
ladu merupakan makanan tradisional yang sudah lama tidak ada dipasaran,
41
namun bisa ditemukan di tempat-tempat tertentu, seperti di pusat tempat
oleh-oleh. Sehingga menyebabkan panelis kurang mengetahui produk
ladu. Pada akhirnya, ketika penulis melakukan eksperimen terhadap
panelis dalam pelaksanaannya, penulis harus menjelaskan terlebih dahulu
produk yang akan dicoba sebagai bahan penilaian panelis.
42
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah penulis_melakukan proses selama 5 bulan dan mengamati
hasil dari ladu pembanding dengan menggunakan tepung beras ketan putih
dan ladu eksperimen dengan menggunakan tepung tapioka. Kesimpulan
yang telah didapat_oleh penulis dan telah dianalisis sebagai_berikut :
1. Rasa
Berdasarkan dari aspek rasa, dapat dikatakan bahwa rasa ladu
pembanding dengan ladu eksperimen keduanya dapat diterima oleh
panelis meskipun rasa dari ladu pembandung lebih unggul atau lebih
disukai oleh panelis.
2. Warna
Berdasarkan dari aspek warna ladu eksperimen terlihat lebih pucat
dibandingkan dengan ladu pembanding yang berwarna pekat. Sehingga
produk ladu eksperimen terkesan kurang manis menurut panelis.
3. Tekstur
Tekstur dari ladu eksperimen ini lebih lembut dibandingkan dengan
ladu pembanding, karena bahan dasar dari ladu eksperimen yang
berbahan dasar tepung tapioka ini memiliki sifat gelatinisasi yang
tinggi saat dilarutkan dengan air yang telah dipanaskan. Sehingga
hasilnya tekstur dari ladu eksperimen lebih lembut dari pada ladu
pembanding. hal ini menyebabkan panelis belum terbiasa dengan
tekstur ladu eksperimen, namun masih tetap diterima oleh para panelis.
4. Aroma
Aroma dari ladu pembanding dan ladu eksperimen ini tidak memiliki
perbedaan aroma yang mencolok. Sehingga panelis bida menerima
aroma dari keduanya.
43
Berdasarkan dari hasil ladu eksperimen dapat disimpulkan secara
keseluruhan mengenai rasa, warna, tekstur dan aromanya yaitu dapat
diterima oleh para panelis karena sesuai dengan yang diharapkan oleh
para panelis. Serta menurut para panelis menambahkan bahwa ladu
eksperimen harus dikembangkan dan diproduksi_lebih banyak. Namun
dalam gizi yang terkandung keduanya tidak berbeda jauh, dalam hal
ini keduanya tidak ada perbedaan yang signifikan dalam gizi.
B. Saran
1. Warna dari pembuatan ladu eksperimen ini menghasilkan warna yang
pucat. Sebaiknya ditambahkan pewarna alami yang gelap seperti air
dari rendaman secang atau air dari rendaman arang.
2. Dalam penelitian ini penulis_menyarankan untuk tidak membuat ladu
eksperimen lebih dari 75% tepung tapioka, karena akan mempengaruhi
warna dan tekstur yang tidak diharapkan dan tidak sesuai dengan pada
umumnya. Hal ini dikarenakan_penulis mencari keseimbangan _pada
pembuatan ladu eksperimen agar dapat diterima oleh masyarakat.
44
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standarisasi Nasional (BSN). 1992. Standar Mutu Tepung Tapioka. SNI
No. 01-2973-1992.
Badan Standarisasi Nasional (BSN). 2006. Petunjuk Pengujian Organoleptik dan
atau Sensori. SNI No. 01-2973-2006.
Bambang Kartika, dkk. 1988. Pedoman Uji Inderawi Bahan Pangan, Yogyakarta
: Universitas Negeri Yogyakarta.
Cresswell, John W. 2012. Research Design Third Editions. Kalifornia : OSAGE
Publication.
deMan, M. John., 1997. Kimia Makanan. Bandung : Penerbit ITB.
Djafaar, Titiek F & Siti Rahayu. 2003. Ubi Kayu dan Olahannya. Yogyakarta :
Kanisius
Sigar, Edi dan Ernawati. 2001. Spesial Menu Jilid 1. Jakarta : Binarupa Aksara.
Kusherdyana dan Sulaeman. 2013. Statistika Pariwisata. Jakarta : Alfabeta.
Kusumah, Wijaya dan Dedi Dwitagama. 2011. Mengenal Penelitian Tindakan.
Kelas. Edisi : 2. Jakarta : PT Indeks.
Murtiningsih. 2011. Membuat Tepung Umbi dan Variasi Olahannya. Jakarta : PT
AgroMedia Pustaka
Nazir, Moh. (2013). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Pringgodigdo, Prof. Mr. Ag. 1973. Ensiklopedi Umum. Yogyakarta : Kanisius
Putri, Septi Wulan Adi dan Wikanastri Hersoelistyorini. 2012. Jurnal Pangan
dan Gizi Vol 03. No. 06. Semarang.
Rayner, Tintin. 1997. 1010 Resep Masakan Asli Indonesia. Jakarta : Gramedia
Rukmana, Rahmat. 1997. Ubi Kayu Budi Daya dan Pascapanen.Yogyakarta :
45
Kanisius.
Santoso, Hieronymus Budi. 1993. Pembuatan Gula Kelapa dan Gula Tebu.
Yogyakarta : Kanisius.
Sugiarto, Eko. 2015. Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif Skripsi dan Tesis.
Yogyakarta : Suaka Media.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta.
Suhardi. 2007. Pengembangan Sumber Belajar Biologi. Diktat Kuliah.
Yogyakarta : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan alam Universitas
Negeri Yogyakarta
Sunarya, Yuli. 2006. Alam dan Seni Budaya Jawa Barat. Bandung : Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat.
Suprapti, Ir. M. Lies. 2005. Tepung Tapioka. Yogyakarta : Kanisius.
Suprapti, Ir. M. Lies. 2008. Teknologi Pengolahan Pangan Awetan Kering &
Dodol. Yogyakarta : Kanisius.
Usman, Husaini dan Purnomo Setiady Akbar. 2008. Metodelogi Penelitian
Ilmiah. Jakarta : Bumi Aksara.
Welirang, Franky. 2009. Cassava : Solusi Pemberagaman Kemandirian Pangan.
Jakarta : Grasindo.
Wikipedia. 2019. Ladu. http://id.wikipedia.org/wiki/ladu (diakses 24 Februari
2019).
Winarno, Prof. Dr. F.G. 2014. Kelapa Pohon Kehidupan. Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama.
46
LAMPIRAN 1
FORMAT PENILAIAN PANELIS
Lampiran 1 Format Penilaian Panelis
Dengan hormat,
Saya Rizky Kristanti mahasiswa STP NHI Bandung semester 6 sedang
melakukan pengumpulan data tentang eksperimen Ladu A dan Ladu B, berupa
kuesioner yang berisi tabel. Mohon Bapak/Ibu/Saudara/i untuk menjawab
pertanyaan dibawah ini sesuai tingkat kesukaan secara jujur terhadap produk yang
dibuat oleh penulis. Diharapkan juga untuk mengisi komentar dan saran pada
tempat yang telah disediakan oleh penulis. Terima kasih atas ketersediaanya.
Nama : Umur :
Profesi : Jenis Kelamin :
Apakah Anda pernah makan ladu? Ya/Tidak
Petunjuk pengisian
1. Bacalah dengan teliti sebelum mengisi format kuesioner
2. Beri tanda ceklis (√) pada kolom yang masih kosong
Aspek
Penilaian
LADU
PRODUK A PRODUK B
Sangat Tidak Suka Sangat
Suka
Sangat Tidak Suka Sangat
Suka
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Rasa
Aroma
Tekstur
46
47
Aspek
Penilaian
LADU
PRODUK A PRODUK B
Sangat Tidak Suka Sangat
Suka
Sangat Tidak Suka Sangat
Suka
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Warna
Saran :
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
....................................
48
LAMPIRAN 2
REKAPITULASI HASIL ANALISIS UJI HEDONIK LADU Lampiran 2 Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Hedonik Ladu
TABEL : REKAPITULASI HASIL ANALISIS UJI HEDONIK LADU
N
O
Nama
Panelis
Umur
L/P
UJI ORGANOLEPTIK (UJI HEDONIK)
Rasa Warna Tekstur Aroma
L.P L.E L.P L.E L.P L.E L.P L.E
REMAJA ( 13 – 20 tahun )
1. Dwi 18 P 5 4 5 4 5 5 5 4
2. Kevin 18 L 4 4 3 4 4 4 3 4
3. Andri 15 L 4 4 4 4 4 5 4 4
4. Intan 19 P 3 3 4 4 3 3 4 4
5. Michael 19 L 4 5 4 4 4 4 4 4
6. Nuraini 15 P 5 4 5 4 5 5 5 4
7. Weni 15 P 4 3 4 4 3 5 4 4
8. Ferdi 18 L 4 4 3 4 4 4 3 3
9. Rian 16 L 4 4 3 4 4 4 4 4
10. Glenn 18 L 4 4 3 4 4 4 4 4
11. Taufik 19 L 5 4 5 4 5 5 5 4
12. Yanriko 19 L 4 3 4 4 3 3 4 3
13. Wenty 18 P 5 4 5 4 4 4 5 4
14. Yohana 18 P 4 3 5 4 4 5 5 4
15. Intan 15 P 2 4 4 5 3 3 4 4
DEWASA ( 21 – 45 tahun )
16. Dian 23 L 3 4 4 3 4 4 4 4
17. Trisna 22 P 2 4 4 3 3 4 4 4
49
18. Yantie 35 P 4 3 4 4 3 4 4 4
19. Putri 21 P 5 4 4 2 3 4 4 4
20. Melisa 22 P 4 4 5 4 5 3 5 4
21. Herwita 40 P 5 3 5 3 5 4 4 4
22. Indra 41 L 4 4 4 4 4 3 4 4
23. Rikardo 21 L 4 4 5 4 5 4 5 4
24. Budi 22 L 4 5 5 5 5 4 4 4
25. William 22 L 4 4 5 5 5 4 4 4
26. Bella 21 P 4 4 4 4 5 3 5 4
27. Marini 22 P 4 3 5 4 5 4 4 4
28. Resa 22 P 4 3 5 4 5 4 4 3
29. Tina P. 47 P 4 3 5 3 5 3 4 4
30. Zulfan 23 L 4 4 5 5 5 5 4 4
∑ �� 120 113 130 118 126 121 126 117
���� 4.00 3.76 4.33 3.93 4.20 4.03 4.20 3.90
50
BIODATA PENULIS
A. Data Pribadi
Nama : Rizky Kristanti
NIM : 201621618
Tempat Lahir : Garut
Tanggal Lahir : 14 Agustus 1998
Agama : Islam
Alamat : Jl. Percobaan Cileunyi, Perumahan Bumi
Panyawangan, Cluster Cempaka, Cempaka Asri 2
No. 4, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung,
Jawa Barat.
B. Data Orang Tua
Nama Ayah : Muslim Nurdin
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Nama Ibu : Gina Purnamasari
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Alamat Orang Tua : Kp. Karanganyar RT/RW : 001/001, Ds. Ciburial,
Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Nama Wali : Intan Tanti Noviani
Pekerjaan Wali : Ibu Rumah Tangga
Alamat Wali : Jl. Percobaan Cileunyi, Perumahan Bumi
Panyawangan, Cluster Cempaka, Cempaka Asri 2
No. 4, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung,
Jawa Barat.
C. Riwayat Pendidikan
Nama Sekolah Tempat Tahun Keterangan
SD S Kartika Siliwangi 3 Garut 2004-2010 LULUS
SMP N 1 Garut Garut 2010-2013 LULUS
SMA N 1 Garut Garut 2013-2016 LULUS
STP NHI Bandung Bandung 2016-2019
D. Pengalaman Kerja
Nama Perusahaan Kota Jabatan Tahun
Grand Mercure Bandung Setiabudhi Bandung Trainee 2018
51
24%SIMILARITY INDEX
16%INTERNET SOURCES
2%PUBLICATIONS
20%STUDENT PAPERS
1 6%
2 2%
3 2%
4 2%
5 1%
6 1%
7 1%
8 1%
9
tugas akhirORIGINALITY REPORT
PRIMARY SOURCES
Submitted to Sekolah Tinggi PariwisataBandungStudent Paper
fikapuspita.blogspot.comInternet Source
www.scribd.comInternet Source
repository.unpas.ac.idInternet Source
Submitted to Binus University InternationalStudent Paper
Submitted to Universitas Negeri JakartaStudent Paper
repository.usu.ac.idInternet Source
jodyseptiawan.blogspot.comInternet Source
muliacom.blogspot.com
1%
10 1%
11 1%
12 <1%
13 <1%
14 <1%
15 <1%
16 <1%
17 <1%
18 <1%
19 <1%
Internet Source
ida-muhabbah.blogspot.comInternet Source
andra-cma.blogspot.comInternet Source
docobook.comInternet Source
Submitted to Universitas Jenderal SoedirmanStudent Paper
pt.scribd.comInternet Source
de.slideshare.netInternet Source
elib.unikom.ac.idInternet Source
Submitted to Universitas MuhammadiyahSurakartaStudent Paper
documents.mxInternet Source
Submitted to Politeknik Negeri JemberStudent Paper
eprints.uny.ac.id
20 <1%
21 <1%
22 <1%
23 <1%
24 <1%
25 <1%
26 <1%
27 <1%
28 <1%
29 <1%
30 <1%
Internet Source
Submitted to Universitas MuhammadiyahYogyakartaStudent Paper
digilib.uinsby.ac.idInternet Source
bayumusty.blogspot.comInternet Source
thesis.binus.ac.idInternet Source
es.scribd.comInternet Source
repositori.uin-alauddin.ac.idInternet Source
id.scribd.comInternet Source
Submitted to Universitas Negeri MakassarStudent Paper
investorpemula.blogspot.comInternet Source
Submitted to Universitas JemberStudent Paper
Submitted to Universitas Pendidikan Indonesia
31 <1%
32 <1%
33 <1%
34 <1%
35 <1%
Exclude quotes Off
Exclude bibliography Off
Exclude matches Off
Student Paper
Submitted to Unika SoegijapranataStudent Paper
kumpulan-judulskripsi.blogspot.comInternet Source
Submitted to Universitas Muria KudusStudent Paper
Submitted to State Islamic University ofAlauddin MakassarStudent Paper
top related