pengembangan sik
Post on 03-Jan-2016
83 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAHAR
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
DEFINISI SISTEM INFORMASI KESEHATAN
Alat yang berupa kesatuan / rangkaian kegiatan – kegiatan yang mencakup seluruh jajaran upaya kesehatan di seluruh tingkat administrasi yang mampu memberikan informasi kepada :
para pengambil keputusan dalam perencanaan, penggerakan pelaksanaan,pengawasan,pengendalian dan penilaian upaya kesehatan
Masyarakat, agar kemampuan untuk menolong diri sendiri dalam bidang kesehatan meningkat.(Depkes,1992).
(DESIGN AND IMPLEMENTATION OF HEALTH INFO. SYSTEM, GENEVA, 2000)A HEALTH INFORMATION SYSTEM CANNOT EXIST BY ITSELF,
BUT IS A FUNCTIONAL ENTITY WITHIN THE FRAMEWORK OF A COMPREHENSIVE HEALTH SYSTEM(SUATU SISTEM INFORMASI KESEHATAN TIDAK DAPAT BERDIRI SENDIRI, MELAINKAN SEBAGAI BAGIAN DARI SUATU SISTEM KES)
EFFECTIVE HEALTH INFORMATION SYSTEMS PROVIDE INFORMATION SUPPORT TO THE DECISION-MAKING PROCESS AT ALL LEVELS. HEALTH INFORMATION SYSTEMS SHOULD BE TRANSFORMED INTO EFFECTIVE MANAGEMENT TOOLS(SISTEM INFORMASI KESEHATAN YANG EFEKTIF MEMBERIKAN DUKUNGAN INFORMASI BAGI PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DI SEMUA JENJANG. SISTEM INFORMASI HARUS DIJADIKAN SEBAGAI ALAT YANG EFEKTIF BAGI MANAJEMEN)
INFORMASI = DATAYANG SUDAH DIKUM-PULKAN, DIOLAH,DIANALISIS, DAN DIKEMAS SEDEMIKIANRUPA….BLA…BLA….BLAAA…..!
INFORMASI = SESUATUYG DPT MENGHILANG-KAN KE-RAGU2-AN DLMPENGAMBILAN KEPU-TUSAN, SEHINGGABLA….BLA…BLAAA….!
PENGELOLADATA & INFO MANAJER*)
INFORMASI ADALAH DATA YG TELAH DIKUMPULKAN, DIOLAH,DIANALISIS, DAN DIKEMAS, SEHINGGA
DAPAT MENGHILANGKAN KERAGU-RAGUAN DALAMPENGAMBILAN KEPUTUSAN
• SESUAI KEBUTUHAN• TEPAT WAKTU
*)MASYARAKAT JUGA MANAJER YI. UTK DIRINYA SENDIRI
AKURAT
Komponen SIK terdiri 3 :
MASUKAN1. Kebutuhan data/informasi untuk
menunjang upaya kesehatan dan manajemen kesehatan
2. Instrumen pencatatan dan pelaporan data
3. Sumber daya ( tenaga, biaya dan fasilitas) untuk pengelolaan dan pemanfaatan data/informasi
PROSES
1. Pengorganisasian dan tata kerja unit pengelola data / informasi, termasuk aspek koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan kerjasama antar unit tersebut dan kerjasama antar unit pengelola data/informasi dengan pengguna data/informasi
2. Pengolahan data/ informasi kesehatan
OUTPUT
Penyimpanan, penyebarluasan, pendayagunaan dan pemanfaatan data / informasi yang dihasilkan dari proses pengolahan data untuk menunjang manajemen dan pengembangan upaya kesehatan
SUBSIST.PEMBIA-
YAANKES
SUBSIST.SDM KES
SUBSIST.OBAT
& PERBEK.KES
SUBSIST.MANAJEMEN KES
SUBSIST.UPAYAKES
SUBSIST.PEMBERDAYAANMASY DERAJAT
KES MASYYG SE-
TINGGI2-NYA
MASUKAN PROSES KELUARAN
UPAYA KES BERMUTU, ADIL,
RESPONSIF &
TERJANGKAU
(EFEKTIF & EFISIEN)
ANTARA AKHIR
LINGKUNGAN IPOLEKSOSBUDHANKAM
MANAJEMEN KES ADALAH “OTAK” BAGI SISTEM KES
SIK
LITBANGKES
HUKUMKES
INFORMASIKES
IPTEKKES
PERATURANPER-UU-AN
PENG-AMBILAN
KEPU-TUSAN
EFEKTIVITAS
&EFISIEN
SI
UMPAN BALIK
SUBSISTEMUPAYA KES
SUBSISTEMPEMBIAYAAN KES
SUBSISTEMSDM KES
DST
PERAN INFORMASIDALAM SISTEM KESEHATAN
INFORMASI KESEHATAN
PERENCANAAN
PENENTUAN PRIORITAS
ANALISIS SITUASI
PENILAIAN
WASDAL
PERAN INFORMASI DALAM PERENCANAAN
PROSES OUTPUT OUTCOME
PEMBIAYAAN PENGUMPULAN DATA
KOMUNIKASI DAN INFORMASI
TENAGA :
- R/R
- PENGOLAH
MANAJEMEN KOMUNIKASI INFORMASI
PENGOLAHAN DATA
PERENCANAAN EFISIEN
& EFEKTIF
= SUMBER
DATA
= KOMPONEN PERANGKAT
= MEDIA
INPUT
• Di Tingkat Top Manajemen (Pusat) Untuk mengukur keberhasilan strategi umum
yg digunakan untuk mencapai tujuan yg ditetapkan
• Di Tingkat Middle Manajemen (Propinsi) Untuk mengukur keberhasilan strategi wasdal
yg digunakan untuk mencapai tujuan yg ditetapkan
• Di Tingkat Low Manajemen (kabupaten) Untuk mengukur keberhasilan strategi
operasional yg digunakan untuk mencapai tujuan yg ditetapkan
• Di Tingkat Operasional (Puskesmas) Untuk mengukur keberhasilan strategi
transaksional yg digunakan untuk mencapai tujuan yg ditetapkan
Kebutuhan Informasi guna mendukung Tugas Pokok dan
Fungsinya
DEPARTEMEN KESEHATANSTRATEGI UTAMA KE-3
SASARAN KE-14
KOORDINATORPUSAT DATA & INFORMASI DEPKES
BAMBANG H
KEPMENKES NO. 837 TAHUN 2007
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SIKNAS ONLINE
YG LAMAKOMUNIKASI DATA TERFRAGMENTASI
YG AKAN DICIPTAKANKOMUNIKASI DATA TERINTEGRASI*)
PUSDATIN
BADANDITJEN
DITJEN
SET/ITJEN
DINKES PROV.
DINKESKAB/KOTA
RSPUSK
PUSDATIN
BADANDITJEN
DITJEN
SET/ITJEN
DINKES PROV.
DINKESKAB/KOTA
RSPUSK
MENUJU
BAMBANG H
MELALUIPENDAYAGUNAAN
TEKNOLOGIINFORMASI DAN
KOMUNIKASI
*) DG MENGHILANGKAN “OVERLAPS” & MENGAKOMODASI DLM SATU JALUR
BANK DATA
INTRANET, EXTRANET, INTERNET
BANK DATA
DINKESKAB/KOTA
PUSKESMAS RUMAH SAKIT
UNIT2 DI DEPKES
MASYARAKAT
PENDAYAGUNAAN
BANKDATABANK
DATA
UTK KOMUNIKASI DATAPUSDATIN
BANK DATA
DINKESPROV
SEKTOR LAIN
SIKNAS
SIKDA PROVSIKDA PROV
SIKDA KAB/KOTA
SIKDA-SIKDA KAB/KOTA ADALAH SUBSISTEM DARI SIKDA PROVINSI SIKDA-SIKDA PROVINSI ADALAH SUBSISTEM DARI SIKNAS
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SIKNAS DLM TATANAN OTONOMI DAERAH
SIKNAS = SISTEM INFORMASI KESEHATAN NASIONALSIKDA = SISTEM INFORMASI KESEHATAN DAERAH
HARUS ADA KERJASAMA ANTAR-TINGKAT ADMINISTRASI
SIKDA KAB/KOTA
SIKDA KAB/KOTA
SIKDA KAB/KOTA
SIKDA KAB/KOTA
SIKDA KAB/KOTA
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI
& SUMBERDAYA
PELAKSANAAN SISTEM PENCATATAN& PELAPORAN BARU
PENGEMBANGANPELAYANANUTK MASY
PENGEMBANGANPELAYANAN
UTK MANAJEMEN
MASYARAKATMANAJER
& PENGAMBILKEPUTUSAN
INTEGRASI PENCATATAN& PELAPORAN YG ADA
FASILITASIPENGEMBANGAN
SIKDA
KEPMENKES NO. 511 TH 2002STRATEGI PENGEMBANGAN SIKNAS DI ERA OTONOMI DAERAH
DITJENYANMED
DITJENBUK
DITJENPP & PL
SEKJEN(BIRO+PUSAT)
& ITJEN
BankData
DINKESKAB/KOTA
(Bank Data)
DINKES PROV
(Bank Data)
UPTD
RS
Pusdatin
JARINGAN ONLINE SISTEM INFORMASI KESEHATAN NASIONAL (SIKNAS ONLINE)
DEPKES
DIBANGUN DEPKES(APBN)DIBANGUN DAERAH/SUMBER LAIN DEPKES MEMBANTUMELL DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)
DITJENBINFAR &
ALKES
PUSK
SWASTA
UPTD
RS
33 PROVINSI355 KAB/KOTAKOMBINASITERRESTRIAL& SATELIT (VSAT)
UPTPST
UPTUPTPST
UPTPST
UPTPST
BADAN
UPTPST
BAMBANG H
KOMPUTERISASI
KOMPUTERISASIPELAYANAN & PEMBIAYAAN
KESEHATAN
KOMPUTERISASIPENGELOLAAN
SUMBER DAYA KESEHATAN
KOMPUTERISASISISTEM INFORMASI
KESEHATAN
• PROVINSI BERTINDAK SBG FASILITATOR /KOORDINATOR BAGI KAB/KOTA DI WILAYAHNYA• JIKA DIPANDANG PERLU, SEBELUMNYA PROVINSI DPT MENGUNDANG KAB/KOTA UTK BER-SAMA2 MENYUSUN “MASTER PLAN” SIKDA PROVINSI
BAMBANG H
BAMBANG H
PERAN DINKES KAB/KOTA
Menjabarkan kebijakan, standar, pedoman dll serta menetapkan Perda /
Pergub/perbup/perwako / SK bupati/
Melengkapi perangkat keras komputer utk dinkes dan UPT nya
Membantu UPT nya merapikan catatan medik dan melaksanakan
komputerisasi (utk pelayanan, administrasi, SIK)
Membangun jaringan online wilayahnya (jaringan antara dinkes dan
UPTnya serta swasta)
Mengembangkan software “generik” (dr pusat) menjadi software yg dpt
digunakan oleh Puskesmas, dll
Merekrut petugas pengelola SIK yg fulltmer, mengangkat mereka dlm
jabfung dan membayar tunjangannya
Melaksanakan komunikasi data dg Provinsi dan Kemenkes
Mengembangkan dan menerapkan aplikasi2 (informasi eksekutif,
teleconference dll) dg prov/kemenkes
Memantau, mengevaluasi dan mengembangkan SIKDA
Data sarana yankes (facility based)◦ SP2TP (Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu
Puskesmas)◦ SP3 (Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas)◦ SIRS (Sistem Informasi Rumah Sakit)◦ SST/STP (Sistem Surveilans Terpadu/Sistem Terpadu
Penyakit)◦ SITK (Sistem Informasi Tenaga Kesehatan)◦ SIMKA (Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian)◦ Pencatatan dan pelaporan program pelayanan
kesehatan lainnya
Sumber Data untukIndikator Kesehatan di Daerah
Data berbasis masyarakat (community based data)◦ Sensus Penduduk◦ SUSENAS (Survei Sosial Ekonomi Nasional)◦ SUPAS (Survei Penduduk Antar Sensus)◦ SKRT/Surkesnas◦ SDKI (Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia)◦ Studi dan survei lainnya, termasuk data yang
diperoleh dari sumber di luar sektor kesehatan.
Sumber Data untukIndikator Kesehatan di Daerah
Kekuatan:◦ Format seragam secara nasional, memudahkan
pengadaan logistik, petunjuk/pedoman pelaksanaan, pelatihan, bimbingan teknis, kompilasi dan rekapitulasi.
◦ Memudahkan penyediaan peralatan pengolahan data (hardware maupun software).
◦ Memenuhi data minimal setiap tingkat administrasi.
◦ Dapat dibandingkan antar wilayah dan perkembangan/trend
◦ Dapat menggambarkan hasil/volume kegiatan sarana yankes
◦ Dasar distribusi sumber daya
Data dari Sarana Pelayanan Kes.
Kelemahan:◦ Hanya hasil kegiatan yankes, bukan gambaran
nyata di masyarakat◦ Berskala nasional, sumber daya besar◦ Daerah kurang ikut memiliki (kewajiban dan
beban)◦ Rutin : bosan, kurang “greget” (kurang lengkap,
kurang valid, kurang tepat waktu)◦ Akumulasi data (provinsi dan pusat) tidak
diolah/analisis.◦ Banyak RR (belum terintegrasi), duplikasi◦ Kurang pengawasan yang memadai◦ Umpan balik kurang◦ Kemampuan/kepedulian daerah untuk
mengolah/analisis data masih kurang.
Data dari Sarana Pelayanan Kes.
Kekuatan:◦ Untuk Sensus, menggambarkan keadaan yang
sebenarnya pada populasi.◦ Lebih representatif daripada data dari sarana yankes.◦ Dapat melengkapi dan konfirmasi data dari yankes◦ Dapat mengumpulkan data spesifik (sesuai
kebutuhan)◦ Dapat dianalisis◦ Memperlihatkan dampak upaya kesehatan oleh masy.◦ Dapat mengukur hubungan/pengaruh beberapa
faktor yang berkaitan dengan suatu masalah kesehatan.
◦ Dapat dijadikan bahan menentukan bentuk intervensi.
◦ Dapat dipakai untuk evaluasi program kesehatan.
Data Hasil Sensus & Survey
Kelemahan:◦ Hanya menggambarkan sesuatu pada
saat/wilayah tertentu sesuai rancangannya.◦ Sumber daya untuk sensus dan survei nasional
sangat besar.◦ Substansi data yang dikumpulkan relatif sangat
terbatas.
Data Hasil Sensus & Survey
PERAN INFORMASI DALAM PERENCANAAN
PROSES OUTPUT OUTCOME
PEMBIAYAAN PENGUMPULAN DATA
KOMUNIKASI DAN INFORMASI
TENAGA :
- R/R
- PENGOLAH
MANAJEMEN KOMUNIKASI INFORMASI
PENGOLAHAN DATA
PERENCANAAN EFISIEN
& EFEKTIF
= SUMBER
DATA
= KOMPONEN PERANGKAT
= MEDIA
KONDISI DAN PERMASALAHAN SIK
SIKAP TERHADAP DATA/INFORMASI Apresiasi terhadap pentingnya data/informasi bagi
peningkatan upaya kesehatan masih rendah◦ Analisa data dan pemanfaatannya di berbagai tingkat
administrasi kesehatan masih kurang.◦ Pengertian tentang cara – cara memilih data yang penting
masih terbatas◦ Masalah pengumpulan data telah disadari seacara umum
di Depkes, namun tindakan yang mengarah pada pemecahan masalah masih belum memadai (kurang konsisten)
◦ Masih banyak pihak yang memiliki anggapan keliru bahwa hanya komputerisasi sebagai kunci pemecahan masalah manajemen informasi .
PERMASALAHAN PADA INPUT
Sistem pencatatan dan pelaporan sudah berkembang ( SIMPUS, SIRS, SITK, SIMPEG dll) tetapi kebutuhan data/informasi bagi keperluan manajemen kesehatan di setiap tingkat administrasi masih belum jelas, hal ini menyebabkan instrumen pencatatan dan pelaporan yang dipergunakan masih belum mantap.
Kelemahan Sumber Daya ◦ Rendahnya kualitas pengelola data/informasi◦ Belum ada tenaga pengelola SIK full timer di
institusi kesehatan ( Propinsi, Kab/Kota) yang bermutu.
◦ Tenaga kesehatan tidak memiliki kompetensi pada IT
◦ Tenaga IT belum memahami program kesehatan◦ Tidak ada kompetensi spesialis pada IT
( jaringan, perangkat keras, spesialis telekomunikasi dll )
◦ Fasilitas yang tidak memadai ◦ Biaya yang belum didayagunakan dengan
tepat
Dukungan ( comittment)
◦ Dukungan dari para pengambil keputusan tertinggi untuk strategi pemantapan dan pengembangan SIK masih sangat diperlukan. Para pengambil keputusan berperan dalam hal sbb : Pengarahan Penalaran arti pentingnya Penentuan kebijaksanaan serta Langkah – langkah tindak lanjut dalam hal
penggerakan dan pengendalian pemantapan dan pengembangan SIK.
Kelemahan aspek pengorganisasian dan tata kerja◦ Di tingkat Pusat:
Simpang siurnya dalam mekanisme dan tata kerja antar unit pengelola data/informasi karena unit – unit pengelola sudah dibentuk tetapi belum diatur ketentuan pelaksanannya(koordinasi, integrasi dan sinkronisasi yang lemah).
PERMASALAHAN PADA PROSES
◦ Di tingkat Propinsi
Unit pengelola data yaitu seksi data dan informasi belum dapat menampung segala kegiatan pengelolaan data/ informasi di tk. Propinsi bahkan ada Propinsi yang tidak ada struktur ( seksi data & informasi) sehingga pengelolaan data/informasi tidak fokus.
◦ Di tingkat Kab/Kota Ada bebarapa Kab/Kota yang tidak ada unit struktural
ataupun tenaga fungsional yang mengelola data/informasi.
◦ Mekanisme dan tatakerja yang mengatur hubungan antara pengelola data/informasi tk.pusat dengan daerah belum ditetapkan apalagi setelah otonomi daerah , hubungan pelaporan melemah.
Kelemahan pengelolaan data/informasi
◦ Terlalu banyak data ingin dikumpulkan oleh banyak unit kerja sehingga sebagian tdk dapat dipenuhi,tumpang tindih dan kualitasnya tidak baik. Dengan demikian akhirnya data tsb sangat kecil manfaatnya untuk manajemen kesehatan.
◦ Frekuensi pengumpulan data pada tk.administrasi yang lebih atas ( pusat & Prop) terlalu sering, sehingga menambanh beban kerja di tk. Operasional.
◦ Data/informasi yg dikumpulkan kebanyakan tidak tepat waktu, sehingga pengolahan datanya juga terlambat
◦ Pengolahan, analisa dan penyajian data/informasi yang dikumpulkan masih kurang.
◦ Analisa data belum dilakukan secara multidisiplin.
◦ Format Reporting dan Recording sesuai dengan keinginan program, memungkinkan sering berubah (STP, TB , LB3 KIA, KB, dll).
◦ Belum ada format baku standart yang disepakati Variabel Input Variabel Output
◦ Belum disepakati single identity number untuk pasien/obyek data skala kabupaten/kota, propinsi, nasional
◦ Masih terjadi pengambilan data dengan pendekatan yang berbeda (wilayah or pelayanan)
Penyimpanan, penyebarluasan , pendayagunaan dan pemanfaatan data/informasi◦ Ideal : output SIK : informasi akurat, tepat waktu
dan bentuk sesuai dengan kebutuhan untuk proses pengambilan keputusan dalam perencanaan, penggerakan pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan penilaian upaya kesehatan.
◦ Karena output Sik merupakan hasil dari masukan dan proses, maka segala kelemahan yang timbul didalam masukan dan proses akan terlihat sebagai kelemahan keluaran(output).
PERMASALAHAN PADA OUTPUT
Rendahnya kuantitas dan kualitas output menyebabkan kurangnya koleksi data/informasi yang baik, sehingga kegiatan penyebarluasan data/informasi pun terhambat.
Akibatnya pendayagunaan dan pemanfaatan data/ informasi juga masih sangat kurang.
BAMBANG H
MEKANISME PENGANGKATAN DR/DRG PTT
Usul Kebutuhan PTT dr Daerah
Analisa Kebutuhan dgn memperhatikan : - Pusk yg akan ditingglkan dr/drg- Rencana perpanjangan- Cakupan wilyh kerja- Pusk prwtn & non prwtn- Keberadaan PNS
Alokasi Kebutuhanwww.ropeg-depkes.or.id
Pendaftaran (registrasi online)
Pengiriman berkas ke PO BOX JKTM 12700
- Proses seleksi administratif- Socring
Pengumuman
PembekalanDi Prop. Lulusan
PemberangkatanSerentakPropinsi penugasan
diterbitkan SK Penugasan & SPMT Propinsi
Kab. PenugasanDiterbitkan SK
Penempatan & SPMT Kab.
Usul Gaji
top related