pengembangan model praktikum pemesinan untuk ...proses produksi i teori kerja bangku, kerja pelat,...
Post on 11-Feb-2018
262 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Pengembangan Model Praktikum Pemesinan
untuk Meningkatkan Relevansi Hasil Pembelajaran
di Program Diploma Teknik Mesin
Oleh :
Drs. H. Sabri, dkk
PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 TEKNIK MESIN
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2007
Latar Belakang
Permasalahan mendasar pendidikan :Kualitas, Produktifitas, Relevansi
Industri,ASPEP,
Depnaker
SKKNI bidang
Logam dan Mesin
Kompetensi Kerja
Mesin dan Proses
R
e
l
e
v
a
n
s
i Praktikum Kerja
PemesinanRendah
Tinggi
Masalah :
•Kegagalan uji kompetensi
•Pengangguran, dll
Pengembangan Program
Praktikum Pemesinan
Tujuan Penelitian
1.Mengetahui relevansi antara praktikum
kerja pemesinan di program Diploma 3
Teknik Mesin FPTK UPI dengan kompetensi
kerja bidang pemesinan berdasarkan
SKKNI Industri Logam dan Mesin
2.Mengembangkan model praktikum
pemesinan di Program Diploma 3 Teknik
Mesin FPTK UPI
Langkah Penelitian
Penyusunan draft rencana pengembangan
kurikulum mata kuliah praktikum pemesinan
Uji ahli dalam
Focus Group Discusion
Hasil pengembangan kurikulum
mata kuliah praktikum pemesinan
Kesimpulan
Pengelompakan data Standar Kompetensi
Kerja bidang pemesinan berdasarkan
SKKNI / ASPEP
Pemetaan mata kuliah
praktikum pemesinan
Pemetaan standar kompetensi
kerja bidang pemesinan
Studi literatur dan
Studi pendahuluan
Pengelompokan mata kuliah
praktikum pemesinan program
D3 teknik mesin
Analisis Relevansi program praktikum pemesinan
dengan standar kompetensi kerja bidang pemesinan
Fasilitas
Sarana
prasarana
Data-data Penelitian
1. Kompetensi Kerja berdasarkan SKKNI Industri Logam dan Mesin bidang Mesin dan Proses
2. Kurikulum Praktikum Pemesinan Program Diploma 3 Teknik Mesin Produksi FPTK UPI
Hasil Penelitian
1a. Relevansi Jenis Pekerjaan Pemesinan (52%)
0
1
2
3
4
5
Konvensional
CNC
Non Konvensional
Machining Center
Manufacturin
g cell
SKKNI
D-3 TM
Hasil Penelitian
1b. Relevansi Jenis Operasi Pemesinan (48%)
16
11 11
6
14
4
19
2
5
2
13
9 98
0
5
10
15
20
Bubut K
Frais K
Skraf K
Gerinda K
Bor K
Bubut CNC
Freis C
NC
SKKNI
D-3 TM
Hasil Penelitian
2a. Peningkatan Kuantitas Jenis Operasi 19,54%
16
13
11
8
14
5
19
10
54
13
11
98
0
5
10
15
20
Bubut K
Frais K
Skraf K
Gerinda K
Bor K
Bubut CNC
Freis C
NC
SKKNI
D-3 TM
Hasil Penelitian
2b. Reposisi dan Pengembangan Materi
No Mata kuliah Materi umum
1. Proses Produksi I Teori kerja bangku, kerja pelat, pengelasan asytilen dan
listrik
2. Teknologi Pemesinan
(Proses Produksi II)
Teori pemesinan secara umum, mesin bubut, freis, skraf,
gerinda meja, drilling
3. Proses Produksi III Praktek kerja bangku, kerja pelat, pengelasan asytilen
dan listrik
4. Proses Pemesinan I
(Proses Produksi IV)
Praktek pemesinan dasar bubut, freis, skraf, gerinda
meja, drilling.
5. Proses Pemesinan II
(Proses Produksi V)
Praktek pemesinan lanjutan bubut, freis, skraf, gerinda
presisi
6. Pemesinan CNC
(CNC)
Teori dan praktek pemrograman NC, praktek pemesinan
bubut dan milling CNC.
7. Pemesinan Khusus Teori dan praktek pemesinan EDM
8. Pemesinan Komplek
(Proses Produksi VI)
Praktek pemesinan terintegrasi, uji kompetensi
Hasil Penelitian
2c. Pengembangan Model Pembelajaran CBPT
PBM PraktikumPemesinan
EnvironmentalInput
Out Put
InveronmentalInput
Raw Input(Mahasiswa)
Kurikulum
Dunia usaha/IndustriMasyarakat
Mahasiswa dgSertifikat
Kompetensi
Barang Produk pemesinan
DesainProduk
PerencanaanProduk
Mesin
Media DosenAlat bantu
Benda kerja
Lingkungansekitar
DanaGedung
Simpulan & Saran
1. Berdasarkan SKKNI Industri Logam dan Mesin, terdapat 18 bidang kompetensi. Bidang kompetensi yang relevan dengan kajian penelitian ini ada pada bidang Operasi Mesin dan Proses yang terdiri atas 32 unit kompetensi
2. Berdasarkan kurikulum program D-3 Teknik Mesin FPTK UPI telah berhasil diidentifikasi dan dipetakan mata kuliah praktikum pemesinan, yaitu:Proses Produksi II, IV, V, VI, CNC, dan Pemesinan Khusus.
3. Relevansi antara praktikum pemesinan mahasiswa pada program D-3 Teknik Mesin FPTK UPI dengan SKKNI bidang kompetensi Operasi Mesin dan Proses pada jenis pemesinan sebesar 52,08 %, sedangkan pada jenis proses pemesinan hanya 48,28 %.
4. Pengembangan pembelajaran yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi tiga hal. Pertama adalah peningkatan kuantitas jenis proses pemesinan sebesar 19,54 % sehingga relevansinya terhadap SKKNI menjadi 67,82 %. Kedua adalah pengembangan dan reposisi susunan materi praktikum, dan ketiga adalah perancangan model pembelajaran Competence Based Production Trainning.
Simpulan & Saran
Beberapa saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut.1. Pengkodean pada SKKNI sebaiknya disusun secara sistematis, yang
menunjukkan urutan/kesinambungan antara unit-unit kompetensi pada bidang kompetensi tersebut.
2. Penamaan mata kuliah sebaiknya bersifat agak spesifik dan dengan jenjang yang tidak terlalu banyak. Selain untuk memudahkan dalam merumuskan bidang kajian juga untuk menghindari terjadinya tumpang tindih materi antara mata kuliah.
3. Usaha peningkatan relevansi dapat terus dilakukan dengan menyediakan mesin-mesin yang dibutuhkan dalam praktikum dengan rasio yang memadai. Sebaiknya lembaga mempertimbangkan dahulu sarana dan sarana yang dimiliki sebelum membuka program studi yang baru.
4. Hal spesifik dalam model pembelajaran yang dirancang adalah adanya desain produk yang mengacu pada kebutuhan pasar, karena itu penelitian ini perlu dilanjutkan dengan penelitian desain produk untuk pelatihan
produksi berbasis kompetensi serta analisis dan evaluasi implementasi
rancangan model pembelajaran CBPT.
top related