pengembangan lembar kerja siswa (lks) pada materi ...repository.unib.ac.id/17219/1/skripsi pdf maria...
Post on 26-Apr-2019
244 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Pada Materi
Keanekaragaman Tumbuhan SMP Kelas VII Berdasarkan
Survey Morfologi Tanaman Kelapa (Cocos nucifera) di Kawasan
Wisata Pantai Sungai Suci Bengkulu Tengah
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan
Biologi
OLEH:
MARIA DEBORA SIAGIAN
A1D012004
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2016
i
Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Pada Materi
Keanekaragaman Tumbuhan SMP Kelas VII Berdasarkan
Survey Morfologi Tanaman Kelapa (Cocos nucifera) di Kawasan
Wisata Pantai Sungai Suci Bengkulu Tengah
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan
Biologi
OLEH:
MARIA DEBORA SIAGIAN
A1D012004
Pembimbing utama : Dra.Hj. Kasrina, M.Si
Pembimbing pendamping : Irwandi Ansyori, S.Pd,M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2016
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Pada Materi Keanekaragaman
Tumbuhan SMP Kelas VII Berdasarkan Survey Morfologi Tanaman Kelapa
(Cocos nucifera) di Kawasan Wisata Pantai Sungai Suci Bengkulu Tengah
SKRIPSI
Oleh:
MARIA DEBORA SIAGIAN
A1D012004
Disahkan oleh:
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
DEKAN
Prof. Dr. Rambat Nur Sasongko, M.Pd
NIP. 19611207 198601 1 001
KETUA PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BIOLOGI
Irwandi Ansyori, S.Pd,M.Pd
NIP. 19760608 200112 1 004
iii
Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Pada Materi Keanekaragaman
Tumbuhan SMP Kelas VII Berdasarkan Survey Morfologi Tanaman Kelapa
(Cocos nucifera) di Kawasan Wisata Pantai Sungai Suci Bengkulu Tengah
SKRIPSI
Oleh:
MARIA DEBORA SIAGIAN
A1D012004
Telah dipertahankan di depan Tim Penguji
Program Studi Pendidikan Biologi
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Bengkulu
Ujian dilaksanakan pada :
Hari/Tanggal : Kamis/ 10 Maret 2016
Pukul : 11.30 WIB
Tempat : Ruang Prodi Pendidikan Biologi
Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui oleh Dosen Pembimbing
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
Dra. Hj. Kasrina, M.Si Irwandi Ansyori,S.Pd,M.Si
19650827 199102 2 001 NIP.19760608 200112 1 004
Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui oleh Tim Penguji
Penguji Nama Dosen Tanda Tangan Tanggal
Penguji I Dra. Hj. Kasrina, M.Si
19650827 1991022001
14 Maret 2016
Penguji II Irwandi Ansyori, S.Pd, M.Si
19760608 2001121004
14 Maret 2016
Penguji III Dra. Ariefa Primair Yani, M.Si
NIP.19600306 1987032001
14 Maret 2016
Penguji IV Dra. Sri Irawati,M.Pd
NIP 196003261984032004
14 Maret 2016
iv
PERNYATAAN KEASLIAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini
Nama : Maria Debora Siagian
NPM : A1D012004
Program Studi : Pendidikan Biologi
Jurusan : Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengembangan Lembar Kerja
Siswa (LKS) Pada Materi Keanekaragaman Tumbuhan SMP Kelas VII
Berdasarkan Survey Morfologi Tanaman Kelapa (Cocos nucifera) di
Kawasan Wisata Pantai Sungai Suci Bengkulu Tengah
” adalah hasil pekerjaan saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya tidak
berisi materi yang telah dipublikasikan atau ditulis orang lain, kecuali yang
secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka
Bengkulu, 10 Maret 2016
Penulis
Maria Debora Siagian
NPM. A1D012004
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
Hasil dari usaha dan kerja keras tidak akan melupakan tuan yang gigih
dan pantang menyerah.
Orang tua adalah harta berharga, Maka jangan menunda waktu untuk
memberi kebahagiaan pada mereka.
Hendaklah menjadi Garam yang mampu memberi rasa pada yang tawar,
dan Terang yang mampu memberi sinar dalam kegelapan.
Matius 6:34 “Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena
hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah
untuk sehari”
Filipi 4:6 “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga,
tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam
doa dan permohonan dengan ucapansyukur”
Persembahan
Puji Tuhan dan Terimakasih yang mendalam dari lubuk hati untuk Sang
Pencipta, Sang Empunya hidup ku ini, berkat Kasih Karunia Nya sehingga
Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan dalam waktu yang sangat baik.
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Keduaorangtuaku kepada Alm.Bapak (D. Siagian) dan Ibuku (L.Sagala)
yang memberikan sepenuh cinta, sepenuh kasih, sepenuh pengorbanan,
baik keringat materi dan air mata. Kalian Permata Hati yang sangat
berharga dihidupku.
Kedua saudaraku (adekku Iwan Bintang Siagian dan Kakaku Erna
Uliana Siagian) yang telah menjadi teman setia perjalanan hidup untuk
sekarang, esok dan hingga hari tua nanti.
Agamaku, Gerejaku dan Almamater yang telah menempaku.
vi
PEDOMAN PENGGUNAAN SKRIPSI
Skripsi ini tidak dipublikasikan, terdaftar dan tersedia di Perpustakaan
Universitas Bengkulu, adalah terbuka untuk umum dengan ketentuan
bahwa hak cipta ada pada pengarang. Referensi kepustakaan
diperkenankan dicetak dengan seizin pengarang dan harus disertai dengan
kebiasaan ilmiah untu menyebutkan sumbernya.
vii
RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap Maria Debora Siagian.
Lahir pada 22 Maret 1994 di Kota Bengkulu,
dari ayah bernama D. Siagian dan ibu
L.Sagala. Penulis adalah anak kedua dari dua
bersaudara. Menyelesaikan pendidikan
Sekolah Dasar di SD Negeri 09 Ibuh Kota
Payakumbuh, Sumatera Barat pada tahun
2006, SMP Negeri 1 Kota Payakumbuh,
Sumatera Barat pada tahun 2009, dan
menamatkan SMA Negeri 1 Kota
Payakumbuh, Sumatera Barat pada tahun 2012. Sejak tahun 2012 penulis menjadi
mahasiswa Program studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Bengkulu melalui jalur Mahasiswa Undangan dengan
Beasiswa BidikMisi selama menduduki Jabatan S1 (4 tahun)
Selama pendidikan di perguruan tinggi, penulis pernah menjadi pengurus
Himpunan Mahasiswa Pendidikan Biologi (HIMAPBIO) untuk periode 2012-
2014 sebagai anggota Keilmuan dan Penalaran, serta pada periode 2013-2014
sebagai anggota BERBAGI (Belajar Bersama Biologi). Penulis juga pernah
menjadi Asisten Dosen pada berbagai mata kuliah seperti Taksonomi Tumbuhan,
Zoologi Invertebrata dan Zoologi Vertebrata.
Dalam bidang pengabdian masyarakat, penulis menyelesaikan Kuliah Kerja
Nyata (KKN) Periode ke-76 di Kelurahan Teluk Sepang Kecamatan Kampung
Melayu Kota Bengkulu sebagai anggota delesi BKKBN Provinsi Bengkulu.
Penulis melaksanakan kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP N
11 Kota Bengkulu pada Tahun 2015/2016.
viii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan Karunia-
Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengembangan Lembar
Kerja Siswa (LKS) Pada Materi Keanekaragaman Tumbuhan SMP Kelas
VII Berdasarkan Survey Morfologi Tanaman Kelapa (Cocos nucifera) di
Kawasan Wisata Pantai Sungai Suci Bengkulu Tengah”
Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) pada program studi pendidikan biologi Fakultas
keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu. Dalam menyelesaikan
skripsi ini, Penulis banyak mendapat bimbingan, motivasi, saran dan nasehat dari
berbagai pihak. Sehubungan dengan itu, dengan segala kerendahan hati penulis
ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Kedua orang tuaku (alm) Bapak (D.siagian) dan Ibu (L.Sagala) cinta pertama
dan terakhir,yang telah memberikan kasih sayang yang tiada henti. Ada
begitu banyak pengorbanan kasih sayang, moril dan materi.
2. Bapak Prof. Dr. Rambat Nur Sasongko, M.Pd selaku Dekan FKIP UNIB
3. Ibu Dr. Nirwana,M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA
4. Bapak Irwandi Ansyori, S.Pd., M, Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Biologi dan selaku Dosen Pembimbing Pendamping yang telah memberi
bantuan dalam memperlancar serta masukan dan motivasi dalam penyusunan
skripsi.
5. Ibu Dra. Hj. Kasrina,M.Si selaku Dosen Pembimbing utama yang telah
memberikan bimbingan, nasehat, masukan, serta motivasi kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Ibu Dra. Ariefa Primair Yani, M.Si selaku Dosen Penguji I yang telah
memberikan bimbingan, bahan, arahan, motivasi serta saran dalam perbaikan
skripsi ini.
7. Ibu Dra. Sri Irawati,M.Pd selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan
masukan, saran, serta semangat untuk menyelesaikan dan menyempurnakan
skripsi ini.
ix
8. Seluruh dosen program Studi Pendidikan Biologi, Staf TU, Laboran,
Pustakawan/I di lingkungan Universitas Bengkulu.
9. Bapak dan Ibu Staf Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan
Terpadu Bengkulu Tengah , Bapak Ibu Staf Dinas Perkebunan Provinsi
Bengkulu yang telah membantu dalam memperlancar penelitian.
10. Segenap Masyarakat Desa Pedati Pondok Kelapa Bengkulu Tengah yang
telah memberikan informasi dalam penyempurnaan Skripsi ini.
11. Ibu Marlita SP selaku guru pengampu Mata Pelajaran Biologi di SMP N 11
Kota Bengkulu yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian
di kelas VII SMPN 11 Kota Bengkulu.
12. Siswa-Sisiwi Kelas VII. H SMPN 11 Kota Bengkulu yang telah memberi
semangat dan motivasi dalam penulisan skripsi ini.
13. Kedua saudaraku, Iwan Bintang Siagian dan Erna Uliana Siagian, yang selalu
memberikan semangat dalam penulisan skripsi ini.
14. Kekasih Oloan Victory Manurung S.Pd, yang selalu memberi semangat,
dukungan dan motivasi serta turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
15. Sahabatku Kristina Lamria Pane , Dasdo, Naomi, Marwinto , dll yang telah
membantu dalam penelitian ini, menjadi teman seperjuangan, sahabat dan
keluarga terbaik, Khusus nya untuk Kristina Lamria Pane alias Tinatun,
terimakasih banyak atas semua bantuan, dorongan, semangat dan menjadi
sahabat terbaik 4 tahun ini.
16. Seluruh teman KKN Kampung Melayu Teluk Sepang serta teman-teman PPL
SMP N 11 Kota Bengkulu yang telah menjadi teman berbagi pengalaman
dalam pengaplikasian ilmu.
17. Seluruh rekan-rekan seperjuangan mahasiswa Pendidikan Biologi Angkatan
2012, yang telah menjadi keluarga selama 4 tahun dengan begitu banyak
cerita canda tawa. Semoga kita semua akan membawa kesuksesan
dikemudian hari
18. Seluruh Pihak yang telah membantu,menyemangati dan mendoakan dalam
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
19. Almamaterku yang menjadi kebanggaanku.
x
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kritik dan
saran yang bersifat membangun dari para pembaca sangat diharapkan sekali.
Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak.
Bengkulu, 10 Maret 2016
Penulis
Maria Debora Siagian
NPM. A1D012004
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN ..................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................... v
PEDOMAN PENGGUNAAN SKRIPSI ................................................... vi
RIWAYAT HIDUP .................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .............................................................................. viii
DAFTAR ISI ............................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xvi
ABSTRAK ............................................................................................... xvii
ABSTRACT ............................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 4
1.3 Batasan Masalah..................................................................... 4
1.4 Tujuan Penelitian ................................................................... 4
1.5 Manfaat Penelitian ................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 6
2.1 Daerah Asal dan Penyebaran Tanaman Kelapa ..................... 6
2.2 Pengenalan Tanaman Kelapa ................................................. 7
2.3 Morfologi Tanaman Kelapa .................................................. 8
2.4 Jenis-Jenis Tanaman Kelapa ............................................... 14
2.5 Wisata Alam ......................................................................... 16
2.6 Bahan Ajar ........................................................................... 17
2.7 Lembar Kerja Siswa ............................................................. 18
2.8 Penelitian Relevan ............................................................... 21
xii
BAB III METODEOLOGI PENELITIAN ......................................... 22
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ............................................. 22
3.2 Alat dan Bahan .................................................................... 23
3.3 Rancangan Penelitian ........................................................... 24
3.4 Prosedur Penelitian............................................................... 27
3.5 Parameter Pengamatan ......................................................... 27
3.6 Teknik Analisa Data ............................................................. 27
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................. 30
4.1. Diversitas Tanaman Kelapa dikawasan Wisata Sungai
Suci Bengkulu Tengah ..................................................... 30
4.2 Pengemasan Hasil Penelitian Sebagai Bahan Ajar LKS
dan Implikasi pada pengajaran .......................................... 49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 66
5.1 Simpulan ............................................................................ 66
5.2 Saran .................................................................................. 67
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 68
LAMPIRAN .......................................................................................... 71
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Kelapa Genjah di Nias ................................................................... 7
Gambar 2.2 Akar Adventif Kelapa ..................................................................... 9
Gambar 2.3 Bunga Betina ................................................................................... 11
Gambar 2.4 Bunga Jantan ................................................................................... 11
Gambar 2.5 Bagian-Bagian Buah Kelapa ........................................................... 13
Gambar 2.6 Langkah-Langkah Penyusunan LKS .............................................. 19
Gambar 2.7 Langkah-Langkah Metode R&D ................................................... 19
Gambar 3.1 Langkah-Langkah R&D ................................................................. 23
Gambar 4.1 Distribusi Varietas Cocos nucifera ................................................ 34
Gambar 4.2 Cocos nucifera var Nias ................................................................. 35
Gambar 4.3 Cocos nucifera var Sanmlas ........................................................... 36
Gambar 4.4 Cocos nucifera var Gading ............................................................. 37
Gambar 4.5 Cocos nucifera var Raja ................................................................ 38
Gambar 4.6 Cocos nucifera var Raja Malabar .................................................. 39
Gambar 4.7 Cocos nucifera var Malayan Dwarfs ............................................. 40
Gambar 4.8 Cocos nucifera var Niuleka ........................................................... 41
Gambar 4.9 Cocos nucifera var Hibrida ........................................................... 42
Gambar 4.10 Cocos nucifera var Sriwulan ....................................................... 43
Gambar 4.11 Cocos nucifera var Merah (Rubescens) ....................................... 44
Gambar 4.12 Cocos nucifera var Manis (Sakarina) ........................................... 45
Gambar 4.13 Cocos nucifera var Puyuh ............................................................ 46
Gambar 4.14 Cocos nucifera var Bali ( macro carya) ....................................... 47
Gambar 4.15 Cocos nucifera var Entok atau Dwarf .......................................... 48
Gambar 4.16 Desain Produk Akhir LKS ........................................................... 50
Gambar 4.17 Komponen LKS Cover ................................................................. 51
Gambar 4.18 Komponen LKS Ringkasan Materi .............................................. 52
Gambar 4.19 Komponen LKS Prosedur Kerja .................................................. 53
Gambar 4.20 Komponen LKS Tabel Identifikasi .............................................. 54
xiv
Gambar 4.21 Komponen LKS Pertanyaan ......................................................... 54
Gambar 4.22 Komponen Analisis dan Kesimpulan ........................................... 55
Gambar 4.23 Tahap Engagement (Pelibatan) .................................................... 69
Gambar 4.24 Tahap Exploration(Penyelidikan) ................................................ 70
Gambar 4.25 Tahap Explanation (Penjelasan) ................................................... 70
Gambar 4.26 Tahap Elaboration (Penggalian) ................................................... 71
Gambar 4.27 Tahap Evaluation (Evaluasi) ....................................................... 71
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 3.1 Kriteria Penilaian ...................................................................................... 28
Tabel 4.1 Morfologi Organ Tanaman Kelapa (Cocos sp) ......................................... 31
Tabel 4.2 Respon Validator ....................................................................................... 60
Tabel 4.3 Saran Validator ......................................................................................... 61
Tabel 4.4 Hasil Respon siswa terhadap LKS ............................................................ 62
Tabel 4.6 Hasil Belajar Siswa ................................................................................... 64
Tabel 4.7 Nilai LKS Kelompok Siswa ...................................................................... 65
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Surat Izin Penelitian Dari Sekolah SMPN 11 Kota Bengkulu .......................... 72
2. Surat Izin Penelitian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan .................................. 73
3. Surat Izin Penelitian dari Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu ....................... 74
4. Surat Izin Penelitian dari Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
dan Penanaman Modal Kota Bengkulu ............................................................ 75
5. Surat Izin Penelitian dari Badan Penanaman Modal
dan Pelayanan Perizinan Terpadu Bengkulu Tengah ........................................ 76
6. Tabel Tabulasi Ciri Morfologi Tanaman Kelapa (Cocos sp) ............................ 77
7. Silabus ................................................................................................................ 81
8. RPP ..................................................................................................................... 82
9. Kisi-Kisi Instrumen Validasi LKS ..................................................................... 90
10. Rubrik Validasi Ahli Materi, Ahli Media dan Guru IPA ................................... 91
11. Lembar Validasi Ahli Materi ............................................................................. 97
12. Contoh Lembar Validasi Ahli Materi ................................................................ 100
13. Lembar Validasi Ahli Media .............................................................................. 106
14. Contoh Lembar Validasi Ahli Media ................................................................. 109
15. Lembar Validasi Guru IPA ................................................................................ 115
16. Contoh Lembar Validasi Guru IPA ................................................................... 118
17. Lembar Respon Siswa ........................................................................................ 121
18. Contoh Respon Siswa ....................................................................................... 123
19. Perhitungan Hasil Validasi Ahli Materi ............................................................ 124
20. Perhitungan Hasil Validasi Ahli Media ............................................................ 128
21. Perhitungan Hasil Validasi Guru IPA ............................................................... 132
22. Perhitungan Hasil Validasi Hasil Respon Siswa ............................................... 136
23. Rekapitulasi Angket Tanggapan Siswa ............................................................. 141
24. Kisi-Kisi Soal Pada LKS ................................................................................... 144
25. Soal Tes Hasil Belajar ( Pretest dan Postest) ................................................... 154
26. Kunci Jawaban Soal Tes Hasil Belajar ............................................................. 155
27. Contoh Lembar Jawaban Siswa (Pre-test) ........................................................ 157
28. Contoh Lembar Jawaban Siswa (Post-test) ...................................................... 158
29. Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa ....................................................................... 159
30. Lembar Wawancara .......................................................................................... 161
31. Lembar Kerja Siswa (LKS) Sebelum direvisi ................................................... 165
32. Lembar Kerja Siswa (LKS) Sesudah direvisi ................................................... 173
33. Contoh Pengisian LKS Siswa ........................................................................... 183
34. Jawaban LKS .................................................................................................... 188
35. Dokumentasi Penelitian Kelapa (Cocos sp) ...................................................... 194
36. Dokumentasi di Kelas ....................................................................................... 198
37. Peta Lokasi Penelitian ....................................................................................... 203
xvii
ABSTRAK
Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Pada Materi Keanekaragaman
Tumbuhan SMP Kelas VII Berdasarkan Survey Morfologi Tanaman Kelapa
(Cocos nucifera) di Kawasan Wisata Pantai Sungai Suci Bengkulu Tengah
Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Bengkulu
Jenis penelitian merupakan penelitian dan pengembangan (Research
and Development). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1)Mengetahui
keanekaragaman jenis-jenis tumbuhan pohon kelapa (Cocos nucifera) yang
terdapat di Kawasan Sungai Suci Pondok Kelapa Bengkulu Tengah (2)
Menganalisis kelayakan hasil penelitian keanekaragaman tanaman kelapa di
Kawasan Sungai suci Pondok Kelapa Bengkulu Tengah dengan Pengembangan
LKS pada materi pembelajaran Keanekaragaman Hayati pada kelas VII.H SMPN
11 Kota Bengkulu. Penelitian ini terdiri dari dua tahap,pertama pengamatan
eksplorasi keanekaragaman tanaman kelapa di Kawasan Wisata Sungai Suci
Pondok Kelapa dan wawancara masyarakat setempat. Kedua, Implementasi hasil
penelitian pada pembelajaran IPA di kelas VII.H SMPN 11 Kota Bengkulu
dengan menggunakan bahan ajar berupa Lembar Kerja Siswa. Hasil penelitian
menunjukkan adanya 14 Varietas tanaman Kelapa (Cocos nucifera) . Uji
kelayakan bahan ajar berupa LKS oleh Ahli materi,Ahli media, dan Guru IPA
termasuk dalam “Sangat Baik” dengan persentase keidealan 87,5 %, 83,7%%, dan
86,25%. Hasil respon dari 15 siswa rerata skor kriteria dari aspek pembelajaran
pada LKS, materi didalam LKS tampilan, dan teknis didalam LKS secara
berurutan 14,07; 9,46; 14,53; dan 9,2 tergolong dalam kategori “Sangat Baik”.
Untuk hasil belajar sudah tuntas secara klasikal dengan rata-rata nilai 93,76 atau
80%. Sehingga dari hasil diperoleh bahwa Lembar Kerja Siswa layak digunakan
sebagai alternative bahan ajar IPA materi Keanekaragaman Hayati pada kelas VII
di SMP sederajat.
Kata Kunci : Varietas Cocos nucifera, Penelitian dan Pengembangan
(RnD),Lembar Kerja Siswa
xviii
Development of Student Worksheet In the Matter of Plant Diversity Junior
Class VII Plant Morphology Based Survey Coconut (Cocos nucifera) in river
Sungai Suci Beach,Central Bengkulu
By
MARIA DEBORA SIAGIAN
A1D012004
ABSTRACT
This type of research is a research and development. This study aims to
determine: (1) Knowing the diversity of plant species of palm trees (Cocos
nucifera) located in river Sungai Suci Beach,Central Bengkulu (2) to analyze the
feasibility of the research diversity of coconut plantations in the area of the in
river Sungai Suci Beach,Central Bengkulu with Student Worksheet development
on Biological Diversity learning material at a grade of SMPN 11 VII.H Bengkulu
City. This study consisted of two phases, the first observation to discover the
diversity of coconut palms, Tourism Regions Holy River Pondok Kelapa and
interview local people. Second, implementation of the results of research on
science teaching in the classroom SMPN 11 Bengkulu City class of VII.H using
teaching materials in the form of Student Worksheet. Results showed that 14
varieties of plants Coconut (Cocos nucifera). Test the feasibility of teaching
materials in the form of worksheets by expert materials, media experts, and
science teacher included in the "Very Good" with the ideals percentage of 87.5%,
83.7 %% and 86.25%. Results responses of 15 students mean score criterion of
the learning aspect at Student Worksheet with material in the display, and
technical sequentially in Student Worksheet 14.07; 9.46; 14.53; and 9.2 belong to
the category of "Very Good". For the study has been completed in the classical
with an average value of 93.76 or 80%. So from the results obtained that the
Student Worksheet fit for use as an alternative material science teaching materials
Biodiversity in class VII in SMP equivalent.
Keywords: Variety Cocos nucifera, Research and Development (R & D),
Student Worksheet
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu proses yang dirancang dan disusun secara
sistematis untuk merangsang pertumbuhan, perkembangan, meningkatkan
kemampuan dan keterampilan, kecerdasan, pembentukkan watak serta nilai dan
sikap positif bagi setiap warga negara dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
Untuk mencapai hal tersebut tentunya dibutuhkan suatu proses belajar mengajar
yang merupakan kegiatan dalam melaksanakan kurikulum disuatu tempat lembaga
pendidikan( Mudjion, Dimyati, 2006)
Tujuan pendidikan dasarnya menghantarkan para siswa menuju pada
perubahan-perubahan tingkah laku baik intelektual, moral maupun sosial agar
dapat hidup mandiri sebagai individu dan makhluk sosial. Hal ini selaras dengan
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
disebutkan bahwa Pendidikan Nasional berupaya mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa dan bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Trianto, 2011a).
Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut, tidak terlepas dari peran guru.
Peran guru sebagai pengelola kelas (manager of learning) merupakan peran yang
sangat penting. Bagaimana pun dalam pengejaran klasikal, efektivitas belajar
mengajar sangat ditentukan oleh kepiawaian guru dalam mengatur dan
mengarahkan kelas (Sanjaya, 2005:173).
Berdasakan hasil wawancara dengan guru IPA yang ada di sekolah SMPN
11 Kota Bengkulu, terdapat beberapa kendala yang dialami guru dalam
membelajarkan siswa diluar ruangan terutama mengenai pengontrolan siswa dan
2
keterbatasan waktu serta penggunaan LKS yang hanya terpaku pada LKS dari
sekolah. Seperti yang kita ketahui mata pelajaran biologi merupakan salah satu
pelajaran jurusan IPA yang tergolong bersifat hafalan dan lebih didominasi
dengan membaca untuk mendapatkan konsep. Siswa diberikan materi pelajaran
dengan konsep-konsep yang sudah jadi tanpa mengetahui bagaimana dan
darimana konsep atau pemikiran tersebut berasal. Pembelajaran seperti ini
merupakan pembelajaran yang memfokuskan siswa untuk mencapai tujuan
kognitif produk dari siswa tanpa adanya proses. Hal ini terlihat dari hasil belajar
siswa dimana hanya sebagian siswa yang berhasil memiliki nilai keterampilan
proses melebihi KKM yaitu 75. Salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya
kreatifitas guru dalam pembelajaran didalam kelas.
Pada kenyataannya, tujuan pendidikan nasional Indonesia belum
sepenuhnya tercapai dan pendidikan di Indonesia dirasakan masih jauh dari
predikat memuaskan. Hal ini didasarkan pada penilaian yang dilakukan
International Association for the Evaluation of Educational Achievement Study
Center Boston College melalui Trends in Mathematics and Science Study
(TIMSS) pada tahun 2011 yang menunjukkan bahwa Indonesia berada pada posisi
ke-40 dari 42 negara yang siswanya dites dalam kemampuan sains (Napitupulu,
2012). Rendahnya kualitas pendidikan ini selayaknya mendapat perhatian yang
serius dari berbagai pihak.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang
alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja
tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat
menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam
sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam
kehidupan sehari-hari (Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006).
Dimensi proses tidak didapatkan dari buku teks saja tetapi juga bisa
didapatkan dari sumber belajar ataupun bahan ajar lainnya.,salah satu bentuk dari
bahan ajar yang efektif dalam meningkatkan kemampuan kognitif proses siswa
adalah LKS (Lembar Kerja Siswa). Menurut Arsyad (2009: 15-19),”Salah satu
3
keunggulan yang dimiliki LKS (lembar kerja siswa), adalah bahan ajar LKS dapat
mengembangkan kemampuan kognitif proses siswa dalam menelaah fakta yang
ada.
Kelapa (Cocos nucifera) merupakan salah satu anggota tanaman palmae
yang paling dikenal dan banyak tersebar di daerah tropis. Tanaman Kelapa sangat
bermanfaat bagi kehidupan manusia sehari-hari. Tanaman kelapa memiliki banyak
jenis, hal ini dapat kita amati dari bentuk buah, warna buah,ukuran buah, dan lain
sebagainya (Warisno,2003), maka untuk mengetahui keanekaragaman dari jenis
kelapa tersebut perlu pengamatan karakteristik bagian morfologi tanaman kelapa
(Rukmana,Yudirachman. 2000).
Berdasarkan Data Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan
wawancara dengan Kepala Desa Pondok Kelapa Bapak Beri Komar (38 th),
Pantai Sungai Suci merupakan salah satu objek wisata yang menjadi andalan
Kabupaten wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah yang banyak dikunjungi
wisatawan. Untuk pantai ini berlokasi di Desa Pedati, Kecamatan Pondok Kelapa
atau berada di perbatasan antara Bengkulu Tengah dengan Bengkulu Utara, yang
berjarak lebih kurang 15 km dari pusat kota Propinsi Bengkulu dan sekitar 25 km
dari Bandara Fatmawati.
Untuk itu peneliti tertarik meneliti keanekaragaman varietas kelapa (Cocos
nucifera) yang ada di daerah sekitar kawasan Pondok Kelapa Bengkulu Tengah
yang dikembangkan dan dirancang secara sistematis sebab tidak semua objek
biologi dapat dipelajari secara langsung. Maka alternatif yang dapat dilakukan
adalah dengan membawa objek yang telah dikemas sedemikian rupa kedalam
kelas menjadi bahan ajar LKS (Lembar Kerja Siswa) sesuai dengan Standar
Kompetensi :7.Memahami saling ketergantungan dalam ekositem dan Kompetensi
Dasar 7.2 Mengindentifikasikan pentingnya keanekaragaman makhluk hidup
dalam pelestarian ekosistem, dengan tujuan agar siswa mampu lebih memahami
materi mengenai keanekaragaman dan siswa dapat lebih mengenal kondisi
lingkungan yang ada disekitar dengan pengembangan LKS pada pembelajaran di
sekolah khususnya SMPN 11 Kota Bengkulu, kelas VII.H pada materi
4
pembelajaran IPA mengenai Keanekaragaman Hayati dengan subbab
Keanekaragaman tingkat gen.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana keanekaragaman varietas kelapa (Cocos nucifera) yang ada di
kawasan Sungai suci Pondok Kelapa Bengkulu Tengah ?
2. Apakah hasil penelitian mengenai studi keanekaragaman karakteristik
morfologi tumbuhan kelapa di Kawasan Sungai suci Bengkulu Tengah
layak digunakan sebagai bahan ajar Lembar Kerja Siswa pada materi
pembelajaran Keanekaragaman Hayati pada kelas VII.H SMPN 11 Kota
Bengkulu ?
1.3 Batasan Masalah
Batasan Permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1. Tumbuhan yang dieksplorasi pada penelitian ini merupakan morfologi
tumbuhan kelapa (Cocos nucifera) baik dilihat dari bagian Batang, Daun,
Bunga dan Buah saja yang ada di kawasan Sungai suci Pondok Kelapa
Bengkulu Tengah.
2. Pengembangan LKS keanekaragaman varietas tanaman kelapadalam
pembelajaran IPA pada materi Keanekaragaman Tumbuhan sub materi
Keanekaragaman Tingkat Gen di SMPN 11 Kota Bengkulu dalam
meningkatkan hasil belajar siswa.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Mengetahui keanekaragaman varietas kelapa (Cocos nucifera) yang terdapat
di kawasan Sungai suci Pondok Kelapa Bengkulu Tengah.
2. Menganalisis kelayakan hasil penelitian keanekaragaman varietas tanaman
kelapadi kawasan Sungai Suci Pondok Kelapa Bengkulu Tengah dengan
5
pengembangan LKS pada materi pembelajaran keanekaragaman hayati pada
kelas VII SMPN 11 Kota Bengkulu.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa
Memotivasi ketertarikan siswa untuk meneliti objek biologi secara
langsung dari lingkungan dalam kehidupan sehari-hari serta
menambah khasana ilmu pengetahuan biologi khususnya mengenai
keanekaragaman tanaman kelapa
2. Bagi Guru
Memberikan wawasan dan informasi tambahan bahwa semestinya
pembelajaran biologi tidak terbatas hanya dengan membaca dan
mengamati objek didalam buku. Akan tetapi, mengkaitkan
pembelajaran dengan lingkungan sekitar. misalnya dengan
menggunakan bahan ajar berupa LKS sehingga menambah
pemahaman siswa terhadap materi tersebut dan tercapai nya tujuan
pembelajaran secara maksimal.
3. Bagi peneliti
Sebagai bahan referensi untuk penelitian lebih lanjut mengenai
struktur morfologi tanaman kelapa serta menambah wawasan
pengetahuan dan keterampilan.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Daerah Asal dan Penyebaran Tanaman Kelapa
Kelapa merupakan tumbuhan asli daerah tropis, yakni daerah yang terletak
di sepanjang garis khatulistuwa. Di wilayah Indonesia, tanaman kelapa dapat
ditemukan hampir diseluruh provinsi, dari daerah pantai yang datar sampai ke
daerah pegunungan yang agak tinggi. Kelapa di kenal masyarakat manusia sejak
zaman prasejarah dan diketahui tumbuh didaerah tropis. Namun, daerah asal
tanaman kelapa tidak dapat ditentukan dengan pasti. Meskipun demikian, ada
pendapat bahwa tanaman kelapa berasal dari daerah Amerika Selatan Karena di
daerah tersebut cukup banyak ditemukan hutan-hutan kelapa yang luas, terutama
di daerah Pantai Barat (Warisno. 2003 :9)
Ada pula pendapat bahwa kelapa berasal dari daerah tropis karena di New
Zealand telah ditemukan peninggalan sejarah yang berupa fosil pohon kelapa,
yang berasal dari zaman Pleosin. Sebuah catatan kecil menyatakan bahwa
tanaman kelapa berasal dari kawasan Asia Selatan atau Malaysia Pasifik Barat,
kemudian meyebar ke daerah-daerah lain. Penyebaran buah kelapa dapat terjadi
melalui aliran sungai atau laut, bahkan tidak jarang dibawa oleh para awak kapal
yang sedang berlabuh, dari pantai yang satu ke pantai yang lain. Dengan
demikian, buah kelapa tersebar dari satu pulau ke pulau yang lain atau dari satu
negara ke negara yang lain (Pardamean, 2008)
Kelapa memiliki berbagai nama daerah. Secara umum, buah kelapa dikenal
dengan coconut, orang Belanda menyebutnya kokosnoot atau klapper, sedangkan
orang Perancis menyebutnya cocotier. Di Indonesia kelapa biasa disebut krambil
atau klapa (Jw) (Setyamidjaja,1985). Bentuk kelapa Nias pada gambar 2.1 dalam
buku Bertanam Kelapa Hibrida Menurut Warisno ( 1985) :
7
Gambar 2.1 Kelapa genjah di Nias
2.2 Pengenalan Tanaman Kelapa
Kelapa (Cocos nucifera) termasuk jenis tanaman palma yang mempunyai
buah berukuran cukup besar. Macam nama atau sebutan kelapa di setiap daerah
atau negara antara lain Coconut (Inggris), Cocotier (Perancis); Kelapa, Nyiur
(Indonesia), Kambil, Kerambil, Klapa (Jawa) (Suhardiman. 1985).
Kelapa (Cocos nucifera) termasuk Arecaceae (Suku Pinang-pinangan)
dibagi tiga: (1) Kelapa dalam dengan varietas viridis (kelapa hijau), rubescens
(kelapa merah), Macrocorpu (kelapa kelabu), Sakarina (kelapa manis, (2) Kelapa
genjah dengan varietas Eburnea (kelapa gading), varietas regia (kelapa raja),
pumila (kelapa puyuh), pretiosa (kelapa raja malabar), dan (3) Kelapa hibrida
(Suhardiman. 1985)
Kelapa tumbuh baik pada daerah dengan curah hujan antara 1.300-2.300
mm/tahun, bahkan sampai 3.800 mm atau lebih, sepanjang tanah mempunyai
drainase yang baik. Kelapa menyukai sinar matahari dengan lama penyinaran
minimum 120 jam/bulan sebagai sumber energi fotosintesis. Kelapa sangat peka
pada suhu rendah dan tumbuh paling baik pada suhu 20-27 derajat C. Pada suhu
15 derajat C, akan terjadi perubahan fisiologis tanaman kelapa. Kelapa dapat
tumbuh 3 subur pada pH 5-8, optimum pada pH 5.5-6,5. Pada tanah dengan pH
8
di atas 7.5 dan tidak terdapat keseimbangan unsur hara, sering menunjukkan
gejala-gejala defisiensi besi dan mangan (Sukamto, 2001). Pohon kelapa tumbuh
paling baik didaerah pantai yang rendah. Terdapat berbagai jenis kelapa, yang
khasiatnya paling besar adalah kelapa ijo. Buah yang sangat muda disebut bluluk,
dan jika buah ini jatuh sendiri disebut bluluk lupa (Versteegh, Kloppenburgh.
2006).
Dalam tata nama atau sistematika (taksonomi) tumbuh-tumbuhan,kelapa
(Cocos nucifera) dimasukkan kedalam klasifikasi sebagai berikut :
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan Berpembuluh)
Super divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan Berbunga)
Kelas : Liliopsida (Berkeping satu/Monokotil)
Subkelas : Arecidae
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae (Suku Pinang-pinangan)
Genus : Cocos
Spesies : Cocos nucifera. Linneaeus
(Sumber : Plantamor.com)
2.3 Morfologi Tanaman Kelapa
2.3.1.Akar
Seperti tumbuhan monokotil lainnya, tanaman kelapa mempunyai sistem
perakaran serabut. Akar memiliki fungsi utama untuk menyerap air dan unsur hara
dari dalam tanah, serta untuk menunjang berdirinya batang kelapa agar tetap tegak
ditempatnya. Tanaman kelapa memiliki susunan perakaran yang kuat
(Rukmana.2000).
Pada ujung pangkal akar serabut tidak terdapat rambut-rambut akar.
Fungsi akar rambut digantikan oleh bagian akar yang berdinding lunak seperti
gelembung-gelembung yang terdapat pada permukaan akar, dibelakang tudung
akar. Bagian ini bewarna lebih muda dibandingkan dengan bagian yang lain,
dengan panjang rata-rata 5 cm dan berfungsi untuk menyerap unsur-unsur hara
9
yang dibutuhkan oleh tanaman. Pada permukaan akar juga tumbuh bagian-bagian
yang bewarna putih yang berguna dalam pernafasan akar. Pada bagian pangkal
batang kelapa sering tumbuh akar adventif (akar tunjang). Jika sudah lama masuk
ke dalam tanah, akar adventif memiliki fungsi yang sama dengan akar serabut
biasa. Kadang-kadang, akar adventif juga dapat tumbuh pada bagian batang bekas
luka (Warisno, 2003). Menururt Warisno, gambar akar adventif ditunjukkan pada
gambar berikut :
Gambar 2.2 Akar Adventif pada Kelapa
2.3.2 Batang
Batang kelapa tidak memiliki kambium, sehingga tidak memiliki
pertumbuhan sekunder. Jika terjadi luka pada batang, batang tidak akan pulih
seperti semula, karena tidak terbentuk kalus. Oleh sebab itu, batang akan selalu
bertambah panjang dan meninggi. Dengan pertumbuhan yang normal, setiap tahun
tanaman kelapa akan bertambah panjang antara 1 m- 1,5 m untuk tanaman muda,
0,5 untuk tanaman dewasa dan 10 cm-15 cm untuk pohon yang sudah tua
(Warisno. 2003)
2.3.3Daun
Daun tersusun saling membalut satu sama lain, sehingga merupakan
selubung yang runcing pada ujungnya. Susunan yang demikian diperlukan untuk
memudahkan menembus lapisan sabut pada pangkal buah. Pada pertumbuhan
selanjutnya, daun tetap berjumlah 4-6 helai, tetapi dengan ukuran yang lebih besar
10
daripada daun-daun yang dibentuk pertama kali. Daun-daun ini telah terlepas satu
sama lain, tetapi helai-helai daunnya belum menyirip (Warisno,2003).
Daun memiliki pelepah daun, di mana terdapat anak-anak daun pada sisi
kiri dan kanannya. Tajuk daun terdiri atas 20-30 buah pelepah. Pada pohon kelapa
(Cocos nucifera)yang sudah dewasa panjang pelepah sekitar 5m-8m, dengan berat
rata-rata 15 kg, dan jumlah anak daun 100-130 lembar (50-65 pasang). Anak daun
berukuran panjang antara 1 m-1,5 m, dengan tulang daun yang cukup keras ditenga-
tengahnya, yang biasa disebut dengan lidi. Pangkal pelepah daun berbulu halus dan
berukuran cukup lebar. Daun muda tumbuh tegak, semakin besar dan semakin tua
akan semakin condong, hingga akhirnya terkulai dan gugur (Pardamean, 2008)
2.3.4 Bunga
Tanaman kelapa genjah mulai berbunga pada umur antara 3-4 tahun,
sedangkan kelapa dalam pada umur 4-8 tahun. Karangan bunga selalu tumbuh
dari ketiak daun yang pada bagian luarnya diselubungi oleh seludang atau
mancung (spatha). Mancung merupakan kulit tebal yang berfungsi sebagai
pelindung calon bunga, yang memiliki ukuran panjang sekitar 80 cm-90cm.
Sebelum bunga membuka, seludang (mancung) akan pecah lebih dulu. Dua hari
kemudian, bunga-bunga jantan berangsur-angsur masak dan membuka (mekar),
dimulai dari bunga jantan yang berada di bagian ujung cabang manggar menuju
ke bagian pangkal. Seluruh bunga jantan dalam sebuah manggar akan mekar
dalam waktu 29 hari dan setiap kuntum bunga jantan akan mekar selama dua hari
(Warisno,2003)
Bunga kelapa merupakan bunga berkarang yang dikenal dengan istilah
inflorescentia atau mayang atau manggar (Jw). Manggar mempunyai induk
tangkai bercabang-cabang sebanyak 30-40 helai. Pada pangkal cabang akan
terletak bunga betina, disusul bunga-bungan jantan ke arah ujung cabang. Baik
bunga betina maupun bunga jantan melekat pada cabang (duduk) tanpa tangkai
bunga. Pada setiap cabang terdapat 1-2 kuntum bunga betina, dengan jumlah
bunga jantan yang sangat banyak, yakni sekitar 200 kuntum. Sehingga di dalam
setiap manggar akan terdapat 30-80 bunga betina dan 6.000-8000 kuntum bunga
11
jantan. Bahkan pada pohon kelapa (Cocos nucifera) yang baru berbunga, kadang-
kadang tidak terdapat bunga betina sama sekali (Rukmana. 2000).
Setelah seluruh bunga jantan mekar, bunga betina akan mekar secara berangsur-
angsur selama satu minggu dan setiap kuntum bunga akan mekar selama enam
hari. Dengan demikian, bunga betina dan bunga jantan dalam satu manggar akan
masak dalam waktu yang tidak bersamaan. Keadaan seperti ini disebut protandri.
Artinya, di dalam satu karangan bunga, bunga jantan lebih dulu masak dari pada
bunga betina. Karena sifat tersebut, bunga betina tidak mungkin diserbuki oleh
tepung sari yang berasal dari manggar yang sama. Namun, khusus untuk kelapa
jenis ganjang, bunga jantan dan bunga betina biasanya masak secara bersamaan
sehingga memungkinkan terjadninya penyerbukan sendiri. (Warisno, 2003).
Dalam buku Bertanam Kelapa Hibrida (1985) bentuk bunga betina dan bunga
jantan, sebagai berikut :
Gambar 2.3 Bunga Betina
Gambar 2.4. Bunga Jantan
12
2.3.5 Buah
Buah betina yang telah dibuahi akan mulai tumbuh menjadi buah sekitar
3-4 minggu setelah manggar terbuka. Namun, tidak semua buah yang telah
terbentuk akan tumbuh menjadi buah yang dapat dipetik. Diperkirakan ½-2/3
buah muda (bluluk) akan berguguran, karena pohon kelapa (Cocos nucifera) tidak
sanggup membesarkannya, sedangkan sisanya akan terus tumbuh. Rontoknya
buah muda ini biasanya berlangsung selama dua bulan (Rukmana. 2000).
Pertumbuhan buah kelapa terjadi melalui tiga fase. Fase pertama yakini
fase pembesaran sabut, tempurung dan lubang embrio, berlangsung selama 4-5
bulan. Pada fase ini, ruangan selama dua bulan, yaitu fase penebalan tempurung,
tetapi tempurung belum mengeras. Fase ketiga merupakan fase pembentukkan
putih lembaga atau endosperm, dimulai dari bagian pangkal buah menuju ke
bagian ujung. Kemudian, pada bagian pangkal buah mulai terbentuk lembaga
(embrio). Tempurung berangsur-angsur berubah menjadi cokelat-hitam dari
bagian pangkal ke arah ujung buah dan mulai mengeras. Pada tempurung dibagian
pangkal buah juga mulai terbentuk tiga buah lubang ovule (Pardamean, 2008)
Pada umur 9-10 bulan, buah telah mencapai ukuran yang maksimal,
dengan bobot 3 kg-4kg dan berisi cairan sebanyak 0,3-0,4 liter. Pada saat
mencapai tingkat kemasakan sempurna, yakni pada umur 11-12 bulan, berat buah
turun menjadi rata-rata 1,5 kg-2 kg per butir (kelapa genjah) dan 2 kg-2,5 kg per
butir (kelapa dalam). Selain itu, ruang dalam endosperm tidak lagi dipenuhi air.
Dengan demikian, kandungan nutrisi pada lapisan paling luar atau di dekat
tempurung menjadi lebih banyak jika dibandingkan dengan lapisan paling dalam,
karena lapisan paling luar ini lebih dahulu terbentuk ( Warisno. 1985)
Buah kelapa terdiri atas beberapa bagian sebagai berikut :
13
Gambar 2.5 Bagian-Bagian Buah Kelapa
a. Epicarp (kulit luar), yang memiliki permukaan licin, tipis (0,14 mm), dan
agak keras. Epicarp ada yang bewarna hijau, kuning, jingga, serta cokelat.
b. Mesocarp (kulit tengah atau sabut), merupakan bagian yang terdiri atas
serabut dan daging buah. Bagian serabut terdiri atas jaringan-jaringan (sel-
sel) serat yang keras dan diantara sel-sel tersebut terdapat jasingan yang
lunak yang dikenal dengan nama sabut. Sabut memiliki ketebalan antara 3
cm- 5 cm.
c. Endocarp (kulit dalam) atau biasa dikenal dengan nama tempurung atau
batok.
d. Kulit luar biji, yaitu semua bagian yang berada di bagian dalam
tempurung.
e. Putih lembaga (endosperm), yaitu daging kelapa yang bewarna putih lunak
dan enak dimakan, serta banyak dimanfaatkan untuk memasak.
f. Air kelapa yang mengandung 4% mineral dan 2 % gula ( terdiri atas
glukosa, fruktosa dan sukrosa). Air kelapa juga mendanung abu, air dan
zat pengatur tumbuh yang disebut sitokinin. Kandungan gula tertinggi
dicapai pada waktu kelapa masih muda (degan).
g. Lembaga atau embrio, yaitu titik tumbuh tanaman kelapa yang akan
tumbuh menjadi calon tanaman kelapa. ( Warisno,2003)
14
2.4 Jenis-jenis Kelapa
Penggolongan kelapa pada umumnya didasarkan pada perbedaan
umur pohon, warna buah, bentuk buah, ukuran buah dan beberapa sifat
khusus lainnya. Menurut Warisno (2003 : 26-30) antara lain :
2.4.1 Menurut Umur Mulai Berbuah
Menurut umur mulai berbuah, tanaman kelapa dapat digolongkan menjadi 2
(dua) jenis sebagai berikut :
a. Kelapa dalam
Golongan kelapa yang memiliki umur mulai berbuah
cukup tua, yaitu sekitar 6-8 tahun. Umur tanaman dapat
mencapai 100 tahun atau lebih, dengan umur produktif 50
tahun atau lebih. Golongan kelapa ini dapat memberikan
hasil buah per tahun yang mantap. Ukuran batang tanaman
cukup tinggi (sekitar 35 m), tumbuh lurus ke atas seperti
tiang dan agak membesar pada pangkalnya. Tanaman
kelapa yang termasuk golongan kelapa dalam (taal
coconut)misalnya kelapa hijau (C. veridis), kelapa merah
(C. rubescens), kelapa bali (macrocarya), kelapa manis(
sakarina), kelapa nias, kelapa halmahera dan sebagainya.
b. Kelapa Genjah (Nana)
Kelapa genjah adalah golongan kelapa yang memiliki unsur
mulai berbunga relatif muda, yaitu sekitar 3-4 tahun. Umur
tanaman dapat mencapai 50 Tahun dengan masa produktif
mencapai 25 tahun, namun hasil buah per tahun tidak
mantap. Warna buah bervariasi : hijau, kuning atau jingga.
Tanaman kelapa yang termasuk dalam golongan kelapa
genjah antara lain kelapa gading , kelapa raja, kelapa puyuh,
kelapa raja malabar, kelapa genjah genuk dan sebagainya.
15
2.4.2 Menurut Warna Buah
Berdasarkan warna buahnya, tanaman kelapa dapat dibedakan
menjadi beberapa golongan sebagai berikut :
a. Kelapa Hijau (C.veridis)
Kelapa hijau adalah golongan kelapa yang memiliki kulit
buah berwarna hijau. Kelapa ini termasuk golongan kelapa
dalam, memiliki pohon yang besar dan tinggi, serta buah
yang berukuran besar.
b. Kelapa Merah (C.rubescens)
Kelapa merah adalah golongan kelapa yang memiliki kulit
buah berwarna merah atau cokelat. Jenis kelapa ini
termasuk golongan kelapa dalam.
c. Kelapa Kuning (C.eburen)
Kelapa kuning adalah golongan kelapa yang memiliki
kulit buah berwarna kuning. Jenis kelapa ini termasuk
golongan kelapa genjah yang sudah mulai berbuah pada
umur tiga tahun, pada saat tanaman setinggi 1 m-1,5 m.
2.4.3 Menurut Bentuk dan Ukuran Buah
Menurut bentuk dan ukuran buah yang dihasilkan, tanaman
kelapa dapat dibedakan menjadi dua golongan.
a. Kelapa yang memiliki bentuk dan ukuran besar
(var.typica), antara lain:kelapa hijau (C. veridis), kelapa
merah (C.rubescens), kelapa bali (var. macro carya), kelapa
manis (var.sakarina), kelapa lokal (Tenga,Palu, Jepara), dan
lain-lain.
b. Kelapa yang memiliki bentuk dan ukuran kecil (var.nana)
misalnya: kelapa gading, kelapa sriwulan, kelapa raja,
kelapa puyuh, kelapa nias dan lain-lain.
16
2.4.4 Menurut Genotype
Menurut genotype-nya, tanaman kelapa dapat dibedakan menjadi
empat jenis, yaitu :
a. Kelapa dalam dengan variasi : kelapa hijau dan kelapa merah
(jingga).
b. Kelapa Genjah ,dengan variasi : kelapa puyuh, kelapa gading ,
kelapa jingga dan lain-lain.
c. Kelapa hasil persilangan, yang biasa dikenal dengan nama
kelapa hibrida.
d. Kelapa abnormal, misalnya kelapa kopyor, kelapa yang
bercabang atau kelapa yang mempunyai lebih dari satu lembaga.
2.5 Wisata Alam
Penetapan daerah konservasi umumnya didasarkan pada pertimbangan-
pertimbangan terhadap karakteristik atau keunikan suatu ekosistem,
keanekaragaman hayati, fungsi perlindungan terhadap siklus hidrologi, status
spesies, ciri geofisik serta pertimbangan pendukung lainnya seperti potensi
wisata (Supriatma, 2008). Salah satu nya yaitu kawasan Pantai Sungai Suci.
Menururt Profil Investasi Unggulan Kabupaten Bengkulu Tengah, topografi
wilayah adalah bergelombang berbukit dengan derajat kelerengan antara 5-35
%. Batas wilayah sebelah utara berbatasan dengan Air Napal, Kecamatan
Kekap Kabupaten Bengkulu Utara dan Kecamatan Curup Kabupaten Rejang
Lebong, sebalah timur berbatasan dengan Kecamatan Ujan Mas, Kecamatan
Kepahyang dan Kecamatan Seberang Musi, sebelah selatan berbatasan dengan
kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma dan sebelah Barat berbatasan dengan
Kecamatan Selebar, Kecamatan Sungai Serut, Kecamatan Muara Bangkahulu
kota Bengkulu dan Teluk Pering Samudera Hindia. Luas wilayah Kabupaten
Bengkulu Tengah yaitu 1.429 Km2 terdiri atas luas daratan 1.223,94 Km2 dan
wilayah laut dengan luas 205,2 Km2 (Sumber UU No 24 Tahun 2008 Tentang
Pembentukkan Bengkulu Tengah).
17
2.6 Bahan Ajar
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar (Majid, 2009:
173). Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun tidak tertulis.
Sedangkan menurut Prastowo (2011: 28. Bahan ajar memiliki peran yang besar
bagi guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Adapun peran bahan ajar bagi
guru adalah sebagai berikut: a)Menghemat waktu dalam belajar, b)Mengubah
perannya dari seorang pengajar menjadi seorang fasilitator, dan
c)Meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien serta
membuat kondisi kelas kondusif (Prastowo, 2011: 24).
Ada enam komponen yang perlu kita ketahui berkaitan dengan unsur-
unsur yang terdapat dalam bahan ajar (Majid, 2009: 174), antara lain:
a) Petunjuk Belajar (petunjuk siswa/guru), b) Kompetensi yang akan di capai,
c) Informasi pendukung, d) Latihan-latihan, e) Petunjuk Kerja, dan f) Evaluasi
Prinsip Pemilihan Bahan Ajar menurut Sanjaya (2005) :
Prinsip Relevansi : materi pembelajaran harus relevan dengan
standar kompetisi dan kompetisi dasar yang akan dicapai. Jika kompetisi
harus dikuasai siswa berupa menghafal fakta, materi pembelajaran yang
diajarkan harus berupa fakta atau bukan bahan hafalan.
Prinsip Konsistensi : materi pembelajaran mencukupi kompetisi
dasar yang ditentukan dalam kurikulum. Misalnya kompetensi dasar yang
harus dikuasai siswa adalah pengoperasian bilangan yang meliputi
penambahan, pengurangan, perkalian, pembagian, maka materi yang
diajarkan juga harus meliputi teknik penjumlahan, pengurangan,
perkalian dan pembagian.
Prinsip kecukupan : materi yang diajarkan hendaknya cukup
memadai dalam membantu siswa menguasai kompetisi dasar yang
diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit dan tidak boleh terlalu
banyak (Sanjaya. 2005)
18
2.7 Lembar Kerja Siswa
LKS (lembar kegiatan siswa) merupakan lembaran-lembaran yang berisi
tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kerja ini biasanya berupa
petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas (Majid, 2009: 176-
177). Selain itu, lembar kegiatan siswa adalah lembaran-lembaran yang harus
dikerjakan oleh peserta didik. Kegiatan tersebut meliputi petunjuk ataupun
langkah menyelesaikan suatu tugas (Prastowo, 2011: 201).
Menurut Devi(2009: 32-33) adapun sistematika LKS eksperimen yang
dikembangkan adalah sebagai berikut;
1) Judul, judul LKS harus sesuai dengan materi yang akan dipelajari,
2) Pengantar, berisi tentang uraian singakt materi yang dicakup dalam
eksperimen,
3) Tujuan, berkaitan dengan permasalahan yang diungkapkan dalam
pengantar,
4) Alat dan bahan, berisi alat dan bahan yang diperlukan dalam melakukan
eksperimen.
5) Langkah kegiatan, merupakan prosedur pelaksaanan yang disusun secara
sistematis,
6) Tabel Pengamatan, berisi tabel data untuk mencatat data hasil pengamatan
yang diperoleh ketika melakukan eksperimen,
7) Pertanyaan, berupa pertanyaan analisis yang menggiring siswa untuk
menemukan konsep atau untuk memperoleh kesimpulan.
Menurut Arsyad (2009: 15-19),”Salah satu keunggulan yang dimiliki LKS
(lembar kerja siswa), adalah bahan ajar LKS dapat mengembangkan kemampuan
kognitif proses siswa dalam menelaah fakta yang ada. Menururt Prastowo (2011)
penyusunan Lembar Kerja Siswa terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:
19
Gambar 2.6. Langkah-langkah Penyusunan LKS
Dalam Penelitian Pengembangan dapat dilakukan dengan rancangan menurut
Sugiyono (2007) yaitu :
Gambar 2.7. Langkah-langkah penggunaan metode Research and
Development ( R & D)
20
Penjelasan :
1) Potensi dan Masalah
Penelitian dapat berangkat dari potensi atau masalah. Potensi adalah segala
sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah.
2) Mengumpulkan Informasi
Setelah potensi dan masalah dapat ditunujkan secara factual dan up to
date, maka selanjutknya perlu dikumpulkan berbagai informasi yangd apat
digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang
diharapakan dapat mengatasi masalah tersebut.
3) Desain Produk
Produk yang dihasilkan dalam penelitan Research and Development
bermacam–macam. Dalam bidang pendidikan, produk yang dihasilkan
melalui penelitian R&D diharapkan dapat meningkatkan produktivitas
pendidikan, yaitu lulusan yang jumlahnya banyak, berkualitas,dan relevan
dengan kebutuhan
4) Validasi Desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah
rancangan produk, dalam hal ini metode mengajar baru secara rasional
akan lebih efektif dari yang lama atau tidak.
5) Perbaikan Desain
Setelah desain produk, divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan para
ahli lainnya, maka akan dapat diketehui kelemahannya. Kelemahan
tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki
desain.
6) Uji Coba Produk
Dalam pendidikan, desain produk seperti metode mangajar baru dapat
langsung diuji coba, setelah divalidasi dan revisi.
7) Revisi Produk
8) Uji Coba Pemkaian
Setelah pengujian terhadap produk berhasil, dan mungkin ada revisi yang
tidak terlalu penting, maka selanjutnya produk yang berupa metode
21
mengajar baru tersebut diterapkan dalam lingkup lembaga pendidikan
yang luas.
9) Revisi Produk
Dalam uji pemakaian, sebaiknya pembuat produk selalu mengevaluasi
bagaimana kinerja produk dalam hal ini adalah metode mengajar.
10) Pembuatan Produk Masal
Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk telah diujicoba
dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi masal.
2.8 Penelitian Relevan
Adapun penelitian terdahulu yang terkait yaitu :
1. Penelitian Eniek Kriswiyanti dengan judul Keanekaragaman Karakter
Tanaman Kelapa (Cocos nucifera L. ) yang Digunakan Sebagai Bahan
Upacara Padudusan Agung, yaitu untuk mengetahui keanekaragaman
karakter morfologi ragam kelapa (Cocos nucifera L.) Penelitian
dilakukan di berbagai daerah kabupaten di Propinsi Bali (Kriswiyanti.
2013)
2. Penelitian Elsje T.Tenda dan Elna Karmawati dari Jurnal Balai
Penelitian Tanaman Palma dan Penelitian dan Pengembangan
Perkebunan Bogor mengenai Keragaman Sifat Fisik dan Kimia buah
tiga varietas Kelapa Genjah Kopyor Asal Pati Jawa Tengah,
menjelaskan bahwa Kelapa kopyor memiliki keragaman yang cukup
luas. Di Pati Provinsi Jawa Tengah terdapat tiga varietas kelapa kopyor
yaitu Genjah Kuning Kopyor (GKK), Genjah Coklat Kopyor (GCK)
dan Genjah Hijau Kopyor(GHK). Kesimpulan penelitian ini untuk
mengetahui keragaman karakter meliputi sifat fisik berupa komponen
buah dan sifat kimia daging buah setiap varietas kelapa kopyor agar
dapat dioptimalkan pemanfaatannya sebagai bahan baku makanan
(Karmawati,Tenda. 2012)
22
BAB III
METODEOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2015 hingga Februari 2016
di Kawasan Pantai Sungai Suci berlokasi di Desa Pedati, Kecamatan Pondok
Kelapa atau berada di perbatasan antara Bengkulu Tengah dengan Bengkulu
Utara, yang berjarak sekitar 25 km dari Bandara Fatmawati, Kabupaten Bengkulu
Tengah terletak pada posisi 101O 32- 102 O8 Bujur Timur dan 2O15-4O Lintang
Selatan dengan ketinggian 541 M DPL. Topografi wilayah adalah bergelombang
berbukit dengan derajat kelerengan antara 5-35 %. Batas wilayah sebelah utara
berbatasan dengan Air Napal, Kecamatan Kekap Kabupaten Bengkulu Utara dan
Kecamatan Curup Kabupaten Rejang Lebong, sebalah timur berbatasan dengan
Kecamatan Ujan Mas, Kecamatan Kepahyang dan Kecamatan Seberang Musi,
sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma dan
sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Selebar, Kecamatan Sungai Serut,
Kecamatan Muara Bangkahulu kota Bengkulu dan Teluk Pering Samudera
Hindia. Luas wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah yaitu 1.429 Km2 terdiri atas
luas daratan 1.223,94 Km2 dan wilayah laut dengan luas 205,2 Km2 (Sumber UU
No 24 Tahun 2008 Tentang Pembentukkan Bengkulu Tengah).
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat (Cutter, Tali Plastik atau Tali raffia, Gunting, Parang,Isolasi
Berwarna, Kamera, Penggaris, Meteran, Pena dan Kertas)
3.2.2 Bahan (Tanaman Kelapa, silabus dan RPP SMP, Buku IPA SMP Kelas
VII, LKS Tanaman Kelapa )
23
3.3 Rancangan Penelitian
Adapun rancangan penelitian yang akan di lakukan yaitu:
Gambar 3.1 . Langkah-langkah penggunaan metode Research and
Development ( R & D)
Penjelasan :
1. Potensi dan Masalah
Keadaan potensi lingkungan yang dimiliki dapat dijadikan potensi, yaitu
kawasan wisata alam sungai suci dengan keanekaragaman varietas
tanaman kelapa(Cocos nucifera),sehingga peserta didik semakin mengenal
lingkungan sekitar.
Identifikasi Karakteristik morfologi tanaman kelapa.
Identifikasi ini dilakukan dengan mengamati bagian morfologi
tanaman kelapa terkait :
a. Batang (warna batang,keliling batang dan keadaan
permukaan batang )
Potensi dan Masalah
Pengumpulan Data
Desain Produk
Validasi Desain
Revisi Desain
Uji Coba Produk
24
b. Daun (Warna , ujung daun, pangkal daun dan tepi daun )
c. Bunga (kedudukan bunga dan letak)
d. Buah (warna buah, bentuk buah, permukaan buah )
(Warisno. 2003 )
2. Mengumpulkan Informasi
Dalam Pengumpulan Informasi dapat diperoleh dengan penyebaran angket
wawancara kepada masyarakat sekitar kawasan Sungai Suci Pondok
Kelapa dan pengamatan langsung lalu ditabulasi dengan tabel parameter
morfologi dan penyesuaian dengan literatur.
3. Desain Produk
Merancang LKS sebagai bahan ajar dalam implementasi materi
keanekaragaman Hayati, subbab Keanekaragaman Tingkat Gen.
4. Validasi Desain
Pada tahap ini dilakukan validasi terhadap draf LKS oleh ahli materi, ahli
media Guru IPA,dan 15 orang siswa serta aplikasi LKS terhadap siswa
kelas VII.H SMPN 11 Kota Bengkulu.
5. Perbaikan Desain
Setelah desain produk, divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan para
ahli lainnya, maka akan dapat diketehui kelemahannya.
6. Uji coba Pemakaian
Diuji cobakan pada siswa kelas VII.H SMPN 11 Kota Bengkulu.
3.4 Prosedur Penelitian
A. Prosedur Penelitian Identifikasi Keanekaragaman Tumbuhan
Kelapa
1. Pengambilan sampel
1.1 Alat dan Bahan disiapkan terlebih dahulu.
1.2 Mengamati Keanekaragaman varietas kelapa yang ada
dengan diberi tanda menggunakan isolasi berwarna,
yaitu warna hitam, oren, ungu, biru, hijau, kuning,
25
merah muda dan merah pada setiap keanekaragaman
kelapa yang ditemukan.
1.3 Beri tanda dengan tali plastik pada batang kelapa yang
telah diamati, agar tidak terjadi pengulangan pada
tanaman yang sama.
1.4 Catat setiap bagian pengamatan morfologi tanaman
kelapa pada bagian batang, daun, bunga dan buah lalu
dimasukan dalam tabel tabulasi parameter pengamatan..
1.5 Setelah itu, diamati ciri morfologi yang membedakan
antara tanaman yang satu dengan tanaman yang lain
sesuai menurut tabulasi parameter, kemudian dicatat,
lalu di deskripsikan sesuai dengan literatur yang ada
kemudian diidentifikasi untuk mendapatkan nama
varietasnya.
Identifikasi Karakteristik morfologi tanaman kelapa.
Identifikasi ini dilakukan dengan mengamati bagian
morfologi tanaman kelapa terkait :
a. Batang (warna batang, Lingkar Batang dan keadaan
permukaan batang )
b. Daun (warna,ujung daun, keadaan permukaan daun
dan tepi daun )
c. Bunga (kedudukan bunga dan letak)
d. Buah (panjang buah,warna buah,bentuk buah,
ketebalan daging,ketebalan sabut dan diameter buah)
1.7 Untuk mengamati bagian morfologi bagian dalam
kelapa, maka buah kelapa dibelah dua dengan bagian
kanan dan kiri sama, untuk diamati keadaan sabuk,
tempurung, daging buah dan air kelapa.
1.8 Dokumentasi.
Seluruh bagian yang dieksplorasi didokumentasikan
dengan kamera digital.
26
2. Uji Kelayakan LKS (Lembar Kerja Siswa)
Untuk hasil belajar siswa dilihat dari jawaban LKS yang
berupa pertanyaan-pertanyaan yang dijawab oleh masing-masing
kelompok dan jawaban siswa dari tes tulis.
2.1 Penyusunan Lembar Kerja Siswa (LKS)
Berikut tahapan-tahapan dalam penyusunan LKS
yang akan dibuat pada penelitian ini, antara lain :
1. Analisis kurikulum (Kompetisi Dasar)
Standar Kompetensi: 7. Memahami saling
ketergantungan dalam ekosistem.
Kompetensi Dasar:7.2 Mengidentifikasikan
pentingnya keanekaragaman makhluk hidup
dalam pelestarian ekosistem.
2. Menentukan tujuan pembelajaran
3. Pengumpulan materi
4. Penyusunan sistematika yang terkandung
dalam LKS yang terdiri atas :
Judul
Tujuan
Materi
Alat dan Bahan
Cara Kerja
Hasil Pengamatan
Analisis Pertanyaan
Kesimpulan
5. Pemeriksaan dan penyempurnaan (validasi
LKS)
6. Uji Coba Terbatas pada kelompok siswa
27
2.2 Validasi dan respon terhadap Lembar
Kerja Siswa.
Validasi menggunakan angket yang berisi
pertanyaan-pertanyaan untuk memperoleh
saran dari responden. Lembar Kerja Siswa
(LKS) akan divalidkan oleh masing-masing
validator yaitu ahli materi, validasi ahli
media,validasi guru IPA dan angket
keterbacaan LKS oleh 15 orang siswa dan
aplikasi pada Kelas VII.H SMPN 11 Kota
Bengkulu
3.5 Parameter Pengamatan
Adapun parameter yang diamati adalah sebagai berikut :
Bagian morfologi tanaman kelapa terkait dapat dilihat dari tabel
tabulasi ciri berikut :
1). Bagian morfologi varietas Cocos nucifera
a. Batang (warna batang, lingkar batang dan keadaan
permukaan batang)
b. Daun (warna,ujung daun,keadaan permukaan daun,ukuran
panjang dan lebar helaian daun dan tepi daun)
c. Bunga (kedudukan bunga dan letak)
d. Buah (panjang buah,warna buah,bentuk buah,ketebalan
daging,ketebalan sabut dan diameter buah)
2). Lembar Kerja Siswa (LKS) mengenai identifikasi keanekaragaram
varietas Cocos nucifera yang ada di kawasan Wisata Sungai Suci
Pondok Kelapa Bengkulu Tengah.
3.6 Teknik Analisa Data
Data yang telah diperoleh dari hasil penelitian, dianalisis dengan
metode deskriptif. Analisa deskriptif adalah statistik yang digunakan
28
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan
yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2004: 169).
Data yang didapatkan dari hasil pengamatan karakteristik
morfologi dianalisa dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif-
kuantitatif. Deskriptif kualitatif digunakan untuk menjabarkan ciri-ciri
seperti morfologi daun (warna daun, bentuk daun, ujung daun, ukuran
panjang dan lebar,tepi daun dan pangkal daun),buah (ukuran,bentuk,
warna),batang (diameter,tinggi,warna) dan bunga(letak,kedudukan),
sedangkan deskriptif kuantitatif digunakan untuk menjabarkan data-data
dalam bentuk angka. Untuk melihat potensi bahan ajar LKS (Lembar
Kerja Siswa) pada penelitian ini maka digunakan lembar validasi. Validasi
dilakukan oleh 2 orang ahli materi, 2 orang ahli media, 2 orang peer
reviewer atau guru biologi, dan angket keterbacaan oleh 15 orang siswa
(Sriyanto, Rohmad, 2013)
Data tersebut dianalisis secara deskriptif menggunakan perhitungan
skor dengan rumus menghitung nilai rata-rata (Arikunto, 2006) :
X̅ = ∑𝑿
𝒏
dengan
X ̅̅ ̅: Nilai rata-rata
∑x: Jumlah skor jawaban penelitian
n : Jumlah validator.
Data hasil validasi (penilaian) yang didapatkan akan diubah menjadi nilai
kuantitatif dan dirata-rata seperti terlihat pada “tabel data skor” dibawah
ini. Data kuantitatif tersebut akan diubah menjadi data kualitatif sesuai
dengan kriteria kategori penilaian ideal dengan ketentuan sebagai berikut,
29
Tabel 3.1 Kriteria Penilaian
No Rentang skor (i) kuantitatif Kategori kualitatif
1 X̅ > (Mi + 1,5 SBi) Sangat baik
2 (Mi + 0,5 SBi) < X̅ ≤ (Mi + 1,5 SBi) Baik
3 (Mi – 0,5 SBi) < X̅ ≤ (Mi + 0,5 SBi) Cukup
4 (Mi – 1,5 SBi) < X̅ ≤ (Mi – 0,5 SBi) Kurang
5 X̅ ≤ (Mi – 1,5 SBi) Sangat kurang
Keterangan:
1. X̅ = skor rata-rata
2. Mi = ½ x (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
3. SBi = 1/6 x (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
4. Skor maksimal ideal = ∑ butir kriteria x skor tertinggi
5. Skor minimal ideal = ∑ butir kriteria x skor terendah
Setelah diperoleh skor validasi, lalu ditentukan persentase keidealan (P)
dengan rumus;
Persentase keidealan (P) = 𝑠𝑘𝑜𝑟 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑙𝑖𝑡𝑖𝑎𝑛
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙× 100%
(Kamila, 2009: 29)
30
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Diversitas Tanaman Kelapa di Kawasan Sungai Suci Bengkulu Tengah.
Berdasarkan hasil penelitian di kawasan Wisata Alam Sungai Suci Pondok
Kelapa Desa Pedati Bengkulu Tengah ditemukan adanya sekitar 14 varietas dari
tanaman kelapa (Cocos nucifera) (Tabel 4.1) yaitu varietas Kelapa Nias, varietas
Kelapa Sanmalas, varietas Kelapa Gading atau Eburnea,varietas Kelapa Raja,
varietas Kelapa Malabar,varietas Kelapa Malayan Dwarfs,varietas Kelapa
Niuleka,varietas Kelapa Hibrida,varietas Kelapa Sriwulan,varietas Kelapa Merah
(Rubescen),varietas Kelapa Manis (Sakarina),varietas Kelapa Puyuh,varietas
Kelapa Bali (Macro Carya) dan varietas Kelapa Entok.
Dari 14 varietas tanaman kelapa yang ditemukan pada kawasan Wisata
Sungai Suci, Desa Pedati Bengkulu Tengah maka dapat digolongkan menjadi 3
sifat tanaman kelapa berikut ini :
a. Kelapa dalam. Tanaman kelapa yang termasuk golongan kelapa
dalam yaitu : varietas kelapa Merah (C. rubescens), varietas kelapa
Bali (macrocarya) dan varietas kelapa manis( sakarina)
b. Kelapa genjah adalah golongan kelapa mulai berbunga relatif
muda, yaitu sekitar 3-4 tahun. Tanaman kelapa yang termasuk
dalam golongan kelapa genjah yaitu : varietas kelapa Nias, varietas
kelapa gading atau Eburnea, varietas kelapa Raja, varietas kelapa
Sanmlas, varietas kelapa Raja malabar, varietas kelapa Malayan
Dwarf, varietas kelapa Niukleka, varietas kelapa Sriwulan, varietas
kelapa Puyuh dan varietas kelapa Entok
c. Kelapa hasil persilangan, yang biasa dikenal dengan nama kelapa
hibrida,varietas yang ditemukan adalah varietas kelapa hibrida.
Untuk mengetahui perbedaan 14 variteas kelapa yang meliputi dari bagian
morfologi batang,daun,bunga dan buah dapat dilihat pada tabel morfologi berikut
ini:
31
Tabel 4.1 Morfologi Varietas Kelapa (Cocos nucifera) di kawasan Wisata Sungai Suci, Bengkulu Tengah
Bagian
Organ
Varietas
Kelapa Nias
Varietas Kelapa
Sanmlas
Varietas Kelapa
Gading atau
Eburnea
Varietas Kelapa
Raja
Varietas Kelapa
Raja Malabar
Varietas Kelapa
Malayan Dwarfs
Varietas Kelapa
Niuleka
Batang
Daun
Bunga
Buah
32
Bagian
Organ
Kelapa
Varietas
Hibrida
Varietas
Kelapa
Sriwulan
Varietas Kelapa
Merah
(Rubescens)
Varietas
Kelapa Manis
(Sakarina)
Varietas
Kelapa Puyuh
Vareitas Kelapa
Bali(macro
carya)
Varietas Kelapa
Entok
Batang
Daun
Bunga
Buah
33
Untuk lebih mengenal karakteristik dari tanaman Kelapa (Cocos nucifera), maka
dibawah ini kunci determinasi untuk varietas Tanaman Kelapa (Cocos nucifera).
Kunci Determinasi Varietas Kelapa (Cocos nucifera)
1a. Batang berwarna abu-abu...................................................................................2
1b. Batang berwarna kecoklatan .............................................................................3
1c. Batang berwarna Kehitaman dan gelap .................. Cocos nucifera var Hibrida
2a. Permukaan batang banyak bekas daun ...................Cocos nucifera var Sakarina
2b. Permukaan batang sedikit bekas daun .............................................................3b
3a. Daun berwarna kehijauan ................................................................................4b
3b. Daun berwarna kemerahan .................................Cocos nucifera var Rubescens
4a. Ujung daun meruncing......................................................................................5
4b. Ujung daun berbelah ............................................Cocos nucifera var Gading
5a. Permukaan atas daun kasar...............................................................................6
6a. Tulang daun lurus ...........................................................................................7
7a. Daging daun tebal dan permukaan licin .........................................................8b
8a. Kedudukan daun berhadapan ...........................................................................9a
8b. Kedudukan daun berseling berhadapan.................Cocos nucifera var Niukleka
9a. Tepi daun berdekatan tidak saling menyentuh .............Cocos nucifera var Nias
9b. Tepi-tepi daun berdekatan dan saling menyentuh..........................................10
9c. Jika dua helai daun tidak saling menyenyuh .................................................13a
10a. Bagian pangkal buah bulat ..................................Cocos nucifera var Sriwulan
10b. Bagian pangkal buah tumpul .......................................................................11
11a. Permukaan buah mengkilap ................................Cocos nucifera var Malayan
11b. Permukaan buah gundul ..............................................................................12c
11c. Permukaan buah kasar ................................................................................13d
11e. Permukaan buah berkerut ...........................................................................13b
12a. Daging buah berwarna putih ........................................................................13c
12b. Daging buah berwarna Kekuningan ............................................................14b
12c. Daging buah berwarna Kecoklatan .............................Cocos nucifera var Raja
13a.Eksokarp Berwarna hijau kemerahan .......................Cocos nucifera var Puyuh
13b.Eksokarp Berwarna Jingga kemerahan .........Cocos nucifera var Raja Malabar
13c.Eksokarop Berwarna kuning kemerahan ...............Cocos nucifera var Sanmlas
13d. Eksokarp berwarna coklat kemerahan .........................................................14
14a Buah batu dengan bentuk bulat telur .........................Cocos nucifera var Entok
14b. Buah batu dengan bentuk lonjong panjang ................Cocos nucifera var Bali
34
Dibawah ini (Gambar 4.1) persebaran distribusi Tanaman Kelapa yang
ada di kawasan Wisata Sungai Suci Pondok Kelapa Bengkulu Tengah
adalah sebagai berikut :
Gambar 4.1 Distribusi Varietas Kelapa (Cococs nucifera)
Keterangan distribusi varietas tanaman kelapa di kawasan Desa Pedati Sungai
Suci Bengkulu Tengah :
Simbol Keterangan Simbol Keterangan
RT 01
RT 02
RT 03
RT 04
RT 05
RT 06
Varietas Kelapa Genjah
Varietas Kelapa Dalam
Varietas Kelapa Hibrida
Aliran Sungai
Jalan Raya
Pintu masuk kawasan Wisata
Sungai Suci
Pantai Sungai Suci
Var Nias
Var Sanmlas
Var Gading
Var Raja
Var Raja Malabar
Var Malayan Dwarf
Var Niukleka
Var Hibrida
Var Sriwulan
Var Merah
(Rubescens)
Var Manis (Sakarina)
Var Puyuh
Var Bali
Var Entok
35
Deskripsi identifikasi morfologi setiap varietas tanaman Kelapa (Cocos nucifera)
di kawasan Wisata Sungai Suci Desa Pedati Pondok Kelapa, Bengkulu Tengah :
1. Cocos nucifera var Nias
Gambar 4.2 Cocos nucifera var Nias
Nama Daerah : Kelapa Gadang
Tanggal Pengambilan Sampel : 15 Desember 2015
Waktu Pengembilan : 09.00 WIB
Lokasi Sampel : RT 06
Deskripsi Morfologi
Akar Serabut yang kuat dan merupakan akar adventif, yaitu munculnya akar-
akar halus dibagian permukaan batang. batang berwarna hitam keabu-abuan,
permukaan batang yang terdapat garis menunjukkan adanya berkas pembuluh dan
berkas dari daun kelapa tersebut. Lingkar batang 110 cm. Daun kelapa berwarna
hijau. Tulang daun yang cukup keras ditenga-tengahnya, yang biasa disebut
dengan lidi. Pangkal pelepah daun berbulu halus dan berukuran cukup lebar. Daun
kelapa bertulang sejajar. Panjang helaian daun 130 cm dan lebar 4 cm. Bunga
majemuk berbentuk tongkol, yaitu bunga tongkol ibu tangkainya bercabang-
cabang. Buah berwarna hijau, tinggi buah 28 cm, diameter buah 11,5 cm,
memiliki ketebalan sabut 6 cm dan ketebalan daging buah 1,5 cm
Catatan : Termasuk kelapa genjah (Suhardiman, 1994), dan merupakan varietas unggul dengan
buah berwarna hijau ( Warisno,2003
36
2 Cocos nucifera var Sanmlas
Gambar 4.3 Cocos nucifera var Sanmlas
Nama Daerah : Kelapa Jantung
Tanggal Pengambilan Sampel : 15 Desember 2015
Waktu Pengembilan : 09.30 WIB
Lokasi Sampel : RT 06
DeskripsiMorfologi
Memiliki Akar Serabut yang kuat dan merupakan akar adventif, yaitu
munculnya akar-akar halus dibagian permukaan batang. Memiliki batang
berwarna hitam gelap dan agak basah, dengan permukaan batang yang
terdapat garis dengan lingkar batang 200 cm. Daun berwarna hijau tua
dengan susunan yang rapat dan helaian yang jarang dengan panjang helaian
daun 128 cm dan lebar 5 cm. Bunga kelapa berwarna hijau keemasan dan
terletak diantara ketiak daun. Buah kelapa tidak terlalu besar, berwarna hijau
tua dan berbentuk lonjong dan panjang. Pada permukaan buah tampak kasar
dan bergaris. Bagian bawah buah berbentuk gelombang dan bagian ujung
yang runcing panjang. Panjang buah 27 cm, dengan diameter 9,3 cm.
Kelapa ini memiliki ketebalan sabut 5 cm, daging buah mudah dipisahkan
dengan ketebalan daging buah 1 cm.
Catatan : Termasuk kelapa genjah dengan daging buah mudah dipisahkan
(Suhardiman,1994 dan Warisno, 2003). Masyarakat menamainya kelapa
jantung sebab bentuk bagian bawah runcing seperti jantung pisang.
37
3. Cocos nucifera var Gading atau Eburnea
Gambar 4.4 Cocos nucifera var Gading
Nama Daerah : Kelapa Gading
Tanggal Pengambilan Sampel : 15 Desember 2015
Waktu Pengembilan : 10.00 WIB
Lokasi Sampel : RT 01
DeskripsiMorfologi
Akar Serabut yang kuat dan merupakan akar adventif, yaitu munculnya
akar-akar halus dibagian permukaan batang. Kelapa ini memiliki batang
berwarna hitam gelap dan agak keabu-abuan, dengan permukaan batang
yang terdapat garis. Kelapa jenis ini tumbuh dengan batang yang tidak
terlalu tinggi, memiliki lingkar batang 116 cm. Daun kelapa berwarna hijau
kekuningan dengan susunan yang rapat, dengan panjang helaian daun 110
cm dan lebar 4 cm. Bunga majemuk berbentuk tongkol, berwarna jingga
muda. Buah berbentuk agak lonjong dan bagian ujung runcing dengan
permukaan buah licin dan halus. Panjang buah 26 cm dan diameter buah 13
cm. Memiliki ketebalan sabut 8 cm dan ketebalan daging buah 1 cm,
Catatan : Termasuk kelapa genjah, berbuah pada umur 3 tahun dengan buah bulat kecil
(Warisno,2003), dan masyarakat mengenal dengan nama kelapa gading.
38
4. Cocos nucifera var Raja
Gambar 4.5 Cocos nucifera var Raja
Nama Daerah : Kelapa Bulan
Tanggal Pengambilan Sampel : 15 Desember 2015
Waktu Pengembilan : 10.10 WIB
Lokasi Sampel : RT 03
DeskripsiMorfologi
Akar Serabut yang kuat dan merupakan akar adventif, yaitu munculnya
akar-akar halus dibagian permukaan batang. Kelapa ini memiliki batang
berwarna abu-abu, memiliki lingkar batang 195 cm. Daun berwarna hijau
tua dengan helaian yang rapat. Bagian ujung daun runcing dan tepi rata,
serta permukaan daun licin dengan panjang helaian daun 100 cm dan lebar
2,5 cm. Bunga majemuk berbentuk tongkol, bunga berwarna kuning muda.
Panjang buah 16 cm dan diameter buah 14 cm, dengan ketebalan sabut 7
cm dan ketebalan daging buah 0,5 cm.
Catatan : Kulit buah berwarna putih (Kriswiyanti, 2013) dan termasuk dalam kelapa
genjah (Setyamidjaja, 1984) dengan buah bulat setengah lonjong (Warisno,
2003). Daging buah kecoklatan dikenal dengan nama kelapa bulan oleh
masyarakat Bengkulu Tengah, sebab bila dibelah lekukan tempurung seperti
bulan sabit
39
5. Cocos nucifera var Raja Malabar
Gambar 4.6 Cocos nucifera var Raja Malabar
Nama Daerah : Kelapa Surya
Tanggal Pengambilan Sampel : 15 Desember 2015
Waktu Pengembilan : 10.30 WIB
Lokasi Sampel : RT 06
DeskripsiMorfologi
Akar Serabut yang kuat dan merupakan akar adventif, yaitu munculnya
akar-akar halus dibagian permukaan batang. Kelapa ini memiliki batang
berwarna abu-abu, dengan permukaan batang yang terdapat garis. Batang
kelapa ini tidak terlalu tinggi, dengan lingkar batang 191 cm, daun
berwarna hijau tua dengan helaian daun yang rapat, ujung runcing dan
bagian tepi daun yang rata. Pangkal pelepah daun berbulu halus.
Permukaan daun licin dan mengkilap dengan panjang helaian daun 120 cm
dan lebar 5 cm. Bunga kelapa berwarna jingga muda dan kedudukan nya
diketiak daun. Buah berwarna jingga kemerahan dengan bentuk buah
lonjong bagian bawah berbelah. Memiliki panjang buah 17 cm dan
diameter buah 13 cm, ketebalan sabut 5,5 cm dan ketebalan daging 0,4
cm.
Catatan : Berasal dari daerah Malabar India. Merupakan kelapa genjah. Berbuah pada
tinggi batang kurang dari 1 m (Warisno, 2003). Nama lainnya yaitu kelapa
Prefiosa (Suhardiman, 1994)
40
6. Cocos nucifera var Malayan Dwarfs
Gambar 4.7 Cocos nucifera var Malayan Dwarfs
Nama Daerah : Kelapa Matag
Tanggal Pengambilan Sampel : 15 Desember 2015
Waktu Pengembilan : 11.00 WIB
Lokasi Sampel : RT 02
DeskripsiMorfologi
Akar Serabut yang kuat dan merupakan akar adventif, yaitu munculnya akar-
akar halus dibagian permukaan batang. Kelapa ini memiliki batang berwarna
abu-abu dan kehitaman, dengan permukaan batang yang terdapat garis. Batang
kelapa ini tidak terlalu tinggi, memiliki lingkar batang 100 cm. Daun kelapa
berwarna hijau tua dengan susunan yang rapat. Bagian ujung runcing dan tepi
rata, serta permukaan daun yang kasar dengan panjang helaian daun 160 cm
dan lebar 3 cm. Bunga majemuk berbentuk tongkol, Bunga berwarna hijau
muda dan agak kekuningan. Kedudukan bunga terdapat diketiak daun. Buah
yang bulat dan melebar dengan bagian ujung buah yang berbelah, berwarna
hijau muda dan agak kekuningan dibagian bawah buah. panjang buah 20 cm
dan diameter 19 cm. Memiliki ketebalan sabut 5 cm dan ketebalan daging buah
0,4 cm.
Catatan : Termasuk kelapa genjah yang berasal dari Malysia (Warisno, 2003). Berdasarkan
hasil wawancara matag itu seperti buah apel dengan bagian bawah berlubang
41
7. Cocos nucifera var Niuleka
Gambar 4.8 Cocos nucifera var Niuleka
Nama Daerah : Kelapa Pandan
Tanggal Pengambilan Sampel : 17 Desember 2015
Waktu Pengembilan : 13.00 WIB
Lokasi Sampel : RT 02
DeskripsiMorfologi
Akar Serabut yang kuat dan merupakan akar adventif, yaitu munculnya
akar-akar halus dibagian permukaan batang. Kelapa ini memiliki batang
berwarna abu-abu, dengan permukaan batang yang terdapat garis.
Memiliki batang dengan permukaan yang licin dan berair, dan biasanya
batang lunak. Lingkar batang 129 cm dengan warna batang coklat
kehitaman. Daun berwarna hijau muda dengan helaian daun yang jarang,
ujung daun runcing dan bagian tepi daun rata serta permukaan daun yang
licin dan mengkilap dengan panjang helaian daun 118 cm dan lebar 5 cm.
Bunga majemuk berbentuk tongkol, berwarna hijau muda dan kedudukan
diketiak daun. Buah berbentuk lonjong, dengan bagian tengah melebar
dan bagian ujung berbelah. Panjang buah 18 cm dan diameter buah 12,5
cm. Ketebalan sabut 8 cm dan ketebalan daging 1 cm.
Catatan : Buah nya kecil dan berasal dari Jamaica, termasuk dalam kelapa genjah
(Warisno, 2003) dengan batang lunak (Suhardiman 1994 dan Warisno, 2003)
42
8. Cocos nucifera var Hibrida
Gambar 4.9 Cocos nucifera var Hibrida
Nama Daerah : Kelapa Hibrida
Tanggal Pengambilan Sampel : 17 Desember 2015
Waktu Pengembilan : 13.30 WIB
Lokasi Sampel : RT 01
DeskripsiMorfologi
Akar Serabut yang kuat dan merupakan akar adventif, yaitu munculnya
akar-akar halus dibagian permukaan batang. Permukaan batang kasar
berwarna coklat kehitaman,dengan lingkar batang 155 cm. Daun kelapa
bertulang sejajar, berwarna hijau muda, pendek dan helaian daun jarang,
ujung daun runcing dengan bagian tepi daun yang rata, panjang helaian
daun 132 cm dan lebar 5 cm. Bunga majemuk berbentuk tongkol,
berwarna kuning muda dengan kedudukan diketiak daun. Bunga tidak
bertangkai (duduk). Buah kelapa berbentuk bulat dan pada bagian ujung
buah mengkrucut, warna buah kuning muda dengan panjang buah
keseluruhan 16 cm dan diameter buah 13,3 cm. Ketebalan sabut 6 cm dan
ketebalan daging buah 0,4 cm.
Catatan : Habitus tanaman sedang berbuah pada umur 3-4 tahun (Warisno,2003).
Menurut wawancara kelapa hibrida dengan buah agak kuning muda dengan
daging buah seperti jeli.
43
9. Cocos nucifera var Sriwulan
Gambar 4.10 Cocos nucifera var Sriwulan (Rangda)
Nama Daerah : Kelapa Rangda
Tanggal Pengambilan Sampel : 17 Desember 2015
Waktu Pengembilan : 14.00 WIB
Lokasi Sampel : RT 01
DeskripsiMorfologi
Akar Serabut yang kuat dan merupakan akar adventif, yaitu munculnya
akar-akar halus dibagian permukaan batang. Kelapa ini memiliki batang
berwarna abu-abu, dengan permukaan batang yang terdapat garis. Batang
kelapa ini tidak terlalu tinggi dengan permukaan yang kasar. Memiliki
lingkar batang 172 cm. Daun kelapa berwarna hijau tua dengan helaian
rapat dan duduk tersusun spiral, bagian ujung daun runcing dengan tepi
daun rata, dan permukaan daun kasar. Panjang helaian daun 117 cm dan
lebar 3 cm. Bunga kelapa berwarna hijau muda dan terletak diketiak
daun. Kelapa ini memiliki buah berbentuk bulat telur terbalik dan bagian
pangkal berbelah dengan buah berwarna hijau muda. Panjang buah 17
cm dan diameter buah 13 cm. Serta memiliki ketebalan sabut 4 cm dan
ketebalan daging 1,1 cm.
Catatan :Daun tersusun spiral, ibu tangkai daun dan ujung batang tersusun seperti
Rangda (Sriwiyanti,2013). Buah berukuran kecil (Suhardiman,1994). Menurut
masyarakat rangda itu seperti untaian rambut panjang.
44
10. Cocos nucifera var Merah (Rubescens)
Gambar 4.11 Cocos nucifera var Merah (Rubescens)
Nama Daerah : Kelapa Udang
Tanggal Pengambilan Sampel : 17 Desember 2015
Waktu Pengembilan : 14.40 WIB
Lokasi Sampel : RT 05
DeskripsiMorfologi
Akar Serabut yang kuat dan merupakan akar adventif, yaitu
munculnya akar-akar halus dibagian permukaan batang. Kelapa ini memiliki
batang berwarna abu-abu, dengan permukaan batang yang terdapat garis.
Batang kelapa ini tidak terlalu tinggi. Memiliki lingkar batang 205 cm.
Daun kelapa berwarna hijau kemerahan dan pada bagian tengah robek.
Bagian ujung daun runcing dengan tepi daun rata, dan permukaan daun
kasar,dengan panjang helaian daun 115 cm dan lebar 5 cm. Bunga kelapa
berwarna jingga kemerahan dan terletak diketiak daun. Buah berwarna
merah dan berbentuk bulat lonjong dan runcing pada bagian ujung buah.
Panjang buah 22 cm dan diameter buah 15 cm. Ketebalan sabut 7 cm dan
ketebalan daging 1,2 cm.
Catatan : Dasar kelopak bunga merah, termasuk kelapa dalam (Kriswiyanti,2013) dan
(Warisno,2003), buah berukuran kecil masyarakat menyebutnya dengan kelapa
udang.
45
11. Cocos nucifera var Manis (Sakarina)
Gambar 4.12 Cocos nucifera var Manis (Sakarina)
Nama Daerah : Kelapa Ancak
Tanggal Pengambilan Sampel : 18 Desember 2015
Waktu Pengembilan : 10.00 WIB
Lokasi Sampel : RT 04
DeskripsiMorfologi
Akar Serabut yang kuat dan merupakan akar adventif, yaitu munculnya
akar-akar halus dibagian permukaan batang. Kelapa ini memiliki batang
permukaan kasar dan banyak berkas, berwarna abu-abu kehitaman,
dengan lingkar batang 133 cm. Daun berwarna hijau kekuningan
dengan helaian yang jarang. Bagian ujung runcing dengan tepi rata dan
permukaan daun yang licin dan tebal dengan panjang helaian daun 87
cm dan lebar 3 cm. Bunga terletak pada diketiak daun dan berwarna
hijau kekuningan, Pada buah nya berbentuk bulat lonjong licin dan
mengkilap, berwarna hijau kekuningan dengan ukuran buah yang besar,
panjang buah keseluruhan 18,5 cm dan diameter buah 15 cm, ketebalan
sabut 8 cm dan ketebalan daging buah 1 cm, Buah ini dikatakan kelapa
manis, karena jenis kelapa ini memiliki daging buah yang manis.
Catatan : Termasuk kelapa dalam dan buah berwarna hijau (Suhardiman,1994).
Karangan bunga bercabang (Kriswiyanti,2013). Menurut masyarakat
daging buahnya manis dan enak.
46
12. Cocos nucifera var Puyuh
Gambar 4.13 Cocos nucifera var Puyuh
Nama Daerah : Kelapa Pumila
Tanggal Pengambilan Sampel : 18 Desember 2015
Waktu Pengembilan : 11.30 WIB
Lokasi Sampel : RT 03
DeskripsiMorfologi
Akar Serabut yang kuat dan merupakan akar adventif, yaitu munculnya
akar-akar halus dibagian permukaan batang. Batang berwarna coklat
kemerahan, dengan permukaan batang yang terdapat garis. Batang kelapa
ini tidak terlalu tinggi dengan lingkar batang 146 cm. Kelapa ini memiliki
daun berwarna hijau tua dan kecil-kecil dengan helaian daun yang jarang,
dengan panjang helaian daun 100 cm dan lebar 4 cm. Bunga kelapa
berwarna hijau kemerahan dan terletak diketiak daun. Memiliki buah
berwarna hijau dan bentuk buah agak lonjong dengan bagian bawah buah
berbelah dan mengkrucut. Air kelapa puyuh berasa agak asam Buah
memiliki panjang 18 cm dan diameter buah 13 cm, ketebalan sabut 8 cm
dan dengan ketebalan daging 1,2 cm.
Catatan : Nama lainnya kelapa Bagi, termasuk kelapa genjah, buah lonjong (Warisno,
2003). Menururt masyarakat daging buah nya asam dan kecut.
47
13. Cocos nucifera var Bali ( macro carya)
Gambar 4.14 Cocos nucifera var Bali ( macro carya)
Nama Daerah : Kelapa Bingin
Tanggal Pengambilan Sampel : 18 Desember 2015
Waktu Pengembilan : 15.00 WIB
Lokasi Sampel : RT 02
Deskripsi Morfologi
Akar Serabut yang kuat dan merupakan akar adventif. Kelapa ini
memiliki batang berwarna abu-abu kehitaman, batang nya tinggi dengan
permukaan yang kasar, dengan lingkar batang 168 cm. Daun hijau tua,
kecil dan helaian daun yang sangat rapat. Bagian ujung daun runcing dan
tepi daun rata, serta dengan permukaan daun yang kasar, dengan panjang
helaian daun 82 cm dan lebar 4 cm. Bunga berwarna kuning pekat hingga
kecoklatan dan terletak diketiak daun. Buah berbentuk lonjong kecil dan
permukaan buah bergelombang, buah berwarna kuning kemerahan.
Kelapa ini memiliki tempurung yang kecil terletak dibagian bawah,pada
permukaan buah terdapat garis-garis. Panjang buah 22 cm dan diameter
buah 9 cm. Memiliki ketebalan sabut 6 cm dan ketebalan daging 1 cm.
Catatan : Ciri khas dengan kulit buah coklat (Kriswiyanti,2014). Masyarakat
menamainya kelapa bigin atau kelapa bali, ada juga menyebutnya dengan
nama kelapa papaya. Termasuk kelapa dalam (Suhardiman,1994)
48
14. Cocos nucifera var Entok
Gambar 4.15 Cocos nucifera var Entok atau Dwarf
Nama Daerah : Kelapa Renek
Tanggal Pengambilan Sampel : 18 Desember 2015
Waktu Pengembilan : 16.00 WIB
Lokasi Sampel : RT 05
Deskripsi Morfologi
Akar Serabut yang kuat dan merupakan akar adventif, yaitu munculnya akar-
akar halus dibagian permukaan batang. Bentuk batang bagian bawah
membesar seperti genuk. Memiliki batang berwarna abu-abu kecoklatan
dengan diameter 157 cm. Daun berwarna hijau muda dengan helaian yang
sangat jarang, bagian ujung daun runcing dan tepi rata, permukaan daun kasar
dan tipis, panjang helaian daun 86 cm dan lebar 2 cm. Bunga berwarna hijau
kemerahan dan terletak diketiak daun. Kelapa ini memiliki buah berwarna
coklat tua kemerahan, berbentuk lonjong dengan bagian pangkal berbelah,
panjang buah 25 cm dan diameter buah 16 cm. Ketebalan sabut 6,5 cm dan
daging buah 1,3 cm.
Catatan : Nama lainnya Kelapa Genuk, termasuk kelapa genjah dengan produksi buah yang
tinggi (Warisno,2003), masyaratakat menyebutnya kelapa renek atau genuk atau
genuit
49
Dari hasil wawancara dengan masyarakat yang tinggal disekitar
kawasan Wisata Sungai Suci sebagai responden (Lampiran 27, halaman 202)
untuk memperoleh informasi mengenai varietas kelapa (Cocos nucifera) yaitu
bahwa dari setiap kebun kelapa yang dikelola adalah bukan kebun sendiri dengan
varietas yang dominan adalah varietas Kelapa Genjah. Peneliti juga mendapatkan
nama daerah untuk tanaman kelapa dari hasil wawancara dengan ketua tani desa
Pedati Pondok Kelapa yang ada di RT 01,02, 02, 04, 05 dan 06.
Menurut Wawancara dengan Ketua Kelompok Tani di RT 03 dan RT 06
menjelaskan bahwa tanaman kelapa ini sudah tumbuh lama di kawasan sekitar
wisata Sungai Suci Bengkulu Tengah dengan bibit awal dari daerah Padang. Jarak
yang ideal untuk tanaman kelapa yaitu sekitar 6-9 meter, hal ini juga sesuai
dengan hasil penelitian langsung yang diukur langsung oleh peneliti dengan
diperoleh jarak antara tanaman kelapa yang satu dengan tanaman kelapa yang lain
nya sekitar 6 meter, 8 meter dan bahkan ada yang 9 meter. Hal ini bertujuan agar
ketika tanaman kelapa tumbuh besar dan tinggi, antara daun kelapa tidak saling
berhimpitan, sehingga pertumbuhan tanaman kelapa akan semakin baik. Peneliti
juga mewawancarai nama daerah dari setiap varietas Cocos nucifera.
4.2 Pengemasan Hasil Penelitian Sebagai Bahan Ajar LKS dan Implikasi
pada pengajaran
4.2.1 Lembar Kerja Siswa (LKS) identifikasi varietas kelapa (Cocos nucifera)
d i kawasan wisata Sungai Suci Pondok Kelapa Bengkulu Tengah
Hasil penelitian eksplorasi tanaman kelapa (Cocos nucifera) di kawasan
wisata Sungai Suci Pondok Kelapa Bengkulu Tengah dikembangkan menjadi
bahan ajar berupa LKS. Desain awal produk meliputi tampilan dan isi LKS yang
didesain semenarik mungkin dengan adanya ringkasan materi bertujuan untuk
membantu pemahaman pada siswa kemudian tabel pengamatan yang disertai
dengan gambar. Desain awal LKS dikonsultasikan dengan pembimbing, agar
50
adanya perbaikan yang lebih maksimal lagi. Penilaian validator merupakan salah
satu tahap validasi untuk memperoleh umpan balik berupa saran untuk perbaikan
bahan ajar. Secara keseluruhan komponen penyusun LKS dikategorikan Sangat
baik, prosedur kerja telah disusun secara sistematis dan pertanyaan yang terdapat
pada LKS sudah mampu mengarahkan siswa untuk menemukan konsep,
khususnya pada materi Keanekaragaman Tingkat Gen, yaitu dengan contoh
keanekaragaman varietas tanaman kelapa(Cocos nucifera) di kawasan wisata
Sungai Suci Pondok Kelapa Desa Pedati, Bengkulu Tengah. Setelah adanya revisi
LKS maka diperoleh desain LKS yang sudah layak untuk diaplikasikan ke
sekolah dengan produk desain LKS seperti gambar 4.16 dibawah ini :
Gambar 4.16 Desain Produk akhir LKS
51
LKS yang disusun memuat delapan unsur, yang terdiri dari
cover/halaman depan (judul),KD yang akan dicapai, informasi pendukung,
langkah kerja, tabel identifikasi morfologi tanaman kelapa (Cocos nucifera),
pertanyaan dan pertanyaan analisis serta kesimpulan (Lampiran 32 halaman
173). Berikut gambaran secara rinci dari design LKS yang telah disusun :
Gambar 4.17 Komponen LKS tentang cover depan
Cover atau biasa disebut halaman sampul di design semenarik mungkin
dengan menampilkan beberapa gambar dari penelitian varietas kelapa (Cocos
nucifera). Pada halaman ini juga adanya judul dari LKS sehingga siswa mampu
mengenal LKS tersebut dan untuk menunjukkan identitas dari LKS tentang suatu
topik materi yang akan dibahas pada saat pembelajaran didalam kelas dengan
menggunakan LKS tersebut. Selain itu pada bagian bawah LKS terdapat kolom
untuk mengisi nama kelompok dan nama anggota kelompok siswa. Hal yang juga
tidak kalah penting pada halaman ini yaitu terdapat gambar sederhana mengenai
kawasan wisata Sungai Suci Desa Pedati Bengkulu Tengah, sehingga akan
memancing keingintahuan siswa dan mengenalkan lokasi penelitian.
52
Gambar 4.18 Komponen LKS Tentang Ringkasan Materi
LKS ini berisikan judul, mata pelajaran,kelas/semester,
Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan konsep atau ringkasan
materi yang berhubungan dengan hasil penelitian yaitu
Keanekaragaman varietas tanaman kelapadi kawasan wisata Sungai
Suci Pondok Kelapa Bengkulu Tengah dan tujuan pembelajaran.
Tujuan Pembelajaran yang ada didalam LKS ini yaitu (1) Siswa
mampu mengamati struktur morfologi tanaman kelapa (Cocos
nucifera) dengan keanekaragaman varietas yang dimiliki oleh
tanaman kelapa (Cocos nucifera). (2) Siswa mampu menjelaskan
Keanekaragaman ciri-ciri tumbuhan berkeping satu
(monocotyledoneae) pada tanaman kelapa (Cocos nucifera) dengan
bagian Akar, Batang, Buah, Bunga dan Daun.
Dalam LKS ringkasan materi berisi dengan penjelasan
mengenai bagian morfologi tanaman kelapa yang dilengkapi dengan
gambar yang sesuai berdasarkan hasil penelitian dari tanaman kelapa
(Cocos nucifera). Selain itu diawal bagian ringkasan materi berisi
penjelasan singkat mengenai profil dari kawasan Wisata Alam Sungai
53
Suci Pondok Kelapa Bengkulu Tengah, hal ini bertujuan agar peserta
didik yang nantinya menggunakan LKS ini dapat mengetahui terlebih
dahulu lokasi ditemukannya keragaman dari tanaman kelapa dan lebih
mengenal lingkungan disekitar.
Gambar 4.19 Komponen LKS mengenai Prosedur Kerja
Komponen LKS prosedur kerja yaitu alat dan bahan serta
langkah kerja yang akan menuntun siswa untuk mengerjakan LKS
dengan baik dan benar. Adanya prosedur kerja diharapkan tidak
terjadi kebingungan dan kekeliruan pada peserta didik pada saat
mengerjakan LKS dalam proses pembelajaran. Pada Prosedur kerja
siswa dituntut untuk dapat mengamati struktur morfologi tanaman
kelapa terkait batang, daun, bunga dan buah dari gambar yang terdapat
didalam LKS , serta siswa mampu membedakan antara tanaman
kelapa yang satu dengan tanaman kelapa yang lainnya.
54
Gambar 4.20 Komponen LKS mengenai Tabel identifikasi
Morfologi Cocos nucifera
Pada bagian komponen LKS mengenai tabel 4.20 identifikasi
morfologi tanaman kelapa (Cocos nucifera), terdiri atas dua bagian
yaitu pada bagain pertama adalah gambar dari bagian morfologi
tanaman kelapa yaitu batang, daun, bunga dan buah. Pada bagian kedua
adalah bagian dari parameter pengamatan dari tabel pertama, yaitu
struktur morfologi, perbedaan antara tanaman kelapa yang satu dengan
yang lain dan nama varietas kelapa. Sehingga siswa dituntut untuk
fokus dalam pengisian tabel morfologi tanaman kelapa.
Gambar 4.21 Komponen LKS mengenai Petanyaan
55
Pada bagian komponen LKS pertanyaan (tabel 4.21), berisi gambar
14 varietas tanaman kelapa yang telah ditemukan oleh peneliti di kawasan
Wisata Sungai Suci Pondok Kelapa Bengkulu Tengah, hal ini bertujuan
agar siswa yang ada dikelas dapat mengenal dan mengetahui keragaman
tanaman kelapa yang ada di kawasan wisata alam Sungai Suci Bengkulu
Tengah. Dari pertanyaan tersebut siswa diminta untuk dapat menyebutkan
bagian morfologi dari buah kelapa, perbedaan dari buah kelapa antara
varietas yang satu dengan varietas kelapa yang lainnya, kemudian siswa
juga diharapkan mampu untuk mengingat naman varietas tanaman kelapa
dan juga ciri-ciri antara varietas kelapa yang satu dengan varietas kelapa
lainnya,sehingga mereka mampu mengaplikasikan ilmu pada kehidupan
sehari-hari.
Gambar 4.22 Komponen LKS Pertanyaan analisis dan Kesimpulan
Pada pertanyaan analisis didalam LKS ini adalah peneliti membuat
pertanyaan yang menuntut siswa untuk dapat berfikir lebih tinggi lagi,
yaitu mampu menghubungkan antara LKS keanekaragaman varietas
tanaman kelapa yang ada di kawasan Wisata Sungai Suci dengan Materi
pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum pembelajaran, yaitu
berkaitan dengan Keanekaragaman Hayati pada submateri
56
Keanekaragaman Tingkat Gen, sebab kenakeragaman varietas tanaman
kelapa merupakan salah satu contoh dari keanekaragaman tingkat gen.
Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut mampu menuntun siswa untuk
menarik kesimpulan dalam LKS, sebab pada bagian komponen LKS
terakhir adanya bagian kesimpulan yang harus diisi oleh siswa.
Kesimpulan yang diharapkan adalah siswa mampu mengenal
Keanekaragaman varietas tanaman kelapayang dilihat dari struktur
morfologi tanaman kelapa dan mampu mengkaitkan dengan materi
pembelajaran Keanekaragaman Hayati subbab Keanekaragaman Tingkat
Gen.
Pada LKS yang peneliti kembangkan ini tidak menampilkan
komponen penilian. Hal ini karena peneliti mendesain penilaian secara
terpisah. Penilaian dilakukan oleh peneliti pada akhir pembelajaran
dengan cara siswa mengerjakan soal Post-Test yang diberikan. Sehingga
dari hasil Post-Test tersebut peneliti dapat melihat sejauh mana
pemahaman siswa mengenai LKS dan sejauh mana siswa mengerti
tentang materi yang telah diajarkan melalui LKS yang telah
dikembangkan oleh peneliti sehingga peneliti dapat melihat sejauh mana
tujuan pembelajaran yang mampu dicapai. Pada awal pembelajaran
peneliti juga memberikan Pre-Test kepada siswa dengan pertanyaan
sederhana untuk mengetahui pengetahuan awal siswa mengenai tanaman
kelapa yang diketahui oleh siswa. Sehingga pada akhirnya nanti peneliti
dapat membandingkan antara hasil belajar diawal dengan hasil belajar
siswa setelah diajarkan mengenai LKS yang didesain oleh peneliti.
LKS yang telah diperbaiki, divalidasi secara instruksional oleh
ahli materi, ahli media dan guru pengampu mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) (Lampiran 12,14 dan 16), untuk mengetahui
kelayakan bahan ajar yang dikembangkan. Sebab menurut
(Thiagrajan,1974) penilaian ahli merupakan salah satu tahap validasi
untuk memperoleh umpan balik berupa saran untuk perbaikan bahan ajar.
Uji Kelayakan ini digunakan untuk mengetahui kelayakan bahan ajar
57
yang dikembangkan dan mengetahui sejauh mana tujuan dan isi materi
pembelajaran sesuai dengan Kurikulum. Adapun beberapa poin yang
perlu diperbaiki dalam LKS sebelum di aplikasikan ke sekolah
diantaranya yaitu :
1. Pada bagian Konsep perlu adanya penambahan mengenai
profil lokasi penelitian, agar peserta didik lebih mengetahui
asal ditemukannya tanaman kelapa tersebut.
2. Gambar yang ada didalam LKS, sebaiknya adalah gambar
dari tanaman yang diperoleh oleh peneliti, bukan gambar
dari sumber buku atau sumber internet. Hal ini bertujuan
agar siswa mampu lebih mengenal tanaman kelapa yang
ada didalam LKS.
3. Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat didalam LKS
berhubungan dengan hasil penelitian.
4. Perbaikan desain cover, validator merekomendasikan untuk
mencantumkan gambar lokasi penelitian, yaitu gambar
Wisata Alam Sungai Suci.
Implementasi pada pengajaran dilakukan di SMPN N 11 Kota
Bengkulu dengan model pembelajaran siklus belajar. Pembelajaran
dilakukan selama 3 x 45 menit, di kelas VII.H yang memiliki siswa
berjumlah 30 orang. Hasil pengamatan yang diperoleh pada penelitian
dikembangkan menjadi suatu bahan ajar berupa Lembar Kerja Siswa (LKS)
pada materi Keanekaragaman Tumbuhan dengan identifikasi Tanaman
Kelapa (Cocos nucifera) di kawasan wisata Sungai Suci Pondok Kelapa,
Ngalimun pada tahun 2013 menyatakan bahwa salah satu kelebihan
penerapan model siklus belajar yaitu meningkatkan motivasi belajar karena
siswa dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga
pembelajaran menjadi lebih bermakna. Adapun tahapan model
pembelajaran yang digunakan oleh peneliti adalah :
58
Engagement (pelibatan),exploration (penyelidikan), explanation
(Penjelasan), elaboration ( Penggalian) dan Evaluation (Evaluasi).
Pada tahap Engagement (pelibatan), guru menampilkan gambar-gambar
kawasan Wisata Alam Sungai Suci (Lampiran 36 halaman 198). Khususnya
kawasan masuk menuju Sungai Suci yang ditumbuhi banyak sekali tanaman
kelapa. Lalu guru memperlihatkan gambar-gambar buah kelapa yang
memiliki beragam bentuk dan warna, sehingga hal tersebut memancing
antusias siswa untuk ingin tahu. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dengan menuliskan tujuan pembelajaran di papan tulis dan
menjelaskan materi mengenai Keanekaragaman Hayati.
Pada tahap exploration (penyelidikan), disini guru membagi siswa
menjadi kelompok kecil yang heterogen (Lampiran 36 halaman 199) yaitu
dibagi menjadi 5 kelompok. Selanjutnya guru membagikan LKS kepada
masing-masing kelompok dan memberikan gambar dari 14 varietas tanaman
kelapa untuk masing-masing kelompok, agar siswa dapat mengetahui
varietas tanaman kelapa dan mengenal nama varietas tanaman kelapa
tersebut. Guru membimbing siswa dalam mengidentifikasi ciri morfologi
yang dimiliki oleh tanaman kelapa dan membimbing siswa dalam menjawab
pertanyaan yang terdapat didalam LKS. Maka siswa pun mendiskusikan
pertanyaan-pertanyaan yang ada didalam LKS dan membuat kesimpulan
berdasarkan hasil diskusi kelompok. Selama proses diskusi kelompok
terlihat siswa begitu antusias dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
Pada Tahap explanation (Penjelasan), guru membimbing siswa
untuk menjelaskan konsep dari hasil pengamatan, hal ini dapat dilihat pada
lampiran 36 halaman 199. Setiap perwakilan kelompok menjelaskan ciri-ciri
morfologi varietas tanaman kelapa terkait dengan keanekaragaman tingkat
gen, kemudian menjawab pertanyaan dan menarik kesimpulan yang ada
pada LKS. Kemudian guru memberikan penguatan terhadap hasil yang
disampaikan oleh siswa dan meluruskan konsep yang kurang tepat.
Pada tahap elaboration ( Penggalian), Guru mendorong siswa untuk
dapat mengaplikasikan konsep yang didapatkan. Untuk semakin
59
memperjelas pemahaman siswa, guru memperlihatkan gambar dari masing-
masing bagian morfologi varietas tanaman kelapa (Tertera pada halaman
200), diantaranya batang, daun, bunga dan buah. Sehingga diharapkan siswa
tidak keliru lagi dan ketika menemukan kelapa dilingkungan sekitar siswa
diharapkan sudah mengenali varietas dari tanaman kelapa tersebut.
Pada tahap Evaluation (Evaluasi). Siswa diberikan soal post tes
(Lampiran 36 halaman 201),berupa soal essay sebanyak 5 butir soal. Hal ini
betujuan untuk melihat sejauh mana pemahaman siswa terhadap proses
pembelajaran yang sedang berlangsung, dan juga untuk mendeskripsikan
hasil belajar siswa dengan menggunakan bahan ajar LKS yang
dikembangkan.
4.2.2 Validasi Kelayakan Lembar kerja siswa (LKS)
Lembar kerja siswa (LKS) yang dibuat terlebih dahulu divalidasi
untuk melihat kelayakannya baik atau buruk jika diterapkan disekolah.
Menurut Prastowo (2011: 65),”Suatu bahan ajar sebelum diterapkan ke
kelas, terlebih dahulu harus disusun secara sistematis dan teratur agar bahan
ajar tersebut tidak membuat bingung atau pusing siswa yang membacanya”.
LKS ini digunakan sebagai bahan ajar pembelajaran IPA Kelas VII
pada materi Keanekaragaman Hayati subbab Keanekaragaman Tingkat
Gen. Penyusunan bahan ajar berupa LKS ini sebelum diterapkan
kesekolah divalidasi terlebih dahulu oleh dua ahli orang materi, dua orang
ahli media, dan dua guru biologi sekolah/peer reviewer . Selain itu juga
LKS diujikan angket keterbacaan kepada 15 orang siswa untuk dilihat
respon siswa terhadap LKS dengan menggunakan angket (terlampir pada
lampiran 17). Dua orang ahli materi adalah dosen Pendidikan. Dua orang
ahli media yaitu Dosen dan juga Guru Biologi di SMPN 11 Kota
Bengkulu. Dua orang guru biologi yaitu guru IPA kelas VII IPA SMPN 11
Kota Bengkulu. Validasi ini digunakan untuk mengetahui potensi atau
60
kelayakan dari Lembar Kerja Siswa ini cocok atau tidak untuk diterapkan
ke dalam pembelajaran di sekolah.
Dari hasil validasi baik oleh ahli materi, ahli media dan guru
biologi, serta respon keterbacaan siswa diperoleh penilaian LKS “Sangat
Baik” (terlampir pada lampiran 19,20,21 dan 22). Setelah LKS
diimplementasikan kedalam pembelajaran dilakukan test hasil belajar
siswa (terlampir pada lampiran 25). Menurut Sudjana (2009: 3),”Hasil
belajar adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif,
afektif, dan psikomotor”. Test hasil belajar ini bertujuan untuk melihat
pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang telah diajarkan oleh
guru dikelas. Validasi LKS dilakukan dengan menggunakan lembar
validasi Hasil validasi dan saran validator disajikan dalam bentuk Tabel
4.3 berikut ini :
Tabel 4.2 Respon Validator terhadap LKS varietas Cocos nucifera di
kawasan Sungai Suci Pondok Kelapa, Bengkulu Tengah.
No Responden Aspek yang diamati Nilai
Persen
Kriteria
1 Ahli Materi Aspek Materi/Isi 87,5 % Sangat Baik
Aspek Bahasa 83,3% Sangat Baik
2. Ahli Media Aspek Materi/Isi 83,7% Sangat baik
Aspek Bahasa 83% Sangat baik
3. Guru Biologi/
peer reviewer
Aspek Materi/Isi 86,25% Sangat baik
Aspek Bahasa 86,6% Sangat baik
Berdasarkan Tabel diatas dapat dilihat hasil dari proses validasi yang
dilakukan oleh validator baik dari ahli materi, ahli media dan guru biologi
semuanya dalam kategori “Sangat Baik” Artinya, lembar kerja siswa (LKS)
yang dibuat sudah memenuhi kriteria dan layak digunakan sebagai suatu bahan
ajar. Akan tetapi, masih perlu direvisi ulang sebelum diuji coba langsung
(implementasi) kepada siswa, revisi itu terkait kejelasan gambar dan tanda baca
agar lebih baik lagi.
61
Hasil review dari ahli materi pada aspek materi diperoleh skor 35 dan
untuk kebahasaan skore 12,5. Dengan persentase keidealan sebesar secara
berurutan yaitu 87,5% dan 83,3% (terlampir pada lampiran 19). Kedua aspek
oleh ahli materi untuk aspek materi dinilai “Sangat Baik” dan untuk aspek
kebahasaan dinilai “Sangat Baik”. Ahli materi adalah dosen Pendidikan
Biologi dan telah melakukan revisi terhadap Lembar Kerja Siswa
Keanekaragaman Hayati dan telah mengalami beberapa kali revisi perbaikan
sebelum LKS diimplementasikan di kelas.
Untuk hasil validasi dari ahli media pada aspek materi dan aspek
kebahasaan secara berurutan diperoleh skor rerata kriteria 33,5 dan 12,5.
Dengan persentase keidealan sebesar secara berurutan 83,7% dan 83%
(terlampir pada lampiran 20). Kedua aspek oleh ahli media dinilai “Sangat
Baik” (Tabel 4.3).
Hasil review dari guru IPA pada aspek materi dan aspek kebahasaan
secara berurutan diperoleh skor rerata kriteria, yaitu 34,5 dan 13. Dengan
persentase keidealan secara berurutan, yaitu 86,25 % dan 86,6 % (terlampir
pada lampiran 21). Aspek diperoleh hasil “Sangat Baik”.
Berdasarkan dari hasil validasi baik dari ahli materi, ahli media, dan
guru IPA /peer reviewer (terlampir pada lampiran 12,14,16), sebelum diuji
coba perlu dilakukan beberapa revisi terlebih dahulu. Beberapa saran yang
diberikan validator terkait perbaikan dalam LKS ini dapat dilihat pada tabel 4.4
berikut ini :
Tabel 4.3 Saran Validator terhadap LKS varietas Cocos nucifera di
kawasan Sungai Suci Pondok Kelapa, Bengkulu Tengah.
No. Responden Saran
1. Ahli Materi 1. Masih ada terdapat beberapa gambar
yang sulit diamati karena gambar yang
kurang jelas
2. Sebaiknyapertanyaan-pertanyaan
terutama pertanyaan analisis dapat
dikembangkan untuk mencapai tujuan
62
pembelajaran agar siswa dapat lebih
memahami materi keanekaragaman.
3. Uraian materi tidak usah terlalu
panjang, cukup materi yang
berhubungan dengan pengamatan yang
akan dilakukan dalam LKS.
2.
Ahli Media 1. Sudah sesuai untuk di implementasikan
2. Perlu diperhatikan lagi penulisan pada
prosedur kerja
2 Gambar buah kelapa sangat menarik
dan tingkatkan lagi supaya semakin
lebih baik
3. Guru Biologi/
peer reviewer
1.Harus sedikit lebih ekstra mengajarkan
pada siswa terutama dalam mengingat
nama varietas kelapa.
2.Gambar lebih diperjelas lagi
.
Setelah dilakukan validasi oleh ahli materi, ahli media, dan guru
biologi,akan diberikan angket keterbacaan kepada 15 orang siswa kelas VII.H
untuk dilihat respon siswa terhadap bahan ajar LKS pada materi
Keanekaragaman Hayati (terlampir pada lampiran 23). Untuk respon siswa
terbagi menjadi beberapa aspek, seperti aspek pembelajaran, aspek materi,
aspek tampilan, dan aspek teknis/penggunaan LKS. Setelah dilakukan ujicoba
terbatas diperoleh hasil respon siswa dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 4.4 Hasil Respon Siswa Terhadap Penggunaan Bahan Ajar LKS
varietas Cocos nucifera di kawasan Sungai Suci Bengkulu Tengah
No
.
Responden Apek yang diamati Nilai*) Kriteria**)
1. Siswa Aspek pembelajaran dalam LKS 14,07 Sangat Baik
Aspek materi didalam LKS 9,46 Sangat Baik
Aspek tampilan pada LKS 14,53 Sangat Baik
63
Aspek teknis dalam LKS 9,2 Sangat Baik
Ket: *) = skor rata-rata kriteria (respon siswa) dari 15 siswa. **) = diperoleh berdasarkan tabel kriteria respon siswa
Berdasarkan Tabel diatas dapat dijabarkan sebagai berikut, untuk aspek
pembelajaran diperoleh skor rerata kriteria sebesar 14,07 ,berdasar tabel
kriteria kategori penilaian diketahui hasil respon adalah “Sangat Baik”. Untuk
aspek materi didalam LKS diperoleh skor rerata kriteria sebesar 9,46 dengan
melihat tabel kategori diketahui hasil respon adalah “Sangat Baik”. Untuk
aspek tampilan pada LKS diperoleh skor rerata kriteria sebesar 14,53, dengan
hasil respon “Sangat Baik”. Sedangkan aspek teknis dalam LKS, dengan rerata
kriteria sebesar 9,2 dengan berdasar tabel kriteria kategori penilaian diketahui
hasil respon adalah “Sangat Baik”(terlampir pada lampiran 22). Maka bahan
ajar berupa LKS ini layak diujicoba atau implementasi langsung ke siswa.
4.2.3 Hasil Belajar Siswa Terhadap LKS Varietas Kelapa (Cocos nucifera) di
Kawasan Wisata Alam Sungai Suci Bengkulu Tengah
Setelah diperoleh hasil validasi LKS serta didapatkan respon siswa
terhadap penggunaan Lembar Kerja Siswa “Identifikasi Morfologi
Keanekaragaman varietas tanaman kelapa (Cocos nucifera) di kawasan wisata
alam Sungai Suci Bengkulu Tengah ”. Peneliti melakukan ujicoba pada siswa
langsung di kelas VII.H SMPN 11 Kota Bengkulu dengan menggunakan LKS
yang telah divalidasi terlebih dahulu oleh ahli materi, ahli media dan guru IPA.
Dari hasil pretest dan post tes siswa (Lampiran 29) diketahui bahwa ada 6
siswa yang tidak tuntas dari 30 siswa di kelas VII.H. Dari hasil uji coba LKS
lalu dilakukan Postest untuk melihat (evaluasi) hasil belajar siswa disajikan
dalam bentuk berikut :
64
Tabel 4.5 Tabel Hasil Belajar Siswa Terhadap Penggunaan Bahan Ajar LKS
varietas Cocos nucifera di kawasan Sungai Suci Bengkulu Tengah
Uraian Hasil Analisis
Jumlah seluruh siswa 32 siswa
Jumlah siswa yang mengikuti tes 30 siswa
Jumlah siswa yang tuntas 24 siswa
Rentang nilai siswa 80 – 100
Nilai rata-rata 93,76
Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 80
Ketuntasan belajar klasikal 80%
Kesimpulan Tuntas secara klasikal
Ketuntasan belajar klasikal ini tercapai dipengaruhi salah satunya oleh
penggunaan bahan ajar LKS yang mempermudah guru dalam menyampaikan
materi yang diajarkan.
Adapun beberapa respon dari siswa dengan memberi komentar/saran
sebagai berikut :
1. LKS nya mudah dipahami dan dimengerti serta gambar yang
terdapat di LKS sangat menarik dan bagus.
2. Materi Pembelajaran yang ada didalam LKS mudah untuk
dipahami, sehingga membuat minat belajar semakin baik dengan
pertanyaan-pertanyaan yang mudah.
3. Gambar yang terdapat didalam LKS membuat tidak bosan dan
sangat menambah wawasan, terutama mengenai Tanaman Kelapa.
Namun dari angket yang diberikan pada 15 siswa Kelas VII.H,
terdapat komentar kritikan yaitu : gambar nya sudah bagus hanya saja sulit
untuk melihat gambar pada bagian daun, hal ini disebabkan peneliti
memang mengalami kesulitan melakukan pengamatan yang spesifik pada
bagian daun tanaman kelapa (Cocos nucifera), hal ini disebabkan karena
tinggi nya batang kelapa tersebut.
Berdasarkan data hasil belajar siswa pada tabel di atas dan kriteria
ketuntasan yang menyatakan bahwa seorang siswa dikatakan tuntas jika
65
skor siswa ≥ 80 dari skor maksimal 100, maka dapat diketahui bahwa
terdapat enam orang siswa yang memperoleh nilai yang tidak tuntas Selain
ketuntasan minimal untuk setiap siswa, diukur juga ketuntasan klasikal,
siswa dikatakan tuntas secara klasikal apabila ≥ 75% siswa mendapat skor
≥ 80. Berdasarkan tabel maka ketuntasan siswa secara klasikal adalah 24
30×
100% = 80%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa
efektif setelah digunakan LKS. Adapun nilai LKS Kelompok siswa
tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 4.7 Nilai LKS Kelompok Siswa Terhadap Penggunaan Bahan Ajar
LKS varietas Cocos nucifera di kawasan Sungai Suci Bengkulu
Tengah
Kelompok I II III IV V
Nilai 90 80 90 85 85
Rata-Rata 86
Untuk mengukur keberhasilan dari penggunaan Lembar Kerja Siswa.
Setelah LKS diimplementasikan kedalam pembelajaran dilakukan test hasil
belajar siswa. Menurut Sudjana (2009: 3),”Hasil belajar adalah perubahan
tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotor”. Dari
hasil belajar siswa diketahui bahwa 80% siswa secara klasikal dinyatakan
tuntas dan memperoleh nilai rata-rata LKS Kelompok 86, hal ini menjelaskan
bahwa isi LKS keanekaragaman varietas tanaman kelapa(Cocos nucifera)
baik serta mampu dipahami oleh siswa dalam pembelajaran di dalam kelas.
Sesuai dengan literatur, menurut Sudjana (2009: 13),”Ketuntasan klasikal
teracapai apabila >75% siswa mendapat nilai ≥ 80 (KKM)
(Depdiknas,2002:32). Sehingga diketahui bahwa penggunaan LKS dalam
pembelajaran Keanekaragaman varietas tanaman kelapa (Cocos nucifera)
dapat meningkatkan siswa dalam pemahaman dan hasil belajar siswa.
66
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan sebagai berikut :
1. Varietas tanaman kelapa yang ditemukan di kawasan Wisata Alam
Sungai suci, Desa Pedati Pondok Kelapa Bengkulu Tengah berjumlah
14 Varietas yang terdiri dari varietas Kelapa Nias, Varietas Kelapa
Sanmalas, Varietas Kelapa Gading atau Eburnea, Varietas Kelapa
Raja, Varietas Kelapa Malabar, Varietas Kelapa Malayan Dwarfs,
Varietas Kelapa Niuleka, Varietas Kelapa Hibrida, Varietas Kelapa
Sriwulan, Varietas Kelapa Merah (Rubescen), Varietas Kelapa Manis
(Sakarina), Varietas Kelapa Puyuh, Varietas Kelapa Bali (Macro
Carya) dan Varietas Kelapa Entok.
2. Berdasarkan hasil validasi LKS materi Keanekaragaman Hayati yang
dikembangkan dari hasil penelitian eksplorasi dan observasi dari
penduduk setempat mengenai Keanekaragaman varietas tanaman
kelapa(Cocos nucifera) ditinjau dari komponen Isi, Penyajian dan
Kebahasaan oleh Ahli Materi, Ahli Media, Guru IPA serta uji
keterbacaan oleh 15 siswa kelas VII.H SMPN 11 Kota Bengkulu
dinyatakan termasuk dalam kategori Sangat Baik dan Sangat layak
dengan hasil belajar kognitif dari LKS menunjukkan nilai rata-rata 86
dan Ketuntasan Belajar secara klasikal 80%.
67
5.2 Saran
Adapun saran dalam penelitian ini adalah :
1. Perlu dilakukan tindak lanjut untuk mengetahui kevalidan dari tiap
varietas Cocos nucifera, seperti analisis DNA..
2. Pengamatan lebih spesifik lagi pada bagian morfologi Cocos nucifera,
misalnya bentuk kelopok bunga, struktur seludang bunga, struktur
daun, struktur batang serta tinggi batang dari masing-masing varietas.
3. Lembar Kerja Siswa ini dapat digunakan dalam penelitian tindakan
kelas untuk meningkatkan hasil dan minat belajar siswa SMP
sederajat terutama pada materi Keanekaragaman Hayati agar siswa
semakin mengenal lingkungan sekitar.
68
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Grafindo Persada.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Bumi
Aksara.
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Standar Isi untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah: Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
SMP/MTs. Jakarta: BSNP.
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT)
Kabupaten Bengkulu Tengah.
Devi, Poppy Kamala, Khairudin, R. Sofiraeni. 2009. Pengembangan Perangkat
Pembelajaran. Jakarta: PPPPTK IPA.
Departemen Pendidikan Nasional.2002. Pedoman Penyusunan Usulan Penelitian
Tindakan Kelas (Classroom action research). Jakarta: Dirjen Dikti
Depdiknas.
Elsje, Karmawati. 2013. Keragaman Sifat Fisik dan Kimia Buah Tigas Varietas
Kelapa Genjah Kopyor Asal Pati Jawa Tengah. Jurnal Balai Penelitian
Tanaman dan Pengembangan Perkebunan. Bogor..
Hadiyanto,R. Fahrur. 2013. Pengembangan Lembar Kerja Siswa Pokok Bahasan
Aturan Pangkat, Akar dan Logaritma untuk SMA Kelas X dengan
Pendekatan Penemuan Terbimbing. Skripsi. Malang : Fakultas Pendidikan
Matematika Universitas Negeri Malang.
Kamila, Nida. 2009. Pengembangan Hand Out Kimia Sebagai Bahan Ajar Kimia
Untuk SMA/MA Kelas X Semester 2 Berdasarkan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP). Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.
Karmawati,Tenda. 2012. Keragaman Sifat Fisik dan Kimia buah tiga varietas
Kelapa Genjah Kopyor Asal Pati Jawa Tengah. Jurnal. Jawa Tengah :
Jurnal Balai Penelitian Tanaman Palma dan Penelitian dan Pengembangan
Perkebunan Bogor.
Kriswiyanti. 2013. Keanekaragaman Karakter Tanaman Kelapa (Cocos nucifera
L. ) yang digunakan Sebagai Bahan Upacara Padudusan Agung.Jurnal.
Bali :Jurusan PMIPA Universitas Udayana.
Majid, Abdul. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
69
Maolani, Cahyana. 2015. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT
Rajagrafindo Persada.
Napitupulu, E.L. 2012. Prestasi Sains dan Matematika Indonesia Menurun.
Diakses di http://edukasi.kompas.com/read/2012/12/14/09005434 tanggal
12 Desember 2015
Mudjiono, Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta
Pardamean, Maruli. 2008. Panduan Lengkap Pengelolaan Kebun dan Pabrik
Kelapa. Yogyakarta : PT Agromedia Pustaka.
Pratiwi,Meita. 2013. Etnobotani Kelapa (Cocos nucifera L ) Di Wilayah
Denpasar dan Bandung. Jurnal Biologi 2013.FMIPA Universitas
Udayana. ISSN 2337-7224.
Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Yogyakarta: Diva Press.
Rahman, As’ari. 2010 Pengembangan Media Pembelajaran Buku Saku Materi
Luas Permukaan Bangun Ruang Unutk Jenjang SMP. Malang : Jurnal
Universitas Negeri Malang
Rukmana,Yudirachman. 2000. Budi Daya Kelapa Kopyor. Aneka Ilmu :
Semarang.
Sanjaya. 2005.Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Jakarta : PT Fajar Interpratama.
Setyamidjaja,Djoehana. 1984. Bertanam Kelapa. Kanisius: Yogyakarta
Setyamidjaja. 1985. Bertanam Kelapa Hibrida. Kanisius. Yogyakarta
Sriyanto,Rohmat. 2013. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis
Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi (EEK) Serta Kebencanaan Sebagai
Bahan Ajar Mata Pelajaran Geografi SMA di Kabupaten Rembang.
Jurnal. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Semarang.
Sucandra, Adi. 2012. Sejarah dan Budidaya Tanaman Kelapa
(Cocos nucifera L) . Teknologi Budidaya Tanaman Kelapa dan
Kelapa Sawit. Karya Ilmiah. Riau. Fakultas Pertanian. Universitas
Riau.
Sudjana, N.2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Penerbit
Alfabeta.
70
Sugiyono. 2007. Metodologi Penelitian Kuantitatif , Kualitatif dan R&D.
Bandung : Alfabet.
Suhardiman. 1985. Bertanam Kelapa Hibrida. Penebar Swadaya: Jakarta.
Sukamto. 2001. Kelapa Kopyor. Penebar Swadaya. Bogor.
Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Thiagarajan,S.,Samuel, D.S & Semmel,M.I. 1974. Instructional Development for
Training Teachers of Expectional Children. Minneapolis,Minnesota :
Leadership Training Institute/Special Education, University of
Minnesota.
Warisno. 2003. Budi Daya Kelapa Genjah . Kanisius : Yogyakarta.
Wibowo, A., Munir, Waslaluddin. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Siklus
Belajar (Learning Cycle) 5E dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Skripsi tidak
diterbitkan. Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI.
71
72
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian dari SMPN 11 Kota Bengkulu
73
Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
74
Lampiran 3 Surat Izin Penelitian Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu
75
Lampiran 4 Surat Izin Penelitian dari Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan
Penanaman Modal Kota Bengkulu
76
Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penanaman Modal
dan Pelayanan Perizinan Terpadu Bengkulu Tengah
77
Tabel 4.1 Tabulasi Ciri Varietas Tanaman Kelapa (Cocos nucifera) di Kawasan Sungai Suci, Bengkulu Tengah
Varietas
Kelapa
(Cocos
nucifera)
TABULASI CIRI MORFOLOGI VARIETAS Cocos Nucifera
Batang Daun Bunga Buah
Permukaan Lingkar
Batang
Warna Warna Ujung Tepi Permukaan Panjang Lebar Warna Kedudukan Panjang Bentuk Warna Diameter Ketebalan
sabut
Ketebalan
daging
Varietas
Kelapa
Nias
Kasar dan
berbekas
110 cm Abu-Abu Hijau
muda,
lebar dan
helaian
jarang
Runcing
dan
tajam
Rata Kasar 130 cm 4 cm Hijau
muda
Di ketiak
daun
28 cm Bulat
telur,
bagian
bawah
berbelah
Hijau
muda
11,5 cm 6 cm 1,5 cm
Varietas
Kelapa
Sanmlas
Licin dan
Berair
200cm Coklat
Kehitaman
Hijau tua,
kecil dan
helaian
jarang
Runcing
dan
tajam
Rata Licin 128 cm 5 cm Hijau
keem
asan
Di ketiak
daun
27 cm Lonjong
dan
bagian
bawah
tumpul
Hijau
kemeraha
n
9,3 cm 5 cm 1 cm
Varietas
Kelapa
Gading
atau
Eburnea
Kasar,
banyak
berkas
116 cm Abu-abu
kehitaman
Hijau
muda dan
helaian
rapat
Uujung
runcing
Rata Licin 110 cm 4 cm Jingga
muda
Di ketiak
daun
26 cm Bulat
lonjong
Jingga
muda
13 cm 8 cm 1 cm
Lampiran 6 Tabel Tabulasi Ciri Morfologi Varietas Kelapa (Cocos nucifera)
78
Varietas
Kelapa
raja
Kasar dan
sedikit
berkas,
batang
kecil
195 cm Abu-Abu Hijau tua
dan
helaian
rapat
Ujung
Runcin
g
Rata Licin 100 cm 2 ,5 cm Kuning
Muda
Di ketiak
daun
16 cm Bulat
telur,
bagian
bawah
melebar
dan
bagian
pangkal
meruncin
g
Kuning
muda
14 cm 7 cm 0,5 cm
Varietas
Kelapa
Malabar
Kasar dan
sedikit
berkas,
batangny
a kecil
195 cm Abu-Abu Hijau tua
dan
helaian
daun rapat
Ujung
Runcin
g
Rata Licin 120 cm 5 cm Jingga
muda
Di ketiak
daun
17 cm Agak
lonjong
dengan
bagian
bawah
berbelah
Jingga atau
orens
13 cm 5,5 cm 0,4 cm
Varietas
Kelapa
Malayan
Dwarfs
Kasar dan
banyak
berkas
100 cm Abu-Abu Hijau tua,
daun kecil
dengan
helaian
rapat
Ujung
runcing
Rata Kasar 160 cm 3 cm Hijua
muda
dan
agak
kekun
ingan
Di ketiak
daun
20 cm Bulat
melebar
dan
bagian
ujung
berbelah
Jingga
muda dan
agak
kekuninga
n sibagian
bawah
19 cm 5 cm 0,4 cm
79
Varietas
Kelapa
Niuleka
Licin dan
Berair
129 cm coklat
kehitaman
Hijau
muda dan
helaian
jarang
Ujung
runcing
Rata Licin dan
Mengkilap
118 cm 5 cm Hijau
Muda
Di ketiak
daun
18 cm Lonjong,
bagian
tengah
melebar
dan
bagian
ujung
berbelah
Hijau
Muda
12,5 cm 8 cm 1 cm
Varietas
Kelapa
Hibrida
Kasar dan
licin
155 cm Coklat
kehitaman
Hijau
muda,
pendek
dan
helaian
jarang.
Runcing Rata Licin dan
Mengkilap
132 cm 5 cm Kuning
muda
Di ketiak
daun
16 cm Bulat dan
bagian
ujung
mengkruc
ut
Kuning
muda
13,3 cm 6 cm 0,4 cm
Varietas
Kelapa
Sriwulan
Kasar
172 cm Abu-Abu Hijau tua
dan
helaian
rapat
Ujung
Runcing
Rata Kasar 117 cm 3 cm Hijau
muda
Di ketiak
daun
17 cm Bulat dan
bagian
pangkal
berbelah
Hijau
muda
13 cm 4 cm 1,1 cm
Varietas
Kelapa
Merah
(Rubesce)
Kasar dan
Kecil
205 Cm Abu-Abu Hijau
kemerahan
dan bagian
tengah
Ujung
Runcing
Rata Kasar 115 cm 5 cm Jingga
Kemera
han
Di ketiak
daun
22 cm Bulat
lonjong
dan
runcing
Jingga
kemerahan
7 cm 7 cm 1,2 cm
80
robek bagian
ujung
Varietas
Kelapa
Manis
(Sakarina)
Kasar dan
Banyak
berkas
133 cm Abu-abu
kehitaman
Hijau
kekuningan
dan helaian
jarang.
Ujung
runcing
Rata Licin dan
Tebal
87 cm 3 cm Hijau
kekuni
ngan
Di ketiak
daun
18,5 cm Bulat
lonjong
dan licin
Hijau dan
agak
kekuningan
15 cm 8 cm 1 cm
Varietas
Kelapa
Puyuh
Licin dan
berair
146 cm Coklat
kemerahan
Hijau tua
dengan
helaian
jarang
Ujung
runcing
Rata Kasar 100 cm 4 cm Hijau
kemer
ahan
Di ketiak
daun
18 cm Lonjong
dengan
bagian
bawah
berbelah
dan
mengkruc
ut
Hijau dan
bagian bawah
kemerahan
13 cm 8 cm 1,2 cm
Varietas
Kelapa
Bali
( Macro
Carya)
Kasar,
batang
kecil dan
tinggi
168 cm Kuning muda Hijatua
dengan
helaian
yang rapat
Ujung
runcing
dan
robek
Rata Kasar 82 cm 4 cm Kuning
muda
Di ketiak
daun
22 cm Lonjong
kecil dan
pada
permukaan
bergelomb
ang
Kuning
kemerahan
9 cm 6 cm 1 cm
Varietas
Kelapa
Entok
Kasar dan
banyak
berkas
157 cm Abu-Abu
kecoklatan
Hijau
muda dan
helaian
sangat
rapat
Ujung
runcing
Rata Kasar dan
Tipis
86 cm 2 cm Hijau
kemer
ahan
Di ketiak
daun
25 cm Lonjong,
bagian
pangkal
berbelah
Coklat
kemerahan
6,5 cm 6,5 cm 1,3 cm
81
SILABUS
Sekolah : SMPN 11 Kota Bengkulu
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester : VII / 2
Standar Kompetensi : 7. Memahami saling ketergantungan dalam ekositem KOMPETENSI
DASAR
MATERI
PEMBELAJARAN
KEGIATAN
PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU SUMBER BELAJAR
7.2
Mengindentifi-
kasikan
pentingnya
keanekaragaman
makhluk hidup
dalam pelestarian
ekosistem
Keanekaraga
man makhluk
hidup dalam
pelestarian
ekosistem
o Mencari
informasi
melalui studi
pustaka
mengenai
keanekaragama
n tumbuhan
yang ada di
lingkungan
sekitar.
o Mengumpulkan
tulisan-tulisan
yang terkait
Keanekaragama
n tumbuhan
baik itu dari
jenis
keanekaragama
n tingkat gen,
spesies dan
ekosistem.
Mendefinisikan ciri dari
bagian morfologi
tumbuhan monokotil dan
Mampu membedakan
antara tumbuhan yang
satu dengan tumbuhan
yang lain berdasarkan ciri
morfologi.
Mengetahui perbedaan
Keanekaragaman
Tumbuhan yaitu pada
tumbuhan dikotil dan
monokotil.
Mengidentifikasi
Keanekaragaman varietas
tanaman kelapa(Cocos
nucifera) berdasarkan
tingkat keanekaragaman
Gen, jenis atau ekosistem.
Tes tertulis
(uraian,
pilihan
ganda,
lainnya)
3 3 x 45 menit Sumber:
Bukucuan yang relevan,
internet,lingkungan
sekolah,
Alat:
kertas, pena
Bahan:
LKS Keanekaragaman
Tanaman Kelapa
Lampiran 7 Silabus
82
RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Kelas/Semester : VII (tujuh)/Semester II
Pertemuan ke- : 1 dan 2
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Standar Kompetensi : 7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem.
Kompetensi Dasar : 7.2 Mengidentifikasikan pentingnya keanekaragaman makhluk
hidup dalam pelestarian ekosistem.
A. Indikator
Kognitif (Produk)
1. Menjelaskan klasifikasi, ciri-ciri, dan contoh tumbuhan berkeping satu
(monocotyledoneae).
2. Membedakan tumbuhan berkeping satu (monocotyledoneae) dan tumbuhan berkeping
dua (dicotyledoneae).
Kognitif (Proses)
1. Mengamati struktur morfologi tanaman kelapa (Cocos nucifera) dengan
keanekaragaman varietas yang dimiliki oleh tanaman kelapa (Cocos nucifera)
2. Menjelaskan ciri-ciri dan contoh tumbuhan berkeping satu (monocotyledoneae)
terhadap tanaman kelapa (Cocos nucifera) dengan ciri bagian Akar, Batang, Buah,
Bunga dan Daun.
Afektif
1. Menunjukkan sikap bekerja sama, kritis, teliti, serta saling menghargai dan jujur
dalam kelompok.
Lampiran 8 RPP
83
Psikomotor
1. Menggunakan LKS (Lembar Kerja Siswa) dengan baik dalam pengamatan
Keanekaragaman varietas tanaman kelapa(Cocos nucifera)
B. Tujuan Pembelajaran
Kognitif (Produk)
1. Siswa mampu menjelaskan ciri-ciri dan contoh tumbuhan berkeping satu
(monocotyledoneae).
2. Siswa dapat membedakan tumbuhan berkeping satu (monocotyledoneae) dan
tumbuhan berkeping dua (dicotyledoneae).
Kognitif (Proses)
1. Siswa mampu mengamati struktur morfologi tanaman kelapa (Cocos nucifera) dengan
keanekaragaman varietas yang dimiliki oleh tanaman kelapa (Cocos nucifera)
2. Siswa mampu menjelaskan ciri-ciri dan contoh tumbuhan berkeping satu
(monocotyledoneae) terhadap tanaman kelapa (Cocos nucifera) dengan ciri bagian
Akar, Batang, Buah, Bunga dan Daun.
Afektif
1. Siswa dapat menunjukkan sikap bekerja sama, kritis, teliti, serta saling menghargai
dan jujur dalam kelompok.
Psikomotor
1. Menggunakan LKS (Lembar Kerja Siswa) dengan baik dalam pengamatan
Keanekaragaman varietas tanaman kelapa(Cocos nucifera)
C. Materi Pembelajaran
Keanekaragaman Hayati
84
D. Model dan Metode Pembelajaran
Model : Siklus Belajar 5E
Metode : Diskusi, Eksperimen, dan Tanya Jawab
E. Sumber Belajar
2. Buku IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VII, Disusun oleh TIM ABDI GURU,
Penerbit Erlangga
3. Internet
4. Lingkungan
F. Alat dan Bahan
Alat : LKS, kertas, pensil
Bahan : Keanekaragaman varietas tanaman kelapa(Cocos nucifera)
G. Kegiatan Pembelajaran
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Umum Model
A. Kegiatan
Awal
(5 Menit)
1. Apersepsi
Mengajukan
pertanyaan terkait
materi yang akan
disampaikan dengan
keadaan lingkungan
sekitar.
Pernahkan kalian jalan-jalan
ke Pantai Sungai Suci yang
ada di Bengkulu Tengah ?
ada banyak keragaman
tumbuhan disana, bukan ?
Kita ketahui bahwa
beberapa tumbuhan di bumi
memiliki habitatnya
masing-masing, kira-kira
Menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru
85
2. Prasyarat
3. Motivasi
apakah perbedaan habitat
ini memunculkan
keberagaman , salah satu
keanekaragaman tumbuhan
yang dapat kita amati yaitu
tanaman kelapa yang ada
disepanjang jalan menuju
Sungai Suci.
Mengajukan
pertanyaan kepada
siswa dengan
mengaitkan materi
sebelumnya.
Sebelumnya kita telah
mempelajari mengenai Ciri-
Ciri dan Klasifikasi
Makhluk Hidup, masih
ingatkah kalian Klasifikasi
Makhluk menurut 5
Kingdom ? Bagaimana
dengan Plantae ? serta
Pengklasifikasian tumbuhan
berdasarkan biji, yaitu
monokotil dan dikotil.
Menyampaikan
tujuan dan manfaat
pembelajaran
1. 1. Mengamati struktur
morfologi tanaman kelapa
(Cocos nucifera) dengan
keanekaragaman varietas
Menjawab pertanyaan
yang ditanyakan
86
yang dimiliki oleh tanaman
kelapa (Cocos nucifera),
disini guru membagikan
foto2 buah Kelapa kepada
Siswa.
2. Menjelaskan ciri-ciri
dan contoh tumbuhan
berkeping satu
(monocotyledoneae)
terhadap tanaman kelapa
(Cocos nucifera) dengan
ciri bagian Akar,
Batang, Buah, Bunga
dan Daun.
B. Kegiatan
Inti
(70 menit)
1. Tahap
Pelibatan
(Engage)
Menyajikan objek
atau masalah
Guru menjelaskan topik
pelajaran mengenai
Keanekaragaman Hayati.
Mengajukan pertanyaan
penuntun tentang objek
atau masalah
Salah satu Keanekaragaman
Hayati yaitu
Keanekaragaman Kelapa
(Cocos nucifera), bagaimana
cara untuk mengetahui
Keanekaragaman varietas
tanaman kelapa(Cocos
nucifera) ?
Mendengar-kan
penjelasan guru
mengenai topik
pembelajaran hari
ini
Menjawab
pertanyaan yang
diajukan oleh guru
87
2. Tahap
Penyelidikan
(exploration)
Membimbing siswa dalam
kelompok dan membimbing
penyelidikan siswa
Guru membagi siswa
kedalam beberapa
kelompok.
Guru membagikan LKS
pada siswa dan
menjelaskan apa yang
harus dilakukan dalam
LKS.
1. Guru membagi tugas
siswa untuk mengamati
setiap bagian morfologi
dari Tanaman Kelapa
(Cocos nucifera) dengan
mengamati gambar yang
telah disediakan.
2. Membimbing
pengamatan siswa sesuai
dengan LKS yang
digunakan siswa
(memberikan pertanyaan
penuntun)
Membimbing siswa
menjelaskan hasil
penyelidikan
Guru meminta perwakilan
kelompok membacakan
hasil pengamatan yang telah
dilakukan
Membentuk
Kelompok sesuai
arahan guru
Melakukan
pengamatan pada
objek yang telah
diinstruksikan oleh
guru serta
mengerjak-an LKS
yang telah
diberikan.
Siswa mengkomu-
nikasikan hasil
pengamatan yang
telah dilakukanya
didepan kelas.
88
3. Tahap
Penjelasan
(explanation)
4. Tahap
Penggalian
(Elaboration)
Memperkenalkan konsep
baru pada siswa
Kita dapat mengetahui
bahwa habitat suatu
tumbuhan dapat
mempengaruhi pada
keadaan baik fisik
(morfologi) pada
tumbuhan, salah satu nya
yaitu Tanaman Kelapa
(Cocos nucifera) dengan
keanekaragaman yang
dimiliki dapat diamati dari
survey atau pengamatan
terhadap struktur
Morfologi tumbuhan
tersebut.
Mengajukan pertanyaan
penerapan siswa
Mengapa Tanaman Kelapa
yang diamati ada memiliki
perbedaan dari warna
buah yang dimiliki,
termasuk kedalam
keanekaragaman apakah
tanaman kelapa (Cocos
nucifera) tersebut ?
Siswa menjawab
pertanyaan
penerapan yang
diberikan oleh guru
Siswa
mengomentari
jalannya
pembelajar-an
hari ini.
89
5. Tahap
Penilaian
(Evaluation)
Mengajukan pertanyaan
tentang pendapat pada 4
tahap pembelajaran
sebelumnya?
Guru bertanya dan meminta
siswa mengomentari atau
memberikan masukan pada
tahapan-tahapan
pembelajaran hari ini.
C. Kegiatan
Akhir
(10 Menit)
1. Rangkuman
2. Evaluasi
3. Tindak
Lanjut
- Guru meminta salah satu
siswa untuk
menyimpulkan
keseluruhan hasil diskusi
yang dilakukan.
- Memberikan tes tertulis
pada siswa
- Guru memberikan tugas
mandiri untuk membaca
kembali mengenai materi
yang telah diajarkan.
Menyimpul-kan hasil
diskusi yang telah
dilakukan
Mengerjakan tes
tertulis
Mencari atau
membaca ulang
mengenai materi
terkait.
H. Penilaian
a. Penilaian Kognitif Produk : Tes Tertulis
b. Penilaian Kognitif Proses : LKS
90
Variabel Indikator Sub Aspek Indikator
Validasi
LKS
Isi Kelengkapan Materi 1. Mencakup materi yang ada di
kurikulum yang berlaku
(sesuai dengan SK dan KD)
Kesesuaian dengan
RPP (Rancangan
Pelaksanaan
Pembelajaran)
2. Terdapat kesesuaian antara
tujuan pembelajaran, RPP dan
tujuan di Lembar Kerja Siswa
Kebenaran konsep 3. Kesesuaian konsep dalam
LKS dengan konsep yang
dikemukakan oleh para ahli.
4. Aplikasi kontekstual dalam
kehidupan nyata
Kegiatan yang
mendukung materi
5. Soal analisis pertanyaan
dilengkapi kunci penyelesaian
dan pembahasan
6. Kebermanfaatan untuk
menambah wawasan
pengetahuan
Isi LKS dapat
meningkatkan
kompetensi kompetensi
sains siswa
7. Pertanyaan, Pertanyaan
analisis dan kesimpulan
dapat mengarahkan siswa
menemukan konsep
Penyajian Penggunaan notasi,
simbol, dan satuan
8. Notasi, simbol, dan satuan
yang terdapat dalam isi LKS
sesuai dengan acuan sistem
internasional (SI).
Kebahasaan Bahasa Indonesia yang
baik dan benar
9. Menggunakan kaidah bahasa
Indonesia yang baik dan
benar (sesuai EYD)
Kejelasan bahasa 10. Bahasa yang digunakan
sederhana, lugas, dan mudah
dipahami siswa
11. Bahasa yang digunakan
komunikatif
Lampiran 9. Kisi-Kisi Instrumen Validasi LKS
91
RUBRIK VALIDASI
A. Aspek Materi
No Indikator Kriteria Penilaian Lembar Kegiatan Siswa
1 Mencakup materi yang ada di kurikulum
yang berlaku
SB Jika isi LKS pembelajaran termasuk dalam bagian standar kompetensi
dan kompetensi dasar yang ada di kurikulum dan dapat digunakan
dalam pembelajaran.
B Jika isi LKS pembelajaran termasuk dalam bagian standar kompetensi
dan kompetensi dasar yang ada di kurikulum dan tidak dimasukkan
dalam materi pembelajaran.
C Jika isi LKS pembelajaran termasuk dalam bagian standar
kompetensi, tetapi tidak sesuai dengan kompetensi dasar yang ada di
kurikulum dan tidak dimasukkan dalam materi pembelajaran.
K Jika isi LKS pembelajaran termasuk bagian standar kompetensi, tetapi
tidak sesuai dengan kompetensi dasar yang ada di kurikulum serta
tidak dapat dimasukkan dalam materi pembelajaran.
SK Jika isi LKS pembelajaran tidak termasuk dalam standar kompetensi
maupun kompetensi dasarpada kurikulum.
2 Terdapat kesesuaian antara tujuan
pembelajaran di RPP dan Lembar kegiatan
SB Jika semua poin pada tujuan pembelajaran di RPP sesuai dengan isi
LKS (Lembar Kegiatan Siswa
Lampiran 10. Rubrik Validasi Ahli Materi, Ahli Media dan Guru
IPA
92
siswa (LKS) B Jika sebagian besar (2 -3) poin pada tujuan pembelajaran di RPP
sesuai dengan isi LKS.
C Jika 2 poin pada tujuan pembelajaran di RPP sesuai dengan isi
Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
K Jika hanya 1 poin pada tujuan pembelajaran di RPP sesuai dengan isi
Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
SK Jika tidak ada poin pada tujuan pembelajaran di RPP yang sesuai
dengan isi LKS (Lembar Kegiatan Siswa)
3
Kesesuaian konsep dalam LKS dengan konsep
yang dikemukakan ahli.
SB Jika semua konsep yang didapatkan melalui pengamatan sesuai
dengan konsep yang dikemukakan oleh para ahli biologi dan disertai
pengembangan konsep pada buku referensi dan buku ajar di sekolah
B Jika semua konsep yang didapatkan melalui pengamatan sesuai
dengan konsep yang dikemukakan oleh para ahli biologi dan disertai
pengembangan konsep
C Jika semua konsep yang didapatkan melalui pengamatan sesuai
dengan konsep yang dikemukakan oleh para ahli biologi
K Jika semua konsep yang didapatkan melalui pengamatan sesuai
dengan buku referensi dan buku ajar di sekolah
SK Jika semua konsep yang didapatkan melalui pengamatan tidak sesuai
93
dengan konsep yang dikemukakan oleh para ahli biologi dan disertai
pengembangan konsep pada buku referensi dan buku ajar di sekolah
4 Aplikasi kontekstual dalam kehidupan nyata SB Konsep yang diperoleh dari LKS (Lembar Kegiatan Siswa) dapat
diaplikasikan atau diterapkan dalam kehidupan nyata.
B Konsep yang diperoleh dari LKS (Lembar Kegiatan siswa)
mendorong siswa untuk menerapkannya dalam kehidupan nyata.
C Konsep yang diperoleh dari LKS (Lembar Kegiatan Siswa) hanya
mampu mendorong siswa untuk menerapkannya dalam kehidupan
nyata.
K Konsep yang diperoleh dari LKS (Lembar Kegiatan Siswa) hanya
sebagian kecil saja yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata.
SK Semua konsep yang diperoleh dari LKS (Lembar Kegiatan Siswa)
tidak ada yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan nyata.
5 Penyajian gambar dapat diamati dengan jelas,
berwarna dan menarik
SB Penyajian gambar pada LKS sangat jelas, berwarna dan menarik
B Jika sebagian besar Penyajian gambar pada LKS jelas, berwarna dan
tidak menarik
C Jika setengah dari penyajian gambar pada LKS kurang jelas, berwarna
dan menarik
K Jika hanya sebagian kecil penyajian gambar pada LKS kurang jelas,
tidak berwarna dan menarik
94
SK Penyajian gambar tidak jelas, tidak berwarna dan tidak menarik
6 Kebermanfaatan untuk menambah wawasan
pengetahuan
SB Isi kegiatan, informasi dan pertanyaan yang ada pada LKS bermanfaat
menambah pengetahuan peserta didik
B Isi kegiatan dan informasi yang ada pada LKS bermanfaat menambah
pengetahuan peserta didik
C Isi kegiatan dan pertanyaan yang ada pada LKS bermanfaat
menambah pengetahuan peserta didik
K Isi kegiatan, informasi dan pertanyaan yang ada pada LKS kurang
bermanfaat menambah pengetahuan peserta didik
SK Isi kegiatan, informasi dan pertanyaan yang ada pada LKS tidak
bermanfaat menambah pengetahuan peserta didik
7 Pertanyaan , Pertanyaan Analisis dan
Kesimpulan dapat mengarahkan siswa
menemukan konsep
SB Pertanyaan, Pertanyaan Analisis dan Kesimpulan pada LKS dapat
mengarahkan siswa menemukan konsep
B Pertanyaan pada LKS dapat mengarahkan siswa menemukan konsep
C Pertanyaan Analisis dan Kesimpulan pada LKS dapat mengarahkan
siswa menemukan konsep
K Kesimpulan pada LKS dapat mengarahkan siswa menemukan konsep
SK
Pertanyaan, Pertanyaan Analisis dan Kesimpulan pada LKS tidak
dapat mengarahkan siswa menemukan konsep
95
8 Notasi, simbol,dan penomoran yang terdapat
dalam isi LKS sesuai dengan acuan sistem
internasional.
SB Jika semua penggunaan notasi, simbol, dan penomoran yang terdapat
dalam isi LKS sudah sesuai dengan acuan SI.
B Jika semua penggunaan notasi dan simbol yang terdapat dalam isi LKS
sudah sesuai dengan acuan SI.
C Jika semua penggunaan notasi dan penomoran yang terdapat dalam isi
LKS sudah sesuai dengan acuan SI.
K Jika semua penggunaan simbol dan penomoran yang terdapat dalam isi
LKS sudah sesuai dengan acuan SI.
SK Jika semua penggunaan notasi, simbol, dan penomoran yang terdapat
dalam isi LKS tidak sesuai dengan acuan SI.
B. Aspek Kebahasaan
1. Menggunakan kaidah bahasa
Indonesia yang baik dan benar
(EYD)
SB Semua kalimat digunakan dengan baik dan benar (sesuai EYD)
B Sebagian kalimat digunakan dengan baik
C Sebagian kalimat digunakan dengan benar
K Sebagian kalimat digunakan dengan baik namun tidak benar
SK Semua kalimat digunakan tidak sesuai dengan EYD
96
2. Bahasa yang digunakan
sederhana,lugas, dan mudah
dipahami siswa.
SB Bahasa yang digunakan sederhana,lugas, dan mudah dipahami siswa.
B Bahasa yang digunakan sederhana dan lugas
C Bahasa yang digunakan sederhana dan mudah dipahami siswa.
K Bahasa yang digunakan sederhana saja
SK Bahasa yang digunakan rumit dan sulit untuk dipahami siswa.
3. Bahasa yang digunakan
komunikatif dan lazim digunakan
SB Semua bahasa yang digunakan komunikatif dan lazim digunakan
B Semua bahasa yang digunakan hanya komunikatif saja
C Semua bahasa yang digunakan sudah lazim
K Semua bahasa yang digunakan komunikatif dan tidak lazim digunakan
SK Semua bahasa yang digunakan tidak komunikatif dan tidak lazim
digunakan
97
INSTRUMEN PENILAIAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA
BIOLOGI“KEANEKARAGAMAN VARIETAS TANAMAN KELAPA(Cocos
nucifera)”
Materi : Keanekaragaman Hayati, subbab Keanekaragaman Tingkat
Gen.
Judul Penelitian : Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Pada Materi
Keanekaragaman Tumbuhan Pada SMP Kelas VII
Berdasarkan Survey Morfologi Tanaman Kelapa (Cocos
nucifera) di kawasan Wisata Sungai Suci Bengkulu Tengah
Peneliti : Maria Debora Siagian (A1D012004)
Reviewer Materi :
Tanggal :
Petunjuk Pengisian
1. Lembar angket ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat bapak/ibu sebagai ahli
materi Pendidikan Biologi.
2. Pendapat, kritik, saran, dan komentar yang diberikan Bapak/Ibu akan sangat
bermanfaat untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas Lembar Kerja Siswa
(LKS) ini. Sehubungan dengan hal tersebut dimohon memberikan pendapatnya pada
setiap kriteria dengan memberikan tanda check (√) pada kolom kategori sesuai
dengan pilihan Anda terhadap Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan berpedoman pada
kriteria penilaian berikut
SB = Sangat Baik
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
SK = Sangat Kurang
3. Apabila kurang paham dengan pernyataan yang diajukan, penjabaran indikator aspek
dapat dilihat pada rubrik penilaian yang disertakan pada angket.
Contoh pengisian.
Lampiran 11. Lembar Validasi Ahli Materi
98
No Sub aspek Indikator Kriteria
SB B C K SK
1 Kelengkapan Materi 1. Mencakup materi
yang ada di
kurikulum yang
berlaku (Sesuai
dengan SK dan
KD)
√
4. Apabila ada ketidakjelasan mengenai kategori SB, B , K, atau SK, dibagian belakang
angket disertakan rubrik (penjabaran).
5. Komentar atau saran dari bapak/ibu mohon dituliskan pada lembar yang telah
disediakan.
6. Mohon dilingkari kesimpulan umum dari hasil penilaian terhadap Lembar Kerja
Siswa (LKS) Keanekaragaman varietas tanaman kelapa(Cocos nucifera)
7. Atas kesediaan untuk mengisi lembar angket ini, diucapkan Terima Kasih.
A. Aspek Materi (Isi Lembar Kerja Siswa)
No Sub Aspek Indikator Kriteria
SB B C K SK
1 Kelengkapan
Materi
1. Mencakup materi yang
ada di kurikulum yang
berlaku (sesuai dengan
SK dan KD)
2 Kesesuaian
denganRPP
(Rancangan
Pelaksanaan
Pembelajaran)
2. Terdapat kesesuaian
antara tujuan
pembelajaran, RPP dan
tujuan di Lembar Kerja
Siswa
3 Kebenaran konsep 3. Kesesuaian konsep dalam
LKS dengan konsep yang
dikemukakan oleh para
ahli.
4. Aplikasi kontekstual
dalam kehidupan nyata
4 Kegiatan yang
mendukung
materi
5. Penyajian gambar dapat
diamati dengan jelas,
berwarna dan menarik.
6. Kebermanfaatan untuk
menambah wawasan
pengetahuan
99
5 Isi LKS dapat
meningkatkan
kompetensi
kompetensi sains
siswa
7. Pertanyaan, Pertanyaan
analisis dan kesimpulan
dapat mengarahkan
siswa menemukan
konsep
7 Penggunaan notasi,
simbol, dan satuan
8. Notasi, simbol, dan
satuan yang terdapat
dalam isi LKS sesuai
dengan acuan sistem
internasional (SI).
B. Aspek Kebahasaan
No Sub Aspek Indikator
Kriteria
S
B B C K
S
K
1 Bahasa Indonesia
yang baik dan benar
1. Menggunakan kaidah
bahasa Indonesia yang
baik dan benar (sesuai
EYD)
2 Kejelasan bahasa 2. Bahasa yang digunakan
sederhana, lugas, dan
mudah dipahami siswa
3. Bahasa yang digunakan
komunikatif
C. Komentar, Kritik, dan Saran Perbaikan
……………………………………………………..………………………………
……………………………………………………………………………………….
Bengkulu, Februari 2016
Validator
100
Lampiran 12 Contoh Lembar Validasi Ahli Materi
101
102
103
104
105
106
INSTRUMEN PENILAIAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA
BIOLOGI“KEANEKARAGAMAN VARIETAS TANAMAN KELAPA(Cocos
nucifera)”
Materi : Keanekaragaman Hayati, subbab Keanekaragaman Tingkat
Gen.
Judul Penelitian : Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Pada Materi
Keanekaragaman Tumbuhan SMP Kelas VII Berdasarkan
Survey Morfologi Tanaman Kelapa (Cocos nucifera) di
kawasan Wisata Sungai Suci Bengkulu Tengah
Peneliti : Maria Debora Siagian (A1D012004)
Nama Guru :
Tanggal :
Petunjuk Pengisian
9. Lembar angket ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat bapak/ibu sebagai Ahli
Media
10. Pendapat, kritik, saran, dan komentar yang diberikan Bapak/Ibu akan sangat
bermanfaat untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas Lembar Kerja Siswa
(LKS) ini. Sehubungan dengan hal tersebut dimohon memberikan pendapatnya pada
setiap kriteria dengan memberikan tanda check (√) pada kolom kategori sesuai
dengan pilihan Anda terhadap Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan berpedoman pada
kriteria penilaian berikut
SB = Sangat Baik
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
SK = Sangat Kurang
11. Apabila kurang paham dengan pernyataan yang diajukan, penjabaran indikator aspek
dapat dilihat pada rubrik penilaian yang disertakan pada angket.
Contoh pengisian.
Lampiran 13. Lembar Validasi Ahli Media
107
No Sub aspek Indikator Kriteria
SB B C K SK
1 Kelengkapan Materi 1.Mencakup materi yang ada
di kurikulum yang berlaku
(Sesuai dengan SK dan KD)
√
12. Apabila ada ketidakjelasan mengenai kategori SB, B , K, atau SK, dibagian belakang
angket disertakan rubrik (penjabaran).
13. Komentar atau saran dari bapak/ibu mohon dituliskan pada lembar yang telah
disediakan.
14. Mohon dilingkari kesimpulan umum dari hasil penilaian terhadap Lembar Kerja
Siswa (LKS) Keanekaragaman varietas tanaman kelapa(Cocos nucifera)
15. Atas kesediaan untuk mengisi lembar angket ini, diucapkan Terima Kasih.
A. Aspek Materi (Isi Lembar Kerja Siswa)
No Sub Aspek Indikator Kriteria
SB B C K SK
1 Kelengkapan Materi 1. Mencakup materi yang ada di
kurikulum yang berlaku (sesuai
dengan SK dan KD)
2 Kesesuaian dengan RPP
(Rancangan Pelaksanaan
Pembelajaran)
2. Terdapat kesesuaian antara
tujuan pembelajaran, RPP dan
tujuan di Lembar Kerja Siswa
3 Kebenaran konsep 3. Kesesuaian konsep dalam LKS
dengan konsep yang
dikemukakan oleh para ahli.
4. Aplikasi kontekstual dalam
kehidupan nyata
4 Kegiatan yang
mendukung materi
5. Soal analisis pertanyaan
dilengkapi kunci penyelesaian
dan pembahasan
6. Kebermanfaatan untuk
menambah wawasan
pengetahuan
5 Isi LKS dapat
meningkatkan
kompetensi kompetensi
7. Pertanyaan, Pertanyaan analisis
dan kesimpulan dapat
mengarahkan siswa menemukan
konsep
108
sains siswa
7 Penggunaan
notasi, simbol,
dan satuan
8. Notasi, simbol, dan satuan
yang terdapat dalam isi LKS
sesuai dengan acuan sistem
internasional (SI).
B. Aspek Kebahasaan
No Sub Aspek Indikator Kriteria
SB B C K SK
1 Bahasa Indonesia
yang baik dan benar
1. Menggunakan kaidah bahasa
Indonesia yang baik dan benar
(sesuai EYD)
2 Kejelasan bahasa 2. Bahasa yang digunakan
sederhana, lugas, dan mudah
dipahami siswa
3. Bahasa yang digunakan
komunikatif
C. Komentar, Kritik, dan Saran Perbaikan
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………..…………………
………………………………………………………………………………………
……………..………………………………………………………………………
………………………………………………..……………………………………
Bengkulu, Januari 2016
Validator
109
Lampiran 14 Contoh Lembar Validasi Ahli Media
110
111
112
113
114
115
INSTRUMEN PENILAIAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA
BIOLOGI“KEANEKARAGAMAN VARIETAS TANAMAN KELAPA(Cocos
nucifera)”
Materi : Keanekaragaman Hayati, subbab Keanekaragaman Tingkat
Gen.
Judul Penelitian : Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Pada Materi
Keanekaragaman Tumbuhan SMP Kelas VII Berdasarkan
Survey Morfologi Tanaman Kelapa (Cocos nucifera) di
kawasan Wisata Sungai Suci Bengkulu Tengah
Peneliti : Maria Debora Siagian (A1D012004)
Nama Guru :
Tanggal :
Petunjuk Pengisian
1. Lembar angket ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat bapak/ibu sebagai Guru
IPA.
2. Pendapat, kritik, saran, dan komentar yang diberikan Bapak/Ibu akan sangat
bermanfaat untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas Lembar Kerja Siswa
(LKS) ini. Sehubungan dengan hal tersebut dimohon memberikan pendapatnya pada
setiap kriteria dengan memberikan tanda check (√) pada kolom kategori sesuai
dengan pilihan Anda terhadap Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan berpedoman pada
kriteria penilaian berikut
SB = Sangat Baik
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
SK = Sangat Kurang
3. Apabila kurang paham dengan pernyataan yang diajukan, penjabaran indikator aspek
dapat dilihat pada rubrik penilaian yang disertakan pada angket.
Contoh pengisian.
Lampiran 15 Lembar Validasi Guru IPA
116
No Sub aspek Indikator Kriteria
SB B C K SK
1 Kelengkapan
Materi
4. Mencakup materi yang ada
di kurikulum yang berlaku
(Sesuai dengan SK dan
KD)
√
5. Apabila ada ketidakjelasan mengenai kategori SB, B , K, atau SK, dibagian belakang
angket disertakan rubrik (penjabaran).
6. Komentar atau saran dari bapak/ibu mohon dituliskan pada lembar yang telah
disediakan.
7. Mohon dilingkari kesimpulan umum dari hasil penilaian terhadap Lembar Kerja
Siswa (LKS) Keanekaragaman varietas tanaman kelapa(Cocos nucifera)
8. Atas kesediaan untuk mengisi lembar angket ini, diucapkan Terima Kasih.
D. Aspek Materi (Isi Lembar Kerja Siswa)
No Sub Aspek Indikator Kriteria
SB B C K SK
1 Kelengkapan Materi 1. Mencakup materi yang ada di
kurikulum yang berlaku (sesuai
dengan SK dan KD)
2 Kesesuaian dengan
RPP (Rancangan
Pelaksanaan
Pembelajaran)
2. Terdapat kesesuaian antara
tujuan pembelajaran, RPP dan
tujuan di Lembar Kerja Siswa
3 Kebenaran konsep 3. Kesesuaian konsep dalam LKS
dengan konsep yang
dikemukakan oleh para ahli.
4. Aplikasi kontekstual dalam
kehidupan nyata
4 Kegiatan yang
mendukung materi
5. Soal analisis pertanyaan
dilengkapi kunci penyelesaian
dan pembahasan
6. 6. Kebermanfaatan untuk
menambah wawasan pengetahuan
5 Isi LKS dapat
meningkatkan
7. Pertanyaan, Pertanyaan analisis
dan kesimpulan dapat
mengarahkan siswa menemukan
konsep
117
kompetensi
kompetensi sains siswa
7 Penggunaan notasi,
simbol, dan satuan
7.Notasi, simbol, dan satuan yang
terdapat dalam isi LKS sesuai
dengan acuan sistem internasional
(SI).
E. Aspek Kebahasaan
No Sub Aspek Indikator
Kriteria
SB B C K SK
1 Bahasa Indonesia
yang baik dan
benar
1. Menggunakan kaidah
bahasa Indonesia yang
baik dan benar (sesuai
EYD)
2 Kejelasan bahasa 2. Bahasa yang digunakan
sederhana, lugas, dan
mudah dipahami siswa
3. Bahasa yang digunakan
komunikatif
F. Komentar, Kritik, dan Saran Perbaikan
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………..…………………
Bengkulu, Januari 2016
Validator,
118
Lampiran 16 Contoh Lembar Validasi Guru IPA
119
120
121
Angket Keterbacaan LKS Materi Keanekaragaman Hayati, subbab
Keanekaragaman Tingkat Gen pada Tumbuhan Kelapa (Cocos nucifera)
Nama :
Kelas :
Petunjuk Pengisian
Berilah tanda chek list (√) pada kolom kategori sesuai dengan pilihan Anda terhadap
Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan berpedoman pada kriteria penilaian berikut :
SB = Sangat Baik
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
SK = Sangat Kurang
No Indikator Kriteria
SB B C K SK
1 Keseluruhan tampilan LKS menarik dan mengundang
minat untuk belajar bagi siswa.
2 Analisis pertanyaan yang diberikan sesuai dengan
praktikum yang dilakukan
3 Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan LKS ini
menyenangkan
4 Prosedur pengisian pertanyaan yang terdapat dalam
tabel mudah untuk dipahami dan dimengerti
5 Mudah untuk memahami tujuan pembelajaran dengan
menggunakan LKS serta materi nya mudah untuk
dipahami
6 Maksud dari isi materi yang terdapat dalam LKS
mudah untuk dimengerti
Lampiran 17 Lembar Respon Siswa
122
7 Tingkat kesulitan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat
dalam LKS sesuai dengan kemampuan siswa
8 Gambar pada LKS dapat diamati dengan jelas dan baik
9 Bahasa dan penulisan dalam LKS berupa jenis huruf,
spasi dan ukuran huruf sudah baik dan jelas.
10 Langkah kerja yang ada pada kegiatan LKS mudah
untuk dipahami.
Saran/Komentar:
Bengkulu, Januari 2016
123
Lampiran 18 Contoh Respon Siswa
124
DATA VALIDASI AHLI MATERI
A. Aspek Materi
No Indikator Ahli Materi
Jumlah Skor Rerata
Kriteria I II
1. Mencakup materi yang ada di
kurikulum yang berlaku (sesuai dengan
SK dan KD)
4 4 8 4
2. Terdapat kesesuaian antara tujuan
pembelajaran, RPP dan tujuan di
Lembar Kerja Siswa
4 4 8 4
3. Kesesuaian konsep dalam LKS dengan
konsep yang dikemukakan oleh para
ahli.
4 4 8 4
4. Aplikasi kontekstual dalam kehidupan
nyata 5 5 10 5
5. Soal Analisis pertanyaan dilengkapi
kunci penyelesaian dan pembahasan 4 5 9 4,5
6. Kebermanfaatan untuk menambah
wawasan pengetahuan 5 5 10 5
7. Pertanyaan, Pertanyaan analisis dan
kesimpulan dapat mengarahkan siswa
menemukan konsep
4 5 9 4,5
8. Notasi, simbol dan satuan yang terdapat
dalam isi LKS sesuai dengan acuan
sistem Internasional (SI)
4 4 8 4
Jumlah 34 36 70 35
Lampiran 19. Perhitungan Hasil Validasi Ahli Materi
125
B. Aspek Kebahasaan
No. Indikator Ahli Materi
Jumlah Skor Rerata
Kriteria I II
1. Menggunakan kaidah bahasa
Indonesia yang baik dan benar
(sesuai EYD)
5 4 9 4,5
2. Bahasa yang digunakan sederhana,
lugas, dan mudah dipahami siswa 4 4 8 4
3. Bahasa yang digunakan
komunikatif 4 4 8 4
Jumah 13 12 25 12,5
ANALISIS DATA
VALIDASI AHLI MATERI
1. Aspek Media
Skor rata-rata aspek Materi
X̅ = ∑X
n
= 35
2= 17,5
Skor Tertinggi Ideal = ∑ butir indikator penilaian setiap aspek x skor tertinggi
= 8 x 5
= 40
Skor Terendah Ideal = ∑ butir indikator penilaian setiap aspek x skor terendah
= 8 x 1
= 8
Mi = 1
2(40 + 8) = 24
SBi = 1
6(40 − 8) = 5,3
Tabel Kriteria Kategori Penilaian Ideal untuk LKS Keanekaragaman Tumbuhan
126
No Rentang Skor (i)
kuantitatif
Kategori kualitatif
1 X̅ > 31,95 Sangat baik
2 26,65 < X̅ ≤ 31,95 Baik
3 21,35 < X̅ ≤ 26,65 Cukup
4 16,05 < X̅ ≤ 21,35 Kurang
5 X̅ ≤ 16,05 Sangat Kurang
Kategori X = 35, X > 31,95, maka aspek media termasuk dalam kategori “Sangat
Baik.”
Persentase Keidealan = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑥. 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑙𝑖𝑡𝑖𝑎𝑛
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑥. 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙× 100% =
35
40× 100% = 87, %
Tabel kriteria persentase keidealan untuk LKS Keanekaragaman varietas tanaman
kelapa(Cocos nucifera)
No Rentang Skor (i)
kuantitatif
Kategori kualitatif
1 X̅ > 80% Sangat baik
2 66% < X̅ ≤ 80% Baik
3 53,3% < X̅ ≤ 66% Cukup
4 40% < X̅ ≤ 53,3% Kurang
5 X̅ ≤ 40% Sangat Kurang
Jadi, diketahui % keidealan pada aspek media adalah 87,5%. Maka aspek media
termasuk dalam kategori “Sangat Baik” (X>80%).
2. Aspek Kebahasaan
Skor rata-rata aspek kebahasaan
X̅ = ∑X
n
= 25
2= 12,5
Skor Tertinggi Ideal = ∑ butir indikator penilaian setiap aspek x skor tertinggi
= 3 x 5
= 15
Skor Terendah Ideal = ∑ butir indikator penilaian setiap aspek x skor terendah
127
= 3 x 1
= 3
Mi = 1
2(15 + 3) = 9
SBi = 1
6(15 − 3) = 2
Tabel Kriteria Kategori Penilaian Ideal untuk LKS Keanekaragaman Tumbuhan
No Rentang Skor (i) kuantitatif Kategori kualitatif
1 X̅ > 12 Sangat baik
2 10 < X̅ ≤ 12 Baik
3 8 < X̅ ≤ 10 Cukup
4 6 < X̅ ≤ 8 Kurang
5 X̅ ≤ 6 Sangat Kurang
Kategori X = 12,5, X > 12, maka aspek kebahasaan termasuk dalam kategori “Sangat
Baik”.
Persentase Keidealan = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑥. 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑙𝑖𝑡𝑖𝑎𝑛
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑥. 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙× 100% =
12,5
15× 100% = 83,3%
Tabel kriteria persentase keidealan untuk LKS Keanekaragaman varietas tanaman
kelapa(Cocos nucifera)
No Rentang Skor (i) kuantitatif Kategori kualitatif
1 X̅ > 80% Sangat baik
2 66% < X̅ ≤ 80% Baik
3 53,3% < X̅ ≤ 66% Cukup
4 40% < X̅ ≤ 53,3% Kurang
5 X̅ ≤ 40% Sangat Kurang
Jadi, diketahui % keidealan pada aspek bahasa adalah 83,3%. Maka aspek bahasa
termasuk dalam kategori “Sangat Baik” (X>80%).
128
DATA VALIDASI AHLI MEDIA
A. Aspek Materi
No Indikator Ahli Materi
Jumlah Skor Rerata
Kriteria I II
1. Mencakup materi yang ada di kurikulum
yang berlaku (sesuai dengan SK dan KD) 4 5 9 4,5
2. Terdapat kesesuaian antara tujuan
pembelajaran, RPP dan tujuan di Lembar
Kerja Siswa
4 5 9 4,5
3. Kesesuaian konsep dalam LKS dengan
konsep yang dikemukakan oleh para ahli. 4 4 8 4
4. Aplikasi kontekstual dalam kehidupan
nyata 4 4 8 4
5. Soal Analisis pertanyaan dilengkapi
kunci penyelesaian dan pembahasan 4 4 8 4
6. Kebermanfaatan untuk menambah
wawasan pengetahuan 4 4 8 4
7. Pertanyaan, Pertanyaan analisis dan
kesimpulan dapat mengarahkan siswa
menemukan konsep
4 5 9 4,5
8. Notasi, simbol dan satuan yang terdapat
dalam isi LKS sesuai dengan acuan
sistem Internasional (SI)
4 4 8 4
Jumlah 32 35 67 33,5
Lampiran 20. Perhitungan Hasil Validasi Ahli Media
129
B. Aspek Kebahasaan
No. Indikator Ahli Materi
Jumlah Skor Rerata
Kriteria I II
1. Menggunakan kaidah bahasa
Indonesia yang baik dan benar
(sesuai EYD)
4 4 8 4
2. Bahasa yang digunakan sederhana,
lugas, dan mudah dipahami siswa 4 4 8 4
3. Bahasa yang digunakan
komunikatif 4 5 9 4,5
Jumah 12 13 25 12,5
VALIDASI AHLI MEDIA
1. Aspek Materi
Skor rata-rata aspek materi
X̅ = ∑X
n
= 67
2= 33,5
Skor Tertinggi Ideal = ∑ butir indikator penilaian setiap aspek x skor tertinggi
= 8 x 5
= 40
Skor Terendah Ideal = ∑ butir indikator penilaian setiap aspek x skor terendah
= 8 x 1
= 8
Mi = 1
2(40 + 8) = 24
SBi = 1
6(40 − 8) = 5,3
Tabel Kriteria Kategori Penilaian Ideal untuk LKS Keanekaragaman varietas
tanaman kelapa(Cocos nucifera) adalah :
130
No Rentang Skor (i) kuantitatif Kategori kualitatif
1 X̅ > 31,59 Sangat baik
2 26,65 < X̅ ≤ 31,59 Baik
3 21,35 < X̅ ≤ 26,65 Cukup
4 16,05 < X̅ ≤ 21,35 Kurang
5 X̅ ≤ 16,05 Sangat Kurang
Kategori X = 33,5 X > 31,59, maka aspek media termasuk dalam kategori “Sangat
Baik.”
Persentase Keidealan = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑥. 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑙𝑖𝑡𝑖𝑎𝑛
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑥. 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙× 100% =
33,5
40× 100% = 83,7%
Tabel kriteria persentase keidealan untuk LKS Keanekaragaman varietas tanaman
kelapa(Cocos nucifera)
No Rentang Skor (i) kuantitatif Kategori kualitatif
1 X̅ > 81% Sangat baik
2 67% < X̅ ≤ 81% Baik
3 53,3% < X̅ ≤ 67% Cukup
4 40% < X̅ ≤ 53,3% Kurang
5 X̅ ≤ 40% Sangat Kurang
Jadi, diketahui % keidealan pada aspek materi adalah 83,7%. Maka aspek materi
termasuk dalam kategori “Sangat Baik”.
2. Aspek Kebahasaan
Skor rata-rata aspek Kebahasaan
X̅ = ∑X
n
= 25
2= 12,5
Skor Tertinggi Ideal = ∑ butir indikator penilaian setiap aspek x skor tertinggi
= 3 x 5
= 15
Skor Terendah Ideal = ∑ butir indikator penilaian setiap aspek x skor terendah
= 3 x 1
131
= 3
Mi = 1
2(15 + 3) = 9
SBi = 1
6(15 − 3) = 2
Tabel Kriteria Kategori Penilaian Ideal untuk LKS Keanekaragaman Tumbuhan
No Rentang Skor (i) kuantitatif Kategori kualitatif
1 X̅ > 12 Sangat baik
2 10 < X̅ ≤ 12 Baik
3 8 < X̅ ≤ 10 Cukup
4 6 < X̅ ≤ 8 Kurang
5 X̅ ≤ 6 Sangat Kurang
Kategori X = 12,5; X > 12, maka aspek kebahasaan termasuk dalam kategori “Sangat
Baik”.
Persentase Keidealan = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑥. 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑙𝑖𝑡𝑖𝑎𝑛
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑥. 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙× 100% =
12,5
15× 100% = 83%
Tabel kriteria persentase keidealan untuk LKS Keanekaragaman varietas tanaman
kelapa(Cocos nucifera)
No Rentang Skor (i) kuantitatif Kategori kualitatif
1 X̅ > 80% Sangat baik
2 67% < X̅ ≤ 80% Baik
3 53,3% < X̅ ≤ 67% Cukup
4 40% < X̅ ≤ 53,3% Kurang
5 X̅ ≤ 40% Sangat Kurang
Jadi, diketahui % keidealan pada aspek bahasa adalah 83%. Maka aspek bahasa
termasuk dalam kategori “Sangat Baik”.
132
DATA VALIDASI Guru IPA/ Peer Viewer
A. Aspek Materi
No Indikator Guru Biologi
Jumlah Skor Rerata
Kriteria I II
1. Mencakup materi yang ada di kurikulum
yang berlaku (sesuai dengan SK dan KD) 5 5 10 5
2. Terdapat kesesuaian antara tujuan
pembelajaran, RPP dan tujuan di Lembar
Kerja Siswa
4 5 9 4,5
3. Kesesuaian konsep dalam LKS dengan
konsep yang dikemukakan oleh para ahli. 4 4 8 4
4. Aplikasi kontekstual dalam kehidupan
nyata 4 5 9 4,5
5. Soal Analisis pertanyaan dilengkapi kunci
penyelesaian dan pembahasan 4 4 8 4
6. Kebermanfaatan untuk menambah
wawasan pengetahuan 4 4 8 4
7. Pertanyaan, Pertanyaan analisis dan
kesimpulan dapat mengarahkan siswa
menemukan konsep
4 4 8 4
8. Notasi, simbol dan satuan yang terdapat
dalam isi LKS sesuai dengan acuan sistem
Internasional (SI)
5 4 9 4,5
Jumlah 34 35 69 34,5
Lampiran 21. Perhitungan Hasil Validasi Guru IPA
133
B. Aspek Kebahasaan
No. Indikator Ahli Materi
Jumlah Skor Rerata
Kriteria I II
1. Menggunakan kaidah bahasa
Indonesia yang baik dan benar (sesuai
EYD)
5 5 10 5
2. Bahasa yang digunakan sederhana,
lugas, dan mudah dipahami siswa 4 4 8 4
3. Bahasa yang digunakan komunikatif 4 4 8 4
Jumah 13 13 26 13
ANALISIS DATA
VALIDASI GURU IPA
1. Aspek Materi
Skor rata-rata aspek media
X̅ = ∑X
n
= 69
2= 34,5
Skor Tertinggi Ideal = ∑ butir indikator penilaian setiap aspek x skor tertinggi
= 8 x 5
= 40
Skor Terendah Ideal = ∑ butir indikator penilaian setiap aspek x skor terendah
= 8 x 1
= 8
Mi = 1
2(40 + 8) = 24
SBi = 1
6(40 − 8) = 5,3
134
Tabel Kriteria Kategori Penilaian Ideal untuk LKS Keanekaragaman Tumbuhan
No Rentang Skor (i) kuantitatif Kategori kualitatif
1 X̅ > 31,95 Sangat baik
2 26,65 < X̅ ≤ 31,95 Baik
3 21,35 < X̅ ≤ 26,65 Cukup
4 16,05 < X̅ ≤ 21,35 Kurang
5 X̅ ≤ 16,05 Sangat Kurang
Kategori X = 34,5, X > 31,95, maka aspek media termasuk dalam kategori “Sangat
Baik.”
Persentase Keidealan = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑥. 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑙𝑖𝑡𝑖𝑎𝑛
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑥. 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙× 100% =
34,5
40× 100% = 86,25%
Tabel kriteria persentase keidealan untuk LKS Keanekaragaman varietas tanaman
kelapa(Cocos nucifera) adalah :
No Rentang Skor (i) kuantitatif Kategori kualitatif
1 X̅ > 80% Sangat baik
2 66% < X̅ ≤ 80% Baik
3 53,3% < X̅ ≤ 66% Cukup
4 40% < X̅ ≤ 53,3% Kurang
5 X̅ ≤ 40% Sangat Kurang
Jadi, diketahui % keidealan pada aspek materi adalah 86,25%. Maka aspek materi
termasuk dalam kategori “Sangat Baik” (x>80%).
2. Aspek Kebahasaan
Skor rata-rata kebahasaan
X̅ = ∑X
n
= 26
2= 13
Skor Tertinggi Ideal = ∑ butir indikator penilaian setiap aspek x skor tertinggi
= 3 x 5
= 15
Skor Terendah Ideal = ∑ butir indikator penilaian setiap aspek x skor terendah
= 3 x 1
135
= 3
Mi = 1
2(15 + 3) = 9
SBi = 1
6(15 − 3) = 2
Tabel Kriteria Kategori Penilaian Ideal untuk LKS Keanekaragaman varietas
tanaman kelapa(Cocos nucifera)
No Rentang Skor (i) kuantitatif Kategori kualitatif
1 X̅ > 12 Sangat baik
2 10 < X̅ ≤ 12 Baik
3 8 < X̅ ≤ 10 Cukup
4 6 < X̅ ≤ 8 Kurang
5 X̅ ≤ 6 Sangat Kurang
Kategori X = 13, X > 12, maka aspek kebahasaan termasuk dalam kategori “Sangat
Baik”.
Persentase Keidealan = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑥. 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑙𝑖𝑡𝑖𝑎𝑛
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑥. 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙× 100% =
13
15× 100% = 86,6%
Tabel kriteria persentase keidealan untuk LKS Keanekaragaman varietas tanaman
kelapa(Cocos nucifera) adalah :
No Rentang Skor (i) kuantitatif Kategori kualitatif
1 X̅ > 80% Sangat baik
2 66% < X̅ ≤ 80% Baik
3 53,3% < X̅ ≤ 66% Cukup
4 40% < X̅ ≤ 53,3% Kurang
5 X̅ ≤ 40% Sangat Kurang
Jadi, diketahui % keidealan pada aspek materi adalah 86,6%. Maka aspek bahasa
menurut ahli materi termasuk dalam kategori “Sangat Baik” (X>80%)
136
DATA VALIDASI SISWA
DATA HASIL RESPON SISWA
A. ASPEK PEMBELAJARAN PADA LKS
No. Pernyataan Skor total Skor rerata
1. Analisis pertanyaan yang
diberikan sesuai dengan
praktikum yang dilakukan
70 4,67
2 Kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan LKS ini
menyenangkan
71 4,73
3. Tingkat kesulitan pertanyaan-
pertanyaan yang terdapat dalam
LKS sesuai dengan kemampuan
siswa
70 4,67
Jumlah 211 14,07
B. ASPEK MATERI DI DALAM LKS
No. Pernyataan Skor Total Skor rerata
1. Mudah untuk memahami tujuan
pembelajaran dengan menggunakan
LKS ini dan materinya mudah untuk
dipahami
71 4,73
2. Maksud dari isi materi yang
terdapat dalam LKS mudah untuk
dimengerti
71 4,73
Jumlah 142 9,46
C. ASPEK TAMPILAN LKS
No. Pernyataan Skor Total Skor rerata
1. Keseluruhan tampilan LKS
menarik dan mengundang minat
untuk belajar bagi siswa.
79 5,27
Lampiran 22. Perhitungan Hasil Validasi Hasil Respon Siswa
137
2 Gambar pada LKS dapat diamati
dengan jelas dan baik 68 4,53
3. Bahasa dan penulisan dalam LKS
berupa jenis huruf, spasi dan
ukuran huruf sudah baik dan jelas.
71 4,73
Jumlah 218 14,53
D. ASPEK TEKNIS DALAM LKS
No. Pernyataan Skor Total Skor rerata
1. Prosedur pengisian pertanyaan
yang terdapat dalam tabel mudah
untuk dipahami dan dimengerti
68 4,53
2. Langkah kerja yang ada pada
kegiatan LKS mudah untuk
dipahami.
70 4,67
Jumlah 138 9,2
HASIL ANALISIS ANGKET RESPON SISWA
1. Aspek Pembelajaran Pada LKS
Skor rata-rata aspek pembelajaran
X̅ = ∑X
n
= 211
15= 14,07
Skor Tertinggi Ideal = ∑ butir indikator penilaian setiap aspek x skor tertinggi
= 3 x 5
= 15
Skor Terendah Ideal = ∑ butir indikator penilaian setiap aspek x skor terendah
= 3 x 1
= 3
Mi = 1
2(15 + 3) = 9
SBi = 1
6(15 − 3) = 2
138
Tabel Kriteria Kategori Penilaian Ideal untuk LKS Keanekaragaman Tumbuhan
No Rentang Skor (i) kuantitatif Kategori kualitatif
1 X̅ > 12 Sangat baik
2 10 < X̅ ≤ 12 Baik
3 8 < X̅ ≤ 10 Cukup
4 6 < X̅ ≤ 8 Kurang
5 X̅ ≤ 6 Sangat Kurang
Kategori X = 14,07 X > 12 maka aspek pembelajaran termasuk dalam kategori “Sangat
Baik.”
2. Aspek Materi di dalam LKS
Skor rata-rata aspek materi
X̅ = ∑X
n
= 142
15= 9,47
Skor Tertinggi Ideal = ∑ butir indikator penilaian setiap aspek x skor tertinggi
= 2 x 5
= 10
Skor Terendah Ideal = ∑ butir indikator penilaian setiap aspek x skor terendah
= 2 x 1
= 2
Mi = 1
2(10 + 2) = 6
SBi = 1
6(10 − 2) = 1,3
Tabel Kriteria Kategori Penilaian Ideal untuk LKS Keanekaragaman Tumbuhan
No Rentang Skor (i) kuantitatif Kategori kualitatif
1 X̅ > 7,95 Sangat baik
2 6,65< X̅ ≤ 7,95 Baik
3 5,35 < X̅ ≤ 6,65 Cukup
4 4,05 < X̅ ≤ 5,35 Kurang
5 X̅ ≤ 4,05 Sangat Kurang
139
Kategori X = 9,47 X > 7,95, maka aspek materi termasuk dalam kategori “Sangat Baik.”
3. Aspek Tampilan LKS
Skor rata-rata aspek tampilan
X̅ = ∑X
n
= 218
15= 14,53
Skor Tertinggi Ideal = ∑ butir indikator penilaian setiap aspek x skor tertinggi
= 3 x 5
= 15
Skor Terendah Ideal = ∑ butir indikator penilaian setiap aspek x skor terendah
= 3 x 1
= 3
Mi = 1
2(15 + 3) = 9
SBi = 1
6(15 − 3) = 2
Tabel Kriteria Kategori Penilaian Ideal untuk LKS Keanekaragaman Tumbuhan
No Rentang Skor (i) kuantitatif Kategori kualitatif
1 X̅ > 12 Sangat baik
2 10 < X̅ ≤ 12 Baik
3 8 < X̅ ≤ 10 Cukup
4 6 < X̅ ≤ 8 Kurang
5 X̅ ≤ 6 Sangat Kurang
Kategori X = 14,53, X > 12, maka aspek tampilan termasuk dalam kategori “Sangat Baik.”
4. Aspek Teknis di dalam LKS
Skor rata-rata aspek Teknis/penggunaan LKS
X̅ = ∑X
n
= 138
15= 9,2
Skor Tertinggi Ideal = ∑ butir indikator penilaian setiap aspek x skor tertinggi
= 2 x 5
= 10
140
Skor Terendah Ideal = ∑ butir indikator penilaian setiap aspek x skor terendah
= 2 x 1
= 2
Mi = 1
2(10 + 2) = 6
SBi = 1
6(10 − 2) = 1,3
Tabel Kriteria Kategori Penilaian Ideal untuk LKS Keanekaragaman Tumbuhan
No Rentang Skor (i) kuantitatif Kategori kualitatif
1 X̅ > 7,95 Sangat baik
2 6,65< X̅ ≤ 7,95 Baik
3 5,35 < X̅ ≤ 6,65 Cukup
4 4,05 < X̅ ≤ 5,35 Kurang
5 X̅ ≤ 4,05 Sangat Kurang
Kategori X = 9,2; X > 7,95, maka aspek penggunaan LKS termasuk dalam kategori “Sangat
Baik.”
141
No. Indikator
Siswa
Jumlah
Skor
Rerata
Kriteria
I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII XV XIV
1. Keseluruhan
tampilan LKS
menarik dan
mengundang minat
untuk belajar bagi
siswa.
5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5
5
5
5 5 79 5,27
2. Analisis pertanyaan
yang diberikan
sesuai dengan
praktikum yang
dilakukan
5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5
5
5
5 5 70 4,67
3. Kegiatan
pembelajaran dengan
menggunakan LKS
ini menyenangkan
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5
4
4
5 4 71 4,73
Lampiran 25. Rekapitulasi Angket Tanggapan Siswa
Lampiran 23 Rekapitulasi Angket Tanggapan Siswa
142
4. Prosedur pengisian
pertanyaan yang
terdapat dalam tabel
mudah untuk
dipahami dan
dimengerti
5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5
4
4
5 4 68 4,53
5. Mudah untuk
memahami tujuan
pembelajaran dengan
menggunakan LKS
serta materi nya
mudah untuk
dipahami
5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5
5
5
5 5 71 4,73
6. Maksud dari isi
materi yang terdapat
dalam LKS mudah
untuk dimengerti
5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5
5
5
5 4 71 4,73
7. Tingkat kesulitan
pertanyaan-
pertanyaan yang
4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5
5
5
5 4 70 4,67
143
terdapat dalam LKS
sesuai dengan
kemampuan siswa
8. Gambar pada LKS
dapat diamati
dengan jelas dan
baik
5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5
5
5
5 4 68
4,53
9 Bahasa dan
penulisan dalam
LKS berupa jenis
huruf, spasi dan
ukuran huruf sudah
baik dan jelas.
5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5
5
5
5 4 71 4,73
10 Langkah kerja yang
ada pada kegiatan
LKS mudah untuk
dipahami.
5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5
4
4
5 5 70 4,67
Jumlah 49 49 47 50 47 43 46 47 42 46 50
47
47
50 44 709 42,26
144
KISI-KISI PERTANYAAN PADA LKS
Kelas : VII.H
Semester : II (dua)
Mata Pelajaran : IPA (Biologi)
Standar Kompetensi : 7. Memahami saling ketergantungan dalam ekositem
Kompetensi
Dasar Indikator
Jenis/Tingkat
Kemampuan Butir Instrumen
Pedoman Penskoran No.
Butir Kunci Jawaban Bentuk
Soal Skor
7.2
Menginden
tifi-kasikan
pentingnya
keanekarag
aman
makhluk
hidup
dalam
pelestarian
Mendefinisikan
ciri dari bagian
morfologi
tumbuhan
monokotil dan
Mampu
membedakan
antara
tumbuhan yang
satu dengan
tumbuhan yang
lain
berdasarkan ciri
morfologi.
C1
(pengetahua
n)
1. 1. Tuliskan 4 bagian
morfologi buah
kelapa yang kalian
amati dari gambar
diatas.
1.
1. Tangkai Buah
2.Sabut Kelapa
(Mesokarp)
3.Daging buah
(Endosperm)
4. Kulit Luar Kelapa
(epikarp)
2. perbedaan deskripsi
morfologi dari tiap buah
kelapa diatas.
1 . Dilihat dari Bentuk Buah
Isian
4
1
Lampiran 24. Kisi-Kisi Soal LKS
145
ekosistem
C2
(Pemahama
n)
2.
3.
2. Tuliskan 2 perbedaan
deskripsi morfologi dari
tiap buah kelapa diatas.
Kelapa memiliki beragam
bentuk, diantaranya ada
yang bulat, oval, bulat telur,
lonjong,bulat
memanjang,bulat seperti
bola, ada yang bulat bagian
bawah berlebah, bulat
dengan bagian bawah
mengkrucut.
2. Dilihat dari warna buah
kelapa.
warna buah kelapa diatas
sangat beragam dan banyak
sekali. ada yang hijau muda,
hijau tua, hijau kekuningan,
hijau bagian bawah
memerah, lalu ada yang
berwarna kuning yaitu
kuning muda, kuning tua,
kuning cerah, kuning
Essay
2
2
146
Menentukan
nama varietas
tanaman
Kelapa (Cocos
nucifera)
C2
(Pengetahua
n)
4.
5.
2. 3. Tuliskan nama
Varietas untuk
tanaman Kelapa
(Cocos nucifera)
diatas
kemerahan, lalu ada yang
berwarna merah.
3.
Varietas Kelapa 1 : Varietas
Kelapa Puyuh
Varietas Kelapa 2 : Varietas
Kelapa Gading atau
Eburnea
Varietas Kelapa 3 : Varietas
Kelapa Malayan Dwarfs
Varietas Kelapa 4 : Kelapa
Varietas Hibrida
Varietas Kelapa 5 : Varietas
Kelapa Sanmlas
Varietas Kelapa 6 : Varietas
Kelapa Raja Malabar
4. Tanaman kelapa
merupakan tanaman
Isian
6
3
147
Mengetahui
perbedaan
Keanekaragama
n Tumbuhan
yaitu pada
tumbuhan
dikotil dan
monokotil
C2
(Pemahama
n)
4. Tanaman Kelapa
termasuk monokotil
atau dikotil ? Jelaskan
alasanmu !
monokotil., sebab
tanaman kelapa
memiliki sistem
perakaran serabut yang
sangat kuat, batang
tidak memiliki
kambium sehingga tidak
terjadi pertumbuhan
sekunder dan batang
kelapa hanya tumbuh
lurus keatas dan tidak
bercabang. Pertulangan
daun sejajar dan hanya
memiliki satu kutiledon.
dari alasan tersebut
dapat disimpulkan
bahwa tanaman kelapa
adalah tumbuhan
monokotil.
Essay
4
4
148
Mengidentifika
si
Keanekaragama
n varietas
tanaman
kelapa(Cocos
nucifera)
berdasarkan
tingkat
keanekaragama
n Gen, jenis
atau ekosistem.
.
C3(Penerap
an )
5.Berdasarkan
identifikasi morfologi
keanekaragaman
varietas tanaman
kelapa(Cocos nucifera),
dan penjelasan terhadap
tingkat
keanekaragaman dari
gen, jenis dan
ekosistem. Jelasakan
alasan mu mengapa
terdapat buah kelapa
yang memiliki beragam
warna ?
5. Kelapa merupakan
contoh tanaman dengan
keanekaragaman tingkat
gen. Keanekaragaman
tingkat gen
menimbulkan adanya
variasi antara individu
yang satu dengan yang
lainnya yang masih
berada dalam satu
spesies, misalnya
varietas.. Gen tersusun
atas DNA. Oleh karena
itu kelapa memiliki
banyak varietas dilihat
dari buah yang beraneka
bentuk dan warna
namun masih dalam
satu spesies yang sama
yaitu Cocos nucifera.
Essay
4
5
149
KISI-KISI TES TERTULIS
Sekolah : SMPN 11 Kota Bengkulu Jumlah Soal : 5
Materi Pelajaran : IPA (Biologi) Alokasi Waktu : 10 menit
Materi Pokok : Keanekaragaman Tumbuhan Penyusun : Maria Debora Siagian
NO Standar Kompetensi Kompetensi
Dasar
Kelas/
Semester
Indikator
Soal
Bentuk
Soal/Tes Skor Kunci Jawaban
No.
Soal
1.
7. Memahami saling
ketergantungan dalam
ekositem
7.2
Mengindentifi
-kasikan
pentingnya
keanekaragam
an makhluk
hidup dalam
pelestarian
ekosistem
VII.H/ II Menjelask
an
Pengetahu
an awal
mengenai
Tanaman
Kelapa
(Cocos
nucifera)
1.Apa yang
kalian
ketahui
tentang
tanaman
Kelapa
(Cocos
nucifera)
10
Kelapa merupakan salah
satu contoh tumbuhan
monokotil, yang memiliki
akar serabut yang kuat,
batang tinggi dan tidak
bercabang, daun majemuk
dengan pertulangan daun
yang keras, Buah kelapa
bulat dan dilindungi oleh
sabut yang keras , didalam
nya terdapat air kelapa
dan daging buah berwarna
1
150
2
Menjelask
an
Pengertian
Keanekara
gaman
Makhluk
Hidup dan
3 Jenis
2.Jelaskan
Pengertian
Keanekarag
aman
Makhluk
Hidup ?
serta
25
putih yang dilindungi oleh
tempurung yang kuat dan
merupakan buah semu,
kelapa memiliki bunga
majemuk yang dilindungi
oleh bongkol. Kelapa
merupakan tumbuhan
tahunan.
Keseluruhan variasi
berupa bentuk,
penampilan, jumlah, dan
sifat yang dapat
ditemukan pada Makhluk
Hidup.
Atau
Suatu istilah pembahasan
yang mencakup semua
bentuk kehidupan, yang
2
151
Keanekara
gaman
Makhluk
Hidup.
sebutkan 3
pembagian
Keanekarag
aman
Makhluk
Hidup !
secara ilmiah dapat
dikelompokkan menurut
skala organisasi
biologisnya, yaitu
mencakup gen, spesies
tumbuhan, hewan, dan
mikroorganisme.
Tingkat Keanekaragaman
Makhluk Hidup :
a. Keanekaragaman Gen
b. Keanekaragaman Jenis
c. Keanekaragaman
Ekosistem
152
3
Mengident
ifikasi
Perbedaan
antara
tumbuhan
dikotil dan
tumbuhan
monokotil
Mengetah
ui nama
varietas
tanaman
Kelapa
(Cocos
nucifera)
dilihat dari
3.Sebutkan
3
Perbedaan
antara
tumbuhan
dikotil dan
monokotil !
4.Sebutkan
lima
varietas
Kelapa
yang kalian
ketahui !
20
25
a. dikotil : biji berkeping dua
monokotil : biji berkeping
satu
b. dikotil : Akar Tunggang
monokotil : Akar Serabut
c. dikotil : Tulang daun
menyirip atau menjari
monokotil : Tulang daun
sejajar atau melengkung
1. Varietas Kelapa Puyuh
2. VarietasKelapa Gading
atau Eburnea
3. VarietasKelapa Malayan
Dwarfs
4. Varietas Hibrida
5. VarietasKelapa Sanmlas
3
4
153
4
5
ciri
morfologi
tanaman
Kelapa
tersebut
Mengident
ifikasi
Perbedaan
yang
terdapat
pada buah
Kelapa
(Cocos
nucifera)b
erdasarkan
pengamata
n.
5.Apa saja
perbedaan
yang
terdapat
pada buah
kelapa
berdasarkan
pengamatan
kalian !
20
1. Dilihat dari Bentuk Buah
Kelapa, ada buah yang
bulat, ada yang lonjong
2 Dilihat dari warna buah
kelapa, ada buah yang
berwarna kuning muda,
ada yang berwarna hijau,
ada yang merah, dan ada
yang merah kecoklatan
5
154
SOAL PRE TEST
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar pada kertas Selembar dan jangan lupa
tulis nama dan kelas mu !
1. Apa Pengertian Keanekaragaman ?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan dikotil dan monokotil !
3. Sebutkan jenis kelapa yang kalian ketahui ?
4. Sebutkan 2 ciri-ciri Bagian luar (Morfologi) Tanaman Kelapa !
5. Apa yang kalian ketahui tentang tanaman Kelapa ?
SOAL Evaluasi Belajar Siswa
(Post-Test)
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar pada kertas Selembar dan jangan lupa
tulis nama dan kelas mu !
1. Apa yang kalian ketahui tentang tanaman kelapa ?
2. Jelaskan pengertian Keanekaragaman Makhluk Hidup ?Sebutkan 3
Pembagian Keanekaragaman Makhluk Hidup !
3. Sebutkan 3 perbedaan antara tumbuhan dikotil dan monokotil ?
4. Sebutkan lima varietas Kelapa yang kalian ketahui !
5. Apa saja perbedaan yang terdapat pada buah kelapa berdasarkan
pengamatan kalian !
Lampiran 25. Soal Tes Hasil Belajar ( Pretest dan Postest)
155
KUNCI JAWABAN PRE-TEST
1. Keanekaragaman hayati atau biodiversitas (Bahasa Inggris: biodiversity)
adalah suatu istilah pembahasan yang mencakup semua bentuk kehidupan,
yang secara ilmiah dapat dikelompokkan menurut skala organisasi
biologisnya, yaitu mencakup gen, spesies tumbuhan, hewan, dan
mikroorganisme serta ekosistem dan proses-proses ekologi dimana bentuk
kehidupan ini merupakan bagiannya atau memiliki perbedaan bentuk, warna,
tampilan, dll
2. a. dikotil : biji berkeping dua
monokotil : biji berkeping satu
b. dikotil : Akar Tunggang
monokotil : Akar Serabut
c. dikotil : Tulang daun menyirip atau menjari
monokotil : Tulang daun sejajar atau melengkung
3. Jenis Kelapa yang diketahui diantaranya :
a. Kelapa Dalam
b. Kelapa Gading
c. Kelapa Hijau
d. Kelapa Kuning
e. Kelapa Merah
f. Kelapa Hibrida
4. 1. Memiliki Batang yang tidak bercabang dan tinggi
2. Memiliki Akar yang serabut yang kuat
3. Memiliki Buah yang besar dilapisi oleh sabut yang keras
4. Memiliki daun majemuk
5. Tanaman Kelapa merupakan tanaman tahunan, dan termasuk kedalam
tanaman monokotil, memiliki batang yang tinggi dan tidak bercabang sebab
tanaman kelapa tidak memiliki kambium, daun yang majemuk dengan tangkai
daun yang kuat dan keras, tulang daun biasanya disebut lidi. Buah kelapa bulat
dan keras, didalam nya terdapat daging buah yang berwarna putih dilindungi
oleh tempurung kelapa yang keras serta sabut kelapa yang juga keras. Akar
kelapa serabut yang kuat. Pada permukaan batang kasar dan banyak berkas
pembuluh dari daun yang rontok.
Lampiran 26. Kunci Jawaban Soal Tes Hasil Belajar
156
KUNCI JAWABAN POST-TEST
1. Kelapa merupakan salah satu contoh tumbuhan monokotil, yang memiliki akar
serabut yang kuat, batang tinggi dan tidak bercabang, daun majemuk dengan
pertulangan daun yang keras, Buah kelapa bulat dan dilindungi oleh sabut yang
keras , didalam nya terdapat air kelapa dan daging buah berwarna putih yang
dilindungi oleh tempurung yang kuat dan merupakan buah semu, kelapa memiliki
bunga majemuk yang dilindungi oleh bongkol. Kelapa merupakan tumbuhan
tahunan.
2. Keseluruhan variasi berupa bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang dapat
ditemukan pada Makhluk Hidup. Atau Suatu istilah pembahasan yang mencakup
semua bentuk kehidupan, yang secara ilmiah dapat dikelompokkan menurut skala
organisasi biologisnya, yaitu mencakup gen, spesies tumbuhan, hewan, dan
mikroorganisme.
Tingkat Keanekaragaman Makhluk Hidup :
d. Keanekaragaman Gen
e. Keanekaragaman Jenis
f. Keanekaragaman Ekosistem
3. a. dikotil : biji berkeping dua
monokotil : biji berkeping satu
d. dikotil : Akar Tunggang
monokotil : Akar Serabut
e. dikotil : Tulang daun menyirip atau menjari
monokotil : Tulang daun sejajar atau melengkung
4. 1. Varietas Kelapa Puyuh
2. VarietasKelapa Gading atau Eburnea
3. VarietasKelapa Malayan Dwarfs
4. Varietas Hibrida
5. VarietasKelapa Sanmlas
5. 1. Dilihat dari Bentuk Buah Kelapa, ada buah yang bulat, ada yang lonjong
2.Dilihat dari warna buah kelapa, ada buah yang berwarna kuning muda,
ada yang berwarna hijau, ada yang merah, dan ada yang merah kecoklatan
157
Lampiran 27 Contoh Lembar Jawaban Siswa (Pretest)
158
Lampiran 28 Contoh Lembar Jawaban Siswa (Post-test)
159
ANALISA DATA HASIL BELAJAR SISWA
No. Nama Siswa Skor Tes
Tuntas/tidak tuntas Pretest Postest
1. ARF 60 65 Tidak Tuntas
2. AJ 90 85 Tuntas
3. AFD 50 90 Tidak Tuntas
4. CYA 75 100 Tuntas
5. D RA 80 100 Tuntas
6 JER 75 100 Tuntas
7 IA 65 100 Tuntas
8. MDM 60 100 Tuntas
9. MR 75 100 Tuntas
10. MS 65 100 Tuntas
11. MRA 80 85 Tuntas
12. MSI 75 90 Tuntas
13. MRS 80 90 Tuntas
14. MRF 65 100 Tuntas
15. MI 75 100 Tuntas
16. RGS 75 85 Tuntas
17. RM 60 75 Tidak Tuntas
18. RW 60 90 Tidak Tuntas
19. PPS 65 100 Tuntas
20. PG 60 100 Tuntas
21. SCF 80 100 Tuntas
22. SE 75 85 Tuntas
23. SA 60 95 Tidak Tuntas
24. VR 80 100 Tuntas
25 QVN 60 85 Tidak Tuntas
26 YP 90 100 Tuntas
Lampiran 29. Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa
160
27 YFB 95 100 Tuntas
28 YSP 65 100 Tuntas
29 WRR 75 90 Tuntas
30 Z KR 90 100 Tuntas
Nb: Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) = 80
Jadi, didapatkan Ketuntasan belajar klasikal = ∑siswa yang tuntas
∑siswa keseluruhan× 100%
=24
30× 100% = 𝟖𝟎%
Pembelajaran dianggap berhasil secara klasikal, jika hasil belajar siswa mencapai 75%.
161
LEMBAR WAWANCARA
Petunjuk Umum Wawancara :
1. Lakukan Perkenalan dua arah, baik peneliti maupun informan mulai dari nama,
umur, pendidikan, pekerjaan dan sebagainya.
2. Jelaskan maksut dan tujuan wawancara
3. Wawancara dilakukan oleh peneliti
4. Dalam diskusi informan bebas mengeluarkan pendapat
5. Didalam wawancara tidak ada jawaban yang benar atau salah serta dijaga
kerahasiaannya
Identitas Responden :
Nama Responden :
Alamat Responden :
Status Responden :
Jenis Kelamin :
Keterangan Wawancara :
Tujuan Wawancara :Memperoleh informasi mengenai Keanekaragaman Tanaman
Kelapa di kawasan Sungai Suci Pondok Kelapa dari Warga
Setempat
Pewawancara : Maria Debora Siagian
Status : Mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Bengkulu
Tanggal Wawancara :
Kunjungan ke :
Tempat diadakan wawancara :
Lampiran 30. Lembar Wawancara
162
No
Pertanyaan Peneliti
Jawaban Responden
Kesimpulan
Hasil
Wawancara
1 Apakah Ibu/Bapak
mengetahui jenis dari
Tanaman Kelapa yang ada
di kawasan Sungai Suci
Pondok Kelapa ?
2 Berapakah jarak ideal yang
baik bagi pertumbuhan
antara tanaman kelapa yang
satu dengan tanaman kelapa
yang lain ?
3 Menurut Bapak/Ibu dengan
cara apakah yang dapat kita
lakukan dalam mengamati
struktur tanaman Kelapa
sehingga kita dapat
mengetahui pembeda antara
tanaman yang satu dengan
tanaman yang lain ?
4 Menurut bapak/ibu apakah
tanaman kelapa yang tinggi
dan pendek dipengaruhi
oleh umur tanaman kelapa
tersebut ?
5
Bila kita amati dari warna
buah yang berbeda, apakah
Bapak/Ibu tmengetahui
nama dari setiap tanaman
kelapa tersebut ?
163
LEMBAR WAWANCARA
(Salah satu hasil wawancara oleh warga Desa Pedati,Bengkulu Tengah)
Identitas Responden :
Nama Responden : Sumadi
Alamat Responden : RT 03 Desa Pedati Pondok Kelapa
Status Responden : Ketua Kelompok Tani RT 03
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Keterangan Wawancara :
Tujuan Wawancara :Memperoleh informasi mengenai Keanekaragaman
Tanaman Kelapa di kawasan Sungai Suci Pondok Kelapa
dari Warga Setempat
Pewawancara : Maria Debora Siagian
Status : Mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Bengkulu
Tanggal Wawancara : 2 Januari 2016
Kunjungan ke : I
Tempat diadakan wawancara : Rumah bapak Sumadi, RT 03 Desa Pedati.
No
Pertanyaan Peneliti
Jawaban Responden
Kesimpulan
HasilWawancara
1 Apakah Ibu/Bapak
mengetahui jenis dari
Tanaman Kelapa yang ada
di kawasan Sungai Suci
Pondok Kelapa ?
Saya tahu, tapi tidak
secara keseluruhan,
perbedaan nya dapat
dilihat dari warna buah
kelapa, ada yang merah,
kuning dan hijau. Ciri lain
dapat dilihat dari tinggi
batang, yang pendek
biasanya jenis kelapa
hibrida
Ciri Pembeda dapat diamati
dari beragam warna buah
kelapa, jenis kelapa hibrida
biasanya dengan batang
yang pendek.
2 Berapakah jarak ideal yang
baik bagi pertumbuhan
antara tanaman kelapa yang
Jarak ideal itu bisa 6
meter, 7 atau bahkan ada
yang 9 meter.
Jarak ideal batang kelapa
antara 6-9 meter.
164
satu dengan tanaman kelapa
yang lain ?
3 Menurut Bapak/Ibu dengan
cara apakah yang dapat kita
lakukan dalam mengamati
struktur tanaman Kelapa
sehingga kita dapat
mengetahui pembeda antara
tanaman yang satu dengan
tanaman yang lain ?
Kita bisa melihat dari
buah kelapa yang paling
mudah, adanya perbedaan
warna buah tentu jenis
kelapa juga berbeda.
Bentuk buah juga, ada
yang bulat seperti bola,
ada yang lonjong panjang
dan ada yang kecil serta
besar. Dari warna batang
juga, dan tinggi batang.
Perlu pengamatan yang
baik untuk mengamati
perbedaan dari tiap buah
kelapa.
Dilihat dari warna buah dan
bentuk buah serta warna
dan tinggi batang, oleh
karena itu butuh
pengamatan yang baik
untuk mengamati tiap
morfologi tanaman kelapa.
4 Menurut bapak/ibu apakah
tanaman kelapa yang tinggi
dan pendek dipengaruhi
oleh umur tanaman kelapa
tersebut ?
Ada sebagian iya namun
ada juga sebagian tidak,
kelapa yang pendek bisa
saja itu kelapa yang masih
muda, namun tidak semua
kelapa begitu, seperti jenis
kelapa hibrida itu biasanya
batang nya pendek.
Tidak semua kelapa
panjang dan pendek
dipengaruhi oleh Umur
tanaman.
5
Bila kita amati dari warna
buah yang berbeda, apakah
Bapak/Ibu mengetahui nama
dari setiap tanaman kelapa
tersebut ?
Yang saya tahu ada jenis
kelapa hibrida, kelapa
dalam, kelapa gading,
kelapa hijau, kelapa
merah, kelapa kuning,
kelapa genjah.
Pengetahuan masyarakat
mengenai varietas kelapa
yaitu kelapa hibrida, kelapa
dalam, kelapa gading,
kelapa hijau, kelapa merah,
kelapa kuning, kelapa
genjah,
165
Lampiran 31. Lembar Kerja Siswa (LKS) Sebelum direvisi
166
167
168
169
170
171
172
173
Lampiran 32 Lembar Kerja Siswa (LKS) Sesudah direvisi
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
Lampiran 33 Contoh Pengisian LKS Siswa
184
185
186
187
188
Jawaban LKS
Hasil Pengamatan dan Diskusi
(Silahkan dicoret untuk setiap jawaban yang salah ! )
Kelapa 1 Parameter Pengamatan
1. Bentuk Buah (Bulat/Lonjong)
2. Warna Buah (Hijau/Kuning/Merah)
3. Warna Bunga ( Hijau/Kuning/Merah)
4. Tipe Bunga (Tunggal/Majemuk)
5. Tipe Daun (Tunggal/Majemuk)
6. SusunanDaun (Berhadapan/Berseling)
7. Bentuk Tepi Daun (Rata/Bergerigi)
8. Warna Batang
(Hitam/Abu-Abu/Kecoklatan)
Kelapa 2 Parameter Pengamatan
1. Bentuk Buah (Bulat/Lonjong)
2. Warna Buah (Hijau/Kuning/Merah)
3. Warna Bunga ( Hijau/Kuning/Merah)
4. Tipe Bunga (Tunggal/Majemuk)
5. Tipe Daun (Tunggal/Majemuk)
6. SusunanDaun (Berhadapan/Berseling)
7. Bentuk Tepi Daun (Rata/Bergerigi)
8. Warna Batang
(Hitam/Abu-Abu/Kecoklatan)
Lampiran 34. Jawaban LKS
189
Kelapa 3 Parameter Pengamatan
1. Bentuk Buah (Bulat/Lonjong)
2. Warna Buah (Hijau/Kuning/Merah)
3. WarnaBunga
( Hijau/Kuning/Merah)
4. Tipe Bunga (Tunggal/Majemuk)
5. Tipe Daun (Tunggal/Majemuk)
6. SusunanDaun (Berhadapan/Berseling)
7. Bentuk Tepi Daun (Rata/Bergerigi)
8. Warna Batang
(Hitam/Abu-Abu/Kecoklatan)
Kelapa 4 Parameter Pengamatan
1. Bentuk Buah (Bulat/Lonjong)
2. Warna Buah (Hijau/Kuning/Merah)
3. Warna Bunga
( Hijau/Kuning/Merah)
4. Tipe Bunga (Tunggal/Majemuk)
5. Tipe Daun (Tunggal/Majemuk)
6. SusunanDaun (Berhadapan/Berseling)
7. Bentuk Tepi Daun (Rata/Bergerigi)
8. Warna Batang
(Hitam/Abu-Abu/Kecoklatan)
190
Kelapa 5 Parameter Pengamatan
1. Bentuk Buah (Bulat/Lonjong)
2. Warna Buah (Hijau/Kuning/Merah)
3. Warna Bunga
( Hijau/Kuning/Merah)
4. Tipe Bunga (Tunggal/Majemuk)
5. Tipe Daun (Tunggal/Majemuk)
6. SusunanDaun (Berhadapan/Berseling)
7. Bentuk Tepi Daun (Rata/Bergerigi)
8. Warna Batang
(Hitam/Abu-Abu/Kecoklatan)
Kelapa 6 Parameter Pengamatan
1. Bentuk Buah (Bulat/Lonjong)
2. Warna Buah (Hijau/Kuning/Merah)
3. Warna Bunga ( Hijau/Kuning/Merah)
4. Tipe Bunga (Tunggal/Majemuk)
5. Tipe Daun (Tunggal/Majemuk)
6. SusunanDaun (Berhadapan/Berseling)
7. Bentuk Tepi Daun (Rata/Bergerigi)
8. Warna Batang
(Hitam/Abu-Abu/Kecoklatan)
191
Morfologi Buah Kelapa :
Amati tiap bagian morfologi buah kelapa berikut ini :
Pertanyaan :
1. Tuliskan 2 perbedaan deskripsi morfologi dari tiap buah kelapa diatas.
1 . Dilihat dari Bentuk Buah Kelapa
Bentuk buah kelapa dari gambar diatas memiliki beragam bentuk, diantaranya ada
yang bulat, oval, bulat telur, lonjong, bulat memanjang, bulat seperti bola, ada yang
bulat bagian bawah berlebah, bulat dengan bagian bawah mengkrucut.
3 Dilihat dari warna buah kelapa.
warna buah kelapa diatas sangat beragam dan banyak sekali. ada yang hijau muda,
hijau tua, hijau kekuningan, hijau bagian bawah memerah, lalu ada yang berwarna
kuning yaitu kuning muda, kuning tua, kuning cerah, kuning kemerahan, lalu ada
yang berwarna merah diantaranya merah kecoklatan, merah jingga (orens).
192
2. Tuliskan 4 bagian morfologi buah kelapa yang kalian amati dari gambar diatas.
1. Tangkai Buah
2. Sabut Kelapa (Mesokarp)
3. Daging buah (Endosperm)
4. Kulit Luar Kelapa (epikarp)
5. Tempurung Kelapa (Endokarp)
6. Kulit daging buah (Testa)
3. Varietas Kelapa 1 : Varietas Kelapa Puyuh
Varietas Kelapa 2 : Varietas Kelapa Gading atau Eburnea
Varietas Kelapa 3 : Varietas Kelapa Malayan Dwarfs
Varietas Kelapa 4 : Kelapa Varietas Hibrida
Varietas Kelapa 5 : Varietas Kelapa Sanmlas
Varietas Kelapa 6 : Varietas Kelapa Raja Malabar
a) Pertanyaan Analisis
1. Tanaman Kelapa termasuk monokotil atau dikotil ? Jelaskan alasanmu !
Dikotil/Monokotil ?
Alasan : Tanaman kelapa merupakan tanaman monokotil., sebab tanaman kelapa
memiliki sistem perakaran serabut yang sangat kuat, batang tidak memiliki
kambium sehingga tidak terjadi pertumbuhan sekunder dan batang kelapa hanya
tumbuh lurus keatas dan tidak bercabang. Pertulangan daun sejajar dan hanya
memiliki satu kutiledon. dari alasan tersebut dapat disimpulkan bahwa tanaman
kelapa adalah tumbuhan monokotil.
2. Berdasarkan identifikasi morfologi keanekaragaman varietas tanaman kelapa(Cocos
nucifera), dan penjelasan terhadap tingkat keanekaragaman dari gen, jenis dan
ekosistem. Jelasakan alasan mu mengapa terdapat buah kelapa yang memiliki
beragam warna ?
193
Keanekaragaman tingkat Gen/Jenis/Ekosistem ? Alasan: Kelapa merupakan
contoh tanaman dengan keanekaragaman tingkat gen. Keanekaragaman tingkat
gen (genetika) menimbulkan adanya variasi antara individu yang satu dengan
yang lainnya yang masih berada dalam satu spesies, misalnya varietas. semua
makhluk hidup dalam satu spesies memiliki perangkat dasar penyusun gen yang
sama. gen merupakan bagian dari kromosom yang mengendalikan faktor
keturunan. Gen tersususn atas DNA. Oleh karena itu kelapa memiliki banyak
varietas dilihat dari buah yang beraneka bentuk dan warna namun masih dalam
satu spesies yang sama yaitu Cocos nucifera.
4 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah didiskusikan dapat disimpulkan
1. Keanekaragaman hayati adalah mencakup semua bentuk kehidupan,
yang secara ilmiah dapat dikelompokkan menurut skala organisasi biologisnya,
yaitu mencakup gen, spesies tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme serta
ekosistem dan proses-proses ekologi dimana bentuk kehidupan ini merupakan
bagiannya
2. Keanekaragam dibagi atas keanekaragaman tingkat gen, jenis dan
ekosistem. Salah satu keanekaragaman tingkat gen yaitu Tanaman Kelapa yang
merupakan tumbuhan monokotil yang memiliki banyak varietas dalam satu
spesies memiliki perangkat dasar penyusun gen yang sama, dapat dilihat dari
warna buah dan bentuk buah namun tetap masih dalam satu spesies yang sama
yaitu Cocos nucifera, dengan beberapa varietas diantaranya Varietas Kelapa
Puyuh, Kelapa Gading atau Eburnea, Kelapa Malayan Dwarfs, Varietas Hibrida,
Varietas Kelapa Sanmlas dan Varietas Kelapa Raja Malabar
194
Lampiran 35. Dokumentasi Penelitian Kelapa (Cocos nucifera)
Alat dan Bahan.
Pengukuran batang Kelapa dan pemberian tanda pada varietas yang berbeda
195
Pengukuran Luas Kebun
Pengukuran daun, yaitu pengukuran panjang dan lebar daun
196
Wawancara di kawasan Wisata Sungai Suci Bengkulu Tengah Pada 2 Januari 2016
Pengukuran buah kelapa, yaitu pengukuran daging buah, ketebalan sabut serta
panjang dan lebar buah.
Wawancara dengan Pak Pardi, Ibu Nano Suwati dan Ibu Eda
197
Wawancara dengan Ibu Nurhayati, Pak Pendi dan Pak Yanto
Wawancara dengan Ibu Suharti, Pak Yono dan Pak Sarif
Wawancara dengan Ibu Sudarwo, Pak Sugeng dan Pak Arlin Junaidi
198
Implementasi di Kelas
Tahap 1. Apersepsi, Motivasi, dan Penyajian Masalah
Lampiran 36. Dokumentasi Implementasidi Kelas
Wawancara dengan Ibu Rahaya, Pak Gunawan,Ibu Sumadi dan Pak Chairul Amria
199
Tahap 2. Pembimbingan Kelompok dan Penyelidikan Masalah
Tahap 3. Penjelasan hasil pengamatan
200
Tahap 4. Menyimpulkan Hasil Pengamatan
Tahap 5. Penjelasan Konsep-Konsep Baru
201
Tahap 6. Evaluasi Pembelajaran
202
No Nama Alamat Status
1 Pr RT 06 Pengelola Kebun Kelapa
2 Pn RT 06 Pengelola Kebun Kelapa
3 NS RT 06 Pengelola Kebun Kelapa
4 Yn RT 06 Pengelola Kebun Kelapa
5 Ed RT 06 Pengelola Kebun Kelapa
6 Sr RT 06 Ketua Kelompok Tani RT 06
7 Sm RT 03 Ketua Kelompok Tani RT 03
8 Yn RT 01 Pengelola Kebun Kelapa
9 Sd RT 03 Pengelola Kebun Kelapa
10 Gn RT 03 Pengelola Kebun Kelapa
11 CA RT 01 Pengelola Kebun Kelapa
12 Sg RT 01 Pengelola Kebun Kelapa
13 Rh RT 01 Ibu Kades
14 AJ RT 06 Nelayan
15 Sh RT 06 Pengelola Kebun Kelapa
16 Nh RT 03 Pengelola Kebun Kelapa
Lampiran 37 Nama-Nama warga yang diwawancarai
203
Lampiran 38 Peta Lokasi Penelitian
204
Sumber : Google Maps
PETA LOKASI SUNGAI SUCI DESA PEDATI, PONDOK KELAPA,BENGKULU TENGAH
top related