pengembangan buku cerita anak berbasis …
Post on 23-Nov-2021
10 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
PENGEMBANGAN BUKU CERITA ANAK BERBASIS
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK
PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS BAWAH
SKRIPSI
Diajuakan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Benedictus Aditya Kristianto
NIM: 101134174
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini saya persembahkan kepada:
TUHAN YANG MAHA ESA
Orang Tua Saya
Bapak Ant. Sustrisyanto dan Ibu Dasimi Christina
yang selalu memberi semangat, doa dan dukungan kepada saya entah itu secara
mental maupun financial.
Saudara-saudara saya yang selalu memberi bantuan dalam bentuk apapun kepada
saya.
Teman Dekat dan Sahabat-sahabat yang selalu memberi hiburan dan keceriaan
kepada saya
Semua mahasiswa PGSD Sanata Dharma yang ikut berdinamika bersama saya.
Terimakasih semuanya atas segala semangat, perhatian, bantuan dan kasih sayang
yang telah diberikan kepada saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Tidak ada lift menuju kesuksesan
yang ada hanya anak tangga yang harus dipijak satu persatu
kegagalan bukanlah akhir dari perjuangan
namun kegagalan adalah awal dari kebangkitan
-Anonim-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGEMBANGAN BUKU CERITA ANAK BERBASIS
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK
PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS BAWAH
Benedictus Aditya Kristianto
Universitas Sanata Dharma
2017
Pemberian pendidikan lingkungan hidup untuk anak SD dapat melalui
buku bacaan yang tepat untuk mereka. Penelitian ini bertujan pada pengembangan
buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran
membaca siswa kelas bawah.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan
modifikasi dari Sugiyono. Tujuan pelitian ini adalah mengembangkan produk dan
mengetahui kelayakan kualitas produk. Langkah-langkah dalam pengembangan
penelitian ini adalah (1) analisis masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain
produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara dan lembar
kuesioner. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada guru kelas III
SDN Plaosan 1 Mlati, Sleman. kuesioner digunakan untuk validasi kualitas
produk oleh ahli media, guru kelas III, dan 6 siswa kelas III SDN Plaosan 1 Mlati,
Sleman sebagai subjek penelitian.
Berdasarkan validasi yang dilakukan, ahli media memberikan skor dengan
rata-rata 3,47, guru SD kelas III dengan rata-rata 3,71, dan 6 siswa SD kelas III
dengan rata-rata 4,3. Dari keseluruhan skor yang didapat, rata-rata yang diperoleh
adalah 3,82 dengan kategori “Baik”. Penilaian buku cerita bergambar ini ditinjau
dari tiga aspek yaitu: (1) Tujuan dan pendekatan, (2) Desain dan
pengorganisasian, dan (3) Kebahasaan dan isi. Dengan demikian, buku cerita anak
yang dikembangkan sudah layak digunakan sebagai buku bacaan tentang
pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajara membaca siswa kelas III.
Kata kunci: penelitian dan pengembangan, buku cerita bergambar berbasis
pendidikan lingkungan hidup, membaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF STORYBOOK BASED ON
ENVIRONMENTAL EDUCATION FOR READING LEARNING
ON THE LOWER CLASS
Benedictus Aditya Kristianto
Sanata Dharma University
2017
Giving environmental education for elementary students can be through
by reading storybook that suitable for them. This research is focused on the
development of the story book based on environmental education for reading
learning on the lower class.
This research using research method and modification development by
Sugiyono. The purpose of this research is to develop the product and knowing the
feasibilty of the product. The steps of this research are (1) problem analysis, (2)
collecting data, (3) product design, (4) design validation, (5) design revision, (6)
trial product. Instruments that used in this research are list of interview questions
and questionnaire paper. The purpose of the interview to the teacher is to know
the need of the students . Questionnaires were used for product quality validation
by media experts, third grade teachers, and six students from 3rd grade SDN
Plaosan 1 Mlati, Sleman as research subjects.
Based on the validation conducted, media experts gave the score with an
average of 3.47, third grade elementary school teachers with an average of 3.71,
and six students from 3rd grade with an average of 4.3. from the total score
obtained, the average is 3,82 with the category “good”. The assessment of the
storybook was reviewed from three aspects: (1) Objectives and approaches, (2)
Design and organizing, and (3) language and content. Thus, the storybook that
developed is proper to use as a environmental education reading book for the 3rd
grade students.
Keywords: research and development, storybook based on environmental
education, reading.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan kesehatan pada peneliti, sehingga skripsi yang berjudul
“Pengembangan Buku Cerita Anak Berbasis Pendidikan Lingkungan Hidup
Untuk Pembelajaran Membaca Siswa Kelas Bawah” dapat peneliti selesaikan
dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, peneliti
mendapatkan banyak bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik
secara langsung maupun tidak langsung sehingga skripsi dapat terselesaikan
dengan baik. Maka pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Christiyanti Aprinastuti S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi PGSD.
3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi PGSD.
4. Brigitta Erlita Tri Anggadewi, S.Psi., M.Psi. selaku Dosen Pembimbing I
yang telah membimbing dan memberi dukungan sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini.
5. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II
yang telah membimbing dan memberi dukungan sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini.
6. Para dosen dan Staf PGSD yang telah membantu peneliti dengan baik.
7. Para validator yang telah berkenan membantu validasi produk.
8. Sumarjoko, S.Ag. Selaku Kepala Sekolah SD N Plaosan 1 yang telah
memberikan izin penelitian kepada peneliti untuk melakukan penelitian di
sekolah.
9. Guru SD N Plaosan 1 yang telah berkenan membantu peneliti dalam
melakukan analisis kebutuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...................................................... vii
ABSTRAK .................................................................................................. viii
ABSTRACT ..................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xvii
DAFTAR BAGAN .....................................................................................xviii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xx
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 4
1.3 Tujuan Peneliti .................................................................................. 4
1.4 Manfaat Peneliti ................................................................................ 5
1.5 Defenisi Operasional ......................................................................... 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
1.6 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ........................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 8
2.1 Kajian Teori ...................................................................................... 8
2.1.1 Buku Cerita Bergambar .................................................................. 8
2.1.1.1 Pengertian Cerita Bergambar ....................................................... 8
2.1.1.2 Jenis dan Karakteristik Cerita Bergambar .................................... 9
2.1.1.3 Fungsi Buku Cerita Bergambar ................................................. 10
2.1.2 Media Pembelajaran ..................................................................... 12
2.1.2.1 Pengertian Media Pembelajaran ................................................ 12
2.1.2.2 Tujuan Pemanfaatan Media Pembelajaran ................................. 13
2.1.2.3 Kriteria Dasar Dalam Pemilihan Media Pembelajaran ............... 14
2.1.3 Pendidikan Lingkungan Hidup ..................................................... 19
2.1.3.1 Pengertian Lingkungan Hidup ................................................... 19
2.1.3.2 Permasalahan Lingkungan Hidup .............................................. 20
2.1.3.3 Pendidikan Lingkungan Hidup .................................................. 23
2.1.4 Membaca ..................................................................................... 24
2.1.4.1 Pengertian Membaca ................................................................. 24
2.1.4.2 Tujuan Membaca....................................................................... 25
2.1.4.3 Keterampilan dan Aspek-aspek Membaca ................................. 27
2.1.4.4 Tahap-tahap Membaca .............................................................. 28
2.1.4.5 Faktor Pengaruh Pembelajaran Membaca .................................. 30
2.1.4.6 Jenis-jenis Membaca ................................................................. 31
2.1.5 Karakteristik Usia Sekolah Dasar Kelas Bawah ............................ 31
2.2 Penelitian yang Relevan .................................................................. 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
2.3 Kerangka Berfikir ........................................................................... 35
2.4 Pertanyaan Penelitian ...................................................................... 36
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 37
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................... 37
3.2 Setting Penelitian ............................................................................ 38
3.2.1 Tempat Penelitian ........................................................................ 38
3.2.2 Subjek Penelitian ......................................................................... 38
3.2.3 Objek Penelitian ........................................................................... 38
3.2.4 Waktu Penelitian .......................................................................... 38
3.3 Prosedur Pengembangan ................................................................. 39
3.3.1 Potensi dan Masalah ..................................................................... 40
3.3.2 Pengumpulan Data ....................................................................... 41
3.3.3 Desain Produk .............................................................................. 41
3.3.4 Validasi Desain ............................................................................ 41
3.3.5 Revisi Desain ............................................................................... 42
3.3.6 Ujicoba Produk ............................................................................ 42
3.4 Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 42
3.4.1 Wawancara .................................................................................. 43
3.4.2 Kuesioner ..................................................................................... 44
3.5 Instrumen Penelitian ....................................................................... 44
3.5.1 Pedoman Wawancara ................................................................... 44
3.5.1 Lembar Kuesioner ........................................................................ 45
3.5.2.1 Kuesioner Validasi untuk Para Ahli ........................................... 46
3.6 Teknik Analisis Data ....................................................................... 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
3.6.1 Teknik Analisis Data Kualitatif .................................................... 46
3.6.2 Teknik Analisis Data Kuantitatif .................................................. 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 50
4.1 Analisis Kebutuhan ......................................................................... 50
4.1.1 Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan .......................................... 50
4.2 Deskripsi Produk Awal ................................................................... 52
4.2.1 Sampul Buku Cerita ..................................................................... 52
4.2.2 Bagian-bagian Buku Cerita .......................................................... 53
4.2.2.1 Kata Pengantar .......................................................................... 53
4.2.2.2 Daftar Isi ................................................................................... 53
4.2.2.3 Isi Buku .................................................................................... 53
4.2.2.4 Refleksi ..................................................................................... 53
4.2.2.5 Daftar Pustaka ........................................................................... 54
4.2.2.6 Biodata Penulis ......................................................................... 54
4.3 Validasi Desain ............................................................................... 54
4.3.1 Data Validasi Pakar dan Revisi Produk ........................................ 54
4.3.2 Data Validasi Guru SD Kelas III dan Revisi Produk ..................... 62
4.3.2.1 Revisi yang Dilakukan Peneliti .................................................. 64
4.4 Data Validasi Uji Coba Lapangan dan Revisi Produk ...................... 65
4.5 Kajian Produk Akhir ....................................................................... 68
4.5.1 Sampul Buku Cerita ..................................................................... 68
4.5.2 Bagian-bagian Buku Cerita .......................................................... 70
4.5.2.1 Kata Pengantar .......................................................................... 70
4.5.2.2 Daftar Isi ................................................................................... 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
4.5.2.3 Isi Buku Cerita .......................................................................... 71
4.5.2.4 Refleksi ..................................................................................... 71
4.5.2.5 Daftar Pustaka ........................................................................... 71
4.5.2.6 Tentang Penulis ......................................................................... 71
4.6 Pembahasan .................................................................................... 72
4.6.1 Pengembangan Buku Cerita Anak ............................................... 72
4.6.2 Kualitas Penggunaan Buku Cerita Anak ....................................... 73
BAB V KESIMPULAN ................................................................................. 77
5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 77
5.2 Keterbatasan Penelitian ................................................................... 78
5.3 Saran ............................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 79
LAMPIRAN .................................................................................................. 82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Wawancara untuk Guru SD Kelas III ............................... 45
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Uji Validasi untuk Para Ahli ............................ 46
Tabel 3.6 Konversi Data Kuantitatif Ke Dasta Kualitatif Skala Lima ............. 47
Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Wawancara Guru SD Kelas III ........................... 50
Tabel 4.2 Hasil Validasi Pakar ....................................................................... 55
Tabel 4.3 Komentar Pakar dan Revisi ............................................................ 55
Tabel 4.4 Hasil dari Revisi Cover .................................................................. 56
Tabel 4.5 Hasil dari Revisi Kata Pengantar .................................................... 57
Tabel 4.6 Hasil dari Revisi Halaman 1 ........................................................... 58
Tabel 4.7 Hasil dari Revisi Halaman 12 ......................................................... 59
Tabel 4.8 Hasil dari Revisi Halaman 14 ......................................................... 60
Tabel 4.9 Hasil dari Revisi Halaman 19 ......................................................... 61
Tabel 4.10 Hasil dari Revisi Lembar Refleksi ................................................ 62
Tabel 4.11 Hasil Validasi Guru ...................................................................... 63
Tabel 4.12 Komentar Guru Kelas III SD dan Revisi ....................................... 63
Tabel 4.13 Hasil dari Revisi Cover ................................................................. 64
Tabel 4.14 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Siswa.............................................. 66
Tabel 4.15 Hasil Rekapitulasi Validator ......................................................... 66
Tabel 4.16 Komentar Subjek Penelitian dan Revisi ........................................ 67
Tabel 4.17 Rekapitulasi Skor Hasil Validasi dan Uji Coba Lapangan ............. 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Penelitian-penelitian yang Relevan ................................................ 34
Bagan 3.1 Langkah-langkah Metode Research and Development ................... 39
Bagan 3.2 Prosedur Pengembangan Buku Cerita Anak ................................... 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Cover Buku Cerita ...................................................................... 52
Gambar 4.2 Cover Buku Suplemen Hasil Revisi ............................................ 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Keterangan Penelitian Dari Universitas .............................. 83
Lampiran 2 Surat Keterangan Melakukan Penelitian Dari Sekolah ................. 84
Lampiran 3 Instrumen Kuesioner Uji Validasi Para Ahli ................................ 85
Lampiran 4 Hasil Validasi Pakar Ahli ............................................................ 87
Lampiran 5 Hasil Validasi Guru Kelas ........................................................... 90
Lampiran 6 Hasil Uji Coba Siswa Kelas III .................................................... 93
Lampiran 7 Hasil Dokumentasi Uji Coba ..................................................... 111
Lampiran 8 Buku Cerita Bergambar ............................................................. 114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab I ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional dan spesifikasi produk,.
1.1 Latar Belakang Masalah
Lingkungan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam
kehidupan manusia, karena lingkungan tidak saja sebagai tempat manusia
beraktivitas, tetapi lingkungan juga mendukung berbagai aktivitas manusia.
Hamzah (2013:1), mengemukakan di lingkungan semua kebutuhan manusia telah
tersedia sehingga manusia berupaya untuk mengekploitasinya. Dengan adanya
interaksi ini, maka dapat dipastikan bahwa kondisi lingkungan juga akan
dipengaruhi oleh perilaku manusia. Namun terkadang manusia tidak menyadari
perbuataannya terhadap alam dan akan berdampak pada dirinya. Soemarwoto
(dalam Hamzah, 2013:3), mengemukakan bahwa hubungan manusia dengan
lingkungan hidup bersifat sirkuler. Eksploitasi yang berlebihan dan tidak adanya
kepedulian masyarakat terhadap lingkungan akan membawa pengaruh buruk bagi
kehidupan. Pendidikan yang dimulai dari dini tentang lingkungan hidup akan
menghasilkan individu yang peduli dengan lingkungan hidupnya. Lingkungan
hidup harus dirawat dan dijaga oleh manusia dengan sebaik mungkin, sehingga
perlu adanya pendidikan lingkungan hidup dan kesadaran manusia itu sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Menurut Hamzah (2013: 35), pendidikan lingkungan hidup adalah yang
tidak hanya memberikan pengetahuan tentang lingkungan tetapi juga
meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan dan kepeduliannya dengan kondisi
lingkungan. Melalui pendidikan lingkungan, individu akan dapat memahami
pentingnya lingkungan dan bagaiman keterkaitan lingkungan dengan masalah
ekonomi, sosial, budaya, serta pembangunan. Pendidikan lingkungan diarahkan
untuk mengembangkan pemahaman dan motivasi serta keterampilan yang
diwarnai dengan kepedulian terhadap penggunaan dan konservasi sumber daya
alam secara selayaknya. Lingkungan juga banyak menunjang dalam dunia
pendidikan terutama dalam proses belajar mengajar. Kondisi lingkungan akan
sangat mempengaruhi kegiatan belajar mengajar. Jika lingkungannya baik makan
proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik, sebaliknya jika kondisi
lingkungan yang kurang baik, maka proses belajar mengajar juga akan terganggu.
Karena melalui kegiatan belajar mengajar siswa dapat memperoleh banyak
pengetahuan salah satunya dengan kegiatan membaca.
Menurut Tarigan (2008:7), membaca adalah suatu proses yang dilakukan
serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak
disampaikan peneliti melalui media kata-kata/ bahasa tulis. Tampubolon (2008:5),
mengemukakan membaca adalah satu dari empat kemampuan bahasa pokok, dan
satu dari bagian atau komponen dari komunikasi tulisan. Pada tingkatan membaca
permulaan, proses perubahan yang dibina dan dikuasai dan dilakukan pada masa
kanak-kanak, khususnya pada permulaan di sekolah. Dalam proses pembelajaran
berbahasa seharusnya lebih diperhatikan supaya mampu meningkatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
kemampuan berbahasa siswa itu sendiri. Manfaat keterampilan membaca yaitu
dapat mendorong perkembangan siswa dalam berbahasa yang baik dan benar.
Dengan menggali kemampuan siswa guru dapat mengetahui seberapa jauh
kemampuan siswa itu sendiri. Karena untuk membaca dan menulis siswa harus
mengenal dan mengerti tentang huruf. Berdasarkan wawancara yang dilakukan
oleh peneliti pada 16 September 2016 dengan guru kelas III SDN Plaosan 1,
bahwa siswa kelas rendah sudah banyak yang bisa membaca, namun ada beberapa
siswa yang belum bisa membaca terutama dalam memahami isi bacaan yang
dibaca. Menurut guru kelas III, siswa perlu media untuk menumbuhkan minat dan
menumbuhkan rasa penasaran siswa dalam membaca, karena sebagian besar buku
yang dibaca oleh siswa berupa teks dan itu membuat siswa tidak tertarik untuk
membacanya. Bahkan SD N Plaosan 1 sudah menerapkan ekstrakurikuler
membaca setelah sepulang sekolah selama 30 menit bagi siswa yang belum bisa
membaca dengan baik dan benar. Kegiatan tersebut dilakukan dalam waktu
seminggu 2 kali setelah sepulang sekolah. Selain untuk menambah pengetahuan,
membaca juga dapat mempengaruhi pembentukan karakter siswa.
Setelah dilakukan pengamatan dan wawancara dapat disimpulkan bahwa
salah satu penyebab rendahnya kemampuan siswa dalam membaca adalah tidak
adanya media pembelajara. Arsyad (2009: 4-5), mengemukakan bahwa media
adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi
instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
Dalam proses belajar mengajar, kehadiran suatu media mempunyai arti yang
cukup penting. Dengan kehadiran suatu media tersebut, siswa dapat termotivasi
untuk belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Peneliti mencoba mengembangkan sebuah media pembelajaran berupa
buku cerita anak berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk peserta didik
Sekolah Dasar. Menurut Nurgiyantoro (2005:152), yang disebut dengan buku
cerita bergambar adalah buku bacaan cerita yang menampilkan teks narasi secara
verbal dan disertai gambar-gambar ilustrasi itu disebut sebagai buku bergambar
atau buku cerita bergambar. Media gambar yang menarik, akan menarik perhatian
siswa dan menjadikan siswa memberikan respon awal terhadap proses
pembelajaran. Dengan bantuan media cerita bergambar, siswa tidak hanya
membayangkan isi bacaan sesuai dengan persepsi mereka. Akan tetapi, siswa juga
dapat memiliki gambaran yang jelas mengenai isi bacaan tersebut.
Melalui buku cerita anak, diharapkan peserta didik tertarik untuk membaca
supaya menambah pengetahuan tentang lingkungan hidup. Selain itu peneliti
mengembangkan buku cerita anak guna menarik minat siswa untuk lebih gemar
membaca. Menurut peneliti penggunaan media buku cerita anak merupakan upaya
yang efektif sebagai media pembelajaran membaca serta media pendidikan
lingkungan hidup bagi siswa.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana mengembangkan buku cerita anak berbasis pendidikan
lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas bawah?
1.2.2 Bagaimana kualitas buku cerita anak berbasis pendidikan lingkungan
hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas bawah?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Mengembangkan buku cerita anak untuk siswa kelas bawah berbasis
pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
1.3.2 Mendiskripsikan kualitas buku cerita anak untuk siswa kelas bawah
berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca.
1.4 Manfaat Peneliti
1.4.1 Bagi guru
Penelitian ini diharapkan menambah sumber bagi guru untuk menambah
wawasan dalam memberikan materi tentang pendidikan lingkungan hidup
bagi siswa SD kelas III, dan dapat digunakan untuk memecahkan masalah
pada siswa dikemudian hari.
1.4.2 Bagi siswa
Penelitian ini dapat membantu siswa dalam belajar membaca sekaligus
belajar tentang lingkungan hidup, siswa akan tertarik membaca
dikarenakan buku cerita tersebut disertai gambar, sehingga siswa dapat
mengetahui berbagai hal terkait dengan lingkungan dan dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari.
1.4.3 Bagi sekolah
Penelitian ini dapat membantu sekolah untuk menyediakan buku bacaan
yang dapat mendukung pendidikan lingkungan hidup yang dibutuhkan
siswa SD kelas bawah.
1.4.4 Bagi Prodi PGSD
Penelitian ini dapat menambah pustaka bagi prodi PGSD Universitas
Sanata Dharma terkait dengan pengembangan buku cerita anak berbasis
pendidikan lingkungan hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
1.4.5 Bagi peneliti
Penelitian ini dapat menambah pengalaman peneliti dalam pentingnya
pendidikan lingkungan hidup untuk anak SD. Penelitian ini juga dapat
menambah wawasan peneliti untuk belajar membuat buku cerita anak yang
diperlukan siswa untuk menambah pengetahuan siswa tentang pentingnya
pendidikan lingkungan hidup.
1.5 Definisi Operasional
1.5.1 Buku cerita anak adalah buku cerita yang memiliki alur yang teratur
sebagai hasil curahan perasaan dan pikiran penulis yang diperuntukkan
kepada anak-anak.
1.5.2 Pendidikan lingkungan hidup anak SD adalah pendidikan lingkungan
hidup yang diberikan kepada anak SD dengan cara yang tepat supaya anak
dapat mengetahui bagaimana pentingnya menjaga lingkungan sekitarnya.
1.5.3 Membaca adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh pembaca guna
memperoleh pesan dan memahami apa yang disampaikan penulis dalam
tulisannya.
1.5.4 Siswa kelas bawah adalah siswa yang memiliki usia rata-rata 6-9 tahun
dan duduk di kelas 1, 2, dan 3 sekolah dasar, dan masih dalam tahap awal
didalam dunia pendidikan serta masih cenderung untuk lebih banyak
bermain.
1.6 Spesifikasi Produk yang dikembangkan
1.6.1 Buku cerita bergambar ini memiliki ukuran A5
1.6.2 Cover dan isi buku cerita bergambar ini menggunakan kertas ivory 230
dan artpaper 150.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1.6.3 Buku cerita bergambar berisikan kata pengantar daftar isi, isi cerita,
lembar refleksi, daftar referensi, dan biodata penulis.
1.6.4 Buku cerita bergambar bertujuan untuk mengembangkan sikap dan
pengetahuan anak terhadap lingkungan hidup.
1.6.5 Buku cerita bergambar mengandung kegiatan yang sesuai dengan
perkembangan Bahasa siswa yaitu disusun dari hal-hal yang sederhana,
menarik dan kontektual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
Peneliti akan membahas mengenai landasan teoritis, penelitian yang
relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis pada bab II ini. Keempat hal tersebut
akan diuraikan sebagai berikut.
2.1 KAJIAN TEORI
Landasan teoritis merupakan acuan yang digunakan oleh peneliti dalam
membuat buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup. Teori-
teori yang digunakan merupakan definisi dan hasil analisa pakar yang telah ahli
dibidangnya. Hal tersebut akan diuraikan sebagai berikut.
2.1.1 Buku Cerita Bergambar
2.1.1.1 Pengertian Buku Cerita Bergambar
Buku cerita bergambar adalah buku bacaan cerita yang menampilkan teks
narasi secara verbal dan disertai gambar-gambar ilustrasi (Nugiyantoro, 2005:
152). Hal tersebut juga senada dengan yang dikemukakan oleh Lukens (2003: 38),
mengatakan bahwa ilustrasi cerita dan gambar merupakan dua media yang
berbeda, tetapi dalam buku cerita keduanya secara bersama membentuk
perpaduan. Sedangkan menurut Micthel (2003: 87), mengatakan bahwa buku
cerita bergambar adalah buku yang menyampaikan cerita bergambar dan teks dan
keduanya saling menjalin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Dari definisi-definisi yang tertera di atas buku cerita bergambar adalah
buku yang di dalamnya memuat teks narasi dan gambar-gambar yang keduanya
saling berkaitan untuk membentuk suatu cerita.
2.1.1.2 Jenis dan Karakteristik Buku Cerita Bergambar
Buku cerita bergambar memiliki beberapa jenis dan karakteristik. Menurut
McElmeel (2002), buku cerita bergambar memiliki 6 jenis, yaitu sebagai berikut:
1. Fiksi
Buku fiksi adalah buku yang menceritakan cerita khayal, rekaan, atau
sesuatu yang tidak terjadi sungguh-sungguh. Kategori yang termasuk dalam
fiksi adalah cerita hewan, misteri, humor, dan cerita fantasi yang dibuat
sesuai imajinasi penulis.
2. Histori
Buku historis adalah buku yang mendasarkan diri pada suatu fakta atau
kenyataan di masa lalu. Buku ini meliputi kejadian sebenarnya, tempat, atau
karakter yang merupakan bagian dari sejarah.
3. Informasi
Buku informasi adalah buku-buku yang memberikan informasi faktual.
Buku informasi menyampaikan fakta dan data apa adanya, yang berguna
untuk menambah keterampilan, wawasan, dan juga bekal teoritis dalam
batas tertentu bagi anak.
4. Biografi
Biografi adalah kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang mulai
kelahiranya hingga kematianya jika sudah meninggal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
5. Cerita rakyat
Cerita rakyat merupakan cerita atau kisah yang asal mulanya bersumber dari
masyarakat serta tumbuh dan berkembang dalam masyarakat di masa
lampau.
6. Kisah nyata
Kisah nyata berfokus pada peristiwa yang sebenarnya dari sebuah situasi
atau peristiwa.
Kemudian Ada beberapa karakteristik buku cerita bergambar.
Menurut Sutherland (dalam Faizah, 2009: 252), buku cerita adalah sebagai
berikut:
1) Buku cerita bersifat ringkas dan langsung.
2) Buku cerita bergambar berisi konsep-konsep yang berseri.
3) Konsep yang ditulis dapat dipahami oleh anak-anak.
4) Gaya penulisanya sederhana.
5) Terdapat ilustrasi yang melengkapi teks.
2.1.1.3 Fungsi Buku Cerita Bergambar
Mitchell (dalam Nurgiantoro, 2005: 159), mengungkapkan beberapa
fungsi dan pentingnya buku cerita bergambar sebagai berikut:
1. Buku cerita bergambar dapat membantu anak terhadap pengembangan dan
perkembangan emosi. Perkembangan emosi anak perlu dikembangkan dan
salah satunya adalah lewat buku cerita bergambar.
2. Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk belajar tentang dunia,
menyadarkan anak tentang keberadaan di dunia di tengah masyarakat dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
awal. Lewat buku cerita bergambar ini, anak juga dapat belajar tentang
keberadaan dia di dunia, di masyarakat serta di alam.
3. Buku cerita bergambar dapat membantu anak belajar tentang orang lain,
hubungan yang terjadi, dan pengembangan perasaan. Jadi lewat buku cerita
bergambar anak dapat belajar tentang kehidupan yang disajikan di buku
cerita bergambar melalui teks dan gambar yang ada pada buku cerita
bergambar.
4. Buku cerita bergambar dapat membantu anak memperoleh kesenangan. Hal
itu dapat diperoleh lewat cerita dan gambar-gambar yang menarik, bagus
dan cenderung realistik, dan hal-hal lucu yang merangsang anak menjadi
senang.
5. Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk mengapresiasi
keindahan. Objek yang menawarkan keindahan perlu diapresiasi, dihargai,
dan dinikmati dan kegiatan tersebut juga dapat diperoleh lewat
pembelajaran dalam diri anak.
6. Buku bergambar dapat membantu anak untuk menstimulasi imajinasi. Buku
cerita dan gambar-gambar pada buku cerita bergambar memiliki fungsi
untuk mendorong tumbuh dan berkembangnya imajinasi anak.
Berdasarkan penjelasan mengenai buku cerita bergambar, jenis-jenis buku
cerita bergambar, karakteristik buku cerita bergambar, serta fungsi buku cerita
bergambar di atas, dapat disimpulkan bahwa buku cerita bergambar adalah buku
yang di dalamnya memuat teks narasi dan gambar-gambar yang keduanya saling
berkaitan dalam membentuk suatu cerita. Beberapa jenis buku cerita bergambar
yaitu 1. Fiksi, 2. Informasi, 3. Cerita rakyat, 4. Histori, 5. Biografi, 6. Kisah nyata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Beberapa karakteristik buku cerita bergambar yaitu 1. Konsep yang ditulis dapat
dipahami oleh anak-anak, 2. Buku cerita bersifat ringkas dan langsung, 3. Gaya
penulisannya sederhana, 4. Terdapat ilustrasi yang melengkapi teks, 5. Buku
cerita bergambar berisi konsep-konsep yang berseri. Kemudian beberapa fungsi
buku cerita bergambar yaitu 1. Membantu anak belajar tentang dunia dan
keberadaannya, 2. Memperoleh kesenangan, 3. Membantu perkembangan emosi
anak, 4. Untuk mengapresiasi keindahan, 5. Belajar tentang orang lain, hubungan
yang terjadi dan pengembangan perasaan.
2.1.2 Media Pembelajaran
2.1.2.1 Pengertian Media Pembelajaran
Menurut Sukiman (2012: 29), media pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau sesuatu hal dari pengirim ke
penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat peserta
didik. Sedangkan menurut Rosyida (2010: 7), mengatakan bahwa media
pembelajaran dapat dipahami segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan
menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan
belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara
efisien dan efektif. Kata media berasal dari bahasa Latin Medius yang secara
harfiah berarti „tengah‟, „perantara‟ (Azhar, 2010: 3). Sedangkan menurut
Smaldino (2011: 7), Media merupakan sarana komunikasi yang membawa
informasi antara sebuah sumber dan sebuah penerima. Hal serupa juga
dikemukakan oleh Arsyad (2010: 3), bahwa media adalah bagian yang tak
terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada
umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Berdasarkan dari pernyataan-pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa
media pembelajaran adalah perantara yang digunakan dalam proses pembelajaran
untuk menyalurkan informasi atau pesan dari sumber ke penerima sehingga dapat
tercapainya tujuan pendidikan dimana penerimanya dapat melakukan proses
belajar secara efisien dan efektif.
2.1.2.2 Tujuan Pemanfaatan Media Pembelajaran
Menurut Arsyad (2010: 2), tujuan pemanfaatan media pembelajaran adalah
untuk mengaktifkan dan mengefisienkan proses pembelajaran itu sendiri.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya
pengembangan media pembelajaran. Guru dituntut agar mampu menggunakan
alat-alat atau media pembelajaran yang disekolah. Di samping mampu
menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat
mrngrmbangkan keterampilan membuat membuat media pembelajaran. Hamalik
(1994: 6), berpendapat bahwa untuk itu guru harus memiliki pengetahuan dan
pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran, yang meliputi:
a. Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar
mengajar
b. Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
c. Seluk-beluk proses belajar
d. Hubungan antara metode mengajar dan media pendidikan
e. Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan
f. Usaha inovasi dalam media pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Keterampilan itu dibutuhkan oleh guru apabila sekolah belum memiliki
media pembelajaran yang dibutuhkan sehingga guru harus membuat media
pembelajaran itu sendiri.
Sukiman (2012: 40), berpendapat bahwa media pembelajaran berfungsi
untuk tujuan intruksi dimana informasi yang terdapat dalam media itu harus
melibatkan peserta didik. Baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk
aktivutas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang
secara lebih sistematis dan psikologis, dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar
dapat menyiapkan intruksi yang efektif. Di samping menyenangkan, media
pembelajaran harus dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan
memenuhi kebutuhan perorangan peserta didik. Sedangkan menurut Rosyida
(2010: 2), Tujuan pemanfaatan media pembelajaran dalam proses pembelajaran
adalah untuk mengefektifkan dan mengefesiensikan proses pembelajaran itu
sendiri.
2.1.2.3 Kriteria Dasar Dalam Pemilihan Media Pembelajaran
Media pembelajaran sebagai salah satu komponen pembelajaran perlu
dipilih sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi secara efektif. Sukiman (2012:
47), berpendapat bahwa pemilihan suatu media tertentu oleh seorang guru
didasarkan atas perimbangan antara lain:
1. Guru merasa sudah akrab dengan media itu.
2. Guru merasa bahwa media yang dipilihnya dapat menggambarkan
dengan lebih baik daripada dirinya sendiri.
3. Media yang dipilihnya dapat menarik minat dan perhatian peserta didik,
serta menuntunya pada penyajian yang lebih terstruktur dan terorganisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Pertimbangan ini diharapkan oleh guru dapat memenuhi kebutuhan dalam
mencapai tujuan dalam pembelajaran yang telah ia tetapkan.
Arsyad (2005: 72-74), mengatakan bahwa dari segi teori belajar, berbagai
kondisi dan prinsip-prinsip psikologis yang perlu mendapat pertimbangan dalam
pemilihan media:
1. Motivasi: Harus ada kebutuhan, minat, atau keinginan untuk belajar dari
pihak peserta didik sebelum meminta perhatianya untuk mengerjakan tugas
dan latihan. Lagi pula, pengalaman yang akan dialami siswa harus relevan
dengan dan bermakna baginya. Oleh karena itu, perlu untuk melahirkan
minat itu dengan perlakuan yang memotivasi dari informasi yang
terkandung dalam media pembelajaran.
2. Perbedaan individual: Peserta didik belajar dengan cara dan tingkat
kecepatan yang berbeda-beda. Faktor-faktor seperti kemampuan
intelegensia, tingkat pendidikan, kepribadian dan gaya belajar
mempengaruhi kemampuan dan kesiapan siswa untuk belajar. Tingkat
kecepatan penyajian informasi melalui media harus berdasarkan tingkat
pemahaman.
3. Tujuan pembelajaran: Jika peserta didik diberitahukan apa yang diharapkan
mereka pelajari melalui media pembelajaran itu, kesempatan untuk berhasil
dalam pembelajaran akan semakin besar. Di samping itu pernyataan
mengenai tujuan belajar yang ingin dicapai dapat menolong perancang dan
penulis materi pelajaran. Tujuan ini akan menentukan bagian isi yang mana
yang harus mendapatkan perhatian pokok dalam media pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
4. Organisasi isi: Pembelajaran akan lebih mudah jika isi dan prosedur atau
keterampilan fisik yang akan dipelajari diatur dan diorganisasikan ke dalam
urut-urutan yang bermakna. Siswa akan memahami dan mengingat lebih
lama materi pelajaran yang secara logis disusun dan diurut-urutkan secara
teratur. Di samping itu, tingkat materi yang akan disajikan ditetapkan
berdasarkan kompleksitas dan tingkat kesulitan isi materi. Dengan cara
seperti ini dalam pengembangan dan penggunaan media, siswa dapat
dibantu untuk secara lebih baik mensintesis dan memadukan pengetahuan
yang akan dipelajari.
5. Persiapan sebelum belajar: Peserta didik sebaiknya telah menguasai secara
baik pelajaran dasar atau memiliki pengalaman yang diperlukan secara
memadai dengan sukses. Dengan kata lain, ketika merancang materi
pelajaran, perhatian harus ditujukan kepada sifat dan tingkat persiapan
siswa.
6. Emosi: pembelajaran yang melibatkan emosi dan perasaan pribadi serta
kecakapan amat berpengaruh dan bertahan. Media pembelajaran adalah
cara yang sangat baik untuk menghasilkan respons emosional seperti takut,
cemas, empati, cinta kasih, dan kesenangan. Oleh karena itu, perhatian
khusus harus ditunjukan kepada elemen-elemen rancangan media jika hasil
yang diinginkan berkaitan dengan pengetahuan dan sikap.
7. Partisipasi: Agar pembelajaran berlangsung dengan baik, seorang peserta
didik harus menginternalisasi informasi, tidak sekedar diberitahukan
kepadanya. Oleh sebab itu, belajar memerlukan kegiatan. Partisipasi aktif
oleh siswa jauh lebih baik daripada mendengarkan dan menonton secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
pasif. Partisipasi artinya kegiatan mental atau fisik yang terjadi di sela-sela
penyajian materi pelajaran. Dengan partisipasi kesempatan lebih besar
terbuka bagi siswa untuk memahami dan mengingat materi pelajaran itu.
8. Umpan balik: Hasil belajar dapat meningkat apa bila secara berkala peserta
didik diinformasikan kemajuan belajarnya. Pengetahuan tentang hasil
belajar, pekerjaan yang baik, atau kebutuhan untuk perbaikan pada sisi-sisi
tertentu akan memberikan sumbangan terhadap motivasi belajar dan
berkelanjutan
9. Penguatan: apabila peserta didik berhasil belajar, ia didorong untuk terus
belajar. Pembelajaran yang didorong oleh keberhasilan amat bermanfaat,
dapat membangun kepercayaan diri, dan secara positif mempengaruhi
perilaku di masa-masa yang akan datang.
10. Latihan dan pengulangan: sesuatu hal baru jarang sekali dapat dipelajari
secara efektif hanya dengan sekali jalan. Agar suatu pengetahuan atau
keterampilan dapat menjadi bagian kompetisi atau kecakapan intelektual
seseorang, haruslah pengetahuan atau keterampilan itu sering diulangi dan
dilatih dalam berbagai konteks. Dengan demikian ia dapat tinggal dalam
ingatan jangka panjang
11. Penerapan: hasil belajar yang diinginkan adalah meningkatkan kemampuan
seseorang untuk menerapkan atau mentransfer hasil belajar pada masalah
atau situasi baru. Tanpa dapat melakukan ini, pemahaman sempurna belum
dapat dikatakan dikuasai. Siswa mesti telah pernah dibantu untuk
mengenali atau menemukan generalisasi (konsep, prinsip, atau kaidah)
yang berkaitan dengan tugas. Kemudian siswa diberi kesempatan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
bernalar dan memutuskan dengan menerapkan generalisasi atau prosedur
terhadap berbagai masalah atau tugas baru.
Berdasarkan penjelasan mengenai media pembelajaran, tujuan pemanfaatan
media pembelajaran, serta ktriteria dasar dan pemilihan media pembelajaran dari
pernyataan-pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
ialah perantara yang digunakan dalam proses pembelajaran guna menyalurkan
informasi atau pesan dari sumber ke penerima sehingga dapat tercapainya tujuan
pendidikan dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien
dan efektif. Tujuan dari pemanfaatan media pembelajaran ialah dengan
menggunakan media pembelajaran proses pembelajaran akan lebih efisien dan
efektif sesuai dengan proses pembelajaran itu sendiri serta peserta akan lebih
menyenangkan bagi peserta didik. Adapun ktriteria dasar dalam pemilihan media
pembelajaran yaitu: 1. Guru merasa sudah akrab dengan media itu, 2. Guru
merasa bahwa media yang dipilihnya dapat menggambarkan dengan lebih baik
daripada dirinya sendiri, 3. Media yang dipilihnya dapat menarik minat dan
perhatian peserta didik, serta menuntunya pada penyajian yang lebih terstruktur
dan terorganisasi. Selain itu juga harus melihat dari segi psikologis, yaitu: 1)
Motivasi, 2) Perbedaan individual, 3) Tujuan pembelajaran, 4) Organisasi isi, 5)
Persiapan sebelum belajar, 6) Emosi, 7) Partisipasi, 8) Umpan balik, 9)
Penguatan, 10) Latihan dan penguatan, 11) Penerapan.
2.1.3 Pendidikan Lingkungan Hidup
2.1.3.1 Pengertian Lingkungan Hidup
Hamzah (2013: 1), perpendapat bahwa lingkungan merupakan salah satu
unsur yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena lingkungan tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
saja sebagai tempat manusia beraktivitas, tetapi lingkungan juga mendukung
berbagai aktivitas manusia. Di lingkungan, semua kebutuhan manusia telah
tersedia sehingga manusia berupaya untuk mengekploitasinya. Dengan adanya
interaksi ini, maka dapat dipastikan bahwa kondisi lingkungan juga akan
dipengaruhi oleh perilaku manusia. Sedangkan menurut Gustavo (dalam Hamzah,
2013: 5), lingkungan adalah jumalah total dari semua kondisi yang mempengaruhi
eksistensi, pertumbuhan, dan kesejahteraan dari suatu organisme yang ada di
bumi. Setiap unsur yang ada di sekitar kita merupakan bagian dari sebuah
lingkungan hidup yang terus mendukung keberlangsungan hidup. Hal serupa juga
dikemukakan oleh Chiras (dalam Hamzah, 2013: 5), bahwa lingkungan hidup
adalah semua faktor yang secara biologi mempengaruhi organisme. Sedangkan
menurut Shingh (dalam Hamzah, 2013: 5), mengatakan bahwa lingkungan
merupakan interaksi sistem fisik, biologi, dan unsur budaya yang saling
berhubungan dengan berbagai cara, baik secara individual atau bersama-sama.
Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa
lingkungan hidup ialah segala sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari manusia
dimana keduanya saling berhubungan dengan berbagai cara baik secara individual
maupun secara bersama-sama, dengan adanya interaksi ini kondisi lingkungan
dipengaruhi oleh manusia itu sendiri.
2.1.3.2 Permasalahan Lingkungan Hidup
Menurut Hamzah (2013: 7-19), terdapat beberapa masalah dan tantangan
yang harus diperhatikan secara serius, antara lain adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
1. Penduduk
Permasalahan utama adalah meningkatnya jumlah penduduk yang berarti
kebutuhan yang harus dipenuhi juga semakin bertambah, seperti
kebutuhan pangan dan sandang. Kondisi seperti ini sudah pasti akan
memberikan tekanan terhadap keberadaan sumber daya alam.
2. Teknologi
Keinginan untuk melakuakan sesuatu dengan mudah dan nyaman telah
mengantarkan manusia pada upaya-upaya kreatif menciptakan berbagai
teknologi. Berkaitan dengan perkembangan teknologi yang terjadi akan
ada banyak konsekuensi berupa dampak, baik itu positif maupun negatif.
Dampak negatif sering kali dilupakan oleh manusia, karena manusia
umumnya lebih tertuju kepada dampak positif yang secara langsung
dapat dirasakan.
3. Keterbelakangan dan kemiskinan
Keterbelakangan dan kemiskinan sangat berkaitan dengan lingkungan.
Apabila sesorang kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya dan tidak
punya kesadaran, maka dengan terpaksa mengambil manfaat dari sumber
daya alam secara berlebihan agar bisa bertahan hidup, dan pengabaian
terhadap lingkungan mereka pada akhirnya mengabaikan mereka, hingga
akhirnya kemampuan mereka untuk bertahan hidup menjadi semakin
sulit dan tidak pasti.
4. Pendidikan
Pengelolaan lingkungan yang efektif bergantung pada upaya kita dalam
mengadopsi etika lingkungan secara baik dalam perilaku kita. Perilaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
yang ditunjukan adalah perilaku yang mencerminkan sikap ramah
lingkungan serta kemampuan mempertahankan keragaman hayati yang
dapat mendukung kehidupan. Dengan demikian, pendidikan harus dapat
dimanfaatkan sebagai sarana pembentukan sikap dan kepedulian terhadap
lingkungan secara efektif.
5. Informasi
Informasi tentang lingkungan kepada masyarakat dan peserta didik baik
di lingkungan formal maupun nonformal sanagtlah dibutuhkan. Hal ini
akan mengantarkan pengetahuan baru tentang aturan-aturan dan program
pemeliharaan lingkungan. Informasi menjadi penting karena tidak semua
masyarakat mempunyai pengetahuan dan tingkat pendidikan yang
memadai, disamping sikap pedulinya. Pendidikan formal, nonformal, dan
pemanfaatan media massa elektronik maupun cetak, merupakan salah
satu alternatif yang dapat dimanfaatkan untuk menginformasikan hal-hal
yang berkaitan dengan masalah lingkungan tersebut.
6. Kearifan lokal
Menurut Keraf (dalam Hamzah, 2013: 15), kearifan lokal adalah sebuah
bentuk pengetahuan, keyakinan, pemahaman atau wawasan, serta adat
kebiasaan atau etika yang menuntun perilaku manusia dalam kehidupan
komunitas ekologis.
Kearifan sudah dimiliki masyarakat dan diturunkan setiap generasinya.
Kearifan tersebut terwujud dalam perilaku masyarakat lokal ketika
berinteraksi dengan lingkungan hidupnya. Sudah banyak kearifan-
kearifan warisan nenek moyang ita yang telah terlupakan, terutama oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
generasi muda kita saat ini karena dianggap kuno dan lebih menjunjung
tingga kemajuan jaman dan teknologi.
7. Penegakan hukum
Penegakan hukum juga dapat berpotensi menjadi salah satu sumber
munculnya permasalahan lingkungan seperti pemberian izin usaha, izin
mendirikan bangunan, dan izin mengeksploitasi sumber daya alam di
suatu lokasi. Komitmen pemerintah terhadap keterlaksanaanya aturan-
aturan yang ada berkaitan dengan masalah tersebut akan sangat berperan
bagi muncul tidaknya permasalahan lingkungan.
8. Kebijakan pembangunan
Kebijakan pembangunan yang dilaksanakan pemerintah akan turut
menambah faktor kondisi lingkungan. Pemerintah yang terlalu fokus
mengejar pertumbuhan ekonomi dan melakukan pembangunan di mana-
mana cenderung mengabaikan lingkungan. Oleh karena itu
pembangunan hendaknya juga memperhatikan keasrian dan kelestarian
lingkungan hidup.
9. Perubahan iklim global
Berbagai dampak negatif yang berkaitan dengan perubahan iklim global
secara perlahan terus menerus mempengaruhi kehidupan manusia dan
lingkunagn hidupnya. Seperti musim yang tidak teratur, suhu yang
cukup tinggi, naikya permukaan laut, dan lain-lain.
2.1.3.3 Pendidikan Lingkungan Hidup
Menurut Schmieder dalam (Hamzah, 2013: 37), menyatakan bahwa proses
pembelajaran atau pendidikan lingkungan hidup hendaknya merupakan suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
proses mereorganisasi nilai dan memperjelas konsep-konsep untuk membina
keterampilan dan sikap yang diperlukan untuk memahami dan menghargai antar
hubungan manusia, kebudayaan, dan lingkungan fisiknya. Berdasarkan konferensi
antar pemerintah tentang pendidikan lingkungan yang dilaksanakan di Tbilisi,
ibukota georgia, menyatakan bahwa “pendidikan lingkungan, perlu dipahami
dengan baik, merupakan pendidikan sepanjang hayat yang komperehensif, satu
tanggapan terhadap perubahan dunia yang sangat cepat. Pendidikan lingkungan
akan menyiapkan setiap individu seumur hidup melalui suatu pemahaman
terhadap masalah utama dunia pada saat ini dan membekali setiap individu dengan
kepedulian dan nilai-nilai etika”. (tbilisi declaration: 1977).
Hamzah (2013: 40), berpendapat bahwa pendidikan lingkungan hidup
bukanlah studi atau ilmu lingkungan seperti yang banyak disangkakan banyak
orang selama ini. Pendidikan lingkungan adalah sebuah proses di mana individu-
individu memperoleh kesadaran lingkungan dan pengetahuan, ketermpilan, nilai,
pengalaman, serta tekad yang akan memungkinkan mereka untuk bertindak secara
individu maupun kolektif untuk memecahkan masalah lingkungan hidup sekarang
dan masa depan.
Berdasarkan penjelasan mengenai lingkungan hidup, permasalahan
lingkungan hidup, serta pendidikan lingkungan hidup di atas, dapat disimpulkan
bahwa lingkungan hidup ialah segala sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari
manusia dimana keduanya saling berhubungan dengan berbagai cara baik secara
individual maupun secara bersama-sama, dengan adanya interaksi ini kondisi
lingkungan dipengaruhi oleh manusia itu sendiri. Permasalahan lingkungan hidup
yaitu 1. Meningkatnya jumlah penduduk, 2. Keinginan manusia pada upaya-upaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
kreatif menciptakan berbagai teknologi, 3. Keterbelakangan dan kemiskinan, 4.
Pendidikan sebagai sarana pembentukan sikap dan kepedulian terhadap
lingkungan, 5. Informasi yang kurang dimanfaatkan, 6. Kearifan lokal, 7. Penegak
hukum sebagai pemberi izin usaha, 8. Kebijaksanaan pembangunan, 9. Perubahan
iklim global. Pendidikan lingkungan hidup ialah merupakan suatu proses
pembelajaran untuk membina keterampilan dan sikap di mana individu – individu
memperoleh kesadaran lingkungan dan pengetahuan, ketermpilan, nilai,
pengalaman, serta tekad yang akan memungkinkan mereka untuk bertindak secara
individu maupun kolektif untuk memecahkan masalah lingkungan hidup.
2.1.4 Membaca
2.1.4.1 Pengertian Membaca
Menurut Tarigan (2008: 7), mengemukakan bahwa membaca juga dapat
diartikan sebagai proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan, yang hendak disampikan oleh penulis melalui media kata-
kata/ bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang
merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna
kata-kata secara individual dapat diketahuai. Hal serupa juga dikemukakan oleh
Haryadi (2006: 77), membaca merupakan interaksi antara pembaca dan penulis.
Interaksi tersebut tidak langsung, akan tetapi bersifat komunikatif. Komunikasi
antara pembaca dan penulis akan semakin baik jika pembaca mempunyai
kemampuan yang lebih baik. Pembaca hanya dapat berkomunikasi dengan karya
tulis yang digunakan oleh pengarang sebagai media untuk menyampaikan
gagasan, perasaan, dan pengalamannya. Dengan demikian pembaca harus mampu
menyusun pengertian-pengertian yang tertuang dalam kalimat-kalimat yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
disajikan oleh pengarang sesuai dengan konsep yang terdapat pada diri pembaca.
Sedangkan menurut Tampubolon (2008: 5), membaca adalah salah satu dari
empat kemampuan bahasa pokok dan merupakan satu bagian atau komponen dari
komunikasi tulisan. Komunikasi tulisan merupakan lambang-lambang tulisan atau
huruf menurut alfabet latin.
Dari beberapa penjelasan diatas, maka dapat disimpulan bahwa membaca
adalah sebuah pesan yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca
dengan menggunakan lambang-lambang tulisan atau huruf menurut alfabet latin,
sehingga dapat tertuang dalam kalimat-kalimat yang disajikan oleh penulis.
2.1.4.2 Tujuan Membaca
Menurut Tarigan (2008: 9), tujuan utama dalam membaca adalah untuk
mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan.
Makna, arti (meaning) erat sekali berhubungan dengan maksud tujuan, atau
intensif kita dalam membaca. Berikut ini adalah beberapa tujuan penting dari
membaca :
1. Membaca untuk mengemukakan atau mengetahui penemua-penemuan
yang telah dilakukan oleh tokoh; apa-apa yang telah dibuat oleh tokoh;
apa yang telah terjadi pada tokoh khusus, atau untuk memecahkan
masalah-masalah yang dibuat oleh tokoh. Membaca seperti ini disebut
membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta.
2. Membaca untuk mengetahui mengapa hal itu merupakan topik yang baik
dan menarik, masalah yang terdapat pada cerita, apa-apa yang dipelajari
atau yang dialami tokoh, merangkumkan hal-hal yang dilakukan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
tokoh untuk mencapai tujuannya. Membaca seperti ini disebut membaca
untuk memperoleh ide-ide utama.
3. Membaca untuk menemukan atau mengetahui apa yang terjadi pada
setiap bagian cerita, apa yang terjadi mula-mula pertama, kedua dan
ketiga/ seterusnya. Setiap tahap dibuat untuk memecahkan masalah
adegan-adegan dan kejadian-kejadian buat dramatisasi. Ini disebut
membaca untuk mengetahui urutan/ susunan, organisasi cerita.
4. Membaca untuk menemukan serta mengetahui mengapa para tokoh
merasakan seperti cara mereka itu, apa yang hendak diperlihatkan oleh
pengarang kepada para pembaca, mengapa para tokoh berubah kualitas-
kualitas yang dimiliki para tokoh yang membuat mereka berhasil/ gagal.
Isi disebut membaca untuk menyimpulkan, membaca inferensi.
5. Membaca untuk menemukan serta mengetahui apa-apa yang tidak biasa,
tidak wajar mengetahui sesorang tokoh apa yang lucu dalam cerita, atau
apakah yang benar dan tidak benar dalam cerita. Ini disebut membaca
untuk mengelompokkan, membaca untuk mengklasifikasikan.
6. membaca untuk menemukan apakah tokoh berhasil atau hidup dengan
ukuran-ukuran tertentu, apakah kita ingin berbuat seperti yang diperbuat
oleh tokoh, atau bekerja seperti cara tokoh bekerja dalam cerita itu. Ini
disebut membaca menilai, membaca mengevaluasi.
7. Membaca untuk menemukan bagaimana caranya tokoh berubah,
bagaimana hidupnya berbeda dari kehidupan yang kita kenal, bagaimana
dua cerita mempunyai persamaan, dan bagaiman tokoh menyerupai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
pembaca. Ini disebut membaca untuk memperbandingkan atau
mempertentangkan.
2.1.4.3 Keterampilan dan Aspek-aspek Membaca
Menurut Rahim (2007: 2), kegiatan membaca memiliki 3 keterampilan
dasar yaitu recording, decoding, dan meaning. Recording merajuk pada kata-kata
dan kalimat, kemudian mengasosiakannya dengan bunyi-bunyinya sesuai dengan
sistem tulisan yang digunakan. Proses decoding merujuk pada proses
penerjemahan rangkaian grafis ke dalam kata-kata. Sedangkan meaning
merupakan proses memahami makna yang berlangsung dari tingkat pemahaman
interpretatif, kreatif, dan evaluatif. Proses recording dan decoding terjadi pada
kelas awal, sedangkang meaning pada kelas tinggi (akhir). Sedangkan menurut
Tarigan (2008: 11), mengemukakan bahwa keterampilan membaca mecakup 3
komponen, yaitu pengenalann terhadap aksara serta tenda-tanda baca, korelasi
aksara beserta tanda-tanda baca dengan unsur-unsur linguistik yang formal, dan
yang terakhir adalah hubungan lebih lanjut dari suatu kemampuan untuk
mengenal bentuk-bentuk yang disesuaikan dengan mode yang berupa gambar-
gambar, garis, lengkungan dan titik dalam hubungan berpola yang beraturan rapi
dengan suatu kemampuan untuk menghubungkan tanda-tanda hitam dari atas
kertas yaitu gambar-gambar berpola dengan bahasa.
Tarigan (2008: 12), berpendapat bahwa membaca merupakan suatu
keterampilan yang kompleks yang melibatkan serangkaian keterampilan yang
lebih kecil lainnya. Sebagai garis besarnya, terdapat dua aspek penting dalam
membaca yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
1. Keterampilan yang bersifat mekanis yang dapat dianggap berada pada
urutan yang lebih rendah. Aspek ini mencakup:
1) Pengenalan bentuk huruf.
2) Pengenalan unsur-unsur linguistik (fonem, kata, frase, kalimat, pola
klausa dll.)
3) Pengenalan hubungan pola ejaan dan bunyi.
2. Keterampilan yang bersifat pemahaman yang dianggap berada pada urutan
yang lebih tinggi. Aspek ini mencakup:
1) Memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal dan
retorikal).
2) Memahami signifikasi atau kata (maksud dan tujuan pengarang,
relevansi/ keadaan kebudayaan, dan reaksi pembaca).
3) Evaluasi atau penilaian (isi, bentuk).
4) Kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan
keadaan.
2.1.4.4 Tahap-tahap Membaca
Menurut Tarigan (2008: 18), ada beberapa tahap yang dapat diikuti bila
perlu dalam situasi serta kondisi memungkinkan. Tahapan ini diuraikan
sebenarnya tertuju kepada para pelajar dan pelajar bahas asing secara umum,
namun demikian para pengajar serta pelajar bahasa Indonesia pun dapat
mengambil manfaat dari bahan tersebut dengan tujuan pengajaran membaca pada
sekolah yang bersangkutan. Adapun tahapan tersebut yaitu:
Tahap pertama, para pelajar membaca bahan yang telah mereka pelajari,
mengucapkannya dengan baik. Pada tahap ini para pelajar harus dibimbing untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
mengembangkan responsi-responsi yang otomatis terhadap gambaran-gambaran
huruf, setelah itu guru membentuk kelompok dan meminta membaca nyaring.
Lalu membaca mengikuti guru bersama-sama dan diminta untuk membaca secara
bergantian.
Tahap kedua, guru atau kelompok guru bahasa asing pada sekolah yang
bersangkutan menyusun kata-kata atau struktur yang telah diketahui tersebut
menjadi bahan dialog atau paragraf yang beraneka ragam, para pelajar dibantu
dalam membaca bahan yang baru disusun yang mengandung unsur-unsur yang
sudah biasa bagi mereka.
Tahap ketiga, para pelajar mulai membaca bahan yang berisi sejumlah kata
dan struktur yang masih asing bagi mereka. Guru dapat menulis bahan yang
dimaksud, atau menyusun teks-teks dengan kosa kata dengan usia para pelajar.
Dengan ini para pelajar mengalami sedikit bahkan tidak menghadapi kesulitan
adanya kata baru yang diselipkan. Acapkali teks-teks tata bahasa berisi paragraf-
paragraf yang sesuai buat bacaan pada tahap ini.
Tahap keempat, yaitu beberapa spesialis dalam bidang membaca
menganjurkan pengunaan teks-teks sastra atau majalah-majalah yang telah
disederhanakan sebagai bahan bacaan pada tahap ini yang dapat dimanfaatkan
oleh para pelajar untuk mempermudahkan membacanya. Dan tahap yang terakhir,
yaitu bahan bacaan tidak dibatasi, artinya seluruh dunia buku terbuka bagi para
pelajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
2.1.4.5 Faktor Pengaruh Pembelajaran Membaca
Keterampilan membaca seperti mrupakan suatu kemampuan yang
kompleks, banyak faktor yang mempengaruhinya. Menurut Rahim (2007: 16),
faktor yang memengaruhi membaca permulaan adalah:
1. Faktor Fisikologis
Faktor fisiologis mencakup kesehatan fisik, pertimbangan neurologis,
dan jenis kelamin. Kelelahan juga merupakan kondisi yang tidak
menguntungkan bagi anak untuk belajar, khususnya belajar membaca.
2. Faktor Intelektual
Secara umum, intelegensi anak tidak sepenuhnya memengaruhi berhasil
atau tidaknya anak dalam membaca permulaan. Faktor metode mengajar
guru, prosedur, dan kemampuan guru juga turut mepengaruhi
kemampuan membaca permulaan anak.
3. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan juga memengaruhi kemajuan kemampuan membaca
siswa. Faktor lingkungan itu mencakup latar belakang dan pengalaman
siswa di rumah, dan sosial ekonomi keluarga siswa.
4. Faktor Psikologis
Faktor lain yang juga memengaruhi kemajuan kemampuan membaca
anak adalah faktor psikologis. Faktor ini mencakup motivasi, minat, dan
kematangan sosial, emosi, serta penyesuaian diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2.1.4.6 Jenis-jenis Membaca
Menurut Tarigan (2008: 23), ada tiga jenis membaca yaitu membaca
nyaring atau membaca bersuara, membaca dalam hati, dan membaca telaah isi.
Membaca nyaring atau bersuara merupakan kegiatan membaca yang memerlukan
keterampilan yang saling berkaitan, antara lain keterampilan melafalkan, intonasi,
kejelasan, bahkan keberaniaan dalam membaca. Membaca dalam hati adalah
membaca yang hanya mempergunakan ingatan visual (visual memory) yang
melibatkan mata dan ingatan, bertujuan untuk memperoleh informasi.
Keterampilan membaca dalam hati sangat sering dilakukan oleh banyak orang,
sebab dalam membaca dalam hati informasi akan mudah diperoleh tanpa
mengeluarkan suara saat membaca. Membaca telaah isi adalah membaca dengan
tujuan untuk mengetahuii serta menelaah suatu isi bacaan secara lebih mendalam.
Membaca telaah isi, pembaca memerlukan kemampuan dan keterampilan yang
lebih dalam, dalam memahami isi bacaan yaitu dengan kemampuan membaca
pemahaman.
2.1.5 Karakteristik Usia Sekolah Dasar Kelas Bawah
Menurut Nurhayati (2011), ciri-ciri masa perkembangan usia SD kelas
rendah (kelas I-III) meliputi: (1) sudah dapat mengklasifikasi angka-angka atau
bilangan meskipun harus lebih banyak menggunakan benda atau objek konkret
sebagai alat peraga, (2) mulai menyimpan pengetahuan atau hasil pengamatan
dalam daya ingat, dan (3) mulai dapat mengoperasikan kaidah-kaidah logika
(berpikir logis) meskipun terbatas pada objek-objek konkret.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Nurgiyantoro (2005: 52), mengatakan bahwa usia 7-11 tahun termasuk
dalam tahap operasional konkret. Pada tahap ini anak mulai dapat memahami
logika secara stabil. Karakteristik anak pada tahap ini, antara lain adalah (1) anak
dapat membuat klasifikasi sederhana, mengklasifikasikan objek berdasarkan sifat-
sifat umum, misalnya klasifikasi warna, klasifikasi karakter tertentu, (2) anak
dapat membuat urutan sesuatu secara semestinya, menurutkan abjad, angka, besar
kecil, dan lain-lain, (3) anak mulai dapat mengembangkan imajinasinya ke masa
lalu dan masa depan, adanya perkembangan dari pola piker yang egosentris
menjadi lebih mudah untuk mengidentifikasikan sesuatu dengan sudut pandang
yang berbeda, (4) anak mulai dapat berpikir argumentative dan memecahkan
masalah-masalah sederhana, ada kecenderungan memperoleh ide-ide sebagaimana
yang dilakukan oleh dewasa, namun belum dapat berpikir tentang sesuatu yang
abstrak karena jalan berpikirnya masih terbatas pada situasi yang konkret.
Berdasarkan penjelasan yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan
bahwa masa usia SD kelas bawah mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1.minat
terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret, 2. sangat imajinatif, rasa
ingin tahu dan ingin belajar, 3. memiliki daya ingat yang kuat dari pengetahuan
dan pengamatannya. Siswa kelas III menjadi objek sasaran pembaca buku cerita
anak berbasis lingkungan hidup yang akan dikembangkan. Siswa kelas III yang
berada pada usia 7-9 tahun mudah menangkap materi pendidikan lingkungan
hidup.
2.2 Penelitian yang Relevan
Ada beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini,
yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Dany (2016), melakukan penelitian yang berjudul Pengembangan
Prototipe Buku Cerita Anak tentang Tradisi “Nyadran” dalam Konteks
Pendidikan Karakter Kebangsaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengembangkan prototipe buku cerita anak mengenai tradisi nyadran dalam
konteks pendidikan karakter kebangsaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan
penelitian pengembangan (R&D). Prosedur penelitian yang dilakukan adalah
analisis potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain,
dan revisi desain, dan ujicoba produk.
Deta Nugroho (2016) melakukan penelitian yang berjudul pengembangan
buku cerita untuk menanamkan nilai-nilai karakter pada anak. Subyek penelitian
Deta Nugroho adalah 5 orang siswa SD N Ngasinan. Jenis penelitian yang
digunakan penelitian dan pengembangan (Research and Development). Dalam
proses pengembangan buku cerita tersebut mengikuti enam langkah dari
modifikasi langkah Sugiyono dan langkah Borg and Gall yaitu (1) potensi dan
masalah (2) pengumpulan data (3) desain produk (4) validasi desain (5) revisi
desain, dan (6) uji coba produk. Dari hasil uji coba peneliti didapatkan data bahwa
semua siswa menyukai buku cerita yang dibaca.
Wijayanti (2013) melakukan penelitian yang berjudul Perancangan Buku
Cerita Bergambar Legenda Gunung Arjuna untuk Anak Sekolah Dasar. Model
yang digunakan dalam perancangan buku cerita bergambar berjudul “Legenda
Gunung Arjuna” untuk anak-anak Seolah Dasar ini adalah model perancangan
prosedural dimana menggunakan langkah-langkah yang sistematis, terstruktur,
berurutan, dan logis untuk menghasilkan produk. Hasil perancangan berupa buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
cerita bergambar Legenda Gunung Arjuna yang ditampilkan berupa gambar
ilustrasi berwarna-warni serta narasi yang menceritakan Legenda Gunung Arjuna.
Dari ketiga penelitian yang sudah dijabarkan sebelumnya berikut adalah
literature map penelitian-penelitian yang relevan dengan penelitian ini.
Bagan 2.1 Penelitian-penelitan yang relevan
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa ada hal-hal yang membedakan
penelitian ini dengan penelitan-penelitian sebelumnya. Perbedaannya terletak
pada jenis produk dan karakter yang dikembangkan. Penelitian yang pertama
bertujuan untuk menanamkan karakter tentang tradisi budaya jawa. Selanjutnya
penelitian yang kedua bertujuan untuk menarik minat baca siswa dengan
merancang buku cerita bergambar dengan tema yang berbeda. Sedangkan
penelitian yang ketiga bertujuan untuk menanamkan karakter mandiri dan peduli
lingkungan.
Buku Cerita Bergambar Pendidikan Lingkungan Hidup
Dany (2016)
Pengembangan
Prototipe Buku Cerita
Anak tentang Tradisi
“Nyadran” dalam
Konteks Pendidikan
Karakter Kebangsaan.
Wijayanti (2013)
Perancangan Buku
Cerita Bergambar
Legenda Gunung
Arjuna untuk Anak
Sekolah Dasar.
Deta Nugroho (2016)
Pengembangan Buku Cerita
untuk Menanamkan Karakter
Mandiri dan Peduli
Lingkungan Siswa Sekolah
Dasar Kelas Rendah.
Yang perlu diteliti:
Pengembangan Buku Cerita Anak Berbasis Pendidikan
Lingkungan Hidup Untuk Pembelajaran Membaca Siswa kelas
bawah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Berdasarkan ketiga penelitian di atas peneliti akan membuat
pengembangan buku cerita anak berbasis pendidikan lingkungan hidup.
Pendidikan lingkungan hidup merupakan dasar pendidikan karakter yang
bersumber pada delapan belas karakter yang diterbitkan oleh Kementrian
Pendidikan Nasional. Peneliti sungguh berharap buku cerita bergambar yang
dihasilkan dapat digunakan sebagai pendidikan lingkungan hidup dan
menumbuhkan minat baca yang dapat berguna bagi siswa Sekolah Dasar kelas
bawah.
2.3 Kerangka Berpikir
Pendidikan saat ini sedang maraknya membudayakan pendidikan karakter.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu melalui buku cerita bergambar. Buku
cerita bergambar menyampaikan nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung
melalui pesan moral. Gambar yang terdapat dalam buku cerita bergambar ini
bertujuan untuk memberikan imajinasi atau gambaran visual kepada anak. Dengan
menggunakan buku cerita bergambar, anak akan lebih mudah untuk berimajinasi.
Hal tersebut dimaksudkan agar anak lebih cepat menyerap dan lebih mudah dalam
memahami cerita yang terkandung dalam buku. Selain itu buku cerita bergambar
dapat menumbuhkan minat siswa dalam membaca. Hal ini disebabkan karena
kurang tertariknya siswa dalam membaca apa bila buku yang disediakan hanya
berupa teks narasi. Dalam hal ini usia anak masih dini dan masih dalam tahap
berimajinasi, berfantasi, dan bermain. Gambaran ilustrasi tersebut mengarahkan
anak membuat imajinasi yang sesuai pada gambar.
Dalam penelitian pengembangan ini, peneliti menggunakan buku cerita
bergambar untuk menanamkan karakter pendidikan lingkungan hidup dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
menumbuhkan minat membaca di sekolah dasar. Buku cerita bergambar adalah
sebuah buku cerita yang terdiri dari cerita dan gambar yang saling berhubungan.
Selain menarik, buku cerita bergambar juga lebih mudah diterima bagi anak usia
sekolah dasar, sehingga anak akan lebih senang dan mudah memahami isi dari
buku tersebut.
Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti mencoba mengembangkan buku
cerita anak berbasis pendidikan lingkungan hidup. Berdasarkan analisis kebutuhan
guru didalam dunia pendidikan saat ini, supaya pendidikan lingkungan hidup
diajarkan pada anak disaat usia masih dini. Supaya anak dapat memelihara
lingkungan disekitarnya dengan baik dan dapat menghindari perbuatan yang dapat
mengakibatkan kerusakan lingkungan sekitar.
2.4 Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan uraian teori di atas, maka dapat dirumuskan beberapa
pertanyaan peneliti sebagai berikut:
1. Bagaimana proses pengembangan buku cerita anak berbasis lingkungan
hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas bawah?
2. Bagaimana kualitas produk buku cerita anak berbasis lingkungan hidup
untuk pembelajaran membaca siswa kelas bawah yang layak menurut ahli?
3. Bagaimana kualitas produk buku cerita anak berbasis lingkungan hidup
untuk pembelajaran membaca siswa kelas bawah yang layak menurut guru
kelas III?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk melakukan penelitian
ini adalah research and development (penelitian dan pengembangan) atau sering
disingkat R &D dalam penyebutannya. Menurut Sugiono (2010: 407), metode
penelitian pengembangan atau research and development (R&D) adalah metode
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji
keefektifan produk tersebut. Pendapat yang sejalan juga diungkapkan oleh Borg
and Gall (dalam Setyosari, 2013: 222), bahwa pengertian dari penelitian
pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan
memvalidasi produk.
Berdasarkan dari beberapa pendapat diatas, dapat diambil kesimpulan
bahwa penelitian dan pengembangan atau research and development (R&D)
adalah metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau membuat
produk baru yang dapat diuji keefektifan produk tersebut.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang menghasilkan atau
mengembangkan suatu produk. Berdasarkan pengertian tersebut, penelitian ini
dilakukan untuk menghasilkan buku cerita bergambar mengenai pendidikan
lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa SD kelas bawah untuk
menumbuhkan minat baca siswa dan menumbuhkan sikap peduli lingkungan pada
usia anak 6-9 tahun di sekolah dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
3.2 Setting Penelitian
Setting penelitian ini akan membahas tentang tempat penelitian, subjek
penelitian, objek penelitian dan waktu penelitian.
3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian pengembangan produk ini dilakukan disalah satu sekolah dasar
yang berada di Mlati, Sleman. Tepatnya di SD N Plaosan 1 yang beralamat di
Plaosan, Tlogoadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta.
3.2.2 Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian pengembangan ini adalah enam siswa kelas III SD
N Plaosan 1 Tahun Ajaran 2016/2017. Keenam siswa kelas III tersebut diambil
untuk mewakili siswa kelas III dan dengan rata-rata prestasi mulai dari siswa
dengan predikat pintar, sedang, dan kurang. Keenam siswa subjek uji coba
tersebut dua laki-laki dan empat perempuan. Pemilihan keenam siswa ini
dilakukan dengan bantuan wali kelas agar lebih mudah dalam pelaksanaannya.
3.2.3 Objek Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah buku cerita anak berbasis pendidikan
lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas rendah
3.2.4 Waktu Penelitian
Penelitian yang dilakukan sejak wawancara sampai pada ujicoba dilakukan
mulai September 2016 hingga juni 2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
3.3 Prosedur Pengembangan
Prosedur penelitian ini menggunakan tahapan penelitian Research and
Development (R&D) menurut Sugiyono (2010: 409). Penelitian ini memiliki 10
langkah, langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
Bagan 3.1 Langkah-langkah Metode Research and Development (Sugiyono,
2012:298)
Tahapan langkah pengembagan menurut Sugiyono dimulai dari (1) Potensi
dan Masalah, (2) Pengumpulan Data, (3) Desain Produk, (4) Validasi Desain, (5)
Revisi Desain (6) Ujicoba Produk, (7) Revisi Produk, (8) Ujicoba Pemakaian, (9)
Revisi Produk, (10) Produksi Masal.
Penelitian ini hanya menggunakan 6 langkah pada tahapan pengembangan
sugiyono dikarenakan akan membutuhkan waktu dan biaya yang lebih apa bila
mencapai pada tahap produksi masal dalam menggunakan 10 langkah dari
sugiyono, namun pengembangan buku cerita anak ini dapat dikembangkan lagi
untuk kedepannya. Peneliti menggunakan 6 langkah antara lain: (1) Potensi dan
Masalah, (2) Pengumpulan Data, (3) Desain Produk, (4) Validasi Desain, (5)
Potensi dan
Masalah
Ujicoba
Pemakaian
Revisi
Produk
Validasi
Desain
Pengumpulan
data
Desain
Produk
Revisi
Desain
Ujicoba
Produk
Produksi
Masal Revisi
Produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Revisi Desain (6) Ujicoba Produk. Hasil final berupa buku cerita anak berbasis
lingkungan hidup yang mencerminkan karakter peduli lingkungan pada anak usia
6-9 tahun di sekolah dasar, dan akan dijelaskan sebagai berikut:
Bagan 3.2 Prosedur Pengembangan Buku Cerita Anak Berbasis Pendidikan
Lingkungan Hidup Untuk Belajar Membaca Siswa Kelas III SD N Plaosan 1
3.3.1 Potensi dan Masalah
Penelitian ini dilatar belakangi oleh potensi dan masalah yang ditemukan
oleh peneliti melalui analisis kebutuhan anak di Yogyakarta. Analisis kebutuhan
dilakukan dengan cara membagikan lembar kuesioner yang berisikan berbagai
pernyataan dalam upaya mengetahuan anak mengenai pendidikan lingkungan
Tahap I
Potensi dan Masalah
Tahap II
Pengumpulan Data
Tahap VI
Ujicoba Produk
Tahap V
Revisi Desain
Tahap III
Desain Produk
Tahap IV
Validasi Desain
Analisa Kebutuhan Anak
Potensi: minat baca dan peduli lingkungan
Masalah: minat baca anak kurang
Wawancara
Kuesioner
Menentukan Gambar Peduli Lingkungan Hidup
Membuat Draft Cerita
Membuat Sketsa
Konsultasi & Revisi
Merancang Buku Cerita Bergambar
Validasi Oleh Ahli
Revisi Buku Cerita Bergambar Berdasarkan
Saran Para Ahli
Ujicoba Produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
hidup di sekolah. Pembagian lembar kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui
apakah anak usia 6-9 tahun membutuhkan sebuah buku cerita bergambar tentang
pendidikan lingkungan hidup untuk pempelajaran membaca. Maka buku cerita
bergambar tentang pendidikan lingkungan hidup ini disusun dan dikembangkan
untuk mencapai tujuan yang diharapkan sesuai dengan konteks pendidikan
pembelajaran membaca.
3.3.2 Pengumpulan Data
Pada tahap pengumpulan data, peneliti melakukan wawancara kepada guru
di SD N Plaosan 1. Pengumpulan data ini dilakukan sebagai salah satu cara untuk
mengetahui bentuk perencanaan buku cerita bergambar yang akan dibuat,
sehingga produk yang dihasilkan dapat membantu pembelajaran membaca anak di
SD N Plaosan 1.
3.3.3 Desain Produk
Pada tahap desain produk, peneliti menyusun buku cerita bergambar
mengenai pendidikan lingkungan hidup. Gambar-gambar yang terdapat dalam
buku cerita tersebut dibuat sedemikian rupa agar bisa menguatkan pikiran anak
saat membaca ceritanya. Cerita pada buku tersebut juga dibuat dengan sederhana
dan mudah dipahami. Buku cerita bergambar tersebut berisi tentang pendidikan
lingkungan, di dalamnya dibahas mengenai dampak dan akibat apabila tidak
menjaga dan merawat lingkungan dengan baik.
3.3.4 Validasi Desain
Langkah selanjutnya peneliti melakukan validasi desain terhadah produk
yang sudah dibuat kepada para ahli. Produk divalidasi oleh pakar ahli dan guru
kelas III sekolah dasar. valadasi desain ini bertujuan untuk memperoleh kritik dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
saran yang disertai penilaian terhadap produk yang akan dikembangkan sebagai
uji kelayakan. Kritik dan saran yang didapat akan diolah oleh peneliti untuk
mengetahui kekurangan dan kelebihan produk yang akan dikembangkan, serta
penentuan bagian-bagian dari produk yang perlu diperbaiki.
3.3.5 Revisi Desain
Revisi desain dilakukan setelah mendapatkan kritik dan saran dari para ahli.
Hasil kritik dan saran dari para ahli menjadi landasan bagi peneliti dalam
memperbaiki kekurangan dari produk buku cerita bergambar tentang pendidikan
lingkungan hidup menjadi lebih baik dan mudah dipahami oleh anak-anak usia 6-
9 tahun.
3.3.6 Ujicoba Produk
Ujicoba produk dilakukan setelah buku cerita telah direvisi dan siap untuk
diujicobakan. Pada langkah ini, ujicoba dilakukan terhadap siswa kelas 3 (usia 8-9
tahun) yang berjumlah 6 siswa di SD N Plaosan 1. Ujicoba ini bertujuan untuk
mengetahui apakah buku cerita bergambar tentang pendidikan lingkungan hidup
ini benar - benar layak dan mempunyai kualitas yang baik untuk anak.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2010: 308), teknik pengumpulan data adalah teknik
yang digunakan untuk mendapatkan data, dengan teknik tertentu. Jenis penelitian
ini adalah penelitian tertutup yaitu responden tinggal memilih jawaban yang sudah
disediakan oleh peneliti.
Melalui proses wawancara dan kuesioner peneliti mendapatkan gambaran
atau deskripsi mengenai proses pembelajaran di kelas bawah, media belajar di
sekolah ini khususnya untuk kelas bawah dan maksimalnya penggunaan media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
dalam proses pembelajaran. Sedangkan data berupa angka atau skor akan
diperoleh dari pengisian kuesioner oleh siswa kelas III, sehingga akan
menunjukkan kebutuhan siswa dengan media buku cerita bergambar semakin
meningkatkan semangat membaca siswa. Subjek dari narasumber dalam
wawancara ini adalah guru kelas III. Wawancara terhadap guru kelas bertujuan
untuk memperoleh informasi mengenai kualitas dan tersedianya media di kelas
III, penggunaan media belajar akan mempermudah dalam proses belajar mengajar,
pengembangan media yang dilakukan oleh guru dan kesulitan belajar yang
ditemui pada siswa dapat diatasi.
Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah wawacara dan
kuesioner. Wawancara dilakukan kepada guru kelas III SDN Plaosan 1, Mlati.
Setelah mendapatkan data, peneliti menganalisis informasi yang didapat melalui
wawancara.
3.4.1 Wawancara
Wawancara adalah proses tanya jawab atau dialog lisan antara
pewawancara (interviewer) dengan responden atau orang yang diinterview
(interviewer) dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh
peneliti (Widoyoko, 2012: 40).
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara terstruktur.
Wawancara terstruktur merupakan bentuk wawancara apabila pewawancara telah
mempersiapkan bahan wawancara terlebih dahulu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
3.4.2 Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengmpulan data yang efisien, yang memiliki
beberapa prinsip yaitu prinsip penulisan, pengukuran, dan penampilan fisik
(Sugiyono, 1992: 142). Kuesioner diujikan pada sekelompok siswa yang sudah
ditunjuk sebagai subjek penelitian.
Peneliti menggunakan menggunakan kuesioner pertanyaan tertutup, dalam
hal ini peneliti telah menyediakan alternatif jawaban yang harus dipilih oleh
responden tanpa kemungkinan memberikan jawaban lain.
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang akan digunakan peneliti di dalam penelitian ini
berupa pedoman wawancara dan lembar kuesioner.
3.5.1 Pedoman Wawancara
Peneliti melaksanakan wawancara dengan salah seorang guru wali kelas
III di SD N Plaosan 1 dengan menggunakan pedoman wawancara terstruktur
untuk melakukan survey kebutuhan. Daftar wawancara ini mengacu pada analisis
kebutuhan buku cerita bergambar yang berbasis pada pendidikan lingkungan
hidup, pedoman ini juga dilakukan untuk mengetahui minat membaca pada siswa.
Berikut ini adalah kisi-kisi daftar pertanyaan wawancara yang dilaksanakan
kepada salah seorang guru wali kelas III:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tabel 3.1
Kisi-kisi Wawancara untuk Guru SD Kelas III
Daftar pertanyaan wawancara No. aitem
Sejauh mana kesulitan siswa dalam pembelajaran
membaca?
1
Kesulitan apa yang Bapak atau Ibu temui ketika
mengajarkan kepada siswa tentang pembelajaran
membaca?
2
Apakah pendidikan lingkungan hidup sudah
diimplementasikan dalam pembelajaran di kelas?
3
Apakah pendidikan lingkungan hidup perlu diajarkan
kepada siswa?
4
Apakah Bapak atau Ibu merasa bahan ajar sekarang
yang digunakan dalam pembelajaran membaca perlu
diperbaiki atau disempurnakan?
5
Saran apa yang Bapak atau Ibu berikan terkait dengan
bahan ajar pembelajaran membaca sekarang ini?
6
Bagaimana pendapat Bapak atau Ibu apabila bahan ajar
untuk pembelajaran membaca juga memuat pendidikan
lingkungan hidup?
7
3.5.2 Lembar Kuesioner
Kuesioner validasi ini dibuat untuk mengetahui dan mengevaluasi kualitas
dari produk yang telah dihasilkan yaitu buku cerita bergambar berbasis tentang
pendidikan lingkungan hidup yang telah dikembangkan oleh peneliti melalui
proses uji validasi produk yang dilakukan oleh dua dosen ahli, dan 6 orang siswa
kelas III SD N Plaosan 1. Hasil dari validasi instrumen tersebut akan digunakan
sebagai masukkan revisi tau perbaikan produk tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
3.5.2.1 Kuesioner Validasi untuk Para Ahli
Kuesioner validasi ini akan diberikan kepada para ahli. Berikut ini adalah
kisi-kisi dari lembar kuesioner yang akan digunakan untuk uji validasi para ahli.
Tabel 3.2
Kisi-kisi Kuesioner Uji Validasi untuk Para Ahli
Setelah kisi-kisi selesai dibuat, maka disusunlah instrumen kuesioner untuk
melakukan penilaian kualitas produk yang telah dihasilkan yaitu buku cerita
bergambar. Berikut ini adalah contoh dari lembar instrumen kuesioner uji validasi
untuk para ahli yang akan digunakan dalam penelitian ini.
3.6 Teknik Analisis Data
3.6.1 Teknik Analisis Data Kualitatif
Data kualitatif yang didapat berupa kritik dan saran yang dikemukakan oleh
ahli untuk memperbaiki pengembangan buku cerita bergambar. Selain itu
No. Topik Nomor
Pertanyaan
1. Cover buku
a. Judul buku
b. Warna
1, 2, 3, 4
2. Isi buku
a. Isi cerita
b. Pesan untuk pendidikan lingkungan
hidup
c. Bahasa yang digunakan
d. Tampilan gambar dan tulisan
e. Ketertarikan isi buku
5, 6, 7, 8, 9, 10,
11, 12, 13
3. Anatomi buku
a. Rancangan halaman
b. Tata letak
c. Jenis huruf
14, 15, 16, 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
diperoleh komentar terhadap kuesioner yang disebarkan. Adapun komentar
tersebut diperoleh dari komentar para ahli yang akan memberikan masukan
terhadap kelayakan buku cerita yang sudah disusun oleh peneliti. Jumlah item
pada kuesioner tersebut adalah 17 item. Data dianalisis sebagai dasar untuk
mengetahui kelayakan produk yang dihasilkan.
3.6.2 Teknik Analisis Data Kuantitatif
Data berupa skor dari penilaian oleh pakar dan guru kelas III SD, dan
siswa kelas III SD. Data yang dianalisis sebagai dasar dari hasil penilaian
kuesioner diubah menjadi data interval. Skala penilaian terhadap buku Cerita yang
dikembangkan yaitu sangat baik (5), baik (4), cukup baik (3), kurang baik (2) dan
sangat kurang baik (1). Skor yang sudah didapat kemudian dikonversikan menjadi
data kualitatif skala lima dengan acuan menurut Widoyoko (2009: 238) sebagai
berikut:
Tabel 3.6
Konversi Data Kuantitatif Ke Data Kualitatif Skala Lima
Interval Skor Rerata Skor Kategori
X > Xi + 1,80 Sbi >4,2 Sangat baik
Xi + 0,60 Sbi < X < Xi +
1,80 Sbi
3,4 – 4,2 Baik
Xi - 0,60 Sbi < X < Xi + 0,60
Sbi
2,6 – 3,4 Cukup baik
Xi + 1,80 Sbi < X < Xi –
0,60 Sbi
1.8 – 2,6 Kurang
X < Xi – 1,80 Sbi < 1,8 Sangat kurang
Keterangan:
Rerata ideal (Xi) :
(skor maksimal ideal+skor minimal ideal)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Simpangan baku ideal (SBi) :
(skor maksimal ideal-skor minimal ideal)
X : Skor aktual
Berdasarkan rumus konversi di atas perolehan data kualitatif dilakukan
dengan menerapkan rumus konversi sebagai berikut:
Diketahui :
Skor maksimal ideal : 5
Skor minimal ideal : 1
Rerata ideal (Xi) :
(5+1) = 3
Simpangan baku ideal (SBi) :
(5-1) = 4
Ditanyakan :
Skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat
kurang baik.
Jawaban :
Kategori sangat baik i 1,80 Bi
= X > 3 + (1,80 . 0,67)
= X > 3 + (1,2)
= X > 4,2
Kategori baik i 0, 0 Bi i 1,80 Bi
3 (0, 0 . 0, 7) 3 (1,80 . 0, 7)
3 (0,40) 3 (1,2)
3,40 4,2
Kategori cukup baik i - 0, 0 Bi i 0, 0 Bi
= 3 - (0, 0 . 0, 7) 3 (0, 0 . 0, 7)
= 3 – (0,40) 3 (0,40)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
2, 0 3,40
Kategori kurang baik i - 1,80 Bi i - 0,60SBi
= 3 - (1,80 . 0, 7) 3 - (0,60 . 0,67)
= 3 - (1,2) 3 - (0,40)
1,8 2, 0
Kategori sangat kurang baik = 𝑋 i – 1,80SBi
3 - (1,80 . 0,67)
3 - (1,2)
1,8
Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif
menjadi data kualitatif skala lima. Hasil dari penghitungan skor masing-masing
validasi yang dilakukan akan dicari rata-rata skor perolehannya, kemudian
dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dalam kategori tertentu
seperti yang tertera pada tabel kriteria skor skala lima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Kebutuhan
Langkah awal yang akan dilakukan oleh peneliti dalam melakukan
penelitian pengembangan buku cerita anak ini adalah melakukan analisis
kebutuhan. Analisis kebutuhan ini dilakukan oleh peneliti berdasarkan langkah-
langkah pengembangan buku cerita anak yang telah jelaskan pada bab III. Peneliti
melakukan analisis kebutuhan dengan cara wawancara. Wawancara dilakukan di
SD N Plaosan 1, yang beralamat Plaosan, Tlogoadi, Mlati, Sleman. Wawancara
ini digunakan untuk memastikan kebutuhan pada sekolah yang yang dipakai untuk
penelitian sehingga dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan
siswa.
Wawancara dilakukan kepada guru kelas III di SD N Plaosan 1. Guru
kelas III sebagai pihak yang mengalami langsung keadaan di lapangan. Guru kelas
III dapat mengamati langsung mengenai kebutuhan buku cerita anak berbasis
pendidikan lingkungan hidup.
4.1.1 Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan
Tabel 4.1
Rangkuman Hasil Wawancara Guru SD Kelas III
Daftar pertanyaan wawancara Rangkuman hasil wawancara
Sejauh mana kesulitan siswa dalam
pembelajaran membaca?
Masih ada sebagian siswa yang masih
mengeja dalam membaca. Beberapa
siswa juga masih ada yang belum dapat
memahami isi bacaan yang telah mereka
baca.
Kesulitan apa yang Bapak atau Ibu Dikarenakan masih ada beberapa siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
temui ketika mengajarkan kepada
siswa tentang pembelajaran
membaca?
yang masih mengeja dalam membaca
dan masih ada yang belum bisa
memahami isi bacaan, itu akan membuat
pembelajaran menjadi terhambat dan
membutuhkan waktu yang lebih dalam
menyelesaikan sebuah materi
pembelajaran.
Apakah pendidikan lingkungan
hidup sudah diimplementasikan
dalam pembelajaran di kelas?
Pendidikan lingkungan hidup sudah
diberikan disaat pembelajaran di kelas,
namun tidak terfokus pada pendidikan
lingkungan hidup semata dan hanya ada
di dalam beberapa mata pelajaran pokok.
Apakah pendidikan lingkungan
hidup perlu diajarkan kepada
siswa?
Dirasa sangat perlu, sebab siswa selalu
berinteraksi dengan lingkungan sekitar
mereka. Mereka perlu tahu cara
menggunakan, mencegah dan merawat
lingkungan.
Apakah Bapak atau Ibu merasa
bahan ajar sekarang yang
digunakan dalam pembelajaran
membaca perlu diperbaiki atau
disempurnakan?
Bahan ajar perlu diperbaiki agar siswa
tertarik dan tidak bosan mengikuti
pembelajaran.
Saran apa yang Bapak atau Ibu
berikan terkait dengan bahan ajar
pembelajaran membaca sekarang
ini?
Perlu vareasi media-media yang harus
digunakan untuk pembelajaran dan
dibuat semenarik mungkin agar siswa
menaruh minat disaat mengikuti
pembelajaran.
Bagaimana pendapat Bapak atau
Ibu apabila bahan ajar untuk
pembelajaran membaca juga
memuat pendidikan lingkungan
hidup?
Dirasa itu menarik, sebab selain siswa
mendapat pembelajaran membaca, siswa
juga mendapat pembelajaran mengenai
pendidikan lingkungan hidup.
Berdasarkan hasil wawancara survey kebutuhan tersebut, narasumber
menyatakan bahwa membutuhkan bahan ajar yang dapat menumbuhkan minat
siswa dalam membaca dan memuat pendidikan lingkungan hidup di dalamnya.
Pada umumnya buku pelajaran yang ditemui siswa adalah buku yang berisi teks
dengan sedikit ilustrasi gambar sehingga siswa merasa kurang menaruh minat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
untuk membacanya. Buku cerita bergambar yang dibuat sesuai dengan tuntutan
agar dapat membantu siswa dalam membaca, karena ilustrasi gambar yang
terdapat dalam buku cerita bergambar bisa menguatkan pemahaman siswa. Materi
yang terdapat dalam buku cerita bergambar adalah pendidikan lingkungan hidup.
Jadi, selain pembelajaran membaca, siswa juga sudah melakukan pembelajaran
lingkungan hidup.
4.2 Deskripsi Produk Awal
4.2.1 Sampul Buku Cerita
Sampul buku cerita anak dibuat dengan menggunakan Corel Draw X5..
Dalam sampul terdapat gambar siswa dan siswi dengan menggunakan seragam
SD yang sedang menyeberangi jembatan disaat hujan turun dan melihat sampah
yang berada di aliran sungai. Siswa dan siswi yang tampak pada sampul nampak
heran melihat sampah yang ada di aliran sungai. Sampul buku diberi judul yaitu
gara-gara sampah. Di bawah terdapat nama penulis yaitu “Benedictus Aditya
Kristianto”.
Gambar 4.1 Cover Buku Cerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
4.2.2 Bagian-bagian Buku Cerita
Buku cerita ini mempunyai enam bagian. Bagian-bagian tersebut adalah
kata pengantar, daftar isi, isi cerita, lembar refleksi, daftar pustaka, biodata
penulis. Berikut ini akan dijelaskan bagian-bagian buku cerita.
4.2.2.1 Kata Pengantar
Kata pengantar muncul satu kali di bagian awal buku cerita. Kata
pengantar ini berisi tentang bagaimana cara pembentukan karakter pada anak.
Selain itu juga berisi tentang acuan dalam pembuatan buku. Kata pengantar juga
berisi ajakan untuk menggunakan buku tersebut dan dapat bermanfaat bagi peserta
didik atau pembaca sebagai sarana penyampaian nilai-nilai karakter mengenai
penidikan lingkungan hidup.
4.2.2.2 Daftar Isi
Daftar isi berisi daftar atau urutan nomer yang ada pada buku. Daftar isi
pada buku cerita anak dibuat dengan sederhana karena buku ini ditujukan untuk
anak SD agar anak lebih mudah dalam memahami dan mencari halaman.
4.2.2.3 Isi Buku
Bagian dari isi buku cerita berbasis pendidikan lingkungan hidup,
memberikan informasi kepada anak cara menjaga dan mencegah kerusakan
lingkungan di sekitar. Dibantu dengan gambar yang menarik dengan ilustrasi yang
sesuai dengan cerita dan kata-kata yang mudah dipahami, diharapkan buku cerita
anak ini membuat anak lebih tertarik untuk memperhatikan lingkungan sekitar.
4.2.2.4 Refleksi
Pada bagian refleksi pada buku ini berupa beberapa pertanyaan tentang isi
dari buku cerita. Refleksi bertujuan memberikan umpan balik ataupun penguatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
materi bagi siswa yang telah mempelajari. Dari bagian refleksi tersebut, maka
dengan sendirinya anak dapat mengetahui informasi yang disampaikan melalui
buku tersebut.
4.2.2.5 Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisi sumber-sumber yang digunakan dalam buku cerita.
Sumber yang digunakan dalam menyusun isi buku cerita seperti buku, teks
bacaan, gambar, dan nilai-nilai yang dimunculkan pada buku cerita.
4.2.2.6 Biodata Penulis
Biodata penulis menceritakan isi riwayat dari penulis. Pada bagian ini
penulis akan menjabarkan beberapa riwayatnya seperti nama lengkap, alamat,
tentang keluarga, maupun jenjang pendidikan dari penulis.
4.3 Validasi Desain
Pada tahap awal, produk yang telah dibuat oleh peneliti selanjutnya akan
dilakukan validasi oleh pakar ahli. Validasi ini dimaksudkan untuk mengetahui
seberapa baik kualitas buku cerita yang telah dibuat oleh peneliti. Setelah melalui
tahap validasi yang dilakukan oleh pakar ahli, selanjutnya kualitas buku akan
dihitung menggunakan penyekoran skala lima menurut Widoyoko (2009: 238)
4.3.1 Data Validasi Pakar dan Revisi Produk
Pakar ahli yang memvalidasi buku cerita anak berbasis pendidikan
lingkungan hidup ini adalah Ibu KL. Produk buku cerita anak ini divalidasi pada
tanggal 25 Mei 2017. Aspek yang dinilai dari buku suplemen adalah (1) desain
dan pengorganisasian (2) kebahasaan dan isi, (3) tujuan dan pendekatan. Dari
validasi yang telah dilakukan didapatkan skor rata-rata 3,47 yang termasuk dalam
kategori yang “Baik”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel 4.2 Hasil Validasi Pakar
Validator Skor Kategori
KL 3,47 “Baik”
Kesimpulan 3,47 “Baik”
Berdasarkan validasi yang telah dilakukan, pakar memberikan masukan
untuk produk buku cerita anak yang berbasis pendidikan lingkungan hidup yang
telah dibuat oleh peneliti. Pakar ahli memberikan lima masukan yang dianggap
oleh pakar perlu diperbaiki pada buku cerita anak yang dibuat oleh peneliti.
Berikut adalah komentar dari pakar ahli 1) pada cover halaman depan, gambar
sampul pada buku seperti sedang kehilangan sesuatu tidak menunjukkan isi cerita,
2) untuk kata pengantar diperbaiki dan ditujukan untuk anak atau orang tua, 3)
untuk isi cerita ada beberapa penulisan kalimat cerita yang perlu di revisi pada
susunan kalimat, bahasa yang baku, tanda baca serta perubahan pada beberapa isi
cerita, 4) jumlah kalimat yang berada diisi cerita harus seimbang dan tidak
menumpuk di belakang, 5) beberapa cerita ada yang perlu dimodifikasi, 6) pada
lembar refleksi diberi tempat untuk menjawab.
Tabel 4.3 Komentar Pakar dan Revisi
No Komentar Pakar Revisi
1 pada cover halaman depan,
gambar sampul pada buku
seperti sedang kehilangan
sesuatu tidak menunjukkan isi
cerita.
Pada cover depan tepat di bawah
judul diberikan tulisan tambahan
yaitu “Pendidikan Lingkungan
Hidup Untuk Anak D” agar
memberikan gambaran tentang
isi buku cerita.
2 kata pengantar diperbaiki dan
ditujukan untuk anak atau
orang tua.
Susunan kata pada kata
pengantar diperbaiki dan di
tunjukkan pada pembaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
3 untuk isi cerita ada beberapa
penulisan kalimat cerita yang
perlu di revisi pada susunan
kalimat, bahasa yang baku,
dan tanda baca.
Membenahi menjadi susunan
kalimat yang lebih baku dan
memperbaiki tanda baca pada
beberapa kalimat.
4 jumlah kalimat yang berada
diisi cerita harus seimbang
dan tidak menumpuk di
belakang
Pada awal cerita diberitambahan
kata-kata dan diakhir cerita lebih
dipersingkat
5 beberapa cerita ada yang perlu
dimodifikasi
Pada awalnya isi cerita berada
disaat berangkat sekolah dan
diubah menjadi sepulang
sekolah.
6 Pada lembar refleksi belum
ada tempat untuk menjawab
Diberikan tembat untuk tempat
untuk menjawab pada bagian
refleksi.
Tabel 4.4 hasil dari Revisi Cover
No Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi
1
Pada bagian cover merupakan bagian yang paling menentukan keindahan
dari buku cerita tersebut. Revisi pertama pada cover dilakukan pada judul cerita.
Judul cerita tersebut belum menggambarkan isi dari sebuah cerita cerita. Karena
pada cover depan hanya bertuliskan “Gara-gara Sampah” dengan gambar dua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
seorang siswa SD sedang menunjuk sesuatu yang berada dialiran sungai, sehingga
tidak ada gambaran bahwa isi cerita tersebut ada sangkut pautnya dengan
pendidikan lingkungan hidup untuk anak SD, karena siswa bisa mengira bahawa
isi dari cerita tersebut tentang seorang siswa yang sedang kehilangan suatu benda
dialiran sungai. Bagian belakang cover juga terlihat kurang menarik karena hanya
polos dan tidak ada apa-apa.
Maka revisi pada cover tersebut dilakukan dengan penambahan kalimat di
bawah gambar siswa D dengan kalimat “Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk
Anak D”. ehingga siswa D tau bahwa isi cerita tersebut ada mengenai
pendidikan lingkungan hidup. Pada bagian belakang cover diberi sedikit isi
gambaran pada buku cerita tersebut agar lebih menarik minat pembaca.
Tabel 4.5 hasil dari Revisi Kata Pengantar
No Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
pada gambar di atas masih terjadi kesalahan pada penulisan kata
pengantar. Pada gambar sebelah kiri terlihat bahwa kata pengantar ditunjukkan
kepada siapa, apakah orang tua atau kepada anak langsung. Kalimat yang perlu
direvisi adalah pada bagian paragraf terakhir yang semula ditujukan kepada orang
tua maupun guru. Setelah direvisi kata pengantar tersebut bisa langsung diberikan
kepada anak maupun orang tua dan guru yang berisikan ajakan untuk membaca
buku cerita bergambar tersebut. Pada bagian kata “selamat membaca” yang
semula di pinggir kanan bagian bawah juga direvisi menjadi di tengah bagian
bawah.
Tabel 4.6 hasil dari Revisi Halaman 1
No Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi
3
Pada gambar di atas terjadi penambahan kalimat, pada gambar sebelah kiri
hanya 2 alenia dan setelah direvisi pada gambar sebelah kanan menjadi 3 alenia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Itu disebabkan agar keseluruhan isi cerita seimbang dan tidak menumpuk semua
di belakang.
Tabel 4.8 hasil dari Revisi Halaman 12
No Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi
4
Pada gambar di atas terjadi perubahan cerita. Sebelum direvisi pada
gambar sebelah kiri cerita pada saat ke dua orang anak SD sedang berjalan
menuju kesekolah. Setelah direvisi pada gambar sebelah kanan diubah menjadi ke
dua orang anak SD sedang berjalan menuju rumah. Itu disebabkan karena kondisi
berangkat sekolah kemungkinan anak tidak mau membersihkan sampah karena
waktu yang tidak cukup karena ingin pergi ke sekolah, sedangkan sepulang
sekolah anak akan memiliki banyak waktu dan mau untuk membersihkan sampah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 4.7 hasil dari Revisi Halaman 14
No Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi
5
Pada gambara di atas terjadi kesalahan, pada gambar sebelah kiri gambar
pada kondisi tidak hujan dan setelah direvisi gambar menjadi hujan. Itu
disebabkan agar gambar konsisten dengan gambar-gambar sebelumnya pada
kondisi hujan dan setelahnya juga pada kondisi hujan. Pada gambar di atas terjadi
perubahan cerita. Setelah direvisi kedua siswa SD tersebut membersihkan sampah
dengan hujan-hujan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel 4.9 hasil dari Revisi Halaman 19
Pada gambar di atas terjadi pengurangan kalimat percakapan pada cerita,
pada gambar sebelah kiri terlalu banyak kata yang digunakan sebab apabila
banyak tulisan yang menumpuk di belakang anak akan merasa jenuh dan
kelelahan. Pada gambar sebelah kanan dan setelah direvisi terjadi penyingkatan
tulisan dengan mebuang kata-kata yang sekiranya tidak dibutuhkan agar anak
tidak kelelahan disaat membaca pada bagian akhir dalam cerita tersebut.
No Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel 4.10 hasil dari Revisi Lembar Refleksi
Pada gambar di atas ada perubahan pada lembar refleksi anak. Pada gambar
sebelah kiri dan sebelum direvisi belum ada tempat untuk menjawab dari
pertanyaan refleksi tersebut. pada gambar sebelah kanan dan sesudah direvisi
terjadi penambahan tempat dengan menambah titik-titik tepat dibawah pertanyaan
untuk menjawab pertanyaan dari lembar refleksi tersebut.
4.3.2 Data Validasi Guru SD Kelas III dan Revisi Produk
Pada validasi yang dilakukan oleh guru, peneliti memilih Ibu Dasimi. Ibu
Dasimi merupakan guru kelas 3 di SDN Nglengking, Minggir, Selman,
Yogyakarta. Validasi yang dilakukan oleh Ibu Dasimi ini berlangsung pada 19
Mei 2017. Ibu Dasimi selaku validator memberikan penilaian dengan baik.
Sebagai Validator ibu Dasimi juga memberikan komentar terkait buku
cerita berbasisi pendidikan lingkungan hidup. Akan tetapi komentar dari beliau
No Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
tidak banyak, hanya mengomentari beberapa hal untuk memperbaiki buku cerita
tersebut, antara lain tentang sampul pada buku cerita tersebut, menurut beliau
sampul buku cerita tersebut belum memberikan gambaran isi cerita, dan pada
akhirnya beliau menyarankan ada tulisan pendidikan lingkungan hidup untuk
memberikan gambaran sedikit tentang isi buku cerita pada judul tersebut.
Komentar lain yang berguna untuk perbaikan buku adalah pada sampul bagian
belakang, beliau menyarankan agar diberi gambaran isi buku cerita agar siswa
lebih tertarik untuk membaca buku tersebut. “ ecara keseluruhan buku sudah
bagus”, ujar ibu Dasimi. Secara singkat 3 komentar yang diberikan oleh ibu
Dasimi sama dengan komentar yang diberikan oleh pakar ahli.
Tabel 4.11 Hasil Validasi Guru
Validator Skor Kategori
DC 3.71 “Baik”
Kesimpulan 3.71 “Baik”
Tabel 4.12 Komentar Guru Kelas III SD dan Revisi
No Komentar Pakar Revisi
1 Pada sampul buku cerita
tersebut belum mewakili
keseluruhan isi cerita
tersebut.
Buku cerita anak diberi tulisan
“Pendidikan Lingkungan
Hidup Untuk Anak SD” di
bawah gambar dua orang
siswa.
2 Pada sampul bagian
belakang diberi gambaran isi
buku cerita daripada polos.
Pada sampul bagian belakang
diberi tulisan gambaran isi
buku cerita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
4.3.2.1 Revisi Yang Dilakukan Peneliti
Tabel 4.13 hasil dari Revisi Cover
No Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi
1
Pada bagian cover merupakan bagian yang paling menentukan keindahan
dari buku cerita tersebut. Revisi pertama pada cover dilakukan pada judul cerita.
Judul cerita tersebut belum menggambarkan isi dari sebuah cerita cerita. Karena
pada cover depan hanya bertuliskan “Gara-gara Sampah” dengan gambar dua
seorang siswa SD sedang menunjuk sesuatu yang berada dialiran sungai, sehingga
tidak ada gambaran bahwa isi cerita tersebut ada sangkut pautnya dengan
pendidikan lingkungan hidup untuk anak SD, pada bagian belakang cover juga
terlihat kurang menarik karena hanya polos.
Maka revisi pada cover tersebut dilakukan dengan penambahan kalimat di
bawah gambar siswa D dengan kalimat “Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk
Anak D”. ehingga siswa D tahu bahwa isi cerita tersebut ada mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
pendidikan lingkungan hidup. Pada bagian belakang cover diberi sedikit isi
gambaran pada buku cerita tersebut agar lebih menarik minat pembaca.
4.4 Data Validasi Uji Coba Lapangan dan Revisi Produk
Setelah melewati tahap validasi oleh pakar ahli, guru kelas, dan satu siswa
maka peneliti melakukan uji coba lapangan. Uji coba lapangan dilakukan kepada
siswa kelas III SD N Plaosan 1, Plaosan, Tlogoadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta
pada tanggal 3 juni 2017. Uji coba dilakukan kepada 6 siswa sebanyak satu kali.
Pada saat berlangsungnya tahap uji coba di lapangan, pertama yang
dilakukan oleh peneliti adalah meminta ijin untuk melakukan uji coba produk di
SD tersebut kepada Kepala Sekolah dan guru kelas. Pada saat uji coba kepada 6
siswa, peneliti membagi menjadi dua-dua sehingga saat peneliti membimbing para
siswa dalam mengisi angket validasi lebih kondusif. Ada pun langkah-langkah
peneliti saat membimbing siswa kelas III yaitu langkah pertama yang dilakukan
peneliti adalah memberikan pengarahan terlebih dahulu dalam mengisi angket
validasi tersebut. Lalu, peneliti mengajak siswa untuk membaca buku cerita
tersebut. Saat mereka membuka buku cerita tersebut, terlihat dengan wajah yang
serius ke enam siswa membaca buku cerita tersebut. Setelah siswa selesai
membaca, siswa diminta oleh peneliti memberikan penilaian terhadap produk
buku cerita tersebut. Penilaian dari siswa berupa skor antara 1-5 yang
dimaksudkan kedalam kategori kurang baik sampai sangat baik. Setelah semua
siswa mengerti dan mengisi angket tersebut maka peneliti dapat menyimpulkan
kualitas produk buku cerita anak berbasis pendidikan lingkungan hidup.
Hasil uji coba lapangan yang dilakukan kepada 6 siswa kelas III SDN
Plaosan 1 maka diketahui.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Tabel 4.14 Rekapitulasi Hasil Kuisioner Siswa
Setelah mengetahui hasil validasi dari satu dosen ahli, satu guru kelas III,
dan satu siswa kelas III mengenai buku cerita bergambar berbasis pendidikan
lingkungan hidup, maka dapat dihitung skor rata-rata dari semua validator.
Berikut merupakan hasil dari rekapitulasi dari ketiga validator disajikan dalam
bentuk tabel.
Tabel 4.15 Hasil Rekapitulasi Validator
Validator Rerata Kategori
Dosen Ahli 3,47 Baik
Guru Kelas III 3,71 Baik
Rata-rata 3,59 Baik
No.
siswa
Nomor Kuisioner Total Rata-
rata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 5 4 5 4 5 4 3 5 4 5 5 49 4.45
2 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 54 4.9
3 5 4 5 3 4 3 3 5 3 4 5 45 4.09
4 3 3 5 4 3 3 3 4 4 5 4 41 3.83
5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 51 4.63
6 3 4 5 3 3 5 4 3 4 4 5 43 3.9
Rata-rata Total 4.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Berdasarkan hasil rekapitulasi validator di atas disimpulkan bahwa buku
cerita bergambar memperoleh skor rata-rata sebesar 3,78 dengan kategori “baik”.
Hal tersebut ditunjukkan dengan judul buku cerita bergambar mewakili
keseluruhan isi cerita, judul buku cerita bergambar menarik minat siswa untuk
membaca, judul cover buku membawa pesan yang akan disampaikan, serta warna
cover buku cerita menarik minat siswa untuk membaca lebih lanjut. Kemudian isi
cerita mudah dipahami oleh siswa kelas rendah, memberikan pembelajaran nilai-
nilai pendidikan lingkungan hidup berkaitan dengan kegiatan sehari-hari, isi buku
cerita menggunaan bahasa yang sederhana sehingga mudah dibaca dan dipahami
siswa kelas rendah, isi buku cerita memiliki gambar dan teks yang saling
berhubungan dan lebih seimbang antara gambar dengan teks, ilustrasi buku cerita
memperjelas latar, rangkaian cerita penjiwaan dan karakter, gaya dan ketepatan
bahasa cocok untuk siswa kelas rendah, serta isi buku berhasil memikat siswa
untuk terus mengikuti jalannya cerita. Rancangan halaman buku tertata dengan
baik, pemilihan jenis huruf menarik perhatian siswa, jenis huruf pada buku cerita
memiliki tingkat mudah dibaca yang baik bagi siswa, tata letak/ sistematika
penulisan tidak terlalu sempit memudahkan siswa untuk membaca.
Tabel 4.16 Komentar Subjek Penelitian dan Revisi
No Komentar Siswa Kelas III SDN Plaosan 1 Revisi
1 Buku cerita gara-gara sampah sudah bagus. Tidak ada revisi
2 Buku cerita gara-gara sampah sampulnya
menarik.
Tidak ada revisi
3 Huruf yang ada di isi buku cerita sudah
baik.
Tidak ada revisi
4 Gambar pada buku cerita sudah bagus dan
menarik.
Tidak ada revisi
5 Ukuran dan jenis huruf buku cerita mudah
dibaca.
Tidak ada revisi
6 Isi cerita mudah dipahami. Tidak ada revisi
7 Buku cerita bergambar gara-gara sampah Tidak ada revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
mengajarkan tetntang pendidikan
lingkungan hidup.
8 Buku cerita mudah dibaca siswa Tidak ada revisi
9 Buku gara-gara sampah menarik Tidak ada revisi
10 Buku cerita bergambar memang sangat
menarik, dapat mempermudah siswa dalam
mempelajari pendidikan lingkungan hidup
anak SD
Tidak ada revisi
11 Buku cerita gara-gara sampah mengajarkan
tentang tidak membuang sampah di aliran
sungai.
Tidak ada revisi
Berdasarkan komentar dan saran di atas dari siswa kelas III SD tersebut,
peneliti tidak melakukan revisi terhadap buku cerita anak berbasis pendidikan
lingkungan hidup yang berjudul “Gara-gara Sampah” karena tidak ada komentar
dari siswa yang merasa ada kesalahan maupun perbaikan pada buku cerita anak
berbasis pendidikan lingkungan hidup.
4.5 Kajian Produk Akhir
Pada produk akhir ini diperoleh berdasarkan masukan, saran dan komentar
dari pakar ahli KL dan guru kelas III SD, dan enam siswa kelas III di SDN
Plaosan 1, Tlogoadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta. Pada saat produk awal dibuat
oleh peneliti, selanjutnya direvisi sehingga dapat menghasilkan produk akhir yang
lebih baik. Produk akhir yang dihasilkan berupa buku cerita anak berbasis
pendidikan lingkungan hidup untuk kelas rendah khususnya untuk kelas III. Buku
cerita bergambar tersebut dicetak menggunakan kertas ivory 230 untuk cover,
sedangkan isi buku cerita mengunakan art paper 150, buku cerita tersebut
berukuran A5 dengan dominasi warna abu-abu.
4.5.1 Sampul Buku Cerita
Buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungsn hidup yang
berjudul Gara-gara Sampah memiliki sampul yang berdominasi warna abu-abu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
dengan cover bergambar dua seorang anak sedang berjalan melintasi sungai dan
melihat sampah yang berada di aliran sungai. Mengapa diambil gambar tersebut?
agar siswa rasa ingin tau terhadap isi cerita tersebut semakin tinggi. Gambar
tersebut juga diambil pada isi buku cerita halaman dua belas. Terdapat tulisan di
bawah gambar anak “Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk Anak D” agar
memberikan sedikit gambaran mengenai isi buku cerita tersebut. Pada bagian
belakang cover ada sinopsis pada buku cerita tersebut. sinopsis tersebut
bertuliskan
“pada saat pulang sekolah Toro dan Tari berjalan melintasi sungai dengan
menggunakan payung, karena pada saat itu hujan turun. Mereka melihat
tumpukan sampah yang menyumbat aliran sungai. Mereka berencana untuk
membersihkan ampah yang berada di aliran sungai. Apa yang Toro dan Tari
ketika melihat tumpukan sampah di aliran sungai? Pelajaran apa yang mereka
dapatkan dari kejadian itu?”
Sinopsis tersebut dibuat agar siswa memiliki rasa ingin tau terhadap isi
cerita yang berada di dalamnya, dan bertanya-tanya sebenarnya apa yang Toro
dan Tari lakukan saat melihat sampah di aliran sungai? Terdapat nama penulis
yaitu “Benedictus Aditya Kristianto” di bawah bagian tengah cover berwarna abu-
abu dengan garis hitam yang lebih tajam untuk menegaskan sebuah tulisan sama
halnya dengan Judul cerita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Gambar 4.2 Cover Buku Suplemen Hasil Revisi
4.5.2 Bagian-bagian Buku Cerita
4.5.2.1 Kata Pengantar
Pada bagian ini ada revisi, yaitu perubahan pada paragraph terakhir yang
bertujuan untuk menarik minat pembaca untuk lebih dalam lagi melihat dan
membaca buku cerita. Pada bagian ini huruf yang digunakan berjenis comic sans
MS. Dengan kata “selamat membaca” dibagian akhir dari kata pengantar tersebut.
pada kata pengantar ditujukan kepada pembaca maupun itu orang tua, guru
maupun anak.
4.5.2.2 Daftar Isi
Bagian daftar isi ini penting juga dalam pembuatan buku. Agar pembaca
dapat langsung mengetahui halam berapa yang akan mereka buka. Daftar isi tidak
ada revisi karena sudah memenuhi syarat sebagai buku cerita bergambar untuk
anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
4.5.2.3 Isi Buku Cerita
Bagian isi buku cerita ini mengalami beberapa perubahan. (1), peneliti
menambah beberapa kata pada bagian awal cerita agar lebih seimbang dalam
pembagian kata pada buku cerita (2) peneliti mengganti alur cerita yang semula
anak pada kondisi berangkat sekolah menjadi sepulang sekolah pada halaman 12,
(3) peneliti mengganti beberapa kata untuk merubah cerita yang semula
menggunakan payung menjadi melipat payung dan hujan-hujan pada halaman 14
(4) Peneliti mengubah beberapa gambar yang kurang konsiten dengan alur cerita
pada halaman 14 (5) peneliti mempersingkat kalimat dengan menghilangkan
beberapa kata yang dirasa tidak perlu agar lebih seimbang pada halaman18.
4.5.2.4 Refleksi
Bagian refleksi ada sedikit revisi yaitu menambah ruang untuk menjawab
pertanyaan yang tersedia, selebihnya tidak ada revisi. Refleksi berisikan
pertanyaan-pertanyaan mengenai isi dari buku cerita tersebut. agar siswa
mempunyai timbal balik dan memberikan penguatan pada siswa mengenai isi dari
buku cerita tersebut.
4.5.2.5 Daftar Pustaka
Pada bagian ini tidak ada revisi. Daftar pustaka berisi tentang sumber-
sumber yang digunakan dalam buku cerita. Sumber yang digunakan dalam
menyusun isi buku cerita seperti buku, teks bacaan, dan beberapa sumber berupa
gambar.
4.5.2.6 Tentang Penulis
Pada bagian ini peneliti tidak ada revisi. Tentang penulis ini berisi tentang
biografi penulis dari nama penulis, tempat tanggal lahir penulis, tentang keluarga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
sampai pendidikan penulis. Terdapat foto penulis untuk melengkapi biografi
tersebut.
Setelah melakukan validasi yang dilakukan pada bulan Mei 2017, peneliti
kemudian merekap. Rekapitulasi ini merupakan hasil dari validasi pakar ahli KL,
guru kelas III SD, dan enam siswa SD kelas III. Berikut ini adalah hasil
rekapitulasi.
Tabel 4.17 Rekapitulasi Skor Hasil Validasi dan Uji Coba Lapangan
4.6 Pembahasan
4.6.1 Pengembangan Buku Cerita Anak Berbasis Pendidikan Lingkungan
Hidup Untuk Pembelajaran Membaca Siswa Kelas Bawah
Hasil dari penelitian pengembangan buku cerita bergambar ini
menggunakan prosedur sepuluh langkah Sugiyono, akan tetapi menjadi enam
langkah. Hal ini dikarenakan Sugiyono memperbolehkan penelitian dan
pengembangan disederhanakan. Enam langkah tersebut yaitu 1. Potensi dan
masalah, 2. Pengumpulan data, 3. Desain produk, 4. Validasi desain, 5. Revisi
desain, 6. Ujicoba produk. Langkah pertama yang dilakukan oleh peneliti adalah
melakukan analisis kebutuhan yaitu dengan cara melakukan wawancara kepada
guru kelas III. Guru mengatakan masih banyak buku cerita yang berisikan teks
NO Validator Buku Suplemen
Skor Kategori
1 Pakar Ahli 3,47 “Baik”
2 Guru Kelas III SD 3,71 “Baik”
3 6 Siswa Kelas III SD 4,3 “Sangat Baik”
Jumlah 11,48
Rerata (Jumlah total: Responden) 3,82
Kategori “Baik”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
narasi dan sedikit dengan gambar ilustrasi. Guru menambahkan bahwa buku
pendidikan lingkungan hidup kurang terfokuskan pada lingkungan hidup dan
hanya diselipkan pada beberapa buku mata pelajaran tertentu.
Penelitian pengembangan ini disusun sebagai buku pengayaan agar siswa
dapat mempelajari pendidikan lingkungan hidup di sekitarnya dan dipergunakan
untuk pembelajaran membaca siswa. Buku pendidikan lingkungan hidup ini
mengacu pada perkembangan sikap dan pengetahuan siswa terhadap lingkungan
siswa itu sendiri.
Perwujudan fisik dari buku cerita bergambar yang menarik menurut guru
adalah buku cerita memiliki gambar yang menarik, gambar dengan warna yang
terang, jenis dan ukuran huruf sesuai, serta cerita narasi sesuai dengan gambar.
Produk buku cerita bergambar ini di kembangkan sesuai dengan kebutuhan siswa,
untuk membantu dalam proses pembelajaran membaca dan pengetahuan tentang
lingkungan hidup. Maka, buku cerita bergambar ini disusun untuk membantu para
siswa dalam mengenali lingkungannya serta menjaga dan merawatnya. Kesadaran
akan mengenali lingkungan serta merawat lingkungan mereka. Melalui buku
tersebut, mengajarkan anak agar sejak dini terbiasa menjaga dan merawat
lingkungan.
4.6.2 Kualitas Penggunaan Buku Cerita Anak Berbasis Pendidikan
Lingkungan Hidup Untuk Pembelajaran Membaca Siswa Kelas
Bawah
Berdasarkan hasil penelitian, buku cerita bergambar berbasisi pendidikan
lingkungan hidup ini layak untuk digunakan. Hal ini nampak pada validasi yang
telah dilakukan oleh pakar ahli sebesar 3,47 yang masuk dalam kategori “Baik”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Sedangkan validasi guru SD kelas III sebesar 3,71 yang masuk dalam kategori
“Baik”. Lalu validasi subjek uji coba produk sebesar 4,3 yang masuk dalam
kategori “Sangat Baik”. Hasil rata-rata seluruh validasi yaitu 3,82 dengan kategori
“Baik”.
Penelitian pengembangan ini disusun berawal dari rasa prihatin Negara
Indonesia ini akan bencana banjir yang diakibatkan oleh sampah yang sering
dibuang oleh masyarakat di aliran sungai. Tahap pertama produk ini diawali
dengan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan melakukan
wawancara terhadap guru kelas III di SDN Plaosan 1, Mlati. Pada saat melakukan
wawancara ada beberapa pernyataan guru mengenai pendidikan lingkungan hidup,
Menurut guru, media yang menarik bagi siswa adalah buku cerita bergambar yang
mempunyai ilustrasi yang menarik, penuh dengan warna, dan dengan penyajian
materi tanpa menghilangkan bobot materi tersebut. Oleh karena itu peneliti
terdorong melakukan penelitian pengembangan buku cerita bergambar berbasis
pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa SD kelas
bawah.
Walaupun siswa sudah mendapatkan buku pelajaran dari sekolah, namun
buku cerita bergambar yang dikembangkan oleh peneliti ini tidak kalah penting
dan layak dalam mendukung proses pembelajaran siswa, karena buku ini bisa
digunakan sebagai buku pengayaan. Buku cerita bergambar ini dikembangkan
sebagai buku pengayaan bagi siswa, karena dalam akhir pada buku cerita terdapat
pertanyaan reflektif yang bisa diisi oleh siswa sebagai penguatan dalam
mendalami isi bacaan pada buku cerita. Buku cerita bergambar ini dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
membantu siswa dalam mengetahui materi pendidikan lingkungan hidup dan
pembelajaran membaca secara aktif dan mandiri.
Buku cerita bergambar yang dikembangkan peneliti dapat membantu guru
maupun orang tua dalam menyediakan media bagi anak untuk pembelajaran
membaca sekaligus pendidikan lingkungan hidup. Membaca merupakan satu dari
empat kemampuan bahasa pokok, dan merupakan satu bagian atau komponen dari
komunikasi tulisan (Tampubolon, 1987:5). Manusia tidak dapat dipisahkan
dengan lingkungan, karena kehidupan manusia sendiri terjadi di lingkungan.
Dengan adanya hubungan manusia dengan alam, maka dapat dipastikan bahwa
kondisi alam sangat dipengaruhi oleh perilaku manusia (Hamzah, 2013: 1).
Dengan adanya media yang membahas tentang pendidikan lingkungan hidup akan
membuat anak menjadi tahu apa yang seharusnya dilakukan untuk mencegah dan
merawat lingkungan di sekitarnya.
Peneliti mendapatkan respon positif baik dari guru maupun siswa ketika
melakukan penelitian ini. menurut guru kelas III, sampai saat ini belum menemui
buku cerita bergambar yang dikhususkan untuk mempelajari lingkungan hidup
sekaligus digunakan untuk pembelajaran membaca bagi anak. Sudjana dan Rivai
(1990: 2), mengatakan bahwa dengan penggunaan media belajar lebih menarik
perhatian siswa sehingga menumbuhkan motivasi belajar. Antusias siswa terlihat
ketika siswa diminta untuk melakukan uji terbatas. Siswa bersebut untuk
diikutkan, sedangkan peneliti hanya membatasi siswa sebanyak 6 siswa.
Hasil dari penelitian pengembangan menunjukkan bahwa buku cerita
bergambar yang dikembangkan oleh peneliti mendapat respon positif dari guru
dan siswa. Hal ini terlihat dari hasil penilaian yang dilakukan oleh pakar, guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
kelas III SD, dan siswa sebagai subjek uji coba. Validasi ini dapat dilihat dari
indikator (1) desain dan pengorganisasian, (2) kebahasaan dan isi, (3) tujuan dan
pendekatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengambangan buku cerita bergambar
berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas
III SD N Plaosan 1 dapat disimpulkan sebagai berikut;
1. Pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan
hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas III SD N Plaosan 1
dilakukan melalui prosedur penelitian R&D Sugiyono dengan
menggunakan enam langkah pengembangan, antara lain (1) Potensi dan
Masalah, (2) Pengumpulan Data, (3) Desain Produk, (4) Validasi
Desain, (5) Revisi Desain (6) Ujicoba Produk.
2. Buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk
pembelajaran membaca ssiswa kelas III SD N Plaosan 1 telah melalui
tahap-tahap pengembangan salah satunya tahap validasi. Validasi ini
dilakukan oleh satu pakar ahli, yaitu dosen, satu guru kelas III, dan satu
siswa kelas III. Dari hasil validasi dosen ahli diperoleh skor 3,47
dengan kategori “baik”, dan ada beberapa revisi dari pakar ahli.
Selanjutnya menurut guru kelas III buku cerita bergambar sudah baik,
dan masuk dalam kriteria baik dengan skor 3,71. Hasil kelayakan uji
coba terbatas yang dilakukan kepada 6 siswa mendapatkan skor rata-
rata 4,3 yang dapat dikategorikan “ angat Baik”. ehingga
pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas bawah dinyatakan
layak digunakan.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian pengembangan ini mempunyai beberapa keterbatasan, antara lain:
1. Uji coba produk kurang maksimal karena diujikan menjelang ujian
sekolah.
2. Data yang diperoleh terbatas karena hanya dilakukan dengan salah
satu guru dan beberapa siswa kelas III SD.
3. Pengembangan produk hanya sampai pada tahap uji coba produk
dikarenakan keterbatasan waktu dan biaya.
5.3 Saran
Dalam pelaksanaan penelitian pengembangan ini peneliti memberikan
beberapa saran. Adapun saran sebagai berikut:
1. Saat melakukan uji coba sebaiknya dilakukan sebelum ujian sekolah.
2. Wawancara sebaiknya dilakukan pada beberapa guru dan beberapa
siswa kelas bawah, sebaiknya lebih dari tiga guru dan mencakup siswa
kelas bawah dan bukan hanya siswa kelas III. Agar data tidak terbatas
dan dapat memperoleh hasil sesuai dengan kebutuhan siswa dan data
yang diperoleh lebih mendalam dan luas.
3. Untuk tindak lanjut peneliti, sebaiknya jika peneliti tidak hanya
berhenti pada uji coba produk tetapi sampai pada tahap produksi
masal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, A. 2010, Media Pembelajaran. Jakarta; Rajawali Pers.
Arsyad, A. 2009. Media pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Faizah, D. U, dkk. 2016. Panduan gerakan literasi sekolah di Sekolah Dasar.
Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Hamalik, O. 1994. Media Pendidikan. Bandung: Alumni.
Hamzah, S. 2013. Pendidikan lingkungan. Sekelumit wawasan pengantar.
Bandung: PT Refika Aditama.
Haryadi dan Zamzani. 1996. Peningkatan keterampilan berbahasa indonesia.
Jakarta: Depdikbud.
Keraf, S. 2002. Etika lingkungan. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Lukens, R. J. 2003. A Critical Hand Book Of Children’s Literature. New York:
Longman.
McElmeel, S. L. 2002. Character Educatio: A Book guide for teacher, librarians,
and parent. United States; Teacher Ideas Press
Mitcheel, D. 2003. Children’s Literature: Animation To The World. USA: Allyn
& Bacon.
Nugiyantoro, B. 2005. Satra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Nurhayati, P. dkk. 2009. Pembelajaran membaca. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
Rahim, F. 2007. Pengajaran membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Rosyida, D. 2010. Media Pembelajaran (Sebuah Pendekatan Baru). Jakarta:
Gaung Persada.
Smaldino, S. E. 2011. Instructional technologi & media for learning: teknologi
pembelajaran dan media untuk belajar. Jakarta: Kencana.
Setyosari, P. 2010. Metode penelitian pendidikan dan pengembangan. Jakarta:
Kencana.
Setyosari, P. 2013. Metode penelitian pendidikan dan pengembangan. Jakarta:
Kencana.
Sudjana, Nana dan Rivai. 1990. Media pengajaran. Bandung: Sinar Baru Offset.
Sugiyono. 2010. Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2011. Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: PT. Pustaka
Intan Madani.
Tampubolon, D. P.1987. Kemampuan membaca: teknik membaca efektif dan
efisien. Bandung: Angkasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Tarigan, H. G. 1987. Membaca sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung:
Angkasa.
Widoyoko, E.P. 2009. Evaluasi program pembelajaran panduan praktis bagi
pendidik dan calon pendidik. Yogykarta: Pustaka Pelajar.
Referensi Online
https://www.gdrc.org/uem/ee/tbilisi.html (diakses tanggal 12 September 2016).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Lampiran 1
Surat Penelitian dari Universitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Lampiran 2
Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari Sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Lampiran 3
Instrumen Kuesioner Uji Validasi untuk Para Ahli
No Aspek yang Dinilai Skor Komentar
1 2 3 4 5
A. Cover buku
1. Judul buku cerita mewakili
keseluruhan isi cerita.
2. Judul buku cerita menarik minat
siswa untuk membaca lebih lanjut.
3. Judul cover buku membawa pesan
yang akan disampaikan.
4.
Warna cover buku cerita menarik
minat siswa untuk membaca lebih
lanjut.
B. Isi buku cerita
5. Isi cerita mudah dipahami oleh
siswa kelas III.
6.
Isi buku cerita memberikan
pembelajaran nilai-nilai
pendidikan lingkungan hidup
berkaitan dengan kegiatan sehari-
hari.
7.
Isi buku cerita menggunakan
bahasa yang sederhana sehingga
mudah dibaca dan dipahami siswa
kelas III
8. Isi buku cerita memiliki gambar
dan teks yang saling berhubungan.
9. Tampilan buku lebih dominan
gambar dibandingkan teks.
10. Gambar buku cerita jelas dan
mudah dibedakan.
11.
Ilustrasi buku cerita memperjelas
latar, rangkaian cerita, penjiwaan
dan karakter.
12. Gaya dan ketepatan bahasa cocok
untuk siswa kelas III.
13. Isi buku berhasil memikat siswa
untuk terus mengikuti jalan cerita.
C. Anatomi buku
14. Rancangan halaman buku tertata
dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
15. Pemilihan jenis huruf menarik
perhatian siswa.
16.
Jenis huruf pada buku cerita
memiliki tingkat mudah dibaca
yang baik bagi siswa.
17.
Tata letak/sistematika penulisan
tidak terlalu sempit memudahkan
siswa untuk membaca.
Total Skor
Rata-rata skor
Keterangan:
Skor 1: Sangat kurang baik
Skor 2: Kurang baik
Skor 3: Cukup baik
Skor 4: Baik
Skor 5: Sangat baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Lampiran 4
Hasil Validasi Pakar Ahli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Lampiran 5
Hasil Validasi Guru Kelas III
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Lampiran 6
Hasil Uji Coba Siswa Kelas III
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran 7
Hasil Dokumentasi Uji Coba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Lampiran 8
Buku Cerita Bergambar (terpisah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related