pengaruh sistem informasi dan pemanfaatan
Post on 16-Oct-2021
7 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH SISTEM INFORMASI DAN PEMANFAATAN
E-COMMERCE TERHADAP KINERJA USAHA KECIL
MENENGAH (UKM) DI KOTA MAKASSAR
SKRIPSI
Oleh
PUTRI ADIKA LESTARI
105731114016
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2020
ii
PENGARUH SISTEM INFORMASI DAN PEMANFAATAN
E-COMMERCE TERHADAP KINERJA USAHA KECIL
MENENGAH (UKM) DI KOTA MAKASSAR
SKRIPSI
Oleh
PUTRI ADIKA LESTARI
105731114016
Diajukan sebagai salah satu syarat dalam rangka menyelesaikan Studi
Program Studi Strata 1 Jurusan Akuntansi
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2020
iii
PERSEMBAHAN
Karya Ilmiah ini ku persembahkan untuk :
1. Kedua orangtua tercinta, Mama saya Nurismi dan Ayah saya Mat
Amsir Alam. Terimakasih untuk segala cinta dan kasih sayangnya,
serta dukungan dan doa yang tiada henti-hentinya.
2. Dosen-dosenku, terutama dosen pembimbing yang tak kenal lelah
membimbing, mengarahkan dan memotivasi saya.
MOTTO HIDUP
“Sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan”
“Be thankful for what you have; then you will have enough.
. If you concentrate on what you don’t have, you will never, ever have
enough.”
iv
v
vi
vii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat
dan salam tak lupa pula penulis kirimkan kepada baginda Rasulullah Muhammad
SAW berserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat
yang tiada ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Sistem
Informasi dan Pemanfaatan E-Commerce terhadap Kinerja Usaha Kecil
Menengah (UKM) di Kota Makassar”.
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapkan terima kasih
kepada orangtua penulis Ayah Mat Amsir Alam dan Ibu Nurismi yang senantiasa
memberi dukungan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus tanpa
pamrih. Dan seluruh keluarga besar atas segala dukungan dan doa restu yang
telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa
yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang
kehidupan di dunia dan di akhirat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula
penghargaan yang setiinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan
dengan hormat kepada :
viii
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag, selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Ismail Rasullong, SE., MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE., M.Si.Ak.CA.CSP, selaku Ketua Program
Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Ibu Dr. Muchriana Muchran, SE., M.Si. Ak. CA, selaku Pembimbing I yang
senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis,
sehingga Skripsi ini dapat selesai dengan baik.
5. Ibu Endang Winarsih, SE., M.Ak, selaku Pembimbing II yang telah berkenan
membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.
6. Bapak/Ibu dam asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya
kepada penulis selama mengikuti kuliah.
7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
8. Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar dan seluruh staf yang telah
bersedia memberikan data dan membantu dalam proses penyusunan Skripsi.
9. Seluruh pelaku UKM di Kota Makassar yang telah bersedia membantu
memberikan data melalui pengisian angket penelitian.
10. Kakanda Reza Rahadian yang senantiasa membantu penulis saat proses
penyelesaian, meluangkan waktu berdiskusi bersama dan memberikan saran
untuk penulis.
11. Sahabat penulis Ersalina Asmarani yang selalu mendukung dan menjadi
sumber penyemangat bagi penulis.
ix
12. Teman-teman mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi
Akuntansi Angkatan 2016 yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit
bantuan dan dorongannya dalam aktivitas studi penulis.
13. Teman-teman kelas AK D 2016 yang selama ini telah menjadi teman baik dan
memberikan motivasi kepada penulis mulai dari awal perkuliahan hingga
penyelesaian akhir.
14. Semua pihak yang tidak bisa penulis tulis satu persatu yang telah
memberikan semangat, dorongan motivasi dan dukungannya sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini.
Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa Skripsi ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya
para pembaca yang budiman, penulis mengharapkan adanya saran dan
kritikannya demi kesempurnaan Skripsi ini.
Mudah-mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak terutama kepada Almamater Kampus Biru Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Billahi fii Sabilili Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Makassar, Agustus 2020
Penulis
x
ABSTRAK
PUTRI ADIKA LESTARI, 2020. Pengaruh Sistem Informasi dan Pemanfaatan E-Commerce terhadap Kinerja Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kota Makassar. Skripsi Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Muchriana Muchran, dan Pembimbing II Endang Winarsih.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sistem informasi dan pemanfaatan e-commerce berpengaruh terhadap kinerja UKM. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik purposive sampling dengan jumlah 30 responden. Teknik analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi dan pemanfaatan e-commerce berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan pada UKM baik secara parsial maupun simultan. Kata Kunci : Sistem Informasi, Pemanfaatan E-Commerce, Kinerja
Perusahaan, UKM
xi
ABSTRACT
PUTRI ADIKA LESTARI, 2020. The Influence of Information Systems and E-Commerce Implementation on SMEs Performance in Makassar. Thesis Faculty of Economics and Business Departement of Accounting Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by Supervisor I Muchriana Muchran and Advisor II Endang Winarsih.
This study aims to determine whether information systems and e-commerce applications affect to SMEs performance. This type of research used in this research is quantitative approach. The sampling method used is purposive sampling techniques of 30 respondens. The analysis technique used are statistic descriptive and multiple linear regression analysis. The results showed that the information system and e-commerce application had a positive and significant effect on the performance of SMEs, both partially and simultaneously.
Keywords: Information Systems, E-Commerce Application, Performance, SMEs.
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL ................................................................................................ i
HALAMAN JUDUL ................................................................................. ii
PERSEMBAHAN DAN MOTTO ............................................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................. iv
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN .................................................................... vi
KATA PENGANTAR .............................................................................. vii
ABSTRAK .............................................................................................. x
ABSTRACT ............................................................................................ xi
DAFTAR ISI ........................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 7
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 9
A. Tinjauan Teori ............................................................................. 9
1. Theory Perceived Usefullness ............................................... 9
2. Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) 10
3. The D&M Information System Success Model ....................... 12
4. Sistem Informasi .................................................................... 11
a. Definisi Sistem Informasi ................................................... 13
b. Fungsi dan Komponen Sistem Informasi ........................... 15
c. Sistem Informasi Pendapatan (Revenue Cycle) ............... 17
d. Sistem Informasi Pembelian/Pengeluaran (Expenditure Cycle) 19
5. Pemanfaatan E-Commerce ................................................... 21
a. Definisi E-Commerce ....................................................... 21
b. Definisi Pemanfaatan E-Commerce ................................. 22
xiii
6. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) ....................................... 20
a. Definisi UKM .................................................................... 23
b. Karakteristik UKM ............................................................ 25
7. Kinerja Perusahaan (Performance) ....................................... 26
a. Definisi Kinerja Perusahaan ............................................. 26
b. Indikator Kinerja Perusahaan pada UKM ......................... 27
B. Tinjauan Empiris ......................................................................... 28
C. Kerangka Konsep ....................................................................... 38
D. Hipotesis Penelitian .................................................................... 41
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 42
A. Jenis Penelitian ........................................................................... 42
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 42
C. Definisi Operasional Variabel ...................................................... 42
D. Populasi dan Sampel .................................................................. 44
E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 45
F. Teknik Analisis Data ................................................................... 47
1. Uji Asumsi Klasik ................................................................... 48
2. Analisis Statistik Deskriptif ..................................................... 49
3. Analisis Regresi Linier Berganda ........................................... 50
4. Uji Hipotesis .......................................................................... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 54
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................. 54
1. Gambaran Umum dan Keadaan UKM di Makassar ............... 54
2. Visi dan Misi Dinas UKM Kota Makassar ............................... 57
3. Deskripsi data Variabel Penelitian ......................................... 58
B. Karakteristik Responden ............................................................. 59
1. Skala Usaha .......................................................................... 59
2. Tingkat Pendidikan ................................................................ 60
3. Keberlangsungan Usaha ....................................................... 61
C. Uji Asumsi Klasik ........................................................................ 62
1. Uji Normalitas ........................................................................ 62
2. Uji Multikolinearitas ................................................................ 64
xiv
3. Uji Heteroskedastisitas .......................................................... 64
D. Analisis Data Penelitian .............................................................. 65
1. Analisis Deskriptif .................................................................. 65
2. Analisis Regresi Linier Berganda ........................................... 82
E. Hasil Uji Hipotesis ....................................................................... 83
1. Uji F (Simultan) ...................................................................... 83
2. Uji t (Parsial) .......................................................................... 85
3. Koefisien Determinasi ............................................................ 86
F. Pembahasan ............................................................................... 87
1. Pengaruh Sistem Informasi terhadap Kinerja Perusahaan
(UKM) .................................................................................... 98
2. Pengaruh Pemanfaatan E-Commerce terhadap Kinerja
Perusahaan (UKM) ................................................................ 93
3. Pengaruh Sistem Informasi dan Pemanfaatan E-Commerce
terhadap Kinerja Perusahaan (UKM) ..................................... 98
BAB V PENUTUP .................................................................................. 100
A. Kesimpulan ................................................................................. 100
B. Saran .......................................................................................... 101
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 103
LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................... 108
xv
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel 1.1 Perkembangan UKM di Kota Makassar (2017-2019) ........... 4
Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu .................................................... 33
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ............................................... 43
Tabel 3.2 Skor Skala Likert .................................................................. 46
Tabel 3.3 Klasifikasi TCR ..................................................................... 49
Tabel 4.1 Rekap Data UKM Tahun 2019 ............................................. 56
Tabel 4.2 Data Variabel Penelitian ....................................................... 58
Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Skala Usaha ................. 60
Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ....... 61
Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Keberlangsungan Usaha 62
Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinearitas ..................................................... 64
Tabel 4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................ 65
Tabel 4.8 Hasil Analisis Statistik Deskriptif Variabel .............................. 66
Tabel 4.9 Deskripsi Item Pernyataan Variabel Sistem Informasi (X1) .. 68
Tabel 4.10 Deskripsi Item Pernyataan Variabel Pemanfaatan
E-Commerce (X2) ............................................................... 73
Tabel 4.11 Deskripsi Item Pernyataan Variabel Kinerja UKM (Y) .......... 80
Tabel 4.12 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ................................ 82
Tabel 4.13 Hasil Uji F (Simultan) .......................................................... 84
Tabel 4.14 Hasil Uji T ............................................................................ 85
Tabel 4.15 Hasil Uji Koefisien Determinasi ........................................... 86
xvi
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar 2.1 Model Unified Theory Of Acceptance And Use Of
Technology (UTAUT) ....................................................... 11
Gambar 2.2 The D&M Information System Success Model .................. 13
Gambar 2.3 Flow Chart Siklus Pendapatan Sederhana ....................... 19
Gambar 2.4 Flow Chart Siklus Pengeluaran Sederhana ...................... 20
Gambar 2.5 Kerangka Pikir ................................................................. 38
Gambar 2.6 Kerangka Konsep ............................................................. 41
Gambar 4.1 Grafik Hasil Uji Normalitas ................................................ 63
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era globalisasi ini banyak usaha-usaha baru yang bermunculan.
Bukan saja hanya usaha besar milik perusahaan ternama, namun juga
usaha kecil dan menengah yang turut berkembang seiring dengan adanya
pertumbuhan teknologi. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UKM) berperan
besar dalam pertumbuhan ekonomi nasional, penyerapan tenaga kerja dan
pemberian kontribusi yang signifikan terhadap pembentukan atau
pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) dibandingkan dengan usaha
besar (Tambunan, 2012).
Menurut Bank Indonesia (2005), UKM merupakan salah satu kekuatan
dalam mendorong pembangunan perekonomian negara. Dengan
perkembangan UKM yang cukup pesat di Indonesia mengharuskan para
pelaku UKM untuk bertahan dan senantiasa siap untuk bersaing dengan
UKM lainnya. Hal ini memacu para pelaku UKM agar meningkatkan kinerja
yang dimiliki guna keberlangsungan usahanya.
Data dari UKM Center UI, menyebutkan bahwa UKM di Indonesia yang
kuat hanyalah 10 – 16% dari 53 juta, itupun di sektor informal.
Ketidakseriusan pihak pemerintah secara komprehensif dalam menangani
pelaku UKM dapat dirasakan, apalagi jika pintu masuk produk UKM asing
diperlebar yang mana dapat meningkatkan persaingan antar UKM.
Peningkatan kinerja usaha merupakan suatu upaya yang harus dilakukan
oleh pelaku usaha atau ekonomi agar tetap eksis dalam menjalankan
2
kegiatannya dan dapat meningkatkan daya saing usahanya. Akan tetapi
istilah ini menjadi persoalan besar bagi pelaku ekonomi, khususnya para
pelaku UKM. Mereka menganggap bahwa peningkatan kinerja memerlukan
“perubahan mendasar dan strategi khusus”. Peningkatan kinerja
mensyaratkan level sumber daya manusia berkualitas, teknologi maju, serta
lingkungan yang kondusif. Wiyadi (2009) mengungkapkan, kondisi
lingkungan bisnis saat ini yang berubah secara radikal, mengarahkan setiap
industri harus efisien agar mampu berkompetisi dengan produk dalam
negeri. Dengan cara industri/usaha tersebut harus mampu menawarkan
produk berkualitas baik dengan harga murah kepada konsumen. Oleh
karena itu tiap perusahaan harus memiliki kinerja yang baik.
Di Indonesia, UKM hingga saat ini masih menghadapi berbagai
permasalahan baik yang bersifat klasik atau intermediate dan advanced.
Permasalahan tersebut bisa berbeda di satu daerah dengan daerah lain atau
antar sektor atau perusahaan pada sektor yang sama. Permasalahan klasik
yang dihadapi yaitu rendahnya produktivitas. Keadaan ini disebabkan oleh
masalah internal yang dihadapi UKM yaitu: rendahnya kualitas SDM dalam
manajemen, organisasi, penguasaan teknologi, dan pemasaran, lemahnya
kewirausahaan dari para pelaku UKM, dan terbatasnya akses UKM terhadap
informasi, teknologi dan pasar, serta faktor produksi lainnya. Sedangkan
masalah eksternal yang dihadapi oleh UKM diantaranya adalah besarnya
biaya transaksi akibat iklim usaha yang kurang mendukung dan kelangkaan
bahan baku (Iriyani, 2015).
Sebagaimana yang dilansir dalam (Kumparan.com, 2018), Permasalahan
yang umumnya terjadi pada UKM adalah masalah penyajian keuangan,
3
khususnya arus pemasukan dan pengeluaran. Pada umumnya praktik
kegiatan UKM berjalan tanpa mengandalkan informasi keuangan yang
disusun secara tertib dan teratur. Banyak UKM dapat berjalan normal tanpa
dukungan informasi keuangan yang memadai sehingga sering kali mereka
tidak mengetahui berapa keuntungan dan diakhir bulan tiba-tiba arus kas
kosong karena uang bisnis dipakai untuk pribadi. Banyak UKM dapat
berhasil tanpa laporan keuangan yang dijadikan dasar dalam pengambilan
keputusan. Pengambilan keputusan hanya didasarkan pada intuisi dan
kebiasaan yang berasal dari pengalaman sebelumnya. Sementara kegiatan
penyusunan laporan keuangan, masih dianggap mewah dan belum
sebanding dengan kegunaannya. Sehingga sering kali pelaku UKM tidak
mengetahui secara persis berapa pendapatan (kas) yang seharusnya
diterima, berapa biaya operasi yang seharusnya dikeluarkan dan berapa
yang seharusnya masih tersisa. Padahal penyajian informasi keuangan yang
baik dan tersistematis merupakan hal penting ketika pelaku UKM ingin
menjadi besar dan tumbuh serta meningkatkan kinerja yang dimilikinya.
Kota Makassar merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang
memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional (Bappenas,
2015). Untuk memaksimalkan peran tersebut maka diperlukan langkah
strategis guna meningkatkan perekonomian yang ada di Kota Makassar.
Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah mendorong pertumbuhan UKM,
karena sektor inilah yang berperan penting dalam penyerapan tenaga kerja
dan peningkatan investasi dalam perekonomian.
Menurut data dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar, pelaku
sektor UKM di Makassar per tahun 2019 sudah mencapai 1 juta yang
4
bergerak dalam berbagai sektor. Dengan begitu banyaknya jumlah UKM
yang ada, maka potensi yang dimiliki Kota Makassar pun semakin besar jika
pengelolaan dan pengembangan usahanya dilakukan dengan baik.
Dapat dilihat dalam Tabel 1.1 perkembangan UKM yang ada di Kota
Makassar dari tahun ke tahun.
Tabel 1.1
PERKEMBANGAN UKM DI KOTA MAKASSAR (2017-2019)
No. Jenis Usaha Jumlah Usaha (unit)
2017 2018 2019
1. Usaha mikro 4.919 5.020 5.311
2. Usaha kecil 4.907 4.990 4.647
3. Usaha menengah 2.668 2.989 3.319
Jumlah 12.494 12.999 13.277
Sumber: Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar, 2020
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa jumlah UKM di Kota Makassar
dari tahun 2017 sampai 2019 terus mengalami peningkatan. Keberadaan
UKM di Kota Makassar diharapkan mampu tumbuh dan bersaing baik secara
lokal maupun secara internasional dengan cara meningkatkan kinerja
usahanya.
Dalam survei yang dilakukan Asian Development Bank (ADB, Bank
Pembangunan Asia), ditemukan berbagai masalah yang menyebabkan UKM
sulit berkembang. Masalah yang mendasar dihadapi UKM adalah
keterbatasan penyajian informasi dan akses terhadap pasar, kesulitan
5
permodalan, pengelolaan keuangan, dan pemasaran barang jadi. Padahal
seperti yang diketahui, penyajian informasi akan mempengaruhi bagaimana
organisasi membuat keputusan, merencanakan dan mengatur semua bagian
organisasi. Penyajian informasi yang tersistem pada perusahaan akan
mempengaruhi kinerja dalam perusahaan tersebut, baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Selain itu permasalahan lainnya ada dalam penyajian keuangan yang
belum menerapkan sistem informasi. Hal ini tidaklah efektif dan efisien serta
akan mempersulit perusahaan dalam proses pencarian data transaksi
maupun mengetahui jumlah pengeluaran dan pendapatan. Oleh karena itu,
UKM memerlukan sistem informasi untuk menunjang perkembangannya.
Sistem akan meminimalisir kendala yang terdapat pada pencatatan yang
dilakukan secara manual, salah satunya adalah berkurangnya human error.
Namun, masih banyak UKM yang enggan untuk menerapkan sistem
informasi dengan berbagai alasan, salah satunya adalah karena
keterbatasan dan kurangnya kemampuan sumber daya (Pasaribu, 2019).
Seiring dengan berkembangnya teknologi, maka dalam operasional
usaha juga perlu diiringi dengan pemanfaatan teknologi yang mumpuni.
Faktor pemasaran dan pengenalan produk kini mulai dilakukan melalui
sistem informasi dan jaringan internet. Masyarakat sebenarnya secara tidak
sadar telah menggunakannya dalam proses memenuhi kebutuhan mereka,
namun tanpa memahami banyak hal bahwa sistem online tersebut
sebenarnya dapat dijadikan sumber pendapatan bagi usaha mereka.
Padahal berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Arisandi (2018)
diketahui bahwa pemanfaatan e-commerce dapat memberikan efek bagi
6
perkembangan pelaku usaha mulai dari produktivitas hingga daya bertahan
UKM.
Menurut Akbar (Makassar terkini.id, 2019), perkembangan internet di
Kota Makassar tak sebanding dengan kemampuan UKM dalam
menggunakan teknologi. Pengguna internet di Sulawesi Selatan secara
nasional hanya 3,7% dan bila diakumulasi sebesar 6,3 juta pengguna.
Berdasarkan hasil survei dari 400 UKM di Kota Makassar sebanyak 36%
tidak mengetahui cara melakukan promosi melalui media digital. Sebanyak
37% hanya mengetahui cara mengoperasikan komputer, 18% memiliki
kemampuan mengelola media sosial, dan hanya 9% yang memiliki
kemampuan atau skill e-commerce.
Penggunaan sistem informasi dan pemanfaatan e-commerce diharapkan
dapat membawa hubungan positif bagi peningkatan kinerja sebuah usaha.
Entitas UKM yang ada di Kota Makassar memiliki potensi yang besar untuk
berkembang dengan meningkatkan kinerjanya jika mereka mampu
menerapkan sistem informasi dalam proses pencatatan pendapatan dan
pengeluaran serta memanfaatkan fasilitas teknologi yang tersedia.
Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk mengambil judul “Pengaruh
Sistem Informasi dan Pemanfaatan E-commerce terhadap Kinerja
Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kota Makassar”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan sebelumnya, maka
permasalahan pokok dalam penelitian ini, yaitu:
1. Apakah sistem informasi berpengaruh terhadap kinerja usaha kecil
7
menengah (UKM) di Kota Makassar?
2. Apakah pemanfaatan e-commerce berpengaruh terhadap kinerja usaha
kecil menengah (UKM) di Kota Makassar?
3. Apakah sistem informasi dan pemanfaatan e-commerce berpengaruh
secara simultan terhadap kinerja usaha kecil menengah (UKM) di Kota
Makassar?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang dipaparkan di atas maka
tujuan penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh sistem informasi terhadap kinerja usaha
kecil menengah (UKM) di Kota Makassar.
2. Untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan e-commerce terhadap kinerja
usaha kecil menengah (UKM) di Kota Makassar.
3. Untuk mengetahui apakah sistem informasi dan pemanfaatan e-
commerce berpengaruh secara simultan terhadap kinerja usaha kecil
menengah (UKM) di Kota Makassar.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak
yang berkepentingan, antara lain:
1. Bagi UKM
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan
bagi UKM mengenai pentingnya penggunaan sistem informasi dan
pemanfaatan e-commerce sehingga kedepannya UKM dapat lebih
8
meningkatkan kemampuannya dalam mengelola usaha dan sehingga
dapat mendorong kinerja yang dimiliki perusahaan.
2. Bagi Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
kajian dan referensi bagi para akademisi dan ilmuan di perguruan tinggi
dan lembaga lainnya untuk kepentingan penelitian selanjutnya.
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan peneliti
mengenai pentingnya sistem informasi dan pemanfaatan e-commerce
dalam sebuah usaha. Selain itu juga merupakan salah satu persyaratan
dalam penyelesaian studi guna memperoleh gelar Sarjana Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Theory Perceived Usefullness
(Davis, 1989) dan (Adams, Nelson, & Todd, 1992) mendefinisikan
persepsi kemanfaatan (perceived usefulness) merupakan tingkatan
kepercayaan seseorang terhadap penggunaan suatu subyek tertentu
yang dapat memberikan manfaat bagi orang yang menggunakannya.
Perceived usefullness merupakan ukuran dimana pengguna suatu
teknologi atau sistem informasi percaya dengan memanfaatkannya maka
akan mendatangkan manfaat bagi orang yang menggunakannya.
(Chin & Todd, 1995), kemanfaatan dapat terbagi menjadi beberapa
dimensi, yaitu:
a. Menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easier)
b. Bermanfaat (usefull)
c. Menambah produktivitas (increase productivity)
d. Mempertinggi efektivitas (enhance effectiveness)
e. Mengembangkan kinerja pekerjaan atau usaha (improve job
performance)
Jika teori ini dihubungkan dengan dengan variabel teknologi atau
sistem informasi dan variabel pemanfaatannya, maka jika seseorang
merasa bahwa penggunaan teknologi atau sistem informasi akan dapat
meningkatkan kinerjanya, maka orang itu akan terus menggunakan
teknologi tersebut.
10
2. Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT)
Model UTAUT disusun berdasarkan model-model penerimaan
teknologi sebelumnya seperti Theory of Reason Action (TRA), Theory of
Planned Behaviour (TPB), Task-Technology Fit Theory, dan terutama
Technology Acceptance Model (TAM). UTAUT bertujuan menjelaskan
minat pengguna untuk menggunakan sistem informasi dan perilaku
pengguna berikutnya (Venkatesh, et. al., 2003).
Teori ini berpendapat bahwa empat faktor utama (ekspektasi kinerja,
ekspektasi usaha, pengaruh sosial dan kondisi yang memfasilitasi) adalah
penentu langsung niat penggunaan dan perilaku. Gender, umur,
pengalaman, dan penggunaan sukarela digunakan untuk menengahi
dampak empat faktor utama diatas terhadap minat penggunaan dan
perilaku. Teori ini dikembangkan melalui review dan konsolidasi dari
delapan model penelitian sebelumnya yang digunakan untuk menjelaskan
penggunaan sistem informasi. Adapun delapan model tersebut adalah
teori tindakan beralasan, model teknologi penerimaan, model motivasi,
teori perilaku yang direncanakan, sebuah teori gabungan dari perilaku
yang direncanakan / penerimaan teknologi model, model pemanfaatan
PC, teori difusi inovasi, dan teori kognitif sosial (Venkatesh, et. Al., 2003).
Teori penerimaan teknologi informasi (Unified Theory of
Acceptanceand Use of Tecnology) mendasarkan pada teori perilaku
penggunaan teknologi dan penerimaan teknologi. Keempat faktor
mungkin saja tidak saling berpengaruh, namun setiap faktor mempunyai
hubungan kausal. Model teori UTAUT digunakan sebagai alat analisis
penggunaan fasilitas voluntary of use yang digambarkan sebagai berikut.
11
Gambar 2.1
MODEL UNIFIED THEORY OF ACCEPTANCE AND USE OF
TECHNOLOGY (UTAUT)
Sumber : Venkatesh et. al, 2003
Berdasarkan gambar 2.1 diketahui bahwa model UTAUT dibentuk oleh
10 elemen, yaitu Performance Expectancy (Ekspektasi Kinerja), Social
Influences (Pengaruh Sosial), Facilitating Conditions (Kondisi – kondisi
yang memfasilitasi), Gender (Jenis Kelamin), Age (umur), Experience
(Pengalaman), Voluntarieness of Use, Bavioral Intention (Minat
pemanfaatan) dan Use behavior (Penggunaan). Terdapat elemen
eksogen (mempengaruhi) dan endogen (dipengaruhi) yaitu Use Behavior
dipengaruhi oleh Behavioral Intention dan Facilitating Conditions, dimana
Behavoral Intention dipengaruhi oleh Performance Expectancy, dan Social
Influence.
12
Secara terinci elemen diatas dapat dijabarkan sebagai berikut
(Venkatesh, et. al.,2003):
1. Performance Expectancy (Ekspektasi Kinerja) atau harapan kinerja
didefinisikan sebagai tindakan dimana seseorang percaya bahwa
menggunakan teknologi atau internet dan sistem akan membantu dia
untuk mencapai keuntungan dalam kinerja.
2. Effort Expectancy / Ease of Use (Ekspektasi Usaha) didefinisikan
sebagai derajat kemudahan yang dikaitkan dalam penggunaan sistem.
3. Social Influences (Pengaruh Sosial) didefinisikan sebagai sejauh mana
seorang individu memandang pentingnya faktor lingkungan kerjanya
(dalam hal ini lingkup sosial ) dalam penggunaan sistem baru.
4. Facilitating condition (Kondisi yang Memfasilitasi) didefinisikan sebagai
tingkat dimana seseorang percaya bahwa sebuah organisasi dan
infrastruktur teknis yang ada untuk mendukung penggunaan sistem.
5. Behavior Intention yaitu perilaku utama organisasi dalam penerimaan
teknologi.
3. The D&M Information System Success Model
The D&M Information System Success Model menganalisis
keberhasilan dari adanya penggunaan sistem informasi akuntansi
terhadap penerima informasi. Pada model ini, kualitas sistem mengukur
keberhasilan teknis, kualitas informasi mengukur keberhasilan semantik,
penggunaan, kepuasan pengguna, dampak individual, dan dampak
keberhasilan efektivitas terhadap organisasi atau perusahaan (DeLone
dan Mclean, 1992).
13
Gambar 2.2
The D&M Information System Success Model
Sumber : DeLone dan McLean , 1992
Model D&M Information System digunakan sebagai salah satu
landasan teori dalam penelitian ini karena berperan dalam menganalisis
penggunaan sistem informasi. Hasil dari penggunaan sistem informasi
dapat diukur melalui kinerja organisasional yang dihasilkan oleh kualitas
sistem informasi, kualitas informasi, serta penggunaan dan kepuasan
pengguna atas sistem informasi yang akan berdampak pada kinerja
individu pegawai dan pada akhirnya akan berdampak pada kinerja
organisasi tersebut (Suhud, 2015).
4. Sistem Informasi
a. Definisi Sistem Informasi
Menurut Hall (2009), sistem adalah sekelompok, dua atau lebih
komponen yang saling berkaitan yang bersatu untuk mencapai tujuan
14
yang sama. Sementara sistem informasi adalah suatu kombinasi dari
orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan
pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi
penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal
kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian
internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar
untuk pengambilan keputusan yang cerdik.
Menurut McLeod (2005:9): “Sistem Informasi merupakan sistem
yang mempunyai kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari
semua sumber dan menggunakan berbagai media untuk menampilkan
informasi. Salah satu bagian informasi yaitu sistem pemrosesan
transaksi.
Menurut Abdul Kadir (2003:11), sistem informasi adalah kerangka
kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer)
untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna
mencapai sasaran-sasaran pada perusahaan. Sedangkan Susanto
(2013:52), menyatakan bahwa sistem informasi adalah kumpulan sub-
sub sistem baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan
satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai
satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna.
Berdasarkan pengertian dari para ahli diatas, dapat disimpulkan
bahwa sistem informasi adalah sistem yang dirancang untuk
melakukan kegiatan proses data dan pelaporan informasi baik dengan
manual terkomputerisasi tentang kegiatan yang berhubungan dengan
pengumpulan informasi dari mulai terjadinya transaksi, pencatatan
15
hingga menjadi suatu informasi yang dapat ditampilkan. Sistem
informasi juga dapat disimpulkan sebagai sub-sub sistem yang paling
saling bekerja sama dan bertanggung jawab untuk menyediakan
informasi yang didapat dari data transaksi untuk tujuan pelaporan
internal kepada manajer untuk digunakan dalam pengambilan
keputusan oleh para pemegang saham, pemerintah, dan pihak-pihak
lain di luar perusahaan (Pasaribu, 2019).
b. Fungsi dan Komponen Sistem Informasi
Menurut Romney dan Steinbart (2015:11), sistem informasi terbagi
menjadi enam komponen, yaitu:
1) People, orang yang menggunakan sistem;
2) Procedures and instruction, yang digunakan untuk mengumpulkan,
memproses, dan menyimpan data;
3) Data mengenai perusahaan dan aktivitas bisnis;
4) Software (perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses
data;
5) Information technology infrastructure, termasuk komputer, dan
jaringan komunikasi yang digunakan di dalam sistem;
6) Internal control (pengendalian internal) dan security measures
(pengukuran keamanan) dalam menyimpan data sistem.
Ada beberapa fungsi sistem informasi menurut Romney dan
Steinbart (2015:11), diantaranya :
a. Mengumpulkan dan menyimpan data organisasi seperti aktivitas,
sumber daya dan personel.
16
b. Mengolah data menjadi informasi sehingga manajemen dapat
mengambil tindakan seperti perencanaan, pengeksekusian,
pengendalian dan pengevaluasian terhadap aktivitas, sumber daya
dan personel.
c. Memberikan pengendalian yang baik dalam rangka mengamankan
aset dan data organisasi.
Adapun komponen sistem informasi menurut Azhar Susanto
(2008:73-83) adalah:
1) Perangkat keras (hardware)
Spesifikasi hardware yang dipilih untuk sistem informasi yang
diterapkan harus disesuaikan dengan kemampuan keuangan,
situasi, kondisi dan kebutuhan manajemen perusahaan, serta
sumber daya manusia yang tersedia di perusahaan tersebut yang
akan menjalankan sistem informasi tersebut.
2) Perangkat lunak (software)
Dalam memilih software apa yang akan dipakai akan lebih baik
memilih dulu sistem operasi apa yang akan digunakan sesuai
dengan aplikasi yang akan dioperasikan. Software yang berkualitas
adalah software yang berbasis jaringan yang banyak digunakan
oleh orang dan perusahaan pada umumnya.
3) Brainware sistem (manusia)
Orang yang membangun dan menjalankan sistem informasi
dan memiliki kompetensi (ilmu pengetahuan dan keterampilan atau
keahlian). Programer harus memiliki kompetensi (ilmu
17
pengetahuan dan keterampilan atau keahlian) dan sesuai dengan
jenjangnya mengenai sistem informasi.
4) Prosedur sistem informasi
Prosedur penting dimiliki bagi suatu organisasi agar segala
sesuatu dapat dilakukan secara konsisten sesuai dengan pedoman
yang harus diikuti dan dibentuk atas dasar kesepakatan dengan
penetapan dan pengesahan dilakukan oleh manajemen yang
berwenang. Dengan adanya prosedur yang memadai maka dapat
dilakukan pengendalian terhadap aktivitas perusahaan.
5) Database sistem dan kendali (control)
Merupakan kumpulan data-data akurat, relevan, tepat waktu
dan lengkap sesuai dengan kebutuhan pemakai, yang tersimpan di
dalam media penyimpanan di suatu perusahaan atau di dalam
perusahaan.
6) Jaringan komputer dan telekomunikasi
Komponen-komponen yang digunakan dalam jaringan
komunikasi data satu sama lain harus berintegrasi secara
harmonis atau bersinergi membentuk jaringan komunikasi data
dalam sistem informasi.
c. Sistem Informasi Pendapatan (Revenue Cycle)
Pengertian siklus pendapatan menurut Romney (2015:413), siklus
pendapatan adalah serangkaian aktivitas bisnis dan operasi
pemrosesan informasi terkait yang terus menerus dengan
menyediakan barang dan jasa kepada pelanggan dan menerima kas
sebagai pembayaran atas penjualan tersebut.
18
Menurut Romney (2015:420) aktivitas bisnis siklus pendapatan
adalah sebagai berikut :
1) Entri Pesanan Penjualan
Siklus pendapatan dimulai dengan penerimaan pesanan dari
para pelanggan.. Proses entri pesanan penjualan mencakup tiga
tahap: mengambil pesanan dari pelanggan, memeriksa dan
menyetujui kredit pelanggan, serta memeriksa ketersediaan
persediaan. Memasukkan kegiatan penting terkait yang mungkin
ditangani oleh bagian pesanan penjualan ataupun oleh
departemen terpisah untuk pelayanan pelanggan.
2) Pengiriman
Aktifitas dasar kedua dalam siklus pendapatan adalah
memenuhi pesanan pelanggan dan mengirimkan barang dagangan
yang diinginkan tersebut. Proses ini terdiri dari dua tahap: (1)
melayani dan mengepak pesanan, (2) mengirim pesanan tersebut.
3) Penagihan dan Piutang Usaha
Aktifitas dasar ketiga dalam siklus pendapatan melibatkan
penagihan ke para pelanggan dan memelihara data piutang usaha.
Penagihan dan pembaruan piutang usaha sebagai proses terpisah
dalam praktiknya, kedua fungsi ini dilakukan oleh dua fungsi
terpisah dalam departemen akuntansi.
4) Penerimaan Kas
Transaksi penerimaan kas adalah transaksi keuangan yang
menyebabkan aset perusahaan berupa kas atau setara kas
bertambah. Penerimaan kas perusahaan berasal dari dua sumber
19
utama, yaitu penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan
kas dari piutang.
Berikut ini merupakan bagan alir (flow chart)
pendapatan/penerimaan kas sederhana yang biasanya berlaku pada
usaha kecil menengah (UKM).
Pegawai Aktivitas Dijalankan (berurutan, kiri-ke kanan melalui sebuah baris)
Petugas Penjualan
Petugas Gudang
Petugas Pengiriman
Akuntan
Petugas Penerimaan Kas
Gambar 2.3
Flow Chart Siklus Pendapatan Sederhana
Sumber : Romney dan Steinbart, 2015
d. Sistem Informasi Pembelian/Pengeluaran (Expenditure Cycle)
Pengertian siklus pengeluaran menurut Romney (2015:463), siklus
pengeluaran adalah serangkaian aktivitas bisnis dan operasi
Menyiapkan
Pesanan
Penjualan
Kredit
?
Menerbitkan
Memo Kredit Menerima
Pesanan
Pelanggan
Mengepak
Pesanan
Kirim ke
Pelanggan
Mengirim faktur
ke pelanggan
Memperbarui
Piutang
Memperbarui
Piutang
Menerima
Uang dari
Pelanggan
Menyetor
Kiriman Uang di
Bank
Stempel
“Untuk
Setoran”
20
pemrosesan informasi terkait yang terus-menerus berhubungan
dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa. Tujuan utama
siklus pengeluaran adalah untuk meminimalkan total biaya perolehan
dan pemeliharaan persediaan, perlengkapan, dan lainnya.
Berikut ini merupakan bagan alir (flow chart) pengeluaran kas
sederhana yang biasanya berlaku pada usaha kecil menengah (UKM).
Pegawai Aktivitas Dijalankan (berurutan, kiri-ke kanan melalui sebuah baris)
Petugas Produksi
Pembelian
Petugas Penerimaan
Petugas Persediaan
Bagian Utang
Bendahara
Gambar 2.4
Flow Chart Siklus Pengeluaran Sederhana
Sumber : Romney dan Steinbart, 2015
Menerbitkan
Daftar Bahan
Baku
Memesan
Persediaan
Menerima & Menghitung
Persediaan
Menyimpan
Persediaan
Menerima
Faktur dari
Pemasok
Memperbarui
Utang
Melakukan
Pembayaran ke
Pemasok
21
Menurut Considine dan Parkes (2012:481) siklus pengeluaran
terdiri dari dua fase. Fase pertama adalah pembelian, dimana
perusahaan berinteraksi secara terus menerus dengan pihak eksternal
(supplier) untuk mendapatkan barang atau jasa. Kelanjutan dari fase
pembelian adalah fase hutang, dimana tujuannya adalah membayar
hutang kepada orang yang tepat, jumlah yang tepat, dan juga pada
waktu yang tepat.
Berdasarkan definisi dan diagram diatas dapat disimpulkan bahwa
siklus pengeluaran merupakan rangkaian kegiatan bisnis dan
operasional pemrosesan data yang berhubungan dengan pembelian
serta pembayaran barang ataupun jasa.
5. Pemanfaatan E-Commerce
a. Definisi E-Commerce
Menurut Kuswiratmo (2016:163), Usaha Elektronik Commerce (E-
Commerce) atau biasanya juga dikenal dengan sebutan Online
Shopping adalah pelaksanaan perniagaan berupa transaksi penjualan,
pembelian, pemesanan, pembayaran, maupun promosi suatu produk
barang dan/atau jasa yang dilakukan dengan memanfaatkan komputer
dan sarana komunikasi elektronik digital atau telekomunikasi data.
E-commerce atau lebih sering kita sebut penjualan dan pembelian
secara online merupakan hal yang tidak asing di kalangan usaha
mikro, kecil, dan menengah. E-commerce merupakan salah satu solusi
dari kendala-kendala yang dihadapi oleh UKM. E-commerce
22
mengubah metode bisnis tradisional dengan dan memberikan
kemudahan serta fleksibilitas dalam berbisnis (M. Subekti, dkk., 2013).
E-commerce adalah proses pembelian, penjualan, mentransfer
atau bertukar produk, jasa dan atau informasi melalui jaringan
komputer, termasuk internet (Evi, dkk., 2013). E-commerce sendiri
meliputi seluruh proses dari pemasaran, penjualan, pengiriman,
pelayanan, dan pembayaran untuk berbagai produk dan jasa yang
diperjualbelikan dalam pasar global berjaringan dengan dukungan dari
jaringan para mitra bisnis di seluruh dunia (Turban, 2012: 38).
Definisi e-commerce juga dikemukan oleh Humdiana & Indrayani
(2005) bahwa e-commerce adalah transaksi pembelian dan penjualan,
pemasaran dan pelayanan, serta pengiriman dan pembayaran produk,
jasa, dan informasi di internet dan jaringan lain antara perusahaan
dengan para pelanggan maupun orang yang akan terkait dengan
proses internal seperti pemasok dan mitra bisnis lainnya.
Dari beberapa definisi yang dipaparkan diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa e-commerce merupakan transaksi bisnis berupa
pembelian dan penjualan produk, jasa, maupun informasi yang
menggunakan jaringan internet.
b. Definisi Pemanfaatan E-commerce
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pemanfaatan
merupakan proses, cara, maupun perbuatan memanfaatkan.
Pemanfaatan disini maksudnya adalah dapat memanfaatkan teknologi
dalam proses bisnis untuk merebut pasar melalui cara-cara yang
23
dapat menarik konsumen, misalnya, pelayanan konsumen dengan
teknologi canggih via Shopee, Instagram, Web, maupun Whatsapp.
Banyak kasus dimana pelaku bisnis berasumsi bahwa penggunaan
e-commerce hanya membuang waktu, tenaga, dan biaya.
Pemanfaatan e-commerce atau sering kita sebut dengan jual beli
online bagi UKM sebenarnya akan memberikan fleksibilitas dalam
produksi karena dapat memberikan informasi pengiriman yang lebih
cepat kepada pelanggan, mengirimkan dan menerima penawaran
secara cepat, serta dapat mendukung transaksi pembayaran
elektronik (e-money). Hal inilah yang dapat memberikan dorongan
bagi usaha mikro, kecil, dan menengah untuk meningkatkan daya
saingnya (Ernawati, 2017).
Menurut ulasan diatas, pemanfaatan e-commerce merupakan
proses pemanfaatan jaringan komputer atau internet untuk melakukan
transaksi jual beli produk atau jasa serta kegiatan bisnis baik itu
pemasaran, pengembangan, pembayaran, maupun pengiriman
dengan tujuan meningkatkan pendapatan usaha.
6. Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
a. Definisi UKM
Di Indonesia, definisi UKM diatur dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang UKM. Pada bab I, pasal 1,
sebagaimana berikut ini:
a) Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha
24
yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau
usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang ini.
b) Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan dan atau
badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian
baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau
usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan
tahunan sebagaimana diatur dalam Undang- Undang ini.
Menurut Bank Indonesia (2014:9), usaha kecil adalah usaha
produktif milik warga negara Indonesia, yang berbentuk badan usaha
orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau
badan usaha berbadan hukum seperti koperasi; bukan merupakan
anak perusahaan atau cabang yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi,
baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau
besar. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000, tidak
termasuk tanah dan bangunan atau memiliki hasil penjualan paling
banyak Rp. 200.000.000 per tahun, sedangkan usaha menengah,
merupakan usaha yang memiliki kriteria aset tetapnya dengan
besaran yang dibedakan antara industri manufaktur (Rp. 200.000.000
s.d. Rp. 500.000.000) dan non manufaktur (Rp. 200.000.000 s.d. Rp.
600.000.000). Berdasarkan beberapa definisi yang telah dikemukakan
25
di atas, dapat disimpulkan bahwa UKM adalah usaha milik orang
perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak atau
cabang dari perusahaan lain dengan kriteria memiliki modal usaha
dengan batasan-batasan tertentu.
b. Karakteristik UKM
Berdasarkan pasal 6, UU No. 20 tahun 2008 tentang UKM
menjelaskan bahwa kriteria atau karakteristik UKM adalah sebagai
berikut:
1. Kriteria usaha kecil adalah sebagai berikut :
a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima
puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah
dan bangunan tempat usaha; atau
b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00
(tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).
2. Kriteria usaha menengah adalah sebagai berikut :
a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima
ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha; atau
b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp
2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai
dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar
rupiah).
26
7. Kinerja Perusahaan (Performance)
a. Definisi Kinerja Perusahaan
Menurut Armstrong dalam Wibowo (2016 : 7) kinerja merupakan
hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan
strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi
pada ekonomi.
Kinerja perusahaan merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh suatu
perusahaan dalam periode tertentu dengan mengacu pada standar
yang ditetapkan. Kinerja perusahaan hendaknya merupakan hasil
yang dapat diukur dan menggambarkan kondisi empirik suatu
perusahaan dari berbagai ukuran yang disepakati (Yurniwati, 2003).
Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap
perusahaan, karena kinerja mencerminkan kemampuan perusahaan
dalam mengelola dan mengalokasikan sumberdayanya. Kinerja
perusahaan diukur dengan menggunakan pengukuran subyektif yang
mendasarkan pada persepsi staf dan manajer perusahaan atas
berbagai dimensi pengukuran kinerja perusahaan. Dimensi
pengukuran kinerja yang lazim digunakan dalam berbagai penelitian
adalah pertumbuhan (growth), kemampuan laba (profitability) dan
efisiensi (Murphy,et.al, 1996) dalam Yurniwati (2003).
Penilaian kinerja perusahaan dapat diukur dengan ukuran
keuangan dan non keuangan. Ukuran keuangan untuk mengetahui
hasil tindakan yang telah dilakukan dimasa lalu dan ukuran keuangan
tersebut dilengkapi dengan ukuran non keuangan tentang kepuasan
customer, produktivitas dan cost effectiveness proses bisnis/intern
27
serta produktivitas dan komitmen personel yang akan menentukan
kinerja keuangan masa yang akan datang (Yurniwati, 2003).
Sehingga dapat dikatakan bahwa kinerja perusahaan merupakan
suatu capaian perusahaan yang dapat diukur dengan suatu kriteria
tertentu. Kriteria yang dipakai untuk mengukur suatu capaian dapat
berupa nilai keuangan dan non keuangan. Melalui data dan informasi
capaian tersebut, diharapkan dapat mendatangkan kesejahteraan bagi
pihak yang berkepentingan dengan perusahaan.
b. Indikator Kinerja Perusahaan pada UKM
Menurut Minuzu (2010) terdapat beberapa indikator dalam kinerja
perusahaan, yaitu :
1) Pertumbuhan penjualan
Pertumbuhan penjualan mencerminkan kemampuan
perusahaan dari waktu kewaktu. Semakin tinggi tingkat
pertumbuhan penjualan suatu perusahaan maka perusahaan
tersebut berhasil menjalankan strateginya.
2) Pertumbuhan modal
UKM disebut memiliki laju pertumbuhan tinggi jika mempunyai
modal yang cukup untuk membiayai pertumbuhannya tersebut.
Makin cepat tingkat atau laju pertumbuhan UKM, maka makin
besar kebutuhan untuk membelanjai pertumbuhan UKM tersebut
Makin besar kebutuhan dana untuk membelanjai kebutuhannya
maka UKM tersebut makin cenderung untuk menahan sebagian
besar dari keuntungan yang diperoleh.
28
3) Penambahan tenaga kerja setiap tahun
Kinerja UKM akan berhasil apabila UKM tersebut menambah
tenaga kerja setiap tahunnya karena produksi yang meningkat.
4) Pertumbuhan pasar dan pemasaran
Pemasaran berperan penting untuk mengetahui apa yang
menjadi keinginan konsumen. Dengan begitu, para pelaku UKM
bisa mengetahui apa keinginan pasar.
5) Pertumbuhan keuntungan / laba usaha
Laba yang diperoleh UKM akan digunakan untuk berbagai
kepentingan, laba akan digunakan untuk meningkatkan
kesejahteraan UKM tersebut atas jasa yang diperolehnya.
B. Tinjauan Empiris
Penelitian terdahulu merupakan penelitian yang relevan dan biasanya
digunakan untuk membandingkan antara penelitian yang dibuat dengan
penelitian orang lain. Penelitian tentang kinerja UKM telah banyak mengalami
perkembangan. Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan dan
kinerja UKM. Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan, ada faktor-faktor
yang berpengaruh positif namun ada juga yang tidak berpengaruh signifikan
terhadap kinerja (performance) UKM.
Annisa Mayang Sari (2012) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh
Perangkat Lunak Akuntansi dan E-Commerce Terhadap Kinerja Perusahaan
pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah”. Hasil uji hipotesis dalam penelitian
menyatakan bahwa penggunaan perangkat lunak akuntansi memberikan
pengaruh positif signifikan terhadap kinerja perusahaan pada UKM. UKM
29
yang menggunakan perangkat lunak akuntansi, lebih efisien dalam
menggunakan asetnya untuk memperoleh laba dan lebih efisien dalam
memperoleh laba dari penjualannya . Berbanding terbalik dengan variabel
yang kedua yaitu e-commerce, e-commerce tidak Berpengaruh terhadap
kinerja perusahaan pada UKM di kota Depok.
Periyanti dan Rizal Effendi (2014) dengan penelitian yang berjudul
“Pengaruh Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja
Manajerial pada Showroom di Kota Palembang”. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh dari pemanfaatan SIA terhadap kinerja
manajerial. Berdasarkan hasil olahan data secara regresi linier berganda
maka dapat diketahui bahwa pemanfaatan sistem informasi akuntansi (SIA)
dengan karakteristik informasi yang relevant, reliable, complete, timely,
understandable, diferivikasi berdasarkan uji F atau secara simultan
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial pada
showroom di Kota Palembang.
I Dewa Made Endiana, I Made Sudiartana (2016) dengan penelitian yang
berjudul “Pengaruh Pemahaman dan Penerapan Sistem Informasi Akuntansi
terhadap Kinerja individu dan Kinerja UKM Pengrajin Perak”. Permasalahan
yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu apakah penerapan dan
pemahaman sistem informasi akuntansi berpengaruh secara langsung
ataupun tidak langsung terhadap kinerja individu dan kinerja UKM itu sendiri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara langsung
variabel pemahaman, penerapan sistem informasi, dan kinerja individu
terhadap kinerja UKM. Terdapat pengaruh langsung variabel pemahaman
dan penerapan sistem informasi terhadap kinerja individu. Dan juga terdapat
30
pengaruh tidak langsung variabel pemahaman dan penerapan sistem
informasi terhadap kinerja UKM.
Titis Wahyuni (2016) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis
Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Pengukuran
Kinerja UKM di Wilayah Depok”. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi terhadap
pengukuran kinerja UKM di Wilayah Depok. Uji Analisis yang digunakan
adalah model uji regresi logistik. Adapun hasil penelitian menyimpulkan
bahwa Sistem Informasi Akuntansi tidak memberikan pengaruh yang
signifikan pada kinerja perusahaan.
M. Ulul Albab (2017) dengan penelitian yang berjudul “Pengaruh
Penerapan Sistem Informasi Akuntansi, Komunikasi Internal, dan
Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan pada Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UKM) di Kabupaten Jepara”. Penelitian ini bertujuan untuk
menguji secara empiris pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi,
komunikasi internal, dan kompensasi terhadap kinerja karyawan pada Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah (UKM) di Kabupaten Jepara. Hasil dari penelitian
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan dari variabel sistem
informasi akuntansi (X1), komunikasi internal (X2), dan kompensasi (X3)
terhadap kinerja karyawan (Y) pada Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah
(UKM) di Kabupaten Jepara.
I Gusti Ayu Imbayani dan I Dewa Made Endiana (2018) dengan penelitian
yang berjudul “Pengaruh Pemahaman dan Penerapan Sistem Informasi
terhadap Kinerja UKM Pengrajin Genteng di Kabupaten Tabanan”. Model
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda
31
dengan menggunakan alat bantu program SPSS. Berdasarkan hasil
penelitian, (1) Pemahaman sistem informasi berpengaruh positif terhadap
kinerja UKM pengrajin genteng, (2) Penerapan sistem informasi berpengaruh
positif terhadap kinerja UKM pengrajin genteng.
Ni Made Werin Sarastyarini dan I Ketut Yadnyana (2018) dalam penelitian
yang berjudul “Pengaruh E-Commerce dan Efektivitas Kerja Pengguna
terhadap Kinerja Perusahaan Pada Usaha Kecil, Menengah Di Denpasar”.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan pada usaha kecil
dan menengah akan semakin meningkat apabila pelaku usaha menggunakan
e-commerce dalam menjalankan dan mengembangkan usahanyadan
peningkatan pada efektivitas kerja pengguna e-commerce akan diikuti juga
dengan peningkatan kinerja perusahaan pada usaha kecil dan menengah
yang menggunakan e-commerce di Denpasar.
Novia Amanda Lestari, Siti Hamidah Rustiana (2019) dengan penelitian
yang berjudul “Pengaruh Persepsi Owner dan Pengetahuan Akuntansi dalam
Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Usaha Mikro,
Kecil, Dan Menengah Di Pamulang”. Tujuan dari penelitian ini adalah
menganalisis persepsi owner dan pengetahuan akuntansi dalam penggunaan
sistem informasi akuntansi terhadap kinerja usaha mikro, kecil, dan
menengah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) persepsi owner
dalam penggunaan sistem informasi akuntansi tidak berpengaruh terhadap
kinerja usaha mikro kecil, dan menengah (2) pengetahuan akuntansi
berpengaruh terhadap kinerja usaha mikro, kecil, dan menengah (3) persepsi
owner dalam penggunaan sistem informasi akuntansi dan pengetahuan
32
akuntansi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja usaha mikro,
kecil dan menengah.
Lamtiur Saputri Pasaribu (2019) dengan penelitian yang berjudul
“Pengaruh Perangkat Lunak Akuntansi dan E-Commerce Terhadap Kinerja
Perusahaan pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Lubuk Pakam”.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perangkat lunak
akuntansi dan e-commerce terhadap kinerja perusahaan pada usaha mikro,
kecil, dan menengah di Lubuk Pakam. Seluruh variabel bebas, yakni
perangkat lunak akuntansi dan e-commerce secara simultan mempengaruhi
kinerja perusahaan pada UKM sebesar 57,2%, sisanya sebesar 42,8% oleh
faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Yanuar Lazuardi dan Fu’ad Abdul Salam (2019) dengan penelitian yang
berjudul “Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap
Keberhasilan Usaha Kecil Menengah”. Penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif dengan menggunakan data primer. Berdasarkan analisis data
dengan menggunakan regresi linier sederhana yang telah dilakukan, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa berdasarkan hasil uji parsial (uji t) diketahui
bahwa pengaruh penggunaan sistem informasi akuntansi berpengaruh
signifikan terhadap keberhasilan usaha kecil menengah yang ada di Desa
Sendang Duwur Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan.
Bulan Nettiary Kelara dan Emi Suwarni (2020) dengan penelitian yang
berjudul “Peran Informasi Akuntansi Dalam Meningkatkan Pertumbuhan
Kinerja Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah”. Tujuan penulisan adalah untuk
mengetahui dan menganalisis peran informasi akuntansi dalam meningkatkan
pertumbuhan kinerja UKM di restoran-restoran di Palembang. Data dianalisis
33
menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa informasi akuntansi memiliki peran dalam meningkatkan pertumbuhan
kinerja UKM. Hasil ini dapat dilihat bahwa beberapa UKM telah menggunakan
informasi akuntansi dalam menjalankan bisnis mereka. Dari sejumlah UKM
yang diteliti juga menunjukkan bahwa mereka mengambil tindakan dan
keputusan bisnis menggunakan informasi akuntansi sesuai dengan teori
akuntansi, hanya saja mereka tidak menyadarinya. Ini karena pemilik tidak
memiliki latar belakang pendidikan akuntansi. Peningkatan pertumbuhan
kinerja UKM dapat dilihat dari peningkatan penjualan, pengurangan biaya,
dan penambahan aset pada UKM yang telah menggunakan informasi
akuntansi yang baik.
Adapun perbedaan penelitian yang dilakukan peneliti saat ini dan
penelitian sebelumnya terletak pada objek penelitian dimana yang menjadi
objek penelitian dalam penelitian ini berdasarkan latar belakang ialah UKM
yang berada di Kota Makassar. Selain itu, peneliti menggabungkan variabel
sistem informasi akuntansi dan pemanfaatan e-commerce untuk mengetahui
pengaruhnya terhadap kinerja usaha mikro kecil menengah (UKM).
Tabel 2.1
HASIL PENELITIAN TERDAHULU
No. Nama
Peneliti Judul Penelitian
Metode Penelitian
Hasil Penelitian
1. Annisa
Mayang Sari
(2012)
Pengaruh
Perangkat Lunak
Akuntansi dan E-
Commerce
Terhadap Kinerja
Kuantitatif Hasil uji hipotesis
menyatakan bahwa
penggunaan perangkat
lunak akuntansi
memberikan pengaruh
34
Perusahaan pada
Usaha Mikro,
Kecil, dan
Menengah
positif signifikan
terhadap kinerja
perusahaan pada UKM.
Berbanding terbalik
dengan variabel E-
Commerce, E-
Commerce tidak
berpengaruh terhadap
kinerja UKM.
2. Periyanti dan
Rizal Effendi
(2014)
Pengaruh
Pemanfaatan
Sistem Informasi
Akuntansi
terhadap Kinerja
Manajerial pada
Showroom di
Kota Palembang
Kuantitatif Berdasarkan hasil
olahan data, diketahui
bahwa pemanfaatan
SIAdengan karakteristik
informasi yang
relevant, reliable,
complete, timely,
understandable,
mempunyai pengaruh
yang signifikan
terhadap kinerja
manajerial.
3. I Dewa Made
Endiana, I
Made
Sudiartana
(2016)
Pengaruh
Pemahaman dan
Penerapan
Sistem Informasi
Akuntansi
terhadap Kinerja
individu dan
Kinerja UKM
Pengrajin Perak
Kuantitatif Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh
secara langsung
variabel pemahaman,
penerapan sistem
informasi, dan kinerja
individu terhadap
kinerja UKM.
4. Titis Wahyuni
(2016)
AnalisisPengaruh
Penerapan
Sistem Informasi
Kuantitatif Hasil penelitian
menyimpulkan bahwa
Sistem Informasi
35
Akuntansi
Terhadap
Pengukuran
Kinerja UKM di
Wilayah Depok
Akuntansi tidak
memberikan pengaruh
yang signifikan pada
kinerja perusahaan.
5. M. Ulul Albab
(2017)
Pengaruh
Penerapan
Sistem Informasi
Akuntansi,
Komunikasi
Internal, dan
Kompensasi
terhadap Kinerja
Karyawan pada
Usaha Mikro,
Kecil, dan
Menengah (UKM)
di Kabupaten
Jepara
Kuantitatif Hasil dari penelitian
menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh
positif signifikan dari
variabel sistem
informasi akuntansi
(X1), komunikasi
internal (X2), dan
kompensasi (X3)
terhadap kinerja
karyawan (Y) pada
Usaha, Mikro, Kecil,
dan Menengah (UKM)
di Kabupaten Jepara.
6. I Gusti Ayu
Imbayani dan
I Dewa Made
Endiana
(2018)
Pengaruh
Pemahaman dan
Penerapan
Sistem Informasi
terhadap Kinerja
UKM Pengrajin
Genteng di
Kabupaten
Tabanan
Kuantitatif Berdasarkan hasil
penelitian, (1)
Pemahaman sistem
informasi berpengaruh
positif terhadap kinerja
UKM pengrajin
genteng, (2) Penerapan
sistem informasi
berpengaruh positif
terhadap kinerja UKM
pengrajin genteng.
7. Ni Made
Werin
Sarastyarini
Pengaruh E-
Commerce dan
Efektivitas Kerja
Kuantitatif Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
kinerja perusahaan
36
dan I Ketut
Yadnyana
(2018)
Pengguna
terhadap Kinerja
Perusahaan Pada
Usaha Kecil,
Menengah Di
Denpasar
pada usaha kecil dan
menengah akan
semakin meningkat
apabila pelaku usaha
menggunakan e-
commerce dalam
menjalankan dan
mengembangkan
usahanyadan
peningkatan pada
efektivitas kerja
pengguna e-commerce
akan diikuti juga
dengan peningkatan
kinerja perusahaan
pada usaha kecil dan
menengah yang
menggunakan e-
commerce di
Denpasar.
8. Novia
Amanda
Lestari, Siti
Hamidah
Rustiana
(2019)
Pengaruh
Persepsi Owner
dan Pengetahuan
Akuntansi dalam
Penggunaan
Sistem Informasi
Akuntansi
terhadap Kinerja
Usaha Mikro,
Kecil, Dan
Menengah Di
Pamulang
Kuantitatif Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa
(1) persepsi owner
dalam penggunaan
sistem informasi
akuntansi tidak
berpengaruh terhadap
kinerja usaha mikro
kecil, dan menengah
(2) pengetahuan
akuntansi berpengaruh
terhadap kinerja usaha
mikro, kecil, dan
37
menengah (3) persepsi
owner dalam
penggunaan sistem
informasi akuntansi dan
pengetahuan akuntansi
secara bersama-sama
berpengaruh terhadap
kinerja usaha mikro,
kecil dan menengah.
9. Pasaribu,
Lamtiur
Saputri
(2019)
Pengaruh
Perangkat Lunak
Akuntansi dan E-
Commerce
Terhadap Kinerja
Perusahaan pada
Usaha Mikro,
Kecil, dan
Menengah di
Lubuk Pakam
Kuantitatif Seluruh variabel bebas,
yakni perangkat lunak
akuntansi dan e-
commerce secara
simultan
mempengaruhi kinerja
perusahaan pada UKM
sebesar 57,2%,
sisanya sebesar 42,8%
oleh faktor-faktor lain
yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
10. Yanuar
Lazuardi dan
Fu’ad Abdul
Salam (2019)
Pengaruh
Penggunaan
Sistem Informasi
Akuntansi
Terhadap
Keberhasilan
Usaha Kecil
Menengah
Kuantitatif Berdasarkan hasil uji
parsial (uji t) diketahui
bahwa pengaruh
penggunaan sistem
informasi akuntansi
berpengaruh signifikan
terhadap keberhasilan
usaha kecil menengah
yang ada di Desa
Sendang Duwur
Kecamatan Paciran.
38
C. Kerangka Konsep
Sebelum kerangka konseptual dibuat, perlu disusun kerangka pemikiran.
Kerangka pemikiran dibuat berdasarkan pada latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penelitian dan tinjauan pustaka.
Gambar 2.5
KERANGKA PIKIR
STUDI TEORITIK
Theory Perceived Usefullness (David, 1989)
Unified Theory of Acceptance and Use of Technology
(Vankatesh, et. al., 2003)
The D&M Information System Success Model
(DeLone dan McLean, 1992)
STUDI EMPIRIK
Hubungan sistem informasi dengan kinerja UKM (+) Sari, 2012; Effendi, 2014, Sudiartana, 2016; Albab, 2017, Endiana, 2018; Pasaribu, 2019; Salam, 2019 (-) Wahyuni, 2016 Hubungan pemanfaatan e-commerce dengan kinerja UKM (+) Ketut Y., 2018; Pasaribu, 2019 (-) Sari, 2012
Hipotesis
Uji Hipotesis
Hasil Penelitian
39
Kerangka pemikiran seperti pada gambar diatas merupakan bagan yang
menunjukkan gambaran mengenai penyusunan penelitian berdasarkan
pemaparan studi teoritik dan studi empirik. Gabungan antara studi teoritik dan
empirik dalam penelitian ini menghasilkan variabel-variabel penelitian.
Variabel-variabel independen dalam penelitian ini mencakup sistem informasi
dan pemanfaatan e-commerce. Setelah menetapkan variabel maka
terbentuklah hipotesis penelitian. Hasil uji hipotesis secara statistik akan
diintrepetasikan dalam pembahasan yang akan menghasilkan kesimpulan
dan rekomendasi. Berdasarkan kerangka proses berpikir, kemudian
disusunlah kerangka konseptual yang menggambarkan variabel-variabel
penelitian dan pengaruh antar variabel.
Kerangka konseptual pada penelitian ini didasarkan pada Theory
Perceived Usefullness dan Unified Theory of Acceptance and Use of
Technology (UTAUT). Pengaruh antara variabel-variabel penelitian ini
mencakup penggunaan sistem informasi dan pemanfaatan teknologi (e-
commerce).
Sistem informasi akuntansi diharapkan mempengaruhi kinerja usaha kecil
menengah (UKM). Sistem informasi merupakan sistem dalam perusahaan
yang bertanggung jawab untuk persiapan informasi keuangan dan informasi
yang diperoleh dari mengumpulkan dan memproses berbagai transaksi
perusahaan (Rainer, 2011). Pemilihan variabel sistem informasi sebagai
variabel independen merujuk pada teori perceived usefullness yang
menyatakan bahwa pengguna suatu teknologi atau sistem informasi percaya
dengan memanfaatkannya maka akan mendatangkan manfaat bagi orang
yang menggunakannya, salah satunya yaitu adanya peningkatan kinerja.
40
Melalui model UTAUT diketahui bahwa sistem informasi berhubungan
dengan performance expectancy (ekspektasi kinerja), yaitu sebagai tindakan
dimana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem akan membantunya
untuk mencapai keuntungan dalam kinerja. Penggunaan sistem informasi
berupa software dalam proses pencatatan pengeluaran dan pendapatan UKM
dapat meminimalisir human error seperti salah menghitung, kehilangan atau
kerusakan dokumen pencatatan, dan adanya duplikasi dalam pencatatan.
Jika menggunakan perangkat lunak (software), hal-hal tersebut akan
diminimalisir, sehingga data keuangan yang disajikan menjadi lebih reliable
dan akurat dan akan meningkatkan kinerja UKM (Pasaribu, 2019).
Penerapan teknologi dalam kegiatan pemasaran (e-commerce) juga
diharapkan mempengaruhi kinerja UKM. Teknologi Informasi merupakan
bentuk teknologi yang digunakan untuk menciptakan, menyimpan, mengubah
dan menggunakan informasi dalam segala bentuk. Melalui pemanfaatan
teknologi informasi ini, usaha kecil atau menengah dapat memasuki pasar
global. Pemanfaatan teknologi informasi dalam menjalankan bisnis atau
sering kali dikenal e-commerce bagi perusahaan kecil dapat memberikan
fleksibilitas dalam produksi, memungkinkan pengiriman ke pelanggan secara
lebih cepat dan hemat, serta mendukung transaksi cepat tanpa kertas.
Pemakaian internet memungkinkan UKM dapat menembus pasar global. Hal
ini berarti bahwa dengan e-commerce UKM dapat menjangkau pasar lebih
luas dan dengan demikian konsumen lebih mudah didapatkan sehingga
dengan meningkatnya konsumen kinerja perusahaan pada UKM juga
mengalami peningkatan (Haq, 2016; Pasaribu, 2019).
41
Berdasarkan uraian diatas, kerangka konseptual dalam penelitian ini
dapat dilihat pada gambar 2.6.
Gambar 2.6
KERANGKA KONSEP
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka konseptual, maka diajukan hipotesis penelitian
sebagai berikut :
H1 : Sistem informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
usaha kecil menengah (UKM) di Kota Makassar.
H2 : Pemanfaatan e-commerce berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja usaha kecil menengah (UKM) di Kota Makassar.
H3 : Sistem informasi dan pemanfaatan e-commerce berpengaruh secara
simultan dan signifikan terhadap kinerja usaha kecil menengah (UKM)
di Kota Makassar.
Sistem Informasi
Pemanfaatan E-
Commerce
Kinerja UKM
42
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dengan metode
kuantitatif, yaitu suatu konsep atau ide yang diukur dengan menggunakan
teknik yang menghasilkan angka-angka (Wahyuni, 2011:3). Dalam hal ini
peneliti melakukan penelitian pada populasi dan sampel UKM untuk
mengumpulkan data melalui instrumen penelitian, yang kemudian dianalisis
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi dalam penelitian ini adalah Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Sementara waktu penelitian dilakukan selama kurang lebih dua bulan dimulai
dari bulan Juni sampai bulan Agustus 2020.
C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran
Menurut Sugiyono (2012:61) variabel penelitian adalah suatu atribut atau
sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel Independen (Variabel Bebas)
Variabel independen dalam penelitian ini adalah sistem informasi
(siklus pendapatan dan pengeluaran) dan pemanfaatan e-commerce.
43
2. Variabel Dependen (Variabel Terikat)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja perusahaan pada UKM.
Untuk memudahkan dalam pengumpulan data dan pengukurannya,
maka variabel-variabel dalam penelitian ini dapat dioperasionalkan
sebagai berikut:
Tabel 3.1
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
Variabel Definisi Operasional Indikator Skala
Kinerja
perusahaan
(UKM)
Suatu capaian
perusahaan yang
dapat diukur dengan
suatu kriteria tertentu
melalui usaha formal
yang dilaksanakan
perusahaan untuk
meningkatkan
efektivitas dan
efisiensi yang
dimilikinya.
Diadopsi dari Musran
Minuzu (2010) :
1. Pertumbuhan
penjualan
2. Pertumbuhan modal
3. Penambahan
tenaga kerja setiap
tahun
4. Pertumbuhan pasar
dan pemasaran
5. Pertumbuhan
keuntungan/laba
usaha.
Skala Likert
1-5
Sistem
Informasi
(Siklus
Pendapatan
dan
Pengeluaran)
Sistem yang
dirancang untuk
memproses data dan
pelaporan informasi
baik dengan manual
ataupun
terkomputerisasi
1. Siklus Pendapatan
dan Pengeluaran
2. Hardware
3. Software
4. Brainware
5. Basis data
Skala Likert
1-5
44
tentang kegiatan yang
berhubungan dengan
transaksi penjualan
dan pembelian
persediaan/jasa.
Pemanfaatan
E-commerce
Proses pemanfaatan
jaringan komputer
atau internet untuk
melakukan transaksi
jual beli produk atau
jasa serta kegiatan
bisnis baik itu
pemasaran,
pembayaran, maupun
pengiriman.
Diadopsi dari Nelson
dan Shaw (2003) :
1. Aktivitas pemasaran
umum
2. Meneliti pasar
3. Meraih pasar lebih
luas
Skala Likert
1-5
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2011:80), populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
semua pelaku UKM di Kota Makassar yang berjumlah 7.966 UKM.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2011: 81). Sampel dapat dikatakan ideal jika
menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi yang
diteliti serta dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin.
45
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pengambilan sampel non random sampling, tipe yang digunakan adalah
pengambilan sampel berdasarkan metode purposive sampling atau
pemilihan sampel dengan pertimbangan tertentu (judgment sampling).
Kriteria yang digunakan dalam pertimbangan yaitu:
1) UKM telah menggunakan sistem informasi siklus pengeluaran dan
pendapatan, baik terkomputerisasi maupun manual;
2) UKM telah menggunakan e-commerce dalam kegiatan jual belinya.
Ukuran sampel dalam penelitian ini berpedoman pada pendapat
Roscoe (1975) dalam Uma Sekaran (2006) yang menyatakan dalam
penelitian multivariate (termasuk analisi regresi berganda), ukuran sampel
sebaiknya 10 kali lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitian.
Sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 30 (tiga
puluh) responden.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dimaksudkan untuk
memperoleh data yang akurat dengan masalah yang dibahas, baik melalui
sumber primer maupun sekunder. Adapun metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Tinjauan Kepustakaan (Library Research)
Metode ini dilakukan dengan mempelajari teori dan konsep yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti pada buku, makalah, dan
jurnal guna memperoleh landasan teoritis yang memadai untuk
melakukan pembahasan.
46
2. Penelitian Lapangan (Field Research)
Adapun alat-alat pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam
penelitian lapangan adalah:
a. Observasi
Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja dan
sistematis mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis
yang ada. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui keadaan UKM
yang ada di Kota Makassar.
b. Kuesioner (Angket)
Kuesioner adalah cara pengumpulan data dengan memberikan
daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi. Responden akan
menilai setiap jawaban dari pertanyaan dengan menggunakan Skala
Likert 5 poin (Sugiyono, 2011: 93).
Tabel 3.2
SKOR SKALA LIKERT
Pernyataan
Jawaban Skor
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Cukup Setuju (CS) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber: Sugiyono, 2011
Untuk mengetahui tingkatan pencapaian responden (TCR) digunakan
rumus sebagai berikut:
47
TCR Rata rata skor x 100
skor minimum
Adapun kriteria mengenai persentase pencapaian responden dapat
dilihat melalui tabel 3.3.
Tabel 3.3
KLASIFIKASI TCR
No. Persentase Pencapaian Kriteria
1 85% - 100% Sangat Baik
2 66% - 84% Baik
3 51% - 65% Cukup
4 36% - 50% Kurang Baik
5 0% - 35% Tidak Baik
Sumber: Sugiyono (2012:207)
F. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh di lapangan, sehingga nantinya dapat dengan mudah
dipahami dan diinformasikan kepada orang lain (Sugiyono, 2008). Analisis
data juga merupakan usaha untuk mencari dan menyusun secara sistematis
catatan-catatan observasi, wawancara dan dokumentasi untuk meningkatkan
pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai
temuan.
48
1. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan agar hasil regresi yang telah dilakukan
bisa dipastikan terbebas dari asumsi klasik. Terdapat beberapa jenis uji
asumsi klasik yang digunakan pada penelitian ini, antara lain:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah pengujian yang dilakukan untuk melihat
apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas
keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang
baik adalah model regresi yang berdistribusi normal. Untuk
mengetahui apakah pengujian yang dilakukan berdistribusi normal,
dapat dilihat pada output hasil uji normalitas.
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorof-
Smirnov (uji K-S). Jika nilai uji K-S lebih besar dibandingkan dengan
taraf signifikasi 0,05 maka hal ini mengidikasikan model regresi
memenuhi asumsi normalitas.
Uji normalitas juga dapat dilihat melalui grafik histogram dari
residualnya. Data dikatakan berdistribusi normal jika data menyebar
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik
histogramnya.
b. Uji Multikolineritas
Uji multikolinearitas adalah uji yang bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
bebas.
Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya, yaitu
Variance Inflation Factor (VIF).
49
Pendekteksian terhadap multikolinearitas dapat dilakukan dengan
melihat VIF dari hasil analisis regresi. Jika nilai VIF>10, maka artinya
terdapat gejala multikolinearitas yang tinggi, dan sebaiknya jika
nilai VIF<10, maka model pengujian bebas dari gejala
multikolinearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah uji yang bertujuan untuk mengetahui
apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians
dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Dalam hal ini,
model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
(Husein Umar, 2008: 179).
Untuk mendeteksi adanya kesamaan variance dalam data
penelitian, diuji dengan meregresikan logaritman dari nilai absolute
residual dengan variabel independen. Jika nilai sig>5% atau 0,05
maka variabel yang dipakai menujukkan bahwa tidak terindikasi gejala
heteroskedastisitas.
2. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif adalah statistk yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan
data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisa
statistik deskriptif ini meliputi nilai maksimum, minimum, dan rata-rata
(mean) dari variabel-variabel penelitian. Hal ini bertujuan untuk
mengetahui gambaran variabel penelitian yaitu Sistem Informasi terhadap
Kinerja UKM, Pemanfaatan E-commerce terhadap kinerja UKM, dan
50
pengaruh kedua variabel secara bersama-sama (simultan) terhadap
kinerja UKM. Analisis deskriptif ini diolah dengan jumlah responden x
100%.
P f
n x 100
Dimana :
P = Persentasi
f = frekuensi
n = Jumlah responden
100% = Bilangan tetap
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji variabel
bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Dalam hal ini,
peneliti menggunakan regresi linier berganda untuk mengetahui apakah
kedua variabel berpengaruh secara simultan. Persamaannya dapat
dituliskan sebagai berikut :
Y a b1 1 b2 2 e
Dimana :
Y = Kinerja UKM
a = Konstanta
X1 = Sistem informasi
X2 = Pemanfaatan e-commerce
b1 = Koefisien dari variabel sistem informasi
51
b2 = Koefisien dari variabel pemanfaatan e-commerce
e = Error term
4. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis merupakan suatu prosedur yang akan
menghasilkan suatu keputusan, yaitu keputusan untuk menerima atau
menolak suatu hipotesis. Uji hipotesis dalam penelitian ini, yaitu:
a. Uji F (Uji simultan)
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara
bersama-sama (simultan) terhadap variabel terikat. Fhitung kemudian
dibandingkan dengan Ftabel pada taraf signifikansi pada derajat
signifikasi 5% (α 0,05). Formula tersebut dapat dilihat sebagai
berikut:
Fh R2 K
(1 R2) (n k 1)
Keterangan :
R = Koefisien korelasi ganda
K = Jumlah variabel independen
n = Jumlah anggota sampel
Apabila Fhitung lebih besar dari Ftabel maka terdapat pengaruh
signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara
bersama-sama. Signifikan disini diartikan hipotesis diterima. Namun
apabila Fhitung lebih kecil dari Ftabel maka variabel bebas secara
simultan tidak berpengaruh secara nyata terhadap variabel terikat.
52
b. Uji t
Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing
variabel. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel coefficients pada kolom sig
(significance). Jika probabilitas nilai t atau signifikansi < 0,05, maka
dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel bebas
terhadap variabel terikat secara parsial. Namun, jika probabilitas nilai t
atau signifikansi > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat
pengaruh yang signifikan antara masing-masing variabel bebas
terhadap variabel terikat (Sugiyono, 2011).
Untuk kriteria pengambilan kesimpulan jika nilai rhitung > dari rtabel
maka H1 diterima. Selain itu, dapat juga membandingkan antara harga
thitung dengan ttabel. Apabila nilai thitung lebih besar dari ttabel , maka H1
diterima. Hal ini berarti terdapat hubungan positif dan nilai koefisien
korelasi antara variabel independen terhadap variabel dependen.
c. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) adalah pengujian untuk menjelaskan
proporsi variasi dalam variabel dependen (Y) yang dijelaskan oleh
beberapa variabel bebas (lebih dari satu variabel) secara bersama-
sama. Dalam regresi linier berganda apabila nilai koefisien determinasi
(R2) semakin bebas (mendekati 1) dan cenderung meningkat, maka
hal itu dianggap baik atau variasi variabel independen yang digunakan
dalam model menjelaskan 100% variasi variabel dependen.
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa
besar proporsi variabel bebas (sistem informasi dan pemanfaatan e-
commerce) terhadap variabel terikat (kinerja perusahaan pada UKM di
53
Kota Makassar). Dengan begitu, peneliti dapat mengetahui sistem
informasi dan pemanfaatan e-commerce mempunyai proporsi
seberapa besar untuk kinerja UKM. Jika dari kedua variabel bebas
memiliki proporsi yang sama tetapi masih ada proporsi yang tersisa,
berarti ada variabel bebas selain variabel disebutkan diatas yang
dapat mempengaruhi kinerja perusahaan pada UKM di Kota
Makassar.
54
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah UKM yang berada di Kota Makassar
yang dinaungi oleh Dinas Koperasi dan UKM. Dinas Koperasi dan UKM Kota
Makassar adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah yang mempunyai peranan
besar terhadap pemberdayaan Koperasi dan UKM di Kota Makassar dituntut
dapat menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) yang merupakan proses
penjabaran lebih lanjut dari sasaran dan program yang telah ditetapkan
dalam Rencana Strategis (Renstra) yang mencakup periode tahunan.
1. Gambaran Umum dan Keadaan UKM di Makassar
Pembangunan Koperasi dan UKM di Kota Makassar diarahkan untuk
mengembangkan koperasi dan UKM menjadi unit usaha yang kuat, maju
dan mandiri serta memiliki daya saing dengan fokus pada revitalisasi
usaha serta fasilitasi koperasi dan UKM.
Dinas Koperasi dan UKM yang menaungi seluruh UKM yang ada di
Kota Makassar memiliki tugas dan peran sebagai berikut:
a. Merencanakan, menyusun dan melaksanakan program dan kegiatan
Bidang Usaha Kecil dan Menengah;
b. Menghimpun dan menyusun bahan Rencana Kerja dan Anggaran
(RKA)/RKPA, Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)/DPPA Bidang
Usaha Kecil dan Menengah;
55
c. Mengoordinasikan, mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)/DPPA Bidang Usaha Kecil
dan Menengah;
d. Menyusun bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan
pengembangan Usaha Kecil dan Menengah;
e. Menyusun rencana dan program pembinaan pengusaha kecil mikro
melalui pengelompokan usaha di wilayah tertentu dalam Kota
Makassar;
f. Menyusun bahan penyusunan rencana dan program penyusunan
proyeksi perkembangan pengusaha kecil, tangguh, unggul, mandiri
dan menengah bidang industri pertanian, perdagangan dan aneka
usaha;
g. Menyusun bahan bimbingan teknis pengidentifikasian pengusaha
kecil, tangguh, unggul mandiri dan menengah bidang industri
pertanian, industri non pertanian, perdagangan dan aneka usaha;
h. Menyusun bahan bimbingan teknis peningkatan wawasan dan
keterampilan pengusaha kecil dan koperasi melalui pelatihan,
magang, studi banding dan pameran;
i. Menyusun bahan bimbingan teknis kerjasama dalam kemitraan
jaringan usaha antara kecil dan menengah dalam rangka kemitraan
dan jaringan usaha;
j. Menyusun bahan bimbingan teknis pembinaan pengusaha kecil dan
menengah dibidang perdagangan dan aneka usaha;
k. Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi
permasalahan di lingkup tugasnya serta mencari alternatif
56
pemecahannya;
l. Mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-
undangan yang berkaitan dengan lingkup tugasnya sebagai pedoman
dalam melaksanakan tugas;
m. Memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan;
n. Membagi tugas, memberi petunjuk, menilai dan mengevaluasi hasil
kerja bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;
Adapun keadaan UKM di Kota Makassar dapat dilihat melalui tabel
berikut yang menjelaskan mengenai jumlah UKM tahun 2019(2).
Tabel 4.1
REKAP DATA UKM TAHUN 2019
No. Jenis UKM Jumlah
1 Usaha Kecil 4.647
2 Usaha Menengah 3.319
Jumlah 7.966
Sumber: Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar, 2020
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah UKM tahun 2019 kuartal
akhir berjumlah 7.966 UKM. Yang terdiri atas 4.647 usaha kecil dan
sisanya 3.319 merupakan usaha menengah. Hal ini menunjukkan bahwa
jumlah UKM yang ada di Kota Makassar sudah cukup besar dan
mengalami perkembangan tiap tahunnya.
57
2. Visi dan Misi Dinas UKM Kota Makassar
Visi Dinas Usaha Kecil Menengah Kota Makassar merupakan
perwujudan dari sasaran dan arah kebijakan pembangunan Kota
Makassar Tahun 2014 – 2019. Perwujudan visi ini adalah gambaran arah
pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai melalui
penyelenggaraan tugas dan fungsi dalam kurun waktu 5 (lima) Tahun.
Perumusan Visi dilakukan untuk menindaklanjuti hasil analisis isu-isu
strategis dan permasalahan pembangunan daerah (PPD) untuk
menemukan perwujudan visi. Berbagai permasalahan pembangunan yang
berhubungan layanan atau peningkatan kinerja penyelenggaraan urusan.
Visi Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar dirumuskan berdasarkan
tindak lanjut hasil analisis isu-isu strategis dan permasalahan
pembangunan daerah, yaitu sebagai berikut.
“Terwujudnya Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UKM) yang
Kondusif, Kuat dan Kompetitif Bagi Pengembangan Ekonomi Daerah”
Untuk merealisasikan visi yang telah ditetapkan dalam lima tahun
kedepan (Tahun 2014-2019) yang bertumpu pada potensi dan sumber
daya yang dimiliki serta ditunjang oleh semangat kebersamaan, maka misi
Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah adalah :
a. Merekonstruksi nasib rakyat menjadi masyarakat sejahtera standar
dunia;
b. Merestorasi tata ruang kota menjadi kota nyaman berkelas dunia;
c. Meningkatkan kualitas kelembagaan, produktivitas, daya saing dan
kemandirian Koperasi dan UKM;
d. Meningkatkan kompetensi SDM Koperasi dan UKM yang professional;
58
e. Memberikan peluang berusaha yang seluas-luasnya kepada Koperasi
dan UKM melalui program Dana Bergulir;
f. Meningkatkan promosi dalam dan luar negeri sehingga mampu
menguasai pangsa pasar dalam era perdagangan bebas atau
globalisasi.
3. Deskripsi Data Variabel Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dalam
bentuk kuesioner. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu pengambilan
sampel dengan kriteria tertentu. Adapun kriteria pengambilan sampel
dalam penelitian ini, yaitu: (1) UKM telah menggunakan sistem informasi
pengeluaran dan pendapatan, baik terkomputerisasi maupun manual; (2)
UKM telah menggunakan e-commerce dalam kegiatan jual belinya.
Berdasarkan kriteria diatas, dapat diperoleh data X1, X2, dan Y yang
dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2
DATA VARIABEL PENELITIAN
Variabel Penelitian Tingkat Capaian
Responden
Sistem Informasi (X1) 68,07 %
Pemanfaatan E-Commerce (X2) 71,26 %
Kinerja UKM (Y) 69,63 %
Sumber: Data Hasil Olah Ms. Excel dan SPSS 25, 2020
59
Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa dari 30 responden yang diteliti,
secara umum persepsi responden yang ada di Kota Makassar terhadap
item-item pernyataan pada tiap variabel berada pada skor yang cukup
tinggi. Tiap-tiap variabel memiliki tingkat capaian responden yang berada
pada kisaran 66% - 84%, di mana Sistem Informasi memiliki TCR senilai
68,07%, pemanfaatan E-Commerce senilai 71,26%, dan Kinerja UKM
sebesar 69,63%
Hal ini berarti bahwa responden yang ada dalam penelitian ini
memberikan persepsi yang cukup baik terhadap penggunaan sistem
informasi akuntansi dan e-commerce, dalam peningkatan kinerjanya.
Secara umum responden menyadari akan betapa pentingnya
menghasilkan informasi keuangan yang berkualitas dan pentingnya
memanfaatkan teknologi dalam proses usahanya.
B. Karakteristik Responden
Data dalam penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner. Jumlah
data UKM ini didasarkan dengan berbagai jenis usaha, seperti usaha
souvenir, fashion, elektronik, penjualan alat kerajinan tangan, makanan dan
minuman, serta bagian jasa. Adapun karakteristik responden yang diamati
dalam penelitian ini yaitu berdasarkan beberapa kriteria sebagai berikut.
1. Skala Usaha
Skala usaha pada penelitian ini ditentukan berdasarkan kriteria yang
ditetapkan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah (UKM). Dalam kuesioner yang disebar skala
60
usaha ditentukan berdasarkan total penjualan UKM per tahunnya.
Berdasarkan hasil yang didapatkan melalui kuesioner, maka gambaran
responden adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3
DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN SKALA USAHA
Skala Usaha Jumlah Persentase
Kecil 17 56,67%
Menengah 13 48,3%
Total 30 100%
Sumber: Data primer diolah, 2020
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui adanya jumlah tertinggi
terdapat pada skala usaha kecil sebesar 56,67% dengan jumlah 17 UKM,
Sementara usaha menengah sebesar 48,3% dengan jumlah 13 UKM.
2. Pendidikan Responden
Untuk mengukur karakteristik responden berdasarkan jenjang
pendidikan, penulis mengklasifikasikannya menjadi 4 (empat) bagian,
yaitu:
1) Klasifikasi I, yaitu responden dengan jenjang pendidikan SD
2) Klasifikasi II, yaitu responden dengan jenjang pendidikan SMP
3) Klasifikasi III, yaitu responden dengan jenjang pendidikan SMA
4) Klasifikasi IV, yaitu responden dengan jenjang pendidikan S1.
Berikut ini tabel dan diagram yang menunjukkan distribusi responden
berdasarkan tingkat pendidikannya.
61
Tabel 4.4
DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN
Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase
SD 0 -
SMP 0 -
SMA 9 30%
PT 21 70%
Total 30 100%
Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan Tabel 4.4 diatas menunjukkan karakteristik responden
berdasarkan tingkat pendidikannya. Responden terbanyak adalah yang
memiliki pendidikan PT (S1/D3) sebanyak 21 orang (70%), sedangkan
untuk tingkat pendidikan SMA sebanyak 9 orang (30%). Sementara untuk
tingkat pendidikan SD dan SMA tidak memiliki responden sehingga
persentasenya 0%.
3. Keberlangsungan Usaha
Penulis juga mendistribusikan responden berdasarkan
keberlangsungan usahanya. Keberlangsungan usaha adalah lama usaha
tersebut berdiri dan bertahan di pasaran. Untuk mengukur karakteristik
responden berdasarkan keberlangsungan usahanya, penulis
mengklasifikasikannya menjadi 4 (empat) bagian yang dapat dilihat pada
tabel 4.5 berikut.
62
Tabel 4.5
DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN KEBERLANGSUNGAN
USAHA
Lama Usaha Jumlah Persentase
<1 Tahun 1 3,3%
1-2 Tahun 10 33,3%
3-5 Tahun 10 33,3%
>5 Tahun 9 30%
Total 30 100%
Sumber: Data primer diolah, 2020
Berdasarkan data diatas dapat diketahui adanya jumlah tertinggi
responden terdapat pada rentang usaha 3-5 tahun dan 1-2 tahun yaitu
sebesar 33,3% dengan jumlah masing-masing 10 UKM, selanjutnya
rentang lama usaha >5 tahun sebesar 30% dengan jumlah 9 UKM. Untuk
rentang terendah yaitu lama usaha <1 tahun dengan persentase 3,3 %
dan jumlah sebanyak 1 UKM.
C. Uji Asumsi Klasik
Hipotesis diuji menggunakan analisis regresi liner berganda. Sebelum
data dianalisis, data diuji prasayarat (uji asumsi klasik) terlebih dahulu dengan
uji normalitas, uji multikolinieritas dan uji heteroskedastisitas.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah pengujian yang dilakukan untuk melihat apakah
dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas mempunyai
63
distribusi normal atau tidak. Data dikatakan berdistribusi normal jika data
menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau
grafik histogramnya. Hasil uji normalitas dapat dilihat melalui gambar 4.1.
Gambar 4.1
GRAFIK HASIL UJI NORMALITAS
Sumber : Data hasil olah SPSS ver. 25, 2020
Berdasarkan gambar 4.1 di atas, dapat dilihat bahwa data atau titik
menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Hal
ini menunjukkan bahwa keseluruhan data pada penelitian yang digunakan
sebagai sampel telah berdistribusi normal.
64
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi
yang terjadi antar variabel independen (bebas). Pendekteksian terhadap
multikolinearitas pada penelitian ini dilakukan dengan melihat nilai
Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance dari hasil analisis regresi.
Hasil Uji Multikolinearitas dapat dilihat melalui tabel 4.6.
Tabel 4.6
HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Sistem Informasi 0,899 1,112
Pemanfaatan E-
Commerce 0,899 1,112
Sumber: Data hasil olah SPSS ver. 25, 2020
Berdasarkan dari tabel 4.6, terlihat bahwa nilai VIF untuk masing-
masing variabel = 1,112 dimana semua nilai VIF pada masing-masing
variabel memiliki nilai VIF<10. Sementara nilai Tolerance masing-masing
variabel = 0,899, yaitu >0,1. Dengan demikian, model pengujian ini bebas
dari gejala multikolinearitas.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah model regresi
terjadi ketidaksamaan varians residual dari satu pengamat ke pengamat
65
yang lain. Akibat dari adanya heteroskedastisitas pada hasil regresi,
varians tidak lagi minimum, pengujian dari koefisien regresi menjadi
kurang kuat, koefisien penaksir menjadi bias dan kesimpulan yang diambil
menjadi salah. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada tabel 4.7.
Tabel 4.7
HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS
Variabel Sig.
(Constant) 0,672
Sistem Informasi 0,210
Pemanfaatan E-Commerce 0,086
Sumber: Data hasil olah SPSS ver. 25, 2020
Berdasarkan dari tabel 4.7 diketahui bahwa setiap variabel dalam
model regresi penelitian memiliki nilai sig >0,05. Hal ini berarti jika variabel
yang dipakai dalam model regresi atas penelitian ini tidak terindikasi
gejala heteroskedastisitas.
D. Analisis Data Penelitian
Analisis data pada penelitian ini menggunakan dua jenis analisis, yaitu
analisis statistik deskriptif untuk mengetahui nilai maksimum, minimum, dan
rata-rata tiap variabel penelitian, serta analisis regresi linier berganda.
1. Analisis Deskriptif
a. Analisis Deskriptif Variabel
Statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran suatu
data penelitian. Analisis statistik deskriptif digunakan untuk
66
memberikan gambaran mengenai variabel yang diteliti. Uji statistik
deskriptif mencakup nilai rata-rata (mean), nilai minimum, nilai
maksimum, dan nilai standar deviasi dari data penelitian. Statistik
deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai
variabel-variabel kinerja UKM. Hasil dari statistik deskriptif dapat dilihat
pada tabel 4.8.
Tabel 4.8
HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF VARIABEL
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation Statistic Statistic Statistic
Sistem
Informasi 30 23 38 30,63 3,508
Pemanfaatan E-
Commerce 30 26 39 32,07 4,042
Kinerja UKM 30 23 39 31,33 4,011
Valid N (listwise) 30
Sumber: Data hasil olah SPSS ver. 25, 2020
Berdasarkan pada Tabel 4.8, maka dapat diketahui mengenai
statistik deskriptif tiap variabel sebagai berikut:
1) Variabel Sistem Informasi (X1) memiliki jumlah sampel sebanyak
30 orang, dengan nilai minimum 23 dan nilai maksimumnya 38.
Nilai rata-rata (mean) untuk variabel sistem informasi akuntansi
(X1) sebesar 30,63 dan Standart Deviation sebesar 3,508. Hal ini
menunjukkan kecenderungan secara umum bahwa para
67
responden telah menyadari betapa pentingnya sistem informasi
akuntansi dalam proses usahanya.
2) Variabel Pemanfaatan E-Commerce (X2) memiliki jumlah sampel
sebanyak 30 orang, dengan nilai minimum 26 dan nilai maksimum
39. Nilai rata-rata (mean) untuk variabel Pemanfaatan E-
Commerce (X2) sebesar 32,07 dan Standart Deviation sebesar
4,042.
3) Variabel kinerja perusahaan pada UKM (Y) memiliki jumlah sampel
sebanyak 30 orang, dengan nilai minimum 23 dan nilai
maksimumnya 39. Nilai rata-rata (mean) untuk variabel kinerja
UKM (Y) sebesar 31,33 dan Standart Deviationnya sebesar 4,011.
Hal ini menunjukkan kecenderungan secara umum bahwa kinerja
perusahaan pada UKM yang ada di Kota Makassar mempunyai
kinerja yang cukup baik, dengan nilai rata-rata (mean) hampir
mendekati nilai maksimum.
b. Analisis Deskriptif Frekuensi Pernyataan
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah penggunaan
sistem informasi siklus pendapatan dan pengeluaran, pemanfaatan e-
commerce, dan kinerja perusahaan pada UKM di Kota Makassar.
Berdasarkan kuesioner yang telah diedarkan dan diisi oleh pemilik
atau staf UKM-UKM yang ada di Kota Makassar, maka dapat
dijabarkan hasil pernyataan sebagai berikut.
1) Deskripsi Frekuensi Variabel Sistem Informasi (X1)
Analisis deskriptif terhadap variabel sistem informasi terdiri dari 9
item pernyataan responden mengenai penggunaan sistem informasi
68
siklus pendapatan dan pengeluaran. Persentase hasil pernyataan
responden dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.9
DESKRIPSI ITEM PERNYATAAN VARIABEL SISTEM INFORMASI (X1)
Item
Pernyataan
Frekuensi dan Persentase Skor TCR Kat.
STS TS CS S SS
SI 1 1 1 18 6 4 101 67,3 B
3,3% 3,3% 60% 20% 13,3%
SI 2 0 2 18 10 0 98 65,3 CB
- 6,7% 60% 33,3% -
SI 3 0 0 12 18 0 108 72 B
- - 40% 60% -
SI 4 0 0 11 19 0 109 72,6 B
- - 36,7% 63,3% -
SI 5 0 1 22 7 0 96 64 CB
- 3,3% 73,3% 23,3% -
SI 6 0 0 18 12 0 102 68 B
- - 60% 40% -
SI 7 0 0 19 11 0 101 67,3 B
- - 63,3% 36,7% -
SI 8 0 1 25 4 0 93 62 CB
- 3,3% 83,3% 13,3% -
SI 9 0 0 11 17 2 111 74 B
- - 36,7% 56,7% 6,6%
Sumber: Data hasil olah SPSS ver. 25 dan Ms. Excel, 2020
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa item pertama, yaitu staf
UKM memahami cara pencatatan pendapatan (kas masuk) dan kas
keluar (SI1), diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat
69
setuju berjumlah 4 respomden (13,3%), yang menyatakan setuju 6
responden (20%), yang menyatakan cukup setuju 18 orang (60%),
yang menyatakan tidak setuju 1 orang (3,3%), dan yang menyatakan
sangat tidak setuju berjumlah 1 responden (3,3%). Item pertama
merupakan bagian dari indikator siklus pendapatan dan pengeluaran,
memiliki TCR 67,3% dengan kategori Baik. Artinya pemahaman para
staf UKM mengenai cara penginputan kas masuk dan kas keluar yang
berasal dari hasil penjualan dan pembelian barang/jasa sudah baik
namun masih perlu ditingkatkan lagi. UKM dapat melakukan pelatihan
dan sosialisasi terhadap para stafnya mengenai tahap-tahapan dalam
proses pencatatan kas masuk dan kas keluar. Serta transaksi yang
termasuk dalam siklus tersebut.
Pada item kedua , yaitu setiap transaksi penjualan dan pembelian
dicatat pada tanggal yang tepat (SI2), diketahui bahwa resonden yang
menyatakan setuju berjumlah 10 responden (33,3%), yang
menyatakan cukup setuju sebanyak 18 responden (60%), dan yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 2 orang (6,7%). Item kedua
merupakan bagian dari indikator siklus pendapatan dan pengeluaran,
memiliki TCR 65,3% dengan kategori Baik. Artinya setiap transaksi
penjualan dan pembelian telah dicatat pada tanggal yang tepat oleh
sebagian besar pelaku UKM. Namun, masih ada sebagian kecil yang
lalai dalam pencatatan dan kadang tidak melakukan pencatatan sesuai
dengan tanggal yang sebenarnya.
Pada item ketiga, yaitu UKM memiliki rekening khusus di bank (SI3)
diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju berjumlah
70
0 responden (0%), yang menyatakan setuju 18 orang (60%), yang
menyatakan cukup setuju 12 orang (40%), yang menyatakan tidak
setuju 0 orang (0%) dan yang menyatakan sangat tidak setuju
berjumlah 0 orang (0%). Item ketiga merupakan bagian dari indikator
siklus pendapatan dan pengeluaran, memiliki TCR 72% dengan
kategori Baik. Artinya UKM telah memiliki rekening bank khusus untuk
perusahaan yang mencatat pemasukan dan pengeluaran UKM.
Pada item keempat, yaitu piutang dan hutang yang dimiliki UKM
telah dicatat sesuai dengan keadaan sebenarnya (SI4), diketahui
bahwa responden yang menyatakan sangat setuju berjumlah 0
responden (0%), yang menyatakan setuju 19 orang (63,3%), yang
menyatakan cukup setuju 11 orang (36,7%), yang menyatakan tidak
setuju 0 orang (0%) dan yang menyatakan sangat tidak setuju
berjumlah 0 orang (0%). Item keempat merupakan bagian dari
indikator siklus pendapatan dan pengeluaran, memiliki TCR 72,6%
dengan kategori Baik. Sehingga dapat dikatakan bahwa utang dan
piutang yang dimiliki UKM telah dicatat dengan baik dan sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya.
Pada Item kelima, yaitu UKM memiliki komputer/laptop untuk
melakukan penginputan data hasil penjualan dan pengeluaran kas
(SI5), diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju
berjumlah 0 responden (0%), yang menyatakan setuju 7 orang
(23,3%), yang menyatakan cukup setuju 22 orang (73,3%), yang
menyatakan tidak setuju 1 orang (3,3%) dan yang menyatakan sangat
tidak setuju berjumlah 0 orang (0%). Item kelima merupakan bagian
71
dari indikator hardware (perangkat keras) memiliki TCR 64% dengan
kategori Cukup Baik. Artinya kepemilikan komputer/laptop dalam tiap
UKM sudah baik dan cukup untuk melakukan pencatatan hasil
penjualan dan pengeluaran perusahaan.
Pada item keenam, yaitu UKM memiliki software (misal: Microsoft
Excel) untuk peninputan data (SI6), diketahui bahwa responden yang
menyatakan sangat setuju berjumlah 0 responden (0%), yang
menyatakan setuju 12 orang (40%), yang menyatakan cukup setuju 18
orang (60%), yang menyatakan tidak setuju 0 orang (0%) dan yang
menyatakan sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0%). Item keenam
merupakan bagian dari indikator software (perangkat lunak), memiliki
TCR 68% dengan kategori Baik. Artinya kepemilikan software pada
UKM sudah cukup baik.
Pada item ketujuh, yaitu telah disediakan format khusus untuk
memudahkan peninputan data hasil penjualan dan pengeluaran kas
(SI7), diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju
berjumlah 0 responden (0%), yang menyatakan setuju 11 orang
(36,7%), yang menyatakan cukup setuju 19 orang (63,3%), yang
menyatakan tidak setuju 0 orang (0%) dan yang menyatakan sangat
tidak setuju berjumlah 0 orang (0%). Item ketujuh merupakan bagian
dari indikator software, memiliki TCR 67,3% dengan kategori Baik.
Sehingga dapat dikatakan bahwa UKM telah menyiapkan format
khusus untuk pencatatan hasil penjualan dan pengeluaran
perusahaan.
72
Pada item kedelapan, yaitu dengan sistem yang ada, staf mampu
mengerjakan pekerjaannya dengan lebih efektif dan efisien (SI8),
diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju berjumlah
0 responden (0%), yang menyatakan setuju 4 orang (13,3%), yang
menyatakan cukup setuju 25 orang (83,3%), yang menyatakan tidak
setuju 1 orang (3,3%) dan yang menyatakan sangat tidak setuju
berjumlah 0 orang (0%). Item kedelapan merupakan bagian dari
indikator brainware, memiliki TCR 62% dengan kategori Cukup Baik.
Artinya dengan adanya sistem, staf UKM cukup terbantu dan mampu
mengerjakan pekerjaannya dengan lebih baik dan efektif.
Sedangkan pada item kesembilan, yaitu data hasil penerimaan dan
pengeluaran kas dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan
(SI9), diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju
berjumlah 2 responden (6,6%), yang menyatakan setuju 17 orang
(56,7%), yang menyatakan cukup setuju 11 orang (36,7%), yang
menyatakan tidak setuju 0 orang (0%) dan yang menyatakan sangat
tidak setuju berjumlah 0 orang (0%). Item kesembilan merupakan
bagian dari indikator basis data, memiliki TCR 74% dengan kategori
Baik. Artinya data hasil penjualan dan pengeluaran kas dapat dijadikan
dasar dalam pengambilan keputusan dalam UKM dengan baik.
2) Deskripsi Frekuensi Variabel Pemanfaatan E-Commerce (X2)
Analisis deskriptif terhadap variabel pemanfaatan e-commerce
terdiri dari 9 item pernyataan responden mengenai penggunaan e-
commerce. 9 Item ini merupakan bagian dari indikator pemanfaatan e-
73
commerce yang terdiri dari 3 indikator, yaitu aktivitas pemasaran
umum, meneliti pasar, dan meraih pasar dengan lebih luas.
Persentase hasil pernyataan respondennya dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 4.10
DESKRIPSI ITEM PERNYATAAN VARIABEL PEMANFAATAN
E-COMMERCE (X2)
Item
Pernyataan
Frekuensi dan Persentase Skor TCR Kat.
STS TS CS S SS
PE 1 0 0 8 17 5 117 78 B
- - 26,7% 56,7% 16,7%
PE 2 0 3 13 13 1 102 68 B
- 10% 43,3% 43,3% 3,3%
PE 3 0 0 7 19 4 117 78 B
- - 23,3% 63,3% 13,3%
PE 4 0 0 14 13 3 109 72,6 B
- - 46,7% 43,3% 10
PE 5 0 0 14 16 0 106 70,6 B
- - 46,7% 53,3% -
PE 6 0 0 14 16 0 106 70,6 B
- - 46,7% 53,3% -
PE 7 0 0 14 16 0 106 70,6 B
- - 46,7% 53,3% -
PE 8 0 1 17 12 0 101 67,3 B
- 3,3% 56,7% 40% -
PE 9 0 0 22 8 0 98 65,3 B
- - 73,3% 26,7% -
Sumber: Data hasil olah SPSS ver. 25 dan Ms. Excel, 2020
74
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa item pertama, yaitu e-
commerce membantu UKM dalam meningkatkan komunikasi dengan
konsumen (PE1), diketahui bahwa responden yang menyatakan
sangat setuju berjumlah 5 responden (16,7%), yang menyatakan
setuju 17 orang (56,7%), yang menyatakan cukup setuju 8 orang
(26,7%), yang menyatakan tidak setuju 0 orang (0%) dan yang
menyatakan sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0%). Item pertama
merupakan bagian dari indikator aktivitas pemasaran umum, memiliki
TCR 78% dengan kategori Baik. Artinya e-commerce dengan baik
membantu perusahaan dalam meningkatkan komunikasi dengan
konsumen.
Pada item kedua, yaitu menggunakan aplikasi online seperti
grab/gojek dan pembayaran online (gopay, ovo) (PE1), diketahui
bahwa responden yang menyatakan sangat setuju berjumlah 1
responden (3,3%), yang menyatakan setuju 13 orang (43,3%), yang
menyatakan cukup setuju 13 orang (43,3%), yang menyatakan tidak
setuju 3 orang (10%) dan yang menyatakan sangat tidak setuju
berjumlah 0 orang (0%). Item kedua merupakan bagian dari indikator
aktivitas pemasaran umum, memiliki TCR 68% dengan kategori Baik.
Artinya kebanyakan UKM sekarang telah menggunakan aplikasi
berbasis dan pembayaran berbasis online.
Pada item ketiga, yaitu perusahaan menggunakan website atau
market place untuk memasarkan produk (PE3), diketahui bahwa
responden yang menyatakan sangat setuju 4 responden (13,3%),
yang menyatakan setuju 19 orang (46,7%), yang menyatakan cukup
75
setuju 7 orang (23,3%), yang menyatakan tidak setuju 0 orang (0%)
dan yang menyatakan sangat tidak setuju 0 orang (0%). Item ketiga
merupakan bagian dari indikator aktivitas pemasaran umum, memiliki
TCR 78% dengan kategori Baik. Artinya perusahaan menggunakan
website atau market place untuk memasarkan produk dengan baik.
Item keempat, yaitu e-commerce membantu meningkatkan
loyalitas konsumen terhadap usaha (PE4), diketahui bahwa responden
yang menyatakan sangat setuju berjumlah 3 responden (10%), yang
menyatakan setuju 13 orang (43,3%), yang menyatakan cukup setuju
14 orang (46,7%), yang menyatakan tidak setuju 0 orang (0%) dan
yang menyatakan sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0%). Item
keempat merupakan bagian dari indikator meneliti pasar, memiliki TCR
72,6% dengan kategori Baik. Dengan hal itu maka diketahui bahwa e-
commerce membantu meningkatkan loyalitas konsumen dengan baik.
Pada item kelima, yaitu perusahaan memiliki strategi yang
berkaitan dengan pengembangan e-commerce pada usahanya (PE5),
diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju berjumlah
0 responden (0%), yang menyatakan setuju 16 orang (53,3%), yang
menyatakan cukup setuju 14 orang (46,7%), yang menyatakan tidak
setuju 0 orang (0%) dan yang menyatakan sangat tidak setuju
berjumlah 0 orang (0%). Item kelima merupakan bagian dari indikator
aktivitas meneliti pasar, memiliki TCR 70,6 % dengan kategori Baik.
Artinya kepemilikan strategi yang berkaitan dengan pengembangan e-
commerce pada perusahaan sudah baik.
76
Pada item keenam, yaitu e-commerce membuat usaha memiliki
posisi yang kuat dalam persaingan (PE6), diketahui bahwa responden
yang menyatakan sangat setuju berjumlah 0 responden (0%), yang
menyatakan setuju 16 orang (53,3%), yang menyatakan cukup setuju
14 orang (46,7%), yang menyatakan tidak setuju 0 orang (0%) dan
yang menyatakan sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0%).
Indikator keenam merupakan bagian dari indikator aktivitas meneliti
pasar, memiliki TCR 70,6% dengan kategori Baik. Artinya kemampuan
e-commerce untuk membuat usaha memiliki posisi yang kuat berada
pada tingkat yang baik.
Item ketujuh, yaitu e-commerce mampu untuk menarik lebih
banyak konsumen (PE7), diketahui bahwa responden yang
menyatakan sangat setuju berjumlah 0 responden (0%), yang
menyatakan setuju 16 orang (53,3%), yang menyatakan cukup setuju
14 orang (46,7%), yang menyatakan tidak setuju 0 orang (0%) dan
yang menyatakan sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0%). Item
ketujuh merupakan bagian dari indikator aktivitas pemasaran umum,
memiliki TCR 70,6% dengan kategori Baik. Artinya e-commerce
mampu dengan baik menarik lebih banyak konsumen untuk membeli
produk/jasa pada UKM.
Pada item kedelapan, yaitu e-commerce mempermudah akses
UKM dengan vendor/penyetok barang (PE8), diketahui bahwa
responden yang menyatakan sangat setuju berjumlah 0 responden
(0%), yang menyatakan setuju 12 orang (40%), yang menyatakan
cukup setuju 17 orang (56,7%), yang menyatakan tidak setuju 1 orang
77
(3,3%) dan yang menyatakan sangat tidak setuju berjumlah 0 orang
(0%). Item kedelapan merupakan bagian dari indikator meraih pasar
lebih luas, memiliki TCR 67,3% dengan kategori Baik. Artinya e-
commerce benar mempermudah akses dengan vendor/penyetok
barang sehingga UKM menjadi lebih mudah memperoleh bahan
baku/produk yang akan dijual kembali.
Sedangkan pada item kesembilan, yaitu e-commerce membantu
UKM untuk memperluas jangkauan bisnis (PE9), diketahui bahwa
responden yang menyatakan sangat setuju berjumlah 0 responden
(0%), yang menyatakan setuju 8 orang (26,7%), yang menyatakan
cukup setuju 22 orang (73,3%), yang menyatakan tidak setuju 0 orang
(0%) dan yang menyatakan sangat tidak setuju berjumlah 0 orang
(0%). Item kesembilan memiliki TCR 65,3%. Artinya e-commerce
membantu UKM untuk memperluas jangkauan bisnis dengan baik.
3) Deskripsi Frekuensi Variabel Kinerja Perusahaan pada UKM (Y)
Analisis deskriptif terhadap variabel kinerja perusahaan (UKM)
terdiri dari 9 item pernyataan responden mengenai kinerja perusahaan
pada UKM di Kota Makassar. Persentase hasil pernyataan responden
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.11
DESKRIPSI ITEM PERNYATAAN VARIABEL KINERJA UKM (Y)
Item
Pernyataan
Frekuensi dan Persentase Skor TCR Kat.
STS TS CS S SS
78
KINERJA 1 0 0 7 22 1 114 76 B
- - 23,3% 73,3% 3,3%
KINERJA 2 0 0 13 17 0 107 71,3 B
- - 43,3% 56,7% -
KINERJA 3 0 1 16 13 0 102 68 B
- 3,3% 53,3% 43,3% -
KINERJA 4 0 3 19 8 0 95 63,3 CB
- 10% 63,3% 26,7% -
KINERJA 5 0 0 18 12 0 102 68 B
- - 60% 40% -
KINERJA 6 0 2 17 9 2 101 67,3 B
- 6,7% 56,7% 30% 6,7%
KINERJA 7 0 0 14 12 4 110 73,3 B
- - 46,7% 40% 13,3%
KINERJA 8 0 6 18 6 0 90 60 CB
- 20% 60% 20% -
KINERJA 9 0 0 7 17 6 119 79,3 B
- - 23,3% 56,7% 20%
Sumber: Data hasil olah SPSS ver. 25 dan Ms. Excel, 2020
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa item pertama, yaitu UKM
mengalami peningkatan penjualan setiap bulan (Y1), diketahui bahwa
responden yang menyatakan sangat setuju berjumlah 1 responden
(3,3%), yang menyatakan setuju 22 orang (73,3%), yang menyatakan
cukup setuju 7 orang (23,3%), yang menyatakan tidak setuju 0 orang
(0%) dan yang menyatakan sangat tidak setuju berjumlah 0 orang
(0%). Item pertama merupakan bagian dari indikator pertumbuhan
penjualan, memiliki TCR 76% dengan kategori Baik. Artinya UKM
cukup mengalami peningkatan penjualan setiap bulannya.
79
Pada item kedua, yaitu adanya peningkatan jumlah konsumen
setiap bulan (Y2), diketahui bahwa responden yang menyatakan
sangat setuju berjumlah 0 responden (0%), yang menyatakan setuju
17 orang (56,7%), yang menyatakan cukup setuju 13 orang (43,3%),
yang menyatakan tidak setuju 0 responden (0%) dan yang
menyatakan sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0%). merupakan
bagian dari indikator pertumbuhan penjualan, memiliki TCR 71,3%
dengan kategori Baik. Artinya ada peningkatan yang baik dalam
jumlah konsumen setiap bulan.
Pada item ketiga, yaitu perusahaan mendapatkan modal dari luar
usaha (Y3), diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat
setuju berjumlah 0 responden (0%), yang menyatakan setuju 13 orang
(43,3%), yang menyatakan cukup setuju 16 orang (53,3%), yang
menyatakan tidak setuju 1 orang (3,3%) dan yang menyatakan sangat
tidak setuju berjumlah 0 orang (0%). Item ketiga merupakan bagian
dari indikator pertumbuhan modal, memiliki TCR 68% dengan kategori
Baik. Artinya perusahaan benar mendapatkan modal dari luar usaha.
Item keempat, yaitu modal usaha yang perusahaan peroleh selalu
meningkat (Y4), diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat
setuju berjumlah 0 responden (0%), yang menyatakan setuju 8 orang
(26,7%), yang menyatakan cukup setuju 19 orang (63,3%), yang
menyatakan tidak setuju 3 orang (10%) dan yang menyatakan sangat
tidak setuju berjumlah 0 orang (0%). Item keempat memiliki TCR
63,3% dengan kategori Cukup Baik. Artinya modal usaha yang
80
perusahaan peroleh tidak selalu meningkat dan masih perlu
dimaksimalkan lagi.
Pada item kelima, yaitu banyak calon karyawan yang melamar di
perusahaan tersebut (Y5), diketahui bahwa responden yang
menyatakan sangat setuju berjumlah 0 responden (0%), yang
menyatakan setuju 12 orang (40%), yang menyatakan cukup setuju 18
orang (60%), yang menyatakan tidak setuju 0 orang (0%) dan yang
menyatakan sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0%). Item kelima
merupakan bagian dari indikator penambahan tenaga kerja, memiliki
TCR 68% dengan kategori Baik. Hal ini berarti bahwa peningkatan
jumlah calon karyawan yang melamar di perusahaan cukup baik.
Pada item keenam, yaitu setiap tahun UKM ini menambah
karyawan karena pekerjaan semakin banyak (Y6), diketahui bahwa
responden yang menyatakan sangat setuju berjumlah 2 responden
(6,7%), yang menyatakan setuju 9 orang (30%), yang menyatakan
cukup setuju 17 orang (56,7%), yang menyatakan tidak setuju 2 orang
(6,7%) dan yang menyatakan sangat tidak setuju berjumlah 0 orang
(0%). Item keenam memiliki TCR 67,3% dengan kategori Cukup Baik.
Artinya penambahan karyawan karena pekerjaan semakin banyak
belum maksimal dan masih perlu ada peningkatan.
Item ketujuh, yaitu konsumen tidak hanya dari Makassar namun
juga dari luar daerah (Y7), diketahui bahwa responden yang
menyatakan sangat setuju berjumlah 4 responden (13,3%), yang
menyatakan setuju 12 orang (40%), yang menyatakan cukup setuju 14
orang (46,7%), yang menyatakan tidak setuju 0 orang (0%) dan yang
81
menyatakan sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0%). Item ketujuh
merupakan bagian dari indikator pertumbuhan pasar, memiliki TCR
73,3% dengan kategori Baik. Artinya konsumen bukan saja berasal
dari Kota Makassar namun ada juga yang berasal dari luar daerah.
Pada item kedelapan, yaitu perusahaan tidak pernah mengajukan
kredit ke bank maupun lembaga keuangan lainnya (Y8), diketahui
bahwa responden yang menyatakan sangat setuju berjumlah 0
responden (0%), yang menyatakan setuju 6 orang (20%), yang
menyatakan cukup setuju 18 orang (60%), yang menyatakan tidak
setuju 6 orang (20%) dan yang menyatakan sangat tidak setuju
berjumlah 0 orang (0%). Item memiliki TCR 60% dengan kategori
Cukup Baik. Artinya perusahaan kadang masih mengajukan kredit ke
bank maupun lembaga keuangan lain untuk menunjang usahanya.
Sedangkan pada item kesembilan, yaitu keuntungan / laba usaha
setiap bulan kadang meningkat kadang menurun (Y9), diketahui
bahwa responden yang menyatakan sangat setuju berjumlah 6
responden (20%), yang menyatakan setuju 17 orang (56,7%), yang
menyatakan cukup setuju 7 orang (23,3%), yang menyatakan tidak
setuju 0 orang (0%) dan yang menyatakan sangat tidak setuju
berjumlah 0 orang (0%). Item kesembilan merupakan bagian dari
indikator pertumbuhan pasar keuntungan/laba, memiliki TCR 79,3%
dengan kategori Baik. Hal ini berarti bahwa memang benar bahwa
keuntungan atau laba usaha UKM setiap bulan kadang meningkat dan
kadang menurun.
82
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linear berganda berguna untuk mengetahui pengaruh
dari sistem informasi siklus pendapatan serta pengeluaran kas dan
penerapan e-commerce terhadap kinerja UKM secara bersama-sama.
Analisis ini digunakan jika ingin mengetahui pengaruh beberapa variabel
bebas terhadap variabel terikat secara langsung. Hasil uji analisis regresi
linier berganda dapat dilihat pada tabel 4.12.
Tabel 4.12
HASIL ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients T Sig
B Std. Error Beta
1 (Constant) 3,550 3,491 1,017
Sistem
Informasi 0,364 0,102 0,318 3,584 0,001
Pemanfaatan
E-Commerce 0,740 0,088 0,746 8,399 0,000
Sumber: Data hasil olah SPSS ver. 25, 2020
Dari tabel 4.12 tersebut, tercantum nilai konstanta dan nilai-nilai
koefisien regresi linier berganda untuk masing-masing variabel bebas.
Berdasarkan nilai tersebut, maka dapat ditentukan model regresi linier
berganda yang dinyatakan dalam bentuk persamaan sebagai berikut:
83
Y = 3,550 + 0,364X1 + 0,740X2 + e
Dari persamaan regresi linier berganda diatas dapat diinterpretasikan
sebagai berikut:
a. Makna Koefisien b1 = 3,550
Menunjukkan harga (nilai) konstan, dimana jika nilai variabel sistem
informasi dan penerapan e-commerce bernilai 0, maka variabel kinerja
UKM bernilai 3,550.
b. Makna koefisien X1 (b1) = 0,364
Menunjukkan bahwa variabel X1 (sistem informasi) berpengaruh
positif terhadap kinerja UKM. Artinya apabila sistem informasi
ditingkatkan sebesar 1 poin, maka kinerja UKM akan meningkat
sebesar 0,364.
c. Makna koefisien X2 (b2) = 0,740
Menunjukkan bahwa variabel X2 (pemanfaatan e-commerce)
berpengaruh positif terhadap kinerja UKM. Artinya apabila
pemanfaatan e-commerce ditingkatkan sebesar 1 poin, maka kinerja
UKM akan meningkat sebesar 0,740.
d. Nilai e merupakan standar error (tingkat kesalahan) dalam penelitian
yaitu sebesar 5%.
E. HASIL UJI HIPOTESIS
1. Uji F (Simultan)
Uji F bertujuan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen
(bebas) secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen secara
84
signifikan. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Sistem
Informasi dan Pemanfaatan E-Commerce berpengaruh bersama-sama
terhadap Kinerja UKM. Berdasarkan pengujian dengan menggunakan alat
analisis regresi linier berganda maka hasil uji F dapat dilihat pada tabel
4.13 berikut.
Tabel 4.13
HASIL UJI F (SIMULTAN)
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean Square F Sig.
1 Regression 377,332 2 188,666 57,021 0,000b
Residual 89,335 27 3,309
Total 466,667 29
a. Predictors: (Constant), Pemanfaatan E-Commerce, Sistem Informasi
b. Dependent Variabel: Kinerja UKM
Sumber: Data hasil olah SPSS ver. 25, 2020
Berdasarkan pada Tabel 4.13, diketahui bahwa nilai F hitung adalah
sebesar 57,021 dan nilai signifikan sebesar 0,000. Didapatkan nilai F
hitung lebih besar dari nilai F tabel (57,021 > 3,34), dan nilai signifikan F
lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05). Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa hipotesis ketiga (H3) yang menyatakan Sistem Informasi dan
Pemanfaatan E-commerce berperngaruh secara simultan dan signifikan
terhadap Kinerja UKM dinyatakan Diterima.
85
2. Uji t (Parsial)
Uji t bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel
independen (bebas) mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.
Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan alat analisis regresi
linier berganda maka hasil uji t dapat dilihat pada tabel 4.14.
Tabel 4.14
HASIL UJI T
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients T Sig
B Std. Error Beta
1 (Constant) 3,550 3,491 1,017
Sistem
Informasi 0,364 0,102 0,318 3,584 0,001
Pemanfaatan
E-Commerce 0,740 0,088 0,746 8,399 0,000
Sumber: Data hasil olah SPSS ver. 25, 2020
Berdasarkan tabel 4.14, hasil pengujian hipotesis secara parsial (t)
dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
a. Hipotesis Sistem Informasi (H1)
Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukkan bahwa Sistem
Informasi berpengaruh positif terhadap Kinerja UKM dengan nilai t
hitung sebesar 3,584 dan t tabel yang didapatkan sebesar 2,051,
86
maka 3,584 > 2,051 dan nilai sig t lebih kecil dari 0,05 (0,001 < 0,05).
Dengan demikian, hipotesis pertama (H1) yang menyatakan Sistem
Informasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Kinerja UKM dinyatakan Diterima.
b. Hipotesis Pemanfaatan E-Commerce (H2)
Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukkan bahwa
Pemanfaatan E-Commerce berpengaruh positif terhadap Kinerja UKM
dengan nilai t hitung sebesar 8,399 dan t tabel yang didapatkan
sebesar 2,051, maka 8,399 > 2,051 dan nilai sig t lebih kecil dari 0,05
(0,000 < 0,05). Dengan demikian, hipotesis kedua (H2) yang
menyatakan Pemanfaatan E-Commerce secara parsial berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Kinerja UKM dinyatakan Diterima.
3. Uji Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi bertujuan untuk menguji kontribusi antara
variabel dependen dan independen secara simultan (R2) yang dapat
dilihat dari besarnya nilai koefisien determinasi.
Adapun hasil uji koefisien determinasi pada penelitian ini dapat dilihat
pada tabel 4.15 berikut.
Tabel 4.15
HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI
Model R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
The Estimate
1 0,899a 0,809 0,794 1,819
Sumber: Data hasil olah SPSS ver. 25, 2020
87
Berdasarkan tabel 4.15, hasil uji koefisien determinasi dapat
diinterpretasikan sebagai berikut:
a. Nilai koefisien korelasi (R) adalah 0,899. Untuk penilaian kuat
tidaknya hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen maka kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai
berikut (Sugiyono, 2017:184):
1) 0,00 ‒ 0,199 = Sangat Rendah
2) 0,20 ‒ 0,399 = Rendah
3) 0,40 ‒ 0,599 = Sedan
4) 0,60 ‒ 0,799 = Kuat
5) 0,80 ‒ 1,00 = Sangat Kuat
Berdasarkan kriteria tersebut, maka dapat diketahui hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen dalam penelitian ini
adalah sangat kuat karena nilai koefisien korelasi (R) adalah sebesar
0,899.
b. Nilai R Square adalah 0,809. Artinya variabel sistem informasi dan
pemanfaatan e-commerce mampu menjelaskan kinerja UKM sebesar
80,9%. Sisanya sebesar 19,1% dijelaskan oleh variabel-variabel lain
yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
F. Pembahasan
Penelitian ini menguji apakah sistem informasi dan pemanfaatan e-
commerce berpengaruh terhadap kinerja UKM di Kota Makassar. Penelitian
ini juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh kedua variabel independen
tersebut dan seberapa besar pengaruhnya terhadap Kinerja perusahaan
88
(Performance) UKM di Kota Makassar. Berdasarkan hasil pengujian yang
telah dilakukan dalam penelitian, hasilnya menunjukkan bahwa sistem
informasi dan pemanfaatan e-commerce berpengaruh positif terhadap kinerja
UKM di Kota Makassar. Untuk melihat pengaruh setiap variabel secara lebih
spesifik maka dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Pengaruh Sistem Informasi terhadap Kinerja Perusahaan (UKM)
Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa sistem
informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UKM.
Berpengaruh positif karena dapat dilihat pada Tabel 4.12. Pada tabel
tersebut diperoleh nilai koefisien X1(b1) = 0,364 yang berarti bahwa
sistem informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap kinerja UKM.
Selanjutnya, berpengaruh signifikan dapat dilihat pada Tabel 4.14. Pada
tabel tersebut diperoleh nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (3,584 >
2,051) dan nilai signifikan t lebih kecil dari 0,05 (0,001 < 0,05),
menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja perusahaan. Hasil penelitian menyimpulkan
bahwa hipotesis yang berbunyi “Sistem Informasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Kinerja UKM di Kota Makassar” diterima.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif, dapat dilihat bahwa responden
kebanyakan menyatakan setuju jika sistem informasi merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan pada UKM. Hal ini
terbukti melalui nilai rata-rata sebesar 3,40 dan TCR sistem informasi
secara keseluruhan yang bernilai 68,07% dan termasuk dalam kategori
Baik. Pada item pertama hingga keempat yang merupakan indikator siklus
pendapatan dan pengeluaran, secara umum persepsi responden berada
89
pada tingkat yang cukup tinggi karena sebagian pernyataan disetujui pada
poin 3 yaitu cukup setuju. Sebagian besar staf UKM telah memahami cara
pencatatan pendapatan dan pengeluaran, namun masih ada beberapa
UKM yang menyatakan bahwa pemahaman staf mengenai pendapatan
dan pengeluaran kas belum maksimal. Sehingga diperlukan adanya
pelatihan dan sosialisasi terhdapap para staf mengenai transaksi-
transaksi yang termasuk dalam pendapatan dan pengeluaran
perusahaan, termasuk cara pencatatannya yang tepat dan benar.
Sementara itu, UKM sebagian besar telah memiliki rekening bank khusus
untuk usahanya sehingga data pendapatan dan pengeluaran perusahaan
menjadi lebih mudah diamati dan dapat diketahui. Selain itu, dengan
adanya pencatatan pendapatan serta pengeluaran secara tersistematis
membuat UKM dapat mengetahui jumlah piutang dan hutang yang dimiliki
dengan lebih tepat dan sesuai dengan keadaan sebenarnya.
Selanjutnya pada item kelima yang merupakan bagian dari indikator
hardware (perangkat keras) sistem informasi, secara umum persepsi
responden berada pada tingkat yang cukup tinggi karena dominan
menjawab cukup setuju. Sehingga diketahui bahwa responden memiliki
persepsi bahwa penggunaan hardware sistem informasi berperan cukup
baik dalam pelaksanaan dan penginputan data perusahaan khususnya
data hasil penjualan dan pengeluaran kas.
Dianalis dari indikator software (perangkat lunak) sistem informasi
yang terdiri dari item pernyataan keenam dan ketujuh, juga diketahui
bahwa persepsi responden berada pada tingkat yang tinggi karena
dominan menjawab setuju. Hal ini berarti bahwa responden memiliki
90
persepsi bahwa penggunaan software sistem informasi akan
memudahkan pekerjaan mereka dan memaksimalkan proses pencatatan
hasil penjualan dan pengeluaran perusahaan. Hal ini didukung melalui
pemaparan salah satu responden yang merasakan dampak positif yang
dihasilkan dari penggunaan sistem informasi. Hasil penjualan dan biaya
yang dikeluarkan lebih terkontrol dan tercatat dengan baik setelah
menggunakan sistem informasi. Pada awal pendirian usahanya belum
menggunakan sistem informasi dan pencatatan biaya pun dilakukan
seadanya, namun setelah bisnisnya semakin besar dan mulai memiliki
banyak pelanggan, maka di awal tahun 2017 mulai menggunakan
komputer dan Microsoft Excel dalam pencatatan hasil penjualan dan
pengeluarannya. Menurut responden, semenjak menggunakan sistem
informasi, laporan mengenai pendapatan dan pengeluaran menjadi lebih
tersistematis dan mengurangi resiko kehilangan data atau kesalahan
dalam penjumlahan saldo.
Kemudian pada item kedelapan yang merupakan bagian dari indikator
brainware (orang yang mengoperasikan) sistem informasi, secara umum
persepsi responden berada pada tingkat yang tinggi karena mayoritas
menjawab cukup setuju. Sehingga diketahui bahwa responden memiliki
persepsi bahwa karyawan atau pelaku usaha yang memiliki pemahaman
terhadap sistem dan telah mampu mengoperasikan sistem akan membuat
pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien. Salah satu responden yang
memiliki pengetahuan mengenai sistem informasi dalam proses
pencatatan pemasukan dan pengeluaran kas melalui latar belakang
pendidikannya bahkan mengakui bahwa pengetahuannya tersebut sangat
91
berperan besar dalam proses kerjanya dan membuat pekerjaannya
menjadi lebih efektif dan efisien dengan memanfaatkan sistem. Jika
sebelumnya proses pembukuan harus dicatat secara manual dan
membutuhkan waktu yang lebih lama, maka dengan adanya sistem
informasi proses pencatatan menjadi lebih mudah. Pekerjaan staf pun
menjadi lebih ringan dan akan menimbulkan kepuasan dan peningkatan
kinerja karyawan yang akan berimbas pada peningkatan kinerja
perusahaan.
Sementara pada indikator basis data yang terdiri dari 1 item
pernyataan, mayoritas responden juga memiliki persepsi yang cukup baik
dengan dominan menjawab cukup setuju pada tiap item pernyataan. Hal
ini berarti responden memiliki persepsi yang cukup baik terhadap data
hasil proses sistem informasi dan menggunakan data tersebut dalam
pengambilan keputusan. Sistem informasi sangat membantu dalam
proses mengambil keputusan guna meningkatkan kinerja perusahaan.
Karena melalui laporan hasil pendapatan dan pengeluaran yang lebih
lengkap dan terstruktrur maka perusahaan dapat menentukan langkah
apa yang perlu diambil untuk dapat meningkatkan laba atau penjualannya.
Sesuai dengan teori The D&M Information System Success Model
(1992) yang menjelaskan bahwa kualitas dan penggunaan sistem
informasi akuntansi akan memberikan pengaruh terhadap kepuasan
pengguna. Menurut teori ini, penggunaan sistem dan informasi yang
berkualitas akan meningkatkan efektivitas dan kepuasan pengguna atas
sistem yang akan mempengaruhi dampak individu, baik itu meningkatkan
kinerja pegawai, maupun sebaliknya. Kinerja pegawai yang baik tentunya
92
akan turut memberikan andil dalam peningkatan kinerja sebuah organisasi
atau usaha.
Hasil penelitian diatas telah sejalan dengan penelitian sebelumnya
yaitu penelitian yang dilakukan oleh I Gusti Ayu Imbayani dan I Dewa
Made Endiana (2018) yang mengungkapkan bahwa penerapan sistem
informasi berpengaruh positif terhadap kinerja UKM. Dengan adanya
penerapan sistem informasi akan memberikan dampak baik bagi kinerja
usaha. Hal ini didasarkan bahwa dengan menerapkan sistem informasi
maka pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan lebih efektif dan
dapat memberikan hasil yang maksimal. Penerapan sistem informasi
membuat pengendalian terhadap aktivitas operasional usaha menjadi
lebih maksimal. Ini tentunya akan mengurangi ketidakefisienan dalam
proses usaha sehingga diharapkan kinerja UKM bisa meningkat.
Pasaribu (2019) dan Sari (2012) dalam penelitiannya mengungkapkan
bahwa penggunaan sistem informasi khususnya sub perangkat lunak
(software) dalam pencatatan akuntansi berpengaruh positif signifikan
terhadap kinerja UKM. Penggunaan sistem informasi dapat meminimalisir
human error seperti salah menghitung, kehilangan atau kerusakan
dokumen pencatatan, dan adanya duplikasi dalam pencatatan sehingga
data keuangan yang disajikan menjadi lebih reliabel dan akurat.
Penelitian yang dilakukan oleh Effendi (2014) dan Endiana (2016)
juga menyatakan bahwa pemanfaatan sistem informasi mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara langsung penerapan
sistem informasi terhadap kinerja UKM.
93
Banyaknya jumlah UKM yang terus berkembang di Kota Makassar
akan membuat tingkat persaingan antar UKM semakin tinggi. Oleh karena
itu kinerja (performance) UKM harus terus diperhatikan dan ditingkatkan
agar memiliki keunggulan dan dapat bersaing dengan usaha lainnya.
Penggunaan sistem informasi dapat membuat UKM lebih efisien dan
dapat meningkatkan kinerjanya. Dengan penggunaan sistem informasi,
dapat mengurangi terjadinya human error dan kesalahan dalam
penginputan data pendapatan serta pengeluaran kas perusahaan.
Sehingga diharapkan bagi UKM untuk mempertimbangkan penggunaan
sistem informasi dalam menjalankan bisnis atau usahanya.
2. Pengaruh Pemanfaatan E-Commerce terhadap Kinerja Perusahaan
(UKM)
Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan
e-commerce berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UKM.
Berpengaruh positif dapat dilihat pada Tabel 4.12. Pada tabel tersebut
diperoleh nilai koefisien X2(b2) = 0,740, menunjukkan bahwa pemanfaatan
e-commerce memiliki hubungan yang positif terhadap kinerja UKM.
Selanjutnya, berpengaruh signifikan dapat dilihat pada Tabel 4.14. Pada
tabel tersebut diperoleh nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (8,399 >
2,051) dan nilai signifikan t lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), yang
berarti bahwa pemanfaatan e-commerce memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja UKM. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa
hipotesis yang berbunyi “Pemanfaatan E-Commerce berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Kinerja UKM di Kota Makassar” diterima.
94
Berdasarkan hasil analisis deskriptif, dapat dilihat bahwa responden
kebanyakan menyatakan setuju jika pemanfaatan e-commerce
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan
pada UKM. Hal ini terbukti melalui nilai rata-rata sebesar 3,56 dan TCR
pemanfaatan e-commerce secara keseluruhan yang bernilai 71,26% dan
termasuk dalam kategori Baik.
Dianalisis dari indikator aktivitas pemasaran umum, yang terdiri dari
item pernyataan pertama, kedua dan ketiga, secara umum persepsi
responden berada pada tingkat yang tinggi karena dominan menjawab
setuju pada tiap item pernyataan. Sehingga diketahui bahwa pemanfaatan
e-commerce berperan baik dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Dari
indikator aktivitas pemasaran umum, dapat dilihat bahwa e-commerce
membantu para pelaku usaha untuk memasarkan produknya secara luas,
baik menggunakan website ataupun market place, seperti Shopee,
Tokopedia, Bukalapak, dsb. Selain itu, adanya pemanfaatan e-commerce
juga mempermudah komunikasi antara penjual dengan konsumen.
Terutama setelah muncul aplikasi online sekelas Gojek serta pembayaran
online dengan Gopay, aktivitas mulai pemasaran, pembayaran,
pengiriman, hingga penginputan data penjualan menjadi lebih mudah.
Hal ini didukung oleh pemaparan salah satu responden, yang
menggunakan e-commerce dalam proses pemasarannya. Responden
merupakan pemilik usaha rumah jahit yang menjual gamis, khimar, hingga
pakaian daily. Pada awal merintis usahanya responden tidak
menggunakan e-commerce dan hanya melakukan pemasaran seadanya
saja dan menunggu pembeli untuk datang ke toko. Namun, sejak tahun
95
2018 mulai memasarkan produknya di facebook dan instagram. Saat awal
melakukan promosi melalui media sosial, responden belum merasakan
manfaat yang signifikan, namun lambat laun produknya mulai dilirik
banyak peminat dan hasil penjualan pun meningkat. Setelah itu,
responden mulai membuat akun marketplace di Shopee dan Tokopedia.
Dengan memanfaatkan marketplace jumlah pesanan responden menjadi
bertambah dan konsumen bukan hanya dari Kota Makassar saja namun
juga dari luar daerah. Penggunaan marketplace juga dianggap
memudahkan bagi para penggunanya. Staf UKM tidak perlu lagi
melakukan pencatatan pesanan yang masuk secara manual, menghitung
totalan pesanan satu persatu karena marketplace sekelas Shopee dan
Tokopedia secara otomatis akan mendaftar pesanan yang masuk beserta
totalan harga pesanan bahkan mencetak faktur atas setiap pesanan yang
ada. Dalam kasus responden ini membuktikan bahwa pemanfaatan e-
commerce dapat membuka peluang usaha dan sasaran pasar menjadi
lebih luas. Konsumen menjadi meningkat dan pertumbuhan penjualan
juga bertambah.
Kemudian dianalis dari indikator meneliti pasar yang terdiri dari empat
item pernyataan, juga diketahui bahwa persepsi responden berada pada
tingkat yang tinggi karena mayoritas menjawab setuju. Hal ini berarti
bahwa responden memiliki persepsi bahwa penggunaan e-commerce
dapat meningkatkan loyalitas konsumen terhadap usaha dan membuat
perusahaan memiliki posisi yang kuat dalam persaingan pasar. Dengan
adanya e-commerce, proses jual beli mulai dari pemasaran, pemesanan
produk oleh konsumen, dan pengiriman barang dapat dilakukan dengan
96
lebih efisien dan fleksibel. Hal inilah yang akhirnya dapat meningkatkan
kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan yang baik akan menimbulkan
kepuasan dan loyalitas konsumen sehingga perusahaan dapat memiliki
posisi yang kuat dalam persaingan pasar. Sementara itu, pada indikator
meraih pasar lebih luas yang terdiri dari dua item pernyataan, responden
juga dominan menjawab cukup setuju. Pemanfaatan e-commerce
dianggap mempermudah akses pelaku UKM dengan vendor atau
penyedia bahan baku/produk yang dibutuhkan oleh UKM. Sehingga
diketahui bahwa dengan adanya pemanfaatan e-commerce dapat
mempermudah akses dan cukup membantu perusahaan untuk
memperluas jangkauan bisnisnya.
Sesuai dengan Theory Perceived Usefullness dan Unified Theory of
Acceptance and Use of Technology (UTAUT) (2003) yang
mengungkapkan bahwa pengguna suatu teknologi atau sistem percaya
dengan memanfaatkannya maka akan mendatangkan manfaat bagi orang
yang menggunakannya. Jika teori ini dihubungkan dengan variabel
pemanfaatan teknologi, maka jika seseorang merasa bahwa penggunaan
teknologi dapat meningkatkan kinerjanya, maka orang itu akan terus
menggunakan teknologi tersebut. Teori ini juga menyatakan bahwa
dengan menggunakan teknologi atau internet maka akan membantu untuk
mencapai keuntungan dalam kinerja (performance expectancy). Dengan
demikian, adanya pelaku usaha yang memanfaatkan adanya
perkembangan teknologi seperti e-commerce dapat memberikan nilai
tambah dalam kinerja usahanya.
97
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ni
Made Werin Sarastyarini dan I Ketut Yadnyana (2018) yang berjudul “
Pengaruh E-Commerce dan Efektivitas Kerja Pengguna terhadap Kinerja
Perusahaan Pada Usaha Kecil, Menengah Di Denpasar”. Dalam
penelitian tersebut dinyatakan bahwa semakin meningkat perkembangan
e-commerce pada UKM maka kinerja pada UKM akan semakin
berkembang. Penelitian yang dilakukan Karagozoglu dan Lindell (2004)
juga menemukan bahwa e-commerce memiliki dampak positif pada
pengembangan basis pelanggan sehingga dapat meningkatkan kinerja
perusahaan pada UKM.
Pasaribu (2019) dalam penelitiannya juga menyimpulkan bahwa ada
hubungan positif antara e-commerce dan kinerja UKM. Dengan e-
commerce, UKM dapat menjangkau pasar lebih luas sehingga konsumen
lebih mudah didapatkan dan akan meningkatkan kinerja UKM. E-
commerce juga dapat meningkatkan kecepatan dan akurasi (ketepatan)
dalam penyampaian informasi serta dapat membantu menghemat biaya
operasional. Dengan adanya pemanfaatan e-commerce, perusahaan
dapat menjangkau pasar dan dengan demikian konsumen akan lebih
mudah didapatkan sehingga dengan meningkatnya konsumen kinerja
perusahaan pada UKM juga mengalami peningkatan. Dengan adanya
pemanfaatan e-commerce, maka dapat meningkatan produktivitas usaha
dan membuat perusahaan dapat merespon konsumen dengan lebih
cepat. E-commerce sangat membantu dalam manajemen perusahaan dan
berdampak terhadap peningkatan omzet. Hal tersebut menunjukkan peran
e-commerce terhadap peningkatan kinerja perusahaan pada UKM.
98
3. Pengaruh Sistem Informasi dan Pemanfaatan E-Commerce terhadap
Kinerja Perusahaan (UKM)
Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa sistem
informasi dan pemanfaatan e-commerce berpengaruh secara simultan
dan signifikan terhadap kinerja UKM. Berpengaruh signifikan dapat dilihat
pada Tabel 4.13. Pada tabel tersebut diperoleh nilai Fhitung = 57,021 lebih
besar dari Ftabel (3,34), menunjukkan bahwa sistem informasi dan
pemanfaatan e-commerce memiliki pengaruh simultan terhadap kinerja
UKM. Selanjutnya, berpengaruh signifikan dapat dilihat pula pada Tabel
4.13. Pada tabel tersebut diperoleh nilai signifikan F lebih kecil dari 0,05
(0,000 < 0,05), yang berarti bahwa sistem informasi dan pemanfaatan e-
commerce memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja UKM. Hasil
penelitian menyimpulkan bahwa hipotesis yang berbunyi “Sistem
Informasi dan Pemanfaatan E-Commerce berpengaruh secara simultan
dan signifikan terhadap Kinerja UKM di Kota Makassar” diterima.
Berdasar pada beberapa responden yang telah menggunakan e-
commerce seperti Shopee dan Tokopedia, selain memudahkan proses
transaksi mulai dari pemasaran, penerimaan pesanan, pembayaran,
hingga pengiriman barang, juga membantu dalam pencatatan pendapatan
(hasil penjualan) pada UKM. Karena setiap pesanan yang muncul dari
pelanggan, sistem akan secara otomatis mencetak faktur yang dapat
memudahkan pelaku UKM dalam proses pencatatan hasil penjualannya.
Hal ini akan memudahkan proses penyajian informasi dalam perusahaan
sehingga akhirnya akan meningkatkan kinerja perusahaan. Ini juga
membuktikan bahwa pemanfaatan e-commerce dan penggunaan sistem
99
informasi secara bersama-sama akan mempengaruhi kinerja perusahaan
pada UKM.
Hal ini telah sesuai dengan Theory Perceived Usefullness dan Unified
Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) (2003). Karena
jika kedua teori ini dihubungkan dengan variabel sistem informasi dan
pemanfaatan teknologi, akan diketahui bahwa pemanfaatan teknologi
seperti mulai adanya komputerisasi dalam penyajian informasi dan
teknologi dalam proses transaksi akan membawa manfaat bagi individu
dan organisasi yang menggunakannya. Dengan adanya pelaku usaha
yang memanfaatkan adanya perkembangan teknologi seperti pencatatan
biaya-biaya dan pendapatan menggunakan sistem, serta penggunaan e-
commerce tentunya dapat memberikan nilai tambah dalam kinerja
usahanya.
Hasil penelitian ini juga telah sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Pasaribu (2019) dimana komponen Sistem Informasi dan
pemanfaatan e-commerce berpengaruh simultan dan signifikan terhadap
kinerja perusahaan pada UKM. Dengan adanya penggunaan sistem
informasi yang diiringi pemanfaatan e-commerce akan meningkatkan
kinerja perusahaan. Karena jika UKM melakukan pencatatan biaya-biaya
(pengeluaran) dan pendapatannya secara sistematis dan juga sekaligus
memanfaatkan e-commerce, maka disatu sisi akan mengurangi kesalahan
pencatatan dalam perusahaan, dan di sisi lainnya akan meningkatkan
pelayanan serta pemasaran perusahaan. Hal tersebut tentunya akan
berdampak baik pada kinerja perusahaan pada UKM.
100
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan
sebelumnya mengenai pengaruh sistem informasi dan pemanfaatan e-
commerce terhadap kinerja perusahaan pada UKM di Kota Makassar, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Sistem informasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
kinerja usaha kecil dan menengah (UKM) di Kota Makassar. Hal ini
berarti, jika penggunaan dari sistem informasi semakin baik maka akan
meningkatkan kinerja perusahaan pada UKM di Kota Makassar. Temuan
ini juga mendukung teori The D&M Information System Success Model
(1992) bahwa demi mencapai kualitas individu ataupun usaha maka
dibutuhkan suatu penggunaan sistem informasi yang baik. Dengan
penggunaan sistem informasi yang baik maka akan membuat kinerja
perusahaan menjadi lebih akurat dan cepat.
2. Pemanfaatan e-commerce berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja usaha kecil dan menengah (UKM) di Kota Makassar. Hal ini
berarti, jika sebuah perusahaan menggunakan e-commerce maka akan
meningkatkan kinerja perusahaannya. Hal ini dikarenakan ketika suatu
perusahaan menggunakan e-commerce, perusahaan akan mengalami
kemudahan dan fleksibilitas dalam kegiatan transaksinya. Dengan
demikian, adanya pelaku UKM yang memanfaatkan e-commerce dapat
memberikan nilai tambah dalam kinerja perusahaannya.
101
3. Sistem informasi dan pemanfaatan e-commerce berpengaruh secara
simultan dan signifikan terhadap kinerja usaha kecil dan menengah (UKM)
di Kota Makassar. Hal ini berarti jika UKM menggunakan sistem informasi
dan e-commerce secara bersama-sama maka akan dapat meningkatkan
kinerja perusahaannya. Karena dengan adanya pemanfaatan e-
commerce juga akan memudahkan UKM dalam proses pencatatan yang
akan menunjang penerapan sistem informasi dalam UKM itu sendiri.
B. Saran
Berdasarkan penelitian dan kesimpulan yang telah dipaparkan diatas,
maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1. Sistem informasi berpengaruh terhadap kinerja UKM. Bagi UKM,
diharapkan dapat mempertimbangkan penggunaan sistem informasi
dalam menjalankan usahanya. Penggunaan sistem informasi dapat
membuat UKM lebih efisien dan dapat meningkatkan produktivitas serta
penjualannya. Diharapkan pula bagi staf UKM untuk melakukan
pelatihan-pelatihan dalam proses penyusunan laporan keuangan agar
kedepannya kemampuan SDM tidak lagi menjadi penghambat dalam
penerapan sistem informasi.
2. Pemanfaatan e-commerce berpengaruh terhadap kinerja UKM. Bagi UKM
diharapkan untuk menerapkan e-commerce dalam transaksi jual belinya,
baik dari segi pemasaran maupun pengiriman produk. Karena dapat
meningkatkan kepuasan pelanggan dan mendorong kinerja UKM.
3. Bagi Dinas Koperasi & UKM Kota Makassar agar dapat mendukung
proses peningkatan kualitas UKM melalui pelatihan teknis guna
102
menambah keterampilan para pelaku UKM. Selain itu, Dinas Koperasi &
UKM sebaiknya melakukan sosialisasi dan pelatihan mengenai
penggunaan sistem informasi dan e-commerce. Sehingga pemahaman
dan kemampuan pelaku UKM dalam menggunakan teknologi dapat
ditingkatkan.
4. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menambah jumlah variabel
lain terkait kinerja UKM. Hal ini dimaksudkan agar dapat diketahui lebih
banyak lagi faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja UKM.
103
DAFTAR PUSTAKA
Adam, D. A., R. R. Nelson, dan P. A. Todd, (1992), “Perceived Usefulness, Ease
of Use and Usage of Information Technology: A Replication”, MIS
Quarterly , 16/2: 227-250
Arisandi, Yuswan Tio. 2018. Efektivitas Penerapan E-Commerce dalam
Perkembangan Usaha Kecil Menengah di Sentra Industri Sandal dan
Sepatu Wedoro Kabupaten Sidoarjo. Tesis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Airlangga.
Bappenas. 2003. Asian Development Bank/ADB Temukan Penyebab UKM di
Daerah Sulit Berkembang. (http://perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/
file?file=digital/blob/F31097/ADB%20Temukan%20Penyebab%20UKM.ht
m, Diakses pada 3 April 2020 pukul 17.35 WITA)
Chin, W.C. dan Todd, P.A. 1995. On the Use, Usefulness and Ease of Use of
Structural Equation Modelling in MIS Research: A Note of Caution. MIS
Quarterly, Vol. 19 No. 2, pp. 237-46.
Davis, F. D., (1989), “Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User
Acceptance of InformationTechnology”, MIS Quarterly , 13 3: 319-339.
DeLone, W., and McLean E.R. 1992. Information System Success: The Quest for
The Dependent Variabel. Information System Research.
Dermawan, Deni. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Dinas Koperasi & UKM Provinsi Sulawesi Selatan. Data Usaha Kecil dan
Menengah (UKM) Provinsi Sulawesi Selatan.
(https://www.diskop.id/UKM-2/. Diakses pada 24 Februari 2020 pukul
11.35 WITA).
Effendi, Rizal. 2014. Pengaruh Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi
terhadap Kinerja Manajerial pada Showroom di Kota Palembang. Jurnal
Akuntansi STIE MDP.
Endiana, I Dewa Made dan I Made Sudiartana. 2016. Pengaruh Pemahaman
dan Penerapan Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Individu dan
Kinerja UKM Pengrajin Perak. Jurnal Nasional UNMAS Denpasar.
104
Ernawati, Nani. 2017. Pengaruh Kesiapan Modal dan Penerapan E-commerce
terhadap Daya Saing UKM di Kabupaten Sleman Yogyakarta. Skripsi
Fakultas Ekonomi Universitas Yogyakarta.
Haq, Annisa Diana. 2016. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Daya
Saing Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kabupaten Bantul. Skripsi
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Hall, James A., 2009. Accounting Information System. Jakarta: Salemba Empat.
Hikam, Herdi Alif. 2019. Enam Persoalan yang Bisa Menghambat UKM
Berkembang. (http:// https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-
4592341/enam-persoalan-yang-bisa-menghambat--UKM-berkembang
Diakses pada 7 April 2020)
Humdiana dan Indrayani. 2005. Sistem Informasi Manajemen (Obsesi
Mengoptimalkan Informasi dalam Bisnis). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Husein, Umar. 2011. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi 11.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
http://perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/blob/F31097/ADB%20T
emukan%20Penyebab%20UKM.htm. Diakses pada 24 Februari 2020
pukul 11.40 WITA.
Indonesia, B. 2005. Laporan Tahunan Perekonomian.
(https://www.bi.go.id/id/publikasi/laporantahunan/perekonomian/Pages/lpi
_2005.aspx Diakses 3 April 2020 pukul 16.02 WITA)
Indonesia, B. 2014. Profil Bisnis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UKM).
(www. bi. go. id. Diakses pada 18 Maret 2020 pukul 22.02 WITA).
Iriyani, D. 2015. Penguatan dan peningkatan daya saing pada UKM sebagai
strategi menghadapi MEA. Jurnal Online (http://
http://repository.ut.ac.id/4558/1/2015-dn-010.pdf Diakses pada 7 April
2020)
Kamsah. 2019. Masih Banyak Pelaku UKM di Makassar Belum Tahu Cara
Promosi Lewat Online. (https://makassar.terkini.id/masih-banyak-pelaku-
UKM-di-makassar-belum-tahu-cara-promosi-lewat-online/ Diakses pada
15 Juni 2020 pukul 21.14 WITA).
Karagozoglu, N. and Lindell, M. 2004. “Electronic commerce strategy, operations,
and performance in small and medium-sized enterprises”, Journal of
Small Business and Enterprise Development, 11(3): 290-301.
105
Kuswiratmo, Aji, Bonifasius. 2016. Memulai Usaha Itu Gampang!: Langkah-
Langkah Hukum Mendirikan Badan Usaha Hingga Mengelolanya.
Jakarta: Visimedia.
McLeod, Raymond, Jr. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Salemba
Empat.
Minuzu, Musran. 2010. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan.
Pasaribu, Lamtiur Saputri,. 2019. Pengaruh Perangkat Lunak Akuntansi dan E-
Commerce Terhadap Kinerja Perusahaan pada Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah di Lubuk Pakam. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara.
Rainer and Cegielski. 2011. Introduction to Information Systems. (3rd Edition).
USA: Wiley.
Romney, Marshall B. dan Steinbart. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 13,
alihbahasa: Kikin Sakinah Nur Safira dan Novita Puspasari. Jakarta:
Salemba Empat.
Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis Buku 2 Edisi 4. Jakarta:
Salemba Empat.
Simreg Bappenas Provinsi Sulawesi Selatan. 2015.
(https://simreg.bappenas.go.id Diakses 1 April 2020 pukul 17.25 WITA)
Subekti, Priyo. M. Yusuf, Pawit. 2013. Teori dan Praktik Penelusuran Informasi.
Jakarta: Prenada Media Group.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta.
________. 2011. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:
Alfabeta.
________. 2012. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
________. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta CV.
Suhud, Sheilla P. 2015. Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi
terhadap Kinerja Individu Pegawai Distro di Kota Bandung. Skripsi
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang.
Susanto, Azhar. 2008. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Gramedia.
106
Sutikno, et al. 2012. Penerapan E-Commerce untuk Meningkatkan dan
Memperluas Pemasaran di UKM (Studi Kasus di UKM Pengrajin Tahu
Putih dan Telur Asin di Kabupaten Klaten). Jurnal Manajemen Akuntansi.
Tambunan, Tulus. 2008. Ukuran Daya Saing Koperasi dan UKM ´. Jurnal Pusat
Studi Industri dan UKM . 99
______________. 2011. Perekonomian Indonesia. Bogor: Ghalia Indonesia.
______________. 2012. Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia : Isu-isu
penting. Jakarta: LP3ES.
Triandini, Evi.dkk. 2013. Factors Influencing E-Commerce Adoption By Smes
Indonesia: A Conceptual Model. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi.
Department of Information Technology, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember.
Turban, Efraim, dkk. 2012. Decision support sistems and intelligent systems
(system pendukung keputusan dan system cerdas). Yogyakarta: Penerbit
Andi.
_______, E.; King, David; and LEE, Jae Kyu. Electronic Commerce 2006: A
Managerial Perspective. (2006). Research Collection School Of
Information Systems.
UKM Eximbank. UKM Ekspor. (http://www.indonesiaeximbank.go.id/research/
downloads/6, Diakses pada 3 April 2020 pukul 16.30 WITA)
Undang-Undang No 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UKM).
Venkatesh, Viswanath, Michael G. Morris, Gordon B. Davis and Fred D. Davis.
2003. User Acceptance of Information Technology: Toward a Unified
View. MIS Quarterly Vol. 27, No. 3 (Sep., 2003), pp. 425-478. Published
by: Management Information Systems Research Center, University of
Minnesota
Wahyuni, Yuyun. 2011. Dasar-dasar Statistik Deskriptif. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Wibowo. 2016. Manajemen Kinerja, Edisi Kelima. Jakarta : PT.Rajagrafindo
Persada.
Wiyadi. 2009. Pengukuran Indeks Daya Saing Industri Kecil dan Menengah (Ikm)
di Jawa Tengah. Jurnal Siasat Bisnis 13 (1): 77-92.
107
Yurniwati. 2003. Pengaruh Lingkungan Bisnis Internal Dan Perencanaan
Strategik Terhadap Kinerja Perusahaan Dengan Pendekatan Balance
Scorecard. Disertasi Doktoral. Universitas Padjajaran.
108
L
A
M
P
I
R
A
N
109
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
Bismillahirrahmanirrahim
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH SISTEM INFORMASI DAN PEMANFAATAN
E-COMMERCE TERHADAP KINERJA UKM
DI KOTA MAKASSAR
Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i menjadi responden
untuk mengisi kuesioner ini. Kuesioner ini merupakan instrumen penelitian dalam
rangka penulisan skripsi yang dilakukan oleh :
Nama : Putri Adika Lestari
Prodi : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Universitas : Universitas Muhammadiyah Makassar
Saya mohon Bapak/Ibu/Saudara/i untuk berpartisipasi mengisi kuesioner
ini secara lengkap dan benar agar informasi ilmiah yang disajikan dapat
dipertanggungjawabkan dan tercapai hasil yang diinginkan. Informasi yang
diterima dari kuesioner ini bersifat rahasia dan hanya akan digunakan untuk
kepentingan akademik. Atas perhatian Bapak/Ibu/Saudara/i, saya mengucapkan
terima kasih.
Petunjuk Umum
1. Pengisian kuesioner dilakukan secara tertulis oleh responden.
2. Jawaban merupakan pendapat pribadi responden.
3. Isilah daftar yang tersedia sebelum Anda menjawab daftar pertanyaan yang
disiapkan.
4. Skor Jawaban yang tersedia.
1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 3 = Cukup Setuju (CS)
2 = Tidak Setuju (TS) 4 = Setuju (S) 5 = Sangat Setuju (SS)
110
I. Karakteristik Responden
Nama UKM :
Nama Responden :
Lama Usaha Berdiri : ___________ Tahun
Tingkat Pendidikan Pemilik : SD / SMP / SMA / PT (Coret yang tidak perlu)
Email :
Kriteria Usaha : (Lingkari salah satu)
Usaha Kecil Usaha Menengah
Penjualan per
Tahun
Rp 300.000.000
– 2.500.000.000
Rp 2.500.000.000
– 50.000.000.000
II. Daftar Pertanyaan
No. Pernyataan
Pilihan
STS
(1)
TS
(2)
CS
(3)
S
(4)
SS
(5)
A. SISTEM INFORMASI
Siklus Pendapatan dan Pembelian/Pengeluaran
1 Staf UKM memahami cara pencatatan
pendapatan (kas masuk) dan kas keluar
2 Setiap transaksi penjualan dan pembelian
dicatat pada tanggal yang tepat
3 UKM memiliki rekening khusus di Bank
4 Piutang dan hutang yang dimiliki dicatat
sesuai dengan keadaan sebenarnya
Hardware (Perangkat Keras)
5 UKM memiliki komputer/laptop untuk
melakukan penginputan data hasil penjualan
dan pengeluaran kas
111
Software (Perangkat Lunak)
6 UKM memiliki software (misal: excel) untuk
penginputan data
7 Telah disediakan format khusus untuk
memudahkan penginputan data
Brainware (Manusia)
8 Dengan sistem yang ada, staf mampu
mengerjakan pekerjaannya dengan lebih
efektif dan efisien
Basis Data
9 Data hasil penerimaan dan pengeluaran kas
dapat dijadikan dasar dalam pengambilan
keputusan
B. PEMANFAATAN E-COMMERCE
Aktivitas Pemasaran Umum
10 E-commerce membantu Anda dalam
meningkatkan komunikasi dengan konsumen
11 Anda menggunakan aplikasi online seperti
grab/gojek dan pembayaran online (gopay,
ovo)
12 Anda menggunakan website atau market
place untuk memasarkan produk Anda
Meneliti Pasar
13 E-commerce membantu meningkatkan
loyalitas konsumen terhadap usaha yang
Anda miliki
14 Anda memiliki strategi yang berkaitan
dengan pengembangan e-commerce pada
usaha Anda
15 E-commerce membuat usaha Anda memiliki
posisi yang kuat dalam persaingan
16 E-commerce mampu untuk menarik lebih
banyak konsumen
112
Meraih Pasar Lebih Luas
17 E-commerce mempermudah akses Anda
dengan vendor
18 E-commerce membantu Anda untuk
memperluas jangkauan bisnis
C. KINERJA UKM
Pertumbuhan Penjualan
19 Usaha Anda mengalami peningkatan
penjualan setiap bulan
20 Adanya peningkatan jumlah konsumen
setiap bulan
Pertumbuhan Modal
21 Anda mendapatkan modal dari luar usaha
22 Modal usaha yang Anda dapat selalu
meningkat
Penambahan Tenaga Kerja
23 Banyak calon karyawan yang melamar di sini
24 Setiap tahun UKM ini menambah karyawan
karena pekerjaan semakin banyak
Pertumbuhan Pasar
25 Konsumen tidak hanya dari Makassar namun
juga dari luar daerah
26 Anda tidak pernah mengajukan kredit ke
bank maupun lembaga keuangan lainnya
Pertumbuhan Keuntungan / Laba Usaha
27 Keuntungan / laba usaha setiap bulan
kadang meningkat kadang menurun
113
Lampiran 2. Data UKM
No Nama Nama UKM Skala Usaha Alamat
Tingkat
Pendidikan
Lama Usaha
Berdiri E-mail
1 Januar Taher Jamu B. Martodiwiryo
Usaha Kecil Jl. Somba Opu No. 170 PT >10 Tahun
januartaherc_@g
mail.com
2 Baso Usman Bakso 33 Usaha Menengah
Jl. Bete-Bete No. 35 PT >5 Tahun
bakso33mks@ya
hoo.co.id
3 H. Ahmad Ami Komputer Usaha Kecil Jl. Manuruki 13 No. 1 PT 7 Tahun
amikomputerr9@
gmail.com
4 Murniyanti Ayam Cicici Usaha Kecil Jl. Sultan Alauddin No. 49 SMA 4 Tahun
muryanti112@gm
ail.com
5 Diana Diabea Project Usaha Menengah
Jl. Traktor IV PT 3 Tahun
diabeaproject@y
ahoo.co.id
6 Andi Adi Disen Design Usaha Kecil Jl. Daeng Ramang No. 17 SMA 2 Tahun
disen47_@gmail.
com
7 A.Tenri Angka Bintang Sutera Usaha Kecil Jl. Komp IDI SMA > 5 Tahun -
8 Hamzah, S.T PT. Tana Timur Properti
Usaha Menengah
Burong PT 1 Tahun
hamzahummuh@
gmail.com
114
9 Nadiah Stick Foods Usaha Kecil Jl. Talasalapang Ruko trade center no. 32L
PT 2 Tahun
stickfoods@gmail
.com
10 Astuti Risky Amalia
Pempek Mangga Tiga
Usaha Kecil Kompleks Mangga 3 Blok G4 No. 6
PT 4 Bulan
astuti_riskyamalia
@yahoo.co.id
11 Saiful Box Speaker Usaha Kecil Jl. BTN cu Dewi B5 SMA 3 Tahun
boxexprezzmks@
gmail.com
12 Rosalina Roomfay Florist Usaha Kecil Tamalate 1 STP 33 No. 172
SMA 3 Tahun -
13 Satar Warkop Mamajang Usaha Kecil
Jl.Serigala No.91, Mamajang Dalam
SMA
1 Tahun 6
Bulan
marlinasatar4@g
mail.com
14 Arifuddin Mr. Sticker Usaha Kecil Jl. Malengkeri Raya No. 79
SMA >3 Tahun -
15 Muhammad Rijal
Warkop Bundu Usaha Menengah
Talasalapang PT >6 Tahun -
16 Nurmawaddah Irma Fashion Usaha Kecil Toddopuli Raya No. 17 PT 1 Tahun
irmafashion_@g
mail.com
17 Suriyani Corner MT Usaha Menengah
Hertasning PT 4 Tahun -
18 Siti Aisah GH Corner Usaha Menengah
Ruko Somba Opu Blok A No. 2
PT 5 Tahun -
19 Muh. Ari CV. Ari Gazebo Usaha Menengah
Jl. Danau Tanjung Bunga
PT 5 Tahun -
115
20 Alamsyah Reza
Bakso Ati Raja Usaha Menengah
Ruko Somba Opu
PT 3 Tahun -
21 Sarina Muid Kimbab Authentic Usaha Kecil Jln. Gn Bulu Saraung Kom. Lokasari No. 18
PT 6 Tahun -
22 Indah Chykoe Craft Usaha Kecil
Jl. Tugu no. 9 Kel. Wala-walaya Kec. Tallo
PT 4 Tahun
chykoeshop@yah
oo.com
23 Haris Aqua Tanjung Usaha Kecil Ruko Somba Opu Blok A No. 10
SMa >5 Tahun -
24 Yusri Hidayat Abidolis Banana Usaha Kecil Jl. Skarda N PT 4 Tahun
yusri61@yahoo.c
o.id
25 Leany Pempek Leany Usaha Menengah
Jl. Ruko Somba Opu Tanjung Buang
PT >5 Tahun
leanyjohar@gmail
.com
26 Sintia Ayam Geprek Buncit
Usaha Menengah
Tanjung Bunga PT 1 Tahun -
27 Dinar Rasia Kopi Toraja Riva Usaha Kecil Ruko Somba Opu No. 11
PT 1 Tahun -
28 Andrian Kedai Mods Usaha Menengah
Jl. Daeng Tata Raya No. 87
SMA 2 Tahun -
29 Okta Perdana Bajiki Store Usaha Menengah
Jl. Monumen Emmy Saelan No. 103
PT 2 Tahun -
30 Amelinda Badrun
Butik Atholiyah Collection
Usaha Menengah
Jl. Daeng Tata Raya No. 9
PT 1 Tahun -
116
Lampiran 3. Data Hasil Penelitian (Poin Skala Likert)
Sistem Informasi (X1)
Responden X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 Total
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
2 5 4 4 4 3 3 3 3 4 33
3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 32
4 1 2 3 3 3 3 3 2 3 23
5 4 4 4 4 3 3 3 3 4 32
6 4 4 4 4 4 4 4 3 4 35
7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 26
8 5 4 4 4 4 4 4 4 5 38
9 4 3 4 4 4 4 3 3 4 33
10 5 4 4 4 3 4 4 3 4 35
11 4 3 4 4 3 4 4 3 4 33
12 3 3 3 3 4 3 4 4 3 30
13 3 2 3 3 3 3 3 3 3 26
14 3 4 3 3 3 3 3 3 3 28
15 3 3 4 4 3 3 3 3 4 30
16 3 3 4 4 3 3 3 3 4 30
17 3 4 3 4 3 3 3 3 4 30
18 4 4 3 3 3 3 3 3 3 25
19 3 3 4 4 3 4 4 4 4 33
20 3 3 4 4 3 3 3 3 4 30
21 3 3 4 4 3 4 4 3 4 32
22 3 3 3 3 2 3 3 3 3 26
23 3 3 4 3 4 4 4 3 4 32
24 3 3 3 3 3 4 3 3 3 28
25 3 3 4 4 3 4 3 3 4 31
26 5 4 4 4 4 4 4 4 5 38
27 2 3 3 3 3 3 3 3 3 26
28 3 3 4 4 3 3 4 3 4 31
29 3 3 3 4 3 3 3 3 3 28
30 3 3 4 4 4 4 4 3 4 33
117
Pemanfaatan E-Commerce (X2)
Responden X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 Total
1 3 3 4 3 3 3 3 3 3 28
2 4 3 4 3 3 3 4 4 4 32
3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 31
4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 26
5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 39
6 4 3 4 4 4 3 3 3 3 31
7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 26
8 5 5 5 4 4 4 4 4 4 39
9 4 4 4 4 4 4 4 4 3 35
10 4 4 4 5 4 4 4 4 4 37
11 4 4 4 4 4 4 3 3 3 33
12 3 3 3 3 3 4 4 3 3 29
13 4 3 3 3 3 3 3 3 3 28
14 4 4 4 3 3 3 3 4 3 31
15 4 4 4 3 3 3 3 3 4 31
16 4 4 4 4 4 4 4 3 3 34
17 4 4 4 4 4 4 4 3 3 34
18 4 3 4 3 3 3 3 3 3 29
19 3 3 4 3 3 3 3 4 3 29
20 5 4 5 4 4 4 4 4 3 37
21 4 4 4 4 4 4 4 2 3 33
22 4 3 4 4 4 4 4 4 3 34
23 4 4 4 4 4 4 4 3 3 34
24 3 2 3 3 3 3 3 3 3 26
25 4 3 4 4 4 4 4 4 3 34
26 3 2 3 3 3 3 3 3 3 26
27 5 4 5 5 4 4 4 4 4 39
28 5 4 4 4 4 4 4 4 4 37
29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
30 4 3 4 4 4 4 3 3 3 32
118
Kinerja UKM (Y)
Responden Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Total
1 3 3 3 3 3 2 3 2 4 26
2 4 4 4 4 3 3 4 3 5 34
3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 33
4 3 3 2 2 3 2 3 2 3 23
5 4 4 3 3 4 4 4 3 4 33
6 4 4 4 3 3 3 5 4 5 35
7 3 3 3 3 3 3 3 3 4 28
8 4 4 4 4 4 5 5 4 5 39
9 4 4 4 3 4 4 4 4 3 34
10 4 4 3 4 4 4 4 4 4 35
11 4 4 4 4 3 3 3 3 4 32
12 4 3 3 4 3 3 3 3 4 30
13 3 3 3 2 3 3 3 2 3 25
14 4 3 3 3 3 3 3 3 4 29
15 4 4 4 3 3 3 3 3 4 31
16 4 4 3 3 3 3 4 3 4 31
17 4 4 3 3 3 3 3 3 4 30
18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 25
19 4 4 4 3 4 4 3 3 3 32
20 4 4 3 4 4 4 5 3 5 36
21 4 4 4 3 3 3 4 3 4 32
22 4 3 4 3 4 3 4 3 4 32
23 4 3 3 3 4 4 4 3 4 32
24 3 3 3 3 3 3 3 2 3 26
25 4 4 4 3 4 4 4 4 4 35
26 4 3 3 3 3 3 3 3 4 29
27 5 4 4 4 4 5 4 4 5 39
28 4 4 4 4 4 4 4 3 4 35
29 3 3 3 2 3 3 3 2 3 25
30 4 3 3 3 3 3 5 3 5 32
119
Lampiran 4. Rekap Kuesioner (Data Tingkat Capaian Responden)
No. Pernyataan
Pilihan
N SKOR MEAN TCR (%)
KATEGORI STS (1)
TS (2) CS (3) S (4) SS (5)
A. SISTEM INFORMASI
Siklus Pendapatan dan Pengeluaran
1
Staf UKM memahami cara pencatatan pendapatan (kas masuk) dan kas keluar
1 1 18 6 4 30 99 3,37 67,33 Baik
2 Setiap transaksi penjualan dan pembelian dicatat pada tanggal yang tepat
0 2 18 10 0 30 98 3,27 65,33 Cukup Baik
3 UKM memiliki rekening khusus di Bank
0 0 12 18 0 30 108 3,6 72 Baik
4
Piutang dan hutang yang dimiliki dicatat sesuai dengan keadaan sebenarnya
0 0 11 19 0 30 109 3,63 72,67 Baik
Hardware (Perangkat Keras)
5
UKM memiliki komputer/laptop untuk melakukan penginputan data hasil penjualan dan
0 1 22 7 0 30 96 3,2 64 Cukup Baik
120
pengeluaran kas
Software (Perangkat Lunak)
6
UKM memiliki software (misal: excel) untuk penginputan data 0 0 18 12 0 30 102 1,7 68 Baik
7
Telah disediakan format khusus untuk memudahkan penginputan data hasil penjualan dan pengeluaran kas
0 0 19 11 0 30 101 3,37 67,33 Baik
Brainware (Manusia)
8
Dengan sistem yang ada, staf mampu mengerjakan pekerjaannya dengan lebih efektif dan efisien
0 1 25 4 0 30 93 3,1 62 Cukup Baik
Basis Data
9
Data hasil penerimaan dan pengeluaran kas dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan
0 0 11 17 2 30 111 3,7 74 Baik
MEAN 919 3,4 68,07 Baik
121
B. PEMANFAATAN E-COMMERCE N SKOR MEAN TCR KATEGORI
Aktivitas Pemasaran Umum
10
E-commerce membantu Anda dalam meningkatkan komunikasi dengan konsumen
0 0 8 17 5 30 117 3,9 78 Baik
11
Anda menggunakan aplikasi online seperti grab/gojek dan pembayaran online (gopay, ovo)
0 3 13 13 1 30 102 3,40 68 Baik
12
Anda menggunakan website atau market place untuk memasarkan produk Anda
0 0 7 19 4 30 117 3,9 78 Baik
Meneliti Pasar
13
E-commerce membantu meningkatkan loyalitas konsumen terhadap usaha yang Anda miliki
0 0 14 13 3 30 109 3,63 72,67 Baik
14
Anda memiliki strategi yang berkaitan dengan pengembangan e-commerce pada usaha Anda
0 0 14 16 0 30 106 3,53 70,67 Baik
122
15
E-commerce membuat usaha Anda memiliki posisi yang kuat dalam persaingan
0 0 14 16 0 30 106 3,53 70,67 Baik
16
E-commerce mampu untuk menarik lebih banyak konsumen 0 0 14 16 0 30 106 3,53 70,67 Baik
Meraih Pasar Lebih Luas
17
E-commerce mempermudah akses Anda dengan vendor
0 1 17 12 0 30 101 3,37 67,33 Baik
18 E-commerce membantu Anda untuk memperluas jangkauan bisnis
0 0 22 8 0 30 98 3,27 65,33 Baik
MEAN 962 3,56 71,26 Baik
123
C. KINERJA UKM
Pertumbuhan Penjualan N SKOR MEAN TCR KATEGORI
19 Usaha Anda mengalami peningkatan penjualan setiap bulan
0 0 7 22 1 30 114 3,8 76 Baik
20 Adanya peningkatan jumlah konsumen setiap bulan
0 0 13 17 0 30 107 3,57 71,33 Baik
Pertumbuhan Modal
21 Anda mendapatkan modal dari luar usaha
0 1 16 13 0 30 102 3,4 68 Baik
22 Modal usaha yang Anda dapat selalu meningkat
0 3 19 8 0 30 95 3,17 63,33 Cukup Baik
Penambahan Tenaga Kerja
23 Banyak calon karyawan yang melamar di sini
0 0 18 12 0 30 102 3,4 68 Baik
24
Setiap tahun UKM ini menambah karyawan karena pekerjaan semakin banyak
0 2 17 9 2 30 101 3,37 67,33 Baik
Pertumbuhan Pasar
25 Konsumen tidak hanya dari Makassar namun juga dari luar daerah
0 0 14 12 4 30 110 3,67 73,33 Baik
124
26
Anda tidak pernah mengajukan kredit ke bank maupun lembaga keuangan lainnya
0 6 18 6 0 30 90 3 60 Cukup Baik
Pertumbuhan Keuntungan / Laba Usaha
27
Keuntungan / laba usaha setiap bulan kadang meningkat kadang menurun
0 0 7 17 6 30 119 3,97 79,33 Baik
MEAN 940 3,48 69,63 Baik
125
Lampiran 5. Hasil Output SPSS
1. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 30
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 1,75513713
Most Extreme Differences Absolute ,127
Positive ,127
Negative -,109
Test Statistic ,127
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
126
2. Uji Multikolinieritas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
SISTEM INFORMASI
0,899 1,112
PEMANFAATAN E-COMMERCE
0,899 1,112
3. Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) ,821 1,920 ,428 ,672
SISTEM
INFORMASI
-,072 ,056 -,244 -1,283 ,210
PEMANFAATAN
E-COMMERCE
,086 ,048 ,339 1,783 ,086
a. Dependent Variable: RES2
127
4. Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
SISTEM INFORMASI 30 23 38 30,63 3,508
PEMANFAATAN E-
COMMERCE
30 26 39 32,07 4,042
KINERJA UKM 30 23 39 31,33 4,011
Valid N (listwise) 30
5. Hasil Analisis Deskriptif Frekuensi X1
Statistics
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9
SISTEM INFORMAS
I
N Valid 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Missing
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 3,37 3,27 3,60 3,63 3,20 3,40 3,37 3,10 3,70 30,63
Std. Error of Mean
0,162
0,106
0,091
0,089
0,088
0,091
0,089
0,074
0,109
0,641
Median 3,00 3,00 4,00 4,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 30,50
Mode 3 3 4 4 3 3 3 3 4 30a
Std. Deviation
0,890
0,583
0,498
0,490
0,484
0,498
0,490
0,403
0,596
3,508
Variance 0,792
0,340
0,248
0,240
0,234
0,248
0,240
0,162
0,355
12,309
Range 4 2 1 1 2 1 1 2 2 15
Minimum 1 2 3 3 2 3 3 2 3 23
Maximum 5 4 4 4 4 4 4 4 5 38
Sum 101 98 108 109 96 102 101 93 111 919
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
128
6. Hasil Analisis Deskriptif Frekuensi X2
Statistics
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9
PEMANFAATAN E-COMMERCE
N Valid 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 3,90 3,40 3,90 3,63 3,53 3,53 3,53 3,37 3,27 32,07
Std. Error of Mean
0,121 0,132 0,111 0,122 0,093 0,093 0,093 0,102 0,082 0,738
Median 4,00 3,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 3,00 3,00 32,00
Mode 4 3a 4 3 4 4 4 3 3 34
Std. Deviation
0,662 0,724 0,607 0,669 0,507 0,507 0,507 0,556 0,450 4,042
Variance 0,438 0,524 0,369 0,447 0,257 0,257 0,257 0,309 0,202 16,340
Range 2 3 2 2 1 1 1 2 1 13
Minimum 3 2 3 3 3 3 3 2 3 26
Maximum 5 5 5 5 4 4 4 4 4 39
Sum 117 102 117 109 106 106 106 101 98 962
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
7. Hasil Analisis Deskriptif Frekuensi Y
Statistics
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 KINERJA
UKM
N Valid 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 3,80 3,57 3,40 3,17 3,40 3,37 3,67 3,00 3,97 31,33
Std. Error of Mean
0,088 0,092 0,103 0,108 0,091 0,131 0,130 0,117 0,122 0,732
Median 4,00 4,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 4,00 32,00
Mode 4 4 3 3 3 3 3 3 4 32
Std. Deviation
0,484 0,504 0,563 0,592 0,498 0,718 0,711 0,643 0,669 4,011
Variance 0,234 0,254 0,317 0,351 0,248 0,516 0,506 0,414 0,447 16,092
Range 2 1 2 2 1 3 2 2 2 16
Minimum 3 3 2 2 3 2 3 2 3 23
Maximum 5 4 4 4 4 5 5 4 5 39
Sum 114 107 102 95 102 101 110 90 119 940
129
8. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda, Uji T
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 3,550 3,491 1,017 0,318
SISTEM INFORMASI
0,364 0,102 0,318 3,584 0,001 0,899 1,112
PEMANFAATAN E-COMMERCE
0,740 0,088 0,746 8,399 0,000 0,899 1,112
a. Dependent Variable: KINERJA UKM
9. Hasil Uji F (Simultan)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 377,332 2 188,666 57,021 ,000b
Residual 89,335 27 3,309
Total 466,667 29
a. Dependent Variable: KINERJA UKM
b. Predictors: (Constant), PEMANFAATAN E-COMMERCE, SISTEM INFORMASI
10. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,899a ,809 ,794 1,819
a. Predictors: (Constant), PEMANFAATAN E-COMMERCE, SISTEM
INFORMASI
b. Dependent Variable: KINERJA UKM
130
RIWAYAT HIDUP
Putri Adika Lestari, lahir di Jakarta. Pada tanggal 1
Desember 1997, dari pasangan Ayah M. Amsir Alam
dan Ibu Nurismi. Penulis merupakan anak pertama
tunggal yang berkebangsaan Indonesia dan beragama
Islam. Kini penulis beralamat di Jl. Sultan Alauddin 2
Lorong 6 No. 158C. Adapun riwayat pendidikan
penulis, yaitu pada tahun 2010 lulus dari SD Negeri
Palmeriam 1 Jakarta. Kemudian melanjutkan di SMP
Negeri 7 Jakarta Timur. Namun belum sempat
menyelesaikan pendidikannya di bangku SMP, penulis pindah ke Sulawesi
Selatan dan melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 1 Sinjai Tengah hingga
lulus pada tahun 2013. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di
SMAN 1 Sinjai Timur. Penulis mengambil jurusan IPA dan selesai pada tahun
2016. Pada tahun 2016 penulis terdaftar pada salah satu perguruan tinggi
swasta Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar, dan Alhamdulillah selesai tepat waktu pada tahun
2020.
Sejak duduk di bangku sekolah menengah, penulis sudah mulai aktif
mengikuti berbagai lomba OSN dan lomba menulis, baik karya ilmiah maupun
sastra dan seni. Penulis telah berhasil meraih juara 3 Accounting Competition
yang dilaksanakan oleh PT. Zahir International di Jakarta pada tahun 2020. Mulai
SD hingga sekarang, penulis biasa memanfaatkan waktu luangnya untuk menulis
berbagai tulisan kreatif, seperti cerpen dan novel di blog maupun media platform
lainnya.
Berkat petunjuk dan pertolongan Allah SWT, usaha dan disertai doa dari
kedua orang tua dalam menjalani aktivitas akademik pada perguruan tinggi
Universitas Muhammadiyah Makassar, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir
dengan skripsi yang berjudul “Pengaruh Sistem Informasi dan Pemanfaatan E-
Commerce terhadap Kinerja Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kota Makassar”.
top related