pengaruh profitabilitas, leverage, dan likuiditas …
Post on 29-Dec-2021
6 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN LIKUIDITAS TERHADAP
KEBIJAKAN DIVIDEN DAN DAMPAKNYA PADA HARGA SAHAM (STUDI
KASUS PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)
Fajar Aji Kurniawan
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
Fajaraji070798@gmail.com
Sugiharti Binastuti
Universitas Gunadarma
Tuti@staff.gunadarma.ac.id
ABSTRAK
Harga saham merupakan harga suatu saham yang terjadi di pasar bursa pada saat
tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran
saham yang bersangkutan di pasar modal. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi harga
saham diantaranya Profitabilitas, Leverage, Likuiditas dan Kebijakan Dividen. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui perngaruh Profitabilitas, Leverage, Likuiditas
terhadap Kebijakan Dividen dan dampaknya pada Harga Saham.
Data penelitian bersumber pada data sekunder dari www.idx.co.id. Sampel perusahaan
dalam penelitian ini dengan menggunakan purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan uji asumsi klasik, regresi linier berganda, uji t, uji f dan koefisien determinasi.
Dengan menggunakan alat analisis SPSS 26.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Profitabilitas (ROE) berpengaruh terhadap
kebijakan dividen dan harga saham dan mempunyai hubungan positif, Leverage (DER)
berpengaruh terhadap kebijakan dividen dan harga saham dan mempunyai hubungan negatif,
dan Likuiditas (CR) tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen dan harga saham.
Kebijakan Dividen (DPR) berpengaruh terhadap harga saham dan mempunyai hubungan
positif. Profitabilitas (ROE), Leverage (DER), dal Likuiditas (CR) berpengaruh langsung
terhadap harga saham tidak melalui kebijakan dividen (DPR). Kata Kunci: Profitabilitas, Leverage, Likuiditas, Kebijakan Dividen, Harga Saham
ABSTRACT Stock price is the price of a share that occurs on the stock exchange at a certain time
determined by market players and determined by the demand and supply of the relevant
shares on the capital market. Several factors that can affect share prices include Profitability,
Leverage, Liquidity and Dividend Policy. The purpose of this study was to determine the
effect of Profitability, Leverage, Liquidity on Dividend Policy and its impact on Stock Prices.
The research data is sourced from secondary data from www.idx.co.id. The sample of
companies in this study using purposive sampling. The data analysis technique used the
classical assumption test, multiple linear regression, t test, f test and the coefficient of
determination. By using the SPSS 26 analysis tool.
The results show that profitability (ROE) affects dividend policy and stock prices and
has a positive relationship, Leverage (DER) affects dividend policy and stock prices and has
a negative relationship, and Liquidity (CR) has no effect on dividend policy and stock prices.
Dividend Policy (DPR) affects stock prices and has a positive relationship. Profitability
(ROE), Leverage (DER), and Liquidity (CR) have a direct effect on stock prices not through
dividend policy (DPR).
2
Keywords: Profitability, Leverage, Liquidity, Dividend Policy, Stock Prices
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada era globalisasi sekarang ini,
perkembangan kondisi perekonomian
semakin pesat dan persaingan yang
semakin ketat. Hal ini menuntut
perusahaan untuk dapat terus
memaksimalkan hasil usahanya agar tetap
memiliki kemampuan daya saing yang
kuat di dalam bisnis pasar modal.
Undang- undang Pasar Modal No 8 tahun
1995 mengenai pasar modal menyatakan
bahwa pasar modal merupakan sebuah
kegiatan yang bersangkutan dengan
penawaran umum dan pedagangan efek,
perusahaan publik yang berkaitan dengan
efek yang diterbitkannya, serta lembaga
dan profesi yang berkaitan dengan efek.
Pasar modal dapat dijadikan alternatif
pembiayaan untuk mendapatkan modal
dan sebagai tempat untuk berinvestasi.
Pada dasarnya pasar modal berperan
sebagai perantara antara organisasi atau
individu yang memiliki dana (investor)
dan organisasi yang memerlukan dana.
Tujuan seorang investor dalam
berinvestasi pada sebuah perusahaan
yaitu untuk mendapatkan return atau
keuntungan atas dana yang
diinvestasikan. Pada umumnya
keuntungan yang diharapkan dari
berinvestasi yaitu deviden dan capital
gain.
Dividen merupakan pembagian
keuntungan yang dihasilkan perusahaan
yang dibagikan kepada pemegang saham.
Dividen diberikan setelah persetujuan
dari pemegang saham dalam Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS).
Kebijakan dividen merupakan suatu
keputusan apakah laba yang diperoleh
perusahaan akan dibagikan pemegang
saham sebagai dividen atau akan ditahan
dalam bentuk laba ditahan guna
pembiayaan investasi di masa yang akan
datang (Sartono, 2010).
Investasi dalam saham tergantung
pada fluktuasi harga saham di bursa,
ketidakstabilan tingkat bunga,
ketidakstabilan pasar dan juga kinerja
keuangan perusahaan tersebut. Harga
saham merupakan harga suatu saham
yang terjadi di pasar bursa pada saat
tertentu yang ditentukan oleh pelaku
pasar dan ditentukan oleh permintaan dan
penawaran saham yang bersangkutan di
pasar modal.
Menurut para pakar dan juga peneliti
terdahulu harga saham dipengaruhi oleh
faktor eksternal dan internal biasanya
demand dan supply ini dipengaruhi baik
oleh faktor internal maupun eksternal
perusahaan. Faktor eksternal merupakan
hal-hal di luar kemampuan manajemen
perusahaan untuk mengendalikannya,
seperti adanya isu politik, perubahan
kurs, laju inflasi yang tinggi, tingkat suku
bunga deposito, dan lain-lain. Faktor
internal merupakan faktor yang
berhubungan dengan tingkat kinerja
perusahaan yang dapat dikendalikan oleh
manajemen perusahaan. Faktor internal
tersebut seperti kebijakan dividen,
profitabilitas, leverage, likuiditas serta
rasio keuangan lainnya (Sha, 2015).
Rasio profitabilitas merupakan rasio
untuk mengukur laba yang diperoleh
perusahaan. Dalam penelitian ini,
rasio profitabilitas yang akan
digunakan adalah ROE (Return On
Equity). Semakin tinggi laba perusahaan
maka semakin tinggi pula tingkat
kepercayaan investor terhadap
perusahaan sehingga para investor
tertarik untuk membeli saham pada
perusahaan tersebut dan harga saham
perusahaan juga akan semakin
meningkat.
Rasio leverage merupakan rasio
untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar seluruh
kewajibannya. Semakin tinggi angka
rasio DER maka semakin besar hutang
yang dimiliki oleh perusahaan dan
semakin besar pula kewajiban yang harus
dibayarkan oleh perusahaan. Para
3
investor cenderung menyukai perusahaan
dengan tingkat DER yang rendah.
Apabila angka DER tinggi maka
keputusan investor untuk menanamkan
modal pada suatu perusahaan akan
menurun dan berdampak pada penurunan
harga saham.
Rasio likuiditas menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban- kewajiban jangka pendek.
Perusahaan dalam membayar dividen
memerlukan aliran kas keluar, sehingga
harus tersedia likuiditas yang cukup,
semakin tinggi likuiditas yang dimiliki,
perusahaan semakin mampu membayar
dividen atau semakin likuid perusahaan
maka akan semakin besar kemungkinan
pembayaran dividen yang dilakukan
perusahaan tersebut (Iskardarsyah, 2014).
Rumusan Masalah
1. Apakah profitabilitas, leverage dan
likuiditas berpengaruh terhadap
kebijakan dividen studi kasus pada
perusahaan industri makanan dan
minuman yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia ?
2. Apakah profitabilitas, leverage dan likuiditas berpengaruh terhadap
harga saham studi kasus pada
perusahaan industri makanan dan
minuman yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia?
3. Apakah kebijakan dividen
berpengaruh terhadap harga saham
studi kasus pada perusahaan
industri makanan dan minuman
yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia?
4. Apakah profitabilitas, leverage dan
likuiditas berpengaruh terhadap
harga saham melalui kebijakan
dividen?
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh
profitabilitas, leverage dan
likuiditas terhadap kebijakan
dividen studi kasus pada perusahaan
industri makanan dan minuman
yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
2. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, leverage dan
likuiditas terhadap harga saham
studi kasus pada perusahaan
industri makanan dan minuman
yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
3. Untuk mengetahui pengaruh
kebijakan dividen terhadap harga
saham studi kasus pada perusahaan
industri makanan dan minuman
yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
4. Untuk mengetahui pengaruh
profitabilitas, leverage, dan
likuiditas terhadap harga saham
melalui kebijakan dividen.
TELAAH PUSTAKA
Model Penelitian
Berdasarkan penelitian diatas terdapat kerangka pemikiran yang berupa model
gambaran tengtang konsep bagaimana
variabel memiliki hubungan dengan
variabel lainnya, bahwa penelitian yang
dilakukan studi kasus pada perusahaan
makanan dan minuman yang terdaftar di
BEI dengan menggunakan jurnal dan buku
yang dipakai. Variabel independen
tersebut terdiri dari Profitabilitas (ROE),
Leverage (DER), Likuiditas (CR)
sedangkan variabel dependen yaitu Harga
Saham dan variabel intervening adalah
Kebijakan Dividen (DPR). Untuk
penjelasan yang dilakukan oleh penelitian
terhadap variabel independen dan
dependen tersebut menggunakan hipotesis
parsial dan simultan dengan menggunakan
alat teknik analisis SPSS 26.
4
METODOLOGI PENELITIAN
Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini dilakukan
pada perusahaan sektor makanan dan
minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada periode 2015 - 2019. Data
dalam penelitian ini adalah data tentang
lapotan keuangan perusahaan yang
termasuk perusahaan makanan dan
minuman periode 2015- 2019 yang
diterbitkan tahunan (annual report). Data
tersebut diperoleh dari beberapa situs
antara lain Bursa Efek Indonesia (BEI),
www.idx.co.id, www.sahamok.com,
www.yahoofinance.com, website masing-
masing perusahaan dan sumber- sumber
relevan lainnya.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah
perusahaan industri makanan dan
minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) selama 5 (lima) tahun
yaitu tahun 2015 sampai tahun 2019
sebanyak 6 perusahaan.
Teknik penentuan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan metode purposive
sampling dengan kriteria:
1. Perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode tahun 2015 sampai
dengan tahun 2019 dan berturut-turut
memenuhi pelaporan keuangan yang
dipublikasikan selama periode
tersebut.
2. Perusahaan makanan dan minuman
yang memperoleh laba selama
periode tahun 2015 sampai dengan
tahun 2019.
3. Perusahaan makanan dan minuman
yang membagikan dividen selama
periode tahun 2015 sampai dengan
tahun 2019.
4. Perusahaan makanan dan minuman
yang mempunyai data lengkap
terkait harga saham selama tahun
2015 sampai dengan tahun 2019.
Definisi Operasional Variabel
Variabel Dependen
Variabel dependen pada penelitian ini
adalah harga saham. Harga saham
merupakan harga yang terbentuk atas
banyaknya penawaran dan permintaan
selembar saham yang terjadi pada saat
tertentu di pasar modal (Hutami, 2012).
Variabel Independen
Profitabilitas (Return On Equity)
Profitabilitas merupakan faktor yang
menunjukan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan (Taufan &
Wahyudi 2013). Pada penelitian ini
profitabilitas akan diwakili oleh proksi
Return on Equity (ROE). ROE merupakan
rasio yang menunjukan jumlah profitabilitas
atau besarnya jumlah pengembalian yang
berasal dari ekuitas Brigham & Houston
(2011). ROE didapatkan dengan rumus :
ROE =𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠𝑥 100%
Leverage (Debt to Equity Ratio)
Menurut Kasmir (2009) leverage
merupakan rasio yang digunakan untuk
mengetahui seberapa besar kemampuan
perusahaan untuk membayarkan seluruh
kewajibannya (baik kewajiban jangka
pendek maupun jangka panjang). Dalam
penelitian ini leverage diukur menggunakan
Debt to Equity Ratio (DER). Rasio ini
menggambarkan perbandingan utang dan
ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan
menunjukkan kemampuan modal sendiri
perusahaan tersebut untuk memenuhi
seluruh kewajibannya. Leverage pada
penelitian ini akan menggunakan proksi
Debt to Equity Ratio (DER) yaitu
perbandingan antara total hutang dengan total ekuitas (Halim 2016). DER didapatkan
dengan rumus :
DER =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
Likuiditas (Current Ratio)
Menurut Kasmir (2017) Current Ratio
5
merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka pendek atau
utang yang segera jatuh tempo pada saat
ditagih secara keseluruhan. Untuk dapat
menghitung Current Ratio yaitu dengan
rumus sebagai berikut:
CR =𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟𝑥 100%
Variabel Intervening
Variabel intervening dalam penelitian ini
adalah kebijakan dividen yang diproksikan
dengan Dividend Payout Ratio (DPR).
Kebijakan dividen (dividend policy) adalah
kebijakan untuk menentukan berapa banyak
laba yang harus dibayarkan kepada
pemegang saham dan berapa banyak laba
yang harus ditanam kembali didalam
perusahaan sebagai laba yang ditahan
(Deitiana 2012).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Deskriptif
Jumlah data yang diobservasi adalah 30
data yang terdapat dari 6 sampel penelitian
dan tahun pengamatan 5 tahun dari tahun
2015 sampai dengan tahun 2019.
Tabel 4.2
Hasil Analisis Statistik Deskriptif Descriptive Statistics
N Min Max Mean
Std.
Deviation
PROF 30 4.36 124.15 29.4730 35.36069
LEV 30 .45 1.77 1.0037 .37099
LIK 30 58.42 357.12 180.705
6
80.88993
DIV 30 10.35 101.87 42.0475 26.38671
HAR 30 308.00 16000.
00
5824.93
33
5047.1510
0
Valid
N
30
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Berdasarkan hasil analisis yang disajikan
pada tabel 4.3, nilai signifikansi struktur
pertama (M) sebesar 0,200 lebih besar dari
0,05 (sig.=0,200> 0,05), hal ini
menunjukkan bahwa variabel profitabilitas,
leverage dan likuiditas serta kebijakan
dividen berdistribusi normal.
Tabel 4.3
Hasil Output Uji Normalitas Model 1
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 30
Normal
Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 15.59988919
Most Extreme
Differences
Absolute .111
Positive .111
Negative -.084
Test Statistic .111
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS
Tabel 4.4
Hasil Output Uji Normalitas Model 2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 30
Normal
Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 2350.791760
17
Most Extreme
Differences
Absolute .136
Positive .111
Negative -.136
Test Statistic .136
Asymp. Sig. (2-tailed) .161c
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS
Berdasarkan hasil analisis yang disajikan
pada tabel 4.4, nilai signifikansi struktur
kedua (Y) sebesar 0,161 lebih besar dari
0,05 (sig.=0,161> 0,05), hal ini
menunjukkan bahwa variabel profitabilitas,
leverage, likuiditas, kebijakan dividen serta
harga saham berdistribusi normal.
Uji Multikolonieritas
Hasil uji multikolinieritas model 1 dan
model 2 menunjukkan bahwa semua
variabel memiliki nilai tolerance lebih dari
6
0,10 dan Variance Inflation Factor (VIF)
kurang dari 10, sehingga dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi multikolinieritas antar
semua variabel bebas yang terdapat
penelitian.
Tabel 4.5
Hasil Uji Multikolinieritas M
od
el
Variabel Tolera
nce VIF Keterangan
1
PROF .542 1.846 Tidak
Multikolinieritas
LEV .454 2.203 Tidak
Multikolinieritas
LIK .490 1.694 Tidak
Multikolinieritas
2
PROF .240 4.160 Tidak
Multikolinieritas
LEV .361 2.768 Tidak
Multikolinieritas
LIK .526 1.899 Tidak
Multikolinieritas
DIV .350 2.861 Tidak
Multikolinieritas
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS
Uji Autokorelasi
Autokorelasi dapat diuji menggunakan Uji
Durbin- Watson yaitu:
Tabel 4.7
Uji Autokorelasi Model 1
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS
Tabel 4.8
Uji Autokorelasi Model 2
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS
Dari tabel 4.7 model 1 dapat dilihat bahwa
nilai Durbin- Watson (DW hitung) dalam
model regresi ini memiliki nilai sebesar
1.901. Pada tabel 4.8 model 2 dapat dilihat
bahwa nilai Durbin- Watson (DW hitung)
dalam model regresi ini memiliki nilai
sebesar 1.856 dimana nilai Durbin- Watson
yang dihasilkan berada dalam rentang -4
sampai 4, hal ini menunjukkan bahwa
model regresi tidak terdapat autokorelasi.
Uji Heteroskedastisitas
Model regresi yang baik adalah
homoskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Gambar 4.3
Uji Heteroskedastisitas Model 1
Gambar 4.4
Uji Heteroskedastisitas Model 2
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa
model 1 dan model 2 tidak ada pola yang
jelas serta titik- titik menyebar (secara acak)
diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu y
maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Analisis Regresi Linier Berganda
Berdasarkan uji asumsi klasik yang
telah dilakukan sebelumnya, disimpulkan
bahwa model regresi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah baik dan layak
digunakan karena data terdistribusi normal,
tidak terjadi multikolonieritas, autokorelasi,
dan heteroskedastisitas maka selanjutnya
dilakukan uji analisis regresi linier
berganda. Berdasarkan hasil uji diperoleh
hasil berikut:
Model Summaryb Model Durbin-Watson
1 1.901
Model Summaryb Model Durbin-Watson
2 1.856
7
Tabel 4.9
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS
Tabel 4.10
Tabel 4.10
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS
Uji Hipotesis
Uji Parsial (Uji t)
Uji signifikansi secara pasrsial atu uji t
bertujuan untuk mengetahui ada atau
tidaknya pengaruh parsial (sendiri) yang
diberikan variabel bebas (X) terhadap
variabel terikat (Y). hasil uji t dapat dilihat pada hasil olahan SPSS 26 sebagai berikut:
Tabel 4.11
Hasil Uji Signifikansi t Model 1
Coefficientsa
Model t Sig.
1 (Constant) 3.935 .001
PROF 5.710 .000
LEV -2.583 .016
LIK -1.775 .088
a. Dependent Variable: DIV
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS
Tabel 4.12
Hasil Uji Signifikansi t Model 2 Coefficientsa
Model t Sig.
2 (Constant) 2.734 .011
PROF 3.013 .006
LEV -3.413 .002
LIK -1.713 .099
DIV 2.925 .007
a. Dependent Variable: HAR
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui
hasil analisis pengujian regresi linier
berganda secara parsial dengan uji t dari
masing- masing variabel independen
terhadap variabel dependen hal ini dapat
dilihat dari nilai sig. masing- masing
variabel independen rata- rata lebih kecil
dari 0,05 yang dapat diartikan berpengaruh
terhadap variabel dependen.
Uji Simultan (Uji F)
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah
variabel independen secara bersama- sama
atau simultan berpengaruh atau tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen.
Tabel 4.13
Hasil Uji Signifikansi F Model 1 ANOVAa
Model F Sig.
1 Regression 16.129 .000b
Residual
Total
a. Dependent Variable: DIV
b. Predictors: (Constant), LIK, PROF, LEV
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS
Berdasarkan hasil uji simultan (uji F) yang
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
B Std. Error
1 (Constant) 69.790 17.737
PROF .671 .118
LEV -31.617 12.240
LIK -.087 .049
a. Dependent Variable: DIV
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
B Std. Error
2 (Constant) 9413.39
9
3442.958
PROF 81.719 27.119
LEV -
7196.78
1
2108.644
LIK -13.726 8.011
DIV 88.151 30.139
a. Dependent Variable: HAR
DPR = 69,790 + 0,671 PROF –
31,617 LEV – 0,087 LIK + e
HAR = 9413,399 + 81,719 PROF –
7196,781 LEV – 13,726 LIK +
88,151 DIV + e
8
dinyatakan dalam tabel 4.13 dapat dilihat
bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000 <
0,05 dan F hitung 16.129 > F tabel 2,92.
Hal ini menunjukkan bahwa variabel
independen dalam penelitian ini yaitu
Profitabilitas, Leverage, dan Likuiditas
secara bersama- sama atau simultan
berpengaruh terhadap variabel Kebijakan
Dividen. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
antara semua variabel independen terhadap
variabel dependen.
Tabel 4.14
Hasil Uji Signifikansi F Model 2 ANOVAa
Model F Sig.
2 Regression 22.560 .000b
Residual
Total
a. Dependent Variable: HAR
b. Predictors: (Constant), DIV, LEV,
LIK, PROF
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS
Berdasarkan hasil uji simultan (uji F) yang
dinyatakan dalam tabel 4.14 dapat dilihat
bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000 <
0,05 dan F hitung 22.560 > F tabel 2,69.
Hal ini menunjukkan bahwa variabel
independen dalam penelitian ini yaitu
Profitabilitas, Leverage, Likuiditas dan
Kebijakan Dividen secara bersama- sama
atau simultan berpengaruh terhadap
variabel Harga Saham. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
antara semua variabel independen terhadap
variabel dependen.
Uji Koefisien Determinasi
Hasil perhitungan koefisien determinasi
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.15
Hasil Uji R2 Model 1 Model Summaryb
Model R
R
Square
Adjusted R
Square
1 .807a .650 .610
a. Predictors: (Constant), LIK, PROF, LEV
b. Dependent Variable: DIV
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS
Berdasarkan hasil output model summary
dari hasil analisis regresi linier berganda
tabel 4.15 terlihat bahwa nilai Adjusted R
Square sebesar 0,610 presentase pengaruh
Profitabilitas, Leverage dan Likuiditas
mempengaruhi Dividen sebesar 61,0%,
sedangkan sisanya sebesar 39,0% (100%-
61,0%= 39%) dipengaruhi oleh variabel
lain diluar penelitian ini.
Tabel 4.16
Hasil Uji R2
Model 2 Model Summaryb
Model R
R
Square
Adjusted R
Square
2 .885a .783 .748
a. Predictors: (Constant), DIV, LEV, LIK,
PROF
b. Dependent Variable: HAR
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS
Berdasarkan hasil output model summary
dari hasil analisis regresi linier berganda
tabel 4.16 terlihat bahwa nilai Adjusted R
Square sebesar 0,748 presentase pengaruh
Profitabilitas, Leverage, Likuiditas, dan
Dividen mempengaruhi Harga Saham
sebesar 74,8%, sedangkan sisanya sebesar
25,2% (100%- 74,8%= 25,2%)
dipengaruhi oleh variabel lain diluar
penelitian ini.
Pembahasan
Pengaruh Profitabilitas (ROE) Terhadap
Kebijakan Dividen (DPR)
Koefisien regresi profitabilitas (ROE)
terhadap kebijakan dividen sebesar 0,899
dengan tingkat signifikan sebesar 0,000.
Hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas
(ROE) berpengaruh terhadap kebijakan
dividen dan mempunyai hubungan positif.
Artinya meningkat atau menurunnya nilai
profitabilitas (ROE) akan mempengaruhi kebijakan dividen.
Semakin tinggi Profitabilitas (ROE)
maka Dividend Payout Ratio (DPR) juga
meningkat dan sebaliknya apabila
Profitabilitas (ROE) menurun maka
Dividend Payout Ratio (DPR) juga
menurun. Hal ini menjelaskan bahwa
9
tingkat profitabilitas perusahaan akan
berdampak pada peningkatan pembagian
dividen yang dilakukan oleh perusahaan.
Tanda positif dalam penelitian ini
menandakan bahwa perusahaan yang
memiliki laba tinggi akan cenderung
membagikan labanya dalam bentuk dividen.
Dengan ini menunjukkan bahwa
penghasilan tinggi yang tercermin dari ROE
menunjukkan pengaruh positif terhadap
kebijakan dividen. Dalam
perkembangannya, rata- rata Return On
Equity pada industri makanan dan minuman
menunjukkan hasil yang baik. Hal ini
disebabkan oleh meningkatnya kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba yang
tentunya akan meningkatkan pembagian
dividen dan memberikan sinyal baik kepada
investor tentang kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan laba. Hasil penelitian
ini mendukung teori Teori Residu Dividen
(Residual Dividend of Theory). Laba yang
diperoleh oleh perusahaan dalam suatu
periode sebenarnya adalah untuk
kesejahteraan para pemegang saham.
Namun biasanya sebagian dibagikan kepada
pemegang saham sebagai dividen dan
sebagian ditahan. Untuk menahan laba yang
diperoleh oleh perusahaan biasanya karena
ada kesempatan investasi yang
menguntungkan. Apabila keuntungan atas
kesempatan investasi tersebut sama atau
lebih besar dari tingkat keuntungan yang
diisyaratkan, maka laba memang sebaiknya
tidak dibagikan. Laba dibagikan kepada
pemegang saham apabila ternyata
keuntungan yang diisyaratkan. Dengan
demikian residual dividend of theory adalah
sisa laba yang tidak diinvestasikan kembali.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
hasil penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Dwifarani (2018), Eltya et al (2016),
Prawira et al. (2014), dan Yudiana &
Yadnyana (2016) yang menemukan hasil
bahwa profitabilitas dengan proksi Return
on Equity berpengaruh terhadap kebijakan
dividen dan mempunyai hubungan positif.
Namun penelitian ini tidak sejalan dengan
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Bawamenewi & Afriyeni (2019) dan
Jumiati (2018) yang menemukan hasil
bahwa profitabilitas dengan proksi Return
on Equity tidak berpengaruh terhadap
kebijakan dividen.
Pengaruh Leverage (DER) Terhadap
Kebijakan Dividen (DPR)
Koefisien regresi leverage (DER)
terhadap kebijakan dividen sebesar -0,445
dengan tingkat signifikan sebesar 0,016.
Hal ini menunjukkan bahwa leverage
(DER) berpengaruh terhadap kebijakan
dividen dan mempunyai hubungan negatif.
Artinya meningkat atau menurunnya nilai
leverage (DER) juga akan mempengaruhi
kebijakan dividen.
Semakin tinggi tingkat leverage ini
maka semakin besar pula resiko yang
dihadapi dan semakin besar return yang
diharapkan. Dividend Payout Ratio (DPR)
yang tinggi menunjukkan tingkat leverage
yang tinggi. Semakin tinggi Dividend
Payout Ratio (DPR), maka tingkat hutang
dan beban bunga semakin tinggi.
Perusahaan akan lebih memfokuskan untuk
membayar hutang tersebut dan menjadikan
labanya untuk ditahan sehingga dividen
yang dibagikan kecil. Meningkatnya
leverage perusahaan kemungkinanan akan
berdampak pada jumlah dividen yang
dibagikan oleh perusahaan. Hal tersebut
disebabkan karena rasio utang (leverage)
yang tinggi akan menyebabkan
berkurangnya jumlah laba yang akan
dibagikan sebagai dividen karena
manajemen akan memperioritaskan
penggunaan laba untuk membayar utang
dan bunganya kepada kreditor. Sehingga
semakin besar rasio utang perusahaan maka
dividen yang dibagikan akan semakin kecil.
Hasil penelitian ini mendukung teori Teori
Residu Dividen (Residual Dividend of
Theory). Dalam memenuhi kebutuhan dana
untuk investasi perusahaan akan berusaha
mendapatkan dana dari hutang yang
biasanya biaya modalnya rendah, dan dari
laba ditahan. Apabila masih belum
mencukupi akan mengeluarkan saham baru
yang biasanya biaya modalnya lebih mahal.
Untuk itu penggunaan laba ditahan dan
10
emisi saham baru tergantung dari return
dari investasi.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
hasil penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Puspitasari & Darsono (2014)
Apriliani dan Natalylova (2017) yang
menyatakan bahwa leverage memiliki
pengaruh terhadap kebijakan dividen dan
mempunyai hubungan negatif. Namun
penelitian ini tidak sejalan dengan
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Arilaha (2009) dan Hartono (2000) yang
menemukan hasil bahwa leverage dengan
proksi Debt to Equity Ratio tidak
berpengaruh terhadap kebijakan dividen.
Pengaruh Likuiditas (CR) Terhadap
Kebijakan Dividen (DPR)
Koefisien regresi likuiditas (CR)
terhadap kebijakan dividen sebesar -0,268
dengan tingkat signifikan sebesar 0,088.
Hal ini menunjukkan bahwa likuiditas (CR)
tidak berpengaruh terhadap kebijakan
dividen. Sehingga meningkat atau
menurunnya nilai likuiditas (CR) tidak akan
mempengaruhi kebijakan dividen.
Current Ratio (CR) tidak selamanya
mempengaruhi kebijakan dividen terutama
pada perusahaan mapan yang sudah
beroperasi dalam kurun waktu yang lama
dan berada pada tahap dewasa (maturity).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
perusahaan tidak akan membayar dividen
tinggi untuk menjaga reputasinya ketika
likuiditas perusahaan mengalami penurunan
atau rendah. Perusahaan- perusahaan ini
juga memiliki banyak cadangan laba yang
dapat digunakan baik untuk dibagi dalam
bentuk dividen atau diinvestasikan kembali
tanpa harus mengubah proporsi pembagian
dividen antara investor maupun pemegang
saham pengendali (managerial
shareholder) dan tanpa bergantung pada
besar kecilnya current ratio yang akan
diperoleh perusahaan, sehingga berapun
besarnya likuiditas perusahaan, perusahaan
akan tetap membagi dividen secara rutin
setiap tahun melalui cadangan laba
perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung
teori Clientele Effect Theory. Menurut teori
ini, kebijakan dividen ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan segmen investor
tertentu. Perusahaan akan menetapkan
kebijakan dividen untuk memenuhi
kebutuhan segmen investor tertentu karena
setiap investor memiliki preferensi
tersendiri terhadap imbal hasil yang mereka
peroleh.
Hasil penelitian ini mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Arifin &
Asyik (2015) dan Deitiana (2013) serta
Bawamenewi dan Afriyeni (2019) yang
menyebutkan dalam penelitiannya bahwa
likuiditas yang diukur dengan Current
Ratio (CR) tidak memiliki pengaruh
terhadap kebijakan dividen. Namun
penelitian ini tidak sejalan dengan
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Oktaviani& Basana (2015) dan Wahyuni
(2015) yang menemukan hasil bahwa
likuiditas dengan proksi Current Ratio
berpengaruh terhadap kebijakan dividen
dan memiliki hubungan positif.
Pengaruh Profitabilitas (ROE) Terhadap
Harga Saham
Koefisien regresi profitabilitas (ROE)
terhadap harga saham sebesar 0,673 dengan
tingkat signifikan sebesar 0,006. Hal ini
menunjukkan bahwa profitabilitas (ROE)
berpengaruh terhadap harga saham dan
mempunyai hubungan positif. Artinya
meningkat atau menurunnya nilai
profitabilitas (ROE) akan mempengaruhi
harga saham.
Profitabilitas merupakan kemampuan
suatu perusahaan dalam
memperoleh laba. Semakin meningkat
profitabilitas yang diperoleh pihak
perusahaan, maka semakin baik pula
pandangan investor terhadap perusahaan
tersebut. Hal ini akan memberikan dampak
positif bagi pasar yaitu dengan adanya
peningkatan yang signifikan terhadap minat
beli saham perusahaan. Dengan demikian,
pihak perusahaan akan berusaha
mempertahankan profitabilitas yang
diperoleh agar mendapat pandangan baik
dari investor terhadap perusahaan.
Pandangan baik investor akan memberikan
dampak positif terhadap perusahaan, salah
satunya yaitu dengan semakin banyaknya
11
permintaan terhadap saham perusahaan.
Dengan permintaan saham perusahaan yang
meningkat, maka kenaikan permintaan
tersebut akan menimbulkan kenaikan pula
terhadap harga saham.
Sejalan dengan penelitian yang
dilakukan Maulidyati (2019) yang
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dari
profitabilitas terhadap harga saham dan
memiliki hubungan positif. Penelitian lain
yang dilakukan oleh Dwifarani (2015)
bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap
harga saham dan memiliki hubungan
positif. Namun penelitian ini tidak sejalan
dengan penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Ariyanti, Topowijoyo dan Sulasmiyati
(2015) dan Ichsan& Taqwa(2013) yang
menemukan hasil bahwa profitabilitas
dengan proksi Return on Equity tidak
berpengaruh terhadap harga saham.
Pengaruh Leverage (DER) Terhadap
Harga Saham
Koefisien regresi leverage (DER)
terhadap harga saham sebesar -0,529
dengan tingkat signifikan sebesar 0,002.
Hal ini menunjukkan bahwa leverage
(DER) berpengaruh terhadap harga saham
dan mempunyai hubungan negatif. Artinya
meningkat atau menurunnya nilai leverage
(DER) juga akan mempengaruhi harga
saham
Leverage merupakan rasio untuk
mengukur kemampuan perusahaan
dalam membayar seluruh kewajibannya.
Perusahaan dalam menjalankan
aktivitasnya memerlukan dana yang cukup
agar operasional perusahaan dapat berjalan
dengan lancar. Perusahaan yang
kekurangan dana akan mencari dana untuk
menutupi kekurangannya akan dana
tersebut. Dana tersebut bisa diperoleh
dengan cara memasukan modal baru dari
pemilik perusahaan atau dengan cara
melakukan pinjaman ke pihak di luar
perusahaan. Apabila perusahaan melakukan
pinjaman kepada pihak di luar perusahaan
maka akan timbul hutang sebagai
konsekuensi dari pinjamannya tersebut.
Leverage dapat menggambarkan sumber
pendanaan perusahaan yang berasal dari
hutang pihak luar dan akan berakibat pada
reaksi pasar saham. Perusahaan yang
menjalankan kegiatan operasionalnya lebih
banyak dari hutang akan kurang dapat
menarik investor, sehingga akan
menurunkan harga saham perusahaan.
Sejalan dengan penelitian yang
dilakukan Maulidyati (2019) dan
Dwifarani (2015) yang menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh leverage terhadap harga
saham dan memiliki hubungan negatif.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Supito
(2015) membuktikan bahwa leverage
berpengaruh terhadap harga saham dan
memiliki hubungan negatif. Namun
penelitian ini tidak sejalan dengan
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Ariyanti, Topowijono, & Sulasmiyati
(2016) dan Andrean (2019) yang
menemukan hasil bahwa leverage dengan
proksi Debt to Equity Ratio tidak
berpengaruh terhadap harga saham.
Pengaruh Likuiditas (CR) Terhadap
Harga Saham
Koefisien regresi likuiditas (CR)
terhadap harga saham sebesar -0,220
dengan tingkat signifikan sebesar 0,099.
Hal ini menunjukkan bahwa likuiditas
(DER) tidak berpengaruh terhadap harga
saham. Artinya meningkat atau
menurunnya nilai leverage (DER) tidak
akan mempengaruhi harga saham.
Hasil negatif disebabkan karena
beberapa faktor yang ditimbulkan oleh
pihak perusahaan, yaitu kinerja perusahaan
tidak cukup hanya sehat secara mandiri
namun juga untuk masa yang akan datang
harus memiliki prospek yang baik.
Sedangkan prospek bisnis yang tidak stabil
tersebut dihasilkan dari kondisi
perekonomian dunia yang belum stabil.
Selain itu likuiditas yang diukur
menggunakan Current Ratio memiliki
keterbatasan dimana Current Ratio
merupakan suatu ukuran yang statis (tetap)
yang mengukur sumber daya yang tersedia
pada waktu tertentu untuk memenuhi
kewajiban lancar. Sumber daya yang
tersedia saat ini tidak cukup untuk
12
merepresentasikan arus kas masuk di masa
depan. Selain itu kelemahan Current Ratio
dapat menjadi “window dressing” oleh
pihak manajemen. Manajemen dapat
melakukan langkah-langkah tertentu untuk
membuat neraca tampak baik sehingga
menghasilkan nilai Current Ratio yang
baik. Dengan adanya kemungkinan ini,
investor mungkin saja berhati-hati dalam
memilih rasio apa saja yang akan menjadi
pertimbangan sehingga ada kemungkinan
investor tidak memasukkan Current Ratio
dalam pertimbangannya. Bila demikian,
maka Current Ratio tidak akan berpengaruh
terhadap keputusannya dan tidak akan
mempengaruhi harga saham.
Hasil penelitian ini mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Sha (2015),
dan Utami (2015) yang menyebutkan dalam
penelitiannya bahwa likuiditas yang diukur
dengan Current Ratio tidak berpengaruh
terhadap harga saham. Namun penelitian ini
tidak sejalan dengan penelitian terdahulu
yang dilakukan oleh Andrean (2019) yang
menemukan hasil bahwa likuiditas dengan
proksi Current Ratio berpengaruh terhadap
kebijakan dividen dan memiliki hubungan
positif.
Pengaruh Kebijakan Dividen (DPR)
Terhadap Harga Saham
Koefisien regresi Dividend Payout
Ratio (DPR) terhadap harga saham sebesar
0,461 dengan tingkat signifikan sebesar
0,007. Hal ini menunjukkan bahwa
Dividend Payout Ratio (DPR) berpengaruh
terhadap harga saham dan mempunyai
hubungan positif. Artinya meningkat atau
menurunnya nilai Dividend Payout Ratio
(DPR) akan mempengaruhi harga saham.
Kebijakan deviden merupakan
keputusan dalam investasi suatu
perusahaan, apakah laba yang diperoleh
akan dibagikan kepada pemegang saham
atau laba yang diperoleh perusahaan akan
ditahan sebagai laba ditahan untuk
kebutuhan investasi perusahaan di masa
yang akan datang. Jika perusahaan aktif
dalam melakukan pembagian dividen, maka
dapat meningkatkan kepercayaan investor
terhadap perusahaan. Hal tersebut
dikarenakan para investor mendapatkan
informasi yang akurat tentang kondisi
perusahaan sebagai usaha untuk
meminimalkan risiko atas ketidakpastian di
masa depan, yang didasarkan atas
ketidaksamaan kepemilikan informasi yang
lengkap antara pihak manajemen dan para
investor tentang kondisi perusahaan yang
sesungguhnya. Semakin meningkat
kebijakan deviden dari perusahaan akan
berdampak pada peningkatan permintaan
saham perusahaan. Hal ini akan
memengaruhi harga saham karena semakin
banyak investor yang tertarik dengan
perusahaan tersebut maka permintaan
terhadap saham juga akan meningkat. Hasil
penelitian ini mendukung teori dividen Bird
in the hand. Theory dari Lintner (1962),
Gordon (1963), dan Bhattacharya (1979)
menjelaskan bahwa investor menyukai
dividen yang tinggi karena dividen yang
diterima seperti burung di tangan yang
risikonya lebih kecil atau mengurangi
ketidakpastian dibandingkan dengan
dividen yang tidak dibagikan. Kelompok ini
berpendapat bahwa peningkatan dividen
akan meningkatkan harga saham yang
selanjutnya berdampak terhadap nilai
perusahaan.
Sejalan dengan penelitian yang
dilakukan Supito (2015) dan Maulidyati
(2019) bahwa kebijakan dividen
berpengaruh signifikan terhadap harga
saham. Penelitian lain yang dilakukan oleh
Wiratama (2014) bahwa kebijakan dividen
terdapat hubungan yang kuat dengan harga
saham. Namun penelitian ini tidak sejalan
dengan penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Fernandus (2015), Dwifarani (2018)
dan Ichsan & Taqwa (2013) yang
menemukan hasil bahwa kebijakan dividen
dengan proksi Dividend Payout Ratio tidak
berpengaruh terhadap harga saham.
DAFTAR PUSTAKA Adhitya, B., Pratama, A., & Purwanto, A.
2014. Pengaruh Economic Value
Added Profitabilitas, Kebijakan
Dividen dan Pertumbuhan Penjualan
13
terhadap Harga Saham. Journal of
Accounting, 3(3), 1–11.
Andreas Widhi Khurniaji. 2013. Hubungan
Kebijakan Dividen (Dividend
Payout Ratio Dan Dividend Yield)
Terhadap Volatilitas Harga Saham
Di Perusahaan-Perusahaan Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
Skripsi. Fakultas Ekonomika Dan
Bisnis Universitas Diponegoro
Semarang.
Anisa Maulidyati. 2019. Pengaruh
Profitabilitas, Leverage Dan
Kebijakan Dividen Terhadap Harga
Saham. Skripsi. Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Indonesia
Yogyakarta.
Anwar, J. 2005. Pasar Modal sebagai
Sarana Pembiayaan dan Investasi.
Bandung: PT. Alumni.
Arifin, S., & Asyik, N. F. 2015. Pengaruh
Profitabilitas, Likuiditas, Growth
Potential, Dan Kepemilikan
Manajerial Terhadap Kebijakan
Dividen. Jurnal Ilmu & Riset
Akuntansi, 4(2), 1–17.
Arilaha, M. A. 2009. Pengaruh Free Cash
Flow, Profitabilitas, Likuiditas, Dan
Leverage Terhadap Kebijakan
Dividen. Jurnal Keuangan &
Perbankan, 13(1), 78–87.
Ariyanti, S. Topowijono, Sulasmiyati, S.
2016. Pengaruh Profitabilitas dan
Leverage Terhadap Harga Saham
(Studi pada Perusahaan Konstruksi
dan Bangunan yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2011-
2014), Jurnal Administrasi Bisnis,
35 (2): 181-188.
Benlemlih, M. 2019. "Corporate Social
Responsibility and Dividend
Policy". Reserach in International
Business and Finance, 47, 114-138.
Booth, L., & Zhou, J. 2017. "Dividend
Policy: A Selective Review of
Results From Around the World".
Global Finance Journal, 34, 1-15.
Brigham, & Houston. 2010. Dasar-dasar
Manajemen Keuangan. In 1 (11th
ed., pp. 13–14). Jakarta: Salemba
Empat.
Brigham, E. F., & Houston, J. F. 2011.
Dasar-dasar Manajemen Keuangan
(11th ed.). Jakarta: Salemba Empat.
Christopher Maladjian & Rim El Khoury
2014. Determinants of the Dividend
Policy: An Empirical Study on the
Lebanese Listed Banks.
International Journal of Economics
and Finance; Vol. 6, No. 4; 2014.
Canadian Center of Science and
Education.
Deitiana, T. 2012. Pengaruh Rasio
Keuangan dan Pertumbuhan
Penjualan terhadap Deviden dan
Implikasinya pada Harga Saham.
Jurnal Akuntansi, XVI(2), 191–208.
Dwifarani, I. Z. 2018. Pengaruh
Profitabilitas dan Leverage
Terhadap Kebijakan Dividen dan
Dampaknya Pada Harga Saham.
Skripsi. Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Indonesia.
Erri, D., & Dwi, N. A. 2018. Kebijakan
Dividen Terhadap Harga Saham PT
Unilever Indonesia Tbk yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Jurnal Sekretari dan Manajemen, 2
(2), 177-182.
Faradilla, R. A. 2015. Pengaruh Return On
Investment, Return On Equity, dan
Earning Per Share Terhadap Harga
Saham pada Perusahaan Rokok
yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Peride 2009-2013.
Skripsi. Fakultas Bisnis Manajemen
Universitas Widyatama.
Fitri, I. K. 2014. Pengaruh Kebijakan
Dividen Terhadap Harga Saham:
Studi Kasus pada perusahaan
pertambangan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2008-
2012. Skripsi. Fakultas Pendidikan
Ekonomi dan Bisnis Universitas
Pendidikan Indonesia.
Gabriella Tiffany Theya 2013. Analisis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kebijakan Dividen Dan Dampaknya
Terhadap Harga Saham (Studi Pada
Perusahaan Go Public Yang
14
Terdaftar Di BEI Periode Tahun
2010-2012). Jurnal Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Lampung
Gogor Mustawa Zais. 2017. Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Kebijakan
Dividen Pada Perusahaan Industri
Barang Konsumsi Di Bursa Efek
Indonesia. Jurnal Kompetitif Vol.6
No. 1 Ed. Januari - Juli 2017.
Universitas Tridinanti Palembang.
Gumanti, T. A. 2017. Keuangan Korporat.
Jakarta: Mitra Wacana Media.
Halim, A. 2016. Manajemen Keuangan
(2nd ed.). Yogyakarta:
BPFEYogyakrta.
Hartono, J. 2000. An Agency-Cost
Explanation for Dividen Payments.
Working Paper Gadjah Mada
University.
Hery. 2015. Analisis Kinerja Manajemen.
Jakarta: Grasindo.
Hery. 2017. Kajian Riset Akuntansi.
Jakarta: PT Grasindo.
Hutami, R. P. 2012. Pengaruh Dividen Per
Share, Return On Equity dan Net
Profit Margin Terhadap Harga
Saham Perusahaan Industri
Manufaktur yang Tercatat di Bursa
Efek Indonesia Periode 2006-2010.
Jurnal Nominal, 1 (1), 104-123
Ichsan, R., & Taqwa, S. 2013. Pengaruh
Informasi Laba, Kebijakan Dividen
dan Profitabilitas terhadap Harga
Saham pada Perusahaan Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. WRA, 1(2),
243–258.
Ilyas Sharif , Adnan Ali , Farzand Ali Jan.
2017. Effect of Dividend Policy on
Stock Prices. Journal of
Management. Institute of Business
and Management Sciences,
University of Agriculture, Peshawar
Irfani, M. 2013. Pengaruh Kebijakan
Dividen Terhadap Harga Saham
Pada Perusahaan yang Tergabung
Dalam Indeks LQ 45 di Bursa Efek
Indonesia. Jurnal Manajemen
Update, 2 (3).
Ishaq, A. F., & Asyik, N. F. 2015. Pengaruh
Profitabilitas, Cash position,
Leverage, dan GrowthTerhadap
Kebijakan Dividen. Jurnal Ilmu &
Riset Akuntansi, 4(3)
Iskandarsyah 2014. Pengaruh Likuiditas,
Financial Leverage, dan
Profitabilitas Terhadap Deviden
Tunai pada Perusahaan yang
Terdaftar dalam Jakarta Islamic
Index. Jurnal Magister Akuntansi
ISSN 2302-0164 pp. 36- 43 Volume
3 No. 4.
Jabbouri, I. 2016. Determinants of
corporate dividend policy in
emerging markets: Evidence from
MENA stock markets. Research in
International Business and Finance,
37, 283–298.
Karya, I Made Utama. 2012. Dividend
Payout Ratio dan Faktor yang
Mempengaruhinya. Jurnal
Manajemen Bisnis Syariah Nomor
1.
Kasmir. 2017. Analisis Laporan Keuangan.
Jakarta: Rajawali Pers.
Kasnita Bawamenewi , Afriyen 2019.
Pengaruh Profitabilitas, Leverage,
Dan Likuiditas Terhadap Kebijakan
Dividen Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia. Jurnal Pundi,
Vol. 03, No. 01, Maret 2019.
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi KBP.
Lidya Oktaviani & Sautma Ronni Basana.
2015. Analisa Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kebijakan Dividen
(Studi Kasus Perusahaan
Manufaktur 2009-2014). Jurnal
Riset Ekonomi dan Manajemen
Volume 15, No. 2, Juli – Desember
(Semester II) 2015, Halaman 361-
370. Universitas Kristen Petra.
Linda Kania Dewi. 2015. Pengaruh
Profitabilitas, Leverage Dan
Likuiditas Terhadap Harga Saham
Pada Perusahaan Industri Makanan
Dan Minuman Di Bursa Efek
Indonesia. e-Jurnal Katalogis,
Volume 3 Nomor 8, Agustus 2015
hlm 114-125. Program Studi
15
Magister Manajemen Pascasarjana
Universitas Tadulako.
Maladjian, C., & Khoury, R. El. 2014.
Determinants of the Dividend
Policy : An Empirical Study on the
Lebanese Listed Banks.
International Journal of Economics
and Finance, 6(4), 240–256.
Maulana, F. 2014. Analisis Pengaruh
Kinerja Keuangan Terhadap Harga
Saham pada Perusahaan Makanan
dan Minuman yang Terdaftar di BEI
Periode Tahun 2010-2012. SRA-
Economic and Business Article, 1-6.
Michael Elmo Andrean. (2019). Pengaruh
Likuiditas, Leverage, Dan
Profitabilitas Terhadap Harga
Saham Pada Perusahaan Property
Dan Real Estate Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-
2018. Jurnal. Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Brawijaya.
Muhajir, I. 2013. Pengaruh Return On
Investment, Return On Equity, dan
Earning Per Share Terhadap Harga
Saham: Penelitian pada
Perusahaan Food and Beverages
yang Terdapat di BEI Tahun 2010.
Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik UIN Sunan Gunung
Djati Bandung.
Muhammad Asril Arilaha 2009. Pengaruh
Free Cash Flow, Profitabilitas,
Likuiditas, Dan Leverage Terhadap
Kebijakan Dividen. Jurnal
Keuangan dan Perbankan, Vol. 13,
No.1 Januari 2009, hal. 78 – 87.
Fakultas Ekonomi Universitas
Khairun Ternate.
Musfitria, A. 2016. Pengaruh Dividen dan
Leverage Terhadap Perkiraan Harga
Saham". IMC 2016 Proceedings, 1,
9-16.
Ni Luh Ayu Wahyuni. 2015. Pengaruh
Profitabilitas Dan Likuiditas
Terhadap Besarnya Dividen Yang
Dibagikan Kepada Pemegang
Saham Pada Perusahaan Manufaktur
Yang Terdapat Di BEI. Jurnal
Pendidikan Ekonomi, Fakultas
Ekonomi & Bisnis Universitas
Pendidikan Ganesha Singaraja,
Indonesia. Vol: 5 Nomor: 1 Tahun:
2015.
Novi Jumiati. 2018. Pengaruh Likuiditas,
Profitabilitas, Growth Dan
Kepemilikan Manajerial Terhadap
Kebijakan Dividen. Jurnal
Akuntansi. STIE Perbanas Surabaya,
Indonesia
Noviyanti, S., & Kamaliah. 2015. Faktor-
faktor yang Mempengaruhi
Kebijakan Pembayaran Dividen Kas
(Studi pada Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Jurnal Tepak
Manajemen, 7(2), 295–309.
Nurhidayah, Marta Windayanti. 2013.
Risiko Sistematis Dan Leverage
Terhadap Harga Saham Subsektor
Property Dan Real Estate Yang
Listing Di BEI. Jurnal Manajemen
dan Akuntansi. Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Asia Malang. Volume 2,
Nomor 1, April 2013.
Prawira, I. Y., Dzulkirom, M., & Endang,
M. G. W. 2014. Pengaruh Leverage,
Likuiditas, Profitabilitas dan Ukuran
Perusahaan terhadap Kebijakan
Dividen (Studi pada Perusahaan
Perbankan yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2010-2013 ).
Jurnal Administrasi Bisnis, 15(1),
1–7.
Puspitasari, N. A., & Darsono. 2014.
Faktor-faktor Berpengaruh terhadap
Kebijakan Dividen. Diponegoro
Journal of Accounting, 3(2), 1–8.
Putra, Y. P., AR, M. D., & Rahayu, S. M.
2014. Pengaruh Return On
Investment, Return On Equity, Net
Profit Margin, dan Earning Per
Share Terhadap Harga Penutupan
Saham Perusahaan: Studi pada
Perusahaan Properti dan Real Estate
yang Terdaftar di BEI periode 2010-
2012. Jurnal Administrasi Bisnis, 8,
1-7.
Putu S. P. R dan Ni K. P. 2019. Pengaruh
Profitabilitas, Likuiditas, Tingkat
16
Pertumbuhan Perusahaan Dan
Leverage Terhadap Kebijakan
Dividen. E-Jurnal Manajemen, Vol.
8, No. 10, 2019 : 6179-6198 ISSN :
2302-8912. Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Udayana, Bali,
Indonesia.
Rangkuti, F. 2005. Business Plan: Teknik
Membuat Perencanaan Bisnis dan
Analisis Kasus. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Reeve, James M., dkk. 2010. Pengantar
Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Saputra, F. R., Handayan, S. R., & Nuzula,
N. F. 2012. Pengaruh Profitabilitas
dan Leverage terhadap Harga
Saham. Jurnal Administrasi Bisnis,
7(2), 1–11.
Septi R., Suhadak, Siti R.H. 2014. Pengaruh
Rasio-Rasio Keuangan Terhadap
Dividend Payout Ratio (DPR) (Studi
Pada Perusahaan Yang Listing Di
BEI Tahun 2009 – 2011). Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB) | Vol. 7
No. 2 Januari 2014. Fakultas Ilmu
Administrasi Universitas Brawijaya.
Sha, T. L. 2015. Pengaruh Kebijakan
Dividen, Likuiditas, Net Profit
Margin, Return On Equity, dan
Price To Book Value terhadap
Harga Saham pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia 2010 – 2013.
Jurnal Akuntansi, XIX(2), 276–294.
Simatupang, M. 2010. Pengetahuan Praktis
Investasi Saham dan Reksa Dana
(1st ed.). Jakarta: Mitra Wacana
Media.
Supito. 2015. Pengaruh Rasio
Profitabilitas, Likuiditas,
Solvabilitas, Kebijakan Dividen,
dan Pertumbuhan Perusahaan
Terhadap Harga Saham. Skripsi.
Fakultas Ekonomi Universitas Islam
Indonesia.
Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi (3rd
ed.). Yogyakarta: BPFE-Yogyakrta.
Taufan, F. A., & Wahyudi, S. 2013.
Analisis Pengaruh Kepemilikan
Institusional Profitabilitas dan
Likuiditas terhadap Kebijakan
Dividen Dengan Struktur Modal
sebagai Variabel Intervening Serta
Pengaruh Pajak terhadap Kebijakan
Dividen. Journal of Management,
2(2), 1–15.
Triasesiarta Nur. 2018. Pengaruh
Profitabilitas Dan Likuiditas
Terhadap Kebijakan Dividen
Dengan Firm Size Sebagai
Pemoderasi (Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Periode 2013-
2017). Jurnal Institut Bisnis
Nusantara. ESENSI, Vol. 21 No. 2
Wilianto, A. 2012. Pengaruh Kebijakan
Dividen, Leverage Keuangan dan
Profitabilitas terhadap Harga Saham
Perusahaan Manufaktur di BEI.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Akuntansi, 1(2), 33–37.
Wiratama, F. A. 2014. Pengaruh Likuiditas,
Struktur Modal, Pertumbuhan
Penjualan, dan Dividen Terhadap
Harga Saham Pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di BEI
Tahun 2010-2012. Skripsi. Fakultas
Ekonomi Universitas Islam
Indonesia.
Zuriawati Zakaria, Joriah Muhammad and
Abdul Hadi Zulkifli. 2012. The
Impact Of Dividend Policy On The
Share Price Volatility: Malaysian
Construction and Material
Companies. International Journal of
Economics and Management
Sciences Vol. 2, No. 05, 2012, pp.
01-08. Universiti Sains Malaysia.
Direktori Bursa Efek Indonesia.
www.idx.co.id [01 Juni 2020]
Direktori Financial Yahoo!.
www.sahamok.com [01 Juni 2020]
top related