pengaruh merek, harga dan kualitas produk...
Post on 21-May-2018
227 Views
Preview:
TRANSCRIPT
eJournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (1): 205-216 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2017
PENGARUH MEREK, HARGA DAN KUALITAS
PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
MINUMAN TEH 2 DAUN DI PLAZA MULIA
SAMARINDA
Siti Monawarah1
Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Merek, Harga
dan Kualitas produk secara simultan terhadap keputusan pembelian minuman
Teh 2 Daun di Plaza Mulia Samarinda, untuk mengetahui pengaruh merek
secara parsial terhadap keputusan pembelian minuman Teh 2 daun di Plaza
Mulia Samarinda, untuk mengetahui pengaruh harga scara parsial terhadap
keputusan pembelian minuman Teh 2 daun di Plaza Mulia Samarinda, untuk
mengetahui pengaruh kualitas produk secara parsial terhadap keputusan
pembelian minuman Teh 2 Daun di Plaza Mulia Samarinda dan untuk
mengetahui variabel mana yang paling berpengaruh terhadap keputusan
pembelian minuman Teh 2 Daun di Plaza Mulai Samarinda. Dari hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa merek, harga dan kualitas produk
memberikan keputusan pembelian pada konsumen karena kepopuleran
minuman Teh 2 Daun sesuai dengan harapan konsumennya. Merek Teh 2 Daun
memiliki nilai yang bagus dimata konsumen seperti pada tampilan kemasan
yang mudah diingat, disukai dan mudah diadaptasikan. Sementara itu harga
Teh 2 Daun memiliki harga yang terjangkau oleh konsumen dan menawarkan
harga yang sesuai dengan kualitas dan manfaat dan Kualitas produknya
memiliki kemampuan pelayanan, keandalan, ketahanan sebagai salah satu
minuman siap saji. Dalam penelitian ini Harga lah yang mempunyai pengaruh
dominan terhadap keputusan pembelian minuman Teh 2 Daun di Plaza Mulia
Samarinda Karena pada harga minuman Teh 2 Daun ternilai terjangkau bagi
konsumen.
Kata kunci : Merek, Harga, Kualitas Produk dan Keputusan Pembelian
Pendahuluan Perkembangan dunia pada saat ini dipenuhi dengan berkembangnya
industri usaha-usaha kecil yang menjadi kebutuhan oleh masyarakat. Minuman
siap saji (Teh) merupakan salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi
orang. Banyaknya bermunculan merek-merek baru yang ada di dunia
persaingan minuman siap saji yang saling untuk menciptakan produk unggulan.
1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman. Email: st.monawarah@gmail.com
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 1, 2017: 205-216
206
Salah satunya waralaba minuman Teh 2 Daun adalah salah satu franchice
minuman yang saat ini banyak diminati oleh konsumen, saat ini usaha franchise
minuman siap saji Teh 2 Daun sudah banyak menjamur dan banyak cabang
yang sudah dibuka karena kualitas minuman siap saji Teh 2 Daun ini berbeda
dan harganya terjangkau oleh semua kalangan konsumen. Teh 2 Daun disukai
dari kalangan menengah kebawah sampai kalangan ningrat. Dari buruh pabrik
hingga direktur yang punya perusahaannya juga suka dengan Teh 2 Daun. Teh
disukai semua kalangan juga karena teh banyak memberikan manfaat yang baik
bagi siapapun yang meminumnya.
Peneliti melihat dari banyaknya minuman siap saji yang sejenis yang
umumnya telah beredar dipasaran namun minuman siap saji Teh 2 Daun yang
dari awal ada tetap dapat bersaing dengan produk minuman siap saji merek
lainnya diduga hal ini ada kaitannya dengan merek, harga, dan kualitas Produk
yang ada pada minuman siap saji minuman Teh 2 Daun yang membuat
konsumen merasa puas.
Hal ini yang membuat penulis tertarik menelusuri konsumen yang
mengonsumsi minuman siap saji teh 2 daun yang kaitannya dengan keputusan
pembelian selama mengonsumsi produk minuman siap saji Teh 2 Daun.
Berdasarkan masalah di atas dan sekaligus untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh merek, harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian
maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul “Pengaruh Merek, Harga
dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Minuman Teh 2 Daun di
Plaza Mulia Samarinda”.
Kerangka Dasar Teori
Pengertian Pemasaran Menurut Kurniawan (2014:12) Pemasaran atau marketing adalah “suatu sistem
kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga,
promosi dan mendistribusikan barang yang dapat memuaskan keinginan dan
mencapai target pasar yang sesuai dengan tujuan bisnis perusahaan. Pemasaran
dapat juga diartikan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan
konsumen untuk mendapatkan profit/ keuntungan secara berkelanjutan.
Pengertian Merek Menurut Kurniawan (2014:60) Merek merupakan gerbang utama bagi
sebuah bisnis. Melalui merek, perusahaan dapat memikat hati konsumen untuk
datang dan membeli produk tersebut. Merek adalah ekuitas atau asset suatu
perusahaan yang menambahkan nilai pada produk dan pelayanan yang
ditawarkan kepada konsumen.
Indikator merek menurut Philip kotler (2007:342) adalah sebagai
berikut :
Pengaruh merek, harga dan kualitas produk terhadap keputusan (st.monawarah)
207
1. Dapat diingat
Merek sebaiknya dibuat dengan nama, istilah lambang, atau desain
yang mudah diingat, agar konsumen bisa mengingat barang atau jasa
yang diinginkannya.
2. Disukai
Merek yang disukai adalah merek yang dapat memberikan kesan positif
kepada konsumennya, sehingga konsumen akan tetap dan terus
menggunakan barang atau jasa tersebut.
3. Dapat diadaptasikan
Memberikan nama merek yang baik adalah yang dapat disesuaikan
dengan kondisi yang ada.
Pengertian Harga Menurut Kurniawan (2014:33) Harga merupakan suatu nilai tukar yang
dikeluarkan oleh pembeli untuk mendapatkan barang atau jasa yang
mempunyai nilai guna beserta pelayanannya. Ada pendapat lain yang
menyebutkan harga adalah nilai tukar yang bisa disamakan dengan uang untuk
memperoleh barang atau jasa bagi seseorang atau kelompok pada waktu tempat
tertentu.
Terdapat indikator dari harga menurut Khairani (2011:63) yaitu:
1. Keterjangkauan harga
2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk
3. Kesesuaian harga dengan manfaat
Pengertian Kualitas Produk Menurut Kotler dan Amstrong (2012:283) kualitas produk adalah
kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya.
Menurut Tjiptono (2008:9) indikator kualitas produk meliputi:
1. Kemampuan pelayanan (serviceability)
Merupakan karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, keramahan atau
kesopanan staf layanan.
2. Keandalan (Reliability)
Yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai.
3. Ketahanan (Durability)
Berkaitan dengan berapa lama umur suatu produk tersebut bertahan.
Pengertian Keputusan Pembelian Pengertian keputusan pembelian menurut kotler (2007:233) adalah
tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian di mana konsumen
benar-benar melakukan transaksi pembelian, pengambilan keputusan
merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam
mendaptkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan.
Keputusan pembelian adalah sebuah proses pendekatan penyelesaian
masalah yang terdiri dari pengenalan masalah, mencari informasi, beberapa
penelitian alternatif, membuat keputusan pembelian, dan perilaku setelah
membeli yang dilalui konsumen Kotler dan Keller dalam Sunyoto (2013:87).
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 1, 2017: 205-216
208
Metode Penelitian
Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif
hubungan variabel yang dapat dilihat melalui hubungan variabel terhadap objek
yang diteliti lebih bersifat sebab dan akibat (kausal) sehingga dalam
penelitiannya ada variabel indenpenden atau variabel yang mempengaruhi
(Merek, Harga dan Kualitas Produk) dan variabel dependen atau variabel yang
dipengaruhi Keputusan Konsumen, Sugiyono (2007:20).
Definisi Operasional Berdasarkan dari tabel indikator variabel penelitian, dapat dijelaskan
bahwa variabel Merek (X1) mempunyai indikator : dapat diingat, disukai, dan
dapat diadaptasikan, Harga (X2) mempunyai indikator : keterjangkauan harga,
kesesuaian harga dengan kualitas, dan kesesuaian harga dengan manfaat,
Kualitas Produk (X3) mempunyai indikator : kemampuan pelayanan, keandalan
dan ketahanan dan Keputusan Pembelian (Y) mempunyai indikator: pengenalan
masalah, pencarian informasi, penilaian alternatif, keputusan pembelian,
perilaku setelah membeli.
Populasi, Sampel, dan Sampling
Sesuai data yang diperoleh terhitung dalam bulan Mei sampai oktober
2016 maka diketahui populasinya adalah sebanyak 786 pembeli.
Diketahui besar sampel yang diperlukan adalah 88 responden yang
akan disebarkan pada konsumen yang telah membeli minuman siap saji Teh 2
Daun di Plaza Mulia Samarinda.
Adapun teknik pengambilan sampel digunakan adalah Nonprobability
Sampling yaitu Accidental Sampling. yakni teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti
dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui
cocok sebagai sumber data.
Hasil Penelitian
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji Validitas Sehubungan dengan hal tersebut maka data yang terkumpul lebih dahulu perlu
dilakukan uji validitas atas setiap butir atau item pernyataan untuk
membuktikan apakah item-item tersebut benar-benar telah mengungkapkan
variabel atau indicator yang diteliti. Tabel di bawah ini menunjukkan
hasilperhitungan uji validitas dan reliabilitas. Hasil uji validitas dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Pengaruh merek, harga dan kualitas produk terhadap keputusan (st.monawarah)
209
Tabel Pengujian Validitas
Sub Variabel Indikator
Pernyataan
Corrected
Item Total
Correlation
N Keterangan
Merek X1
Variabel X1 (1) 0,807 88 Valid
Variabel X1 (2) 0,790 88 Valid
Variabel X1 (3) 0,663 88 Valid
Harga X2
Variabel X2 (1) 0,670 88 Valid
Variabel X2 (2) 0,816 88 Valid
Variabel X2 (3) 0,823 88 Valid
Kualitas
Produk X3
Variabel X3 (1) 0,739 88 Valid
Variabel X3 (2) 0,815 88 Valid
Variabel X3 (3) 0,761 88 Valid
Keputusan
Pembelian Y
Variabel Y (1) 0,664 88 Valid
Variabel Y (2) 0,751 88 Valid
Variabel Y (3) 0,676 88 Valid
Variabel Y (4) 0,797 88 Valid
Variabel Y (5) 0,658 88 Valid
Tabel di atas menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan no 1 hingga
14 mempunyai koefisien lebih besar dari r-tabel (nilai r-tabel untuk N = 88
sehingga df = 88-2 = 86 dengan tingkat signifikan dari dua arah 5% adalah
0,2096 jadi kesimpulan nya adalah data yang tertera di atas dianggap valid
karena lebih besar dari r-tabel.
Uji Reliabilitas Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha >
0,60. Tabel reliabilitas dapat dilihat di bawah ini:
Tabel Pengujian Reliabilitas
Butir Pernyataan Cronbach’s Alpha Kesimpulan
X1 0.803 Reliabel
X2 0.814 Reliabel
X3 0,813 Reliabel
X4 0,781 Reliabel
Dari tabel di atas dapat dilihat nilai Alpha (Cronbach) untuk seluruh
butir pernyataan (X1,X2,X3 dan Y). Demikian seluruh butir penyataan dari
masing- masing variabel dinyatakan reliabel karena lebih besar dari ukuran
yang dianggap reliabel yaitu 0,60.
Uji Asumsi Klasik
Uji Multikolinearitas uji ini juga untuk menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan
keputusan mengenai pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel
dependen. Jika VIF yang dihasilkan antara 1-10 maka tidak terjadi
multikolinieritas.
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 1, 2017: 205-216
210
Tabel Uji Multikolinearitas
Variabel Penelitian VIF Tolerance
Merek (X1) 1.284 0.779
HargaX2 1.371 0.730
Kualitas Produk X3 1.150 0.869
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa model regresi dalam
penelitian ini tidak terjadi Multikolinearitas atau tidak terdapat korelasi antar
variabel bebas. Hal ini terlihat pada nilai Variance Inflation Factor (VIF) hitung
ketiga variabel bebas kurang dari 10 (VIF<10)
Uji Heteroskedastisitas
Grafik hasil uji Heteroskedastisitas
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa nilai-nilai residunya menyebar
dan tidak membentuk pola sebaran tertentu, berarti tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Uji Normalitas Menurut Sujarweni (2015:120) mengatakan bahwa uji normalitas bertujuan
untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel bebas dan variabel
terikat atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Persamaan
regresi dikatakan baik jika data variabel bebas dan variabel terikat berdistribusi
normal atau normal sekali. Pengujian normalitas dilakukan dengan
memperhatikan normal probability plot yang membandingkan distribusi
kumulatif dari data sesungguhnya dari data normal. Keputusan untuk uji
normalitas data adalah jika data menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunujukkan
distribusi normal. Jika data menyebar jauh atau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan normal, maka model
regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Pengaruh merek, harga dan kualitas produk terhadap keputusan (st.monawarah)
211
Grafik hasil Uji Normalitas
Dari gambar grafik di atas menunjukkan pola grafik yang normal,
terlihat dari titik distribusi data menyebar disekitar garis diagonal dan
penyebarannya mengikuti garis diagonal dan penyebarannya mengikuti garis
diagonal. Artinya data berdistribusi normal dan asumsi kenormalan terpenuhi.
Uji Autokorelasi Salah satu metode pengujian yang dapat digunakan adalah dengan uji
Durbin-Watson (Uji DW) dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Jika d < dL atau d > (4-dL), berarti terdapat autokorelasi
2) Jika d terletak antara dU dan ( 4-dU), berarti tidak ada autokorelasi.
3) Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan (4-dL),
tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.
Tabel Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-Watson
1 .696a .485 .466 1.992 1.702
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y
Hasil pengolahan data menunjukkan nilai d = 1.702. Selanjutnya dari
tabel DW dengan n (jumlah observasi) = 88, k (jumlah variabel bebas) = 3, dan
Alpha 0,05 diperoleh dL = 1,583 dan dU = 1,724, sehingga (4-dL) = 2,417 dan
(4-dU) =2,276. Dengan demikian nilai d terletak diantara dL dan dU, sehingga
tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 1, 2017: 205-216
212
Analisis Regresi Linier Berganda
Persamaan Regresi Analisis regresi berganda yaitu analisis yangdigunakan untuk
mengetahui pengaruh antara variabel indenpenden (X) yang terdiri dari Merek
(X1) Harga (X2) dan Kualitas Produk (X3) terhadap variabel dependen yaitu
keputusan pembelian (Y) minuman Teh 2 Daun di Plaza Mulia Samarinda.
Analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan
aplikasi Software SPSS 22 for Windows.
Tabel Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 2.168 1.984 1.093 .278
X1 .317 .134 .210 2.370 .020 .779 1.28
4
X2 .685 .159 .395 4.304 .000 .730 1.37
1
X3 .440 .121 .305 3.629 .000 .869 1.15
0
a. Dependent Variable: Y
Berdasarkan tabel atas menunjukkan bahwa kolom kedua
(unstandardized coefficients) bagian B pada baris pertama diperoleh model
persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut:
Y= 2,168+0,3171+0,6852+0,4403
Dari persamaan tersebut dapat diartikan bahwa koefisien arah regresi antara
variabel X1,X2,dan X3 menyatakan pengaruh positif terhadap variabel Y.
Adapun rumus yang digunakan Sugiyono (2012 : 277) adalah sebagai
berikut:
Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e
Koefisien Korelasi
Tabel Pengujian Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
1 .696a .485 .466 1.992
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa nilai R= 0,696 yang
berarti bahwa hubungan antara variabel bebas (X1,X2, dan X3) secara serentak
dengan variabel terikat (Y) dalam kategori kuat.
Pengaruh merek, harga dan kualitas produk terhadap keputusan (st.monawarah)
213
Koefisien Determinasi (R2) Nilai koefisien Determinasi (R Square) sebesar 0,485, maka koefisien
Determinasinya = 0,485 x 100% = 48,5% artinya bahwa kemampuan variabel-
variabel bebas ( merek, harga dan kualitas produk) secara serentak mampu
menjelaskan variasi atau perubahan variabel terikat (Y) sebesar 48,5%,
sedangkan sisanya 100% - 48,5% = 51,5% ditentukan atau dijelaskan oleh
variabel-variabel lain yang tidak disertakan dalam penelitian.
Uji F atau Simultan
Uji F atau Simultan merupakan uji bersama-sama yang digunakan
untuk menguji signifikansi pengaruh variabel bebas yang terdiri dari merek,
harga, dan kualiatas produk secara bersama-sama terhadap variabel keputusan
pembelian minuman Teh 2 Daun di Plaza Mulia Samarinda. Hasil uji F dari
perhitungan SPSS versi 22 sebagai berikut:
Tabel Uji F atau Simultan
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 313.740 3 104.580 26.353 .000b
Residual 333.351 84 3.968
Total 647.091 87
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
Berdasarkan hasil uji F atau simultan di atas diperoleh hasil bahwa nilai
sig. F-hitung = 0,000 < Alpha 0,05, maka h0 ditolak, h1 diterima. Jadi model
linier antara variabel X1, X2 dan X3 dengan variabel Y berpengaruh signifikan.
Uji T (Parsial) Pengujian ini untuk melihat sejauh mana pengaruh masing-masing
variabel bebas terhadap variabel terikat. Berdasarkan hasil pengolahan dengan
program SPSS versi 22 maka didapatkan hasil uji T (Parsial) adalah sebagai
berikut
Tabel Uji T (Parsial)
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1
(Constant) 2.168 1.984 1.093 .278
X1 .317 .134 .210 2.370 .020
X2 .685 .159 .395 4.304 .000
X3 .440 .121 .305 3.629 .000
a. Dependent Variable: Y
a. Merek
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 1, 2017: 205-216
214
Nilai Sig. t-hitung X1 0,020 < Alpha 0,05, berarti variabel merek (X1)
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian
(Y).
b. Harga
Nilai Sig. t-hitung X2 0,000 < Alpha 0,05, berarti variabel harga (X2)
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian
(Y).
c. Kualitas Produk
Nilai Sig. t-hitung X3 0,000 < Alpha 0,05, berarti variabel kualitas
produk (X3) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan
pembelian (Y).
Variabel yang paling berpengaruh
Tabel Variabel yang paling berpengaruh
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1
(Constant) 2.168 1.984 1.093 .278
X1 .317 .134 .210 2.370 .020
X2 .685 .159 .395 4.304 .000
X3 .440 .121 .305 3.629 .000
a. Dependent Variable: Y
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa nilai standardized
coefficients beta terbesar adalah variabel Harga (X2) sebesar 0,395 sehingga
H0 diterima, H1 ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel Harga terbukti
mempunyai pengaruh paling besar terhadap keputusan pembelian (Y).
Pembahasan
a. Pengaruh Merek, Harga dan Kualitas Produk secara simultan terhadap
keputusan pembelian minuman Teh 2 Daun di Plaza Mulia Samarinda Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa variabel merek, harga dan kualitas
produk secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
minuman Teh 2 Daun di Plaza Mulia Samarinda (Y).
b. Pengaruh Merek secara parsial terhadap keputusan pembelian minuman
Teh 2 Daun di Plaza Mulia Samarinda Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa untuk variabel merek berpengaruh
signifikan terhadap variabel keputusan pembelian minuman Teh 2 Daun di
Plaza Mulia Samarinda (Y).
c. Pengaruh Harga secara parsial terhadap keputusan pembelian minuman
Teh 2 Daun di Plaza Mulia Samarinda Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa untuk variabel harga berpengaruh
signifikan terhadap variabel keputusan pembelian minuman Teh 2 Daun di
Plaza Mulia Samarinda (Y).
Pengaruh merek, harga dan kualitas produk terhadap keputusan (st.monawarah)
215
d. Pengaruh Kualitas Produk secara parsial terhadap keputusan pembelian
minuman Teh 2 Daun di Plaza Mulia Samarinda Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa untuk variabel kualitas produk
berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian minuman Teh 2
Daun di Plaza Mulia Samarinda (Y).
e. Variabel yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian
minuman Teh 2 Daun di Plaza Mulia Samarinda Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa variabel harga (X2) mempunyai
pengaruh paling kuat terhadap variabel keputusan pembelian minuman Teh 2
Daun di Plaza Mulia Samarinda.
Penutup Variabel merek, harga dan kualitas produk secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian minuman Teh 2 Daun di Plaza Mulia
Samarinda.
Variabel merek, harga dan kualitas produk secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian minuman Teh 2 Daun di Plaza Mulia
Samarinda.
Variabel harga merupakan variabel yang paling besar pengaruhnya
terhadap keputusan pembelian minuman Teh 2 Daun di Plaza Mulia
Samarinda.
Merek Teh 2 Daun diharapkan mampu mempertahankan bahkan
meningkatkan merek tersebut dengan cara selalu memperbarui kemasan
menjadi selalu menarik di mata konsumen, karena merek Teh 2 Daun
mempunyai citra yang kuat dibanding waralaba minuman teh siap saji lainnya
Harga Teh 2 Daun harus memberikan dan menawarkan porsi minuman
yang sesuai dengan harga yang ditawarkan dan mempertahankan kekonsistenan
harga yang selama ini dipersepsikan seperti harga yang terjangkau oleh
konsumen, harga yang ditawarkan seluruh cabang dengan distributor yang
sama seharusnya sama tidak berbeda-beda yang dapat mewakili harga
minuman siap saji Teh 2 Daun sebagai minuman siap saji dengan harga yang
sangat terjangkau.
Kualitas produk Teh 2 Daun harus meningkatkan dan memperhatikan
kualitas produk menjadi lebih baik. Peningkatan kualitas produk dapat
dilakukan dengan cara menjaga kebersihan pada saat pembuatan produk,
menggunakan bahan-bahan yang tidak membahayakan konsumen, dan tidak
mengurangi hal apapun yang merugikan konsumen.
Bagi peneliti selanjutnya, dapat menambahkan variabel lain dan tidak
hanya terbatas pada variabel merek, harga dan kualitas produk saja, sebab
terdapat kemungkinan variabel-variabel lain yang lebih signifikan pengaruhnya
terhadap keputusan pembelian.
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 1, 2017: 205-216
216
Daftar Pustaka
Buku : Assauri, Sofjan. 2014-2015. Manajemen Pemasaran. Jakarta : PT RajaGrafindo
Amstrong, Philip. 2012. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Bandung : CV
ALFABETA
Buchari, Alma. Manajemen dan Pemasaran Jasa. Bandung : Penerbit Alfabeta
Cannon, Joseph p., Wiliam D. Perreault Jr. dan Jerome McCarthy. 2008. Alih
Bahasa : Diana angelica dan Ria Cahyani. Pemasaran Dasar-Dasar :
Pendekatan Manajerial Global. Buku 2. Edisi 16. Jakarta: Salemba
Empat.
Ghozali, Imam. 2005. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro.
Harini. 2008. Pengantar Makroekonomi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka utama
Kurniawan, Arif Rakhman. 2014. Total Marketing, segala hal tentang
Marketing & Bagaimana Menjadi Sales Handal. Yogyakarta : Kobis.
Kuncoro, Mudrajad. 2011. Metode Kuantitatif. Edisi Keempat. Yogyakarta:
UPP-STIM YKPN.
Kotler, Philip.2007. Manajemen Pemasaran,.Edisi kesebelas Jilid 1. Jakarta :
PT Erlangga.
Kotler, Philip.2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid 1 Edisi kesebelas Jilid 1.
Jakarta: PT Erlangga.
Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller.2009. Manajemen pemasaran Jilid 1,
edisi 13, Terjemahan Bob Sabran, MM. Jakarta: Peneribit Erlangga
Rangkuti. Freddy. 2007. Riset Pemasaran. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Sujarweni. Wiratna. 2015. Metedologi Penelitian Bisnis Ekonomi. Yogyakarta:
PustakabaruPress.
Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : CV ALFABETA.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV ALFABETA.
Sugiyono. 2010. Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dan r&d.
Bandung :CV ALFABETA.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : CV
ALFABETA.
Sunyoto, Danang. 2013. Teori, Kuesioner & Analisis Data. Yogyakarta :
Graha Ilmu.
Sunyoto, Danang. 2013. “Manajemen Pemasaran (Pendekatan Konsep, Kasus,
dan Psikologi Bisnis”. Yogyakarta: CAPS (Center of Academic
Publishing Service)
top related