pengaruh keahlian audit, kompleksitas...
Post on 24-Apr-2018
236 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH KEAHLIAN AUDIT, KOMPLEKSITAS TUGAS
DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP AUDIT JUDGMENT
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Universltas blarn Negeri SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Oleh:
RENYRETNOWATI
NIJ.\1:105082002770
h.i~~sifikasi : ....... ~ ........... H •• k .......... - ..... H.,
JURUSAN AKUNTANSI
FAI(ULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2009 M/1430 H
PENGARUH KEAHLIAN AUDIT, KOMPLEKSITAS TUGAS
DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP AUDIT JUDGMENT ,..----· ~·- -· 1
PER PUST AKMN UT AMA i UIN SYAHID .JAKARTA I
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sa1jana Ekonomi
Oleh:
Reny Retnowati
Nll\1:105082002770
Dibawah Bimbingan
Pcmbimbing I Pembimbing II
Dr. Yahya Hamja, 1\11\1
NIP : 130 676 334
JURUSAN AKUNT ANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDA YATULLAH
JAKARTA
1430 H/ 2009
Hari ini Jurn 'at Tanggal 13 Bulan November Tahun Dua Ribu Sernbilan telah
dilakukan Ujian Komprehensif atas narna Reny Retnowati NIM: 105082002770
dengan juclul skripsi "PENGARUH KEAHLIAN AUDIT,
KOMPLEKSITAS TUGAS DAN LOCUS OF CONTROL
TERHADAP AUDIT JUDGMENT". Mernperhatikan penarnpilan
mahasiswa tcrscbut selarna ujian berlangsung, rnaka skripsi ini sudah dapat
diterirna sebagai salah satu syarat untuk mernperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan llmu Sosial Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, I 3 November 2009
Tim Penguji Ujian Komprehensif
-00 Prof. Dr. Ahmad Rodoni
Penguji Ahli
Bari ini Jum'at Tanggal 11 Bulan Desember Tahun Dua Ribu Sembilan telah
dilakukan Ujian Sidang Skripsi atas nama Reny Retnowati NIM: 105082002770
dengan judul skripsi "PENGARUH KEAHLIAN AUDIT,
KOMPLEKSITAS TUGAS DAN LOCUS OF CONTROL
TERHADAP AUDIT JUDGMENT ". Memperhatikan penampilan
mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat
diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar :Sarjana Ekonomi pada
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dr. Yahya Hamja, Ketua
Tim Penguji Skripsi
Jakarta, 11 Desember 2009
DAFT AR RIWAYAT HIDUP
I. Biodata Pribacli
I. Nama Lengkap
2. Tempat I Tanggal Lahir
3. Alamat
4. Agama
5. Kewarganegaraan
6. Telepon
7. E-mail
II. Pendidikan
I. SD Negeri Bambu A pus 2
2. MTsN Pamulang 2
3. SMK YMJ Ciputat
: Reny Retnowati
: Jakarta, 26 Januari I 988
: JI. Mujair 4 no.39 RT05/04 Ciledug Bambu
Apus Pamulang- Tangerang 15415.
: Islam
: Indonesia
: 021-94267922/0856-93637890
: ni3 manistlalyahoo.com
4. S l Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
( 1993-1999)
(I 999-2002)
(2002-2005)
(2005-2009)
III. Latar Belakang Keluarga
I. Ayah
2. !bu
3. Alamat
4. Telepon
: Kasono Budiyanto
: Parsih Purwati
: JI. Mujair 4 no.39 RT05/04 Ciledug Bambu
Apus Pamulang-Tangerang 15415.
: 021-74630601
PENGARlJH KEAHLIAN AUDIT, KOMPLEKSITAS TUGAS DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP AUDIT JUDGi11ENT
ABSTRACT
Oleh: Reny Retnowati
The objectives of this research was to exmine the influence of audit expertise, job complexity and locus of control to audit judgment. Expertise (X1),
job complexity (X2), and locus of control (X3) are an independent variable and auditjudgment(Y} is cm dependent variable.
The Respondent are auditor who working in public accountant firm in Jakarta. 70 questionnaire are distributed, 52 questionnaire are returned, 24 questionnaire are rejected so 46 questionnaire are analyzed in this research. variable 111eansurement 11sed ordinal scale.
The research showed that the ilif/uence of expertise, job complexity and loc11s of control has sign(ficant to audit judgment. The t test showed that value of significant of experlise variable is 0,005, job complexity variable is 0,000 and locus of control variable is 0, 034.
Keyword: Expertise, job complexity, locus of control, audit judgment
PENGARUH KEAHLIAN AUDIT, KOMPLEKSITAS TUGAS DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP AUDIT JUDGMENT
ABSTRAK
Oleh~ Reny Retnowati
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan bukti empiris tentang pengaruh keahlian audit, kompleksitas tugas dan locus of control terhadap audit judgment. Keahlian audit (X 1), komp!eksitas (X2), locus of control (X3) sebagai variabel independen dan audit judgment (Y) sebagai variabel dependen.
Penelitian ini dilakukan melalui pengisian kuesioner o!eh auditor eksternal yang beke1ja di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di wilayah Jakarta. Jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 70, 52 kuesioner yang kembali, 24 kuesioner yang tidak dapat digunakan dan 46 kuesioner yang dapat diolah dalam analisis ini. Variabel diukur dengan skala ordinal.
l-!asil penelitian ini menunjukan bahwa keahlian audit, kompleksitas tugas, dan locus of control berpengaruh secara signifikan terhadap audit judgment. l-!asil uji 1 menunjukan bahwa nilai signifikan darin variabel keahlian audit adalah sebesar 0,005, variabel kompleksitas tugas sebesar 0,000 dan variabel locus of comrol sebesar 0,034.
Kata kunci: keahlian audit, kompleksitas tugas, locus ofcontrol,auditjudgment.
KATAPENGANTAR
Bismilaahirrahmaanirrahim.
Segala puji bagi Allah SWT, Dzat yang maha berkehendak atas segala
sesuatu, yang telah memberikan Rahmat dan Karunianya kepada penulis. Serta
shalawat dan salam penulis haturkan kepada Nabi besar Muhammad SAW dan
para sahabat-Nya yang telah memberikan inspirasi untulc tetap berjuang dalam
menyelesaikan skripsi ini dengan judul " Pengaruh keahlian audit,
kompleksitas tugas, dan locus of control terhadap audit judgment".
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untulc memenuhi sebagian syarat
syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikart ucapan terima kasih
dan penghargaan yang sebesar-besamya kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam penyustman skripsi ini, terutama kepada:
I. Allah SWT, Dzat yang maha sempurna atas semua karunia dan anugrah yang
telah diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Kedua Orang Tuaku (Ibu & Bapak) tercinta, " Terima kasih atas semangat
dan doa tulus yang telah diberikan selama ini yang membuatku tetap bertahan
dan berjuang untuk menyelesaikan skripsi ini".
3. Keluargaku, nenek & kakek di Surabaya, adiku Fendy (panjoel), terima kasih
atas doa yang tiada pemah putus untulm.
4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
5. Bapak Dr. Yahya Hamja, MM Sebagai Pembimbing l, yang selalu
memberikan motivasi dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini
6. Ibu Rini, SE., Ak., M.Si sebagai pembimbing II atas waktu yang telah
diluangkan untuk membimbing dan memberi motivasi dan bantuan dalam
7. Bapak Afif Sulfa, SE., Ale, Msi Selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam N egeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
8. Ibu Yessi Fitri, SE, Ak., Msi selaku Sekretaris Jurusim Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
9. Bapak Amilin, Se., Ak., Msi selaku Dosen pembimbing akademik.
10. Seluruh Staf pengajar beserta Asisten Dosen dan Karyawan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya Fakultas Ekonomi yang telah
memberikan bantuan kepada penulis.
11. Someone in my Heart "A", yang selalu memberikan doa dan dukungan saat
ku terpuruk dan putus asa, terima kasih atas senyum yang selalu
memberikauku kekuatan dalan1 menggapai cita-citaku. (you 're the best 4 me).
12. Sahabat-sahabatku tercinta Uti, Isma, Achie, Vani, Melli, Neuk, Ephi, k' dayat
terima kasih alas doa dan semangat kalian yang tak pernah putus hingga akhir
penulisan skripsi ini. (U'r all my best friends the end oftime, ai lov yu).
13. Kawan-kawanku angkatan 2005 kelas Akuntansi E yang tidak bisa di sebutkan
satu persatu, kita hams tetap kompak dalam segala suasana ...
14. Rekan-rekan Akukntansi Audit, Akuntansi Manajemen dan Akuntansi
Perpajakan angkatan 2005 yang telah memberikan dukungannya selama ini
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis mempersembahkan
skripsi ini kepada Kedua Orang Tuanku dan semua pihak yang berkepentingan,
dengan harapan skripsi ini dapat bermanfaat.
Jakarta, November 2009
fR pn·u R Ptnrn:u-::itl\
DAFTARISI
Halaman Judul
Lem bar Pengesahan Skripsi ................................................. .
Lem bar pengesahan Ujian Komprehensif... ... ... ....... .. ...... ......... 11
Lem bar Pengesahan Ujian Skripsi... ... ..... .... .. ....... .... .............. 111
Daftar Riwayat Hid up.......................................................... iv
Abstract........................................................................... v
Abstral{ ... ......................................................... ~. . . . . . . . . . . . . .... vi
Kata Pengautar... .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . .. . . . . . . ... . ... vii
Daftar Isi......................................................................... 1x
Daftar Tabel... .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . .•. . . . .... xii
Daftar Gambar.................................................................... xiii
Daftar Lampiran................................................................ xiv
BAB I : PENDAHULUAN . . ....................................... ............. I
A. Latar Belakang Penelitian.................................. .................. 1
B. Rumusan Masalah............................................ .... 8
C. Tujuan Penelitian ......................... ................. ..................... 8
D. Manfaat Penelitian..................... ................................. 9
BAB II : KERANGKA TEORITIS ........................................ I 0
A. Tinjauan Literatur............................... .. . . . . . . . . . . . . . .. I 0
1. Keahlian Audit............................................... 10
2. Kompleksitas Tugas ..................................................... 15
4. Audit Judgment ............................................................. . 21
B. Keterkaitan Antara V ariabel ........................................... .. 23
1. Keahlian Audit dengan Audit Judgment ..................... . 23
2. Kompleksitas Tu gas dengan Audit Judgment ........... .. 25
3. Locus Of Control denganAudit Judgment ................... .. 26
C. Model Penelitian ................................................. . 29
D. Perumusan Hipotesis .......................................... .. 29
BAB III: METODE PENELITIAN ..................................... .. 30
A. Rancangan Penelitian ...................................... .. 30
B. Populasi dan Objek Penelitian .............................. . 30
C. Metode Pengumpulan Data ................................. .. 31
D. Teknik Analisis Data ....................................... .. 31
I. Statistik Deskripti. ............................................. .. 31
2. Uji Kualitas Data .......................................... . 32
3. Uji Asumsi klasik .......................................... . 33
4 U"H' . . JI 1potes1s ................................................. .. 35
E. Operasional V ariabel Penelitian ............................ .. 37
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN ................................. . 42
A. Gambaran Um um Objek Penelitian ........................ . 42
1. Tempat dan Waktu Penelitian ............................. . 42
2. Ukuran Perusahaan ....................................... .. 44
3. Karakteristik Responden .................................. .. 44
B. Hasil Uji Instrument Penelitian .............................. . 48
1 TT 0 1 Ty•• n, , • , ·~ ..-.. ~ • •"
2. Hasil Uji Kualitas Data.................................... 49
3. Basil Uji Asumsi Klasik . . ........................... .. 58
C. Pembahasau . . . ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ........... 65
BAB V : PENUTUP . . ........................................ ..................... 69
A. Kesimpulau....................................... .. . . . . . . . . ..... 69
B. Implikasi..... ................................................ .. 70
C. Saran.......................................................... 71
Daftar Pustaka . . . ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ................................ 73
Lampirau-Lampiran
DAFTAR TABEL
No. Keterangan Halaman
2.1 Penelitian Terdahulu . . . . . .. . . . . . . . . . . .. .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 28
3.1 Tabel Operasional Variabel . . . . . . . .. . . . . . . . . . .. . . . . . . . ... . .. 39
4.1 Nama-nama Kantor Akuntan Publik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 43
4.2 Data Tingkat Pengembalian Kuesioner . . . . . . . . . . . . . . . .. . . 44
4.3 Hasil Uji Statistik Deskriptif.............................. .. 48
4.4 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Keahlian.......... .. . . . . . . 49
4.5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kompleksitas Tugas . . . 50
4.6 Hasil Uji Reliabilitas V ariabel Locus of control . . . . . . . . . .. 50
4.7 Hasil Uji Reliabilitas Variabe!Audit Judgment.......... 51
4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Keahlian Audit . . ....... .. .. 52
4.9 Hasil Uji Validitas Setelah Keahlian 2 & 15 Dikeluarkan .. 53
4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Kompleksitas Tugas ........ 54
4.11 Hasil Uji Validitas Setelah Kompleksitas 10 Dikeluarkan .. 55
4.12 Hasil Uji Validitas Variabel Locus of Control............ 56
4.13 Hasil Uji Validitas Setelah locus Of Control Dikeluarkan .. 57
4.14 Hasil Uji Validitas variabel Audit Judgment . . . . . . . . . . . . .. 58
4.15 Hasil Uji Multikolonieritas ............ ...................... 59
4.16 Hasil Uji Koefisien Determinasi . . . .. . . . . . .. . . .. .. . .. . . . . . .. 62
4.17 Hasil Uji Statistik t ... . ...... . . ...... ... . . . .. . . . .. .. . .. . . ... ... 63
4.18 Hasil Uji Statistik F . .. . . . . . . . . . . . . . .. . .. . . . . .. . . . . . . .. . . . . . .. . 65
No.
2.1
4.1
4.2
DAFT AR GAMBAR
Keterangan Halan1an
Model Pengaruh Variabel Independen Dengan
Variabel Dependen ... ...... ............ ... ... ......... ...... 29
Hasil Uji Statistik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin . 45
Hasil Uji Statistik Responden Berdasarkan Pengalaman
Kerja ............................................................ 45
4.3 Hasil Uji statistik Responden Berdasarkan Latar Belakang
Pendidikan.............................. . . . . . . . . . .. . . . .. . . . . . .. 46
4.4 Hasil Uji Statistik Responden Berdasarkan Kedudukan di
kantor Akuntan Publik ....................................... 47
4.5 Hasil Uji Statistik responden Berdasarkan Rata-Rata
Jumlah Penugasan Audit Pertahun ......................... 47
4.6 Hasil Uji Nom1alitas Menggunakan Grafik Histogram .. 60
4.7 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik p-plot ....... 60
4.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Scatterplot .. 61
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Kuesioner Penelitian
Lampiran 2 Daftar Jawaban Responden
Lampiran 3 Hasil Uji Reabilitas
Lampiran 4 Hasil Uji Validitas
A. Latar Belakang Penelitian
BABl
PENDAHULUAN
Bidang akuntan publik merupakan salah satu bidang yang tidak
terlepas dari berbagai macam masalah. Kepuasan kerja merupakan salah satu
faktor penting yang mempengaruhi kepuasan hidup mmmsia, seseorang yang
memiliki keahlian yang tinggi akan cenderung merasa puas dengan pekerjaan
yang dilakukan, karena mereka akan lebih banyak mengetahui teknik dan cara
dalan1 mengaudit pekerjaannya khususnya untuk auditor, seorang auditor
dituntut untuk melakukan pekerjaan dengan baik sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) dan Kode Etik Akuntan yang berlaku.
Akuntan publik sebagai salah satu profesi yang memiliki penm
penting dalam perkembangan perekonomian suatu entitas. Salah satu tugasnya
yaitu melaksanakan audit terhadap Japoran keumi.gau sebuah entitas dm1
memberiakn opini atau pendapat terhadap saldo akun dalmn Japoran
keuanngan apakah telah disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku dan prinsip-prinsip tersebut telah diterapkan secara
konsisten Zulaika (2006).
Seorang auditor harus memahami terlebih dahulu pengertian dari
auditing itu sendiri agar dia dapat memallami dan bertan.ggung jawab terhadap
tugasnya. Sukrisno Agoes (2004:3) dalam Desi mulyani (2008)
kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan
yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan pembukuan clan bukti
pendukungnya, dengan tujuan untuk clapat memberikan pendapat mengenai
kewajaran laporan keuangan tersebut".
Audit meliputi proses kompleks clan rnembutuhkan beberapa tahap
serta pertimbangan mengenai informasi rnana yang relevan clan ticlak relevan
karena ticlak semua bukti relevan pada setiap keputusan audit selama
rnengaudit laporan keuangan ( Sheiton, 1997) clalam Siti Jamilah (2007).
Profesi akuntan adalah profesi yang menuntut aclanya kemampuan dalam
memproses informasi (secara kofn!tif) untuk menentukan pertimbangan pacla
sebuah penugasan sesuai clengan aturan-aturan yang telah clitetapkan untuk
seorang akuntan. Bogart (1992) clalam Siti Jarnilah (2007) memberikan
definisi judgment sebagai sebuah proses yang kognitif clalam
mempertimbangkan suatu keputusan. Judgment merupakan suatu proses yang
terus-menerus clalam perolehan inormasi (termasuk umpan balik clari tindakan
sebelumnya). Dalam menjalanan profesinya sebagai seorang auditor, seorang
akuntan cliatur oleh suatu kocle etik akuntan climana clalam pasal 1 ayat (2)
kocle etik Akuntan Indonesia mengarnanatkan bahwa setiap anggota harus
mempertahankan integritas clan objektivitas clalam menjalankan tugasnya
mempertahankan integritas, ia akan bertinclak jujur, tegas clan tanpa pretensi.
Sedangkan clengan mempertahankan objektivitas, ia akan bertinclak aclil tanpa
clipengaruhi pihak tertentu atau kepenlingan lainnya. Seorang auditor dalam
pacla kejadian-kejaclian masa lalu, sekarang, clan yang akan clatang. Standar
Profesional Akuntan Publik (SPAP) pada seksi 341 menyebutkan babwa audil
judgment atas kemampuan kesatuan dalam mempertahankan kelangsungan
hidup perusahaan harus didasarkan pacla acla ticlaknya kesangsian clalam cliri
seorang auditor terhaclap kemampuan sualu usaha untuk mempertahankan
kelangsungan hiclup clalarn satu periocle sejak tanggal laporan keuangan
auclitan.
Audit judgment mernpakan tugas yang clilakukan oleh seorang
auditor. clalam rnembual judgment. Auditor seringkali clipengaruhi oleh
banyak faktor, baik bersifat teknis maupun non teknis. Aspek perilaku
incliviclu sebagai salah satu faktor yang banyak mem.pengaruhi pernbuatan
audit judgment, saat ini semakin ban yak menerima perhatian dari para praktisi
akuntansi rnaupun dari akaclemis. Namun clemikian meningkatnya perhatian
tersebut ticlak cliimbangi dengan pertumbuhan penelitian clibidang akunlansi
perilaku climana clalam banyak penelitian ticlak menjacli fokus utama (Meyer,
2001) clalam Si ti .Jamil ah (2007). Cara panclang yang berbecla oleh seorang
auditor clapat mempengaruhi suatu hasil clalam melakukan tanggung jawab
clan risiko audit yang clihadapi sehubungan clengan judgmenl yang dibuatnya.
Proses pengambilan keputusan merupakan suatu keadaan yang sangat rawan ,
apabila auditor tidak dapat mengendalikan dirinya sencliri terhaclap peristiwa
atau kejadian yang te1jadi pada dirinya, apalagi ditambah peke1jaan audit yang
begitu kompleks maka auditor clikhawatirkan akan terpengaruh clalarn
clengan penm penting clan tanggung jawab auditor, rnaka kebijakan clan
keandalan auditor clalam menentukan kewajaran atas laporan keuangan sangat
cliperlukan sehingga auditor clituntut untuk berada clalam kenclali (in control)
atas clirinya serta tanggug jawab terhaclap citra profesi dengan tetap berpegang
teguh terhaclap prinsip-prinsip untuk menghindari te1jaclinya kecurangan
kecurangan alas laporan keuangan. Faktor-faktor yang mempengaruhi
perserpsi auditor clalarn menanggapi clan mengevaluasi informasi ini antara
lain meliputi pengetahuan clan pengalaman auditor, seberapa besar
pengetahuan clan pengalarnan akan mempengaruhi pekerjaanya clalam
mengauclit laporan keuangan , faktor lain aclalah locus of control auditor
clalam rnerasakan hubungan kontijensi antara tinclakan clan hasil yang mereka
peroleh clalam melakukan pemeriksaan.
Seorang yang percaya bahwa suatu ha! tergantung pada usaha keras
yang clilakukan cenclerung memiliki internal locus of control, seclangkan
seseorang yang menganggap bahwa suatu basil ditentukan oleh faktor diluar
dirinya lebih memiliki eksternal locus of control. Frederick (1992) clalam
Kurnia (2002) menyatakan bahwa perilaku clan proses pembuatan keputusan
yang clilakukan oleh mereka yang seclang menghaclapi masalah keaclilan akan
clipengaruhi oleh karakteristik incliviclualnya. Penc!apat ini juga sesuai clengan
Trevino (1986) dalam Kurnia (2002) yang menyebutkan bahwa variabel
incliviclu akan berinteraksi clengan variabel situasional untuk menentukan
perilaku atau keputusan seseorang alas laporan kcuangan yang diaudit. Locus
mernpengaruhi indiviclu untuk melakukan tindakan rnanipulatif tvludrnck
(1993) dalarn Kurnia (2002). Individu yang rnempunyai sifat locus of control
eksternal akan cenderung untuk melakukan tinclakan manipulatif,
clibanclingkan dengan incliviclu yang mempunyai sifat locus of control internal.
Tsui clan Gui (1996) clalam Kurnia (2002) memberikan bukti bahwa sifat locus
of control clapat mempengaruhi kemampuan auditor clalam menolak tekanan
klien untuk melakukan tindakan tidak etis atau ticlak. Dari hasil-hasil
penelitian diatas clapat dicluga bahwa locus of con/ro/ dapat mempengaruhi
individu untuk melakukan tindakan kecurangan yang nantinya clapat
mempengaruhi keputusan clalan mernbuat auditjudgment seorang auditor atas
pernyataan laporan keuangan yang cliauclitnya
Keahlian dicluga rnenjacli salah satu faktor personal yang turut
rnempengaruhi audit judgment seiring clengan perubahan zaman saat ini.
Penelitian yang dilakukan oleh Libby (1989) clalam Ssekar Mayangsari
(2005), mengatakan bahwa pengalaman clan pengetahuan rnerupakan faktor
penting yang berkaitan dengan pemberian pendapat audit. Basil penelitian lain
seperti Shanteau dan Mohammadi (1992), Bonner clan Lewis (1990), serta
Mohammadi, searfoss clan Shanteau (1992) dalam murtanto (1998)
menunjukan bahwa faktor pengetahuan kognitif merupakan faktor yang
penting dalam mempengaruhi keahlian audit. Hal ini jelas bahwa keahlian
akan rnempengaruhi seorang auditor dalam membuat audit judgment.
Badan audit research ternama telah mendemonstrasikan bahwa
seorang auditor (Solomon atau shields, 1995) clalam Siti Jamilah (2007).
Pengujian sejumlab faktor terscbut terhadap locus of conlro/ juga clirasa
penting mengingat adanya kecenderungan bahwa tugas melakukan audit
adalah tugas yang juga seringkali menghadapi persoalan kompleks. Seorang
auditor dalam membuat judgment harus sangat berhati-bati karena
berlmbungan clengan kepercayaan perusahaan terhadap keputusan vano ' "'
diberikan. Kedatangan inforrnasi bukan hanya mempengaruhi pilihan tetapi
juga mempengaruhi cara pilihan tersebut dibuat.
Apabila seorang auditor menclapatkan inforrnasi barn secara terus
menerus, maka kernungkinan auditor akan membuat pertimbangan atau
keputusan baru da!am tugasnya. Seorang auditor dalam membuat judgmenl
ticlak semata-mata banya menganclalkan informasi yang, ada, faktor individual
seperti pengetahuan, pengalaman clan kepercayaan dirinya untuk
mengenclalikan segala sesuatu yang berhubungan dengan judgment auditor
juga sangat penting. Apabila seorang auditor tidal< memiliki pengetahuan clan
pengalaman yang baik, rnaka keahlian auditor dalarn rnengauc!it akan rendah,
begitupun apabila seorang auditor tic!ak mempunyai kepercayaan yang tinggi
segala sesuatu yang clilalcukan clalarn melakukan tugasnya tidak akan
maksimal. Untuk mcninclaklanjuti kurangnya penelitian empiris tersebut maka
penelitian ini akan mencoba rnenggunakan variabel keahlian audit clan locus of
control.
Oleh karena itu, peneliti terrnotivasi untuk melakukan penelitian ini
mempengaruhi Audit judgment. Selain itu juga, peneliti ingin meneliti sejauh
mana pengaruh kedua variabel tersebut berpengaruh terhaclap audil judgment
yang mana jika dinilai satu persatu rnemiliki hubungan yang positif dan
hubungan yang negatif terhaclap seorang auditor clalnm memberikan audit
judgmentnya yang clidasarkan pacla kejadian masa la.lu, sekarang, clan yang
akan datang. Berdasarkan ha! tersebut. maka peneliti melakukan penelitian
yang berjudul dengan judul "Pengaruh Keahlian Audit, Kompleksitas
Tu gas clan Locus Of Control Tcrha<lap Audit Judgment".
Penelitian ini merupakan replikasi clari hasil penelitian yang
dilakukan peneliti terclahulu yaitu Siti .Jamilah 1)007). Perbedaan antara
penelitian ini dcngan penelitian terclahulu adalah terdapat pada variabel dan
objek penelitian, variabel yang digunakan pada penelitian terdahulu adalah
gender, kompleksitas tugas clan tekanan ketaatan lerhadap audit judgment
sedangkan objek penelitian tcrsebut aclalah auditor yang bekerja pacla Kantor
Akuntan Publik yang beracla clijawa timur. Penelitian ini menambahkan 2
variabel, I variabel clisarankan oleh peneliti terclahulu yaitu keahlian audit clan
peneliti juga menambahkan variabel locus of' control. Penambahan variabel
locus of control peneliti lakukan, karena variabel ini juga merupakan bagian
clari karakteristik personal terkait clengan tinclakan seseorang clalam
menghadapi suatu peristiwa yang te1jacli pacla clirinya atau kepercayaan
seseorang tentang hubungan antara perilaku clan konsekuensi clari perilaku
tersebut, sehingga akan mempengaruhi judgment yang cliambil oleh auditor
nantinya. Sedangkan objek penelitian ini adalah auditor yang beke1ja pada
Kantor Akuntan Publik di DK! .Jakarta.
B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan uraian cliatas. masalah yang diteliti selanjutnya clapat
dirumuskan sebagai berikut:
I. Apakah Keahlian Audit berpengaruh terhaclap audit judgmenf'i
2. Apakah Kompleksias Tugas berpengaruh terhadap audit judgment '!
3. Apakah Locus of control berpengaruh terhaclap audit judment ?
4. Apakah keahlian audit, Kompleksitas tugas
berpengaruh terhaclap audit judgment?
C. Tujuan Penelitian
dan locus of control
Sesuai dengan rumuskan masalah, penelitian 1111 bertujuan untuk
menemukan bukti empiris atas hal-hal scbagai berikut:
l. Menguji pengaruh Keahlian Audit terhadap auditjudgmenl.
2. Menguji pengaruh Kompleksitas Tugas terhadapjudgment.
3. Menguji pengaruh locus of control terhaclap auditjudgmenl.
4. Menguji pengaruh Keahlian Audit, Kompleksiotas Tugas clan locus of
control terhadap audit judgment.
D. Manfaat Pcnclitian
Penelitian Jill diharapkan dapat memberi rnanfaat bagi senrna pihak,
cliantaranya:
I. Bagi Kantor Akuntan Publik, clapat memberikan kontribusi praktis untuk
Kantor Akuntan Publik rnereka clalam mengarnbil judgment yang baik,
serta ticlak bertentangan clengan Standar Profesional Akuntan Publik
(SP AP), dan kocle etik yang berlaku.
2. Bagi perusahaan, penelitian ini cliharapkan dapat cligunakan sebagai
inforrnasi rnasukan sesuai clengan kebutuhan entitas yang acla sehingga
dapat rnenjacli bahan pertimbangan untuk pernbuatan laporan keuangan.
3. Bagi Penulis, dapat memberikan kontribusi rnengenai hal-hal yang
berkaitandengan judgment seorang auditor clan memberikan gambaran
kepacla penulis tentang dinamika yang te1jadi pada Kantor Akutan Publik
khususnya auditor dalam membuat audit judgment.
4. Bagi pihak lain, dapat memberikan kontribusi pacla pengembangan teori
terutama yang berkaitan clengan audit judgment serta clapat cligunakan oleh
para peneliti-peneliti selanjutnya sebagai salah satu referensi clalam
penelitian.
I. Tinjauan Literatur
1. Keahlian audit
BAB II
KERANGKA TEORITIS
Keahlian rnerupakan keberadaan dari pengetahuan tentang suatu
lingkungan tertentu, pemahaman terhadap masalah yang timbul dalam
lingkungan tersebut dan keterampilan untuk memecahkan permasalahan
tersebut. Trotter (1986) dalam artikel Chow dan Rice (1987) dalam
rnayangsari (2003) mendefinisikan ahli sebagai orang yang dengan
keterampilanya mengeijakan peke1jaan dengan mudah, cepat, intuitif dan
sangat jarang atau tidak pernah membuat kesalahan. Hayes-Roth et.al
(1983) cl a lam Sekar mayangsari (2003) clalam artikel yang sama
mendefinisikan keahlian sebagai keberaclaan clari pengetahuan tentang
suatu lingkungan tertentu, pemahaman terhaclap masalah yang tirnbul
clalam lingkungan tersebut dan keterampilan untuk memecahkan
permasalahan tersebut.
Asthon (1991) clalam sekar mayangsari (2003) mengatakan bahwa
ukuran keahlian tidak cukup dengan hanya pengalaman tetapi diperlukan
pertimbangan-pertimbangan lain dalam pembuatan suatu keputusan yang
baik, karena pacla clasarnya manusia memiliki sejumlah unsur lain
disamping pengalaman. Lasmahadi (2002) dalam Desi Mulyani (2008)
peketja yang memungkinlrnn dia mencapai kinetja supervisor. Aspek
aspek pribadi ini mencakup sifot, motif, sisitem nilai, sikap, pengetctlrnan
clan keterampilan dimana keahlian akan mengarahkan tingkah laku,
sedangkan tingkah laku akan menghasilkan kinerja.
Seorang yang memiliki pengalaman yang baik, lambat lmm akan
meningkat seiring dengan meningkatnya kmpleksitas tugas. Dalam bidang
pengauditan keahlian sangat diperlukan oleh seorang auditor, seorang
auditor yang memiliki keahlian yang baik akan rnampu clan mengetahui
teknik-teknik yang akan digunakan dalam membuat pertimbangan atas
laporan keuangan klien yang akan diaudit.
Bowditch clan Buono (1990) dalam Sekar Mayangsari (2003)
mengatakan bahwa teori behavioral decision 1he01y berhubungan perilaku
seseorang dalam proses pengambilan keputnsan. Teori 1111 JUga
mengatakan bahwa seseorang mempunyat keterbatasan pengetahuat1 clan
bertindak hanya berdasarkan persepsinya terhadap suatu situasi yang
sedang dihadapi. Selain itu, tiap orang mempunyat struktur pengetahuan
yang berbeda clan akan mempengaruhi earn pembuatan suatu keputusan
audit. Moeckel clan Plumlee (1989) dalam Sekar Mayangsari (2003)
menyatakan bahwajika auditor clihaclapkan pacla bulcti yang barn, dia akan
mencari informasi-informasi yang ada pada periode sebelumnya yang
rnenurut dia penting.
Alba clan Hutchinson (1987) dalam Sekar Mayangsari (2003)
pengambilan keputusan brena menggunakan informasi yang m;pical
hanya sesuai clengan orang-orang yang ahli. Fiske el. al ( 1983) juga
menyebutkan ha! yang sama, clengan menambahkan keterangan bahwa
seorang yang ahli mempunyai kapasitas yang lebih besar untuk
menampung segala macam informasi yang relevan clibanclingkan clengan
orang yang kurang ahli.
Fredrick dan Libby (1986) clalam sularso (1998) menunjukan
aclanya pengaruh pengalaman yang signifikan terhaclap pembuatan
keputusan yang lebih kompleks, seperti mencari kelemahan sistem
pengendalian internal, mencari kesalahan pencatatan, serta melakukan
Analitycal review. Spencer clan Spencer (1993) clalam Desi Mulyani
(2008) mengatakan bahwa keahlian aclalah karakteristik yang mendasari
seseorang clan berkaitan clcngan efektifitas kinerja incliviclu clalam
peke1jaanya, rnenurutnya acla 5 (lima) karakteristik keahlian, yaitu:
I. Motives aclalah sesuatu climana seseorang secara konsisten berfikir,
sehingga ia melakukan tinclakan. Spencer clan Spencer (1993)
menambahkan bahwa motives aclalah: "drive, direct and select
behaviour toward cerlain actions or goals and away from other ".
Sescorang yang memiliki motivasi berprestasi akan secara konsisten
mengembangkan tujuanya yang memberi tantangan pacla c!irinya, clan
bertanggung jawab penuh untuk mencapai tujuan tersebut erta
mengharapkan "feed back".
2. Trails adalah watak yang membuat orang untuk berperilaku atau
rncmbuat orang untuk berperilaku atau bagaimana seseorang merespon
asesuatu clengan cam tertentu.
3. Sell Conlro! aclalah sikap clan nilai-nilai yang c!imiliki sseorang. Sikap
dan nilai ukur melalui tes kepada responclen untuk mengetahui
bagaimana nilai yang dimiliki oleh seseorang, apa yang menarik bagi
seseorang untuk melakukan sesuatu. Seseorang yang dinilai meqjadi
leader memiliki perilaku kepernirnpinan sehingga perlu aclanya tes
tentang leadership ability.
4. Knoivladge aclalah inforrnasi yang clirniliki seseorang untuk bidang
tertentu. Pengetahuan meruakan keahlan yang kornleks, tes
pengetahuan mengukur kernarnpuan peserta tes untuk memilih jawaban
yang paling benar, tetapi ticlak bisa melihat apakah seseorang dapat
melakukan peke1jaan berclasarkan pengetahuan yang dimilikinya.
5. Skill aclalah kemampuan untuk melaksanakan suatu tug.as tertentu baik
secara fisik maupun mental. Keahlian selalu menganclung rnakucl clan
tujuan yang merupakan clorongan motives atau traits yang
menyebabkan suatu tinclakan untuk memperoleh hasil, artinya
pengetalrnan (knowladge) clan kemampuan (skill) tanpa termasuk juga
keahlian traits clan motives clan konsep cliri yang menclorong cligunakan
pengetahuan clan keahlian belum clapat clikatakan kompeten, sehingga
penclayagunaan clari sernua aspek keahlian tersebut sang.at penting
Hasil penelitian yang c!ilakukan beberapa peneliti menunjukan
aclanya konsistensi balnva c!ari faktor-faktor yang rnempengarnhi keahlian
audit ternyata faktor pengetahuan kognitif yang rnerupakan faktor yang
sangat penting bagi auditor. Faktor lain yang juga penting adalah psikologi
clan strategi c!alam pengambilan keputusan.
Murtanto ( 1998) c!alam Desi Mulyani (2008) menunjukan bahwa
komponen keahlian unluk auditor di Indonesia tercliri clari:
l. Komponen Pengetahuan (knowladge component) yang merupakan
komponen penting clalam suatu keahlian. I'engetahuan ini meliputi
pengetahuan terhadap fakta-fakla, proseclur-proseclur clan pengalaman.
Kanter clan acreman ( 1989) mengatakan bahwa pengalaman akan
memberikan hasil c!alam menghimpun clan mcmberikan kemajuan bagi
pengetahuan.
2. Ciri Psikologis (psychological traits) yang meliputi, kemampuan
berkomunikasi, kreatifitas, kemampuan bekeija sama clengan orang lain
clan kepercayaan kepacla keahlian merupakan komponen ciri-ciri
psikologis, Gibbns clan larocque's (1989) 1uga menunjukan
kepercayaan, komunikasi clan kemampuan untuk bekeija sama aclaJah
unsur pcnting bagi keahlian audit.
3. Kemampuan berfikir (cognitive ability) merupakan kemampuan untuk
mengakumulasi clan mengolah informasi. Beberapa karakterstik yang
c!apat c!imasukan sebagai unsur kemampuan berfikir misalnya
1988). Perhatian terhadap fakta, relevan dan kemampuan untuk
mengabaikan fakta yang tidak relevan merupakan suatu kemampuan
yang efektif untuk rnenghindari tekanan.
4. Strategi penentuan keputusan (decision strategies) baik formal maupun
informal akan mernbantu dalam membuat keputusan yang sistematis
dan membantu keahlian didalam mengatasi keterbatasan manusia
(Sheanteau, 1989). Para profesional auditing sangat berkepentingan
dalam mengembangkan dan menggunakan strategi penentuan keputusan
clalam rnernbuat kepuasan secara urnum (Abdolmohammacli, 1987).
5. Analisis tugas (task analysis) banyak clipengaruhi oleh pengalaman
pengalarnan audit clan analisis tugas ini akan mempunyai pengaruh
terhaclap penentuan keputusan. Kompleksitas tugas akan mempengaruhi
pilihan terhaclap bantuan kepulusan oleh auditor yang telah tinggi
pengalamanya (Abclolmhammadi, 1991) dan digunakan rmtuk
mengembangkan kerangka umum clan lingkungan tugas clalam auditing
(Bonner, 1994).
2. Komplcksitas tugas
Akuntan atau auditor selalu dihadapkan dengan tugas-tugas yang
kompleks, banyak, berbecla-becla dan saling terkait satu dengan lainnya.
lvlenurut Jiambalvo dan Pratt ( 1982) clalam Desi lvlulyani (2008)
Kompleksitas tugas merupakan tugas yang tidak terstruktur,
membingungkan clan sulit. Dalarn pelaksanaan tugas yang kompleks,
kesabaran yang tinggi, karena dalam membuat judgment, seorang auditor
semestinya tcrbebas clari bias, namun akibat kompleksitas peke1jaan,
keterbatasan kemampuan clan akses informasi seorang auditor cenclerung
mencari jalan yang bersifat "Heuristik" atau "Sederhana" dalam
mernpcrcepat pengambilan sebuah keputusan.
Untuk pekerjaan clengan kompleksitas renclah antara lain:
pekcrjaan yang berhubungan clengan pengendalian, pengujian substantive
serta mcndata kesalahan pencatatan laporan keuangan. Sedangkan untuk
pekerjaan dcngan kompleksitas tinggi antara lam: pekc1jaan climana
seorang auditor climinta untuk melakukan anatisis terhadap rn.sio-rasio
keuangan perusahaan clan mencari atau mencleteksi sebanyak-banyaknya
penyebab te1jadinya perubahan rasio keuangan tersebut.
Kompleksitas tugas mcrupakan peke1jaan audit yang meliputi
berbagai macam tugas yang banyak clan scmua tugas tersebut harus
memiliki smerg1 yang kuat satu sama lain agar hasil yang clihaclapi
menjacli lebih baik lagi dan sesuai clengan yang cliharnpkan. Oleh karena
itu ha! ini tentu akan mempengaruhi kine1:ja auditor clalam rangka
menyelesaikan tugas-tugas yang harus cliselesaikan.
Chung clan lvlanroe (200 l) clalam Zulaikha (2006) melakukan
penelitian mengenai interaksi antara gender dan kompleksitas tuga·:
terhaclap audit judgment. Hasilnya mcnunjukan bahwa intcraksi gender
dan kompleksitas tugas yang tinggi berpengaruh terhaclap judgment yang
mengenai kompleksitas terhadap audit judgment. Hasilnya menunjukan
bahwa kine1ja auditor tergantung pada interaksi antara kompleksitas tugas
dan struktur audit yang digunakan dalam pclaksanaan audit. Hal ini
dibuktikan bahwa untuk tugas yang tidak terlalu kompleks, auditor dari
perusahaan audit terstuktur clan ticlak terstruktur menunjukan kine1ja yang
sepadan. Sebaliknya, pada tugas yang relative kompleks, maka auditor dari
perusahaan yang tidak terstruktur jaug berada dibawah perusahaan audit
terstruktur. Tetapi penelitian ini tidak konsisten dengan Zulaikha (2006)
yang mengatakan bahwa kompleksitas tugas tidak mempunyai yang
signifikan terhadap audit judgment. Kompleksitas tugas dapat dilihat
dalam 2 (dua) aspek:
1. Kompleksitas komponen yaitu mengacu pada jumlah informasi yang
hams diproses clan harapan peke1jaan yang harus dilakukan untuk
rnenyelesaikan sebuah peke1jaan. Suatu peke1jaan dianggap semakin
rumit jika informasi yang barns diproses clan tahap-tahap yang hams
clilakukan semakin banyak.
2. Kompleksitas tugas koorclinatif yang mengacu pada jumlah koorclinasi
(hubungan antara satu bagian peke1jaan clengan bagian lain) yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan. Suatu pekerjaan
dianggap semakin rumit ketika pekerjaan tersebut memiliki keterkaitan
dari pekerjaan yang lainnya atau pekerjaan yang akan dilaksanakan
tersebut terkait dengan peke1jaan yang sebelum clan sesuclahnya.
3. Locus of control
Locus of conlrol ( LOC) aclalah cara panclang seseornng terhaclap
suatu peristiwa apakah clia clapat atau ticlak mengenclalikan peristiwa yang
terjacli paclanya (Rotter 1966) clalam Cecilia Engko clan Guclono (2007:6).
Locus of control menurut Hjele clan Ziegler, 1981: Baron clan Byrne,
(1994) clalam Cecilia Engko clan Guclono (2007:6) cliartikan sebagai
persepsi seseorang tentang sebab-sebab keberhasilan atau kegagalan clalam
melaksanakan pekej aannya. Menurut MacDonald (197 6) clalam Renata
Zoraifi (2003: 16) locus of control cliclefinisikan sebagai sejauh mana
seseorang merasakan hubungan kontijensi antara tinclakan clan hasil yang
mereka peroleh. Seseorang yang percaya bahwa mereka merniliki
pengenclalian atas takclir rnereka clisebut internal locus oj control,
sedangkan eksternal locus of control percaya bahwa basil rnereka
clitentukan oleh agen atu faktor ekstristik cliluar rnereka sencliri. Locus of
control menggamb<trkan seberapa jauh seseorang memandang hubungan
antara perbuatn yang clilakukanya clengan akibat/hasil.
Locus of control bukan merupakan konsep tipologis, sehingga
ticlak dapat mengkategorikan incliviclu sebagai mutlak internal atau
eksternal. Locus of control merupakan suatu kontinum, karena itu kontrol
ter!etak pada suatu titik sepanjang kontinum itu. Oleh karena itu, maka
seseorang hanya clapat clikatakan cenderung internal atau eksternal.
Seseorang yang cenclerung internal tetap memiliki eksternal, hanya saja
begitu pula sebaliknya. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Rotter
(1954) clalam Rike Dewi Asih (2006: 125), climana Rotter mengembangkan
teori pengharapan clan bantuan kedalam bentuk yang Jebih khusus. Rotter
menyelicliki pengharapan orang apakan mereka clapat mempengaruhi
bantuan yang mereka terirna. Locus of control clibeclakan menjacli lokus
kontrol internal (internal locus of control) clan lokus kontrol eksternal
(eksternal locus of control). Kontrol internal akan tampak melalui
kemampuan ke1ja clan tinclakan kerja yang berhubungan clengan
keberhasilan clan kegagalan karyawan pacla saat melakukan peke1jaanya.
Sedangkan lcaryawan clengan lokus kontrol eksternal merasakan bahwa
terclapat kontrol cliluar clirinya yang menclukung hasil peke1jaan yang
clilakukan.
Reiss clan Mitra (1998) clalam Putri Nugrnhaningsih (2005 :619-
620) membagi locus of control menjacli clua: yaitu: internal locus of
conrro/ aclalah cam panclang bahwa segala hasil yang diclapat, baik atau
buruk adalah karena tinclakan, kapasitas clan factor-faktor clalam cliri
mereka sencliri. Eksternal locus of control aclalah cara panclang climana
segala hasil yang cliclapat, baik atau buruk beracla cliluar kontrol mereka
tetapi karena faktor luar seperti keberuntungan, kesempatan, clan takdir.
Incliviclu yang termasuk clalam kategori ini meletakkan tanggung jawab
cliluar kenclalinya. Karena itu, auditor clengan eksternal locus of control
lebih besar kemungkinannya untuk memenuhi perrnintaan klien sehingga
Auditor clalam situasi penugasan audit yang kompleks akan
clipengaruhi oleh karakteristik /orns o/ controlnya. Internal clengan locus
o/ control akan lebih mungkin mampu menghaclapi masalah yang akan
clihaclapi dalam penugasan audit tersebut dibanding clengan incliviclu
dengan eksternal locus of control. Ciri pembawaan internal locus of
control aclalah berada clalam kenclalinya clan akan bersikap ticlak muclah
cemas clan terburu burn dalam mengambil suatu tinclakan. Maka, auditor
internal locus of control kecil kemungkinannya untuk mengambil
judgment yang tidak benar. Dalam hal ini, besar kemungkinan auditor
akan mengambil keputusanya yang lebih inclependen.
Wijayanti S. W (2003) dalam Rikawati (2009: l 7) melakukan
penelitian tentang pengaruh locus o/control, karakteristik kepribadian dan
kecenderungan pengambilan resiko terhadap kinerja wakil manajer
investasu pengelola reksadana. Hasil penelitiannya menemukan bahwa
individu internal locus of control memiliki kecenderungan yang lebih
tinggi dalam mengambil resiko dibandingkan dengan individu yang
memiliki ekstenal locus of control, ini berarti individu yang memiliki
internal locus of control lebih berani mengambil resiko. Ini membuktikan
bahwa mereka yang internal lebih berhasil mengendalikan penugasan
audit.
Trevino (1986) dalam Kurnia (2002) menyebutkan bahwa variabel
individual akan berinteraksi dengan variabel situasional dalam
Kurnia (2002) rnenyatakan bahwa inc!iviclu yang rnernpunyai sifat locus of
control eksternal akan cenclerung untuk rnelakukan tinclakan kecurangan
atau rnanipulatif clibanclingkan clengan indiviclu yang mernpunyai sifat
locus of control internal. Dalarn hal ini locus of control akan berinteraksi
clengan variabel situasional. yang akan mernpengaruhi audit judgment
yang clilakukan. Dijelaskan juga clalam .!urned-Writing (2001) clalarn Rike
Dewi Asih (2006) bahwa seseorang clengan internal locus of control tinggi
cenclerung akan lebih berhasil clan lebih mudah clalam rnempelajari
keahlian barn.
Zaroh (2000) clalarn Rikawati (2009: 18) seseorang yang memiliki
internal locus of control rnemiliki sifat mancliri, tekun, lrnat serta pun ya
claya yang kuat terhadap pengaruh sosial. Mereka yakin bahwa clirinya
marnpu menghaclapi rnasalah, kurang merasa tertekan clan berhasil dalam
tugasnya sehingga kecil kemungkinannya mengalarni frustasi. Orang yang
memiliki eksterna/ locus of control mempunyai sifat mudah cemas.
depresi clan neurosis, besar kemungkinanya mengalami frustasi karena
mudah tertekan clan kurang berhasil. Mereka yang bertipe eksternal merasa
tidak memiliki kemampuan sehingga rnerasa tak berdaya.
4. Audit Judgment
Hogart (1992) mengartikanjudgment sebagai proses kognitif yang
merupakan perilaku pengambil keputusan. Judgment merupakan suatV
proses yang terjacli secra terus-mcnerus dalam perolehan informasi
bertindak atau tidak bertindak, penenmaan informasi yang diperoleh
sebagai suatu proses unfolds. kedatangan informasi bukan hanya
mempengaruhi pilihan tetapi juga mempengaruhi cara pilihan tersebut
clibuat. Setiap langkah cliclalam proses incremental judgment, jika
inforrnasi terns rnenerus clatang, maka akan muncul pertirnbangan baru
dan keputusan barn. Judgment tercliri clari 2 (clua) macarn yaitu evaluasi
clan prediksi karnkteristik precliksi seperti: pengai.aman, keahlian, umur,
jenis kelamin, latar belakang pencliclikan ,seharusnya menjacli bagian yang
tak terpisahkan untuk mernahami proses judgmenl yang clilakukan untuk
pembuat precliksi (predictor), menurut Hogart (1994:4) clalam Yavicla
Nurim (2006:2) mengatakan, keclua bentuk judgment tersebut terbentu
karena aclanya informasi yang diproses clan ditransfer oleh pola pikir
manusia atau merupakan hasil clari perbanclingan sejumlah petunjuk atau
inforrnasi.
Seorang auditor hams memperoleh informasi sesuai clengan bukti
audit dan fakta-fakta yang te1jadi agar judgmen/ yang di ambil menjacli
lebih akurat. Bukti audit adalah informasi kuantitatif yang sedang cliauclit
clisajikan scsuai dengan kriteria-kriteria yang telah clitetapkan. Untuk
mernbuat pertimbangan audit kriteria-kriteria terse but cliantaranya:
1. Relevansi, dalarn hal ini berkaitan dengan tingkat pengujian yang
cliauclit, bukti clan informasi yang clidapat harus relevan atau sesuai
clengan konclisi sebenarnya.
2. Kompeten, bukti dan informasi yang cliperolrh oleh seorang auditor
nantinya harus dapat di anclalkan dan clapat diuji untuk kepentingan
audit.
3. Mencukupi, bukti audit harus mencukupi clilihat dari jumlahnya,
sehingga sesuai clengan yang clibutuhkan untuk mengevaluasi clan
rnemprediksi dalam menentukan auditjudgment.
4. Ketepatan waktu, bukti audit harus memiliki ketepatan waktu audit
sehingga dapat mengetahui kapan bahan bukti itu cliperoleh clan
dikumpulkan.
Bukti audit (audit evidence) ini sangat mempunyai pengaruh
penting terhadap pemilihan keputusan bagi seorang auditor karena
seseorang yang akan membuat pertimbangan atas laporan keuangan sangat
bergantung pad informasi atas bukti-bukti clan informasi yang cliperoleh.
Apabila informasi yang di clapat kurang memadai clan kompeten akan
mempenngaruhi pertimbanngan auditor dalam pembuatan pilihan audit.
2. Keterkaitan Antara Variabel
1. Keahlian Audit dengan Audit Judg111e11t
Keahlian merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki
oleh seorang auditor dalam membuat pertimbangan audit, seorang auditor
harus bisa memberikan pertimbangan yang akurat. Dalam penelitian yang
clilakukan oleh Sekar Mayangsari (2003) menguji pengaruh keahlian audit
keahlian dan independensi berpengaruh secara signifikan terhaclap
pendapat audit. Hal ini membuktikan keahlian akan mempengaruhi
pertimbangan tersebut, auditor yang ahli akan marnpu menggunakan
teknik-teknik yang baik dalam rnelakukan auclitnya sehingga kemungkinan
kesalahan dalam proses pembuatan pertimbangan audit akan lebih akurat.
Choo clan Ashton (1991) dalam Sekar Mayangsari (2003)
melakukan penelitian kepacla auditor untuk mengetahui jenis informasi
yang digunakan seorang auditor. Hasil penelitian tersebut menyebutkan
bahwa seorang auditor yang belum berpengalaman cenderung tidak clapat
membedakan jenis inforrnasi penting. Sebaliknya, auditor yang sudah
berpengalarnan cenderung rnengingat inforrnasi yang ticlak se.1e111s
(atypical). Artinya seorang auditor yang berpengalaman lebih banyak
berkesan clengan informasi yang ticlak se_1e111s untuk menclukung
keputusanya.
Asthon (1991) clalam Sekar Mayangsari (2003) memmjukan bahwa
clalam literature psikologi, pengetahuan spesifik clan lama pengalaman
bekerja sebagai faktor penting untuk rneningkatkan keahlian. Dia juga
menjelaskan bahwa ukuran keahlian tidak cukup hanya dengan
pengalaman tetapi cliperlukan pertirnbanngan-pertimbanngan lain dalam
pembuatan keputusan yang baik karena pacla clasamya manusia mcmiliki
sejumlah unsur lain selain pengalaman.
Biggs et al (1987), Biggs clan Mock (1983), Bouwman (1984)
auditor ahli rnenggunakan strategi hanya informasi relevan sebagai dasar
judgment nya, sedangkan auditor non ahli menggunakan informasi yang
relevan clan ticlak relevan bersama-sama cla!amjudgment nya. Legost el al
(1988) clalam Yuclhi Herliansyah clan Meifida Ilyas (2006) menemukan
bahwa orang yang ahli (expert) mampu menemukan hal penting (kritis)
clalarn kasus khusus clan mengurangi informasi ticlak relevan kcrika orang
pernula ( yang kurang ahli) menggunakanya clalam keputusannya.
2. Kompleksitas Tu gas clcngan Audit Judgment
Abclolmohammacli clan Wright (1986) clalam Siti Jamilah
(2007:15) rnelakukan penelitian mengenai perbeclaan judgment yang
cliambil auditor pacla saat kompleksitas tugas yang tinggi clan renclah.
Hasilnya menunjukan bahwa perbeclaan judgment yang signifikan
clitemukan antara kelompok berpengalaman pacla rnasing-masing tugas.
Ketika seluruh subyek clikumpulkan bersama-sama, maka hanya kelompok
terisolasi saja yang menunjukan pengaruh pengalaman yang signifikan
menunjukan perlu pertimbangan secara eksplisit clan mengontrol
kompleksitas tugas clan keahlian normatif yang dapat rneneliti sifat
keahlian.
Menurut Stuart (2001) dalam Siti Jamilah (2007) yang rneneliti
tentang pengaruh kompleksitas tugas clan struktur audit terhaclap kinerja
auditor. Hasilnya menunjukan bahwa kine1ja auditor tergantung pada
interaksi antara kompleksitas tugas dan struktur audit yang digunakan
terlalu kompleks, auditor dari perusahaan audit terstuktur dan tidak
terstruktur menunjukan kine1ja yang sepadan. Sebaliknya, pada tugas yang
relatif kompleks, maka auditor dari perusahaan yang tidak terstruktur jauh
berada dibawah perusahaan audit terstruktur.
Chun dan Monroe (2001) dalam Zulaikha (2006) melakukan
penelitian mengenai pengaruh gender dan kompleksitas terhadap audir
judgment dalam penugasan audit. Hasilnya menunjukan bahwa terdapat
pengaruh antara gender dan kompleksitas tugas terhadap keakuratan
judgment dalam laporan keuangan.
3. Locus of control dengan Audit Judgment
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Rieke Dewi Asih (2006:140)
mengenai pengaruh interaksi locus of control auditor clan struktur audit
terhadap kinerja auditor. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa locus of
wnrrol dan struktur audit berpengaruh terhadap kine1ja audit. Meyers
( 1997) clalam Rike Dewi Asih (2006: 131) dalam penelitianya
menghipotesisikan bahwa auditor dari suatu kantor akuntan terstruktur
menunjukan aktivitas audit yang lebih tinggi saat melakukan suatu tugas
disbanding auditor clari Kantor akunlan P~1blik yang tidak terstruktur
Tsui clan Gul (1996) clalam Renata Zoraifi (2005) clalam
penelitianya mengatakan bahwa locus of control clan pertimbanga.i1 etis
menyecliakan penjelasan yang lebih baik untuk perbedaan pembuatan
keputusan atau petimbangan auditor. Dalam ha! ini terlihat bahwa seorang
auditor yang memiliki locus a( control akan memliki perbedaan clalam hal
pembuatan keputusan auditor atas laporan keuangan.
Menurut jansen clan Glinow (1985) clalam Dian Prastamawati
(2009), perilaku incliviclu merupakan refleksi dari sisi personalitasnya
seclangkan factor situasional yang te1jadi saat itu akan rnenclorong
seseorang untuk membuat suatu keputusan clari penclapat tersebut. Dapat
clisimplllkan bahwa perilaku disfungsional alldit clapat disebabkan oleh
faktor karakteristik personal auditor (faktor internal) serta factor
situasional (faktor eksternal) clan kemuclian faktor-faktor tersebut akan
mempengaruhijudgmenl yang dihasilkan.
Hasil Penelitian Thio Anastasia Petronila clan Mukhlasin (2005)
membuktikan bahwa terclapat hubungan posotif antara lokus kenclali
eksternal dengan penerimaan penyimpangan perilaku clalam audit. I-Jal ini
cliyakini kebenaranya karena incliviclu clengan lokus kendali eksternal
belum dapat mengendalikan basil yang dicapai, keinginan untuk berhenti
bekerja terdapat hubungan positif clengan penerimaan penyimpangan
clalam audit clengan konclisi aclanya lokus kenclali eksternal clan komitmen
pada organisasi. I-Jal ini menunjukan bahwa keinginan untuk berhenti
bekerja dapat membuat seseorang menjacli kurang pecluli terhaclap apa
yang bisa clilakukan clidalam organisasinya.
Trevio (1986) clalam Kurnia (2002) menguji interaksi antara
variabel individual dengan variabel situasional terhaclap keputusan audit.
dengan variabel situasional dalam mempengaruhi keputusan seseorang.
Dapat dilihat dari penelitian tersebut babwa variabel-variabel tersebut akan
mempengaruhijudgrnent yang diambil oleh seorang auditor.
No. Tahun Peneliti
1 Biggs (1987), Biggs dan Mock
(1983), Bouwman (1984)
dalam Herliansyah dan Ilyas (2006)
2. Chun dan Monroe (2001) dalam Jamilah (2007).
3. Stuart (2001) dalam Siti
Jamilab (2007)
4. Anastasia dan Mukhlasin (2005)
5. Trevino (1986) dalam Kurnia
(2002).
Tabel 2.1 Penelitian terdahulu
Hasil Penelitiau
Menunjukan babwa auditor abli
menggunakan hanya informasi yang relevan
sebagaidasarjudgment nya.
Gender dan kompleksitas tugas berpengaruh terhadap keakuratan judgment dalam laporan keuangan.
Kompleksitas tugas berpengaruhterhadap
audit judgment dalam pelaksanaan audit.
Terdapat hubungan positif antara lokus kendali eksternal dengan penerimaan penyimpangan perilaku dalam audit.
V ariabel individual (faktor internal) akan
berinteraksi dengan
variable situasional ( faktor ekstemal) dalam mempengarulli judgment seseorang.
Xi X2
y
y
y
X3 y
y
y
y
y y
y y
3. Model Pcnelitian
Model Penelitian dibawah ini rnenunjukan kerangka pemikiran yang
clibuat peneliti antara variabel independen dan variabel dependen:
Variabel independen Variabel dependen
Keahlian Audit
~-K-0_1_n_p_le_k_s-it_a_s_T_t_1g_a_s~t-------:.C udit judgment
Locus of control
Gambar 2.1 Model Pengaruh Variabcl lndependcn Dengan Variabcl Dcpendcn
.i. Perumusan Hipotesis
Berdasarkan pemikiran diatas maka hipotesis yang diajukan adalah:
Hal Keahlian Audit berpengaruh terhadap audii judgment.
11 a2 Kompleksitas Tugas berpengaruh terhadap audit judgment.
Ha3 Locus of control berpengaruh terhadap audit judgment.
11a4 . Keahlian audit, Kompleksitas tugas clan locus of control berpengaruh
terhaclap audit judgment.
BAB lll
IVIETODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini mempunyai tipe hubungan kausal komparatif yakni
penelitian yang meneliti hubungan antara variabel dependen yang dapat
dijelaskan atau di pengaruhi oleh variabel independen tertentu (lndriantoro
dan Supomo, 1999:90). Dalam penelitian ini diteliti tentang audit judgment
yang clapat clijelaskan atau clipengarubi oleh keahlian audit, kompleksitas
tugas clan locus of control.
B. Populasi clan Objek Pcnelitian
Populasi yang cligunakan dalam penelitian ini aclalah seluruh
auditor yang beke1ja pacla Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di DK!
Jakarta yang clikeluarkan oleh IA! periocle tahun 2007. Pengambilan sampel
pacla penelitian ini clilakukan dengan metode convenience sampling.
Convenience sampling adalah metode pemilihan sampel berdasarkan
kemudahan, dimana metode ini memilih sampel dari elemen populasi yang
clatanya muclah cliperoleh oleh pencliti. Penelitian ini clilakukan clengan
kriteria auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di jakarta
yang mempunyai pengalaman ke1ja lebib dari satu tahun.
C. Mctode Pengumpulan Data
Pengumpulan data clalam penelitian 1m dilakukan dengan
menggunakan clua cara yaitu penelitian pustaka clan penelitian lapangan.
1. Penelitian pustaka (librmy research)
Kepustakaan merupakan bahan utama dalam penelitian data sekunder (Nur
Inclriantoro clan Bambang Supomo, 2002: 15). Penel.iti memperoleh data
yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti melalui buku, jurnal,
skripsi, tesis, directo1y kantor akuntan publik, internet clan perangkat lain
yang berkaitan clengan juclul penelitian.
2. Penelitian lapangan (Field Research)
Pacla penelitian ini, yang menjacli subyek penelitian adalah auditor
eksternal yang bekeja pacla kantor akuntan publik. Peneliti memperoleh
data clengan mengirimlan kuesioner kepada kantor akuntan public secara
langsung.
D. Tcknik Analisis Data
Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik
deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik clan uji hipotesis.
I. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau cleskripsi suatu data yang
dilihat clari nilai rata-rata (mean), standar devim:i, varian, maksimum,
minimum, sum, range, kurtosis clan skewness (Imam Ghozali, 2005: 19).
2. Uji Kualitas Data
a. Uji Reliablitas
Uji Reabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator clari variabcl atau konstruk. Suatu
kuesioner clikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pernyataan tersebut menghasilkan hasil yang konsisten
meskipun diuji berkali-kali. Hasil uji reliabilitas dengan bantuan
SPSS akan menghasilkan Cronbach Alpha . .lika hasil dari Cronbach
Alpha > 0,6 maka clikatakan data tersebut mempunyai keandalan
(reliable) , seclangkan sebaliknya apabila Cronbach Alpha < 0,6
maka dikatakan data terse but tidak reliabel. (Imam Ghozali:4 l ).
b. Uji Validitas
Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana
variabel yang cligunakan benar-benar mengukur apa yang seharusnya
di ukur. Pengujian valiclitas dengan menggunakan Pearson
Correlation yaitu clengan cam menghitung korelasi antara skor
masing-masing butir perlanyaan dengan total skor. Kriteria yang
cligunakan valid atau ticlak valid adalah jika korelasi antara skor
masing-masing butir pertanyaan clengan total skor mempunyai
tingkat signifikansi clibawah 0.05 maka butir pertanyaan tersebut
dapat dikatakan valid, clan jika korelasi skor masing-masing butir
pertanyaan clengan total skor mempunyai tingkat signifikansi cliatas
0,05 malrn butir pertanyaan tersebut tidak valid (Imam Ghozali
2005:45).
3. Uj i Asumsi Klasik
a. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah pada
model regresi ditemukan adanya korelasi antar varibel independen.
Jika te1jadi korelasi. maka dinamakan terdapat problem
multikolonieritas. Model regresi yng baik adalah tidak te1jadi korelasi
antara variabel independen.
Suatu model regresi dapat dikatakan bebas multiko jika
mernpunyai nilai V l F disekitar angka I clan rnempunyai angka
tolerance mendekati 1, seclangkan jika dilihat dengan besaran korelasi
antar variabel independen, rnaka suatu model regresi dapat dikatakan
bebas multiko bila koefisien korelasi antar variabel independen lemah
yaitu < 0,5. Bila korelasinya kuat, maka te1jadi problem multiko
(Imam Ghozali, 2005:91-92).
b. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi, variabel independen clan variabe1 dependen atau
keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini
dilakukan dengan menggunakan normal P-P Plot data yang ditunjukan
menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,
sedangkan jika cla1a menyebar jauh dari garis diagonal maka model
regres1 ticlak rnemenuhi asuns1 normalitas (Singgih San1oso,
2002:212).
c. Uji Heteroskedatisitas
Uji Heteroskeclisitas bertujuan untuk menguji apakah clalam
model regresi te1jacli keticlaksamaan variance clari residual satu
pengan1atan ke penga111atan lain. Jika vctriltnce dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka clisebut momoskeclisitas
clan jika satu pengamatan ke pengamatan lain itu berbecla clisebut
heteroskedisitas. Model regresi yang baik adalah ticlak terjacli
heteroskedisi1as. Cara mencleteksinya clengan melihat grafik plot antara
nilai prediksi variabel terikat (clepenclen) yaitu ZPRED dengan
resiclualnya SRESlD. Deteksi acla ticlaknya heteroskeclisitas dapat
clilakukan clcngan rnelihat ada ticlaknya pola tertentu pada grafik
scatterplot antara SRESID clan ZPRED climana sumbu Y aclalah y yang
telah terprecliksi. clan sumbu X aclalah residual (Y prediksi - Y
sesungguhnya) yang telah cli-studentizecl. Dasar analisisnya aclalah
sebagai berikut:
a) Jika acla pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemuclian
menyempit), maka telah te1jacli heteroskedisitas.
b) Jika tidak ada pol a yang jelas, serta titik-titik menyebar cliatas dan
clibawah angka 0 clan sum bu Y, maka ticlak terjadi heteroskeclisitas
( Imam ghozali, 2005: 105),
4. Uji Hipotesis
Uji hipotesis ini clilakukan melalui:
a. Koefisien Determinasi
Koefisien cleterminasi ' (R-) bertujuan untuk mengukur
kemampuan variabel-variabel indepenclen serta variabel clepenclen.
Nilai koefisien determinasi (R2) untuk menunjukan persentase tingkat
kebenaran precliksi clari pengujian regresi yang clilakukan. Nilai R2
rnemiliki range antara 0 sarnapai 1. jika nilai R2 semakin menclekati 1
rnaka berarti semakin besar variabel inclepenclen clalam menjelaskan
vanas1 variabel clepenclen. 1-Iubungan antara variabel-variabel
inclepenclen clengan variabel clepenclen, dapat cliukur clengan koefisien
cleterminasi (R). jika angka R diatas 0.5 maka korelasi atau hubungan
antara variabel inclependen clengan variabel dependen adalah kuat.
Sebaliknya, jika angka R clibawah 0.5 maka korelasi atau hubungan
antara variabel inclependen clengan variabel clepenclen adalah lemah
(Santoso, 2002: 167).
b. Uji Statistik t
Uji Statistik t bertujuan untuk menguji seberapa jauh pengaruh
satu variabel indepenclen secara individual yaitu: keahlian audit,
variabel dependen, yaitu: audit judgment, Hal ini dilakukan untuk
clapat mengetahui apakah acla pengaruh yang signifikan clari mas111g
mas111g variabel inclepenclen terhaclap variabel clepenclen yang cliuji
pacla tingkat signifikansi 0,05 (Imam ghozali, 2005:84),
a) Jika nilai probabilitas > clari 0,05 maka Ho diterima!Ha clitolak, ini
berarti variabel inclepenclen ticlk mempunyai pengaruh secara
individual terhadap variabel clependen_
b) Sebaliknya apabila nilai probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak/Ha
diterima, ini berarti variabel indepenclen mempunyai pengaruh
secara individual lcrhaclap variabel clependen,
c_ Uji Statistik F
Uji Statistik F dilakukan clengan tujuan untuk menguji
keseluruhan variabel indepenclen, yaitu: keahlian audit, kompleksitas
tugas, clan locus ol control serta ukuran perusahaan terhaclap l
variabel clepenclen, yaitu: audit judgment_ Secara bebas clengan
signifikansi sebesar 0,005, clapat clisimpulkarr (Ghozali, 2001 :45):
a) Jika nilai Probabilitasnya < 0,05, maka Ho clitolak/Ha cliterima,
ini berarti semua variabel inclepenclen atau bebas mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhaclap variabel clependen atau
terikat
b) Jika nilai signifikansi > 0,05, maka Ho diterima!Ha clitolak, ini
berarti semua variabel inclepenclen atau bebas ticlak mempunyai
pengmuh secara bersama-sama terhadap variabel depenc\en atau
terikat.
D. Dcfinisi Opcrasional Variabel clan Pengulrnrannya
Penelitian ini rnenggunakan skala likert, dimana variabcl akan
cliukur clan clijabarkan menjacli inclikator variabel. Kernuclian inclikator tersebut
clijabarkan menjadi komponen-komponen yang teratur untuk kernuclian
clijaclikan titik tolak clalam penyusunan instrument berupa pertanyaan auat
pernyataan untuk dijawab oleh responclen. Untuk keperluan analisis secara
kuantitatif, maka jawaban cliberi nilia mulai clari I sampai 5 untuk jawaban
sangat ticlak setuju sampai jawaban sangat setuju. Pacla penelitian ini terdapat
variabel inclepcnclen yang cliwakili oleh keahlian, kornpleksitas tugas clan
locus of control serta tcrclapat pula variabel clepenclen yang c\iwakili oleh audit
judgment. Untuk lebih jelas mengenai variabel, sub variabel clan inclikator
c\apat clilihat pacla tabel berikut:
1. Keahlian Audit
Keahlian rnerupakan keberaclaan clari pengetahuan tentang suatu
lingkungan tertentu, pernahaman terhaclap rnasalah yang timbul clalam
lingkungan tersebut clan keterampilan untuk memecahkan permasalahan
tersebut. Variabel ini cliukur clengan ukuran pengalaman, pengetahuan clan
kemampuan yang climiliki oleh auditor clan cliukur clengan menggunakan
instrument yang cligunakan oleh Bonner & Lewis (1990, Libby & Luft
(1993), Libby & Tan (1994) clan Libby (1995). Variabel ini juga cliukur
clengan skala liket 5 point Dari sangat tidak setuj u (I), tidak setuju (2),
kurang setuju (3), setuju (4), sampai sangat setuju (5).
2. Komplcksitas Tugas
Kompleksitas tugas merupakan peke1jaan audit yang rneliputi berbagai
macam tugas yang banyak clan semua tugas tersebut harus memiliki sinergi
yang kuat satu sama lain agar hasil yang clihadapi rnenjadi lebih baik lagi
clan sesuai clcngan yang cliharapkan. variabel ini diukur clengan menadopsi
instrument yang cligunakan oleh Siti Jamilah (2007). Variable ini cliukur
dengan skala liket 5 point Dari sangat tidak setuju (I), ticlak setuju (2),
kurang setuju (3), setuju (4), sampai sangat setuju (5).
3. Locus of control
Locus of control adalah cara pandang individu terhadap suatu peristiwa
yang seclang te1jacli pacla clirinya, dimana peristiwa tersebut clapat atau
tidak clikenclalikan olehnya. Variabel ini dioperasionalkan sebagai
konstruk internal-eksternal yang mengukur keyakinan seseorang alas
kejadian yang menimpa kehiclupanya. Variable ini cliukur dengan
instrument The Work Locus of Control (WLCS) yang clikembangkan oleh
Spector (1988) clan digunakan oleh Renata Zoraifi (2003:23-24). Variable
ini diukur dengan skala likert 5 po in mulai clari sangat ticlak setuju (! ),
ticlak setuju (2), kurang setuju (3), setuju (4), sampai sangat setuju (5).
Beberapa pertanyaan di nilai tcrbalik untuk menghinc!ari aclanya order
ejject clengan criteria penilaian (1) sangat setuju sampai (5) sangat ticlak
4. Audit Judgment
Judgment merupakan suatu proses yang terjadi secra terus-menerus dalam
perolehan informasi (terrnasuk umpan balik dari tindakan sebelumnya),
pilihan untuyk bertindak atau ticlak bertinclak, penerimaan informasi yang
cliperoleh sebagai suatu proses wifolds. variabel ini menggunakan
instrument yang clikembangakan oleh Desi Mulyani (2008). Variabel ini
cliukur clengan skala likert 5 point mulai clari sangat ticlak setuju (!), ticlak
setuju (2), kurang setuju (3), setuju (4), sampai sangat setuju (5).
Tabel 3.1 Tabcl Opcrasional Variabel
·-Variabel Sub Inclikator Skala
variabcl Pcmzukuran Keahlian Audit Pengalaman 1. Jumlah klien yang (X1) r c!iauc!it (Sumber: Bonner . Lan1anya menjac!i & Lewis (1990), auditor
' Libby & Luft 3. Ketepatan waktu (1993), Libby & clalam penyelesaian Tan (1994) clan audit Skala Libby (1995)). 4. Ketepatan waktu ordinal
cl al am menganalisis suatu kasus
5. Jabatan c!alarn Kantor Akuntan Publik
Pengetalman I. Pengetahuan ten tang fakta
2. Pengetalman ten tang proseclur audit Skala
3. Pengetahuan clan ordinal pencliclikan strata
4. Pengetahuan clari pelatihan clan kursus
Kemampuan 1. Kemampuan
·----p. Kemampuan.-bekerja Sama dengan orang lain
-·····-·····-! Kornpleksitas r · Tug as ( X2)
(sumber: Si ti Jarnilah (2007))
Locus of control Internal (X4) locus (sumber: 77ie control Work locus Of Control Spec/or Eksternal (1988)) locus
control
. Kemampuan beradaptasi dengan perubahan
5. Kemarnpuan belajar secara terus-menerus
!. Tugas yang membingungkan
. Kurangnya pemahaman terhadap tu gas
'. Tidak adanya informasi dibutuhkan
' . Perbeclaan
yang
antara informasi yang tersedia denngan apa yang clibutuhkan I untuk menyelesaikan peke1jaan
5. Kurangnya alat bantu dalam menyelesaikan peke1jaan
1 • Strutur audit
7. Auditor mengetahui kemampuanya dalam menyelesaikan tugas
8. Keterbatasan waktu clalam menyelesaikan tu gas
9. Keyakinan terhadap wewenang
I 0. Keticlakjelasan Peran I. Kemampuan
of melaksanakan pekerjaan
2. Keputusan pimpinan 3. Kedudukan
of"· Keberuntungan dalam melaksanakan peke1jaan
5. Nasib
sk:ala ordinal
Skala ordinal
skala ordinal
') C't
umber: Desi (s Iv Iulyani (2008))
materialitas
Evaluasi bukti yang cliperoleh
Opini auditor
Sumber:Data pnmer yang cholah
2. Resiko kekleliruan clan kecurangan
----~---·
I . Relcvansi dengan tujuan audit
l2. Kompoetensi bukti audit
ska la 3. Kecukupan bukti
audit ordinal
4. Sumber bukti audit
I. Hasil (penclapat ) yang cliberikan oleh auditor dalam laporan keuangan.
''
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakru1 pada aknntru1 publik (Auditor) yang
bekerja di kantor akuntan publik yang terletak di wilayah DKI Jakarta.
Auditor yang dilibatkan meliputi Partner, manajer, supervisor, auditor senior
dru1 auditor junior yang mempunyai pengalaman kerja lebih dari satu tahun.
Pengumpulan data dalrun penelitian irri dilakukan dengan
menggunakan data primer, yaitu sumber data penelitian yang diperoleh
secara langsung dari sumber ahli yang terkait dengan tujuan untuk
mengurangi rendalmya response rate. Penyebaran kuesioner dimulai pada
tanggal 3 juni srunpai 30 Juni 2009 dan pengrunbilru1 kuesioner dilakukan
pada tanggal 1 Juli srunpai dengan tanggal 27 Agustus 2009 yang dilakukan
ke 14 kantor akm1tan publik yang berada di Wilayah DKI Jakru'ta dengan
peta distribusi sebagai berikut:
Tabel 4.1 Nama-nama Kantor Aknntan pnblik
No Nama Kantor Akuntan Publik
I. KAP. Drs. Amir Hadyi
2. KAP. Drs. Chaeroni & Rekan
3. KAP. Jamaludin Iskak, BAP
4. KAP. Jan Ladiman & Rekan
5. KAP. Heliantono & Rekan
6. KAP. Drs. Soewamo,AK
7. KAP. DRS. Iswanul
8. KAP. Drs. Daniel Hassa & Rekan
9. KAP. Jimmy Budhi
10. KAP. Junarto Tjahjadi, BAP
11. KAP. Jojo Sunarjo, Ruchiat & Arifin
12. KAP. Abdul Hamid Cebba,Ak,MBA.
13. KAP. SyarifBasir & Rekan
14. KAP. Salaki-Salaki
Sumber: Data pnmer yang diolah
Kuesioner yang disebarkan berjumlah 70 buah dan jumlah yang
kembali sebanyak 52 buah atau sekitar 74,29 %. Jmnlah kuesioner yang
tidak kembali adalah 18 buah atau 25,71 %. Kuesioner yang dapat diolah
berjumlah 46 buah atu 65,71 %, sedangkan yang tidak dapat diolah karena
kesibukan atau tidak memiliki pengalaman kerja lebih dari satu tahun 6
buah atau 8.58 %. Data sampel mengenai identit~s responden dengan
tingkat pengembalian sebagai berikut:
Tabel 4.2 Data Tingkat Pengembalian Kuesioner
Keterangan Jumlah Presentase (%)
Kuesioner yang dikirim 70 100%
Kuesioner yang tidak kembali 18 25,71%
Kuesioner yang kembali 52 74,29%
Kuesioner yang tidak dapat diolah 6 8,52%
Kuesioner yang dapat diolah 46 65,71%
Sumber: Data pnmer yang dtolah
2. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
ukuran perusahaan besar yang mana ukuran perusahaan ini menjadi
pertimbangan Kantor Akuntan Publik dalam melakukan pemeriksaan
terhadap perusahaan yang akan diaudit. Ukuran perusahaan ini dapat
ditunjukan dengan melihat total aktiva, total penjualan, rata-rata tingakt
penjualan dan rata-rata total aktiva perusahaan. Ukuran perusahaan yang
besar biasanya dapat mengakses pasar modal dan dengan kemudahan
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan memiliki fleksibilitas
dan kemampuan untuk mendapatkan dana atau permodalan, perusahaan-
perusahaan besar cenderung lebih mudah untuk memperoleh pinjan1an dari
pihak ketiga karena kemampuanya mengakses jaminan yang dimiliki
berupa asset bernilai !ebih besar di banding perusahaan kecil.
3. Karakteristik responden
Statistik deskriptif responden memberikan gambaran atau deskripsi
besarnya frekuensi absolut dan presentase jenis kelamin, umur, pendidikan,
lamanya bekerja, posisi jabatan tempat responden bekerja dan rata-rata
jumlab penugasan audit per tabun. Data mengenai deskriptif responden
adalab sebagai berikut:
a. Statistik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
····-----·-·1 Jenis Kelamin
wanita 41% tJl.Jlo pria
59%
Sumber: Data primer yang diolab
Gambar4. l
J Hasil Uji Berdasarkan Jenis Kelamin
Gambar 4.1 di atas menunjukan babwa sekitar 27 orang atau 58,70 %
responden didominasi oleh jenis kelamin pria, dan sisanya sebesar 19
orang atau sekitar 41,3 % berjenis kelamin wanita.
b. Statistik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
··-·-·----·-----·---Pengalaman Bekerja
>4thn
Sumber: Data primer yang diolab
Gambar 4. 2 Hasil Uji Berdasarkan Pengalaman Kerja
Gambar 4.2 di atas menunjukan bahwa pengalaman kerja auditor di
kantor akuntan publik bervariasi yaitu sekitar 20 orang atau 44 %
auditor yang memiliki pengalaman kerja antara 1 sampai 2 tahun, 13
orang atau 28 % auditor yang memiliki pengalaman kerja antara 2
sampai 4 tahun, dan 13 orang atau 28% auditor yang memiliki
pengalaman kerja lebih dari 4 tahun.
c. Statistik Responden Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan
latar belakang pendidika1
S2 S3
9%~ D3 0%
Si 89%
Sumber: Data primer yang diolah
Gambar4.3 Hasil Uji Berdasarkan Latar Belakan1~ Pendidikan
Gambar 4.3 di atas menunjukan bahwa latar belkang pendidikan
auditor di kantor akuntan publik bervariasi yaitu sekitar 41 orang atau
89 % auditor berpendidikan terakhir Strata Satu (S 1 ), sedangkan Strata
dua (S2) sekitar 4 orang atau 9 % dan 2 % atau sekitar 1 orang Strata
Tiga (S3).
d. Statistik Responden Berdasarkan Kedudukan Di Kantor Akuntan Publik
Kedudukan di Kantor Akuntan Publik
1nanajer auditor Supervisor junior 34%
senior 45%
Sumber: Data primer yang diolah
Gambar4. 4 Hasil Uji Berdasarkan Kedudukan di Kantor Akuntan Publik
Gambar 4.4 di atas menunjukan bahwa 2 orang atau 5% memiliki
kedudukan sebagai Partner, 4 orang sebagai Manajer atau 9%, Auditor
Senior sebanyak 21 orang atau 45 % dan Auditor Junior sebanyak 16
orang atau 34%.
e. Statistik Responden Berdasarkan Rata-rata Jumlah Penugasan Audit Per
Tahun.
·······---1 Rata-Rata Jumlah Penugasan I
15%
Sumber: Data primer yang diolah
Gambar 4. 5
I
Hasil Uji Berdasarkan Rata-Rata Jumlah Penugasan Andit
Gambar 4.5 di atas menunjukan babwa Rata-rata Jumlab Penugasan
Audit yang dilakukan auditor adalab dominan lebih dari 5 klien
sebanyak 4 kali atau 48%, sebanyak 3-5 klien adalab 7 kali atau sekitar
15% dan 17 kali penugasan untuk 1-3 klien atau 37%.
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian
I. Hasil Uji Statistik deskriptif
Pengukuran statistik deskriptif variabe:l dilakukan untuk
memeberikan gambaran secara unmm mengenai kisaran teoritis, kisaran
aktual, rata-rata (mean), dan standar deviasi dari masing-masing variabel
penelitian yaitu keablian audit, kompleksitas tugas dan locus of control
terhadap audit judgment yang digambarkan sebagai berikut:
N KEAHLIAN_AUDIT
KOMPLEKSITAS_TUG
LOCUS_ OF _CONTROi
AUDIT _JUDGMENT
Valid N (listwise)
Tabel 4. 3 Hasil Uji Statistik
Descriptive Statistics
Minimum Maximum 46 47 70 46 37 60 46 13 40 46 22 40 46
Sumber: Data primer diolab
Mean Std. Deviation 56,85 4,962 47,09 3,577 28,26 6,316 32,15 2,913
Tabet 4.3 menjelaskan babwa pada variabel keahlian audit minimum
responden sebesar 4 7 dan maksimum sebesar 70, dengan rata-rata total
jawaban 56,85 dan standar deviasi sebesar 4,962. Pada variabel komleksitas
tugas minimum jawaban responden sebesar 37 dan maksimum sebesar 60,
dengan rata-rata total jawaban 47,09 dan standar deviasi sebesar 3,577.
maksimum sebesar 40, dengan rata-rata total jawaban 28,26 dan standar
deviasi sebesar 6,316. V ariabelaudit judgment minimumjawaban responden
sebesar 22 dan maksimum sebesar 40, dengn rata-rata total jawaban 32,15
dan standar deviasi sebesar 2,913.
2. Hasil Uji Kualitas Data
a. Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan
pengukuran dengan menghitung koefisien Cronbach Alpha dari masing-
masing instrumen dalam satu variabel. Instrumen ddikatakan handal
(reliable) jika memberikan nilai Cronbach Alpha> 0.60 (Nunnally, 1967
dalam Ghozali, 2005).
Tabel 4. 4 Hasil Uji Reliabilitas Keahli:m Audit
Reliability Statistics
Cronbach's Cronbach's Alpha Based on Alpha Standardized Items N of Items
,926 ,930 14
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.4 menunjukan nilai cronbach 's alpha atas variabel keahlian
audit sebesar 0,926, sehingga dapat disimpulkan bahwa pemyataan
dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai croanbach 's alpha
lebih besar dari 0,6.
Tabel 4. 5 Hasil Uji Reliabilitas Kompleksitrus Tugas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Alpha Standardized Items N of Items
,899 ,919 12
Sumber: Data pnmer yang diolah
Tabel 4.5 menunjukan nilai cronbach 's alpha atas variabel kea11lian
audit sebesar sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam
kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai croanbach 's alpha lebih
besar dari 0,6.
Tabel 4. 6 Hasil Uji Reliabilitas Locus Of Control
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Alpha Standardized Items N of Items
,835 ,853 13
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.6 menunjukan nilai cronbach 's alpha atas variabel keahlian
audit sebesar 0,835 sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan
dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai croanbach 's alpha
lebih besar dari 0,6.
-·· --· ~--------· '1 PCRPUSTAKAAN UTAMA -,f;I l UIN SYAl-llD JAKARTA _
Tabel 4. 7 Hasil Uji ReliabilitasAudit Judgment
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Alpha Standardized Items N of Items
,877 ,887 8
Sumber: Data pnmer yang d1olah
Tabel 4.7 menunjukan nilai cronbach 's alpha atas variabel keahlian
audit sebesar 0,877 sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan
dalani kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai croanbach 's alpha
lebih besar dari 0,6.
b. Uji V aliditas
Uji Validitas digunakan untuk mmgukur valid atau
tidaknya suatu kuesioner. Dalani penelitian ini pengujian validitas
dilakukan dengan menggunakan Pearson Correlation. Kriteria yang
digunakan valid atau tidak valid adalah jika korelasi antara skor
masing-masing butir pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat
signifikansi dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat
dikatakan valid, dan jika korelasi skor masing-masing butir
pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikansi diatas
0,05 maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.
Tabet 4. 8 Hasil Uji Validitas Variabel Keahlian Audit
Variabel Pearson Sig Keterangan Correlation
Keahlian _ 01 0,691 (**) 0,000 Valid
Keahlian _ 02 0,102 0,500 Tidak valid
Keahlian 03 0,396 (**) 0,006 Valid
Keahlian 04 0,578 (**) 0,000 Valid
Keahlian 05 0,670 (**) 0,000 Valid
Keahlian _ 06 0,698 (**) 0,000 Valid
Keahlian 07 0,749 (**) 0,000 Valid
Keahlian 08 0,707 (**) 0,000 Valid
Keahlian _ 09 0,831 (**) 0,000 Valid
Keahlian 10 0,699 (**) 0,000 Valid
Keahlian 11 0,642 (**) 0,000 Valid
Keahlian 12 0,694 (**) 0,000 Valid
Keahlian _ 13 0,666 (**) 0,000 Valid
Keahlian 14 0,625 (**) 0,000 Valid
Keahlian_l5 0,126 0,404 Tidak Valid
Keahlian 16 0,705 (**) 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah.
Tabel 4.8 menunjukan variabel Keahlian audit mempunyai kriteria valid
untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikasi lebih kecil dari
0,05. Terkecuali dua pertanyaan dari variabel keahlian audit yaitu butir
pertanyaan 2 & 15 yang dinyatakan tidak valid karena memiliki nilai
diikutsertakan dalam pengujian data selanjutnya .. Pengujian dilakukan
kembali berdasarkan butir pe1ianyaan 2 & 15 yang sudah dikeluarkan.
Hasil pengujian berdasarkan pertanyaan yang sudah dikeluarkan dapat
dilihat pada tabel 4.9.
Tabel 4. 9 Hasil Uji Validitas Setelah Keahlian 2 & 15 Dikeluarkan
Variabel Pearson Correlation
Keahlian_Ol 0,762 (**)
Keahlian_02 0,555 (**)
Keahlian_03 0,722 (**)
Keahlian 04 0,781 (**)
Keahlian 05 0,762 (**)
Keahlian 06 0,796 (**)
Keahlian 07 0,779 (**)
Keahlian 08 0,840 (**)
Keahlian _ 09 0,662 (**)
Keahlian_IO 0,753 (**)
Keahlian_ll 0,819 (**)
Keahlian _ 12 0,610 (**)
Keahlian_13 0,557 (**)
Keahlian_l4 0,712 (**)
Sumber: Data pnmer yang d1olah.
Sig
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tabel 4.9 menunjukan variabel keahlian audit mempunyai kriteria valid
untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikasi lebih kecil dari
Tabet 4. 10 Hasil Uji Validitas Variabel Kompleksitas Tugas
Variabel Pearson Sig Keterangan Correlatio11
Komp_Ol 0,601 (**) 0,000 Valid
Komp_02 0,616 (**) 0,000 Valid
Komp_03 0,807 (**) 0,000 Valid
Komp_04 0,807 (**) 0,000 Valid
Komp_05 0,762 (**) 0,000 Valid
Komp_06 0,549 (**) 0,000 Valid
Komp_07 0,670 (**) 0,000 Valid
Komp_08 0,860 (**) 0,000 Valid
Komp_09 0,629 (**) 0,000 Valid
Komp_lO 0,152 0,314 Tidak Valid
Komp_!! 0,810 (**) 0,000 Valid
Komp_l2 0,782 (**) 0,000 Valid
Komp_l3 0,726 (**) 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang d10lah.
Tabet 4.10 menunjukan variabel kompleksitas tugas mempunyai
kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikasi
lebih kecil dari 0,05. Terkecuali satu pertanyaan dari variabel
kompleksitas tugas yaitu butir pertanyaan I 0 yang dinyatakan tidak
valid karena merniliki nilai signifikansi diatas 0,05, sehingga harus
dikeluarkan dan tidak diikutsertakan dalam pengujian data selanjutnya.
Pengujian dilakukan kembali berdasarkan butir pertanyaan I 0 yang
sudah dikeluarkan. Basil pengujian berdasarkan pertanyaan yang sudah
dikeluarkan dapat dilihat pada tabel 4.11.
Tabel 4. 11 Hasil Uji Validitas Setelah Kompleksitas 10 Dikeluarkan
Variabel Pearson Sig Keterangan Correlation
Komp_Ol 0,645 (**) 0,000 Valid
Komp_02 0,660 (**) 0,000 Valid
Komp_03 0,823 (**) 0,000 Valid
Komp_04 0,823 (**) 0,000 Valid
Komp_OS 0,771 (**) 0,000 Valid
Komp_06 0,514 (**) 0,000 Valid
Komp_07 0,678 (**) 0,000 Valid
Komp_08 0,842 (**) 0,000 Valid
Komp_09 0,685 (**) 0,000 Valid
Komp_ll 0,785 (**) 0,000 Valid
Komp_12 0,791 (**) 0,000 Valid
Komp_13 0,683 (**) 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4. 12 Hasil Uji Validitas Variabel Locus Of Control
Variabel Pearson Sig Keterangan Correlation
Loe 01 0,527 (**) 0,000 Valid
Loe 02 0,704 (**) 0,000 Valid
Loe 03 0,655 (**) 0,000 Valid
Loe 04 0,455 (**) 0,001 Valid
Loe 05 0,032 0,833 Tidak Valid
Loe 06 0,659 (**) 0,000 Valid
Loe 07 0,537 (**) 0,000 Valid
Loe 08 0,469 (**) 0,001 Valid
Loe 09 0,591 (**) 0,000 Valid
Loe 10 0,639 (**) 0,000 Valid
Loe 11 0,241 0,107 Tidak Valid
Loe 12 0,552 (**) 0,000 Valid
Loe 13 0,533 (**) 0,000 Valid
Loe 14 0,640 (**) 0,000 Valid
Loe 15 0,644 (**) 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang d1olab.
Tabel 4.12 menunjukan variabel locus of control mempunyai kriteria
valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikasi lebih keeil
dari 0,05. Terkeeuali dua pertanyaan dari variabel locus of control yaitu
butir pertanyaan 5 & 11 yang dinyatakan tidak valid karena memiliki
nilai signifikansi diatas 0,05, sehingga harus dikeluarkan dan tidak
kembali berdasarkan butir pertanyaan 5 & 11 yang sudah dikeluarkan.
Basil pengujian berdasarkan pertanyaan yang sudah dikeluarkan dapat
dilihat pada tabel 4.13.
Tabcl 4. 13 Hasil Uji Validitas Setclah Loc5 & Locll Dikeluarkan
Variabcl Pearson Sig Ketcrangan Correlation
Loe 01 0,567 (**) 0,000 Valid
Loe 02 0,703 (**) 0,000 Valid
Loe 03 0,630 (**) 0,000 Valid
Loe 04 0,461 (**) 0,000 Valid
Loe 05 0,695 (**) 0,000 Valid
Loe 06 0,553 (**) 0,000 Valid
Loe 07 0,486 (**) 0,000 Valid
Loe_08 0,579 (**) 0,000 Valid
Loe 09 0,660 (**) 0,000 Valid
Loe_lO 0,600 (**) 0,000 Valid
Loe 11 0,552 (**) 0,000 Valid
Loe 12 0,663 (**) 0,000 Valid
Loe 13 0,632 (**) 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah.
Tabel 4.13 menunjukan variabel locus of control rnempunyai kriteria
valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikasi lebih kecil
dari 0,05.
Tabel 4.14 Hasil Uji Validitas Variabe!Audit Judgment
Variabel .Pearson Sig Keterangan Correlation
Judg_Ol 0,637 (**) 0,000 Valid
Judg_02 0,673 (**) 0,000 Valid
Judg_03 0,886 (**) 0,000 Valid
Judg_04 0,666 (**) 0,000 Valid
Judg_05 0,915 (**) 0,000 Valid
Judg_06 0,693 (**) 0,000 Valid
Judg_07 0,701 (**) 0,000 Valid
Judg_08 0,795 (**) 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolab.
Tabel 4.14 menunjukan variabel audit judgment mempunyai kriteria
valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikasi lebih kecil
dari 0,05.
3. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Multikolonieritas
Pengujian multikolonieritas dilakukan untuk menguji apakab
pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
independen. Untuk mendeteksi adanya problem multiko, maka dapat
dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance iriflation Factor
(VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen.
Tabel 4.15 Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficiertls
nstandardizec andardizE Coefficien1s oefficient linearit Sta ti st
Mod• B td. Err Beta t Sia. oleranc VIF 1 (Constant) -,084 4,160 -,020 ,984
KEAHLIAN_AL ,210 ,070 ,357 2,985 ,005 ,680 1,471 KOMPLEKSITI ,371 ,097 ,456 3,834 ,000 ,687 1,455 LOCUS_OF_C ,100 ,046 ,218 2,193 ,O:l4 ,987 1,013
aoependent Variable: AUDIT _JUDGMENT
Sumber: Data primer yang diolah.
Pada tabel 4.15 menunjukan bahwa masing-masing variabel
mempunyai nilai tolerance mendekati angka 1 dan nilai variance
inflation factor (VIF) disekitas angka 1. Dimana keahlian audit,
kompleksitas tugas dan locus of control mempunyai nilai tolerance
0,680, 0,687, 0,987 dan mempunyai nilai VIF 1,471, 1,455, 1,013.
Dengan demikian, dapat simpulkan bahwa persarnaan regresi tidak
terdapat problem multiko.
b. Hasil Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilaknkan untuk menguji apakah dalarn sebuah
model regresi, variabel dependen dan variabel independen atan
keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang
baik adalah berdistribusi data normal atau mendekati normal. Berikut
adalah hasil pengujian normalitas dengan menggunakan analisis grafik:
Histogrunl
Dependent Variablo: AUDIT_JUDGl\llENT
·3·2·10123
Rogresslon Standardi:cod Rosldual
Sumber: Data primer yang diolah.
Gambar4.6
••
Hasil Uji Normalitas Grafik Histogram
Normal P~P Plot of Regreuslon Standardl:z:t'd R.esldual
Dependent Variable: AUOIT_JUOGMEN"lr
,, 0
o.o-¥1'~-~----~--~--~------'
'' 0.2 (U O.G 0.11 ' ' Obsorvod Cum Prob
Sumber: Data primer yang diolah.
Gambar4.7 Hasil Uji Normalitas Normal P-Plot of regression Stand
Gambar 4.6 dan 4. 7 diatas tampak bahwa residual berdistribusi secara
normal dan berbentuk simetris tidak menceng ke kanan atau ke kiri.
Pada grafik normal probility plots titik-titik menyebar berhimpit
disekitar diagonal dan hal ini menunjukan bahwa residual berdistribusi
secara normal.
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskesdastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians residual dari satu
pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual dari suatu
pengamatan ke
homoskedastisitas.
.,_
pengamatan lain tetap,
Scatterplot
Dependent Variable: AUOIT_JUDC::iMENT
0
0
0
0 0
0 0
0 0
0
-2 _, o 1 r a Regression Standardizod Predlctod Value
Sumber: Data primer yang cliolah.
Gambar4.8 Hail Uji Heteroskedastisitas
maka disebut
0
•
Dari Gambar 4.8 diatas terlihat bahwa titik menyebar secara cak serta
tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini
dapat disinpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model
regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi
audit judgment berdasarkan masukan atas variabel keahlian audit,
kompleksitas tugas dan locus of control.
4. Hasil uji Hipotesis
Pengujian dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
hubungan pengaruh antara variabel independen (variabel bebas) terhadap
variabel dependen (terikat). V ariabel bebas (independen) dalam penelitian
ini meliputi keahlian audit (X1), kompleksitas tugas (X2) dan locus of
control (X3). Sedangkan variabel dependen (terikat dalam penelitian ini
adalah audit judgment (Y).
a. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi dilakukan untuk melihat seberapa jauh
variabel independent keahlian audit (X1), kompleksitas tugas (X2 ) dan
locus of control (X3) dapat dijelaskan oleh variabel dependen audit
judgment (Y).
Tabel 4.16 Hasil Uji Koefisien determinasi
Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate
1 ,769(a) ,592 ,563 1,926
a Predictors: {Constantl. LOCUS. KOMP! FKSITAS Tl l(>A<: 1<1=M-u 1H1 Al 1n1T
Tabel 4.16 menunjukkan bahwa nilai koefisien R Square adalah
sebesar 0, 769 atau 76,9 %. ha! ini berarti bahwa hubungan atau
korelasi antara audit judgment dengan keahlian audit, kompleksitas
tugas dan locus of control adalah kuat karena R diatas 0.5. Nilai
adjusted R Square sebesar 0,563 atau 56,3 % ini menunjukan bahwa
variabel audit judgment yang dapat dijelaskan oleh variabel keahlian
audit, kompleksitas tugas dan locus of control adalah 56,3% sedangkan
sisanya 43,7% (1-56,3%) dijelaskan oleh faktor·.faktor lain diluar dari
penelitian ini seperti gender (Zulaikha, 2006), tekanan ketaatan (Siti
Jamilah,2008) dan kode etik (Gary Pflugrath dkk, 2007).
b. Hasil Uji Statistik t
Tabel 4.17 Hasil Uji Statistik t
Unstandardized Model Coefficients
B Std. Error 1 (Constant) -,084 4,160
KEAHLIAN ,210 ,070 AUDIT
KMPLKST ,371 ,097 TGS LOCUS ,100 ,046
OF a Dependent Vanable: AUDIT _JUDGMENT Sumber: Data primer yang diolah.
Standardize d
Coefficients Beta
,357
,456
,218
t
-,020
2,985
3,834
2,193
I Sia.
,984
,005
,000
,034
Tabel 4.17 merupakan hasil dari pengujian variabel independent yaitu
keahlian audit, kompleksitas tugas dan locus of control terhadap
variabel dependen yaitu audit judgment secara individual dengan hasil:
Hipotesis 1: Pengaruh keahlian audit terhadap audit judgment
Hasil uji hipotesis I dapat dilihat pada tabel 4.17, variabel keahlian
audit pengujian variabel keahlian audit mempunyai angka signifikansi
sebesar 0,005 karena nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 maka Hai di
terima. Sehingga dapat dikatakan bahwa keahlian audit berpengaruh
secara signifikan terhadap audit judgment.
Hipotesis 2: Pengaruh kompleksitas tugas terhadap audit judgment
Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.17, variabel kompleksitas
tugas mempunyai angka signifikansi sebesar 0,000 karena nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,005 maka Hai di terima. Sehingga dapat
dikatakan bahwa kompleksitas tugs berpengarnh secara signifikan
terhadap audit judgment.
Hipotesis 3: Pengaruh locus of control terhadap audit judgment
Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.17, variabel locus of
control mempw1yai angka signifikansi sebesar 0,034 karena nilai
signifiknsi lebih kecil dari 0,05 maka H,3 diterima. Sehingga dapat
dikatakan bahwa locus of control berpengaruh terhadap audit judgment.
c. Hasil Uji Statistik F
Hasil uji statistik F dapat dilihat pada tabel 4.18, jika nilai probabilitas
lebih kecil dari 0,005 maka Ha diterima dan menolak Ho, sedangkan
jika nilai probabilitasnya lebig besar dari 0,005 maka Ho diterima dan
menolak H1.
Model
1 Regression
Residual
Total
Tabel 4.18 Basil Uji .F
ANOVA(b)
Sum of Squares df
226,085 3
155,850 42
381,935 45
a Predictors: (Constant), loc, komp !gs, ka
b Dependent Variable: audit judgment
Sumber: Data primer yang diolah.
Mean Square F Sig.
75,362 20,309 ,OOO(a)
3,711
-
Hipotesis 4: Pengaruh keahlian audit, kompleksitas tugas dan
locus of co11trol terhadap audit judgment
Hasil uji hipotesis 4 dapat dilihat pada tabel 4.18, nilai F diperoleh
sebesar 20,309 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat
signifiknsi lebih kecil dari 0,05 maka Ha4 dapat diterima, ssehingga
dapat diktakan bahwa keahlian audit, kompleksitas tugas dan locus of
control berpengaruh secara simu!tan dan signifikn terhadap audit
judgment.
C. Pembahasan
1. Pengaruh keahlian audit terhadap audit judgment
Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa keahlian audit berpengaruh
secara signifikan terhadap audit judgment. Dengan demikian semakin
tinggi keahlian yang dimiliki oleh seorang auditor maka audit judgment
tinggi terhadap suatu laporan keuangan dan tehnik-tehnik dalam
mengaudit yang cukup baik, maka auditor akan lebih baik lagi dalam
membuat pertimbangan audit suatu laporan keuangan yang akan
diauditnya. Sehingga mereka dapat bertindak lebih independen ketika
melaksanakan penugasan audit. Hasil penelitian ini konsisten dengan
penelitian Biggs et al (1987), Biggs dan Mock (1983), Bouwman (1984),
Choo dan Ashton (1991).
2. Pengaruh kompleksitas tugas terhadap audit judgment
Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa kompleksitas tugas
berpengaruh secara signifikan terhadap audit judgment. Hal ini
dikarenakan kompleksitas tugas bersifat penting karena kecendrungan
bahwa tugas melakukan audit adalah tugas yang banyk menghadapi
persoalan kompleks. Dengan demikian semakin tinggi kompleksitas tugas
yang dihadapi seorang auditor maka judgment yang dihasilkan akan
berbeda dengan kompleksitas tugas yang rendah. karena seorang auditor
yang memiliki kompleksitas tinggi akan cenderung merasa kesulitan dan
bingung terhadap tugas yang dihadapinya. Hasil penelitian ini tidak tidak
konsisten dengan penelitian yang dilakukan dengan penelitian Siti
Jamilah, dkk (2007) yang mengatakan bahwa kompleksitas tugas tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap audit judgment. Tetapi penelitian
ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Chung dan Monru
(200 I) dan Stuart (200 I).
3. Pengaruh locus of control terhadap audit judgment
Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa Locus of control
berpengaruh secara signifikan terhadap audit judgment. Locus of control
terbagi menjadi dua yaitu internal locus of control dan eksternal locus of
control. Hasil dari penelitian ini dengan demikian, semakin internal locus
of control yang dimiliki oleh seorang auditor maka kemampuan dia
dalam membuatjudgment akan semakin baik karena dia dapat mengontrol
dirinya dan dapat lebih bertanggung jawab serta lebih berani dan tidak
mudah cemas dalam membuat audit judgment sehingga kecil
kemungkinan untuk melakukan kesalahan dan mendapat tekanan dari
lingkungan sekitamya, sedangkan auditor yang rnemiliki eksternal locus
of control maka judgment yang dibuat akan semakin tidak akurat karena
kernampuan dia dalam mengontrol dirinya akan semakin rendah dan
mempunyai sifat yang mudah terpengaruh terhadap lingkungan social,
frustasi, dan cemas. Hasil penelitian ini konsisten dengan yang dilakukan
oleh Thio Anastasia Petronila dan Mukhlasin (2005) dan Trevio ( 1986).
4. Pengaruh keahlian audit, kompleksitas tugas dan locus of control terhadap
audit judgment
Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa keahlian audit,
kompleksitas tugas dan locus of control berpengaruh secara simultan
terhadap audit judgment. Dengan demikian semakin tinggi keahlian audit
yang dimiliki oleh seorang auditor maka ak.an semakin tinggi
kompleksitas tugas yang akan dihadapi seorang auditor dalam sebuah
sehingga audit judgment nya akan semakin baik karena auditor akan
memiliki sifat mandiri, tekun dan kuat terhadap pengaruh sosial sehingga
auditor tidak akan terpengaruh dalam membuat audit judgment untuk
klienya. Sedangkan semakin rendah keahlian yang dimiliki oleh seorang
auditor maka akan semakin rendah kompleksitas yang akan dihadapi
sehingga akan membuat locus of control semakin ekstemal sehingga audit
judgment nya akan semakin tidak akurat karena auditor akan dengan
mudah terpengaruh terhadap pengaruh sosial & merasa bahwa terdapat
kontrol diluar dirinya yang mendukung hasil pek1erjaan yang dilakukan
sehingga auditor akan membuat audit judgment tidak berdasarkan
informasi yang didapat. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang
dilakukan oleh Choo dan Ashton (1991), Chung dan Monru (2001), Thio
Anastasia Petronila dan Mukhlasin (2005) dan Trevio (1986).
A. Kesimpulan
BABV
PENUTUP
Penelitian ini bertujuan untulc mengtahui pengarub keahlian audit,
kompleksitas tugas dan locus of control terhadap audit judgment. Dari
hasil pengujian yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan,
diantaranya:
1. Pengarub keahlian audit terhadap audit judgment menunjukan hasil
yang signifikan dengan tingkat siguifikansi sebesar 0,005. Hasil
penelitian ini konsisten dengan penelitin yang dilakukan oleh Biggs et
al (1987), Biggs dan Mock (1983), Bouwman (1984), Choo dan
Ashton (1991 ).
2. Pengarub Kornpleksitas Tugas terbadap audit judgment menunjukan
basil yang signifikan dengan tingkat siguifikansi sebesar 0,000. Hasil
penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh oleh
Chung dan Monru (2001) dan Stuart (2001) . tetapi tidak konsisten
dengan penelitian yang dilakukan oleh Siti Jarnilah, dkk (2007) yang
rnengatakan bahwa kornpleksitas tugas tidak berpengarub secara
signifikan terhadap audit judgment.
3. Pengarub Locus Of Control terhadap audit judgment menunjukan basil
yang signifikan dengan tingkat siguifikansi sebesar 0,034.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukar1 oleh
oleh Thio Anastasia Petronila dan Mukhlasin (2005) dan Trevio (1986)
dalam Kurnia (2001 ).
B. Implikasi
1. Keahlian atau kompetensi merupakan aspek-aspek yang terdapat dalam
diri seseorang pekerja, aspek tersebut terdiri dari pengetahuan,
keterampilan, sikap, motivasi, keahlian juga termasuk pengalaman.
Dengan kompetensi yang tinggi seseorang akan menghasilkanjudgmenl
yang baik, auditor yang selalu mengoptimalkam kompetensinya dalam
setiap penugasanya akan mencenninkan kualitas sebagai seorang
auditor yang baik, yang nantinya akan mempengaruhijudgmenl yang di
ambit pula.
2. Kompleksitas tngas dengan audit judgment memiliki hubungan yang
positif. Hal ini te1jadi karena kurangnya kemampuan dan akses
informasi dalam menghadapi situasi yang kompleks, yang tidak
terstruktur dan membingungkan, sehingga terkadang auditor cenderung
mengambil jalan pintas dalam membuat suatu keputusan. Hal ini dapat
diperbaiki dengan jangan tergantung pada banyalmya informasi karena
informasi yang berlebihan akan menirnbulkan pertimbangan baru,
seorang auditor harus mengetahui dengan jelas tugas apa yang harus
dikerjakan dan diperlukan tingkat kesabaran serta ketekunan yang
tinggi.
3. Locus of control dengan audit judgment memiliki hubungan yang
positif. Hal ini terjadi karena setiap auditor memiliki perilaku individu
yang mernpakan refleksi dari sisi personalitasnya yang terjadi saat itu
akan mendorong seseorang untuk membuat suatu keputusan dari
pendapat tersebut. Auditor yang memiliki Jokus internal akan lebih
bertanggung jawab terhadap apa yang akan dilakukan serta memiliki
sifat yang mandiri dan tekun, sedangkan auditor yang memiliki
eksternal lokus memiliki sifat yang mudah tertekan dan terpengaruh
terhadap pengaruh lingkunngan sekitarnya. Sehingga faktor-faktor
tersebut dapat mempengaruhi judgment yang diambil oleh auditor
nantinya.
C. Saran
Penelitian ini dimasa yang akan mendatang dapat memberi manfaat
yang baik pagi penggunanya, sehingga berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan saran yang dapat diberikan, antara lain:
I. Untuk penelitian selanjutnya hendaknya mencakup populasi yang lebih
luas lagi. Sehingga hasilnya dapat digeneralisasi untuk auditor
diseluruh indonesia.
2. Untuk penelitian selanjutnya hendaknya menarnbahkan variabel
personal lainya yang dapat mempengaruhi seorang auditor dalam audit
judgmentnya.
r·-----------~ I PERPUSTAKAAN UTAMA ~ SYAHIO JAKARTA
DAFTAR PUSTAKA -
Abdul, Hamid. "Buku panduan penulisan skripsi ". Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta. Jtmi 2007.
Desi, Mulyani "pengaruh kompetensi, tekanan ketaatan dan kompleksitas tugas terhadap audit judgment "Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2008.
Hogarth, R.M."judgment and choice: the psychologi of decesion.John willey and sons.1944.
IAI."Standar Akuntansi Keuangan".PT Salemba Empat.Jakarta.2007.
Jusup, AI. I-1."Auditing".Sekolah Ilmu Ekonomi.Yogyakarta.2001.
Kimberly, Moreno dan sudip, Bhattacharjee."The Impact of Preassure from potential Client Business Opportunities on the Judgments of Auditors across Professional Ranks". Auditing: A journal of practise & theory. 22 (1):13-28, 2003.
Kurnia, "Pengaruh desain organisasional dan locus of control terhadap perilaku manipulative dalam penetapan harga transfer ".Journal Akuntansi dan Auditing Indonesia Vol. 6 No. 1.2002.
Malone, K. And Roberts, R.W."factors associated with the incidence of reduced audit quality behaviours.Auditing: A journal of practice & theory.15 (2): 49-63 .1996.
Nur Indriantoro, Bambang supomo . "metodologi penelitian bisnis untuk akntansi dan manqjemen".Edisi pertama, BPFE Yogyakarta.2002.
Nurim, Yavida,"pengaruh karakteristik pembuat judgment dalam prediksi failure perusahaan".Jurnal akuntansi dan manqjemen.XVII (1): 1-10. 2006.
Media Akuntansi Edisi 49/Tahun XII/September dan Standar Profesional akuntansi Publik.2005.
Libby R."the role of knowledge and memory in audit judgment. judgment and decision making research in accounting and auditing". Edited by R. Ashton and A. Ashton new York. Carnridge University Press.1955.
Renata, Zoraifi."Pengaruh locus of control, tingkat pendidikan, pengalaman kerja,dan pertimbangan etis terhadap perilaku auditor dalam situasi konf/ik audit". Journal akuntansi dan bisnis.5 (1): 12··26, 2005.
Rikawati, "pengaruh audit fee, kesadaran etis, dan locus of control terhadap perilaku auditor eksternal. Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial. Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta. 2009.
Rike, Dewi asih, "Pengaruh lnteraksi Locus Of Control Auditor dan Struktur Audit Terhadap Kinerja Auditor (Studi Pada KAP di Kota Surabaya dan Malang) ".journal ilmiah bidang management dan akuntansi. Vol.3 No.2. September 2006.
Rusell Haines dan Lori N.K Leonard "individual characteristics and ethical decision making in a IT confect". Industrial management dab data system. Vol. 107. No.I (5-20).2007.
Sekar, Mayangsari."Pengaruh keahlian audit dan independensi terhadap pendapat audit: sebuah kuasieksperimen"Jurnal Rise! Akuntansi Indonesia.6 (I): 1-22, 2003.
Siti, Jamila. Zaenal, Fanani dan Grahita, Chandrarin."Pengaruh gender, tekanan ketaatan, dan kompleksitas tugas terhadap audit judgment". Simposium Nasional Alnmtansi X, Makasar, 2007.
William C, Boynton dan Raymond N Johnson."Assurance service and the integrity of financial reporting"modern auditing.eight edition.
Yudhi Herliansyah dan Melfido Ilyas "pengaruh pengalaman auditor terhadap penggunaan bukti tidak relevan dalam auditor judgment".Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang.2006.
Zulaikha, "pengaruh interaksi gender, kompleksitas tugas dan pengalaman auditor terhadap audit judgment". Simposium nasional Akuntansi 9 padang.2006.
Zurinal, Z dan Sayuti, W."Ilmu Pendidikan:Pengantar dan dasar-dasar pelaksanaan pendidikan".Lembaga Penelitian Ull\T.Jakarta.2006.
Perihal Lampiran
: Pemohonan Pengisian I<uesioner Penelitian : I<uesioner Penelitian
I<epada Yth, Bapak/lbu Responden Di Tempat
Dengan Honna t,
Jakarta, Juni 2009
Saya adalah mahasiswa Program Strata Satu (51), Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Jurusan Akuntansi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang saat ini tengah mengadakan penelitian dalam rangka menyusun tugas akhir berupa skripsi.
N ama : Reny Retnowati NIM : 105082002770
Dalam penyusunan skripsi ini, besar harapan saya kepada Bapak/Ibu untuk berkenan meluangkan waktunya sejenak guna mengisi kuesioner yang dilampirkan bersama surat ini. Sebelumnya saya juga mohon maaf telah mengganggu waktu bekerja Bapak/lbu.
Pertanyaan-pertanyaan dibawah ini merupakan suatu survey yang dilakukan untuk rnengukur "Pengaruh Keahlian Audit, Kompleksitas Tugas, dan Locus of control Terhadap Audit Judgment Pada KAP yang ada di Jakarta". Data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian. Peneliti menjamin sepenuhnya kerahasiaan identitas seluruh jawaban Bapak/Ibu sesuai dengan etika penelitian.
• Mohon diisi dengan lengkap dan sebenar-benarnya. Apabila ada salah satu nomor yang tidak diisi maka kuesioner dianggap tidak berlaku dan tidak dapat digunakan.
• Apapun jawaban Bapak/Ibu tidak ada yang salah ataupun benar dan tidak akan berpengaruh terhadap penilaian ke1ja Bapak/Ibu di tempat Bapak/lbu bekerja.
Peneliti mohon maaf apabila ada yang tidak berkenan dengan hadirnya kuesioner ini. Atas kesediaan dan perhatian serta kerjasamanya, peneliti ucapkan terima kasih.
Hormat Saya, Peneliti
Judul Skripsi
PENGARUH KEAHLIAN AUDIT, KOMPLEKSIT AS TUGAS
DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP AUDIT JUDGMENT
PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DIJAKART A
Oleh:
Reny Retnowati
Anda Diminta untuk memberikan pendapat terhadap pernyataan dibawah ini
KUESIONER KEAHLIAN AUDIT -------·
PERNYATAAN JAWABAN
A. PENGALAMAN STS T" ·' N s
Pengalaman auditor mempengaruhi pertimbangan
profesionalnya dalam mengevaluasi kewajaran
penyajian laporan keuangan. ..
2. Seorang auditor disebut berpengalaman apabila
memiliki masa ke1ja lebih dari 4 tahun.
" Auditor yang telah mengaudit lebih banyak klien,
mempunyai nudit judgment yang lebih baik.
;. Level jabatan dan tanggung jawab yang berbeda
mempengaruhi nudit judgment.
). Wakh1 penyelesaian audit (audit delay)
mempengaruhi nudit judgment auditor.
o. Pengalaman penugasan audit mempengaruhi
ketepatan dalam menganalisis suatu kasus.
B. PEN GET AHUAN
Pemahaman mengenai prosedur, standar dan
peraluran-peraturan sangat diperlukan agar sukses
beke1ja di KAP.
J. Pendidikan Akademis yang telah auditor jalani
mempegaruhi audit judgment nya. ~-i. TJni11k mPmPn11hl 1'1P1·c;;v;ir;it;in c;;ph::tcr::i.i o::Pn1·:::anrr
SS
--
--
teknis yang khusus.
k Seorang auditor harus membaca buku - buku
mengenai profesinya sebagai auditor.
Auditor ahli, mampu dan mengerti tentang
penerapan prinsip-prinsip akuntansi.
c. KETERAMPILAN (KEMAMPUAN)
n. Auditor yang kompeten akan dengan mudah
beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis
klien nya.
? Kemampuan berkomunikasi dengan pihak lain
mempengaruhi nudit judgment.
~- Seorang auditor harus dapat beke1ja sarna dalam
sebuah liln.
4. Kemarnpuan dalarn penggunaan kornputer sangat
diperlukan oleh seorang auditor. .
5. Seorang auditor harus rnarnpu mernbuat judgment
dengan baik untuk klien nya.
KUESIONER KOMPLEKSIT AS TU GAS
PERNYATAAN JAWABAN
A. TINGKAT KESULITAN TUGAS STS TS N s SS
I. Saya merasa alasan dari setiap tugas yang
diketjakan sangatlah tidak jelas.
2. Sangatlah tidak jelas bagi saya, cara mengerjakan
setiap jenis tugas yang harus saya lakukan selama
irri.
3. Sa ya mengetahui dengan jelas bahwa
semua tugas yang diberikan kepada saya dapat
diselesaikan.
t Saya mengetahui tanggung jawab saya dalam
setian nf>n11P"tls:::in ?111rllt
....
.•L'~ I lakukan sangat jelas ses11ai denga11 aluran ya11g acia.
~galarnan penugas~1~-;;~;,i;;;.;~empengaruhi ketepatan dalarn 1ne11ganalisis suatu kasus. ~·· ... -·---- ·--
D. STRUKTUR TUGAS ..
Saya mengetahui dengan jelas apa yang diharapkan
perusahaan dari saya. ... ·- ---- ---~
c. Deskripsi jabatan menunjukan apa yang hams
dikerjakan dalam setiap penugasan audit.
" Saya sering rnerasa bahwa saya mengerjakan
sejumlah tugas yang tidak penting dan tidal< terkait
dengan tugas saya sehari-hari. ..
±. Sa ya diberi waktu sediki t dari a tasan untuk
menge1jakan apa yang diharapkan dari pekerjaan
saya. ..
), Supervisi dan review (berupa koreksi) dari atasan
sangat rnembantu kejelasan mengenai tugas saya. ·--f---~--
6. Saya merasa yakin tentang wewenang yang saya
miliki. ·-7 Alat Bantu dalam menyelesaikan tugas sangat
mempengaruhi kinerja saya.
KUESIONER LOCUS OF CONTROL ..
PERNYATAAN JAWABAN
STS TS N s SS ..
Penugasan audit adalah sesuatu yang saya lakukan
sebagai penunjang profesi saya. -~ --C---·--
) . Pada setiap penugasan, anggota tim biasa
menyelesaikan tugas apapun yang ingin
diselesaikan. ...
··~-.. .. ·-
3. Jika saya rnengingi:nkan suatu penugasan, maka
saya akan mendapatkan tugas tersebut.
akan melakukan sesuatu terhadap keputusan
l tersebut.
). Memperoleh penugasan yang saya inginkan
merupakan suatu keberuntungan.
}. Menghasilkan banyak uang merupakan suatu
nasib baik. . --~-,
Saya akan mampu melaksanakan penugasan
dengan baik jika mau berusaha.
3. Untuk rnernperoleh penugasan yang benar-benar
I baik, saya membutuhkan koneksi yang mempunyai
kedudukan tinggi I
q. Promosi selalu merupakan nasib baik
0. Jika membutuhkan suatu penugasan yang benar-
benar baik, koneksi lebih penling dari pada
keahlian.
,1. Promosi akan diberikan apabila saya melaksanakan
penugasan dengan baik dan berhasil. I -
,2. Untuk menghasilkan banyak uang, saya hams I
mengenal orang yang mempunyai pengaruh.
,3. Orang yang melaksanakan penugasan dengan baik
akan memperoleh penghargaan berupa promosi
jabatan.
4. Kebanyakan anggota tim sangat mempunyai
pengaruh terhadap pimpinan lebih dari pada yang
mereka sangka.
5. Perbedaan utama antara orang yang menghasilkan '
banyak uang dengan orang yang rnenghasilkan
sedikit uang adalah keberunlungan.
KUESIONERAUDIT JUDGMENT ~·
PERNYATAAN JAWABAN .
STS TS N s SS
Pemahaman terhadap system pengendalian internal
klien mempengaruhi efektivitas dan efisiensi audit.
~ Ukuran entitas, pengalaman da pengetahuan
auditor mengenai bisnis entitas mempengaruhi
penentuan sh"ategi audit.
3. Pertimbangan mengenai materialitas membutuhkan
keterampilan dan keahlian yang dimiliki auditor.
f±. Penenluan prosedur audit dipengaruhi oleh waktu,
jumlah salah saji material dan resiko audit.
15. Kompetensi auditor mempengaruhi
pertimbanganya dalam menentukan bukti yang ' I
relevan.
b. Strnktur audit yang kurang baik menghambat
pelaksanaan prosedur audit.
'7 Auditor yang berada dibawah instruksi yang tidak I
tepat dan atasan akan meningkatkan resiko audit.
8. Kurangnya informasi mengenai suatu tugas akan
berdampak buruk terhadap hasil kerja auditor.
-:;- - - _- -_,
'JiE~a:MA i(:A\'~tl;'.I. > . ·•···~~
a7ka!lka9 kaJOkatJ ka12 kal3•kal4 44444444 44444444 44444444 22344444 44444444 44454554 44444444
5 5 5 5 5 44444444 23444443 44454554 44444444 44444444 44444444 44454554 44444444 444444 345345
4 5 4 4 5 45444544 45554555 44444444 44444444
555555 44444444 44444444 44444444 44444444 44444444 44444444 44444444 4444444 3444444 5555555 4554444 4444554 4444454 5555555 433443
4 3 4 4 4 3 4444444 4444444 4444444 5444544 4444444 4444444
ttl b.""tl 56 4 56 4 56 4 48 4 54 4 59 4 56 4 70 5 56 4 47 4 59 4 56 4 56 4 56 59 56 55 3 53 4 54 4 58 3 61 56 4 56 4 70 4 56 4 56 4 56 4 56 4 56 4 56 4 56 4 55 4 52 3 69 3 61 4 58 4 57 4 69 51 51 56 56 56 4 60 4 56 4 56 4
ktl kt3 ld:4 1ktS 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4
DAITAR JAWABAN RES PON DEN
kt6 kt7 kiS kt9 kt10 kttt 44444 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 •l 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 5 4 4 2 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
ktl:Z ttl 1~1 4 48 1 4 48 l 4 44 3 3 42 4 45 4 48 2 4 48 2 5 60 4 4 48 4 4 40 4 4 48 2 4 48 3 4 48 4
4 48 1 4 48 4 48 2 3 37 2 4 47 2 4 47 4 46 4 46 4 48 4 46 5 57 2
48 4 48 2 4 48 l 4 48 2 4 48 4 4 48 2 4 48 2 4 46 2 4 43 2 4 43 2 5 51 2 4 48 4 4 48 2 5 45 3 4 42 2 4 "4 4
4 46 2 49 2
4 48 4 4 48 2 4 48 3 4 48
loc2 locl 1 1 1 1 2 2 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2
3
1 2 2
2
2 2 2
4
'
2 2
2 ' 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2
2
2 2 2 2 2 1 3 2 3 2 2 2 3 2 2
2 2 2 4
foc4 loc5Juc61oc71oc81oc91m:101ocll lec121ocJ;! tU 111111111113
ml• 28,2E
13 2S,2E 34 2S,2E 13 28,2€ 13 28,2€ 31 28,2E 30 28,2E 31 28,2€ 31 28,2€ 34 28,2€ 25 28,2E 31 28,2E 35 28,2E 22 28,2E 24 28,2E 27 28,2E 31 28,:lE 31 28,2€ 31 28,2E 21 28,2E 31 28,2€ 31 28,2E 31 28,2E 31 28,2E 32 28,2€ 26 28,2E 20 28,ZE 28 28,2£ 30 28,2E 28 28,2E 28 28,2€ 23 28,Zf 28 28,2€ 28 28,2€ 27 28,2E 31 28,2€ 23 28,2€ 31 28,2E 32 28,ZE 31
l l 1 l 421453
4 2
2 3
4 2
2
2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 3 3 3 2 5 3 3 2 2 4
2 2 2 2 4 1 2 4
2 2 2 2
1 3
2 2 2 2 1 2 1 2
4
2 3 3 2 5
2 2 2
4
2
2 2
3 1 2 2 1
1 2
2 2 2
3 2
1 2
2
1 2
1 2 2
2
1 2
4 2
4
1 1 3 4 4 4 2
4 4
4
4 2 4
4 2
4 4
4
' 2 3 4 2
2 2 3
4 2
2 2 1 2 1 4 2
4
1 1 2
2 2
' 2
2 3
2 1 2
2 2 2 2 2
2
2 2 2 4 2 2
1 1 3 3 4 4 2 4
'
4 4 4
' 4 4 4 4 4
2 2 2 4 2 2
2
3 4 2 2 4 2 2 3 4 3 3
2 1 1
2
2 2 2 2 2 2 1
2 2 2 2
1 2 1 2 2 2 2
2
2 3 1
4 1 1
4
2
3
3 1
3 3 3 2
2 2 2 2 3 2 2
2 2 4 3 2 3 5 2 2 2 4
36 28,Zf 28,2E
32 28,2€ 40 28,2€ 31 28,2E 30 28,2€ 40 28,2E
l/o I
' I I
• • • • • I
• •
• •
• I I
• I
• • • • • • • • '
ojJ aj:Z aj3 iij4 ajS aj6 aj7 aj8 UI 4444444432 4444444432 4444444432 3334223222 4444443431 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4
4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4
4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4
5 • 4 ll 5 • 4 ll 5 • 5 • 4 ll 4 ll 5 33 4 ll 5 •
4 ll 4 4 4 4 4
4 4 4 4 5 4 4 4
4 5 4 4 4
4 4 32 4 4 32 2 4 30
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
32 ll
4 32 5 • 4 • 4 ll 4 ll 4 ll 4 ll 4 32 4 32 4 n 3 M
4 4 4 4 4 4 4 33 5554544435 4444444432 4444445534 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4434343328 4 4 ' 4 3 " 4444444432 4444444432 4444444533 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5
4 4 4
33 33 35
l Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
ka01 ka02
1 -,295(')
,046
46 46
-,295(* 1
)
,046
46 46
,377(' -,037 *)
,010 ,810
46 46
,486(* -
Hasil Uji Validitas Sebelum Variabel Keahlian 2 & 15 keluarkan Correlations
I kao3 I ka04 I ka05 I ka06 ka07 I ka08 ka09 ka10 I ka11
,377(' I ,486( .. ) I ,472('; ,612(" ,450(" ,389(" I , 701 (* ,518(' I .652('
*) i ") ') . *) *) *) ")
,010 ,001 ,001 ,000 ,002 ,008 ,000 ,000 ,000
46 46 46 46 46 46' 46 46 46
- --,037 -,385(**) -,281 ,297(* -, 196 -,258 -,110 -,028 ,329(*
) )
,810 ,008 ,058 ,045 ,193 ,084 ,467 ,854 ,025
46 46 46 46 46 46 46 46 46
1 ,410("*) ,391(** ,296(* ,297(' ,317('
,146 ,174 ,150 ) ) ) )
,005 ,007 ,046 ,045 ,032 ,331 ,246 ,318
46 46 46 46 46 46 46 46 46
,410(* ,826( .. ,639(' ' ,620(* ,569(* ,457(* ,528(' *)
1 ) *) *)
,251
I *) I .385(**) ') I *) *) I ,005. ,000 ,ooo I ,001 ,092 i ,000. .oo~ I .oo= i 4~ !
.ooo I .ooo i '!1j 4b 46 46 46 46 46 46 46 46
,472(* -,281 ,391 (*
,826('') 1 ,692(* ,749(* ,712(' ,519("
,255 ,511("
*) ') ') ") ') *) *)
,001 ,058 ,007 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,087 ,000
46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 ,612(*
-,297(*) ,296(*
,639(**) ,692(** 1 ,845(* ,834(* ,666(* ,353(' ,453(*
*) ) ) *) *) ') ) ')
,000 ,045 ,046 ,000 ,000 ,000 ,ODO ,000 ,016 ,002
ka12 I ka13 I ka14 ka15 \ ka16 I total
,818(* ,517(" j ,299(* - ?68 ,616(" I 691("") ') ') I ) ·- ') '
,000 ,000 ,043 ,072 ,000 ,000
46 46 46 46 46 46
- ,971 (" ,350(* ,028 ,122 -,081 ,102
) *)
' ,017 ,851 ,418 ,000 ,592 ,500
46 46 46 46 46 46
,466(' ,136 ,137 -,030 ,170 ,396( .. )
')
,001 ,367 ,364 ,841 ,258 ,006
46 46 46 46 46 46
-,582(* '
') ,232 ,220 I ,365(* ,228 ,578( .. ) )
.ooo I ,122 '1 ,143 O'" .12s I ,000 ' '" i
46 I 46 46 46 46 I 46
,555(" ,249 ,232 -,270 ,332(' ,670( .. )
') )
,ODO ,095 ,121 ,070 ,024 ,000
46 46 46 j 46 46 46
,420(* ,315(' ,141 -,280
,325(* ,698(**)
*) ) )
,004 ,033 ,349 ,059 ,027 ,000
N
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
Sig. (2-tailed) N Peaison Correlation
Sig. (2-tailed) N
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
461 ,450(*
•)
,002
46 ,389(·
*)
,008
46 ,701(*
')
,000
46 ,518('
*)
,000
46
46
-,196
,193
46
-,258
,084
46
-,110
,467
46
-,028
,854
46
,652(* I _ 329('l *) '
,000
46 I
,818(* I *)
,000
46 ,517(*
*)
,000
46
,02511
46
~,350(*)
,017
46
,028
,851
46
46 ,297(*
)
,045
46 ,317(*
)
,032
46
,146
,331
46
,174
,246
46
'150
,318
46 I
,466(* I *)
,001
46
,136 j I
,367
46
46 I 461 ,620( .. ) 1.749(*; .
.ooo I ,ooo 46.
,569( .. )
,000
46
,457(**)
,001
46
,251
,092
46
46 ,712(**
)
,000
46 ,519( ..
)
,000
46
,255
,087
46
46 ,845(*
')
,000
46 ,834(*
*)
,000
46 ,666(*
*)
,000
46 ,353(*
)
,016
46
46 I 1
46 ,935(*
*)
,000
46 ,715('
')
,000
46 .472(*
*)
,001 I
46
,528(**J I ,511 (** I .453(' I .469(* ll *J *)
.ooo I .ooo I .002
46 46 46
502, .. , I ,555('* i ,420<· •V\JI ll *)
,000
46
,232
,122
46
,000
46
,249
,095
46
,004
46 ,315(*
)
,033
46
,001
46 I
,421(* I ')
,004
46
,211
,160
46
46 ,935(*
*)
,000
46
46 ,696('
*)
,000
46 ,410(*
*J
,005
46
,421 (' ')
,004
46
,451(* *)
,002
46
,225
,132
46
461 ,715(*
*)
,000
46 ,696(*
*J
,000
46 I
,472(* •)
,001
46 ,410(*
*J
,005
461 46 1 ,628~;
,000
46 I 46 ,628(•
*J
,000
46 46
46 ,469(*
')
,001
46 ,421(*
')
,004
46 ,530(*
*J
,000
46 ,433(*
')
,003
46
46 ,42'1(*
•J ,004
46 i ,451 (•
*)
,002
46 ,633(*
*)
,000
46 ,540(*
*)
,000
46
46
,211
,160
46
,225
,132
46 ,568(*
*)
,000
46 ,584(*
*)
,000
46 I
46
,193
,199
46
,206
,169
46 ,382(*
*)
,009
46 ,587(*
*) i ,000
46
46
-,190
,207
46
-,249 I
,095
46
-,103
,498
46
-,008
,958
46
,530(* ,433(' . "l I *l , 1 I ,705(' I ,519('
I *} *)
i ~
516(* ' 299(* • *) I . J
.ooo I .003
46 461 46
,633(* I ,54o<· I ,705(' i 'JI 'JI *J
,000
46 ,568(*
*J
,000
46
,000
46 ,584(*
*)
,000
46
,000
46 ,519(*
*)
,000
46
,000
46
46 ,463(*
')
,001
46
~1 .~
461 46
,4~1,4~1 ') ')
,001 ,002
46 46
1 ,802(* ')
,000
461 46
,043
46
,326(* J
,027
46
,059
,698
46
461 ,337(* i
)'
,022
46 ,360(*
)
,014
46 ,658(*
*)
,000
46 ,730(*
*)
,000
46
46
,749( .. )
,000
46
,707(**)
,000
46
,831(**)
,000
46
,699(**)
,000
46
526(* I 642(**J , *) I ,
,000
46 '
,000
46 •
,771(* i *J
694'"' I ' \ I
,000
46 ,619(*
*)
,000
46
,000
46
,666(**)
,000
46
Pearson ,299(* I ,1221 Correlation )
,137
Sig. (2-tailed)
,043 ,418 ,364
N 46 46 46' Pearson Correlation -,268 ,971( .. ) -,030
Sig. (2- ,072 ,000 ,841 I tailed) N 46 I 46 46 Pearson ,616(' -,081 ,170 Correlation ')
I Sig. (2- ,000 ,592 ,258 tailed) ' N 46 46 46 Pearson ,691(* ,102
,396(' Correlation *) *) Sig. (2- I
,000 ,500 ,0:1 tailed) 461 N 46
ition is significant at the 0.05 level (2-tailed). lation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
.220 I I
,232 I '141
,143 ,121 ,349
46 46 46
-,365(*) I -,270 -,280 '
,013 ,070 ,059
46 46 46
,228 ,332(*) ,325('
)
,128 ,024 ,027 '
46 46 46
,578(") ,670(** ,698(' ) ')
.ooo I ,000 ,000
46 46 46
,1931 ,382(* ,587(* ,516(* ,450(' ,802(*
1 I ,604('
,206 *) *) *) *) *) ,142 *)
,625(*')
,199 ,169 ,009 ,ODO ,000 ,002 ,000 ,347 ,000 ,000
46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
- --,190 -,249 -,103 -,008 ,299(* ,326(* ,059 ,142 1 -,067 ,126
) ) '
,207 ,095 ,498 ,958 ,043 ,027 ,698 ,347 ,656 ,404
46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
,337(* ,360(* ,658(* ,730(* ,526(" ,771(* ,619(* ,604(* -,067 1 ,705(**) ) I ) ') ' ') *) ") ') ')
,022 ,014' ,000 ,000 I ,000 ,000 ,000' ,000' ,656 ,000 I
46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
,749(' ,707(*, ,831(* I ,699(* ,642(* ,694(* ,666(* ,625(* ,126 ,705(* 1
') ') *) *) ') ') *) ') ')
.ODO I ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,404 ,000
461 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
AHLIOl AHLI02
elation 1 ,322(*)
) ,029
46 46
elation ,322(*) 1
) ,029
46 46
elation ,486(**) ,634(**)
) ,001 ,000
46 46 ;,lation
,472(**) ,673(**)
I ,001 ,000
46 46 ~lation ,612(**) ,207
!
i ,000 ,161 I
46 46 ~lation ,450(**) ,369(*)
I ,002 ,012
46 46 ~Jation
,389(**) ,394(**)
,008 ,007
46 46
HASIL UJI V ALIDITAS KEAHLIAN AUDIT Correlations
AHLI03 I AHLI04 AHLI05 AHLI06 AHLI07 AHLI08 AHLI09 I AHLllO
,486(**) ,472(**) I ,612(**) ,450(**) ,389(**) ,701(*') .518(*') I ,652('')
,001 ,001 ,000 ,002 ,008 ,000 I ,ooo I ,ooo
46 46 46 46 46 46 46' 46 '
,634(**) ,673(**) ,207 ,369(*) ,394(**) ,274 ,083 ,443(**)
,000 ,000 ,167 ,012 ,007 ,066 ,583 ,002
46 46 46 46 46 46 46 46
1 ,826(**) ,639(**) ,620(**) ,569(**) ,457(**) ,251 ,528(**)
,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,092 ,000
46 46 46 46 46 46 46 46
,826(**) 1 ,692(**) ,749(**) ,712(**) ,519(**) ,255 ,511(**)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,087 ,000
46 46 46 46 46 46 46 46
,639(**) ,692(**) I ,845(**) ,834(**) ' ,666(**) ,353(*) I
,453(**)
,000 ,0:1 4;!
,000 ! ,000 ,000 ,016 I ,002
46 46 " 461 '' " ,845(''~ I
•v •v •v
,620(**) ,749(**) 1 ,935(*') ,715(**) ,472(**) ,469(**)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,001
46 46 46 46 46 46 46 46
,569(**) ,712(**) ,834(**) ,935(**> I 1 ,696(**) ,410(**) . ,421(**)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,005 ,004
46 46 46 46 46 46 46 46
AHLill AHLil2 AHLll3 I AHLI14 I TOTL
,818(") ,517(*') ,299(*) ,616(*') ,762('*)
,000 ,000 ,043 ,000 ,000
46 46 46 46 46
,660(**) ,058 ,194 ,291 ,555(**)
,000 ,700 ,197 ,050 ,000
46 46 46 46 46
,582(**) ,232 ,220 ,228 '722(**)
,000 ,122 ,143 ,128 ,000
46 46 46 46 46
,555(**) ,249 ,232 ,332(*) , 781(**)
,000 ,095 ,121 ,024 ,000
46 46 46 46 46
,420('') I ,315(*) ,141 ,325(*) , 762(**)
,004 I ,033 ,349 i ,027: ,000
461 I
46 4' 46 I 46
,21; I ,421(*') ,193 ,337(*) '796(**)
,004 ,160 ,199 ,022 ,000
46 46 46 46 46
,451(**) ,225 ,206 ,360(*) ,779(**)
,002 ,132 ,169 ,014 ,000
46 46 46 46 46
:::lation ,701(**) ,274 ,457(**) ,519(**)
I ,000 ,066 ,001 ,000
46 46 46 46
:::lation ,518(**) ,083 ,251 ,255
I ,000 ,583 ,092 ,087
46 46 46 46
:::lation ,652(**) ,443(**) ,528(**) ,511(**)
I ,000 ,002 ,000 ,000.
46 46 46 46
::lation ,818(**) ,660(**) ,582(**) ,555(**)
I ,000 ,000 ,000 ,000
46 46 46 46
:::lation ,517(**) ,058 ,232 ,249
I ,000 ,700 ,122 ,095
46 46 46 46
::lation ,299(*) ,194 ,220 ,232
I ,043 ,197 ,143 , 121
46 46 46 46
::!ation ,616(**) I ,291 ,2281 ,332c•i I
I ,000 ,050 ,128 ,024
46 46 46 46
relation ,762(**) ,555(**) ,722(**) ,781(**) i) ,000 ,000 ,000 ,000
46 46 46 46
ation is significant at the 0.05 level (2-tailed). •lation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
,666(**) ,715(**) ,696('*)
,000 ,000 ,000
46 46 46
,353(*) ,472(**) ,4!0(**)
,016 ,001 ,005
46 46 46
,453(**) ,469(**) ,421(**)
,002 ,001 ,004
46 46 46
,420(**) ,421(**) ,451(**)
,004 ,004 ,002
46 46 46
,315(*) ,211 ,225
,033 ,160 ,132
46 46 46
,141 ,193 ,206
,349 ,199 ,169
46 46 46
,325(*) ,337(') I ,360(*)
,027 ,022 ,014
46 46 46
,762(**) ,796(**) ,779(**)
,000 ,000 ,000
46 46 46
I ,628(**) ,530(**) I ,633('*) ,568(**) . ,382(**) ,658(*') ,840(")
,000 .ooo I ,000 ,000 ,009 ,000 ,000
46 4~ I 46 46 46 46 46 46
,628(**) ,433(**) ,540(**) ,584(**) I ,587(**) ,730(**) ,662(**)
,000 ,003 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
46 46 46 46 46 46 46 46
,530(**) ,433(**) 1 ,705(**) ,519(**) ,516(**) ,526(**) ,753(**)
,000 ,003 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
46 46 46 46 46 46 46 46
,633(**) ,540(**) , 705(**) 1 ,463('*) ,450(**) '771(**) ,819(**)
,000 ,000 ,000 ,001 ,002 ,000 ,000
46 46 46 46 46 46 46 46
,568(**) ,584(**) ,519(**) ,463(**) 1 ,802(**) ,619(**) ,610(**)
,000 ,000 ,000 ,001 ·I ,000 ooo I ,000
46 46 I 46 46 46 I 46 46 46
,382(**) ,587(**) ,516(**) ,450(**) ,802(**) 1 ,604(**) ,557(**)
,009 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000 ,000
46 46 46 46 46 46 46 46
,658(**) ,13o(••i I ,s26(**) I ,111(**) I ,619('') I ,604("*) I i I ,712(*')
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
46 46 46 46 46 46 46 46
,840(**) ,662(**) ,753(**) ,819(**) ,610(**) ,557(**) ,712(**) l
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
46 46 46 46 46 46 46 46
Hasil Uji Validitas Sebelum Variabel Kompleksitas Tugas 10 Dikeluarkan
I Korn Korn I Komp Komp Komp Komp Komp Komp Komp Komp Komp Komp KOmp
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 Total
Pearson 1 ,874 ,640(* ,640(* ,533(*
·,027 ,304(* ,294(* ,432(* -,225
,336(* ,394(* ,190 ,601(**)
Correlation (**) *) *) *) ) ) *) ) *) Sig. (2-
,000 ,000 ,ODO ,000 ,858 ,040 ,047 ,003 ,132 ,022 ,007 ,205 ,000 tailed) N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
Pearson ,874 1
,640(* ,640(* ,533(* ·,027
,484(* ,294(* ,432(* ·,225
,336(* ,394(* ,190 ,616(**)
Correlation (**) *) *) *) *) ) *) ) *) Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,858 ,001 ,047 ,003 ,132 ,022 ,007 ,205 ,000 tailed) N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
Pearson ,640 ,640 1 1,000( ,516(*
,154 ,484(* ,600(* ,539(*
·,044 ,596(* ,676(* ,314(*
,807(**) Correlation (**) (**) **) *) *) ') ') *) *) ) Sig. (2-
,000 ,000 ,000 ,308 ,001 ,000 ,ODO ,773 ,ODO ,ODO ,034 ,000 tailed) N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
Pearson ,640 ,640 1,000 1
,516(* ,154
,484(* ,600(* ,539(* -,044 ,596(* ,676(* ,314(* ,807(**)
Correlation (**) (**) (**) *) *) *) *) *) *) ) Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,308 ,001 ,000 ,000 ,773 ,000 ,000 ,034 ,000 tailed) N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
Pearson ,533 ,533 ,516(* ,516(* 1 ,376(* ,506(* ,672(* ,425(*
,000 ,617(* ,617(' ,617(*
,762(*') Correlation (**) (**) ') *) ) *) ') *) ') *) *) Sig. (2- I .ooo I .ooo ,ooo I ,000 . i ,010 ,000 i ,ooo I ,003 i 1,000 ,ODO ,ODO j ,000 i ,000 tailed) N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
Pearson . - ,154 ,154 ,376('
1 ,369(* ,669(*
,178 ,255 ,524(* ,403(' ,628(*
,549(**) Correlation ,027 ,027 ) ) *) *) *) *) Sig. (2· ,858 ,858 ,308 j ,308 ,010 ,012 ,000 ,235 ,088 ,000 ,005 ,000 ,000 tailed)
46 i 461 N 46 46 46 461 46 46' 46 46; 46 46 46 46 I
I I
I I I
I
Pearson ,304 .484 .484(* .484(* ,506(* ,369(* 1 ,670(* ,360(* ,000 ,642(* ,398(' .434(' I ,670(*') Correlation (') (*') ') *) ') ) ') ) *) *) *) Sig. (2- ,040 ,001 ,001 ,001 ,000 ,012 .ooo ,014 1,000 .ooo ,006 ,0031 ,000 tailed) N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
Pearson ,294 ,294 ,600(* ,600(* ,672(' ,669(* ,670(* 1
.446(* , 171 ,745(* ,729(* ,745(* I ,860( .. )
Correlation (*) {*) *) *) *) *) *) ') *) *) *) I Sig. (2- ,047 ,047 ,000 I .ooo ,000 ,000' tailed)
,000 ,002 ,257 ,000 ,000 ,000 ,000
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 I 46 46
Pearson ,432 .432 ,539(" ,539(* ,425(' , 178 ,360(* .446(* ' 1 .407(" .468(' ,319(* ,629( .. )
Correlation (**) ('*) *) *) *) ) ') ,297(*) ') *) )
Sig. (2- ,003 ,003 ,000 ,000 ,003 ,235 ,014 ,002 ,045 .005 ,001 ,030 I ,000 tailed) N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
Pearson - ,313(* I Correlation - - -.044 -,044 ,000 ,255 ,000 ,171 ,297(* 1 ,209 ,000 ,152
,225 ,225 ) )
Sig. (2- ,132 .132 ,773 ,773 1,000 ,088 1.000 ,257 ,045 ,164 1,000 ,034 ,314 tailed) N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
Pearson ,336 ,336 ,596(* ,596(* ,617(' ,524(' ,642(* ,745(* .407(* ,209 1 ,522(' ,662(* ,810(**)
Correlation (*) (*) *) *) *) *) *) *) *) *) *) Sig. (2- .022 ,022 .ooo ,000 ,000 ,000 ,000 .ooo ,005 ,164 ,000 ,000 ,000 tailed) N 46 46 461 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
Pearson .394 I ,394 ,676(' ,676(* .617(* .403(* ,398(* ,729(* .468(* .ooo' ,522(* 1 ,691 (* ,782(**) . Corre!ation (**) (**\ *\ *) *\ *\ *\ *) *) *' ' *' ' I ' 'I 'i J '
.ooo I i J
o-~ I -oo i Sig. (2- ,001 1,000 ,000 tailed)
,007 ,007 I ,000 ,000 I 1000 I ,005 I ,006 • uu ,U
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46' 46 46 46
Pearson , 190 ,190 ,314(* ,314(* ,617(' .628(* .434(' ,745(* I ,319(* ,313(*)
,662(* ,691(' 1 ,726(")
Correlation ) ) ') *) *) " ) *) *) )
Sig. (2- ,205 ,205 ,034 ,034 .ooo I .ooo I ,003 ,ODO ,030 ,034 ,000 .ooo I 4~ I .ooo
tailed) N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
ation is significant at the 0.01 level (2-tailed). 1tion is significant at the 0.05 level (2-tailed).
KOMP 01
relation 1
!)
46 relation ,874(**)
) ,000
46 relation ,640(**)
) ,000
46 relation ,640(**)
) ,000
46
relation ,533(**)
) ,000 i 46
relation -,027
I ,858
46 relation
,304(')
I ,040
HASIL UJI V ALIDITAS KOMPLEKSIT AS TUGAS Correlations
KOMP KOMP KOMP KOMPO KOMP KOMP KOMP KOMP
02 03 04 5 06 07 08 09
,874(**) ,640(**) ,640(**) ,533(**) -,027 ,304(*) ,294(*) ,432(**)
,000 ,000 ,000 ,000 ,858 ,040 ,047 ,003
46 46 46 46 46 46 46 46
1 ,640(**) ,640(**) ,533(**) -,027 ,484('*) ,294(*) ,432(**)
,000 ,000 ,000 ,858 ,001 ,047 ,003
46 46 46 46 46 46 46 46
,640(**) 1 1,000(**) ,516(**) ,154 ,484(**) ,600(**) ,539(**)
,000 ,000 ,308 ,001 ,000 ,000
46 46 46 46 46 46 46 46
,640(**) 1,000(**) 1 ,516(**) ,154 ,484(**) ,600(**) ,539(**)
,ODO ,000 ,308 ,001 ,000 ,000
46 46 46 46 46 46 46 46
.533(**) I .516(**) ,516(**) 1 ,376(*) ,506(**) ,672(**) ,425(**)
,000 ,000 ,000 i mo I .ooo I .ooo I ,0031
46 46 46 46 46 46 46 46
-,027 ,154 ,154 ,376(*) 1 ,369(*) ,669(**) ,178
,858 ,308 ,308 ,010 ,012 ,000 ,235
46 46 46 46 46 46 46 46
,484(**) ,484(**) ,484(**) ,506(**) ,369(') 1 ,670(**) ,360(')
,001 ,001 ,001 ,000 ,012 ,000 ,014
KOMP KOMP KOMP 10 11 12 TOTAL
,336(*) ,394(*") ,190 ,645(**)
,022 ,007 ,205 ,000
46 46 46 46
,336(*) ,394(**) ,190 ,660(**)
,022 ,007 ,205 ,000
46 46 46 46
,596(**) ,676(**) ,314(*) ,823(**)
,000 ,000 ,034 ,000
46 46 46 ! 46
,596(**) ,676(**) ,314(*) ,823(**)
,000 ,000 ,034 ,000
46 46 46 46
,617(**) ,617(**) ,617(**) ,771(**)
,000 ,000 ,000 i ,000 i 46 46 46 46
,524(**) ,403('*) ,628(**) ,514(**)
,000 ,005 ,000 ,000
46 46 46 46
,642(**) ,398(**) ,434(**) ,678("*)
,000 ,006 ,003 ,000
46 46 46 rrelation ,294(.) ,294(.) ,600(•*)
j) ,047 ,047 ,000
46 46 46 rrelation
,432(**) ,432( .. ) ,539( .. )
I) ,003 ,003 ,000
46 46 46
rrelation ,336(") ,336(*) ,596( .. )
l) ,022 ,022 ,000
46 46 46
rrelation ,394(**) ,394(**) ,676(**)
l) ,007 ,007 ,000
46 46 46
rrelation ,190 ,190 ,314(')
I) ,205 ,205 ,034
46 46 46 rrelation
,645(**) ,660(**) ,823(**)
I) ,000 ,000 ,000
461 46 46 i
lation is significant at the 0.01 level (2-tailed). 1tion is significant at the 0.05 level (2-tailed).
46 46 46 46
,600( .. ) ,672( .. ) ,669( .. } ,670( .. )
,000 ,000 ,000 ,000
46 46 46 46
,539( .. ) ,425( .. ) ,178 ,360(*)
,000 ,003 ,235 ,014
46 46 46 46
,596( .. ) ,617( .. ) ,524( .. ) ,642(**)
,000 ,000 ,000 ,000
46 46 46 46
,676(**) ,617(**) ,403( .. ) ,398( .. )
,000 ,000 ,005 ,006
46 46 46 46
,314(') ,617( .. ) ,628( .. ) ,434("")
,034 ,000 ,000 ,003
46 46 46 46
,823(**) ,771(**) ,514(**) ,678(")
,000 ,000 ,000 ,000
46 46 46 46;
46 46 46 46 46 46
1 ,446(**) ,745( .. } ,729( .. ) ,745("") ,842(-)
,002 ,000 ,000 ,000 ,000
46 46 46 46 46 46
,446( .. ) 1 ,407(-) ,468( .. ) .319(*) I .685(**}
,002 ,005 ,001 ,030 ,000
46 46 46 46 46 46
,745(**} ,407( .. ) 1 ,522(**) ,662( .. ) ,785( .. )
,ODO ,005 ,000 ,000 ,ODO
46 46 46 46 46 46
,729('*) ,468( .. ) ,522( .. ) 1 ,691(**) ,791(**)
,000 ,001 ,000 ,000 ,000
46 46 46 46 46 46
,745(**) ,319(*) ,662(**) ,691 (**) 1 ,683(**)
,000 ,030 ,ODO ,000 ,000
46 46 46 46 46 46
,842(**) ,685(") ,785('*) ,791("") ,683(**) 1
,000 ,000 ,000 ,000 ,000
46 46 46 46 46 46
)earson ~orrelation
)ig. (2-ailed) ~
)earson ~orrelation )ig. (2-ailed) ~
)earson ~orrelation )ig. (2-ailed) ~
)earson :orrelation )ig. (2-ailed) J )earson I ~orrelation
)ig. (2-ailed) J )earson :orrelation )ig. (2-ailed)
Hasil Uji Validitas Sebelum VariabelLocus O/Control 5 & 11 keluarkan Correlations
Loe I Loe Loe Loe Loe Loe I Loe Loe I Loe I Loe Loe Loe Loe Loe j Loe 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 ' 15 total
,366 ,438 ,581 - ,372 1 ~ I ,337(* ,381( ,527(* 1 ,244 - - ,247 ,255 , 159
(*) ,011 ,081 (**) ( .. ) , 164 (*) ' 2 ) **) *)
,012 ,102 ,943 ,593 ,002 ,000 ,278 ,011 ,098 ,38 ,022 ,009 ,087 ,292 ,000
1
46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
,366 1 ,399 ,340 - ,591 .420 ,455 ,340 ,371( '11 ,292(*
,273 ,434 ,440 ,704(*
(*) (**) (*) ,022 (**) (**) (**) (*) *) 1 ) (**) (**) .)
,012 ,006 ,021 ,882 ,000 ,004 ,002 ,021 ,011 ,46 ,049 ,067 ,003 ,002 ,000
3 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
,244 ,399 1
,515 - ,480 ,200
,338 ,149 ,476( ,31 ,354(* ,182
,359 ,417 ,655(* ( .. ) ( .. ) ,051 (**) (") .. ) 7(•) ) (*) ( .. ) •)
,102 i ,006 ,000 ,738 ,001 ,182 ,022 ,323 ,001 ,03 ,016 ,227 ,014 ,004 ,000 2
46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
- ,340 ,515 1 - ,136 - ,426 ,011 ,355( ,13 ,370(*
,143 ,319 ,296 ,455(*
,011 (*) ( .. ) ,101 ,079 (**) *) 2 ) (*) (*) *)
,943 ,021 ,000 ,503 ,369 ,604 ,003 ,941 ,016 ,38 ,011 ,344 ,031 ,046 ,001
3 46 461 46 46 46 i 46 46 461 46 46 46 46. 46 46 46 461
I • I I I - I - - I - ,02 ' ,0221.051
- 1 - ,175 -,258 ,293(* I ,171 - I - ,032 ,081 '101 ,276 ,027 ,242 5 , 175 ,035
,86 l I
,593 ,8821,738 ,503 ,063 ,859 ,105 ,246 ,084 9
,048 ,256 ,245 ,817 ,833
46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 461 46 ,438 ,591 ,480
'136 - 1
,572 ,310 ,172 ,518( ,14 ,400(* ,014
,566 ,430 ,659(* (**) (**) (**) ,276 (**) (*) **) 0 *)
(**) I (**) I *)
,002 ,000 ,001 ,369 ,063 ,000 ,036 ,252 ,000 ,35 ,006 ,924 ,000 ,003 ,000 4
N Pearson Correlation
Sig. (2-tailed) N ;:>earson :orrelation Sig. (2-:ailed) N :::iearson ~orrelation
Sig. (2-ailed) N =iearson ~orrelation Sig. (2-ailed) N =>earson ~orrelation lig. (2-ailed) ~
)earson ~orrelation
lig. (2-ailed) N )earson :orrelation
lig. (2-
46 46 46 46 46 46
,581 ,420 200 ,572 ( .. ) ( .. ) • ,079 ,027 (**)
,000 ,004 ' , 182 ,604 ,8591 ,000
461 46 46 46 46 46 ,455 ,338 ,426 ,310
, 164 I (**) (') (**) ,242 (*)
,2781 ,0021 ,0221 ,0031, 105 , ,036
46 46 46 46 46 46
46
46
,064
,674
46
46 461
,064 I , 155
,6'.41 ,304
46 46
1 ,133
,376
46 I 46
• 3I~ i ·31·~ .149 .011 ,175 .172 .155 .133
46
,255
,088
46 ,443(
**)
,002
46
,180
,011 I ,021 ,323 ,941 ,246 ,252 ,304 ,3761 . I ,232
461 46 46 46 46 46 46 461 461 46 ,371 ,476 ,355 ,518 ,443
,24 7 (*) (**) (*) ,258 (**) ,255 ('*) ' '180 1
,0981 ,011 ,001 ,016 ,084 I ,000 I ,088 ,002 I ,232
461 46 46 46 46 46 46 46 461 46 317 - - I ,132 ,111 ' (*) ,132 I ,025 ,140 ,022 ,212. ,056 ,225
,381 ,463 ,032 ,383 ,869 ,354 ,8841,1571,7121 ,133
I 461
4s1
46 46 461
461
46 46 461
461 ,3371 ,292 ,354 ,370 293- ,400 ,384 130 2371 ,301 (
(*) (') (*) (') ' (*) (**) ('*) ' ' *)
,0221,049 ,016 ,011 ,048 ,006 ,008 ,389 ,1131 ,042
46 46 46, 46. 46 46 46: 46, 46 46
·~~~I ,213 I ,182 I ,143 I ,171 I ,014 I ,257 I ,oe1 ,679 (*')
~l~l~l~l~l~l.~l•I~
,070
,643
46 I 46
,021 ,384(' 2 ')
,88 4
46 ,21
2 ,15
7 46
,008
46
,130
,389
46
,237
46 461 46 46
,257 ,450 I
125 ,537('
(**) • *)
,084 I .002 .406 ,ooo 46146 46 46
091 ,518 ,357 ,469(*
' (**) (*) *)
,550 ,000 ,015 ,001
46 46 46 46
,679( 190 ,414 ,591 (* **) • (**) ') ,05
6 ,71
2 ,113 I ,000 ,206 ,004 ,000
46 ,639(*
*)
46 46 ,221 ,301('
5 ) ,13
3 46
,042
46
46 46 46
070 ,582 ,432 ' (**) (**)
,643 ,000 ,003
461 461 46
1 I ,060 1-,280 , .116 1 .• 202
,691 ,060 ,442 I , 179
,000
46
,241
,107
461
,06 0
,69 1
46
46
46
,2~ ,362(;
,06 ,014
461 46
.362( I .318 *) (*)
461
,261
,0141,031 1,079
46 46 46
461
,552(* *)
,000
46
.212 I ,235 I •533~;
,157 I .116 I .ooo
tailed)
N 46 46 46 46 46 Pearson ,255 ,434 ,359 ,319 -Correlation (**) (*) (') ,175 Sig. (2- ,087 ,003 ,014 ,031 ,245 tailed) N 46 46 46 46 46 Pearson ,159 ,440 ,417 ,296 -Correlation (*') ('*) (*) ,035 Sig. (2- ,292 ,002 ,004 ,046 ,817 tailed) N 46 46 46 46 46 Pearson ,527 ,704 ,655 ,455 ,032 Correlation (*') ' ('*) ('*) (**) Sig. (2-tailed)
,000 ,0001,000 ,001 ,833
N 46 46 46 46 46
ation is significant at the 0.05 level (2-tailed). lation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
46 46 ,566 ,450 (**) (**)
,000 ,002
46 46 ,430 ,125 (**)
,003 ,406
46 46 ,659 ,537 (**) (*')
,000 ,000
46 46
0
46 46 46 46 46 46 46 46 46 ,518 ,190 ,582( ,11 ,318(* ,212 1 ,241
,640(* (**) **) 6 ) ')
,000 ,206 ,000 ,44 ,031 ,157 ,107 ,000 2
46 46 46 46 46 46 46 46 46
,357 ,414 ,432( ,20 ,261 ,235 ,241 1 ,644(*
(*) ('*) *') 2 *)
,015 ,004 ,003 ,17 ,079 ,116 ,107 ,000
9 46 46 46 46 46 46 46 46 46
,469 ,591 ,639( ,24 ,552(' ,533( ,640 ,644 1 ('*) (") **) 1 *) *') (") ('*)
' ,10 ,001 1,000 ,000 7
,000 ,000 ,000 ,000
46 46 46 46 46 46 46 46 46
I LOC I
LOC LOC I 01 02 03 I
)C Pearson Correlation
I ,366(*) ,244
Sig, •(2-tailed) ,012 ,102
N 46 46 46 )C Pearson ,366{*) 1 ,399(") I Correlation
Sig .. (2-tailed) ;012 ,006
N 46 46 46
)C Pearson ,244 ,399(**) 1 I Correlation
Sig.>(2-tailed) ,102 ,006
N 46 46 46 )C Pearson -;Oil ,340(*) ,515(**) I Correlation
Sig. {2-tailed) ;943 ,021 ,000 I N 46 46 46
}C Pearson I .
; Correlation ,438('*) ,591(**) I ,480(**) I Sig .. (2-tailed) ;002 ,000 ,001
N 46 46 j 461 )C Pearson ,581(**) ,420(*') ,200 ' Correlation
Sig .. (2-tailed) ;000 ,004 ,182
N 46 46 46 }C Pearson
-,164 ,455(**) ,338(*) r Correlation
HAS IL UJI V AU ID IT AS
LOCUS OF CONTROL
LOC I LOC LOC LGC 04 05 06 07
,581(* -,Oll ,438(*') *) -,164
,943 ,002 ,000 ,278
46 46 46 46
,340(*) ,591(**) ,420(* ,455('
*) *)
,021 ,ODO ,004 ,002
46 46 46 46
,515(*') ,480(**) ,200 ,338(*
) ,000 ,001 ,182 ,022
46 46 46 46
1 ,136 -,079 ,426(*
*) ,369 ,604 ,003
46 46 46 46 ,572(* ,310(*
,136 1 *) ) ,369 ,000 ,036
46 I 46 46 46
-,079 ,572('*) I. I
,064
,604 ,000 ,674
46 46 46 46
,426(") ,310(') I
,064 I
LOC I
LOC ,
LOC LOC I LOC12 I LOCJ3
I 08 09 I 10 11 TOTAL
,337(') 1 ,381(") I
,372(*) ,247 ,255 I ,159 ,567(")
022 I ,
,Oll ,098 ,009 ,087 I ,292 ,000
46 46 46 46 46 46 46
,340(*) ,371(*) ,292(*) ,273 ,434(") ,440(**) ,703(**)
,021 ,Oll ,049 ,067 ,003 ,002 ,000
46 46 46 46 46 46 46
,149 ,476(**) ,354(') I ,182 ,359(*) ,417(**) ,630(**)
,322 ,001 ,016 ,227 ,014 ,004 ,000
46 46 46 46 46 46 46
;011 ,355(*) ,370(*) ,143 ,319(*) ,296(*) ,461(")
;941 ,016 ,Oil I ,344 ,031 ,046 ,001
46 46 46 46 46 46 46
,172 ,518(*') ,400('') I ,014 ,566(**) ,430(*') ,695('*)
,252 ,000 ,006 ,924 ,000 ,003 ,ODO
46 i I 46 461 46 46 j 46 46
,1551 ,255 ,384('*) ,257 ,450(*') I ,125 ,553(*')
,3041 .088 ,008 ,084 ,002 ,406 ,000
46 46 46 46 46 I 46 I 46 !
,357(') I ,486(") ,133 ,443('*) ,130 ,091 .518(") I I
Sig"(2·tailed) ,278 ,0021 ,022 ,003 ,036
N 46 46 46 46 46
JC Pearson ,372(') ,340(') ,149 ,Oll ,172 ; Coi:relation
Sig.•(2-tailed) ;011 ,021 ,323 ,94! ,252
N 46 46 46 46 46
JC Pearson ,247 ,371(') 1,476(") ,355(') ,518(*') I Cor:relation
Sig,,(2-tailed) ;098 ,Oil ,001 ,016 ,000
N 46 46 46 46 46
JC Pearson ,337(') ,292(') ,354(') ,370(*) ,400(") ) Con-elation
Sig.1(2-tailed) j022 ,049 ,016 ,Oll ,006
N 46 46 46 46 46
JC Pearson ,381(") ,273 ,182 ,143 ,014 I Correlation
Sig,1(2-tailed) J009 ,067 ,227 ,344 ,924
N 46 I 46 46 46 46
JC Pearson ,2551 ,434('*) ~ Correlation
,359(*) ,3'19(') ,566(**)
Sig. ·(2-tailed) ;087 ,003 ,014 ,031 ,000
N 46 46 46 46 46
JC Pearson ,159 ,440(**) ,417(") ,296(') ,430('*) ; Correlation
Sig"(2·tailed) ,292 ,002 ,004 ,046 ,0-03 N 46 46 46 46 46
fL Pearson i ,567(") ,103(**) I ,630('*) I ,461(") I ,695(**) Correlation Sig,o(2-tailed) JOOO ,000 N 46 46
::Orrelation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Correlation is significant at the 0,01 level (2-tailed).
,000 ,001 ,000
46 46 46
,6741 i 'I
46 I 46 I ,155 ,B3
,304 ,376
46 46
,255 ,443(' ')
,088 ,002
46 46 ,384(*
,130 *)
,008 ,389
46 46
,257 ,091
,084 ,550
461 46 ,450(' ,518(*
*) ') ,002 ,000
46 46
,125 ,357(' )
,406 ,015
46 46 ,553(* I ,486(*
"") "') ,000 ,001
46 46
,376 ,002 ,389 ,550 ,000 ,015 I ,001 I
46 46 46 46 46 46 I 46
l ,180 ,237 ,679(") ,190 .414(") I ,579(")
,232 ,ll3 ,000 ,206 ,004 ,000
46 46 46 46 46 46 46
,180 I ,301(') mo ,582(") ,432(*') ,660(")
,232 ,042 ,643 ,000 ,003 ,000
46 46 46 46 46 46 46
,237 I ,301(') I ,362(') ,318(') ,261 ,600(")
,1131 ,042 ,014 ,031 ,079 ,000
46 46 46 46 46 46 46
,679('*) ,070 ,362(*) l ,212 ,235 ,552('')
,000 ,643 ,014 ,157 ,116 ,000
46 46 46 46 46 46 I 46 I
,190 ,582(") ,318(') ,212 l ,241 I ,663(")
,206 ,000 ,031 ,157 ,107 ,000
46 46 46 46 46 46 46
,414(**) ,432(*') ,261 ,235 ,241 I ,632(**)
;004 ,003 ,079 ,116 ,107 ,000
46 46 46 46 46 46 46
,579(**) I ,660(*') ,600(*') ,552(") ,663(*') ,632(**) l I ;000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
46 46 46 46 46 46 46
I ADJ01
Pearson 1 Correlation Sig. (2-tailed)
N 46 Pearson ,681(*') Correlation Sig. (2-tailed) ,000
N 46 I
Pearson I Correlation
,494(**)
Sig. (2-tailed) ,000 N 46 Pearson ,358(*) Correlation Sig. (2-tailed) ,Q15
N 46 Pearson ,544(*') Correlation Sig. (2-tailed) i ,000 i N 46 Pearson ,171 Correlation Sig. (2-tailed) ,255
N 46
Pearson ,095
Correlation Sig. (2-tailed) ,528
N 46
HASIL UJIVALIDITASAVDJT JUDGMENT Correlations
ADJ02 ADJ03 ADJ04 ADJ05 ADJ06
,681(**) ,494(**) ,358(*) ,544(**) ,171
,000 ,000 ,015 ,000 ,255
46 46 46 46 46
1 ,639(**) ,452(**) ,709(**) ,228
,000 ,002 ,000 ,127
46 46 46 46 46
,639(**) 1 ,645(**) ,898(**) ,494(**)
,ODO ,ODO ,000 ,000
46 46 46 46 46
,452(**) ,645(**) 1 ,454(**) ,407(**)
,002 ,000 ,002 ,005
46 46 46 46 46
,709(**) ,898(**) ,454(**) 1 ,610(**)
.ooo I ,000 ,002 i . i .ooo I 46 46 46 46 46
,228 ,494(**) ,407(**) ,610('*) 1
,127 ,000 ,005 ,000
46 46 46 46 46
,132 ,574('*) ,403(") 1 .587(**) I ,737(**) !
,000 i ,382 ,000 ,0061 .ooo I 461 46 46 46 ! 461
!
ADJ07 ADJ08 TOTAL
,095 ,485\) ,637("*)
,528 ,001 ,000
46 46 46
,132 ,369(*) ,673(**)
,382 ,0121
,000
46 46 46
,574(**) ,645('*) ,886(**)
,000 ,000 ,000
46 46 46
,403(**) ,480(**) ,666(**)
,006 ,001 ,000
46 46 46
,587(**) ,671(**) ,915(**)
,000 i .ooo I ,000 i I
46 46 461
,737(**) ,407(**) ,693(**)
,000 ,0051 .ooo I 46 46 46
1 .526(") 1 ,701('*)
.ooo I I
.000
46 46 i I
46
Pearson ,485(**) Correlation Sig. (2-tailed) ,001 N 46 Pearson ,637(**) Correlation Sig. (2-tailed) ,000 N 46
lation is significant at the 0.01 level (2-tailed). •tion is significant at the 0.05 level (2-tailed).
,369(*) ,845(**) ,480(**)
,012 ,000 ,001
46 46 46
,673(**) ,886("") ,666(**)
,000 .ooo I ,000
46 46' 46
,671(-) ,407("") ,526(**) 1 ,795(**)
,000 ,005 ,000 ,000
46 46 46 46 46
,915(**) ,693(**) ,701(**) ,795(**) 1
.ooo ,000 ,000 ,000
46 46 46 46 46
HASIL UJI REABILITAS KEAHLLIAN AUDIT Correlations
Rcability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 46 100,0
Excluded( a) 0 ,0 Total 46 100,0
a L1st\v1se deletion based on all vanab1es 1n the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Based on Standardized
Aloha Items N of Items
,926 ,930 14
lten1 Statistics
Mean Std. Deviation N AHLI 4,11 ,434 46 01 AHLI 3,87 ,582 46 02 AHLI 4,00 ,422 46 03 AHLI
3,98 ,447 46 04 AHLI
4,02 ,577 46 05 AHLI 3,96 ,595 46 06 AHLI
3,96 ,556 46 07 AHLI 4,02 ,577 46 08 AHLI09 4,15 ,420 46
AIILl!O 4,13 ,499 46
AHLI! I 4,04 ,362 46
AIILI12 4,28 ,455 46 AHLll3 4,24 ,480 46
AHLl14 4,09 ,463 46
Inter-Item Correlation Matrix
AHLI AHLI AHLI AHLI AHLI AHLI AHLI 01 02 03 04 05 06 07
1,000 ,322 ,486 ,472 ,612 ,450 ,389
,322 1,000 ,634 ,673 ,207 ,369 ,394
,486 ,634 1,000 ,826 ,639 ,620 ,569
,472 ,673 ,826 1,000 ,692 ,749 ,712
,612 ,207 ,639 ,692 1,000 ,845 ,834
,450 ,369 ,620 ,749 ,845 1,000 ,935
,389 ,394 ,569 ,712 ,834 ,935 1,000
,701 ,274 ,457 ,519 ,666 ,715 ,696
,518 ,083 ,251 ,255 ,353 ,472 ,410
,652 ,443 ,528 ,511 ,453 ,469 ,421
,818 ,660 ,582 ,555 ,420 ,421 ,451
,517 ,058 ,232 ,249 ,315 ,211 ,225
,299 ,194 ,220 ,232 '141 ,193 ,206
,616 ,291 ,228 ,332 ,325 ,337 ,360
The covariance matrix 1s calculated and used 1n the analysts.
Item-Total Statistics
Corrected Scale Mean if Scale Variance Item-Total Item Deleted ifltem Deleted Con·elation
AHLIOI 52,74 21,530 ,721
AHLI02 52,98 21,755 ,466
AHLI03 52,85 21,776 ,678
AHLI04 52,87 21,360 ,741
AHLI05 52,83 20,591 ,706
AHLI06 52,89 20,277 ,745
AHL107 52,89 20,632 ,728
AHLI08 52,83 20,147 ,800
AHLI09 52,70 22,039 ,610
AHLllO 52,72 21,141 ,704
AHLI! I 52,80 21,805 ,793
Af!Lil2 52,57 22,073 ,547
AHLil3 52,61 22,199 ,484
AH LI 8
AHLI AHLI AHLI 0 09 IO
,7 01 ,518 ,652
,. 274 ,083 ,443
457 ,251 ,528
' 519 ,255 ,511
, 666 ,353 ,453
, 715 ,472 ,469
' 696 ,410 ,421
I, 000 ,628 ,530
' 628 1,000 ,433
530 ,433 1,000
633 ,, ,540 ,705
' 568 ,584 ,519
' 382 ,587 ,516
658 ,730 ,526
Squ ared Cronbach's Mui tiple Alpha ifltem
Corr 'i.!!!!!on Deleted
,920
,929
,921
,919
,920
,918
,919
,916
,923
,920
,919
,925
,927
II
,818
,660
,582
.555
,420
,421
,451
,633
,540
,705
1,000
,463
,450
,771
I AHLI AHL 12 13
,517 ,2S
.058 , IS
,232 ,22
,249 ,23
,315 ,14
,211 ,IS
,225 ,2(
,568 ,3!
,584 ,5!
,519 ,51
,463 ,4!
1,000 ,8(
,802 1,0(
,619 ,6(
Scale Statistics
Mean
56,85
Reability
Variance Std. Deviation N of Items
24,621 4,962 14
HASIL UJI REABILITAS KOMPLEKSIT AS TU GAS Correlations
Scale: ALL V AIUABLES
ase rocess1ne c p s ummarv
N %
Cases Valid 46 100,0 Excluded( a) 0 ,0 Total 46 100,0
a L1stw1se deletion based on all vanables tn the procedure.
Iten1 Statistics
Mean Std. Deviation N KOMPOl 3,85 ,420 46 KOMP02 3,85 ,420 46 KOMP03 3,89 ,434 46 KOMP04 3,89 ,434 46 KOMP05 4,00 ,298 46 KOMP06 3,96 ,595 46 KOMP07 3,96 ,295 46
KOMP08 3,98 ,333 46 KOMP09 3,67 ,701 46
KOMPIO 4,04 ,362 46 KOMPJI 3,96 ,362 46
KOMPl2 4,04 ,362 46
Inter-Item Correlation Matrix KOMP KOMP KOMP KOMP KOMP KOMP KOMP KOMP KOMP KOMP KOMP
OJ 02 03 04 05 06 ()7 08 09 IO 11 KOMPOI 1,000 ,874 ,640 ,640 ,533 -,027 ,304 ,294 ,432 ,336 ,394
KOMP02 ,874 1,000 ,640 ,640 ,533 -,027 ,484 ,294 ,432 ,336 ,394
KOMP03 ,640 ,640 1,000 1,000 ,516 ,154 ,484 ,600 ,539 ,596 ,676 KOMP04 ,640 ,640 1,000 1,000 ,516 ,154 ,484 ,600 ,539 ,596 ,676
KOMP05 ,533 ,533 ,516 ,516 1,000 ,376 ,506 ,672 ,425 ,617 ,617
KOMP06 -,027 -,027 ,154 ,154 ,376 1,000 ,369 ,669 ,178 ,524 ,403
KOMP07 ,304 ,484 ,484 .484 .506 .369 1.000 670 1(,0 hd? 'QR
K01' 12
,1
'I ,3
,3
,6
,6
"
KOMP09 .432 ,432 ,539 .539 ,4251 .178 ,:_.
KOMP JO .336 ,336 ,596 ,596 .617 ,524 .6 KOMPll ,394 ,394 ,676 ,676 ,617 ,403 ,3
60 I ,446 1.000 .4071
.468 .319 I
42 I .745 ,407 1,000 ,522 .662
98 ,729 ,468 ,522 J,000 ,691 KOMPl2 ,190 ,190 ,314 ,314 ,617 ,628 ,4 34 ,745 ,319 ,662 ,691 1,000
The covariance matrix is calculated and used 111 the analysis.
Item~ Total Statistics
Corrected Squared Cronbach's Scale Mean if Scale Variance Item-Total Multiple Alpha ifltem Item Deleted ifltem Deleted Correlation Correlation Deleted
KOMPOJ 43,24 11,030 ,568 ,893 KOMP02 43,24 10,986 ,586 ,892 KOMP03 43,20 10,428 ,778 ,882 KOMP04 43,20 10,428 ,778 ,882 KOMP05 43,09 ll,237 ,734 ,888 KOMP06 43,13 10,960 ,375 ,909 KOMP07 43,13 11,449 .629 ,892 KOMP08 43,11 10,899 ,812 ,884 KOMP09 43,41 9,848 ,558 ,903
KOMPIO 43,04 10,887 .742 ' ,886 KOMPll 43,13 10,871 ,7491 ,885 KOMP12 43,04 11,154 ,623 ' ,891
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N ofltems
47,09 12,792 3,577 12
n.cliability
BASIL !IJI RELJABILITAS
LOCUS OF CONtROL
Scale: ALL VAIUABELES
Case Processing Srnnmaf}'
N 1Yo Cases Valid 46 100,0
Excluded( 0 ,0 a)
Total 46 100,0 a L1stwise deletion based on all variables 10 the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
I Alpha Based on
Cronbach's Standardized Aloha Items N of Items
,835 I ,853 i 13
Item Statistics
Mean Std. Deviation N LOCO! 2,28 ,935 46 LOC02 l,89 ,482 46 LOC03 2,11 ,640 46 LOC04 2,26 ,855 46 LOCOS 2,11 ,900 46 LOC06 1,87 ,806 46 LOCO? l,61 ,714 46 LOCOS 3,04 1,115 46 LOC09 2,15 ,965 46 LOCJO 2,04 ,665 46 LOCll 2,67 1,076 46 LOCl2 1,85 ,556 46 LOC13 2,37 ,928 46
Inter~llem Correlation Malrix
LOC LOC LOC LOC LOC LOC LOC I LO co LOC LOC LOCI LOC LOC I 2 3 4 5 6 7 8 09 10 l 12 13
LOC 1,000 .366 ,244 -,Oil ,438 ,581 -,164
l LOC
,366 1,000 ,399 ,340 ,591 ,420 ,455 2
72 I ,247 .337 ,381 ,255 ,159
40 I ,371 ,292 ,273 ,434 ,440
,3
,3
LOC ,244 .399 1,000 ,515 ,480 ,200 ,338
3 149 .476 ,354 ,182 ,359 ,417
LOC -,Oil .340 ,515 1,000 ,136 -,079 ,426
4 LOC
,438 ,591 ,480 ,136 1,000 ,572 ,3!0 5
]] ,355 ,370 ,143 ,319 ,296
172 I ,518 ,400 ,014 ,566 ,430
,0
LOC ,581 ,420 ,200 -,079 ,572 1,000 ,064
6 155 ,255 ,384 ,257 ,450 ,125
LOC -,164 ,455 ,338 ,426 ,310 ,064 1,000
7 133 ,443 ,130 ,091 ,518 ,357
LOC ,372 ,340 ,149 ,Oil ,172 ,155 ,133
8 000 ,!80 ,237 ,679 ,190 ,414 I,
LOC ,247 ,371 ,476 ,355 ,518 ,255 ,443
9 180
l,00 ,301 ,070 ,582 ,432
0 LOC
,337 ,292 ,354 ,370 ,400 ,384 ,130 10
,2 37 ,301 1,00
,362 ,318 ,261 0
LOC ,381 ,273 ,182 ,143 ,014 ,257 ,091 11
79 ,070 ,362 1,000 ,212 ,235 ,6
LOC ,255 ,434 ,359 ,319 ,566 ,450 ,518 12
LOC ,159 .440 ,417 ,296 ,430 ,125 ,357
13
190 ,582 ,318 ,212 l,00
,241 0
14 1 .432 .261 ,235 ,241 1,000 ,4
lten1-Total Statistics
Corrected Squared Cronbach's Scale Mean if Scale Variance Item-Total Multiple Alpha if Item Item .. Q.i;!e!l!d i(_It~m._Del_~t~P . ....... C_Qrrel&~i9!1 ,, __ '"_J;:grre!:ttiQ.tl. PeJe.t.~4 ..
LOCO! 25,98 34,066 ,453 ,565 ,826
LOC02 26.37 35,838 ,661 ,570 ,819 LOC03 26,15 35,199 ,563 ,484 ,820
LOC04 26,00 35,644 ,344 ,557 ,833
LOCOS 26,15 32,799 ,609 ,725 ,813
LOC06 26,39 34,9!0 ,454 ,597 ,825
LOCO? 26,65 36,0JO ,393 ,549 ,829
LOCOS 25,22 32,974 ,443 ,607 ,829 LOC09 26,11 32,766 ,560 ,512 ,817
LOC!O 26,22 35,285 ,526 ,424 ,821
LOCll 25,59 33,537 ,417 ,635 ,831
LOCJ2 26,41 35,537 ,609 ,602 ,819 LOC13 25,89 33,343 ,530 ,452 ,819
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N ofltems
28,26 39,886 6,316 13
HASIL UJI REABILITASAUD/T JUDGllfENT
Reability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processine Summarv
N % Cases Valid 46 100,0
Excluded( a) 0 ,0 Total 46 100,0
a L1stw1se deletion based on all vanables 1n the procedure.
Reliabilitv Statistics
Cronbach's Alpha Based on
Cronbach's Standardized Aloha Items N ofltcms
,877 ,887 8
Item Statistics Std.
Mean Deviation N ADJOl 4,07 ,533 46 ADJ02 4,09 ,412 46
ADJ03 4,00 ,422 46 ADJ04 4,07 ,327 46 ADJ05 3,96 ,469 46 ADJ06 3,93 ,533 46 ADJ07 3,91 ,551 46 ADJ08 4,13 ,653 46
Inter~Item Correlation Matrix
ADJOI ADJ02 ADJ03 ADJ04 ADJ05 ADJ06 ADJ07 ADJ08 ADJOl 1,000 ,681 ,494 ,358 ,544 ,171 ,095 ,485
ADJ02 ,681 1,000 ,639 ,452 ,709 ,228 ,132 ,369
ADJ03 ,494 ,639 l,000 ,645 ,898 ,494 ,574 ,645
ADJ04 ,358 ,452 ,645 1,000 ,454 ,407 ,403 ,480
ADJ05 ,544 ,709 ,898 ,454 l,000 ,610 ,587 ,671
ADJ06 ,171 ,228 ,494 ,407 ,610 1,000 ,737 ,407 ADJ07 ,095 ,132 ,574 ,403 ,587 ,737 1,000 ,526
ADJ08 ,485 ,369 ,645 ,480 ,671 ,407 ,526 1,000 ..
The covanance matnx 1s calculated and used 1n the analysis.
Item Total Statistics -I Corrected Squared Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance I Item-Total Multiple Alpha if Item Item Deleted ifltem Deleted Correlation Correlation Deleted
ADJOI 28,09 6,792 ,507 ,550 ,876 ADJ02 28,07 7,040 ,584 ,777 ,868 ADJ03 28,15 6,487 ,848 ,913 ,844
ADJ04 28,09 7,326 ,597 ,702 ,869 ADJ05 28,20 6,205 ,882 ,945 ,837 ADJ06 28,22 6,61s I ,577 ,721 ,869 ADJ07 28,24 6,5421 ,583 ,683 ,869 ADJ08 28,02 5,888 ,685 ,630 ,860
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of!tems
32,15 8,487 2,913 8
HASIL UJ ASUMSI KLASIK
Coefficients( a)
Unstandardized Standardized Model Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta I (Constant) -,084 4,160
KEAHLIAN~AUDIT ,210 ,070 ,357 KOMPLEKSITAS_TUG
,371 ,097 ,456 AS LOCUS_ OF_ CONTROL ,lOO ,046 ,218_.
a Dependent Vanahle: AUD!f_JUDGMENT
Coefficient Corrclations(a)
I I LOCUS_OF_ Model CONTRQ..k... I Correlations LOCUS_OF _CONTROL 1,000
KOMPLEKSITAS_TUGAS ,017 KEAHLIAN_AUDIT -,104
Covariances LOCUS_OF_CONTROL ,002
KOMPLEKSITAS ... JUGAS ,000 KEAHLIAN_AUDIT ,000
a Dependent Vanable: AUDIT _JUDGMENT
2. HASIL UJI NORMALITAS
Histogram
Dependent: Variable: AUOIT_.JUOGMENT
-3-:2-101:234
Ragr•sslon Standardlxod R-ldual
Collinearity
' Sig, Statistics Tole
I ranc e VIF
-,020 ,984
2,985 ,005 ,680 1,471
3,834 ,000 ,687 1,455
2,193 ,034 ,9gz 1,0}3 ·-
KMPLKSIT AS I KEAHLIAN_ TU GAS AUDIT
,017 -,104 1,000 -,558
-,558 1,000
,000 ,000
,009 -,004
-,004 ,005
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: AUDIT_JUOGMEN,.
1.0,-------------------;;14
0.8
£ E o.s ~
<.>
N ! 0.4
0.2 0
o.o-t-"'-----,-----,.----,.----,.-----1 0.0
1ii , 3
" iii 0: 2
~1 m
" 3 0 ,,, ~-1 r·2
.3
0.2 0.4 0.6 0.8
Observed Cum Prob
Scatterplot
Dependent Variable: AUDIT_JUDGMENT
0
0
0 'h 0 Q) 0 0 0 0
~: 0 I() 0
0
0 0
0 0
.3 ·2 ·1 0 1 2
Regression Standardized Predicted Value
1.0
0
top related