penerapan paradigma pedagogi reflektif pada … · dan compassion siswa kelas x sma pangudi luhur...
Post on 18-Jul-2019
225 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA
PEMBELAJARAN MATERI INDEKS HARGA DAN INFLASI
UNTUK MENINGKATKAN COMPETENCE, CONSCIENCE,
DAN COMPASSION SISWA KELAS X SMA PANGUDI
LUHUR SANTO LOUIS IX SEDAYU
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh :
Gregorius Yudanto Rahadi
081334027
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk:
Tuhan Yesus yang selalu melindungi, membimbing, serta menyertai aku,
bapak, ibu, dan kakaku yang selalu memberikan dorongan doa dan
semangat, serta sahabat-sahabatku di manapun mereka berada yang selalu
memberikan aku keceriaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah
―Jenius adalah 1 % inspirasi dan 99 % keringat. Tidak ada yang dapat
menggantikan kerja keras‖
Jadikanlah kekecewaan masa lalu menjadi senjata sukses di masa
depan.
Manusia tidak merancang untuk gagal, mereka gagal untuk
merancang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA
PEMBELAJARAN MATERI INDEKS HARGA DAN INFLASI UNTUK
MENINGKATKAN COMPETENCE, CONSCIENCE, DAN COMPASSION
SISWA KELAS X SMA PANGUDI LUHUR SANTO LOUIS IX SEDAYU
Gregorius Yudanto Rahadi
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2013
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan competence, conscience, dan
compassion siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Santo Lois IX Sedayu dalam
pembelajaran ekonomi melalui penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR).
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang diterapkan
padasiswakelas X SMA Pangudi Luhur Santo Lois IX Sedayu. PPR mempunyai
unsur-unsur utama, yaitu konteks, pengalaman, refleksi, aksi dan evaluasi.
Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi, tes, dan
kuesioner. Penelitian tersebut dilaksanakan dalam dua siklus yang tiap siklusnya
meliputi empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
Analisis deskriptif dan analisis komparatif digunakan untuk menganalisis data
yang sudah diperoleh.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Paradigma Pedagogi
Reflektif pada pembelajaran ekonomi materi indeks harga dan inflasi mampu
meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas X SMA
Pangudi Luhur Santo Louis IX Sedayu. Hal ini dibuktikan dengan adanya
peningkatan skor rerata pada aspek competence yaitu pada saat pra penelitian
menunjukkan skor rerata sebesar 37,9 dan pada saat akhir siklus I meningkat
menjadi 60. Begitu juga pada siklus II, pada saat awal siklus II menunjukkan skor
rerata sebesar 10 dan di akhir siklus II meningkat menjadi 93. Pada aspek
conscience, dilihat dari skor rerata sikap, minat dan sikap kritis. Skor rerata pra
penelitian dan akhir siklus I terjadi peningkatan. Pada aspek sikap meningkat
sebesar 26% yaitu dari skor rerata 3,06 menjadi 3,77, minat sebesar 19% yaitu
dari skor rerata 3,12 menjadi 3,7, dan pada sikap kritis sebesar 11% yaitu dari skor
rerata 3,52 menjadi 4,04. Kemudian hasil skor rata-rata antara akhir siklus I dan
akhir siklus II pada aspek sikap terjadi perubahan sebesar 0,02%, yaitu dari skor
rerata 3,77 menjadi 3,79, pada aspek minat terjadi perubahan sebesar 3% yaitu
dari skor rerata 3,7 menjadi 3,8, dan pada aspek sikap kritis terjadi perubahan
sebesar 2%, yaitu dari skor rerata 4,04 menjadi 4,17. Hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa skor rerata aspek compassion di awal siklus I sebesar 3,6
meningkat menjadi sebesar 4,00 pada akhir siklus I dan di akhir siklus II
meningkat lagi menjadi sebesar 4,29.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE APPLICATION OF REFLECTIVE PEDAGOGY PARADIGM IN
LEARNING WITH THE TOPIC: PRICE INDEX AND INFLATION TO
INCREASE THE COMPETENCE, CONSCIENCE, AND COMPASSION
OF STUDENTS IN PANGUDI LUHUR SENIOR HIGH SCHOOL SAINT
LOUIS IX SEDAYU
Gregorius Yudanto Rahadi
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2013
The purpose of this study is to improve the competence, conscience, and
compassion of students of the tenth class of Pangudi Luhur Senior High School
Saint Louis IX Sedayu in the learning economy through the implementation of
Reflective Pedagogy Paradigm (RPP).
This study is a Classroom Action Research (CAR) that was applied in the
students of the tenth class in Pangudi Luhur Senior High School Saint Louis IX
Sedayu. RPP has major elements, there are context, experience, reflection, action
and evaluation. The data were collected through observation, interviews,
documentation, testing, and questionnaires. The study was conducted in two
cycles, where each cycle consists of four components: planning, action,
observation, and reflection. Descriptive analysis and comparative analysis were
used to analyze the data obtained.
The results show that the application of pedagogy reflective paradigm in
economic learning in price index and inflation material could increase the
competence, conscience, and compassion of students of the tenth class in Pangudi
Luhur Senior High School Saint Louis IX Sedayu. These results could be proved
by seeing the increase of average score in the competence aspect when the pre-
study showed the average scores of 37.9 and at the end of the cycle I it increased
to 60. The same thing also occurred on the cycle II, at the beginning of the cycle II
showed the average score of 10 and at the end of the cycle II the score increased
to 93. In the aspect of conscience, and perceived from the average score of
attitude, interest and critical attitude. The average score of pre-study and the score
of the end of cycle I increased. In the aspect of attitude, the score increased by
26%, from an average score of 3.06 to 3.77, from the interest aspect increased
19% from the average score of 3.12 to 3.7, and from the critical aspect by 11%,
from average score 3.52 became 4.04. Afterward the results of the average score
between the end of the cycle I and the end of cycle II in the aspect of attitude
changed 0.02% from the average score of 3.77 to 3.79, in the aspects of interest
there was of 3% change from the average score of 3.7 to 3.8, and from the aspect
of a critical attitude there was change by 2%, from an average score of 4.04 to
4.17. The results also showed that the average score in the compassion aspect of
the early cycle I of 3.6 increased to 4.00 at the end of the first cycle, and at the end
of the cycle II increased again by 4.29.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
kasih sayang-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul ―Penerapan
Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi
untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassionsiswa kelas X SMA
Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu‖.
Skripsi ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan
Akuntansi.Melalui kesempatan ini penyusun menyampaikan terima kasih yang
tulus kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini, terutama
kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang
telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan
kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
5. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan
tambahan pengetahuan selama dalam proses perkuliahan.
6. SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu, yang telah memberikan
kesempatan pada peneliti untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas ini.
7. Ibu P. Weni Triana, S.E, selaku guru mitra dalam penelitian ini.
8. Siswa kelas X SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu selaku subjek dalam
penelitian ini.
9. Keluarga kecilku: Kedua orangtuaku, Bapak Paulus Suhartono Bsc. dan Ibu
Elisabeth Siti Rahayu, serta kakakku Yudi Kris Hartoko yang telah
memberikan doa, dukungan, semangat, dan kasih sayangnya selama ini.
10. Seseorang yang selalu mendampingiku dalam keadaan susah ataupun senang,
serta selalu memberikanku semangat ―Maria Oktaviana Harum‖.
11. Bernardus Purnawan, Nurul Kurnianingsih, Yustina Reni Swastika,Lourentius
Dwi Hasto, Robertus Prasetya Jati,Augusto Morista, Ignatius Erdha Atung
Yuda yang telah membantu penelitian dan memberi kritik serta saran masukan
selama proses diskusi dalam mata kuliah Seminar Penelitian.
12. Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan senyum dan keceriaan: Yosef
Tundra Tri Wibowo, Catur Bayu Nugraha, Robertus Catur Pamungkas,
Theopilus Prastya Adhi Harjono, Vincentius Prambetu, Therecia Wahyu
Indriyani, Ivena Lemuela Anindita, Windyananto Ardi Nugroho, Julius
Widyastomo Isworo, Matheus Putra Rustiantoro, Adi Putra Kurniawan,
Alloysius Prananta Adi, Angga Wascasmaka, dan Theodorus Hanung
Primastoto.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................ vii
ABSTRAK ................................................................................................. viii
ABSTRACT ................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ............................................................................... x
DAFTAR ISI .............................................................................................. xii
DAFTAR TABEL .................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xvii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................... 3
C. Batasan Masalah ......................................................................... 4
D. Rumusan Masalah ...................................................................... 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5
F. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Paradigma Pedagogi Reflektif .................................................... 7
1. Pengertian Paradigma Pedagogi Reflektif ............................. 7
2. DefinisiCompetence, Conscience, dan
Compassion (3C) .................................................................. 8
3. Unsur-unsur PPR ................................................................... 9
B. Deskripsi Materi ......................................................................... 11
C. Penerapan PPR dalam Pembelajaran Ekonomi .......................... 18
D. Penelitian Tindakan Kelas .......................................................... 19
1. Ciri-Ciri Penelitian Tintakan Kelas ....................................... 19
2. Proses Penelitian Tindakan Kelas .......................................... 20
E. Kerangka Berpikir ...................................................................... 23
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ........................................................................... 25
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 25
C. Subjek dan Objek Penelitian....................................................... 25
D. Variabel Penelitian ..................................................................... 26
E. Prosedur Penelitian ..................................................................... 26
F. Metode Pengumpulan Data ........................................................ 30
G. Teknik Analisis Data .................................................................. 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Sejarah Berdirinya SMA Pangudi Luhur St. Lois Sedayu ......... 33
B. Tujuan, Visi, dan MisiSMA Pangudi Luhur St. Lois Sedayu .... 34
C. Kurikulum SMA Pangudi Luhur St. Lois Sedayu ...................... 36
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ........................................................................... 40
1. Pra Penelitian ........................................................................ 40
a. Observasi Guru ................................................................. 40
b. Observasi Siswa ............................................................... 44
c. Observasi Kelas ................................................................ 47
2. Pelaksanaan Penelitian Siklus I ............................................. 49
a. Perencanaan ...................................................................... 50
b. Tindakan ............................................................................ 56
1) Konteks ........................................................................ 56
2) Pengalaman ................................................................. 57
3) Refleksi ......................................................................... 62
4) Aksi .............................................................................. 64
5) Evaluasi ........................................................................ 65
c. Observasi ........................................................................... 66
d. Refleksi ............................................................................. 70
3. Siklus Kedua ......................................................................... 72
a. Perencanaan ...................................................................... 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
b. Tindakan ............................................................................ 77
1) Konteks ........................................................................ 78
2) Pengalaman .................................................................. 79
3) Refleksi ........................................................................ 80
4) Aksi ............................................................................. 82
5) Evaluasi ....................................................................... 83
c. Observasi .......................................................................... 84
d. Refleksi ............................................................................ 88
B. Hasil Analisis Komparasi Competence, Conscience,
dan Compassion (3C) Siswa, Sebelum dan Sesudah
Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)........................ 89
1. Aspek Competence ................................................................ 89
2. Aspek Conscience ................................................................. 92
3. Aspek Compassion ............................................................... 96
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................. 99
B. Keterbatasan Penelitian ............................................................. 100
C. Saran .......................................................................................... 101
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 103
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 : Bobot Barang Dalam Menghitung IHK ................................. 12
Tabel 2.1 : Harga Rata-Rata dalam IHK .................................................. 13
Tabel 5.1 : Hasil Observasi Guru pada Pra Penelitian ............................. 43
Tabel 5.2 : Hasil Observasi Siswa pada Pra Penelitian ............................ 46
Tabel 5.3 : Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus I........................ 66
Tabel 5.4 : Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada SiklusI ....................... 69
Tabel 5.5 : Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus II ...................... 84
Tabel 5.6 : Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus II ..................... 86
Tabel 5.7 : Rerata Skor Aspek Competence Pada Siklus I ....................... 90
Tabel 5.8 : Rerata Skor Aspek Competence PadaSiklus II ...................... 90
Tabel 5.9 : Rerata Skor Aspek Competence Pada Siklus II dan II ........... 91
Tabel 5.10 : Rerata Skor Aspek Conscience Siklus I(Sikap) ..................... 92
Tabel 5.11 : Rerata Skor Aspek Conscience Siklus II (Sikap) ................... 93
Tabel 5.12 : Rerata Skor Aspek Conscience Siklus I (Minat).................... 93
Tabel 5.13 : Rerata Skor Aspek Conscience Siklus II (Minat) .................. 94
Tabel 5.14 : Rerata Skor Aspek Conscience Siklus I (Sikap Kritis) .......... 95
Tabel 5.15 : Rerata Skor Aspek Conscience Siklus II (Sikap Kritis)......... 95
Tabel 5.16 : Rerata Skor Aspek Compassion Pada Siklus I ....................... 96
Tabel 5.17 : Rerata Skor Aspek Compassion Pada Siklus II ..................... 97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Tahap Penelitian Tindakan Kelas ........................................ 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I .................... 105
Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ................... 113
Lampiran 3 : Lembar Observasi Kegiatan Guru Pra Penelitian .............. 118
Lampiran 4 : Lembar Observasi Kegiatan Siswa Pra Penelitian ............ 120
Lampiran 5 : Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus I dan II ............. 121
Lampiran 6 : Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus I dan II ............ 124
Lampiran 7 : Soal Pre Test Siklus I ........................................................ 125
Lampiran 8 : Soal Pos TestSiklus I ......................................................... 127
Lampiran 9 : Soal Pre Test Siklus II ....................................................... 129
Lampiran 10 : Soal Post Test Siklus II ..................................................... 130
Lampiran 11 : Hasil Pre Test dan Post TestSiklus I dan II ....................... 131
Lampiran 12 : Lembar Pertanyaan Refleksi dan Aksi .............................. 144
Lampiran 13 : Peta Konsep ...................................................................... 150
Lampiran 14 : Artikel Kenaikan Tarif Dasar Listrik ................................ 151
Lampiran 15 : Artikel Tips Hemat di Tahun 2012 ................................... 153
Lampiran 16 : Soal Kasus Uang Saku ...................................................... 155
Lampiran 17 : Soal Diskusi IHK .............................................................. 156
Lampiran 18 : Kuesioner Sikap, Minat, Sikap Kritis, dan Kerja sama .... 157
Lampiran 19 : Instrumen Refleksi Guru Mitra ......................................... 161
Lampiran 20 : Instrumen Refleksi Siswa .................................................. 162
Lampiran 21 : Kisi-kisi Instrumen Penelitian ........................................... 168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
Lampiran 22 : Hasil Pengolahan Data Kuesioner ..................................... 171
Lampiran 23 : Surat Ijin Penelitian dari FKIP ......................................... 183
Lampiran 24 : Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ............ 184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era globalisasi ini, teknologi dan ilmu pendidikan berkembang
sangat pesat sekali. Kemajuan berpikir dan bertingkah laku sangatlah dituntut,
karena dua hal tersebut merupakan salah satu kunci seseorang dapat bertahan
hidup dengan layak di jaman yang boleh dikatakan sebagai masa transisi yang
dialami oleh seluruh dunia. Pada era ini, tidak dapat dipungkiri banyak sekali
ketidakadilan. Semakin lama, untuk melanjutkan kehidupan yang layak dan
sewajarnya, seseorang harus memiliki bekal yang cukup, karena hidup di
jaman yang semakin maju ini untuk dapat melanjutkan kehidupan yang layak
dan sewajarnya bagaikan kompetisi. Banyak sekali penindasan-penindasan
yang dilakukan oleh para kaum kuat (para petinggi-petinggi) kepada para
kaum lemah (para pekerja dan bawahan-bawahan).
Salah satu contoh bekal yang dapat dipakai pada masa sekarang ini
contohnya seperti ilmu dan hati nurani. Tidak dipungkiri metode-metode yang
digunakan dalam proses pembelajaran yang diterapkan di berbagai sekolah
hanyalah menitik beratkan pada segi kognitif saja, tetapi tidak paham segi-segi
lain apa yang sesungguhnya terkandung di dalam materi pembelajaran
tersebut. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran yang
ada kurang bermakna. Ilmu akan didapat, tetapi nilai yang dapat mengubah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
hati nurani tidak didapat, sehingga jika hati nurani tidak terbentuk maka dapat
menjadikan bibit-bibit yang berkepribadian kurang baik.
Metode yang digunakan pada saat mengajar sangatlah penting dan
berpengaruh pada tingkat kepribadian siswa. Penerapan metode di dalam
proses pembelajaran, jika kurang tepat akan membentuk pribadi siswa yang
egois dan hanya mementingkan suatu pembelajaran untuk meneruskan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Oleh karena itu, beberapa sekolah
yang ada, termasuk SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu, berharap akan
adanya penerapan metode yang tepat dalam proses pembelajaran di sekolah,
yang dapat membentuk pribadi yang unggul tidak hanya dari segi kognitif
saja, tetapi juga unggul dari segi afektif dan psikomotorik.
Dalam mewujudkan pembelajaran yang bermakna tidak hanya dalam hal
pemahaman kognitif saja tetapi juga pembentukan hati nurani, khususnya dari
aspek 3C (competence, conscience, dan compassion) dapat digunakan
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
merupakan pola pikir (paradigma = pola pikir) dalam menumbuhkembangkan
pribadi siswa menjadi pribadi kekristenan atau kemanusiaan (Subagya,
2008:39). Dalam penerapan metode tersebut pada sebuah materi
pembelajaran, para siswa diajak bekerja sama untuk menggali beberapa
pengalaman mengenai nilai–nilai kemanusiaan yang terkait dengan materi
pembelajaran, refleksi, dan aksi. Banyak sekali permasalahan yang terjadi di
dalam kelas X.A SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu, seperti kurang
terjalinnya rasa kerja sama diantara para siswa siswa yang mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
kemampuan lebih dengan siswa yang masih sulit dalam memahami materi
pembelajaran. Oleh karena itu siswa yang masih sulit dalam memahami materi
pembelajaran akan semakin merasa terpuruk di dalam kelas. Selain itu,
kebanyakan siswa lebih memilih untuk berbicara dengan temannya daripada
mendengarkan guru yang sedang menyampaikan materi di depan kelas,
sehingga siswa tidak dapat memahami nilai yang terkandung dalam materi
tersebut. Kemudian, secara umum, siswa juga belum bisa mengembangkan
sikap kritis dalam kehidupan sehari-hari melalui materi pembelajaran yang
dipelajarinya. Contohnya pada saat guru bertanya tentang apa yang akan
dilakukan siswa yang setiap hari ke sekolah dengan sepeda motor, jika harga
BBM naik sedangkan uang saku tetap, kebanyakan siswa menjawab mereka
lebih memilih membonceng temannya daripada berhemat untuk membeli
BBM.
Berdasarkan manfaat dari pembelajaran berbasis PPR yang sudah
diuraikan di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang Bagaimana
Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif Pada Pembelajaran Materi Indeks
Harga dan Inflasi Untuk Meningkatkan 3C (Competence, Conscience, dan
Compassion) Siswa Kelas X SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.
B. Identifikasi Masalah
Sekarang ini paradigma pembelajaran yang diterapkan oleh guru
kebanyakan hanya berpusat pada tingkat pemahaman siswa dari aspek kognitif
saja, tanpa memperdulikan pengembangan pribadi siswa melalui nilai–nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
kemanusiaan yang terkandung dalam materi pembelajaran. Oleh karena itu,
dengan PPR (Paradigma Pedagogi Reflektif ), siswa diharapkan selain dapat
unggul dari segi kognitif, juga unggul dari segi afektif dan psikomotorik.
C. Batasan Masalah
Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan yang dibahas agar tidak
terlalu meluas maka permasalahan dalam penelitian ini dibatasi sebagai
berikut:
1. Dalam proses pembelajaran menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif.
2. Penerapan paradigma pembelajaran ini dilakukan pada mata pelajaran
Ekonomi SMA Kelas X, khususnya pada materi Indeks Harga dan Inflasi.
D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana meningkatkan competence siswa kelas X SMA Pangudi Luhur
St. Louis IX Sedayu melalui penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif
dalam pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi?
2. Bagaimana meningkatkan conscience siswa kelas X SMA Pangudi Luhur
St. Louis IX Sedayu melalui penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif
dalam pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi?
3. Bagaimana meningkatkan compassion siswa kelas X SMA Pangudi Luhur
St. Louis IX Sedayu melalui penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif
dalam pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
4. Apakah penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran
materi Indeks Harga dan Inflasi dapat meningkatkan competence,
conscience, dan compassion siswa kelas X SMA Pangudi Luhur St. Louis
IX Sedayu?
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk meningkatkan competence siswa kelas SMA Pangudi Luhur St.
Louis IX Sedayu Yogyakarta melalui penerapan Paradigma Pedagogi
Reflektif dalam pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi.
2. Untuk meningkatkan conscience siswa kelas X SMA Pangudi Luhur St.
Louis IX Sedayu melalui penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam
pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi.
3. Untuk meningkatkan compassion siswa kelas X SMA Pangudi Luhur St.
Louis IX Sedayu melalui penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam
pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang
bersangkutan, yaitu :
1. Bagi Siswa
Diharapkan dengan adanya penelitian ini, siswa dapat
mengembangkan nilai-nilai kehidupan khususnya competence, conscience,
dan compassion yang terdapat dalam pembelajaran Ekonomi materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Indeks Harga dan Inflasi melalui penerapan PPR (Paradigma Pedagogi
Reflektif) dalam pembelajaran.
2. Bagi Guru Mitra
Dengan adanya penelitian ini, guru diharapkan dapat terinspirasi dan
menerapkan model pembelajaran yang dapat mengembangkan aspek
competence, conscience, dan compassion dalam diri siswa, sehingga
kepribadian siswa dapat berkembang secara utuh.
3. Bagi Sekolah
Semoga penelitian ini dapat memberikan inspirasi baru bagi guru
mata pelajaran lain dalam mengajar, sehingga dapat memvariasikan model
pembelajaran saat mengajar di kelas.
4. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menambah pengalaman dan wawasan tentang
penerapan PPR dalam pembelajaran ekonomi dalam rangka
mengembangkan aspek competence, conscience, dan compassion siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
1. Pengertian Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) merupakan pola pikir
(paradigma = pola pikir) dalam menumbuhkembangkan pribadi siswa
menjadi pribadi kekristenan atau kemanusiaan. Pola pikirnya: dalam
membentuk pribadi, siswa diberi pengalaman akan suatu nilai
kemanusiaan, kemudian siswa difasilitasi dengan pertanyaan agar
merefleksikan pengalaman tersebut, dan berikutnya difasilitasi dengan
pertanyaan aksi agar siswa membuat niat dan berbuat sesuai dengan
nilai tersebut (Subagya, 2008:39).
Melalui dinamika pola pikir tersebut siswa diharapkan
mengalami sendiri (bukan hanya mendapat informasi karena diberi
tahu). Melalui refleksi diharapkan siswa yakin sendiri (bukan karena
patuh pada tradisi atau peraturan). Melalui aksi, siswa berbuat dari
kemauannya sendiri (bukan karena ikut-ikutan atau takut sanksi).
Pembentukan kepribadian diharapkan dilakukan sedemikian rupa
sehingga siswa nantinya memiliki komitmen untuk memperjuangkan
kehidupan bersama yang lebih adil, bersaudara, bermartabat,
melestarikan lingkungan hidup, dan lebih menjamin kesejahteraan
umum (Subagya, 2008:39).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2. Pengertian Competence, Conscience, dan Compassion (3C)
PPR menjadikan para siswa dan guru saling belajar
mengembangkan kompetensi secara utuh (competence), saling
mengasah kepekaan dan hati nurani (conscience), dan saling terlibat
dengan penuh belarasa terhadap sesama (compassion). Menurut
Kuntoro (2010:16), pengertian competence, conscience, dan
compassion adalah sebagai berikut:
a. Competence
Competence dimaknai sebagai kemampuan akademik yang
memadukan unsur-unsur pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Unsur dasar dari competence adalah pengetahuan, keterampilan,
dan sikap.
b. Conscience
Conscience dimaknai sebagai kemampuan memahami
alternatif dan menentukan pilihan (baik-buruk, benar-salah). Unsur
dasar dari conscience adalah moral, prinsip, tanggung jawab,
kejujuran, kebebasan, keterbukaan, memiliki semangat belajar,
kesadaran, kewaspadaan, keadilan, konsekuen, dan keseimbangan.
Oleh karena itu digunakan sikap, minat, dan sikap kritis untuk
mengetahui aspek conscience.
c. Compassion
Compassion dimaknai sebagai kemauan untuk berbela rasa
pada sesama dan lingkungan (Man and women for and with
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
others). Unsur-unsur compassion adalah: peduli, peka, rela, dan
tanggap. Pada penelitian ini aspek compassion yang digunakan
adalah kerja sama. Karena kerja sama merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh lebih dari satu orang yang saling membantu dalam
satu pokok permasalahan yang sama serta mencapai tujuan yang
sama.
3. Unsur – unsur PPR
Menurut Subagya (2008:39), unsur-unsur PPR dibagi menjadi
lima bagian, yaitu:
a. Konteks
Menumbuhkembangkan pendidikan, antara lain sebagai
berikut:
1) wacana tentang nilai-nilai yang ingin dikembangkan, agar
semua anggota komunitas, guru, dan mahasiswa menyadari
bahwa yang menjadi landasan pengembangan bukan aturan,
perintah, atau sanksi-sanksi, melainkan nilai kemanusiaan.
2) Kedua, contoh-contoh penghayatan mengenai nilai-nilai yang
diperjuangkan, lebih-lebih contoh dari guru. Ketiga, hubungan
akrab, saling percaya, agar bisa terjalin dialog yang saling
terbuka antara guru dan siswa.
b. Pengalaman
Pengalaman untuk menumbuhkan persaudaraan, solidaritas,
dan saling memuji adalah pengalaman bekerja sama dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
kelompok kecil yang ―direkayasa‖ sehingga terjadi interaksi dan
komunikasi yang intensif, ramah dan sopan, penuh tenggang rasa,
dan akrab. Sugesti dapat diberikan oleh guru kepada siswa agar
mereka dapat menggunakan imajinasinya. Sugesti tersebut dapat
dilakukan dengan berbagai cara, yaitu mendengar cerita dari guru,
melihat video yang ditampilkan oleh guru, dan lain sebagainya.
Misal dalam pembelajaran IPA dan sekaligus ingin memberikan
siswa pengalaman tentang ketidakadilan, siswa dapat diajak
melihat gambar dan membaca cerita tentang orang-orang yang
bekerja di tambang batubara dan tinggal di gubuk-gubuk kumuh.
c. Refleksi
Guru memfasilitasi dengan pertanyaan agar siswa terbantu
untuk berefleksi. Pertanyaan yang baik adalah pertanyaan
divergen agar siswa secara otentik dapat memahami, mendalami,
dan meyakini temuannya.
d. Aksi
Guru memfasilitasi siswa dengan pertanyaan agar siswa
terbantu untuk membangun niat dan bertindak sesuai dengan hasil
refleksinya.
e. Evaluasi
Setelah pembelajaran, guru memberikan evaluasi atas
kompetensinya dari segi akademik. Ini adalah hal wajar dan
merupakan keharusan. Sekolah memang dibangun untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
mengembangkan ranah akademik dan menyiapkan siswa menjadi
kompeten di bidang studi yang dipelajarinya.
Untuk membentuk siswa yang unggul dari segi competence,
conscience, dan compassion dengan menggunakan Paradigma
Pedagogi Reflektif (PPR), maka unsur-unsur di atas harus
dilaksanakan dan diterapkan dengan sebaik mungkin.
B. Deskripsi Materi
Penerapan PPR dilakukan pada mata pelajaran Ekonomi SMA
untuk siswa kelas X khususnya materi Indeks Harga dan Inflasi. Materi
tersebut dalam kurikulum digunakan untuk mencapai Standar Kompetensi
Memahami Produk Domestik Bruto (PDB), Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional Bruto (PNB), dan Pendapatan
Nasional (PN), serta Kompetensi Dasar Mendeskripsikan Indeks Harga
dan Inflasi.
1. Indeks Harga
Laju Inflasi biasanya dihitung dari persentase perubahan IHK
pada suatu periode waktu. Pengertian Indeks Harga Konsumen
adalah ukuran rata-rata perubahan harga dari suatu paket komoditas
(commodity basket) dalam suatu kurun waktu tertentu atau antar
waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
a. Tujuan penghitungan IHK adalah sebagai berikut,
1) Mengetahui perkembangan harga barang dan jasa yang
tergabung dalam diagram timbangan IHK.
2) Sebagai pedoman untuk menentukan suatu kebijaksanaan
yang akan datang, terutama di bidang pembangunan
ekonomi.
3) Sebagai penghitungan penyesuaian Upah Minimum
Kabupaten (UMK).
4) Mempermudah pemantauan supply dan demand khususnya
barang kebutuhan yang ada di pasar.
b. Bobot Barang dalam Menghitung IHK
Tabel 2.1
Bobot Barang dalam menghitung IHK
Komoditas Harga Kuantitas
(Kg)
Jumlah
Pengeluaran
Bobot Proporsional
Beras Rp5000,- 50 Rp250.000,-
Jeruk Rp5000,- 0,8 Rp4.000,-
Sayuran Rp1000,- 0,5 Rp500,-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
c. Harga Rata-Rata Barang Dalam IHK
Tabel 2.2
Harga Rata-Rata Barang Dalam IHK
Dari tabel di atas, IHK dapat ditentukan sebagai berikut,
IHK Tahun 2007 =
IHK Tahun 2008 =
IHK Tahun 2009 =
Dari penjelasan di atas jelaslah bahwa IHK dengan
memberikan suatu bobot terhadap barang atau jasa yang
akan dihitung dan besarnya selalu meningkat. Hal ini tidak
lepas dari harga komoditas yang juga meningkat. Hal ini
terkait dengan inflasi yang akan dibahas berikut ini.
2. Inflasi
a. Pengertian Inflasi
Inflasi adalah suatu keadaan yang mengakibatkan
naiknya harga secara umum atau suatu proses meningkatnya
harga-harga secara umum dan terus menerus (kontinu) atau
Komoditas Bobot Harga Harga x Bobot
2007 2008 2009 2007 2008 2009
Beras 0,99 Rp5.000,
-
Rp7.000,- Rp8.000,- Rp4.950,- Rp6.930,- Rp7.920,-
Jeruk 0,01 Rp1.000,
-
Rp3.000,- Rp3.000,- Rp10,- Rp150,- Rp30,-
Sayuran 0,00 Rp250,- Rp500,- Rp2.000,- Rp0,- Rp0,- Rp0,-
Jumlah Rp4.960,- Rp6.945,- Rp7.950,-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
dengan kata lain proses suatu peristiwa dan bukan tinggi-
rendahnya tingkat harga.
b. Penggolongan Inflasi
1) Berdasarkan sumber timbulnya inflasi dibedakan menjadi
dua, Inflasi yang berasal dari dalam negeri sebagai akibat
terjadinya defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan
cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang
berakibat harga bahan makanan menjadi mahal. Serta
inflasi yang berasal dari luar negeri sebagai akibat naiknya
harga barang impor sehingga bisa menakibatkan biaya
produksi barang di luar negeri atau adanya kenaikan tarif
impor barang.
2) Berdasarkan cakupan pengaruh kenaikan harga yaitu jika
kenaikan harga secara umum hanya berkaitan dengan
beberapa barang tertentu saja secara kontinu disebut
inflasi tertutup, begitu juga sebaliknya disebut inflasi
terbuka, sedangkan apabila serangan inflasi demikian
hebatnya dan setiap saat harga-harga terus berubah dan
meningkatan sehingga orang tidak dapat menahan uang
lebih lama disebabkan nilai uang terus merosot disebut
inflasi yang tidak terkendali (hyper inflation).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
3) Berdasarkan parah atau tidaknya, inflasi dapat
digolongkan:
a) Inflasi ringan (di bawah 10% setahun),
b) Inflasi sedang (antara 10%-30% setahun),
c) Inflasi berat (antara 30%-100%), dan
d) Inflasi tak terkendali (di atas 100%)
c. Sebab-sebab timbulnya inflasi
1) Tarikan Permintaan ( Deman Full Inflation)
2) Desakan Biaya (Cost Push Inflation)
3) Inflasi Campuran
4) Inflasi Impor atau Imported Inflation
d. Pengukuran Laju Inflasi
Untuk menentukan berapa besar kenaikan harga barang
terlebih dahulu dihitung angka indeks harga (perbandingan
harga-harga barang tertentu pada suatu periode yang berbeda
atau pada periode yang sama dalam bentuk persentase).
1) Metode pengukuran indeks harga dapat dilakukan dengan
dua metode dasar yaitu Indeks Laspeyres dan Indeks
Paasche.
a) Indeks Laspeyres
IL = indeks Laspeyres
ΣPn= jumlah harga komoditi tahun ke-n
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
ΣPo= jumlah harga komoditi tahun ke-0
Q0 = jumlah barang tahun ke-0
b) Indeks Paasche
IP = indeks Pasche
Qn = kuantitas tahun ke-n
e. Cara Pengukuran Laju Inflasi
1) GNP Deflator adalah suatu indeks harga yang digunakan
untuk menyesuaikan nilai uang dalam GNP guna
mendapatkan nilai riil GNP. GNP deflator dapat dihitung
dengan menggunakan indeks Paasche atau indeks
Laspeyres sehingga dapat diketahui kenaikan harga
periode tahun.
2) Indeks Harga Konsumen (IHK)
Indeks harga konsumen mengukur biaya pembelian
sekelompok barang dan jasa yang dianggap mewakili
belanja konsumen. Indeks Harga Konsumen (IHK) dapat
dihitung dengan menggunakan indeks Paasche atau indeks
Laspeyres sehingga dapat diketahui kenaikan indeks harga
konsumen.
f. Cara-Cara Mengatasi Inflasi
1) Kebijakan Moneter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Kebijakan moneter adalah segala kebijakan
pemerintah di bidang moneter (keuangan) yang bertujuan
menjaga kestabilan moneter untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat.
Kebijakan moneter dilakukan melalui Nank Indonesia
sebagai Bank sentral. Kebijakan moneter tersebut adalah
sebagai berikut.
a) Politik Diskonto terhadap Bank Umum
b) Politik Pasar Terbuka
c) Menaikkan Cash Ratio
d) Kebijakan Kredit
2) Kebijakan Fiskal
Kebijakan ini dilakukan oleh pemerintah sejalan
dengan kebijakan moneter. Ada tiga cara yang dilakukan
sebagai berikut:
a) Mengatur Penerimaan dan Pengeluaran Pemerintah
b) Menaikkan Tarif Pajak
c) Mengadakan Pinjaman Pemerintah
g. Dampak Inflasi
1) Investasi Berkurang,
2) Mendorong Tingkat Bunga,
3) Mendorong Tindakan Spekulatif,
4) Menimbulkan kegagalan Pelaksanaan Pembangunan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
5) Menimbulkan Ketidakpastian Keadaan Ekonomi di Masa
yang akan Datang,
6) Menyebabkan Daya Saing Produk Nasional Berkurang,
7) Menimbulkan Defisit Neraca Pembayaran,
8) Merosotnya Kesejahteraan Masyarakat.
C. Penerapan PPR dalam Pembelajaran Ekonomi
Dalam pengembangan 3C melalui suatu materi pembelajaran sangat
jarang sekali dilakukan oleh guru. Kebanyakan guru hanya
menitikberatkan pada tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang
diajarkan saja tanpa menggali nilai-nilai kemanusiaan apa yang
terkandung pada materi ajar tersebut. Oleh karena itu penulis meneliti
pengembangan 3C melalui suatu materi pembelajaran, dan materi yang
penulis pilih adalah materi Indeks Harga dan Inflasi pada mata pelajaran
Ekonomi kelas X. Dalam materi Indeks Harga dan Inflasi terdapat nilai-
nilai kemanusiaan yang dapat diambil, diantaranya adalah nilai sikap
kritis dan kerja sama. Jika terjadi inflasi di negara ini, otomatis harga
kebutuhan sehari-hari akan naik, sehingga dibutuhkan sikap kritis dari
masyarakat untuk mengelola keuangan mereka dengan sebaik mungkin.
Selain itu siswa juga dapat belajar bekerja sama dengan teman lain dalam
memecahkan kasus perhitungan harga pada saat terjadi inflasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
D. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Secara singkat PTK adalah suatu suatu pencermatan terhadap
kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan
terjadi dalam sebuah kelas secara bersama (Suharsimi, 2006:3). Sejalan
dengan hal tersebut di atas, penelitian tindakan kelas merupakan penelitian
terpakai (applied research), artinya penelitian yang dilakukan guru dapat
memberi nilai tambah dan masukan untuk perbaikan (Isjoni, 2006:106).
1. Ciri-Ciri Penelitian Tindakan Kelas
Susilo (2007:17) menyebutkan ciri-ciri dari penelitian tindakan
kelas adalah sebagai berikut.
a. Ditinjau dari segi permasalahan, karakteristik PTK adalah
masalah yang diangkat berangkat dari persoalan praktik dan
proses pembelajaran sehari-hari di dalam kelas yang benar-
benar dirasakan langsung oleh guru.
b. Penelitian tindakan kelas selalu berangkat dari kesadaran kritis
guru terhadap persoalan yang terjadi ketika praktik dan proses
pembelajaran berlangsung, dan guru menyadari pentingnya
untuk mencari pemecahan permasalahan melalui satu tindakan
atau aksi yang direncanakan dan dilakukan secermat mungkin
dengan cara-cara ilmiah dan sistematis.
c. Karakteristik yang unik dari penelitian tindakan kelas, yaitu
adanya rencana tindakan-tindakan (aksi) tertentu untuk
memperbaiki praktik dan proses pembelajaran di kelas. Jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
penelitian yang dilakukan hanya sekedar ingin tahu tanpa
disertai tindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki
persoalan atau permasalahan, maka penelitian itu tidak bisa
disebut penelitian tindakan kelas.
d. Karakteristik PTK berikutnya yaitu adanya upaya kolaborasi
antara guru dan teman sejawat (para guru atau peneliti) lainnya
dalam rangka membantu untuk mengobservasi dan
merumuskan permasalahan yang perlu diatasi.
2. Proses Penelitian Tindakan Kelas
Proses PTK menurut Arikunto (2008:16) secara lebih jelas dapat
ditunjukkan dalam gambar 2.1 berikut ini:
Gambar 2.1: Proses Penelitian Tindakan Kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
a. Perencanaan
Rencana tindakan apa yang akan dilakukan untuk
memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap
sebagai solusi. Pada tahap perencanaan dilakukan dengan
menyusun perencanaan tindakan berdasarkan identifikasi masalah
pada observasi awal sebelum penelitian dilaksanakan. Rencana
tindakan ini mencakup semua langkah tindakan secara rinci pada
tahap ini segala keperluan pelaksanaan peneliti tindakan kelas
dipersiapkan mulai dari bahan ajar, rencana pembelajaran, metode
dan strategi pembelajaran, pendekatan yang akan digunakan,
subjek penelitian serta teknik dan instrumen observasi disesuaikan
dengan rencana.
b. Pelaksanaan
Apa yang dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya
perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan.
Pelaksanaan tindakan disesuaikan dengan rencana yang telah
dibuat sebelumnya. Pelaksanaan tindakan merupakan proses
kegiatan pembelajaran kelas sebagai realisasi dari teori dan strategi
belajar mengajar yang telah disiapkan serta mengacu pada
kurikulum yang berlaku, dan hasil yang diperoleh diharapkan dapat
meningkatkan kerja sama peneliti dengan subjek penelitian
sehingga dapat memberikan refleksi dan evaluasi terhadap apa
yang terjadi di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
c. Pengamatan
Mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang
dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Tahap observasi
merupakan kegiatan pengamatan langsung terhadap pelaksanaan
tindakan yang dilakukan dalam PTK. Tujuan pokok observasi
adalah untuk mengetahui ada-tidaknya perubahan yang terjadi
dengan adanya pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung.
d. Refleksi
Peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil
atau dampak dari tindakan dari berbagai kriteria. Berdasarhan hasil
refleksi ini, peneliti bersama-sama guru dapat melakukan revisi
perbaikan terhadap rencana awal. Melalui refleksi, guru akan dapat
menetapkan apa yang telah dicapai, serta apa yang belum dicapai,
serta apa yang perlu diperbaiki lagi dalam pembelajaran
berikutnya. Oleh karena itu hasil dari tindakan perlu dikaji, dilihat
dan direnungkan, baik itu dari segi proses pembelajaran antara
guru dan siswa, metode, alat peraga maupun evaluasi.
Dengan adanya pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
pengertian penelitian tindakan kelas merupakan usaha guna
mendapatkan suatu pembuktian terhadap suatu tindakan yang terjadi
secara langsung di dalam kelas dan diyakini supaya dapat
meningkatkan proses pembelajaran secara optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
E. Kerangka Berpikir
Dalam penyampaian suatu materi pembelajaran dibutuhkan metode
metode pembelajaran tertentu, supaya materi tersebut dapat tersampaikan
dengan sebaik mungkin pada siswa. Berbagai macam metode
pembelajaran mempunyai maksud pencapaian tujuan sesuai dengan hal
apa yang akan ditingkatkan.
Penerapan suatu metode pembelajaran di kebanyakan sekolah,
cenderung hanya dapat membuat siswa cepat menangkap materi dan
dapat mengerjakan soal yang diberikan guru berkaitan dengan materi
tersebut. Padahal sesungguhnya pada setiap materi pembelajaran pasti
memiliki suatu nilai yang dapat ditarik untuk kemudian dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, dalam menerapkan suatu
metode akan lebih baik lagi jika tujuan pencapaiannya tidak hanya
berhenti sampai pada pemahaman siswa tentang materi yang sedang
diajarkan saja, melainkan juga sampai pada pemahaman siswa akan nilai
apa yang terkandung dalam materi tersebut.
Dalam hal ini, peneliti memilih Paradigma Pedagogi Reflektif
(PPR) untuk diterapkan di dalam kelas, karena PPR dianggap dapat
membantu siswa untuk menarik suatu nilai yang terkandung dalam suatu
materi pembelajaran. Hal ini dimungkinkan dengan adanya unsur-unsur
PPR yang mencakup konteks, pengalaman, refleksi, aksi, serta evaluasi.
Melalui penerapan PPR, diharapkan dapat mengembangkan nilai
kemanusiaan dalam diri siswa, sehingga kepribadian siswa dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
berkembang secara utuh yang mencakup aspek competence, conscience,
dan compassion.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). PTK tersebut merupakan penelitian yang bersifat kualitatif. Menurut
Sugiyono (2009:14), penelitian kualitatif digunakan untuk meneliti pada objek
yang alamiah. Analisis data bersifat kualitatif dan hasil penelitian tersebut
menekankan makna generalisasi, sehingga hasil penelitian hanya berlaku
untuk saat itu saja. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan aspek
competence, conscience, dan compassion (3C) siswa kelas XA SMA Pangudi
Luhur St. Louis IX Sedayu Sleman Yogyakarta pada tahun ajaran 2011/2012
dengan menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
Sleman Yogyakarta pada bulan Januari sampai dengan Februari 2012.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Siswa SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
2. Objek Penelitian
Peningkatan competence, conscience, dan compassion (3C)
siswa kelas X semester 2 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu,
melalui penerapan PPR dalam pembelajaran Ekonomi materi Indeks
Harga dan Inflasi.
D. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas (Independent variable)
Variabel bebas adalah variabel yang berpengaruh terhadap
variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan
PPR (Paradigma Pedagogi Reflektif) (X1), dalam pembelajaran
ekonomi kelas X materi Indeks Harga dan Inflasi.
2. Variabel terikat (Dependent variable)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel
bebas, variabel terikat dari penelitian ini adalah peningkatan
competence (Y1), conscience (Y2) dan compassion (Y3) siswa kelas X
SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
E. Prosedur Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan pengamatan di
dalam kelas pada saat proses pembelajaran penyusunan laporan keuangan
perusahaan jasa. Selanjutnya peneliti melakukan wawancara kepada guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
yang bersangkutan tentang pengembangan competence, conscience, dan
compassion (3C).
Rancangan penelitian yang dilakukan selama penelitian terdiri dari
dua siklus sebagai berikut :
1. Siklus I
a) Rencana Tindakan Penelitian
Persiapan yang pertama kali dilakukan adalah menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), materi pembelajaran,
media pembelajaran, serta lembar kerja siswa.
b) Tindakan
1) Konteks
Siswa diajak untuk mencermati konteks-konteks dalam
hidupnya guna mengenali faktor-faktor yang berpotensi
mendukung proses pembelajaran seperti pertemuan
sebelumnya, yaitu mengenai jumlah uang saku siswa 10 tahun
yang lalu dengan uang saku yang sekarang, serta harga permen
10 tahun yang lalu kira-kira dijual dengan harga Rp50,-/buah,
sedangkan sekarang dijual dengan harga Rp100,-/buah.
2) Pengalaman
Guru membentuk kelompok kecil yang berisi 5 orang tiap
kelompok, lalu guru menyediakan fasilitas pengalaman tidak
langsung kepada siswa dengan memutarkan video tentang
ketidakadilan pemerintah kepada masyarakat kecil berkenaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
dengan permasalahan ekonomi di Indonesia salah satunya
tentang akibat dan penanganan inflasi. Setelah itu guru
menjelaskan tentang materi dan kaitannya dengan video yang
sudah diputar. Selanjutnya guru memberikan soal latihan
tentang indeks harga untuk dikerjakan siswa di dalam
kelompok serta membimbing selama diskusi.
3) Refleksi
Pertama-tama siswa diminta diam dan hening untuk
merefleksikan makna nilai yang terkandung di dalam
pengalamannya. Guru dapat membantu siswa berefleksi
dengan memberikan pertanyaan agar siswa terbantu dalam
memahami, mendalami, dan meyakini temuannya.
4) Aksi
Guru memberikan pertanyaan aksi supaya siswa terbantu
untuk membangun niat dan bertindak sesuai dengan hasil
refleksinya.
5) Evaluasi
Guru melakukan evaluasi dengan cara memberikan soal
post-test kepada siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman
siswa terhadap materi yang sudah diajarkan.
c) Observasi
Tahap ini dilaksanakan bersamaan waktunya dengan tahap
tindakan. Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan atas hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
atau dampak pelaksanaan tindakan, meliputi: pengamatan terhadap
guru, pengamatan terhadap siswa, dan pengamatan terhadap kelas.
Pengamatan terhadap guru mencakup pengamatan terhadap seluruh
kegiatan yang dilakukan oleh guru selama pembelajaran
berlangsung. Pengamatan terhadap siswa meliputi partisipasi siswa
dalam diskusi kelas dan interaksi siswa. Pengamatan terhadap kelas
mencakup seluruh keadaan dan kejadian yang terjadi di kelas
selama pembelajaran berlangsung. Pengamatan dilakukan dengan
bantuan instrumen observasi guru, siswa, dan kelas, serta
dilengkapi dengan perekaman menggunakan handycame.
d) Refleksi
Pada tahap ini, dilaksanakan analisis, pemaknaan, dan
penyimpulan hasil observasi terhadap tingkat pemahaman siswa.
Refleksi dilakukan setelah akhir siklus untuk melihat ketercapaian
indikator tujuan pembelajaran dan mengidentifikasi kekurangan-
kekurangan dalam pembelajaran dan pemecahannya untuk
perbaikan dalam siklus selanjutnya.
2. Siklus II
Tahap-tahap dan kegiatan-kegiatan pada siklus kedua pada
dasarnya sama dengan siklus pertama, hanya tindakan dan pembahasan
materinya yang berbeda. Tindakan pada siklus kedua ini ditentukan
berdasarkan hasil refleksi siklus pertama. Pada siklus pertama materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
yang dipelajari adalah mengenai Inflasi, sedangkan pada siklus kedua
materi yang dipelajari adalah Indeks Harga.
F. Metode Pengumpulan Data
1. Observasi
Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan terhadap guru
(observing teacher), pengamatan terhadap kelas (observing
classroom), dan pengamatan terhadap perilaku siswa (observing
student).
2. Wawancara
Wawancara adalah pengumpulan data dengan cara mengajukan
pertanyaan secara langsung atau lisan dengan guru pengampu mata
pelajaran tersebut untuk melengkapi data tentang gambaran keadaan
kelas, serta mengenai pengembangan nilai-nilai dalam pembelajaran.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan menggunakan
catatan atau dokumen yang telah ada. Melalui cara ini dimaksudkan
untuk memperoleh data penilaian belajar siswa dan data tentang
keadaan sekolah misalnya kurikulum dan jumlah siswa.
4. Kuesioner
Kuesioner atau angket (questionaire) digunakan untuk
memperoleh data tentang sikap, minat, sikap kritis, dan kerja sama.
Ada sebanyak 40 pernyataan yang dirumuskan dan dilengkapi dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
kemungkinan-kemungkinan tanggapan responden yang disusun dalam
bentuk skala Likert. Hasil yang dicerminkan mengenai pandangan
siswa terhadap 40 pernyataan terkait dengan sikap, minat, sikap kritis,
dan kerja sama, diukur dengan menggunakan alat ukur : skala Likert
dengan bobot skor antara 1 dan 5. Dalam skala ini bobot 1
menunjukkan pandangan ―sangat tidak setuju‖, bobot 2 menunjukkan
pandangan ―tidak setuju‖, bobot 3 menunjukkan pandangan ―netral‖,
bobot 4 menunjukkan pandangan ―setuju‖, bobot 5 menunjukkan
pandangan ―sangat setuju‖. Kisi-kisi kuesioner dapat dilihat pada
lampiran halaman 170.
5. Tes
Pada tahap ini guru dan peneliti menyusun soal tes berdasarkan
prosedur tertentu. Tes ini dibagi dalam 2 macam tes, yaitu pre-test dan
post-test. Pre test digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman
peserta didik sebelum penerapan PPR, sedangkan pre-test digunakan
untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik setelah penerapan
PPR. Kisi-kisi soal tes dapat dilihat pada lampiran halaman 168.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan setelah memperoleh hasil dari
pengumpulan data, dapat dilakukan dengan dua cara :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
1. Deskriptif
Dalam analisis deskriptif, yang dilakukan oleh peneliti adalah
mendeskripsikan hasil pengamatan pada saat pra penelitian, penelitian
siklus I, dan penelitian siklus II.
2. Komparatif
Analisis komparatif adalah membandingkan skor 3C
(competence, conscience, dan compassion) serta nilai akhir masing-
masing siswa pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Setelah
diketahui adanya peningkatan nilai pada masing-masing siswa, rata-
rata nilai akhir kelas dibandingkan dari kondisi awal, siklus I, dan siklus
II. Pendeskripsian tentang peningkatan competence, conscience, dan
compassion (3C) juga dilakukan menggunakan rata-rata nilai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
BAB IV
GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Sejarah Berdirinya SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu merupakan SMA alih fungsi
dari SPG Pangudi Luhur Sedayu sejak tahun 1989 bersama dengan SPG yang
lain, sesuai dengan SK Mendikbud RI No. 031/113/H/Kpts/1989 tanggal 25
Februari 1989. Oleh karena itu visi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
adalah sama dengan visi SPG Pangudi Luhur tetapi dengan penyesuaian dan
beberapa perubahan, karena SMA tidak seperti SPG. Visi yang melandasi
berdirinya sekolah adalah ingin mengentaskan kemiskinan masyarakat sekitar
yang tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi di kota
Yogyakarta karena keadaan ekonomi yang kurang.
Melihat kenyataan bahwa banyak lulusan SMP yang tidak dapat
melanjutkan sekolah, maka pada tahun 1967 Pastor Paroki Sedayu
mendirikan SPG Santo Paulus yang mulai tahun 1968 dikelola oleh Yayasan
Pangudi Luhur bersama SLTP Pangudi Luhur Sedayu dan SLTP Pangudi
Luhur Moyudan. Sejak berdirinya, SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
merupakan salah satu SMA yang masih dibutuhkan oleh masyarakat sekitar.
Terbukti bahwa sampai saat ini minat siswa masuk ke SMA Pangudi Luhur
St. Louis IX Sedayu masih tinggi.
Pada pembukaan tahun ajaran baru 2010-2011, SMA Pangudi Luhur
Sedayu memutuskan untuk menjadikan St Louis IX sebagai Santo Pelindung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
SMA Pangudi Luhur Sedayu. Pada tanggal 25 Agustus 2010, SMA Pangudi
Luhur Sedayu melakukan launching nama baru bagi sekolahnya dengan
menambahkan ST. Louis IX. Sejak saat itu, nama SMA Pangudi Luhur
Sedayu dikenal dengan nama SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.
Pendidikan yang dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX juga
berdasarkan teladan kerendahan hati dan kerja keras St. Louis IX. Hari
Kamis, 25 Agustus 2011 kemarin, SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
mengadakan Perayaan Ekaristi dan pentas seni dalam rangka merayakan
Ulang Tahun kedua atas pemilihan nama St. Louis IX sebagai Santo
Pelindung SMA Pangudi Luhur Sedayu.
B. Tujuan, Visi dan Misi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
Tujuan pendidikan SMA pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu secara
umum dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan siswa agar mampu
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, sejalan dengan perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian.
2. Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam
mengadakan interakasi sosial, budaya dan alam sekitarnya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, digunakan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (Peraturan Menteri No.22 tahun 2006). Dalam
pelaksanaannya SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu memperkaya
dan menambah dengan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
a) Pendidikan nilai
Pendidikan nilai sangat penting ditanamkan kepada siswa agar para
siswa dapat berkembang secara harmonis antar jasmani, rohani dan
sosialnya. Spiritualitas hidup, nilai moral, nilai persatuan,
persaudaraan dan humaniora merupakan nilai pembentuk pribadi
manusia yang amat besar artinya. Kurangnya pemahaman suatu
nilai bagi suatu generasi akan menimbulkan kesulitan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
b) Pembentukan pribadi
Pribadi yang tangguh merupakan bekal hidup dalam alam yang
serba majemuk seperti sekarang ini. Melalui perenungan,
kedisiplinan dalam latihan-latihan memperhatikan lingkungan
sosial diharapkan dapat melahirkan pribadi yang kuat dalam
menghadapi berbagai gejolak sosial.
c) Pendidikan ketrampilan
Untuk menghadapi hal-hal yang praktis dalam kehidupan ini,
diperlukan ketrampilan yang dibutuhkan masyarakat dewasa ini.
Visi dan Misi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu adalah sebagai
berikut:
1) Visi
Terbentuknya lulusan yang cerdas, berbudi pekerti luhur dan
memiliki ketrampilan dengan semangat melayani yang miskin dan
berkekurangan. Indikator pencapaian misi sekolah berupa lulusan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
dihasilkan mempunyai daya saing yang tinggi baik dalam melanjutkan ke
pendidikan tinggi maupun terserap ke dunia kerja dengan bekal santun
yang tampak dari sikap dan perilaku teladan.
2) Misi
Misi merupakan penjabaran dari visi seperti pada butir-butir
berikut:
a) Melakukan pembelajaran yang efektif, berkualitas dan profesional
b) Mengembangkan ketrampilan komputer, akuntansi dan Bahasa
Inggris.
c) Menciptakan suasana kondusif untuk menciptakan peserta didik yang
berbudi pekerti luhur.
d) Menyelenggarakan pelayanan prima, transparan dan akuntabel
dengan semangat melayani yang miskin dan berkekurangan.
e) Mengembangkan sekolah sebagai pusat budaya
Dasar visi dan misi tersebut di atas memberi kesempatan kepada
usaha untuk peningkatan mutu sekolah. Dasar tersebut merupakan acuan
yang jelas dan tegas karena keluwesannya, maka tidak menutup
kemungkinan atas usaha-usaha perbaikan pelaksanaan pendidikan.
C. Kurikulum Satuan Pendidikan SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, tentang
Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan
dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada
Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), serta berpedoman pada
panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang
mengacu pada standar nasional pendidikan dimaksudkan untuk menjamin
pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri
atas : standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik
dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan
standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan
dalam mengembangkan kurikulum.
Untuk memenuhi amanat Undang-Undang tersebut di atas dan guna
mencapai tujuan pendidikan nasional pada umumnya, serta tujuan pendidikan
sekolah pada khususnya, SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu sebagai
lembaga pendidikan tingkat menengah memandang perlu untuk
mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melalui
KTSP ini sekolah dapat melaksanakan program pendidikannya sesuai dengan
karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik. Untuk itu, dalam
pengembangannya melibatkan seluruh warga sekolah dengan berkoordinasi
kepada pemangku kepentingan di lingkungan sekitar sekolah. Dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
dokumen ini dipaparkan tentang Kurikulum SMA Pangudi Luhur St. Louis
IX Sedayu, yang secara keseluruhan mencakup :
1. Struktur dan muatan kurikulum.
2. Beban belajar peserta didik.
3. Kalender pendidikan.
4. Silabus.
5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Landasan kurikulum satuan pendidikan yang dipakai berdasarkan:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005,
tentang Standar Nasional Pendidikan.
3. Peraturan Pemerintah No.38 Tahun 2007, tentang Pembagian
Kewenangan Pusat dan Daerah.
4. Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2007, tentang Pendidikan Agama
dan Keagamaan.
5. Permendiknas RI Nomor 22 Tahun 2006, tentang Standar Isi.
6. Permendiknas RI Nomor 23 Tahun 2006, tentang Standar Kompetensi
Lulusan.
7. Permendiknas RI Nomor 24 Tahun 2006, tentang Pelaksanaan
Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 dan Permendinas RI Nomor 23
Tahun 2006.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
8. Permendiknas RI Nomor 6 Tahun 2007, tentang Perubahan Permendinas
RI Nomor 24 Tahun 2006.
9. Permendiknas RI Nomor 12 Tahun 2007, tentang Standar Pengawas
Sekolah/Madrasah.
10. Permendiknas RI Nomor 13 Tahun 2007, tentang Standar Kepala
Sekolah/Madrasah.
11. Permendiknas RI Nomor 16 Tahun 2007, tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru.
12. Permendiknas RI Nomor 18 Tahun 2007, tentang Sertifikasi Guru Dalam
Jabatan.
13. Permendinas RI Nomor 19 Tahun 2007, tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan.
14. Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007, tentang Standar Penilaian
Pendidikan.
15. Permendiknas RI Nomor 24 Tahun 2007, tentang Standar Sarana
Prasarana Pendidikan.
16. Permendiknas RI Nomor 41 Tahun 2007, tentang Standar Proses.
17. Surat Edaran Menteri Pendidikan Nasional No.33/MPN/SE/2007 tanggal
13 Februari 2007, perihal Sosialisasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Pra Penelitian
Pada tahap pra penelitian ini, peneliti melakukan observasi untuk
mengetahui berbagai permasalahan yang terjadi di dalam kelas yang akan
diteliti. Selain itu peneliti juga mengumpulkan berbagai data mengenai kelas
tersebut demi keperluan penelitian. Observasi dilakukan pada hari Senin, 13
Februari 2012 di kelas XA SMA Pangudi Luhur Santo Louis IX Sedayu.
Observasi dilakukan pada jam ke-3 yaitu pada pukul 08.30 wib. Observasi
dilakukan bersama dengan guru mitra yaitu Ibu P. Weni Triana, S.E selaku
guru pengampu mata pelajaran ekonomi kelas XA SMA Pangudi Luhur Santo
Louis IX Sedayu. Peneliti juga melakukan observasi di dalam kelas guna
mengamati kegiatan guru, siswa di dalam kelas dan mengetahui kondisi fisik
kelas. Selain itu peneliti juga membagikan kuesioner yang pertama untuk
mengumpulan data tentang kegiatan guru, kegiatan siswa, serta keadaan kelas
selama proses pembelajaran.
a. Observasi Guru (observing teacher)
Untuk mengetahui kegiatan guru selama proses pembelajaran,
peneliti membuat catatan anekdotal. Pada saat pergantian jam belajar,
keadaan kelas XA sangat gaduh. Setelah masuk ke dalam kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
memberikan salam kepada para siswa. Selanjutnya guru meminta siswa
supaya mempersiapkan diri untuk memulai mata pelajaran ekonomi seperti
meminta siswa untuk memasukkan buku-buku yang terkait dengan mata
pelajaran sebelumnya serta mempersiapkan buku yang berkaitan dengan
mata pelajaran yang akan dipelajari.
Sebelum masuk ke dalam materi yang akan dibahas, guru melakukan
apersepsi supaya para siswa dapat memfokuskan diri untuk mempelajari
materi selanjutnya. Apersepsi dilakukan dengan cara tanya jawab kepada
siswa yang berkaitan dengan materi yang sebelumnya telah dipelajari.
Kegiatan tersebut dilakukan supaya selain siswa dapat fokus terhadap
materi selanjutnya, juga supaya siswa dapat mengingat kembali tentang
materi yang sebelumnya dipelajari yaitu tentang Pendapatan Nasional.
Pada awalnya pada saat guru memberikan pertanyaan mengenai materi
yang sebelumnya dipelajari para siswa hanya diam saja. Melihat hal
tersebut, guru lalu menunjuk beberapa siswa untuk menjawab pertanyaan
tersebut. Beberapa siswa memang tidak dapat menjawab pertanyaan
tersebut, kemudian guru memberikan petunjuk-petunjuk khusus supaya
siswa dapat mengingat materi sebelumnya. Setelah itu guru menunjuk
beberapa siswa lagi untuk menjawab pertanyaan tersebut dan beberapa
siswa tersebut dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
Selanjutnya setelah siswa dapat mengingat kembali tentang materi
pembelajaran sebelumnya, guru mengkaitkan materi sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Untuk mengawali materi yang akan dipelajari selanjutnya, guru
meminta siswa untuk membaca sebentar tentang materi yang akan
dipelajari. Setelah sekiranya para siswa selesai membaca tentang materi
tersebut, lalu guru memberikan beberapa pertanyaan dan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dengan teman sebangkunya.
Para siswa sangat antusias dalam membahas pertanyaan tersebut dengan
teman sebangkunya. Ada beberapa siswa, terutama siswa laki-laki hanya
mengobrol tentang hal yang tidak berkaitan dengan materi. Melihat hal
tersebut lalu guru mendekati satu per satu beberapa siswa tersebut dan
membimbing mereka supaya mau berdiskusi menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru.
Setelah sekiranya siswa sudah memahami maksud dari pertanyaan
yang diberikan guru, guru memulai lagi dengan menunjuk beberapa siswa,
terutama para siswa yang sering berbuat gaduh dan tidak mau mengikuti
pelajaran dengan baik. Hal tersebut dilakukan supaya selanjutnya mereka
dapat lebih serius lagi dalam mengikuti proses pembelajaran. Setelah
semua pertanyaan guru dapat terjawab semua, lalu guru mulai menjelaskan
tentang materi tersebut. Supaya siswa dapat lebih jelas dalam memahami
materi tersebut, guru mengkaitkan materi tersebut dengan kehidupan
sehari-hari seperti contohnya jika kita memasuki obyek wisata, sebagian
dari dana hasil penjualan tiket masuk pada pendapatan negara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel 5.1
Hasil Observasi terhadap Aktivitas Guru Pada Pra Penelitian
No. Kegiatan Ya Tidak Keterangan
1. Guru meminta siswa
untuk tenang pada saat
pergantian jam belajar.
√ Pada saat pergantian jam
belajar, suasana kelas
biasanya gaduh.
2. Guru meminta siswa
untuk menyiapkan buku
yang terkait dengan
materi yang akan
dipelajari.
√ Hal ini dilakukan supaya
siswa dapat fokus pada
mata pelajaran yang akan
dipelajari
3. Guru melakukan
apersepsi
√ Hal tersebut dilakukan
agar siswa dapat
mempersiapkan diri
memulai pembelajaran
tentang materi tersebut
4. Guru melakukan tanya
jawab yang berkaitan
dengan materi tersebut
√ Guru melakukan Tanya
jawab supaya memancing
keingintahuan siswa
tentang materi tersebut
5. Guru membacakan
tujuan pembelajaran.
√ Guru langsung masuk
pada materi.
6. Guru memarahi siswa
yang ribut di kelas.
√ Jika ada siswa yang ribut
guru hanya menegur
secara halus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
b. Observasi siswa (observing student)
Untuk mengetahui perilaku siswa selama mengikuti proses
pembelajaran di dalam kelas, peneliti membuat catatan anekdotal. Pada
saat pergantian jam pelajaran, suasana di dalam kelas XA SMA Pangudi
Luhur Santo Louis IX Sedayu sangat gaduh. Siswa merasa ingin sejenak
menenangkan pikiran setelah dua jam mengikuti proses pembelajaran pada
mata pelajaran sebelumnya. Segala hal yang terkait dengan mata pelajaran
sebelumnya seperti buku dan lain-lain masih berserakan di atas meja
siswa. Saat guru mata pelajaran ekonomi datang, siswa juga tidak segera
No. Kegiatan Ya Tidak Keterangan
7. Guru langsung
menjelaskan tentang
materi yang akan
dipelajari.
√ Guru member kesempatan
siswa untuk membaca buku
sebentar, kemudian diberi
pertanyaan.
8. Guru memberi
kesempatan kepada siswa
untuk mendiskusikan soal
latihan.
√ Siswa mendiskusikan soal
tersebut dengan teman
sebangkunya.
9. Guru mengkaitkan materi
yang diajarkan dengan
kehidupan sehari-hari
√ Guru bermaksud supaya
siswa dapat lebih
memahami tentang materi
yang diajarkan dengan
kehidupan sehari-hari.
10. Guru memberikan tugas
di akhir pembelajaran
materi.
√ Guru hanya sedikit
mengulang materi yang
sudah dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
mempersiapkan diri dengan tenang. Ada beberapa siswa yang berebut
untuk ijin ke toilet dengan maksud supaya dapat jalan-jalan karena merasa
bosan di dalam kelas atau karena hanya ingin mencari perhatian guru saja.
Setelah guru meminta untuk mempersiapkan diri, para murid bergegas
memasukkan buku yang tidak perlu lalu mengeluarkan buku ekonomi.
Sebagian besar dari siswa yang ada di kelas tersebut sangat antusias dalam
mengikuti proses pembelajaran ekonomi. Sebagian besar siswa di kelas ini
memang sulit untuk diatur, tetapi mereka masih bisa untuk diajak kerja
sama. Contohnya pada saat guru memberikan pertanyaan, mereka sangat
antusias dalam mencoba menjawab pertanyaan tersebut.
Pada saat guru memberi kesempatan untuk berdiskusi, para siswa
segera memulai percakapan dengan teman sebangkunya. Tetapi ada
beberapa siswa yang bercakap-cakap dengan teman sebangkunya
mengenai hal di luar pelajaran. Setelah guru mendatangi beberapa siswa
tersebut, walaupun mereka masih sering bercanda, mereka sudah bisa
diajak bekerja sama dengan baik. Pada saat guru menjelaskan materi di
depan kelas, kadang masih ada satu atau dua siswa yang memicu
kegaduhan seperti menyaut kata-kata dari guru yang membuat teman yang
lainnya menjadi tertawa. Setelah diperingatkan oleh guru, lalu keadaan
menjadi kembali kondusif, walaupun di tengah-tengah guru menjelaskan
beberapa siswa tersebut masih mengulangi lagi hal tersebut. Kebanyakan
siswa di kelas ini memamg kurang begitu aktif dalam bertanya, jika guru
memberi kesempatan kepada para siswa untuk bertanya, mereka hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
diam saja, sehingga guru sering memberi pertanyaan kepada para siswa
agar menjadikan suasana di dalam kelas menjadi lebih hidup. Walaupun
tidak mudah membuat siswa untuk aktif di dalam kelas, namun guru
sangat sabar dalam berusaha memberikan yang terbaik untuk mereka.
Sampai di akhir pelajaran pun, selain beberapa dari siswa hanya ribut saja,
beberapa dari siswa di kelas ini hanya memilih untuk diam.
Tabel 5.2
Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa Pada Pra Penelitian
No. Kegiatan Ya Tidak Keterangan
1. Siswa tetap tenang
saat pergantian
jam pelajaran.
√ Suasana di dalam kelas
sangat gaduh karena mereka
merasa bosan di dalam
kelas.
2. Siswa segera
mempersiapkan
diri mengikuti
pelajaran setelah
diajak oleh guru.
√ Siswa harus menunggu
ajakan guru terlebih dahulu
untuk mulai mengikuti
pelajaran.
3. Semua siswa
memiliki buku
pelajaran ekonomi.
√ Guru menggunakan satu
buku paket dan LKS wajib
untuk latihan soal.
4. Siswa menjawab
setiap pertanyaan
dari guru
√ Jika tidak ada siswa yang
menjawab pertanyaan dari
guru, maka guru akan mulai
menunjuk beberapa untuk
menjawab.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
c. Observasi kelas (observing classroom)
Observasi kelas merupakan kegiatan peneliti untuk mengamati
keadaan kelas. Bagaimanapun juga kondisi kelas sangatlah berpengaruh
No. Kegiatan Ya Tidak Keterangan
5. Siswa bertanya
kepada guru
√ Siswa hanya diam saja
atau rebut sendiri saat
pelajaran berlangsung.
6. Siswa mau berdikusi
dengan teman yang
lain.
√ Guru memberi
kesempatan untuk
berdiskusi.
7. Siswa hanya ribut
saja saat guru
menjelaskan.
√ Tidak semua, tapi
beberapa siswa memang
sering membuat
kegaduhan.
8. Siswa mau
mengerjakan tugas
yang diberikan oleh
guru.
√ Sebagian besar siswa bisa
diajak untuk bekerjasama
seperti mengerjakan soal
yang diberikan guru
9. Siswa mencatat
setiap hal mereka
rasa penting.
√ Sebagian besar siswa
hanya mendengarkan saja
saat guru menjelaskan di
depan.
10. Pada akhir
pelajaran, siswa
tergesa-gesa untuk
keluar kelas.
√ Siswa merasa jenuh serta
lapar atau haus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
pada kelancaran proses belajar mengajar di dalam kelas. Siswa akan
merasa nyaman dan mempunyai semangat untuk belajar jika kondisi
kelasnya baik. Kondisi kelas juga sangat membantu guru untuk
menyampaikan materi suatu mata pelajaran sebaik mungkin. Jika dilihat
dari segi tatanan ruang ataupun fasilitas belajar mengajar, kondisi kelas
XA SMA Pangudi Luhur Santo Louis IX Sedayu sudah cukup baik.
Penataan meja dan kursi, almari, dan papan tulis sudah sesuai dengan
standar tata ruang kelas pada umumnya. Khusus untuk kelas XA tersebut
juga sudah memiliki viewer walaupun sedang rusak. Sedangkan kelas X
yang lain jika ingin menggunakan viewer harus memakai ruang
multimedia yang sudah disediakan oleh sekolah.
Kelas XA juga berada di lantai dua dan hanya bersebelahan dengan
laboratorium komputer, tidak seperti kelas–kelas lain yang saling
bersebelahan antara kelas yang satu dengan kelas yang lainnya. Kondisi
tersebut sangatlah menguntungkan bagi kelas ini, karena tidak terganggu
dengan proses pembelajaran dari kelas yang lain ataupun siswa–siswa dari
kelas lain yang lewat di depannya, sehingga suara dari guru terdengar
lebih jelas.
Di sisi lain kelas XA juga mempunyai beberapa kekurangan. Kelas
XA hanya mempunyai jendela di satu sisi ruangan kelas saja, berbeda
dengan kelas–kelas lain yang mempunyai jendela pada dua sisi ruangan
kelas, bagian kiri dan kanan kelas. Keadaan seperti ini membuat
pencahayaan di dalam ruangan kelas kurang terang. Memang jika untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
proses pembelajaran yang memakai multimedia keadaan tersebut sangat
mendukung, tetapi jika siswa ingin mencatat dari papan tulis, beberapa
siswa akan merasa sedikit kesulitan karena ruangan kelas sedikit gelap
sehingga tulisan yang ada di papan tulis menjadi tidak terlalu jelas. Jika
pagi hari, cahaya matahari juga menyilaukan para siswa, karena kelas ini
berada di lantai atas, salah satu cara untuk mengatasi permasalahan ini
adalah dengan menutup gordyn pada jendela dengan resiko kelas menjadi
agak terlihat gelap. Tetapi melihat keadaan kelas XA, sebagian besar
sudah sangat baik bagi siswa dan guru dalam melaksanakan proses belajar
mengajar.
2. Pelaksanaan Penelitian Siklus I
Tiap siklus dilaksanakan pada dua kali pertemuan. Jadwal mata
pelajaran Ekonomi di kelas X SMA Pangudi Luhur Santo Louis IX Sedayu
tiap minggunya sebanyak 3 jam pelajaran dan terbagi menjadi dua kali
pertemuan yang terdiri dari dua jam dan satu jam pelajaran. Pada kelas XA,
pembagian mata pelajaran ekonomi adalah hari Senin selama dua jam pada
jam ke- 3 dan ke- 4 pukul 08.45–10.15 WIB dan hari Selasa selama satu jam
pada jam ke- 3 pukul 08.45–09.30 WIB. Dengan adanya pembagian jadwal
seperti ini, peneliti dapat menyelesaikan satu siklus dalam satu minggu.
Jumlah siswa di kelas XA sebanyak 33 siswa, terdiri dari 16 siswa laki-
laki dan perempuan dan 17 siswi perempuan. Pada siklus pertama, sebanyak 2
siswa yang tidak bisa hadir dikarenakan sedang ada rapat OSIS. Sedangkan
pada siklus kedua semua siswa hadir. Berikut ini diuraikan tentang penerapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
PPR (Paradigma Pedagogi Reflektif) untuk meningkatkan 3C (Competence,
Conscience, dan Compassion) pada mata pelajaran Ekonomi:
a. Perencanaan
Sebelum melakukan penelitian, peneliti telah mempersiapkan segala
sesuatu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian. Beberapa perangkat
pembelajaran telah dipersiapkan oleh peneliti, seperti: Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), materi pembelajaran, media
pembelajaran, serta lembar kerja siswa. Setelah semua perangkat
pembelajaran tersebut sudah dipersiapkan semua, peneliti
mengkonsultasikan kepada Ibu P. Weni Triana, S.E selaku guru pengampu
mata pelajaran ekonomi siswa kelas XA. Hal tersebut perlu dilakukan
supaya antara peneliti dan guru mitra dapat menyatukan pikiran sesuai
dengan tujuan utama penelitian sehingga penelitian ini bisa terlaksana
dengan sebaik mungkin dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Berikut
ini diuraikan tentang perangkat pembelajaran yang sudah dipersiapkan oleh
peneliti.
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) digunakan oleh
peneliti sebagai acuan dalam melaksanakan proses pembelajaran di
dalam kelas. Di dalam RPP terdapat Standar Kompetensi, Kompetensi
Dasar, Indikator, Tujuan pembelajaran, Materi Ajar, Metode
Pembelajaran, Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran, Sumber
Belajar dan Media Belajar, Penilaian, serta Latihan Soal. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
adanya RPP juga dapat memudahkan guru untuk mengetahui maksud
tujuan dari peneliti. RPP dapat dijadikan batasan dalam melakukan
proses belajar mengajar, baik dari batasan materi ataupun waktu.
Semua komponen RPP sangatlah penting, supaya proses
pembelajaran dapat berjalan sesuai rencana, pada bagian langkah-
langkah kegiatan pembelajaran haruslah lebih dipahami sebaik
mungkin, karena bagian tersebut merupakan skenario atau petunjuk
bagi guru supaya guru dapat mengetahui apa yang harus dilakukan.
2) Materi pembelajaran
Penelitian ini dilakukan dengan maksud supaya siswa dapat
mengembangkan suatu nilai kehidupan dari sebuah materi pembelajaran
tertentu. Pada kesempatan ini, peneliti ingin mengembangkan nilai
sikap kritis dan kerja sama dari sebuah materi pembelajaran ekonomi
tentang Inflasi. Materi tersebut digunakan oleh peneliti karena peneliti
menyesuaikan dengan silabus SMA Pangudi Luhur Santo Louis IX
Sedayu.
Karena penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, maka peneliti
membagi materi tersebut menjadi dua bagian. Pada siklus pertama
membahas tentang Inflasi, sedangkan pada siklus kedua membahas
tentang Indeks Harga. Tujuan Pembelajaran Inflasi mencakup:
a) Competence:
1) Siswa mampu mendeskripsikan pengertian inflasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
2) Siswa mampu menjelaskan jenis inflasi
3) Siswa mampu menjelaskan sebab terjadinya inflasi
4) Siswa mampu menjelaskan cara menghitung laju inflasi
5) Siswa mampu menjelaskan dampak inflasi
6) Siswa mampu menjelaskan cara mengatasi inflasi
b) Conscience/suara hati: Siswa mampu mengembangkan sikap kritis di
dalam kehidupan sehari-hari.
c) Compassion/belarasa: Siswa mampu bekerja sama terhadap teman di
dalam kelas.
Pada penelitian siklus pertama, diharapkan semua cakupan tujuan
pembelajaran pada RPP dapat tercapai.
3) Media Pembelajaran
Media pembelajaran dipersiapkan oleh peneliti supaya keadaan
kelas menjadi lebih hidup. Dengan adanya media pembelajaran
tersebut, diharapkan para siswa tidak akan merasa bosan dalam
mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas. Untuk mencapai hal
tersebut, maka peneliti mempersiapkan berbagai media pembelajaran
semenarik mungkin, tanpa harus meninggalkan pesan yang akan
disampaikan dalam materi tersebut. Dalam penelitian siklus pertama ini,
peneliti menggunakan media pembelajaran seperti berikut ini:
a) Peta Konsep
Peta konsep digunakan dengan tujuan supaya siswa dapat
memahami materi pembelajaran dengan baik dan menarik. Peta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
konsep dibuat oleh peneliti dengan menggunakan satu kertas asturo
besar dan beberapa dipotong kecil-kecil. Satu kertas yang besar
diberi garis lurus dan garis berbentuk beberapa kotak sehingga
membentuk suatu gambar struktur konsep bertingkat. Di bagian
struktur tingkat paling atas diberi petunjuk berupa ide pokok atau
prinsip yang meliputi berbagai konsep. Selanjutnya siswa diminta
untuk mengidentifikasi ide-ide pokok atau konsep-konsep yang
menunjang ide utama dengan cara menempelkan potongan-
potongan kertas asturo yang sebelumnya oleh peneliti sudah diberi
tulisan tentang ide-ide pokok dari ide utama.
b) Power Point
Power point digunakan supaya memudahkan guru dalam
menjelaskan suatu materi, serta membantu siswa supaya dapat
menangkap suatu materi dengan jelas. Power point menampilkan
poin-poin penting dalam sebuah pembahasan materi. Jika guru
menjelaskan di depan kelas dengan menggunakan media papan tulis
mungkin siswa akan merasa bosan, tetapi dengan menggunakan
media Power point siswa tidak akan merasa bosan karena
backgroundnya dapat diberi desain bermacam-macam sehingga
menjadi enak untuk dipandang.
Selain itu dengan menggunakan media tersebut, juga dapat
membantu siswa untuk melihat tulisan yang ada di depan kelas
dengan jelas. Jika menggunakan papan tulis atau whiteboard
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
mungkin beberapa siswa, khususnya siswa yang duduk di bagian
belakang kelas tidak dapat melihat tulisan dengan jelas, tetapi jika
menggunakan media Power point maka kemungkinan semua siswa
dapat melihat tulisan dengan jelas. Hal tersebut dikarenakan selain
tulisan yang ada dapat diperbesar, juga guru dapat mengatur slide
demi slide sesuai kebutuhan.
c) Artikel Tentang ―Kenaikan Tarif Dasar Listrik‖
Artikel diberikan kepada siswa supaya siswa dapat
menghubungkan materi pembelajaran dengan contoh kasus nyata
yang pernah terjadi. Hal ini dimaksudkan supaya dengan cara
mengetahui langsung kasus nyata yang pernah terjadi, siswa tidak
semata-mata hanya mengetahui materi yang diajarkan, tetapi juga
dapat mengkaitkan materi pembelajaran dengan fenomena yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
4) Soal Pre Test
Soal pre-test diberikan kepada siswa untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa suatu materi sebelum materi tersebut diajarkan oleh
guru. Soal pre test dibagikan sesaat setelah guru memasuki ruangan
kelas. Dalam mengerjakan soal ini, para siswa dilarang untuk membuka
buku atau bertanya kepada teman yang lain.
5) Soal kasus
Soal kasus harus disesuaikan dan berhubungan dengan materi
yang sedang diajarkan. Soal ini diberikan kepada siswa supaya setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
mempelajari suatu materi dan suatu saat dalam kehidupan nyata
menghadapi permasalahan yang berhubungan dengan materi tersebut,
siswa dapat menyelesaikannya sebaik mungkin sesuai dengan apa yang
sudah mereka pelajari. Dengan cara memberikan soal kasus diharapkan
siswa tidak hanya mengetahui ataupun menguasai materi tersebut, tetapi
juga dapat memahaminya dan dapat menerapkan dalam kehidupan
nyata sehari-hari.
6) Lembar Refleksi
Lembar refleksi digunakan untuk merefleksikan pengalaman
siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar di dalam kelas.
Beberapa cakupannya meliputi tingkat pemahaman siswa tentang
materi tersebut, metode yang digunakan guru untuk menyampaikan
materi, dan lain-lain. Selain itu, lembar refleksi juga sangat berguna
bagi siswa supaya mereka dapat mengetahui nilai apa yang dapat
dikembangkan berkaitan dengan materi yang baru saja mereka pelajari.
7) Lembar Post Test
Lembar post test digunakan oleh guru untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa terhadap materi ajar. Dalam pelaksanaannya sama
halnya dengan pre test, siswa mengerjakan soal ini tanpa adanya
bantuan dari buku ataupun teman. Yang berbeda dari pelaksanaan pre
test dan post test, pre test dilaksanakan pada awal pertemuan sebelum
materi ajar dijelaskan oleh guru, sedangkan post test dilaksanakan di
akhir pertemuan setelah guru menjelaskan materi ajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
b. Tindakan
Tiap siklus dalam penelitian ini dilakukan dalam dua kali pertemuan.
Pada siklus I pertemuan pertama ini, peneliti dan guru memulai
menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Materi yang diajarkan
adalah mengenai Inflasi. Peneliti ingin mencoba mengembangkan nilai-
nilai kemanusiaan pada materi inflasi tersebut. Hal tersebut dilakukan
supaya pada saat proses pembelajaran di dalam kelas, siswa tidak hanya
memahami materi yang diajarkan saja, tetapi juga bisa mengembangkan
nilai-nilai kemanusiaan yang ada pada materi tersebut, serta
menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Berikut tahap-tahap
penerapan PPR yang dilaksanakan pada siswa kelas XA SMA Pangudi
Luhur Santo Louis IX Sedayu:
1) Konteks
Setelah melakukan pre-test, guru masuk pada pembahasan
materi. Guru mengawali pembelajaran dengan menekankan bahwa
materi pembelajaran yang akan dipelajari hari ini adalah tentang
Inflasi. Setelah itu guru memberi gambaran sedikit tentang materi
inflasi dengan memberikan pertanyaan kepada siswa tentang jumlah
uang saku siswa 10 tahun yang lalu dengan uang saku siswa sekarang.
Para siswa menjawab bahwa uang saku mereka sekarang lebih banyak
dibanding uang saku siswa 10 tahun yang lalu. Berdasarkan jawaban
siswa tersebut, guru memberi penjelasan bahwa uang saku mereka
berubah dikarenakan adanya kenaikan harga selama 10 tahun terakhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
ini. Guru memberi contoh tentang kenaikan harga tersebut dengan
harga permen. Harga permen 10 tahun yang lalu kira-kira dijual
dengan harga Rp50,-/buah, sedangkan sekarang dijual dengan harga
Rp100,-/buah.
Dengan sedikit penjelasan yang telah disampaikan guru tersebut,
diharapkan siswa dapat sedikit memahami apa itu inflasi dan
bagaimana inflasi itu terjadi pada kehidupan sehari-hari mereka.
2) Pengalaman
Pada tahap pengalaman ini yang pertama dilakukan guru adalah
membagi siswa ke dalam kelompok. Satu kelompok terdiri dari 4-5
orang siswa, sehingga berjumlah 6 kelompok. Setelah para siswa
masuk ke dalam kelompok mereka masing-masing, guru membagikan
satu lembar kertas asturo besar dan beberapa lembar potongan kertas
asturo yang sudah diberi tulisan sebagai petunjuk untuk menyusun peta
konsep. Guru memperbolehkan siswa untuk membuka buku pada saat
menyusun peta konsep tersebut. Ide-ide pokok dalam peta konsep
tersebut meliputi :
a) Jenis-jenis Inflasi
b) Penyebab Timbulnya Inflasi
c) Cara Menghitung Inflasi
d) Dampak Inflasi
e) Pihak Yang Diuntungkan dan Dirugikan
f) Cara Mengatasi Inflasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Sebagai motivasi agar siswa mau mengerjakan peta konsep
dengan serius, guru berjanji bahwa guru akan memberikan hadiah pada
akhir pembahasan materi sebagai penghargaan kepada salah satu
kelompok yang dapat menyelesaikannya dengan cepat dan tepat.
Dalam menyusun peta konsep ini, para siswa sangat antusias. Mereka
bekerja sama satu sama lain berharap kelompok mereka menjadi
kelompok tercepat dan mendapatkan hadiah dari guru. Di dalam
kelompoknya, dengan cepat para siswa membagi tugas untuk masing-
masing orang. Ada yang bertugas untuk membaca buku mencari
jawaban konsep dari ide pokok yang meliputi berbagai konsep, ada
yang bertugas menempelkan potongan kertas, dan ada yang bertugas
memberi komando ataupun mengkoreksi jika ada yang salah
menempel.
Hal tersebut dilakukan oleh guru supaya siswa tidak merasa
bosan untuk belajar di dalam kelas, karena metode seperti ini
mengandung banyak manfaat, selain siswa dapat bermain sambil
belajar, siswa juga dapat belajar bekerja sama dengan orang lain dalam
menyelesaikan pekerjaan. Salah satu kelompok berhasil menyelesaikan
peta konsep tersebut terlebih dahulu, kemudian guru meminta hasil
pekerjaan kelompok tersebut untuk ditempelkan di depan kelas.
Setelah para siswa menyelesaikan tugas tentang menyusun peta
konsep, kemudian guru memberi tugas pada tiap-tiap kelompok. Setiap
kelompok diminta untuk menjelaskan tiap-tiap konsep dari salah satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
ide pokok yang sudah dibuat tadi. Tiap kelompok diberi waktu untuk
mencari penjelasan dari tiap konsep tersebut di buku. Dalam hal ini,
mereka juga sangat antusias dalam mengerjakan tugas di dalam
kelompok. Mereka juga membagi tugas pada tiap-tiap teman
kelompoknya untuk mencari jawaban tersebut.
Semua kelompok telah siap untuk penjelasan peta konsep sesuai
dengan yang diminta guru, selanjutnya guru meminta salah satu
perwakilan dari tiap kelompok untuk maju ke depan kelas. Perwakilan
dari tiap kelompok tersebut diminta untuk menjelaskan jawaban dari
kelompoknya mulai dari kelompok yang bertugas menjelaskan tentang
Jenis-Jenis Inflasi sampai dengan kelompok yang bertugas
menjelaskan tentang Cara Mengatasi Inflasi. Pada saat beberapa siswa
tersebut maju dan menjelaskan di depan kelas, guru juga menampilkan
jawaban yang benar sesuai dengan bagian yang dijelaskan siswa
menggunakan media powerpoint. Media tersebut dimaksudkan supaya
siswa dapat mengkoreksi jika penjelasan teman dari kelompok lain ada
yang salah, juga supaya siswa dapat melihat dengan jelas karena jika
ditulis di papan tulis, tulisan tidak nampak begitu jelas dikarenakan
faktor cahaya dari luar kurang mendukung.
Setelah semua kelompok selesai menjelaskan di depan, guru
memberikan penguatan lagi tentang materi tersebut. Guru mengulang
kembali penjelasan dari tiap kelompok tentang inflasi. Hal ini
dimaksudkan supaya siswa lebih dapat memahami lagi tentang materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
inflasi. Guru juga menekankan tentang pentingnya bekerja sama,
namun dalam melakukan kerja sama haruslah menyesuaikan situasi,
karena jika sedang melakukan ujian, siswa tidak diperbolehkan untuk
bekerja sama. Selanjutnya, di akhir pertemuan pertama, guru
memberikan artikel tentang ―Kenaikan Tarif Dasar Listrik‖. Siswa
diminta untuk membacanya di rumah untuk kemudian memberikan
komentar pada pertemuan selanjutnya.
Pada siklus 1 pertemuan kedua, melanjutkan apa yang sudah
dilakukan pada pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan sebelumnya,
guru telah membagikan artikel tentang ―Kenaikan Tarif Dasar Listrik‖
untuk dibaca oleh para siswa dan diberi komentar. Beberapa siswa
ditunjuk oleh guru untuk mengemukakan pendapatnya mengenai
kenaikan tarif dasar listrik. Beberapa siswa yang ditunjuk guru untuk
mengemukakan pendapatnya tersebut sudah dapat menangkap maksud
dari isi artikel tersebut. Selain memberikan pendapat, para siswa juga
memberikan saran kepada pemerintah supaya dengan adanya kenaikan
tarif dasar listrik, masyarakat pada umumnya tidak merasa dirugikan.
Setelah membahas artikel tentang ―Kenaikan Tarif Dasar
Listrik‖, guru membagikan kembali soal kasus untuk memancing siswa
berpikir kritis dalam menghadapi gejolak perekonomian di Indonesia.
Guru memberikan kasus tentang kenaikan harga BBM (Bahan Bakar
Minyak). Pada kasus ini diuraikan bahwa para siswa dihadapkan pada
masalah tersebut. Diceritakan bahwa, semisal tiap hari siswa diberi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
uang saku sebesar Rp 10.000,00. Dengan uang saku tersebut para
siswa sudah merinci pengeluaran sebagai berikut:
a) Bensin :Rp 4.500,00
b) Makan siang di kantin :Rp 4.000,00
c) Ditabung :Rp 1.500,00
Suatu saat terjadi kenaikan harga BBM yang tadinya Rp 4.500,00 per
liter sekarang menjadi Rp 5.500,00 per liter. Kemudian siswa diberi
pertanyaan tentang bagaimana cara mereka mengatur uang saku
mereka tanpa harus meminta uang saku lebih dari orang tua ataupun
mengorbankan salah satu dari ketiga kebutuhan di atas.
Setelah para siswa menyelesaikan soal kasus tersebut, guru
memberikan kesempatan kepada para siswa yang ingin mengutarakan
jawaban mereka masing-masing. Sebagian besar siswa sudah mampu
memberikan jawaban yang sesuai dengan apa yang diinginkan guru,
yaitu dengan cara membawa bekal makanan sendiri dari rumah, karena
selain mereka dapat mengalokasikan uang jajan mereka untuk membeli
bensin dengan harga yang baru, mereka juga dapat menambah uang
tabungan mereka dari sisa alokasi uang jajan tersebut. Tapi ada
beberapa siswa yang memberikan jawaban tidak sesuai dengan
keinginan guru. Contohnya seperti siswa tersebut memilih untuk
berangkat sekolah dengan membonceng temannya.
Setelah sekiranya cukup banyak siswa yang mengutarakan
jawaban mereka, guru kemudian memberikan penjelasan tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
maksud kenapa para siswa diberikan soal kasus tersebut. Guru
menekankan bahwa dalam kehidupan sehari-hari, kita harus mampu
untuk bersikap kritis, supaya setiap ada perubahan baik itu perubahan
keadaan ekonomi bangsa ini ataupun berbagai perubahan pada aspek
kehidupan yang lainnya, para siswa mampu untuk mengatasi
permasalahan yang terjadi akibat perubahan aspek tersebut. Tidak lupa
guru juga meluruskan jawaban-jawaban dari para siswa yang tidak
sesuai dengan apa yang dimaksudkan guru.
Sebelum memasuki tahap selanjutnya dalam proses penelitian
ini, guru kembali menempelkan peta konsep di papan tulis yang
sebelumnya telah dibuat oleh para siswa. Setelah peta konsep tersebut
ditempelkan, guru mengulang sedikit penjelasan tentang materi yang
sudah dipelajari selama dua pertemuan ini. Hal ini dilakukan supaya
siswa dapat lebih memahami lagi tentang materi inflasi. Guru juga
memberikan kesempatan kepada para siswa untuk bertanya jika ada
bagian dari materi ini yang belum mereka mengerti.
3) Refleksi
Selanjutnya guru mengajak siswa untuk merefleksikan nilai-nilai
yang terkandung dalam materi yang sudah diajarkan yaitu tentang
sikap kritis dan kerja sama. Guru membantu siswa berefleksi dengan
menggunakan selembar kertas yang berisi beberapa pertanyaan.
Pertanyaan tersebut dibagikan kepada masing-masing siswa.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
1. Apa yang kalian rasakan dalam berdiskusi kelompok?
2. Nilai apa yang dapat kalian petik dari diskusi kelompok?
3. Apa manfaatnya jika kita dapat bekerja sama dengan teman lain?
4. Apakah manfaat yang dapat kita rasakan jika kita bisa bersikap
kritis?
Setelah menerima pertanyaan tersebut, para siswa diminta untuk segera
tenang supaya dapat sungguh-sungguh meresapi pertanyaan tersebut.
Pengembangan nilai kerja sama dilakukan setelah guru selesai
memberikan materi. Pada pengembangan nilai kerja sama ini
ditekankan bahwa saat melakukan suatu pekerjaan jika dikerjakan
secara bersama-sama maka akan menjadi lebih ringan. Nilai kerja
sama ini dikembangkan pada saat guru memberikan tugas kelompok
menyusun peta konsep. Jika satu peta konsep dikerjakan hanya satu
orang maka akan memakan waktu lama, begitu juga sebaliknya jika
dikerjakan secara berkelompok maka akan lebih cepat selesai. Apalagi
jika dalam satu kelompok memiliki pemikiran tujuan yang sama
contohnya ingin mendapat hadiah jika lebih dahulu dapat
menyelesaikan tugas tersebut daripada kelompok yang lain. Sama
halnya dalam kehidupan nyata, siswa diajarkan supaya dapat bekerja
sama dengan orang lain untuk menyelesaikan sebuah permasalahan
kehidupan. Hal ini bertujuan menumbuhkan sikap sosial pada diri
anak, supaya dapat hidup berdampingan dengan masyarakat umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Sama halnya dengan sikap kritis. Pada saat proses belajar
mengajar sebelumnya, siswa diberi artikel tentang ‖Kenaikan Tarif
Dasar Listrik‖ dan soal kasus tentang pengalokasian uang saku jika ada
salah satu kebutuhan siswa yang mengalami kenaikan harga. Dalam
hal ini siswa diajarkan supaya dalam kehidupan nyata sehari-hari
mereka mampu bersikap kritis jika terjadi fenomena atau permasalahan
yang muncul. Nilai tersebut juga mengajarkan siswa supaya dapat
segera mungkin mengambil keputusan dalam melakukan sebuah
tindakan jika terjadi permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
4) Aksi
Setelah para siswa dapat menarik nilai-nilai kehidupan yang ada
pada materi Inflasi, maka siswa diajak untuk membangun niat sesuai
dengan nilai yang telah didapatnya, khususnya pada kehidupan nyata
sehari-hari. Beberapa pertanyaan sudah dibagikan kepada masing-
masing siswa. Pertanyaan-pertanyaan tersebut antara lain:
1. Setelah kalian menyadari pentingnya kerja sama dalam kelompok,
niat/tindakan apa yang akan dilakukan dalam hidup kalian sehari-
hari?
2. Setelah kalian tahu tentang pentingnya sikap kritis, tindakan/niat
apa yang akan dilakukan selanjutnya dalam hidup kalian sehari-
hari?
Pertanyaan tersebut dimaksudkan supaya siswa mendapatkan
gambaran apa yang akan dilakukan setelah mereka mempelajari suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
nilai kehidupan. Selain itu juga supaya siswa dapat memperbaiki
karakter diri yang mungkin sebelumnya pada dirinya tidak terkandung
nilai-nilai tersebut.
5) Evaluasi
Dalam tahap evaluasi, peneliti melakukan pengukuran
tentang perkembangan aspek competence, conscience, dan
compassion. Pengukuran aspek competence dilakukan dengan tes
supaya guru dapat mengetahui perkembangan kompetensi siswa
secara akademis. Sedangkan pada perkembangan aspek conscience
menggunakan kuesioner mengenai penilaian sikap, minat, sikap
kritis, serta lembar refleksi dan compassion, untuk pengukurannya
menggunakan kuesioner tentang penilaian kerja sama dan lembar
refleksi. Pada pengukuran perkembangan aspek competence,
peneliti menggunakan tes. Bentuk soal post-test ini sama dengan
bentuk soal pre-test, yaitu pilihan ganda, namun pertanyaannya
berbeda walaupun masih dalam cakupan pembahasan materi yang
sama. Tahap pelaksanaannya pun juga sama dengan tahap
pelaksanaan pre test. Pertama-tama, para siswa diminta untuk
segera menutup segala jenis buku yang berkaitan dengan materi
inflasi. Setelah itu guru membagikan soal post test untuk segera
dikerjakan oleh siswa. Dalam mengerjakan post test ini, siswa
dilarang keras bertanya ataupun memberi jawaban kepada teman
lainnya. Para siswa diminta untuk mengerjakan secara individu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
karena post test ini digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman
masing-masing siswa tentang materi yang diajarkan.
c. Observasi
Selama proses penelitian berlangsung, peneliti menyiapkan dan
mengisi lembar observasi yang di dalamnya terdapat pernyataan-
pernyataan yang berhubungan dengan kegiatan guru dan siswa selama
proses penelitian berlangsung. Setelah penelitian siklus I selesai, peneliti
memperoleh beberapa data tentang perkembangan aspek competence,
conscience dan compassion. Data perkembangan aspek competence
didapat dari hasil penilaian pre test dan post test. Untuk data
perkembangan aspek conscience didapat dari hasil penilaian kuesioner
sikap, minat, sikap kritis, dan lembar refleksi. Sedangkan data aspek
compassion didapat dari kuesioner kerja sama dan lembar refleksi.
Data yang diperoleh dari hasil observasi guru selama proses
pembelajaran siklus I dapat dilihat di bawah ini.
Tabel 5.3
Observasi terhadap Aktivitas Guru pada Siklus I
No. Kegiatan Ya Tidak Keterangan
1. Guru menggali
pengetahuan
tentang materi
yang akan
diajarkan.
√ Hal tersebut dilakukan
dengan memberikan
pertanyaan.
2. Guru menggali
pengalaman
tentang materi
yang akan
diajarkan.
√ Hal ini dilakukan dengan
menceritakan sebuah kasus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
No. Kegiatan Ya Tidak Keterangan
3. Guru memberikan
contoh kasus pada
kehidupan sehari-
hari sesuai dengan
materi ajar.
√ Supaya siswa dapat
memahami materi dengan
lebih nyata.
4. Guru melakukan
tanya jawab kepada
siswa
√ Hal ini dimaksudkan untuk
menggali pengetahuan siswa.
5. Guru memberikan
sedikit gambaran
tentang materi
sebelum menggali
pengalaman siswa
√ Gambaran materi digunakan
agar siswa mampu
mengembangkan materi
tersebut.
6. Guru membagi
siswa ke dalam
kelompok-
kelompok kecil.
√ Mengajarkan siswa untuk
bekerjasama dengan orang
lain.
7. Guru memberi
tugas untuk
dikerjakan para
siswa di dalam
kelompok kecil
√ Memberikan soal peta konsep
agar diselesaikan bersama-
sama di dalam kelompok
kecil.
8. Guru memberi
hadiah kepada
kelompok yang
menyelesaikan
tugas terlebih
dahulu
√ Memotivasi supaya siswa
dapat lebih maksimal
bekerjasama di dalam
kelompok.
9. Guru memberi
tugas pada tiap
kelompok untuk
menjelaskan
komponen peta
konsep di depan
kelas.
√ Guru menunjuk wakil dari
tiap kelompok untuk
menjelaskan materi kepada
kelompok lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
No. Kegiatan Ya Tidak Keterangan
10. Guru menjelaskan
materi secara rinci.
√ Guru menegaskan penjelasan
materi dari tiap kelompok.
11. Guru memberikan
tugas contoh kasus
kehidupan sehari-
hari berhubungan
dengan materi.
√ Supaya siswa mampu
mengatasi masalah kehidupan
nyata sesuai dengan nilai
yang dipetik dari materi ajar
12. Guru mengajak
siswa untuk
mengambil nilai
kehidupan pada
materi ajar.
√ Setiap materi ajar pasti
mengandung suatu nilai
kehidupan.
13. Guru memberi tugas
rumah kepada siswa.
√ Pekerjaan rumah sebagai
sarana supaya siswa mau
meperdalam materi di
rumahnya masing-masing.
14. Guru memberi
kesempatan kepada
siswa untuk
berefleksi.
√ Guru memberikan pertanyaan
refleksi sesuai dengan nilai
kehidupan yang diperoleh
dari materi ajar.
15. Guru memberikan
pertanyaan aksi
sesuai dengan hasil
refleksi.
√ Hal nyata apa yang akan
dilakukan siswa setelah
melakukan refleksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Data yang diperoleh dari hasil observasi siswa selama proses
pembelajaran siklus I dapat dilihat di bawah ini.
Tabel 5.4
Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa Pada Siklus I
No. Kegiatan Ya Tidak Keterangan
1. Siswa
mempersiapkan diri
untuk megikuti
pelajaran.
√ Guru meminta siswa untuk
mempersiapkan diri.
2. Siswa
mendengarkan tiap
penjelasan guru.
√ Sebagian besar siswa mau
mendengarkan penjelasan
guru.
3. Siswa menjawab
setiap pertanyaan
dari guru.
√ Walaupun harus diberi
beberapa pertanyaan
pancingan, siswa mau
menjawab pertanyaan guru.
4. Siswa bergegas
masuk ke dalam
kelompok kecil
sesuai dengan yang
diminta guru.
√ Setelah kelompok dibagi,
siswa segea masuk ke dalam
kelompoknya.
5. Siswa mengerjakan
tugas kelompok
yang diberikan guru.
√ Siswa membagi tugas dengan
teman satu kelompoknya.
6. Siswa mencatat hal-
hal penting yang
disampaikan oleh
guru.
√ Siswa hanya mendengarkan
penjelasan dari guru saja.
7. Siswa bertanya
kepada guru jika
merasa belum jelas.
√ Saat guru menjelaskan
beberapa siswa mau bertanya
kepada guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
d. Refleksi
Secara keseluruhan proses pembelajaran dengan menggunakan PPR
(Paradigma Pedagogi Reflektif) pada akhir siklus I berhasil. Hal ini
dibuktikan dengan adanya peningkatan 3C (competence, conscience, dan
compassion) pada diri siswa. Peningkatan aspek competence diukur
dengan menggunakan pre-test dan post test. Pada aspek competence terjadi
peningkatan sebesar 22%. Hal ini diketahui dari hasil pre test yang
menunjukkan rerata 37,9. Kemudian setelah adanya penerapan PPR, rerata
post test menunjukkan 60. Peningkatan aspek conscience dilihat dari
kuesioner sikap, minat, dan sikap kritis. Pada penilaian sikap terjadi
peningkatan sebesar 26% yaitu dari rerata 3,06 menjadi 3,77, dan minat
sebesar 19% yaitu dari rerata 3,12 menjadi 3,7, kemudian pada penilaian
No. Kegiatan Ya Tidak Keterangan
8. Siswa mampu
menarik nilai
kehidupan dari
materi ajar.
√ Guru memberi pertanyaan
pancingan dalam menarik
nilai tersebut.
9. Siswa tenang saat
menjawab soal
refleksi.
√ Siswa dapat menjawab
pertanyaan refleksi dengan
serius.
10. Siswa menjawab
pertanyaan aksi.
√ Siswa mampu menjawab
pertanyaan aksi yang
berkaitan dengan refleksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
sikap kritis terjadi peningkatan sebesar 11%, yaitu dari rerata 3,52 menjadi
4,1, dan jika dilihat dari jawaban pada lembar refleksi sebanyak 81% siswa
yang ada di dalam kelas sudah dapat merefleksikan nilai yang terkandung
dalam materi ini. Sedangkan pada aspek compassion terjadi peningkatan
sebesar 10%, yaitu dari rerata 3,6 meningkat menjadi 4 dan jika dilihat
dari jawaban pada lembar aksi, 71% siswa dapat membangun niat sesuai
dengan hasil refleksi. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa
proses pembelajaran dengan menggunakan PPR (Paradigma Pedagogi
Reflektif) pada siklus I berhasil.
Walaupun penelitian tersebut berhasil, tetapi masih banyak hambatan-
hambatan selama proses penelitian berlangsung. Hambatan-hambatan
tersebut antara lain: Beberapa siswa kurang bisa diajak bekerja sama
karena hanya ribut sendiri di dalam kelas, tingkat konsentrasi siswa kurang
selama mengikuti proses pembelajaran, alokasi waktu kurang mendukung,
serta masih ada lagi hambatan-hambatan kecil yang berpengaruh selama
proses pembelajaran berlangsung. Tetapi sejauh ini, guru sudah merasa
puas, karena walaupun banyak sekali hambatan selama proses penelitian
berlangsung, namun sudah bisa terlihat bahwa ada peningkatan yang
terjadi pada diri siswa dibandingkan dengan sebelum adanya penerapan
PPR pada proses pembelajaran.
Selain itu peneliti juga sangat merasa puas dengan adanya peningkatan
yang terjadi pada diri siswa. Peneliti merasa usaha yang selama ini
dilakukan tidak sia-sia. Dengan kondisi yang serba terbatas, namun proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
penelitian tetap dapat berjalan dengan lancar. Pada siklus kedua
diharapkan hasilnya lebih baik lagi dari siklus pertama.
3. Pelaksanaan Siklus Kedua
Pada pelaksanaan siklus kedua ini, sama halnya dengan pelaksanaan
pada siklus pertama. Tiap siklus dilaksanakan dengan dua kali pertemuan.
Penelitian siklus kedua ini dilaksanakan satu minggu setelah pelaksanaan
siklus pertama. Jadwal pelaksanaan siklus kedua sama dengan siklus pertama,
yaitu hari Senin selama dua jam pada jam ke- 3 dan ke- 4 pukul 08.45–10.15
WIB dan hari Selasa selama satu jam pada jam ke- 3 pukul 08.45–09.30 WIB.
Dengan adanya pembagian jadwal seperti ini, peneliti dapat menyelesaikan
satu siklus dalam satu minggu.
Jumlah siswa XA sebanyak 33 siswa, terdiri dari 16 siswa laki-laki dan
17 siswa perempuan. Berbeda dengan siklus pertama, pada siklus kedua
semua siswa dapat hadir dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas. Berikut
ini diuraikan tentang siklus 2 penerapan PPR pada mata pelajaran Ekonomi:
a. Perencanaan
Sebelum melakukan penelitian, peneliti mempersiapkan segala
sesuatu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian. Beberapa perangkat
pembelajaran dipersiapkan oleh peneliti, seperti: Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), materi pembelajaran, media pembelajaran, serta
lembar kerja siswa. Setelah semua perangkat pembelajaran tersebut
dipersiapkan, peneliti mengkonsultasikan kepada Ibu P. Weni Triana, S.E
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
selaku guru mitra atau pengampu mata pelajaran ekonomi di kelas X.A. Hal
tersebut perlu dilakukan supaya antara peneliti dan guru pamong dapat
menyatukan pikiran terkait dengan tujuan utama penelitian sehingga
penelitian ini bisa terlaksana dengan sebaik mungkin dan sesuai dengan
tujuan yang diharapkan. Berikut ini diuraikan beberapa perangkat
pembelajaran yang dipersiapkan peneliti.
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) digunakan oleh
peneliti sebagai acuan dalam melaksanakan proses pembelajaran di
dalam kelas. Di dalam RPP terdapat standar kompetensi, kompetensi
dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi ajar, metode
pembelajaran, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, sumber belajar
dan media belajar, penilaian, serta latihan soal. Dengan adanya RPP
juga dapat memudahkan guru mitra untuk mengetahui maksud tujuan
dari peneliti. RPP dapat dijadikan batasan dalam melakukan proses
belajar mengajar, baik dari batasan materi ataupun waktu.
Semua komponen RPP sangatlah penting, supaya proses
pembelajaran dapat berjalan sesuai rencana, pada bagian langkah-
langkah kegiatan pembelajaran haruslah lebih dipahami sebaik
mungkin, karena bagian tersebut merupakan skenario atau petunjuk
bagi guru supaya guru dapat mengetahui apa yang harus dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
2) Materi pembelajaran
Penelitian ini dilakukan dengan maksud supaya siswa dapat
mengembangkan suatu nilai kehidupan dari sebuah materi pembelajaran
tertentu. Pada kesempatan ini, peneliti ingin mengembangkan nilai
sikap kritis dan kerja sama dari sebuah materi pembelajaran ekonomi
tentang Indeks Harga.
Karena penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, maka peneliti
membagi materi tersebut menjadi dua bagian. Pada siklus kedua ini
membahas tentang Indeks Harga. Tujuan Pembelajaran Indeks Harga
mencakup:
a) Competence:
(1) Menjelaskan pengertian IHK.
(2) Menghitung IHK dalam kaitannya dengan inflasi.
b) Conscience/suara hati: Siswa mampu mengembangkan sikap kritis
di dalam kehidupan sehari-hari.
c) Compassion/belarasa: Siswa mampu bekerja sama dengan
mengerjakan tugas kelompok.
Pada penelitian siklus pertama, diharapkan semua cakupan tujuan
pembelajaran pada RPP dapat tercapai.
3) Media Pembelajaran
Media pembelajaran dipersiapkan oleh peneliti supaya keadaan
kelas menjadi lebih hidup. Dengan adanya media pembelajaran
tersebut, diharapkan para siswa tidak akan merasa bosan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas. Untuk mencapai hal
tersebut, peneliti mempersiapkan berbagai media pembelajaran
semenarik mungkin, tanpa harus meninggalkan pesan yang akan
disampaikan dalam materi tersebut. Dalam penelitian siklus pertama ini,
peneliti menggunakan media pembelajaran seperti berikut ini:
a) Peta Konsep
Peta konsep digunakan dengan tujuan supaya siswa dapat
memahami materi pembelajaran dengan baik dan menarik. Pada
siklus pertama para siswa telah menyusun peta konsep tetang inflasi
di dalam kelompok. Pada siklus kedua ini guru memilih salah satu
peta konsep yang sudah disusun oleh siswa, kemudian pada siklus
kedua peta konsep tersebut digunakan sebagai media supaya siswa
lebih memahami keterkaitan antara Inflasi dengan Indeks Harga.
b) Artikel Tentang ―Tips Agar Lebih Hemat di Tahun 2012‖
Artikel diberikan kepada siswa supaya siswa dapat
menghubungkan materi pembelajaran dengan contoh kasus nyata
yang pernah terjadi. Hal ini dimaksudkan supaya dengan cara
mengetahui langsung kasus nyata yang pernah terjadi, siswa tidak
semata-mata hanya mengetahui materi yang diajarkan, tetapi juga
dapat memahami kejadian nyata dalam kehidupan sehari-hari yang
berkaitan dengan materi yang dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
4) Soal Pre Test
Soal pre test dibagikan kepada siswa untuk mengetahui
tingkat pemahaman siswa suatu materi sebelum materi tersebut
diajarkan oleh guru. Soal pre test dibagikan sesaat setelah guru
memasuki ruangan kelas. Dalam mengerjakan soal ini, para siswa
dilarang untuk membuka buku atau bertanya kepada teman yang
lain.
5) Soal kasus
Soal kasus harus disesuaikan dan berhubungan dengan materi
yang sedang diajarkan. Soal ini diberikan kepada siswa supaya
setelah mempelajari suatu materi dan suatu saat dalam kehidupan
nyata menghadapi permasalahan yang berhubungan dengan materi
tersebut, siswa dapat menyelesaikannya sebaik mungkin sesuai
dengan apa yang sudah mereka pelajari. Dengan cara memberikan
soal kasus diharapkan siswa tidak hanya mengetahui ataupun
menguasai materi tersebut, tetapi juga dapat memahaminya dan
dapat menerapkan dalam kehidupan nyata sehari-hari.
6) Lembar Refleksi
Lembar refleksi digunakan untuk merefleksikan pengalaman
siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar di dalam kelas.
Beberapa cakupannya meliputi tingkat pemahaman siswa tentang
materi tersebut, metode yang digunakan guru untuk menyampaikan
materi, dan lain-lain. Selain itu, lembar refleksi juga sangat berguna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
bagi siswa supaya mereka dapat mengetahui nilai apa yang dapat
dikembangkan berkaitan dengan materi yang baru saja mereka
pelajari.
7) Lembar Post Test
Lembar post test digunakan oleh guru untuk mengetahui
tingkat pemahaman siswa terhadap materi ajar. Dalam
pelaksanaannya sama halnya dengan pre test, siswa mengerjakan
soal ini tanpa adanya bantuan dari buku ataupun teman. Yang
berbeda dari pelaksanaan pre test dan post test, pre test
dilaksanakan pada awal pertemuan sebelum materi ajar dijelaskan
oleh guru, sedangkan post tes dilaksanakan di akhir pertemuan
setelah guru menjelaskan materi ajar.
b. Tindakan
Tiap siklus dalam penelitian ini dilakukan dalam dua kali pertemuan.
Pada siklus kedua pertemuan pertama ini, peneliti dan guru menerapkan
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Materi yang diajarkan adalah
mengenai Indeks Harga. Peneliti ingin mencoba mengembangkan nilai-
nilai kemanusiaan pada materi Indeks Harga tersebut. Hal tersebut
dilakukan supaya pada saat proses pembelajaran di dalam kelas, siswa
tidak hanya memahami materi yang diajarkan saja, tetapi juga bisa
mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan yang ada pada materi tersebut,
serta menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Berikut tahap-tahap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
penerapan unsur-unsur PPR yang dilaksanakan pada siswa kelas XA SMA
Pangudi Luhur Santo Lois IX Sedayu:
1) Konteks
Setelah melakukan pre-test, guru melakukan apersepsi. Sebelum
masuk pembahasan materi, guru mengulang kembali tentang materi
Inflasi yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Setelah itu,
guru mengkaitkan materi yang akan dipelajari dengan materi
pertemuan sebelumnya. Guru mengawali pembelajaran dengan
menekankan bahwa materi pembelajaran yang akan dipelajari hari ini
adalah tentang Indeks Harga. Selanjutnya guru memberi gambaran
sedikit tentang materi Indeks Harga. Supaya siswa lebih memahami,
guru memberikan contoh yang berhubungan dengan kehidupan sehari-
hari yaitu tentang kenaikan harga BBM. Dengan menggunakan
perhitungan Indeks Harga, maka siswa mampu mengetahui jumlah laju
Inflasi yang terjadi. Karena materi ini dinilai sulit oleh guru dan
supaya siswa tidak terlalu kebingungan saat mengerjakan soal latihan,
maka guru juga memberikan penjelasan sederhana tentang
penghitungan Indeks Harga.
Dengan sedikit penjelasan yang telah disampaikan guru tersebut,
diharapkan siswa dapat sedikit memahami apa itu inflasi dan
bagaimana inflasi itu terjadi pada kehidupan sehari-hari mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
2) Pengalaman
Pada tahap pengalaman ini yang pertama dilakukan guru adalah
membagikan soal tentang penghitungan Indeks Harga menurut
Paasche dan Laspeyres. Setiap meja diberikan satu lembar soal supaya
para siswa dapat mengerjakan soal tersebut dengan teman satu
bangkunya. Siswa diberi kebebasan untuk bekerja sama, supaya
mereka dapat menjawab soal latihan dengan lebih mudah, karena jika
soal tersebut hanya dikerjakan oleh satu orang siswa, maka akan
memakan waktu yang lama serta sangat menguras pikiran. Setelah soal
dibagi, para siswa segera mengerjakan soal tersebut. Ada siswa yang
mengerjakan dengan teman sebangkunya maupun dengan teman di
depan atau belakangnya.
Setelah sekiranya para siswa selesai mengerjakan soal tersebut,
kemudian guru meminta dua orang siswa untuk menuliskan jawaban
mereka di papan tulis. Jawaban dua orang siswa tersebut kemudian
dipergunakan oleh guru untuk menjelaskan perhitungan Indeks Harga
Paasche dan Laspeyres kepada siswa yang lainnya.
Setelah selesai menjelaskan, guru membagikan artikel yang
berjudul ―Tips Agar Lebih Hemat di Tahun 2012‖ dan meminta siswa
untuk membaca sebentar artikel tersebut. Usai para siswa selesai
membaca artikel tersebut, guru lalu mengajak siswa untuk
membahasnya. Guru memulai pembahasan dengan bertanya tips
menghemat pengeluaran di tahun 2012. Para siswa menjawab satu per
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
satu tips yang ada pada artikel. Kemudian guru memberikan contoh
tentang cara berhemat. Jika siswa masih memiliki baju yang layak
janganlah membeli baju, serta tentang menjaga kesehatan yaitu dengan
contoh lebih baik makan lauk tempe daripada ayam goreng
menggunakan saus, karena jika kebanyakan atau salah makan saus
maka akan menyebabkan sakit perut dan menambah biaya pengobatan.
Pada siklus kedua pertemuan kedua, guru mengulang kembali
pembahasan artikel tentang ―Tips Agar Lebih Hemat di Tahun 2012‖
yang sudah dibahas pada pertemuan sebelumnya supaya siswa dapat
mengingat kembali isi artikel tersebut. Artikel tersebut digunakan
untuk mengembangkan sikap kritis pada diri siswa. Guru memulai
dengan menanyakan kembali menurut artikel tips apa saja yang dapat
dilakukan agar lebih hemat. Para siswa menyebutkan satu per satu tips
tersebut dan guru menuliskan jawaban para siswa tersebut di papan
tulis. Setelah itu guru juga mengingatkan kembali tentang nilai kerja
sama pada saat mengerjakan soal pada pertemuan sebelumnya. Guru
menekankan bahwa suatu pekerjaan sulit jika dikerjakan bersama-sama
akan menjadi lebih mudah.
3) Refleksi
Selanjutnya guru mengajak siswa untuk merefleksikan nilai-nilai
yang terkandung dalam materi yang sudah diajarkan yaitu tentang
sikap kritis dan kerja sama. Guru membantu siswa berefleksi dengan
menggunakan selembar kertas yang berisi beberapa pertanyaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Pertanyaan tersebut dibagikan kepada masing-masing siswa.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut antara lain:
a) Apa yang kalian rasakan dalam berdiskusi kelompok? Mengapa?
b) Hasil apa yang akan kamu peroleh jika kamu mengerjakan sesuatu
dengan bekerjasama dengan orang lain? Mengapa?
c) Apakah menurutmu sikap kritis itu penting untuk dimiliki setiap
orang? Mengapa?
Setelah menerima pertanyaan tersebut, para siswa diminta untuk segera
tenang supaya dapat sungguh-sungguh meresapi pertanyaan tersebut.
Pengembangan nilai kerja sama dilakukan setelah guru selesai
memberikan materi. Pada pengambilan nilai kerja sama, ditekankan
bahwa saat melakukan suatu pekerjaan jika dikerjakan secara bersama-
sama maka akan menjadi lebih ringan. Nilai kerja sama ini diambil
pada saat guru memberikan tugas menghitung Indeks Harga
Konsumen. Perhitungan IHK ini memang lumaya sulit, oleh karena itu
siswa diperbolehkan berdiskusi dengan teman yang lain, supaya soal
yang sebelumnya dianggap sulit jika dikerjakan bersama-sama dengan
temannya maka akan menjadi lebih mudah. Secara tidak langsung,
pada kehidupan nyata, siswa diajarkan supaya dapat bekerja sama
dengan orang lain untuk menyelesaikan sebuah permasalahan
kehidupan. Hal ini bertujuan menumbuhkan sikap sosial pada diri
anak, supaya dapat hidup berdampingan dengan masyarakat umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Sama halnya dengan sikap kritis. Pada saat proses belajar mengajar
sebelumnya, siswa diberi artikel tentang ―Tips Agar Lebih Hemat di
Tahun 2012‖ . Dalam hal ini siswa diajarkan supaya dalam kehidupan
nyata sehari-hari mereka mampu bersikap kritis jika terjadi fenomena
permasalahan yang muncul. Nilai tersebut juga mengajarkan siswa
supaya dapat segera mungkin mengambil keputusan dalam melakukan
sebuah tindakan jika terjadi permasalahan dalam kehidupan sehari-
hari.
4) Aksi
Setelah para siswa dapat menarik nilai-nilai kehidupan yang ada
pada materi Inflasi, maka siswa diajak untuk membangun niat sesuai
dengan nilai yang telah didapatnya, khususnya pada kehidupan nyata
sehari-hari. Beberapa pertanyaan sudah dibagikan kepada masing-
masing siswa. Pertanyaan-pertanyaan tersebut antara lain:
a. Apa yang akan kamu lakukan jika ada salah satu teman di dalam
kelompokmu yang tidak mau bekerja?
b. Setelah membaca artikel di atas, pilihlah salah satu dari beberapa
tips yang ada pada artikel tersebut yang menurut kalian dapat
diterapkan mulai dari sekarang! Mengapa?
Pertanyaan tersebut dimaksudkan supaya siswa mendapatkan
gambaran apa yang akan dilakukan setelah mereka mempelajari suatu
nilai kehidupan. Selain itu juga supaya siswa dapat memperbaiki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
karakter diri yang mungkin sebelumnya pada dirinya tidak terkandung
nilai-nilai tersebut.
5) Evaluasi
Dalam tahap evaluasi, peneliti melakukan pengukuran tentang
perkembangan aspek competence, conscience, dan compassion.
Pengukuran aspek competence dilakukan dengan tes supaya guru dapat
mengetahui perkembangan kompetensi siswa secara akademis.
Sedangkan pada perkembangan aspek conscience menggunakan
kuesioner mengenai penilaian sikap, minat, sikap kritis, serta lembar
refleksi dan compassion, untuk pengukurannya menggunakan
kuesioner tentang penilaian kerjasama dan lembar refleksi. Pada
pengukuran perkembangan aspek competence, peneliti menggunakan
tes. Bentuk soal post test ini sama dengan bentuk soal pre test, yaitu
pilihan ganda, namun pertanyaannya berbeda walaupun masih dalam
cakupan pembahasan materi yang sama. Tahap pelaksanaannya pun
juga sama dengan tahap pelaksanaan pre test. Pertama-tama, para
siswa diminta untuk segera menutup segala jenis buku yang berkaitan
dengan materi inflasi. Setelah itu guru membagikan soal post test
untuk segera dikerjakan oleh siswa. Dalam mengerjakan post test ini,
siswa dilarang keras bertanya ataupun memberi jawaban kepada teman
lainnya. Para siswa diminta untuk mengerjakan secara individu karena
post test ini digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman masing-
masing siswa tentang materi yang diajarkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
c. Observasi
Selama proses penelitian berlangsung, peneliti menyiapkan dan
mengisi lembar observasi yang di dalamnya terdapat pernyataan-
pernyataan yang berhubungan dengan kegiatan guru dan siswa selama
proses penelitian berlangsung. Setelah penelitian siklus kedua selesai,
peneliti memperoleh beberapa data tentang perkembangan aspek
competence, conscience dan compassion. Data perkembangan aspek
competence didapat dari hasil penilaian pre-test dan post-test. Untuk data
perkembangan conscience didapat dari penilaian kuesioner sikap, minat,
sikap kritis, dan lembar refleksi. Sedangkan data perkembangan aspek
compassion didapat dari kuesioner kerja sama dan lembar refleksi.
Data hasil dari observasi guru yang diperoleh selama proses
pembelajaran siklus II dapat dilihat di bawah ini.
Tabel 5.5
Hasil Observasi terhadap Aktivitas Guru siklus II
No. Kegiatan Ya Tidak Keterangan
1. Guru menggali
pengetahuan
tentang materi
yang akan
diajarkan.
√ Hal tersebut dilakukan
dengan memberikan
pertanyaan.
2. Guru menggali
pengalaman
tentang materi
yang akan
diajarkan.
√ Hal ini dilakukan dengan
menceritakan sebuah kasus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
No. Kegiatan Ya Tidak Keterangan
3. Guru memberikan
contoh kasus pada
kehidupan sehari-
hari sesuai dengan
materi ajar.
√ Supaya siswa dapat
memahami materi dengan
lebih nyata.
4. Guru melakukan
tanya jawab
kepada siswa
√ Hal ini dimaksudkan untuk
menggali pengetahuan
siswa.
5. Guru memberikan
sedikit gambaran
tentang materi
sebelum menggali
pengalaman siswa.
√ Gambaran materi digunakan
agar siswa mampu
mengembangkan materi
tersebut.
6. Guru membagi
siswa ke dalam
kelompok-
kelompok kecil.
√ Mengajarkan siswa untuk
bekerjasama dengan orang
lain.
7. Guru memberi
tugas untuk
dikerjakan para
siswa di dalam
kelompok kecil.
√ Memberikan soal peta
konsep agar diselesaikan
bersama-sama di dalam
kelompok kecil.
8. Guru memberi
hadiah kepada
kelompok yang
menyelesaikan
tugas terlebih
dahulu.
√ Memotivasi supaya siswa
dapat lebih maksimal
bekerjasama di dalam
kelompok.
9. Guru meminta tiap
kelompok siswa
untuk menjelaskan
komponen peta
konsep di depan
kelas.
√ Guru menunjuk wakil dari
tiap kelompok untuk
menjelaskan materi kepada
kelompok lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
No. Kegiatan Ya Tidak Keterangan
10. Guru menjelaskan
materi secara
rinci.
√ Guru menegaskan
penjelasan materi dari tiap
kelompok.
11. Guru memberikan
tugas contoh kasus
kehidupan sehari-
hari berhubungan
dengan materi.
√ Supaya siswa mampu
mengatasi masalah
kehidupan nyata sesuai
dengan nilai yang dipetik
dari materi ajar
12. Guru mengajak
siswa untuk
mengambil nilai
kehidupan pada
materi ajar.
√ Setiap materi ajar pasti
mengandung suatu nilai
kehidupan.
13. Guru memberi
tugas rumah
kepada siswa.
√ Pekerjaan rumah sebagai
sarana supaya siswa mau
meperdalam materi di
rumahnya masing-masing.
14. Guru memberi
kesempatan
kepada siswa
untuk berefleksi.
√ Guru memberikan
pertanyaan refleksi sesuai
dengan nilai kehidupan
yang diperoleh dari materi
ajar.
15. Guru memberikan
pertanyaan aksi
sesuai dengan
hasil refleksi.
√ Hal nyata apa yang akan
dilakukan siswa setelah
melakukan refleksi.
Data hasil dari observasi siswa yang diperoleh selama proses
pembelajaran siklus II dapat dilihat di bawah ini.
Tabel 5.6
Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa siklus II
No. Kegiatan Ya Tidak Keterangan
1. Siswa mempersiapkan
diri untuk megikuti
pelajaran.
√ Guru meminta siswa
untuk mempersiapkan
diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
No. Kegiatan Ya Tidak Keterangan
2. Siswa mendengarkan
tiap penjelasan guru.
√ Sebagian besar siswa
mau mendengarkan
penjelasan guru.
3. Siswa menjawab
setiap pertanyaan dari
guru.
√ Walaupun harus diberi
beberapa pertanyaan
pancingan, siswa mau
menjawab pertanyaan
guru.
4. Siswa bergegas masuk
ke dalam kelompok
kecil sesuai dengan
yang diminta guru.
√ Setelah kelompok
dibagi, siswa segea
masuk ke dalam
kelompoknya.
5. Siswa mengerjakan
tugas kelompok yang
diberikan guru.
√ Siswa membagi tugas
dengan teman satu
kelompoknya.
6. Siswa mencatat hal-
hal penting yang
disampaikan oleh
guru.
√ Siswa hanya
mendengarkan
penjelasan dari guru saja.
7. Siswa bertanya
kepada guru jika
merasa belum jelas.
√ Saat guru menjelaskan
beberapa siswa mau
bertanya kepada guru.
8. Siswa mampu
menarik nilai
kehidupan dari materi
ajar.
√ Guru memberi
pertanyaan pancingan
dalam menarik nilai
tersebut.
9. Siswa tenang saat
menjawab soal
refleksi.
√ Siswa dapat menjawab
pertanyaan refleksi
dengan serius.
10. Siswa menjawab
pertanyaan aksi.
√ Siswa mampu menjawab
pertanyaan aksi yang
berkaitan dengan
refleksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
d. Refleksi
Pada penelitian siklus kedua ini, secara keseluruhan proses
pembelajaran dengan menggunakan PPR muncul adanya peningkatan
walaupun hanya sedikit. Pada tingkat competence terjadi peningkatan
sebesar 83%. Hal ini diketahui dari hasil pre test yang menunjukkan rerata
10. Kemudian setelah adanya penerapan PPR, rerata post test
menunjukkan 93. Pada aspek conscience siklus II yang dinilai dari
kuesioner sikap, minat, dan sikap kritis. Pada kuesioner sikap antara siklus
I dan siklus II terjadi peningkatan sebesar 0,02%, yaitu dari rerata 3,77
menjadi 3,79. Pada minat terjadi perubahan sebesar 3%, yaitu dari rerata
3,7 menjadi 3,8, pada kuesioner sikap kritis terjadi peningkatan sebesar
2% dibandingkan dengan penelitian siklus I, dan jika dilihat dari jawaban
pada lembar refleksi yang sebelumnya pada siklus I sebesar 81% siswa
dapat merefleksikan nilai yang terkandung dalam materi pembelajaran,
pada siklus II terjadi peningkatan sebesar 6% yaitu menjadi 87%.
Sedangkan pada tingkat compassion siklus II terjadi peningkatan sebesar
4% dibandingkan dengan siklus I, dan jika dilihat dari jawaban pada
lembar aksi, terjadi peningkatan sebesar 19%. Yang sebelumnya pada
siklus I sebesar 71% siswa dapat membangun niat sesuai dengan hasil
refleksi, pada siklus II meningkat menjadi 90% .
Pada pelaksanaan penelitian siklus II ini walaupun hanya sedikit, tetapi
telah terjadi peningkatan dibandingkan dengan pelaksanaan pada siklus I.
Hal ini disebabkan karena pada siklus I siswa sudah dapat menarik suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
nilai yang ada di dalam materi pembelajaran dan juga siswa sudah merasa
jenuh dalam mengisi lembar kuesioner maupun lembar refleksi dan aksi.
Dalam siklus II ini guru dan peneliti sudah cukup puas melihat hasil pada
akhir penelitian.
B. Analisis Komparasi tentang Competence, Conscience, dan Compassion (3C)
Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
Dari hasil analisis data Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
siklus I dan II untuk meningkatkan aspek competence, conscience, dan
compassion (3C) kelas XA SMA Pangudi Luhur Santo Louis IX Sedayu
menunjukkan keberhasilan. Hal tersebut dapat dilihat dari data-data berikut ini.
1. Aspek Competence
Untuk mengetahui peningkatan aspek competence dapat dilihat dari
data rerata skor pre-test, post test. Berikut ini rincian dari masing-masing data
tersebut.
a. Pre Test dan Post Test
Perkembangan pada aspek competence, dilihat dari hasil pre test
dan post test. Soal test berbentuk pilihan ganda yang berjumlah 10 soal.
Materi yang digunakan dalam pengambilan tes ini adalah mengenai
Inflasi. Hasil post-test menunjukkan peningkatan nilai dibandingkan
dengan pre-test. Berikut rincian hasil perhitungan rerata skor pre-test dan
post-test.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Tabel 5.7
Rerata Skor Aspek Competence Pada Siklus I
Saat Pengukuran Rerata
Pre Test 38
Post Test 60
Kenaikan 22
Persentase perubahan 22%
Tiap soal jika benar mempunyai skor 1, dan jika salah 0. Kemudian
total skor benar dikali 10. Untuk persentase perubahan dicari dengan
rumus = (skor pre test - skor post test) / skor pre test x 100% . Ada
sebanyak 3 siswa yang mengalami penurunan nilai test, tetapi siswa yang
lainnya mengalami peningkatan walaupun hanya sedikit.
Pada siklus II bentuk soal berbeda dengan siklus I. Bentuk soal Siklus
I adalah uraian, karena materi yang dibahas mengenai perhitungan IHK.
Terdapat 1 Soal uraian, namun pada soal tersebut terdapat 4 komponen
jawaban. Jika benar, setiap komponen diberi skor 25 dan jika jawaban
tersebut kurang tepat maka jumlah skor disesuaikan dengan tingkat
kesalahan dari jawaban tersebut. Berikut rincian perhitungan rerata skor
pre test dan post test siklus II.
Tabel 5.8
Rerata Skor Aspek Competence Pada Siklus II
Saat Pengukuran Rerata
Pre test 10
Post test 93
Kenaikan 83
Persentase perubahan 83%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Pada perhitungan persentase perubahan menggunakan cara yang
sama dengan siklus I. Hasil perubahan tersebut dapat lebih besar
dibandingkan dengan siklus I dikarenakan proporsi materi yang dibahas
pada siklus II ini memang lebih sedikit dibandingkan dengan siklus I,
sehingga para siswa dapat lebih fokus dalam memahaminya.
Berikut hasil perhitungan perubahan aspek competence yang terjadi
antara siklus I dan siklus II
Tabel 5.9
Rerata Skor Aspek Competence Pada Siklus I dan siklus II
Siklus Pre Test Post Test Persentase
I 38 60 22%
II 10 93 83%
Rerata 24 76.5 52.5%
Jika dibandingkan antara siklus I dan siklus II pre tes dan post test
terjadi perubahan peningkatan sebesar 22%.
Berikut hasil perhitungan rerata berbagai aspek dari pra penelitian,
akhir siklus I, sampai dengan akhir siklus II untuk mengetahui peningkatan
aspek competence sebelum dan setelah diterapkan PPR. Berdasarkan Patokan
Acuan Penilaian (PAP), Aspek competence masuk dalam kategori baik.
Dengan adanya peningkatan setelah diterapkan PPR, para siswa diharapkan
dapat lebih baik lagi dalam mengikuti proses pembelajaran ekonomi di dalam
kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
2. Aspek Conscience
Untuk mengetahui peningkatan aspek conscience sebelum dan sesudah
diterapkan PPR digunakan kuesioner sikap, minat, dan sikap kritis, serta
lembar refleksi. Di bawah ini penjelasan dari masing-masing komponen
penilaian aspek conscience.
a. Sikap
Penilaian aspek sikap untuk mengetahui perkembangan aspek
consciene. Penilaian sikap diambil dari kuesioner. Dibandingkan dengan
pra penelitian, pada siklus I ini aspek sikap mengalami peningkatan.
Berikut rerata peningkatan aspek sikap tersebut.
Tabel 5.10
Rerata Skor Aspek Conscience (Sikap) Pada Siklus I
Kuesioner yang digunakan untuk mengukur sikap ini menggunakan
skala Likert yang terdiri dari 4 alternatif jawaban, yaitu sangat tidak
setuju, tidak setuju, setuju, dan sangat setuju. Pada penilaian aspek sikap
ini mengalami peningkatan sebesar 21% dibandingkan dengan pada saat
observasi pra penelitian.
Saat Pengukuran Sikap Keterangan
Pra penelitian 3.06 Cukup Baik
Akhir siklus I 3.77 Baik
Kenaikan 0.71
Persentase perubahan 21%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Pada siklus II, penilaian aspek sikap terjadi peningkatan sebesar
0,02%, yaitu dari rerata 3,77 menjadi 3,79. Hal ini disebabkan siswa
sudah cukup mengerti tentang sikap apa yang harus mereka lakukan
selama mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas. Berikut rerata
aspek sikap tersebut.
Tabel 5.11
Rerata Skor Aspek Conscience (Sikap) Pada Siklus II
Saat Pengukuran Sikap Keterangan
Akhir siklus I 3.77 Baik
Akhir siklus II 3.79 Baik
Kenaikan 0.02
Persentase perubahan 0.02%
b. Minat
Setelah diterapkan PPR, aspek minat pada siklus I mengalami
peningkatan. Pengukuran minat menggunakan kuesioner. Aspek minat
juga dipergunakan untuk mengetahui perkembangan aspek conscience.
Berikut rerata aspek minat pada siklus I tersebut.
Tabel 5.12
Rerata Skor Aspek Conscience (Minat) Pada Siklus I
Saat Pengukuran Minat Keterangan
Pra penelitian 3.12 Cukup baik
Akhir siklus I 3.7 Baik
Kenaikan 0.58
Persentase perubahan 19%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Dalam hal minat mengikuti pembelajaran ekonomi terjadi
peningkatan skor sebesar 19% dari pra penelitian sampai akhir siklus I.
Hal tersebut ditunjukkan dengan jumlah rerata skor dari 3.12 pada pra
penelitian menjadi 3.73 pada akhir siklus I. Sedangkan pada siklus II
aspek minat hanya mengalami peningkatan sebesar 3% saja. Soal test
siklus kedua bukan berbentuk pilihan ganda seperti pada siklus I,
melainkan berbentuk uraian penghitungan Indeks Harga Konsumen.
Berikut rerata aspek minat pada siklus II tersebut.
Tabel 5.13
Rerata Skor Aspek Conscience (Minat) Pada Siklus II
c. Sikap Kritis
Sikap kritis merupakan salah satu unsur aspek conscience yang
dikembangkan dalam penelitian ini. Sikap kritis diukur dengan
kuesioner, untuk mengetahui perkembangan aspek conscience. Berikut
rerata skor aspek sikap kritis pada akhir siklus I.
Saat Pengukuran Minat Keterangan
Akhir Siklus I 3.7 Baik
Akhir siklus II 3.8 Baik
Kenaikan 0.1
Persentase perubahan 3%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Tabel 5.14
Rerata Skor Aspek Conscience (Sikap Kritis ) Pada Siklus I
Saat Pengukuran Sikap Kritis Keterangan
Pra Penelitian 3.52 Baik
Akhir siklus I 4.04 Sangat Baik
Kenaikan 0.52
Persentase perubahan 11%
Perkembangan aspek conscience (sikap kritis) dapat dilihat dari
hasil perhitungan rerata skor sikap kritis sebelum penerapan dan setelah
penerapan PPR. Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa terjadi
perubahan peningkatan sebesar 11%. Selain itu dilihat dari hasil refleksi
siswa, sebanyak 81% siswa dari seluruh siswa yang hadir dapat
merefleksikan nilai kehidupan yang terkandung dalam materi tersebut.
Pada akhir siklus II perubahan yang terjadi hanya sebesar 2%
dibandingkan dengan akhir siklus I. Berikut rerata aspek sikap kritis pada
akhir siklus II.
Tabel 5.15
Rerata Skor Aspek Conscience (Sikap Kritis )Pada Siklus II
Saat Pengukuran Sikap Kritis Keterangan
Akhir Siklus I 4.04 Sangat Baik
Akhir siklus II 4.17 Sangat Baik
Kenaikan 0.13
Persentase perubahan 2%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Selain itu sebanyak 87% dari total jumlah siswa yang hadir dapat
merefleksikan nilai kehidupan yang terkandung dalam materi tersebut.
Berdasarkan Penilaian Acuan Penilaian (PAP), dilihat dari rerata awal
siklus, akhir siklus I, dan akhir siklus II, asspek conscience masuk dalam
kategori sangat baik pada awal siklus, akhir siklus 1, dan akhir siklus 2.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan aspek
conscience pada diri siswa setelah diterapkan PPR.
3. Aspek Compassion
Aspek compassion yang dikembangkan melalui penelitian ini adalah
nilai kerja sama yang diukur dengan kuesioner dan lembar aksi. Pada awal
siklus I dilihat dari hasil pengukuran aspek compassion menunjukkan bahwa
terjadi peningkatan antara sebelum dan sesudah diterapkan PPR. Berikut
rerata skor nilai kerja sama pada akhir siklus I.
Tabel 5.16
Rerata Skor Aspek Compassion Pada Siklus I
Saat Pengukuran Kerjasama Keterangan
Pra Penelitian 3.66 Baik
Akhir siklus I 4.08 Sangat Baik
Kenaikan 0.42
Persentase perubahan 10%
Berdasarkan data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa terjadi skor
nilai kerja sama pada diri siswa sebelum dan sesudah penerapan PPR sebesar
10%. Selain itu jika dilihat dari hasil lembar aksi, tampak bahwa sebanyak
71% siswa dapat membangun niat sesuai dengan hasil refleksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Pada akhir siklus II, perubahan peningkatan skor kerja sama hanya
sebesar 4% dibandingkan dengan akhir siklus II. Berikut rerata skor aspek
kerja sama pada akhir siklus II.
Tabel 5.17
Rerata Skor Aspek Compassion Siklus II
Saat Pengukuran Kerjasama Keterangan
Akhir Siklus I 4.08 Sangat Baik
Akhir siklus II 4.29 Baik
Kenaikan 0.21
Persentase perubahan 4%
Berdasarkan Patokan Acuan Penilaian (PAP), dilihat dari rerata awal
siklus, akhir siklus I, dan akhir siklus II, aspek compassion masuk dalam
kategori baik.
Berdasarkan perhitungan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan
bahwa penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi
Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan
compassion siswa kelas X SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu berhasil.
Siswa dapat mengembangkan nilai kehidupan melalui pembelajaran materi
tersebut. Siswa dapat mengembangkan aspek competence melalui
pemahaman materi yang diajarkan. Siswa memperoleh pengalaman untuk
mengembangkan aspek conscience, dalam hal ini sikap kritis melalui artikel
tentang ―Kenaikan Tarif Dasar Listrik‖ dan ―Tips Agar Lebih Hemat di
Tahun 2012‖. Artikel tersebut dapat dijadikan sebagai sarana para siswa
supaya dapat menghadapi berbagai permasalahan kehidupan sehari-hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
khususnya yang berhubungan dengan keadaan ekonomi negara seperti
kenaikan tarif dasar listrik ataupun bagaimana cara berhemat dalam
menghadapi kenaikan berbagai macam kebutuhan hidup. Sedangkan aspek
compassion dikembangkan dengan diskusi kelompok. Diskusi kelompok
tersebut mengajarkan pentingnya kerja sama antara siswa satu dengan siswa
yang lainnya untuk memecahkan suatu permasalahan yang sama. Dengan
demikian, para siswa dapat berefleksi mengenai pentingnya kerja sama dan
mempunyai sikap kritis. Sebagian besar menjawab bahwa kedua nilai itu
sangat bermanfaat bagi kehidupan mereka ke depannya. Setelah itu siswa
juga dapat membangun niat sesuai dengan hasil refleksi mereka masing-
masing. Beberapa contoh niat yang mereka tulis adalah mereka akan mulai
belajar menabung dan mencoba untuk hidup sehat serta belajar menerapkan
nilai kerja sama melalui kerja kelompok seperti menyusun peta konsep
bersama-sama serta memecahkan soal mengenai IHK.
Setelah ini diharapkan siswa dapat secara mandiri menarik nilai-nilai
kehidupan pada setiap materi pembelajaran yang disampaikan oleh para guru.
Semua nilai tersebut nantinya akan sangat berguna bagi masa depan para
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks
Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion
siswa kelas X SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu sangat mungkin sekali
dilakukan. Hal ini terbukti dari peningkatan pada aspek-aspek competence,
conscience, dan compassion setelah penerapan PPR dalam pembelajaran. Pada
aspek competence siswa terjadi peningkatan antara sebelum dan sesudah
penerapan PPR. Penilaian aspek tersebut dilakukan melalui pre test dan post test.
Pada Pre test dan post test pada siklus I mengalami peningkatan sebesar 54%, dan
83% pada siklus II.
Pada aspek conscience dinilai melalui kuesioner sikap, minat, dan sikap
kritis serta lembar refleksi. Pada aspek sikap mengalami peningkatan sebesar
21% antara pra penelitian dan akhir siklus I. Pada akhir siklus II terjadi
peningkatan sebesar 0.02% dibandingkan dengan akhir siklus I. Sedangkan pada
aspek minat jika dibandingkan antara pra penelitian dengan akhir siklus I terjadi
peningkatan sebesar 19%, dan 3% antara akhir siklus I dengan akhir siklus II.
Pada penilaian sikap kritis terjadi peningkatan sebesar 11% antara pra penelitian
dengan akhir siklus I. Peningkatan hanya sebesar 2% juga terjadi antara akhir
siklus I dan akhir siklus II. Hal ini disebabkan karena pada akhir siklus II siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
sudah dapat memahami mengenai nilai apa yang dapat diambil pada materi
pembelajaran. Selain itu sebanyak 87% siswa dari total siswa yang hadir sudah
dapat merefleksikan nilai tersebut.
Perkembangan aspek compassion dalam hal ini adalah nilai kerja sama
diukur melalui kuesioner dan lembar aksi. Pada akhir siklus I terjadi peningkatan
sebesar 10% dibandingkan saat sebelum diterapkan PPR. Tetapi pada akhir siklus
II hanya terjadi peningkatan sebesar 2% dibandingkan dengan akhir siklus I.
Alasannya sama dengan pengambilan aspek conscience. Pada akhir siklus I para
siswa sudah dapat memahami tentang nilai yang terkandung selama proses
pembelajaran dengan menerapkan PPR. Selain itu penilaian juga diambil melalui
lembar aksi. Sebesar 90% dari jumlah total siswa yang hadir sudah dapat
membangun niat sesuai dengan hasil refleksi mereka masing-masing.
B. Keterbatasan
Penelitian yang dilakukan di SMA Pangudi Luhur Santo Lois IX berhasil.
Namun dibalik keberhasilan tersebut terdapat keterbatasan-keterbatasan. Berikut
keterbatasan-keterbatasan yang dialami selama proses penelitian berlangsung.
1. Waktu
Memang waktu yang diambil peneliti dalam melakukan penelitian setiap
siklus berlangsung selama 2 kali pertemuan, 2 jam pelajaran dan 1 jam
pelajaran. Tetapi mengingat komponen proses penerapan PPR sangat banyak
karena harus melewati proses-proses seperti konteks, pengalaman, refleksi,
aksi, dan evaluasi, maka waktu tersebut dianggap kurang, apalagi ditambah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
dengan pengumpulan-pengumpulan data seperti tes, kuesioner, dan lembar
refleksi. Alangkah lebih baiknya tiap siklus penelitian dilakukan selama 2 kali
pertemuan, namun tiap pertemuan berlangsung selama 2 jam pelajaran.
2. Ruang Kelas
Kelas X SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu berada di lantai dua dan
tepat di bawah sinar matahari. Oleh karena itu setiap pagi gordyn kelas ditutup
supaya para siswa tidak merasa silau oleh cahaya matahari tersebut. Oleh
karena itu maka kondisi ruang kelas menjadi agak gelap. Hal ini membuat
siswa merasa sedikit kesulitan dalam membaca atau beraktivitas.
3. Instrumen
Pengukuran mengenai komponen aksi tidaklah mudah, karena materi
yang diajarkan merupakan sesuatu yang berhubungan dengan ekonomi. Siswa
belum dapat menerapkannya secara langsung kecuali nilai kerja sama. Oleh
karena itu para siswa hanyalah sekedar membangun niat untuk bersikap kritis.
C. Saran
1. Bagi Guru
Penelitian ini dapat dijadikan guru sebagai referensi untuk mengembangkan
model pembelajaran. Pembelajaran dengan PPR dalam meningkatkan
competence, conscience, dan compassion sangatlah bermanfaat bagi
kehidupan siswa ke depannya, karena siswa mendapatkan nilai kehidupan
sebagai bekal masa depan mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
2. Bagi Mahasiswa Keguruan
Sebagai seorang calon guru, hendaklah kita memberikan yang terbaik bagi
siswa kita. Salah satu caranya adalah dengan memberikan sesuatu yang
berguna bagi kehidupan siswa. Guru tidak hanya dapat menyampaikan materi
dengan baik, namun guru juga harus dapat membekali suatu nilai kehidupan
yang berhubungan dengan materi pembelajaran bagi anak didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2006:3). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT.
Bumi Aksara
Firdaus, Y. (2005:67). Pelajaran Akuntansi SMA untuk kelas XI.
Jakarta : Erlangga
Isjoni. (2009:106). Pendidikan Sebagai Investasi Masa Depan.
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Kuntoro. (2010:16). Model Pendidikan Karakter.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Subagya, C. (2008:39). Paradigma Pedagogi Reflektif. Yogyakarta: Tim Redaksi
Kanisius
Sugiyono. (2009:14). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sukamto, S. dkk. (2006). Ekonomi SMA kelas X. Jakarta: Yudhistira
Susilo. (2007:17). Penelitian Tindakan Kelas.
Yogyakarta: Pustaka Book Publisher
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) SIKLUS I
Sekolah : SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.
Mata Pelajaran : Ekonomi
Materi : Indeks Harga dan Inflasi
Kelas/Semester : X/2
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Standar Kompetensi :
a. Memahami Produk Domestik Bruto (PDB), Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB), Pendapatan Nasional Bruto (PNB), dan Pendapatan Nasional (PN).
Kompetensi Dasar :
a. Mendeskripsikan Indeks Harga dan Inflasi.
Indikator :
a. Competence/kompetensi dasar:
1) Mendeskripsikan pengertian inflasi
2) Membedakan jenis Inflasi
3) Menjelaskan sebab terjadinya inflasi
4) Menjelaskan cara menghitung laju inflasi
5) Menjelaskan dampak inflasi
6) Menjelaska cara mengatasi inflasi
b. Conscience/suara hati: Siswa mampu mengembangkan sikap kritis di dalam
kehidupan sehari-hari.
c. Compassion/belarasa: Siswa mampu bekerjasama dengan mengerjakan tugas
kelompok.
A. Tujuan Pembelajaran
a. Competence/kompetensi dasar:
1) Siswa mampu mendeskripsikan pengertian inflasi
2) Siswa mampu menjelaskan jenis Inflasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
3) Siswa mampu menjelaskan sebab terjadinya inflasi
4) Siswa mampu menjelaskan cara menghitung laju inflasi
5) Siswa mampu menjelaskan dampak inflasi
6) Siswa mampu menjelaskan cara mengatasi inflasi
b. Conscience/suara hati: Siswa mampu mengembangkan sikap kritis di dalam
kehidupan sehari-hari.
c. Compassion/belarasa: Siswa mampu bekerjasama dengan mengerjakan tugas kelompok.
B. Materi Ajar :
1. Inflasi
a. Pengertian Inflasi
Inflasi adalah suatu kecenderungan kenaikan harga secara terus menerus dan
berlaku secara umum yang akan mengakibatkan turunnya nlai uang. Dalam
perekonomian salah satu penyebab inflasi yaitu dinamika dan perkembangan
ekonomi yang berdampak pada permintaan barang dan jasa pada kapasitas yang
terbatas. Jika inflasi timbul ketika pengangguran tinggi dan perekonomian
menurun, maka akan mengakibatkan stagflasi. Stagflasi menggambarkan keadaan
suatu dimana kegiatan kegiatan perekonomian semakin menurun, pengangguran
semakin tinggi, dan pada waktu yang sama proses kenaikan harga semakin
bertambah cepat.
b. Jenis-jenis inflasi
1) Jenis Inflasi Menurut Sebabnya
a) Inflasi karena Tarikan Permintaan ( Demand Pull Inflation )
Inflasi ini timbul karena permitaan masyarakat terhadap barang dan jasa
tertentu selalu mengalami peningkatan, sementara kapasitas produksi tetap
sehingga terjadi ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran yag
pada akhirnya harga akan mengalami kenaikan.
b) Inflasi karena kenaikan biaya produksi (Cost Push Inflation)
Inflasi jenis ini timbul karena kenaikan ongkos produksi yaitu kenaikan
bahan baku dan kenaikan upah.
2) Jenis Inflasi dilihat dari Tingkat Keparahannya
Berdasarkan tingkat keparahannya, inflasi dapat dibedakan sebgai berikut.
a) Inflasi ringan (creeping inflation) yaitu inflasi yang besarnya dibawah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
10% setahun.
b) Inflasi sedang yaitu inflasi yag besarnya mencapai 10%-30% setahun.
c) Inflasi berat yaitu inflasi yang besarnya mencapai 30%-100% setahun.
d) Hiperinflasi (hyper-inflation) yaitu inflasi yang besarnya di atas100%
setahun.
3) Inflasi berdasarkan asalnya
a) Inflasi yang berasal dari dalam negeri
Adalah inflasi akibat terjadinya defisit anggaran belanja yang dibiayai
dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga
bahan makanan menjadi mahal.
b) Inflasi yang berasal dari luar negeri
Adalah inflasi akibat naiknya harga barang impor sehingga bisa
menakibatkan biaya produksi barang di luar negeri atau adanya kenaikan
tarif impor barang.
c. Penyebab Timbulnya inflasi Berdasarkan Teori Inflasi
a) Teori Kuantitas
Berdasarkan teori kuantitas inflasi disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut
1) Jumlah uang yang beredar melebihi yang dibutuhkan masyarakat
2) Harapan psikologis masyarakat mengenai kenaikan harga di masa
mendatang
b) Teori Keynes
Berdasarkan teori keynes, inflasi terjadi karena masyarakat ingin hidup di
luar batas kemampuannya, sehingga terjadi peningkatan permintaan secara
keseluruhan yang melebihi jumlah barang yang tersedia, akibatnya dalam
masyarakat terjadi celah atau kekurangan barag-barang akibat pengaruh
inflasi (inflation gap)
c) Teori struktualis
Berdasarkan teori struktural, terjadinya inflasi dikaitkan dengan faktor
struktural perekonomian suatu negara. Bagi negara berkembang faktor
struktural perekonomian menyangkut dua hal sebagai berikut.
Ketidakelastisan penerimaan ekspor
Ketidakelastisan penawaran atau produksi bahan makanan di dalam
negeri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
d. Menghitung Laju Inflasi
1) GNP Deflator
Adalah suatu indeks harga yang digunakan untuk menyesuaikan nilai uang
dalam GNP guna mendapatkan nilai riil GNP. GNP deflator dapat dihitung
dengan menggunakan indeks Paasche atau indeks Laspeyres sehingga dapat
diketahui kenaikan harga periode tahun.
2) Indeks Harga Konsumen (IHK)
Indeks harga konsumen mengukur biaya pembelian sekelompok barang dan
jasa yang dianggap mewakili belanja konsumen. Indeks Harga Konsumen
(IHK) dapat dihitung dengan menggunakan indeks Paasche atau indeks
Laspeyres sehingga dapat diketahui kenaikan indeks harga konsumen.
e. Dampak Inflasi
1) Dampak Inflasi bagi perekonomian nasional
a) Mendorong penanaman modal spekulatif
b) Menyebabkan tingkat bunga meningkat dan investasi berkurang
c) Menimbulkan ketidakpastian keadaan ekonomi di masa depan
d) Menimbulkan masalah neraca pembayaran
2) Dampak Inflasi Terhadap Individu dan Masyarakat
a) Kesenjangan distribusi pendapatan
b) Pendapatan riil merosot
c) Nilai riil tabungan merosot
f. Pihak-Pihak yng Mendapatkan Keuntungan dan Menderita kerugian Akibat
terjadinya Inflasi
1) Pihak yang diuntungkan
a) Para pengusaha, yang pada saat sebelum terjadinya inflasi telah memiliki
stok persediaan produksi barang yang siap dijual dalam jumlah besar.
b) Para pedagang, menaikkan harga karena ingin mendapatkan
laba/keuntungan besar.
c) Para spekulan, yaitu orang-orang atau badan usaha yang mengadakan
spekulasi dengan cara menimbun barang sebanyak-banyaknya sebelum
terjadi inflasi dan menjualnya kembali pada saat terjadi inflasi.
d) Para peminjam, karena pinjaman telah diambil sebelum harga barang-
barang naik sehingga nilai riilnya lebih tinggi daripada sesudah inflasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
terjadi, tetapi peminjam membayar kembali tetap sesuai dengan perjanjian
yang dibuat sebelum terjadi inflasi.
2) Pihak-Pihak yang Dirugikan
a) Para konsumen, karena harus membsyar lebih mahal sehingga barang yang
diperoleh lebih sedikit jika dibandingkan dengan sebelumnya terjadi
inflasi.
b) Mereka yang berpenghasilan tetap, karena dengan penghasilan tetap
naiknya harga barang dan jasa akan mengakibatkan jumlah barang dan jasa
yang dapat dibeli menjadi lebih sedikit sehingga pendapata riil/nyata
berkurang, sedangkan kenaikan penghasilan atau pendapatan pada saat
terjadi inflasi sulit diharapkan.
c) Para pemborong atau kontraktor, karena harus mengeluarkan tambahan
biaya agar dapat menutup pengeluaran-pengeluaran yang diakibatkan
terjadinya inflasi dan mengakibatkan berkurangnya keuntungan yang
diperoleh dari proyek yang dikerjakan.
d) Para pemberi pinjaman/kreditor, karena nilai riil dari pinjaman yang telah
diberikan menjadi lebih kecil akibat terjadinya inflasi.
e) Para penabung, karena pada saat inflasi bumga yang diperoleh dari
tabungan dirasakan lebih kecil jika dibandingkan dengan kenaikan harga
yang terjadi.
g. Cara Mengatasi Inflasi
1) Kebijakan Moneter
a) Kebijakan diskonto dilakukan dengan cara menaikkan tingkat suku bunga
b) Politik Pasar Terbuka
c) Menaikkan Cash Ratio
2) Kebijakan Fiskal
a) Mengatur Penerimaan dan Pengeluaran Pemerintah
b) Menaikkan Tarif Pajak
c) Mengadakan Pinjaman Pemerintah
3) Kebijakan Nonmoneter
a) Mendorong pengusaha agar meningkatkan hasil produksi
b) Menekan tingkat upah
c) Pemerintah melakukan pengawasan harga sekaligus menetakan harga
maksimal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
d) Pemerintah melakukan distribusi secara langsung
C. Nilai Kemanusiaan :
Sikap Kritis
Kerjasama
D. Metode Pembelajaran : - Ceramah
- Tanya jawab
- Diskusi
E. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
(Pertemuan 1)
1. PENDAHULUAN (15‘)
Guru mengucapkan salam pembuka
Guru memberikan soal pretest untuk mengukur competence siswa
Konteks : (10’)
Guru melakukan tanya jawab dengan siswa secara lisan mengenai segala sesuatu
yang berkaitan dengan Inflasi. Pertanyaan tersebut antara lain:
a) Apakah kalian pernah mengalami kenaikan harga?
b) Jika pernah, berikan contoh kenaikan harga yang pernah kalian alami!
Berdasarkan tanya jawab tersebut, siswa diminta untuk mengutarakan
pendapatnya tentang pengertian Inflasi
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru menegaskan kepada siswa, bahwa hari ini kita akan belajar materi inflasi
2. KEGIATAN INTI
Pengalaman :
Guru menjelaskan tentang pengertian inflasi (5’)
Guru meminta siswa untuk membaca sebentar tentang inflasi (10’)
Guru membagi siswa dalam 6 kelompok (5’)
Guru membagikan kertas asturo dan potongan kertas berisi konsep-konsep inflasi
kepada setiap kelompok(2’).
Guru memberikan pengarahan tentang peta konsep(2’)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Siswa diminta menyusun peta konsep inflasi di dalam kelompok(15’)
Guru menunjuk salah satu kelompok tercepat dalam menyusun peta konsep
tersebut untuk maju ke depan menampilkan dan menjelaskan pekerjaan kelompok
di depan kelas serta memberi point kepada kelompok tersebut(7’)
Guru meminta kelompok lain untuk mengomentari hasil kelompok yang ada di
depan (2’)
Guru memberi penegasan/kesimpulan tentang materi
Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman yang diperoleh saat diskusi
kelompok dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan secara lisan: (5’)
Apa yang kalian rasakan dalam diskusi kelompok?
Nilai apa yang dapat kalian petik dari diskusi kelompok tadi?
Guru menyimpulkan bahwa salah satu nilai yang dapat diambil dari pengalaman
diskusi adalah nilai kerjasama.
Guru meyakinkan pentingnya kerjasama dalam diskusi kelompok. (5’)
Guru menayangkan video ‖Indonesia Sudah Merdeka? Kata Siapa?‖
Guru membagikan dan meminta siswa untuk membaca artikel tentang kenaikan
tarif dasar listrik (4’).
Guru memberikan beberapa pertanyaan mengenai artikel tersebut untuk menggali
pemahaman siswa terhadap artikel tersebut (3’).
Apa yang kalian lakukan jika dihadapkan dalam keadaan tersebut?
(Pertemuan 2)
Guru membagikan dan meminta siswa untuk mengerjakan kasus tentang
penyusunan skala prioritas (8’).
Guru menunjuk beberapa siswa untuk membacakan hasil pekerjaan mereka (3’)
Guru meyakinkan pentingya bersikap kritis dalam menghadapi kenaikan harga,
salah satu contohnya adalah dengan membuat skala prioritas (4’).
3. PENUTUP
a. Refleksi:
Guru memberikan pertanyaan refleksi secara tertulis kepada siswa, yang
terdiri dari: (10)’
1) Apa yang kalian rasakan dalam berdiskusi kelompok?
2) Nilai apa yang dapat kalian petik dari diskusi kelompok?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
3) Apa manfaatnya jika kita dapat bekerjasama dengan teman lain?
4) Apakah manfaat yang dapat kita rasakan jika kita bisa bersikap kritis?
b. Aksi:
Guru memberikan pertanyaan secara tertulis kepada siswa: (10’)
e. Setelah kalian menyadari pentingnya kerjasama dalam kelompok,
niat/tindakan apa yang akan dilakukan dalam hidup kalian sehari-hari?
f. Setelah kalian tahu tentang pentingnya sikap kritis, tindakan/niat apa yang
akan dilakukan selanjutnya dalam hidup kalian sehari-hari?
c. Evaluasi:
Guru memberikan soal postest (15’)
H. Sumber Belajar dan Media Belajar:
a. Sumber Belajar
Sukamto, S. dkk. (2006). Ekonomi SMA kelas X. Jakarta: Yudhistira
b. Media Pembelajaran: (sesuai kebutuhan)
Lembar soal
Lembar jawab
Power point+LCD
Video
Modul kerja siswa
Kartu konsep
I. Penilaian
Jenis Penilaian:
1. Tes : Masalah kasus, soal pretest dan postest (terlampir)
2. Non test : Lembar kuisoner untuk mengukur conscience dan compassion siswa.
Praktikan,
Gregorius Yudanto Rahadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) SIKLUS II
Sekolah : SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.
Mata Pelajaran : Ekonomi
Materi : Indeks Harga dan Inflasi
Kelas/Semester : X/2
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Standar Kompetensi :
a. Memahami Produk Domestik Bruto (PDB), Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB), Pendapatan Nasional Bruto (PNB), dan Pendapatan Nasional (PN).
Kompetensi Dasar :
a. Mendeskripsikan Indeks Harga dan Inflasi.
Indikator :
a. Competence/kompetensi dasar:
7) Menjelaskan pengertian IHK
8) Menghitung IHK dalam kaitannya dengan inflasi
b. Conscience/suara hati: Siswa mampu mengembangkan sikap kritis di dalam
kehidupan sehari-hari.
c. Compassion/belarasa: Siswa mampu bekerjasama dengan mengerjakan tugas kelompok.
C. Tujuan Pembelajaran
a. Competence/kompetensi dasar:
1) Menjelaskan pengertian IHK
2) Menghitung IHK dalam kaitannya dengan inflasi
b. Conscience/suara hati: Siswa mampu mengembangkan sikap kritis di dalam
kehidupan sehari-hari.
c. Compassion/belarasa: Siswa mampu bekerjasama dengan mengerjakan tugas kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
D. Materi Ajar
1. Indeks Harga dan Peranannya dalam Perekonomian
a. Pengertian Indeks Harga
Laju Inflasi biasanya dihitung dari presentase perubahan IHK pada suatu
periode waktu. Pengertian Indeks Harga Konsumen adalah ukuran rata-rata
perubahan harga dari suatu paket komoditas (commodity basket) dalam suatu
kurun waktu tertentu atau antarwaktu.
b. Tujuan penghitungan IHK adalah sebagai berikut,
1) Mengetahui perkembangan harga barang dan jasa yang tergabung dalam
diagram timbangan IHK.
2) Sebagai pedoman untuk menentukan suatu kebijaksanaan yang akan datang,
terutama di bidang pembangunan ekonomi.
3) Sebagai penghitungan penyesuaian Upah Minimum Kabupaten (UMK).
4) Mempermudah pemantauan supply dan demand khususnya barang
kebutuhan yang ada di pasar.
c. Indeks Agregatif Tertimbang
Indeks agregatif tertimbang adalah indeks yang dalam pembuatannya telah
dipertimbangkan faktor-faktor yamg akan mempengaruhi naik turunnya angka
indeks tersebut.
d. Angka indeks agregatif tertimbang terbagi menjadi tiga jenis, yakni laspeyres,
Paasche, dan Fisher.
1) Indeks Laspeyres
IL = indeks Laspeyres ΣPn= jumlah harga komoditi tahun ke-n
ΣPo= jumlah harga komoditi tahun ke-0 Q0 = jumlah barang tahun ke-0
2) Indeks Paasche
IP = indeks Pasche
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
ΣPn= jumlah harga komoditi tahun ke-n
ΣPo= jumlah harga komoditi tahun ke-0
Q0 = jumlah barang tahun ke-0
3) Indeks Fisher
F. Nilai Kemanusiaan :
Sikap Kritis
Kerjasama
G. Metode Pembelajaran : - Ceramah
- Tanya jawab
- Diskusi
- Think pair Share
H. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
(Pertemuan 1)
4. PENDAHULUAN (15‘)
Guru mengucapkan salam pembuka
Guru memberikan soal pretest untuk mengukur competence siswa
Konteks : (10’)
Guru mengajak siswa untuk mengingat kembali materi pada pertemuan sebelumnya
Guru mengingatkan siswa tentang nilai sikap kritis yang telah dibahas pada pertemuan
sebelumnya
Guru mengingatkan siswa tentang nilai kerjasama
5. KEGIATAN INTI
Pengalaman :
Guru menjelaskan tentang rumus menghitung IHK dalam kaitannya dengan inflasi
(7’)
Guru membagi siswa kedalam 6 kelompok (kelompok masih sama dengan siklus1)
(5’)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Guru memberikan latihan soal untuk dikerjakan siswa secara berkelompok (20’)
Setiap kelompok dibagi menjadi 2 kelompok kecil lagi dan masing-masing diberikan
soal dengan metode penghitungan yang berbeda.
Guru meminta setiap kelompok kecil saling menjelaskan pekerjaanya di dalam kelompok
besar(6’)
Guru mengajak siswa untuk membahas soal tersebut dengan meminta beberapa siswa
menuliskan jawabannya di depan (15’)
Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman yang diperoleh saat diskusi
kelompok dalam mengerjakan soal latihan dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan
secara lisan: (5’)
Apa yang kalian rasakan dalam mengerjakan soal latihan secara berkelompok?
Apakah menurut kalian kerjasama itu penting untuk mengerjakan sesuatu hal?
Guru memberikan artikel tentang ‖Tips Agar Lebih Hemat di Tahun 2012‖ serta
memberikan pertanyaan-pertanyaan singkat tentang pemhaman siswa terhadapa artikel
tersebut(7’)
(Pertemuan 2)
Guru mengingatkan kembali tentang artikel yang dibagikan pada pertemuan sebelumnya
dengan memberikan pertanyaan secara lisan (7’)
Nilai apa saja yang dapat ditarik dari dari isi artikel tersebut?
Guru menyimpulkan tentang komentar-komentar siswa bahwa nilai kehidupan yang dapat
ditarik dari artikel tersebut adalah sikap kritis.(8’)
6. PENUTUP
Refleksi:
Guru memberikan pertanyaan refleksi secara tertulis kepada siswa, yang terdiri dari:
(7’)
5) Hasil apa yang akan kamu peroleh jika kamu mengerjakan sesuatu dengan
bekerjasama dengan orang lain?
6) Apakah menurutmu sikap kritis itu penting untuk dimiliki setiap orang?
Mengapa?
Aksi:
Guru memberikan pertanyaan aksi secara tertulis kepada siswa: (8’)
g. Apa yang akan kamu lakukan jika ada salah satu teman di dalam kelompokmu
yang tidak mau bekerja?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
h. Setelah membaca artikel di atas, pilihlah salah satu dari beberapa tips yang ada
pada artikel tersebut yang menurut kalian dapat diterapkan mulai dari sekarang!
Mengapa?
Evaluasi:
Guru memberikan soal postest (15’)
H. Sumber Belajar dan Media Belajar:
a. Sumber Belajar
Sukamto, S. dkk. (2006). Ekonomi SMA kelas X. Jakarta: Yudhistira
b. Media Pembelajaran: (sesuai kebutuhan)
Lembar soal
Lembar jawab
Power point+LCD
Video
Modul kerja siswa
I. Penilaian
Jenis Penilaian:
1. Tes : Masalah kasus, soal pretest dan postest (terlampir)
2. Non test : Lembar kuisoner untuk mengukur conscience dan compassion siswa.
Praktikan,
Gregorius Yudanto Rahadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Observasi terhadap Aktivitas Guru Pada Pra Penelitian
No. Kegiatan Ya Tidak Keterangan
1. Guru meminta siswa
untuk tenang pada saat
pergantian jam belajar.
2. Guru meminta siswa
untuk menyiapkan buku
yang terkait dengan
materi yang akan
dipelajari.
3. Guru melakukan
apersepsi
4. Guru melakukan tanya
jawab yang berkaitan
dengan materi tersebut
5. Guru membacakan
tujuan pembelajaran.
6. Guru memarahi siswa
yang ribut di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
No. Kegiatan Ya Tidak Keterangan
7. Guru langsung
menjelaskan tentang
materi yang akan
dipelajari.
8. Guru memberi
kesempatan kepada siswa
untuk mendiskusikan soal
latihan.
9. Guru mengkaitkan materi
yang diajarkan dengan
kehidupan sehari-hari
10. Guru memberikan tugas
di akhir pembelajaran
materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Observasi terhadap Aktivitas Siswa Pada Pra Penelitian
No. Kegiatan Ya Tidak Keterangan
1. Siswa tetap tenang saat
pergantian jam pelajaran.
2. Siswa segera
mempersiapkan diri
mengikuti pelajaran
setelah diajak oleh guru.
3. Semua siswa memiliki
buku pelajaran ekonomi.
4. Siswa menjawab setiap
pertanyaan dari guru
5. Siswa bertanya kepada
guru
6. Siswa mau berdikusi
dengan teman yang lain.
7. Siswa hanya ribut saja
saat guru menjelaskan.
8. Siswa mau mengerjakan
tugas yang diberikan oleh
guru.
9. Siswa mencatat setiap hal
mereka rasa penting.
10. Pada akhir pelajaran,
siswa tergesa-gesa untuk
keluar kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Observasi terhadap Aktivitas Guru siklus I dan II
No. Kegiatan Ya Tidak Keterangan
1. Guru menggali pengetahuan
tentang materi yang akan
diajarkan.
2. Guru menggali pengalaman
tentang materi yang akan
diajarkan.
3. Guru memberikan contoh
kasus pada kehidupan
sehari-hari sesuai dengan
materi ajar.
4. Guru melakukan tanya
jawab kepada siswa
5. Guru memberikan sedikit
gambaran tentang materi
sebelum menggali
pengalaman siswa.
6. Guru membagi siswa ke
dalam kelompok-kelompok
kecil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
No. Kegiatan Ya Tidak Keterangan
7. Guru memberi tugas untuk
dikerjakan para siswa di
dalam kelompok kecil.
8. Guru memberi hadiah
kepada kelompok yang
menyelesaikan tugas
terlebih dahulu
9. Guru meminta tiap
kelompok siswa untuk
menjelaskan komponen peta
konsep di depan kelas.
10. Guru menjelaskan materi
secara rinci.
11. Guru memberikan tugas
contoh kasus kehidupan
sehari-hari berhubungan
dengan materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
No. Kegiatan Ya Tidak Keterangan
12. Guru mengajak siswa untuk
mengambil nilai kehidupan
pada materi ajar.
13. Guru memberi tugas rumah
kepada siswa.
14. Guru memberi kesempatan
kepada siswa untuk
berefleksi.
15. Guru memberikan
pertanyaan aksi sesuai
dengan hasil refleksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Observasi terhadap Aktivitas Siswa siklus I dan II
No. Kegiatan Ya Tidak Keterangan
1. Siswa mempersiapkan diri
untuk megikuti pelajaran.
2. Siswa mendengarkan tiap
penjelasan guru.
3. Siswa menjawab setiap
pertanyaan dari guru.
4. Siswa bergegas masuk ke
dalam kelompok kecil sesuai
dengan yang diminta guru.
5. Siswa mengerjakan tugas
kelompok yang diberikan
guru.
6. Siswa mencatat hal-hal
penting yang disampaikan
oleh guru.
7. Siswa bertanya kepada guru
jika merasa belum jelas.
8. Siswa mampu menarik nilai
kehidupan dari materi ajar
9. Siswa tenang saat menjawab
soal refleksi.
10. Siswa menjawab pertanyaan
aksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Soal Pre Test Siklus I
1. Kenaikan harga barang secara umum disebut....
a. Deflasi
b. Inflasi
c. Stagflasi
d. Demand Pull Inflation
e. Creeping Inflation
2. Inflasi yang timbul karena permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa tertentu selalu
mengalami peningkatan, sementara kapasitas produksi tetap sehingga terjadi
ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran yag pada akhirnya harga akan
mengalami kenaikan disebut...
a. Demand Pull Inflation
b. hyper-inflation
c. Cost Push Inflation
d. creeping inflation
e. stagflasi
3. Inflasi yang besarnya di atas 100% setahun disebut...
a. Inflasi ringan d. Inflasi sedang
b. Inflasi berat e. Inflasi menyeluruh
c. Hiperinflasi
4. Harapan psikologis masyarakat mengenai kenaikan harga di masa mendatang merupakan
penyebab inflasi menurut teori...
a. Kuantitas d. Pasar terbuka
b. Struktualis e. Keynes
c. Perbandingan
5. Creeping inflation adalah inflasi yang besarnya....setahun
a. Di bawah 10%
b. Di atas 100%
c. Antara 30-100%
d. Antara 90-100%
e. Antara 10-30%
6. Domestic Inflation dan Imported Inflation adalah penggolongan timbulnya inflasi
berdasarkan...
a. Sebabnya d. Waktu
b. Asalnya e. Dampaknya
c. Tempat terjadinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
7. Dampak inflasi Terhadap Individu dan Masyarakat adalah...
a. Pendapatan riil merosot
b. Mendorong penanaman modal spekulatif
c. Tingkat bunga meningkat dan investasi berkurang
d. Ketidakpastian keadaan ekonomi di masa depan
e. Masalah neraca pembayaran
8. Pihak yang dirugikan karena inflasi...
a. Pengusaha d. Pedagang
b. Peminjam e. Spekulan
c. Penabung
9. Yang bukan termasuk kebijakan non-moneter adalah...
a. Mendorong pengusaha agar meningkatkan hasil produksi
b. Menekan tingkat upah
c. pengawasan harga sekaligus menetakan harga maksimal
d. Pemerintah melakukan distribusi secara langsung
e. Menaikkan Cash Ratio
10. Kebijakan mengatasi inflasi, kecuali...
a. Kebijakan Moneter
b. Kebijakan Fiskal
c. Kebijakan Deflasi
d. Kebijakan diskonto
e. Kebijakan non-moneter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Soal Post Test Siklus I
1. Jelaskan Pengertian Inflasi...
a. suatu kecenderungan kenaikan harga barang secara umum
b. suatu kecenderungan kenaikan nilai uang secara umum
c. Menurunnya daya beli masyarakat
d. Ketidakseimbangan dalam perekonomian
e. Suatu kecenerungan penurunan harga barang secara umum
2. Inflasi yang timbul karena kenaikan ongkos produksi yaitu kenaikan bahan baku dan
kenaikan upah...
a. Demand Pull Inflation
b. hyper-inflation
c. Cost Push Inflation
d. creeping inflation
e. stagflasi
3. Inflasi yang besarnya mencapai 10%-30% setahun disebut...
a. Inflasi ringan
b. Inflasi berat
c. Hiperinflasi
d. Inflasi sedang
e. Demand Pull Inflation
4. Jumlah uang yang beredar melebihi yang dibutuhkan masyarakat merupakan penyebab inflasi
menurut teori...
a. Kuantitas d. Pasar terbuka
b. Struktualis e. Keynes
c. Perbandingan
5. Hyper-inflation adalah....
a. Inflasi yan besarnya di bawah 10%
b. Inflasi yang besarnya di atas 100%
c. Inflasi yang besarnya antara 30-100%
d. Inflasi yang besarnya antara 90-100%
e. Inflasi yang besarnya antara 10-30%
6. Yang digunakan untuk mengukur biaya pembelian sekelompok barang dan jasa yang
dianggap mewakili belanja konsumen...
a. IHK d. IHP
b. GNP Deflator e. Deregulasi
c. GDP Deflator
7. Dampak Inflasi bagi perekonomian nasional, kecuali...
a. Mendorong penanaman modal spekulatif
b. Tingkat bunga meningkat dan investasi berkurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
c. Ketidakpastian keadaan ekonomi di masa depan
d. Masalah neraca pembayaran
e. Pendapatan riil merosot
8. Pihak yang diuntungkan karena inflasi...
a. Konsumen d. Pedagang
b. Pemborong e. Penabung
c. Kreditor
9. 1. Kebijakan Moneter
2. Kebijakan Kuantitas
3. Kebijakan Fiskal
4.Kebijakan Non-moneter
5. Kebijakan Persediaan
Yang termasuk cara mengatasi inflasi adalah...
a. 1,3,5 d. 3,4,5
b. 2,3,4 e. 1,2,5
c. 1,3,4
10. Cara mengatasi Inflasi, kecuali...
a. Politik Pasar Terbuka
b. Menaikkan Cash Ratio
c. Menaikkan Tarif Pajak
d. Menekan tingkat upah
e. Menaikkan harga barang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Soal Pre-test
Siklus II
Nama :
Kelas/ No. :
Hitunglah indeks harga agregatif tertimbang dengan menggunakan rumus Paasche, pada
tahun 2011 tahun dasar 2010 dari data berikut ini!
Harga dan Jumlah Produksi Barang Menurut Jenis
Untuk Tahun 2010-2011
Jenis Barang Harga (Rp) Per Satuan Produksi dalam Satuan
2010 2011 2010 2011
1 2 3 4 5
A 713 2.100 805 995
B 368 703 1.020 1.576
C 499 1.025 98 102
D 472 1.350 323 423
Jawab :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Soal Post-test
Siklus II
Nama :
Kelas/ No. :
Hitunglah indeks harga agregatif tertimbang dengan menggunakan rumus Laspeyres,
pada tahun 2011 tahun dasar 2010 dari data berikut ini!
Harga dan Jumlah Produksi Barang Menurut Jenis
Untuk Tahun 2010-2011
Jenis Barang Harga (Rp) Per Satuan Produksi dalam Satuan
2010 2011 2010 2011
1 2 3 4 5
A 700 2.120 800 990
B 360 700 1.011 1.500
C 501 1.030 100 100
D 415 1.385 300 402
Jawab :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Pre-test Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Post-test Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Pre Test Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Post Test Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Hasil Pre Test dan Post Test Siklus I dan II
No.
Siklus 1 Siklus 2 Siklus 1 Siklus 2
Pre-test
Post-test
Pre-test
Post-test Perubahan Keterangan Perubahan Keterangan
1 40 50 5 95 10% Meningkat 90% Meningkat
2 50 80 20 95 30% Meningkat 75% Meningkat
3 40 50 5 85 10% Meningkat 80% Meningkat
4 30 40 0 85 10% Meningkat 85% Meningkat
5 50 80 30% Meningkat 0% Meningkat
6 30 50 0 100 20% Meningkat 100% Meningkat
7 20 60 0 100 40% Meningkat 100% Meningkat
8 50 60 10 90 10% Meningkat 80% Meningkat
9 30 70 15 95 40% Meningkat 80% Meningkat
10 30 40 15 100 10% Meningkat 85% Meningkat
11 20 50 25 100 30% Meningkat 75% Meningkat
12 50 70 25 95 20% Meningkat 70% Meningkat
13 30 70 10 95 40% Meningkat 85% Meningkat
14 70 60 15 95 -10% Menurun 80% Meningkat
15 30 60 20 100 30% Meningkat 80% Meningkat
16 50 40 0 95 -10% Menurun 95% Meningkat
17 50 70 5 95 20% Meningkat 90% Meningkat
18 20 70 0 75 50% Meningkat 75% Meningkat
19 20 40 5 90 20% Meningkat 85% Meningkat
20 40 70 40 90 30% Meningkat 50% Meningkat
21 30 50 5 95 20% Meningkat 90% Meningkat
22 30 50 0 85 20% Meningkat 85% Meningkat
23 40 60 10 100 20% Meningkat 90% Meningkat
24 40 70 10 95 30% Meningkat 85% Meningkat
25 20 60 5 80 40% Meningkat 75% Meningkat
26 30 70 20 95 40% Meningkat 75% Meningkat
27 30 50 5 95 20% Meningkat 90% Meningkat
28 70 90 20% Meningkat 0% Meningkat
29 30 60 5 95 30% Meningkat 90% Meningkat
30 50 70 25 95 20% Meningkat 70% Meningkat
31 20 50 0 100 30% Meningkat 100% Meningkat
32 60 50 20 95 -10% Menurun 75% Meningkat
33 50 70 0 70 20% Meningkat 70% Meningkat
Rerata 38 60 10 93 22%
77%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Refleksi Akhir Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Refleksi Akhir Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
PETA KONSEP
Peminjam Penabung
INFLASI
Jenis-
Jenis
Inflasi
Penyebab
Timbulnya
Inflasi
menurut
Teori
Menghitung
Laju Inflasi
Dampak
Inflasi
Pihak Yang
Dirugikan
Pihak Yang
Diuntungkan
Cara
Mengatasi
Menurut
Sebabnya
dilihat dari
Tingkat
Keparahannya
berdasark
an
asalnya
Indeks
Harga
Konsumen
GNP
Deflator
Terhadap
Individu
dan
Masyarak
at
Bagi
Perekono
mian
Nasional
Kebijakan
Non-moneter
Kebijakan
Fiskal
Kebijakan
Moneter
Strukt
ualis
Keynes
Kuantitas
Pihak Yang
Diuntungkan dan
Pihak Yang
Dirugikan
Pengusah
a konsumen
Pedagang
Spekulan
Pemboron
g
Kreditur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
ARTIKEL
BERITAJAKARTA.COM — 14-07-2010 18:00
Kenaikan tarif dasar listrik (TDL) per 1 Juli 2010 diperkirakan akan memicu
kenaikan harga dan biaya operasinal di sektor perdagangan, industri di Jakarta,
hingga kenaikan beban pembayaran biaya listrik dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) DKI pada tahun ini dan tahun-tahun mendatang. Karena itu,
Pemerintah Provinsi DKI meminta dinas dan instansi terkait di jajarannya segera
melakukan antisipasi dampak kenaikan TDL terhadap pertumbuhan perekonomian
ibu kota dan inflasi DKI hingga akhir tahun.
Beberapa langkah antisipasi yang akan dilakukan Pemprov DKI yaitu
menyosialisasikan dampak kenaikan beban produksi pada pelaku sektor industri dan
perdagangan, serta memantau harga bahan makanan di pasar tradisional agar tidak
melambung tinggi sehingga dapat memicu inflasi.
Langkah lainnya yaitu meminta agar seluruh jajaran menerapkan sistem hemat listrik
di lingkungan Pemprov DKI. Sehingga beban pembayaran listrik yang diambil dari
APBD DKI tidak membengkak akibat dari pemakaian yang berlebihan. Dengan
antisipasi itu, diharapkan kenaikan tarif listrik tidak lantas menyebabkan
keterpurukan kondisi ekonomi di Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, mengeluarkan instruksi tersebut untuk menjaga
pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta tetap bergerak positif dan dapat menekan laju
inflasi agar tidak meningkat tajam atau melampaui target yang telah ditetapkan.
Tingkat inflasi di DKI sendiri tahun ini diperkirakan mencapai 4,5 persen yang
tercantum dalam APBD DKI 2010. Sedangkan, asumsi pertumbuhan ekonomi tahun
ini ditargetkan mencapai 5,25 persen.
―Instruksi dikeluarkan karena kenaikan TDL diperkirakan akan memicu kenaikan
harga dan biaya operasional di kedua sektor tersebut. Kita perlu menjaga pergerakan
perekonomian agar tetap positif dan laju inflasi tidak melampui target yang
ditetapkan,‖ kata Fauzi Bowo di Balaikota DKI, Jakarta, Rabu (14/7).
Kenaikan tarif listrik, jelasnya, akan berimbas pada sektor industri yang
menggunakan pasokan listrik dalam kegiatan operasionalnya. Kondisi ini pula
dikhawatirkannya dapat menurunkan kembali kinerja sektor industri yang baru
mulai bangkit sejak terpuruk akibat krisis global akhir 2008. Kendati belum
mendapatkan laporan adanya industri yang mengalami dampak kenaikan TDL,
Pemprov DKI sudah mulai memantau ke seluruh sektor industri dan perdagangan.
Meski demikian, sambungnya, Pemprov DKI belum akan memberikan kebijakan
khusus terhadap sektor industri dan perdagangan yang terkena dampak kenaikan
TDL. Selain itu, dia juga belum tahu seberapa besar pengaruh kenaikan TDL
terhadap perekonomian masyarakat. Namun, Fauzi telah meminta lembaga ekonomi
dan konsultan ekonomi di Jakarta untuk memantau pergerakannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Seperti diberitakan, kenaikan TDL sebesar 10 persen mulai diberlakukan pada 1 Juli
2010. Kenaikan tersebut telah memicu kenaikan harga bahan makanan, terutama
sayuran di pasar tradisional di Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Tips Agar Lebih Hemat di Tahun 2012
Selamat Tahun Baru 2012!! Tak terasa, tahun baru sudah melewati minggu pertama.
Apa resolusi finansialmu tahun ini? Tahun ini sepertinya keadaan ekonomi masih
belum mau ramah pada kantong kita. Pemerintah berencana mengurangi subsidi
BBM, artinya barang-barang kebutuhan sehari-hari bisa saja merayap naik. Mari
berharap semoga pemerintah mengurungkan niatnya dan mencari jalan keluar lain
untuk mengurangi defisit anggaran. Namun, apabila skenario terburuk terjadi, yaitu
dilakukannya eksekusi rencana pengurangan subsidi BBM, maka kita harus sudah
bersiap sedia. Kita harus bisa menyiasati kenaikan harga kebutuhan pokok dengan
cara hidup hemat. Berikut tips menghemat pengeluaran di tahun 2012.
Buatlah anggaran per bulan Jika kamu belum memiliki anggaran bulanan, maka tahun baru ini menjadi waktu
yang tepat untuk menyusunnya. Kamu harus mampu melacak pengeluaranmu setiap
bulan agar kamu tahu seberapa besar potensi yang kamu miliki untuk dapat hidup
lebih hemat. Pastikan label besar pasak daripada tiang tidak tertempel di rencana
anggaranmu. Kalau bisa, buatlah anggaran pengeluaran per harinya. Pastikan batas
maksimal pengeluaran yang kamu tentukan benar-benar sesuai dengan
kemampuanmu.
Menabung Tabunglah setidaknya 20 persen dari uang jajan atau penghasilanmu bila kamu
sudah bekerja. Jika kamu mendapatkan bonus, jangan langsung dihabiskan. Sisihkan
paling tidak setengahnya untuk masuk ke rekening tabunganmu. Buatlah tabungan
khusus untuk keadaan yang benar-benar mendesak, contohnya apabila kamu sakit
tiba-tiba.
Kesampingkan ego dan gengsi Mungkin sering kita merasa takut dianggap ndeso dan kurang gaul bila tidak
mengikuti tren-tren terbaru di setiap tahunnya. Namun sekarang saatnya kita
membuka mata. Penampilan luar bukanlah segalanya. Barang yang murah belum
pasti merupakan barang yang kita butuhkan. Ingat, belilah barang yang sekiranya
bisa kamu tarik manfaatnya, bukan barang yang menarik kemasannya tetapi tak ada
gunanya. Hiduplah dengan sederhana, hindari gaya hidup mewah yang gemar
menghambur-hamburkan uang untuk hal yang tidak penting.
Buatlah prioritas Selain membuat rencana anggaran, buatlah pula skala prioritas untuk barang-barang
yang akan kamu beli. Pastikan kebutuhan pokok berada di tempat tertinggi dalam
daftar belanjamu. Jangan lupa memasukkan rencana rekreasi seperti pergi berlibur
atau sekadar menonton bioskop karena refreshing sangatlah perlu agar badan dan
pikiran kembali segar, tidak suntuk dan kurang bergairah.
Hidup sehat Sehat itu mahal harganya. Oleh karena itu, jagalah kondisi tubuhmu agar tetap fit
setiap hari karena ketika kamu jatuh sakit, bukan tak mungkin biaya yang akan kamu
keluarkan melebihi kemampuan yang kamu miliki. Selain biaya dokter dan rumah
sakit, kamu akan dibebani biaya obat-obatan yang mungkin akan menjebol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
kantongmu. Mulailah makan makanan bergizi seperti sayur dan buah lebih sering.
Hindari junk food sebisa mungkin. Berolahragalah secara teratur dan pastikan kamu
memiliki waktu istirahat yang cukup. Hidup sehat berati hidup hemat. Selamat
mencoba!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Kasus
Setiap hari kalian diberi uang saku oleh orang tua sebesar Rp 10.000,00 dengan
rincian sbb.
) Bensin :Rp 4.500,00
a) Makan siang di kantin :Rp 4.000,00
b) Ditabung :Rp 1.500,00
Suatu saat, harga bensin naik menjadi Rp 5.500,00. Bagaimana cara kalian mengatur
uang saku kalian tanpa harus meminta uang saku lebih dari orang tua ataupun
mengorbankan salah satu dari ketiga kebutuhan di atas:
Jawab :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Soal Diskusi
Hitunglah indeks harga agregatif tertimbang dengan menggunakan rumus Paasche dan
Laspeyres, pada tahun 2008 tahun dasar 2007 dari data berikut ini!
Harga dan Jumlah Produksi Barang Menurut Jenis
Untuk Tahun 2007-2008
Jenis Barang Harga (Rp) Per Satuan Produksi dalam Satuan
2007 2008 2007 2008
1 2 3 4 5
A 650 1.920 705 899
B 280 515 911 1.443
C 400 927 20 17
D 388 900 243 356
E 521 1.110 2.316 3.100
Jawab :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA PEMBELAJARAN
MATERI INDEKS HARGA DAN INFLASI UNTUK MENINGKATKAN
COMPETENCE, CONSCIENCE, DAN COMPASSION SISWA KELAS X SMA
PANGUDI LUHUR SANTO LOUIS IX SEDAYU
KUESIONER
Disusun Oleh :
Gregorius Yudanto Rahadi
081334027
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Nama :
Kelas/No. abs. :
Sekolah : SMA Pangudi Luhur Santo Louis IX Sedayu
Berilah tanda ( ) pada kolom yang sesuai dengan pilihan anda.
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP BELAJAR No Pernyataan 1 2 4 5
1. Saya mengerjakan tugas ekonomi yang
diberikan oleh guru
Sangat
Tidak
Setuju
O O O O
Sangat
Setuju
2. Saya membaca buku paket ekonomi
selama pembelajaran berlangsung
Sangat
Tidak
Setuju
O O O O
Sangat
Setuju
3. Saya bertanya kepada guru jika merasa
belum jelas tentang materi yang
diajarkan.
Sangat
Tidak
Setuju
O O O O
Sangat
Setuju
4. Saya memperhatikan pada saat guru
menjelaskan di depan kelas
Sangat
Tidak
Setuju
O O O O
Sangat
Setuju
5. Saya berbicara sendiri dengan teman
diluar materi pelajaran jika saya merasa
bosan
Sangat
Tidak
Setuju O O O O
Sangat
Setuju
6. Saya membantu teman yang kesulitan
dalam memahami materi pada saat
proses pembelajaran berlangsung
Sangat
Tidak
Setuju O O O O
Sangat
Setuju
7. Saya berpartisipasi secara aktif dalam
kerja kelompok atau diskusi kelompok
Sangat
Tidak
Setuju
O O O O
Sangat
Setuju
8. Saya senang mengikuti pelajaran
ekonomi karena dapat mengembangkan
sikap atau memperoleh nilai-nilai yang
bermanfaat dalam kehidupan sehari-
hari.(misal: sikap kritis dan nilai
kerjasama.
Sangat
Tidak
Setuju O O O O
Sangat
Setuju
9. Saya mengikuti pelajaran ekonomi dari
awal sampai selesai dengan antusias
Sangat
Tidak
Setuju
O O O O
Sangat
Setuju
10
.
Saya senang terhadap metode yang
digunakan guru dalam proses
pembelajaran ekonomi
Sangat
Tidak
Setuju
O O O O
Sangat
Setuju
INSTRUMEN PENILAIAN MINAT BELAJAR No Pernyataan 1 2 4 5
1. Saya mencatat hal-hal penting mengenai
materi yang diajarkan
Sangat
Tidak
Setuju
O O O O
Sangat
Setuju
2. Saya berusaha tidak terlambat sampai di
kelas untuk mengikuti pembelajaran
ekonomi
Sangat
Tidak
Setuju
O O O O
Sangat
Setuju
3. Saya menyiapkan diri dengan membaca
materi sebelum mengikuti pelajaran
ekonomi
Sangat
Tidak
Setuju
O O O O
Sangat
Setuju
4. Saya meluangkan waktu untuk membaca
buku ekonomi meskipun tidak ulangan.
Sangat
Tidak
Setuju O O O O
Sangat
Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
5. Saya membuat ringkasan atau peta
konsep tentang materi ekonomi untuk
mempermudah dalam belajar
Sangat
Tidak
Setuju
O O O O
Sangat
Setuju
6. Saya dapat mengembangkan nilai-nilai
atau sikap-sikap positif yang dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hai
melalui mata pelajaran ekonomi
Sangat
Tidak
Setuju O O O O
Sangat
Setuju
7. Saya tertarik untuk mempelajari materi
pelajaran ekonomi dengan lebih serius.
Sangat
Tidak
Setuju O O O O
Sangat
Setuju
8. Saya berusaha memahami semua hal
tentang mata pelajaran ekonomi yang
diajarkan oleh guru
Sangat
Tidak
Setuju
O O O O
Sangat
Setuju
9. Saya berusaha mencari referensi lain
seperti koran, majalah, dll tentang mata
pelajaran ekonomi selain dari buku
paket.
Sangat
Tidak
Setuju O O O O
Sangat
Setuju
10
.
Materi pelajaan ekonomi penting untuk
saya kuasai dan pahami karena
bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari
Sangat
Tidak
Setuju
O O O O
Sangat
Setuju
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP KRITIS No Pernyataan 1 2 4 5
1. Kita perlu mengikuti perkembangan
berita tentang kenaikan harga-harga
kebutuhan sehari-hari
Sangat
Tidak
Setuju
O O O O
Sangat
Setuju
2. Keputusan pembelian suatu barang
didasarkan pada keinginan untuk
memiliki barang tersebut
Sangat
Tidak
Setuju
O O O O
Sangat
Setuju
3. Kita hendaknya pasrah dalam
menghadapi kenaikan harga-harga
kebutuhan sehari-hari
Sangat
Tidak
Setuju
O O O O
Sangat
Setuju
4. Ada banyak cara untuk menghadapi
kenaikan harga-harga kebutuhan hidup
Sangat
Tidak
Setuju
O O O O
Sangat
Setuju
5. Kita perlu membuat skala prioritas dalam
membelanjakan uang yang kita miliki
Sangat
Tidak
Setuju
O O O O
Sangat
Setuju
6. Dalam membeli barang kita selalu
melihat dari segi bentuknya yang
menarik, bukan dari segi manfaat barang
tersebut
Sangat
Tidak
Setuju O O O O
Sangat
Setuju
7. Saya perlu menyisihkan uang jajan saya
untuk ditabung
Sangat
Tidak
Setuju
O O O O
Sangat
Setuju
8. Kita perlu membatasi pengeluaran jika
harga-harga mengalami kenaikan
Sangat
Tidak
Setuju O O O O
Sangat
Setuju
9. Membuat rencana anggaran penerimaan
pendapatan dan pengeluaran hanya
membuang-buang waktu
Sangat
Tidak
Setuju
O O O O
Sangat
Setuju
10
.
Saya akan berusaha untuk bisa membeli
barang-barang yang saya inginkan
meskipun kondisi keuangan tidak
mendukung
Sangat
Tidak
Setuju O O O O
Sangat
Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
INSTRUMEN PENILAIAN KERJA SAMA No Pernyataan 1 2 4 5
1. Saya memperoleh banyak manfaat
melalui kerjasama dalam kelompok
Sangat
Tidak
Setuju
O O O O
Sangat
Setuju
2. Saya tidak malu untuk bertanya kepada
teman yang sekiranya dapat membantu
saya
Sangat
Tidak
Setuju
O O O O
Sangat
Setuju
3. Saya dan setiap anggota kelompok
terlibat aktif dalam diskusi atau
mengerjakan tugas atau soal yang
diberikan
Sangat
Tidak
Setuju O O O O
Sangat
Setuju
4. Kerja kelompok membantu saya dalam
memahami materi pelajaran
Sangat
Tidak
Setuju
O O O O
Sangat
Setuju
5. Saya dapat bersikap sabar dalam
membantu teman yang mengalami
kesulitan untuk memahami suatu materi
Sangat
Tidak
Setuju
O O O O
Sangat
Setuju
6. Saya menghargai pendapat yang
diberikan teman didalam maupun diluar
kelompok
Sangat
Tidak
Setuju
O O O O
Sangat
Setuju
7. Saya bersedia membantu teman yang
mengalami kesulitan belajar
Sangat
Tidak
Setuju
O O O O
Sangat
Setuju
8. Saya menerima perbedaan pendapat
diantara teman dalam kelompok
Sangat
Tidak
Setuju
O O O O
Sangat
Setuju
9. Saya senang melihat teman yang dapat
memahami suatu materi setelah saya
jelaskan
Sangat
Tidak
Setuju
O O O O
Sangat
Setuju
10
.
Saya dapat berkomunikasi dengan baik
pada saat diskusi kelompok
Sangat
Tidak
Setuju
O O O O
Sangat
Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Instrumen Refleksi Guru Mitra
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Instrumen Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran
PPR Siklus 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Instrumen Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran
PPR Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
Kisi-Kisi Soal Pre Test dan Post Test Siklus I
Sekolah : SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.
Mata Pelajaran : Ekonomi
Materi : Indeks Harga dan Inflasi
Kelas/Semester : X/2
Alokasi Waktu : 15 Menit
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Indikator
No. Soal
Mendefinisikan Inflasi 1
Jenis-jenis Inflasi 2
Jenis Inflasi dilihat dari Tingkat
Keparahannya
3
5
Inflasi berdasarkan asalnya
6
Penyebab Timbulnya inflasi
Berdasarkan Teori Inflasi
4
Menghitung Laju Inflasi
6
Dampak Inflasi
7
Pihak-Pihak yng Mendapatkan
Keuntungan dan Menderita kerugian
Akibat terjadinya Inflasi
8
Cara Mengatasi Inflasi
9
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Kisi-Kisi Soal Pre Test dan Post Test Siklus II
Sekolah : SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.
Mata Pelajaran : Ekonomi
Materi : Indeks Harga dan Inflasi
Kelas/Semester : X/2
Alokasi Waktu : 15 Menit
Bentuk Soal : Uraian
Indikator Siklus I (Paasche)
Menghitung indeks harga
agregatif tertimbang dengan
menggunakan rumus Paasche
dan Laspeyres
Menghitung indeks harga agregatif tertimbang dengan
menggunakan rumus Paasche
Siklus II (Laspeyres)
Menghitung indeks harga agregatif tertimbang dengan
menggunakan rumus Laspeyres
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
Kisi-Kisi Kuesioner
Pengukuran Indikator Pernyataan Conscience
Sikap
Rasa senang dalam
pembelajaran
8, 9, 10
Tanggap terhadap situasi
pembelajaran
1, 2, 4, 5, 6
Berpartisipasi aktif dalam
pembelajaran
7, 3
Minat
Kesadaran dalam belajar 4, 9
Keinginan untuk mencapai
tujuan
3,
Dorongan dan kebutuhan
dalam belajar
1, 5
Kedisiplinan dalam belajar 2
Ketertarikan terhadap
pelajaran 6, 7, 8, 10
Sikap Kritis
Keberanian untuk bersikap
krirtis
3, 4, 6, 10
Bersikap kritis 1, 2, 5, 7,8
Manfaat bersikap kritis 9
Compassion
Kerja sama
Kepedulian terhadap teman 5, 7
Berpartisipasi aktif dalam
diskusi
3
Manfaat kerja sama 1, 4, 9, 10
Memiliki sikap kerja sama 2, 6, 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
Penilaian Sikap Pra Penelitian
No.
Instrumen Penilaian Sikap
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 2 2 2 4 4 2 1 2 2 3.5
2 1 2 5 2 1 5 5 4 5 5 3.7
3 4 2 2 4 5 4 5 5 2 4 3.2
4 4 4 2 2 2 2 5 5 4 2 2.4
5 2 2 2 2 2 2 4 2 2 4 3.3
6 4 4 4 4 2 4 5 2 2 2 3.5
7 5 4 5 2 5 2 4 4 2 2 3
8 4 2 2 4 5 2 2 5 2 2 3
9 4 2 2 2 2 4 4 4 2 4 2.8
10 2 4 4 2 2 2 4 2 2 4 3.7
11 5 5 5 4 4 4 4 2 2 2 3.2
12 2 2 5 4 5 2 2 4 2 4 2.8
13 4 2 2 2 4 4 4 2 2 2 3.9
14 4 1 2 5 4 4 5 5 4 5 3.3
15 4 2 4 4 4 5 2 2 4 2 2.9
16 5 2 2 5 1 5 2 2 1 4 3
17 4 4 4 2 2 4 4 2 2 2 2.6
18 4 4 2 2 1 1 2 4 4 2 2.9
19 2 1 4 4 2 2 2 5 2 5 3.4
20 2 2 4 2 5 4 5 4 2 4 3
21 4 2 5 2 2 2 5 4 2 2 2.4
22 4 2 2 1 5 4 2 1 1 2 2.1
23 2 2 2 2 4 1 2 2 2 2 3.4
24 5 2 2 5 1 5 2 5 2 5 2.4
25 2 5 4 2 2 2 4 1 1 1 3.8
26 4 4 5 5 1 4 2 5 4 4 0
27
3.6
28 2 4 5 4 4 2 5 4 4 2 3.6
29 4 4 2 4 5 4 5 2 2 4 3.3
30 5 1 5 4 5 2 3 2 1 5 2.4
31 1 4 2 4 2 4 2 1 2 2 2
32 4 1 2 2 2 2 2 2 2 1 3.2
33 5 2 5 4 3 4 2 4 1 2 3.06
3.5 2.7 3.3 3.1 3.1 3.19 3.38 3.09 2.31 2.97 3.06
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Penilaian Sikap Akhir Siklus I
No.
Instrumen Penilaian Sikap
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rerata
1 4 4 4 2 4 5 4 5 4 5 4.1
2 4 5 4 5 5 5 5 4 2 4 4.3
3 4 3 4 3 4 4 5 5 4 5 4.1
4 4 4 4 2 2 4 4 2 4 4 3.4
5
0
6 4 4 4 4 2 4 5 2 2 2 3.3
7 4 4 5 5 2 1 4 4 1 5 3.5
8 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4.3
9 4 4 4 2 4 4 5 4 4 5 4
10 5 4 5 5 4 5 2 4 4 5 4.3
11 5 5 5 5 1 5 5 5 5 1 4.2
12 5 5 5 4 4 5 4 5 2 5 4.4
13 4 2 4 4 4 4 4 2 2 2 3.2
14 4 4 5 4 4 5 4 4 2 4 4
15 4 2 4 4 2 5 5 5 4 4 3.9
16 5 5 5 5 1 4 4 5 5 5 4.4
17 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4.6
18 4 5 4 4 4 2 4 4 5 4 4
19 2 4 4 2 4 2 4 5 5 2 3.4
20 5 4 5 4 2 4 5 4 4 5 4.2
21 4 4 5 4 4 5 5 4 2 4 4.1
22 4 2 4 2 2 2 4 2 5 4 3.1
23 2 2 2 4 2 2 2 4 2 4 2.6
24 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
25 4 1 4 5 2 2 4 4 4 5 3.5
26 4 2 4 4 2 4 4 5 2 4 3.5
27 4 2 5 4 4 5 4 4 2 4 3.8
28
0
29 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4.4
30 5 4 5 5 1 4 4 4 2 5 3.9
31 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2.2
32 4 2 2 2 2 4 4 4 2 1 2.7
33 4 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2.4
4.1 3.5 4.2 3.7 3.1 3.84 4.06 3.97 3.29 3.9 3.65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
Penilaian Sikap Akhir Siklus II
No.
Instrumen Penilaian Sikap
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rerata
1 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4.7
2 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 4.6
3 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4.6
4 2 4 4 4 2 4 4 2 4 2 3.2
5 2 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4.3
6 2 2 2 2 4 2 4 2 2 2 2.4
7 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4.4
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
9 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4.1
10 1 2 2 2 4 4 2 1 1 2 2.1
11 4 2 4 4 2 4 4 4 4 1 3.3
12 5 4 5 4 2 4 4 4 2 4 3.8
13 4 1 4 4 4 4 4 2 4 5 3.6
14 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4.1
15 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4.3
16 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 4.6
17 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4.3
18 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4.6
19 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4.6
20 4 2 5 5 4 5 5 5 5 4 4.4
21 4 4 5 4 2 4 4 5 4 4 4
22 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4.6
23 2 2 2 2 4 2 2 2 4 2 2.4
24 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
25 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1.5
26 4 2 4 4 1 2 2 2 4 4 2.9
27 4 2 5 4 1 5 4 4 2 2 3.3
28 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4.7
29 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4.5
30 4 2 4 4 1 4 4 4 4 4 3.5
31 2 2 2 2 5 4 4 2 2 2 2.7
32 4 2 2 2 2 4 4 2 1 1 2.4
33 2 4 1 4 4 5 4 4 4 4 3.6
3.82 3.5 3.9 3.8 3.5 3.91 4.06 3.79 3.82 3.7 3.79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
Penilaian Minat Pra Penelitian
Instrumen Penilaian Minat
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rerata
1 5 5 2 2 2 1 5 2 4 5 3.3
2 1 5 2 4 2 5 4 5 4 2 3.4
3 5 4 2 2 1 5 4 4 4 2 3.3
4 4 5 2 2 2 4 4 1 2 4 3
5 2 4 4 2 2 1 2 2 2 4 2.5
6 5 5 4 2 4 4 2 2 2 4 3.4
7 4 4 2 2 2 4 2 2 4 4 3
8 2 5 2 2 2 2 2 4 2 4 2.7
9 4 4 2 2 2 4 4 4 2 4 3.2
10 4 5 4 2 2 2 4 4 2 5 3.4
11 5 1 4 2 4 5 4 4 1 5 3.5
12 5 4 1 1 1 4 4 5 2 4 3.1
13 4 2 1 2 2 5 2 5 2 2 2.7
14 4 4 4 2 5 1 5 1 4 5 3.5
15 5 4 2 2 4 5 1 4 2 5 3.4
16 4 5 4 4 2 5 5 5 5 5 4.4
17 4 5 4 4 2 4 4 2 4 4 3.7
18 4 4 2 4 2 2 2 4 2 4 3
19 4 5 1 2 2 4 5 4 4 5 3.6
20 5 5 4 2 4 4 2 5 4 5 4
21 5 4 2 2 2 4 5 4 2 4 3.4
22 2 1 1 2 4 2 2 4 1 4 2.3
23 4 4 2 1 1 2 4 4 2 2 2.6
24 5 5 1 1 2 5 2 5 1 5 3.2
25 5 4 2 2 1 2 5 2 1 4 2.8
26 5 4 2 4 2 1 2 4 1 4 2.9
27
0
28 4 1 4 2 4 4 2 4 2 4 3.1
29 5 5 4 2 4 4 5 5 4 5 4.3
30 2 2 1 1 4 2 5 2 1 5 2.5
31 2 2 2 2 4 1 4 4 4 1 2.6
32 2 4 2 2 1 2 2 1 2 2 2
33 4 2 2 1 2 4 5 4 2 1 2.7
3.91 3.84 2.44 2.2 2.5 3.25 3.44 3.5 2.53 3.84 3.14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
Penilaian Minat Akhir Siklus I
Instrumen Penilaian Minat
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rerata
1 5 5 2 2 4 5 5 4 2 5 3.9
2 5 4 4 4 5 5 2 4 4 5 4.2
3 5 5 3 4 2 5 2 4 5 5 4
4 4 4 5 5 4 4 2 4 5 5 4.2
5
0
6 5 5 4 2 4 4 2 2 2 4 3.4
7 4 4 5 5 4 4 4 5 2 4 4.1
8 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4.5
9 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4.3
10 2 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4
11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
12 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4.6
13 5 5 4 4 4 4 4 2 2 4 3.8
14 4 5 5 4 4 4 5 4 2 4 4.1
15 4 4 2 2 4 4 2 4 2 5 3.3
16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
17 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4.7
18 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4.4
19 4 5 2 2 2 5 4 2 4 4 3.4
20 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4.2
21 4 5 5 4 5 4 4 5 1 5 4.2
22 4 2 2 2 4 5 5 4 4 4 3.6
23 2 4 2 2 2 2 4 4 4 4 3
24 5 5 1 1 5 5 5 5 1 5 3.8
25 5 4 1 1 1 4 4 5 2 4 3.1
26 5 4 2 2 2 4 2 5 2 5 3.3
27 2 4 2 2 2 4 4 5 2 5 3.2
28
0
29 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3.8
30 5 5 2 4 5 5 4 4 4 5 4.3
31 2 2 1 2 2 2 2 4 2 2 2.1
32 2 4 2 2 2 2 2 2 1 2 2.1
33 4 2 1 2 2 2 2 2 1 5 2.3
4.16 4.29 3.29 3.3 3.65 4.1 3.68 4 3.13 4.42 3.8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
Penilaian Minat Akhir Siklus II
Instrumen Penilaian Minat
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rerata
1 4 4 2 4 5 5 5 5 4 5 4.3
2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4.7
4 4 4 4 2 2 4 4 2 4 2 3.2
5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4.8
6 2 5 2 2 2 2 2 2 2 2 2.3
7 5 4 4 2 2 5 4 4 4 5 3.9
8 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4.2
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
10 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1.4
11 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 3.6
12 5 4 1 1 2 2 2 4 4 4 2.9
13 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4.3
14 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4.2
15 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4.5
16 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4.7
17 5 4 4 4 2 4 1 4 4 5 3.7
18 5 4 4 2 4 4 4 2 2 5 3.6
19 5 5 4 4 4 2 5 5 5 4 4.3
20 4 4 5 5 5 1 5 5 4 5 4.3
21 5 4 2 2 2 4 4 4 2 5 3.4
22 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4.6
23 2 4 2 2 1 2 4 4 2 2 2.5
24 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
25 4 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1.9
26 4 4 2 2 2 4 4 4 2 4 3.2
27 2 4 1 1 1 2 2 2 1 2 1.8
28 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4.5
29 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4.5
30 5 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4
31 2 2 2 2 5 2 2 4 4 4 2.9
32 2 4 1 2 1 2 2 2 2 2 2
33 4 4 5 4 5 4 4 4 2 2 3.8
4.09 4.18 3.42 3.3 3.45 3.55 3.73 3.88 3.48 3.85 3.7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
Instrumen Penilaian Sikap Kritis Pra Penelitian
Instrumen Penilaian Sikap Kritis
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rerata
1 5 2 5 5 5 5 4 5 2 4 4.2
2 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 4.2
3 5 2 4 4 5 5 4 4 1 2 3.6
4 2 2 5 5 2 2 5 5 2 4 3.4
5 4 2 2 4 2 2 4 4 4 2 3
6 4 4 1 5 5 2 2 5 1 2 3.1
7 4 2 4 5 1 5 4 4 2 5 3.6
8 5 4 2 2 4 5 5 5 5 1 3.8
9 4 2 2 4 4 2 4 2 2 4 3
10 4 2 5 4 2 5 4 2 2 5 3.5
11 4 1 4 5 5 5 5 5 4 1 3.9
12 2 5 4 2 5 5 5 5 2 4 3.9
13 5 2 4 4 5 5 5 5 1 2 3.8
14 4 2 4 4 5 1 5 4 2 4 3.5
15 5 2 5 5 5 5 5 4 4 5 4.5
16 5 2 2 2 4 1 1 1 4 1 2.3
17 5 2 4 5 4 5 2 5 1 1 3.4
18 2 1 4 4 5 4 2 4 1 4 3.1
19 4 1 5 5 4 1 4 2 4 1 3.1
20 2 1 2 5 5 5 5 5 1 5 3.6
21 5 2 5 4 5 5 5 5 2 5 4.3
22 4 2 5 5 4 1 5 4 1 5 3.6
23 4 1 2 5 2 1 2 4 1 2 2.4
24 5 1 5 5 5 5 5 5 1 5 4.2
25 1 5 4 5 5 5 5 5 2 5 4.2
26 2 4 4 5 5 5 2 4 2 5 3.8
27
0
28 4 1 4 4 5 4 5 5 2 5 3.9
29 4 2 2 4 4 4 4 5 2 2 3.3
30 2 1 5 2 5 1 5 5 1 5 3.2
31 2 5 2 5 5 2 2 2 1 1 2.7
32 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 3.9
33 5 1 5 1 5 2 1 5 1 4 3
3.69 2.22 3.75 4.2 4.25 3.56 3.9 4.19 2.13 3.47 3.531
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
Instrumen Penilaian Sikap Kritis Siklus I
Instrumen Penilaian Sikap Kritis
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rerata
1 5 1 4 5 5 4 5 5 2 4 4
2 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4.6
3 5 2 5 5 1 4 5 5 1 5 3.8
4 5 4 4 2 4 4 2 4 4 5 3.8
5
0
6 4 4 5 5 5 5 5 5 1 5 4.4
7 4 2 4 5 5 4 5 4 4 4 4.1
8 5 1 2 5 5 5 5 5 5 1 3.9
9 4 2 2 4 4 2 4 4 4 2 3.2
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
12 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4.5
13 4 2 4 4 4 4 5 5 2 4 3.8
14 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4.3
15 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4.7
16 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4.9
17 5 1 1 5 4 1 5 5 5 2 3.4
18 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4.4
19 4 2 5 5 4 1 4 5 2 2 3.4
20 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 4.6
21 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4.5
22 4 4 4 5 2 4 5 5 4 5 4.2
23 4 5 2 4 5 5 5 4 2 4 4
24 5 1 5 5 5 5 5 5 1 5 4.2
25 4 5 5 5 2 5 5 5 4 1 4.1
26 2 5 5 4 4 5 4 4 2 5 4
27 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4.4
28
0
29 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3.8
30 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4.8
31 5 4 4 5 5 2 4 4 4 2 3.9
32 2 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4.5
33 4 1 5 5 5 5 4 5 1 5 4
4.29 3.42 4.13 4.6 4.32 4.26 4.5 4.58 3.55 4 4.168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
Instrumen Penilaian Sikap Kritis Siklus II
Instrumen Penilaian Sikap Kritis
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rerata
1 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4.5
2 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4.9
3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4.3
4 2 4 2 4 4 2 5 4 4 4 3.5
5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4.5
6 5 4 5 5 5 5 2 4 2 5 4.2
7 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4.6
8 5 1 2 5 4 4 5 5 5 2 3.8
9 4 2 2 4 4 2 4 4 4 2 3.2
10 1 4 2 1 1 2 1 1 1 2 1.6
11 4 4 5 5 4 5 5 5 1 5 4.3
12 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4.5
13 5 2 2 4 4 2 4 4 5 2 3.4
14 4 1 4 4 5 1 5 5 2 2 3.3
15 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4.8
16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
17 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4.5
18 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4.6
19 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4.6
20 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4.5
21 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4.3
22 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4.6
23 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 3.4
24 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 4.6
25 1 5 5 2 1 4 1 1 1 5 2.6
26 2 5 4 4 4 5 2 4 2 5 3.7
27 4 4 4 5 5 4 5 4 2 5 4.2
28 5 5 2 1 5 5 5 4 5 5 4.2
29 5 2 4 4 5 5 4 4 5 2 4
30 4 5 5 4 5 5 5 5 1 5 4.4
31 5 2 5 4 5 4 5 4 2 2 3.8
32 2 5 5 5 5 5 5 5 1 5 4.3
33 4 4 1 2 2 1 4 4 4 1 2.7
4.09 4.06 3.94 4.1 4.21 4.09 4.3 4.24 3.45 4 4.042
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
Penilaian Kerja Sama Pra Penelitian
Instrumen Penilaian Kerja Sama
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rerata
1 5 5 5 5 2 4 4 5 4 4 4.3
2 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4.9
3 2 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4.5
4 2 2 2 1 2 5 2 2 5 5 2.8
5 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3.8
6 2 2 4 1 4 4 1 4 5 5 3.2
7 2 4 4 4 2 4 1 4 5 2 3.2
8 4 2 1 4 2 2 2 2 4 4 2.7
9 5 4 4 5 4 2 4 4 4 4 4
10 4 1 5 5 4 5 4 2 5 5 4
11 5 4 2 5 5 1 5 5 5 5 4.2
12 2 1 2 1 5 5 5 4 5 5 3.5
13 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4.5
14 4 1 1 4 5 4 5 5 5 5 3.9
15 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4.4
16 5 1 5 5 4 1 1 5 1 5 3.3
17 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4.4
18 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 3.4
19 5 5 4 2 2 2 2 4 5 4 3.5
20 1 2 1 5 5 2 4 4 1 5 3
21 5 1 5 5 4 4 4 5 1 2 3.6
22 4 2 2 5 2 2 4 1 5 1 2.8
23 1 4 2 4 2 1 1 5 2 1 2.3
24 5 5 1 5 5 1 5 1 5 2 3.5
25 4 1 2 1 5 5 5 5 5 1 3.4
26 5 4 4 4 5 5 4 1 5 4 4.1
27
0
28 1 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4
29 5 1 1 5 4 5 4 4 5 4 3.8
30 5 5 1 5 1 1 5 2 5 5 3.5
31 4 4 4 2 2 2 4 2 5 4 3.3
32 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3.9
33 5 1 4 4 2 5 2 5 4 2 3.4
3.88 3.2 3.22 3.91 3.53 3.5 3.66 3.75 4.22 3.75 3.659
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
Penilaian Kerja Sama Akhir Siklus I
Instrumen Penilaian Kerja Sama
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rerata
1 5 5 5 5 4 5 5 5 5 2 4.6
2 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4.6
3 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4.4
4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 3.4
5
0
6 2 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4.1
7 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4.5
8 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4.9
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
10 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 3.4
11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
12 4 4 5 4 4 4 4 5 5
3.9
13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
14 4 4 4 5 4 4 4 4 5
3.8
15 5 5 5 4 2 5 4 4 4 4 4.2
16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
17 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4.6
18 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4.2
19 5 5 4 4 4 5 4 2 4 5 4.2
20 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4.4
21 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4.1
22 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4.1
23 5 4 4 2 4 5 4 2 4 4 3.8
24 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
26 4 4 2 4 4 4 4 2 4 2 3.4
27 4 4 4 2 5 5 5 4 4 4 4.1
28
0
29 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4.7
30 4 5 2 2 4 5 5 5 5 4 4.1
31 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3.8
32 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4.6
33 4 4 2 2 2 5 4 4 2 2 3.1
4.39 4.5 4.1 4.13 4.13 4.5 4.35 4.1 4.45 4.28 4.286
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
Penilaian Kerja Sama Akhir Siklus I
Instrumen Penilaian Kerja Sama
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rerata
1 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4.6
2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4.8
4 4 4 2 4 2 2 5 5 5 4 3.7
5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4.6
6 2 2 5 2 2 2 2 2 4 2 2.5
7 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4.2
8 5 2 2 5 5 5 5 4 4 4 4.1
9 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4.2
10 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1.3
11 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4.8
12 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4.5
13 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4.4
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
15 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4.7
16 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4.7
17 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4.5
18 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4.2
19 4 5 5 2 5 5 4 4 4 4 4.2
20 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4.5
21 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4.4
22 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4.3
23 4 4 2 4 4 5 4 5 5 4 4.1
24 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
25 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 1.5
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
27 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4.9
28 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4.3
29 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4.9
30 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4.1
31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
32 5 2 4 5 4 5 4 5 5 4 4.3
33 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1.3
4.27 4.1 3.88 4 4 4.1 4.21 4.12 4.15 4 4.079
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
Surat Ijin Penelitian dan Surat Keterangan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related