penerapan kesrawan pada ternak potong

Post on 16-Oct-2021

18 Views

Category:

Documents

4 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Penerapan

Kesrawan di Peternakan Sapi

Potong

Drh. Charis Primaretnati

Forum AWO Sumatera

PENERAPAN KESRAWAN PADA TERNAK POTONG

Bahasan :

1. Landasan Kesrawan

2. Titik Kritis Pelaksanaan Kesrawan

3. Ruang Lingkup Kesrawan

4. Tujuan dan Manfaat Kesrawan

5. Traceability

1. Landasan Kesrawan

• Prinsip Lima Kebebasan 5 Freedom Farm Animal Welfare Commitee (FAWC) : • Bebas dari rasa lapar dan haus : harus tersedia pakan cukup dan air minum ad

libitum • Bebas dari ketidaknyamanan : ternak nyaman di kandang, dapat istirahat bebas

dari gangguan dari luar, dapat berlindung dari cuaca panas maupun dingin, lantai kering atau beralas

• Bebas dari Sakit, Luka dan Rasa Sakit: Ternak sakit harus segera di obati, identifikasi hal-hal yang menyebabkan ternak sakit/luka spt : ada benda tajam yang mengakibatkan ternak luka, ada fasilitas yang licin sehingga ternak jatuh, petugas kandang melakukan pemukulan sehingga mengakibatkan ternak cedera.

• Bebas dari rasa takut dan stress : Penanganan ternak dilakukan dengan benar berdasarkan kesrawan, jangan memukul, ribut dan hal lainya yang mengakibatkan ternak stress.

• Bebas mengekspresikan prilaku normal dan alami : prilaku normal dari ternak terakomodasi, mempunyai ruang gerak dan istirahat yang cukup, seperti space kandang luas ternak bisa bergerak dan istirahat.

• UU no. 18 tahun 2009 tentang Peternakan Dan Kesehatan Hewan

• UU no. 41 tahun 2014 tentang Peternakan Dan Kesehatan Hewan

5

Kontribusi Penerapan Kesrawan

2. Titik kritis Pelaksanaan Kesrawan

Kedatangan Sapi

2. Titik kritis Pelaksanaan Kesrawan

Penerimaan di Farm, Pemeliharaan, Pengeluaran

2. Titik kritis Pelaksanaan Kesrawan

Abattoir

3. Ruang Lingkup Kesrawan

• Kesejahteraan hewan meliputi: • 3.1. Sistem & Manajemen ternak potong • 3.2. Sumber Daya manusia • 3.3. Sarana dan Prasarana

• Dalam usaha menjamin sistem berjalan dengan konsisten diperlukan :

• Standard Operational Prosedure (SOP). SOP memandu petugas cara menanani ternak

dengan baik mengacu Kesrawan. Selain itu SOP akan memberi perlindungan keamanan terhadap ternak bagi petugas.

• Penyempurnaan Fasilitas/Infrastruktur. Fasilitas yang belum memenuhi unsur kesrawan harus segera dilakukan perbaikan, seperti adanya benda tajam, plastic, lantai yang licin, kandang yang gelap, dll.

• Fungsi Telusur/Traceability. Fungsi telusur ini penting dalam mengidentifikasi individu ternak tersebut mulai dari kapan datang, posisi keberadaan/letak ternak, riwayat medis, target produksi yang akan dicapai dll. Fungsi telusur ini wajib menggunakan tanda penomoran sebagai identifikasi untuk memudahkan trace back. Sistem penomoran yang sering dipakai adalah cat, eartag, dan RFID.

• Sistem Pencatatan/Recording. Pencatatan dilakukan saat ternak masuk. Data yang diambil antara lain: Jenis kelamin, berat badan , ras, kondisi fisik kurus/gemuk, sehat/sakit, pengobatan, BCS, dll

• Harus ada langkah korektif terhadap kesalahan atau kegagalan dalam sistem. Apabila kita dalam menerapkan sistem perlu adanya antisipasi jalan keluar dan langkah perbaikan, tidak boleh akibat kegagalan sistem mengakibatkan kegagalan seluruh operasional/terganggu. Seperti contoh dalam angkutan bagaimana apabila truk pengangku ternak tambrakan dan ternaknya kabur, apa yang harus kita lakukan

3.1. Sistem Manajemen Ternak Potong

• Manajemen pemeliharaan ternak potong meliputi :

• 3.1.1. Penanganan Ternak.

• 3.1.2. Pengawasan Ternak .

• 3.1.3. Kebersihan kandang.

• 3.1.4. Kesehatan Ternak.

• 3.1.5. Pemberian pakan dan minum.

• 3.1.6. Transportasi.

3.1.1. Penanganan Ternak

• Memperbaiki komunikasi ( menghemat waktu , lebih cepat pekerjaan diselesaikan)

• Memperbaiki produksi (berkurangnya penurunan berat badan selama penanganan, berkurangnya cedera, jumlah kematian sedikit, lebih tahan terhadap penyakit )

• Cost efisiensi

• Karakter sapi

• SOP penanganan ternak mengacu pada standar kesrawan. Konsistensi penanganan akan menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi, berbanding positif antara kesrawan dengan produktifitas.

• Dalam penanganan ternak wajib mengetahui prilaku dasar ternak. Hal dasar yang wajib dimiliki petugas kandang dalam menangani ternak berdasarkan kesrawan

Orang yang menangani ternak dan ternak yang di tangani dalam keadaan sejahtera, apabila orang yang menangani memahami prinsip dasar dari kesrawan. Selain itu juga terpenuhinya unsur kesejahteraannya.

Dalam suatu kawanan ada struktur yang dipertahankan yang dapat diklasifikasikan menjadi : • Pemimpin : berada di depan, memberi arah dan menetapkan langkah (1) • Pemimpin potensial : berada tepat di belakang pemimpin dalam kawanan (2) • Pengikut : sebagian besar dalam kawanan mereka melihat ke pemimpin untuk stabilitas dan arah • Paling tidak aman hewan yang berada di tengah, memiliki flight zone yang sangat besar. • Sifat alami ternak sapi adalah berkelompok sehingan dengan mengetahui struktur kelompok ini petugas kandang dapat

memobilisasi ternak dengan lebih mudah, ternak mana yang menjadi target utama dimobilisasi. Spt contoh petugas kandang menggiring ternak focus pada arah pemimpin apabila sudah bergerak pada arah yang benar sisanya akan otomatis bergerak sendiri mengikuti pemimpinya.

Struktur Kelompok Atau Kawanan

Flight Zone : Daerah aman, jarak aman ternak -Ternak selalu menjaga jarak, ternak mempunyai fligh zone yang berbeda-beda semakin sering/ dekat dengan manusia maka ternak memiliki flight zone yang kecil terhadap manusia. -Ternak yang dibesarkan secara ekstensif memiliki flight zone yang besar karena jarang berinteraksi dengan manusia. Spt. Ternak di australian digembalakan dan berinteraksi dengan manusia jarang sekali sehingga apabila ada manusia ternak berpikir kita adalah salah satu ancaman maka dipastikan memiliki flight zone yang luas. Juga sebaliknya ternak lokal kita yang intensif dipelihara setiap hari berinteraksi diberi makan, minum dan dimandikan maka fligh zonenya kecil bahkan ternak merasa senang jika disentuh malahan ternak mendekat kearah manusia, Sehingga dalam menangani ternak kita harus tau ternak itu berasal dari mana dan bagaimana sistem pemeliharaan sebelumnya.

Dalam usaha memindahkan ternak, posisi kita wajib terlihat jangan memposisikan di blind spot yang dapat mengakibatkan ternak bergerak ke arah yang salah. Ternak suka pindah dari daerah gelap ke daerah terang Spt. Untuk dapat memindahkan ternak dengan lancar terlebih saat malam hari penuhi kebutuhan cahaya, sehingga ternak dapat melihat ke tempat yang akan dituju. Ternak sulit menentukan jarak dari objek yang tidak bergerak Spt. Sapi apabila melihat genangan air lantai jalur meraka tidak bisa mengukur kedalaman genangan air tersebut sehinggan kecenderungan mereka menghindari genangan tersebut, Ternak takut akan bayangan ataupun benda yang asing. Spt. Penepatan titik lampu yang benar sehingga tidak menimbulkan bayangan. Dan tempatkan beda benda asing di tenpat yang tidak terlihat oleh ternak .

Dilakukan agar ternak Bergerak menjauh Cara yang efektif dalam memberikan tekanan adalah dengan bergerak ke arah hewan ke dalam flight zone Tekanan jangan diberikan terus menerus, jika tekanan telah menyebabkan hewan bergerak, tekanan harus dilongarkan. Posisi penekanan harus dilakukan di sisi ternak agar terlihat sehingga efektif Spt. Dapat mengunakan alat bantu dalam mengarahkan ternak dengan catlle talker berupa tongkat panjang yang ujungnya ada rubai agar terlihat oleh ternak dan dapat memperluas jangkauan, tongkat tersebut tidk boleh untuk memukul atau menusuk.

Penglihatan Penekanan

Jangan di depan ataupun di belakangTernak . Di depan mempunyai resiko ditabrak namun dapat berfungsi menghalangi ternak, lebih aman menggunakan cattle talker.

Jangan memukul ternak hal itu akan mengakibatkan ternak stress, gunakan tongkat talker untuk menggiring dan menghalau ternak jangan digunakan untuk memukul atau menusuk.

Selalu memposisikan di samping ternak, posisi di samping merupakan posisi yang benar dan mengurangi resiko Tertabrak. Sapi stress, posisi di samping sapi dengan jarak yang aman. JanganTerlalu dekat

Menempatkan posisi yang benar dalam menggiring ternak, mengunakan pergerakan dalam mengarahkan ternak ke arah yang benar. Spt . Ternak membentuk lengkungan apabila keluar dari kandang posisikan kita membuat lengkungan dalam Mengendalikan ternak. Posisikan anda dapat terlihat oleh semua ternak .

Pahami Kesrawan jangan melakukan hal-hal yang tidak perlu mengakibatkan ternak stress. Spt. Anda tidak dapat membuat seekor ternak bergerak jika ternak tidak mempunyai ruang untuk bergerak lagi, jangan pernah memukul ternak apabila sudah bergerak, apabila macet arahkan ternak di depanya yang masih memiliki ruang untuk bergerak. Dalam memisahkan ternak jangan sampai ternak dipisahkan sendiri terpisah dari kelompoknya, hal ini berlaku untuk ternak yang berkelompok sistem pemeliharaannya seperti sapi bx atau so, tidak terlaku untuk sapi po yang diikat. Ternak akan takut dan menjadi agresif apabila sudah terjadi maka masukan beberapa ternak ke kandang tersebut sehingga ternak akan tenang.

3.1.2. Pengawasan Ternak

• Pengawasan terhadap ternak sangat penting, selalu dilakukan pengawasan setiap saat pada saat ternak datang, dipelihara dan ternak keluar untuk dijual.

• Kondisi ternak harus terpantau pisahkan ternak yang terlihat sakit, pincang, lemah.

• Lihat kondisi fisik harian ternak, lingkungan, pola makan dan minum menjadi yang utama

3.1.3. Kebersihan Kandang

Lakukan pembersihan kandang secara rutin, kondisi kandang yang nyaman yaitu kondisi dimana kandang bersih, kering, tidak licin dan tidak bau . Spt. Ada beberapa cara membersihkan kandang seperti dibuang secara manual maupun dengan alat bantu/bobcat/loader, ada pembersihan dalam bentuk kering atau dibilas dengan air (sumber air harus banyak atau untuk kd terbuka di musim hujan, syarat bungker kotoran besar). Untuk kandang tertutup karena menggunakan alas/liter/sowdash maka pembersihan dilakukan dengan diangkut (lebih kering).

3.1.4. Kesehatan Ternak

Mengidentifikasi sapi sapi yang sakit, pisahkan ternak yang sakit ke hospital pen dan lakukan pengobatan. Spt Mengidentifikasi secara fisik kondisi sapi sakit, terengah engah, luka, pincang, kurus, ternak tidak bergerak dengan lincah, sendiri terpisah dari kelompoknya, apakah ternak makan atau minum, bentuk kotoran, keras, kotoran di hidung, kotoran di mata, posisi kepala kebawah terus dll,

3.1.5. Pemberian Pakan dan Minum

Semua ternak mendapat akses yang cukup untuk makan dan minum dan tersedia sepanjang waktu Terpenuhi secara kualitas dan kuantitas. Spt. Pemberian pakan dan minum secara adlibitum terukur, Selalu menjaga Kualitas pakan, menjamin bebas dari bahan beracun berbahaya, melakukan menerapkan kaidah kaidah GMP ,GFP dan keamanan pakan. Membuang sisa pakan yang sudah basi, membersihkan rutin bak air, cek kualitas air minum

3.1.6. Transportasi Ternak

Didalam pengiriman, ternak tidak diperbolehkan : diikat kakinya, disimpan ditempat yang sempit, tidak dapat bergerak, dan sulit bernapas. Hal tersebut dapat mengakibatkan ternak cedera, cacat bahkan dapat mengakibatkan kematian. Spt. Kita harus memperlakukan ternak secara sejahtera sampai ternak tersebut akan di sembelih. Perlakuan perlakuan yang tidak kesrawan akan mengakibatkan ternak cedera, berakibat kualitas Daging menjadi rusak spt memar memar,

“Gunakan alat transportasi yang aman dan nyaman bagi ternak jangan berdesak desakan, dan apabila perjalanan jauh istirahatkan ternak ”

3.2.Sumber Daya Manusia

• Pelatihan dan Training meningkatkan wawasan dan kesadaran pelaksana akan Kesrawan.

• Sosialisasi SOP dan penerapan

• Melaksanakan pencatatan Recording

• Pengawasan kesrawan agar sesuai dengan SOP dapat dilakukan dengan pengawasan internal maupun external (Auditor Independent)

• Monitoring & Evaluasi

3.3. Sarana Prasarana

• Loading Ramp

• Kandang

• Lantai

• Atap

• Bak Pakan

• Bak Minum

Loading dan Unloading Ramp

Jangan memaksakan ternak untuk naik dan turun di tempat yang dapat mencederai ternak seperti dalam kondisi:

curam, lantai keras, licin dan tinggi

Loading dan Unloading Ramp

Siapkan ramp dalam menaikan dan menurunkan ternak, apabila tidak tersedia gunakan tempat yang landai untuk menaikan dan menurunkan ternak.

Kandang

Kandang merupakan tempat dimana ternak tinggal selama masa pemeliharaan, sehingga harus memenuhi unsur kesehatan, keamanan dan kenyamanan selama ternak dipelihara. Spt. Kapasitas kandang harus terukur sesuai space, standar 3,5 m2. tidak berdesak desakan.

Lantai

Lantai harus kasar agar ternak tidak terpeleset dan miring untuk mengeringkan kelembaban, untuk kandang tertutup lantai harus menggunakan alas agar tetap kering.

Atap

Kandang tertutup harus memiliki atap yang tinggi dengan sisi terbuka dan atap bubungan terbuka untuk meningkatkan ventilasi alami. Kandang dengan atap tertutup sebagian minimal menutup bak pakan dan sebagian sapi, dan dapat melindungi Sapi dari perubahan cuaca yang ekstrim.

Bak Pakan

Bak Minum

Abattoir

• Memiliki fasilitas unloading ternak

• Memiliki fasilitas kandang penampungan yang memadai

• Memiliki tempat minum dan diberikan minum untuk ternak yang ditampung kurang dari 12 jam

• Memiliki tempat makan dan minum serta diberikan makan dan minum untuk ternak yang ditampung lebih dari 12 jam. Ternak kembali dipuasakan makan 12 jam menjelang penyembelihan, tetapi minum tetap diberikan

• Dilakukan pemeriksaan antemortem yang berlaku 24 jam sebelum penyembelihan

• Memiliki kandang isolasi

• Pengelola RPH harus mendokumentasikan data ternak yang akan disembelih (berat badan jenis sapi).

• Pengelola RPH menetapkan urutan penyembelihan

• Ternak dengan luka terbuka didahulukan proses penyembelihannya

4. Tujuan Kesrawan

Kata kunci:

Produktivitas, Sehat, Efektif & Efisiensi, Kualitas Daging, Keamanan Petugas, lingkungan kerja nyaman

Beberapa hasil penelitian yang meneliti tingkat Stress ternak yang mempengaruhi produktifitas ternak seperti :

1. American Journal Of Advanced Agricultural Research (Ajaar) Etim, Et Al., Vol. 1, Issue. 2, Pp. 53-61, 2013

2. Stress In Farm Animals . Dr. Marcos Rostagno. Usda-ars-mwa Livestock Behavior Research Unit .2010

Stress : Mengurangi Kebugaran, Mempengaruhi Sistem Reproduksi Dan Kekebalan Tubuh, Mempengaruhi Kualitas Produk & Menyebabkan Kematian.

Pemeliharaan Ternak harus bertujuan untuk menempatkan ternak dalam Zona Kenyamanan & menerapkan praktek manajemen yang tepat, serta meminimalkan stress.

Memar

Bekas tusukan pada tubuh sapi

Luka akibat patah tanduk

Abses kaki

Keplengkang / Patah kaki

KESRAWAN DAN KUALITAS DAGING

• Status fisiologis hewan sangat berpengaruh pada kualitas daging yang dihasilkan

• Penanganan yang tidak welfare pada saat sebelum dan selama proses penyembelihan akan menimbulkan stress dan mengaktifasi sistem simpatis

• Pada saat stress darah akan lebih banyak dialirkan ke otak dan otot rangka dan sistem simpatis akan bekerja mengkonstrisikan buluh darah

• Jika hewan dalam kondisi ini di sembelih maka proses kematiannya menjadi lama, hewan meronta-ronta sehingga daging menjadi memar serta darah banyak tertinggal di dalam daging

Sumber: Halal Science Center Bogor Agricultural University

• Pada hewan yang stress kronis berkepanjangan, maka cadangan glikogen otot sangat sedikit sehingga proses pembentukan asam laktat sangat sedikit dan PH daging tetap tinggi: daging DFD (dark, firm and dry)

• Hewan yang stress akut sesaat sebelum disembelih akan terjadi pemecahan glikogen yang tinggi yang akan menyebabkan pembentukan asam laktat dan penurunan PH terlalu cepat di jam pertama setelah penyembelihan : daging PSE (pale,soft and exudatif)

KESRAWAN DAN KUALITAS DAGING

Sumber: Halal Science Center Bogor Agricultural University

Kesrawan mempengaruhi kualitas daging

• Warna merah cerah

( tidak gelap, tidak pucat, tidak kebiruan,

tidak terlalu merah

• Bau khas daging / tidak ada bau menyengat,

tidak berbau amis, tidak berbau busuk

• Konsistensi normal ( tidak lembek )

Kualitas Karkas ( % )

5. Traceability

1. Loading ke kapal 2. Masuk ke kandang 3. Diikirim ke RPH 4. Dipotong di RPH

Traceability

• Shipment kedatangan sapi & asal sapi

• Penempatan sapi ( pen – farm – rph )

• Ransum / pakan

• Mengetahui perpindahan sapi

• VIVO

• Mengetahui waktu kelahiran sapi

• Status reproduksi

• Mengetahui catatan perlakukan ( sakit – obat )

• Sistem manajemen pemeliharan ternak potong berdasarkan Kesrawan dapat meningkatkan Produktivitas dan Kesehatan ternak.

• Penerapan sistem kesrawan mempermudah manajemen dalam pengawasan ternak serta menghasilkan produk berkualitas

• Kesejahteraan hewan yang baik akan menghasilkan masa simpan produk lebih lama. Hal ini berarti keuntungan usaha yang lebih baik dan jaminan pekerjaan yang lebih baik

• Kesejahteraan hewan yang baik dapat tercapai dengan:

1. Meningkatkan fasilitas penanganan

2. Menggunakan perilaku alami ternak

untuk menggerakkan & menggunakan

penghalau yang efektif

3. Penanganan hewan berstress rendah

memudahkan hewan ditangani sehingga

dapat menciptakan lingkungan kerja yang

lebih aman

• Penanganan yang baik = Kesejahteraan hewan yang baik

TERIMAKASIH

top related