pemrograman terstruktur
Post on 04-Jan-2016
172 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR
Oleh
Munawar Asikin
SISTEMATIKA MATERI• Konsep pemrograman secara umum :
Perkembangan pemrograman komputer Sejarah bahasa pemrograman Jenis bahasa pemrograman Perbandingan bahasa pemrograman
• Ide Pemrograman terstruktur : Defenisi, Tujuan, Kriteria
• Metoda dasar pemrograman terstruktur GOTOLess : Sekuensial, Selection, Looping
• Perbandingan bahasa pemrograman (Berdasarkan kriteria pemrograman terstruktur)
• Metoda desain pemrograman terstruktur Modular, TopDown,…
• OOP, Pemrograman berorientasi objek (Lebih terstuktur dari ide pemrograman terstruktur ?)
• Struktur pemrograman visual
Perkembangan (cara) mem-program komputer :
1. Pemrograman dengan mengatur/menyambung titik jumper di rangkaian komputer
2. Pemrograman dengan langsung menulis kode biner ke memory, direpresentasikan melalui kode hexa, kode biner disebut juga bahasa mesin komputer
3. Pemrograman dengan bahasa assembler : Perintah-perintahnya berkaitan langsung dengan struktur internal hardware
4. Pemrograman dengan bahasa tingkat tinggi/menengah : Perintah-perintahnya mirip dengan bahasa manusia/english
KONSEP PEMROGRAMAN
• Mem-program komputer, secara teknis bertujuan : Memasukkan/ menyusun sejumlah instruksi dan data ke memory, yang selanjutnya akan diambil satu persatu oleh CPU/Processor untuk dilaksanakan
CPU
Programmer Instruksi A
Instruksi D
Data D
Instruksi B
Data A
Instruksi C
Sejumlah Instruksi dan data
00011100
00000101
00111101
00010010
00101101
……….
……….
……….
……….
……….
0002
0100
0101
……….0001
0102
0103
Susunan instruksi dan data dalam memory
Mov A,05Mov B,12Add A,B
Assembly
A = 05 + 12
High/Medium Level
3C053D122D
Hexa
Tool
ILUSTRASI PEMROGRAMAN KOMPUTER
SEJARAH BAHASA PEMROGRAMAN
GENERASI DAN JENIS BAHASA PEMROGRAMAN
Generasi bahasa pemrograman:• Generasi I : machine language• Generasi II : assembly language :
Asssembler• Generasi III : high-level programming
language: C, PASCAL, dsb.• Generasi IV : 4 GL (fourth-generation
language): Prolog, SQL, Visual tool, dsb
Jenis bahasa pemrograman berdasarkan metodanya :
• Pemrograman tidak terstruktur : Basica, Fortran, …
• Pemrograman terstruktur : Pascal, C/C++, …
• Pemrograman berorientasi objek : C++, Java, …
• Pemrograman visual : VB, Delphi, …
Jenis bahasa pemrograman berdasarkan bentuk (corak kode) nya :
• Pemrograman prosedural : Pascal, C,
• Pemrograman fungsional : Lisp• Pemrograman deklaratif : Prolog• Pemrograman berorientasi objek :
Java• Pemrograman prosedural
sekaligus berorientasi objek : C++
Jenis bahasa pemrograman berdasarkan tujuan (hasil) :• Pemrograman stand-alone• Pemrograman client/server• Pemrograman web : HTML, Script• Pemrograman jaringan
Jenis bahasa pemrograman berdasarkan cara penterjemahan :• Interpreter : Basica, Foxpro, Matlab,
…• Compiler : Turbo Basic, Pascal, C/C+
+, …
Jenis Program Bahasa Terbaik Bahasa Terburuk
Data terstruktur ADA, C /C++, PASCAL Assembler, BASIC
Proyek cepat BASIC PASCAL, ADA, Assembler
Eksekusi cepat Assembler, C BASIC, Intrepreter Language
Kalkulasi matematika FORTRAN PASCAL
Menggunakan memori dinamis PASCAL, C BASIC
Lingkungan bermemori terbatas BASIC, Assembler, C FORTRAN
Program real-time ADA, Assembler, C BASIC, FORTRAN
Manipulasi string BASIC, PASCAL C
Program mudah dikelola PASCAL, ADA C, FORTRAN
Bahasa Rasio
Assembler 1: 1
ADA 1 : 4.5
Quick / Turbo / Basic 1 : 5
C 1 : 2.5
FORTRAN 1 : 3
PASCAL 1 : 3.5
Berdasarkan tujuan tertentu :
Berdasarkan jumlah instruksi dibandingkan dengan assembler
PERBANDINGAN BAHASA PEMROGRAMAN (UMUM)
PROSES PEMBUATAN APLIKASI
SIMBOL-SIMBOL UNTUK MENGGAMBARKAN FLOW CHART
Digunakan untuk menunjukkan awal dan akhir program
Digunakan untuk memberikan nilai awal (inisial) pada suatu variabel atau counter
Digunakan untuk proses, pengolahan arithmatik, dan pemindahan data
Digunakan untuk mewakili operasi perbandingan logika yang dibutuhkan pada Selection dan Looping
Digunakan untuk proses yang detailnya dijelaskan terpisah, misalkan untuk menyatakan prosedur, atau sub program
Digunakan untuk hubungan arus proses yang terputus masih di halaman yang sama
Digunakan untuk hubungan arus proses yang terputus di halaman yang berbeda
Digunakan untuk menghubungan antar simbol/elemen yang lain dan sekaligus menyatakan arah aliran
Digunakan untuk menyatakan operasi memasukkan data/input dan menampilkan data/output
IDE PEMROGRAMAN TERSTRUKTURPemrograman yaitu aktivitas membuat program, yaitu menyusun sejumlah perintah yang dikenal komputer
Terstruktur dapat berarti terpola, bentuk yang mengikuti aturan tertentu, juga berarti sesuatu yang sistematis
Orang pertama yang mencetuskan ide pemrograman terstruktur adalah Profesor Edsger W. Dijkstra dari University of Eindhoven, Nederland. Ide utamanya adalah bahwa statemen GOTO sebaiknya tidak digunakan di dalam pemrograman terstruktur, sebab bisa membuat program menjadi ruwet.
Ide ini ditanggapi oleh HD Milis, yang beranggapan bahwa pemrograman terstruktur semestinya tidak hanya dihubungkan dengan tanpa penggunaan GOTO, tetapi yang lebih utama adalah struktur program itulah yang menentukan apakah suatu pemrograman terstruktur atau tidak
Kriteria pemrograman terstruktur :- Struktur programnya; jelas dan tegas - Fasilitas penulisan kode program; jelas
dan tegas - Statemen untuk kebutuhan Selection dan
Looping; lengkap - Fasilitas menyatakan berbagai type data
(struktur data); lengkap dan tegas - Fasilitas pemberian komentar; lengkap - Fasilitas instruksi yang tersedia (operasi
arithmatik/matematik, string, …); lengkap
- Fasilitas modular (baik internal maupun eksternal); lengkap
- Fasilitas debugging, mudah dan jelas
Ide pemrograman terstruktur muncul karena jumlah baris program semakin lama semakin besar, tentu saja hal ini terjadi karena diinginkan aplikasi yang lengkap dan lebih berkualitas
Dengan ide pemrograman terstruktur diharapkan dapat membantu manajemen source code (kode program) sehingga program mudah untuk dikelola bagi kepentingan selanjutnya
Tujuan utama pemrograman terstruktur adalah : agar program-program besar menjadi lebih mudah ditelusuri alur logikanya, mudah untuk dimodifikasi (dikembangkan) dan mudah pula untuk ditemukan bagian yang salah ketika program sedang diuji.
FILOSOFIS TERSTRUKTUR
a b c d
- Mana yang susunannya terstruktur (teratur, …)
- Mana yang lebih mudah anda hafalkan
- Jika akan ditambah satu batang lagi, dimana harus diletakkan agar posisinya dapat dinilai benar
- Jika susunannya dirombak, mana yang lebih mudah untuk disusun kembali
METODA DASAR PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR
Ide awal penerapan pemrograman terstruktur yaitu dengan menghindari penggunaan GOTO untuk melompat ke bagian program tertentu
Kegunaan GOTO untuk melompat ke baris program tertentu, secara umum dapat dibagi ke dalam 2 kelompok :
1.Melompat ke bagian bawah program dari posisi program saat ini
2.Melompat ke bagian atas program dari posisi program saat ini
Dengan pemrograman terstruktur;Jika ada kebutuhan melompat ke bagian bawah, dapat digantikan dengan perintah Selection (If, Case, Select, Switch,…)Jika ada kebutuhan melompat ke bagian atas, dapat digantikan dengan perintah Looping (for, While, repeat-until,…)
Prinsip utamanya adalah, program tidak boleh melompat ke atas, kecuali untuk keperluan pengulangan
Untuk itu dalam pemrograman terstruktur hanya dikenal 3 struktur :
1. Sekuensial, yaitu program yang tidak memiliki lompatan. Baris program dijalankan secara normal (lurus) satu per-satu dari atas ke bawah
2. Selection, yaitu program yang memiliki pilihan apakah harus menjalankan baris program sesuai dengan urutannya atau melompati sejumlah baris program tersebut
3. Looping, yaitu program yang juga mengandung pilihan apakah akan mengulangi program yang sudah pernah dijalankan sebelumnya atau tidak
BEBERAPA BENTUK LOGIKA TERSTRUKTUR DENGAN FLOW CHART
1. Struktur urut sederhana (Simple sequence)
2. Struktur 1 pilihan dengan IF-THEN
3. Struktur 2 pilihan dengan IF-THEN-ELSE
4a. Struktur banyak pilihan dengan IF-THEN-ELSEIF
4b. Struktur banyak pilihan dengan CASE
LANJUTAN :
5. Struktur perulangan FOR
LANJUTAN :
For
6. Struktur perulangan WHILE
7. Struktur perulangan UNTIL
STATEMEN KONTROL TERSTRUKTUR : MENYEMBUNYIKAN GOTO
Kondisi
Proses 1a
IF-THEN
true
false
Proses 1
Proses 2
Proses1If {kondisi } then Proses1aEnd if
Proses2
Proses1If {kondisi=false } then goto lompat Proses1aLompat:Proses2
Jika kondisi=true, urutan pelaksanaan :Proses1Proses1aProses2
Jika kondisi=false, urutan pelaksanaan :Proses1Proses2
Analisa :
LANJUTAN MENYEMBUNYKAN GOTO
Kondisi
Proses 1b
IF-THEN-ELSE
true
false
Proses 1
Proses 2
Proses1If {kondisi=true } then Proses1b else proses1aend if Proses2
Proses1If {kondisi=true } then goto lompat1 else goto lompat2 Lompat1: Proses1b goto lompat3Lompat2: Proses1aLompat3: Proses2
Jika kondisi=true, urutan pelaksanaan :Proses1Proses1bProses2
Jika kondisi=false, urutan pelaksanaan :Proses1Proses1aProses2
Analisa :
Proses 1a
LANJUTAN MENYEMBUNYKAN GOTO
Kondisi1
Proses 2a
IF-THEN-ELSE-IF
true
false
Proses 1
Proses 2d
Proses1If {kondisi1=true } then Proses2a else if {kondisi2=true } then Proses2b else if {kondisi3=true } then Proses2c else Proses2dend ifProses3
Proses1If {kondisi1=true } then goto lompat1 If {kondisi2=true } then goto lompat2If {kondisi3=true } then goto lompat3Goto lompat4Lompat1: Proses2a goto habis Lompat2: Proses2b goto habis Lompat3: Proses2c goto habis Lompat4: proses2dHabis: proses3
Kondisi2
Kondisi3
Proses 2b
Proses 2c
Proses 3
Proses1Case of varKondisi1: Proses2aKondisi2: Proses2bKondisi3: Proses2celse Proses2dend caseProses3
LANJUTAN MENYEMBUNYKAN GOTO
Looping : FOR
I=1Ulang : Proses1 Proses2 I=I+1If I<=5 then goto UlangProses3
For I=1 to 5 Proses 1 Proses 2 Next IProses 3
Proses1
Proses2
FOR I=1 to 5
Proses3
LANJUTAN MENYEMBUNYKAN GOTO
Looping : WHILE
Ulang :If {kondisi=true} then Proses1 Proses2goto UlangProses3
While {kondisi=true} Proses 1 Proses 2 WendProses 3
While {kondisi}
Proses1
Proses2
Proses3
LANJUTAN MENYEMBUNYKAN GOTO
Looping : UNTIL
Ulang : Proses1 Proses2If {kondisi=true} then goto UlangProses3
do Proses 1 Proses 2 Loop Until {kondisi=true}Proses 3Proses1
Proses1
Until {kondisi}
Proses3
CONTOH FLOW CHART DENGAN KONTROL LENGKAP :
C=2
C=C=1
C>12
end
start
CONTOH FLOW CHART DENGAN BEBERAPA LOMPATAN TIDAK TERSTRUKTUR :
end
start Lompatan tidak terstruktur :
a. Melompat ke bagian yang belum tentu dilewati
b. Melompat keluar dari daerah induknya
STRUKTUR DATA DAN PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR
• Bahasa pemrograman dengan kemampuan meng-ekspresi-kan semua kebutuhan struktur data akan lebih mendukung pencapaian tujuan dari pemrograman terstruktur
• Bahasa pemrograman yang tidak memiliki fasilitas untuk mengungkapkan struktur data tertentu cendrung mengarahkan kode program ke bentuk yang kurang teratur
• Kemampuan struktur data suatu bahasa pemrograman ditentukan oleh kemampuan fasilitas type data yang dimilikinya
• Type data secara umum terdiri dari :
- Type data dasar standar : Integer, real, string, charakter, dan logic
- Type data dasar tidak standar : sub range, enumerate
- Type data majemuk : set, array, record, file
- Type data dinamis : pointer
METODA DESAIN PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR
Metode Perancangan Top-down
Metada Perancangan Modular Implementasi internal : Procedure/Subprogram, Function
Implementasi eksternal : file Unit/Header/Modul
Diagram Nassi-Schneiderman
Tabel Decision
Untuk membantu dan menjamin dihasilkannya program yang terstruktur, dapat digunakan beberapa metoda/alat berikut :
METODE PERANCANGAN TOP-DOWN
Sub Masalah A Sub Masalah B Sub Masalah C
Masalah Besar
Sub Masalah A1 Sub Masalah A2
B
A
CA1
A2
Masalah utama
Strategi umum dalam penyelesaian masalah besar; kompleks; rumit
METODE MODULAR : IMPLEMENTASI TOP-DOWN
……..Call A……..
Call B……..
Call C……..
…….Call A1 …….
Call A2……..
…….…….
…….…….
…….
…….
…….
…….
A
B
C
A1
A2
Bagian Utama
Dapat diterapkan secara :
- Internal : sub program, procedure, function
- Eksternal : file unit, header, modul
Statemen1Statemen2Stateme3
ifya tdk
proses1
ifya tdk
proses1
proses2
While kondisi
proses2
proses2
Until kondisi
Mulai
Masukkan Nilai koefisien A
Masukkan Nilai koefisien B
Masukkan Nilai Koefisien C
D = B*B-4*A*C
D<0
Imajiner
Real sama
Real berbeda
D=0
ya tdk
ya tdk
Contoh :
DIAGRAM CHART NASSI-SCHNEIDERMAN
TERIMA KASIH munawar@stis.ac.id
top related