pemodelan basis data - blog dosen st3 telkom

Post on 02-Oct-2021

4 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Pemodelan Basis Data

Rima Dias Ramadhani, S.Kom., M.Kom Email: rima@ittelkom-pwt.ac.id

Wa: 087731680017 http://rima.dosen.st3telkom.ac.id/

Sistem Basis Data

Dapat diartikan sebagai kumpulan file/table yang saling berhubungan dan sekumpulan program (DBMS) yang memungkinkan beberapa user mengakses dan memanipulasi file tersebut.

Komponen Sistem Basis Data

• Perangkat keras (Hardware)

• Sistem Operasi

• Basis Data

• Perangkat lunak pengolah basis data (DBMS)

• Pemakai (User)

• Aplikasi Lain (bersifat optional)

Tujuan Sistem Basis Data

• Kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan data

• Efisiensi terhadap ruang penyimpanan

• Keakuratan terhadap penyimpanan data

• Ketersediaan, Keamanan, dan Pemakaian data bersama

a. Perangkat Keras

Yang termasuk perangkat keras dalam sistem basis data

• Komputer

• Memori Sekunder on-line (harddisk)

• Memori sekunder yang off-line untuk keperluan backup data

• Media / perangkat komunikasi jaringan

b. Sistem Operasi

Berfungsi mengaktifkan sistem komputer, mengendalikan seluruh sumber daya komputer dan melakukan operasi dasar dalam komputer.

Contoh :

• MS-DOS

• MS Windows (3.11,95,98 dll)

• MS Windows 2000 Server

• Linux, Unix, Novel Netware dll.

c. Basis Data

• Dalam setiap sistem basis data dapat memiliki beberapa basis data.

• Tiap basis data dapat memiliki beberapa objek basis data (tabel, store procedure, view)

d. Sistem pengolah basis data (DBMS)

• Mengatur bagaimana data disimpan, diorganisasikan, diubah dan diambil kembali

e. Pemakai/User Berdasarkan cara berinteraksi: • Programer User Menggunakan DML dan ditulis dalam bahasa pemrograman • User Mahir Menggunakan bahasa Query • User Umum Berinteraksi dengan basis data melalui pemanggilan program aplikasi • User Khusus Pemakai menulis aplikasi basis data non konvensional untuk keperluan khusus

e. Aplikasi/perangkat lunak lain

• Opsional dan tergantung pada kebutuhan

• Dapat berupa program-program khusus untuk melakukan pengisian, pengubahan dan pengambilan data

Sistem Manajemen Basis Data (DBMS)

• Merupakan koleksi terpadu dari program program (sistem perangkat lunak) yang digunakan untuk mendefinisikan, menciptakan, mengakses, dan merawat database.

• Contoh:

Microsoft Access, Microsoft Sql Server, Oracle, MySQL, PostgreSQL, dll

Tujuan DBMS

• Menyediakan lingkungan yang mudah dan aman untuk penggunaan dan perawatan database.

Mengapa menggunakan DBMS?

a. Kemandirian data dan efisiensi akses Terlindung dari perubahan struktur fisik b. Waktu pengembangan aplikasi terkurangi Program tidak berubah karena perubahan data c. Akses bersamaan dan recovery dari crash DBMS menjamin penjadwalan transaksi (lock) DBMS memelihara log (history) transaksi d. Integritas dan keamanan data Integrity constraint

Operasi Dasar Basis Data

• Di dalam sebuah disk basis data dapat diciptakan maupun ditiadakan

• Dalam sebuah disk juga kita dapat menciptakan lebih dari satu basis data

- Misal: basis data akademik, basis data penjualan

• Sementara dalam sebuah basis data kita dapat menciptakan banyak tabel/file

- Misal: dalam basis data akademik terdapat tabel

mahasiswa, dosen, matakuliah

Operasi Dasar Basis Data

• Pembuatan basis data baru

• Penghapusan basis data

• Pembuatan tabel baru

• Penghapusan tabel

• Penambahan atau pengisian data baru

• Pengambilan data dari sebuah tabel

• Pengubahan data pada tabel

• Penghapusan data dari suatu tabel

Operasi Manipulasi Basis Data

• Insert –Menambah data baru

• Delete –Menghapus data

• Update –Mengubah data

• Retrieve –Menampilkan informasi

Kegunaan basis data

• Mengatasi masalah-masalah:

– Redudansi dan inkonsistensi data

– Kesulitan pengaksesan data

– Isolasi data

– Multiple user

– Masalah keamanan

– Masalah integrasi

– Masalah independence (kebebasan)

a. Redudansi dan Inkonsistensi: • Data yang sama tersimpan pada tempat yang berbeda • Sehingga dengan penyimpanan yang berulang akan

menyebabkan inkonsistensi data Contoh: • Nama, alamat, dan telpon dari mahasiswa tercatat pada

database perpustakaan, keuangan, dan biro • Inkonsistensi terjadi ketika alamat mahasiswa berubah

pada database perpustakaan maka pada keuangan dan biro masih menggunakan informasi yang lama

b. Kesulitan dalam mengakses data

• Permasalahan muncul ketika dalam jumlah data yang besar dilakukan pencarian terhadap beberapa data.

• DBMS dapat mengambil secara langsung data dengan bahasa familiar dan mudah digunakan.

c. Isolasi data

• Ketika data tersebar dalam bentuk file/tabel dalam bentuk format yang tidak sama, maka muncul kesulitan mengakses data pada rangkaian tabel tersebut

• Sehingga dibutuhkan satu basis data dalam satu format sehingga lebih mudah untuk aplikasi menyimpan dan mengambil data

d. Multiple User

• Sistem mengijinkan banyak pemakai untuk respon yang cepat.

• Hal ini mungkin terjadi karena data yang diolah tidak tergantung dan menyatu dalam program, namun terlepas dalamsatu kelompok data

e. Masalah keamanan

• Masalah keamanan data menjadi penting karena tidak semua pemakai diperbolehkan mengakses semua data.

• Misal: data mengenai gaji hanya bisa diakses oleh bagian keuangan.

f. Masalah Integritas (Kesatuan)

• Dalam sistem yang besar diperlukan data yang saling terintegrasi.

• Masalah utama adalah bagaimana kaitan antar tabel dalam basis data tersebut terjadi.

g. Masalah Independensi

DBMS menyediakan independensi dengan menyertakan bahasa yang tidak terpengaruh terhadap perubahan struktur tabel atau perubahan data.

Keuntungan Sistem Basis data

• Mengurangi redudansi data

• Integrasi data tercapai

• Menghindari inkonsistensi data

• Penggunaan data secara bersama

• Standarisasi data

• Keamanan data terjamin

• Menyeimbangkan kebutuhan data

Kerugian Sistem Basis Data

• Diperlukan hardware yang lebih kuat, terminal yang lebih banyak, dan alat komunikasi

• Biaya performance yang lebih besar

• Rawanya keberhasilan operasi: gangguan listrik, dan komunikasi

• Sistem lebih komplek sehingga banyak aspek yang harus diperhatikan.

Abstraksi Data

• Merupakan tingkatan/level bagaimana kita melihat data dalam sebuah sistem basis data.

• Terdapat tiga level abstraksi saat memandang suatu basis data yaitu:

a. Level Phisik

b. Level Konseptual

c. Level Pandangan Pemakai

a. Level Phisik

• Level abstraksi yang paling rendah

• Menggambarkan bagaimana data disimpan dalam kondisi yang sebenarnya

• Digunakan oleh pemrogram untuk melakukan pemrograman dengan database dan DBMS tertentu

b. Level Konseptual

• Menggambarkan data apa yang disimpan dalam database, serta hubungan relasi antar data.

• Pada level ini menggambarkan keseluruhan basis data

• Level ini digunakan oleh database administrator yang memutuskan informasi apa yang akan dipelihara dalam suatu database

c. Level Pandangan Pemakai (View Level)

• Level tertinggi yang hanya menggambarkan satu bagian dari keseluruhan database

• Hanya sebagian informasi saja yang terlihat oleh pemakai (user) karena pemakai tidak memerlukan semua informasi

Daftar Pustaka

• C.J. Date (2004), “An Introduction to Database System Sevent Edition”,Addison-Wesley Longman, Inc, New Jersey

• Silberschatz, Korth, Sudarshan (2001),” Database System Concepts Fourth Edition”, The McGraw Hill Companies

• Bambang Hariyanto (2004), ”Sistem Manajemen Basisdata, Pemodelan, Perancangan dan Terapannya”, Penerbit Informatika Bandung

top related