pemerintah daerah rancangan awal perubahan rpjmd
Post on 27-Oct-2021
9 Views
Preview:
TRANSCRIPT
RANCANGAN AWAL PERUBAHAN RPJMD
INDIKATOR KINERJA UTAMAPEMERINTAH DAERAH
2
DAFTAR ISI (1/2)
REFORMULASI TARGET INDIKATOR MAKROREFORMULASI TARGET IKU PEMERINTAH DAERAH
Indeks Kerukunan Umat BeragamaIndeks Demokrasi
45
Indeks KebahagiaanUmur Harapan HidupIndeks Pemberdayaan GenderIndeks Pembangunan GenderRata–Rata lama sekolahHarapan Lama SekolahIndeks Pembangunan PemudaPersentase Pemajuan Kebudayaan Jabar
17
Indeks Ketentraman Dan Ketertiban
181920
Indeks Pembangunan Manusia 10
Laju Pertumbuhan Penduduk (Persen)
Persentase Penduduk Miskin (Persen)
Tingkat Pengangguran Terbuka
Gini RatioLaju Pertumbuhan Ekonomi
1112
13
1415
24
2526
2122
23
27
3
DAFTAR ISI (2/2)
Nilai Tukar Petani
Kontribusi Pariwisata Terhadap PDRB
2930
Laju Pertumbuhan Sektor Industri
31
Laju Pertumbuhan Sektor Perdagangan
32
PMTB – ADHB
33
Proporsi Kredit Umkm Terhadap Total Kredit
34
Indeks Reformasi Birokrasi
35
Tingkat Efektivitas Kerjasama Daerah
36
Usulan Pembentukan Daerah Persiapan Otonomi Baru
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
Tingkat Upaya Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
Indeks Penggunaan Air
Indeks Risiko Bencana (IRB)
PDRB - ADHB
Skor Pola Pangan Harapan
28
3738
Konsumsi Listrik Per KapitaTingkat Konektivitas Antar Wilayah Indeks Desa Membangun
3940
41
42434445
4
Indeks Pembangunan Manusia (POIN)
Laju PertumbuhanPenduduk (PERSEN)
Persentase PendudukMiskin (PERSEN)
Tingkat PengangguranTerbuka (PERSEN)
Laju PertumbuhanEkonomi (PERSEN)
Indeks Gini(POIN)
INDIKATOR
(SATUAN)
PROYEKSI INDIKATOR MAKRO PROVINSI JAWA BARAT
71,91-72,52
1,48
6,07 -6,31
7,90 -7,70
5,50 -5,90
0,37 -0,38
Target2020
72,52-73,13
1,45
5,48 -5,72
7,70 -7,50
5,60 -6
0,37 -0,38
Target2021
73,13-73,74
1,43
4,89 -5,13
7,50 -7,30
5,70 -6,10
0,36 -0,37
Target2022
73,74-74,35
1,41
4,30 -4,54
7,30 -7,10
5,80 -6,20
0,36 -0,37
Target2023
RPJMD AWAL
71,35-71,55
1,49 -1,50
7,25-7,09
10,30-12,01
-2,77–-1,61
0,39 –0,41
Target2020
71,71-72.10
1,47 -1,48
6,96-6,63
10,40-9,30
3,33-4,49
0,39 –0,40
Target2021
73,14-73,56
1,43 -1,44
5,77-5,42
8,03-6,21
5,50-5,50
0,38 –0,39
Target2023
72,38-72,79
1,45 -1,46
6,39-6,06
5,20-5,20
0,39 –0,40
Target2022
9,46-7,81
RPJMD PERUBAHAN
REFORMULASI TARGET INDIKATOR MAKRO
71,42-71,91
1,5
6,66-6,90
8-7,9
5,40-5,80
0,38-0,39
Target 2019
72,03
1,30
6,82
7,99
5,07
0,398
Realisasi
2019
Ket ; Tercapai BelumTercapai
Pendapatan Per Kapita(JUTA RUPIAH) *
- - - - 42,66-43,17
44,73-45,77
52,09-53,50
48,10-49,22
- 43,35
ALASANPERUBAHAN
Mengalami penurunan akibat menurunnya Indeks Daya Beli dan Indeks Kesehatan sebagai dampak dari pandemi COVID-19
Mengalami peningkatan karena pandemi COVID 19
Mengalami peningkatan karena pandemi COVID 19 yang mengakibatkan banyak aktivitas usaha tutup sehingga berkurangnya lapangan kerja dan kesempatan berusaha
Mengalami peningkatan akibat pandemi COVID 19, yang menyebabkanbanyaknya terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan dirumahkan
Mengalami perlambatan akibat pandemi COVID 19 yang memberlakukankebijakan PSBB sehingga menurunnya aktivitas ekonomi masyarakat
Mengalami peningkatan akibat pandemi COVID 19, yang menyebabkan TPT dan kemiskinan meningkat dan memperlebar kesenjangan pendapatan
Merupakan indikator makro yang diamanatkan oleh permendagri 18 tahun 2020 tentang Peraturan Kementerian Dalam Negeri (Permendagri) tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 Tentang Laporan Dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah*Indikator yang ditambahkan sesuai Indikator Makro Pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2020
: Meningkat : Tetap : Menurun
5
INDIKATOR
(SATUAN)
Penetapan Indikator Kinerja Utama Provinsi Jawa Barat (1/4)
Indeks Kerukunan Umat Beragama (%)
Indeks Demokrasi (Poin)
Indeks Kebahagiaan (Poin)
Angka Harapan Hidup (tahun)
Indeks Pemberdayaan Gender (Poin)
Indeks Pembangunan Gender (Persen)
Rata–Rata lama sekolah (tahun)
69,10 -69,50
70,79-71,78
70-71
74,87–76,07
71
89,82
Target2020
8.39
69,60-70
71, 79-72,78
71-73,5
76,07–77,27
72
90,5
Target2021
8.49
70,10 -70,50
72,79-73,78
71-73,5
77,27–78,47
72,30
91
Target2022
8.60
70,60 -71
73,79-74,78
73,60-76
78,47–79,67
73,25
92
Target2023
8.70
70,7-71,78
68,5-69,58
72,8-73,04
69,2870,28
88,5089,30
Target2020
8,33-8,39
REFORMULASI TARGET IKU PEMERINTAH DAERAH
68,60 -69
68,79 -70,78
70-71
73,67 –
74,87
70,34
89,32
Target2019
8,28
68,50
69,09
69,58 (2017)
72,85
70,20 (2018)
89,26
Realisasi 2019
8,37
71, 79-72,78
69,0-69,58
72,9-73,23
69,3-70,36
88,5489,34
8,42-8,49
Target2021
72,7-73,78
69,3-69,58
70,4-70,74
89,3-89,88
73,0-73,42
8,52-8,60
Target2022
73,7-74,78
69,58-70
73,1-73,62
70,5-70,82
89,4-90,42
8,62-8,70
Target2023
Ket ;Tercapai
BelumTercapai
RPJMD AWALRPJMD
PERUBAHAN
ALASANPERUBAHAN
Tidak mengalami perubahan
Tidak mengalami perubahan
Pandemi Covid 19 tentunya akan mempengaruhi dimensi-dimensidalam indek kebahagiaan seperti dimensi kepuasan hidup dandimensi perasaan
Pandemi Covid 19 merupakan bencana yang sangat erat kaitannyadengan kesehatan dan berakibat terhadap penurunan harapan hidup
Pandemi Covid 19 bepengaruh tehadap indek distribusi pendapatanyang merupakan variabel pembentuk dari indeks pemberdayaangender
Pandemi Covid 19 bepengaruh tehadap harapan hidup yangmerupakan variabel pembentuk dari indeks pembangunan gender
Pandemi covid 19 menyebabkan refokusing anggaran yang ditujukan untuk penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi tentunya pembangunan bidang pendidikan turut terpengaruh
69,10-69,50
69,60- 70
70,10-70,50
70,60- 71
: Meningkat : Tetap : Menurun
6
Penetapan Indikator Kinerja Utama Provinsi Jawa Barat (2/4)
REFORMULASI TARGET IKU PEMERINTAH DAERAH
Pemajuan Kebudayaan Jabar (Persen)
18,65 21,83 22,1620,72 23,30-24,89
22,62-24,21
6,54-8,07
17,97-19,56
16,63 17,43
Target2020
Target2021
Target2022
Target2023
Target2020
Target2019
Realisasi 2019
Target2021
Target2022
Target2023
INDIKATOR
(SATUAN)
Indeks Pembangunan Pemuda (Poin)
56,31 62,09 65,1959,13 52,10-54
54,10-56,50
49,00-50
50,10-52
53,63 49 (2018
Harapan Lama Sekolah (tahun)
13.39 13.89 14.1413.64 12,57-13,36
12,60-13,56
12,51-12,94
12,54-13,15
13,15 12,48
Indeks Ketentraman dan Ketertiban (poin)
70-71 71-73,50
73,60-76
71-73,50
75-8074-7570-72 72-7470-71 77,50
Konsumsi listrik per kapita (Kwh/kapita)
1.340 1.447 1.5031.386 1.050-1.100
1.100-1.150
950-1.000
1.000-1.050
1.300 1.320
Tingkat Konektivitas Antar Wilayah (Persen)
44-46 50-52 53-5547-49 46-48 50-5238-40 42-4441-43 46,13
Indeks Desa Membangun (Poin)
0,66 0,67 0,68 0,69 0,68-0,69
0,69-0,70
0,70-0,71
0,71-0,72
0,65 0,67
Ket ; Tercapai BelumTercapai
Indeks Williamson (poin)
0,659-0,656
0,662-0,656
0,672-0,665
0,666-0,659
0,665
Indikator yang ditambahkan menjadi Indikator Tujuan misi 3: “Terwujudnya percepatan pertumbuhandan pemerataan pembangunan yang berkelanjutan”
RPJMD AWALRPJMD
PERUBAHAN
ALASANPERUBAHAN
Pandemi covid 19 menyebabkan refokusing anggaran yang ditujukanuntuk penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi tentunyapembangunan bidang pendidikan turut terpengaruh
Pandemi covid 19 menyebabkan tingginya pengangguran dimanapengangguran merupakan salah satu variabel dari IPP
Pandemi covid 19 menyebabkan refokusing anggaran yang ditujukanuntuk penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi tentunyapembangunan bidang kebudayaan sangat terpengaruh
Pandemi Covid 19 mempengaruhi tingkat ketentraman pembatasanpergerakan orang mepengaruhi ketentraman
Merupakan Indikator baru dimana indikator tersebut menjadi parameter yang lebih mewakili dibanding dengan tingkat konektivitas antar wilayah pada indikator tujuan misi
Pandemi Covid 19 menyebabkan banyak industry yang terpengaruhsehingga sehingga konsumsi listrik turut menurut
Pandemi covid 19 menyebabkan refokusing anggaran yang ditujukanuntuk penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi tentunyapembangunan bidang infrastruktur turut terpengaruh
Perubahan tersebut meupakan akibat dari adanya peningkatan starusdesa seperti menuju desa mandiri dengan rincian Desa mandirimengalami peningkatan yang cukup signifikan dari 39 desa di tahun2016 menjadi 270 desa (5,08%) pada tahun 2020.
: Meningkat : Tetap : Menurun
7
Usulan pembentukan Daerah persiapan otonomi baru (Usulan)
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (Poin)
Tingkat Upaya Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (%)
Indeks Penggunaan Air (Poin)
Indeks Risiko Bencana (IRB) (Poin)
PDRB - ADHB (Triliun Rupiah)
1
49,98
3,92
1,1910
164
2.471,85
1
50,20
5,87
1,1834
163
2.669,60
2
50,42
7,11
1,1822
162
2.883,16
2
50,64
7,72
1,1811
161
3.113,82
Skor Pola Pangan Harapan (Poin)
83,20 84 84,80 85,60
0-1
60-60,06
3,92-4,22
1,1927-1,1925
150,45-149,45
2.185,85-
2.212,37
82,70 –83,20
1-2
60,17-60,28
5,57-5,87
1,1922-1,1920
149,46-149
2.386,95 –
2.438,92
83,20 –84
1-2
60,38-60,44
6,81-7,11
149-147
2.612,76 –
2.695,01
1,1912-1,1910
83,80 –84,80
1-2
60,60-50,66
7,42-7,72
1,1902-1,1900
147-144
2.859,92 –
2.977,98
84,40 –85,60
Penetapan Indikator Kinerja Utama Provinsi Jawa Barat (3/4)
REFORMULASI TARGET IKU PEMERINTAH DAERAH
0
49,76
2,8
1,1923
165
2.288,75
0
52,12
3,85
1,1920
152,13
2.125,16
82,4 89
Target2020
Target2021
Target2022
Target2023
Target2020
Target2019
Realisasi 2019
Target2021
Target2022
Target2023
INDIKATOR
(SATUAN)
Ket ; Tercapai BelumTercapai
RPJMD AWALRPJMD
PERUBAHAN
ALASAN PERUBAHAN
Tidak mengalami perubahan namun menconversi kedalambentuk range
Terjadi perubahan metode penghitungan IKLH dengan adanyatambahan variabel Indeks Kualitas Air Laut
Upaya penurunan emisi GRK berkorelasi erat dengan anggaranyang disediakan terutama dari sektor kehutanan, perhubungandan energi
Upaya penurunan indeks penggunaaan air berkorelasi eratdengan anggaran yang disediakan dari sektor sumber daya air
Upaya penanggulangan bencana akan terus dilakukan denganmeningkatkan kapasitas penanggulangan bencana sehinggadapat menurunkan Indeks Risiko Bencana.
Pandemi Covid-19 berdampak luas pada sebagian besar sektor-sektor perekonomian kecuali Sektor Infokom dan Pertaniansehingga penciptaan nilai tambah (PDRB) pada sektorterdampak mengalami penurunan.
Pencapaian SPPH dipengaruhi faktor keragaman dankeseimbangan konsumsi antar kelompok pangan sehingga sulitmenentukan angka absolutnya
: Meningkat : Tetap : Menurun
8
INDIKATOR
(SATUAN)
Kontribusi Pariwisata terhadap PDRB (PERSEN)
Laju pertumbuhan Sektor Industri (PERSEN)
Laju pertumbuhan Sektor Perdagangan (PERSEN)
PMTB - ADHB (Triliun Rupiah)
Proporsi kredit UMKM terhadap total kredit (%)
Indeks Reformasi Birokrasi (Kategori)
Nilai Tukar Petani(Poin)
Tingkat efektivitas kerjasama Daerah (%)
Penetapan Indikator Kinerja Utama Provinsi Jawa Barat (4/4)
REFORMULASI TARGET IKU PEMERINTAH DAERAH
112,36
6,84
4,04
7,51
535,72
21,10
BB
61,22
Realisasi2019
113,11
2,30-3
2,63
3
495,4
21
BB
50
Target 2019
120
3,31-3,45
2,85
4
573,48
24
A
80
Target 2022
117,65
3,16-3,30
2,77
4
546,18
23
A
70
Target 2021
115,36
3,01-3,15
2,70
3
520,17
22
A
60
Target 2020
122,38
3,46-3,50
2,94
5
602,15
25
A
90
Target 2023
102 -104.4
1,91-2,05
1,85 -2,84
451,85-482,62
21-21,10
2,83 -2,88
A(80,01-82)
58-62
Target2022
101 –102
1,76-1,90
0,76 -1,42
0,72 -1,44
431,81-462,58
20-21,50
BB(78,01-80)
56-58
Target2021
100 -100.50
1,61-1,75
0,3 - 0,5
1 – 2
411,54-442,54
19-20,50
BB(76,01-78)
54-56
Target2020
103 -106.14
2,06-2,10
2,33 -4,25
3,13 -4,33
471,88-502,65
22-23
A(82,01-84)
62-68
Target2023
RPJMD AWALRPJMD
PERUBAHAN
ALASAN PERUBAHAN
Daya tawar komoditas pertanian menurun seiring denganturunnya permintaan dampak Pandemi Covid-19. Selamaperiode Januari-Juni 2020 NTP terus mengalami penurunan.
Sektor Pariwisata merupakan sektor yang terdampak langsungPandemi Covid-19 akibat pemberlakuan PSBB di wilayah Provinsi Jawa Barat
Sektor Industri merupakan penopang perekonomian Jawa Barat dimanapertumbuhan pada Triwulan II & III 2020 mengalami penurunankinerja/terkontraksi dampak Pandemi Covid-19
Terjadinya penurunan transaksi perdagangan barang/komoditasekspor Jawa Barat mengakibatkan kinerja Sektor Perdaganganterkontraksi
Pandemi Covid-19 berdampak terhadap PMTB dimana pada Triwulan II & III mengalami kontraksi yang cukup dalam sehingamempengaruhi investasi di tahun mendatang.
Pandemi Covid-19 berdampak pada menurunnya omset penjualan produk UMKM akibat menurunnya aktivitas jual beli dengan pemberlakuan PSBB. Penjualanproduk UMKM mengandalkan pertemuan atau tatap muka langsung
Terjadi perubahan pola penilaian dalam pelaksanaan reformasiboirkrasi
Menurunnya jumlah kerja sama antar daerah
: Meningkat : Tetap : MenurunKet ; Tercapai BelumTercapai
9
LAMPIRANPenjelasan Detail Indikator Makroa
10
Menurut UNDP, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengukur capaianpembangunan manusia berbasissejumlah komponen dasar kualitas hidup. Sebagai ukuran kualitas hidup, IPM dibangun melalui pendekatan tigadimensi dasar. Dimensi tersebutmencakup umur panjang dan sehat; penegtahuan, dan kehidupan yang layak.. Angka IPM memberikan gambarankomprehensip mengenai tingkatpencapaian pembagunan manusiasebagai dampak dari kegiatanpembangunan yang akan dilakukan oleh suatu negara/daerah. Semakin tinggi nilaiIPM suatu negara/daerah, menunjukkanpencapaian pembangunan manusianyasemakin baik.
Badan Pusat Statistik (BPS).Variabel untukmenyusun IPM diperoleh daribeberapa sumberdata yaitu ProyeksiPenduduk dan Indeks Harga Konsumen
71,91-72,52 72,52- 73,13 73,13- 73,74 73,74- 74,35
Penghitungan proyeksi IPM menggunakan data tren danmemperhatikan proyeksi pertumbuhan ekonomi sampaidengan tahun 2023.
Indikator 2015 2016 2017 2018 2019
IPM 69,50 70,05 70,69 71,30 72,30
11
Angka yang menunjukan tingkat pertambahan penduduk pertahundalam jangka waktu tertentu. Angka ini dinyatakan sebagai persentase dari penduduk dasar. Laju pertumbuhan penduduk dapat dihitung menggunakan tigametode, yaitu aritmatik, geometrik, dan eksponesial. Metode yang paling sering digunakan di BPS adalah metode geometrik. a. LPP > 0 berarti terjadi penambahanpenduduk.pada tahun t dibandingkan dengan tahun sebelumnya. b. LPP = 0 berarti tidak terjadiperubahan jumlah penduduk padatahun t dibandingkan dengan tahun sebelumnya. c. Pt,0 < 100 berarti terjadi pengurangan jumlah penduduk pada tahun t dibandingkan
dengan tahun sebelumnya.
1,48 1,45 1,43 1,41 1,49 - 1,50 1,47 - 1,48 1,45 - 1,46 1,43 - 1,44
Indikator 2015 2016 2017 2018 2019
LPP 1,48 1,43 1,39 1,34 1,30
12
Persentase penduduk miskin yang berada di bawah garis kemiskinan. Headcount Index secara sederhana mengukurproporsi yang dikategorikanmiskin. Angka yang ditunjukkanoleh HCI-P0 menunjukkanproporsi penduduk miskin di suatu wilayah. Persentasependuduk miskin yang tinggimenunjukkan bahwa tingkatkemiskinan di suatu wilayah juga tinggi.
6,07 - 6,31 5,48 - 5,72 4,89 - 5,13 4,30 - 4,54
Proyeksi persentase penduduk miskinmemperhatikan proyeksi pertumbuhan ekonomisampai dengan Triwulan II 2020
Indikator 2015 2016 2017 2018 2019
Persentase Penduduk Miskin
9,53 8,95 8,71 7,45 6,91
13
Persentase jumlah
pengangguran terhadap
jumlah angkatan kerja.
Mengindikasikan besarnya
persentase angkatan kerja
yang termasuk dalam
pengangguran. TPT yang
tinggi menunjukkan bahwa
terdapat banyak angkatan
kerja yang tidak terserap pada
pasar kerja.
7,90 - 7,70 7,70 - 7,50 7,70 - 7,50 7,30 - 7,10 10,30-12,01 10,40-9,30 9,46-7,81 8,03-6,21
Proyeksi tingkat pengangguran terbukamemperhatikan proyeksi pertumbuhan ekonomisampai dengan Triwulan II 2020
Indikator 2015 2016 2017 2018 2019
Tingkat Pengangguran Terbuka
8,72 8,89 8,22 8,17 7,99
14
Menunjukkan pertumbuhan
produksi barang dan jasa di
suatu wilayah perekonomiandalam selang waktu tertentu.
Prof. Arief Anshory, PhD
5,50 - 5,90 5,60 – 6,00 5,70 - 6,10 5,80 - 6,20
Metode yang digunakan adaklah metode spatialeconometriks panel data atau model regresi linier datapanel yang memiliki efek spesifik spasial terhadapinteraksi spasial yang digunakan untuk melihat danmemunculkan keterkaitan spasial (Spatial Idependence)dalam suatu model ekonometri
Indikator 2015 2016 2017 2018 2019
LPE 5,05 5,66 5,33 5,66 5,07
15
Koefisien gini didasarkan pada kurva lorenz, yaitu sebuah kurvapengeluaran kumulatif yang membandingkan distribusi darisuatu variabel tertentu (misalnyapendapatan) dengan distribusiuniform (seragam) yang mewakilipersentase kumulatif penduduk. Mengetahui ukuran tingkatketimpangan pengeluaransebagai proksi pendapatanpenduduk.
0,37 - 0,38 0,37 - 0,38 0,36 - 0,37 0,36 - 0,37 0,39 – 0,41 0,39 – 0,40 0,39 – 0,40 0,38 – 0,39
Indikator 2015 2016 2017 2018 2019
Gini Ratio 0,4260 0,4020 0,3930 0,4050 0,3980
16
LAMPIRANPenjelasan Detail IKUb
17
Indeks Kerukunan Umat Beragama (persen)
69,1 - 69,5
2020
69,6 - 70
2021
70,1 - 70,5
2022
70,6 - 71
2023
68,1-68,5
2020
68,1-68,5
2021
69,1-69,5
2022
69,6-70
2023
RPJMD AWAL RPJMD PERUBAHAN
1
Definisi Rumus Sumber Data
Indeks Kerukunan Umat Beragama adalah indeks yang menggambarkan keadaan atau kondisi kehidupan umat beragama yang berinteraksi secara harmonis, toleran, damai, saling menghargai, dan menghormati perbedaan agama dan kebebasan menjalankan beribadah masing-masing
Nilai hasil survey dan evaluasi pelaksanaan Indeks Kerukunan Umat Beragama oleh Kementrian Agama. Mengukur kerukunan terhadap tiga dimensi yaitu 1) Toleransi, 2) Kesetaraan, 3) Kerjasama Dengan menggunakan rumus penelitian
Indeks Kerukunan Umat Beragama dikeluarkan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik serta Biro Pelayanan dan Pengembangan Sosial, Sekretariat Daerah
Proses Perubahan Target
Pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2018-2023 sebelum perubahan Indeks Demokrasi ditargetkan pada tahun 2020 mencapai 69,1 - 69,5 Persen, tahun 2021 mencapai 69,6 – 70 persen, tahun 2022 mencapai 70,1 - 70,5 persen dan tahun 2023 mencapai 70,6 – 71 persen. Pada hari selasa, tanggal 11 agustus 2020 dilakukan penyesuaian perubahan target Indikator Kinerja Pemerintah Daerah untuk dokumen perubahan RPJMD periode 2018-2023.Penyesuaian target pada tahun 2020 sampai dengan tahun 2023, melibatkan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Biro Pelayanan dan Pengembangan Sosial, Sekretariat Daerah dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat. Hasil dari pembahasan bersama Badan Kesatuan Bangsa dan Politik serta Biro Pelayanan dan Pengembangan Sosial, Sekretariat Daerah memperoleh hasil penyesuaian target Indeks Kerukunan Umat Beragama pada tahun 2020 sebesar 68,1-68,5 persen, 68,6-69 persen pada tahun 2021, 69,1-69,5 persen pada tahun 2022, dan 69,6-70 persen pada tahun 2023.
Metode Penentuan Target
Metode Penentuan Target menggunakan metode diskusi serta proyeksi linier sebagai berikut :
No Indikator 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
1
Indeks
Kerukunan
Umat
Beragama
68,50 68,70 68,50 68,1-
68,5
68,6-
69
69,1-
69,5
69,6-
70
Perhitungan
Penyesuaian 68,50 68,70 68,50
Trend
Pertumbuhan 0,292% -0,291%
Rata-Rata
Pertumbuhan 0,000%
Alasan Perubahan
Tidak mengalami perubahan
: Tetap
18
Definisi
Indeks Demokrasi (Poin)
Rumus Sumber Data
Indeks Demokrasi adalah ciri keberhasilan upaya Meningkatkan Masyarakat Jawa Barat akan pemahaman Kesatuan Bangsa dan Meningkatkan Kualitas Demokrasi Jawa Barat
Indeks Demokrasi diperoleh dari hasil perhitungan sebagai berikut :
Indeks Demokrasi dikeluarkan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik serta Biro Pelayanan dan Pengembangan Sosial, Sekretariat Daerah
Proses Perubahan Target
Pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2018-2023 Indeks Demokrasi tidak mengalami penyesuaian target, hal ini terjadi dikarenakan Indeks Demokrasi tidak dipengaruhi dengan adanya Covid-19 sehingga target masih sama seperti pada dokumen RPJMD 2018 – 2023 yang lama dengan nilai pada tahun 2020 sebesar 70,79 - 71,78 persen, tahun 2021 sebesar 71, 79 - 72,78 persen, tahun 2022 sebesar 72,79 - 73,78 persen dan tahun 2023 sebesar 73,79 - 74,78 persen
Alasan Perubahan
Tidak mengalami perubahan
70,79-71,78
2020
71, 79-72,78
2021
72,79-73,78
2022
73,79-74,78
2023
70,79-71,78
2020
71, 79-72,78
2021
72,79-73,78
2022
73,79-74,78
2023
RPJMD AWAL RPJMD PERUBAHAN
2
dimana:IDI Indonesia = Indeks Demokrasi IndonesiaPi = Nilai Penimbang berdasarkan AHP dari aspek ke-i (i=1,2,3)I(Ai) = Indeks aspek ke-i(i = 1) = Aspek kebebasan sipil(i = 2) = Hak-hak politik(i = 3) = Lembaga demokrasi
: Tetap
19
Definisi
Indeks Kebahagiaan (Poin)
Rumus Sumber Data
Indeks Kebahagiaan adalah hasil penilaian berupa ladder of life scale dengan rentang skala 0–10. Pada skala tersebut skor 5 (lima) merupakan skor pertengahan, artinya seseorang dapat menilai dengan skor 5 (lima) jika menyatakan kepuasan/kondisi paling rendah maupun jika menyatakan ketidakpuasan/kondisi paling rendah. Selanjutnya, karena indeks akhir dikali 10, maka angka 50 pada Indeks Kebahagian menjadi angka pertengahan. Sehingga Indeks Kebahagiaan di atas angka 50 dan mendekati angka 100 menunjukkan kondisi kehidupan penduduk yang semakin bahagia. Sebaliknya, Indeks Kebahagiaan di bawah angka 50 dan semakin mendekati angka 0 menggambarkan tingkat kehidupan penduduk yang semakin tidak bahagia
Indeks Kebahagiaan diperoleh dari hasil perhitungan sebagai berikut :
Indeks Kebahagiaan dikeluarkan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat
Proses Perubahan Target
Pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2018-2023 sebelum perubahan Indeks Kebahagiaan ditargetkan pada tahun 2020 sebesar 70-71 poin, tahun 2021 sebesar 71-73,5 poin, tahun 2022 sebesar 71-73,5 poin dan tahun 2023 sebesar 73,6-76. Pada hari selasa, tanggal 11 agustus 2020 dilakukan penyesuaian perubahan target Indikator Kinerja Pemerintah Daerah untuk dokumen perubahan RPJMD periode 2018-2023. Penyesuaian target pada tahun 2020 sampai dengan tahun 2023, melibatkan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat serta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat. Hasil dari pembahasan bersama Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat memperoleh hasil penyesuaian target Indeks Kebahagiaan pada tahun 2020 sebesar 69,58 poin, 69,58 poin pada tahun 2021, 69,58 poin pada tahun 2022, dan 69,58 poin pada tahun 2023.
Metode Penentuan Target
Metode penentuan target menggunakan metode diskusi serta proyeksi linier sebagai berikut :
70-71
2020
71-73,5
2021
71-73,5
2022
73,6-76
2023
69,58
2020
69,58
2021
69,58
2022
69,58
2023
RPJMD AWAL RPJMD PERUBAHAN
3
dimana:W1 = Penimbang dimensi kepuasan hidupW2 = Penimbang dimensi perasaanW3 = Penimbang dimensi makna hidup W1+W2+W3=1IKepuasan Hidup = Indeks Dimensi Kepuasan HidupIPerasaan = IndeksDimensi Perasaan (Afeksi)IMakna Hidup = Indeks Dimensi Makna Hidup
No Indikator 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 Indeks
Kebahagiaan 69,58 70-71 69,58 69,58 69,58 69,58 69,58
Perhitungan Penyesuaian
69,58 70-71 69,58
Trend Pertumbuhan
0,01 -0,600%
Rata-Rata Pertumbuhan
0,002%
Alasan Perubahan
Pandemi Covid 19 tentunya akan mempengaruhi dimensi-dimensi dalam indekkebahagiaan seperti dimensi kepuasan hidup dan dimensi perasaan
: Menurun
20
Definisi
Umur Harapan Hidup (Tahun)
Rumus
Sumber Data
Umur Harapan Hidup (UHH) adalah perkiraan rata-rata tambahan umur seseorang yang diharapkan dapat terus hidup. UHH juga dapat didefinisikan sebagai rata-rata jumlah tahun yang dijalani oleh seseorang setelah orang tersebut mencapai ulang tahun yang ke-x. Ukuran yang umum digunakan adalah angka harapan hidup saat lahir yang mencerminkan kondisi kesehatan pada saat itu. Sehingga pada umumnya ketika membicarakan AHH, yang dimaksud adalah rata-rata jumlah tahun yang akan dijalani oleh seseorang sejak orang tersebut lahir
Umur Harapan Hidup diperoleh dari hasil perhitungan Jumlah Umur masing-masing yang meninggal pada tahun tertentu dibagi dengan jumlah orang yang meninggal pada tahun tersebut
Umur Harapan Hidup dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik dengan penanggung jawab dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
Proses Perubahan Target
Pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2018-2023 sebelum perubahan Umur Harapan Hidup ditargetkan pada tahun 2020 berumur 74,87 – 76,07 tahun, di tahun 2021 berumur 76,07– 77,27 tahun, pada tahun 2022 berumur 77,27 – 78,47 tahun dan di tahun 2023 berumur 78,47 – 79,67 tahun. Pada hari selasa, tanggal 11 agustus 2020 dilakukan penyesuaian perubahan target Indikator Kinerja Pemerintah Daerah untuk dokumen perubahan RPJMD periode 2018-2023.Penyesuaian target pada tahun 2020 sampai dengan tahun 2023, Melibatkan Dinas Kesehatan dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat. Hasil dari pembahasan bersama Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat memperoleh hasil penyesuaian target Umur Harapan Hidup pada tahun 2020 berumur 73,04 Tahun, umur 73,23 tahun pada tahun 2021, umur 73,42 tahun pada tahun 2022, dan umur 73,62 tahun pada tahun 2023.
Metode Penentuan Target
Metode penentuan target menggunakan metode diskusi serta proyeksi linier sebagai berikut
74,87–76,07
2020
76,07–77,27
2021
77,27–78,47
2022
78,47–79,67
2023
73,04
2020
73,23
2021
73,42
2022
73,62
2023
RPJMD AWAL RPJMD PERUBAHAN
4
No Indikator 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
1
Angka
Harapan
Hidup
72,47 72,76 72,85 73,04 73,23 73,42 73,62
Perhitungan
Penyesuaian 72,47 72,76 72,85
Trend
Pertumbuhan 0,400% 0,124%
Rata-Rata
Pertumbuhan 0,262%
Alasan Perubahan
Pandemi Covid 19 merupakanbencana yang sangat erat kaitannyadengan kesehatan dan berakibatterhadap penurunan harapan hidup
: Menurun
21
Definisi
Indeks Pemberdayaan Gender (Poin)
Rumus Alasan Perubahan
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) adalah indeks pencapaian kemampuan dasar pembangunan manusia yang sama seperti IPM dengan memperhatikan ketimpangan gender. IPG digunakan untuk mengukur pencapaian dalam dimensi yang sama dan menggunakan indikator yang sama dengan IPM, namun lebih diarahkan untuk mengungkapkan ketimpangan antara laki-laki dan perempuan
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) diperoleh dari hasil perhitungan :
Pandemi Covid 19 bepengaruhtehadap indek distribusipendapatan yang merupakanvariabel pembentuk dari indekspemberdayaan gender
Proses Perubahan Target
Pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2018-2023 sebelum perubahan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) ditargetkan pada tahun 2020 sebesar 71 poin, tahun 2021 sebesar 72 poin, tahun 2022 sebesar 72,3 poin dan tahun 2023 sebesar 73,25 poin. Pada hari selasa, tanggal 11 agustus 2020 dilakukan penyesuaian perubahan target Indikator Kinerja Pemerintah Daerah untuk dokumen perubahan RPJMD periode 2018-2023.Penyesuaian target pada tahun 2020 sampai dengan tahun 2023, melibatkan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Barat dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat. Hasil dari pembahasan bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Barat memperoleh hasil penyesuaian target Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) pada tahun 2020 sebesar 70.28 poin, 70.36 poin pada tahun 2021, 70,44 poin pada tahun 2022, dan 70.52 poin pada tahun 2023
Metode Penentuan Target
Metode penentuan target menggunakan metode diskusi serta proyeksi linier sebagai berikut :
71
2020
72
2021
72,3
2022
73,25
2023
70.28
2020
70.36
2021
70,44
2022
70.52
2023
RPJMD AWAL RPJMD PERUBAHAN
5
No Indikator 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 Indeks Pemberdayaan
Gender (IDG)
70,04 70,14 70,20 70,28 70,36 70,44 70,52
Perhitungan Penyesuaian
70,04 70,14 70,20
Trend Pertumbuhan
0,143% 0,086%
Rata-Rata Pertumbuhan
0,114%
Sumber Data
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik dengan penanggungjawab Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Barat
: Menurun
22
Definisi
Indeks Pembangunan Gender (Persen)
Rumus Sumber Data
Indeks Pembangunan Gender (IPG) adalah ukuran pembangunan manusia berbasis gender dilihat dari tiga dimensi capaian dasar manusia yaitu dimensi umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak
Indeks Pembangunan Gender (IPG) diperoleh dari hasil perhitungan yaitu
Indeks Pembangunan Gender (IPG) dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik dengan penanggungjawab Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Barat
Proses Perubahan Target
Pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2018-2023 sebelum perubahan Indeks Pembangunan Gender (IPG) ditargetkan pada tahun 2020 sebesar 89,82 persen, tahun 2021 sebesar 90,5 persen, tahun 2022 sebesar 91 persen dan tahun 2023 sebesar 92 persen. Pada hari selasa, tanggal 11 agustus 2020 dilakukan penyesuaian perubahan target Indikator Kinerja Pemerintah Daerah untuk dokumen perubahan RPJMD periode 2018-2023. Penyesuaian target pada tahun 2020 sampai dengan tahun 2023, melibatkan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Barat dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat. Hasil dari pembahasan bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Barat memperoleh hasil penyesuaian target Indeks Pembangunan Gender (IPG) pada tahun 2020 sebesar 89,3 persen, 89,34 persen pada tahun 2021, 89,38 persen pada tahun 2022, dan 89,42 persen pada tahun 2023.
Metode Penentuan Target
Metode penentuan target menggunakan metode diskusi serta proyeksi linier sebagai berikut :
89,82
2020
90,5
2021
91
2022
92
2023
89.3
2020
89.34
2021
89.38
2022
89.42
2023
RPJMD AWAL RPJMD PERUBAHAN
6
Xede(1)= Xede untuk harapan hidup Xede(2)= Xede untuk harapan pendidikan IInc-dsi = indeks distribusi pendapatan Varuabel untuk menyusun indikator ini diperoleh juga dari Sakernas, SUPAS dan Sensus Penduduk.Nilai IPG berkisar antara 0-100 persen. Bila nilai IPG semakin tinggi maka semakin tinggi kesenjangan pembangunan antara laki-laki dan perempuan
No Indikator 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 Indeks
Pembangunan Gender (IPG)
89,18 89,52 89,26 89,30 89,34 89,38 89,42
Perhitungan Penyesuaian
89,18 89,52 89,26
Trend Pertumbuhan
0,381% -0,290%
Rata-Rata Pertumbuhan
0,045%
Alasan Perubahan
Pandemi Covid 19 bepengaruh tehadap harapan hidup yang merupakan variabel pembentuk dari indekspembangunan gender
: Menurun
23
Definisi
Rata–Rata lama sekolah (Tahun)
Rumus Sumber Data
Rata-Rata Lama Sekolah adalah didefinisikan sebagai jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk dalam menjalani pendidikan formal
Rata-Rata Lama Sekolah diperoleh dari hasil perhitungan :
Rata-Rata Lama Sekolah dikeluarkan oleh Disdik, Dispusipda dan BP2D
Proses Perubahan Target
Pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2018-2023 sebelum perubahan Rata-Rata Lama Sekolah ditargetkan pada tahun 2020 mencapai 8,39 tahun, di tahun 2021 mencapai 8,49 tahun, di tahun 2022 mencapai 8,60 tahun dan di tahun 2023 mencapai 8,7 tahun. Pada hari selasa, tanggal 11 agustus 2020 dilakukan penyesuaian perubahan target Indikator Kinerja Pemerintah Daerah untuk dokumen perubahan RPJMD periode 2018-2023. Penyesuaian target pada tahun 2020 sampai dengan tahun 2023, Melibatkan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Barat, Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat serta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat. Hasil dari pembahasan bersama Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Barat, dan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat memperoleh hasil penyesuaian target Rata-Rata Lama Sekolah pada tahun 2020 mencapai 8,39 tahun, di tahun 2021 mencapai 8,49 tahun, di tahun 2022 mencapai 8,60 tahun dan di tahun 2023 mencapai 8,7 tahun
Metode Penentuan Target
Metode penentuan target menggunakan metode diskusi serta proyeksi linier sebagai berikut :
8.39
2020
8.49
2021
8.6
2022
8.7
2023
8,39
2020
8,5
2021
8.6
2022
8.7
2023
RPJMD AWAL RPJMD PERUBAHAN
7
TidakBerubah
dimana :RLS = Rata-rata lama sekolah penduduk usia 25 tahun ke atasxi = Lama sekolah penduduk ke-i yang berusia 25 tahunN = Jumlah penduduk usia 25 tahun ke atas
No Indikator 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 Rata-rata Lama
Sekolah 8,14 8,18 8,37 8,39 8,50 8,60 8,70
Perhitungan
Penyesuaian 8,14 8,18 8,37
Trend
Pertumbuhan 0,491% 2,323%
Rata-Rata
Pertumbuhan 1,407%
Pandemi covid 19 menyebabkan refokusing anggaran yang ditujukan untuk penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi tentunya pembangunan bidang pendidikan turut terpengaruh
Alasan Perubahan
: Menurun
24
Definisi
HARAPAN LAMA SEKOLAH (TAHUN)
Rumus Sumber Data
Harapan Lama Sekolah adalahlamanya sekolah (dalam tahun)yang diharapkan akan dirasakanoleh anak pada umur tertentu dimasa mendatang.
dimana:HLSta = Harapan Lama Sekolah pada umur a di tahun tEti = Jumlah penduduk usia i yang bersekolah pada tahun ti = Usia (a, a + 1, ..., n)FK = Faktor koreksi pesantren
Harapan Lama Sekolahdikeluarkan oleh Disdik,Dispusipda serta BP2D
Proses Perubahan Target
Pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2018-2023 sebelum perubahan Harapan Lama Sekolah ditargetkan pada tahun 2020 mencapai 13,39 tahun, di tahun2021 mencapai 13,64 tahun, di tahun 2022 mencapai 13,89 tahun dan di tahun 2023 mencapai 14,14 tahun. Pada hari selasa, tanggal 11 agustus 2020 dilakukan penyesuaian perubahan target IndikatorKinerja Pemerintah Daerah untuk dokumen perubahan RPJMD periode 2018-2023.Penyesuaian target pada tahun 2020 sampai dengan tahun 2023, melibatkan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Barat, Badan Penelitian danPengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat. Hasil dari pembahasan bersama Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dinas Perpustakaandan Kearsipan Provinsi Jawa Barat, Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat memperoleh hasil penyesuaian target Harapan Lama Sekolah padatahun 2020 mencapai 12,94 tahun, di tahun 2021 mencapai 13,15 tahun, di tahun 2022 mencapai 13,36 tahun dan di tahun 2023 mencapai 13,56 tahun.
Metode Penentuan Target
Metode penentuan target menggunakanmetode diskusi serta proyeksi linier sebagaiberikut :
13,39
2020
13,64
2021
13,89
2022
14,14
2023
12,94
2020
13,15
2021
13,36
2022
13,56
2023
RPJMD AWAL RPJMD PERUBAHAN
8
No Indikator 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 Harapan Lama
Sekolah12,42 12,88 12,48 12,94 13,15 13,36 13,56
Perhitungan
Penyesuaian12,42 12,88 12,48
Trend
Pertumbuhan3,704% 3,106%
Rata-Rata
Pertumbuhan0,299%
Pandemi covid 19 menyebabkanrefokusing anggaran yangditujukan untuk penanganankesehatan dan pemulihanekonomi tentunya pembangunanbidang pendidikan turutterpengaruh
Alasan Perubahan
: Menurun
25
Definisi
INDEKS PEMBANGUNAN PEMUDA (POIN)
Rumus Sumber Data
Indeks Pembangunan Pemudaadalah IPP adalah sebuah alatpengukur pencapaian perjalananpembangunan pemuda. Seluruhpemangku kepentingan di tingkatnasional dan daerah perlumendapatkan informasi mengenailaporan IPP ini sebagai bahanuntuk penyusunan kebijakan danprogram yang lebih terarah danpengembangan strategipembangunan pemuda didaerahnya masing-masing.
Indeks Pembangunan Pemuda diperoleh dari hasil perhitungan:Menggunakan 15 indikator yang mewakili 5 domain IPP dan menghitung skor masing-masing indikator;Penghitungan indeks masing-masing domain dengan
Indeks Pembangunan Pemudadikeluarkan oleh Disdik, Dispora,Disnakertrans dan DP3AKB
Proses Perubahan Target
Pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2018-2023 sebelum perubahan Indeks Pembangunan Pemuda ditargetkan pada tahun 2020 mencapai 56,31poin, tahun 2021 mencapai 59,13 poin, tahun 2022 mencapai 62,09 poin dan tahun 2023 mencapai 65,19 poin. Pada hari selasa, tanggal 11 agustus 2020 dilakukan penyesuaian perubahan targetIndikator Kinerja Pemerintah Daerah untuk dokumen perubahan RPJMD periode 2018-2023.Penyesuaian target pada tahun 2020 sampai dengan tahun 2023, melibatkan Dinas Pendidikan, Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas Kesehatan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, DinasPemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat. Hasil dari pembahasan bersama Dinas Pendidikan,Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas Kesehatan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana memperoleh hasilpenyesuaian target Indeks Pembangunan Pemuda pada tahun 2020 mencapai 52,33 poin, tahun 2021 mencapai 54,33 poin, tahun 2022 mencapai 55,50 poin dan tahun 2023 mencapai 56,50 poin.
Metode Penentuan Target
Metode penentuan target menggunakan metode diskusi sertaproyeksi linier sebagai berikut :
56,31
2020
59,13
2021
62,09
2022
65,19
2023
52,33
2020
54,33
2021
55,5
2022
56,5
2023
RPJMD AWAL RPJMD PERUBAHAN
9
dimana n = banyaknya indikator masing-masing domainPenghitungan skor IPP
No Indikator 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
1
Indeks
Pembangunan
Pemuda
46,33 49,00 46,20 52,33 54,33 55,50 56,50
Perhitungan
Penyesuaian46,33 49,00 46,20
Proyeksi BPS
Trend
Pertumbuhan5,763% -5,714%
Rata-Rata
Pertumbuhan0,024%
Pandemi covid 19 menyebabkantingginya pengangguran dimanapengangguran merupakan salahsatu variabel dari IPP
Alasan Perubahan
: Menurun
26
Definisi
PERSENTASE PEMAJUAN KEBUDAYAAN JABAR (PERSEN)
Rumus
Sumber Data
Persentase Pemajuan Kebudayaan Jawa Barat adalah ciri keberhasilan upaya meningkatkan ketahanan budaya daerah berbasis keraifan lokal melalui Pelindungan, Pengembangan, Pemanfaatan dan Pembinaan Obyek Pemajuan Kebudayaan dan Cagar Budaya.
Persentase Pemajuan Kebudayaan Jawa Barat diperoleh dari hasil perhitungan obyek Pemajuan kebudayaan yang terpelihara/ obyek Pemajuan kebudayaan *100%.
Persentase Pemajuan Kebudayaan Jawa Barat dikeluarkan oleh DisparbudProses Perubahan Target
Pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2018-2023 sebelum perubahan Persentase Pemajuan Kebudayaan Jawa Barat ditargetkan pada tahun 2020 mencapai18,65 persen, pada tahun 2021 mencapai 20,27 persen, pada tahun 2022 mencapai 21,83 persen dan, di tahun 2023 mencapai 22,16 persen. Pada hari selasa, tanggal 11 agustus 2020 dilakukanpenyesuaian perubahan target Indikator Kinerja Pemerintah Daerah untuk dokumen perubahan RPJMD periode 2018-2023.Penyesuaian target pada tahun 2020 sampai dengan tahun 2023, melibatkan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat. Hasildari pembahasan bersama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat memperoleh hasil penyesuaian target Persentase Pemajuan Kebudayaan Jawa Barat pada tahun 2020 menjadi sebesar 8,07persen, 19,56 persen pada tahun 2021, 24,89 persen pada tahun 2022, dan 24,21 persen pada tahun 2023.
Metode Penentuan Target
Metode penentuan target menggunakan metode diskusi serta proyeksi linier sebagai berikut :
18,65
2020
20,72
2021
21,83
2022
22,16
2023
8,07
2020
19,56
2021
24,89
2022
24,21
2023
RPJMD AWAL RPJMD PERUBAHAN
10
No Indikator Skema 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 Persentase
Pemajuan
Kebudayaan
Jawa Barat
realisasi
2017-2019,
target 2020-
2023
N/A N/A 17,43 18,65 20,72 21,83 22,16
Berdasarkan
tren 3 thn
N/A N/A 17,43
Alasan Perubahan
Pandemi covid 19 menyebabkan refokusing anggaran yang ditujukan untuk penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi tentunya pembangunan bidang kebudayaan sangat terpengaruh
: Menurun
27
Definisi
INDEKS KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN (POIN)
Rumus
Dalam Permendagri No. 44 Tahun 2010 Indeks Ketentraman dan Ketertiban adalah suatu keadaan dinamis yang memungkinkan pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat dapat melakukan kegiatannya dengan tentram, tertib dan teratur.
Indeks Ketentraman dan Ketertiban diperoleh berdasarkan Surver yang dilakukan BPS untuk melihat 1. Keamanan dari Bencana 2. Keamanan dari Kekerasan Fisik 3. Perlindungan dan Pemanfaatan atas Kebhinekaan 4. Pemenuhan Kesejahteraan Sosial.
Pandemi Covid 19 mempengaruhitingkat ketentraman pembatasanpergerakan orang mepengaruhiketentraman
Proses Perubahan Target
Pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2018-2023 sebelum perubahan Indeks Ketentraman dan Ketertiban ditargetkan pada tahun 2020 mencapai kisaran 70-71poin, pada tahun 2021 mencapai kisaran 71-73,5 poin, pada tahun 2022 mencapai kisaran 71-73,5 dan, pada tahun 2023 mencapai kisaran 73,6-76 poin. Pada hari selasa, tanggal 11 agustus 2020 dilakukanpenyesuaian perubahan target Indikator Kinerja Pemerintah Daerah untuk dokumen perubahan RPJMD periode 2018-2023.Penyesuaian target pada tahun 2020 sampai dengan tahun 2023, melibatkan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat. Hasil daripembahasan bersama Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat memperoleh hasil penyesuaian target Indeks Ketentraman dan Ketertiban pada tahun 2020 mencapai kisaran 70-72 poin, 72-74 poinpada tahun 2021, 74-75 poin pada tahun 2022, dan 75-80 poin pada tahun 2023
Metode Penentuan Target
Metode penentuan target menggunakan metode diskusi serta proyeksi linier sebagai berikut :
70-71
2020
71-73,5
2021
71-73,5
2022
73,6-76
2023
70-72
2020
72-74
2021
74-75
2022
75-80
2023
RPJMD AWAL RPJMD PERUBAHAN
11
No Indikator Skema 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 Indeks
Ketentrama
n dan
Ketertiban
realisasi
2017-2019,
target 2020-
2023
69,58 69,61 77,50 70-72 72-74 74-75 75-80
Berdasarkan
tren 3 thn
69,58 69,61 77,50
Sumber Data
Indeks Ketentraman dan Ketertiban dikeluarkan oleh SATPOL PP
Alasan Perubahan
: Meningkat
28
No Indikator Skema 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 Konsumsi
listrik per
kapita
realisasi
2017-2019,
target 2020-
2023
1,155 1,231 1,302 995 1,021 1070 1,111
Berdasarkan
tren 3 thn
1,155 1,231 1,302
Pandemi Covid 19 menyebabkan banyakindustry yang terpengaruhsehingga sehinggakonsumsi listrik turutmenurut
: Menurun
29
No Indikator Skema 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 Tingkat
Konektivi
tas Antar
Wilayah
realisasi
2017-2019,
target 2020-
2023
40,9 41,0 46,13 38-40 42-44 46-48 50-52
Berdasarkan
tren 3 thn
40,9 41,0 46,13
Pandemi covid 19menyebabkanrefokusing anggaranyang ditujukan untukpenanganankesehatan danpemulihan ekonomitentunyapembangunanbidang infrastrukturturut terpengaruh
: Menurun
30
No Indikator Skema 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 Indeks
Desa
Membang
un (Poin)
realisasi
2017-2019,
target
2020-2023
0,64 0,64 0,67 0,69 0,70 0,71 0,72
Berdasarka
n tren 3
thn
0,64 0,64 0,67
Perubahan tersebut meupakan akibat dari adanya peningkatan starus desa seperti menuju desa mandiri denganrincian Desa mandiri mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari 39 desa di tahun 2016 menjadi 270 desa(5,08%) pada tahun 2020.
: Meningkat
31
Definisi
USULAN PEMBENTUKAN DAERAH PERSIAPAN OTONOMI BARU (USULAN)
Rumus Sumber Data
Usulan pembentukan Daerah persiapan otonomi baru adalah penetapan calon daerah yang dipersiapkan/diusulkan menjadi daerah otonomi baru. Calon Daerah Persiapan Baru didasarkan pada ketentuan UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Mekanisme pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) sekarang sebelum diusulkan menjadi DOB maka harus melewati tahap Daerah Persiapan selama 3 tahun untuk dievaluasi kelayakannya
Usulan pembentukan Daerah persiapan otonomi baru diperoleh berdasarkan Merupakan jumlah usulan pembentukan daerah otonomi baru
Usulan pembentukan Daerah persiapan otonomi baru dikeluarkan oleh pemerintah pusat melalui Biro Pemerintahan dan Kerjasama Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat sebagai penghubung pelaksanan Usulan pembentukan Daerah persiapan otonomi baru
Proses Perubahan Target
Pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2018-2023 sebelum perubahan Usulan pembentukan Daerah persiapan otonomi baru ditargetkan pada tahun 2020mencapai 1 Usulan, pada tahun 2021 mencapai 1 Usulan, pada tahun 2022 mencapai 2 Usulan dan, pada tahun 2023 mencapai 2 Usulan. Pada hari selasa, tanggal 11 agustus 2020 dilakukan penyesuaianperubahan target Indikator Kinerja Pemerintah Daerah untuk dokumen perubahan RPJMD periode 2018-2023.Penyesuaian target pada tahun 2020 sampai dengan tahun 2023, melibatkan Biro Pemerintahan dan Kerjasama Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dan Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat. Hasil dari pembahasan bersama Biro Pemerintahan dan Kerjasama Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat memperoleh hasil penyesuaian dimana target untuk Usulan pembentukanDaerah persiapan otonomi baru tidak mengalami perubahan target dikarenakan kajian usulan DOB tetap dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang sudah dipersiapkan, sehingga dapat diajukan kePemerintah Pusat adapun hal lainnya sesuai dengan kewenangan Provinsi Jawa Barat persetujuan bersama antara persyaratan adminsitrasi dan kapasitas daerah dari Kabupaten/Kota melakukanpercepatan dan difasilitasi
1
2020
1
2021
2
2022
2
2023
1
2020
1
2021
2
2022
2
2023
RPJMD AWAL RPJMD PERUBAHAN
15
Alasan Perubahan
Tidak mengalami perubahan namun menconversi kedalam bentuk range
: Tetap
32
Definisi
INDEKS KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP (POIN)
Rumus Sumber Data
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) adalah salah satu cara untuk mereduksi banyaknya data dan informasi mengenai kualitas lingkungan hidup sehingga dapat dijadikan sebagai parameter untuk membandingkan kualitas lingkungan hidup dari suatu wilayah dengan wilayah lain.
Keterangan:IKLH Provinsi = Indeks Kualitas Lingkungan tingkat ProvinsiIKA = Indeks Kualitas AirIKU = Indeks Kualitas UdaraIKTL = Indeks Kualitas Tutupan Lahan
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) dikeluarkan oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat
Proses Perubahan Target
Pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2018-2023 sebelum perubahan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) ditargetkan pada tahun 2020 mencapai 49,98poin, pada tahun 2021 mencapai 50,20 poin, pada tahun 2022 mencapai 50,42 poin dan, pada tahun 2023 mencapai 50,64 poin. Pada hari selasa, tanggal 11 agustus 2020 dilakukan penyesuaian perubahantarget Indikator Kinerja Pemerintah Daerah untuk dokumen perubahan RPJMD periode 2018-2023.Penyesuaian target pada tahun 2020 sampai dengan tahun 2023, melibatkan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, Dinas Energi dan Sumberdaya MineralProvinsi Jawa Barat, Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang, Dinas Perumahan dan Permukiman dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat. Hasil dari pembahasan bersamaperangkat daerah terkait Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) memperoleh hasil penyesuaian target pada tahun 2020 mencapai 60,03 poin, 60,20 poin pada tahun 2021, 60,41 poin pada tahun 2022,dan 60,63 poin pada tahun 2023
Metode Penentuan Target
49,98
2020
50,2
2021
50,42
2022
50,64
2023
60,03
2020
60,20
2021
60,41
2022
60,63
2023
RPJMD AWAL RPJMD PERUBAHAN
16
No Indikator Skema 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 Indeks
Kualitas
Lingkung
an Hidup
(IKLH)
realisasi
2017-
2019,
target
2020-
2023
51,85
(meto
de
lama)
49,54
(meto
de
baru)
52,12 60,0
3
60,20 60,4
1
60,63
Berdasa
rkan
tren 3
thn
51,85 49,54 52,12Terjadi perubahan metode penghitungan IKLHdengan adanya tambahan variabel IndeksKualitas Air Laut
Alasan Perubahan
: Meningkat
33
Definisi
TINGKAT UPAYA PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (%)
Rumus Sumber Data
Tingkat Upaya Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca menggambarkan potensi besarnya emisi yang dapat diturunkan dari upaya mitigasi yang telah dilakukan.
E = A x EF
Keterangan : E = jumlah emisi A = data aktivitas (jumlah bahan-bahan
penghasil emisi) EF = faktor emisi
Tingkat Upaya Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca dikeluarkan oleh Bappeda Provinsi Jawa Barat berdasarkan kajian dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral Provinsi Jawa Barat, Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang, Dinas Perumahan dan Permukiman dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat.
Proses Perubahan Target
Pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2018-2023 sebelum perubahan Tingkat Upaya Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca ditargetkan pada tahun 2020 mencapai3,92 persen, pada tahun 2021 mencapai 5,87 persen, pada tahun 2022 mencapai 7,11 persen dan, pada tahun 2023 mencapai 7,72 persen. Pada hari selasa, tanggal 11 agustus 2020 dilakukan penyesuaianperubahan target Indikator Kinerja Pemerintah Daerah untuk dokumen perubahan RPJMD periode 2018-2023.Penyesuaian target pada tahun 2020 sampai dengan tahun 2023, melibatkan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, Dinas Energi dan Sumberdaya MineralProvinsi Jawa Barat, Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang, Dinas Perumahan dan Permukiman dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat. Hasil dari pembahasan bersamaperangkat daerah terkait Tingkat Upaya Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca memperoleh hasil penyesuaian target pada tahun 2020 sampai dengan tahun 2023 tidak mengalami perubahan target, tetapsesuai dengan target pada dokumen RPJMD periode 2018-2023 sebelum perubahan.
Alasan Perubahan
Upaya penurunan emisi GRK berkorelasi eratdengan anggaran yang disediakan terutamadari sektor kehutanan, perhubungan dan energi
3,92
2020
5,87
2021
7,11
2022
7,72
2023
3,92
2020
5,87
2021
7,11
2022
7,72
2023
RPJMD AWAL RPJMD PERUBAHAN
17 : Meningkat
34
Definisi
INDEKS PENGGUNAAN AIR (POIN)
Rumus
Sumber Data
Indeks Penggunaan Air adalah salah satu dari beberapa parameter yang digunakan untuk mengetahui perkembangan kuantitas, kualitas dan kontinuitas air dari suatu Daerah Aliran Sungai (DAS). Nilai Indeks Penggunaan Air suatu DAS dikatakan baik jika jumlah air yang digunakan di DAS masih lebih sedikit daripada potensinya sehingga DAS masih menghasilkan air yang keluar dari DAS untuk wilayah hilirnya, sebaliknya dikatakan tidak baik jika jumlah air yang digunakan lebih besar dari potensinya sehingga volume air yang dihasilkan dari DAS untuk wilayah
Upaya penurunan indekspenggunaaan air berkorelasierat dengan anggaran yang disediakan dari sektorsumber daya air
Indeks Penggunaan Air dikeluarkan oleh DinasSumber Daya Air ProvinsiJawa Barat.
Proses Perubahan Target
Pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2018-2023 sebelum perubahan Indeks Penggunaan Air ditargetkan pada tahun 2020 mencapai 1,1910 poin, pada tahun2021 mencapai 1,1834 poin, pada tahun 2022 mencapai 1,1822 poin dan, pada tahun 2023 mencapai 1,1811 poin. Pada hari selasa, tanggal 11 agustus 2020 dilakukan penyesuaian perubahan targetIndikator Kinerja Pemerintah Daerah untuk dokumen perubahan RPJMD periode 2018-2023.Penyesuaian target pada tahun 2020 sampai dengan tahun 2023, melibatkan Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat, Dinas Perumahan danPermukiman dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat. Hasil dari pembahasan bersama perangkat daerah terkait Indeks Penggunaan Air memperoleh hasil penyesuaian targetpada tahun 2020 mencapai 1,1925 poin, 1,1920 poin pada tahun 2021, 1,1910 poin pada tahun 2022, dan 1,1834 poin pada tahun 2023.
Metode Penentuan Target
1,191
2020
11,834
2021
11,822
2022
11,811
2023
11,925
2020
1,192
2021
1,191
2022
11,834
2023
RPJMD AWAL RPJMD PERUBAHAN
18
No Indikator Skema 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 Indeks
Pengguna
an Air
realisas
i 2017-
2019,
target
2020-
2023
N/A N/A 1,192
0
1,192
5
1,19
2
1,19
1
1,18
34
Berdas
arkan
tren 3
thn
N/A N/A 1,192
0
Alasan Perubahan
: Meningkat
35
Definisi
INDEKS RISIKO BENCANA (IRB) (POIN)
Rumus Sumber Data
Indeks Risiko Bencana Indonesia dapat digunakan untuk memberikan gambaran perbandingan capaian penurunan indeks risiko bencana di suatu kabupaten/kota
Dimana :Risiko (risk) adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada suatuwilayah dan kurun waktu tertentu yang dapat berupa kematian, luka, sakit, jiwaterancam, hilangnya rasa aman, jumlah orang mengungsi, kerusakan atau kehilanganharta dan infrastruktur, dan gangguan kegiatan masyarakat secara sosial danekonom. Bahaya/Ancaman (hazard) adalah suatu situasi atau kejadian atau peristiwayang mempunyai potensi dapat menimbulkan kerusakan, kehilangan jiwa manusia,atau kerusakan Iingkungan. Kerentanan (vulnerability) adalah suatu kondisi yangditentukan oleh faktor-faktor atau proses-proses fisik, sosial, ekonomi, danlingkungan yang mengakibatkan menurunnya kemampuan dalam menghadapibahaya (hazards).
Rumus perhitungan tersebut dikeluarkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat
Proses Perubahan Target
Pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2018-2023 sebelum perubahan Indikator Indeks Risiko Bencana (IRB) (Poin) ditargetkan pada tahun 2020 mencapai 164sedangkan di tahun 2021, 2022 dan 2023 adalah sebesar 163, 162 dan 161. Pada hari Rabu tanggal 17 Juni 2020 dilakukan penyesuaian perubahan target Indikator Kinerja Pemerintah Daerah untukdokumen perubahan RPJMD periode 2018-2023.Penyesuaian target pada tahun 2020 sampai dengan tahun 2023, melibatkan Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat, Satuan Polisi PamongPraja Provinsi Jawa Barat, Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat. Hasil dari pembahasan tersebut memperoleh hasilpenyesuaian target Indikator Indeks Risiko Bencana (IRB) (Poin) pada tahun 2020 sebesar 150.45 poin, sedangkan di tahun 2021, 2022 dan 2023 adalah sebesar 149, 147 poin dan 144 poin untuk Tahun2023.
Metode Penentuan Target
164
2020
163
2021
162
2022
161
2023
150,45
2020
149
2021
147
2022
144
2023
RPJMD AWAL RPJMD PERUBAHAN
19
No Indikator 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 Indeks Risiko
Bencana (IRB)
158,5
1
152,1
3
150 148,9
6
145,98 143,06 140,2
Perhitungan
Penyesuaian
158,
52
152,1
3
150,0
0
Trend
Pertumbuhan
-
4,025
%
-
1,400
%
Rata-Rata
Pertumbuhan
-
2,713
%
Upaya penanggulangan bencana akan terus dilakukan dengan meningkatkan kapasitaspenanggulangan bencana sehingga dapat menurunkan Indeks Risiko Bencana.
Alasan Perubahan
: Menurun
36
Definisi
PDRB - ADHB (TRILIUN RUPIAH)
Rumus Sumber Data
Jumlah nilai tambah bruto (gross value added) yang timbul dari seluruh sektor perekonomian di suatu wilayah. Nilai tambah adalah nilai yang ditambahkan dari kombinasi faktor produksi dan bahan baku dalam proses produksi. Penghitungan nilai tambah adalah nilai produksi (output) dikurangi biaya antara. Nilai tambah bruto di sini mencakup komponen-komponen pendapatan faktor (upah dan gaji, bunga, sewa tanah dan keuntungan), penyusutan dan pajak tidak langsung neto. Jadi dengan menjumlahkan nlai tambah bruto dari masing-masing sektor dan menjumlahkan nilai tambah bruto dari seluruh sektor tadi, akan diperoleh Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga pasar.
Dalam menghitung ProdukDomestik Regional Bruto(ADHB) (Triliun Rupiah) adalah Jumlah nilai tambahbruto (gross value added) yang timbul dari seluruhsektor perekonomian di suatuwilayah. Nilai tambah adalahnilai yang ditambahkan darikombinasi faktor produksidan bahan baku dalam proses produksi.
Rumus perhitungan dikeluarkan BPS
Proses Perubahan Target
Pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2018-2023 sebelum perubahan Produk Domestik Regional Bruto (ADHB) (Triliun Rupiah) ditargetkan pada tahun 2020 mencapai2.471,85 Triliun pada tahun tahun 2021, 2022 dan 2023 adalah sebesar 2.669,60 Triliun, 2.883,16 Triliun dan 3.113,82 Triliun pada hari Rabu, tanggal 12 Agustus 2020 dilakukan penyesuaian perubahan targetIndikator Kinerja Pemerintah Daerah untuk dokumen perubahan RPJMD periode 2018-2023.Penyesuaian target pada tahun 2020 sampai dengan tahun 2023, melibatkan Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat, Dinas Ketahanan PanganDan Peternakan Provinsi Jawa Barat, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat. Hasil dari pembahasan bersama perangkat daerah terkait penyesuaiantarget Indikator Produk Domestik Regional Bruto (ADHB) pada tahun 2020 berada pada kisaran 2.185,85 - 2.212,37 Triliun, pada tahun tahun 2021 berada pada kisaran 2.386,95 – 2.438,92 Triliun, pada tahun 2022berada pada kisaran 2.612,76 – 2.695,01 Triliun , dan pada tahun 2023 berada pada kisaran 2.859,92 – 2.977,98 Triliun.
Metode Penentuan Target
2.471,85
2020
2.669,60
2021
2.883,16
2022
3.113,82
2023
2,115-2,137
2020
2,267-2,312
2021
2,434-2,506
2022
2,619-2,722
2023
RPJMD AWAL RPJMD PERUBAHAN
20
No Indikato
r
Skema 2017 2018 201
9
2020 2021 2022 2023
1 Produk
Domestik
Regional
Bruto
(ADHB) (Rp.
Triliun)
realisasi
2017-
2019,
target
2020-
2023
1.788,3
8
1.962,
23
2.125,
16
2.185,8
5 –
2.212,3
7
2.386,9
5 –
2.438,9
2
2.612,76
–
2.695,01
2.859,92 –
2.977,98
Berdasark
an tren 3
thn
1.788,3
8
1.962,
23
2.125,
16
Produk
Domestik
Regional
Bruto
(ADHB) (Rp.
Triliun)
realisasi
2017-
2019,
target
2020-
2023
1.788,3
8
1.962,
23
2.125,
16
2.185,8
5 –
2.212,3
7
2.386,9
5 –
2.438,9
2
2.612,76
–
2.695,01
2.859,92 –
2.977,98
Berdasark
an tren 3
thn
1.788,3
8
1.962,
23
2.125,
16
Pandemi Covid-19 berdampak luas pada sebagian besarsektor-sektorperekonomiankecuali SektorInfokom dan Pertanian sehinggapenciptaan nilaitambah (PDRB) pada sektor terdampakmengalamipenurunan.
Alasan Perubahan
: Menurun
37
Definisi
SKOR POLA PANGAN HARAPAN (POIN)
Rumus Sumber Data
Susunan keragaman pangan yang didasarkan pada sumbangan energi dari kelompok pangan utama pada tingkat ketersediaan maupun konsumsi pangan. PPH merupakan instrumen untuk menilai situasi konsumsi pangan wilayah yang dapat digunakan untuk menyusun perencanaan kebutuhan konsumsi pangan ke depan, dengan mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi, budaya dan preferensi konsumsi pangan masyarakat. Selain itu, PPH juga dapat dijadikan acuan untuk menentukan sasaran dalam perencanaan dan evaluasi penyediaan khususnya produksi pangan
Dalam menghitung Produk Domestik Regional Bruto (ADHB) (Triliun Rupiah) adalah % AKG x bobot masing-masing kelompok pangan, dimana AKG = Angka kecukupan Gizi.
Rumus perhitungan tersebut dikeluarkan oleh DKPP
Proses Perubahan Target
Pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2018-2023 sebelum perubahan Skor Pola Pangan Harapan (SPPH) (Point) ditargetkan pada tahun 2020 mencapai 83,2pada tahun tahun 2021 sebesar 84, tahun 2022 sebesar 84,8 dan tahun 2023 adalah 85,6 pada hari Rabu, tanggal 12 Agustus 2020 dilakukan penyesuaian perubahan target Indikator Kinerja PemerintahDaerah untuk dokumen perubahan RPJMD periode 2018-2023.Penyesuaian target pada tahun 2020 sampai dengan tahun 2023, melibatkan Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat, DinasKetahanan Pangan Dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat. Hasil dari pembahasan Target 2020-2023tidak mengalami perubahan dalam penyesuaian target, disebab berdasarkan simulasi perhitungan ulang, SPPH tetap tidak mengalami perubahan. Hal tersebut didukung dengan asumsi adanyakeanekaragaman bahan makanan (ada substitusi).
Metode Penentuan Target
83,2
2020
84
2021
84,8
2022
85,6
2023
83,2
2020
84
2021
84,8
2022
85,6
2023
RPJMD AWAL RPJMD PERUBAHAN
21
No Indikator Skema 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 Skor Pola
Pangan
Harapan
(SPPH)
realisasi
2017-
2019,
target
2020-
2023
85,2 81,6 89,00 83,2 84 84,8 85,6
Berdasa
rkan
tren 3
thn
85,2 81,6 89,00 91,1
6
93,3
6
95,6
2
97,9
4
Pencapaian SPPH dipengaruhi faktor keragaman dan keseimbangan konsumsi antar kelompokpangan sehingga sulit menentukan angka absolutnya
Alasan Perubahan
: Menurun
38
Definisi
NILAI TUKAR PETANI (POIN)
Rumus
Sumber Data
Rasio antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase. Nilai tukar petani merupakan salah satu indikator dalam menentukan tingkat kesejahteraan petani.
It = Indeks Harga yang diterima petaniIb = Indeks harga yang dibayar petaniNTP = Nilai Tukar Petani
Perhitungan Nilai Tukar Petani (NTP) (Poin) dikeluarkan oleh BPS
Proses Perubahan Target
Pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2018-2023 sebelum perubahan Nilai Tukar Petani (NTP) (Poin) ditargetkan pada tahun 2020 mencapai 115,36 poin dan pada tahun 2021 mencapai 117,65 poin, pada tahun 2022 mencapai 120 poin, dan pada tahun tahun 2023 sebesar 122,38 poin. Pada hari selasa, tanggal 11 agustus 2020 dilakukan penyesuaian perubahan target Indikator Kinerja Pemerintah Daerah untuk dokumen perubahan RPJMD periode 2018-2023. Penyesuaian target pada tahun 2020 sampai dengan tahun 2023, melibatkan Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat, Dinas Ketahanan Pangan Dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat. Hasil dari pembahasan bersama Perangkat Daerah terkait penyesuaian target NTP pada tahun 2020 mencapai 100 poin, pada tahun 2021 ditargetkan mencapai 101,5 poin, pada tahun 2022 ditargetkan mencapai 103,02 poin, dan pada tahun 2023 mencapai 104,57 poin.
Metode Penentuan Target
115,36
2020
117,65
2021
120
2022
122,38
2023
100
2020
101,5
2021
103,02
2022
104,57
2023
RPJMD AWAL RPJMD PERUBAHAN
22
NoIndikato
rSkema 2017 2018 2019 2020 2021 2022
202
3
1 Nilai
Tukar
Petani
(NTP)
realisasi
2017-
2019,
target
2020-
2023
108,
39
110,9 112,3
6
100 101,5 103,0
2
104,
57
Berdasa
rkan
tren 3
thn
108,
39
110,9 112,3
6
100 101,5 103,0
2
104,
57
Alasan Perubahan
Daya tawar komoditaspertanian menurun seiringdengan turunnya permintaandampak Pandemi Covid-19. Selama periode Januari-Juni2020 NTP terus mengalamipenurunan.
: Menurun
39
Definisi
KONTRIBUSI PARIWISATA TERHADAP PDRB (PERSEN)
Rumus
Sumber Data
kontribusi sektor pariwisata yang dilihat dari varibel investasi di bidang hotel, jumlah wisatawan asing dan lama mereka tinggal. Dari hasil analisis data time series selama 10 tahun dengan methode Ordinary Least Square ( OLS ) menunjukan bahwa, sektor Pariwisata berdasarkan ketiga variabel penelitian tersebut mempunyai kontribusi positif dan signifikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Jawa Barat secara bersama-sama (simultan), akan tetapi secara partial yang kontribusinya signifikan variabel investasi hotel dan jumlah wisatawan asing ; sedangkan lama tinggal wisatawan kontribusinya tidak signifikanKata Kunci: PDRB Jawa Barat, Sektor Pariwisata
Perhitungan Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Jawa Barat dan Badan Pusat Statistik.
Proses Perubahan Target
Pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2018-2023 sebelum perubahan Kontribusi Pariwisata terhadap PDRB ditargetkan pada tahun 2020 mencapai 2-2,5 dan di tahun 2021 mencapai 2-2,5 di tahun 2022 sebesar 2-2,5 pada tahun tahun 2023 sebesar 2-2,5. Pada hari selasa, tanggal 11 agustus 2020 dilakukan penyesuaian perubahan target Indikator Kinerja Pemerintah Daerah untuk dokumen perubahan RPJMD periode 2018-2023. Penyesuaian target pada tahun 2020 sampai dengan tahun 2023, melibatkan Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat memperoleh hasil penyesuaian target Kontribusi Pariwisata terhadap PDRB pada tahun 2020 sebesar 1,61-1,75 persen pada tahun 2021 ditargetkan mencapai 1,76-1,90 persen, pada tahun 2022 ditargetkan mencapai 1,91-2,05 persen, dan di tahun 2023 mencapai 2,06-2,10 poin.
Metode Penentuan Target
3,01-3,15
2020
3,16-3,30
2021
3,31-3,45
2022
3,46-3,50
2023
1,61-1,75
2020
1,76-1,90
2021
1,91-2,05
2022
2,06-2,10
2023
RPJMD AWAL RPJMD PERUBAHAN
23
No Indikator Skema 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 Kontribusi
Pariwisata
terhadap
PDRB
realisasi
2017-2019,
target 2020-
2023
2,71 2,85 6,48 1,61-
1,75
1,76-
1,90
1,91-
2,05
2,06-
2,10
Berdasarkan
tren 3 thn
2,71 2,85 6,48 1,61-
1,75
1,76-
1,90
1,91-
2,05
2,06-
2,10
Alasan Perubahan
Sektor Pariwisata merupakan sektor yang terdampak langsung Pandemi Covid-19 akibatpemberlakuan PSBB di wilayah Provinsi Jawa Barat
: Menurun
40
Definisi
LAJU PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI (PERSEN)
Rumus
Sumber Data
Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi dalam kehidupan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan pertumbuhan produksi.
Perhitungan Laju Pertumbuhan Sektor Industri diperoleh dari Badan Pusat Statistik.
Proses Perubahan Target
Pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2018-2023 sebelum Laju Pertumbuhan Sektor Industri ditargetkan pada tahun 2020 mencapai 2,70 persen dan di tahun 2021 mencapai 2,77 persen di tahun 2022 sebesar 2,85 persen sedangkan di tahun 2023 sebesar 2,94 persen. Pada hari rabu, tanggal 12 agustus 2020 dilakukan penyesuaian perubahan target Indikator Kinerja Pemerintah Daerah untuk dokumen perubahan RPJMD periode 2018-2023. Penyesuaian target pada tahun 2020 sampai dengan tahun 2023, melibatkan Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Barat, Biro BUMD, Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat memperoleh hasil penyesuaian target Laju Pertumbuhan Sektor Industri pada tahun 2020 sebesar 0,50 persen, pada tahun 2021 menjadi 1,42 persen pada tahun 2022 sebesar 2,84 persen dan di tahun 2023 sebesar 4,25 persen.
Metode Penentuan Target
2,7
2020
2,77
2021
2,85
2022
2,94
2023
(-2.0) - 0.0
2020
4,0 – 6,0
2021
4,0 – 6,0
2022
4,0 – 6,0
2023
RPJMD AWAL RPJMD PERUBAHAN
24
N
o
Indikator Skema 201
7
2018 201
9
202
0
202
1
202
2
202
3
1 Laju
Pertumbuh
an Sektor
Industri
realisasi
2017-
2019,
target
2020-
2023
5,35 6,49 4,04 0,50 1,42 2,84 4,25
Berdasar
kan tren
3 thn
5,35 6,49 4,04
Alasan Perubahan
Sektor Industri merupakanpenopang perekonomian JawaBarat dimana pertumbuhanpada Triwulan II & III 2020 mengalami penurunankinerja/terkontraksi dampakPandemi Covid-19
: Menurun
41
Definisi
LAJU PERTUMBUHAN SEKTOR PERDAGANGAN (PERSEN)
Rumus
Sumber Data
Pembangunan perdagangan sangat penting dalam upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi dan pemerataan, dan memberikan sumbangan yang cukup berarti dalam penciptaan lapangan usaha serta perluasan kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan. Kegiatan sektor perdagangan saling berkait dan saling menunjang dengan kegiatan sektor lainnya, seperti sektor produksi, yaitu pertanian, industri, dan pertambangan; sektor keuangan; sektor perhubungan dan telekomunikasi. Pembangunan perdagangan berperan penting pula dalam menciptakan dan mempertahankan Stabilitas ekonomi dalam mengendalikan inflasi dan mengamankan neraca pembayaran.
Perhitungan Laju Pertumbuhan Sektor Industri diperoleh dari Badan Pusat Statistik.
Proses Perubahan Target
Pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2018-2023 sebelum Laju pertumbuhan Sektor Perdagangan ditargetkan pada tahun 2020 mencapai 3 persen dan di tahun 2021 mencapai 4 persen di tahun 2022 sebesar 4 persen sedangkan di tahun 2023 sebesar 5 persen. Pada hari rabu, tanggal 12 agustus 2020 dilakukan penyesuaian perubahan target Indikator Kinerja Pemerintah Daerah untuk dokumen perubahan RPJMD periode 2018-2023. Penyesuaian target pada tahun 2020 sampai dengan tahun 2023, melibatkan Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Barat, Biro BUMD, Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat memperoleh hasil penyesuaian target Laju pertumbuhan Sektor Perdagangan pada tahun 2020 sebesar 2 persen, pada tahun 2021 menjadi 1,44 persen pada tahun 2022 sebesar 2,88 persen dan di tahun 2023 sebesar 4,33 persen.
Metode Penentuan Target
3
2020
4
2021
4
2022
5
2023
(-2.5)-(-2.0)
2020
4,0 – 7,0
2021
4,0 – 7,0
2022
4,0 – 7,0
2023
RPJMD AWAL RPJMD PERUBAHAN
25
N
o
Indikator Skema 20
17
201
8
20
19
20
20
20
21
20
22
20
23
1 Laju
Pertumb
uhan
Sektor
Perdagan
gan
realis
asi
2017-
2019,
target
2020-
2023
4,
55
4,1
9
7,
51
2 1,4
4
2,8
8
4,3
3
Berda
sarka
n tren
3 thn
4,
55
4,1
9
7,
51
Alasan Perubahan
Terjadinyapenurunantransaksiperdaganganbarang/komoditasekspor Jawa Barat mengakibatkankinerja SektorPerdaganganterkontraksi
: Menurun
42
Definisi
PMTB – ADHB (TRILIUN RUPIAH)
Rumus Sumber Data
Pengeluaran untuk barang modal yang mempunyai umur pemakaian lebih dari satu tahun dan tidak merupakan barang konsumsi. PMTB mencakup bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal, bangunan lain seperti jalan dan bandara, serta mesin dan peralatan.
Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) ADHB (Triliun Rupiah) diperoleh dari Pengeluaran untuk barang modal yang mempunyai umur pemakaian lebih dari satu tahun dan tidak merupakan barang konsumsi. PMTB mencakup bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal, bangunan lain seperti jalan dan bandara, serta mesin dan peralatan. Pengeluaran barang modal untuk keperluan militer tidak dicakup dalam rincian ini tetapi digolongkan sebagai konsumsi pemerintah
Perhitungan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) ADHB (Triliun Rupiah) diperoleh dari Badan Pusat Statistik.
Proses Perubahan Target
Pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2018-2023 sebelum Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) ADHB (Triliun Rupiah) ditargetkan pada tahun 2020 mencapai 520,17 Triliun Rupiah dan di tahun 2021 mencapai 546,18 Triliun Rupiah di tahun 2022 sebesar 573,48 Triliun Rupiah sedangkan di tahun 2023 sebesar 602,15 Triliun Rupiah. Pada hari rabu, tanggal 12 agustus 2020 dilakukan penyesuaian perubahan target Indikator Kinerja Pemerintah Daerah untuk dokumen perubahan RPJMD periode 2018-2023. Penyesuaian target pada tahun 2020 sampai dengan tahun 2023, melibatkan Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Barat, Biro BUMD, Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat memperoleh hasil penyesuaian target Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) ADHB (Triliun Rupiah) pada tahun 2020 sebesar 411,54 Triliun Rupiah, pada tahun 2021 menjadi 431,81 Triliun Rupiah pada tahun 2022 sebesar 451,85 Triliun Rupian dan di tahun 2023 sebesar 471,88 Triliun Rupiah.
Metode Penentuan Target
520,17
2020
546,18
2021
573,48
2022
602,15
2023
423 - 427
2020
499 - 509
2021
560 - 576
2022
629 - 653
2023
RPJMD AWAL RPJMD PERUBAHAN
26
No Indikator Skema 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 Pembentu
kan Modal
Tetap
Bruto
(PMTB)
ADHB
realisasi
2017-
2019,
target
2020-
2023
449,
37
473 535,
72
411,
54
431,8
1
451,8
5
471,8
8
Berdasar
kan tren
3 thn
449,
37
473 535,
72
Alasan Perubahan
Pandemi Covid-19 berdampak terhadap PMTB dimana pada Triwulan II & III mengalami kontraksi yang cukup dalam sehinga mempengaruhi investasi di tahun mendatang.
: Menurun
43
Definisi
PROPORSI KREDIT UMKM TERHADAP TOTAL KREDIT (PERSEN)
Rumus
Sumber Data
Ratio kredit UMKM sesuai peraturan Bank Indonesia diwajibkan serendah-rendahnya adalah 20% dari total kredit. Semakin tinggi ratio, maka penilaian semakin baik.
Persetase Proporsi Kredit UMKM terhadap Total Kredit diperoleh dari Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat dan Biro Perekonomian, Sekretariat Daerah.
Proses Perubahan Target
Pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2018-2023 sebelum perubahan Proporsi kredit UMKM Terhadap Total Kredit ditargetkan pada tahun 2020 mencapai 22 persen, pada tahun 2021 mencapai 23 persen, pada tahun 2022 mencapai 24 persen, dan pada tahun 2023 mencapai 25 persen. Pada hari rabu, tanggal 12 agustus 2020 dilakukan penyesuaian perubahan target Indikator Kinerja Pemerintah Daerah untuk dokumen perubahan RPJMD periode 2018-2023.Penyesuaian target pada tahun 2020 sampai dengan tahun 2023, melibatkan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat dan Biro Perekonomian, Sekretariat Daerah dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat. Hasil dari pembahasan bersama perangkat daerah terkait Proporsi kredit UMKM Terhadap Total Kredit memperoleh hasil penyesuaian target pada tahun 2020 mencapai 20,50 persen, 21,30 persen pada tahun 2021, 22,10 persen pada tahun 2022, dan 23 persen pada tahun 2023.
Metode Penentuan Target
22
2020
23
2021
24
2022
25
2023
20,5
2020
21,3
2021
22,1
2022
23
2023
RPJMD AWAL RPJMD PERUBAHAN
27
No Indikator Skema 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 Proporsi
kredit
UMKM
terhadap
total kredit
realisasi
2017-
2019,
target
2020-
2023
18,06 20,1 21,1
0
20,50 21,30 22,10 23
Berdasark
an tren 3
thn
18,06 20,1 21,1
0
Alasan Perubahan
Pandemi Covid-19 berdampakpada menurunnya omsetpenjualan produk UMKM akibatmenurunnya aktivitas jual belidengan pemberlakuan PSBB. Penjualan produk UMKM mengandalkan pertemuan atautatap muka langsung
: Menurun
44
N
o
Indik
ator
2017 20
18
20
19
20
20
20
21
202
2
202
3
1 Inde
ks
Refor
masi
Birok
rasi
realisa
si
2017-
2019,
target
2020-
2023
B
B
B
B
B
B
BB A A
Berdas
arkan
tren 3
thn
B
B
B
B
B
B
Terjadi perubahan pola penilaian dalam pelaksanaan reformasi boirkrasi
: Menurun
45
Definisi
TINGKAT EFEKTIVITAS KERJASAMA DAERAH (PERSEN)
Rumus Sumber Data
Efektivitas Kerjasama Antar Daerah adalah ciri keberhasilan usaha bersama antara daerah dan daerah lain, antara daerah dan pihak ketiga, dan/atau antara daerah dan lembaga atau pemerintah daerah di luar negeri yang didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik serta saling menguntungkan
Jumlah kerjasama yang menganut prinsip good govenance/jumlah kerjasama yang dilakukan * 100%Prinsip good govenance dalam kerjasama:1. Transparansi, 2. Akuntabilitas, 3. Partisipatif, 4. Efisiensi, 5. Efektivitas,6. Konsensus, dan 7. Saling menguntungkan dan memajukan.
Perhitungan Tingkat Efektivitas Kerjasama Daerah diperoleh dari Biro Pemerintahan dan Kerjasama Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat.
Proses Perubahan Target
Pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2018-2023 sebelum perubahan Tingkat Efektivitas Kerjasama Daerah ditargetkan pada tahun 2020 mencapai 60 poin, pada tahun 2021 mencapai 70 poin, pada tahun 2022 mencapai 80 poin, dan pada tahun 2023 mencapai 90 poin. Pada hari rabu, tanggal 12 agustus 2020 dilakukan penyesuaian perubahan target Indikator Kinerja Pemerintah Daerah untuk dokumen perubahan RPJMD periode 2018-2023.Penyesuaian target pada tahun 2020 sampai dengan tahun 2023, melibatkan Biro Pemerintahan dan Kerjasama Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat. Hasil dari pembahasan bersama perangkat daerah terkait Tingkat Efektivitas Kerjasama Daerah memperoleh hasil penyesuaian target pada tahun 2020 mencapai 54 poin, 58 poin pada tahun 2021, 62 poin pada tahun 2022, dan 68 poin pada tahun 2023.
Metode Penentuan Target
60
2020
70
2021
80
2022
90
2023
54
2020
58
2021
62
2022
68
2023
RPJMD AWAL RPJMD PERUBAHAN
29
N
o
Indikator 2017 201
8
2019 2020 2021 2022 2023
1 Tingkat
Efektivitas
Kerjasama
Daerah
realisasi
2017-
2019,
target
2020-2023
N/A N/A 54,00 58,00 62,00 68,00
Berdasarka
n tren 3
thn
N/A N/A 61,22
Alasan Perubahan
Menurunnya jumlah kerja sama antar daerah
: Menurun
top related