pembahasan

Post on 12-Dec-2015

86 Views

Category:

Documents

14 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Magang 1

TRANSCRIPT

1

PENDAHULUAN

DESKRIPSI PT. MABAR FEED INDONESIA

Sejarah Perusahaan

PT. Mabar Feed Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang

bergerak di bidang industri pakan ternak ayam petelur dan daging. Produk lain

yang dihasilkan oleh PT. Mabar Feed Indonesia berupa pakan ternak udang dan

hewan lainnya. PT. Mabar Feed Indonesia mulanya merupakan bentuk usaha

perorangan yang didirikan oleh Bapak Rachman pada tanggal 15 Maret 1976.

Perusahaan ini didirikan sesuai dengan surat izin dari Kantor Dinas Perindustrian

Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara Medan untuk mendirikan dan

menjalankan perusahaan makanan ternak dengan No.14/PERIND/IV/76 dengan

nomor kode 3121/14/2A tertanggal 27 Mei 1976.

Pada awalnya perusahaan ini hanya memproduksi beberapa jenis pakan

ternak untuk ayam potong dan ayam pedaging yang bentuk produk yang

dihasilkan berbentuk pellet. Sejak awal berdirinya perusahaan ini hingga tahun

1980, perusahaan ini menggunakan mesin dan peralatan yang sederhana dalam

proses produksinya. Sejak tahun 1980, perusahaan ini mulai menggunakan mesin-

mesin yang lebih canggih. Pada tanggal 23 Mei 1985, perusahaan ini berubah

nama dari bentuk usaha perseorangan menjadi bentuk Persekutuan Komenditer

(CV) dengan nama CV Mabar. Seiring dengan kemajuan perusahaan, CV Mabar

pun berubah bentuk menjadi Perseroan Terbatas (PT) dengan nama PT. Shrimp

Feed Indonesia dan berstatus Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tanggal 6

Juli 1988. Pada tanggal 29 Juli 1988 PT. Shrimp Feed Indonesia akhirnya berubah

nama menjadi PT. Mabar Feed Indonesia.

Perubahan status badan hukum perusahaan pada perusahaan ini telah

mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman RI dengan dikeluarkannya Surat

Keputusan /No.C2-175.HT.1.TH 1990 pada tanggal 19 Januari 1990. Pada tahun

2001, asset (aktiva) perusahaan ini sebesar Rp. 111,72 miliar. Asset (aktiva) per

31 Desember 2005 sebesar 236,40. Produk yang dihasilkan oleh PT. Mabar Feed

2

Indonesia, dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup

signifinikan.Hal ini dapat dilihat dari volume penjualan dari tahun ke tahun.Tahun

pertama produksi yang dihasilkan oleh PT. Mabar Feed Indonesia mencapai 7.200

ton per tahun. Pada tahun 1988, produksi PT. Mabar Feed Indonesia sebesar

40.000 ton per tahun meningkat 150 % menjadi 100.000 ton per tahun pada tahun

1996, kemudian karena pengaruh krisis moneter produksi turun menjadi 36.000

ton pada tahun 1998. hal ini disebabkan karena tingginya harga bahan baku dan

rendahnya permintaan. Seiring dengan pulihnya perekonomian nasional maka

volume penjualan juga meningkat menjadi 97.000 ton per tahun.

Pada tahun 2001 jumlah produksi yang dihasilkan sebesar 145.000 ton per

tahun. Program jangka panjang PT. Mabar Feed Indonesia adalah meningkatkan

volume penjualan hingga mencapai 20.000 ton per bulan, dengan melaksanakan

diversifikasi produk, penambahan fasilitas produksi dan laboratorium yang

modern serta melakukann aktivitas benchmarking sehingga kualitas pakan ternak

tetap tinggi dan terjaga. Sebagai komitmen terhadap kualitas produksi maka pada

tanggal 11 Desember 2003, perusahaan ini mendapatkan sertifikat ISO 9001 :

2000 dari Tuvreinahld.

Manajemen dalam pemeliharaan sangat penting untuk menunjang hasil

produksi yang baik. PT.Mabar Feed memiliki suatu motto manajemen yang patut

menjadi referensi yaitu “UAP”. UAP terdiri dari tiga unsur yang saling berkaitan

yaitu, udara, air, dan pakan. Jika ketiga unsur ini telah terpenuhi, maka produksi

yang dihasilkan akan sesuai dengan harapan.

3

PEMBAHASAN

KANDANG CLOSE HOUSE (CH) DOC

Pengawas : Bapak Suratman

Asisten Pengawas : Bapak Zulkifli

Bapak Muhammad Sidik

Kandang G1 : Karma Sembiring

Populasasi ayam : 8200 ekor

Kandang CH10 : Sadio

Hanafi

Populasi ayam : 30.300 ekor

Kandang CH 11 : Dedi Candra

Safarudin

Populasi ayam : 30.000 ekor

Kandang S 3 : Pohan

Kardi

Populasi ayam : 12.000 ekor

Kandang S4 : Zulkifli

Rifa’i

Popilasi ayam : 1000 ekor

Persiapan kandang DOC

DOC adalah ayam yang berumur dari 0-35 hari.Sedangkan

growing adalah ayam yang beumur 36-90 hari.Sebelum memasukkan DOC

terlebih dahulu semprotkan kandang dengan manggunakan formalin dibiarkan

selama 1x24 jam lalu dicuci kandang dan peralatan dengan air bersih setelah itu

4

alat-alat yang telah dicuci di masukkan kembali kekandang. Kemudian lakukan

pemasangan jaring dan kertas karton 1-2 lembar.Selanjutnya masukkan baki

(talam pakan) dan galon minum kedalam kandang, lalu ulangi penyemprotan

kandang dan peralatan dengan menggunakan formalin dibiarkan selama 2x24

jam.Setelah itu difungigasi menggunakan kalium permangnat dan formalin

dengan perbandingan 1: 2 dibiarkan selama 2x24 jam.Kandang tidak boleh dibuka

selama 1minggu.Alat-alat yang digunakan dalam kandang clouse house tertera

pada tabel di bawah ini.:

Nama Alat Gambar FungsiPanel Untuk mengontrol

seluruh peralatan otomatis

DosatronMesin pelarut obat yang dislurkan melalui air minum

HeaterMesin pemanas

HS-100Alat pendeteksi

kelembapan

5

Cooling pad Mesin hujan buatan

Sensor sondeAlat pendeteksi pengukur suhu

CenMesin pakan otomatis

Compayor Mesin untuk menaikkan kotoran ke

dalam mobil

Blower Kipasuntuk penyedot udara dari dalam

kandang

6

Galon Tempat minum

Talampakan (baki) Tempat pakan

Belting Tempat feses

Persiapan masuk DOC

Satu jam sebelum DOC tiba suhu harus stabil 32,5°C dan diturunkan 1°C

per minggu. Pakan dan air dipersiapkan terlebih dahulu di dalam

babybox.Kemudian pesiapkan sanitasi ruangan masuk kandang, lalu siapkan

desinfektan untuk celup kaki dan tangan.DOC yang akan dimasukkan ke dalam

kandang terlebih dahulu didesinfeksi memakai virkon agar terbebas dari cemaran

mikroba dan virus yang ikut terbawa dengan alat pengangkut DOC tersebut. DOC

dibiarkan di dalam box untuk menyesuaikan diri tehadap suhu yang baru, setelah

itu baru disebarkan ke dalam box.

7

Gambar.DOC di dalam box

Cara pemberian pakan dan minum untuk DOC diberikan secara ad

libitum.Untuk menghindari kematian yang di akibatkan stres pejalanan dan

kelelahan diberikan Chickofit. Chickofit adalah minuman antistress dan

penambah tenaga khususnya DOC. Jenis pakan yang diberikan berdasarkan umur

DOC dan grower pada table dibawah ini.

Umur (perminggu) Jenis pakan

0-1 minggu Super-1 (Crambel)

1-6 minggu CA03 (Crambel)

6-10 minggu G 16 GR-1(Ransum)

10-16 minggu G 16 GR-2 (Ransum)

Pengaturan suhu pada kandang Clouse house menggunakan Heater

yang dapat di atur secara otomatis, suhu yang di tetapkan berbeda-beda dari

minggu ke minggu, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

8

Umur (perminggu) Suhu0-1 minggu 32,5°C1-2 minggu 31,5°C2-3 minggu 30,5°C3-5 minggu 29,5°C5-13 minggu 27,5°C14 > minggu 26°C

NB: suhu yang di terapkan harus sesuai kebutuhan DOC dan Grower.

Pencahayaan di atur sesuai dengan umur dan kebutuhan DOC, berikut

tabel program pencahayaan untuk kandang Clouse House :

Minggu Umur Hidupnya Lux0-3 23 jam 20-40

1 3-7 22 jam 20-302 8-14 18 jam 10-203 15-21 16 jam 5-104 22-28 14 jam 5-105 29-35 12 jam 5-106 36-42 10 jam 5-107 43-49 10 jam 5-108 50-54 10 jam 5-109 57-63 10 jam 5-1010 64-70 10 jam 5-1011 71-77 10 jam 5-1012 78-84 10 jam 5-1013 85-91 10 jam 5-1014 92-98 10 jam 5-1015 99-105 10 + 3 jam 5-1016 106-112 11 jam 5-1017 113-119 12 jam 5-15

NB: pada saat vaksinasi pencahayaan ditambah selama 2-3 jam.

9

Pada DOC umur 1 hari dilakukan penyeleksian yang dapat dilihat dari

keadaan fisik sesuai standard yang dibutuhkan, biasa dilihat dari besar tubuh

DOC, cacat kaki, buta mata, perut buncit dan leher terpelintir. Jika DOC tidak

layak pakai maka lansung dimusnahkan. Kertas karton yang digunakan pada DOC

setiap hari harus diganti selama 3 hari begitu juga air minum dan tempat pakan

(baki) diganti 2x1 hari selama 1 minggu.

Pada umur DOC 3 hari pemberian pakan secara otomatis dengan

menggunakan mesin (cen), lalu DOC umur 10 hari dilakukan pembagian ayam ke

babybox tingkat 1 dan 3. Selanjutnya DOC yang berumur 25 hari melakukan

pembongkaran jaring. Pada DOC yang berumur 1 minggu lakukan penimbangan

DOC. DOC yang memiliki berat badan dibawah 42 gram maka langsung

dimusnahkan dan DOC yang di atas 43 gram dipertahankan.

Penimbangan bertujuan untuk meningkatkan keseragaman (uniformity)

berat badan dan dilakukan setiap seminggu sekali.Ayam di ambil beberapa ekor

untuk di timbang berat badannya kemudian diambil berat badan rata-rata. Setelah

itu hitung jumlah 10% + dan 10% - dari berat badan rata-rata, kemudian hitung

jumlah ayam yang memiliki berat badan diluar dari jumlah 10% + dan 10% - .

Jumlah total semua ayam yang ditimbang dikurang dengan jumlah ayam yang

diluar dari nilai 10%+ dan – kemudian di bagi dengan jumlah total ayam dan

dikali 100%, maka dapatlah jumlah uniformity. Uniformity dapat menggambarkan

angka persentase dari jumlah pakan yang diberikan terhadap jumlah berat badan

ayam yang dicapai pada setiap kandang.

10

Rumus uniformity =

jumlah ayam yangdi timbang− jumlahberat ayam diluar 10 %+dan 10 %− ¿jumlah ayam yang ditimbang

¿

x100%

Pada umur 0-3 minggu feses dibersihkan sebanyak 2x1 hari. Sedangkan

pada umur 3-14 minggu feses dibesihkan setiap hari dengan menggunakan mesin

otomatis (belting) .Belting berfungsi untuk menghindari dari cemaran udara feses

(amoniak).Feses dari belting, dihantarkanke compayor selanjutnya dihantarkan ke

dalam truk.Feses yang telah terkumpul dalam truk diolah menjadi pupuk

kompos.Pemberian pakan juga telah diberikan secara otomatis dengan

menggunakan mesin cen. Untuk mencegah adanya pertumbuhan jamur, lakukan

pembersihan siku mesin pakan otomatis (cen) dengan menggunakan vacum

cleanersetiap 3 hari sekali.

Salah satu manajemen yang penting untuk membantu perbaikan

cangkang telur dan perbaikan kalsium ke dalam tulang adalah pemberian tepung

grade (tepung batu). Tepung batu mulai diberikan pada umur 5 minggu sampai

ayam afkir sebanyak 3 gram/ekor selama 2 minggu sekali.

Untuk mencegah terkena berbagai macam penyakit infeksi perlu

dilakukannya vaksinasi.Tujuan pemberian vaksin adalah untuk memacu tubuh

ayam mengenali virus atau bakteri sehingga tubuh dapat membentuk antibodi

melawan ketika tubuh ayam terinfeksi.Vaksinasi pada DOC dilakukan mulai dari

hari ke-0. Jadwal dan jenis vaksin dapat dilihat pada tabel berikut ini:

11

Umur (Hari)

Jenis vaksin Merk Aplikasi

0 ND + IB7 ND,IB,IBD (K)+IBD (L) Biogeps + D78 SC14 ND + IB (L) Vitabron Cekok21 AI (K), IBD (L) Medivax + D78 IM + TH35 Coryza Haemovax IM42 ND, IB (K), ND, IB (L) Avipro +

vitabronIM + DW

56 Cacar + AI (K) Diftoseo + Medivax

WB + IM

70 ILT LT BLEN Cekok 77 Coryza Haemovax IM91 ND+IB+EDS(K)+ND+IB(L) Gal

302+VitabronIM+DW

105 AI (K) Medivax AI IM135 ND+IB(K)+ND(L) Gal 203+Hitner DW168 ND (L) Hitner DW196 ND+IB(K)+ND(L) Galimun

203+HitnerIM+DW

224 ND(L) Hitner DW252 ND(L)+ND (K) Hitner DW

Gambar. Pelaksanaan vaksinasi dan Program Vaksinasi

12

Setelah program vaksinasi berakhir vaksin ND diberikan setiap 3 bulan

sekali dan vaksin AI diberikan setiap 4 bulan sekali apabila titer antibodi

menunjukkan hasil yang rendah. Selain pencegahan dengan biosecurity dan

vaksinasi, manajemen UAP (udara, air dan pakan) dan pemberian vitamin juga

akan mendukung dalam proses peningkatan produksi dari suatu peternakan itu

sendiri. Obat-obatan yang diberikan pada DOC mulai dari transportasi sampai

umur 8 minggu dan jumlah standar pakan berbeda-beda menurut kondisi dan

kebutuhan DOC itu sendiri.Berikut umur, obat, jumlah pakan dan berat badan

yang di capai per DOC:

Minggu

Umur (hari)

Nama obat VitaminStandart

pakanStandart berat

badan1-5 Otaquine Chickofit

1006 Rhodivit

1 7-8 Chickofit 20L

Rhodivit 20 11 gr 65-68 gr

9-16 Rhodivit 20L Chickofit 202 14 17 gr 110-120 gr

17 Air putih18-20 Heparanol

3 21-24 Piretamas 25 gr 200-210 gr25 Air putih26-27 Rhodivit

4 28-30 Air putih 32 gr 285-300 gr31-33 Otaquine Rhodivit34-36 Piretamas

5 35 37 gr 380-400 gr37-39 Air putih40-44 Piretamas 42 gr 470-500 gr45 Air putih46-47 Otralec

7 48-51 Air putih 46 gr 560-590 gr8 52-53 Heparanol 50 gr 650-680 gr9 54 gr 740-775 gr10 58 gr 830-865 gr11 61 gr 920-960 gr

13

12 64 gr 1000-1050 gr13 67 gr 1100-1140 gr14 70 gr 1175-1230 gr

Gambar. Heparanol dam Hidrostress

KANDANG GROWER

Pada kandang grower yang menjabat sebagai pengawas adalah Bapak

Suratman dibantu oleh Bapak Zulkifli serta penanggung jawab per kandang yaitu

pak Sukardi, pak Herpin Pohan dan pak Karma Sembiring.Terdapat 3 kandang

grower yang terdiri dari kandang grower 1, grower 2, dan grower 3.Pada setiap

kandang grower berisi 7000-8000 ekor ayam muda yang berumur 7 minggu (80-

90 hari).Pemberian pakan dilakukan 2 kali satu hari.Kandang grower juga

melakukan vaksinasi, pemberian obat-obatan seperti antibiotik dan vitamin.

Berikut program vaksinasi pada kandang grower:

14

Kandang open house (grower)

Penimbangan

Penimbangan ayam dilakukan setiap minggu dengan sampel 10% dari

populasi ayam petelur secara acak.Penimbangan dilakukan pada pagi hari sebelum

ayam-ayam tersebut diberi makan.

Tujuan penimbangan adalah

1. Untuk mengetahui berat badan ayam petelur sehingga pengontrolan ayam

pada periode starter dapat dicapai.

2. Untuk mengetahui berat badan ayam petelur bertambah atau tidak.

3. Memonitor.

4. Membandingkan antara minggu pertama dan kedua.

5. Menjaga kondisi ayam.

15

Gambar. Data Berat Badandan Proses Penimbangan Berat Badan

Perhitungan berat badan juga berfungsi untuk menentukan tingkat

uniformity (keseragaman) pada ayam.Uniformity dapat menggambarkan angka

persentase dari jumlah pakan yang diberikan terhadap jumlah berat badan ayam

yang dicapai pada setiap kandang.Proses penimbangan sebaiknya dilakukan sore

atau malam hari, sehingga ayam tidak mudah stress atau jumlah ayam yang stress

lebih sedikit berkurang. Tingkat uniformity yang baik adalah diatas 80%,

sedangkan dibawah 80% uniformity ayam petelur kurang baik.

Rumus uniformity=

jumlah ayam yangdi timbang− jumlahberat ayam diluar 10 %+dan 10 %− ¿jumlah ayam yang ditimbang

¿

x100%

16

CLOSE HOUSE (CH) PRODUKSI

CLOSE HOUSE (CH) adalah sebuah kandang yang memfasilitasi semua

secara otomatis. Close House sendiri memiliki seorang pengawas bernama

Apriansah dan asistennya bernama Bambang. Close House sendiri memiliki 4

kandang produksi yaitu CH1, CH2, CH3, dan CH4. Populasi di setiap kandang

pada CH ini bervariasi antara 30.000 – 40.000 ekor. Menejemen yang di terapkan

hampir sama dengan CH di DOC atau Layer (grower) dimulai dari Biosecurity

dengan sanitasi di bagian pintu masuk dan sanitasi kembali saat masuk ke bagian

CH1, 2, 3 atau pun CH4. Didalam CH ini semua berfungsi secara otomatis yang

telah di atur panel dimulai dengan belting telur yang menampung telur, lalu telur

dioper mennggunakan reliber hingga sampai ke rak telur. Lalu belting feses yaitu

berfungsi menampung feses yang akan secara otomatis bergerak membuang feses

hingga ke saluran pembuang lalu di tampung oleh truk. Lalu sistem pakan juga di

atur secara otomatis dengan pakan yang sudah di atur dimasukan ke dalam oger,

lalu di oper ke setiap talang pakan secara otomatis dan oger juga berfungsi untuk

meratakan pakan.

Jenis pakan yang diberikan sama seperti di kandang open house tergantung

dengan umur ayam tersebut. Selain pakan yang diberikan, adapula pemberian

tepung batu yang di campur dalam pakan yaitu Grift yang berfungsi untuk

memperkeras kerabang telur dan menambah kalsium untuk tulang.

17

Gambar : Batu Grift (Tepung Batu)

Berbeda dengan open house, suhu pada close house telah diatur

temperaturnya. Suhu tersebut telah di atur oleh aplikator yang di letakkan di

tengah kandang. Untuk mengatur sirkulasi udara, alat yang digunakan yaitu

cooling pad. Cooling pad ini berfungsi untuk meminimalisirkan suhu udara

maksimal didalam kandang. Colimpact ini hidup secara otomatis dengan

mengeluarkan air dan mati secara otomatis.

Proses Kerja Colimpact

18

Kandang close house ini hampir sama dengan open house juga

memproduksi telur yang telah di atur standart produksinya. Telur yang memenuhi

standart memiliki beberapa syarat yaitu memiliki kerabang yang halus, berwarna

kecoklatan, tidak bercak dan tidak berwarna putih, dan ukuran bulat. Ada pun

telur dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu jumbo, standart, pecah dan ns ( non

standart).

Gambar.Contoh telur non standar

Gambar.Contoh telur standar

19

Proses Pengutipan Telur

Pada kandang Close House juga terdapat ayam yang masih berumur muda

yang di beri pakan Free layer ( dari grower – 2% produksi ). Dilakukan

penyemprotan sanitasi menggunakan pirkon yang di lakukan 1 kali dalam 2 hari.

Pada umur muda tersebut sekitar 3½ bulan di berikan vaksin ND melalui Intra

Muskuler atau bisa melalui sayap. Close House sendiri memiliki 3 dimensi pada

masing-masing kandang. Dalam 1 rak dimensi tersebut maksimal berisikan 8-9

ekor ayam perkotak.

20

OPEN HOUSE PRODUCTION (OH)

Open House Production di PT. Mabar Feed Indonesia dibagi menjadi empat

bagian yaitu: layer A, Layer B, Layer C dan layer D. Masing-masing layer terbagi

atas kandang-kandang produksi untuk ayam dengan berbagai tingkatan umur.

Kandang merupakan tempat tinggal dan rumah produksi ayam. Jenis kandang

yang ada di layer adalah kandang baterai yaitu tipe 2 dimensi dan 3 dimensi.

Kandang 2 dimensi tidak dilengkapi dengan kipas sedangkan kandang 3 dimensi

dilengkapi dengan kipas untuk menanggulangi suhu tinggi pada ayam. Kandang

penting untuk melindungi ternak ayam dari pengaruh baik iklim, seperti hujan,

panas matahari, atau gangguan-gangguan lainnya. Gambar kandang dapat dilihat

dibawah ini.

Gambar. Kandang 2 dimensi

21

Gambar. Kandang 3 dimensi

Gambar. Kipas pada kandang 3 dimensi

Kandang pada open house dilengkapi dengan 3 buah pengukur suhu

(termometer) yaitu di depan, di tengah dan di belakang. Apabila suhu melebihi

nilai normal maka kipas akan hidup secara otomatis. Suhu yang baik pada

kandang adalah 28-320 C. Ayam membutuhkan cahaya selama 16 jam sehari.

Pada kandang open house ini dilengkapi lampu yang akan mati pada jam 18.30

WIB lalu hidup 4 jam kemudian tepatnya jam 22.30 WIB, setelah hidup itu akan

hidup kembali jam 02.00 pagi. Selanjutnya jam jam 06.00 – 06.30 sore kandang

kan diterangi cahaya matahari siang. Tujuan lampu dimatikan supaya ayam bisa

22

tidur. Ayam butuh waktu 8 jam untuk tidur. Pengaturan pencahayaan dengan

lampu diatas terjadi secara otomatis yang sudah distel waktunya pada panel di

bagian depan kandang..

Di bagian depan kandang open house juga di lengkapi dengan program

biosecurity. Di depan kandang terdapat tempat mencuci kaki sebelum masuk ke

kandang. Tempat cuci kaki berisi air dan zat kimia dan akan diganti sekali sehari

atau minimal 1 x 2 hari. Hal ini dinamakam duckling.

Gambar. Pembersihan dan Penggantian air

Pada setiap layer setelah melakukan afkir ayam, maka perlu dilakukan

persiapan kandang sebelum ayam muda masuk ke setiap kandang yang kosong.

Hal-hal yang dilakukan sebelum ayam muda masuk ke kandang setelah afkir

adalah sebagai berikut :

1. Membersihkan feses yang berada di lokasi kandang.

2. Mencuci kandang dengan menggunakan air bersih.

3. Menyemprotkan oli kotor/solar pada kandang dengan fungsi untuk

mengurangi terjadinya korosi pada besi kandang.

4. Pembersihan sisa kotoran feses dan penyemprotan oli kotor/solar.

23

5. Melakukan penaburan kapur tohor dengan tujuan untuk menghambat

pertumbuhan jamur.

6. Melakukan penimbunan dan menaburkan kapur tohor kembali.

7. Melakukan penyemprotan insektisida dan formalin (20%).

8. Terakhir melakukan desinfeksi.

Berikut ini akan kami uraikan sedikit tentang 4 layer yang terdapat di PT.

Mabar Feed Gunung Tinggi.

1. Layer A

Pengawas dari kegiatan di layer A adalah Bapak Cipta Sinulangga

(Penanggung jawab) di bantu oleh 2 asisten pegawas yaitu Mawelson dan

Eferdi.S. Berikut ini adalah nama anak kandang A dan populasi ayamnya:

1. A6 anak kandangnya bang Tomas, populasi ayamnya 10.720 ekor

2. A7 anak kandangnya bang Rudianto, populasi ayamnya 10.240 ekor

3. A8 anak kandangnya bang Pi´i, populasi ayamnya 9.712 ekor

4. A9 anak kandangnya ibu Elia sentosa, populasi ayamnya 9.648 ekor

5. A10 anak kandangnya bang Julkarnain, populasi ayamnya 9.700 ekor

6. A11 anak kandangnya bang Rusdi, populasi ayamnya 10.720 ekor

7. A12 anak kandangnya bang Fandi, populasi ayamnya 10.720 ekor

8. A13 anak kandangnya bang Kusniadi, populasi ayamnya 10.720 ekor

9. A14 anak kandangnya bang Anto, populasi ayamnya 9.026 ekor

10. A15 anak kandangnya bang Wahyudi, populasi ayamnya 9.500 ekor

11. A16 kandangnya kosong

24

12. A17 kandangnya kosong

13. A18 anak kandangnya bang Sunardi, populasi ayamnya 14.462 ekor

14. A19 anak kandangnya bang hendra, populasi ayamnya 15.840 ekor

15. A20 anak kandangnya bang Sugirik, populasi ayamnya 15.840 ekor

16. A21 anak kandangnya bang Anirmansyah, populasi ayamnya 10.600 ekor

2. Layer B

Penanggung jawab di layer B adalah Pak Hendra (pengawas) dibantu oleh

2 asisten pengawas yaitu Feryca,Tapian, Dahlan dan Junaidi. Layer B terdapat 21

kandang (B12-B27) produksi dengan masing-masing kandang memiliki pekerja

(anak kandang) sebagai penanggung jawab keberhasilan produksi di kandang

tersebut.

Pada layer B12 – B27 total populasi sebayak 163. 341 ekor, bila diuraikan

setiap kandangnya yaitu :

1. B12 = 11. 852 ekor, dengan anak kandang : Katimin

2. B 13 = 12. 040 ekor, dengan anak kandang : Sahril

3. B14 = 10. 640 ekor, dengan anak kandang : Imanuel

4. B15 = 10. 698 ekor, dengan anak kandang : Budi Santoso

5. B16 = 11. 006 ekor, dengan anak kandang : Charles

6. B17 = 12. 429 ekor, dengan anak kandang : Umbar

7. B18 = 11. 768 ekor, dengan anak kandang : Jayus

8. B19 = 7. 736 ekor, dengan anak kandang : Anwar Sidiq

9. B20 = 7. 904 ekor, dengan anak kandang : Kardi

25

10. B21 = 7. 181 ekor, dengan anak kandang : Suharto

11. B22 = 7. 684 ekor, dengan anak kandang : Herman

12. B23 = 10. 689 ekor, dengan anak kandang : Saman

13. B24 = 11. 618 ekor, dengan anak kandang ; Dudik

14. B25 = 11. 754 ekor, dengan anak kandang : S Tuanto

15. B26 = 10. 121 ekor, dengan anak kandang : Sundawa

16. B27 = 8.222 ekor, dengan anak kandang : Rico Candra

Dari kandang keseluruhan B12 – B 27,ada salah satu kandang memiliki

perbedaan jenis ayam dari kandang yang lain yaitu B20 yang berjenis Hy-Line,

sedangkan kandang yang lainnya berjenis Isa Brown. Dimana Hy-Line memiliki

peningkatan produksinya sama seperti Isa Brown pada umur 150 – 250, tetapi

perbedaanya pada 1-5 pertama melebihi dari Isa Brown atau ayam-ayam lainya,

sedangkan mortalitas rendah karna daya tahan tubuhnya lebih kuat, sedangkan

kekurangannya pada pakan, dimana pakannya melebihi 3-5% dari ayam-ayam

lainnya.

3. Layer C

Layer C merupakan layer yang terletak paling belakang dibanding layer

lainnya. Pada layer C terdapat 12 kandang. Penanggung jawab di layer C adalah

Pak Anto sebagai pengawas dan dibantu oleh 3 asisten pengawas yaitu Bang

Imran, wak udin, dan Roni. Masing-masing kandang di layer C produksi dengan

masing-masing kandang memiliki 1 orang pekerja (anak kandang) sebagai

penanggung jawab di kandang tersebut. Total populasi ayam yang terdapat pada

layer C terdapat 131.496 ekor ayam. Berikut ini nama-nama anak kandang di

26

layer C. Kandang C-01: Bapak Supriadi; kandang C-02: Bang Adek; kandang C-

03: Bapak Rahidin; kandang C-04: Bapak Basanudin; kandang C-05: Bapak

Samsudin; kandang C-06: Bapak Azmali; kandang C-07: Bapak Basanudin;

kandang C-08: Bapak Juliadi; kandang C-09: Bang Zulfan; kandang C-10: Bang

Adit; kandang C-11: Bang Apek, dan kandang C-12: Wak Uteh.

4. Layer D

Penanggung jawab di layer D adalah Pak Ari sebagai pengawas dan dibantu

oleh 2 asisten pengawas yaitu Heri dan Jendra. Pada layer tersebut terdapat 20

kandang produksi setiap kandang memiliki 1 orang pekerja (anak kandang)

sebagai penanggung jawab keberhasilan produksi di kandang tersebut. Data

populasi ayam dalam tiap-tiap kandang adalah sebagai berikut :

Kandang Total Populasi (Ekor)

A1 5541

A2 7058

A3 6976

A4 7545

B1 9169

B3 5860

B4 5620

B5 5430

B6 4936

B7 7832

B8 7335

B9 7009

B11 8598

D1 9284

27

D2 8722

D3 8658

D4 8364

Pada layer D tepatnya pada kandang A5 terdapat kandang percobaan. Pada

kandang ini dilakukan percobaan jenis pakan. Pakan yang dicobakan dari PT.

Mabar sendiri dengan PT. Japfa, Phokpand dan PT. CJ. Feed Medan. Dari hasil

tanya jawab dengan asisten pengawas layer D untuk tahun ini pakan dari PT.

Mabar lebih menungguli produk pakan lainnya dibuktikan dengan hasil produksi

yang lebih tinggi dan nilai FCR yang normal.

KEGIATAN-KEGIATAN DI LAYER

28

Pemberian pakan dan minum

Pemberian pakan pada kandang open house dilakukan secara manual oleh

anak kandang. Pemberian pakan dilakukan pagi jam 08.30 dan jam 14.00 WIB.

Pakan yang diberikan pada pagi hari adalah sekitar 40% dan sore 60%. Standar

pakan untuk ayam yang berumur dibawah 400 hari adalah 112 g hari, sedangkan

umur di atas 400 adalah 113/ hari. Jenis pakan yang dipakai adalah produksi PT.

Mabar sendiri. Jenis pakan berbeda-beda setiap umur. Ayam akan masuk ke layer

ketika berumur 80-90 hari. Sampai ayam berumur 120 hari dan produksi 5% ayam

akan diberikan pakan jenis G-16. Ayam yang berumur 120- 450 hari (masa

produksi) jenis pakan L-18, dan di atas 400 hari yaitu pakan jenis L-17. Nama

jenis pakan diatas tergantung dari protein yang terkandung.

Gambar. Jenis pakan

Gambar. Pemberian pakan

29

Untuk pemerataaan pakan setelah diberikan pada ayam, maka untuk

meratakkannya di kandang akan dilakukan penyekeran. Dengan dilakukan

penyekeran maka pakan yang akan dimakan oleh ayam akan merata. Sehingga

kebutuhan nutrisi akan tercukupi. Berikut ini adalah gambar penyekeran.

Gambar. Penyekeran

Pemberian minum pada ayam dilakukan dengan memasang pipa penyalur

air ke seluruh kandang sehingga ayam akan minum melalui nipple yang di pasang

di setiap kandang. Kebutuhan air pada ayam perhari adalah 2-2,5 kali jumlah

pakan.

Gambar. Nipple pada setiap kandang

30

Pengutipan telur

Pengutipan telur dilakukan pada jam 09.00 WIB dan 14.30 WIB.

Pengutipan telur dilakukan secara manual pada oleh anak kandang. Pada saat

pengutipan telur akan ditemukan telur yang standar dan telur yang non standar.

Gambar. Proses pengutipan telur

Gambar. Telur standar

31

Gambar. Telur pecah dan non- standar

Telur non-standar dapat terjadi karena berbagai faktor diantaranya adalah

stress. Berikut ini adalah bebrapa gambar telur non-standar lainnya.

Pengambilan Sampel Darah Melalui Vena Pectoralis

Pengambilan darah (venesectio) merupakan salah satu hal yang terpenting

dari kegiatan peternakan. Tujuan pengambilan darah ternak yaitu untuk

mengetahui tingkat kadar suatu zat yang terkandung dalam darah ternak

tersebut. Pengambilan sampel darah ternak dapat juga di gunakan untuk

mengidentifikasi suatu penyakit yang menyerang atau diderita ternak tersebut.

32

Pada ayam, pengambilan sampel darah dilakukan pada vena pectoralis yang

berada di bawah sayap, di bagian sayap merupakan pembuluh darah yang cukup

besar untuk bisa di ambil darahnya. Setelah ayam sudah disiapkan di sekitar

pembuluh darah di bersihkan, setelah dibersihkan pengambilan darah terletak

dipercabangan dari pembuluh darah tersebut.

A B

Gambar. Pengambilan sampel darah melalui vena Pectoralis

Kemudian masukkan jarum suntik diantara percabangan kapiler darah

tersebut, setelah masuk tarik jarum suntik (darah agar terhisap) dengan pelan-

pelan. Pengambilan darah jangan terlalu banyak sesuaikan dengan kebutuhannya.

Ujung jarum suntik disarankan masuk ke dalam vena tetapi tidak sampai melukai

bagian yang lain.

Setelah darah diambil dan diperiksa dilaboratorium perusahaan Mabar,

adapun metode yang dipakai untuk pemeriksaan darah tersebut dengan metode

ELISA, dengan tujuan untuk pemeriksaan dari penyakit yang disebabkan oleh

virus yaitu untuk penyakit Avian Influenza dan New Castle Disease.

33

Culling Ayam yang kurang Produktif

Seleksi ayam dilakukan dengan untuk memisahkan ayam yang tidak lagi

berproduksi (produktif) baik karena yang disebabkan oleh penyakit maupun cacat

maupun ayam yang berproduksinya tidak setiap hari (beberapa hari sekali).

Seleksi dilakukan satu kali sebulan pada akhir bulan. Ciri-ciri dari ayam yang

tidak lagi produktif ditandai dengan paruh menguning (poin paling penting),

daerah sekitar tulang pubis mengering dan menguning, ukuran tulang pubis 1-2

jari, kaki berwarna kuning,dan kelopak mata bewarna kuning. Beberapa ciri-ciri

ayam yang produksinya kurang bagus oleh penyakit adalah pembesaran daerah

abdomen/buncit akibat bertumpuknya telur pada saluran reproduksi sehingga

menyebabkan tersumbatnya saluran reproduksi tersebut. Sedangkan untuk ayam

yang cacat dapat dilihat dari kondisi fisiknya, seperti lumpuh, paruh patah, dan

lain-lain.

Selain hal yang diatas, ayam yang kurang produktif ayam yang tidak bisa

menghasilkan telur seperti ayam yang lainnya. Adapun beberapa karakteristik

ayam yang kurang produktif adalah :

o Jengger dan pial : kecil, kusam, keriput

o Kepala : gemuk, lemak

o Mata : redup, cekung

o Lingkar mata : kuning

o Paruh : kuning

o Perut : dangkal, keras, kencang

o Tulang pubis : kaku, rapat

34

o Anus : kecil, kering, berkerut, kuning

Penyebab umum menurunnya produksi telur meliputi : kurangnya lama

penyinaran, nutrisi tidak cukup, penyakit, dan umur yang semakin tua dan stres.

Kualitas ransum yang jelek, nutrisinya kurang atau tidak seimbang dengan

ransum, mengandung zat racun dapat menyebabkan penurunan produksi telur.

Kadar protein, energi, dan kalsium sangat perlu diperhatikan.

Selain itu, jika ayam tidak cukup memperoleh air minum, penurunan

produksi juga terjadi. Kurangnya lama penyinaran tidak akan merangsang hormon

reproduksi agar ayam mulai bertelur. Suhu terlalu panas akan mengurangi

konsumsi nutrisi dari ransum yang diperlukan untuk pembentukan telur.

Gambar. Paruh ayam yang menguning dan pegukuran jarak tulang pubis

Program Vaksin dan Injeksi Antibiotik

Vaksin yang dilakukan pada ayam yang ada di kandang layer lanjutan dari

program vaksin dari kandang DOC sampai umur 252 hari, selanjutnya vaksin

dilakukan sesuai kebutuhan.

35

Gambar. Pelaksanaan vaksinasi di layer

Injeksi antibiotik biasanya dilakukan seminggu sekali setelah dilakukan

cek ngorok. Antibiotik yang di injeksi berspektrum luas yaitu Vet-Oxy-LA

dengan dosis 1 ml. Injeksi antibiotik ini tidak hanya diberikan untuk ayam-ayam

yang mengalami ngorok tetapi juga untuk ayam-ayam yang kurang sehat (sakit).

Penimbangan

Penimbangan ayam dilakukan dengan sampel 10% dari populasi ayam

petelur secara acak. Penimbangan dilakukan bervariasi tergantung pada umur

ayam tersebut. Pada umur 80 hari – 250 hari 1x seminggu, umur 250 hari – 400

hari 2x seminggu dan pada umur 400 – afkir 1x sebulan. Penimbangan pada ayam

biasanya dilaksanakan pada pagi dan siang hari. Tujuan dilakukan penimbangan

yaitu: mengetahui berat badan ayam petelur sehingga pengontrolan ayam pada

periode starter dapat dicapai, mengetahui berat badan ayam petelur bertambah

atau tidak, memonitor, membandingkan antara minggu pertama dan kedua, dan

menjaga kondisi pada ayam.

36

Perhitungan berat badan juga berfungsi untuk menentukan tingkat

uniformity (keseragaman) pada ayam. Ayam di ambil beberapa ekor untuk di

timbang berat badannya kemudian diambil berat badan rata-rata. Setelah itu

hitung jumlah 10% + dan 10% - dari berat badan rata-rata, kemudian hitung

jumlah ayam yang memiliki berat badan diluar dari jumlah 10% + dan 10% -.

Uniformity dapat menggambarkan angka persentase dari jumlah pakan yang

diberikan terhadap jumlah berat badan ayam yang dicapai pada setiap kandang.

Tingkat uniformity yang baik adalah diatas 80%. Sedangkan dibawah 80%

uniformity ayam petelur kurang bagus.

Rumus uniformity=

jumlah ayam yangdi timbang− jumlahberat ayam diluar 10 %+dan 10 %− ¿jumlah ayam yang ditimbang

¿

× 100%

Gambar. Penimbangan berat badan

37

Beberapa penyakit yang kami temukan di kandang

1. Berak kapur

Gambar. Ayam yeng terkena berak kapur

2. IB

Gambar. Ayam buncit terinfeksi IB

38

3. Infeksi jamur

4. Infeksi E. Colli

39

LABORATORIUM

Pembedahan ayam

Kegiatan yang dilakukan di laboratorium dilaksanakan dibawah

bimbingan Ibu Widya Ningsih dan drh. Adhe Novie Pinem. Kegiatan di

laboratorium berupa pemeriksaan titer antibodi mengunakan ELISA test, HA/HI

test, dan nekropsi. Pemeriksaan antibodi menggunakan ELISA test digunakan

untuk mendeteksi titer antibodi terhadap penyakit AI dan ND, selain itu dilakukan

uji HA/HI yang juga dilakukan untuk mendeteksi titer antibodi terhadap penyakit

AI dan ND.

Pada hari yang sama dilakukan nekropsi (bedah bangkai) terhadap 2 ekor

ayam dari kandang A5 dan B9 mengalami gangguan reproduksi dan produktivitas

dimana pada bagian abdomen ayam mengalami pembengkakan (ayam buncit).

Gambar.Ayam sebelum dinekropsi

Ayam pertama yang dilakukan nekropsi terlihat bahwa ayam mengalami

pembengkakan pada oviduct, dimana oviduct berisi cairan, didiagnosa

pembengkakan disebabkan penyakit Infectious Bronchitis (IB).

40

Gambar.Oviduct berisi cairan

Ayam kedua yang dilakukan nekropsi mengalami pembengkakan,

pembengkakan ini disebabkan oleh akumulasi dari kuning telur yang gagal

terbentuk akibat adanya gangguan pada saluran oviduct. Hal ini dikarenakan

terjadinya pembusukan telur yang disebabkan keberadaan bacteri E.coli.

Gambar.Oviduct yang mengalami akumulasi kuning telur

41

PENUTUP

Kesimpulan

PT. Mabar Feed merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang

industri pakan ternak ayam petelur dan daging. Pada PT. Mabar Feed cabang

Gunung tinggi terdapat kandang DOC, Grower, Close House dan Open House.

Manajemen penting dijaga adalah 3 faktor yaitu UAP (Udara, air dan pakan).

Ketika UAP dapat dikontrol dengan baik maka akan didapatkan hasil produksi

yang diinginkan. Kandang DOC dan grower merupAkan tempat ayam tumbuh

dari umur 0- 90 hari sebelum dipindahkan ke kandang open house. Kandang open

house dibagi menjadi 4 layer: layer A,B,C, dan D. Pada Close house juga terdapat

4 kandang. Manajemen open house sangan berbeda dengan close house. Pada

Close House semua dilakukan oleh mesin sehingga semua dapat di kontrol dengan

baik, sehingga hasil produksi dapat maksimal akan tetapi kualitas dari kerabang

telur pada ayam di CH lebih rapuh dibandingkan dengan kerabang telur di Open

House. Kandang Open house dilakukan secara manual oleh pekerja, suhu tidak

dapat terkontrol karena alam, akan tetapi kerabang telur yang dihasilkan lebih

kuat karena mendapat cahaya matahari langsung.

top related