osteo art ritis
Post on 17-Jan-2016
220 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Penyakit degenerasi sendi
Oleh:Dr. Santyowibowo SpB
• Bisa mengenai satu atau lebih sendi.• Dimulai dengan kerusakan rawan sendi, dg ciri
khas degenerasi progresif dari rawan tsb.• Hipertrofi dan remodeling dari sub chondral
bone• Inflamasi sekunder dari membrana sinovialis.• Kelainan ini bersifat lokal.
• Nama2 lain:– Osteoartritis.– Osteosrtrosis.– Degenerative arthritis.– Senescent arthritis.– Hyperthrophic arthritis.
• Yang paling tepat: Degerative joint disease.
• Insidens:– Suatu artritis yg tersering. Jauh lebih sering dari
rheumatoid artritis.– Diperkirakan ssdh umur 60th, wanita 25%, pria
15%.– Type primer:• Lebih banyak pada wanita.• Timbul spontan pada usia pertengahan.• Progresif lambat.• Diperberat oleh proses penuaan normal sendi.
– Type sekunder:• Lebih banyak pada laki2.• Timbul pada usia berapa saja sebagai akibat trauma
yang menimbulkam kerusakan pada rawan sendi.• Karena “wear and tear” (aus da robek) maka yang
terkena adalah sendi2 “weight bearing” spt sendo panggul, lutut dan vertebra lumbalis.• Kadang2 bisa mengenai sendi tangan, vertebra
cervikalis dan sendi2 lainnya.
• Penyebab:– Primer:• Usia normal dari rawan sendi spt usia rambut yang
memutih. Bisa prematur atau dipercepat oleh faktor genetik.• Tidak diketahui faktor abnormalitasnya.• Obesitas bukan faktor penyebab, tapi bisa
memperbrat.
– Sekunder:• Trauma lesi rawan sendi.penyakit degenerasi
sendi sekunder yg progresif.• Lebih berefek pada rawan sendi yg lbh tua• Misalnya pada kondisi2 dibawah ini:
– CDH, Clubfeet.– Infeksi sendi: Septic artritis, artritis tbc.– Radang sendi non spesifik: Rheumatoid artritis, Ankilosing
spondilitis.– Matabolik artritis: Gout, Ochronosis.– Hemarthrosis berulang: Hemofilia.
– Trauma:» Mayor: Fraktur intra artikuler, meniskus robek.» Minor: Pekerjaan..
– Permukaan sendi yg tdk sama: Avaskuler nekrossis, slipped epiphysis.
– Deformitas ekstra artikuler dg mal algnment dari sendi: Genu valgum, genu varus.
– Sendi tidak stabil: Lax ligament, stretched capsule dan sub luksasi.
– Iatrogenik: Kompresi terus menerus pd permukaan sendi ssdh operasi untuk memperbaiki deformitas.
• Patogenesis dan patologi:– Primer, sekunder atau kombinasi keduanya
awalnya sama, kmd diperberat oleh proses penuaan.
– Komponen2nya:• Rawan sendi.• Subchondral bone.• Membrana sinovialis dan kapsul fibrosa.• Otot.
• Gambaran klinik dan diagnosis:– Tidak ada gejala sistemik.– Nyeri: +++. Mula2 tumpul, makin lama makin berat, nyeri
intermittent, diperberat oleh gerakan sendi (“friction effect”) dan berkurang bila istirahat.
– “Resting pain”: Hiperemia dari subchondral bone.– Khas: Tambah nyeri pada cuaca dingin dan mendung.– Rasa nyeri ini tdk seiring dg gambaran Ro tapi tergantung
dari ambang nyeri penderita dan seringnya sendi dipergunakan.
– Penderita menyadari sendinya tdk lagi halus, terasa spt ada bunyi “kretek2”.
– Sendi tsb menjadi kaku ssdh istirahat lama (“articular gelling”).
– Gerakannya tambah lama tambah kaku dan nyerinya menurun.
• Pemeriksaan fisik:– Sendi bengkak dg sedikit efusi. Sinovial sedikit
menebal.– Otot2 sekitarnya atrofi.– Gerakan aktif dan pasif dari sendi terbatas disertai
krepitasi. Ditambah dg nyeri dan spasme otot r.o.m terbatas.
– Pada yg primer dpt ditemukan Heberden’s nodes pd sendi interphalangea distal, terutama pd wanita.
• Gambaran radiologi:– Sela sendi menyempit.– Subchondral sclerosis dan kista.– Osteofit.– Joint remodeling.– Tidak sama/rata.
• Laboratorium:– Cairan sendi lebih banyak mucin (kental)
• Prognosis:– Ada yg menganggap sbg proses penuaan ataupun
penyakit rematik.– Bila sendi tersebut dipakai terus, rasa nyeri dan
gerakannya yg terbatas makin meningkat. Ssdh kaku nyerinya menurun.
– Pada ekstremitas atas dan vertebra lebih sering kaku L.B.P.
– Pd ekstremitas bawah prognosis lbh jelek krn dipakai jalan.
• Terapi:– Tidak ada terapi yg spesifik.– Masing2 sendi berbeda terapinya.– Terapi lokal msh memberi harapan.– Tentukan primer atau sekunder. Bila sekinder hrs
diatasi penjyebabnya.
• Tujuan dari terapi:– Membantu pasien untuk mengerti tentang penyakitnya.– Psychological support.– Mengurangi nyeri.– Menekan inflamasi.– Pertahankan fungsi sendi. Cegah deformitas.– Koreksi deformitas.– Tingkatkan fungsi.– Rehabilitasi.
• Metode terapi:– Psychoterapi.– Obat2an:• Salisilat.• Kortikosteroid I.A.
– Alat2 Ortopedi.– Fisioterapi.– Operasi.
• Operasi:– Profilaksis, untuk yg sekunder.– Terapetik:• Osteotomi.• Arthroplasty.• Arthrodesis.• Operasi jaringan lunak.• Transplantasi sendi.
Penatalaksanaan fraktura
4R
4R
• Recognition.• Reposition (Reduction).• Retention (Fixation).• Rehabilitation.
Recognition
• Look.• Feel.• Move.
Look
• Deformitas:– Angulasi.– Descrepancy (Shortening).– Rotasi.
Reposition
• Displace.• Undisplace.
Retention
• Fiksasi eksterna.• Fiksasi interna.
Rehabilitation
• Fisioterapi.
SEKIAN
top related