observasional 1

Post on 25-Jul-2015

92 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

STUDI OBSERVASI

Tri Nur Kristina

Merupakan penelitian untuk mengamati subyek yang akan diteliti tanpa melakukan suatu intervensi apapun

Umumnya digunakan untuk membuktikan adanya suatu hubungan

Studi Observasional

Macam studi Observasional

Causation: Hubungan sebab-akibat

Prognostik: Efek/ akibat dari suatu

penyakit

HUBUNGAN ANTARA DUA KATEGORI KEJADIAN, DIMANA PERUBAHAN SUATU KATEGORI DIIKUTI OLEH PERUBAHAN KATEGORI YANG LAIN

HUBUNGAN KAUSAL

URUTAN WAKTU KUATNYA HUBUNGAN KONSISTENSI BIOLOGIC/EPIDEMIOLOGIC PLAUSIBILITY INSIDENS PAPARAN ELIMINASI DAPAT DICEGAH (PREVENSI PLAUSIBILITY)

HUBUNGAN KAUSAL

3 Desain Penelitian Causation

Belah Lintang (Cross sectional )

Kasus Kontrol (Case control)

Kohort (Cohort)

Analisis Kuatnya Hubungan

Studi Belah lintang: Rasio Prevalen (Prevalency Rate)

Studi Kasus Kontrol:Odds Ratio

Studi Kohort:Risiko relatif (Relative Risk)

Analisis kemaknaan kuatnya hubungan

Interval Kepercayaan (Confidence Interval)

PR = 2,3 (1,78 – 4,99)

Bila melalui angka 1: Tidak bermakna

n Mendeskripsikan korelasi (hubungan) antara faktor risiko dengan efek dengan melakukan observasi ke 2 variabel tersebut dalam satu saat tertentu (point time approach)

STUDI BELAH LINTANG

Belah Lintang

Setiap subyek penelitian hanya diobservasi 1X saja untuk mendapatkan data adanya paparan sekaligus efek

Belah Lintang/ Cross SectionalBelah Lintang/ Cross Sectional

Efek +

Efek -

Paparan + / -

Waktu Penelitian

Waktu Penelitian

No direction of inquiry

Penyakit

Ya Tidak

a b

c d

a + b

c + d

a + c b + d a + b + c + d

Paparan +

Paparan -

PR = PR = a / a + ba / a + b

c / c + dc / c + d

KEUNTUNGAN BELAH LINTANG

Cepat Murah Feasible Menentukan hubungan (Asosiasi) antara variabel penelitian

KERUGIAN BELAH LINTANG

Tidak dapat menentukan hubungan sebab-akibat

Tidak dapat digunakan pada kasus-kasus yang prevalensinya rendah

Tidak dapat digunakan pada kasus yang akut dan rekuren

Tdk dpt digunakan pd kondisi epidemik

CONTOH PERTANYAAN PENELITIAN

Apakah paparan terhadap asap memiliki asosiasi terhadap kejadian kanker saluran nafas?

Apakah paparan terhadap asbestosis berhubungan dengan CA bronchus?

STUDI KASUS KONTROL

CASE CONTROL STUDY Mengidentifikasi subyek yang memiliki karakter efek (+) atau kasus kemudian ditelusuri secara retrospektif ada/ tidaknya faktor risiko yang diduga berperan

Mengidentifikasi subyek yang memilki karakter efek (-) atau kontrol, kemudian ditelusuri secara retrospektif ada/ tidaknya faktor risiko yang sama

Menentukan kasus dan kontrol yang terpapar maupun yang tidak terpapar bandingkan

Kasus Kontrol

Merupakan pilihan desain penelitian untuk kasus-kasus yang penyakitnya jarang, medical check up, onsetnya cepat

Kelemahan: - Bias/ kesalahan dalam menseleksi

kasus dan kontrol - Bias dalam mengingat paparan (Recall bias)

Matching Kelompok kontrol dipilih dari subyek yang memiliki karakteristik serupa dengan kasus (Ingat ”kasus” sudah memiliki efek +, “kontrol” belum miliki efek atau efek –)

Contoh: Bila mendapatkan kasus laki-laki usia 56 tahun, carilah kasus juga laki-laki usia 50 an

KASUS KONTROLKASUS KONTROL

WAKTU PENELITIANWAKTU PENELITIANRetrospektif

KONTROL

KASUS

Paparan +

Paparan -

Paparan +

Paparan -

Penyakit

Ya Tidak

a b

c d

a + b

c + d

a + c b + d a + b + c + d

Paparan +

Paparan -

OR = OR = a / ca / c

b / db / d

Pelaksanaan Studi Kasus kontrol

Sebutkan research question

Mendefinisikan dengan jelas penyakit dan paparan yang akan diteliti

Seleksi kasus

Seleksi kontrol

Kembangkan dan ujikan instrumen penelitian

Melakukan penelitian dan merencanakan analisis

SELEKSI KASUS

Menseleksi dari pasien yang datang berobat dengan keluhan penyakit yang akan diteliti

Pasien yang baru didiagnosis memiliki penyakit yang diteliti

Yakinkan bahwa paparan datang terlebih dahulu daripada efek/ penyakit

Kriteria diagnosis harus sudah established

Contoh Research Question Penelitian Kasus Kontrol

Apakah risiko terjadinya Infark Myocard pada wanita diakibatkan oleh penggunaan oral kontrasepsi?

Apakah paparan sinar matahari yang berlebihan mengakibatkan kanker kulit?

Apakah hormone replacement treatment (HRT) pada wanita meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara?

Apakah penderita hipertensi berat yang lama memiliki risiko terjadinya dementia dini?

Menentukan kelompok Kontrol

Kontrol harus bebas dari penyakit yang sedang diteliti

Sebagian perbedaan karakteristik antara kontrol dengan kasus dapat dianalisis dengan statistik

Kontrol dapat diambil dari RS, masyarakat, teman, saudara, tetangga

Kriteria ekslusi untuk kontrol

Kontrol memiliki latar belakang penyakit yang berhubungan dengan paparan yang sedang diteliti

Contoh: Penelitian konsumsi aspirin dengan myocard infark Pasien dengan ulkus peptikum kronis harus diekslusi dari kelompok kontrol

Mengembangkan instrumen penelitian

Membuat kuesioner

Mulai dari daftar variabel yang akan diteliti, termasuk hal-hal yang lebih detil dari variabel tsb (level, durasi)

Tulis pertanyaan sesuai dengan analisis yang akan dilakukan (Apakah anda menggunakan pil kontrasepsi?)

VALIDITAS Kuesioner yang valid benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur !

3 komponen: 1. Relevance: Apakah pertanyaan pd kuesioner relevan dg pertanyaan penelitian? 2. Completeness: Apakah sudah mengandung semua informasi yang diperlukan? 3. Accuracy: Apakah pertanyaan sudah cukup akurat

Melakukan wawancara ulang dan membandingkan jawabannya apakah masih sama (Yang melakukan wawancara bisa orang yang sama maupun berbeda)

Mengulangi pertanyaan dengan kalimat yang sedikit berbeda untuk mencek konsistensi dari jawaban

RELIABILITAS

Tips

Tuliskan pertanyaan yang dapat dimengerti oleh responden

Jangan membuat pertanyaan yang meragukan: Apakah anda mendapatkan masalah dengan otot anda?

Pertanyaan2 yang membuat malu harus dibuat dengan cara yang tidak seperti menuduh

Pertimbangkan antara kuesioner yang dijawab sendiri oleh responden ataukah dibutuhkan seseorang yang dilatih untuk melakukan interview

PENELITIAN KOHORT

KEUNTUNGAN STUDI KOHORT

Satu2nya cara untuk menentukan insidensi langsung (risiko absolut)

Mengikuti pertanyaan klinis yang logis: Jika orang2 terpapar oleh faktor risiko X apakah akan menjadi sakit Y?

Dapat menilai antara paparan dengan banyak penyakit

KERUGIAN STUDI KOHORT

Tidak efisien karena butuh waktu yang relatif lama (tergantung jenis penyakit yang akan diteliti)

Mahal Sering tidak dapat memenuhi kaidah ethical clearance

COHORT STUDY

Penelitian dimulai dari sekelompok subyek bebas dari penyakit yang akan diteliti Dibagi menjadi 2 kelompok :

1. Paparan faktor risiko (+) 2. Paparan faktor risiko (-)

Diikuti sp kurun waktu tertentu untuk menentukan insidensi terjadinya penyakit pada kelompok dengan paparan (+) maupun paparan (-)

KohortKohort

Penyakit +

Penyakit -

Penyakit +

Penyakit -

Paparan +

Paparan -

Penelitian dimulai

Penelitian dimulai timeDirection of inquiry

Historical CohortHistorical Cohort

Penyakit +Paparan +

Paparan -Catatan Medik

Penelitian dimulaiPenelitian dimulai

Direction of inquiry

Penyakit -

Penyakit +

Penyakit -

RETROSPECTIVE COHORT RETROSPECTIVE CASE-CONTROL

Retrospective cohort study: study subjects are selected based on their exposure status (Good for exposures of extremely low prevalence)

Case-control study: study subjects are selected according to whether or not they have the disease ( Good for rare diseases)

Penyakit

Ya Tidak

a b

c d

a + b

c + d

a + c b + d a + b + c + d

Exposure +

Exposure -

RR = RR = a / a + ba / a + b

c / c + dc / c + d

ANALISIS

Tabel 2 X 2 (Two by two Table): Relative Risk; Survival analysis

Faktor perancu (Confounding factor):

** Stratified table ** Logistic regression

Attributable Risk :Attributable Risk :

Memberi informasi insidensi akibat efek paparan

Memberi informasi insidensi akibat efek paparan

AR = insidensi pd orang yang terpapar – insidensi pada orang yang tidak terpapar

a/a+b - c/c+d

Tahap penyakit

Etiologi

Lingkungan

Prognosis

Terapi

Pendapat Pakar

Text Book

Pengalaman Kliniik

Bagaimana mengetahui prognosis suatu penyakit?

Penelitian

Orang lain(Critical Appraisal)

Sendiri

Beda pendapat antar pakar

• Tidak menggambarkan situasi penderita berada• Mengacu temuan 5 – 10 tahun terakhir

• Keterbatasan memori• Butuh banyak kasus utk menyimpulkan

SEHAT

SERANGAN INFARKSAKIT (KELUARAN)MENINGGAL, DLL

FAKTOR RISIKOFAKTOR PROGNOSTIK

• Umur bertambah• Jenis kelamin• Meningkatnya LDL• Menurunnya HDL• Merokok• Hipertensi• Kurangnya aktifitas

• Umur bertambah• Jenis kelamin• Infark anterior• Hipotensi• Gagal Jantung kongestif• Aritmia ventrikuler

Prognosis p.u digambarkan dalam RATE (banyaknya kasus dalam kurun waktu ttt )

AngkaAngka DefinisiDefinisi

Harapan Hidup 5 Harapan Hidup 5 thth

% penderita yg mampu hidup selama % penderita yg mampu hidup selama 5 th dari saat ttt dlm perjlnan 5 th dari saat ttt dlm perjlnan penyakitnyapenyakitnya

Kasus - fatalKasus - fatal % penderita yg meninggal krn % penderita yg meninggal krn penyakitnyapenyakitnya

ResponRespon % penderita yg membaik setelah % penderita yg membaik setelah intervensi intervensi

RemisiRemisi % penderita yg mencapai fase % penderita yg mencapai fase dimdimaanna a penyakit tak dpt dideteksipenyakit tak dpt dideteksi

KambuhKambuh %% penderita yg sakit lagi setelah penderita yg sakit lagi setelah fase bebas penyakitfase bebas penyakit

Research question:

Apakah x merupakan faktor prognostik (+) terhadap penyakit A?

Apakah y merupakan faktor prognostik (-) terhadap penyakit A?

POPULASi

KRITERIA

SAMPEL

Faktor Prognostik (+)

Faktor Prognostik (-) Keluaran (-)

Keluaran (+)

Keluaran (+)

Keluaran (-)

Skema Penelitian Prognostik

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penelitian Prognostik

1.Inception cohort

2. Bias: - Referral filter bias - Diagnostic access bias

- Immigration bias

3. Kelengkapan pengamatan kasus

4. Blinding

5. Analisis faktor prognostik lain

100

0 1 2 3 4 5

ANALISIS: LIFE TABEL

Time

PROBALBILITAS

Hubungan antar variabel

interdependensi asosiasi Korelasi Risiko (RP, RR, OR) Regresi (linier, logistic) - sederhana - majemuk

Asosiasi

* uji : Koefisien kontingensi

Phi

Cramer’s V

* nilai antara 0 - 1 (tak ada - berasosiasi sempurna)

* tidak menunjukkan arah hubungan (pos / neg)

Korelasi

* menunjukkan arah hubungan

* Uji :

r product moment Pearson

Spearman

Kendall

* Nilai : -1 s/d +1

Regresi

* Mampu membuat prediksi DV dari perubahan IV

* Uji :

- regresi sederhana

- regresi majemuk

* Tidak otomatis menunjukkan sebab akibat

DV: Dependent VariableIV : Independent Variable

Non parametric Use Parametric

Spearman’s rank correlation

Measure of association between two variables

Correlation coefficient

Kendall’s rank correlation

Alternatives to Spearman’s rank correlation

Corrrelation coefficient

Predictor variable

Outcome variable

Continuous(nomal

distrib.)

Continuous (not normal distrib, or ordinal with

> 2 categories)

Nominal with > 2

categories

Dichotomous

Continuous(nomal distrib.)

Correlation linier

regression(Pearson

Correlation)

Spearman rank

correlation

Anova Logistic regression

Continuous (not normal distrib, or ordinal with > 2 categories)

Spearman rank

correlation

Spearman rank

correlation

Kruskall-Wallis

Wilcoxon rank sum

top related