moluscum contagiosum
Post on 06-Aug-2015
129 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
MOLUSKUM KONTAGIOSUM
MOLUSKUM KONTAGIOSUM
PENDAHULUAN
Moluskum Kontagiosum adalah penyakit yang disebabkan oleh virus pox
dengan klinis berupa papul milier samapi lentikuler, memiliki lekukan yang
disebut delle dan berisi massa yang mengandung badan moluskum.1,2,3,6
Penyakit ini paling sering menyerang anak-anak, tetapi dapat juga
menyerang orang dewasa. Bila pada orang dewasa penyakit ini digolongkan
kedalam penyakit menular seksual (PMS). Penularan dapat melalui kontak kulit
langsung dan autoinokulasi. Pernah dilaporkan terjadinya penyebaran pada anak-
anak yang sering berenang di kolam renang. Anak laki-laki lebih sering terkena
dibanding anak perempuan.1,2,4,5
Etiologi dari moluskum kontagiosum in adalah Molluscum Contagiosum
Virus yaitu Poxvirus (DNA Virus) dengan diameter 200-300nm yang mengalami
replikasi di dalam sitoplasma sel yang terinfeksi.2,3,4
Patogenesis dari moluskum kontagiosum ini adalah virus masuk melalui
luka kecil, kemudian merusak epidermis dan masuk ke sitoplasma sel stratum
malphigi dan stratum granulare. Sel yang terinfeksi ini terletak diantara sel-sel
normal akan tumbuh lebih cepat dibanding sel normal dan akan menembus
epidermis ke atas. Antigen virus terdapat di dalam sel yang terinfeksi dan 90%
penderita mengalami penyebaran antibodi terhadap antigen ini. Hal ini dapat
dibuktikan dengan pemeriksaan imunofluoresensi.2,4
Gambaran klinis dari moluskum kontagiosum ini berupa papul miliar
sampai lentikular dengan diameter 3-6 mm, dapat juga mencapai 3 cm namun
sangat jarang. Lesi dapat bergerombol atau tersebar, berwarna putih seperti lilin
atau merah muda, berbentuk kubah dan ditengahnya terdapat lekukan (delle). Jika
dipijat akan mengeluarkan massa putih seperti nasi yang tidak lain adalah badan
moluskum. Tempat predileksi pada anak-anak adalah pada wajah, leher, badan
Pembimbing : dr.H.Zulilham, SpKKRizna Ariyani (0610070100173)
1
MOLUSKUM KONTAGIOSUM
dan ektremitas, sedangkan pada orang dewasa di daerah perigenital dan perianal.
Kadang-kadang dapat timbul infeksi sekunder sehingga timbul supurasi.1,2,3,4,5,6
Gambaran histopatologi dari moluskum kontagiosum ini adalah
ditemukannya hipertrofi dan hyperplasia epidermis. Terlihat badan inklusi dalam
sitoplasma sel. Badan inklusi ini merupakan partikel virus yang ukurannya makin
lama bertambah besar dan sel yang terinfeksi semakin bergerak maju ke
permukaan. Di dalam stratum korneum, sel ini akan dilingkari oleh jaringan-
jaringan fibrosa yang terpisah pada bagian tengah lesi membentuk inti
disentralnya. Ini merupakan komponen primer badan moluskum atau Henderson
Paterson bodies.1,2,4,5,6
Diagnosis moluskum kontagiosum ini mudah ditegakkan dengan
mengenali gambaran klinis yang jelas.(2)
Diagnosis banding dari Moluskum kontagiosum ini didiagnosa banding
dengan: Veruka, karsinoma sel basal, Furunkel, Liken Planus, karsinoma sel
basal, sedangkan untuk lesi yang besar (Giant molluscum) dapat di diagnosis
banding dengan keratoakantoma.2,4
Penyakit ini bersifat self limited (dapat sembuh sendiri) dan bila tidak
mengalami infeksi sekunder dapat sembuh sendiri tanpa sikatriks, ada yang
menganjurkan untuk tidak melakukan terapi apapun. Namun, nyatanya penyakit
ini dapat bertahan berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun dan terus bertambah
banyak. Maka dapat dilakukan terapi dengan prinsip mengeluarkan massa yang
mengandung badan moluskum atau Henderson Paterson bodies, antara lain
dengan cara:
1. Kuretase tajam. Kurutase ini dapat dilakukan dengan ekstrator komedo,
jarum suntik atau kuret.1,2,3,4,6
2. Bedah beku atau elektrokauterisasi dengan nitrogen cair atau CO21,2,3,4,6
Pembimbing : dr.H.Zulilham, SpKKRizna Ariyani (0610070100173)
2
MOLUSKUM KONTAGIOSUM
3. Menggunakan cantharidin 0,9% saja atau ditutup dengan plaster Blenderm
pada malam hari. Cara ini meskipun efektif dapat menimbulkan reaksi
radang yang parah.4
4. Pada orang dewasa harus juga dilakukan terapi terhadap pasangan
seksualnya.1,2,4,5
Moluskum kontagiosum ini umumnya mempunyai prognosa baik, dengan
menghilangkan semua lesi yang ada, dan penyakit ini tidak atau jarang residif.1,2,4
Pembimbing : dr.H.Zulilham, SpKKRizna Ariyani (0610070100173)
3
MOLUSKUM KONTAGIOSUM
LAPORAN KASUS
BAGIAN ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN RSUPM
STATUS PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
Tanggal : 22 Maret 2012
Nama : Dava Valentino
Umur : 2 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Bangsa/suku : Indonesia/Batak
Agama : Protestan
Pekerjaan : -
Alamat : Jl.menteng II No.20 – Binjai
ANAMNESIS : Autoanamnesis dan Alloanamnesis
Keluhan Utama :
Bintil-bintil berwarna seperti warna kulit tidak disertai gatal di punggung
sejak 4 bulan yang lalu
Keluhan Tambahan :
-
Pembimbing : dr.H.Zulilham, SpKKRizna Ariyani (0610070100173)
4
MOLUSKUM KONTAGIOSUM
Riwayat Perjalanan Penyakit :
Bintil-bintil berwarna seperti warna kulit yang tidak disertai rasa gatal di
punggung sejak 4 bulan yang lalu. Awalnya muncul berupa bintil-bintil
kecil seperti biang keringat pada punggung kemudian semakin lama
semakin bertambah banyak dan ada yang membesar. Akhirnya ibu OS
membawanya berobat ke dokter umum dan di beri salep dan obat, namun
ibu OS lupa namanya. Karena merasa tidak ada perbaikan dan ibu OS
khawatir semakin bertambah banyak, lalu ibu OS membawanya berobat ke
poliklinik kulit dan kelamin Rumah sakit umum Dr.Pirngadi Medan.
Riwayat Penyakit keluarga :
-
RiwayatPenyakit Terdahulu :
- Os tidak pernah menderita penyakit yang sama sebelumnya
Riwayat Pemakaian Obat :
- Obat dari dokter umum, namun ibu Os lupa nama obatnya
LOKALISASI :
- Regio Lumbalis
- Regio Vertebralis
- Regio Pectoralis Lateral
RUAM :
- Papul miliar, papul lentikular
Pembimbing : dr.H.Zulilham, SpKKRizna Ariyani (0610070100173)
5
MOLUSKUM KONTAGIOSUM
RESUME
Anamnesis (Autoanamnesis & Alloanamnesis)
Telah datang pasien anak-anak, laki-laki berumur 2 tahun dibawa oleh
ibunya ke poliklinik kulit dan kelamin RSUPM dengan keluhan adanya
papul-papul berwarna seperti warna kulit yang tidak disertai rasa gatal di
regio vertebralis sejak 4 bulan yang lalu. Awalnya muncul berupa papul
miliar di regio vertebralis, multiple. Selain itu juga terdapat di regio
pectoralis lateral dan juga terdapat papul lentikular pada regio lumbalis.
Akhirnya ibu OS membawanya berobat ke dokter umum dan di beri salep
dan obat, namun ibu OS lupa namanya. Karena merasa tidak ada perbaikan
dan ibu OS khawatir semakin bertambah banyak, lalu ibu OS membawanya
berobat ke poliklinik kulit dan kelamin Rumah sakit umum Dr.Pirngadi
Medan.
Lokalisasi
- Regio Vertebralis
- Regio Lumbalis
- Regio Pectoralis Lateral
Ruam
- Papul miliar
- Papul lentikular
DIAGNOSIS BANDING
- Moluskum Kontagiosum
- Veruka
Pembimbing : dr.H.Zulilham, SpKKRizna Ariyani (0610070100173)
6
MOLUSKUM KONTAGIOSUM
- Karsinoma sel basal
- Liken planus
DIAGNOSIS SEMENTARA
- Moluskum Kontagiosum
PEMERIKSAAN ANJURAN
-
PENATALAKSANAAN
Umum
o Jangan menyentuh dan menggaruk lesi
o Jangan menggunakan handuk atau peralatan mandi bersamaan
o Hindari kontak kulit dengan kulit
Khusus
o Kuretase
PROGNOSIS
Baik
Pembimbing : dr.H.Zulilham, SpKKRizna Ariyani (0610070100173)
7
MOLUSKUM KONTAGIOSUM
DISKUSI
Diagnosis moluskum kontagiosum ditegakkan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik. Keluhan adanya papul milier pada daerah punggung sejak 4
bulan yang lalu. Pada pemeriksaan fisik juga di temukan adanya papul milier
pada daerah vertebralis. Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menyebutkan
bahwa gambaran klinis dari moluskum kontagiosum adalah berupa papul milier
sampai lentikular berwarna putih seperti lilin atau merah muda serta berbentuk
kubah dan memiliki lekukan ditengahnya yang disebut delle.
Diagnosis banding dari kasus ini adalah veruka, karsinoma sel basal, liken
planus. Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menyebutkan bahwa diagnosis
banding dari moluskum kontagiosum adalah veruka, karsinoma sel basal, furunkel
dan liken planus.
Dari pemeriksaan fisik pada status dermatologis ditemukan adanya papul
miler dan lentikular yang multiple pada regio vertebralis, regio lumbalis dan regio
pectoralis lateral.
Penatalaksanaan pada pasien ini secara umum adalah dengan cara jangan
menyentuh dan menggaruk lesi, Jangan menggunakan handuk atau peralatan
mandi bersamaan, hindari kontak kulit dengan kulit. Sedangkan penatalaksanaan
secara khusus yaitu dengan dilakukan kuretase untuk mengeluarkan massa yang
mengandung badan moluskum.
Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menyebutkan bahwa
penatalaksanaan pada pasien dengan moluskum kontagiosum prinsipnya adalah
mengeluarkan massa yang mengandung badan moluskum dengan menggunakan
alat seperti ekstraktor komedo, jarum suntik, kuret atau dengan elektrokauterisasi.
Pembimbing : dr.H.Zulilham, SpKKRizna Ariyani (0610070100173)
8
MOLUSKUM KONTAGIOSUM
Prognosis pasien ini baik. Sesuai dengan kepustakaan bahwa umumnya
prognosis moluskum kontagiosum ini baik, karena penyakit ini bersifat self
limited dan jika tidak mengalami infeksi sekunder dapat sembuh tanpa sikatrik
dan tidak atau jarang terjadi residif.
Gambar :
Pembimbing : dr.H.Zulilham, SpKKRizna Ariyani (0610070100173)
9
MOLUSKUM KONTAGIOSUM
DAFTAR PUSTAKA
1. Handoko, Ronny P. Moluskum Kontagiosum. Dalam : Djuanda A,
Hamzah M, Aisah S, ditors. Ilmu Penyakit Kulit. Edisi Keempat. Jakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2006.p.114-5.
2. Hartadi & Sumaryo, Sugastiasri. Moluskum Kontagiosum. Dalam:
Harahap,Marwali, editor. Ilmu Penyakit Kulit. Jakarta: Hipokrates;
2000.p.99-100.
3. SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK Unair.Atlas Penyakit Kulit &
Kelamin edisi 2.Surabaya:Airlangga University Press.2011.p21-2
4. Hall,P.Russell & Katz,I.Stephen. Molluscipoxvirus Infection: Molluscum
Contagiosum. Fitzzpatrick’s Dermathology in General Medicine.p1911-13
5. Sterry,W.Paus,R & Burgdorf,W.Thieme Clinical Companions:
Dermatology. New York;Georg Thieme Verlag.2006.p56-7
6. Marks,Ronald.Roxburgh’s;Common Skin Diseases 17th edition. London :
Hodder Headline Group.p55-6
Pembimbing : dr.H.Zulilham, SpKKRizna Ariyani (0610070100173)
10
top related