minyak kayu manis
Post on 28-Nov-2015
103 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Minyak kayu manis (Cinnamon oil dan Cassia oil)
Salah satu famili tumbuhan tingkat tinggi yang berbau harum dan potensial
menghasilkan minyak atsiri adalah family Lauraceae. Lauraceae merupakan salah satu
famili besar yang terdapat pada daerah tropis dan subtropis. Disamping mengandung
minyak atsiri, Lauraceae telah diketahui pula mengandung beberapa golongan senyawa
metabolit sekunder yang lain seperti : alkaloid, fenilpropanoid, flavonoid, turunan 2-piron,
benzil-ester, dan turunan alken-alkin (Guenther, 2006).
Adapun taksonomi kayu manis adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Laurales
Famili : Lauraceae
Genus : Cinnamomum
Spesies : Cinnamomum burmannii
Gambar : Kulit dan Bubuk Kayu Manis (Rusli dan Abdullah, 1988)
Kayu manis merupakan salah satu tanaman yang kulit batang, cabang dan dahannya
digunakan sebagai bahan rempah-rempah dan merupakan salah satu komoditas ekspor
Indonesia. Tanaman kayu manis yang dikembangkan di Indonesia terutama adalah
Cinnamomum burmanii Blume dengan daerah produksinya di Sumatera Barat dan Jambi
dan produknya dikenal sebagai cassia-vera atau Korinjii cassia. Selain itu terdapat
Cinnamomum zeylanicum Nees, dikenal sebagai kayu manis Ceylon karena sebagian besar
diproduksi di Srilangka (Ceylon) dan produknya dikenal sebagai cinnamon. Jenis kay
umanis ini juga terdapat di pulau Jawa. Selain kedua jenis tersebut, terdapat pula jenis C.
cassia yang terdapat di Cina (Abdullah, 1990). Sebagian besar kulit kayu manis yang
diekspor Indonesia adalah jenis Cinnamomum burmanii. Kulit kayu manis dapat digunakan
langsung dalam bentuk asli atau bubuk, minyak atsiri dan oleoresin. Minyak kayu manis
dapat diperoleh dari kulit batang, cabang, ranting dan daun pohon kayu manis dengan cara
destilasi, sedangkan oleoresinnya dapat diperoleh dengan cara ekstraksi kulit kayu manis
dengan pelarut organik (Rusli dan Abdullah, 1988).
Cinnamomum burmannii (Kayu Manis) merupakan salah satu jenis dari famili
Lauraceae. Penelitian terhadap minyak atsiri dari Cinnamomum burmannii yang berasal
dari Guangzhou, China yang dilakukan oleh Wang dkk (2009) melaporkan bahwa
komponen mayor minyak atsiri yang terkandung adalah trans-sinamaldehid (60,72%),
eugenol (17,62%) dan kumarin (13,39%). Minyak kayu manis dapat diperoleh dari kulit
batang, cabang, ranting dan daun pohon kayu manis dengan cara destilasi, sedangkan
oleoresinnya dapat diperoleh dengan cara ekstraksi kulit kayu manis dengan pelarut
organik (Rusli dan Abdullah, 1988). Agusta (2000) melaporkan bahwa minyak atsiri dari
jenis C. burmanii memiliki komponen utama sinamaldehida (Gambar 2), sedangkan spesies
lain seperti C. zeylanicum memiliki kadar sinamaldehida lebih rendah dengan kadar
eugenol lebih besar..
Sinamaldehid dapat dipisahkan dari minyak kayu manis dengan cara penambahan
natrium bisulfit. Sinamaldehid mempunyai gugus fungsional aldehid yang reaktif terhadap
adisi nukleofilik, salah satunya reaksi adisi natrium bisulfit terhadap ikatan rangkap C=O
karbonil. Senyawa hasil adisi bisulfit merupakan garam yang mudah dipisahkan dari sistem
campuran. Reaksi adisi ini bersifat dapat balik sehingga untuk mendapatkan aldehid
kembali dapat dilakukan dengan penambahan asam sebagaimana disajikan pada gambar 2
(Gende, et al., 2008).
Salah satu produk olahan kayu manis disamping minyak kayu manis adalah
oleoresin yang mempunyai nilai jual jauh lebih tinggi dari harga kayu manis tanpa diolah.
Oleoresin dan minyak atsiri rempah-rempah banyak digunakan dalam industri makanan,
minuman, farmasi, flavor (tembakau / rokok), fragrance, pewarna dan lain-lain. Oleoresin
dalam industri pangan banyak digunakan sebagai pemberi cita rasa dalam produk-produk
olahan daging (misalnya sosis, burger, kornet), ikan dan hasil laut lainnya, roti, kue, puding,
sirup, saus dan lain-lain (Tan, 1981).
(Masada, 1980)
Minyak cinnamon mempunyai sifat antiseptik, anti mikroba dan sebagai
parasitisida. Minyak kulit dan daun cinnamon banyak digunakan sebagai pewangi sekaligus
pengobatan dalam pasta gigi, pencuci mulut, obat batuk dan perawatan gigi, juga sebagai
flavor dalam makanan dan minuman seperti dalam coca cola. Minyak daun cinnamon
digunakan dalam sabun, kosmetik, toilet deodoran, dan parfum (Leung, 1980).
Aktivitas Minyak Atsiri Kayu Manis
Pada penelitian Wahyu Agustina (MINYAK ATSIRI DARI KULIT BATANG
Cinnamomum burmannii (KAYU MANIS) DARI FAMILI LAURACEAE SEBAGAI
INSEKTISIDA ALAMI, ANTIBAKTERI, DAN ANTIOKSIDAN) berikut ditunjukkan bahwa
minyak atsiri dari kulit kayu manis memiliki beberapa aktivitas:
1. Minyak atsiri dari kulit kayu manis (Cinnamomommum burmannii) memiliki sifat
aktif sebagai insektisida. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian dimana sampel
yang digunakan memiliki aktifitas kurang dari 500 ppm. Berdasarkan metode Blis,
suatu senyawa dikatakan aktif jika memiliki harga LC50 ≤ 500 ppm, apabila
konsentrasi maksimal yang digunakan sebesar 1000 ppm (Meyer., dkk, 1982).
2. Minyak atsiri dari kulit kayu manis (Cinnamomommum burmannii) memiliki sifat
aktif sebagai antioksidan. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian dimana sampel
bersifat aktif sebagai antioksidan dengan nilai IC50 kurang dari 200 ppm. Parameter
yang dipakai untuk menunjukkan bahwa suatu senyawa aktif sebagai antioksidan
adalah harga konsentrasi penghambatan (IC50), yaitu konsentrasi suatu zat
antioksidan yang dapat menyebabkan 50% DPPH kehilangan karakter radikal atau
konsentrasi suatu zat antioksidan yang memberikan prosentase penghambatan
50%. Jadi, suatu zat dikatakan aktif sebagai antioksidan jika zat tersebut
mempunyai harga IC50 yang rendah, semakin rendah harga IC50, semakin aktif zat
tersebut sebagai zat antioksidan (Meyer., dkk, 1982).
Salah satu senyawa aktif tabir surya yang banyak digunakan adalah senyawa
turunan sinamat (Tahir dkk, 2000). Turunan sinamat dapat disintesis dari sinamaldehid
yang merupakan komponen utama minyak kayu manis (Prasetya dan Ngadiwiyana, 2006).
Hasil sintesis daripada senyawa sinamaldehid dapat digunakan sebagai senyawa tabir
surya yang mampu menyerap radiasi sinar ultraviolet. Serapan di atas terjadi karena
adanya gugus kromofor karbonil dan benzen. Dengan demikian, dalam penelitian ini akan
dilakukan sintesis metil sinamat dari sinamaldehid dan uji aktivitas sebagai bahan aktif
tabir surya. Pada penelitian lain yang dilakukan oleh Andi Suryana (Sintesis Metil Sinamat
dari Sinamaldehida dan Uji Aktivitas Sebagai Bahan Aktif Tabir Surya) didapatkan
kesimpulan bahwa hasil uji aktivitas SPF menunjukkan bahwa metil sinamat dapat
menyerap radiasi sinar ultraviolet pada panjang gelombang 240 – 320 nm dengan proteksi
maksimum pada konsentrasi 10 g/ml. μ
Daftar Pustaka
Agustina, Wahyu, Yulifi Zetra, Perry Burhan, 2009, Minyak Atsiri Dari Kulit Batang
Cinnamomum Burmannii (Kayu Manis) Dari Famili Lauraceae Sebagai Insektisida
Alami, Antibakteri, Dan Antioksidan,Laboratorium Kimia Organik, Jurusan Kimia
Fakultas MIPA, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Guenther, E., 2006. Minyak Atsiri. Jilid 1, penerjemah Ketaren S., Penerbit UI Press, Jakarta
Leung, A. 1980. Encyclopedia of Natural Ingredients. John Wiley & Sons. 408 p
Masada, Y. 1980. Analysis of Essen-tial oils by Gas Chromatography and Mass Spectrometri.
John Wiley & Sons, New York. 285 p
Meyer, Laughlin dan Ferrigni, (1982), “Brine Shrimp : Covenient General Bioassay for
Active Constituents”, Planta Medica, 45, 31-34
Prasetya, N. B. A., dan Ngadiwiyana, 2006, Identifikasi Senyawa Penyusun Minyak Kulit
Batang Kayu Manis (Cinnamomum cassia) Menggunakan GC-MS, Jurnal Sains &
Matematika, Vol. 14, No. 1, 25-28.
Suryana, Andi, Ngadiwiyana, Ismiyarta, Sintesis Metil Sinamat dari Sinamaldehida dan Uji
Aktivitas Sebagai Bahan Aktif Tabir Surya, Kimia Organik, Jurusan Kimia Universitas
Diponegoro, Semarang
Tahir, I., Noegrohati, S., Raharjo, T. J., dan Wahyuningsih, T. D., 2000, Sintesis Turunan Alkil
Sinamat Tersubstitusi; Senyawa Penyerap Sinar UV dari Bahan Minyak Fusel dan
Beberapa Macam Minyak Atsiri, Penelitian
Tan, H.L., (1981), Mengenal Macam-Macam Bentuk Rempah-Rempah Olahan,
Keistimewaan dan Manfaatnya, Makalah di dalam Hasil Perumusan dan Kumpulan
Kertas Kerja Pekan Pengembangan Ekspor Rempah-rempah Olahan di Tanjung
Karang, Lampung
Wahid, P., D. Sitepu, A. Hamid, S. Rusli, Sudiarto. 1986. Kemungkinan Pembudidayaan
Tanaman Penghasil Minyak Permen dan Minyak Atsiri Lainnya. Kerjasama Balai
Penelitian Tanaman Rempah dan Obat – PT Unilever Indonesia. 26 hal. (tidak
dipublikasi)
top related