membuat ulir
Post on 19-Jun-2015
18.839 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Cholis <> Jodik <> Andhika
GO.....!!!
Anda ingin tahu tentang “ ULIR “,
makanya Harap tenang,
ojo rame, lan nggatekke
presentasi akan segera dimulai
Stop press ...!!
Ulir
Definisi :Bentukan dari segitiga siku – siku yang dililitkan pada
seputar silinder, sehingga membentuk sebuah spiral. Lilitan dan kenaikan pada silinder dan akan membentuk ulir
Satu putaran segitiga siku – siku secara penuh pada silinder disebut “ ulir “
ß = sudut kisard2 = diameter efektifI = kisar
ß
Fungsi dan Aplikasi
a. Penggerak / pengubah gaya Misalnya profil ulir persegi, trapesium, buttress. Contoh aplikasi pada dongkrak, bor tangan.
b. Pengikat Misalnya profil ulir segitiga. Contoh aplikasinya pada arbor milling, socket set.
c. Penarik Misal pada ulir segitiga Contoh : tracker
Identifikasi Ulir
Letakdalam
luar
segitiga
Bentuk / Profil
trapesium ( acme )
tanduk / buttrees
segi empat
bulatSatuan
Arah uliran
Awalan
mm
inch
kanankiri
tunggal
ganda / triple
Identifikasi Ulir
Kualitas sedangkasar
halus
1. Sudut ulir2. Puncak ulir luar3. Jarak bagi4. Diameter minor ( inti )5. Diameter mayor ( luar)
A2. Ulir luar
Note :Bahwa dalam ulir luar ataupun dalam masih terdapat berbagai klasifikasi ulir yang lain ( profil, arah ulir, ukuran, dll )
Identifikasi Ulir
A. Berdasar Posisi / letak A1. Ulir dalam 1. Diameter minor
2. Diameter mayor
B2. Profil trapesium ( acme )Profil pokok : trapesium, sudut puncak 300 Aplikasi : transportir mesin bubutSymbol : Tr
Identifikasi Ulir
B1. Profil segitigaprofil pokok : segitiga, sudut puncak 600 ( untuk metris ) dan 550 ( untuk withworth )Aplikasi : socket head cup, socket setSymbol : M, W
Identifikasi Ulir
B3. Profil tanduk / buttress Aplikasi : ulir penyangga, collet, ragum khususSymbol : S Profil pokok : tanduk / gergaji, sudut puncak 330
note: hanya satu sisi potong ulir saja yang harus menerima tekanan / beban yang besar
Identifikasi Ulir
B4. Profil segi empat Profil pokok : segi empat Aplikasi : untuk ragum karena mempunyai kekuatan yang besar Symbol : Sq
note: b = h = H = 0.5 P
Identifikasi Ulir
B5. Profil bulat Profil pokok : setengah lingkaran, sudut
puncak 300Aplikasi : ulir plastik ( ulir botol ), kayu,
pipa air yang sering dilepas dipasang
Symbol : Rd
Fungsi dari ulir bulat ini adalah untuk menghindari kemacetan karena kotoran.
Identifikasi Ulir
C. Satuan C1. Milimeter ( mm ) C2. Inch
D. Arah uliran D1. Ulir kanan
Bila dilihat pada kedudukan tegak , arah garis ulir akan mendaki dari kiri ke kanan.Bergerak maju bila diputar searah jarum jamKode ulir kanan adalah “ R “
D2. Ulir kiri
Bila dilihat pada kedudukan tegak, arah garis ulir akan mendaki dari kanan ke kiri Bergerak maju bila diputar berlawanan arah jarum jam Kode ulir kiri adalah “ L “ ataupun “ Link “ Digunakan pada pengencang batu gerinda mesin, pengayuh sepeda bagian kiri
Identifikasi Ulir
E. AwalanE1. Awalan tunggal
Hanya ada 1 jalur yang melilit pada bidang tersebut. Kisar / lead pada ulir tunggal sama dengan pitchnya
E2. Awalan ganda / tripel Ada 2 atau 3 jalur yang melilit pada bidang tersebut Kisar / lead pada ulir ganda / triple sama dengan 2 / 3 kali pitchnya ( kisar / lead = Σ pitch x pitch )
note : pitch = jarak antara 1 puncak dengan puncak berikutnya kisar = jarak antara puncak – puncak yang berbeda satu
putaran dari satu jalur
Identifikasi Ulir
F. Kualitas F1. Kasar
Simbol : g ( ground ) Ulir kasar dipakai untuk keperluan umum (tidak terlalu presisi), misal ulir dalam dari lubang yang panjang.
F2. SedangSimbol : m ( medium )Pitch berada diantara ulir kasar sampai ulir halus, dipakai untuk keperluan yang tidak membutuhkan permintaan khusus, contoh pada baut dan mur.
Identifikasi Ulir
F3. HalusSimbol : f ( fine ) / specialJarak puncak kecil / halusDigunakan pada bagian – bagian yang tipis, dan pada getaran besar (karena ulir halus tidak mudah kendur) seperti pada sambungan pipaPenulisanya harus disertai dengan pitch, misalnya M 20 x 0.8 ataupun M 20 x 1.5
Identifikasi Ulir
Ulir berprofil segitiga mempunyai ukuran, kwalitas dan fungsi yang sangat beragam. Standardisasi ulir segitiga yang telah digunakan dalam dunia tekhnik, yaitu :
A. ISO I. Metric M ( standard ) M 20 II. Metric Fine MF ( halus) M20 x 1.5
III. Metric Extra Fine MEF ( special ) M20 x 0.7 B. USA I. UNC ( Unified Coarse ) II. UNF ( Unified Fine ) III. UNEF ( Unified Extra Fine )
C. British I. BSP ( British Standard Pipe ) II. BSF ( British Standard Fine ) III. BSA ( British Standard Association )
Standardisasi Ulir Segitiga
Prinsip dasar perbedaan ketiga jenis ulir tersebut adalah :
a. Ulir dengan standard ISO, bersatuan mm dengan sudut puncak 60º
b. Ulir dengan standard USA, bersatuan inch dengan sudut puncak 60º
c. Ulir dengan standard British, bersatuan inch dengan sudut puncak 55º
Standardisasi Ulir Segitiga
Proses pengerjaan ulir dapat dilakukan dalam berbagai cara, yang tergantung dari fungsi yang terdapat dalam ulir tersebut. Cara pembuatan ulir yang umum dipakai antara lain :
A. Tap
Untuk membuat ulir dalam yang pada umumnya berprofil segitiga
Bk yang akan ditap harus dilubangi dulu (dibor) sesuai dengan Ø minor yang diperlukan (sesuai tabel), dan dicountersink (agar mudah saat proses awal pengetapan)
Proses pengetapan dapat dilakukan secara manual / mesin
Cara – Cara Pembuatan Ulir
B. Sneydigunakan untuk membuat ulir luar / baut yang pada umumnya berprofil segitigabenda kerja yang akan disney dibuat dulu Ø mayor yang diperlukan
C. Dengan mesin gerindapada proses ini hanya digunakan untuk membuat ulir – ulir yang sangat presisi, misalnya poros ulir untuk mikrometer, seperti M 8 x 4h ; M 24 x 2 – 5h ; M24 – 7H / 8g
D. Dengan mesin Bubut
dibuat dengan pahat ulir ( profil pahat sesuai tuntutan ) proses bisa terjadi karena adanya Lead Screw dan tuas ulir tuas ulir menghubungkan lead screw dengan apron box
Cara – Cara Pembuatan Ulir
E. Diroll dan dipressuntuk produksi yang besar – besaran, karena toleransi pada pembuatan ulir semacam ini besar toleransinya
F. Dituangproses ini dilakukan untuk ulir – ulir yang kurang presisi dan biasanya masih harus dikerjakan lagi
Cara – Cara Pembuatan Ulir
Metode Pemotongan di mesin Bubut
Metode Pemotongan Ulir :1. Metode Direct/langsung Pemakanan tegak lurus bk.
2. Metode Incline/menyudut, satu sisi pahat memotong bk. Sisi yang lain dibentuk dari kemiringan eretan
3. Metode Zig – zag kombinasi antara keduanya
G. Milling Prinsipnya sama dengan pembuatan spiral Alat bantu yang diperlukan :
Deviding Head Tool ( singke lip, prisma cutter, dll) Roda gigi ratio Angle Head (bila diperlukan).
Formulasi yang diperlukan :
tg α = P
π x d
Metode Pemotongan di mesin Milling
α= Sudut spiral
P = Spiral lead ( mesin milling biasanya 4 mm )
d = ∅ Benda kerja ( mm )
R = untuk P ≥ 12.5 ; R = untuk P ≤12.5
R = Rasio roda gigi tukar ( tabel )
i = rasio deviding head ( 40 : 1 )
Susunan roda gigi rasio
R =
4 x i
P P
4
A x B
C x D
Metode Pemotongan di mesin Milling
Proses pemakanan Terdapat 2 gerakan yaitu:
Gerakan lurus : gerak feeding meja Gerakan rotasi : gerak berputarnya Bk pada Deviding head Gerakan lurus diubah menjadi gerak rotasi dengan roda gigi ratio yang terhubung antara poros transportir dengan deviding head.
Cara – Cara Pembuatan Ulir
Pengukuran dan Pemeriksaan Ulir
Pengukuran Ulir Dalam
Faktor-faktor Pemeriksaan Ulir
Pengukuran Ulir Luar
Faktor Faktor Pemeriksaan Pada Ulir
Ukuran pitch dan jarak kisar
• Diameter nominal
• Bentuk profil
• Sudut dasar kemiringan profil
•Diameter kawat
•Diameter terkecil
Pengukuran Ulir Luar
Mengukur Pitch dengan Pitch Gauge
Mengukur Pitch dengan Caliper
Mengukur Pitch dengan Pitch Meausuring
Mengukur Pitch dengan Profil Proyektor
Mengukur Sudut Ulir dengan 2 Silinder Kawat
Mengukur Pitch dengan Ring Thread Gauge
1. Mengukur pitch dengan pitch gaugeLangkah kerja :a. Memilih pitch gauge yang kira-kira sama dengan objek ukurb. Mencocokkan pada benda kerja.c. Mengarahkan pada bidang kaca / light box.d. Membaca ukuran ulir jika telah cocok ( antara ulir yang
dicek dengan pitch gauge hampir tidak ada celah-celah cahaya)
Pengukuran Ulir Luar
2. Mengukur pitch dengan caliperLangkah kerja : a. Mengambil bk. yang akan dicek, dan dihitung sebanyak 10
buah kisarb. Mengukur kesepuluh kisar itu dengan caliper (mm)c. Jika hasil bagi antara hasil ukur dibagi 10 ada dalam tabel ulir
metris, berarti ulir ini ulir metrisd. Jika tidak terdapat dalam tabel metris ataupun meragukan,
dapat dicek dengan membuka caliper sepanjang 1inche. Menghitung banyak kisar pada jarak 1 inch tersebut.f. Melihat dalam tabel ulir Whitworth, kemungkinan ulir ini
berjenis whitworth.nb : Jenis ulir dapat juga ditentukan dengan mengecek
sudutnya
Pengukuran Ulir Luar
3. Mengukur dengan pitch measuring Langkah kerja : a. Memilih jarum peraba yang tepat bagi ulir yang
akan diukur tersebut, kemudian memasangkan pada pita measuring
Pengukuran Ulir Luar
b. Mencekam baut atau ulir yang akan diukur.c. Menggeser / menyetting jarum peraba sehingga jarum
menekan pada lembah ulir.d. Memutar piringan skala, sehingga jarum peraba
menekan pada kisar/lereng berikutnya.e. Membaca skala pada posisi ini.f. Memutar skala lagi sehingga jarum peraba menekan pada
kisar/lereng berikutnya( yang sejajar dengan yang pertama).
g. Membaca posisi ini (posisi II)h. Jarak kisar yang dicari adalah selisih dari posisi I dan II i. Melakukan pengukuran pada kisar-kisar selanjutnya agar
didapatkan hasil yang lebih akurat.
Nb :● Perhatikan adanya kemungkinan jenis ulir yang dicek itu
metris, withworth ataupun jenis yang lain.● Untuk mengukur kisar mur, perlu digunakan pencekam atau
batang pembantu.
Pengukuran Ulir Luar
4. Mengukur Kisar Baut dengan Profile ProyektorLangkah kerja : a. Menempatkan baut pada kaca objek dengan bantuan v-blok. b. Mengatur lensa pada pembesaran yang kita inginkan. c. Menyetel meja objek sehingga gambar profil ulir terlihat jelas
pada layar. d. Memutar piringan layar sehingga sebuah garis pada layar
sejajar dengan lereng dari profil ulir. e. Membaca garis ukuran pada posisi ini ( posisi I)
Pengukuran Ulir Luar
f. Geser pul meja objek sampai garis layar berimpit dengan lereng profil yang berikutnya.
g. Membaca ukuran pada posisi ini ( posisi II).h. Mengecek pada kisar-kisar selanjutnya agar didapat hasil
rata-rata.5. Mengukur Sudut Ulir dengan 2 Silinder Kawat Langkah kerja : a. Memilih kawat (1 macam) yang garis singgung
kawat tersebut berada diantara puncak dan dasar ( jadi pada lerengnya).
Pengukuran Ulir Luar
b. Mengukur ∅ kawat (d1 &d2).
c. Mengukur M1 & M2.d. Sudut Ulir didapat dengan rumus : sin./26. Dengan Ring Thread Gauge Langkah Kerja : a. Mengacek apakah ulir tersebut metris atau withworth
( dengan caliper ) b. Mengecek bentuk ulirnya. c. Memilih ring thread gauge yang cocok (sesuai hasil
pengukuran). d. Memasangkan ring thread gauge ke ulir baut tersebut,
bila dapat diputar dengan baik, berarti dimensi yang tertulis pada ringthread gauge sesuai dengan baut.
Pengukuran Ulir Luar
d2 - d1
2(M2 - M1)
1. Dengan Mikrometer ulir dalam
Digunakan untuk mengukur ∅ mayor dari ulir2. Dengan blok ukur
Untuk mengukur ∅ inti / kaki ulir3. Dengan blok sudut
Untuk mengukur ∅ minor ulir4. Dengan blok ukur sudut dan rol/pin
Untuk mengukur ∅ minor ulir5. Dengan cetakan
Cetakan dibuat dari lak/lilin/malam, sehingga dapat diukur sudut kisar atau tinggi ulir dengan mistar sorong, mal ulir atau profil proyektor.
6. Dengan Plug Thread Gauge
Pengukuran Ulir Dalam
Pengukuran Ulir Dalam
UlirUlir dalam
1 2 3Ulir luar
M 0,25 0,075 0,041 0,250 0,201 0,169M 0,3 0,08 0,043 0,300 0,248 0,213
M 0,35 0,09 0,049 0,350 0,292 0,253M 0,4 0,1 0,054 0,400 0,335 0,292
M 0,45 0,1 0,054 0,450 0,385 0,342M 0,5 0,125 0,068 0,500 0,419 0,365
M 0,55 0,125 0,068 0,550 0,469 0,415M 0,6 0,15 0,081 0,600 0,503 0,438
M 0,7 0,175 0,095 0,700 0,586 0,511M 0,8 0,2 0,108 0,800 0,670 0,583
M 0,9 0,225 0,122 0,900 0,754 0,656M 1 0,25 0,135 1,000 0,838 0,729M 1,2 0,25 0,135 1,200 1,038 0,929M 1,4 0,3 0,162 1,400 1,205 1,075M 1,7 0,35 0,189 1,700 1,473 1,321M 2 0,4 0,217 2,000 1,740 1,567M 2,3 0,4 0,217 2,300 2,040 1,867M 2,6 0,45 0,244 2,600 2,308 2,113M 3x0,5 0,5 0,271 3,000 2,675 2,459
0,6 0,325 3,000 2,610 2,350M 3,5 0,6 0,325 3,500 3,110 2,850
M 4x0,7 0,7 0,379 4,000 3,515 3,2420,75 0,406 4,000 3,513 3,188
M 4,5 0,75 0,406 4,500 4,013 3,688M 5x0,8 0,8 0,433 5,000 4,480 4,134
0,9 0,487 5,000 4,415 4,0260,9 0,487 5,500 4,915 4,526
Jarak bagi p
Tinggi kaitan H
1
Diameter luar D
Diameter efektif D
2
Diameter dalam D
1
Diameter luar D
Diameter efektif D
2
Diameter dalam D
1
UlirUlir dalam
1 2 3Ulir luar
M 6 1 0,541 6,000 5,350 4,917M 7 1 0,541 7,000 6,350 5,917
M 8 1,25 0,667 8,000 7,188 6,647M 9 1,25 0,667 9,000 8,188 7,647
M 10 1,5 0,812 10,000 9,026 8,376M 11 1,5 0,812 11,000 10,026 9,376
M 12 1,75 0,947 12,000 10,863 10,106M 14 2 1,083 14,000 12,701 11,835
M 16 2 1,083 16,000 14,701 13,835M 18 2,5 1,353 18,000 16,376 15,294
M 20 2,5 1,353 20,000 18,376 17,294M 22 2,5 1,353 22,000 20,376 19,294
M 24 3 1,624 24,000 22,051 20,752M 27 3 1,624 27,000 25,051 23,752
M 30 3,5 1,894 30,000 27,727 26,211M 33 3,5 1,894 33,000 30,727 29,211
M 36 4 2,165 36,000 34,402 31,670M 39 4 2,165 39,000 36,402 34,670
M 42 4,5 2,436 42,000 39,077 37,129M 45 4,5 2,436 45,000 42,077 40,129
M 48 5 2,706 48,000 44,752 42,587M 52 5 2,706 52,000 48,752 46,587
M 56 5,5 2,977 56,000 52,248 50,046M 60 5,5 2,977 60,000 56,428 54,046
M 64 6 3,248 64,000 60,103 57,505M 68 6 3,248 68,000 64,103 61,505
Jarak bagi p
Tinggi kaitan H
1
Diameter luar D
Diameter efektif D
2
Diameter dalam D
1
Diameter luar D
Diameter efektif D
2
Diameter dalam D
1
Tabel Ulir Metris
Nominal Diameter Nominal Diameter Minor Diameter Threadsinch mm mm per inch¼ 6,3500 4,1275 10
5/16 7,9375 5,4686 9 3/ 8 9,5250 6,7513 8 7/16 11,1125 7,9375 7
½ 12,7000 9,2862 6 ½ 9/16 14,2875 10,5842 6 5/ 8 15,8750 11,8516 5 ½
11/16 17,4625 13,0175 5¾ 19,0500 14,6050 5
13/16 20,6375 15,6997 4 ½ 7/ 8 22,2250 17,2872 4 ½
15/16 23,8125 18,2575 41 25,4000 19,8450 4
1 1/ 8 28,5750 22,2250 3 ½1 ¼ 31,7500 25,4000 3 ½
1 3/ 8 34,9250 27,5184 31 ½ 38,1000 30,6934 3
1 5/ 8 41,2750 33,1978 2 ¾1 ¾ 44,4500 35,5600 2 ½1 7/8 47,6250 38,7350 2 ½
2 50,8000 40,9448 2 ¼2 ¼ 57,1500 47,2948 2 ¼2 ½ 63,5000 52,4002 22 ¾ 69,8500 58,7502 2
3 76,2000 63,5000 1 ¾3 ¼ 82,5500 69,8500 1 ¾3 ½ 88,9000 75,2348 2
Tabel Ulir Square
1,5 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 14 16 180,9 1,25 1,75 2,25 2,75 3,5 4 4,5 5 5,5 6,5 8 9 100,15 0,25 0,25 0,25 0,25 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 1 1 1
Steigung PGewinde H4 = h3Spiel ac
Gewinde Flenken- Kern- Kern- kern-Nenndurmesser Steigung durchmesser durchmesser (Liberdeckung) querschnitt
d d2 = D2 d3 H1 = 0.5.P A3 in mm28 1,5 7,25 6,2 0,75 30,210 (1,5) 2 9 7,5 1 44,212 (2) 3 10,5 8,5 1,5 56,7
16 (2) 4 14 11,5 2 10420 (2) 4 18 15,5 2 18924 (3) 5 (8) 21,5 18,5 2,5 269
28 (3) 5 (8) 25,5 22,5 2,5 39832 (3) 6 (10) 29 25 3 49136 (3) 6 (10) 33 29 3 661
40 (3) 7 (10) 36,5 32 3,5 80444 (3) 7 (12) 40,5 36 3,5 101848 (3) 8 (12) 44 39 4 1195
52 (3) 8 (12) 48 43 4 145260 (3) 9 (14) 55,5 50 4,5 196365 (4) 10 (16) 60 54 5 2290
70 (4) 10 (16) 65 59 5 273475 (4) 10 (16) 70 64 5 321780 (4) 10 (16) 75 69 5 3739
85 (4) 12 (18) 79 72 6 407190 (4) 12 (18) 84 77 6 465695 (4) 12 (18) 89 82 6 5281
100 (4) 12 (20) 94 87 6 5945,000110 (4) 12 (20) 104 97 6 7390,000120 (4) 12 (22) 113 104 7 8495,000
Tabel Ulir Trapesium
Sampun,mOnggO sami konduR..........!!!!!!!!sayonara
see you in the oter chance atau malem mingguan di sini aje
Matur nuwun, kagem : % Gusti kang welas asih % mas Priya % rencang- rencang sadaya % perpust. ATMI % lab. ATMI % air conditioner-e ATMI % penjagane malam ATMI % lan sanes-sanesipun
top related