membiasakan anak bersaat teduh

Post on 29-May-2015

2.673 Views

Category:

Education

3 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Kita tidak bisa lagi menyerahkan sepenuhnya pertumbuhan iman pada gereja dan Sekolah Minggu saja. Orangtua perlu membiasakan anak untuk melakukan saat teduh sendiri

TRANSCRIPT

Purnawan Kristanto

“Ajarlah seorang anak untuk memilih jalan yang benar, maka setelah dewasa ia akan tetap berada di jalan

itu.” (Ams 22:6 FAYH)

Pertumbuhan iman pada anak tidak hanya dipupuk lewat ritual di sekolah minggu, gereja atau sekolah saja.

Pada kenyataannya, justru sebagian besar kehidupan anak dihabiskan bersama dengan keluarga. Acara Sekolah Minggu hanya berlangsung selama 2-3 jam dalam seminggu. Sisanya, sebagian besar dihabiskan di sekolah dan interaksi dengan keluarga.

Itulah sebabnya, keluarga-keluarga Kristen perlu menumbuhkan kebiasaan pada anak-anak untuk bersaat teduh.

Markus 1 : 35 Teladan Yesus

“Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia

bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat

yang sunyi dan berdoa di sana.” (Mrk 1:35

TB)

Ayub 7 : 17-18 Kerinduan hati Tuhan

kepada kita

“Apakah gerangan manusia, sehingga dia

Kauanggap agung, dan Kauperhatikan, dan

Kaudatangi setiap pagi, dan Kauuji setiap

saat?” (Ayb 7:17-18)

Yesaya 55 : 3,6-8 Perintah Allah untuk mencari Allah selama masih berkenan menanggapi.

“Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kamu akan hidup! Aku hendak mengikat perjanjian abadi dengan kamu, menurut kasih setia yang teguh yang Kujanjikan kepada Daud.” (Yes 55:3 TB)

“Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya. Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.” (Yes 55:6-8)

Matius 6:33 Orang yang mengikuti Kristus

dihimbau untuk mendahulukan kerajaan Allah

dan kebenaranNya atas segala hal lain.

“Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan

kebenarannya, maka semuanya itu akan

ditambahkan kepadamu.” (Mat 6:33 TB)

Mazmur 90:14 Mengisi tangki rohani

“Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan

kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai

dan bersukacita semasa hari-hari kami.”

(Mzm 90:14)

1. Meningkatkan kepekaan mendengar suara

Tuhan (Yesaya 50 :4 )

2. Merasakan kasih dan rahmat dari Tuhan (

Ratapan 3:22 - 23)

3. Mengetahui rencana Tuhan bagi kita (

Yeremia 33 : 3 )

4. Hubungan dengan Allah makin dekat (

Mazmur 145:18, Yak 4: 8a )

5. Rohani kita akan bertumbuh (Daniel 6:11,

Mazmur 3:4)

Ambillah komitmen terlebih dahulu

Membangun mezbah keluarga menuntut komitmen untuk kita menyediakan waktu-waktu khusus. Tanpa komitmen kita tidak akan membuatnya menjadi prioritas. Karena itu, diperlukan komitmen dari setiap anggota keluarga untuk bersedia menyediakan waktu menyembah Allah bersama-sama. Seorang kepala keluarga wajib mengambil komitmen ini telebih dulu sebab ia adalah imam bagi keluarganya. Jika ia menganggap mezbah keluarga penting, anggota keluarga yang lain akan mengikuti teladannya.

Usahakan pagi hari

Mengapa pagi hari? Karena saat itu kondisi

kita lagi segar. Sebelum memulai aktivitas,

adalah bijak jika kita menghadap Allah

terlebih dahulu, meminta penuntunan dan

berkat-Nya sepanjang hari itu. Akan tetapi

jika kondisi tidak memungkinkan maka

malam saat teduh dapat dilakukan pada

malam hari.

Mulailah dengan puji-pujian dan

penyembahan

Puji-pujian membantu untuk kita fokus.

Kadang kala, bangun pagi kita masih lesu dan

pikiran masih buntu. Nah, puji-pujian

membantu untuk membangkitkan semangat

dan menyegarkan pikiran. Kalau perlu

pasanglah lagu-lagu rohani atau instrumen

untuk mengubah suasana.

Bacalah firman Tuhan satu pasal secara bergantian

Membaca firman satu perikop atau satu pasal membantu untuk kita menangkap pesan keseluruhan yang hendak disampaikan. Bacalah kuat-kuat supaya anggota keluarga yang lain juga mendengarkan pesan tersebut. Jika kita membaca dalam hati, hanya kita saja yang mendapatkan maksud Tuhan. Lagi pula, iman timbul dari mendengarkan firman. Untuk variasi, bisa juga kita membaca ayat bergantian. Untuk memudahkan anak, Anda bisa menggunakan alkitab versi Bahasa Indonesia Sehari-hari atau Firman Allah yang Hidup. Bahasanya sederhana sehingga mudah dimengerti oleh anak-anak.

Bacalah penjelasan yang terdapat di dalam

buku renungan. Ajak anggota keluarga untuk

mendiskusikan hal-hal yang menarik.

Tutuplah dengan doa bersama

Doa sangat besar kuasanya. Libatkanlah dan ajarlah anggota keluarga untuk saling mendoakan. Hal ini membantu mereka untuk belajar memberkati orang lain lewat doa. Jadi tidak hanya fokus mendoakan diri sendiri. Akan lebih baik jika ada topik doa seperti kebutuhan mendesak yang perlu didoakan. Membuat jurnal doa juga sangat berguna sehingga setiap anggota keluarga tahu doa mana saja yang sudah Tuhan jawab. Jika mereka melihat jawaban Tuhan ini, mereka akan lebih semangat untuk berdoa.

Tidak perlu berlama-lama. Anak-anak belum

bisa duduk diam dalam waktu lama. Waktu

yang ideal adalah 10-15 menit.

Tidak perlu berlama-lama. Anak-anak belum

bisa duduk diam dalam waktu lama. Waktu

yang ideal adalah 10-15 menit.

Dalam kesempatan ini, izinkan kami mengenalkan renungan anak Footprints. Semua orang tua pasti menginginkan anak-anaknya mengikuti teladan Yesus Kristus. Di dalam Injil, Yesus berkata “Mari, ikutlah Aku.” Mengikut Yesus berarti berjalan menurut jejak-jejak yang ditinggalkan Yesus, yaitu nasihat dan teladan yang terdapat dalam Alkitab (1 Petrus 2:21). Itulah sebabnya renungan ini bernama “Footprints” yaitu jejak-jejak kaki manusia yang berusaha mengikut Tuhan Yesus.

Renungan anak Footprints hadir untuk menemani anak-anak membaca Alkitab setiap hari. Sasaran pembaca untuk renungan ini adalah anak kelas 3 sampai kelas 6 SD.

Setiap renungan ditulis berdasarkan apa

yang dikatakan Alkitab (bible based).

Artinya isi dalam renungan ini hanya berupa

kupasan firman Tuhan, bukan cerita

inspiratif, ilustrasi atau dongeng.

Dikemas secara menarik, kaya

informasi dan variatif. Semua

halamannya berwarna sehingga

memikat mata anak-anak.

Selain renungan, pada setiap

halaman juga terdapat

aktivitas berupa penerapan,

bible trivia, kuis, fun facts of

bible dan informasi lain yang

akan semakin memperkaya

kerohanian anak.

Dikemas secara menarik, kaya informasi dan variatif. Semua halamannya berwarna sehingga memikat mata anak-anak. Selain renungan, pada setiap halaman juga terdapat aktivitas berupa penerapan, bible trivia, kuis, fun facts of bible dan informasi lain yang akan semakin memperkaya kerohanian anak.

Permainan Kuis Alkitab

Nama permainan ini adalah Mencari Nomor Telepon. Setiap anggota keluarga memegang Alkitab. Pemimpin permainan membacakan pertanyaan, ”Saya ingin tahu cerita perkelahian Daud dan Goliat. Nomor telepon berapa yang harus saya hubungi?”

Anggota keluarga segera mencari cerita itu. Setelah ketemu, dia mencari urutan kitab tersebut (Kejadian=01; Keluaran=02; Imamat=03..dst). Kemudian dia menyebutkan jawabannya dengan urutan sebagai berikut: Urutan kitab-Pasal-Ayat awal-Ayat Akhir. Contohnya, cerita itu ada di 1 Samuel 17:40-58. Maka jawabannya ”09174058”

Metode Berdoa Studi Alkitab

Tujuan dari setiap saat teduh adalah penerapan dalam kehidupan kita. Metode cukup sederhana untuk mendapatkan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.

Pertama-Berdoa Minta Hikmat

Berdoa untuk memohon Allah menunjukkan kehendak-Nya. Dalam doa, Anda mengatakan sudah siap mematuhi Tuhan dan menerapkan-Nya.

Kedua-Renungkan ayat-ayat yang telah dibaca

Merenungkan adalah kunci menemukan aplikasi Firman Allah. Perenungan alkitabiah adalah membaca Alkitab, lalu memusatkan diri pada bagian itu dengan pelbagai cara. Salah satunya dengan cara mem-visualkan adegan cerita.

Misalnya dalam Yohanes 4, Anda membayangkan sedang berada di sana dengan Yesus dan perempuan di sumur. Bagaimana perasaan Anda kalau Anda yang dimintai air minum oleh Yesus?

Ketiga-Catat Aplikasinya

Anda perlu memperhatikan empat faktor dalam mencatat aplikasi yang baik:

Bersifat pribadi

Bersifat praktis

Dapat dilaksanakan

Dapat dibuktikan

Keempat-Hafalkan ayat kunci dari bagian Alkitab yang Anda pelajari

Agar dapat melanjutkan perenungan dan membantu Anda mengingatkan komitmen Anda, maka hafalkan ayat kunci yang akan Anda pakai dlam mencatat aplikasi Anda. Ayat yang dihafalkan akan membantu Anda dalam proses oertumbuhan rohani di dalam hati Anda.

Studi Karakter Amsal

Di dalam kitab Amsal setidaknya ada 64 jenis

karakter atau sifat, baik itu yang bersifat

positif atau negatif. Ajaklah mereka

menemukan sifat-sifat itu dan mengisikan

pada form berikut:

Hewan Tempel

Ajak anak-anak menggambar atau

menggunting gambar hewan. Tempelkan di

atas karton kemudian tuliskan di bawahnya

sifat binatang itu yang menonjol dan ayat

Alkitab yang sesuai.

Contoh:

Kartu doa

Anggota keluarga menuliskan pokok-pokok doa pada selembar kartu doa. Isinya tentang: hal yang didoakan, nama orang yang berdoa, nama orang yang didoakan, tanggal doa dimulai doa, tanggal doa dijawab, dan jawaban Tuhan/

Yel-yel

Keluarga menciptakan yel-yel yang membangkitkan semangat.

Pindah Tempat

Jika biasanya saat teduh dilakukan di ruang keluarga, satu waktu boleh juga dilakukan di tempat lain. Misalnya di balkon, jika punya atap rumah yang terbuka, di taman atau di ladang. Namun usahakan kegiatan ini tidak mengganggu lingkungan sekitar.

Menonton Film.

Keluarga menonton film yang bermutu dan

membangun iman, lalu diakhiri dengan

diskusi atau langsung berdoa yang berisi

refleksi atas saat teduh itu.

Panggung Boneka

Hal yang paling ideal adalah jika Komisi Anak di

masing-masing gereja bisa membuat gerakan

saat teduh keluarga. Hal ini tidak bisa dilakukan

oleh Komisi Anak sendiri. Program ini harus

mendapat dukungan penuh dari majelis gereja.

Caranya, bisa dimulai dengan melatih para

orangtua untuk menyelenggarakan saat teduh.

Harus diakui bahwa saat teduh keluarga belum

menjadi kebiasaan sebagian besar keluarga

Kristen. Barangkali mereka rindu melakukannya,

namun mereka tidak tahu caranya. Itu sebabnya,

Komisi Anak bisa membuat program pelatihan

saat teduh bagi orangtua.

Selain itu, Komisi Anak juga perlu

menyiapkan sarana-sarana pendukungnya.

Misalnya menyiapkan daftar bacaan, naskah

lagu-lagu yang bisa bisa dipakai,

melanggankan renungan, dan memantau

kemajuan saat teduh ini.

Di akhir program, Komisi Anak perlu

menyediakan penghargaan bagi anak atau

keluarga yang dapat menyelesaikan target.

Misalnya dengan pemberian sertifikat atau

membuat wall of fame di dinding gereja

dengan menempelkan foto keluarga mereka.

top related