membangun karakter secara qur’ani
Post on 24-Feb-2016
115 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
MEMBANGUN KARAKTER SECARA QUR’ANI
Disampaikan dalam Pengajian Subuh Gabungan Jamaah Masjid Darussalam
dan Falakhul Azhar di Masjid Darussalam Unib Permai, 4 Nopember
2012
Oleh: DR. ZUBAEDI M. AG M. PD
LATAR BELAKANG Pendidikan karakter antara lain melalui
pendidikan Islam dalam konteks sekarang sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang terjadi di negara kita.
Krisis karakter ini telah merambah luas baik pada kalangan anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. Di kalangan anak-anak dan remaja ditandai dengan meningkatnya pergaulan seks bebas, tawuran, pencurian remaja, kebiasaan menyontek, dan penyalahgunaan obat-obatan, pornografi, perkosaan, perampasan, dan perusakan milik orang lain sudah menjadi masalah sosial yang hingga saat ini belum dapat diatasi secara tuntas.
2
LATAR BELAKANG...Kondisi krisis dan dekadensi
moral ini menandakan bahwa seluruh pengetahuan agama dan moral yang pernah dikaji di bangku sekolah ternyata tidak berdampak terhadap perubahan perilaku manusia Indonesia.
3
LATAR BELAKANG... Banyak orang berpandangan bahwa
kondisi kemerosotan karakter diduga berawal dari apa yang dihasilkan oleh dunia pendidikan. Demoralisasi terjadi karena proses pembelajaran cenderung mengajarkan pendidikan moral dan budi pekerti sebatas teks dan kurang mempersiapkan siswa untuk menyikapi dan menghadapi kehidupan yang kontradiktif.
4
LATAR BELAKANG Jika suatu bangsa ingin bertahan hidup, maka
bangsa tersebut harus memiliki aturan yang menetapkan apa yang salah dan apa yang benar, apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan, apa yang adil dan apa yang tidak adil, apa yang patut dan tidak patut (Garbarino & Brofenbrenner)
Sauqy Bek mengatakan: ”Fainnamal umamul akhlaqu maa baqiyat, fa in humu zahabat akhlakuhum zahabuu”, artinya: sesungguhnya suatu umat akan eksis jika memiliki akhlak, jika akhlaknya hilang maka hilanglah bangsa itu”.
APAKAH KARAKTER ITU? Kata karakter (character) asalnya dari
bahasa yunani yaitu “charassein” yang maknanya mengukir “ to marK “ sehingga terbentuk sebuah pola.
Proses pendidikan adalah proses “pengukiran” dan “nurturing” atau bahasa kitab sucinya proses “rabbaniy” yaitu pengukiran lewat proses pembiasaan, keteladanan, kedisiplinan dsb. sehingga terbentuklah sebuah pola tingkah laku yang mulia. Kalau tidak, manusia akan berubah menjadi binatang
APAKAH KARAKTER ITU ? Seorang yang berperilaku tidak jujur,
kejam, atau rakus dikatakan sebagai orang yang berkarakter jelek, sementara orang yang berperilaku jujur, suka menolong dikatakan sebagai orang yang berkarakter mulia.
Karakter erat kaitannya dengan personality (kepribadian) seseorang. Seseorang bisa disebut orang yang berkarakter (a person of character) apabila perilakunya sesuai dengan kaidah moral.
KARAKTER Karakter adalah mustika hidup yang
membedakan manusia dengan binatang. Manusia tanpa karakter adalah manusia yang sudah ”membinatang”.
Orang-orang yang berkarakter kuat dan baik secara individual maupun sosial adalah mereka yang memiliki akhlak, moral, dan budi pekerti yang baik.
KarakterBerkarakter adalah berperilaku,
bersifat, bertabiat, dan berwatak”. Karakter merupakan cerminan utuh dari seseorang: mentalitas, sikap dan perilaku.
Karakter: gambaran tingkah laku yang menonjolkan nilai benar-salah, baik-buruk, baik secara eksplisit maupun implisit (Alwisol). 9
DIMANAKAH POSISI KARAKTER DALAM DIMENSI AFEKTIF?
Characterization
Organizing
Valuing
Responding
Receiving
Penjelasan Volitio adalah keinginan untuk
melakukan sesuatu berdasarkan pengetahuan yang ia miliki.
Sedangkan conatio adalah tekad untuk benar-benar mengerjakan apa yang diinginkan. Ternyata, gejala kesulitan menembus volitio dan conatio tanpa disadari sering kali dialami seseorang.
Penjelasan Dapat dicontohkan, ada orang yang ingin
menjadi pemain musik yang handal, tapi ia tidak pernah melakukan upaya-upaya nyata untuk merealisasikan keinginan tersebut menjadi kenyataan. Ia juga tidak menunjukkan kemampuannya dalam membulatkan tekad untuk melakukan sesuatu yang nyata dalam mewujudkan cita-cita itu. Bisa dikatakan ia hanya pemimpi karena gagasan-gagasannya itu tidak pernah dinyatakan dalam tindakan. Seyogyanya ia menjadi perencana yang mampu merinci impian-impiannya menjadi langkah-langkah yang akan dilaksanakannya.
Hubungan Karakter dengan Akhlak
Dalam terminologi Islam, pengertian karakter memiliki kedekatan pengertian dengan pengertian “akhlak”. Kata akhlak berasal dari kata khalaqa (bahasa Arab) yang berarti perangai, tabi’at dan adat istiadat.
Menurut pendekatan etimologi, pendekatan “Akhlak” berasal dari Bahasa Arab Jama’ dari bentuk mufradnya “Khuluqun” ( خلق ) yang menurut logat diartikan : budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan “Khalkun” ( خلق ) yang berarti kejadian, serta era hubungannya dengan “Khalik” ”yang berarti pencipta dan “Makhluk (خالق ).yang berarti yang diciptakan( مخلوق )
Hubungan Karakter dengan Akhlak
Pola bentukan definisi "akhlak" di atas muncul sebagai mediator yang menjembatani komunikasi antara Khaliq (Pencipta) dengan makhluk (yang diciptakan) secara timbal batik, yang kemudian disebut sebagai hablum minallah. Dari produk hablum minallah yang verbal, biasanya lahirlah pola hubungan antar sesama manusia yang disebut dengan hablum minannas (pola hubungan antar sesama makhluk)
Lanjutan... Ibnu Athir dalam bukunya an-
Nihayah menerangkan bahwa hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya), sedang khalqu merupakan gambaran bentuk luarnya (raut muka, warna kulit, tinggi rendah tubuhnya, dan lain sebagainya)”
Lanjutan....Dalam tinjauan kebahasaan, Abd. Hamid Yunus menyatakan bahwa :
األدابية االنسان صفات هى خلق األ “Akhlak ialah segala sifat manusia yang terdidik”
Lanjutan.... Al-Ghazali mendefinisikan akhlak
sebagai berikut: عنه]ا راس]خة النف]س ف]ى هيئ]ة ع]ن عبارة الخل]ق
إل]ى حاج]ة غي]ر م]ن ويس]ر بس]هولة فعال األ] تص]دروروية فكر
Artinya: “Akhlaq adalah suatu perangai (watak/tabi’at) yang menetap dalam jiwa seseorang dan merupakan sumber timbulnya perbuatan-perbuatan tertentu dari dirinya secara mudah dan ringan tanpa dipikirkan atau direncanakan sebelumnya”.
Lanjutan.... Pengertian akhlak seperti ini hampir
sama dengan yang dikatakan oleh Ibn Maskawih, yang mendefinisikan akhlak sebagai berikut:
فك]ر غي]ر م]ن أفعاله]ا إل]ى له]ا داعي]ة للنف]س حالوروية
Artinya: “Akhlak adalah suatu keadaan jiwa yang menyebabkan timbulnya perbuatan tanpa melalui pertimbangan dan dipikirkan secara mendalam”
Pengaruh Karakter Thd Dakwah Islam
Menurut Lothrop Stoddard, keberhasilan dakwah Rosulullah setidaknya dipengaruhi oleh 3 hal:
The Character of Arab The Muhammad’s Teaching The Contemporary World
Perubahan Karakter Masyarakat Arab
No. Sebelum Islam Sesudah Islam1. Dari Mata Pedang Ke jalan damai2. Dari kekuatan Ke undang-undang
3. Dari balas dendam Menggunakan hukum qishash
4. Dari serba halal Mengedepankan kesucian5. Dari sifat-sifat merampas Dipenuhi dengan rasa kepercayaan6. Dari sifat suka mengasingkan
diriMenjadi satu keluarga Islam dan mampu mengalahkan Romawi dan Persia
7. Kehidupan kesukuan Adanya tanggung jawab pribadi8. Dari penyembah berhala Berpegang pada akidah tauhid9. Memandang rendah wanita Memuliakan wanita10. Tatanan sosial dipengaruhi
sistem kastaMengedepankan persamaan
Belajar Karakter pada Rosulullah
Q. S al-Ahzab: 21 yang berbunyi:
حس]نة �س]وة أ الله] ول رس]� �م]ف]ي لك كان] لقدو الله]]] يرج�وا كان]]] لمن]]]الله]]]] ذكر و اآلخر اليوم]]]] كثيرا
“Sesungguhnya adalah bagi kamu pada Rasulullah itu teladan yang baik; Bagi barangsiapa yang mengharapkan Allah dan Hari Kemudian dan yang banyak ingat kepada Allah. ( Ayat 21 )
Q. S: al-Qalam: 4, yang berbunyi:عظيم خلق لعلى وإنك
Artinya: “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”
Belajar Karakter pada Rosulullah
Dalam hadist Nabi disebutkan:( ( . رواه تأديبي فأحسن ي رب بني أد
علي عن العكسري Artinya:
“Tuhan telah mendidikku, maka ia sempurnakan pendidikanku” (HR. al-Aksary dari Ali Ra)
KANDUNGAN Q.S AL-AHZAB: 21
Mengapa perlu keteladanan: karena manusia ada kecenderungan meniru (imitation). Manusia adalah makhluk saling meniru. Karena itu dalam Islam digariskan agar kalau meniru, mencontoh, mengikut dan meneladani sesuatu yang baik.
Ayat di atas berbicara mengenai kesetiaan orang-orang mu’min yang kuat imannya, yang dengan tegar meneladani Rosul meski dalam situasi sulit.
KANDUNGAN... Kandungan ayat ini: kepengikutan
hanya akan terjadi jika orang yang bersangkutan tidak sombong (yakni selalu berharap pada rahmat Allah), selalu memiliki orientasi ke depan dan jangka panjang (mengharap kebahagiaan akherat) dan selalu memiliki pertautan dengan Allah (dengan banyak zikir). Bila tiga ciri di atas tidak melekat maka iman akan sulit tumbuh dan mau meneladani Rasul.
KANDUNGAN.... Dan pada ayat berikutnya (22) jelas
dinyatakan bahwa ketika ujian itu datang bukan malah mundur tetapi dengan mantap berkata dan berkeyakinan....inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya. Dan yang demikian itu tidaklah menambah (kepada) mereka kecuali iman dan penyerahan diri. Ayat ini juga kecaman kepada orang munafik yang mengaku memeluk Islam tetapi tidak mau meneladani Rosul.
Perumpamaan Orang Munafik
No. Ungkapan Analog Penjelasan1. Kayu yang bersandar
(khusubum musanadah) (Q.S al-Munafiqun: 4). Seperti benda mati tidak berguna
Karakter mereka jelek, meskipun secara fisik bagus dan pandai berbicara, tetapi otak mereka kosong karena tidak dapat memahami kebenaran
2. Seperti orang menyalakan api (Q.s al-Baqarah: 17)
Mereka tidak bisa mengambil manfaat dari petunjuk-petunjuk yang datang dari Allah.
3. Seperti orang tuli, bisu dan buta (Q.S al-Baqarah: 18)
Mereka memiliki panca indera sehat, namun tetap dipandang tuli, bisu dan buta oleh karena tidak dapat menerima kebenaran.
4. Seperti ditimpa hujan lebat (Q.S al-Baqarah: 19).
Mereka diumpamakan seperti orang yang ditimpa hujan lebat dari langit dikarenakan ketakutan mereka dengan ayat-ayat Allah yang punya implikasi ancaman dan peringatan kepada mereka
KETELADANAN PARA ROSUL DALAM KARAKTER
No. Nama Nabi Aspek Keteladanan1. Nabi Nuh Ketabahan dan kegigihan dalam
berdakwah2. Nabi Ibrahim Sifat pemurah dan ketekunannya
dalam bermunajat mendekat kepada Allah
3. Nabi Daud Penonjollannya rasa syukur dan penghormatannya terhadap nikmat-nikmat Allah
4. Nabi Zakaria, Yahya dan Isa
Penghindarannya terhadap nikmat-nikmat dunia demi menkedat kepada Allah
5. Nabi Yusuf Kesabarannya dalam menahan cobaan
6. Nabi Yunus Kekhususannya dalam berdo’a7. Nabi Musa Keberanian dan tegas dalam
bertindak8. Nabi Harun Kelemah lembutan 9. Dan seterusnya
Karakter RosulullahNo. Jenis Karakter1. Baik Hati2. Jujur3. Pemalu4. Lemah Lembut5. Rendah Hati 6. Tidak Pernah memberatkan orang lain7. Sangat sederhana8. Tidak pernah membalas kejahatan dengan
kejahatan9. Suka memaafkan dan merelakan10. Penuh kasih sayang11. Selalu memberi petunjuk12. Selalu tersenyum
Fungsi Pendidikan karakterPendidikan karakter memiliki
tiga fungsi utama. Pertama, fungsi Pembentukan dan pengembangan potensi. Pendidikan karakter berfungsi membentuk dan mengembangkan potensi peserta didik agar berpikiran baik, berhati baik, dan berperilaku baik sesuai dengan falsafah hidup Pancasila.
32
Kedua, fungsi perbaikan dan penguatan. Pendidikan karakter berfungsi memperbaiki dan memperkuat peran keluarga, satuan pendidikan, masyarakat, dan pemerintah untuk ikut berpartisipasi dan bertanggung jawab dalam pengembangan potensi warga negara dan pembangunan bangsa menuju bangsa yang maju, mandiri, dan sejahtera. 33
Ketiga, fungsi penyaring. Pendidikan karakter berfungsi memilah budaya bangsa sendiri dan menyaring budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang bermartabat.
36
Fichteh Akhlak tanpa agama adalah sia-sia
Gandi agama dan akhlak mulia adalah satu dan tidak dapat dipisah-pisahkan
Ibnu Miskawaih Syariat agama merupakan faktor yang meluruskan karakter remaja, yang membiasakan mereka untuk melakukan perbuatan baik, sekaligus yang mempersiapkan diri mereka untuk menerima kearifan
1
2
3
Ibnu Maskawaih Jiwa manusia punya 3 kekuatan: al-
nafsul bahimiyyah (nafsu kebinatangan) yang buruk,al-nafsu sabu’iyyah (nafsu binatang yang buas) yang pertengahan dan al-nafsu al-nathiqah (jiwa yang cerdas) yang baik. Manusia dianggap menjadi manusia yang sebenarnya jika dia memiliki jiwa yang cerdas. Jiwa yang cerdas menjadi terangkat kedudukannya setingkat malaikat dan dibedakan dengan binatang.
Ibnu Maskawaih Akhlak (Watak) ada yang bersifat
alami dan ada watak yang diperoleh melalui kebiasaan dan latihan. Watak dapat diusahakan melalui pendidikan dan pengajaran.
Memperkenalkan pendidikan akhlak dengan dasar doktrin jalan tengah. Jalan tengah (khorul umuri ausatuha) artinya keseimbangan, moderat, harmoni atau posisi tengah antara dua ekstrem baik dan buruk yang ada dalam jiwa manusia
Ibnu Maskawaih Menurutnya, posisi tengah jiwa
bahimiyyah adalah iifah (menjaga diri dari perbuatan dosa dan maksiyat). Posisi tengah jiwa al-gadhabiyyah adalah asy-syaja’ah (keberanian yang dipertimbangkan untung ruginya). Sedangkan posisi tengah jiwa al-nathiqah adalah alhikmah (kebijaksanaan). Adapun perpaduan dari ketiga jiwa itu adalah al-’adl . Keempat keutamaan itu adalah pokok atau induk dari akhlak mulia.
Adapun sifat-sifat mahmudah itu adalah :• Al-amanah (setia, jujur, dapat dipercaya);• As-sidqu (benar, jujur)• Al-‘adl (adil);• Al-‘afwu (pemaaf);• Al-alifah (disenangi);• Al-wafa’ (menepati janji);• Al-haya’ (malu)• Ar-rifqu (lemah lebut)• Anisatun (bermuka manis) • As-Sakha’u (derwaman)• Al-Ma’ruf • Al-Ukhuwwah• Al-Qanaah
PENDIDIKAN KARAKTER: BERBASIS PENANAMAN AKHKALQ MAHMUDAH DAN
MEREDUKSI AKHLAK MAZMUDAH
Adapun sifat-sifat madzmumah adalah:
Ananiah (egoistis)Al-baghyu (melacur)Al-Buhtan (dusta)Al-Khianah (khianat)Az-zulmu (aniaya)Al-ghibah (mengumpat)Al-hasad (dengki)Al-kufran (mengingkari Nikmat)Ar-riya’ (ingin di puji)An-namimah (adu Domba)Al-fakhur Al-`ujbu
42
3
1
2
3
Akhlak terhadap
Tuhan
Akhlak terhadap diri sendiri dan
sesama manusia
Akhlak Terhadap
lingkungan
43
Ibnu Miskawaih: Tahdzibu al-akhlaaq
“Setiap karakter dapat berubah. Apapun yang bisa berubah, itu tidak alami. Kalau begitu, tidak ada karakter yang alami”
besarnya peranan, manfaat, dan pengaruh pendidikan terhadap obyek didik Menyimpulkan
SasaranPendidikan Karakter Secara Islami
Mendorong guru untuk mampu melihat:1. Pendidikan sebagai penyedia filosofi kehidupan bagi
santri.2. Pendidikan sebagai media pertumbuhan dan
perkembangan pribadi.
Sehingga santri dapat berintegrasi dalam masyarakat dengan karakter menghargai, percaya diri dan memiliki arah tujuan hidup.
STAR EDUCATORPENDIDIKAN KARAKTER
SIKAP GURU
MENGHIDUPKAN NILAI-NILAI KARAKTER
(18 NILAI KARAKTER KEMENDIKNAS)MEMBANGUN
SUASANA BERBASISKAN NILAI KARAKTER ISLAMI
No. Kelompok Konfigurasi Karakter
Karakter Inti (Core Characters)
1. Olah Hati Religius Jujur Tanggung Jawab Peduli Sosial Peduli Lingkungan
2. Olah Fikir Cerdas Kreatif Gemar Membaca Rasa Ingin Tahu
3. Olah Raga Sehat Bersih
4. Olah Rasa dan Karsa Peduli Kerja sama (gotong royong)
No.
Nilai Deskripsi
1 Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2 Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3 Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4 Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
5 Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Karakter
6 Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7 Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8 Demokratis Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
9 Rasa Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10 Semangat Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11 Cinta Tanah Air
Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
12 Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
13 Bersahabat/Komunikatif
Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.
14 Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
15 Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya
16 Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
17 Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18 Tanggung Jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
- Dalam Permendiknas N0.23/2006 secara formal sudah digariskan sejumlah rumusan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk masing-masing jenis atau satuan pendidikan.
- Jika dicermati secara mendalam, sesungguhnya hampir pada setiap rumusan SKL tersebut implisit atau eksplisit termuat substansi nilai/karakter.
Substansi Nilai/Karakter yang ada pada SKL SMA/MA/SMALB*/Paket C
No. Rumusan SKL Nilai/Karakter1 Berperilaku sesuai dengan ajaran
agama yang dianut sesuai dengan perkembangan remaja
Iman dan taqwa
2 Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki kekurangannya
Adil
3 Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya
Tanggung jawab
4 Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial
Disiplin
5 Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global
nasionalistik
No. Rumusan SKL Nilai/Karakter
6 Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis, kreatif, dan inovatif
bernalar
7 Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan
bernalar
8 Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk pemberdayaan diri
bervisi
9 Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik
gigih
10 Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks
bernalar
11 Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial
bernalar
No. Rumusan SKL Nilai/Karakter12. Memanfaatkan lingkungan secara
produktif dan bertanggung jawabTanggung jawab
13. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia
nasionalistik
14. Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya
peduli
15. Mengapresiasi karya seni dan budaya
kreatif
16. Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok
Kreatif
17. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta kebersihan lingkungan
bersih
No. Rumusan SKL Nilai/Karakter
18 Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun
Santun
19 Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat
Tanggung jawab
20 Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain
Terbuka, peduli
Nilai-nilai universal mengajarkan menghargai santri lain, dan bahwa tiap santri memiliki harga diri. Belajar menikmati nilai-nilai tersebut menciptakan kesejahteraan (well being) bagi santri dan masyarakat luas
Asumsi Pendidikan Karakter
Asumsi Pendidikan Karakter
Santri-santri peduli akan nilai-nilai dan memiliki kapasitas untuk berkarya dan belajar secara positif bila disediakan kesempatan
Santri akan tumbuh berkembang dalam suasana bermuatan nilai di lingkungan positif dan aman yang saling menghargai dan memperhatikan.
Dalam lingkungan seperti itu santridipandang mampu belajar membuat pilihan-pilihan sosial
Asumsi Pendidikan Karakter
INTERVENSIINTERVENSI
HABITUASIHABITUASI
Perilaku Berkarakter
MASYA-RAKAT
PROSES PEMBUDAYAAN DAN PEMBERDAYAANAgama, Pancasila, UUD 1945,
UU No. 20/2003 ttg Sisdiknas
Teori Pendidikan, Psikologi,
Nilai, Sosial Budaya
Pengalaman terbaik (best practices)dan
praktik nyata
Nilai-nilai Luhur
PERANGKAT PENDUKUNGKebijakan, Pedoman, Sumber Daya,Lingkungan, Sarana dan Prasarana, Kebersamaan, Komitmen pemangku
kepentingan.
T abel 3.G R A ND DE S IG N P E NDIDIK AN K AR AK T E R
KELUARGASATUAN
PENDIDIKAN
STRATEGI PENGEMBANGAN KARAKTER
No.
Jenis Strategi
Jenis Pilar Tahap
1. Makro: keseluruhan perencanaan dan implementasi pengembangan karakter melibatkan seluruh pemangku kepentingan diknas.
-Sekolah- Keluarga -Masyarakat
-Perencanaan: pertimbangan filosofis, pertimbangan teoritis dan pertimbangan empiris.- Pelaksanaan: pemberian pengalaman pembelajaran dengan intervensi dan habituasi
-Evaluasi
No.
Jenis Strategi
Jenis Pilar Tahap
1. Mikro -Kegiatan Belajar di kelas-Kegiatan keseharian dalam bentuk penciptaan budaya sekolah (schooll cultuire)- Kegiatan ko kurikuler dan atau ekstra kurikuler
- Kegiatan keseharian di rumah, dan dlm masyarakat
-Yang penting adalah iklik atau budaya sekolah. Jika suasana sekolah penuh kedisiplinan, kejujuran dan kasih sayang maka akan menghasilkan output yang berkarakter.
PENDEKATAN PENDIDIKAN NILAI/KARAKTER (SUPERKA)
No. Jenis Pendekatan Langkah yang dilakukan
1. Penanaman nilai (inculcation appeorach)
-Penanaman nilai-nilai sosial
2. Perkembangan moral kognitif (cognitive moral development approach)
-Mendorong siswa berpikir aktif tentang mslh-mslh moral dan membuat keputusan moral
3. Pendekatan analisis nilai (value analysis approach)
-Menekankan perkembangan kemampuan peserta didik untuk berpikir logis dengan cara menganalisi masalah yangh berhubungan dg maslh sosial.
No. Jenis Pendekatan
Langkah yang dilakukan
4. Pendekatan pembelajaran berbuat (action learning approach)
-Memberikan kesempatan anak melakukan perbuatan moral scr perseorangan maupun kelompok
5. Pendekatan klarifikasi nilai (values clarification approach)
-Menekankan utk membantu anak mengkaji perasaan dan perbuatannya sendiri, utk meningkatkan kesadaran tentang nilai-nilai mereka sendiri.
METODE PENDIDIKAN KARAKTERNo.
Jenis Metode
Langkah yang dilakukan
1. Inkulkasi Nilai
- Mengkomunikasikan kepercayaan disertai alasan yang mendasarinya.
- Memberlakukan orang lain secara adil.- Menghargai pandangan orang lain.- Mengemukakan keragu-raguan atau perasaan tidak
percaya disertai dengan alasan, dan dengan rasa hormat.
- Tidak sepenuhnya mengontrol lingkungan untuk meningkatkan kemungkinan penyampaian nilai-nilai yang dikehendaki, dan tidak mencegah kemungkinan penyampaian nilai-nilai yang tidak dikehendaki.
- Menciptakan pengalaman sosial dan emosional mengenai nilai-nilai yang dikehendaki secara ekstrem.
- Membuat aturan, memberikan penghargaan, dan memberikan konsekuensi disertai alasan.
- Tetap membuka komunikasi dengan pihak yang tidak setuju.
- Memberikan kebebasan bagi adanya perilaku yang berbeda-beda apabila sampai pada tingkat yang tidak dapat diterima, diarahkan untuk memberikan kemungkinan berubah.
No. Jenis Pendekatan
Langkah yang dilakukan
2. Keteladanan nilai
- Ada tiga macam model: live model, symbolic model dan verbal description model. Live model adalah model yang berasal dari kehidupan nyata. Symbolic model adalah model yang berasal dari perumpamaan. Verbal description model adalah model yang dinyatakan dalam suatu uraian verbal. Model-model itu mencakup behavioural model untuk performa yang kasat mata, dan cognitive model untuk proses kognitif yang tidak kasat mata.
No. Jenis Pendekatan
Langkah yang dilakukan
3. Fasilitasi -Pemberian kesempatan kepada peserta didik untuk mengatasi masalah. Kegiatan tersebut memberikan kesempatan kepada subjek didik untuk menyusun pendapat, mengingat kembali hal-hal yang perlu disimak, dan memperjelas hal-hal yang masih meragukan.
4. Pengembangan ketrampilan akademik dan sosial
-Pengembangan ketrampilan berpikir kritis dg latihan agar ter biasa berpikir krirtis -Pengembangan ketrampilan mengatasi masalah
PENDIDIKAN KARAKTER DAPAT DIINTEGRASIKAN KE DALAM KEGIATAN INTRAKURIKULER MAUPUN EKSTRA KURIKULER
No. Jenis Pengintegrasian
Ruang Lingkup
1. Program Pengembangan diri
-Kegiatan rutin sekolah: berbaris masuk ruang kelas, membersihkan kelas, pemeriksaan kebersihan badan pd setiap senin, beribadah bersama, berdoa waktu memulai dan selesai pelajaran, ucap salam ketika bertemu guru, upacara rutin dan upacara hari besar kenegaraan
-Kegiatan spontan: memperingatkan anak yg tidak baik spt membuang sampah sembarangan, berteriak yang mengganggu, berkelahi, berlaku tidak sopan, berpakaian tdk senonoh. Langsung dikoreksi agar tidak mengulang. Kegiatan spontan juga terhadap prilaku siswa yg terpuji dg memujinya.
-Teladan -Pengkondisian
No.
Jenis Pengintegrasian
Ruang Lingkup
2. Pengintegrasian dalam smua mata pelajaran
-Melalui mata pelajaran PAI, PKN, Penjaskes, IPA/sains, IPS, Matematika, TIK dll
3. Pengintegrasian nilai-nilai dalam kegiatan ko kurikuler dan ekstrakurikuler
-Pengembangan kegiataan kesiswaan scr menarik utk pengembangan learing skills, thinking skills dan living skills
4. Pembiasaan -Pembiasaan melalui tugas dan kegiatan
P: Perilaku siswa. Output akhir pendidikan karakter adalah berkembangnya perilaku santri ke arah yang lebih positif.
Contoh PositifKomunikasi JelasAturan JelasKeterampilan Resolusi KonflikHubungan antar staf bagusMendengarAktifitas Nilai
Contoh NegatifBuku tidak mencukupi
Tidak ada pertolongan individuTak ada bantuan pelajaran turun
Sedikitnya panutan positifTekanan negatif dari kelompok
Hukuman memalukanBudaya menyalahkan
Berteriak
LIMA KARAKTER YANG MENDESAK DITANAMKAN
Kejujuran, Kepercayaan diri, Apresiasi terhadap
kebhinnekaan, Semangat belajar, dan Semangat kerja.
KEJUJURAN Di antara kelima jenis karakter
tersebut kejujuran sebagai salah satu karakter yang sangat penting, tetapi justru mulai melemah dalam kehidupan individu dan masyarakat kita.
Nilai kejujuran perlu mendapat prioritas karena ia menjadi tolok ukur dan fondasi kehidupan bagi seseorang, sebuah keluarga, masyarakat dan negara.
Rumus Stepen Covey Stephen Covey dalam buku Speed of
Trust tentang Hasil kerja, dia merumuskan bahwa Result (R1) adalah Initiave (I) dikalikan Execution (E) (R1 = I x E), jika komponen ini kemudian ditambah nilai kejujuran maka proses eksekusi atau pelaksanaan semakin cepat dalam hal ini formula menjadi R1 = I x E x T (Trust).
Pentingnya Kejujuran Nilai kejujuran merupakan nilai
fundamental yang diakui oleh semua orang. Bagaimanapun pintarnya, bagaimanapun berwibawa dan bijaksanannya seseorang jika dia tidak jujur pada akhirnya tidak akan diakui orang sebagai pemimpin yang baik atau bahkan dicap menjadi manusia yang tidak baik. Untuk itu, marilah kita menjadikan nilai kejujuran menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan.
4 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KARAKTER
Pengaruh dari dalam diri manusia (insting)
MilieuPendidikan Aspek warotsah (hereditas/
warisan)
FAKTOR PEMBIASAAN Salah satu faktor yang
mempengaruhi keberhasilan pendidikan karakter adalah adat/kebiasaan. Adat/kebiasaan adalah setiap tindakan dan perbuatan seseorang yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadi kebiasaan, seperti berpakaian, makan, tidur, olahraga dan sebagainya.
Makna Pembiasaan س]مي العم]ل س]هال ب]ه اإلتيان ص]ار حت]ى تكرر إذا
,Artinya: “Perbuatan manusia عادةapabila dikerjakan secara berulang-ulang sehingga menjadi mudah melakukannya, itu dinamakan adat kebiasaan”
top related