media audio visual bergerak

Post on 24-Feb-2016

159 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Media Audio Visual Bergerak. Oleh : Fajar Y. Zebua. Materi. Media Visual Bergerak , seperti : film bisu Media audio visual gerak, seperti: film bersuara, pita video, film pada televisi , televisi, dan animasi. Film. Menurut KBBI, Film adalah : - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Media Audio Visual BergerakOleh : Fajar Y. Zebua

Materi Media Visual Bergerak, seperti : film

bisu Media audio visual gerak, seperti: film

bersuara, pita video, film pada televisi, televisi, dan animasi

FilmMenurut KBBI, Film adalah : Selaput tipis yg dibuat dari seluloid

untuk tempat gambar negatif (yang akan dibuat potret) atau untuk tempat gambar positif (yang akan dimainkan di bioskop)

Lakon (cerita) gambar hidup

Seluloid? Sejenis plastik yang berbahan

nitroselulosa. Bahan ini mudah terbakar Ditemukan pada tahun 1868 Contoh : pita film, kamera foto, bola

pingpong Jenis pita film : pita 8 mm, pita 16 mm,

pita 35 mm, pita 65mm dan 70 mm

Film Film adalah gambar-hidup, juga sering

disebut movie. Film, secara kolektif, sering disebut sinema. Sinema bersumber dari kata kinematik atau gerak.

Secara harafiah : Cinemathographie yang berasal dari Cinema + tho = phytos (cahaya) + graphie = grhap (tulisan = gambar = citra), jadi pengertiannya adalah melukis gerak dengan cahaya.

Film Dihasilkan dengan rekaman dari orang

dan benda (termasuk fantasi dan figur palsu) dengan kamera, dan/atau oleh animasi.

Kamera film menggunakan : seluloid & kamera digital

Seluloid mahal, 1 can (kaleng) film berdurasi 10 menit

Sejarah Film Pertanyaan unik: Apakah keempat kaki

kuda berada pada posisi melayang pada saat bersamaan ketika kuda berlari?

Pertanyaan ini dijawab pada tahun 1878 oleh Eadweard Muybridge dari Stanford University dengan membuat 16 gambar atau frame kuda yang sedang berlari.

Sejarah Film Tahun 1888 Roundhay Garden

Scene yang di'sutradarai' oleh Louis Le Prince yang berasal dari Prancis.

Menggambarkan sejumlah anggota keluarga Le Prince sedang berjalan-jalan menikmati hari di taman.

Lihat Film

Sejarah Film Tahun 1889 Monkeyshines No. 1 ,

Film pertama Amerika Serikat Gambar orang yang 'blur' dengan latar

hitam yang sedang melakukan gerakan-gerakan tangan dalam beberapa detik.

Sejarah Film Tanggal 28 Des 1895, lumiere

bersaudara (frere) yaitu Louis dan Auguste mempertunjukan cinematographe untuk pertama kalinya kepada masyarakat paris di sebuah cafe hanya dengan membayar 1 franc.

Cinematographe Kamera film portable, unit pemrosesan

film dan proyektor. Satu ciptaan yang mencakup tiga fungsi.

Keunggulan : adanya gerakan tersendat. Pada saat diputar, setiap frame berhenti sejenak (sepersekian detik) untuk disinari lampu proyektor. Hasilnya gambar nampak hidup dan tidak berkedip-kedip.

Alat Perekam Gerak Thomas A. Edison (USA), 1880-an Max Skladandwsky (Jerman) Friese Green (Inggris)

Sejarah Film Indonesia Pertama kali diperkenalkan pada 5

Desember 1900 di Batavia (Jakarta). Pada masa itu film disebut “gambar idup”.

Digelar di Tanah Abang, sebuah film dokumenter yang mempertunjukkan perjalanan ratu dan raja Belanda di Den Haag.

Sejarah Film Indonesia Film cerita pertama kali dikenal di

Indonesia pada tahun 1905 yang diimpor dari Amerika.

Film-film impor berubah judul ke dalam bahasa Melayu

Sejarah Film Indonesia Film lokal pertama kali diproduksi pada

tahun 1926. Sebuah film cerita yang masih bisu. Sementara film luar negeri sudah bersuara.

Film pertama dibuat oleh NV Java Film Company di Bandung dengan judul “Loetoeng Kasaroeng”

Sejarah Film Indonesia Berikutnya adalah film “Eulis Atjih”

diproduksi oleh perusahaan yang sama. Kemudian muncul perusahaan film

lainnya, seperti Halimun Film Bandung yang membuat “Lily van Java dan central Film Coy (Semarang) yang membuat “Setangan Berloemoer Darah”

Sejarah Film Indonesia Film bersuara pertama adalah film

“Nyai Dasima” (Jakarta, 1031), disusul kemudian “Zuster Theresia” (Bandung, 1932).

Selama kurun waktu 1926-1931 tercatat 21 judul film (bisu dan bersuara) diproduksi. Jumlah bioskop meningkat dengan pesat.

Film Indonesia

Film Bisu Film yang dibuat tanpa menggunakan

perekaman suara terutama dalam dialog.

Penonton “dipaksa” untuk memahami alur cerita itu melalui gerakan tubuh dari pemain film dan tulisan yang muncul disela-sela gambar seperti layaknya baca komik yang isinya beberapa dialog dari film tersebut.

Film Bisu Charlie Chaplin,

aktor komedi Inggris.

Lahir 16 April 1889 Pernah ke Bandung

pada 1927 & 1935

Film Bersuara Film bersuara pertama di dunia berhasil

dibuat dengan judul Don Juan pada 1926. Tahun berikutnya Warner Brothers memproduksi film bersuara keduanya berjudul The Jazz Singer

Lihat

Film Bersuara Pertama kali di Indonesia pada 26 Des

1929. Diputar di Princesse Schouwborg Surabaya dengan judul Fox Follies.

Film 3D

Cara Kerja 3D1. XPAND Kelebihan : Tidak pakai layar perak Kekurangan : Kacamata mahal dan

kepala tidak boleh miring

Cara Kerja 3D2. REAL D Kelebihan : Kepala boleh miring Kekurangan : Memerlukan layar perak

Cara Kerja 3D3. Dolby 3D Digital Cinema Kelebihan : Tidak

harus menggunakan layar perak

Kekurangan : Perlengkapan mahal

Cara Kerja 3D4. Proyeksi ganda dengan polarisasi Kelebihan :

Brightness tinggi Kekurangan : Kepala

tidak boleh miring

Mengapa? Mual dan

Pusing setelah

menonton film 3D?

Efek 3D

Efek 3D

Efek 3D

Efek 3D

Efek 3D

Film Animasi

Film Animasi Indonesia Tahun 1955 Si Doel Memilih karya

Dukut Hendronoto Tahun 70-an si Huma Tahun 2000-an film animasi layar lebar

Homeland dan Janus Prajurit Terakhir

Pekerja Film Produser (Producer), bertugas untuk

mencari cerita untuk diproduksi, mengelola dana produksi dan menyiapkan segala keperluan produksi film. Bebeda dengan produser, eksekutif produser (Executive Producer) bertugas mencari dana produksi film.

Pekerja Film Penulis Skenario (Script Writer),

mengembangkan cerita menjadi sebuah skenario.

Pekerja Film Sutradara (Director), menafsirkan

skenario menjadi sebuah film dan mengarahkan aktor/aktris dalam berakting

Pekerja Film Penata Cahaya /

Kamera (Cinematographer / Director of Photography (DoP)), menafsirkan keinginan sutradara melalui penataan cahaya, sudut pengambilan gambar dan warna dalam film

Pekerja Film Penata Suara (Sound Director),

mengatur, men-set dan merekam suara pada film.

Penata Art (Art Director), mengatur art di dalam film seperti set lokasi, property, hingga kostum

Penyunting Gambar (Editor), menyatukan potongan-potongan film sesuai dengan cerita sehingga menjadi sebuah film

Tugas Buat Presentasi yang mengandung

Audio dan Video. Tema : 1. Pengaruh Film pada Anak2. Dampak Film Horor3. Film, Estetika dan Pembelajaran4. Fungsi Film sebagai Media

Pembelajaran

Tugas Dibuat dengan Ms. Powerpoint Penggunaan audio dan video secara

otomatis Slide minimal 20 halaman Dikerjakan 3 orang (1 kelompok) Tampilkan sebaik mungkin dengan

melihat aturan-aturan pembuatan slide

TERIMA KASIH

top related