materi sosialisasi igos_2
Post on 28-Dec-2015
10 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Pelatihan Implementasi Indonesia, Go Open Source
Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan 2010
Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan
Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan
Sekilas TentangSekilas TentangSekilas TentangSekilas Tentang
Indonesia Go Open Source
Disampaikan dalam
Implementasi
Badan Penelitian dan Kehutanan
Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan
Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan
Kementerian Kehutanan
Sekilas TentangSekilas TentangSekilas TentangSekilas Tentang
Indonesia Go Open Source
sampaikan dalam Pelatihan
Implementasi Indonesia Go Open Source (IGOS)
Penelitian dan Kehutanan Kehutanan
Pebruari, 2010
Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan
Indonesia Go Open Source
Pelatihan Implementasi Indonesia, Go Open Source
Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan 2010
Indonesia, Go Open Source!
Indonesia, Go Open Source! (IGOSIGOSIGOSIGOS
adalah sebuah semangat gerakan untuk meningkatkan penggunaan dan
lunak sumber terbuka (open source software
Latar Belakang
1. Undang-undang No 19/2002 tentang Hak Cipta menuntut Indonesia menegakkan hukum bidang
HKI.
2. Tingkat pembajakan software di Indonesia pada tahun 2002 adalah
dunia (89%) menurut data Bussines Software Alliance
masuk dalam prioritas untuk diawasi (
Representative (USTR). Negara yang masuk dalam daftar ini akan kehilangan fasilitas
generalized system of preference
pembebasan tarif dalam ekspor
3. Open Source Software (OSS) merupakan salah satu isue global te
Communication and Technology (ICT).
4. Adanya kesenjangan teknologi informasi antara negara berkembang dengan negara maju serta
antar daerah, dimana Open Source Software
• Kesepakatan World Summit on the Information Society
bersama swasta bekerja sama dalam pengembangan OSS dan
• Hasil kajian The United Nation Conference on Trade Development
negara berkembang direkomendasi
Kebijakan Pemerintah
1. INPRES No 6/2001 tentang Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika di Indonesia.
2. Summit IGOS I oleh 5 Kementerian, yaitu Depkominfo, KNRT, Kemenkumham, Kemenpan dan
Depdiknas pada 30 Juni 2004.
3. PERPRES No 7/2005 tentang RPJM 2004
penggunaan OSS ke seluruh instansi pemerintah dan lapisan masyarakat”.
4. SE Menkominfo No 05/SE/M.Kominfo/2005
Piranti Lunak Legal di Lingkungan
5. Summit IGOS II oleh 18 Kementerian termasuk Departemen Kehutanan tanggal 27 Mei 2008.
6. Surat Edaran MenPAN Nomor
Legal dan Open Source Software
Indonesia, Go Open Source!
www.igos.web.id
IGOSIGOSIGOSIGOS)
adalah sebuah semangat gerakan untuk meningkatkan penggunaan dan pengembangan perangkat
open source software/OSS) di Indonesia.
undang No 19/2002 tentang Hak Cipta menuntut Indonesia menegakkan hukum bidang
Tingkat pembajakan software di Indonesia pada tahun 2002 adalah peringkat 3 terbesar di
Bussines Software Alliance (BSA). Hal ini menyebabkan Indonesia
masuk dalam prioritas untuk diawasi (priority watch list) oleh United State Trade of
(USTR). Negara yang masuk dalam daftar ini akan kehilangan fasilitas
generalized system of preference (GSP), yaitu fasilitas khusus untuk negara berkembang berupa
pembebasan tarif dalam ekspor.
Open Source Software (OSS) merupakan salah satu isue global tentang Information
Communication and Technology (ICT).
Adanya kesenjangan teknologi informasi antara negara berkembang dengan negara maju serta
Open Source Software (OSS) merupakan salah satu solusi sesuai dengan:
Summit on the Information Society (WSIS), Desember 2003
bersama swasta bekerja sama dalam pengembangan OSS dan free software.
The United Nation Conference on Trade Development (UNCTAD) tahun 2003
negara berkembang direkomendasikan untuk mengadopsi Free OSS.
INPRES No 6/2001 tentang Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika di Indonesia.
Summit IGOS I oleh 5 Kementerian, yaitu Depkominfo, KNRT, Kemenkumham, Kemenpan dan
No 7/2005 tentang RPJM 2004-2009, dengan adanya program ‘Peningkatan
penggunaan OSS ke seluruh instansi pemerintah dan lapisan masyarakat”.
SE Menkominfo No 05/SE/M.Kominfo/2005 tentang Pemakaian dan Pemanfaatan Penggunaan
ingkungan Instansi Pemerintah.
Summit IGOS II oleh 18 Kementerian termasuk Departemen Kehutanan tanggal 27 Mei 2008.
Surat Edaran MenPAN Nomor SE/01/M.PAN/3/2009 tentang Pemanfaatan Perangkat Lunak
Open Source Software (OSS).
pengembangan perangkat
undang No 19/2002 tentang Hak Cipta menuntut Indonesia menegakkan hukum bidang
peringkat 3 terbesar di
(BSA). Hal ini menyebabkan Indonesia
United State Trade of
(USTR). Negara yang masuk dalam daftar ini akan kehilangan fasilitas
(GSP), yaitu fasilitas khusus untuk negara berkembang berupa
ntang Information
Adanya kesenjangan teknologi informasi antara negara berkembang dengan negara maju serta
(OSS) merupakan salah satu solusi sesuai dengan:
(WSIS), Desember 2003 - pemerintah
(UNCTAD) tahun 2003 -
INPRES No 6/2001 tentang Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika di Indonesia.
Summit IGOS I oleh 5 Kementerian, yaitu Depkominfo, KNRT, Kemenkumham, Kemenpan dan
2009, dengan adanya program ‘Peningkatan
tentang Pemakaian dan Pemanfaatan Penggunaan
Summit IGOS II oleh 18 Kementerian termasuk Departemen Kehutanan tanggal 27 Mei 2008.
tentang Pemanfaatan Perangkat Lunak
Pelatihan Implementasi Indonesia, Go Open Source
Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan 2010
Tujuan
1. Memperkecil kesenjangan teknologi informasi dengan memanfaatkan OSS baik
masyarakat Indonesia maupun ditingkat
2. Meningkatkan inovasi dan kreatifitasbidang teknologi informasi melalui pengembang perangkat
lunak nasional;
3. Mendorong, meningkatkan dan
informasi skala nasional yang berdampak pada :
• Program pemerintah (percepatan program e
• Ekonomi (penghematan devisa dalam pengadaan lisensi, stimulasi pengembangan industri
Teknologi Informasi, peningkatan industri software dalam negeri);
• Sosial dan budaya (peningkatan jumlah pengguna komputer, pelatihan, akses informasi);
• Pendidikan (iptek; e-learning; e
• Hankamnas (pertukaran informasi/traffcking lebih terlindungi).
Sasaran
1. Memberikan lebih banyak alternatif piranti lunak yang dapat digunakan oleh masyarakat secara
legal dan terjangkau, sehingga tingkat penetrasi komputer di Indonesia dapat meningkat;
2. Peningkatan kemampuan riset pengembangan teknologi informasi nasional, k
pengembangan perangkat lunak, yang terkait dengan kapasitas institusi litbang, pendidikan
maupun peningkatan kemampuan SDM;
3. Penciptaan kompetisi bidang pengembangan piranti lunak skala nasional sehingga dapat
menjadikan industri teknologi
pemain di percaturan global, sehingga dapat meningkatkan peluang dan kesempatan kerja
bidang teknologi informasi.
Manfaat
Masyarakat Pengguna:
1. Memberikan pilihan perangkat lunak yang terjangkau;
2. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang teknologi informasi;
3. Memperkecial kesenjangan teknologi informasi;
4. Meningkatkan akses informasi masyarakat;
5. Meningkatkan kreativitas dalam mengembangkan dan
(kreativitas tidak dibatasi oleh software yang ada).
Industri pengembang :
1. Meningkatkan pengembangan industri perangkat lunak nasional;
2. Biaya rendah dalam memasuki industri perangkat lunak;
3. Mengembangkan kemampuan sumbe
4. Pemindahan paradigma dari “IT import” ke “IT export”.
kesenjangan teknologi informasi dengan memanfaatkan OSS baik
ditingkat global;
Meningkatkan inovasi dan kreatifitasbidang teknologi informasi melalui pengembang perangkat
Mendorong, meningkatkan dan menciptakan program-program pemerintah bidang teknologi
informasi skala nasional yang berdampak pada :
Program pemerintah (percepatan program e-government);
Ekonomi (penghematan devisa dalam pengadaan lisensi, stimulasi pengembangan industri
ormasi, peningkatan industri software dalam negeri);
Sosial dan budaya (peningkatan jumlah pengguna komputer, pelatihan, akses informasi);
learning; e-library);
Hankamnas (pertukaran informasi/traffcking lebih terlindungi).
Memberikan lebih banyak alternatif piranti lunak yang dapat digunakan oleh masyarakat secara
legal dan terjangkau, sehingga tingkat penetrasi komputer di Indonesia dapat meningkat;
Peningkatan kemampuan riset pengembangan teknologi informasi nasional, khususnya bidang
pengembangan perangkat lunak, yang terkait dengan kapasitas institusi litbang, pendidikan
maupun peningkatan kemampuan SDM;
Penciptaan kompetisi bidang pengembangan piranti lunak skala nasional sehingga dapat
menjadikan industri teknologi informasi Indonesia sebagai andalan dan menjadi salah satu
pemain di percaturan global, sehingga dapat meningkatkan peluang dan kesempatan kerja
Memberikan pilihan perangkat lunak yang terjangkau;
Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang teknologi informasi;
Memperkecial kesenjangan teknologi informasi;
Meningkatkan akses informasi masyarakat;
Meningkatkan kreativitas dalam mengembangkan dan memanfaatkan teknologi informasi
(kreativitas tidak dibatasi oleh software yang ada).
Meningkatkan pengembangan industri perangkat lunak nasional;
Biaya rendah dalam memasuki industri perangkat lunak;
Mengembangkan kemampuan sumber daya manusia bidang teknologi informasi;
Pemindahan paradigma dari “IT import” ke “IT export”.
kesenjangan teknologi informasi dengan memanfaatkan OSS baik ditingkat
Meningkatkan inovasi dan kreatifitasbidang teknologi informasi melalui pengembang perangkat
program pemerintah bidang teknologi
Ekonomi (penghematan devisa dalam pengadaan lisensi, stimulasi pengembangan industri
Sosial dan budaya (peningkatan jumlah pengguna komputer, pelatihan, akses informasi);
Memberikan lebih banyak alternatif piranti lunak yang dapat digunakan oleh masyarakat secara
legal dan terjangkau, sehingga tingkat penetrasi komputer di Indonesia dapat meningkat;
hususnya bidang
pengembangan perangkat lunak, yang terkait dengan kapasitas institusi litbang, pendidikan
Penciptaan kompetisi bidang pengembangan piranti lunak skala nasional sehingga dapat
informasi Indonesia sebagai andalan dan menjadi salah satu
pemain di percaturan global, sehingga dapat meningkatkan peluang dan kesempatan kerja
memanfaatkan teknologi informasi
Pelatihan Implementasi Indonesia, Go Open Source
Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan 2010
Pemerintah:
1. Memperkecil biaya dan menghemat devisa dalam pembelian perangkat lunak;
2. Menumbuhkan industri perangkat lunak dalam negeri sehingga dapat meningkakan inovasi
bidang teknologi informasi;
3. Memberi peluang untuk pengembangan peran
4. Perusahan/institusi dapat lebih mengetahui
5. Mengurangi permasalahan intellectual property right
6. Mempromosikan kompetisi bidang teknologi informasi;
7. Meningkatkan keterbukaan dan faktor keamanan sistem.
Pendekatan Pelaksanaan
1. Secara bertahap dan berkesinambungan dengan tetap pada orientasi pencapaian target.
2. Permerintah berperan sebagai pendorong dengan cara memberikan contoh sebanyak mungkin
penggunaan OSS di instansi pemerintah, menggunakan piranti lunak yang legal termasuk
OSS.
3. Pendekatan yang tidak mewajibkan untuk semua implementasi (tidak ada pemihakan), tetapi
memberikan dorongan untuk penggunaan OSS seluas
4. Keterlibatan bersama seluruh stakeholder dan komunitas TI dalam implementasi program.
Deklarasi
Pada tanggal 30 Juni 2004 dideklarasikan penggunaan dan pengembangan Open Source Software
(OSS) yang ditandatangani oleh : Menteri Riset dan Teknologi, Menteri Komunikasi dan Informatika,
Menteri Kehakiman dan HAM, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Nasional.
DEKLARASI BERSAMA Indonesia, Go Open Source! (IGOS)
1. Mengingat pentingnya peran teknologi informasi dalam kehidupan masyarakat terkait dengan
pertumbuhan perekonomian, maka perlu peningkatan kemandirian, daya saing, kreatifitas serja
inovasi bangsa sebagai kunci utama keberhasilan pembangunan Bangsa Indonesi
2. Pemerintah bersama masyarakat bersepakat untuk melakukan upaya yang sungguh
dalam mendayagunakan teknologi informasi.
3. Dalam rangka mendukung keberhasilan upaya tersebut, pengembangan, dan pemanfaatan
merupakan salah satu langkah strategis
Indonesia.
4. Untuk mendapatkan manfaat sebesar
langkah aksi sebagai berikut:
• Menyebarluaskan pemanfaatan Open Source Software di Indonesia.
• Menyiapkan panduan (guideline
• Mendorong terbentuknya pusat
inkubator bisnis berbasis open source
• Mendorong dan meningkatkan koordinasi, kemampu
dikalangan pemerintah dan masyarakat dalam pemanfaatan
Memperkecil biaya dan menghemat devisa dalam pembelian perangkat lunak;
Menumbuhkan industri perangkat lunak dalam negeri sehingga dapat meningkakan inovasi
Memberi peluang untuk pengembangan perangkat lunak dalam permasalahan lokal spesifi
Perusahan/institusi dapat lebih mengetahui business process dengan cara modifikas
intellectual property right;
Mempromosikan kompetisi bidang teknologi informasi;
Meningkatkan keterbukaan dan faktor keamanan sistem.
Secara bertahap dan berkesinambungan dengan tetap pada orientasi pencapaian target.
Permerintah berperan sebagai pendorong dengan cara memberikan contoh sebanyak mungkin
penggunaan OSS di instansi pemerintah, menggunakan piranti lunak yang legal termasuk
Pendekatan yang tidak mewajibkan untuk semua implementasi (tidak ada pemihakan), tetapi
memberikan dorongan untuk penggunaan OSS seluas-luasnya.
Keterlibatan bersama seluruh stakeholder dan komunitas TI dalam implementasi program.
Pada tanggal 30 Juni 2004 dideklarasikan penggunaan dan pengembangan Open Source Software
(OSS) yang ditandatangani oleh : Menteri Riset dan Teknologi, Menteri Komunikasi dan Informatika,
Menteri Kehakiman dan HAM, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Menteri Pendidikan
DEKLARASI BERSAMA Indonesia, Go Open Source! (IGOS)
Mengingat pentingnya peran teknologi informasi dalam kehidupan masyarakat terkait dengan
pertumbuhan perekonomian, maka perlu peningkatan kemandirian, daya saing, kreatifitas serja
inovasi bangsa sebagai kunci utama keberhasilan pembangunan Bangsa Indonesia .
Pemerintah bersama masyarakat bersepakat untuk melakukan upaya yang sungguh
dalam mendayagunakan teknologi informasi.
Dalam rangka mendukung keberhasilan upaya tersebut, pengembangan, dan pemanfaatan
merupakan salah satu langkah strategis dalam mempercepat penguasaan teknologi informasi di
Untuk mendapatkan manfaat sebesar-besarnya dari upaya tersebut, perlu dilakukan langkah
Menyebarluaskan pemanfaatan Open Source Software di Indonesia.
guideline) dalam pengembangan dan pemanfaatan OSS
Mendorong terbentuknya pusat-pusat pelatihan, competency center dan pusat
open source di Indonesia.
Mendorong dan meningkatkan koordinasi, kemampuan, kreatifitas, kemauan dan partisipasi
dikalangan pemerintah dan masyarakat dalam pemanfaatan OSS secara maksimal.
Menumbuhkan industri perangkat lunak dalam negeri sehingga dapat meningkakan inovasi
kat lunak dalam permasalahan lokal spesific;
dengan cara modifikasi;
Secara bertahap dan berkesinambungan dengan tetap pada orientasi pencapaian target.
Permerintah berperan sebagai pendorong dengan cara memberikan contoh sebanyak mungkin
penggunaan OSS di instansi pemerintah, menggunakan piranti lunak yang legal termasuk dengan
Pendekatan yang tidak mewajibkan untuk semua implementasi (tidak ada pemihakan), tetapi
Keterlibatan bersama seluruh stakeholder dan komunitas TI dalam implementasi program.
Pada tanggal 30 Juni 2004 dideklarasikan penggunaan dan pengembangan Open Source Software
(OSS) yang ditandatangani oleh : Menteri Riset dan Teknologi, Menteri Komunikasi dan Informatika,
Menteri Pendidikan
Mengingat pentingnya peran teknologi informasi dalam kehidupan masyarakat terkait dengan
pertumbuhan perekonomian, maka perlu peningkatan kemandirian, daya saing, kreatifitas serja
a .
Pemerintah bersama masyarakat bersepakat untuk melakukan upaya yang sungguh-sungguh
Dalam rangka mendukung keberhasilan upaya tersebut, pengembangan, dan pemanfaatan OSS
dalam mempercepat penguasaan teknologi informasi di
besarnya dari upaya tersebut, perlu dilakukan langkah-
OSS di Indonesia.
dan pusat-pusat
an, kreatifitas, kemauan dan partisipasi
secara maksimal.
Pelatihan Implementasi Indonesia, Go Open Source
Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan 2010
Filosofi Logo
Logo IGOS digambarkan sebagai tunas daun yang terus bertumbuh dan berkembang sehingga
merepresentasikan semangat untuk terus
Free/Open Source Software. Pewarnaan didominasi oleh warna hijau dan oranye. Seperti kita
ketahui bahwa hijau seringkali diasosiasikan dengan alam dan secara alamiah mata manusia akan
merasa nyama ketika melihat paduan warna hijau karena warna hijau merupakan spektrum warna
dengan rentang terpanjang. Hijau menggambarkan pertumbuhan, kesegaran, dan harapan.
Warna oranye / jingga menggambarkan semangat kebersamaan dan gotong royong dan kreativitas
tanpa batas. Seperti kita ketahui bahwa oranye adalah warna yang menggambarkan keaktifan dan
penuh semangat, oranye biasanya dipakai untuk menggambarkan keceriaan, m
cahaya matahari, antusias, ambisi, keseimbangan, kehangatan, kedermawanan, jiwa yang meluap
luap, dan kreativitas. Dengan kata lain diharapkan nantinya logo ini akan menumbuhkan kreatifitas
tanpa batas, mencerdaskan kehidupan bangsa melalu
menumbuhkan semangat kebersamaan dan gotong royong melalui FOSS, dan berbagi pengetahuan
melalui FOSS.
Diharapkan melalui logo ini generasi muda sadar bahwa
menggunakan software legal dengan cara yang hemat sehingga slogan FOSS
Bangsa adalah hal yang mungkin.
Kata IGOS berwarna abu-abu tua untuk menambah kesan elegan serta memiliki kekuatan dan
penegasan. Sedangkan Indonesia,
sebuah slogan atau tagline dari kata IGOS. Pemilihan warna dan penempatan rata kiri disesuaikan
sehingga keseluruhan logo terlihat padu dan dapat dipakai pada
kebutuhan tercetak.
Pemenang : Andi Sasmita Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB)
Target Implementasi
Paling lambat tanggal 31 Desember 2011
penggunaan perangkat lunak legal.
Logo IGOS digambarkan sebagai tunas daun yang terus bertumbuh dan berkembang sehingga
merepresentasikan semangat untuk terus berkembang dan mensosialisasikan penggunaan
Free/Open Source Software. Pewarnaan didominasi oleh warna hijau dan oranye. Seperti kita
ketahui bahwa hijau seringkali diasosiasikan dengan alam dan secara alamiah mata manusia akan
paduan warna hijau karena warna hijau merupakan spektrum warna
dengan rentang terpanjang. Hijau menggambarkan pertumbuhan, kesegaran, dan harapan.
Warna oranye / jingga menggambarkan semangat kebersamaan dan gotong royong dan kreativitas
tanpa batas. Seperti kita ketahui bahwa oranye adalah warna yang menggambarkan keaktifan dan
penuh semangat, oranye biasanya dipakai untuk menggambarkan keceriaan, merepresentasikan
cahaya matahari, antusias, ambisi, keseimbangan, kehangatan, kedermawanan, jiwa yang meluap
luap, dan kreativitas. Dengan kata lain diharapkan nantinya logo ini akan menumbuhkan kreatifitas
tanpa batas, mencerdaskan kehidupan bangsa melalui Free/Open Source Software
menumbuhkan semangat kebersamaan dan gotong royong melalui FOSS, dan berbagi pengetahuan
Diharapkan melalui logo ini generasi muda sadar bahwa FOSS adalah salah satu solusi untuk
dengan cara yang hemat sehingga slogan FOSS menuju Kemandirian
abu tua untuk menambah kesan elegan serta memiliki kekuatan dan
penegasan. Sedangkan Indonesia, Go Open Source! berwarna abu-abu muda yang menandakan
sebuah slogan atau tagline dari kata IGOS. Pemilihan warna dan penempatan rata kiri disesuaikan
sehingga keseluruhan logo terlihat padu dan dapat dipakai pada header website maupun untuk
Institut Pertanian Bogor (IPB)
31 Desember 2011 seluruh instansi pemerintah sudah menerapkan
Logo IGOS digambarkan sebagai tunas daun yang terus bertumbuh dan berkembang sehingga
berkembang dan mensosialisasikan penggunaan
Free/Open Source Software. Pewarnaan didominasi oleh warna hijau dan oranye. Seperti kita
ketahui bahwa hijau seringkali diasosiasikan dengan alam dan secara alamiah mata manusia akan
paduan warna hijau karena warna hijau merupakan spektrum warna
dengan rentang terpanjang. Hijau menggambarkan pertumbuhan, kesegaran, dan harapan.
Warna oranye / jingga menggambarkan semangat kebersamaan dan gotong royong dan kreativitas
tanpa batas. Seperti kita ketahui bahwa oranye adalah warna yang menggambarkan keaktifan dan
erepresentasikan
cahaya matahari, antusias, ambisi, keseimbangan, kehangatan, kedermawanan, jiwa yang meluap-
luap, dan kreativitas. Dengan kata lain diharapkan nantinya logo ini akan menumbuhkan kreatifitas
Free/Open Source Software (FOSS),
menumbuhkan semangat kebersamaan dan gotong royong melalui FOSS, dan berbagi pengetahuan
adalah salah satu solusi untuk
enuju Kemandirian
abu tua untuk menambah kesan elegan serta memiliki kekuatan dan
ng menandakan
sebuah slogan atau tagline dari kata IGOS. Pemilihan warna dan penempatan rata kiri disesuaikan
maupun untuk
sudah menerapkan
Pelatihan Implementasi Indonesia, Go Open Source
Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan 2010
AGENDA IMPLEMENTASI IGOS
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN
No Uraian Tahapan
1 Sosialisasi awal IGOS ke seluruh unit
kerja Balitbanghut
2 Pilot project migrasi OSS di Badan
Litbang minimal 5 PC
3 Sosialisasi IGOS di level
Balitbanghut (Esl 1, 2, dan 3)
4 Pelatihan OSS dan Linux di level Tim
IGOS tiap unit kerja Balitbanghut
5 Penetapan Tim IGOS di tiap unit kerja
6 Inventarisasi jenis dan jumlah software
illegal di seluruh PC dan Laptop
Inventarisasi kebutuhan software
khusus (yang belum ada compatible
OSS-nya)
7 Menyusun rencana kebutuhan anggaran
untuk memenuhi kebutuhan software
khusus
8 Sosialisasi di tiap unit kerja (struktural,
fungsional dan non struktural)
9 Pelatihan OSS dan Linux di tiap unit
kerja (Disesuaikan dengan anggaran
yang tersedia di tiap unit kerja).
10 Migrasi secara bertahap ke OSS bagi
PC/laptop dan server yang bersoftware
illegal (dual system di tahap awal,
pembiasaan penggunaan OSS,
penghapusan software illegal
11 Penggantian software illegal
khusus) dengan software berlisen
12 Monitoring realisasi pencapaian sasaran
implementasi IGOS di setiap tahap
13 Pelaporan penyelesaian target
implementasi IGOS per tahapan secara
berjenjang kepada Kepala Unit Kerja
masing-masing dan kepada Sekretaris
Badan selaku pengarah implementasi
IGOS Badan Litbang Kehutanan
AGENDA IMPLEMENTASI IGOS
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN
Tahapan Target Waktu
Penyelesaian
Pelaksana/
Penanggung Jawab
Sosialisasi awal IGOS ke seluruh unit 2009 Sekretariat
Pilot project migrasi OSS di Badan Januari 2010 Sekretariat
Sosialisasi IGOS di level pimpinan
Balitbanghut (Esl 1, 2, dan 3)
Pertengahan
Januari 2010
Sekretariat
Pelatihan OSS dan Linux di level Tim
IGOS tiap unit kerja Balitbanghut
Pertengahan
Pebruari 2010
Sekretariat
Penetapan Tim IGOS di tiap unit kerja Awal Maret 2010 Setiap unit kerja
(SK Ka Badan sebagai
payung)
Inventarisasi jenis dan jumlah software
illegal di seluruh PC dan Laptop
Akhir April 2010 Tim IGOS di tiap unit kerja
Inventarisasi kebutuhan software
khusus (yang belum ada compatible
Akhir April 2010 Tim IGOS di tiap unit kerja
Menyusun rencana kebutuhan anggaran
untuk memenuhi kebutuhan software
Disesuaikan tata
waktu penyusunan
anggaran 2011
Tim IGOS di tiap unit kerja
Sosialisasi di tiap unit kerja (struktural,
struktural)
Akhir Juni 2010 Tim IGOS di tiap unit kerja
Pelatihan OSS dan Linux di tiap unit
(Disesuaikan dengan anggaran
yang tersedia di tiap unit kerja).
Akhir Desember
2010
Tim IGOS di tiap unit kerja
Migrasi secara bertahap ke OSS bagi
PC/laptop dan server yang bersoftware
(dual system di tahap awal,
pembiasaan penggunaan OSS,
penghapusan software illegal)
Akhir Desember
2010
Tim IGOS di tiap unit kerja
software illegal (kebutuhan
khusus) dengan software berlisensi
Pertengahan Tahun
2011
Tim IGOS di tiap unit kerja
Monitoring realisasi pencapaian sasaran
implementasi IGOS di setiap tahap
Secara berkala
(setiap 3 bulan)
Tim IGOS di tiap unit kerja
dan Tim Badan Litbang
Pelaporan penyelesaian target
tasi IGOS per tahapan secara
berjenjang kepada Kepala Unit Kerja
masing dan kepada Sekretaris
Badan selaku pengarah implementasi
IGOS Badan Litbang Kehutanan
Secara berkala
(setiap 3 bulan)
Tim IGOS di tiap unit kerja
Pelaksana/
Penanggung Jawab
unit kerja
(SK Ka Badan sebagai
Tim IGOS di tiap unit kerja
Tim IGOS di tiap unit kerja
Tim IGOS di tiap unit kerja
Tim IGOS di tiap unit kerja
Tim IGOS di tiap unit kerja
Tim IGOS di tiap unit kerja
Tim IGOS di tiap unit kerja
Tim IGOS di tiap unit kerja
dan Tim Badan Litbang
Tim IGOS di tiap unit kerja
top related