maqamat, hal dan mahabbah

Post on 22-Jul-2015

441 Views

Category:

Education

6 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

• Anissa Setyo Indarti

• Irfani Lil Islami

• Indah Agustina

• Indriani

Definisi maqamat secara etimologis adalah

bentuk jamak dari kata maqam, yang

berarti kedudukan spiritual (English :

Station). Maqam arti dasarnya adalah

"tempat berdiri". Dalam terminologi sufistik

berarti tempat atau martabat seseorang

hamba dihadapan Allah pada saat dia

berdiri menghadap kepada-Nya.

1. Taubat

2. Zuhud

3. Al - Wara’

4. Faqir

5. Sabar

6. Tawakal

7. Ridha

Berasal dari bahasa Arab taba, yatubu,taubatan yang artinya kembali. Sedangkantaubat yang dimaksud di kalangan sufi adalahmemohon ampun atas segala dosa dankesalahan disertai janji yang sungguh-sungguh tidak akan mengulangi perbuatandosa tersebut, dan dengan melakukan amalkebajikan. Di dalam Al-Qu’ran banyak sekaliayat yang menganjurkan manusia agarbertaubat.

Allah berfirman:

“Dan (juga) orang-orang yang apabila

mengerjakan perbuatan keji atau

menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan

Allah. Lalu memohon ampunan terhadap

dosa-dosa mereka.” (Ali- Imran:135)

Artinya keadaan meninggalkan dunia danhidup kematerian. Zuhud termasuk salahsatu ajaran agama yang sangat pentingdalam rangka mengendalikan diri daripengaruh kehidupan dunia. Orang yangzuhud lebih mengutamakan atau mengejarkebahagiaan hidup di akhirat yang kekaldan abadi daripada mengejar kehidupandunia yang fana dan sepintas lalu.

Hal ini dipahami dari isyarat ayat yang

berbunyi:

“katakanlah kesenangan di dunia ini hanya

sementara dan akhirat itu lebih baik bagi

orang-orang yang bertaqwa, dan kamu

tidak akan dianiaya sedikitpun.” (An-Nisa:

77)

Secara harfiah artinya saleh, menjauhkan diridari perbuatan dosa. Dan dalam pengertiansufi al-wara’ adalah meninggalkan segalayang ada di dalamnya terdapat keragu-raguan antara halal dan haram.Sesuai dengan sabda Nabi SAW:“barang siapa yang dirinya terbebas dariperbuatan syubhat maka sesungguhnya iatelah terbebas dari hal yang haram.” (HR.Bukhari)

Secara harfiah ialah orang yang butuh.

Sedangkan dalam pandangan sufi fakir

adalah tidak meminta lebih dari apa yang

telah ada pada diri kita. Tidak meminta

walaupun tidak ada pada diri kita namun

kalau diberi diterima. Tidak meminta tetapi

tidak menolak.

Secara harfiah berarti tabah hati. Di

kalangan para sufi sabar diartikan sabar

dalam menjalankan perintah-perintah

Allah, dalam menjauhi segala laranganNya

dan dalam menerima segala cobaan yang

ditimpakan pada diri kita. Sabar dalam

menjalani cobaan.

Allah berfirman:

“maka bersabarlah kamu seperti orang-

orang yang mempunyai keteguhan hahti

dari rosul-rosul dan janganlah kamu

meminta disegerakan (adzab) bagi

mereka.” (An-Nahl: 127)

Secara harfiah tawakal artinyamenyerahkan diri. Yakni menyerahkan dirikepada qada dan keputusan Allah.Bertawakal termasuk perintah Allah dalamfirmannya:

“Dan bertawakallah kepada Allah, danhanya kepada Allah sajalah orang-orangmukmin itu harus bertawakal.” (Al-Maidah:11)

Secara harfiah ridha artinya rela.Menerima qada dan qadar dengan senanghati. Mengeluarkan perasaan benci darihati sehingga yang tinggal di dalamnyahanya perasaan senang dan gembira.Merasa senang menerima malapetakasebagaimana merasa senang ketikamenerima nikmat. Tidak meminta syurgadari Allah dan tidak meminta dijauhkan darineraka.

Hal merupakan keadaan mental seperti

perasaan senang, perasaan sedih,

persasaan takut dan sebagainya. Namun

yang biasa disebut sebagai hal ialah takut

(al khauf), rendah hati (tawadhu’), patuh

(taqwa), ikhlas dan sebagainya.

Khauf (Al Khauf)

Raja’ (Al Raja’)

Syauq ( Asy Syauq)

Uns (Al Unsu)

Yaqin (Al Yaqin)

Hal diperoleh sebagai anugerah dan

rahmat dari Allah, sedang maqam

diperoleh melalui usaha manusia

Hal bersifat sementara, datang dan pergi.

Sedangkan maqam bersifat tetap

Mahabbah berasal dari kata ahabba,

yuhibbu, mahabbatan, yang secara harfiah

berarti mencintai secara mendalam. Dalam

mu’jam al-falsafi, Jamil Shaliba

mengatakan mahabbah adalah lawan dari

al-baghd, yakni cinta lawan dari benci. Al

mahabbah dapat pula berarti al wadud

yakni yang sangat kasih atau penyayang.

Dalam diri manusia ada tiga alat yang

digunakan untuk berhubungan dengan

tuhan. Pertama, al-qalb ( ) hati

sanubari, sebagai alat untuk mengetahui

sifat-sifat tuhan. Kedua, roh ( )

sebagai alat untuk mencintai tuhan.

Ketiga, sir ( ) yaitu alat untuk melihat

tuhan. Sir lebih halus daripada roh, dan

roh lebih halus daripada qalb.

Banyak ayat-ayat dalam al-Qur’an yang

menggambarkan bahwa antara manusia

dengan tuhan dapat saling bercinta.

Misalnya ayat yang berbunyi:

“ jika kamu cinta kepada Allah maka

turutlah aku, dan Allah akan mencintai

kamu.” (Ali Imran: 30)

Di dalam hadits juga dinyatakan sebagai

berikut:

“Hambaku senantiasa mendekatkan diri

kepada-Ku dengan perbuatan-perbuatan

hingga Aku cinta kepadanya. Orang yang

Kucintai menjadi telinga, mata dan tangan-

Ku”

top related