manfaat tanaman anting-anting.docx
Post on 25-Oct-2015
40 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
MANFAAT TANAMAN ANTING-ANTANG SEBAGAI OBAT DIABETES
Masyarakat di negara Barat semakin tertarik dengan produk herbal dikarenakan sifatnya
yang natural dan tidak menimbulkan efek samping negatife Sifat bahan alami adalah
MEMBANGUN, jadi jika dikonsumsi dalam jangka panjang justru akan menyehatkan dan
mampu memperbaiki organ dan fungsi tubuh secara aman. Berbeda dengan bahan sintetis,
penggunaan jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan fungsi atau organ tubuh dan
ketergantungan obat.
Pada saat sekarang ini penyakit diabetes melitus telah menjadi salah satu penyakit yang
perlu mendapat perhatian khusus mengingat adanya peningkatan prevalensi penyakit tersebut di
negara-negara berkembang seperti Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian epidemiologi yang
telah dilakukan di Indonesia, diketahui bahwa prevalen terjadinya diabetes melitus berkisar
antara 1,4 sampai 1,6 %. Soegondo et al. ( 1995) dalam Sumarwan et.al (1999) memperkirakan
bahwa dalam jangka waktu 30 tahun mendatang penduduk Indonesia akan bertambah 40 %,
sedangkan pertambahan jumlah penderita diabetes melitus jauh lebih besar, yaitu 86% - 138%.
Obat-obat antidiabetik oral biasanya tergolong obat yang mahal dan harus terus-menerus
digunakan, sehingga bagi yang tidak mampu sulit untuk memperolehnya. Oleh karena itu
pengobatan alternatif yang efektif dan ekonomis mempunyai peluang besar dalam
pengembangan industri farmasi. Untuk menangkap peluang ini pengetahuan khasiat akar
tanaman anting-anting lebih medalam perlu dikaji lebih lanjut. Abadi Tujuan dari penelitian ini
adalah menemukan senyawa aktif triterpenoid dari ekstrak tanaman anting-anting
(Acalpha indica, L) dan karakterisasi strukturnya. Senyawa aktif yang dimaksud adalah
senyawa kimia yang mampu menurunkan kadar glukosa darah. Penelitian ini telah dilakukan
sampai mendapatkan ekstrak kasarnya dan pengujian terhadap tikus menunjukkan penurunan
yang signifikan terhadap gula darah tikus. Hasil fitokimianya menunjukkan bahwa ekstrak kasar
tersebut mengandung senyawa golongan triterpenoid. Penelitian ini akan melanjutkan penelitian
sebelumnya yaitu melakukan fraksinasi ekstrak kasar melalui metode kromatografi kolom untuk
mendapatkan senyawa aktif yang selanjutnya dilakukan pemumian dan karakterisasi struktur
kimia dari senyawa aktif tersebut serta uji in vivo pada hewan coba tikus putih jantan strain
Sparaque dowley.
Selain tanaman anting-anting juga terdapat beberapa tanaman lain yang dapat di gunakan sebagai
obat diabetes yaitu di antaranya :
1. Brotowali (Tinaspora Crispa)
Tanaman brotowali mengandung senyawa aktif tinokrisposid berkhasiat mempercepat
keluarnya glukosa melalui peningkatan metabolisme atau disimpan secara langsung sebagai
lemak. Penelitian dari RS King Chulalangkorn di Thailand terhadap 36 pasien yang diberi
ekstrak brotowali menunjukkan penurunan gula darah yang signifikan. Bagian yang paling sering
digunakan dari brotowali adalah batang dan akarnya yang secara tradisional direbus untuk
diminum. Uji klinis menunjukkan brotowali tidak beracun sehingga aman dikonsumsi.
2. Pare/Paria (Momordica charantia)
Pare atau paria adalah sayuran tropis dibudidayakan secara luas di Asia, Afrika dan
Amerika Selatan, dan telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional sebagai obat diabetes.
Pare mengandung steroid saponin yang dikenal sebagai charantin, peptida yang menyerupai
insulin. Senyawa aktif ini meningkatkan regenerasi sel-sel, merangsang sekresi insulin di
pankreas, dan merangsang penyimpanan glikogen di liver yang secara keseluruhan berdampak
menurunkan gula darah pada pasien diabetes tipe 2.
Cara tradisional mengkonsumsi pare sebagai jamu adalah dengan memerasnya sebagai
jus. Seperti brotowali, rasanya pahit sekali. Berhati-hati jangan terlalu banyak mengkonsumsi
pare, karena dapat menyebabkan sakit perut dan diare. Minum dalam porsi sedikit, misalnya
setengah gelas, namun teratur lebih baik bagi kesehatan. Selain itu, penderita diabetes yang
mengkonsumsi obat hipoglikemik (seperti klorpropamid, glyburide, atau phenformin) atau
insulin juga harus berhati-hati mengkonsumsi pare, karena dapat memperkuat efektivitas obat
sehingga menyebabkan hipoglikemia berat.
3. Gymnema Sylvestre
Gymnema adalah tanaman merambat seperti sirih yang tumbuh di hutan tropis. Daunnya
bulat telur (elips) dan bunganya berwarna kuning kecil berbentuk seperti lonceng. Bahan aktif
tanaman ini, asam gymnemic, diekstrak dari daun dan akar, dan membantu menurunkan dan
menyeimbangkan tingkat gula darah. Bentuk unik molekul asam gymnemic mirip dengan
glukosa sehingga memungkinkannya mengisi reseptor sel pada lapisan usus untuk mencegah
penyerapan molekul gula.
Ekstrak tanaman ini dapat menjadi pengganti yang sangat baik untuk obat penurun gula
darah karena membantu pankreas memproduksi insulin pada diabetes tipe 2 (di mana tubuh
penderita memproduksi terlalu sedikit insulin atau tidak mampu menggunakan insulin secara
efisien). Gymnema juga meningkatkan kemampuan mengendalikan kadar gula darah pada
diabetes tipe 1 dengan cara memperbaiki sel beta pankreas dan merangsang pembentukan
insulin.
top related