makalah seminar sistem irigasi pompa air tanah€¦ · judul “sistem irigasi pompa air tanah”...
Post on 27-Oct-2020
21 Views
Preview:
TRANSCRIPT
MAKALAH SEMINAR
SISTEM IRIGASI POMPA AIR TANAH
Disusun Oleh:
Akhdan Syauqi
10316465
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat, taufik serta
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah seminar ini dengan baik
serta tepat pada waktunya. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah seminar yang diberi
judul “SISTEM IRIGASI POMPA AIR TANAH” ini.
Makalah seminar ini disusun sebagai bentuk rasa tanggungjawab seorang
mahasiswa dalam memenuhi tugas softskill penulisan dan presentasi, di samping itu
juga untuk meningkatkan dan mengembangkan wawasan penulis megenai sistem
iriasi terutama tentang sistem irigasi pompa air tanah. Penulis menyadari bahwa
penulis masih memiliki banyak kekurangan pada makalah seminar ini. Oleh karena
itu, kritik dan saran sangat penulis butuhkan guna menyempurnakan tulisan ilmiah
ini. Semoga hasil penulisan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Depok, 22 Januari 2019
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG ................................................................... 1
1.2 TUJUAN PENULISAN ................................................................. 2
1.3 METODE PENULISAN ................................................................ 2
1.4 RUMUSAN MASALAH ............................................................... 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 IRIGASI ......................................................................................... 3
2.2 FUNGSI IRIGASI .......................................................................... 3
2.3 TUJUAN IRIGASI......................................................................... 4
2.4 SALURAN IRIGASI…... .............................................................. 4
2.5 BANGUNAN IRIGASI ................................................................. 5
2.6 SISTEM IRIGASI POMPA ........................................................... 6
BAB 3 METODELOGI
3.1 OPERASI SISTEM IRIGASI POMPA ......................................... 8
3.2 PEMELIHARAAN SISTEM IRIGASI POMPA........................... 9
iv
BAB 4 PEMBAHASAN
4.1 BAGIAN IRIGASI POMPA ........................................................ 12
4.2 PENJADWALAN PEMBERIAN AIR IRIGASI ........................ 13
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN ............................................................................ 15
5.2 SARAN ........................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. v
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu hal yang krusial dilakukan
pada saat ini. Baik pemerintah maupun masyarakat secara terus menerus melakukan
pembangunan infrastruktur guna menunjang kegiatan sehari-hari. Tidak dapat
dipungkiri, bangunan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia yakni sebagai
tempat tinggal ataupun untuk kebutuhan lainnya seperti: perkantoran, gelanggang
olahraga, rumah sakit dan sebagainya. Dilihat dari berbagai macam aspek dan
fungsinya, infrastruktur terus dikembangkan guna meningkatkan taraf kehidupan
manusia dari segi ekonomi maupun sosial.
Bangunan infrastruktur tidak melulu tentang bagunan bertingkat sebagai area
perkantoran dan kegiatan ekonomi lainnya. Infrastruktur lainnya dapat menyangkut
bangunan air seperti bending dan irigasi yang keberadaannya bisa dikatakan krusial
pada negara berkembang seperti Indonesia yang mayoritas penduduknya bercocok
tanam. Dengan adanya bangunan air ini khususnya irigasi dapat membantu para
petani untuk mengairi lahan yang ada secara merata agar proses pertumbuhan
tanaman dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan tanaman dengan kualitas
tinggi pada hasil panen. Dilihat dari besarnya peranan irigasi di Indonesia, irigasi
harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan infrastruktur. Pembangunan
saluran irigasi harus dibangun berdasarkan perencanaan yang matang sehingga proses
penyaluran air ke lahan-lahan milik petani dapat terdistribusi dengan rata. Ada
beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam proses pembangunan saluran irigasi.
Selain harus menggunakan bahan bangunan yang telah memenuhi standar, perlu
diperhatikan faktor lain yang dapat mempengaruhi kualitas saluran yang akan
didirikan.
2
1.2 TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari dibuatnya makalah seminar ini agar meningkatkan pengetahuan
penulis dan pembaca dalam:
1. Mengetahui peranan penting jaringan irigasi.
2. Mengetahui sistem irigasi pompa air tanah yang digunakan pada saluran irigasi.
1.3 METODE PENULISAN
Metode yang digunakan dalam menyusun makalah seminar ini adalah
literatur. Literatur merupakan penulisan yang datanya didasarkan pada sumber-
sumber berupa buku, internet yang termasuk kedalam softcopy, dan media lainnya
dengan sumber yang akurat dan pembahasan yang relevan dengan penulisan ilmiah
ini.
1.4 RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dibuatnya makalah seminar yang berjudul sistem irigasi
pompa air tanah adalah sebagai berikut:
1. Apakah peranan penting jaringan irigasi?
2. Bagaimana sistem irigasi pompa air tanah yang digunakan pada saluran irigasi?
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 IRIGASI
Irigasi merupakan suatu usaha yang digunakan untuk menunjang kegiatan
pertanian dengan melakukan pengaturan air yang meliputi irigasi rawa, irigasi pompa
dan lainnya. Air merupakan suatu komponen yang penting bagi pertumbuhan dan
kelangsungan hidup tanaman. Proses utama dalam pertumbuhan tanaman seperti
fontosintesis memerlukan air sebagai komponen utamanya. Oleh karena itu, dapat
dikatakan bahwa air merupakan sumber kehidupan bukan hanya untuk manusia
namun untuk seluruh makhluk hidup termasuk tanaman.
Irigasi merupakan pengaliran air secara buatan dari sumber air yang tersedia
atau alami yang dialirkan pada lahan-lahan pertanian agar kebutuhan air pada
tanaman dapat terpenuhi. Sehingga tujuan irigasi adalah mengalirkan air pada lahan-
lahan yang digunakan sebagai media bercocok tanam secara teratur baik pada saat air
melimpah maupun saat persediaan air tanah tidak mencukupi untuk mendukung
keberlangsungan kehidupan tanaman. Pemberian air irigasi harus melewati prosedur-
prosedur yang ada dan dipengaruhi oleh tatacara aplikasi dan berdasarkan kebutuhan
air tanaman.
2.2 FUNGSI IRIGASI
Irigasi merupakan saluran yang berfungsi untuk megalirkan air ke lahan
pertanian agar kebutuhan air tanaman terpenuhi. Selain itu irigasi juga memiliki
fungsi lain seperti:
1. Apabila terjadi kekeringan, maka irigasi dapat menjamin adanya ketersediaan
air untuk tanaman
2. Menurunkan suhu tanah
3. Mengurangi kerusakan akibat frost
4
4. Melunakkan lapis keras pada saat pengolahan tanah.
2.3 TUJUAN IRIGASI
Irigasi bertujuan untuk membantu para petani dalam mengelola lahan
pertaniannya. Selain itu, irigasi juga bertujuan untuk:
1. Meningkatkan intensitas tanam
2. Meningkatkan produksi pangan terutama beras
3. Meningkatkan dan memberdayakan masyarakat desa dalam pembangunan
jaringan irigasi pedesaan
4. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemanfaatan air irigasi.
5. Memupuk atau merabuk tanah, air sungai juga memiliki zat – zat yang baik
untuk tanaman
6. Membilas air kotor, biasanya ini terdapat di perkotaan. Saluran-saluran di
daerah perkotaan banyak sekali terdapat kotoran yang akan mengendap
sehingga perlu dilakukan pembilasan.
7. Kultamase ini hanya dapat dilakukan bila air yang mengalir banyak
mengandung mineral dan material kasar. Material ini akan mengendap bila
kecepatan air tidak mencukupi untuk memindahkan material tersebut.
8. Memberantas hama. Gangguan hama pada tanaman seperti sudep, tikus, wereng
dan ulat dapat diberantas dengan cara menggenangi permukaan tanah tersebut
dengan air sampai batas tertentu.
2.4 SALURAN IRIGASI
Saluran irigasi bertujuan untuk memenuhi permintaan air irigasi bagi daerah
layanan. Kebutuhan air irigasi akan ditentukan oleh umur dan jenis tanaman yang
akan ditanam serta cuaca yang terjadi, sehingga pengelolaan jaringan irigasi akan
mengikuti pola dan tata tanam. Pengelolaan jaringan irigasi akan disesuaikan dengan
ketersediaan air jika permintaan air irigasi lebih besar dari pada ketersediaan air,
sehingga analisis optimasi perlu dilakukan untuk memaksimalkan luas area
5
fungsional atau keuntungan optimum dalam satu tahun tanam. Prasarana jaringan
(bangunan sadap/ bagi/ pemberi, saluran, bangunan pengatur dan pengukur air irigasi)
harus siap dioperasikan sesuai dengan standar operasi berdasarkan pola dan tata
tanam. Berdasarkan cara pengaturan, pengukuran aliran air dan lengkapnya fasilitas,
jaringan irigasi dapat dibedakan kedalam tiga jenis yaitu:
1. Irigasi Sederhana (Non Teknis)
2. Irigasi Semi Teknis
3. Irigasi Teknis.
2.5 BANGUNAN IRIGASI
Keberadaan bangunan irigasi diperlukan untuk menunjang pengambilan dan
pengaturan air irigasi. Beberapa jenis bangunan irigasi yang sering dijumpai dalam
praktek irigasi antara lain:
1. Bangunan utama
2. Bangunan pembawa
3. Bangunan bagi
4. Bangunan sadap
5. Bangunanm pengatur muka air
6. Bangunan pernbuang dan penguras
7. Bangunan pelengkap.
Bangunan utama dimaksudkan sebagai penyadap dari suatu sumber air untuk
dialirkan ke seluruh daerah irigasi yang dilayani. Berdasarkan sumber airnya,
bangunan utama dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kategori:
1. Bendung
2. Pengambilan bebas
3. Pengambilan dari waduk
4. Stasiun pompa.
6
2.6 SISTEM IRIGASI POMPA
Irigasi pompa air tanah dapat diartikan sebagai usaha pengambilan air dari
bawah permukaan tanah dengan menggunakan bantuan pompa air, sehingga dapat
didistribusikan dan digunakan untuk keperluan irigasi. Irigasi pompa ini mempunyai
kelebihan:
1. Adanya kepastian perolehan air dibandingkan dengan irigasi
permukaan sehingga dapat diharapkan tersedia sepanjang tahun
2. Rencana tata tanam dapat disesuaikan dengan kebutuhan, dengan
mempertimbangkan jenis tanaman, waktu tanam serta ketersediaan tenaga
kerja.
3. Petani dapat mengatur sendiri penyediaan air untuk irigasinya.
Meskipun demikian, irigasi ini juga mempunyai kelemahan-kelemahan,
yaitu:
1. Diperlukan investasi/modal yang relatif besar untuk pembangunannya
2. Perlu perawatan yang intensif dan terus-menerus, sehingga membutuhkan
dukungan tenaga operator yang trampil.
3. Diperlukan biaya operasi dan pemeliharaan yang memadai, agar
keberlanjutannya dapat terjaga.
Mengingat mahalnya investasi yang dibutuhkan dalam pembangunan
instalasi sistem irigasi pompa air tanah, maka biasanya keberadaannya masih
merupakan proyek yang dikerjakan oleh pemerintah dan petani akan diserahi tugas
untuk melaksanakan O dan P sistem irigasi tersebut Pada saatnya nanti peran
partisipasi masyarakat dalam pembangunan sistem irigasi pompa air tanah sangat
diharapkan. Sistem irigasi air tanah memerlukan biaya O & P yang relatif tinggi,
maka petani harus dapat memperhitungkan dengan baik pertanian yang diusahakan.
Untuk itu petani harus benar-benar intensif dalam pengelolaan tanaman pertaniannya
sehingga dapat menanggung biaya yang dibebankan untuk pengelolaan sistem irigasi
pompa air tanah. Biasanya petani akan menanam jenis tanaman yang mempunyai
peluang produktivitas tinggi dan bernilai ekonomis tinggi serta membutuhkan air
7
relatif sedikit Tanaman jenis hortikultura dan buah-buahan biasanya menjadi pilihan
para petani, misalnya tomat, lombok, semangka, melon dan lainnya. Untuk
melaksanakan pengelolaan yang baik dibutuhkan suatu institusi atau lembaga
pengelolaan yang baik pula. Lembaga ini biasanya disebut Perkumpulan Petani
Pemakai Air (P3A), Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA), Mitra cai, atau apa saja
namanya sesuai daerahnya.
8
BAB 3
METODELOGI
3.1 OPERASI SITEM IRIGASI POMPA
Berlainan dengan cara yang lazim digunakan dalam jaringan irigasi air
permukaan, pada sistem irigasi pompa air tanah petani dapat menentukan sendiri
berapa banyak air yang ia perlukan dilahan mereka. Meskipun jumlah air yang
diberikan dapat sesuai dengan permintaan petani yang bersangkutan, tetapi juga
harus dipertimbangkan aspek keadilan dan pemerataan pada petani-petani yang lain.
Disamping itu juga dituntut kesadaran petani agar dapat menggunakan air sehemat
mungkin, maka air harus dibagi secara efektif dan efisien. Yang perlu mendapat
perhatian dalam pembinaan adalah cara dan teknik pembagian air termasuk
pemberian air di lahan. Hal ini tentunya menuntut kemampuan operasi yang lebih
tinggi dibandingkan irigasi permukaan agar dapat memenuhi kriteria tepat tempat,
jumlah dan waktu agar kepuasan dikalangan petani dapat terpenuhi.
Agar sistem irigasi pompa air tanah dapat dipertahankan keberianjutannya,
maka perlu diperhatikan hal-hal berikut:
1. Mengoperasikan peralatan sesuai dengan spesifikasi yang diberikan oleh
pabrik pembuat peralatan (pompa dan mesin)
2. Menyediakan air irigasi sesuai dengan permintaan petani melalui ulu-ulu/P3A
sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan, dan hanya pada waktu tanaman
benar-benar membutuhkan.
3. Mengurusi bahan bakar dan suku cadang. Operator harus memesan barang-
barang yang dibutuhkan sebelum waktu digunakan, sehingga tidak terjadi
keterlambatan penyediaan bahan.
9
4. Melakukan pekerjaan administrasi yang berhubungan dengan stasiun pompa,
misalnya mencatat jam operasi, kegiatan operasi pemeliharaan, mencatat debit,
mencatat penggunaan air, pemakaian/ konsumsi bahan bakar dan sebagainya.
3.2 PEMELIHARAAN SISTEM IRIGASI POMPA
1. Pemeliharaan Sumur Bor (pipa)
Sumur jenis ini di bor jauh kedalam lapisan tanah yang mengandung
banyak air, sehingga diperlukan peralatan berat untuk membuatnya. Sumur
jenis ini dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan, karena mampu
menghasilkan jumlah air yang banyak. Demikian juga untuk keperluan irigasi
yang cenderung mernerlukan jumlah air yang besar dan kepastian ketersediaan,
maka pilihan jenis sumur ini paling banyak dilakukan. Seperti peralatan yang
lain, sumur juga mengalami keausan akibat pemompaan yang terus menerus.
Tanda-tanda sumur telah mengalami keausan adalah:
Kapasitas sumur berkurang secara berangsur-angsur atau
penyusutan kemampuan sumur
Air yang dipompa bercampur pasir dan lumpur atau material lain.
Keausan ini disebabkan oleh karat dan kotoran-kotoran lain yang
melekat, sehingga korosi ini mampu menghancurkan bahan pipa dan saringan.
Pemeriksaan berkala sumur bor biasanya dilakukan 10-15 tahun setelah
operasi pertama. Jika dari hasil pemeriksaan sumur menunjukkan perlu
didersidkan dan direhabilitasi, maka perlu perencanaan dan persiapan yang
matang. Biasanya jika sumur telah menunjukkan penurunan kemampuan yang
berarti, pilihan melakukan pengeboran lagi lebih prioritas dari pada
memperbaiki sumur yang ada.
2. Pemeliharaan Mesin/ Pompa
Pemeliharaan yang baik sesuai dengan petunjuk teknis yang ditentukan
akan memperpanjang umur pakai suatu peralatan. Pada umumnya perawatan
10
rutin yang dilaksanakan teratur akan mengurangi resiko kerusakan, sehingga
menghemat biaya perawatan dalam jangka panjang. Untuk melaksanakan
pemeliharaan yang baik, diperlukan:
Operator dan staf yang terlatih dan seperangkat peralatan yang memadai.
Operator ini harus mampu memberikan informasi dan tanggap masalah
yang mungkin timbul serta mampu mengatasi masalah-masalah yang
timbul.
Montir lapangan yang mampu untuk melakukan perbaikan-perbaikan di
sumur pompa dan montir yang bekerja dibengkel.
Seperangkat peralatan yang dapat digunakan untuk melakukan perbaikan-
perbaikan rutin.
Secara umum ada tiga jenis pemeliharaan, yaitu:
Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan ini termasuk perbaikan-perbaikan kecil yang harus
dilakukan oleh operator, antara lain: mengecek oli, sistem pelumasan,
pengencangan baut/mur, dan lain sebagainya.
Pemeliharaan Berkala
Merupakan kegiatan pemeliharaan yang dilakukan secara berkala yang
harus dilakukan oleh operator. Pemeliharaan ini biasanya ditentukan
berdasarkan jam operasi peralatan. Kegiatan ini juga meliputi perbaikan-
perbaikan besar yang dilakukan pada waktu pompa tidak digunakan,
karena tanaman sedang tidak membutuhkan air.
Pemeliharaan Darurat
Pemeliharaan ini dilakukan karena terjadi kerusakan mesin/pompa secara
mendadak, contohnya piston mesin pecah, impeler pompa patah, dan
sebagainya. Kejadian ini biasanya terjadi karena perawatan rutin dan
berkala tidak dilaksanakan sesuai prosedur yang seharusnya, sehingga
11
akan berakibat fatal. Kejadian ini akan biasanya memerlukan waktu
perbaikan yang relatjf lama dengan membutuhkan biaya yang mahal.
Karena kejadian ini tidak direncanakan, maka tentu akan berakibat pada
mesin pompa.
Pemeliharaan Saluran Pembawa dan Bangunan Penunjang
Jika saluran pembawa merupakan saluran terbuka, maka pemeliharaan
yang dilakukan adalah layaknya pada irigasi permukaan. Misalnya
melakukan kegiatan rutin membersihkan kotoran, rumput, menutup
bocoran disepanjang salura dan sebagainya. Jika saluran yang digunakan
adalah saluran tertutup berupa pipa, maka kebersihan pada bak-bak
pembagi yang terbuka harus lebih diperhatikan, karenanya jangan sampai
ada kotoran/ sampah masuk yang berakibat pada tersumbatnya saluran
pembawa tersebut.
12
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1 BAGIAN IRIGASI POMPA
Dalam instalasi irigasi pompa air tanah, biasanya terdiri dari:
1. Sumur air tanah, dapat jenis sumur gali, tor (pipa), yang berfungsi untuk
mengumpulnya air dari akuifer
2. Pompa air dan mesin penggeraknya (mesin disel, generator set, listrik dari
PLN dan sebagainya)
3. Bak penampung, yang berfungsi sebagai bak penenang yang biasanya
dilengkapi dengan alat ukur debit Saluran pembawa, yang dapat menggunakan
pipa air atau saluran terbuka
4. Bangunan pembagi ke masing-masing box
5. Bangunan stasiun pompa (rumah pompa), yang berfungsi sebagai tempat
pompa, mesin, dan alat-alat pendukung lainnya dan juga untuk menyimpan
buku catatan kegiatan O & P.
Jenis-jenis pompa yang biasa digunakan untuk keperluan irigasi, adalah:
1. Pompa sentrifugal dengan kedalaman muka air maksimum 8 m. Pompa ini
paling banyak digunakan untuk keperluan irigasi
2. Pompa submersibel, yang merupakan pompa berdiameter kecil dan
dimasukkan kedalam pipa lindung
3. Pompa turbin, adalah pompa putar (rotasi) yang dipasang didalam sumur dan
mempunyai kapasitas yang besar.
13
4.2 PENJADWALAN PEMBERIAN AIR IRIGASI
Salah satu masalah yang dijumpai dala sistem irigasi pompa air tanah
adalah keterbatasan kemampuan pompa air, namun harus dapat memenuhi
permintaan petani yang-terdiri dari beberapa blok. Untuk itu maka dibuat jadwal
rotasi (giliran) pemberian air. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan untuk membuat
jadwal rotasi ini diantaranya adalah:
1. Karakteristik Jaringan
Langkah pertama adalah membagi areal kedalam kelompok-kelompok
rotasi yang hampir sama besar dan karakteristiknya. Blok-Wok ini dianggap
sebagai unit rotasi, kadang-kadang beberapa blok dapat digabung menjadi satu
unit rotasi
2. Kapasitas Pompa
Besar debit yang dialirkan tergantung pada kapasitas pompa dan saluran.
Selain itu dalam mengoperasikan juga dipertimbangkan spesiflkasi mesin dan
pompa air agar diperoleh kapasitas yang paling optimal. Yang dimaksud
optimal adalah kapasitas dimana pompa air bekerja pada debit air yang paling
banyak untuk setiap liter bahan bakar yang dikonsumsi.
3. Kebutuhan air di lahan
Kebutuhan air ini akan tergantung jenis tanaman yang dibudidayakan
dilahan. Tanaman padi akan berbeda kebutuhan airnya dengan tanaman
palawija, buah-buahan, sayur-sayuran. Demikian juga jenis tanah juga akan
berpengaruh terhadap kebutuhan airnya. Misalnya tanah lempung mempunyai
kemampuan menyimpan air yang reJatif lebih lama dibandingkan tanah
berpasir, sehingga jarak waktu pemberian airnya juga lebih lama dibanding
tanah berpasir. Jarak waktu pemberian air ini jangan sampai terjadi kondisi
titik layu permanen, karena tanaman akan menguning dan mati. Biasanya para
petani sudah mengetahui kapan waktunya dan berapa banyak melakukan
pengairan, karena mereka telah mempunyai pengalaman membudidayakan
14
dilahannya. Meskipun mereka sering tidak memperdulikan debit yang mereka
alirkan.
4. Lamanya air mengalir
Air memerlukan waktu untuk mengalir dari pompa kesawah. Waktu yang
diperlukan untuk mengalirkan air dari pompa ke lahan tergantung pada
kemiringan, dimensi, tipe, panjang saluran, kebersihan saluran, debit air,
kelembaban saluran, dan sebagainya. Sebelum membuat jadwal pembagian air,
P3A harus mempunyai data kecepatan air disaluran. Hal ini bisa dilakukan
pengukuran dengan alat yang sederhana oleh P3A dibantu juru pengairan
setempat. Saluran yang terawat, bersih dari rumput/ sampah, tidak banyak
bocor, akan mengalirkan air yang lebih cepat dari saluran yang tidak terawat.
5. Kehilangan air disaluran
Air biasanya semakin kehilir mengalami penurunan debit akibat
rembesan, penguapan, dan kehilangan lainnya. Oleh karena itu untuk menutup
kehilangan air disaluran biasanya diberikan air tambahan sebesar 20 %.
Kehilangan air disepanjang saluran ini akan terkait erat dengan pemeliharaan
saluran itu sendiri. Jika saluran dirawat dengan baik, maka kehilangan air
akibat rembesan disepanjang disaluran semakin kecil.
15
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
1. Saluran irigasi merupakan saluran yang berfungsi sebagai suatu bangunan yang
menunjang kegiatan pertanian dimana saluran ini membantu petani dalam
penyaluran dan pendistribusian air ke lahan pertanian guna keberlangsungan
kehidupat tanaman.
2. Saluran irigasi mempunyai bagian-bagian seperti bangunan utama, bangunan
pembawa, bangunan bagi, bangunan sadap, bangunan pengatur muka air,
beangunan pembuang dan penguras, dan bangunan pelengkap yang masing-
masing memiliki peran dalam penyaluran air pada saluran irigasi.
3. Irigasi pompa merupakan salah satu sistem irigasi yang menggunakan pompa
sebagai komponen utamanya. Sistem irigasi ini memiliki kekurangan dan
kelabihan. Kekurangan pada sistem ini dapat diketahui dari awal sehingga dapat
diantisipasi atau ditanggulangi sedini mungkin.
5.2 SARAN
Perlu diperhatikan setiap langkah dalam penulisan ilmiah agar sesuai dengan
kaidah yang berlaku.
v
DAFTAR PUSTAKA
Evana.2010. Pengertian Irigasi, Available from
URL: https://blog.ub.ac.id/evananp/2010/05/14/pengertian-irigasi/
(18 Januari 2019 07:35)
Departemen Pekerjaan Umum.2006. Sistem Irigasi Pompa Air Tanah, Available from
URL:https://dokumen.tips/documents/sistem-irigasi-pompa-air-tanah.html
(20 Januari 2019 08:57)
top related