makalah ekologi hewan suksesi nazam
Post on 04-Jan-2016
392 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
MAKALAH
EKOLOGI HEWAN
SUKSESI EKOSITEM
OLEH
NAMA : NAZAMUDIN
NPM : F1D009008
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
TAHUN AJARAN 2013
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Makhluk hidup dalam perkembangan dan pertumbuhannya tidak dapat hidup
sendiri, selalu memerlukan makhluk lainnya dalam menjalani hidup dan
kehidupannya. Antara makhluk yang satu dengan makhluk yang lain selalu
berhubungan dan mengadakan kontak yang saling menguntungkan. Tetapi ada juga
sebagian kecil mahkluk hidup yang selalu merugikan makhluk lain, biasanya
makhlukini disebut dengan parasit.
Ekologi adalah kajian mengenai interaksi timbal-balik jasad individu, di antara
dan di dalam populasi spesies yang sama, atau di antara komunitas populasi yag
berbeda-beda dan berbagai faktor non hidup (abiotik) yang banyak jumlahnya yang
merupakan lingkungan yang efektif tempat hidup jasad, populasi atau komunitas itu.
Lingkungan efektif itu mencakup kesemberautan pada interaksi antara jasad hidup
itu sendiri. Kaji ekologi itu memungkinkan kita memahami komunitas itu secara
keseluruhan. Guna memastikan kenyataan ini, perlu kiranya diadakan berbagai
percobaan di lapangan, di laboratorium atau di kedua lingkungan itu sekaligus.
Adapun ekologi sendiri mencakup suatu keterkaitan antara segenap unsur
lingkungan hidup yang saling mempengaruhi, sepeti tumbuhan dan sinar matahari,
tanah dengan air, yang pada umumnya dikatakan sebagai hukum alam yang
berimbang dan biasa disebut ekosisitem. Komponen-komponen dalam ekosistem
telah dikelolah oleh alam dan mereka saling berinteraksi. Ada komponen yang
bersifat netral, bekerjasama, menyesuaikan diri, bertentangan bahkan saling
menguasai. Akan tetapi pada akhirnya antara kekuatan-kekuatan tersebut terjadi
keseimbangan.
Untuk mengetahui keterkaitan atau interaksi antara komponen abiotik dengan
biotik serta hubungan antara kedua komponen tersebut maka percobaan ini layak
dilakukan, karena untuk mengetahui hubungan antara kedua komponen tersebut
butuh suatu pengamatan di lapangan. Dalam pengamatan yang dilakukan,
ekosisitem yang diamati itu ada dua tempat yaitu padang rumput dan hutan. Dari
kedua ekosistem ini akan dihasilkan data-data mengenai jenis-jenis spesies yang
ada pada kedua ekosisitem dan dari data yang ada dapat diketahui perbedaan
spesies, keanekaragaman spesies, jumlah spesies, peranan dari masing-masing
spesies yang nantinya berkaitan dengan jaring-jaring makanan atau food web yang
ada pada ekosistem itu serta dari data yang ada dapat dibuat piramida jumlah
spesiesnya berdasarkan peranannya masing-masing. Jika semua komponen
tersebut sudah di dapat atau diketahui maka dapat diketahui perbedaan dari kedua
ekosistem tersebut, dan mengapa hal itu terjadi serta apa penyebabnya. Hal ini
nantinya dikaitkan dengan keadaan dari masing-masing ekosistem yang diamati.
Satu ciri mendasar pada ekosistem adalah bahwa ekosistem itu bukahlah suatu
sistem yang tertutup, tetapi terbuka dan daripadanya energi dan zat terus-menerus
keluar dan digantikan agar sistem itu terus berjalan. Sejauh yang berkenaan dengan
struktur, ekosistem secara khas mempunyai tiga komponen biologi, yaitu; produsen
(jasad autotrof) atau tumbuhan hijau yang mampu menambat energi cahaya; hewan
(jasad heterotrof) atau kosumen makro yang menggunakan bahan organik; dan
pengurai, yang terdiri dari jasad renik yang menguraikan bahan organik dan
membebaskan zat hara terlarut.
2. TUJUAN
a. Dapat mengetahui mekanisme ekosistem di awal terbentuknya
b. Dapat mengetahui proses yang terjadi dari mulai terbentuknya ekosistem
m sampai kondisi yang kita ketahui terakhir.
c. Dapat mengetahui dampak proses – proses di kehidupan mendatang jika
v ada gangguan
d. Dapat memperkirakan kondisi ekosiste di Masa mendatang
3. RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimanakah mekanisme terbentuknya ekosistem di awal terbentuknya ?
· b. Apa saja proses yang terjadi dari mula terbentuknya ekosistem tersebut
b sampai ke kondisi yang telah kita ketahui terakhir ?
· c. Apakah proses – proses tersebut terus terjadi di waktu mendatang jika tidak
c terjadi gamgguan pada ekosistem tersebut ?
· d. Bagaimanakah kondisi ekosistem yang kita amati tersebut di masa – masa
c mendatang ?
4. DASAR TEORI
Dalam tingkat organisasi kehidupan, ekosistem merupakan area alam yang
berlangsung interaksi antara makhluk hidup dan tak hidup, sehingga terjadi
pertukaran material antara biotik dan abiotik. Didalam suatu komunitas pada
dasarnya tersusun atas komunitas-komunitas. Peristiwa aliran energi yang
berlangsung didalam ekosistem lebih kompleks dibandingkan dengan komunitas.
Hubungan yang kompleks antara spesies dalam ekosistem disebut dengan istilah
jarring-jaring makanan. Selain itu, didalam suatu ekosistem juga berlangsung
perputaran materi yang bersifat siklis. Ekosistem hutan merupakan bagian
ekosistem terrestrial. Didalam suatu ekosistem hubungan antara organisme dapat
bersifat langsung maupun tidak langsung. Aliran energi (arus energi) dapat
berlangsung dengan berbagai jalan. Pengamatan suatu ekosiste, tidak mudah
dilakukan, diperlukan waktu yang lama. Bahkan dikatakan mungkin tidak ada suatu
ekosistem pun yang dapat dipahami seluruhnya. Untuk itu diperlukan penelitian
terus-menerus.
Ekosistem terbentuk karena adanya komunitas, suatu system yang hidup dan
tumbuh sekaligus sebagai siste, dinamis.
Soerianegara dan indrawan (1982) mengemukakan bahwa komunitas hutan
merupakan suatu system yang hidup dan tumbuh karena komunitas itu terbentuk
secara berangsur-angsur melalui beberapa tahap invansi oleh tumbuhan, adaptasi,
dan stabilisi. Perubahan dalam komunitas selalu terjadi bahkan dalam komunitas
hutan yang stabilpun selalu terjadi perubahan, misalnya pohon-pohon yang sudah
tua mengalami tumbang dan mati. Terjadilah perbukaan atau tajuk hutan, sehingga
sinar matahari dapat masuk ke lapisan tajuk bagian bawah maka anak pohon dapat
tumbuh dengan baik sehingga menyusun lapisan tajuk atasnya kembali( Inriyanto.
1982: 121).
Komponen–komponen pembentuk ekosistem dari masing-masing ekosistem itu
berbeda-beda, hal ini ditunjukkan dengan jenis-jenis organisme dan komponen
abiotik dari kedua ekosistem tersebut yang juga berbeda, dimana suhu pada kedua
tempat tersebut masing-masing untuk hutan sebesar 31ºC sedangkan pada padang
rumput sebesar 34ºC. perbedaan iklim ini disebabkan karena hutan seperti yang
diketahui dapat menciptakan iklim mikro sedangkan pada padang rumput cahaya
matahari langsung menyinari areal sehingga suhunya lebih tinggi daripada hutan.
Komponen-komponen ekosistem yang ada pada hutan ini adalah mulai dari
tingkat produsen yaitu semua jenis tanaman heterotrof yang ada, tingkat konsumen I
yaitu hewan herbivore dan konsuen tingkat II adalah hewan karnivora.
Dari tabel hasil yang sudah ada dapat dilihat jenis spesies yang ada pada
ekosistem ini, dimana jenis tumbuhannya sangat beranekaragam dari tingkat
stratum yaitu mulai dari strata A sampai dengan strata tumbuhan bawah tanah
seperti perdu atau semak. Dari sini dapat dilihat bahwa persaingan yang terjadi pada
ekosistem ini sangat tinggi terutama dalam memperoleh sinar matahari, karena
jumlah produsen pada ekosistem ini sangat banyak dan masing-masing pasti
membutuhkan intensitas cahaya yang berbeda sesuai dengan kebutuhan.
Bila sejumlah organisme bergantung pada sumber yang sama, persaingan
akan terjadi. Persaingan demikian dapat terjadi antara anggota-anggota spesies
yang berbeda (persaingan interspesifik) atau antara organisme yang sama
(persaingan intraspesifik). Persaingan dapat terjadi dalam makanan atau ruang.
Persaingan interspesifik yang dapat terjadi pada ekosistem ini dapat dilihat dari food
web yang terjadi yaitu antara nyamuk dengan pacat, dimana mereka sama-sama
bersaing dalam memakan dengan kata lain menghisap darah manusia. Sedangkan
untuk yang intraspesifik yaitu antara produsen itu sendiri dalam memperoleh sinar
matahari, antara hewan yang satu dengan hewan yang lain dalam satu jenis seperti
belalang dengan belalang dalam memperoleh tanaman muda yang dapat untuk
dimakan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Mekanisme proses terbentuknya ekosistem
a. Ekosistem darat (hutan)
Pada awal mula terbentuknya ekosistem ini adalah keberadaan komponen
abiotik, yaitu tanah dan bebatuan yang berada pada permukaan tanah tersebut.
Terdapat pula mata air yang muncul dari dalam tanah. Komponen biotik pertama
yang muncul adalah berupa tumbuhan lumut, dimana tumbuhan ini merupakan
tumbuhan perintis yang dapat tumbuh dikondisi ekstrim, yaitu di permukaan
bebatuan yang cadas sekalipun. Adanya tumbuhan perintis atau lumut
memungkinkan untuk tumbuhan lain juga tumbuh. Ketersediaan tanaman
mengundang makhluk hidup lain dari kelompok hewan untuk mendiami tempat
tersebut, karena adanya ketersediaan adalah tumbuhan maka hewan yang datang
adalah hewan herbivore ( pemakan tumbuhan ), misalnya rusa, jerapah serta
beberapa jenis burung dan serangga. Dari komponen yang sudah ada maka
ditempat tersebut sudah dapat dikatakan ekosistem karena sudah ada komponen
biotik dan abiotiknya.
Namun adanya hewan herbivora akan mengundang hewan pemakan daging
( karnivora ) untuk datang, misalnya ular, harimau, burung elang dsb. Ekosistem
sudah terbentuk dan berjalan seperti yang sudah digambarkan, adanya peristiwa
makan dan dimakan ( rantai makanan ) sampai kedatangan manusia yang
mengubah susunan dan fungsi ekosistem tersebut. Manusia mulai melakukan
kegiatan – kegiatan yang dapat dikatakan merusak. Yaitu melakukan penebangan –
penebangan tanaman dan perburuan terhadap binatang – binatang yang tentu saja
akan mengurangi komponen ekosistem yang ada sampai pada puncakanya
komponen ekosistem akan habis dan ekosistem akan rusak.
2. Proses yang terjadi dari mula terbentuknya ekosistem tersebut sampai
g kondisi terakhir yang kita ketahui
Dari awal mula hingga akhir terbentuknya ekosistem terjadi beberapa proses
diantaranya :
a. Pertumbuhan populasi
Semua makhluk hidup memiliki potensi tumbuh yang tinggi pada kondisi
optimum. Di dalam ekosistem, semua komponen biotik jumahnya akan meningkat
dengan cepat secara aamiah, dan bila tidak di batasi. Factor keahiran yang
mendukung tingginya pertumbuhan populasi. Jumlah kelahiran dan kematian
mungkin berfluktuasi secara luas sebagai respon terhadap pengaruh lingkungan
yang berbeda, tetapi jumlah itu mendekati seimbang daam waktu yang lama.
Interaksi spesies, seperti predasi, kompetisi, dan herbivore akan mengatur naik
turunnya pertumbuhan populasi.
b. Interaksi antar spesies
Organisme tidaka dapat hidup sendirian di alam, tetapi hidup bersama dengan
organisme dari spesies lain. Mereka akan saling berinteraksi, interaksi antar spesies
ada yang bersifat positif ada juga yang bersifat negative. Interaksi positif dintaranya
simbiosis mutualisme dan komensalisme. Interaksi negative yaitu adanya kompetisi
dan predasi.
c. Kepunahan
Kepunahan menggambarkan ketidakmampuan populasi di dalam suatu
ekosistem untuk beradaptasi terhadap lingkungan yang berubah, juga kesuksesan
evolusi popuasi yang lebih baik mampu beradaptasi lebih baik pula. Karena itu
penggantian spesies oleh spesies lain yang lebih sukses mungkin suatu bentuk
seleksi dari populasi dan bukan individu yang membawa sifat – sifat baik
d. Produksi primer
Di sini yang dikatakan produksi primer adalah tumbuhan yang menangkap
energy sinar matahari dan mengubahnya menjadi energy kimia dalam bentuk
senyawa organic atau proses fotosintesis. Produksi primer ekosistem darat biasanya
diprakirakan dari kenaikan tahunan biomassa tubuh tumbuhan.
e. Aliran energy
Fotosintesi dan produksi primer menyediakan energy bagi komunitas.
Herbivore makan tumbuh – tumbuhan, karnivora makan hebivora, dan seterusnya
karnivora dimakan karnivora yang lain, begitu seterusnya sehingga terbentuklah
rantai makanan, yaitu adanya aliran energy.
f. Suksesi
Suksesi adaah proses perubahan terarah yang universal dari vegetasi dalam
skala waktu ekologi. Perubahan ini merupakan perubahan komposisi komunitas.
Komunitas selalu mengalami perubahan. Biamana komunitas terganggu, misalnya
hutan ditebang untuk diambi kayunya, maka daerah ini dengan cepat akan dihuni
oleh bermacam – macam spesies yang selanjutnya memodifikasi satu atau lebih
factor lingkungan. Modifikasi lingkungan ini pada gilirannya memungkinkan spesies
baru menjadi mapan.
3. Apakah Proses – proses tersebut akan terus terjadi di waktu mendatang
c jika tidak terjadi gangguan pada ekositem tersebut
Ya, selama tidak ada gangguan baik dari dalam maupun dari luar, dari alam
maupun dari tangan manusia,maka ekosistem tersebut akan tetap ada,tumbuh dan
berkembang secara berkesinambungan.
4. Kondisi ekosistem yang kita amati di masa – masa mendatang
Ekosistem akan dihadapkan pada perubahan lingkungan yang berpotensi akan
menyebabkan kepunahan. Perubahan iklim,kompetitor, pemangsa dan penyakit
yang merupakan tantangan. Sebab – sebab kepunahan atau rusaknya ekosistem
hutan adalah :
- Pemburuan liar secara besar - besaran yang dapat juga menyebabkan
c kepunahan pada hewan – hewan hutan.
- Polutan. Zat kimia beracun yang merupakan agen kepunahan baik bagi hewan
v maupun tumbuhan
Namun apabila hutan tetap dijaga kelestariannya, maka saat ini dan di masa
yang akan datang,ekosistem hutan akan tetap ada dan terus terjaga. Jika dilihat
akhir-akhir ini banyak sekali manusia yang melakukan perusakan terhadap
hutan,misalnya penebangan hutan untuk dijadikan lahan pertanian tentu saja
kondisi hutan akan memprihatinkan, tidak ada lagi hewan – hewan yang dapat
tinggal dan bernaung di dalamnya. Tidak hanya factor biotiknya yang berpengaruh
namun dampak dari hal tersebut akan dapat menimbulkan banjir karena sudah tidak
ada lagi penyerap – penyerap air saat hujan turun. Banjir yang terjadi juga ikut
merusak komponen abiotiknya, hanyutnya lapisan tanah bersama batu – batuan.
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Setelah melakukan pengamatan yang dilakukan pada ekosiste hutan dapat
disimpulkan bahwa komponen-komponen ekosistem hutan tersebut sangat
bermacam-maca. Dapat dilihat dari jenis-jenis tumbuhan hewan dan lingkungannya
yang berada didalamnya. Semua makhluk hidup tergantung dengan makhluk hidup
lainnya. Ketergantungan ini menjadikan adanya pertukaran material antara biotik
dan abiotik, sehingga terbentuknya tingkat-tingkat organisme kehidupan.
Dari awal mula hingga akhir terbentuknya ekosistem terjadi beberapa proses
diantaranya : Pertunbuhan populasi, Interaksi antar spesies, Kepunahan, Produksi
primer, Aliran energy, Suksesi.
Selama tidak ada gangguan baik dari dalam maupun dari luar, dari alam
maupun dari tangan manusia,maka ekosistem tersebut akan tetap ada,tumbuh dan
berkembang secara berkesinambungan.
DAFTAR PUSTAKA
Euwasie. 1990. Ekologi Tropika. Bandung : ITB
Indriyato. 1982. Ekologi Hutan. Jakarta: Buku Aksara
Hadisubroto,Tisno.1989.Ekologi Dasar.Jakarta:Depdikbud
top related