mahkota dewa
Post on 16-Apr-2015
159 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
ANALISA MENGENAI TANAMAN APOTEK HDIUP
MAHKOTA DEWA
DISUSUN OLEH:
DEWI GITA KARTIKA
DYAH AYU SEKARSARI
EMIR NUR ARASY
GORBYE BRILIAN HUTAJULU
(XI IPS 1)
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 KARAWANG
TAHUN 2013
Mahkota Dewa
Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) telah dikenal puluhan tahun yang lalu di
Negara China. Di China mahkota dewa disebut dengan nama Shuan Tao. Selain di China, di
Indonesia pada awalnya mahkota dewa tumbuh di Papua. Dahulu di Indonesia tanaman
tersebut hanya populer sebagai tanaman penenduh taman saja. Namun dewasa ini,
mahkota dewa lebih populer dikenal sebagai tanaman obat yang memiliki beragam khasiat
melawan penyakit. Tetapi di masyarakat lokal mahkota dewa tidak di anggap sebagai
tanaman berkhasiat, sehingga mahkota dewa banyak dibiarkan dan berkembang sebagai
tanaman liar.
Mahkota dewa terbagi ke dalam 1200 spesies yang disinyalir persebaran tumbuhnya
tersebar ke 67 negara di dunia. Mahkota dewa memang mengandung berbagai senyawa
aktif yang bermanfaat bagi tubuh. Tidak mengherankan jika kemudian banyak orang yang
merasakan khasiatnya yang nyata. Saat ini, permintaan terhadap buah dan daun mahkota
dewa cukup tinggi.
A. Zat yang Terkandung dalam Mahkota Dewa dan Khasiatnya
Bagian mahkota dewa yaitu daun, mengandung antihistamin, alkaloid, saponin, dan
polifenol. Sedangkan kulit buahnya mengandung alkaloid, saponin, dan flavonoid. Zat
alkanoid, tannin, flavonoid, minyak atsiri, dan sterol terkandung pada kulit buanhnya.
Berikut khasiat dari zat aktif yang terdapat pada mahkota dewa:
a. Alkaloid
Bersifat detoksifikasi yang dapat menetralisir racun di dalam tubuh.
b. Saponin
Sumber anti bakteri dan anti virus; Meningkatkan sistem kekebalan tubuh; Meningkatkan vitalitas; Mengurangi kadar gula dalam darah; Mengurangi penggumpalan darah.
c. Flavonoid
Melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh dan mencegah terjadinya
penyumbatan pada pembuluh darah;
Mengurangi kandungan kolesterol serta mengurangi penumbunan lemak pada
dinding pembuluh darah;
Mengurangi kadar risiko penyakit jantung koroner;
Mengandung antiinflamasi (antiradang);
Berfungsi sebagai anti-oksidan;
Membantu mengurangi rasa sakit jika terjadi pendarahan atau pembengkakan.
d. Polifenol
Berfungsi sebagai antihistamin (antialergi);
Menghambat tumor;
Anti virus, anti oksidasi, anti deabetes dan anti cacing.
e. Tannin
Membantu usus mencerna dan menyerap protein secara langsung.
f. Minyak Atsiri
Anti nyeri dan anti infeksi;
Pembunuh bakteri.
B. Nama Lain Mahkota Dewa
Ada beberapa nama lain dari mahkota dewa, diantaranya:
Makuto Rojo
Makuto Ratu
Obat Dewa
Pau (Obat Pusaka)
Crown of God
Boh Anggota Dewan
Simalakama (bahasa malayu)
C. Deskripsi Tanaman Mahkota Dewa
Berdasarkan klasifikasi mahkota dewa dalam ilmu biologi, kita bisa menggolongkan
tanaman ini sebagai tumbuhan dengan bunga dan juga biji. Bentuknya layaknya pohon
yang tumbuh ke atas (tidak merambat) dan memiliki usia yang tergolong panjang atau
parenial. Adapun tinggi maksimal mahkota dewa adalah 1 hingga 2,5 meter. Batang
pohonnya berkayu, silindris, berwarna coklat dengan permukaan cenderung kasar dan
dilengkapi dengan sistem percabangan yang miring ke atas. Akar tanaman mahkota
dewa bersifat tunggang sedangkan daunnya bersifat tunggal. Bentuk daun ini agak
menjorong dengan panjang 7 sampai 10 cm dan lebar 2 sampai 2,5 cm. Warnanya hijau
tua dan tersusun secara folia oposita atau berhadapan. Bentuk biji bulat dan pada usia
muda berwarna hijau saat matang berwarna merah terang. Buah tersusun atas serat dan
air dan memiliki biji.
D. Bagian-Bagian Tanaman Mahkota Dewa
a. Batang
Batangnya terdiri dari kulit dan kayu. Kulit batang berwarna cokelat kehijauan, sementara kayunya berwarna putih. Batang mahkota dewa bergetah. Diameternya dapat mencapai 15cm dan percabangan batang cukup banyak.
b. Daun
Daun mahkota dewa merupakan daun tunggal. Bentuknya lonjong, langsing, memanjang, dan berujung lancip. Hampir menyerupai bentuk daun jambu air, tetapi lebih langsing. Teksturnya pun lebih liat dan warnanya hijau. Daun tua berwarna lebih gelap daripada daun muda. Permukaannya licin dan tidak berbulu. Permukaan bagian atas berwarna lebih tua daripada permukaan bagian bawah. Panjang daun bisa mencapai 7-10cm dengan lebar 3-5cm.
c. Bunga
Bunga mahkota dewa merupakan bunga majemuk yang tersusun dalam kelompok 2-4 bunga. Pertumbuhan bunga menyebar di batang atau ketiak daun. Warnanya putih, bentuknya seperti terompet kecil, dan baunya harum. Ukurannya kira-kira sebesar bunga pohon cengkeh. Bunga ini keluar sepanjang tahun atau tak kenal musim, tetapi paling sering tumbuh pada musim hujan.
d. Buah
Buah mahkota dewa merupakan cirri khas tanaman mahkota dewa. Bentuknya bulat, permukaan licin dan beralur. Pada malam hari, jika terkena sinar lampu tampak seperti berkilau. Buahnya mampu tumbuh dengan lebar. Buah mahkota dewa terdiri dari kulit, daging, cangkang dan biji. Buah mahkota dewa saat muda berwarna hijau, sedangkan saat tua, warnanya menjadi merah marun. Ketebalan kulit sekitar 0,5-1mm. Daging buah berwarna putih. Ketebalan daging bervariasi, tergantung pada ukuran buah.
e. Cangkang
Cangkang buah adalah batok pada buah. Jadi, cangkang merupakan bagian buah yang paling dekat dengan biji. Cangkang buah berwarna putih dan ketebalannya bisa mencapai 2mm. Rasa cangkang buah sepat-sepat pahit, tetapi setelah matang rasanya sepat-sepat manis.
f. Biji
Biji mahkota dewa merupakan bagian yang paling beracun, biji buah berbentuk bulat, dan berwarna putih. Diameternya mencapai 2cm.
E. Budidaya Mahkota Dewa
Mahkota dewa merupakan tumbuhan yang bisa berkembang subur di dataran rendah
dan dataran tinggi dengan ketinggian maksimal 1200 meter dari dasar laut. Tanaman ini
snagat cocok hidup di daerah tropis, terutama dengan rata-rata curah hujan 1000-
2500mm/tahun. Pada dasarnya budidaya tanaman mahkota dewa sangat mudah. Bisa
dengan cara vegetatif maupun generatif. Dengan cara generatif, artinya budidaya mahkota
dewa memanfaatkan bibit berupa biji buah mahkota dewa itu sendiri. Sedangkan dengan
cara vegetatif, artinya dengan cara mencangkok bagian pohon mahkota dewa. Secara
umum, yang paling banyak digunakan adalah cara yang pertama yakni melalui bibit biji.
Namun mengingat cangkokan lebih cepat berbuah, tak jarang juga yang memilih cara
vegetatif. Medium tanam mahkota dewa bisa di pot maupun ditanam secara langsung di
tanah. Namun, pilihan terbaik yakni ditanam langsung mengingat akarnya yang tunggang.
a. Memilih Bibit
Jika menggunakan cara vegetatif, maka langkahnya cukup sederhana. Pilihlah pohon yang
hendak dicangkok. Dalam memilih pohon, perhatikan tempilan pohon, intensitasnya dalam
berbuah dan hal lainnya. Sama halnya jika menggunakan cara generatif, bibit penting untuk
diseleksi. Sebab bibit yang baik pasti akan memberikan hasil yang juga baik. Mengingat
tamanan mahkota dewa tidak memiliki siklus musim dalam berbuah, maka bibit terbaik
adalah tanaman yang berbuah lebih produktif dan memiliki kualitas buah yang lebih baik.
b. Pengolahan Tanah, Penanaman, Pemupukan
Setelah bibit tersedia, hal lain yang penting diperhatikan adalah pengolahan medium tanam.
Sebelum menanam bibit, perhatikan kesuburan tanah. Ada baiknya digemburkan terlebih
dahulu dengan cara diberi pupuk dasar. Selain tanah, lubang tanam juga penting untuk
diperhatikan jika menggunakan cara generatif. Penting untuk membiarkan lubang tanam
terbuka selama seminggu agar terkena udara luar dan terpapar sinar matahari.
Setelah bibit dan medium tanam telah siap, selanjutnya adalah langkah penanaman.
Sebenarnya, hal yang paling menguntungkan dari budidaya mahkota dewa adalah tidak
adanya siklus musim, baik itu tanam maupun berbuah. Jadi tidak ada waktu khusus jika ingin
menanam mahkota dewa. Setelah proses penanaman, yang perlu diperhatikan selanjutnya
adalah pemeliharaan berupa pemupukan, penyiraman, dan penyiangan dari gulma dan juga
pembasmian hama.
c. Penyiraman,Pemupukan, Penyiangan
Dalam budidaya mahkota dewa, penting untuk memperhatikan perawatan seperti
pemupukan. Pada dasarnya, pupuk yang dianjurkan adalah pupuk organik berbahan alami.
Anorganik tidak dianjurkan sebab residu kimianya akan mempengaruhi buah padahal buah
mahkota dewa merupakan bahan obat herbal. Tentu kandungan kimia akan mempengaruhi
kualitas pengobatan. Hal lain yang penting adalah proses penyiraman. Selama hidupnya,
tanaman mahkota dewa digolongkan sebagai tanaman yang konsumsi airnya cukup tinggi.
Selain itu, penting juga untuk memperhatikan masalah hama dan gulma. Lakukan proses
penyiangan secara frekuentif untuk melawan gulma sepanjang tahun. Sedangkan untuk
hama, umumnya yang sering menyerang mahkota dewa adalah belalang, ulat buah, dan
juga kutu putih. Pakailah pestisida organik untuk mengusir hama tersebut.
d. Panen
Langkah terakhir dalam proses budidaya mahkota dewa adalah masa panen. Buah mahkota
dewa yang siap panen berwarna merah terang dan memiliki bau manis layaknya gula pasir.
Setelah dipetik, untuk meningkatkan nilai jual, bisa dilakukan beberapa proses seperti
penyortiran, pencucian, pemotongan daging buah, pengeringan dan lain-lain. Namun, dalam
kondisi tertentu buah mahkota dewa juga bisa dijual dalam keadaan segar.
F. Efek Samping Mengkonsumsi Mahkota Dewa
a. Mengakibatkan kantuk;
b. Merasa seperti mabuk;
c. Penggunaan jangka panjang menyebabkan sakit kepala kronis;
d. Bila mengkonsumsi bijinya, akan muntah-muntah dan lidah mati rasa (beracun).
G. Mahkota Dewa Dalam Ilmu Biologi
Jika kita memandang tanaman mahkota dewa dari kerangka ilmu biologi, maka klasifikasi
mahkota dewa dari mulai kingdom sampai spesies bisa dijabarkan sebagai berikut :
· Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
· Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
· Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
· Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
· Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
· Sub Kelas: Rosidae (nama botani berdasarkan International Code of Botanical
Nomencleature atau ICBN)
· Ordo: Myrtales (salah satu bangsa tumbuhan bunga yang termasuk dalam klad asteroids,
core eudicots menurut sistem klasifikasi APG II. Bangsa ini diakui sebagai takson dalam
sistem klasifikasi Cronquist)
· Famili: Thymelaeaceae (suku gaharu-gaharuan, adalah anggota tumbuhan berbunga dan
dimasukkan dalam anggota malveles klad eurosids II).
· Genus: Phaleria
· Spesies: Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl.
H. Cara Mengolah Mahkota Dewa
a. Bagian Buah
Jika berbicara mengenai tanaman obat mahkota dewa, maka bagian yang paling banyak
dimanfaatkan adalah buah. Cara mengolah mahkota dewa pada bagian buah cukup
mudah. Biasanya daging buah yang segar dipotong menjadi bagian yang lebih kecil
kemudian dikeringkan. Setelah kering, daging buah mahkota dewa tersebut direbus
(untuk penyakit tertentu biasanya dicampur dengan bahan obat lainnya) dan air hasil
rebusan tersebutlah yang kemudian dikonsumsi. Bagian buah mahkota dewa ini bisa
digunakan untuk menyembuhkan berbagai penyakit antara lain diabetes, rematik,
kangker payudara juga kangker rahim, asam urat, hepatitis, disentri dan masih banyak
lagi lainnya.
b. Bagian Batang
Bagian lain dari tanaman mahkota dewa yang biasa dimanfaatkan sebagai bahan obat
herbal adalah bagian batang. Bagian batang ini bergetah dan dipercaya bisa
menyembuhkan penyakit serius seperti kangker tulang. Cara mengolah mahkota
dewa bagian batang cukup sederhana. Batang terlebih dahulu dikuliti dan dikeringkan
kemudian direbus. Air rebusan tersebutlah yang digunakan sebagai obat.
c. Bagian Daun
Selain bagian buah dan juga batang, bagian lain dari tanaman mahkota dewa yang
banyak digunakan sebagai bahan obat adalah daun. Daun ini dikenal berkhasiat
mengobati penyakit seperti eksim, lemah syahwat, disentri, alergi, tumor dan masih
banyak lainnya. Cara mengolah mahkota dewa pada bagian daun cukup sederhana
tergantung pada jenis penyakit yang hendak akan diobati. Misalnya eksim, langkahnya
cukup sederhana, cukup lumatkan daun mahkota dewa kemudian balurkan pada kulit
yang terkena eksim sebanyak dua kali sehari. Sedangkan pada penyakit semisal lemah
syahwat, disentri, alergi dan tumor, cara mengolahnya dengan direbus dan kemudian
diminum.
I. Resep Penggunaan Mahkota Dewa
Ramuan untuk Darah Tinggi
Resep 1
Bahan:
Daging buah mahkota dewa kering : 5 - 6 iris Daun sambiloto kering : 10 gram Daun pegagan kering : 15 gram
Cara membuat:
Semua bahan dicuci bersih lalu direbus dengan 3 gelas air. Angkat rebusan setelah tinggal separuh. Saring dan minum 3 kali sehari masing-masing setengah gelas.
Resep2Membuat kapsul mahkota dewaBahan:
Daging buah mahkota dewa kering : 5 - 6 iris Daun salam kering : 1 genggam
Cara membuat:
Kedua bahan ditumbuk halus, diayak, lalu dimasukkan ke dalam kapsul. Setiap bahan dimasukkan dalam kapsul terpisah dengan dosis 500 mg per kapsul. Minum masing-masing kapsul, 2 - 3 kali sehari.
1. Resep
Resep 3Ramuan untuk Diabetes Mellitus
Bahan:
Daging buah mahkota dewa kering : 5 - 7 iris Daun sambiloto kering : 7 lembar Daun mimba : 3 lembar Daun sendok : 7 lembar
Cara membuat :
Semua bahan dicuci bersih lalu direbus dengan 3 gelas air. Angkat rebusan setelah tinggal separuh. Saring dan minum 3 kali sehari masing-masing setengah gelas.
Resep 4. Ramuan untuk Lever
Bahan:
Daging buah mahkota dewa kering : 15 gram Daun sambiloto : 7 lembar Daun dewa : 7 lembar Umbi daun dewa : 15 gram Rimpang temu putih : 15 gram
Cara membuat:
Semua bahan dicuci bersih lalu direbus dengan 5 gelas air. Angkat rebusan setelah tinggal 3 gelas. Angkat dan saring. Minum 3 kali sehari masing-masing satu gelas.
Resep 5Ramuan untuk Jantung
Bahan:
Daging buah mahkota dewa kering : 5 gram Pegagan : 15 gram Sambiloto kering : 10 gram Daun dewa : 15 gram
Cara membuat:
Semua bahan dicuci bersih lalu direbus dengan 5 gelas air. Angkat rebusan setelah tinggal 3 gelas. Angkat dan saring. Minum 3 kali sehari masing-masing satu gelas.
Resep 6Ramuan untuk Kanker
Bahan:
Daging buah mahkota dewa kering : 5 gram Umbi kunyit putih : 15 gram Sambiloto kering : 10 gram Daun dewa : 15 gram
Cara membuat:
Semua bahan dicuci bersih lalu direbus dengan 5 gelas air. Angkat rebusan setelah tinggal 3 gelas. Angkat dan saring. Minum 3 kali sehari masing-masing satu gelas.
http://www.dharmasehat.com/2012/04/manfaat-mahkota-dewa.html#ixzz2HaEtVfGn
http://id.wikipedia.org/wiki/Mahkota_dewahttp://www.anneahira.com/mahkota-dewa.htm
http://gootoez.blogspot.com/2012/02/makalah-buah-mahkota-dewa-plarelia.html
http://tentangmahkotadewa.blogspot.com/2012/09/budidaya-tanaman-mahkota-dewa.html
http://tentangmahkotadewa.blogspot.com/2012/08/klasifikasi-tanaman-mahkota-dewa.html
http://tentangmahkotadewa.blogspot.com/2012/08/cara-mengolah-mahkota-dewa.html
http://thibbunnabawi.wordpress.com/2007/07/26/mahkota-dewa-panglima-penakluk-kanker/
http://minyakatsiriindonesia.wordpress.com/kebijakan-pengembangan-atsiri/mindo-sianipar/
http://duniasapi.com/id/budidaya/1945-tanin-zat-anti-nutrisi-pada-pakan-ternak-sapi.html
top related