lomba media pembelajaran pgri cinangka
Post on 20-Feb-2017
287 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LAPORAN
PENGUNAAAN MEDIA VAMPIRE
DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA OPRASI HITUNG BILANGAN BULAT
DI KELAS IV SDN CIPARAY KECAMATAN CINANGKA
Oleh :
EMAN, M.Pd
NIP. 19760510 200801 1 009
LOMBA PEMBUATAN MEDIA DAN SARANA PEMBELAJARAN
DALAM RANGKA HUT PGRI KE 70
TAHUN 2015
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertanada tangan di bawah ini :
Nama : Eman
Tempat/tanggal lahir : Serang, 10 Mei 1976
Alamat : Kp.Kamasan.Desa Kamasan
RT/RW.07/02 . Kec.Cinangka
Dengan ini menatakan bahwa “PENGGUNAAN MEDIA VAMPIRE PADA
PEMBELAJARAN PENJUMLAHAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT KELAS
IV SDN CIPARAY KECAMATAN CINANGKA “ ini beserta seluruh isinya benar-benar
karya sendiri dan tidak melakukan penjiplakan maupun pengutipan yang tidak sesuai dengan
dengan etika keilmuan.Atas pernyataan ini saya sanggup menanggung resiko/sanksi sesuai
perundang-undangan yang berlaku, apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran
terhadap penulisan laporan yang saya buat ini.
Cinangka, 09 Nopember 2015Penulis
EmanNIP.197605102008011009
Lembar Pengesahan
PENGUNAAAN MEDIA VAMPIRE
DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA OPRASI HITUNG BILANGAN BULAT
DI KELAS IV SDN CIPARAY KECAMATAN CINANGKA
Mengetahui
Kepala Sekolah
Pupun Kurniasih, S.Pd.MM.Pd
NIP.196803081990032003
Cinangka, 09 Nopember 2015
Penulis
Eman, S.Pd
Nip.197605102008011009
Kata Pengantar
Permasalahan belajar yang dihadapi saat ini semakin bertambah komlpleks, karena
efek dari globalisasi dan modernisasi kadang membawa dua dampak antara lain : dampak
positif dan dan dampak negatif, dan disadari ataupun tidak sepertinya dampak negatif jauh
lebih besar dari pada dampak positif yang terlihat jelas pada prilaku, dan kebiasaan yang
sudah tidak lagi melihat budaya bangsa, attitude, bahkan nilai-nilai spiritual yang semakin
hari semakin pudar.Disamping itu minat anak untuk belajar juga semakin lemah ditandai
dengan banyaknya siswa yang senang kalau libur, cepat pulang dan situasi lain ketika mereka
tidak melaksanakan proses pembelajaran.Hal ini disebabkan kurangnya pemahaman pendidik
terhadap karakteristik peserta didik din diawali dengan penggunaan media pembelajaran yang
kurang menyenangkan. Untuk itu ini merupakan bentuk laporan penggunaan media
pembelajaran yang mampu merespon peserta didik untuk aktif belajar.Adapun media yang
digunakan adalah medi vampire yang dikemas dalam metode model mengajar sosia
drama/bermain peran.
Media ini ternya mampu melakukan perubahan peserta didik baik dilihat nilai
dedkripsi hasil belajar maupun keaktipan peserta didik dalam mengikuti proses
pembelajaran.berikut urutan/tahapan laoran kegiatan pembelajaran dimulai dari perancangan
alat, pembbutan alat dan prosedur penggunaan alat pembelajaran.termasuk tingkat
keberhasilan media yang digunaan pada saat melakukan proses pembelajaran.
Penyusun
Halaman Pernyataan dan Pengesahan
Kata Pengantar
Abstrak
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Ruang Lingkup
C. Tujuan
D. Kajian Teori
BAB IILANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
A. Rancangan Alat
B. Proses Pembuatan Alat
C. Pedoman Penggunaan alat
D. Proses penggunaan alat dalam pembelajaran
E. Hasil yang Yang Diperoleh
F. Evaluasi Kebermanfaatan Alat
BAB III LAPORAN HASIL
A. Deskripsi Hasil Pembelajaran
B. Analisis Hasil Pembelajaran
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftara Pustaka
Lampiran
1. Data Informasi yang relevan
2. Biodata
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berkembangnya media pembelajaran, tidak lepas dari keterlibatan teknolog
pembelajaran yang mengkemas penyelasaian masalah pembelajaran menjadi lima
kawasan.Mulai dari kawasan desain, pengembangan, pemanfaatan, pengolahan dan
penilaian.Dan penggunaan media pembelajaran merupakan bagian dari pengembangan
kawasan pemanfaatan, pemanfaatan yang dimaksud adalah pemanfaatan media
pembelajaran.Tujuan dari semua kawasan terutama pemanfaatan media pembelaran tiada
lain yaitu untuk memperoleh hasil belajar siswa yang memuaskan sesuai dengan SK, KD
dan Indikator serta tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.Hal tersebut terlihat pada
nilai evaluasi, baik formatif maupun sumatif dan prilaku peserta didik yang berkarakter.
Walaupun banyak cara dan upaya pelaku pendidikan baik para praktisi maupun
akademisi, melalui hasil inovasi yang telah dilakukan Kami sebagai pendidik di SDN
Ciparay masih belum mampu mencapai hasil belajar yang optimal, terlebih pada
pelajaran matematika, sepertinya metode model dan pendekatan yang telah dicoba masih
belum mencapai nilai sesuai dengan apa yang diharapkan, kalaupun ada peningkatan
kurang begitu signifikan. Banyak kemungkinan yang menyebabkan ketidakberhasilan
guru memfasilitasi proses pembelajaran, mungkin saja kesalahan metode atau model
yang dipilih oleh pendidik, keterbatasan wawasan guru dalam mengembangan inovasi
pembelajaran, bahkan tidak menuntut kemungkinan lemahnya media pembelajaran yang
digunakan guru pada saat melakukan proses pembelajaran.Atau ada salah satu fungsi
guru yang tidak terlaksana dari 5 fungsi dalam proses pembelajaran anatara lain : (1)
manajer, (2) fasilitator, (3), moderator, (4) motivator, dan (5) evaluator. Dari hasil analisa
supervisor, pada format penilaian sepertinya permasalahan yang paling mendalam dapat
disimpulkan kurang menariknya media pembelajaran yang digunakan guru pada saat
melakukan proses belajar mengajar.
Apabila sudah kita ketahui permasalahannya kita harus melakukan perubahan dan
memilih media pembelajaran yang menarik kerena, kalau hal ini tidak dijadikan sandaran
untuk mengambil inovasi baru, pelan tapi pasti kualitas pembelajaran lambat laun akan
mengalami kemunduran, terlebih menjadi budaya disetiap individu guru, tinggal
menunggu saja reaksi cepat yang terlihat pada prilaku peserta didik sebagai objek dalam
proses pembelajaran atau sebuah efek dari pembelajaran yang kurang berkesan dan
menjenuhkan, kersahan terjadi disana sini, murid melawan kepada guru dan bahkan
durhaka terhadap orang tua, padahal hal tersebut berawal dari lemahnya kualitas desain
pembelajran yang dominan dari kurang pasnya media pembelajaran yang digunakan.
Namun kalau semua guru menyadari akan fungsinya, senang melakukan penelitian
dan terus mencari solusi dari berbagai masalah pembelajararan yang dihadapi, sedikit
demi sedikit akan teratasi sesuai dengan keseriusan pendididk dalam menyelesaikan
masalah yang dihadapi.Hal tersebut sesuai dengan definisi guru, mengajar dan belajar.
Adapun definisi guru sebagaimana dimaksud bahwa guru adalah pendidik professional
yang tugas utamanya mendidik, membimbing melatih, mengevalusi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini dasar dan menengah.Sedangkan mengajar adalah segala upaya
yang disengaja dalam rangka memberi kemungkinan bagi siswa untuk terjadinya proses
belajar sesuai dengan tujuan yang dirumuskan, dan terintegrasi dengan definisi belajar
sebagai upaya melakukan proses prubahan prilaku, akibat interaksi individu dengan
lingkungan. Dan akhirnya mampu mencetak peserta didik yang, cerdas, terampil, kreatif,
bertangungjawab, mandiri, berbudi pekerti luhur dan berakhlak mulia.
Untuk mencapai hal tersebut di atas, kami mencoba untuk menganalisa dari sisi
media pembelajaran yang merupakan suatu fasilitas yang dapat di gunakan untuk
menyampaikan pesan, bisa merangsang perasaan, pikiran serta keinginan para siswa
sehingga bisa mendorong terciptanya sebuah proses belajar yang efektif untuk semua
peserta didik. Pada awalnya media pembelajaran ini dianggap hanya sebagai alat bantu
untuk mengajar, namun pada akhirnya masalah media merupakan suatu modal yang
dapat menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran, adapun
penggunaan media yang digunakan adalah yaitu media visual vampire, yang terorganisir
dalam metode sosio drama/ bermain peran, namun fisik tampilannya tidak dibut seram,
namun dibuat lucu.Orientasinya lebih kepada jalan atau cara lompatannya saja.Sehingga
lebih terkesan lucu dan selalu di ingat oleh peserta didik. Cara membuatnya hanya
membutuhkan, Gunting, kardus lem tali dan make up, agar kelihatan lebih sesuai dengan
kepribadinan peserta didik.
Harapan Kami media pembelajaran ini dapat membantu dan mampu memberikan
rangsangan/stimulus kepada peserta didik dimanapun berada, melalui proses dan jenis-
jenis keterampilan yang digunakan seperti : Keterampilan bertanya, memberi penguatan,
variasi dalam mengajar, memimpin diskusi dan terampil dalam mengelola kelas.
Kemudian selalu mengevaluasi seluruh pekerjaannya melalui mekanisme dan prosedur
baku yang telah ditentukan.
B. Ruang Lingkup
Sejauh ini masih kabur antara definisi sumber, alat dan media pembelajaran, untuk
itu kita harus mengetahui posisi alat sebagai media dan posisi alat yang bukan media,
cara melihatnya adalah apabila alat tersebut dapat menjadi penyampai informasi atau
tidak, kalau alat tersebut dapat menjadi penyampai pesan berarti alat tersebut itu
dianggap sebagai media, dan apabila tidak ada pengaruh apapun terhadap prosesi
pembelajaran itu tidak dapat dikatakan media.
Kemudian untuk memahami media pembelajaran disini kita harus mengetahui
karakeristik atau Ciri-ciri media pembelajaran.Ada tiga ciri pembelajaran yang harus kita
ketahui.
1. Ciri fiksatif
Untuk cirri satu ini bagaimana media merekam, lalu menyimpan dan melestarikan
maupun merekontruksi sebuah objek atau peristiwa.
2. Ciri manipulatif
Merupakan transformasi, atas suatu peristiwa atau sekiranya objek yang sekiranya
masih dimungkinkan, karena media tersebut masih mempunyani Ciri manipulatif
3. Ciri Distributif
Sebuah media memungkinkansuatu peristiwa atau objek akan ditransspormasikan
melalui ruang serta bersamaan dengan itu akan disajikan kepada semua peserta
didik sehingga mereka mendapakatkan stimulus pengalaman yang sama dari hal
tersebut diatas.
Kesimpulannya adalah bahawa dalam ruang lingkup dalam media ini yang
dibahas dalam lapran ini adalah lebih menekankan kepada figur vamvire dengan
segala keunikannya, sementara media lainnya seperti kartu nomor dan benang
sebagai media untuk menyampaikan pesan dalam pembelajaran
C. Tujuan
1. Menarik perhatian dan respon peserta didik untuk terus melakukan pembelajran aktif
tertutama pada materi operasi penjumlahan bilangan bulat di kelas IV SDN Ciparay
Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang
2. Mempercepat pemahaman terhadap materi pembelajaran yang disampaikan pada saat
melakukan proses pembelajaran.
3. Menumbuhkan kreatifitas guru dalam mengembangkan pembelajaran.
4. Mengimplemntasikan pembelajaran PAKEM, sebagi ciri sekolah MBS.
D. Kajian Teori
Kata media merupakan bentuk jamak dari ‘Medium’, yang secara harfiah berarti
perantara atau pengantar. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media
pembelajaran. Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah
teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
Secara khusus, kata tersebut dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan
untuk membawa informasi dari satu sumber kepada penerima. Dikaitkan dengan
pembelajaran, media dimaknai sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam proses
pembelajaran untuk membawa informasi berupa materi ajar dari pengajar kepada peserta
didik sehingga peserta didik menjadi lebih tertarik untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran.
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa
sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi (Sadiman,2002:6).
Latuheru(1988:14), menyatakan bahwa media pembelajaran adalah bahan, alat,
atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses
interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna
dan berdaya guna.Berdasarkan definisi tersebut, media pembelajaran memiliki manfaat
yang besar dalam memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran. Media pembelajaran
yang digunakan harus dapat menarik perhatian siswa pada kegiatan belajar mengajar dan
lebih merangsang kegiatan belajar siswa.
Satu hal yang perlu diingat bahwa peranan media tidak akan terlihat apabila
penggunaannya tidak sejalan dengan isi dan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
Secanggih apa pun media tersebut, tidak dapat dikatakan menunjang pembelajaran
apabila keberadaannya menyimpang dari isi dan tujuan pembelajarannya.
Teori media pembelajaran tersebut di atas didasarkan atas beberapa landasan
diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Landasan Filosofis
Daryanto (2010 : 12) memaparkan landasan filosofis menggunakan media
pembelajaran yaitu bahwa dengan digunakannya berbagai macam jenis media hasil
teknologi baru didalam kelas, akan berakibat proses pembelajaran yang kurang
manusiawi.
Dengan kata lain, penerapan teknologi dalam pembelajaran akan terjadi
dehumanisasi.Bukankah dengan adanya berbagai media pembelajaran siswa
mempunyai banyak pilihan media untuk digunakan dalam peroses yang sesuai
dengan karakteristik pribadinya.Dengan demikian siswa dapat dihargai harkat
kemanusiannnya.
2. Landasan Psikologis
Artinya seseorang yang belajar melibatkan segala asfek kepribadiannya, baik fisik
maupun mental.Kerterlibatan asfek ini akan tanpak pada prilaku orang tersebut pada
saat melaksanakan pembelajaran, dan setiap individu memiliki keunikan masing-
masing. Keunikan ini terjadi karena adanya perbedaan karakteristik setiap individu
yang menentukan gaya, sesuai dengan bakat minat yang dimilinya.
BAB II
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
A. Rancangan Alat
1. Menyiapakan kardus bekas, sesuaikan dengan kebutuhan
2. Karton 1 lembar
3. 1 buah gunting
4. 1 buah kater
5. 1 buah lem kertas
6. Benang
7. Spidol hitam dan merah
8. Hekter
9. Cat
B. Proses Pembuatan Alat
1. Kita potong kardus berukuran panjang 25cm atau disesuaikan dengan kepala
peserta didik, Kemudian lebar 5cm.
2. Kita hekter ujung kardus, dan setelah teresambung atasnya kita tutup dengan
kardus sesuai dengan ukuran kardus dan diberi lebig sekitar 3cm
3. Untuk lebih menarik kita cat topi vampire yang telah jadi dengan warna yang
kita inginkan.
4. Potong karton berukuran 5x5 cm sebagai media untuk menulis angka dari 0 –
10 untuk wilayah positif dan 0 – 10 untuk wilayah negative.
5. Tulis kartu nama dengan mengugunakan spidol untuk sebelah kiri warna
merah, dan sebelah kanan warna hitam.
6. Dan setiap kartu nama 0 dipakai benang karena akan dijadiakan kalung oleh
siswa yang berperan sebagai pembatas anatara bilangan positif dan bilangan
negatif
C. Pedoman Penggunaan alat
Penggunaan alat tingal dipakaikan saja topi vamvire yang sudah dibuat, begitu
juga kartu nama tinggl dikalungkan pada anak yang berperan menjadi kartu
bilangan.
D. Proses penggunaan alat dalam pembelajaran
1. Guru membuka pelajaran sesuai dengan urutan yang ada didalam Rencana
Pelaksanaan pembelajaran.
2. Setelah pengkondisian kelas langsung guru masuk kepada kegiatan awala.
Diawali dengan :
a. Anak-anak sehat semua hari ini ?, sudah sarapan ?.Terima kasih kalau
sehat dan sudah pada sarapan.
b. Guru melakukan apersepsi dengan cara yang dikuasai guru, boleh dengan
mengulas pelajaran, bernyanyi atau melakukan ekting lain sesuai skinario
pembelajaran.
c. Guru menyampaikan materi yang akan disampakan.
d. Guru menjelaskan sekinario pembelajaran dengan bermain peran menjadi
vampire.
Bahasa pengantar “anak-anak pernah lihat vampire, nah hari ini kita akan
belajar bersama dan dianatara kalian akan ada yang Bapak/Ibu tunjuk
untuk menjadi vampire.Kemudian 1.Orang memakai kalung angaka nol, 5
orang memakai kalung kartu nama berwarna hitam berada di sebelah
kanan dan 5 orang memakai kalaung warn merah berada di sebelah kiri.
Jelas anak-anak ?
e. Setelah selesai anak yang diberi mandate bermain peran disuruh kedepan,
langsung saja dipakaikan atribut media pembelajaran yang sudah dibuat.
f. Ada satu anak yang memegang spidol untuk menulis angka sesuai dengan
lompatan vampire, kalau kekiri simpan di sebelah kiri garis bilangan, dan
kalau melompat ke kanan disimpan di garis bilangan disebelah kanan., dan
besaran angka disesuaikan dengan lompatan.Kalau melompat 3kali berarti
anggka tiga dan kalau melompat 4 kali berarti angka 4.Dan lompatan
disesuaikan dengn angka yang tersedia digaris bilangan.
g. Dan hasil lompatannya langsung ditulis dan dioperasikan sehingga sampai
diketahui hasilnya. Sesuai dengan ketentuan operasi hitung penjumlahan
bilangan bulat.
E. Hasil yang Yang Diperoleh
No Nama Nilai Ket
1 Wahyudin 70
2 Amirudin 703 Rizki Saputra 704 Erni Suherni 805 Mustahiroh 806 Alan Apriliandi 607 Fahri 808 Fais Nurohim 809 Agus Triawan 8010 Acepriadi 8011 Sopiatunisa Adillah 8012 Naba Sihrul Jalil 8013 Zibran Arizki 8014 Aldi Ahmad Januar 8015 Sahsi Isfani Humaeroh 8016 Faisal 8017 Juni 8018 Primadi Suryantono 8019 Sipa Nurparidah 8020 Rina Erianti 8021 Ripal 8022 Aan Suhendar 8023 Yanti 8024 Deden Hadi Septian 8025 Nabil Hakim Muhamad. 9026 Dimas Eka Saputra 8027 Adis Surya Saputra 8028 Naisiya Rahmadini 8029 Muhamad Yogi Al-Bantani 8030 Ariq Rofi Azizi 8031 Ripqi Hidayatullah 90
32 Deri Maulana 9033 Nila Ita Handayani 8034 Atiya Alfa Ni,ma 9035 Gusti Ayu Aulya 8036 Diky Ferdiansyah 9037 Risna 80
Jumlah 2887Rata-rata 78,02703
F. Evaluasi Kebermanfaatan Alat
Setelah dievalusi oleh penulis alat ini memiliki nilai manfaat anatar lain :
1. Menjelaskan materi pembelajaran atau obyek yang abstrak (tidak nyata)
menjadi konkret nyata.
2. Memberikan pengalaman nyata dan langsung karena siswa dapat
berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan tempat belajarnya.
3. Mempelajari materi pembelajaran secara berulang-ulang.
4. Memungkinkan adanya persamaan pendapat dan persepsi yang benar terhadap
suatu materi pembelajaran atau obyek.
5. Menarik perhatian siswa, sehingga membangkitkan minat, motivasi, aktivitas,
dan kreativitas belajar siswa.
6. Membantu siswa belajar secara individual, kelmpok, atau klasikal.
BAB III
LAPORAN HASIL
A. Deskripsi hasil belajar
Indikator yang dijadikan sebagai tolak ukur dalam menyatakan bahwa suatu
proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil, adalah:
1. Daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarkan mencapai prestasi
tinggi, baik secara individu maupun kelompok.
Dari hampir 37 siswa yang mengikuti tes hampair mendapat nilai yang
cukup membanggakan, dibanding sebelum menggunakan media vampire
Dengan demikian metode vampire ini tepat, khususnya untuk operasi hitung
bilangan bulat.Tidak menuntut kemungkinan bisa cocok untuk pelajaran
yang lain tetapi harus diadaptasikan sesuia dengan indicator tujuan
pembelajaran.
2. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran telah dicapai siswa baik
individu maupun klasikal.
Peserta didik baik secara individu maupun kelompok, kelihatan ceria,
bahkam mereka ingin mengulang kembali media vampire yang pernah
diajarkan.
B. Analisis Hasil PembelajaranANALISIS HASIL PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : MatematikaKelas : IV A/ I Jumlah Siswa /KKM : 70/70Kompetensi Dasar : Operasi Hitung Bilangan
NO NAMA SISWA
Nomor Soal Jml Skor %
ketercapaian
Tuntas10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Ya
Tidak
1 WAHYUDIN 70 70% √ 2 AMIRUDIN 70 70% √ 3 RIZKI SAPUTRA 70 70% √ 4 ERNI SUHERNI 80 80% √ 5 MUSTAHIROH 80 80% √ 6 ALAN APRILIANDI 60 60% √7 FAHRI 80 80% √ 8 FAIS NUROHIM 80 80% √ 9 AGUS TRIAWAN 80 80% √
10 ACEP RIADI 80 80% √ 11 SOPIATUN NISA ADILLAH 80 80% √ 12 NABA SIRUL JALIL 80 80% √ 13 ZIBRAN ARIZKI 80 80% √ 14 ALDI AHMAD JANUAR. A 80 80% √ 15 SAHSI ISFANI HUMAEROH 80 80% √ 16 FAISAL 80 80% √ 17 JUNI 80 80% √ 18 PRIMADI SURYANTONO 80 80% √ 19 SIPA NURPARIDAH 80 80% √ 20 RINA ERIANTI 80 80% √ 21 RIPAL 80 80% √
22 AAN SUHENDAR 80 80% √ 23 YANTI 80 80% √ 24 DEDEN HADI SEPTIAN 80 80% √ 25 NABIL HAKIM MUHAMAD. B 90 90% √ 26 DIMAS EKA SAPUTRA 80 80% √ 27 ADIS SURYA SAPUTRA 80 80% √ 28 NAISIYA RAHMADANI 80 80% √ 29 MUHAMAD YOGI ALBANTANI 80 80% √ 30 ARIQ ROFI AZJZJ 80 80% √ 31 RIFQI HIDAYATULLAH 90 90% √ 32 DERI MAULANA 90 90% √ 33 NILA ITA HANDAYANI 80 80% √ 34 ATIYA ALFA NI'MA 90 90% √ 35 GUSTI AULIYA 80 80% √ 36 DIKY FERDIANSYAH 90 90% √ 37 RISNA 80 80% √ 38 39 40
JUMLAH 2960 RATA-RATA 80
Paraf penagih/guru kelas Paraf petugas/kolektor
Ciparay, Mengetahui, Guru Kelas IV AKepala Sekolah SDN Ciparay
Pupun Kurniasih, S.Pd.M.M.Pd Eman, S.PdNIP. 19680308 199003 2 003 NIP. 197605102008011009
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Media pembelajaran merupakan komlplemen menunjang keberhasilan
pembelajaran.
2. Media pembelajaran yang tidak tepat, dapat terlihat dari respond dan tingkah
laku peserta didik pada saat melaksanakan kegiatan pembelajaran
3. Media pembelajaran yang berhasil diterapkan oleh guru yang lain, munkin
saja tidak cocok dengan kita.
B. Saran
1. Hendaknya media pembelajaran disesuaikan dengan materi dan atau bahasan
pembelajaran.
2. Sebelum membuat pembelajaran guru harus menguasiai karakteristik peserta
didik, untuk kemudian dijadikan sandaran media apa yang tepat untuk
memfasilitasi peserta didik kita
3. Media pembelajran
Daftara Pustaka
Sagala Syaiful (2013).Konsep dan makna pembelajaran.Alfabeta. Bandung
Rukmana Ade dkk. (2006).Pengelolaan Kelas.UPI PRESS.Bandung
www.akademia.edu
BODATA PESERTA
NAMA : EMAN, S.Pd
TEMPAT/TGL LAHIR : SERANG, 10 MEI 1976
ALAMAT : KP.KAMASAN RT/RW.07/02.DESA KAMASAN
KECAMATAN CINANGKA.KAB.SERANG
UNIT KERJA : SDN CIPARAY UPTD PENDIDIKAN KEC.CINANGKA
MOTO : KERJA KERAS, KERJA CERDAS DAN KERJA IKHLAS
top related