laporan tim pelaksana rencana aksi nasional …
Post on 25-Nov-2021
9 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
LAPORAN TIM PELAKSANA RENCANA AKSI NASIONAL PENANGANAN SAMPAH LAUT TAHUN 2019
LAPORAN TIM PELAKSANA RENCANA AKSI NASIONAL PENANGANAN SAMPAH LAUT TAHUN 2019
Disusun oleh:
Sekretariat Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut
2019
ii
LAPORAN TIM PELAKSANA RENCANA AKSI NASIONAL PENANGANAN SAMPAH LAUT TAHUN 2019
01 LAPORAN TIM PELAKSANA RENCANA AKSI
NASIONAL PENANGANAN SAMPAH LAUT TAHUN 2019
DAFTAR ISI DAFTAR ISI ................................................................................................................................................... ii
PENDAHULUAN .......................................................................................................................................... 1
CAPAIAN KINERJA .................................................................................................................................... 5
A. BASELINE DATA SAMPAH LAUT INDONESIA ........................................................................ 6
B. CAPAIAN KELOMPOK KERJA TIM PELAKSANA RENCANA AKSI NASIONAL PENANGANAN SAMPAH LAUT ................................................................................................. 9
RENCANA TINDAK LANJUT IMPLEMENTASI RENCANA AKSI ....................................................... 14
LAMPIRAN ..................................................................................................................................................15
1
LAPORAN TIM PELAKSANA RENCANA AKSI NASIONAL PENANGANAN SAMPAH LAUT TAHUN 2019
02 LAPORAN TIM PELAKSANA RENCANA AKSI
NASIONAL PENANGANAN SAMPAH LAUT TAHUN 2019
PENDAHULUAN Sampah laut merupakan masalah yang semakin parah dan memberikan beban besar pada ekosistem, keanekaragaman hayati dan ekonomi nasional. Secara global, sampah plastik mendominasi komposisi permasalahan pencemaran laut; sekitar 60-80% dari jumlah total (Debris Free Oceans, 2019). Di Indonesia, proses pengelolaan sampah yang kurang efektif di daratan menyebabkan kebocoran sampah ke wilayah perairan dan menambah pelik permasalahan sampah laut. Di tahun 2010, Indonesia berkontribusi sebesar 10% terhadap
keberadaan sampah plastik laut global, dan distribusi tren yang sangat mirip diperkirakan akan tetap muncul hingga 2025 (Our World in Data, 2018). Saat ini, 80% sampah laut Indonesia berasal dari darat dengan 30% dari sampah tersebut dikategorikan sebagai sampah plastik. Setiap tahunnya, 1,29 juta ton sampah plastik, yang turut dipengaruhi oleh pasang surut ombak, masuk ke perairan Indonesia dan berkontribusi terhadap akumulasi sampah lokal (Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, 2018).
2
LAPORAN TIM PELAKSANA RENCANA AKSI NASIONAL PENANGANAN SAMPAH LAUT TAHUN 2019
Pemerintah Indonesia mengatasi masalah sampah laut ini dengan menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut agar dapat mengurangi 70% sampah laut pada tahun 2025. Di dalam Perpres tersebut, dibentuk Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut Tahun 2018-2025, yang memberikan arahan strategis bagi kementerian/lembaga dalam menangani permasalahan sampah laut selama jangka waktu 8 tahun. Dalam Perpres tersebut juga tertulis mengenai pembentukan Tim Koordinasi Nasional yang bertugas untuk:
1. Mengkoordinasikan kegiatan kementerian, lembaga pemerintah non kementerian, pemerintah daerah, masyarakat, dan/atau pelaku usaha dalam kegiatan penanganan sampah laut;
2. Merumuskan kebijakan penyelesaian hambatan dan permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan kegiatan penanganan sampah laut; dan
3. Mengkoordinasikan kegiatan pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan Rencana Aksi.
Dalam melaksanakan Rencana Aksi dibentuk Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut atau disebut dengan Tim Koordinasi Nasional. Pembentukkan Tim Koordinasi Nasional tersebut bertujuan agar seluruh kegiatan dilakukan sesuai dengan sasaran, target dan jangka waktu yang ditetapkan. Kedudukan Tim Koordinasi Nasional berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada presiden.
Gambar 1. Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Kelompok Kerja Tim Pelaksana Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut dalam mendukung visi pengurangan 70% sampah laut Indonesia di tahun 2025. Kegiatan dalam foto adalah Gerakan Indonesia Bersih yang diampu oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman.
3
LAPORAN TIM PELAKSANA RENCANA AKSI NASIONAL PENANGANAN SAMPAH LAUT TAHUN 2019
Gambar 2. Struktur Organisasi Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut. Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Dalam mendukung pelaksanaan tugas Tim Koordinasi Nasional, maka dibentuk Tim Pelaksana Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut. Dalam melaksanakan tugasnya, Tim Pelaksana bertanggung jawab kepada Ketua Harian Tim Koordinasi Nasional. Strategi pelaksanan Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut meliputi:
1. Gerakan nasional peningkatan kesadaran para pemangku kepentingan,
2. Pengelolaan sampah yang bersumber dari darat,
3. Penanggulangan sampah di pesisir dan laut,
4. Mekanisme pendanaan, penguatan kelembagaan, pengawasan, dan penegakkan hukum,
5. Penelitian dan pengembangan.
4
LAPORAN TIM PELAKSANA RENCANA AKSI NASIONAL PENANGANAN SAMPAH LAUT TAHUN 2019
Gambar 3. Struktur Organisasi Tim Pelaksana Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut. Tim Pelaksana diketuai oleh Direktur Jenderal PSLB3 dan bertugas untuk mendukung pelaksanaan tugas Tim Koordinasi Nasional. Dalam Tim Pelaksana, terdapat 5 kelompok kerja dengan program dan kegiatan tematis yang mendukung visi pengurangan 70% sampah laut Indonesia di tahun 2025
Di tahun 2019, selain menjalankan berbagai kegiatan untuk mendukung tercapainya target pengurangan 70% sampah laut nasional, Tim Pelaksana juga membahas baseline data sampah laut Indonesia. Seiring dengan upaya Indonesia untuk memenuhi target ambisius ini, keberadaan baseline data sampah laut sangat penting mengingat kegunaannya sebagai target yang ingin
dicapai dan sebagai ukuran kemajuan terhadap target yang dibuat. Baseline data sampah laut ini juga penting untuk meluruskan hasil penelitian Jenna Jambeck et al. (2015) yang menyatakan bahwa Indonesia adalah kontributor sampah laut terbesar kedua di dunia yang memproduksi 0,48–1,29 juta ton sampah laut per tahun.
5
LAPORAN TIM PELAKSANA RENCANA AKSI NASIONAL PENANGANAN SAMPAH LAUT TAHUN 2019
03 LAPORAN TIM PELAKSANA RENCANA AKSI
NASIONAL PENANGANAN SAMPAH LAUT TAHUN 2019
CAPAIAN KINERJA Rapat koordinasi Kick Off dari Implementasi Perpres Nomor 83 Tahun 2018 dilaksanakan pada tanggal 21 Januari 2019 dan dipimpin oleh Bapak Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman. Dalam rapat yang dihadiri beberapa menteri tekait, beliau meminta agar program kerja dan kegiatan difokuskan kepada aksi yang memberikan dampak langsung pada pengurangan sampah plastik dan perbaikan penanganan sampah laut serta sistem pengelolaannya. Menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, RAN Penanganan Sampah Laut perlu dirumuskan ke dalam Rencana Kerja Kementerian/Lembaga dan didukung dengan komitmen untuk mengalokasikan anggarannya, serta peran Pemerintah Daerah perlu diperkuat dalam implementasi Perpres 83/2018. Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyarankan agar Pemerintah menetapkan baseline data mengenai sampah laut yang akan dijadikan acuan dan key performance indicator nya diturunkan dari Perpres Nomor 97 Tahun 2017 Tentang Jakstranas.
Gambar 4. Rapat Koordinasi mengenai Penanganan Sampah Laut yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan
6
LAPORAN TIM PELAKSANA RENCANA AKSI NASIONAL PENANGANAN SAMPAH LAUT TAHUN 2019
A. BASELINE DATA SAMPAH LAUT INDONESIA Perkiraan tentang sampah plastik di laut Indonesia berasal dari data di tingkat negara yang pehitungannya didapat dari metodologi global yang diterapkan di banyak negara. Baseline data sampah laut nasional harus memperhitungkan variabilitas dalam negeri, menetapkan kisaran ketidakpastian yang lebih sempit dan didasarkan pada data lapangan lokal agar dapat memvalidasi atau membantah perkiraan yang ada. Penilaian rapid
hotspot Bank Dunia atas 15 kota pesisir di Indonesia Barat dan Tengah menetapkan beberapa data lapangan awal, namun, perkiraan baseline data nasional lengkap tetap diperlukan. Pentingnya baseline data sampah laut nasional ini mendorong National Plastic Action Partnership (NPAP), Bank Dunia dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk melakukan studi pengembangan baseline data nasional.
Gambar 5. Penyusunan Baseline Data Sampah Laut. Penyusunan baseline data sampah laut nasional telah dimulai sejak Februari 2018 dan melibatkan penelitian dari National Plastic Action Partnership, Bank Dunia, dan LIP.
National Plastic Action Partnership (NPAP) telah memperkirakan baseline data sampah laut nasional dengan menggunakan asumsi kebocoran plastik dari darat ke air. Kebocoran tersebut berasal dari tiga sumber yaitu pembuangan yang tidak tepat dari sampah yang sudah dikumpulkan, sampah yang tidak dikumpulkan yang dibuang secara ilegal di daratan, dan sampah yang tidak dikumpulkan yang
dibuang langsung ke laut. Data sampah dari setiap Kabupaten kemudian diambil dari sumber-sumber sekunder. Sebanyak 514 kabupaten di Indonesia dikategorikan menjadi empat archetype, yaitu Mega, Medium, Rural, dan Remote, berdasarkan populasi total, kepadatan populasi, dan jauh/dekatnya letak daerah pada pusat-pusat aktivitas ekonomi. Pergerakan sampah kemudian dihitung berdasarkan archetype masing-masing.
7
LAPORAN TIM PELAKSANA RENCANA AKSI NASIONAL PENANGANAN SAMPAH LAUT TAHUN 2019
Bank Dunia menggunakan angka-angka NPAP dan memasukkan analisis hidrologi untuk menyempurnakan estimasi kebocoran plastik berbasis darat ke air dan memperkirakan baseline data untuk kebocoran plastik ke lingkungan laut. Analisis dan modelling hidrologi penting untuk menentukan baseline data sampah laut karena penggerak utama sampah plastik dari lingkungan darat ke lingkungan sungai adalah air hujan yang menyapu sampah plastik dari jalan-jalan dan mendorong pergerakan sampah plastik dari selokan. Setelah itu, sistem hidrologi mengangkut sampah plastik tersebut ke hilir menuju muara sungai, kecuali jika perjalanan sampah terhalang oleh hambatan alami, danau atau bendungan besar. Pekerjaan ini sedang berlangsung dan tahap selanjutnya akan melibatkan pengumpulan data lapangan dan penyempurnaan lebih lanjut dari estimasi baseline data.
Terakhir, LIPI telah mengumpulkan data lapangan dari sampah plastik yang terdampar di pantai dan telah mengembangkan model arus laut untuk perkiraan awal kebocoran plastik ke lingkungan laut. Sampah pantai yang terdampar (3x900m²) dikumpulkan setiap bulan, dari bulan Februari 2018 hingga Maret 2019, di 18 lokasi yang tersebar di 6 wilayah Indonesia. Sampah kemudian dikategorikan menjadi 18 jenis sebelum ditimbang dan ditentukan banyak dan beratnya. Kemudian, dilakukan perhitungan untuk memperkirakan volume sampah laut, serta analisis backward and forward trajectory modelling yang digunakan untuk menentukan asal-usul sampah laut. Hasil data lapangan akan digunakan untuk memvalidasi hasil kerja NPAP dan Bank Dunia selama fase berikutnya.
Gambar 6. Perbedaan metode yang digunakan oleh NPAP, Bank Dunia, dan LIPI dalam menentukan baseline data sampah laut Indonesia. NPAP menghitung kebocoran sampah di tingkat kabupaten, Bank Dunia menggunakan data kebocoran dari NPAP dan memadukannya dengan model hidrologi, dan LIPI mengamati sampah yang terdapat di pantai-pantai Indonesia.
8
LAPORAN TIM PELAKSANA RENCANA AKSI NASIONAL PENANGANAN SAMPAH LAUT TAHUN 2019
Analisis aliran sampah menunjukkan bahwa 10% sampah plastik - sekitar 650 ribu ton per tahun - bocor ke badan perairan dengan kebocoran di level nasional didominasi oleh archetype Rural dan Remote. Dengan analisis hidrologi yang memasukkan variasi curah hujan dan kebocoran plastik dari limpasan air hujan, sampah laut Indonesia diperkirakan mencapai antara 680 ribu hingga 860 ribu ton. Namun, beberapa sampah mungkin terperangkap dalam infrastruktur saluran air yang dibangun di kota-kota besar, seperti perangkap sungai, bendungan, dan waduk.
Infrastruktur semacam itu lazim di Indonesia, khususnya di Jawa, dan range bawah baseline data telah disesuaikan dengan petimbangan adanya infrastruktur tersebut. Asumsi global bahwa penghalang buatan dapat menjebak 65% dari sampah telah diterapkan pada total kebocoran plastik dari Pulau Jawa, mengurangi perkiraanrange bawah baseline data menjadi 490 ribu ton. Dari perhitungan-perhitungan ini, estimasi kisaran pertama dari kebocoran sampah plastik ke lautan adalah antara 490 ribu dan 860 ribu ton per tahun.
Gambar 7. Rentang baseline data sampah laut nasional adalah 0,49 – 0,86 juta ton per tahun. Meski begitu, ada batasan-batasan dari setiap penelitian yang belum diperhitungkan dalam penentuan baseline data sehingga rentang data tersebut masih bisa berubah setelah batasan-batasan dalam penentuan baseline data sampah laut nasional sudah ditangani
9
LAPORAN TIM PELAKSANA RENCANA AKSI NASIONAL PENANGANAN SAMPAH LAUT TAHUN 2019
B. CAPAIAN KELOMPOK KERJA TIM PELAKSANA RENCANA AKSI NASIONAL PENANGANAN SAMPAH LAUT
Kelompok Kerja Strategi 1: Gerakan Nasional Peningkatan Kesadaran para Pemangku Kepentingan Koordinator: Direktur Pembinaan Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai permasalahan sampah laut, kementerian-kementerian yang tergabung dalam Tim Pelaksana Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Nasional, khususnya Kelompok Kerja 1, telah melaksanakan berbagai kegiatan pendukung diantaranya:
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah melakukan Sosialisasi Gerakan Nasional Pilah Sampah dari Rumah, yang diatur dalam Surat Edaran Nomor SE.5/MENLHK/PSLB3/PLB.0/10/2019 di Jakarta, Kota Bitung, Kota Mataram dan Semarang. Selain itu, dilakukan pembuatan program pengurangan sampah plastik melalui kolaborasi dengan beberapa perusahaan industri yang menghasilkan plastik, seperti Danone Aqua, Tetra Pak, Unilever dan Nestle Indonesia. Diadakan juga Less Waste Event pada acara besar seperti ASIAN Games 2018, Konser Java Jazz 2018, dan konser band Gun n Roses. Kegiatan lainnya adalah pemberian penghargaan kepada produsen untuk inisiatif dan Kinerja Pengurangan Sampah pada tahun 2016 dan 2017, serta ADIPURA sebagai Penghargaan Kinerja untuk Pemerintah Daerah dalam Pengelolaan Sampah.
Gambar 8. Kegiatan Sekolah Pantai Indonesia yang diadakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Sekolah Pantai Indonesia merupakan upaya peningkatan kepedulian dalam menjaga kelestarian laut, pesisir dan pulau-pulau kecil di Indonesia.
10
LAPORAN TIM PELAKSANA RENCANA AKSI NASIONAL PENANGANAN SAMPAH LAUT TAHUN 2019
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai masalah sampah laut. Kegiatan yang telah terlaksana untuk berkontribusi terhadap penanganan sampah laut adalah mengadakan Sekolah Pantai Indonesia guna meningkatkan kepedulian dalam menjaga kelestarian laut, pesisir dan pulau-pulau kecil di Indonesia. Peserta untuk Sekolah Pantai adalah siswa-siswi SMP dan SMA, dan sudah dilakukan di 7 lokasi di Indonesia.
Kementerian Komunikasi dan Informatika melaksanakan program Generasi Bijak Plastik untuk mendukung upaya pengurangan penggunaan plastik sekali pakai. Program tersebut diikuti oleh lebih dari 1.500 orang dan dilaksanakan di 10 kota.
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Maritim) turut berkontribusi dalam peningkatan kesadaran para pemangku kepentingan. Pada tanggal 28 April 2019, Kemenko Maritim meluncurkan Gerakan Indonesia Bersih. Gerakan tersebut sudah memiliki 32 kegiatan di 14 provinsi di Indonesia dan diikuti oleh lebih dari 9 juta orang. Selain itu, Kemenko Maritim mengembangkan Behaviour Change Strategic Tools sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan perilaku masyarakat terhadap pengelolaan sampah plastik.
Kelompok Kerja Strategi 2: Pengelolaan Sampah yang Bersumber dari Darat Koordinator: Direktur Pengelolaan Sampah, Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya Beracun, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Pengelolaan sampah yang bersumber dari darat difokuskan melalui 3 program utama, yaitu pengendalian sampah pada Daerah Aliran Sungai, pengendalian sampah plastik dari sektor industri hulu, dan pengendalian sampah plastik dari sektor industri hilir. Pekejaan-pekerjaan yang sudah dilakukan Kelompok Kerja Strategi 2, diantaranya:
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman telah mengadakan Program Nasional Citarum Harum yang bertujuan untuk merevitalisasi Daerah Aliran Sungai Citarum dari hulu ke hilir yang ditargetkan selesai dalam jangka waktu 7 tahun. Selain itu, Kemenko Maritim bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jakarta untuk mengembangkan teknologi pembersih sungai yang sudah beroperasi di Cengkareng Drain, Pantai Indah Kapuk.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) sudah meluncurkan program Integrated Solid Waste Management Program sebagai upaya untuk peningkatan pelayanan pengelolaan sampah di beberapa kota terpilih di Indonesia. Saat ini, program tersebut menunggu DK dari Bappenas, yang selanjutnya akan dikirim ke Kementerian Keuangan untuk loan agreement. Dalam mendukung kegiatan reduce, reuse, dan recycle di masyarakat, Kemen PUPR membangun beberapa TPS (Tempat Pembuangan Sampah) 3R di Jakarta (melalui Pemda), Kediri, dan Banjarmasin. Selain itu, Kemen PUPR mengendalikan sampah plastik di industri hilir melalui pemanfaatan sampah plastik untuk campuran aspal jalan. Program pemanfaatan sampah plastik tersebut telah sukses menyerap 2,5 - 5 ton sampah plastik/km jalan sebagai bahan campuran pembuatan aspal. Pada tanggal 7 Juli 2018, PT. Chandra Asri Petrochemical Tbk telah menerapkan teknologi aspal plastik dengan estimasi penyerapan sampah plastik sebesar 3 ton, dengan presentase campuran 5-6%.
11
LAPORAN TIM PELAKSANA RENCANA AKSI NASIONAL PENANGANAN SAMPAH LAUT TAHUN 2019
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dibantu oleh pihak-pihak lain membangun Pusat Daur Ulang (PDU) di kota-kota seperti Surabaya dan Malang, hingga saat ini KLHK telah membangun 8 PDU. Perusahaan swasta turut membantu dalam kegiatan daur ulang, saat ini, 50 industri daur ulang di Indonesia telah melakukan investasi sebesar Rp2,63 triliun dan telah mempekerjakan lebih dari 20.000 orang. Selain itu, KLHK membantu proses transportasi sampah dengan membagikan Motor Pengangkut Sampah sebanyka 2.425 unit pada tahun 2018. Selain itu, KLHK juga akan menerbitkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengenai Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen yang telah ditandatangani dan sedang dikonfirmasi ke Biro Hukum.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membagikan mesin pencacah plastik ke masyarakat luas di bulan September 2019, Kemenperin telah mendistribusikan sebanyak 16 mesin ke Purwoketo, 6 mesin ke Jogjakarta, 5 mesin ke Solo dan 5 mesin ke Semarang.
Kementerian Keuangan telah selesai menyusun Peraturan Menteri Keuangan (PMK) tentang Cukai Plastik. Saat ini, usulan PMK tesebut sedang menunggu persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.
Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi meluncurkan pilot project Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Bantar Gebang di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantar Gebang pada tanggal 25 Maret 2019. PLTSa tersebut memiliki kapasitas pengolahan sampah sebanyak 100 ton/hari dengan output listrik (bruto) sebanyak 750 kWh.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah mengadakan kerjasama dengan British Plastic Waste Processing Company untuk pembangunan fasilitas Plastic to Fuel, dengan beberapa kota di provinsi tersebut yang akan difokuskan menjadi pilot project untuk pendirian fasilitas tersebut. Studi Kelayakan oleh British Plastic Waste Processing Company dengan total dana mencapai 280 Miliar Rupiah dijadwalkan akan dilakukan pada Bulan Agustus 2019 hingga Maret 2020, serta pada Maret 2020 dijadwalkan processing operation dapat dimulai dilakukan.
Kelompok Kerja Strategi 3: Penanggulangan Sampah di Pesisir dan Laut Koordinator: Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan
Penanggulangan sampah di pesisir dan laut berfokus pada tiga program yaitu Pengelolaan Sampah Plastik yang Berasal dari Aktivitas Transportasi Laut, Pengelolaan Sampah Plastik yang Berasal dari Kegiatan di Kawasan Wisata Bahari, Pengelolaan Sampah Plastik yang Berasal dari Kegiatan Kelautan dan Perikanan, dan Pengelolaan Sampah yang Berasal dari Aktivitas di Pesisir dan Pulau-pulau Kecil.
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) telah menyusun Peraturan Menteri tentang Pedoman Pengelolaan Sampah dari Kegiatan di Destinasi Wisata Bahari. Rencananya, Peraturan Menteri tersebut akan diimplementasikan terlebih dahulu di 10 destinasi prioritas wisata Indonesia. Kementerian Pariwisata juga memiliki pilot project pengelolaan sampah di KSP Labuan Bajo (kerja sama dengan Ministry of Ocean and Fisheries Korea), dengan ruang lingkup kerja sama antara lain loka karya, peningkatan kapasitas untuk pengawasan sampah laut, dan pengawasan sampah laut dengan berbagai metode yang dimiliki.
12
LAPORAN TIM PELAKSANA RENCANA AKSI NASIONAL PENANGANAN SAMPAH LAUT TAHUN 2019
Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam mengelola sampah telah melakukan dua hal, pertama, melakukan berbagai sosialisasi kepada para nelayan mengenai pentingnya meningkatkan aktivitas penangkapan ikan yang ramah lingkungan. Alhasil di tahun 2019, setidaknya 109 kapal nelayan secara sukarela mengganti Alat Penangkap Ikan (API) yang merusak dan tidak ramah lingkungan ke API ramah lingkungan. Kedua, untuk meningkatkan aktivitas budidaya ikan yang ramah lingkungan, KKP telah merumuskan rancangan pedoman untuk budidaya ikan berbasis ekosistem yang bernama Ecosystem Approach to Aquaculture (EEA). Selain kedua hal tadi, KKP juga telah melaksanakan Gerakan Bersih Pantai dan Laut di 24 lokasi di Indonesia dengan total sampah yang terkumpul hingga Mei 2019 adalah 397.315,94 kg.
Kementerian Luar Negeri mengatasi permasalahan sampah laut yang bersifat trans-boundary melalui penanggulangan sampah plastik di laut yang mencakup persoalan lintas negara dengan membangun kerjasama internasional. Kerjasama tersebut antara lain melalui G20 Implementation Framework for Actions on Marine Plastic Litter, APEC Workshop on Innovative Marine Debris Solutions, dan Declaration on Combating Marine Debris in ASEAN Region.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah mendatangi wilayah pesisir yang berpotensi menjadi lokasi wisata bahari seperti Banda Aceh, Banyuwangi, Bau Bau, Belitung, Cirebon, Denpasar, Flores Timur, Karimun Jawa, Kendari, dan Kabupaten Malang untuk dilakukan kajian tentang pengelolaan sampah.
Kelompok Kerja Strategi 4: Mekanisme Pendanaan, Penguatan Kelembagaan, Pengawasan, dan Penegakkan Hukum Koordinator: Kepala Pusat Kebijakan Pendapatan Negara, Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan
Kelompok Kerja Strategi 4 berkontribusi dalam penanganan sampah laut melalui diversifikasi skema pendanaan di luar APBN/APBD, memperkuat kelembagaan, dan meningkatkan efektivitas pengawasan dan pelaksanaan penegakan hukum. Kelompok Kerja Strategi 4 telah membentuk Tim Lintas Kementerian yang membahas biaya retribusi pengelolaan sampah yang dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Kebijakan mengenai penanganan sampah laut sendiri telah tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2020 – 2024 pada prioritas nasional nomor 6 (Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim). Banyak kebijakan yang telah dibuat dan diterbitkan oleh anggota Kelompok Kerja 4 untuk menangani sampah laut.
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah menerbitkan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 31 Tahun 2019 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, dengan mencantumkan kegiatan pengelolaan sampah sebagai salah satu program prioritas. Kemendagri juga telah menyampaikan dua Surat Edaran kepada 34 Provinsi tentang Dukungan Pelaksanaan Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yaitu SE Nomor 440/7943/SJ tanggal 14 Agustus 2019 serta SE Nomor 440/9149/SJ tanggal 9 September 2019. Saat ini sedang dilakukan pembahasan Rancangan Permendagri tentang Retribusi Pengelolaan Sampah.
13
LAPORAN TIM PELAKSANA RENCANA AKSI NASIONAL PENANGANAN SAMPAH LAUT TAHUN 2019
Kementerian Pariwisata telah menerbitkan Peraturan Menteri Pariwisata (Permenpar) Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan. Permenpar tersebut menjadi dasar pelaksanaan Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA) yang merupakan ajang penganugerahaan kepada destinasi-destinasi yang telah melaksanakan pariwisata yang berkelanjutan. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Kemenpar tengah menyusun rancangan pedoman pengelolaan sampah di kawasan destinasi wisata bahari.
Badan Keamanan Laut (Bakamla) dalam rangka meningkatkan efektivitas pengawasan dan pelaksanaan penegakan hukum, di tahun 2019 telah melakukan 10 kali operasi untuk menangkap pencemar, namun belum ditemukan kapal-kapal yang melakukan pencemaran. Bersama pihak ketiga, Bakamla sedang melakukan pengembangan pusat pengaduan “Laut Nusantara” dimana di dalamnya terdapat informasi mengenai pencemaran laut. Selain kegiatan-kegiatan pengawasan dan penegakan hukum, Bakamla memiliki program Gerakan Cinta Laut yang dilaksanakan bersama pihak ketiga dan Pemda. Kegiatan lain yaitu adanya Desa Maritim milik Bakamnas yang di dalamnya terdapat kegiatan pembinaan-pembinaan yang bekerjasama dengan Kemenkes.
Kelompok Kerja Strategi 5: Penelitian dan Pengembangan Koordinator: Direktur Sistem Riset dan Pengembangan, Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pengembangan Tinggi
Kelompok Kerja Strategi 5 bertugas untuk memacu inovasi pengelolaan dan mengatasi pencemaran sampah di laut melalui riset dan pengembangan.
Kementerian Perindustrian selaku salah satu anggota dari Kelompok Kerja Strategi 5 telah membantu meningkatkan produksi biodegradable plastic hingga lima persen dari jumlah kapasitas nasional saat ini yang sebesar 200 ribu ton per tahun. Pengarusutamaan produksi dan pemanfaatan plastik ramah lingkungan didukung lebih jauh oleh Badan Standardisasi Nasional yang telah menetapkan SNI baru terkait Biodegradable Plastic, yakni SNI 7818:2014 untuk kantong plastik mudah terurai dan SNI 7188.7:2016 untuk kriteria ekolabel atau produk tas belanja plastik dan bioplastik mudah terurai. Saat ini, KLHK sedang melakukan review untuk SNI tersebut.
Kementerian Kesehatan melalui Badan Penelitian dan Pengembangannya pada 18 April 2019, telah menyelenggarakan Seminar Sehari Dampak Paparan Mikroplastik terhadap kesehatan. Balitbang Kemenkes juga telah memulai melakukan kajian dampak mikroplastik terhadap kesehatan manusia.
14
LAPORAN TIM PELAKSANA RENCANA AKSI NASIONAL PENANGANAN SAMPAH LAUT TAHUN 2019
04 LAPORAN TIM PELAKSANA RENCANA AKSI
NASIONAL PENANGANAN SAMPAH LAUT TAHUN 2019 TAHUN 2019
RENCANA TINDAK LANJUT IMPLEMENTASI RENCANA AKSI Rencana tindak lanjut implementasi Rencana Aksi pada tahun ke-2 adalah menjamin keberlanjutan program serta pelaksanaan kegiatan berikut:
1. Penerbitan surat edaran perihal himbauan pengurangan penggunaan kemasan plastik sekali pakai di kantor Kementerian dan Lembaga serta penerapan zero waste office.
2. Mengintegraskan Rencana Aksi dengan Dokumen RPJMN 2020 – 2025; 3. Optimalisasi pemanfaatan Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup dan program
hibah Orgainsasi Internasional untuk mendukung implementasi RAN Sampah Laut; 4. Memperbanyak kajian analisis pengelolaan sampah di darat dan laut; 5. Meningkatkan dukungan asistensi kepada para kepala daerah dan pemerintah
daerah untuk pengelolaan sampah yang terpadu dan berkelanjutan; 6. Pelibatan lembaga keagamaan dan komunitas untuk melakukan dan meningkatkan
kampanye penyadaran publik dalam pengelolaan sampah; 7. Meningkatkan kampanye 6R yaitu re-design (design ulang), reduce (mereduksi
plastik sebagai bahan baku), remove (menghilangkan plastik sekali pakai), reuse (menggunakan kembali plastik yang masih bisa digunakan), recycle (daur ulang untuk menghindari sampah plastik), recover (pembakaran plastik secara ketat untuk produksi energi) dan pendekatan circular economy.
8. Meningkatkan kajian informasi mengenai titik masuk sampah plastik ke laut dari berbagai sektor perikanan tangkap dan akuakultur, pelayaran dan lepas pantai, pariwisata, pengelolaan sampah, dan evaluasi terhadap peristiwa bencana alam (badai, tsunami, banjir pesisir), serta identifikasi garis pantai secara berkala.
9. Program Indonesia marine debris monitoring to support protection of the marine environment dan pelibatan masyarakat nelayan dalam penanggulangan sampah plastik di laut.
10. Pilot Project Sistem Pengelolaan Sampah yang diintegrasikan dengan Program Percepatan Penanganan Kerusakan DAS Citarum, serta pendampingan dan penerapan Permendagri tentang retribusi pengelolaan sampah di Daerah.
15
LAPORAN TIM PELAKSANA RENCANA AKSI NASIONAL PENANGANAN SAMPAH LAUT TAHUN 2019
LAMPIRAN
STRATEGI 1. GERAKAN NASIONAL PENINGKATAN KESADARAN PARA PEMANGKU KEPENTINGAN
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
Menyelenggarakan gerakan nasional
sosialisasi mengenai dampak negatif
sampah di laut, terutama plastik bagi
kesehatan dan ekosistem, serta
sosialisasi terkait pengelolaan
sampah terpadu
Meningkatnya pemahaman
masyarakat di kota, pesisir, dan
Daerah Aliran Sungai pada sungai-
sungai utama, terkait dampak
sampah di laut, terutama sampah
plastik bagi kesehatan dan ekosistem,
serta sosialisasi terkait pengelolaan
sampah terpadu
304
kabupaten/kota
28 38 38 38 41 41 40 40 Kementerian
Lingkungan Hidup
dan Kehutanan
Kementerian
Komunikasi dan
Informatika
(Kemenkominfo),
Kementerian
Kelautan dan
Perikanan (KKP),
Kementerian Dalam
Negeri
(Kemendagri),
Tentara Nasional
Indonesia Angkatan
Laut (TNI AL),
Pemerintah Daerah
(Pemda)
APBN, APBD,
dan sumber
dana lainnya
yang sah
sesuai
ketentuan
perundang-
undangan
Sosialisasi Gerakan Nasional Pilah Sampah dari Rumah (Surat
Edaran Nomor SE.5/MENLHK/PSLB3/PLB.0/10/2019) di
Jakarta, Kota Bitung, Kota Mataram dan Semarang, Kegiatan
Edukasi (daftar terlampir)
Pola pikir (mindset ), dan
perilaku serta kebiasaan sehari-
hari terhadap lingkungan
sekitar sangat mempengaruhi
masyarakat dan keberhasilan
berbagai
aktivitas/kegiatan/program
yang dilakukan pada wilayah
target.
Menyelenggarakan gerakan nasional
sosialisasi penggunaan plastik yang
aman untuk kesehatan dan
lingkungan, mudah terurai, dan dapat
didaur ulang
Meningkatnya kesadaran masyarakat
terkait penggunaan jenis plastik yang
aman untuk kesehatan dan
lingkungan, mudah terurai, dan dapat
didaur ulang
111
kabupaten/kota
1 5 10 15 20 20 20 20 Kementerian
Perindustrian
(Kemenperin)
KLHK, Kementerian
Kesehatan
(Kemenkes),
Kementerian Badan
Usaha Milik Negara
(KemenBUMN),
Pemda
APBN, APBD,
dan sumber
dana lainnya
yang sah
sesuai
ketentuan
perundang-
undangan
Melakukan sosialisasi pemanfaatan
tekonologi pengelolaan sampah
Meningkatnya pemanfaatan sampah
di lingkungan industri
14 kawasan
industri dan
sentra industri
kecil dan
menengah
- 2 2 2 2 2 2 2 Kemenperin KLHK, Pemda APBN, APBD,
dan sumber
dana lainnya
yang sah
sesuai
ketentuan
perundang-
undangan
Menyelenggarakan pelatihan
pemilahan dan pemanfaatan sampah
plastik
Terlaksananya pelatihan pemilihan
dan pemanfaatan sampah plastik
274
kabupaten/kota
24 35 35 36 36 36 36 36 KLHK KKP, Kementerian
Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah
(Kemenkop/UKM),
KemenBUMN,
Kemenperin,
Kementerian Riset,
Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi
(Kemenristekdikti),
Kementerian
Pertanian
(Kementan),
Kementerian Desa,
Pembangunan
Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi
(KemendesPDT),
Kementerian
Pemuda dan
Oalhraga
(Kemenpora), Badan
Ekonomi Kreatif
(Bekraf), Pemda,
perguruan tinggi
APBN, APBD,
dan sumber
dana lainnya
yang sah
sesuai
ketentuan
perundang-
undangan
KLHK sudah mengadakan pelatihan pemilahan dan
pemanfaatan sampah plastik, seperti pelatihan dari Pusat
Daur Ulang di Kab. Ponorogo, Kab Bandung, Kota Cimahi,Kab.
Takalar, Kota Bandung, Kota Malang, Kab. Manggarai Barat
Perilaku serta kebiasaan sehari-
hari terhadap lingkungan
sekitar sangat mempengaruhi
masyarakat dan keberhasilan
berbagai
aktivitas/kegiatan/program
yang dilakukan pada wilayah
target.
Menyelenggarakan Program "Sekolah
Bahari Indonesia"
Meningkatnya kesadaran masyarakat
pesisir tentang pengelolaan pantai
dan laut, serta menumbuhkan
kepedulian cinta lingkungan
24 kegiatan 3 3 3 3 3 3 3 3 KKP KLHK, Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan
(Kemendikbud),
Bekraf, Pemda
APBN, APBD,
dan sumber
dana lainnya
yang sah
sesuai
ketentuan
perundang-
undangan
KKP telah mengadakan Sekolah Pantai Indonesia untuk
meningkatkan kepedulian dalam menjaga kelestarian laut,
pesisir dan pulau-pulau kecil di Indonesia. Peserta untuk
Sekolah Pantai adalah siswa siswi SMP dan SMA, dan sudah
dilakukan di 7 lokasi di Indonesia
1 Peningkatan Kesadaran Masyarakat
Jangka WaktuNo Program Kegiatan Sasaran Target/Output Realisasi Pelaksanaan (seberapa banyak target/output yang
dicapai dan detil pelaksanaannya) Hambatan
Penanggung Jawab Instansi Terkait Sumber Dana
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
Jangka WaktuNo Program Kegiatan Sasaran Target/Output Realisasi Pelaksanaan (seberapa banyak target/output yang
dicapai dan detil pelaksanaannya) Hambatan
Penanggung Jawab Instansi Terkait Sumber Dana
Menyelenggarakan bimbingan teknis
pemilihan sampah plastik sebagai
bahan baku industri daur ulang
plastik
Terselenggaranya bimbingan teknis
pemilihan sampah plastik sebagai
bahan baku industri daur ulang
plastik
350 orang (pelaku
daur ulang dan
Pemda)
- 50 50 50 50 50 50 50 Kemenperin KLHK, Kementerian
Sosial (Kemensos),
Pemda
APBN, APBD,
dan sumber
dana lainnya
yang sah
sesuai
ketentuan
perundang-
undangan
Kampanye gerakan nasional peduli
sampah di laut termasuk sampah
plastik melalui media massa cetak
dan elektronik, media sosial, dan
media komunikasi lainnya
Meningkatnya kepedulian
masyarakat terhadap permasalahan
sampah di laut
Minimal 1 kali per
bulan di media
cetak dan
elektronik
nasional
12 12 12 12 12 12 12 12 Kemenkominfo Kementerian
Koordinator Bidang
Kemaritiman
(Kemenko Maritim),
Kementerian
Koordinator Bidang
Pembangunan
Manusia dan
Kebudayaan
(Kemenko PMK),
KLHK, KKP, Kemen
BUMN, Kemenkes,
Pemda
APBN, APBD,
dan sumber
dana lainnya
yang sah
sesuai
ketentuan
perundang-
undangan
Melakukan program Generasi Bijak Plastik untuk mendukung
upaya pengurangan penggunaan plastik sekali pakai. Program
diikuti oleh> 1500 orang dan dilaksanakan di 10 kota.
Menyelenggarakan kampanye peran
industri plastik yang aman untuk
kesehatan dan lingkungan, mudah
terurai, dan dapat didaur ulang dalam
mengurangi timbulan sampah plastik
Terselenggaranya kampanye peran
industri plastik yang aman untuk
kesehatan dan lingkungan, mudah
terurai, dan dapat didaur ulang dalam
mengurangi timbulan sampah plastik
7 paket
adversatorial
- 1 1 1 1 1 1 1 Kemenperin KLHK,
Kemenkominfo
APBN, APBD,
dan sumber
dana lainnya
yang sah
sesuai
ketentuan
perundang-
undangan
Membentuk program kolaborasi
dengan dunia usaha, media massa,
kelompok masyarakat, dan lembaga
adat/agama
Terbentuknya program kolaborasi
dengan dunia usaha, media massa,
kelompok masyarakat, dan lembaga
adat/agama
16 kolaborasi 2 2 2 2 2 2 2 2 KLHK Kemenko Maritim,
KemenkopUKM,
KemenBUMN,
Kemendagri,
Kemenperin,
Kementerian
Perdagangan
(Kemendag),
Kementerian Agama
(Kemenag), Pemda
APBN, APBD,
dan sumber
dana lainnya
yang sah
sesuai
ketentuan
perundang-
undangan
Program Pengurangan Sampah Plastik bersama Danone Aqua,
Tetra Pak, Unilever, Nestle Indonesia, Coca Cola Indonesia,
Gojek, KFC, Mc Donalds, Group Sate Senayan, Group Boga,
Superindo, The Body Shop Indonesia, AEON (Supermarket)
Indonesia, Penyelenggaraan Less Waste Event pada ASIAN
Games 2018, Konser Java Jazz 2018, Konser Gun n Roses.
Memberikan penghargaan untuk
dunia usaha, media massa, kelompok
masyarakat, dan tokoh
agama/masyarakat terkait inovasi
dan/atau kepeloporan dalam
pengelolaan daur ulang sampah
termasuk plastik
Terselenggaranya kegiatan
pemberian penghargaan secara
nasional
1 tahun sekali 1 1 1 1 1 1 1 1 KLHK Kemenko Maritim,
Kemenristekdikti,
Kemenperin,
Kemendag, Pemda
APBN, APBD,
dan sumber
dana lainnya
yang sah
sesuai
ketentuan
perundang-
undangan
Penghargaan kepada Produsen untuk inisiatif dan Kinerja
Pengurangan Sampah pada tahun 2016 dan 2017,
Penghargaan Kinerja Pemerintah Daerah dalam Pengelolaan
Sampah - ADIPURA ( saat ini sedang melakukan proses
pemantauan)
Melakukan kerja sama dengan
kementerian/lembaga terkait untuk
menyelenggarakan Program Peduli
Lingkungan dan Kebersihan
Terselenggaranya kegiatan Peduli
Lingkungan dan Kebersihan di
lingkungan kementerian/lembaga,
sekolah, dan kampus
95 kegiatan 10 10 15 15 15 15 10 5 Kemenko Maritim Kementerian
Pendayagunaan
Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi
(Kemen PANRB),
KLHK, Kemendikbud,
Kemenristekdikti,
Kemenag, Pemda
APBN, APBD,
dan sumber
dana lainnya
yang sah
sesuai
ketentuan
perundang-
undangan
1) Meluncurkan Gerakan Indonesia Bersih pada tanggal 28
April 2019. Sudah ada 32 kegiatan di 14 provinsi di Indonesia
dan diikuti oleh > 9 juta orang. Program ini telah
berkontribusi mengurangi kurang lebih 2,5% sampah di
Indonesia. 2) Mengembangkan Behaviour Change Strategic
Tools sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan
perilaku masyarakat terhadap pengelolaan sampah plastik di
laut, pengaruh lingkungan, dan dampak sosial. Ruang Lingkup
kerjasama antara lain: workshop dengan K/L serta NGO yang
terkait dengan pengelolaan sampah pada tanggal 10 Juni
2019; identifikasi target, K/L kunci, input berdasarkan online
survei, communication program draft, studi kasus dan design
percontohan; pelaksanaan percontohan dan evaluasi,
Playbook Behaviour Change Communication Program
Penerapan pendidikan
budaya/perilaku hidup bersih dan
sehat serta sadar lingkungan pada
anak usia prasekolah dan sekolah
Masuknya materi pengajaran
budaya/perilaku hidup bersih dan
sehat serta sadar lingkungan dalam
muatan kurikulum pendidikan anak
usia sekolah
2.400
sekolah/lembaga
pendidikan
300 300 300 300 300 300 300 300 Kemendikbud Kemenko Maritim,
Kemenristekdikti,
Kemenag,
Kemenperin, Pemda
APBN, APBD
1 Peningkatan Kesadaran Masyarakat
2 Gerakan Nasional Peduli Sampah di
Laut melalui Pendidikan bagi
Aparatur Sipil Negara (ASN), Anak
Sekolah, Mahasiswa, dan Pendidik
STRATEGI 2. PENGELOLAAN SAMPAH YANG BERSUMBER DARI DARAT
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
Penyediaan prasarana pengambilan sampah di sungai
Tersedianya prasarana pengambilan sampah di sungai
Wilayah kerja 30 Balai Besar Wilayah Sungai/Balai Wilayah Sungai
5 5 5 5 4 3 2 1 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR)
KLHK, Kemendagri, Kemenperin, Pemda
APBN, APBD, dan sumber dana lainnya yang sah sesuai ketentuan perundang-undangan
1) Kemenko Maritim telah mengadakan Program Nasional Citarum Harum yang bertujuan untuk merevitalisasi Daerah Aliran Sungai Citarum dari hulu ke hilir yang ditargetkan selesai dalam jangka waktu 7 tahun. 2) Kemenko Maritim dan Pemerintah Provinsi Jakarta telah mengembangkan teknologi pembersih sungai yang sudah beroperasi di Cengkareng Drain, Pantai Indah Kapuk
Tidak adanya konsistensi baik masyarakat maupun industri untuk tidak membuang sampah langsung ke sungai
Pengelolaan sampah termasuk sampah plastik di kabupaten/kota
Tersedianya sarana pengelolaan sampah plastik di Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R) dan pembangunan Pusat Daur Ulang (PDU)
301 kabupaten/kota 69 72 50 30 20 20 20 20 Kemen PUPR KLHK, Kemendagri, Pemda APBN, APBD, dan sumber dana lainnya yang sah sesuai ketentuan perundang-undangan
1)KemenPUPR sudah meluncurkan program Integrated Solid Waste Management Program sebagai upaya untuk peningkatan pelayanan pengelolaan sampah di beberapa kota terpilih di Indonesia, saat ini menunggu DK dari Bappena, yang selanjutnya akan dikirim ke Kemenkeu untuk loan agreement. 2) Sudah ada beberapa TPS 3R yang dibangun, seperti TPS 3R yang dibangun oleh Pemda Jakarta, Kediri, dan Banjarmasin. Untuk PDU, KLHK dibantu pihak-pihak lain telah mendirikan PDU di kota-kota seperti Surabaya dan Malang (KLHK telah membangun 8 PDU dan membagikan Motor Pengangku Sampah sebanya 2425 Unit pada tahun 2018)
Pengetahuan masyarakat yang kurang atau belum merata mengenai jenis sampah (organik/anorganik/limbah B3),
Pengendalian sampah pada muara sungai
Terkelolanya muara sungai dari sampah di laut termasuk sampah plastik
13 muara sungai 3 5 5 - - - - - KKP Kemenristekdikti, Kemendagri, KemenPUPR, KLHK, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Pemda, BUMN
APBN, APBD, dan sumber dana lainnya yang sah sesuai ketentuan perundang-undangan
Mendorong industri hulu untuk memproduksi bahan polimer plastik yang mudah terurai dan dapat didaur ulang (degradable plastic)
Peningkatan produksi plastik yang mudah terurai dan mudah didaur ulang
Sampel dengan 5% dari kapasitas produksi plastik
1% 2% 2% 3% 4% 4% 5% 5% Kemenperin Kemenristekdikti, KLHK APBN dan sumber dana lainnya yang sah sesuai ketentuan perundang-undangan
Penyusunan kajian insentif industri plastik yang mudah terurai dan dapat didaur ulang
Tersusunnya kajian insentif industri plastik yang mudah terurai dan dapat didaur ulang
2 kajian 1 1 - - - - - - Kemenperin Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (KemenPPN?BAPPENAS), KLHK, Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Pemda
APBN, APBD, dan sumber dana lainnya yang sah sesuai ketentuan perundang-undangan
Penyusunan pedoman Good Manufacturing Process (GMP) produk plastik mudah terurai dan dapat didaur ulang
Tersedianya pedoman GMP produk plastik yang mudah terurai dan dapat didaur ulang
2 pedoman 1 - 1 - - - - - Kemenperin KLHK, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
APBN dan sumber dana lainnya yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
Pembuatan purwarupa peralatan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa)
Tersedianya purwarupa PLTSa dengan kapasitas hingga 2.000 ton/hari
1 purwarupa - - 1 - - - - - Kemenperin Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kemen ESDM), KLHK, KemenPUPR, BPPT, Pemda
APBN, APBD, dan sumber dana lainnya yang sah sesuai ketentuan perundang-undangan
Pada tanggal 25 Maret 2019 BPPT telah melakukan launching pilot project PLTSa Bantar Gebang di TPST Bantar Gebang. PLTSa tersebut memiliki kapasitas pengolahan sampah sebanyak 100 ton/hari dengan output listrik (bruto) sebanyak 750 kWh. KLHK telah mengeluarkan Peraturan terkait implementasi Pengolahan sampah secara termal.
Pembangunan unit pemanfaatan plastik menjadi bahan bakar minyak
Terbangunnya unit pemanfaatan sampah plastik menjadi bahan bakar minyak
1 unit pengelolaan sampah plastik
- - 1 - - - - Kemenperin KemenESDM, KLHK, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Pemda
APBN, APBD, dan sumber dana lainnya yang sah sesuai ketentuan perundang-undangan
Pemerintah provinsi Jawa Barat telah mengadakan kerjasama dengan British Plastic Waste Processing Company untuk pembangunan failitas Plastic to Fuel, dengan beberapa kota di provinsi tersebut yang akan difokuskan menjadi Pilot Project untuk pendirian fasilitas tersebut
Sumber daya manusia yang terbatas untuk membantu penanganan sampah plastik di darat.
No Program Penanggung Jawab Instansi Terkait Sumber Dana
1 Pengendalian Sampah pada Daerah Aliran Sungai
2 Pengendalian Sampah Plastik dari Sektor Industri Hulu
Realisasi Pelaksanaan (seberapa banyak target/output yang dicapai dan detil pelaksanaannya) Hambatan
Jangka Waktu
Kegiatan Sasaran Target/Output
STRATEGI 2. PENGELOLAAN SAMPAH YANG BERSUMBER DARI DARAT
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025No Program Penanggung Jawab Instansi Terkait Sumber DanaRealisasi Pelaksanaan (seberapa banyak target/output yang
dicapai dan detil pelaksanaannya) Hambatan
Jangka Waktu
Kegiatan Sasaran Target/Output
Menyusun peraturan tentang cukai plastik
Penetapan Peraturan tentang Cukai Plastik
1 Peraturan Pemerintah 1 - - - - - - - Kemenkeu Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian), Kemenperin, KLHK
APBN Peraturan Menteri Keuangan (PMK) tengah disusun oleh Kementerian Keuangan, dan menunggu persetujuan DPR RI atas usulan (PMK) tersebut
Meningkatkan jumlah sampah plastik yang termanfaatkan
Pengurangan sampah plastik melalui prinsip circular economy
1.810 ton sampah plastik yang termanfaatkan
75 85 100 150 200 300 400 500 KLHK Kemenperin, Kemendag, Kemenristekdikti, Pemda, swasta, masyarakat
APBN, APBD, dan sumber dana lainnya yang sah sesuai ketentuan perundang-undangan
Penetapan Peraturan Menteri tentang Penerapan Teknologi Sampah Plastik untuk Konstruksi Jalan
1 Peraturan Menteri 1 - - - - - - - KemenPUPR
Peningkatan penggunaan sampah plastik sebagai bahan tambahan pembuatan jalan dan jembatan
77 kegiatan/paket kegiatan
7 10 10 10 10 10 10 10 KemenPUPR Kemen PUPR telah melakukan pemanfaatan limbah plastik untuk campuran aspal jalan dengan estimasi campuran limbah plastik yang digunakan sebanyak 2,5 - 5 ton/km jalan. Pada tanggal 7 Juli 2018, PT. Chandra Asri Petrochemical Tbk telah menerapkan teknologi aspal plastik dengan estimasi penyerapan limbah plastik sebesar 3 ton, dengan campuran 5-6%
Karakteristik sampah plastik yang dapat diolah menjadi bahan campuran aspal cenderung spesifik, sehingga tidak semua jenis sampah
Penyediaan alat atau mesin pendaur ulang sampah plastik
Tersedianya alat atau mesin pendaur ulang sampah plastik
10 lokasi - - 2 2 2 2 2 - Kemenperin Kemenpar, Pemda APBN, APBD, dan sumber dana lainnya yang sah sesuai ketentuan perundang-undangan
Di bulan September 2019, Kemenperin membagikan mesin pencacah plastik ke Purwokerto sebanyak 16 mesin, Jogjakarta 6 mesin, Solo 5 mesin dan Semarang 5 mesin.
Menyusun profil produsen dan stok plastik cacah daur ulang
Tersedianya informasi produsen dan stok plastik cacah
1 profil - 1 - - - - - - Kemenperin KemenPUPR, KLHK, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP)
APBN dan sumber dana lainnya yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
Penyusunan kajian penyebaran industri daur ulang plastik ke daerah destinasi wisata
Tersusunnya kajian penyebaran industri daur ulang plastik ke daerah destinasi wisata
2 kajian - 1 1 - - - - - Kemenperin Kemenpar, KLHK, Pemda APBN, APBD, dan sumber dana lainnya yang sah sesuai ketentuan perundang-undangan
Mendorong timbulnya industri daur ulang
Peningkatan jumlah industri daur ulang
125 industri daur ulang 10 10 15 15 15 20 20 20 Kemenperin KLHK, Kemendag, Kemenristekdikti, KemenkopUKM, Pemda, swasta
APBN, APBD, dan sumber dana lainnya yang sah sesuai ketentuan perundang-undangan
Saat ini, 50 industri daur ulang di Indonesia yang telah melakukan investasi sebesar Rp2,63 triliun dan telah mempekerjakan lebih dari 20.000 orang
Kuantitas sampah darat yang melimpah di hulu dan hilir sungai sehingga penanggulangan masih belum optimal,
Membentuk Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen
Penetapan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen
1 Peraturan Menteri - 1 - - - - - - KLHK Kemenko Maritim, Kemenperin, Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN)
APBN Permen LHK mengenai Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen telah ditandatangani dan sedang dikonfirmasi ke Biro Hukum
Mendorong industri hilir untuk memproduksi plastik yang mudah terurai (biodegradable) dan dapat didaur ulang
Peningkatan produksi plastik yang mudah terurai dan mudah didaur ulang
Sampai dengan 25% dari kapasitas produksi plastik
5% 10% 10% 15% 20% 20% 25% 25% Kemenperin KLHK, Kemendag, Kemenristekdikti, KemenkopUKM, Pemda, swasta
APBN, APBD, dan sumber dana lainnya yang sah sesuai ketentuan perundang-undangan
2 Pengendalian Sampah Plastik dari Sektor Industri Hulu
3 Pengendalian Sampah Plastik dari Sektor Industri Hilir
Meningkatkan penggunaan sampah plastik sebagai bahan tambahan (aditif) pembuatan jalan (Kegiatan Pemanfaatan Aspal Plastik)
APBN, APBD, dan sumber dana lainnya yang sah sesuai ketentuan perundang-undangan
Kemenko Maritim, Kemen BUMN, KLHK, KemendesPDT, Kemenperin, Kemendagri, BPPT, Pemda
STRATEGI 3. PENANGGULANGAN SAMPAH DI PESISIR DAN LAUT
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
Melakukan pemantauan bersama pelaksanaan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 29 Tahun 2014
Terwujudnya peningkatan implementasi Permenhub Nomor 29 Tahun 2014
1.278 kapal penumpang yang melaksanakan Permenhub Nomor 29 Tahun 2014
50% 75% 100% - - - - - Kementerian Perhubungan (Kemenhub)
Kemenko Maritim, Badan Keamanan Laut (Bakamla), KLHK
APBN
Pembangunan sarana dan pasarana reception facility di setiap pelabuhan umum
Tersedianya sarana dan prasarana reception facility di setiap pelabuhan umum
112 pelabuhan 6 6 18 18 18 18 18 10 Kemenhub KKP, KLHK, KemenPUPR, KemenBUMN, Pemda
APBN, APBD, dan sumber dana lainnya yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
Pembangunan sarana dan prasarana penanganan sampah di setiap Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) dan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN)
Tersedianya sarana dan prasarana penanganan sampah di setiap PPS dan PPN
23 PPN/PPS 4 3 4 3 3 2 2 2 KKP KLHK, Kemenhub, KemenPUPR, Pemda
APBN, APBD, dan sumber dana lainnya yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
Penerapan sertifikasi manajemen lingkungan internasional ISO 14001 untuk pengelolaan sampah dan limbah di setiap pelabuhan umum
Diterapkannya sertifikasi manajemen lingkungan internasional ISO 14001 untuk pengelolaan sampah dan limbah di setiap pelabuhan umum
67 pelabuhan 6 7 7 7 8 8 10 14 Kemenhub KKP, KLHK, KemenBUMN, KemenPUPR, Pemda
APBN, APBD, dan sumber dana lainnya yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
Penerapan sertifikasi manajemen lingkungan ISO 14000 untuk pengelolaan sampah dan limbah di setiap PPS dan PPN
Diterapkannya sertifikasi manajemen lingkungan internasional ISO 14000 untuk pengelolaan sampah dan limbah di setiap pelabuhan umum
22 pelabuhan 2 2 2 3 3 3 3 4 KKP KLHK, Kemenhub, KemenPUPR, Pemda
APBN, APBD, dan sumber dana lainnya yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
Sosialisasi tata cara pengelolaan sampah bagi penumpang oleh awak kapal saat kapal akan berlayar
Tersosialisaikannya tata cara pengelolaan sampah di kapal penumpang ketika berlayar
1.278 kapal penumpang
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Kemenhub KKP, KLHK, KemenBUMN, KemenPUPR, Pemda
APBN, APBD, dan sumber dana lainnya yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
Sosialisasi tata cara pembuangan sampah kepada penyelenggara pelabuhan dan pemangku kepentingan terkait di pelabuhan
Sosialisasi manajemen pengelolaan sampah
Seluruh pemangku kepentingan pada 323 UPT
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Kemenhub KKP, KLHK, KemenBUMN, KemenPUPR, Pemda
APBN, APBD, dan sumber dana lainnya yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) pengelolaan sampah dari kegiatan di destinasi wisata bahari
Terbitnya peraturan tentang SOP pengelolaan sampah dari kegiatan di destinasi wisata bahari
1 Peraturan Menteri Pariwisata
1 - - - - - - - Kemenpar KLHK, KKP, KemenPUPR, Pemda
APBN, APBD Kementerian Pariwisata tengah menyusun Peraturan Menteri Pariwisata tentang Pedoman Pengelolaan Sampah dari Kegiatan di Destinasi Wisata Bahari
Penerapan SOP pengelolaan sampah dari kegiatan di destinasi wisata bahari
Terlaksananya SOP pengelolaan sampah dari kegiatan di destinasi wisata bahari
Implementasi SOP pengelolaan sampah di destinasi wisata bahari
v v v v v v v v KLHK, KKP, KemenPUPR, Pemda, masyarakat
KLHK, KKP, KemenPUPR, Pemda, masyarakat
APBN, APBD, dan sumber dana lainnya yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
Kemenpar memiliki pilot project Pengelolaan Sampah di KSP Labuan Bajo (kerja sama dengan Ministry of Ocean and Fisheries Korea), dengan ruang lingkup kerja sama antara lain workshop, capacity building for monitoring marine debris, dan marine debris monitoring dengan bebrbagai metode yang dimiliki
Kuantitas sampah plastik di kawasan wisata bahari yang melimpah, sumber daya manusia yang terbatas
No Program Kegiatan
1 Pengelolaan Sampah Plastik yang Berasal dari Aktivitas Transportasi Laut
2 Pengelolaan Sampah Plastik yang Berasal dari Kegiatan di Kawasan Wisata Bahari
Sasaran Target/OutputRealisasi Pelaksanaan (seberapa banyak target/output yang dicapai dan detil
pelaksanaannya) Hambatan
Jangka Waktu
Penanggung Jawab Instansi Terkait Sumber Dana
STRATEGI 3. PENANGGULANGAN SAMPAH DI PESISIR DAN LAUT
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025No Program Kegiatan Sasaran Target/OutputRealisasi Pelaksanaan (seberapa banyak target/output yang dicapai dan detil
pelaksanaannya) Hambatan
Jangka Waktu
Penanggung Jawab Instansi Terkait Sumber Dana
Membangun sarana dan prasarana pengelolaan sampah di kawasan destinasi wisata bahari
Tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan sampah plastik di kawasan destinasi wisata bahari
Sarana dan prasarana di 17 kawasan destinasi wisata bahari
3 2 2 2 2 2 2 2 KemenPUPR KLHK, KKP, Kemenpar, Kemendagri, Pemda
APBN, APBD, dan sumber dana lainnya yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
KLHK telah melakukan kajian pengelolaan Sampah di Wilayah Pesisir: Banda Aceh, Banyuwangi, Bau Bau, Belitung, Cirebon, Denpasar, Flores Timur, Karimun Jawa, Kendari, Kabupaten Malang.
Kuantitas open dumping /penimbunan sampah masih banyak
Penyusunan SOP kegiatan perikanan tangkap yang ramah lingkungan
Tersedianya peraturan tentang SOP kegiatan perikanan tangkap yang ramah lingkungan
1 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
- 1 - - - - - - KKP KLHK, Pemda APBN, APBD, dan sumber dana lainnya yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
Di tahun 2019, setidaknya 109 kapal nelayan secara sukarela mengganti Alat Penangkap Ikan (API) yang merusak dan tidak ramah lingkungan ke API ramah lingkungan
Belum meratanya edukasi dan implementasi terhadap budidaya ikan ramah lingkungan
Penyusunan SOP kegiatan perikanan budidaya yang ramah lingkungan
Tersedianya peraturan tentang SOP kegiatan perikanan budidaya yang ramah lingkungan
1 Peraturan Direktur Jenderal
- - 1 - - - - - KKP KLHK, Pemda, masyarakat
APBN, APBD, dan sumber dana lainnya yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
Adanya rancangan pedoman Ecosystem Approach to Aquaculture (EEA) yang dirumuskan oleh KKP untuk kegiatan perikanan budidaya
Membangun fasilitas Tempat Penampungan Sementara (TPS) atau Pusat Daur Ulang di pulau-pulau kecil
Tersedianya fasilitas TPS atau pusat daur ulang di pulau-pulau kecil terluar
Fasilitas TPS di 39 pulau
5 5 5 5 5 5 5 4 KKP KemenPUPR, Kemendagri, KLHK, Badan Nasional Pengelola Perbatasam (BNPP), Pemda
APBN, APBD, dan sumber dana lainnya yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
Penanggulangan sampah plastik di laut yang mencakup persoalan lintas negara
Terbangunnya kerja sama internasional penanggulangan sampah plastik di laut
Kesepakatan internasional mengenai penanggulangan sampah plastik di laut
1 - - - - - - - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu)
Kemenko Maritim, KemenPUPR, KLHK, KKP, Kemenhub, Kemendag
APBN dan sumber dana lainnya yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
Kemenlu telah membangun kerjasama internasional penanggulangan sampah plastik di laut, antara lain melalui G20 Implementation Framework for Actions on Marine Plastic Litter, APEC Workshop on Innovative Marine Debris Solutions, dan Declaration on Combating Marine Debris in ASEAN Region
Menyelenggarakan aksi bersama pembersihan sampah plastik di pesisir dan pulau-pulau kecil
Terselenggaranya aksi bersama pembersihan sampah plastik di pesisir dan pulau-pulau kecil
160 kegiatan 20 20 20 20 20 20 20 20 Kemenko Maritim KKP, KLHK, Kemenhub, Pemda, masyarakat
APBN, APBD, dan sumber dana lainnya yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
Menyelenggarakan Gerakan Nasional Bersih Pantai dan Laut
Terselenggaranya Gerakan Nasional Bersih Pantai dan Laut
24 lokasi 3 3 3 3 3 3 3 3 KKP Kemenko Maritim, KLHK, Kemenhub, TNI AL, Pemda, masyarakat
APBN, APBD, dan sumber dana lainnya yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
KKP telah melaksanakan Gerakan Bersih Pantai dan Laut di 24 lokasi di Indonesia. Total sampah yang terkumpul hingga Mei 2019 adalah 397.315,94 kg.
Jumlah TPA (Tempat Pembuangan Akhir) masih kurang,
Pengelolaan Sampah yang Berasal dari Aktivitas di Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
4
2 Pengelolaan Sampah Plastik yang Berasal dari Kegiatan di Kawasan Wisata Bahari
3 Pengelolaan Sampah Plastik yang Berasal dari Kegiatan Kelautan dan Perikanan
STRATEGI 4. MEKANISME PENDAAN, PENGUATAN KELEMBAGAAN, PENGAWASAN, DAN PENEGAKAN HUKUM
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
1 Diversifikasi Skema Pendanaan di Luar APBN/APBD
Mendorong skema pendanaan pengelolaan sampah plastik melalui Kerja Sama Pemeintah Swasta (KPS), hibah Corporate Social Responsibility (CSR), dana masyarakat, dan sumber-sumber dana lainnya yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
Meningkatnya kegiatan pengelolaan sampah plastik yang didanai KPS, hibah CSR, dana masyarakat, dan sumber dana lainnya yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
9 proyek 1 2 1 1 1 1 1 1 Kemenko Maritim KemenPPN/Bappenas, Kemenkeu, KLHK, KKP, Kemendagri, KemenPUPR, KemenBUMN, Kemenlu, BKPM, Pemda
APBN, APBD, dan sumber dana lainnya yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
Telah dibentuk Tim lintas kementerian untuk membahas biaya retribusi pengelolaan sampah. (dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian)
Belum ada dokumen kebijakan strategi daerah (Jakstrada) yang dimandatkan dalam Perpres 97 tahun 2017 di beberapa wilayah
Mendorong komitmen eksekutif (pusat dan daerah) untuk memprioritaskan alokasi anggaan di sektor pengelolaan sampah plastik
Prioritas alokasi anggaran untuk pengelolaan sampah plastik
Prioritas alokasi anggaran untuk kegiatan pengelolaan sampah plastik yang tercantum dalam Rencana Aksi Nasional tahun berjalan
v v v v v v v v KemenPPN/Bappenas
Kemenkeu, KLHK, Kemendagri, KKP, KemenPUPR, Kemenhub, Sekretariat Kabinet (Setkab), Pemda
APBN, APBD Kebijakan mengenai penanganan sampah laut telah tercantum dalam RPJMN 2020 – 2024 pada prioritas nasional nomor 6 (Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim).
Komitmen pemerintah kabupaten masih belum maksimal yang terlihat dari RPJMD yang tidak memprioritaskan penanganan sampah,
Pelaksanaan pembinaan umum di daerah terkait pengelolaan sampah plastik
Terlaksananya pembinaan umum (asistensi, supevisi, koordinasi, bimbingan teknis, pemantauan dan evaluasi serta pembinaan dan pengawasan umum) di daerah
34 provinsi 5 5 5 5 5 5 4 - Kemendagri Setkab, Pemda APBN, APBD 1) Telah diterbitkan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 31 Tahun 2019 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, dengan mencantumkan kegiatan pengelolaan sampah sebagai salah satu program prioritas. (2) Telah disampaikan 2 Surat Edaran kepada 34 Provinsi yaitu: a. SE Nomor 440/7943/SJ tanggal 14 Agustus 2019 tentang Dukungan Pelaksanaan Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, serta (b) SE Nomor 440/9149/SJ tanggal 9 September 2019. (3) Saat ini sedang dilakukan pembahasan Rancangan Permendagri tentang retribusi pengelolaan sampah.
Pembentukan unit pengelolaan sampah di kawasan destinasi wisata bahari
Terbentuknya unit pengelolaan sampah di kawasan destinasi wisata bahari
Unit pengelolaan sampah di 10 kawasan destinasi prioritas wisata bahari nasional
5 5 - - - - - - Kemenpar KLHK, KKP, KemenPUPR, KemendesPUT, Pemda
APBN, APBD 1) Rancangan Peraturan Menteri Pariwisata (Permenpar)tentang pengelolaan sampah saat ini sedang dalam prosespembahasan bersama kementerian terkait. 2) Rancanganpedoman pengelolaan sampah di kawasan destinasi wisatabahari dalam proses penyusunan. 3) Pencapaian targetprioritas nasional di tahun 2020.
Peningkatan koordinasi penindakan terhadap pelanggaran terkait sampah di laut
Meningkatnya koordinasi melalui operasi penindakan pelanggaran tekait sampah laut
27 operasi laut dan 9 operasi udara maritim per tahun
36 36 36 36 36 36 36 36 Bakamla KLHK, Kemenhub, Kemenkeu, KKP, Kepolisian Republik Indonesia (Polri), TNI AL
APBN 1) Bakamla telah melakukan Gerakan Cinta Laut bersamapihak ketiga dan Pemda. 2) Bakamnas memiliki desa maritimyang di dalamnya terdapat kegiatan pembinaan-pembinaanyang bekerja sama dengan Kemenkes. 3) Di tahun 2019, telahdilakukan 10 kali operasi untuk menangkap pencemar, namunbelum ditemukan kapal-kapal yang melakukan pencemaran 4)Saat ini Bakamla bersama pihak ketiga sedang melakukanpengembangan pusat pengaduan “Laut Nusantara, dimana didalamnya terdapat informasi mengenai pencemaran laut.(Informasi berdasarkan Matriks Ringkasan DiskusiKementerian terkait dengan Ketua Pelaksana RAN PSL dalamlampiran surat Direktur Jenderal PSLB3 KLHK NomorS.317/PSLB3/PS/PLB.019/2019 tanggal 11 September 2019)
2 Memperkuat Kelembagaan
Meningkatkan Efektivitas Pengawasan dan
Pelaksanaan Penegakan Hukum
3
Realisasi Pelaksanaan (seberapa banyak target/output yang dicapai dan detil pelaksanaannya) Hambatan
No Program Kegiatan Sasaran Target/Output Jangka Waktu Penanggung Jawab Instansi Terkait Sumber Dana
STRATEGI 4. MEKANISME PENDAAN, PENGUATAN KELEMBAGAAN, PENGAWASAN, DAN PENEGAKAN HUKUM
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025Realisasi Pelaksanaan (seberapa banyak target/output yang
dicapai dan detil pelaksanaannya) Hambatan
No Program Kegiatan Sasaran Target/Output Jangka Waktu Penanggung Jawab Instansi Terkait Sumber Dana
Pemberian reward and punishment kepada Pemda, pengelola, dan masyarakat atas ketaatan dan pelanggaran SOP pengelolaan sampah di kawasan destinasi wisata bahari
Meningkatnya ketaatan Pemda, pengelola, dan masyarakat dalam menjaga kebersihan kawasan destinasi wisata bahari
Reward and punishment di kawasan destinasi wisata bahari prioritas nasional
v v v v v v v v Kemenpar KKP, KLHK, Kemendagri, Pemda
APBN, APBD 1) Kementerian Pariwisata telah menerbitkan PeraturanMenteri Pariwisata (Permenpar) Nomor 14 Tahun 2016tentang Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan. 2)Permenpar tersebut menjadi dasar pelaksanaan IndonesiaSustainable Tourism Award (ISTA) yang merupakan ajangpenganugerahaan kepada destinasi-destinasi yang telahmelaksanakan pariwisata yang berkelanjutan.
Penyusunan regulasi Standar Nasional Indonesia (SNI) plastik yang mudah terurai dan dapat didaur ulang secara wajib
Ditetapkannya peraturan menteri tentang SNI plastik yang mudah terurai dan dapat didaur ulang secara wajib
2 Peraturan Menteru
- - - 1 - - 1 - Kemenperin KLHK, Badan Standardisasi Nasional (BSN)
APBN dan sumber dana lainnya yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
KLHK sedang melakukan review terhadap SNI SNI 7188.7:2016 Kategori produk tas belanja plastik dan bioplastik mudah terurai
Meningkatkan Efektivitas Pengawasan dan
Pelaksanaan Penegakan Hukum
3
STRATEGI 5. PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
Penyusunan kajian penyebaran industri daur ulang plastik ke daerah destinasi wisata
Tersusunnya kajian penyebaran industri daur ulang plastik ke daerah destinasi wisata
2 kajian - 1 - - - - - Kemenperin Kemenpar, Pemda
APBN, APBD, dan sumber dana lainnya yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
Mendorong penemuan bahan pengganti plastik dengan bahan yang ramah lingkungan
Terciptanya bahan pengganti plastik dengan bahan yang ramah lingkungan
27 bahan dari hasil penelitian (diantaranya penemuan material alat tangkap ikan)
4 3 4 3 4 3 3 3 Kemenristekdikti
Kemenperin, KLHK, KKP, Bekraf, BPPT, LIPI, Pemda, perguruan tinggi
APBN, APBD, dan sumber dana lainnya yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
Kemenperin telah membantu meningkatkan produksi biodegradable plastik hingga lima persen dari jumlah kapasitas nasional saat ini sebesar 200 ribu ton per tahun
Intervensi teknologi pengelolaan masalah sampahmasih belummaksimal, masihkurangnya inovasi dalammengolah sampah
Penyusunan SNI produk plastik yang mudah terurai dan dapat didaur ulang
Tersedianya SNI produk plastik yang mudah terurai dan dapat didaur ulang
4 SNI - 1 - 1 - 1 - 1 Kemenperin KLHK, BSN APBN dan sumber dana lainnya yang sah sesuai ketentuan perundang-undangan
BSN telah menetapkan SNI baru terkait Biodegradable Plastic, yakni SNI 7818:2014 untuk kantong plastik mudah terurai dan SNI 7188.7:2016 untuk kriteria ekolabel atau produk tas belanja plastik dan bioplastik mudah terurai --> SNI ini Sedang direview oleh KLHK
Intervensi teknologi pengelolaan masalah sampahmasih belummaksimal, masihkurangnya inovasi dalammengolah sampah
Membangun sistem informasi terpadu untuk pemantauan dan penganggulangan sampah di laut
Tersedianya sistem informasi terpadu sampah plastik di laut untuk pemantauan dan penanggulangan
1 sistem 1 - - - - - - - Kemenko Maritim
KLHK, KKP, Kemenperin, Kemenhub, Kemenristekdikti, Bakamla, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Informasi Geospasial (BIG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), TNI AL, Polri, perguruang tinggi
APBN, APBD, dan sumber dana lainnya yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
1 Memacu Inovasi Pengelolaan dan Mengatasi Pencemaran Sampah di Laut melalui Riset dan Pengembangan
Realisasi Pelaksanaan (seberapa banyak target/output yang dicapai dan detil pelaksanaannya) Hambatan
Jangka Waktu Penanggung Jawab
Instansi Terkait Sumber DanaNo Program Kegiatan Sasaran Target/Output
STRATEGI 5. PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025Realisasi Pelaksanaan (seberapa banyak target/output yang
dicapai dan detil pelaksanaannya) Hambatan
Jangka Waktu Penanggung Jawab
Instansi Terkait Sumber DanaNo Program Kegiatan Sasaran Target/Output
Penelitian pencemaran sampah di laut dan dampaknya
Tersedianya data dan hasil kajian dampak sampah di laut
Data dan hasil kajian di 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP)
1 2 2 2 1 1 1 1 KKP Kemenperin, KLHK, Kemenristekdikti, BPPT, LIPI, TNI AL, Pemda, perguruan tinggi
APBN, APBD, dan sumber dana lainnya yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
Kajian dampak mikro dan makro plastik pada tubuh manusia
Tersedianya hasil kajian dampak mikro dan nano plastik pada tubuh manusia
8 data dan hasil kajian
1 1 1 1 1 1 1 1 Kemenkes KLHK, Kemenristekdikti, LIPI, Pemda, perguruan tinggi
APBN, APBD, dan sumber dana lainnya yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
Pada 18 April 2019, Balitbang Kementerian Kesehatan telah menyelenggarakan Seminar Sehari Dampak Paparan Mikroplastik terhadap kesehatan. Balitbang Kemenkes juga telah memulai melakukan kajian dampak mikroplastik terhadap kesehatan manusia
1 Memacu Inovasi Pengelolaan dan Mengatasi Pencemaran Sampah di Laut melalui Riset dan Pengembangan
top related