laporan praktikum perkwan_topik2
Post on 26-Dec-2015
39 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
I. TOPIK
Mengamati berbagai tipe telur
II. TUJUAN
Mengamati telur ayam/aves
Mengamati blastodis pada aves
Mengamati berbagai tahapan embrio pada aves
Mengamati telur semut/serangga
III. DASAR TEORI
Pembelahan atau cleavage atau juga disebut segmentasi terjadi setelah pembuahan, yaitu
disaat masuknya sperma kedalam telur. Zigot membelah berulang kali, pembelahan mitosis
yang berlangsung secara berulang-ulang ini disebut cleavage. Proses pembelahan ini
diaktifasi oleh enzim “mitosis promoting factor” (MPF). Bidang yang ditempuh oleh arah
pembelahan ini disebut bidang pembelahan, ada 4 macam bidang pembelahan:
1.Ekuator
2.Longitudinal
3.Meridian
4.Vertical
Terbentuk bermacam pembelahan dipengaruhi oleh faktor banyak/sedikitnya kuning telur
di sitoplasma, pembelahan lebih mudah dan cepat jika didalam sitoplasma terdapat lebih
sedikit kuning telur.
Macam pembelahan itu terbagi atas:
- Pembelahan Holoblastik (merata) yang dibagi atas:
a. Holoblastik equal (sempurna) dimana sel membelah menjadi 2 sama besar dan
berakhir menjadi blastomere yang terdiri dari 32 sel, contoh: bintang laut, katak
(anura). Tahap pembelahan: pertama, pembelahan lewat bidang meridian,
kemudian dilnjut bidang meridian juga tapi tegak lurus pada bidang pembelahan
pertama, terbentuk 4 sel sama besar. Ketiga, lewat bidang latitudal dan
terbentuklah 8 sel, 4 sel bagian atas mikromer dan 4 sel bagian bawah makromer.
Keempat, lewat bidang meridian dan terbentuk 16 sel. Kelima, lewat bidang
latitudal (atas dan bawah), serentak dan terbentuk 32 sel. Keenam, lewat bidang
meridian sehingga terbentuk 64 sel. Pembelahan tujuh dan delapan sukarr diikuti.
Diakhir pembelahan kedelapan gumpalan sel membesar dan terdiri dari 70 sel,
berbentuk seperti buah pir, disebut morula yang bagian dalamnya tak berongga.
b. Holoblastik unequal (tidak sempurna) yang terjadi secara cepat pada kutub animal
dan secara lambat pada kutub vegetal (membentuk makromer dan mikromer),
contoh: mamalia (kelinci, babi, kera, manusia). Tahap pembelahan: pertama,
lewat bidang latitudinal yang membagi sel menjadi 2 bagian (atas/kutub animal
lebih kecil). Kedua, lewat bidang meridian namun hanya terjadi pada mikromer
(kutub vegetal), terbentuklah tingkat 3 sel. Kemudian dilanjut terbentuk tingkat 4
sel, lalu tingkat 5 sel sampai tingkat 8 sel. Pembelahan berikutnya sukar diikuti
dan tidak serentak. Akhirnya terbentuk blastomer yang terdiri dari 60-70 sel,
berupa gumpalan tak berongga(masif) yang disebut morula.
Adapun pola pembelahan Holoblastis yaitu radial holoblastis, spiral holoblastis,
bilateral holoblastis, rotasional holoblastis.
- Pembelahan Meroblastik (tidak merata), yaitu: pembelahan hanya pada sebagian
zigot. Terdapat pada telur tipe megalecital. Tipe pembelahan Meroblastis yaitu:
meroblastis diskoidal (pembelahan terjadi diujung telur yang tidak terdapat
deutoplasma, ex: pada jenis telolecital) dan superficial (telur membelah pada
permukaan telur, ex: pada jenis centrolecital/kupu-kupu). Pembelahan meroblastik
hanya terjadi pada inti dan sitoplasma bebas yolk . Contoh: ayam. Tahap pembelahan:
pertama, lewat bidang meridian, terjadi 5 jam setelah pembuahan. Kedua, lewat
bidang meridian juga yang tegak lurus pada bidang pembelahan pertama. Ketiga,
lewat bidang vertical, melintang bidang meridian pembelahan pertama. Keempat,
lewat bidang vertical, melintang bidang pembelahan meridian kedua. Terbentuk 8 sel
ditengah dan 12 sel di pinggir. Pada saat ini telur mencapai uterus, dan sudah dilapisi
albumen dan shell.
- Pembelahan Perantara holo-meroblastik, yaitu: pembelahan yang tak seluruhnya
mencapai ujung daerah kutub vegetal.
Menurut Adnan (2006), berdasarkan jumlah dan letak yolk atau cadangan makanannya tipe
telur dibedakan menjadi 4 jenis yaitu:
1. Isolesithal
Gambar 1. Tipe Telur Isolesital
Sumber: studentreader.com
Tipe telur ini disebut juga Homolesital. Tipe telur ini, penyebaran yolk atau cadangan
makanannya tersebar merata diseluruh ovum dan jumlahnya sedikit dengan nukleus atau
intiselnya berada ditengah. Jadi inti selnya dikelilingi oleh cadangan makanannya. Tipe
telur ini terdapat pada Amphioxus, Echinodermata, Mollusca, Annelida dan Mamalia.
2. Telolesithal/Mesolesital
Gambar 2. Mesolesital
Sumber: studentreader.com
Tipe telur dengan letak dari yolk dan inti sel berada di dua kutub yang berlawanan
dengan jumlah yolk yang sedikit. Kutub dengan konsentrasi yolk disebut kutub vegetatif
sedangkan kutub dengan inti sel disebut kutub animalia. Jenis telur ini terdapat pada
Amphibia, Lamprey dan Lungfish.
3. Telo-ekstrimlesithal (Megalesithal)
Gambar 3. Megalesithal
Sumber: www.uoguelph.ca
Yolk banyak sekali yang tersebar hampir semua bagian telur, sehingga inti sel berada
terdesak dibagian ujung/atas dari ovum dan sitoplasmanya sedikit. Kutub vegetatifnya
besar sedangkan kutub animalnya sangat kecil. Tipe telur ini terdapat pada Reptilia dan
Aves.
4. Centrolesithal
Gambar 4. Centrolesital
Sumber: studentreader.com
Merupakan tipe telur dengan yolk dan inti sel berada di tengah-tengah telur. Tipe telur ini
terdapat pada Insecta.
IV. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
No.Nama Alat Jumlah
1. Mikroskop 1 Buah
2. Piring kecil 4 Buah
3. Loupe 1 Buah
4. Kaca objek dan kaca penutup 1 Buah
2. Bahan
No. Nama Bahan Jumlah
1. Telur ayam ras 1 Butir
2. Telur bebek 1 Butir
3. Telur puyuh 1 Butir
4. Telur Semut 1 Butir
5. Preparat embrio ayam 1 Buah
V. PROSEDUR KERJA
1. Memecahkan sebutir telur ayam, telur bebek, dan telur puyuh
2. Meletakkannya ke dalam piring kecil
3. Mengamati selaput-selaput telurnya dan letak yolk serta blastodis yang telah terlihat
4. Menggambar bentuk selaput telur dan letak yolk serta blastodis yang telah terlihat
5. Menggambar bentuk calon embrio ayam umur 33 hari yang terlihat pada tayangan gambar
hasil pengamatan dibawah mikroskop
Pengamatan telur semut
1. Membuat preparat telur semut
2. Mengamati preparat telur semut dibawah mikroskop dengan perbesaran 40 x 10
3. Menggambar hasil pengamatan yang telah di dapat
VI. HASIL PENGAMATAN
No. Bentuk telur ayam
1. Gambar Hasil Pengamatan
2. Gambar Pembanding Saat Praktikum
3. Gambar Pembanding Dari Internet
Sumber : http://farm1.staticflickr.com/175/389891146_e9ee743402.jpg
No. Bentuk calon embrio ayam
1. Gambar Hasil Pengamatan
2. Gambar Pembanding Saat Praktikum
3. Gambar Pembanding Dari Internet
No. Bentuk telur bebek
1. Gambar Hasil Pengamatan
2. Gambar Pembanding Saat Praktikum
3. Gambar Pembanding Dari Internet
Sumber : http://p.img.com/A1_Sb8vCcAEXfwu.jpg:large
No. Bentuk telur puyuh
1. Gambar Hasil Pengamatan
2. Gambar Pembanding Saat Praktikum
3. Gambar Pembanding Dari Internet
Sumber : http://p.twimg.com/A1_Sb8vCcAEXfwu.jpg:large
No. Bentuk telur semut
1. Gambar Hasil Pengamatan
2. Gambar Pembanding Saat Praktikum
3. Gambar Pembanding Dari Internet
Sumber : http://p.cont.com/A1_Sb8vCcAEXfwu.jpg:large
VII. PEMBAHASAN
Telur Ayam
Telur ayam Telur pada ayam tersusun atas membrane sel luar, membrane sel dalam,
albumen, blastodisk dan rongga udara. Membrane sel luar atau kulit telur tersusun atas
CaCO3. Cangkang banyak memiliki pori-pori yang diisi oleh protein organic. Albumen
sebagian besar berada dalam keadaan cair bagian yang lebih padat dari putih telur
membentuk benang yang disebut dengan kalaza. Kalaza berfungsi untuk memelihara sel
telur agar tetap berada di pusat putih telur. Blastodisk ini merupakan lapisan yang berada di
dalam kuning telur. Sedangkan rongga udara merupakan rongga yang berfungsi sebagai
tempat berlangsungnya pertukaran udara.
Yolk pada telur ayam tidak seragam. Dikenal ada dua tipe yolk; yaitu yolk putih dan
yolk kuning. Akumulasi yolk putih pada bagian tengah yolk ini membentuk daerah flask
yang disebut latebra. Yang merentang ke arah blastoderm dan melebar di bagian bawahnya
menjai suatu massa yang disebut nucleus of pander.
Tipe Pembelahan Telur Aves
Aves mempunyai tipe telur Megalesital. Pada tipe telur ini tipe pembelahan yang
terjadi adalah Meroblastik. Tipe pembelahan Meroblastik pada Aves disebut juga tipe
Partial karena sebelum satu pembelahan selesai pembelahan tahap selanjutnya sudah
terjadi. Tipe pembelahan Meroblastik berada pada bagian kecil kutub animal, pada
Aves tepatnya berada pada germinal disc. Disebut disc karena pembelahan yang
dilakukan hanya pada bagain inti sel yang berada pada kutub animal dan jika dilihat
dari bagian sisi atas pada saat pembelahan atau hasil Morulanya berbentuk seperti
piringan (disc) atau disebut juga simetri Discoidal.
A. Morula
Gambar 1. Pembelahan 1 dan 2
Sumber: php.med.unsw.edu.au
Pembelahan pertama dengan arah meridian atau vertikal dan menghasilkan 2 sel
yang simetris (Gambar 1A). Pada pembelahan kedua terjadi pada bidang pembelahan
meridian lagi dan menjadi 4 sel yang simetris (Gambar 2B).
Gambar 2. Pembelahan 3 dan 4
Sumber: php.med.unsw.edu.au
Pembelahan ketiga terjadi 2 garis pembelahan meridian tetapi pembehalan yang
dihasilkan tidak simetris. Jumlah sel pada tahap pembelahan ke-3 ini ada 8 sel
(Gambar 2C). Pembelahan ke-4 terjadi pada garis pembelahan equator atau horizontal
dengan kesimetrisan yang asimetris dan menjadi 16 sel (Gambar 2D).
Gambar 3. Pembelahan 5 dan Pekembangan Selanjutnya
Sumber: php.med.unsw.edu.au
Pembelahan ke-3 terjadi pada 4 bidang pembelahan meridian atau vertikal yang
asimetris, sehingga menghasilkan 32 sel. Pembelahan selanjutnya tidak dapat diikuti.
Pembelahan selanjutnya tak teratur, ada yang melalui bidang vertikal maupun
horizontal dan ada juga yang sebelum selesai satu pembelahan terjadi pembelahan
berikutnya. Dari pembelahan awal sampai dengan pembelahan berikut-berikutnya
jika germinal disc belum membentuk celah dengan yolk, maka tahap tersebut disebut
dengan tahap Morula.
Gambar 4. Morulasi Aves
Sumber: www.devbio.biology.gatech.edu
B. Blastula
Sementara sel-sel Morula mengalami pembelahan terus menerus, terbentuklah
rongga ataupun celah dibawah germinal disc yang memisahkan dengan yolk. Rongga
ini makin lama, makim membesar dan berisi cairan. Embrio yang sudah memiliki
ronnga ini disebut dengan Blastula. Jenis Blastula juga bermacam-macam, tergantung
tipe telurnya tadi. Tipe Blastula yang dihasilkan pada tahap akhir pembelahan Aves
adalah Discoblastula.
Gambar 5. Discoblastic
Sumber: www.devbio.biology.gatech.edu
Discoblastula atau disebut juga sebagai blastula gepeng adalah blastula bentuk
cakram. Pada Blastula aves, pembagian blastula terbagi menjadi 2 bagian jika dilihat
dari atas, yaitu area opaca dan area pelucida.
1. Area Opaca merupakan bagian tengah yang terang dan merupakan bagian dimana sel-
selnya terpisah dari yolk di bawah.
2. Area pelucida merupakan bagian pinggir yang agak gelap atau kental, dan merupakan
daerah yang sel-selnya berhubungan dengan yolk dibawah.
Ada juga pembagain daerah utama dari Discoblastula ini menjadi Epiblast dan
Hypoblast. Epiblast bagian blastomere yang terletak sebelah atas atau daerah kutub
animal, sedangkan Hipoblast merupakan bagian blastomere yang terletak disebelah
bawah atau daerah kutub vegetatif. Epiblast merupakan bakal dari ektoderm, mesoderm
dan notochord, sedangkan hypoblast yang sel-selnya tumbuh dan menyebar ke bawah
ke daerah rongga blastoceol.
Bakal ectoderm epidermis mengisi daerah yang bakal jadi anterior embryo lapisan
epiblast. Bakal ektoderm saraf berupa sabit terletak di poeterior ectoderm epidermis.
Bakal notochord dan prechorda di posterior ectoderm saraf, sedangkan bakal mesoderm
di bagain paling bawah atau bagian posterior lapiran epiblast. Dibawah rongga
hypoblast ada rongga disebut rongga archenteron.
Gambar 6. Epiblast dan Hypoblast
Sumber: www.expertsmind.com
C. Gastrula
Berasal dari kata gaster (lambung), karena pada tahap ini dibentuk bakal saluran
pencernaan. Pada tahap ini terjadi dinaminasi daerah-daearh bakal pembentuk alat
pada blastula, diatur dan dideretkan sesuai dengan bentuk dan susunan tubuh. Ciri
utama dari gastrulasi Aves adalah adanya daerah unsur primitif (primitive streak).
Daerah ini mula-mula tampak sebagai suatu penebalan pada bagian tengah dari
area pelucida bagian posterior yang disebabkan karena adanya migrasi sel-sel dari
daerah posteriolateral ke bagian tengah area pelucida. Bagian penebalan menyempit,
bergerak ke anterior dan mengerut membentuk suatu parit yang disebut daerah unsur
primitif. Lekukannya disebut lekukan primitif dan berperan sebagai blastoporus. Pada
ujung anterior terjadi penebalan disebut nodus Hensen (Hensen node). Bagian tengah
nodus Hensen berbentuk sebagai suatu sumur dan melalui tepinya akan dilalui oleh
sel-sel yang masuk ke rongga blastula.
Gambar 7. Tahapan Gastrulasi
Sumber: www.devbio.biology.gatech.edu
Gastrulasi pada Aves dilaksanakan oleh sel-sel yang bergerak secara sendiri-
sendiri serta terkoordinasi, dari luar masuk ke dalam embrio, bukan melalui gerakan sel
bersama dalam bentuk suatu lempengan. Gastrulasi pada Aves tidak membentuk
archentron sejati. Setelah endoderm dibentuk, yang menjadi archentron adalah rongga
subgerminal yang bagian atasnya dibatasi oleh endoderm, sedang dasarnya adalah yolk.
Sel-sel yang pertama bermigrasi melalui daerah unsur primitif adalah sel yang akan
menjadi endoderm. Sel-sel ini bergerak ke anterior, bergabung dengan hipoblas dan
akhirnya menggantikan hipoblast pada bagian anterior dari embrio. Sel berikutnya yang
masuk melalui nodus Hensen juga bergerak ke anterior, tetapi tidak bergerak sejauh
bakal endoderm. Sel-sel ini tetap berada di antara epiblast dan endoderm untuk
membentuk mesoderm kepala dan notochord. Sel-sel yang masuk ini semua bergerak
ke anterior, mendorong epiblast bagian tengah ke atas sehingga akhirnya terbentuk
lipatan kepala.
Sementara itu, makin banyak sel-sel bermigrasi masuk melalui daerah unsur
primitif yang setelah masuk kedalam rongga blastula mereka memisahkan diri menjadi
dua arah, satu masuk lebih dalam dan bergabung dengan hipoblast serta mendorong
hipoblast ke tepi. Sel-sel ini akan membentuk semua organ-organ endodermal dan
sebagian besar selaput ekstra-embrio. Kelompok kedua menyebar membentuk suatu
lembaran yang terbentang diantara epiblast dan hipoblas. Lembaran ini yang
membentuk bagian mesoderm dari embrio dan selaput ekstra-embrio.
Gambar 8. Tiga Dimensis Gastrulasi
Sumber: photobucket.com
Sementara pembentukan mesoderm berlangsung, daerah unsur primitif mulai
memendek sehingga nodus Hensen berpindah letak dari di tengah area pelusida menjadi
berada di bagian posterior. Dengan perkataan lain, nodus Hensen bergerak ke posterior
dan notokord posterior terbentuk. Akhirnya nodus bergeser mencapai posisinya yang
paling posterior dan membentuk daerah anal. Pada tahap ini epiblast seluruhnya terdiri
atas bakal sel-sel ektoderm yang berepiboli hingga mengelilingi yolk. Gastrulasi telah
selesai dengan dibentuknya eksoderm, digantinya hipoblas dengan endoderm dan
terletaknya mesoderm di antara kedua lapisan ini.
Calon embrio ayam
Embrio ayam streak primitiva
Pada saat streak primitive, akan tumbuh somit-somit yang nantinya akan menjadi
tulang belakang. Streak primitive merupakan daerah lengkukan yang pinggirnya
bertanggal pada daerah median blastodiscus. Daerah ini terbentuk karena adanya
pertumbuhan cepat. Embrio nantinya akan berkembang anterior dari garis ini. Primitive
streak mulai terbentuk di daerah posterior. Lalu, sel-sel dalam primitive streak itu
sendiri memperbanyak diri, kemudian hampir separuh area pellucida yang terdiri dari
bakal prechorda notochord dan mesoderm berkonvergensi ke primitive streak lalu
berinvolusi antara hipotalamus dan epiblast
Terdapat dua area, yaitu :
a. Area pellucida (bagian tengah di atas blastocoels)
b. Area Opara (bagian yang di bawahnya terdapat yolk)
Terdapat epiblast (bagian luar) yang akan berkembang menjadi embrio yang
terdapat hipoblast (bagian bawah) selaput ekstraembrional untuk melindungi dan
member makanan bagi embrio.
Ciri khas terbentuknya garis primitive (primitive streak), yaitu penebalan yang
mula-mula bagian tengah dari area pellucida terjadi karena migrasi sel-sel dari bagian
lateral dari epiblast posterior menuju tengah penyebaran menyempit garis
primitive dari posterior ke anterior sepanjang 60-70% area pellucida sumber
anterior posterior embrio nantinya. Terbentuknya lekuk primitive fungsinya bibit
blastoporus, yaitu tempat terjadinya involusi dari sel ke dalam blastocoels.
Embrio ayam 3 somit
Pembentukan lipatan kepala diikuti pembentukan usus depan. Dan terdapat 3 somit
untuk setiap sisi kiri dan kanan. Somit pertama terbentuk pada 21 jam setelah inkubasi.
Setelah 21 jam inkubasi berbentuk satu pasang somit dan lateral notochord lalu
terbentuk somit-somit berikutnya.
Somit-somit posterior dan yang pertama terbentuk setiap jam. Sedangkan lipatan
kepala akan diikuti oleh terbentuknya usus depan. Somit yang terbentuk berjumlah 3
pasang. Somit-somit tersebar terletak pada lateral notochord. Sistem saraf terbentuk
melalui lekuk neural. Pada jam ke 35 akan terbentuk jantung nodus hensen telah
berkembang system syaraf yang masih berupa lekukan neural anterior dari lipatan
kepala terlihat daerah bening dimana tidak ada penyebaran sel bakal mesoderm. Daerah
inilah yang dengan proamnion lipatan kepala akan diikuti pembentukan usus depan.
Pada 2 jam inkubasi terbentuk 1 pasang sudut lateral notocohrd.
Embrio ayam 5 somit
Terdapat 5 buah somit pada setiap sisi kanan dan kiri. Embrio dengan 5 somit
terbentuk pada 25 jam inkubasi. Terbentuk jantung, yaitu dari mesoderm spanchis pada
porta usus depan. Mesoderm spanchis lainnya akan terbentuk pulau-pulau darah.
Somit-somit nantinya akan berkembang menjadi otot-otot penting di dalam tubuh. Pada
jantan, porta usus 5 buah somit dengan penebalan yang disebut vesicular optic. Darah
dan pembuluh darah yang tumbuh dari pulau-pulau darah telah mengalami
pertumbuhan (area opaco verculosa). Sedangkan yang berasal dari mesoderm
berdifferensiasi menjadi berbagai jenis dan jaringan mesenchim.
Embrio ayam 11 somit
Terbentuk penebalan disebut vesikula optik pada lateral proenchenpalon.
Merupakan masa pengeraman ayam selama 33 jam. Pada fase ini telah terbentuk 11
pasang somit. Telah ada perubahan yang disebut vesicula optica. Bagian posterior
dinding neural masih berupa keping jantung sudah membelok ke kanan yang sudah
terbentuk satu pasang aorta dan vena viteline.
Vesicula optica sebagai bakal mata. Somit sudah terbentuk memanjang pada
samping chorda dorsalis. Pada kepala bakal otak terbentuk mesencephalon dan
prosenchepalon strio primitive masih terlihat saluran syaraf masih berupa canal-canal.
Sistem syaraf sudah mulai berdifferensiasi dan lateral proenchepalon menunjukkan
penebalan yang disebut vesicular optica. Sedangkan bagian posterior bumbung neural
masih berupa keeping yang disebut chordalis. Porta usus bagian depan sudah lebih ke
posterior. Bagian posterior dinding neural masih berupa keeping disebut sinus
chombodorsalis.
Embrio ayam 30 jam
Terbentuk somit dan somit-somit berikutnya akan terbentuk posterior dan yang
pertama dalam setiap jam. Porta usus depan sudah lebih ke posterior. Terjadi proses
pembentukan jantung yang membelok ke kanan di daerah ventral anterior intestinal
portal. Bagian jantung terdiri dari :
a. Ectocardium c. Endocardium
b. Mesocardium d. Myocardium
Pada daerah ini, coelom disebut daerah pericardium yang merupakan lapisan
pembungkus jantung. Sistem syaraf sudah terlihat mulai berdifferensiasi dari lateral
procenchepalon terlihat penebalan yang disebut vesicular optica. Posterior bumbunf
neural masih berupa shikus rhoboideus.
Pembentukan jantung dimulai dari pelipatan median sepanjang kapiler
subintestinal di ventral foregul yang diikuti splanchis mesoderm membentuk lapisan
epymiocardium di rentang gembungan yang ikut merapat ke dalam.
Embrio ayam 48 jam
Terdapat tunas ekor berupa tonjolan ekor disebut falltoid, terdapat perubahan yang
sangat cepat, yaitu terbentuknya torsi. Pada somit 1 terbentuk pharynx archus duschu
chorda dorsalis dan selaput embrio. Chorda dorsalis dan foregut ada pada somit ke 2.
Perkembangan somit 3 ditemukan anterior intestinalis portae sudah terbentuk lipatan
ekor dan 4 archus brachialis.
Otak sudah mulai terbentuk pada daerah bawah mata. Terdapat tonjolan di sekitar
daerah mata yang disebut vesicular optica. Jadi, spinal coral telah menempati daerah
dorsal. Somit-somit telah berkembang lebih banyak dan hamper sempurna. Tonjolan
tunas ekor berada di atas yolk. Yolk disebut juga dengan jaringan ekstraembrional telah
terbentuk celah yang disebut rubc phallic spare.
Pada seri 1 terbentuk pharynk arcus ascusticus, aorta dorsalis dan selaput embrio.
Canalis neuralis, chorda dorsalis, somit berada pada seri III.
Embrio ayam 72 jam
Sudah terdapat bakal jantung, bakal telinga, dan mata. Terdapat tunas ekor dan
tunas kaki. Terdapat proenchepalon dan mesenchepalon. Terdapat hemisphere otak.
Terdapat selaput ekstraembrional. Somit 1 dan 2 hampir sama, hanya saja bedanya pada
mesenchepalon agak bergeser untuk menjadi farinx, linear, ventrikal, dienchepalon, dan
lien terbentuk pada seri 3. Pada somit 4 didapati amphalu mesentrico artery.
Notochord telah berkembang menjadi tulang belakang (vertebra), perut, celum, dan
ekor berbentuk pada seri ke 5. Terjadi parsi di daerah posterior terjadi invaginasi
(proectoderm) yang akan bertemu dengan bumbung endoderm menjadi dubur. Bakal
jantung telah hampir sempurna mesensentrica kiri. Pada stadium ini sudah mulai ada
kuantum kaki somit, kuantum lenyap dan ventrikel serta atrium.
Embrio ayam pada sistem reproduksinya setelah tumbuh vena yang terbagi menjadi
vena amphola mesentrica kanan dan amphola mesentica kiri. Pada daerah anterior
tumbuh menjadi invaginasi yang disebut stomedeum yang akan bertemu dengan
bumbung endoderm yang berkembang menjadi mulut di bagian ventrikel ketiga lapisan
benih ke meredian dari lateral bersatu.
Tipe Telur Semut
Sumber: studentreader.com
Merupakan tipe telur dengan yolk dan inti sel berada di tengah-tengah
telur. Tipe telur ini terdapat pada Insecta. Jenis telur yang memiliki deutoplasma
relative banyak dibandingkan dengan volume telur, tetapi terletak di bagian
tengah. Sitoplasma berada sebelah luar.
Lapisan sel pertama yang terbentuk adalah blastoderm, yang terdiri dari
lapis tunggal sel-sel, yaitu blastomer. Proses terbentuknya blastomer berbeda pada
satu jenis binatang dengan jenis yang lainnya, hal ini berhubungan dengan
banyaknya bahan kuning telur di dalam telur. Namun pada sebagian besar
serangga, telurnya mempunyai bahan kuning telur yang banyak. Pada
kebanyakan serangga nukleus yang berfungsi dengan sitoplasmanya, berperilaku
seperti individu sel dan membelah diri (cleavage) secara mitosis. Nukleus-
nukleus baru yang terjadi bergerak ke daerah tepi telur dan membentuk
blastoderm. Selama proses itu berlangsung, tiap nukleus membentuk sel lengkap
dengan selaput selnya.
Pada waktu bersamaan terjadinya blastoderm, beberapa sel hasil
pembelahan berubah menjadi sel-sel lembaga (germ cells) (Gambar ..), yang
nantinya berkembang menjadi gamet atau sel-sel reproduktif pada tahap larva tua,
pupa atau dewasa.
Setelah pembentukan blastoderm selesai, sel-sel pada satu sisi telur
berubah bentuk menjadi kolumnar (columnar) (artinya seperti tiang besar)
sepanjang garis tengah-longitodinal telur, ke arah dua sisi dari garis ini sel-sel itu
secara berurutan kurang kolumnar, akhirnya bersatu dengan sel-sel blastoderm
yang tersisa, yang cenderung menjadi pipih (sequamous). Daerah yang menebal
dari blastoderm terdiri dari sel-sel kolumnar itu adalah pita lembaga (germ band),
yang kemudian memanjang dan berkembang menjadi embrio. Sel-sel lain ikut
dalam pembentukan selaput atau membran ekstraembrio. Pada sebagian besar
serangga lipatan pada daerah di luar pita lembaga tumbuh ke arah atas pita
lembaga, nantinya bertemu sepanjang garis tengah longitudinal. Lapis luar dan
dalam dari satu lipatan bersatu dengan lapis yang sama dan lipatan lainnya.
Lipatan dalam membentuk amnion (amnion) di sekeliling embrio yang
berkembang dan lapis luar membentuk serosa yang mengelilingi kuning telur,
ammon dan embrio. Pada beberapa serangga selaput ekstraembrio terbentuk dari
invaginasi (Apterigota) atau involusi embrio (Odonata, beberapa Orthoptera dan
Homoptera).
Pada waktu pembentukan ammnion dan serosa, terjadi juga proses gastrulasi,
yang dimulai dengan invaginasi (melekuk ke dalam) bagian bawah (venter) pita
lembaga. Nantinya invaginasi itu mendatar ke arah keluar dan pinggir-pinggir
luarnya bertemu dan bersatu membentuk pita longitudinal dari sel-sel (lapis dalam
atau mesentoderm) yang dikelilingi oleh lapis luar, disebut ektoderm. Tipe lain
pembentukan lapisan dalam ialah mengendapnya pita longitudinal bawah ke
dalam kuning telur, yang kemudian tertumbuhi oleh sel-sel pita lembaga yang
tertinggal. Tipe yang lain lagi, lapisan dalam itu berkembang dari proliferasi pita
lembaga. Kemudian lapisan dalam berkembang menjadi dua pita longitudinal
lateral (mesoderm) dan untingan tengah (median strands) dengan massa sel pada
ujung anterior dan posterior. Untingan tengah bagian massa sel di kedua
ujungnya akan menjadi endorm.
Pada tahap perkembangan ini -yaitu mulai adanya mesoderm dan endorm -
terjadi alur-alur melintang sehingga embrio terbagi-bagi menjadi satu seri ruas-
ruas, 20 jumlahnya. Segmentasi atau peruasan ini adalah proses bertahap
(gradual), mulai dari bagian depan dan berlanjut ke belakang. Pada saat yang
sama terjadi juga evaginasi ektoderm, yang membentuk berbagai embelan
(appendages) tubuh. Apabila segementasi embrio itu telah sempurna dan semua
dasar-awal (rudiments) dari embelan telah terbentuk, bagian-bagian embrio yang
akan membentuk ketiga tagmata tubuh serangga sudah dapat terlihat. Setelah
pembentukan tiga lapis lembaga (germ layers) (endorm, mesoderm, ektoderm),
masing-masing berkembang lebih lanjut yang nantinya membentuk berbagai
jaringan dan organ-organ. Proses ini disebut organogenesis.
VIII. KESIMPULAN
Berdasaran hasil pengamatan yang kami lakukan dalam praktikum, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Telur ayam terdiri atas cangkang, membran cangkang, kalaza, membran vitellin,
albumin, yolk, blastodisk, rongga udara, membran cangkang dalam dan luar
2. Aves mempunyai tipe telur Megalesital. Pada tipe telur ini tipe pembelahan yang
terjadi adalah Meroblastik
3. Tahap-tahap perkembangan embrio ayam :
a. Embrio ayam streak primitive
- Terdapat garis primitive yang dikelilingi oleh lipatan primitive
- Primitiva streak terbagi menjadi beberapa bagian : Primitiva grove, Primitiva fold,
dan Primitiva knot
b. Embrio ayam 3 somit
- Terbentuk somit yang berjumlah lateral pada lateral notochord
- Somit pertama terbentuk pada 21 jam inkubasi
c. Embrio ayam 5 somit
- Terbentuk 5 pasang somit pada bagian sisi notochord
- Terjadi penebalan yang disebut vesicular optica
- Terjadi setelah pengeraman 32 jam
d. Embrio ayam 11 somit
- Terjadi 11 pasang somit
- Terjadi setelah pengeraman ayam 33 jam
- Pada kepala bakal otak terbentuk mesenchepalon dan proenchepalon
e. Embrio ayam 30 somit
- Terbentuk jantung dan terbagi menjadi 3 bagian : mesocardialis, endocardialis, dan
entocardialis
- Posterior bumbung neural masih berupa keeping yang disebut sinus chemboideus.
f. Embrio ayam 48 jam
- Sudah terbentuk tunas ekor
- Sudah terbentuk lipatan ekor dan 4 archus branchialis
- Ada perubahan yang sangat jelas, yaitu terjadinya torsi
g. Embrio ayam 72 jam
- Terdapat bakal jantung, bakal telinga, mata, dan hemisphere otak
- Terdapat selaput ekstraembrional
4. Tipe telur semut merupakan tipe telur centrolechital dengan yolk dan inti sel berada di
tengah-tengah telur.
IX. DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Tipe-tipe telur.
http://edukasi.net/tipe-tipe-telur.com
Diakses pada tanggal 10 November 2013
Bresnick. 2003. Inti Sari Biologi. Jakarta
Campbell, N.A. 1974. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Kimball, John W. 1994. Biologi Jilid 2 Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Yatim, Wildan. 1994. Reproduksi dan Embriologi, Bandung: Tarsito.
X. KRITIK DAN SARAN
Diharapkan agar penyediaan alat-alat yang akan digunakan dalam melakukan
praktikum dipercepat agar tidak mengurangi waktu yang ada. Dan diharapkan
kepada setiap praktikan pada saat melakukan praktikum agar betul-betul mampu
mengamati dan mengidentifikasi dengan baik semua bahan yang dipraktikumkan
sehingga tujuan dari kegiatan praktikum dapat tercapai dengan baik.
top related