laporan praktikum pemesinan khusus indra rustiawan
Post on 14-Apr-2016
52 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA
LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS
1 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu ciri yang menonjol dari era yang semakin modern ini adalah
semakin bertautnya dunia ilmu,teknologi,ekonomi, pendidikan tak terkecuali
industry.Kemajuan dunia industry saat ini sangat pesat dan sangat variatif dilihat
dari segi kualitas dan kuantitas hasil produksinya.
Perusahaan-perusahaan di dunia bersaing keras untuk mendapatkan
kepercayaan konsumen, berbagai upaya pun di lakukan demi menciptakan
produk yang berkualitas dan memiliki nilai ekonomis tinggi di pasaran. Mulai
dari pengoptimalan fasilitas sampai kualitas kinerja SDM nya pun menjadi hal
yang sangat di perhitungkan.
Contohnya pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang berkaitan
dengan permesinan dan proses pengolahan logam. Selain factor fasilitas seperti
permesinan juga dibutuhkan SDM yang berkualitas untuk menghasilkan produk
yang baik dan berkualitas pula.
Berdasarkan kepada pengolahan logam, salah satu bentuk pengolahan
logam adalah dengan menggunakan mesin-mesin yang sifatnya khusus seperti
surface grinding . Mesin surface grinding biasanya digunakan pada tahap
finishing, fungsi mesin surface grinding sendiri adalah untuk meratakan
permukaan suatu benda kerja dengan tingkat kehalusan yang sangat tinggi.
Prinsip kerja mesin surface grinding sendiri adalah dengan menggunakan batu
gerinda sebagai alat potong untuk meratakan permukaan benda kerja yang
bergerak horizontal secara otomatis yang kedalaman pemakanannya bisa kita
atur.
UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA
LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS
2 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI
Mesin Gerinda didesain untuk dapat menghasilkan kecepatan sekitar
11000-15000. Dengan kecepatan tersebut batu grinda, yang merupakan
komposisi aluminium oksida dengan kekasaran serta kekerasan yang
sesuai, dapat menggerus permukaan logam sehingga menghasilkan bentuk yang
diinginkan. Dengan kecepatan tersebut juga, mesin gerinda juga dapat digunakan
untuk memotong benda logam dengan menggunakan batu grinda yang
dikhususkan untuk memotong.
Kembali mengacu kepada dunia industri . Karena melihat dunia
pendidikan sekarang, banyak diarahkan ke arah pendidikan vokasional yang
salah satunya adalah Teknik Pemesinan. Permesinan khusus adalah merupakan
substansi dari Teknik Pemesinan itu sendiri dan merupakan salah satu upaya
untuk menghasilkan kualitas SDM yang baik dan memiliki daya saing. Maka
penulis berusaha membuat laporan praktikum ini dengan sebaik-baiknya dan
sejelas mungkin untuk bisa di manfaatkan oleh semua pihak yang membacanya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahannya dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana cara mengoperasikan mesin surface grinding ?
2. Bagaimana cara mengoperasikan mesin tool grinding ?
C. Tujuan Penulisan
Penulisan laporan bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas dan
syarat kelulusan mata kuliah Permesinan Khusus. Selain itu juga laporan ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara mengoperasikan mesin surface
grinding dan mesin tool grinding.
D. Manfaat Penulisan
Penulisan laporan ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:
1. Memberikan informasi bagaimana cara mengoperasikan mesin
surface grinding.
UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA
LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS
3 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI
2. Memberikan informasi bagaimana cara mengoperasikan mesin
tool grinding.
3. Memberikan informasi apa saja alat keselamatan kerja yang
harus digunakan ketika sedang mengerjakan kerja mesin gerinda.
E. Metode Penulisan
Penulisan laporan ini merujuk kepada buku pedoman penulisan karya
ilmiah yang diterbitkan oleh Universitas Pendidikan Indonesia.
F. Sistematika Penulisan
Merujuk kepada pedoman penulisan karya ilmiah yang
diterbitkan oleh Universitas Pendidikan Indonesia, maka sistematikak
penulisan laporan ini akan diuraikan sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang dan tujuan dilakukannya praktikum
berserta dengan penulisan laporannya.
BAB II landasan Teori
Bab ini berisi tentang landasan teori terkait dengan hal-hal yang
dilaporkan pada laporan ini yaitu mengenai mesin surface grinding dan
mesin tool grinding.
BAB III Pembahasan
Bab ini berisi tentang alat dan bahan apa saja yang digunakan pada
proses kerja surface grinding dan tool grinding beserta dengan langkah
kerja dan penemuannya ketika praktikum.
BAB IV Kesimpulan
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari bab 1 sampai bab 3 dan juga
saran- saran untuk perbaikan kualitas praktikum serta informasi-informasi
yang bisa berguna untuk praktikum yang akan datang.
UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA
LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS
4 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Mesin Gerinda
Mesin gerinda adalah sebuah alat untuk melakukan pengikisan,
penajaman, pengasahan atau pemotongan pada sebuah benda kerja sehingga
menghasilkan permukaan yang halus dengan tingkat ketelitian yang tinggi.
Sebagai salah satu mesin perkakas dengan mata potong jamak, dimana mata
potongnya berjumlah sangat banyak yang digunakan untuk
mengasah/memotong benda kerja dengan tujuan tertentu. Prinsip kerja mesin
gerinda adalah batu gerinda berputar bersentuhan dengan benda kerja
sehingga terjadi pengikisan, penajaman, pengasahan, atau pemotongan.
B. Fungsi Utama Mesin Gerinda
1. Memotomg benda kerja yang ketebalannya tidak relatif tebal.
2. Menghaluskan dan meratakan permukaan benda kerja.
3. Sebagai proses akhir ( finishing ) pada benda kerja.
4. Mengasah alat potong agar tajam.
5. Menghilangkan sisi tajam pada benda kerja.
6. Membentuk suatu profil pada benda kerja ( baik itu elips, siku, dan lain-
lain ).
C. Kelebihan dan Kekurangan Mesin Gerinda
1. Kelebihan
a. Dapat mengerjakan benda kerja yang telah dikeraskan.
b. Dapat menghasilkan permukaan yang sangat halus hingga N6.
c. Dapat mengerjakan benda kerja dengan tuntutan ukuran yang sangat
presisi.
2. Kekurangan
a. Skala pemakanan ( depth of cut ) harus kecil.
b. Waktu yang diperlukan untuk mengerjakan cukup lama.
c. Biaya yang diperlukan untuk pengerjaan cukup mahal.
UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA
LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS
5 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI
D. Jenis-jenis Mesin Gerinda
1. Mesin Gerinda Permukaan ( Surface Grinding )
Merupakan jenis mesin gerinda yang digunakan untuk
menggerinda permukaan rata atau untuk memperoleh hasil permukaan
yang datar dan rata. Menurut sumbunya, mesin ini dibagi menjadi 4 jenis,
yaitu:
a. Mesin gerinda permukaan horizontal dengan gerakan meja
bolak- balik
Mesin ini digunakan untuk menggerinda benda-benda dengan
permukaan rata dan menyudut.
b. Mesin gerinda permukaan horizontal dengan gerakan
meja berputar
Mesin jenis ini digunakan untuk menggerinda permukaan rata
poros.
UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA
LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS
6 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI
c. Mesin gerinda permukaan vertikal dengan gerakan meja
bolak- balik
Mesin ini digunakan untuk menggerinda benda kerja dengan
permukaan rata dan lebar serta menyudut.
d. Mesin gerinda permukaan vertikal dengan meja berputar
Fungsi mesin ini sama dengan mesin gerinda datar
horizontal meja bolak- balik yaitu dipergunakan untuk
menggerinda permukaan rata poros.
UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA
LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS
7 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI
E. Bagian-bagian Utama Mesin Surface Grinding
Keterangan :
1. Spindel pemakanan batu gerinda Penggerak pemakanan batugerinda.
2. Pembatas langkah meja mesin3. Sistem hidrolik Penggerak langkah meja mesin.4. Spindel penggerak meja mesin naik turun5. Spindel penggerak meja mesin kanan-kiri6. Tuas pengontrol meja mesin7. Panel kontrol Bagian pengatur prises kerja mesin.8. Meja mesin Tempat dudukan benda kerja yang akan digerinda.9. Kepala utama Bagian yang menghasilkan gerak putar batu
gerinda dan gerakan pemakanan.
Perlengkapan yang digunakan pada mesin surface grinding:a. Meja Magnet Listrik
Pencekaman terjadi akibat adanya medan magnet yang ditimbulkan olehaliran listrik. Pada mesin gerinda datar yang berfungsi sebagai pencekambenda kerja adalah meja mesin gerinda itu sendiri.
UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA
LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS
8 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI
b. Meja Magnet Permanen
Pencekaman terjadi akibat adanya magnet permanen yang terdapat
pada pencekam. Pada mesin gerinda jenis ini, magnet yang mengaliri
meja bersifat permanen, proses pencekaman benda kerja menggunakan
mesin yang dilengkapi dengan meja jenis ini hampir sama dengan proses
pencekaman benda kerja pada mesin gerinda datar pada umumnya. Akan
tetapi, ada beberapa hal yang membedakan mesin jenis ini dengan mesin
gerinda pada umumnya.
UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA
LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS
9 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI
c. Ragum Mesin Presisi
Pencekaman menggunakan ragum mesin presisi adalah benda kerja
yang semua bidang digerinda, di mana antara satu dengan yang lainnya
saling tegak lurus dan sejajar.
F. Klasifikasi Mesin Surface Grinding Berdasarkan Prinsip Kerjanya
1. Mesin gerinda datar semi otomatis, proses pemotongan dapat
dilakukan secara manual (tangan) dan otomatis mesin.
2. Mesin gerinda datar otomatis, proses pemotongan diatur melaluiprogram (NC/Numerical Control dan CNC/Computer NumericallyControl).
G. Mesin Gerinda Alat Potong
Mesin ini hanya digunakan untuk pekerjaan presisi,
UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA
LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS
10 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI
yaitu menajamkan (mengasah) berbagai jenis cutting
tool seperti mata pahat bubut, mata bor, dan lain-lain.
Juga digunakan memperhalus (finishing) bentuk
silinder, taper, internal, dan surface dari benda kerja
yang mengharuskan ketelitian.
Mesin gerinda ini dibagi menjadi tiga , yaitu :1. Mesin gerinda untuk pengasahan perkakas potong seperti pisau
frais, reamer, dan sejenisnya. Perlengkapan mesinnya untukpengasahan dapat diputa-putar atau digeser sesuai dengan bentukbenda kerja yang diasah. Batu gerinda pada waktu pengasahandigerakkan dengan tangan melalui handelnya secara bolak-balik.Benda kerja diputar dengan tangan melalui perlengkapan penjepitnya.
2. Mesin gerinda untuk pengasahan perkakas potong seperti pahat
potong mesin bubut dan pengasahan mata bor. Prinsip kerjanya
benda kerja didorong ke arah batu gerinda yang berputar.
UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA
LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS
10 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI
yaitu menajamkan (mengasah) berbagai jenis cutting
tool seperti mata pahat bubut, mata bor, dan lain-lain.
Juga digunakan memperhalus (finishing) bentuk
silinder, taper, internal, dan surface dari benda kerja
yang mengharuskan ketelitian.
Mesin gerinda ini dibagi menjadi tiga , yaitu :1. Mesin gerinda untuk pengasahan perkakas potong seperti pisau
frais, reamer, dan sejenisnya. Perlengkapan mesinnya untukpengasahan dapat diputa-putar atau digeser sesuai dengan bentukbenda kerja yang diasah. Batu gerinda pada waktu pengasahandigerakkan dengan tangan melalui handelnya secara bolak-balik.Benda kerja diputar dengan tangan melalui perlengkapan penjepitnya.
2. Mesin gerinda untuk pengasahan perkakas potong seperti pahat
potong mesin bubut dan pengasahan mata bor. Prinsip kerjanya
benda kerja didorong ke arah batu gerinda yang berputar.
UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA
LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS
10 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI
yaitu menajamkan (mengasah) berbagai jenis cutting
tool seperti mata pahat bubut, mata bor, dan lain-lain.
Juga digunakan memperhalus (finishing) bentuk
silinder, taper, internal, dan surface dari benda kerja
yang mengharuskan ketelitian.
Mesin gerinda ini dibagi menjadi tiga , yaitu :1. Mesin gerinda untuk pengasahan perkakas potong seperti pisau
frais, reamer, dan sejenisnya. Perlengkapan mesinnya untukpengasahan dapat diputa-putar atau digeser sesuai dengan bentukbenda kerja yang diasah. Batu gerinda pada waktu pengasahandigerakkan dengan tangan melalui handelnya secara bolak-balik.Benda kerja diputar dengan tangan melalui perlengkapan penjepitnya.
2. Mesin gerinda untuk pengasahan perkakas potong seperti pahat
potong mesin bubut dan pengasahan mata bor. Prinsip kerjanya
benda kerja didorong ke arah batu gerinda yang berputar.
UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA
LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS
11 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI
3. Mesin gerinda tangan ( Hand Grinding ). Mesin gerinda
tangan merupakan mesin gerinda dengan gaya penggerak diteruskan
dari engkol ke roda gerinda melalui transmisi roda gigi. Biasanya
dipergunakan pada bengkel kecil atau untuk keperluan rumah tangga.
Rata-rata fungsi utama mesin ini sebagai alat pemotong saja.
H. Macam-macam Bentuk Batu Gerinda
1. Flat Wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potongseperti handtap, countersink, mata bor, dan sebagainya.
2. Cup Wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperticutter, pahat bubut, dan sebagainya.
3. Dish Grinding Wheels, untuk melakukan penggerindaan profil pada cutter.4. Shaped Grinding Wheels, untuk memotong alat potong ataupun material
yang sangat keras, seperti HSS, material yang sudah mengalami prosesheat treatment.
5. Cylindrical Grinding Wheels, untuk melakukan penggerindaan diameter
dalam suatu jenis produk.
6. Saucer Grinding Wheels, Gerinda ini biasa digunakan untuk
mengerinda bergelombang dan gerinda pemotong. Ini menemukan
penggunaan yang luas di non-mesin daerah, karena hal ini filers bertemu
digunakan oleh roda piring untuk menjaga bilah gergaji.
7. Diamond Grinding Wheels, Dalam roda berlian berlian industri tetap
terikat ke tepi. Digunakan untuk mengerinda bahan-bahan keras seperti
beton, batu permata dll. Sebuah melihat menggorok dirancang untuk
mengiris batu permata seperti bahan keras.
UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA
LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS
12 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI
I. Peralatan Keselamatan Kerja Dalam Menggerinda
1. Baju praktik untuk melindungi tubuh kita dari serpihan dan butiran-
butiran debu yang dikhawatirkan akan melukai tubuh.
2. Safety Shoes untuk melindung kaki kita dari tertimpa benda-benda
yang terjatuh sehingga tidak terluka.
3. Kacamata pelindung untuk menggerinda memiliki desain khusus yang
mirip seperti kacamata renang. Hal ini dikarenakan untuk menghindari
masuknya butiran-butiran besi hasil proses gerinda ke dalam mata.
4. Masker Pelindung Mulut untuk menghindari butiran-butiran besi
masuk kedalam mulut.
UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA
LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS
13 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI
5. Pelindung Telinga (Headphone) ini berfungsi untuk mencegah masuknya
butiran-butiran besi masuk ketelinga dan juga untuk melindungi telingan
dari suara bising yang dihasilkan oleh mesin.
J. Jenis-jenis Penggerindaan
1. Penggerindaan Kering
Penggerindaan kering merupakan suatu penggerindaan yang
pengerjaanya tanpa menggunakan cairan pendingin. faktor-faktor yang
mempengaruhi yaitu :
a. Jenis benda kerja
b. Proses pengerjaan benda kerja
c. Jenis mesin gerinda
d. Jenis batu gerinda
UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA
LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS
14 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI
Beberapa akibat dari penggerindaan kering yaitu :
a. Suhu pengerjaan yang terjadi menjadi lebih tinggi
b. Chip atau debu yang dihasilkan akan berterbangan
c. Batu gerinda lebih awet
d. Biaya yang diperlukan lebih murah
2. Penggerindaan Basah
Penggerindaan basah merupakan suatu proses penggerindaan yang
mengguanakan cairan pendingin. Biasanya pada penggerindaan basah
digunakan untuk pengasahan pahat bubut yang tip pahatnya berasal dari
bahan karbid. Beberapa akibat dari penggerindaan kering antara lain :
a. Suhu pengerjaan yang terjadi menjadi lebih rendah
b. Chip atau debu yang dihasilkan tidak berterbangan
c. Batu gerinda akan cepat habis
d. Perlu biaya tambahan untuk pendinginnya
UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA
LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS
15 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI
BAB III
PEMBAHASAN
A. Mesin Surface Grinding
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan proses pembelajaran diharapkan peserta didik dapat
memahami mengenai :
a. Tata cara menghidupkan mesin surface grindingb. Mengoperasikan mesin surface grindingc. Mengetahui komponen-komponen mesin surface grindingd. Tata cara mematikan mesin surface grinding
2. Alat dan Bahan
a. Mesin surface grindingb. Kunci pas 16c. Kunci Ld. Jangka sorong/vernier calipere. Baja karbon ST 37 ukuran 160 mm x 50 mm x 15 mm
3. Keselamatan Kerjaa. Baju praktekb. Safety Shoesc. Kacamata Pelindungd. Headphone Peredam Suarae. Masker
UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA
LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS
16 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI
4. Langkah-langkah Pengoperasian Mesin Surface Grinding
NO URAIAN KETERANGAN ALAT1 Memasang benda kerja pada
meja kerja1. Atur posisi benda kerja hingga benda kerja
tepat di bawah batu gerinda2. Putarkan baut pada meja kerja searah
putaran jarum jam menggunakan kunci 16
1. Kunci 162. Mesin Surface
Grinding
UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA
LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS
17 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI
2 Mengatur langkahpergerakan meja kerja
1. Setelah saklar pada mesin di putar ke arahon, tekan tombol pergerakan meja arahmemanjang (yang di tandai dengan tombola)
2. Atur langkah pergerakan meja kerja arahmemanjang dengan menggunakan kunci Ldan sesuaikan dengan panjang benda kerja
1. Kunci L2. Mesin Surface
Grinding
UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA
LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS
18 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI
3. Menekan tombol pergerakan meja arahmelintang (dilambangkan dengan huruf B)
4. Atur langkah pergerakan meja arahmelintang dengan menyesuaikan jarakantara kedua hendle dengan lebar bendakerja
UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA
LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS
19 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI
3 Menghidupkan mesin secarakeseluruhan
1. Setelah mengatur pergerakan meja kerja,tekan tombol untuk memutarkan batugerinda ( ditandai dengan huru C )
2. Tekan tombol untuk mengalirkan cairanpendingin (dilambangkan dengan huruf
Mesin Surface Grinding
UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA
LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS
20 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI
D)
3. Putarkan tombol ke arah otomatis(dilambangkan dengan huruf E)
4 Menentukan titik nolpemakanan
1. Putarkan handle untuk menaikan meja kerjasecara perlahan
Mesin Surface Grinding
UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA
LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS
21 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI
2. Hentikan putaran hendle bila batu gerindasudah menyentuh benda kerja ( ditandaidengan munculnya bunga api)
UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA
LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS
22 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI
5 Mengatur tebal pemakanan 1. Setelah titik nol pemakanan ditemukan,putar hadle pemakanan secara konstansejauh 0,03 mm setelah satu sikluspemakanan selesai.
2. Lakukan sampai mencapai tebal benda kerjayang diinginkan
Mesin surface grinding
6 Mematikan Mesin SurfaceGrinding
1. Memutarkan tombol otomatis ke arahmanual
Mesin Surface Grinding
UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA
LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS
23 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI
2. Menghentikan putaran batu gerinda
UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA
LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS
24 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI
3. Menghentikan aliran pendingin
4. Menghentikan pergerakan meja kerja
UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA
LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS
25 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI
7 Mengambil benda kerja darimeja kerja
1. Putarkan baut pada meja kerja ke arahberlawanan dengan putaran jarum jam(sampai sistem magnet pada meja kerja tidakberfungsi/benda kerja dapat diambil)
Kunci pas 16
UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA
LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS
26 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI
8 Pengukuran Benda Kerja Ukur ketebalan benda kerja menggunakan verniercaliper
vernier caliper/jangka sorong
UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA
LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS
27 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI
UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA
LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS
28 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI
B. Mesin Tool Grinding
1. Tujuan Pembelajaran
a. Tata cara menghidupkan mesin tool grindingb. Mengoperasikan mesin tool grindingc. Mengetahui komponen-komponen mesin tool grindingd. Tata cara mematikan mesin tool grinding
2. Alat dan BahanUntuk memulai praktek, perlu dipersiapkan bahan atau benda kerja yang
akan diratakan permukaannya. Sedangkan peralatan yang digunakan dalam
pengerjaan benda kerja tersebut adalah :
a. Mikrometer (vernier caliper). Digunakan untuk
memriksa ukuran ketebalan benda kerja dengan
presisi dengan keakuratan pengukuran 1/1000 mm.
b. Kunci-kunci yang digunakan untuk men-setting benda
kerja pada mesin.
3. Keselamatan Kerjaa. Baju praktekb. Safety Shoesc. Kacamata Pelindungd. Headphone Peredam Suarae. Masker
4. Langkah Kerja
a. Persiapan
1). Pemeriksaan Roda Gerinda
a) Jenis dan bahan roda gerinda harus sesuai dengan kebutuhan
b) Kehalusan butiran abrasive roda gerinda ( >200 mesh)
c) Bentuk/kontur roda gerinda harus sesuai dengan kebutuhan, jika
sudah tidak rata/ tidak sesuai lakukan trimming ( pengasahan dan
pembentukan.
d) Pemasangan roda gerinda harus yakin kuat
e) Putaran roda gerinda harus center dan tidak goyang
UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA
LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS
29 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI
2). Setting Mesin dan Pemasanga Tool
a) Pasang Tool pada tools Holder dengan baik/kuat
b) Setting tinggi sumbu roda gerinda ,setinggi sumbu tool holder
c) Atur sudut penggerindaan ( 5 – 8°), lanjutkan digerinda
d) Atur sudut penggerindaan ( 8 – 12°), lanjutkan gerinda
e) Atur sudut penggerindaan ( 12- 18°), lanjut gerinda
3). Pengasahan
Urutan pengasahn untuk setiap pisau berbeda, diuraikan sebagai
berikut:
a) Urutan mengasah pahat bubut rata
(1) Asah sudut tatal (γ) = 12° - 20
(2) Asah sudut bebas samping (α) = 5° - 8°
(3) Asah Sudut bebas muka (β) = 5° - 8°
(4) Asah sudut teta (θ) 18° - 20°
(5) Sudut pahat delta (δ) terbentuk dengan sendirinya.
b) Urutan mengasah mata bor(1) Asah sudut mata bor delta (δ) = 120° - 125°(2) Asah sudut bebas alpha (α) = 5° - 8°(3) Sudut mata sayat terbentuk dengan sendirinya,
perhatikan :a. sisi sayat harus simetri, sama panjang dan sama
tinggi.b. waktu mengasah jangan sampai hangus, pakai
pendinginan.
4). Pelepasan Pisau
Setelah pengasahan selesai, pisau dilepas dengan urutan sebagai
berikut:
a) Mata Bor
(1) Geser tool holder menjauh dari roda gerinda(2) Kendurkan ikatan poros pengikat dengan cara memutar
UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA
LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS
30 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI
handle pengikat ke arah kiri.(3) Dorong dengan hentakan ringan poros pengikat.(4) Lepaskan pisau dari dudukannya (collet).
b) Pahat Bubut
(1) Geser tool holder menjauh dari roda gerinda.
(2) Kendurkan baut pengikat pada dudukan pahat
(3) Lepaskan pahat bubut
c) Pemeriksaan
Pemeriksaan hasil pengasahan dilakukan secara visual dengan
bantuan alat ukur busur derajat. Pemeriksaan dilakukan pada
sudut pisau sesuai ketentuan. Khusus untuk mata bor dan end
mill selain sudut pisau perhatikan pula panjang sisi sayat, tinggi
mata sayat, offset mata sayat lebar mata sayat harus simetri
sama bentuknya dan sama tingginya.
C. Temuan Ketika Praktikum
Pada pelaksanaan praktikum surface grinding kita harus pintar
mensetting/mengatur panjang langkah meja arah melintang atau pun arah
horizontal menyesuaikan dengan dimensi benda kerja untuk keefektifan waktu
pada proses pengerjaan. Selain itu besarnya pemakanan harus diatur sesuai
kecepatan dan bahan batu gerinda, lazimnya jangan terlalu besar dalam
mengatur kedalaman pemakanan hal tersebut akan berpengaruh terhadap
tingkat kehalusan benda kerja setelah proses pengerjaan selesai. Pelankan laju
meja arah melintang ketika melakukan pemakanan terakhir, dan ulangi
pemakanan tanpa merubah kedalaman pemakanan pada langkah terakhir
untuk tingkat kehalusan permukaan benda kerja yang baik.
UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA
LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS
31 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mesin gerinda merupakan alat untuk melakukan pengikisan,
penajaman, pengasahan atau pemotongan pada sebuah benda kerja. Salah satu
mesin yang menggunakan batu gerinda sebagai alat potongnya adalah mesin
surface grinding yang menghasilkan permukaan yang halus dengan tingkat
ketelitian yang tinggi. Oleh karena itu sebelum mengoperasikan mesin ini
perlu dilakukan persiapan-persiapan yang matang.
Salah satu bentuk dari persiapan yang baik dan matang disamping tahu
dan mengerti dari pada berbagai fungsi tombol dan komponen yang ada dalam
mesin ini adalah menentukan kecepatan putaran batu gerinda yang akan
dipakai. Penentuan kecepatan putaran batu gerinda disesuaikan dengan bahan
benda kerja yang akan dipotong, sehingga akan dihasilkan kecepatan yang
nantinya tidak akan mengakibatkan batu gerinda mudah rusak dan kualitas
dari kehalusan permukaan benda kerja yang akan dipotong sangat baik.
Disamping itu besarnya pemakanan turut mengambil andil yang sangat
berpengaruh terhadap kualitas kehalusan permukaan yang dihasilkan.
Idealnya dalam pengoperasian mesin surface grinding ini pemakanan yang
dilakukan tidak terlalu besar dimulai dari 0.03 mm sampai 0.05 mm.
Adapun fungsi-fungsi dari tombol yang ada adalah sebagai berikut :
UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA
LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS
32 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI
Nomor 1 : tombol pergerakan meja arah horizontal
Nomor 2 : tombol untuk mengalirkan cairan pendingin
Nomor 3 : tombol untuk memutarkan batu gerinda
Nomor 4 : tombol emergency
Nomor 5 : tombol untuk mengatur pergerakan arah melintang
Nomor 6 : saklar untuk mengatur fungsi manual dan otomatis
Nomor 7 : saklar untuk mengatur kecepatan.
Berikut ini adalah gambar dari pada salah satu komponen mesin
surface grinding yang fungsinya untuk mengatur panjang langkah meja kerja
arah melintang yang di sesuaikan dengan benda kerja.
Berikut dibawah ini adalah gambar dari pada salah satu komponen
mesin surface grinding yang fungsinya untuk mengatur panjang langkah meja
kerja arah memanjang (horizontal) yang disesuaikan dengan benda kerja.
UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA
LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS
33 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI
B. Saran
Gunakanlah selalu alat keselamatan yang sesuai dengan standar
operasional dan persiapkan alat bantu yang akan dipakai sebelum
mengoperasikan mesin. Aturlah panjang pergerakan meja kerja arah
melintang dan memanjang dengan teliti untuk mengefektifkan waktu pada
saat proses pengoperasian mesin berlangsung. Aturlah besarnya pemakanan
dengan teliti dan konstan, pada saat langkah terakhir pemakanan benda kerja
besarnya pemakanan usahakan jangan terlalu besar, dan ulangi langkah
tersebut tanpa merubah besarnya pemakanan. Hal tersebut untuk
menghasilkan permukaan benda kerja yang tingkat kehalusannya baik.
UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA
LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS
34 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI
DAFTAR PUSTAKA
Firmansyah, Deka. (2012). Laporan Cylindrical & Surface
Grinding [Online]. Tersedia:
http://teknikmesin291291.blogspot.com/2012/06/asfasvca.html
(Diakses pada tanggal 3 Juni 2014)
Darsin, Mahros. (2014). Proses Pemesinan dan Mesin Perkakas
[Online]. Tersedia:
http://www.slideshare.net/mahrosdarsin/01permesinan-dan-
mesin-perkakas (Diakses pada tanggal 3 Juni 2014)
Arohman, Abdul W. (2013). Mesin Gerinda Finish [Online].
Tersedia: http://www.slideshare.net/abdoelwarohman/mesin-
gerinda-finish (Diakses pada tanggal 1 Juni 2014)
Gito. (2011). Menggerinda Tools (Pisau/Pahat Bubut &Frais) [Online]. Tersedia:
http://cakgito.blogspot.com/2011/12/menggerinda-tools-pisaupahat-add.html
(Diakses pda tanggal 3 Juni 2014)
Kuniawan, Reza. (2013). Laporan Surface Grinding [Online].
Tersedia: http://www.scribd.com/doc/141394569/Laporan-
Surface-Grinding (Diakses pada tanggal 1 Juni 2014).
top related