laporan pengaruh cahaya terhadap tanaman
Post on 30-Jun-2015
2.724 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LATIHAN PRAKTIKUM EKOLOGI TUMBUHANLATIHAN IV
PENGARUH CAHAYA TERHADA PERTUMBUHAN TANAMAN
Disusun Oleh :
Nama : Firlita Nurul Kharisma
NIM : A420120008
Kelompok : 3
Korektor : Desti Trisnaningsih
Nilai :
LABORATORIUM BIOLOGIPROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan adalah proses bertambahnya ukuran (diantarnya volume,
massa, dan tinggi) serta jumlah sel secara irreversible (tidak dapat kembali ke
bentuk semula). Pertumbuhan bersifat kuantitatif (dapat diukur) menggunakan
auksanometer. Pertumbuhan terjadi karena pertambahan jumlah sel dan
pembesaran sel. Proses ini terjadi akibat pembelahan mitosis pada jaringan bersifat
meristematik. Contoh pertambahan tinggi batang dan jumlah daun.
Perkembangan adalah proses terspesialisasi sel menuju ke bentuk dan
fungsi tertentu yang mengarah ke tingkat kedewasaan yang bersifat kualitatif (tidak
dapat dihitung) dan irreversible. Contoh munculnya bunga sebagai alat
perkembangbiakan (Syamsuri, 2007).
Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh
makhluk hidup didunia. Bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil, cahaya
matahari sangat menentukan proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses dasar
pada tumbuhan untuk menghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan akan
menentukan ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Cahaya merupakan faktor penting terhadap berlangsungnya fotosintesis, sementara
fotosintesis merupakan proses yang menjadi kunci dapat berlangsungnya proses
metabolisme yang lain di dalam tanaman.
Pengaruh cahaya juga berbeda pada setiap jenis tanaman. Tanaman C4, C3,
dan CAM memiliki reaksi fisiologi yang berbeda terhadap pengaruh intensitas,
kualitas, dan lama penyinaran oleh cahaya matahari. Selain itu, setiap jenis tanaman
memiliki sifat yang berbeda dalam hal fotoperiodisme, yaitu lamanya penyinaran
dalam satu hari yang diterima tanaman. Perbedaan respon tumbuhan terhadap lama
penyinaran atau disebut juga fotoperiodisme, menjadikan tanaman dikelompokkan
menjadi tanaman hari netral, tanaman hari panjang, dan tanaman hari pendek
(Karmana,2007).
2
Kekurangan cahaya matahari akan mengganggu proses fotosintesis dan
pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan. Selain
itu, kekurangan cahaya saat perkembangan berlangsung akan menimbulkan gejala
etiolasi, dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan
daunnya berukuran kecil, tipis dan berwarna pucat ( tidak hijau ). Gejala etiolasi
tersebut disebabkan oleh kurangnya cahaya atau tanaman berada di tempat yang
gelap. Cahaya juga dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada proses
pertumbuhan, hal ini terjadi karena dapat memacu difusi auksin ke bagian yang
tidak terkena cahaya. Cahaya yang bersifat sebagai inhibitor tersebut disebabkan
oleh tidak adanya cahaya sehingga dapat memaksimalkan fungsi auksin untuk
penunjang sel – sel tumbuhan sebaliknya, tumbuhan yang tumbuh ditempat terang
menyebabkan tumbuhan – tumbuhan tumbuh lebih lambat dengan kondisi relative
pendek, lebih lebar, lebih hijau, tampak lebih segar dan batang kecambah lebih
kokoh.
Dikarenakan sinar matahari sangat penting dan memberikan pengaruh besar
terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman, maka pada praktikum kali ini,
akan dibahas lebih lanjut dan mendalam mengenai pengaruh sinar matahari atau
cahaya terhadap pertumbuhan tanaman.
B. Permasalahan
1. Adakah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman kacang tolo?
2. Bagaimana pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman kacang tolo?
C. Tujuan
Mempelajari pengaruh pertumbuhan tanaman yang disimpan di rumah kaca dengan
tempat terbuka (faktor lingkungan pembeda).
D. Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan
perkembangan kacang tolo.
2. Mahasiswa dapat mengetahui perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji
kacang tolo yang diletakan dilingkungan yang berbeda intensitas cahayanya.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Matahari merupakan sumber energi terbesar di alam semesta. Energi matahari
diradiasikan kesegala arah dan hanya sebagian kecil saja yang diterima oleh bumi. Energi
matahari yang dipancarkan ke bumi berupa energi radiasi. Disebut radiasi dikarenakan
aliran energi matahari menuju ke bumi tidak membutuhkan medium untuk
mentransmisikannya. Energi matahari yang jatuh ke permukaan bumi berbentuk
gelombang elektromagentik yang menjalar dengan kecepatan cahaya. Panjang gelombang
radiasi matahari sangat pendek dan biasanya dinyatakan dalam micron (Heddy, 2000).
Tumbuhan adalah salah satu benda hidup yang terdapat di alam semesta. Biasanya
organisme yang menjalankan proses fotosintesis adalah diklasifikasikan sebagai tumbuhan.
Tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk menjalani proses fotosintesis. Tumbuhan
merangkumi semua benda hidup yang mampu menghasilkan makanan dengan
menggunakan klorofil untuk menjalani proses fotosintesis. Jika dihubungkan dengan
fotosintesis, tanaman dibedakan menjadi 3, yaitu tanaman C3, C4 dan tanaman CAM.
Perbedaan yang mendasar antara tanaman tipe C3, C4, dan CAM adalah pada reaksi yang
terjadi di dalamnya. Tanaman C3 dapat tumbuh baik dibawah naungan tau ditempat yang
intensitas mataharinya rendah. Tanaman C4 adalah tanaman yang mampu hidup di lahan
yang terpapar intensitas matahari penuh. Tipe tanaman CAM melakukan proses yang sama
dengan tanaman C3 pada siang hari yaitu daur Calvin. Melakukan proses yang sama
dengan tanaman C4 pada malam hari yaitu daur Hatch dan Slack (Indriyanto, 2006).
A plants morphology is both strongly influenced by local light availability and
simultaneously, strongly influences this local light availability. This reciprocal relationship
is complex, but lies at the heart of understanding plant growth and competition. The quality
of a patch of soil should include nutri-ent and water availability, favorability of soil texture
and porosity, above ground potential for light and space, and the presence of other active
roots. All else equal, a plant should prefer to invest roots in a nutrient patch devoid of
active roots than an already occupied patch. Root competition should inhibit root
proliferation (Ballare, 2003).
4
Dalam hubungan antara cahaya matahari dengan tanaman, selalu terdapat
keterkaitan antara sinar matahari dan proses fotosintesis. Fotosintesis merupakan proses
pembuatan makanan yang terjadi pada tumbuhan hijau dengan bantuan sinar matahari dan
enzim-enzim. Fotosintesis adalah fungsi utama dari daun tumbuhan. Proses fotoseintesis
ialah proses dimana tumbuhan menyerap karbondioksida dan air untuk menghasilkan gula
dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Tumbuhan menyerap cahaya karena
mempunyai pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada
tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplast. klorofil menyerap
cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis. Cahaya akan melewati lapisan epidermis
tanpa warna dan yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses
fotosintesis. 6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2. Glukosa dapat digunakan
untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan dapat pula digunakan sebagai
bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler yang terjadi baik pada hewan
maupun tumbuhan (Odum, 2000).
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan adalah faktor internal yang meliputi gen,dan hormone. Pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan dimulai dari proses perkecambahan yang diawali proses imbibisi
(penyerapan air) yang berfungsi melarutkan cadangan makananan dan menginduksi
aktivitasenzimhidrolitik (Resosoedarmo, 2000).
Pengaruh unsur cahaya menjadi perhatian serius. Hal tersebut dikarenakan hampir
semua objek agronomi berupa tanaman hijau yang memiliki kegiatan fotosintesa.
Penerapan energi pelengkap dalam bentuk kerja manusia dan hewan, bahan bakar, mesin,
alat-alat pertanian, pupuk, dan, obat-obatan tidak lain adalah sebagai usaha untuk
meningkatkan proses konversi energi matahari ke dalam bentuk produk tanaman. Tidak
semua energi cahaya matahari dapat diabsorpsi oleh tanaman. Hanya cahaya tampak saja
yang dapat berpengaruh pada tanaman dalam kegiatan fotosintesisnya (Soerianegara,
2002).
5
BAB III
METODE PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Polybag : 5 buah
b. Cethok : secukupnya
c. Gunting : secukupnya
d. Pisau : secukupnya
e. Kertas label : secukupnya
f. Alat tulis : secukupnya
g. Tabel data pengamatan : 1 lembar
h. Penyungkup : 4 buah
2. Bahan
a. Tanah : 6 cethok
b. Kompos : 2 cethok
c. Pasir : 2 cethok
d. Arang sekam : 2 cethok
e. Air : secukupnya
f. Kacang tolo : secukupnya
B. Cara Kerja
Prosedur pelaksanaan :
Hari : Sabtu
Tanggal : 23 November 2013
Waktu : 10.20-12.00
Tempat : Green House
1. Mengecambahkan biji yang akan diamati.
2. Menyiapkan polybag, kemudian mengisi polybag dengan media tanam
(campuran antara tanah, kompos, pasir dan arang sekam dengan perbandingan
3:1:1:1).
6
3. Menanamkan kecambah dalam polybag.
4. Melakukan penyiraman setiaphari pada waktu pagi selama satu bulan.
5. Melakukan pengamatan petumbuhan tanaman dengan interval waktu 1 minggu
selama satu bulan.
6. Memasukkan hasil pengamatan ke dalam tabel.
C. Pengumpulan dan Analisis Data
Pengumpulan data menggunakan metode, antara lain:
1. Metode eksperimen yaitu metode percobaan yang sistematis dan berencana
untuk membuktikan kebenaran suatu teori. Dalam hal ini ingin membuktikan
bahwa adanya persaingan antara tanaman yang ditanam secara intraspesies
dan interspesies.
2. Metode dokumentasi yaitu pengumpulan, pemilihan, pengolahan dan
penyimpanan informasi dalam bidang pengetahuan, pemberian atau
pengumpulan bukti-bukti dan keterangan-keterangan seperti gambar dan
kutipan.
3. Metode kepustakaan yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara membaca dan browsing sumber-sumber tertulis yang berhubungan
dengan persaingan antara tanaman intraspesies dan interspesies.
Analisis deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data
penelitian selain itu analisis ini merupakan salah satu jenis metode penelitian yang
berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Pada
penelitian ini didapatkan bahwa terdapatnya pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.
7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Waktu Pengamatan
PerlakuanIndikator
Tinggi Tanaman
Jumlah Daun
Warna Daun
Batang
T0
Tanpa penyungkup
14 cm 4Hijau tua dan hijau muda
Kokoh, hijau tua
Penyungkup penuh
14 cm 2 Hijau tuaKokoh, hijau tua
Penyungkup lubang 2 cm
14 cm 3 Hijau tuaKokoh, hijau tua
Penyungkup lubang 4 cm
14,5 cm 5 Hijau tuaKokoh, hijau tua
Penyungkup lubang 6 cm
15 cm 2 Hijau tuaLemah, hijau kekuningan
T1
Tanpa penyungkup
23 cm 7Hijau tua, daun segar
Kokoh, hijau tua
Penyungkup penuh
15 cm 1 KuningLemah, hijau kekuningan
Penyungkup lubang 2 cm
13,5 cm 5 KuningKokoh, hijau muda
Penyungkup lubang 4 cm
15,5cm 3 Hijau mudaKokoh, hijau muda
Penyungkup lubang 6 cm
14,5 cm 0 Kuning, matiKuning, lemah hampir mati
T2
Tanpa penyungkup
27,5 cm 8 Hijau tuaKokoh, hijau tua
Penyungkup penuh
- - - Lemah, mati
Penyungkup lubang 2 cm
- - - Lemah, mati
Penyungkup lubang 4 cm
- - - Lemah, mati
Penyungkup lubang 6 cm
- - - Lemah, mati
Hasil Diskusi
1. Bagaimanakah pengaruh tekanan cahaya terhadap tanaman?
Di tempat yang gelap mengalami etiolasi sehingga tumbuhnya lebih
cepat daripada di tempat terang, daunnya hijau kekuningan dan batang tidak
kokoh karena tidak ada asupan cahaya yang cukup, sehingga hormone auksin
bekerja dengan maksimal.
8
Pengaruh cahaya di tempat terang akan tumbuh dengan baik tetapi
lebih lambat pertumbuhannya dengan daun yang berwarna hijau dan batang
yang kokoh. Hormone auksin di tempat terang akan terhambat, jadi
pertumbuhannya lebih lambat dari yang di tempat gelap.
2. Jelaskan 2 macam respon morfologi yang terjadi pada tanaman dalam
praktikum yang Anda lakukan !
Respon morfologi di tempat gelap:
a. Batang layu atau tidak kokoh
b. Pertumbuhan batang tidak lurus ke atas
c. Daun menguning dan akhirnya mati
d. Akar tidak kokoh
Respon morfologi di tempat terang:
a. Pertumbuhan batang lurus, menuju datangnya sinar
matahari
b. Batang kokoh, hijau, ukurannya lebih padat
c. Daun berwarna hijau segar
d. Akar lebih kokoh
3. Bagaimanakah pengaruh temperature yang tinggi terhadap pertumbuhan
tanaman?
a. Laju transpirasi meningkat yang mengkibatkan tekanan uap air pada
tumbuhan
b. Kelayuan terjadi karena kekurangan air dan kerusakan system vaskuler atau
system perakaran
c. Rusaknya system pembelahan mitosis yang berlangsung dengan
cytokinesis
d. Mengganggu aktivitas enzim proteinase dan peptidase
e. Dapat mengganggu metabolism karena kekurangan asam amino
B. Pembahasan
Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh beberapa factor eksternal
dan internal, factor eksternal yaitu makanan atau nutrisi, air, suhu, cahaya dan
kelembaban. Factor internal meliputi hrmon dan gen. Telah dijelaskan salah satu
9
factor rksternal adalah cahaya. Tumbuhan memerlukan cahaya. Banyaknya cahaya
yang diperlukan tidak selalu sama pada setiap tumbuhan. Umumnya, cahaya
menghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat menguraikan auksin.
Pertumbuhan yang cepat di tempat gelap disebut etiolasi.
Fungsi hormone auksin antara lain:
a. Merangsang aktivitas cambium untuk membentuk xylem dan floem
b. Mencegah rontoknya daun, bunga dan buah
c. Merangsang pembentukan buah dan bunga
d. Memacu pembentangan dan pembelahan sel
e. Merangsang pemanjangan (sel) tunas ujung tanaman
f. Membantu pembentukan buah tanpa biji (partenokarpi)
g. Merangsang pembentukan akar lateral dan serabut akar
h. Merangsang dominasi apical, yaitu terhalangnya tunas lateral oleh adanya tunas
ujung tanaman. Jika tunas ujung tanaman dipotong, maka tunas-tunas lateral
akan tumbuh.
i. Memelihara elastisitas dinding sel
Tanaman yang semula tumbuh tegak jika direbahkan maka auksin akan
terkumpul disisi bawah, menyebabkan ketidakseimbangan sel baguan atas dengan
bagian bawah sehingga batang tumbuh membengkok keatas.
Aktivitas auksin akan terhambat oleh cahaya matahari. Karena pada bagian
tanaman yang terkena cahaya auksin akan tidak merata sehingga pertumbuhan
terhambat. Sehingga tempat gelap akan tumbuh lebih panjang. Hal ini karena
kandungan auksin pada tempat terang lebih rendah dari tempat gelap. Oleh karena
itu, batang tumbuh membengkok kearah datangnya cahaya.
Kualitas, intensitas, dan lamanya radiasi yang mengenai tumbuhan
mempunyai pengaruh yang besar terhadap berbagai proses fisiologi tumbuhan. pada
intensitas cahaya berlebih maka auksin dan klorofil akan rusak sehingga
menghambat pertumbuhan. Sebaliknya, pada intensitas kurang cahaya tumbuhan
mengalami etiolasi. Fotoperiodisme adalah Respon tumbuhan terhadap lama
penyinaran (panjang hari).
Berdasarkan panjang hari, tumbuhan dapat dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu:
10
a. Tumbuhan hari pendek, tumbuhan yang berbunga jika terkena penyinaran
kurang dari 12 jam sehari. Tumbuhan hari pendek contohnya aster, krisan,dahlia,
ubi jalar, kedelai, dan anggrek.
b. Tumbuhan hari panjang, tumbuhan yang berbunga jika terkena penyinaran lebih
dari 12 jam (14 – 16 jam) sehari. Tumbuhan hari panjang, contohnya bayam,
kentang, gandum, kol, bit gula, selada, dan tembakau.
c. Tumbuhan hari netral, tumbuhan yang tidak responsive terhadap panjang hari
untuk pembungaannya. Tumbuhan hari netral contohnya bunga matahari.
mawar, kapas, mentimun dan tomat.
Hal tersebut berhubungan dengan aktivitas hormone fitokrom dalam
tumbuhan. Selain mempengaruhi pembungaan, fitokrom berpengaruh terhadap
etiolasi, pemanjangan batang, pelebaran daun dan perkecambahan. Fitokrom adalah
protein dengan kromatofora yang mirip fikosianin. Fitokrom mempunyai 2 macam
struktur yang reversible yaitu yang dapat mengabsorpsi cahaya merah (600 nm)
disingkat Pr dan yang dapat mengabsorpsi cahaya merah jauh, far red (730 nm)
disingkat Pfr.
Cahaya mempengaruhi tanaman dengan 3 cara yaitu dengan intensitas
(kuantitas) cahaya, kualitas cahaya (panjang gelombang) dan fotoperioditas
(panjang hari). Kuantitas cahaya berhubungan dengan intensitas tinggi dari cahaya
yang dapat meningkatkan perkecambahan pada biji-biji yang positively photoblastic
(perkecambahan dipercepat oleh cahaya), jika penyinaran intensitas ini diberikan
dalam durasi yang pendek. Hal ini tidak berlaku pada biji yang bersifat negatively
phtoblastic (perkecambahan dihambat oleh cahaya).
Adanya penyinaran sinar matahari akan menimbulkan cahaya. Sedangkan
cahaya sangat dibutuhkan untuk: pembentukan zat warna hijau (klorofil),
prtumbuhan tanaman dan kualitas dari produksi.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan telah menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan pertumbuhan dan perkembangan di tempat yang terkena cahaya dan yang tidak
terkena cahaya (gelap). Hal ini menunjukkan bahwa cahaya mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan kacang tolo.
Apabila ditanam di tempat gelap, maka tanaman akan tumbuh lebih panjang
daripada normalnya. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon
auksin. Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu
11
pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin ini sangat peka
terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan rusak.
Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu
pemanjangan batang. Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika ditanam di tempat
yang gelap, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak dan
lebat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan
klorofil sehingga daun berwarna kuning. Peristiwa ini disebut etiolasi
Jika ditanam di tempat terang, maka tanaman akan tumbuh lebih pendek daripada
yang ditanam di tempat gelap. Peristiwa itu juga terjadi karena pengaruh fitohormon,
terutama hormon auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai
dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya, batang
tanaman akan lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang
terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil.
Respon morfologi di tempat gelap:
a. Batang layu atau tidak kokoh
b. Pertumbuhan batang tidak lurus ke atas
c. Daun menguning dan akhirnya mati
d. Akar tidak kokoh
Respon morfologi di tempat terang:
a. Pertumbuhan batang lurus, menuju datangnya sinar matahari
b. Batang kokoh, hijau, ukurannya lebih padat
c. Daun berwarna hijau segar
d. Akar lebih kokoh
Pengaruh temperature yang tinggi terhadap pertumbuhan tanaman:
a. Laju transpirasi meningkat yang mengkibatkan tekanan uap air pada tumbuhan
b. Kelayuan terjadi karena kekurangan air dan kerusakan system vaskuler atau
system perakaran
c. Rusaknya system pembelahan mitosis yang berlangsung dengan cytokinesis
d. Mengganggu aktivitas enzim proteinase dan peptidase
e. Dapat mengganggu metabolism karena kekurangan asam amino
12
BAB V
SIMPULAN
1. Cahaya dapat mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Proses
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan membutuhkan cahaya. Namun, banyak
sedikitnya cahaya yang dibutuhkan tiap tumbuhan berbeda-beda, begitu pula dengan
tanaman kacang tolo.
2. Tanaman kacang tolo yang diletakan ditempat gelap dan terang akan mempunyai perbedaan.
3. Tanaman kacang tolo yang terkena cahaya matahari secara langsung (terang)
pertumbuhannya lebih lambat, daunnya lebar & tebal, berwarna hijau, batang tegak, kokoh.
4. Tanaman kacang tolo yang tidak terkena cahaya matahari (gelap) pertumbuhannya lebih
cepat tinggi (etiolasi) dan daunnya tipis, berwarna pucat, batang melengkung tidak kokoh.
Hal ini terjadi karena cahaya memperlambat/menghambat kerja hormone auksin dalam
pertumbuhan meninggi (primer).
5. Pengaruh temperature yang tinggi terhadap pertumbuhan tanaman:
a. Laju transpirasi meningkat yang mengkibatkan tekanan uap air pada tumbuhan
b. Kelayuan terjadi karena kekurangan air dan kerusakan system vaskuler atau
system perakaran
c. Rusaknya system pembelahan mitosis yang berlangsung dengan cytokinesis
d. Mengganggu aktivitas enzim proteinase dan peptidase
e. Dapat mengganggu metabolism karena kekurangan asam amino
13
DAFTAR PUSTAKA
Ballare, C. L., Sanchez, R. A., Scopel, A. L. & Ghera, C. M. 2003.Early detection
of neighbor plants by phytochrome perceptionof spectral changes in
reflected sunlight. Plant Cell Environ. 10:551–557.
Heddy, S., dkk.2000.Pengantar Ekologi.Jakarta:Rajawali.
Indriyanto.2006.Ekologi Hutan.Jakarta:Bumi Aksara.
Karmana, Oman.2007.Cerdas Belajar Biologi.Jakarta:Grafindo.
Odum, E.2000.Dasar-dasar Ekologi.Yogyakarta:UGM Press.
Resosoedarmo, S., dkk.2000.Pengantar Ekologi.Bandung:Redmaja Rosda Karya.
Soerianegara, I dan A. Indrawan.2002.Ekologi Hutan Indonesia.Bogor:Departemen
Manejemen Hutan Fakultas Kehutanan IPB.
Syamsuri, Istamar, dkk.2007.Biologi. Jakarta: Erlangga.
14
top related