laporan kimia koloid
Post on 25-Jun-2015
3.447 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LAPORAN PERCOBAAN KOLOIDDiajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Kimia
Disusun oleh
Astri Puspitsari
Bayu Nursyamsu
Dewi Arini Tarakania
Dyah Ayu Pitaloka
Kadek Yunita Utami
Yuda Permana
Kelas XI IPA 2
SMA Negeri 9 Bandung
Tahun Ajaran 2009/ 2010
Kata Pengantar
Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya
menyelesaikan laporan ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-
Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu tugas mata
pelajaran Kimia. Laporan ini disusun oleh penyusun dengan berbagai
rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang
dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari
Tuhan akhirnya laporan ini dapat terselesaikan.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada guru yang telah
banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan laporan ini.
Semoga laporan ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
kepada pembaca. Walaupun laporan ini memiliki kelebihan dan
kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Bandung, Mei 2010
Penulis
Dasar Teori
Ukuran partikel koloid berada di antara partikel larutan dan
suspensi, karena itu cara pembuatannya dapat dilakukan dengan
memperbesar partikel larutan atau memperkecil partikel suspensi. Maka
dari itu, ada dua metode dasar dalam pembuatan system koloid sol, yaitu:
- Metode kondensasi yang merupakan metode bergabungnya partikel-
partikel kecil larutan sejati yang membentuk partikel-partikel berukuran
koloid.
- Metode dispersi yang merupakan metode dipecahnya partikel-partikel
besar sehingga menjadi partikel-partikel berukuran koloid.
Metode Kondensasi
Pembuatan koloid sol dengan metode ini pada umumnya dilakukan
dengan cara kimia (dekomposisi rangkap, hidrolisis, dan redoks) atau
dengan penggatian pelarut. Cara kimia tersebut bekerja dengan
menggabungkan partikel-partikel larutan (atom, ion, atau molekul)
menjadi pertikel-partikel berukuran koloid.
* Reaksi dekomposisi rangkap
Misalnya:
- Sol As2S3 dibuat dengan gaya mengalirkan H2S dengan perlahan-lahan
melalui larutan As2O3 dingin sampai terbentuk sol As2S3 yang berwarna
kuning terang;
As2O3 (aq) + 3H2S(g) à As2O3 (koloid) + 3H2O(l)
(Koloid As2S3 bermuatan negatif karena permukaannya menyerap ion
S2-)
- Sol AgCl dibuat dengan mencampurkan larutan AgNO3 encer dan larutan
HCl encer;
AgNO3 (ag) + HCl(aq) à AgCl (koloid) + HNO3 (aq)
* Reaksi hidrolisis
Hidrolisis adalah reaksi suatu zat dengan air. Misalanya:
- Sol Fe(OH3) dapat dibuat dengan hidrolisis larutan FeCl3 dengan
memanaskan larutan FeCl3 atau
reaksi hidrolisis garam Fe dalam air mendidih;
FeCl3 (aq) + 3H2O(l) à Fe(OH) 3 (koloid) + 3HCl(aq)
(Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion
H+)
- Sol Al(OH)3 dapat diperoleh dari reaksi hidrolisis garam Al dalam air
mendidih;
AlCl3 (aq) + 3H2O(l) à Al(OH) 3 (koloid) + 3HCl(aq)
* Reaksi reduksi-oksidasi (redoks)
Misalnya:
- Sol emas atau sol Au dapat dibuat dengan mereduksi larutan garamnya
dengan melarutkan AuCl3
dalam pereduksi organic formaldehida HCOH;
2AuCl3 (aq) + HCOH(aq) + 3H2O(l) à 2Au(s) + HCOOH(aq) + 6HCl(aq)
- Sol belerang dapat dibuat dengan mereduksi SO2 yang terlarut dalam
air dengan mengalirinya gas H2S ;
2H2S(g) + SO2 (aq) à 3S(s) + 2H2O(l)
* Penggatian pelarut
Cara ini dilakukan dengan mengganti medium pendispersi sehingga
fasa terdispersi yang semula larut setelah diganti pelarutanya menjadi
berukuran koloid. Misalnya;
- untuk membuat sol belerang yang sukar larut dalam air tetapi mudah
larut dalam alkohol seperti etanol dengan medium pendispersi air,
belarang harus terlenih dahulu dilarutkan dalam etanol sampai jenuh.
Baru kemudian larutan belerang dalam etanol tersebut ditambahkan
sedikit demi sedikit ke dalam air sambil diaduk. Sehingga belerang akan
menggumpal menjadi pertikel koloid
dikarenakan penurunan kelarutan belerang dalam air.
- Sebaliknya, kalsium asetat yang sukar larut dalam etanol, mula-mula
dilarutkan terlebih dahulu
dalam air, kemudianbaru dalam larutan tersebut ditambahkan etanol
maka terjadi kondensasi dan
terbentuklah koloid kalsium asetat.
2. Metode Dispersi
Metode ini melibatkan pemecahan partikel-partikel kasar menjadi
berukuran koloid yang kemudian akan didispersikan dalam medium
pendispersinya. Ada 3 cara dalam metode ini, yaitu:
* Cara Mekanik
Cara mekanik adalah penghalusan partikel-partikel kasar zat padat
dengan proses penggilingan
untuk dapat membentuk partikel-partikel berukuran koloid. Alat yang
digunakan untuk cara ini biasa
disebut penggilingan koloid, yang biasa digunakan dalam:
- industri makanan untuk membuat jus buah, selai, krim, es krim,dsb.
- Industri kimia rumah tangga untuk membuat pasta gigi, semir sepatu,
deterjen, dsb.
- Industri kimia untuk membuat pelumas padat, cat dan zat pewarna.
- Industri-industri lainnya seperti industri plastik, farmasi, tekstil, dan
kertas.
Sistem kerja alat penggilingan koloid:
Alat ini memiliki 2 pelat baja dengan arah rotasi yang berlawanan.
Partikel-partikel yang kasar akan digiling melalui ruang antara kedua pelat
baja tersebut. Kemudian, terbentuklah partikel-partikel berukuran koloid
yang kemudian didispersikan dalam medium pendispersinya untuk
membentuk sistem koloid. Contoh koloid yang dibuat adalah; pelumas,
tinta cetak, dsb.
* Cara peptisasi
Cara peptisasi adalah pembuatan koloid / sistem koloid dari butir-butir
kasar atau dari suatu
endapan / proses pendispersi endapan dengan bantuan suatu zat
pemeptisasi (pemecah). Zat
pemecah tersebut dapat berupa elektrolit khususnya yang mengandung
ion sejenis ataupun pelarut
tertentu.
Contoh:
- Agar-agar dipeptisasi oleh air ; karet oleh bensin.
- Endapan NiS dipeptisasi oleh H2S ; endapan Al(OH) 3 oleh AlCl3.
- Sol Fe(OH) 3 diperoleh dengan mengaduk endapan Fe(OH) 33 yang baru
terbentuk dengan sedikit FeCl3. Sol Fe(OH) 3 kemudian dikelilingi Fe+3
sehingga bermuatan positif
- Beberapa zat mudah terdispersi dalam pelarut tertentu dan membnetuk
sistem kolid. Contohnya; gelatin dalam air.
* Cara Busur Bredig
Cara busur Bredig ini biasanya digunakan untuk membuat sol-sol logam,
sperti Ag, Au, dan Pt. Dalam cara ini, logam yang akan diubah menjadi
partikel-partikel kolid akan digunakan sebagai elektrode. Kemudian kedua
logam dicelupkan ke dalam medium pendispersinya (air suling dingin)
sampai kedua ujungnya saling berdekatan. Kemudian, kedua elektrode
akan diberi loncatan listrik. Panas yang timbul akan menyebabkan logam
menguap, uapnya kemudian akan terkondensasi dalam medium
pendispersi dingin, sehingga hasil kondensasi tersebut berupa pertikel-
pertikel kolid. Karena logam diubah jadi partikel kolid dengan proses uap
logam, maka metode ini dikategorikan sebagai metode dispersi.
Percobaan
A. Alat dan Bahan
a. Gelas kimia 250 ml 1 buah
b. Gelas kimia 100 ml 2 buah
c. Cawan porselen 1 buah
d. Korek api 1 buah
e. Lumpang dan alu 1 set
f. Tabung reaksi 3 buah
g. Rak tabung 1 buah
h. Larutan kalsium asetat (jenuh) 10 mL
i. Alkohol 95% 60 mL
j. Gula tebu 4 sendok teh
k. Serbuk belerang 1 sendok teh
l. Minyak tanah 2 mL
m. Larutan detergen 5% 2 ml
n. Air secukupnya
B. Langkah kerja
1. Pembuatan gel kalsium asetat-alkohol ( dengan
monstrasi)
Masukkan 10 mL larutan kalsium asetat jenuh ke dalam gelas
kimia 250 mL dan masukkan 60 mL alkohol 95% ke dalam gelas
kimia 100 mL.Tuangkan sekaligus alkohol itu kedalam larutan
kalsium asetat jenuh. Hasil pencampuran merupakan
gel.Masukkan sedikit gel itu ke dalam cawan porselen,kemudian
bakar gel itu.
2. Pembuatan sol belerang
Campurkan 1 sendok gula dan 1 sendok belerang ke dalam
lumpang. Gerus campuran itu sampai halus. Ambil 1 sendok
campuran itu (yang lainnya di buang) dan campurkan dengan 1
sendok gula lalu gerus sampai halus. Lanjutkan pekerjaan itu
sampai 3 kali.Tuangkan sedikit dari campuran terakhir ke dalam
gelas kimia berisi 50 mL air suling dan aduk. Saring jika masih
terjadi endapan.
3. Pembuatan emulsi minyak dalam air
Masukkan kira-kira 5 mL air dan 1 mL minyak tanah ke dalam
tabung reaksi.Guncangkan tabung dengan keras kemudian
letakkan tabung itu pada rak tabung.Perhatikan apa yang
terjadi.Masukkan kira-kira 5 mL air,1 mL minyak tanah, dan 1 mL
larutan detergen kedalam tabung lain. Guncangkan tabung
dengan keras kemudian letakkan tabung itu pada rak
tabung.Perhatikan apa yang terjadi.Anda telah membuat emulsi
minyak dalam air dengan detergen sebagai pengemulsinya.
C. Hasil percobaan
1. Pembuatan gel kalsium asetat-alkohol ( dengan
monstrasi)
Pencampuran larutan kalsium asetat jenuh dengan alkohol
95% : menghasilkan gel.
Pembakaran gel: menghasilkan api berwarna biru yang
sangat baik untuk digunakan sebagai pengganti parafin
dan sisa pembakarannya dapat digunakan lagi sebagai
kalsium asetat padat.
2. Pembuatan sol belerang
Pembuatan sol belerang dapat membuat belerang yang
bila dicampur dengan gula bisa bersatu dengan air.
Sedangkan bila belerang tidak dicampur dan ditumbuk
dengan gula maka belerang tersebut tidak dapat
bercampur dengan air.
3. Pembuatan emulsi minyak dalam air
Pada pencampuran air dan minyak, minyak dan air tidak
dapat bersatu meskipun telah diguncangkan dengan kuat.
Molekul air dan minyak terlihat terpisah menjadi bagian
yang bening (air) dan bagian yang berwarna putih pucat
(minyak).
Pencampuran air, minyak, dan larutan detergen membuat
minyak dan air dapat bersatu.
D. Pertanyaan dan Jawaban
1. Bagaimana ukuran partikel belerang?
Ukuran partikel belerang besar
2. Apa yang terjadi pada ukuran partikel serbuk belerang ketika
dihaluskan dan dilarutkan dalam air ?
Ukuran partikel belerang kecil dan tidak dapat larut dalam air
(suspensi)
3. Apa fungsi gula dalam pembuatan sol belerang ?
Sebagai Stabilitator.
4. Apa fungsi larutan sabun ?
Sebagai Elmugator.
5. Jelaskan perbedaan pembuatan koloid dengan cara kondensasi
dan cara dispersi ?
Cara kondensasi : pada cara ini partikel-partikel larutan yang
berupa atom,ion,atau molekul yang berukuran kecil diubah
menjadi partikel yang lebih besar seperti partikel koloid.
Cara dispersi : pada cara ini partikel kasar dipecah menjadi
partikel koloid dengan cara mekanik,listrik, atau peptisasi.
6. Bagaimana detergen mengemulsikan minyak dalam air?
Detergen berfungsi sebagai emulgator. Elmugator sendiri
berfungsi untuk menurunkan tegangan permukaan cairan
sehingga tidak mudah bergabung lagi.
7. Apakah semua sol dapat membentuk gel? Jelaskan!
Tidak semua sol dapat membentuk gel.Sol dibagi menjadi dua
macam yaitu sol liofob dan sol liofil. Sol liofob adalah sol yang
fase terdipersinya mempunyai afinitas yang kecil atau menolak
medium pendispersinya,kekentalannya sendiri rendah. Sol liofil
adalah sol yang fase terdipersinya mempunyai afinitas yang
besar atau mudah menarik medium
pendispersinya,kekentalannya sendiri tinggi
Kesimpulan
Ukuran partikel koloid berada di antara partikel larutan dan
suspensi, karena itu cara pembuatannya dapat dilakukan dengan
memperbesar partikel larutan atau memperkecil partikel suspensi. Maka
dari itu, ada dua metode dasar dalam pembuatan system koloid, yaitu:
- Metode kondensasi yang merupakan metode bergabungnya partikel-
partikel kecil larutan sejati yang membentuk partikel-partikel berukuran
koloid.
- Metode dispersi yang merupakan metode dipecahnya partikel-partikel
besar sehingga menjadi partikel-partikel berukuran koloid.
Metode kondensasi umumnya dilakukan dengan cara reaksi – reaksi
kimia, seperti: reduksi – oksidasi, hidrolisis dan pengendapan.
Metode disperse umumnya dilakukan dengan cara mekanik atau
penggilingan, cara peptisasi dengan bantuan zat pemeptisasi, dan dengan
cara Busur Bredig.
Lampiran
top related