laporan kasus forensik1

Post on 07-Jul-2018

214 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

8/19/2019 Laporan kasus forensik1

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-forensik1 1/4

Laporan kasus

Otopsi pada korban pemerkosaan dengan menggunakan tes PSA kit sebagai

inovasi terbaru untuk investigasi kekerasan seksual di Thailand

Seorang wanita thailad berusia 30 tahun telah ditemukan tewas di lantai

dasar disebuah monumen kecil dijalan raja dumnern bangkok thailad, dengan

memakai kaos oblong tanpa lengan dan tidak menggunakan pakaian bagian

 bawah, dengan di temukan bercak darah di seluruh bagian tubuh korban sebanyak 

lebih kurang 1000 cc. Penyelidikan kasus telah di lakukan pada tanggal 24 januari

200 sekitar jam 10 malam.

Pemeriksaan pada jena!ah menunjukkan, jena!ah merupakan seorang

wanita paruh baya, berkebangsaan thailand dengan paras menarik namun terlihat

 pucat. "erlihat beberapa luka disebabkan oleh senjata tajam yang terdapat pada

leher dan dada. Pada pemeriksaan luar ditemukan #

1. Pada bagian leher kanan terdapat luka bacok dengan sudut lancip

dengan ukuran lebar 1, cm panjang $ cm dan dalam 1%,% cm, yang

menembus sampai ke ruang mediastinum bagian atas, yang memotong

trakea dan arteri karotis eksterna kanan

2. &i bagian tengah dan bagian bawah leher ditemukan 2 luka tusuk.

'uka pertama berukuran lebar 1 cm panjang 2,% cm dan dalam cm,

luka tusuk kedua berukuran lebar 0,3 cm panjang 2,% cm dan dalam

3,% cm

3. 'uka pada leher kanan bawah berukuran lebar 0,( cm, panjang $,%

cm, dan dalam 3,3 cm dan pada luka pada daerah suprala)ikula kiri

lebar 0,3 cm, panjang ( cm, dalam 2,% cm. 'uka pada dada bagian atas

 berukuran lebar 0,* cm, panjang * cm, dalam 1,* cm dan pada bagian

tengah bahu kiri terdapat luka berukuran lebar 0,* cm, panjang 2,% cm

dalam 2 cm

Pemeriksaan khusus pada bagian genitalia #

1. &i temukan luka robek pada bagian )ul)a berukuran 1+2 cm

2. &i temukan luka lecet pada dinding )agina bagian posterolateral kanan

8/19/2019 Laporan kasus forensik1

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-forensik1 2/4

3. &i temukan luka robek pada tulang ser)ikal

Setelah dilakukan otopsi kurang lebih 12 jam setelah kematian didapatkan

trakea yang terpotong secara lengkap 3,% cm dibawah pita suara, luka yang

mengiris arteri karotis eksterna kanan dengan berukuran 0,3 cm+ 1cm dan luka

yang mengiris otot leher. rgan dalam yang lain tidak ada kelainan. Sebab

kematian seperti yang dilaporkan yaitu terdapat luka yang memotong trakea dan

arteri karotis kanan yang disebabkan oleh luka tusuk dan luka bacok -beberapa

 buah luka dengan akibat kekerasan benda tajam dan kasus ini bermoti/kan

 pembunuhan.

Pada pemeriksaan toksikologi ditemukan etanol dalam darah 3$% mg

dan juga ditemukan ka/ein yang positi/ didalam darah, 1,%1 grml.

Pada post mortem usap )agina tidak ditemukan sperma dan tes asam

/os/atnya negati/ tetapi positi/ kuat pada tes PS kit dengan di kon/irmasikan

menggunakan 'S untuk PS %2,0* ngml.

Diskusi

5erdasarkan hasil in)estigasi pada "6P dimana korban ditemukan

meninggal dalam keadaan telanjang, di duga korban merupakan korban kekerasan

seksual yang dibunuh.

Pada pemeriksaan luar didapatkan beberapa buah luka yang disebabkan

oleh kekerasan benda tajam yang diperjelas dengan temuan bercak darah yang

 banyak.

Pemeriksaan khusus pada alat genitalia perempuan menunjukkan adanya

luka robek pada )ul)a, luka lecet pada dinding )agina bagian posterolateral kanan

dan luka robek sekeliling tulang ser)ikal yang membuktikan bahwa korban

mengalami kekerasan seksual sebelum meninggal.

Pemeriksaan pada organ dalam menambah bukti sebab kematian

disebabkan oleh luka yang memotong trakea dan arteri karotis kanan yang

disebabkan oleh luka bacok -beberapa buah luka akibat kekerasan benda tajam.

8/19/2019 Laporan kasus forensik1

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-forensik1 3/4

Penemuan etanol dalam darah 3$% mg menyebabkan korban berada

dalam keadaan koma dan kemungkinan tidak berdaya untuk membela diri dari

serangan pelaku.

Pada post mortem usap )agina yang didapatkan dari /orni+ porsio dari

)agina korban dilakukan untuk mengin)estigasi kekerasan seksual pada korban

sebelum mati.

Spermato!oa yang tidak ditemukan pada pemeriksaan mikroskopik 

menunjukkan pelaku laki7laki mungkin telah melakukan )asektomi.

"est asam /os/atase yang negati)e mungkin dapat dijelaskan oleh kerana

degredasi asam /os/atase yang cepat pada jena!ah korban disebabkan oleh kondisi

)agina yang postmortem. Seperti yang dijelaskan oleh 8ochmeister 9 et al,

waktu kasar terdeteksi maksimum bagi test asam /os/atase dalam kasus

 penyerangan seksual adalah 14 jam. &i sisi lain, saat terdeteksi maksimum PS

adalah lagi -1474* jam dalam kondisi )agina antemortem: dengan demikian,

waktu degradasi protein biologis mungkin akan lebih cepat dalam situasi

 postmortem. 9enurut penelitian lain oleh Simich ;P et al, waktu rata7rata bagi

 perusakan dari PS telah ditemukan kira7kira 2* jam. <amun, /os/atase asam dari

)agina pasca7coital sama penyeka menunjukkan waktu peluruhan )agina rata7rata

14 jam.

8asil ini untuk kit tes PS adalah sangat positi/, yang dikon/irmasi oleh

tinggi tingkat PS 'S metode kuantitati/ %2,0* ng ml. Secara umum, arte/ak 

dari baik itu cairan tubuh laki7laki atau perempuan atau bahkan urin laki7laki

menunjukkan tingkat rata7rata PS di bawah %2,0* ng ml. 9enurut Samich ;P et

al, nilai batas yang wajar untuk negati)e sampel ditetapkan menjadi 1,** ng ml

dengan $$,$$* kepastian bahwa tidak ada yang positi/ palsu yang terjadi. leh

karena itu, penulis yakin dapat menyimpulkan bahwa dari pemeriksaan usap

)agina dikumpulkan dari )agina korban terdiri dari air mani laki7laki.

'e)ine, barry et al telah melakukan penelitian pada penggunanaan PS

dalam identi/ikasi cairan semen pada kasus post mortem dan menyetujui ada

 persamaan antara PS imunoradiometric assay dan identi/ikasi menggunakan

8/19/2019 Laporan kasus forensik1

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-forensik1 4/4

spermato!oa pada * dari (0 kasus -(4. 8al ini mengindikasikan bahwa

 penggunaan PS dapat )alid untuk deteksi dan identi/ikasi cairan semen pada

kasus post mortem dengan hasil yang bagus dibandingkan dengn cara baku emas

yaitu identi/ikasi spermato!oa.

khirnya karena spsi/isitas dan sensiti/itas cara PS dalam mendeteksi

cairan semen pada usap )agina lebih baik dari tes asam /os/at dan karena tes asam

/os/at hanya di gunakan untuk skrining manakala tes PS ini untuk tes

kon/irmasi, jadi hasil penelitian yang terbaru mengusulkan tes PS di jadikan tes

tambahan bersamaan tes kon)ensional sperm smear dan tes asam /os/at untuk 

kasus kejahatan seksual di thailand.

top related