laporan kasus
Post on 09-Dec-2015
218 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
MENINGIOMA
Pembimbing:Dr. Farida, Sp. S (K)
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. J
Umur : 45 tahun
Alamat : Sabang
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Aceh
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
No. Rekam Medik : 1-06-03-90
Tanggal Masuk : 8 Agustus 2015
Tanggal Pemeriksaan : 21 Agustus 2015
ANAMNESIS
Keluhan Utama
• Nyeri kepala
Keluhan Tambahan
• Kejang• Muntah
Riwayat Penyakit Sekarang• Pasien datang dengan keluhan nyeri kepala yang dirasakan sejak
3 bulan SMRS dan semakin memberat dalam 5 hari belakangan. Nyeri dirasakan di kepala kiri bagian depan dan nyeri tidak menjalar. Nyeri terasa berdenyut, memberat pada pagi hari dan berkurang pada siang hari, Nyeri berlangsung 1-2 jam dan diperberat jika pasien batuk. Pasien sudah mengkonsumsi obat anti nyeri yang dibeli di warung, namun nyeri tidak menghilang.
• Pasien juga mengeluhkan kejang sejak 5 hari SMRS, kejang dirasakan sebanyak satu kali dan terjadi selama 2-3 menit, pada saat kejang, terjadi gerakan menyentak pada tangan kanan dan pasien dalam keadaan sadar. Tidak ada riwayat kejang sebelumnya serta tidak ada riwayat trauma kepala sebelumnya.
• Tidak hanya itu, pasien juga mengeluh muntah tiba tiba yang dirasakan sejak 5 hari SMRS. Muntah dirasakan sebanyak 1-2 kali pada pagi hari. Muntah berisi air dan tidak ada ampas makanan.
LANJUTAN
Riwayat Penyakit Dahulu• Pasien tidak mempunyai riwayat stroke• Pasien tidak mempunyai riwayat hipertensi dan
DMRiwayat Penyakit Keluarga• Tidak ada di keluarga pasien yang memiliki
keluhan yang sama dengan pasien.
Riwayat Pengobatan• Pasien pernah dirawat di RS Sabang selama 2
hari sebelum dirujuk ke RSUDZA.
Vital Sign
•Kesadaran : Compos Mentis•Tekanan Darah: 120/80 mmHg•Nadi : 88x/menit•Pernafasan : 22x/menit•Suhu : 36,7oC
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala :
Rambut :
Mata :
Sklera :
Telinga dan hidung :
Mulut :
Leher :
Deformitas (-)
Hitam, tidak mudah dicabut
Konjungtiva palpebra inferior pucat (-/-)
Sklera ikterik (-/-)
Tidak ada kelainan
Mukosa bibir dalam batas normal (-)
JVP R-2 cmH2O, tiroid tidak teraba, Pembesaran KGB (-)
PEMERIKSAAN FISIKJantung:
• I : iktus kordis terlihat di LMCS 1 jari ke medial
• P: iktus kordis teraba di ICS V LMCS 1 jari ke medial
• P: Ka: batas jantung kanan pada Linea Para Sternalis Dextra Ki : ICS V, 1 jari medisl LMCS
• A: Bunyi jantung I-II reguler, gallop tidak ada, bising tidak ada
Paru-paru:
• I : Gerakan dada kanan simetris pada statis dan dinamis, retraksi (-)
• P: fremitus kanan dan kiri normal
• P: Sonor pada seluruh lapangan paru
• A : Vesikular, ronkhi tidak ada, wheezing tidak ada
Abdomen:
• I : simetris, tidak distensi
• P : Hepar, lien, tidak teraba, tidak teraba ballotemen kanan dan kiri,
• P : Shifting dullness(-) timpani(+)
• A : Bising usus (+) kesan peristaltik normal.
Motorik
Gerakan Respirasi abdomino torakal
Vertebralis simetris
Bentuk Columna Vertebralis kesan simetris
Sensibilitas
Rasa Suhu : normal normal
Rasa nyeri : normal normal
Rasa Raba : normal normal
PEMERIKSAAN NEUROLOGISBadan
PEMERIKSAAN NEUROLOGISAnggota Gerak Atas
Motorik Kanan Kiri
Pergerakan Kuat Kuat
Kekuatan 5555 5555
Tonus positif positif
Refleks Kanan KiriBisceps positif positifTrisceps positif positif
PEMERIKSAAN NEUROLOGISAnggota Gerak Bawah
Motorik Kanan Kiri
Pergerakan Kuat Kuat
Kekuatan 5555 5555
Tonus positif positif
Patella positif positif
Achilles positif positif
Babinski negatif negatif
Chaddok negatif negatif
Gordon negatif negatif
Oppenheim negatif negatif
Klonus pada kaki negatif negatif
PEMERIKSAAN NEUROLOGISSensibilitas
Rasa Suhu : Dalam batas normal
Rasa nyeri : Dalam batas normal
Rasa Raba : Dalam batas normal
Fungsi Autonom
BAB dan BAK lancar
Nervus Cranialis Kanan Kiri
Nervus I
Fungsi Penciuman Negatif Negatif
Nervus II
Visus 5/5 5/5
Lapangan Pandang Dalam batas normal Dalam batas normal
Melihat warna Dalam batas normal Dalam batas normals
Nervus III
Ukuran 3mm 3mm
Bentuk Pupil Bulat Bulat
Reflek Cahaya Positif Positif
Nistagmus Negatif Negatif
Strabismus Negatif Negatif
Nervus III, IV, VI
Lateral Dalam batas normal Dalam batas normal
Atas Dalam batas normal Dalam batas normal
Bawah Dalam batas normal Dalam batas normal
Medial Dalam batas normal Dalam batas normal
Diplopia Tidak ada Tidak ada
PEMERIKSAAN NERVUS KRANIALIS
Nervus V
Membuka Mulut Dalam batas normal Dalam batas normal
Menggigit dan mengunyah Dalam batas normal Dalam batas normal
Nervus VII
Mengerutkan dahi Dalam batas normal Dalam batas normal
Menutup Mata Dalam batas normal Dalam batas normal
Menggembungkan pipi Simetris
Memperlihatkan gigi Simetris
Sudut bibir Simetris
Nervus VIII Nervus VIII
Pendengaran Dalam batas normal Dalam batas normal
Nervus IX dan X
Bicara Dalam batas normal
Reflek menelan Dalam batas normal
Nervus XI
Mengangkat bahu Dalam batas normal Dalam batas normal
Memutar kepala Dalam batas normal Dalam batas normal
Nervus XII
Artikulasi lingualis Dalam batas normal
Posisi lidah didalam mulut Dalam batas normal
Menjulurkan lidah Dalam batas normal
PEMERIKSAAN NERVUS KRANIALIS
PEMERIKSAAN PENUNJANGHemoglobin : 13,1 g/dL
Hematocrit : 34%
Eritrosit : 4,9x106/mm3
Leukosit : 11,8x103/mm3
Trombosit : 145x103/mm3
Diftel : 0/0/66/27/6
Natrium: 139 mmol/L
Clorida: 102 mmol/L
CT : 8’
BT : 2’
KGDS : 126 mg/dL
Ureum : 36 mg/dL
Kreatinin : 0,64 mg/dL
Kalium: 4,0 mmol/L
Kalsium 8,4 mmol/L
CT Scan kepala non kontras
Kesimpulan : Tampak massa solid dengan edema disekitarnya di lobus frontalis mendesak anterior horn ventrikel lateralis kanan kiri disertai midline shift ke kanan sejauh 0,97 cml
Kesimpulan : Meningioma di frontal kiri mendesak anterior horn ventrikel lateral kanan kiri disertai deviasi midline shift ke kanan sejauh 0,97 cm dan edema serebri
CT Scan Kepala dengan kontras
Hasil Pemeriksaan PA• Lokalisasi : Fronto Parietal• Diagnosis Klinis : Meningioma• Makroskopis : Jaringan dengan ukuran 7x5,5x3
cm s/d 9x5,5x3,5 cm, warna putih, konsistensi kenyal
• Mikroskopis : Pada sediaan jaringan tampak sel sel bentuk spindel dengan kedua ujung tumpul tersusun membentuk kumparan. Sel dengan inti ovoid basofilik, kromatin halus, sitoplasma eosinofilik. Pembuluh darah dalam batas normal. Tidak dijumpai tanda keganasan pada sediaan ini
• Kesimpulan : Meningoethial meningioma
DIAGNOSIS
Diagnosa klinis :• Cephalgia kronik progresif + Kejang fokal
Diagnosa etiologi :• Meningioma
Diagnosa topis :• Lobus Frontal kiri
Diagnosa patologi:• Meningoethial meningioma
PENATALAKSANAAN• Deksamethason 4mg via
intravena setiap 6 jam • Ranitidin 25 mg via intravena
setiap 12 jam• Paracetamol 3x500 mg tab
Konservatif
• Craniotomy removal meningioma
operatif
Follow Up Pre OPTgl 21/08/2015 Tgl 25/08/2015
S : - Sakit Kepala - NPRS: 6 O : GCS: E4M6V5 TD : 110/70 mmHg N : 80 x/menit RR : 18 x/menit T : 36.9 C SN : Dalam Batas Normal Skor Karnofsky: 30 A : Meningioma P: Therapy 1. IV Deksamethason 125 mg /6 jam2. IV Ranitidin Amp/12 jam3. Parasetamol tab 3x500mg PlanningCraniotomy removal meningioma (26/09/2015)
S : - Sakit Kepala - NPRS : 4 O : Kes : E4M6V5 TD : 110/70 mmHg N : 82 x/menit RR : 18x/menit T : 36.8 C SN : Dalam Batas Normal Skor Karnofsky: 30 A : Meningioma P : Therapy 1. IV Deksamethason 125 mg/6 jam2. IV Ranitidin Amp/12 jam3. Parasetamol tab 3x500 PlanningCraniotomy removal meningioma (26/09/2015)
Follow Up Post OPTgl 27/08/2015 Tgl 05/09/2015
S :Penurunan KesadaranO : GCS : On sedasi TD : 100/60 mmHg N : 124 x/menit RR : 14 x/menit T : 36.5 C Status Neurologis: Sulit dinilai Status lokalis a/r capitis: Luka tertutup perban kasa keringA : Post Craniotomy Removal Meningioma (POD 1)P: Therapy 1. Bedrest2. Diet sonde 6x200cc/ hari3. IVFD NaCL 20 gtt/ menit4.IV Ceftriaxone 1 gr/12 jam5.IV Ranitidin 1 amp/12 jam6.IV Novalgin 1 amp/8 jam
S : - O : GCS : E4M6V5 TD : 100/60 mmHg N : 80 x/menit RR : 18x/menit T : 36.7 C Status Neurologis: Dalam Batas Normal Skor Karnofsky : 50 A : Post Craniotomy Removal Meningioma (POD 10) P : Therapy 1. Gabapentin tab 1x300 mg2.Parasetamol tab 2x500 mg3. Sohobion 1x1
PEMBAHASAN
Pasien berusia 45 tahun dan berjenis kelamin perempuan
Berdasarkan literatur, insidensi penderita meningioma pada usia 40
– 50 tahun memiliki persentase 11%, insiden terjadinya
meningioma meningkat dengan pertambahan usia dan mencapai
puncak pada usia di atas 60 tahun.Prevalensi penderita perempuan
lebih tinggi daripada pria , dengan rasio 2:1
Usia dan Jenis Kelamin
Gejala KlinisKeluhan Pasien
• nyeri kepala yang dirasakan sejak 3 bulan SMRS dan semakin memberat dalam 5 hari belakangan
• Nyeri dirasakan di kepala kiri bagian depan dan nyeri tidak menjalar
• Nyeri kepala dirasakan berdenyut• Nyeri kepala memberat pada pagi
hari
Teori
• Nyeri kepala pada penderita neoplasma intrakranial merupakan nyeri kepala yang terjadi selama beberapa bulan atau tahun dan mengalami pertambahan dalam derajat berat, frekuensi, dan durasi
• Nyeri pada neoplasma intrakranial dapat terlokalisir atau menjalar. Nyeri menjalar dirasakan bila letak lesi di tentorium serebeli ataupun di atasnya.
• Penelitian yang dilakukan oleh Pfund dkk pada penderita meningioma terdapat nyeri kepala berdenyut sebanyak 63% dan nyeri kepala seperti ditusuk tusuk sebanyak 37%.
• Nyeri kepala pada penderita neoplasma intrakranial cenderung lebih berat pada pagi hari, dengan batuk, manuver valsava ataupun perubahan posisi. Hal ini terkait dengan peningkatan TIK
Gejala KlinisKeluhan Pasien
• kejang sejak 5 hari SMRS, kejang dirasakan sebanyak satu kali dan terjadi selama 2-3 menit, pada saat kejang, terjadi gerakan menyentak pada tangan kanan dan pasien dalam keadaan sadar. Tidak ada riwayat kejang sebelumnya serta tidak ada riwayat trauma kepala sebelumnya
• pasien juga mengeluh muntah tiba tiba yang dirasakan sejak 5 hari SMRS. Muntah dirasakan sebanyak 1-2 kali pada pagi hari. Muntah berisi air dan tidak ada ampas makanan
Teori
• Neoplasma intrakranial dapat menyebabkan gejala fokal meliputi refleks memegang yang positif, kelemah kontralateral, kejang motorik sederhana atau kejanng umum
• Kejang yang berkaitan dengan neoplasma intrakranial bila: kejang pertama kali usia 25 tahun, mengalami status epilepsi, resisten terhadap obat epilepsi, dan bangkitan disertai dengan gejala peningkatan TIK lain (nyeri kepala, muntah proyektil)
• Muntah terdapat pada 30% kasus neoplasma intrakranial, sifat muntah pada penderita neoplasma intrakranial yaitu muntah proyektil
Mekanisme keluhan
Lesi desak ruang
Diterjemahkan oleh pusat sensorik sebagai rasa nyeri
Meningkatkan tekanan hidrostatik
Merangsang nosiseptor dan dilanjutkan aferen saraf
Menekan struktur bangunan peka nyeri (meningens)
Menekan aliran vaskuler dan limfatik
Terjadi perembesan cairan dari vaskular ke interstitial
Edema vasogenik;
Peningkatan TIK
Menekan korteks serebri
Terjadi iritasi pada korteks serebri
Hipereksitasi pada pusat motorik dan diteruskan melalui jaras motorik
Kontraksi involunter pada anggota gerak
Mekanisme keluhan
Peningkatan TIK
menyalurkan rangsang motorik melalui n. vagus
perangsangan pada pusat muntah di dorsolateral formatio retikularis
Merangsang kontraksi duodenum dan antrum lambung serta relaksasi sfingter esofagus
Muntah Proyektil
Neoplasma IntrakranialGejala Low-Grade Glioma Malignant Glioma Meningioma
Nyeri Kepala 40% 50% 36%
Kejang 65 – 95% 15 – 25% 40%
Hemiparesis 5 – 15% 30 – 50% 22%
Perubahan status mental 10% 40-60% 21%
CT Scan kepala non kontras
Pasien
• gambaran massa di lobus frontalis yang mendesak anterior horn ventrikel lateralis kanan kiri disertai midline shift ke kanan sejauh 0,97 cm, juga didapatkan gambaran edema.
Teori
• lesi meningioma tidak dapat ditegakkan karena hanya memberikan gambaran isodens hingga sedikit hyperdense
CT Scan kepala dengan kontras
Pasien
• massa yang menyangat kontras di lobus frontalis yang mendesak anterior horn ventrikel lateralis kanan kiri disertai midline shift ke kanan sejauh 0,97 cm, juga didapatkan gambaran edema.
• Kesimpulan lesi meningioma
Teori
• Meningioma memberikan gambaran massa yang menyangat kontras dengan kuat disertai gambaran dural tail yaitu duramater yang melekat pada tulang
Lanjutan
Pasien
• Lesi meningioma di lobus frontalis kiri
Teori
• Berdasarkan lokasinya meningioma paling banyak konveksitas sebanyak 50%, dan pada basis cranii sebanyak 40%. Meningioma dapat juga dijumpai pada medulla spinalis
Pemeriksaan PA
Pasien
• Makroskopis : Terima 2 potongan jaringan dengan ukuran 7x5,5x3 cm s/d 9x5,5x3,5 cm, warna putih, konsistensi kenyal
• Mikroskopis : Pada sediaan jaringan tampak sel sel bentuk spindel dengan kedua ujung tumpul tersusun membentuk kumparan. Sel dengan inti ovoid basofilik, kromatin halus, sitoplasma eosinofilik. Pembuluh darah dalam batas normal. Tidak dijumpai tanda keganasan
• Kesimpulan: Meningoethial meningioma
Teori
• Meningioma merupaka tumor jinak yang berasal dari meningens
• Meningioma dapat berupa jinak, ganas ataupun atypical (diantara jinak dan ganas)
• Angka kejadian meningioma maligna sangat jarang sekitar 1-3% kasus
• Berdasarkan subtipenya dapat dibagi menjadi:
• Grade I: Meningothelial, fibrous, transitional, psammomatous meningioma
• Grade II: Atypical, clear cell, chordoid meningioma
• Grade III: Rhabdoid, Papillary, dan anaplastic meningioma
Tata Laksana
Konservatif
Anti nyeri
Menurunkan tekanan
intrakranial
Anti muntah
Elevasi kepala 20-30
IV Ranitidin 25 mg setiap 12
jam
Parasetamol 3x500 mg tab
IV Deksametason 4 mg setiap 6
jam
Operatif
Pasien
• Pada pasien ini telah dilakukan reseksi seluruh tumor
• Ukuran tumor sebesar 10x8x5 cm dengan volume kurang lebih 100 cc, warna kemerahan, dan konsistensi kenyal
Teori
• Tindakan operatif pada penderita meningioma dilakukan apabila menimbulkan defisit neurologis dan gejala peningkatan tekanan intrakranial. Volume lesi > 20cc dan lokasi lesi terletak di area otak yang dapat diakses
Rekurensi Tumor
Pasien
• Pada pasien ini telah dilakukan reseksi seluruh tumor
Teori
• Berdasarkan kriteria Simpson, tingkat rekurensi meningioma pasca operasi pengangkatan seluruh tumor setelah 10 tahun adalah 9%
TERIMAKASIH
top related