laporan hasil praktek dasar perbengkelan selesai
Post on 30-Jan-2016
42 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
LAPORAN HASIL PRAKTEK DASAR PERBENGKELAN
(membuat pola,memotong,mengikir,dan mengebor plat)
Disusun oleh:
Nama: Riko Ersada Tarigan
Nim: 5153220013
Jurusan: D-3 Teknik Mesin
Mata Kuliah: Dasar Perbengkelan
Praktikum ke: 1
ABSTRAK
Kegiatan praktikum dasar perbengkelan ini telah dilaksanakan selama 6 kali pertemuan,dengan
beberapa urutan kerja sebagai wujud dari tujuan yang hendak dicapai,antara lain membuat pembuka
tutup botol minuman yang terbuat dari plat.
Rangkaian latihan kerja pertama adalah dimulai dengan menggambar pembuka tutup botol minuman
pada kertas gambar. Selanjutnya melakukan kerja antara lain : menggaris,menitik,menggergaji,
Mengebor,dan mengikir.
Tahap pertama yaitu memotong plat dengan ukuran panjang 125mm x 65mm
Tahap kedua yaitu membuat gambar gitar di plat menggunakan penggores/penitik.
Tahap ketiga yaitu menggergaji platdan mangikir mengikuti gambar yang telah digaris di plat
tersebut.
Tahap ke empat yaitu mengebor tengah tengah plat yang berbentuk gitar tersebut dengan
ukuran panjang 18mm x 25mm.
Tahap kelima yaitu menghaluskan permukaan plat dan menumpulkan sudut sudut yang tajam.
Tahap ke enam yaitu mengecat plat dengan pilox warna metalik.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan terhadap tuhan yang maha esa atas berkatnya yang berlimpah
sehingga laporan hasil praktek dasar perbengkelan ini dapat terselesaikan.
Laporan praktikum ini, diharapkan dapat memperlihatkan proses dan hasil yang telah
ditempuh saat melaksanakan praktikum mata kuliah Dasar Perbengkelan terutama pada praktek
kerja plat. Laporan praktikum ini dapat disebut juga sebagai hasil tertulis dari kegiatan praktikum
yang telah dilakukan.
Laporan ini berisi tentang apa yang berkaitan dengan praktek yang telah dilakukan,macam
macam alat dan kegunaannya,dan proses proses pembuatannya beserta gambar akhir setelah jadi.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak dalam hal ini
instruktur dan rekan lainnya, maka dalam praktek maupun penmbuatan laporan ini tidak dapat
terselesaikan dengan baik, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak terkait, hususnya kepada dosen pembinmbing (instruktur).
Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat banyak kesalahan, baik dari isi,
penyusunan maupun penulisannya, oleh karena itu, penulis menyampaikan maaf danmengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan pembuatan laporan ke depannya.
ii
DAFTAR ISI
ABSTRAK.............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB IPENDAHULUAN........................................................................................ 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................ 2
BAB III METODE PRAKTIKUM......................................................................... 4
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................ 5
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................................ 7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pekerjaan bengkel salah satunya adalah kerja bangku.rangkaian kegiatan kerja bangku ini
diantaranya membuat gambar,menggaris,memotong,mengebor dan mengikir.pekerjaan tersebut
memerlukan penguasaan tentang pembelajaran secara praktis mengenai keterampilan
mesin.seorang ahli mesin tidak hanya mampu menggunakan peralatan kerja tangan,tetapi harus
terus menerus praktik sampai mahir.kerja bangku merupakan pekerjaan bengkel yang
menggunakan peralatan kerja tangan (hands tools) dan merupakan bagian penting dalam
pekerjaan dibengkel sehingga peralatan mesin dapat bekerja secara efisien dan ekonomis.
1.2 TUJUAN
Tujuan dari melakukan praktikum ini adalah :
1.mampu membuat pola (layout) dengan baik.
2.memiliki ketrampilan memotong plat.
3.memahami prinsip dan cara menggergaji yang baik dan benar.
4.memahami prinsip dan cara mengikir dengan benar.
5.memiliki ketrampilan mengebor.
6.memiliki ketrampilan membentuk plat.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 PENGERTIAN PENGERJAAN PLAT
Pengerjaan plat adalah pekerjaan membentuk dan menyambung logam lembaran (plat)
sehingga sesuai dengan bentuk dan ukuran yang sudah direncanakan.pengerjaan plat dapat
dilakukan dengan cara menggunting,melipat,melubangi,menyambung dll..
1.2 ALAT ALAT PENDUKUNG PENGERJAAN PLAT
Dalam sebuah pengerjaan plat,kita memerlukan alat alat pendukung untuk menyelesaikan
benda kerja yang akan dibentuk.peralatan tersebut adalah :
A. PENGGORES.
penggores dilakukan untuk menggambar bentangan pada permukaan plat.penggores adalah
alat untuk menggores benda kerja (logam) sebagai persiapan untuk dikerjakan atau bisa di
artikan sebagai pensil untuk plat.
B. PENITIK
Penitik digunakan untuk menitik bagian benda kerja yang akan di bor.
C. MISTAR BAJA
Berfungsi untuk mengukur benda kerja,selain itu dapat juga dipakai untuk membimbing
penggoresan dalam menggambar pada plat yang digunakan.
D. KIKIR
Digunakan untuk menghilangkan bagian yang tajam dan untuk menghaluskan permukaan
yang kasar.terbuat dari baja karon tinggi yang ditempa sesuai dengan panjangnya.macam
macam kikir antara lain : kikir rata,bulat,setengah bulat,segitiga,segi empat dll...
E. MESIN BOR
Mesin bor digunakan untuk melubangi benda yang akan dikerjakan.
F. GERGAJI BESI
Alat pemotong dan pembuat alur sederhana.terdapat gigi gigi tajam yang keras untuk
memotong sebuah plat.
1.3 LANGKAH PENGERJAAN PLAT
2
Dalam melakukan praktek kerja,kita harus mengetahui urutan atau langkah langkah kerja
yang sudah kita kerjakan berikut.
a.pembuatan gambar kerja.
Langkah awal pengerjaan plat adalah menggambar.gambar benda kerja dapat langsung
digambar pada plat yang akan digunakan.adapun peralatan yang digunakan adalah :
1.penggores : digunakan untuk menggaris plat sesuai gambar yang ingin kita kerjakan.
2. mistar baja : mistar baja digunakan untuk mengukur,menarik garis,serta dapat juga
digunakan untuk pedoman dalam penggoresan.
b.pemotongan plat
setelah selesai menggambar,langkah selanjutnya adalah memotong menggunakan gergaji besi
menurut garis yang sudah dibuat pada bahan kerja.
c.pengeboran
setelah bahan kerja terbentuk dan selesai diratakan,selanjutnya kita membuat lubang pembuka
tutup botol ditengah bahan kerja menurut ukuran yang telah diberikan.
d.pengikiran
setelah plat dipotong dan sudah terbentuk menjadi gitar kecil, pinggiran pinggiran bahan kerja
lalu dikikir supaya halus dan sudut sudut yang tajam dibuat menjadi tumpul.dan kikir lah
lubang yang sudah di bor tadi sampai tutup botol bisa masuk dan bisa dibuka.
e.finished work / perataan akhir
pada tahap ini dilakukan kembali perapihan pinggiran plat bahan kerja dan sudut yang tajam
harus ditumpulkan dan diratakan.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM
3
A.ALAT PRAKTIKUM
1.PENGGARIS
2.PENGGORES
3.PENITIK
4.MESIN BOR
5.KIKIR
6.GERGAJI BESI
B.BAHAN PRAKTIKUM
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah plat yang akan dibentuk dengan ukuran
125mm x 65mm.
3.2 PROSEDUR PRAKTIKUM
Secara garis besar prosedur kerja membuat pembuka tutup botol bentuk gitar adalah sebagai berikut:
1.membuat pola sesuaidengan ukuran yang ada pada gambar
2.memotong plat sesuai dengan pola yang telah dibentuk
3.mengikir bagian bagian yang tajam
4.mengebor bagian tengah bahan kerja
5. mengikir lubang di tengah benda kerja sesuai dengan ukuran dan pola yang ditentukan.
4
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 Pembahasan
Selama 2 kali pertemuan dilakukan praktikum membuat pembuka tutup botol di lab workshop
teknik mesin. Hal ini di karenakan peralatan dan mesin yang mendukung untuk membuat pembuka
tutup botol terdapat di tempat tersebut. Praktikum dilakukan 6 kali pertemuan karena waktunya yang
tidak memungkinkan untuk menyelesaikan sebuah pembuka tutup botol dalam 1 kali praktikum.
Dalam pembuatan pembuka tutup botol terdiri dari beberapa tahap, yaitu : membuat pola, memotong,
dan mengebor.
a. Membentuk pola
Pada tahap ini dilakukan penggambaran pola rangka pada plat. Penggambaran dilakukan
menggunakan penggores agar nampak jelas pada plat yang dapat memudahkan kita pada saat
pemotongan dan pelipatan. Untuk membentuk garis yang menyiku dapat menggunakan penggaris
siku. Dalam pembuatan pola harus seteliti mungkin dan jangan sampai terbentuk 2 garis hasil goresan
tersebut. Hal itu akan menimbulkan penafsiran ganda
b. Memotong Plat
Pemotongan plat dilakukan dengan 2 tahap, yaitu pemotongan bagian yang besar dan
pemotongan bagian yang kecil. Untuk pemotongan bagian yang besar digunakan alat pemotong yang
besar. Sedangkan untuk bagian – bagian yang kecil digunakan pemotong gergaji besi. Dalam
menggunakan gergaji besi harus sesuai dengan cara penggunaan karena di khawatirkan terjadi
kepatahan pada besi serta menjaga keselamatan kerja. Praktikan saat melakukan pemotongan dengan
menggunakan gergaji terjadi kesalahan, yakni memotong plat tepat di garis pola sehingga mengurangi
ukuran kerangka. Hal inilah yang menjadi penyebab masalah dari hasil finishing pembuka tutup botol
praktikan menjadi tidak pas.
c. Mengebor Plat
Lubang plat ini dibuat dengan cara membuat pola terlebih dahulu kemudian menitiknya.
Perhatikan saat penitikan jangan tepat digaris pola karena saat pengeboran akan melebihi batas pola.
Lebih baik, saat penitikan berada didalamnya sehingga saat pengeboran tidak akan melebihi batas
garis pola. Cara seperti ini terdapat kekurangannya, yaitu : membutuhkan energi lebih banyak untuk
mengikir sisa pengeboran yang belum terlubangi. Saat pengeboran perhatikan keselamatan kerja. Baik
menggunakan mesin ataupun alat pengebor plat, harus menggunakan kaca mata dan pelindung nadi,
karena sering terdapat percikan api dan serbuk plat yang memancar keluar
d. Meratakan Dan Mengikir Plat
5
setelah benda kerja di potong dan di bor, maka tahap selanjutnya adalah meratakan dan
mengikir bagian bagian sudut benda kerja yang tajam menjadi tumpul dan menghaluskan bagian
pinggiran benda kerja yang tidak sesuai dengan pola.
6
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa
1. Pembuatan pembuka tutup botol dibutuhkan waktu 6 kali pertemuan untuk membuat pembuka
tutup botol
2. Pembuatan pola menggunakan alat penggores. Dalam pembuatan pola harus seteliti mungkin
dan jangan sampai terbentuk 2 goresan
3. Praktikan melakukan beberapa kesalahan kecil yang mengakibatkan hasil akhir pembuka tutup
botol yang terbentuk tidak sempurna.
4. Saat penitikan dalam pembuatan lubang pembuka , titik tersebut harus berada didalam pola
sehingga saat pengeboran tidak akan melebihi batas garis pola. Cara seperti ini terdapat
kekurangannya, yaitu : membutuhkan energi lebih banyak untuk mengikir sisa pengeboran yang
belum terlubangi.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil pengalaman praktikum diharapkan untuk kedepannya praktikan lebih teliti
dalam melakukan setiap langkah percobaan dan menggunakan alat dan mesin dengan maksimal dan
sebaik – baiknya sehingga hasil yang diinginkan bisa tercapai. Selain itu, alat dan mesin di dalam
perbengkelan sangat berbahaya bagi tubuh sehingga pakaian keselamatan kerja hendaknya digunakan
selalu di dalam ruang laboratorium perbengkelan
7
LAMPIRAN
8
top related