laporan akhir praktik kerja lapangan (pkl) alur …
Post on 02-Oct-2021
10 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
ALUR PROSES PELAYANAN JAMINAN KECELAKAAN
KERJA (JKK) PADA KANTOR BPJS KETENAGAKERJAAN
CABANG CIKARANG
Disusun Oleh :
Kurniasih
221610175
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PELITA BANGSA
PROGRAM STUDI D III AKUNTANSI
2018-2019
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SubhanaAllahu wata’ala, karena dengan rahmat,
karunia serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan
praktik kerja lapangan tentang “Prosedur Pelayanan Jaminan Kecelakaan Kerja
(JKK) Di Kantor BPJS Ketenagakerjaan cabang cikarang” dengan bak meskipun
banyak kekurangan didalanya. Dan juga penulis berterimakasih kepada Bapak
Wisnu Setyawan selaku pembimbing magang STIE Pelita Bangsa.
Penulis berharap laporan Praktik Kerja Lapangan ini dapat berguna
dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai “Alur
Proses Pelayanan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) Pada Kantor BPJS
Ketenagakerjaan Cabang Cikarang”. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam laporan praktik kerja lapangan ini terdapat kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis berharap adanya kritik , saran dan
ulasan demi perbaikan makalh yang akan penulis buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang ssempurna tanpa kritik yang
membangun.
Dalam kesempatan iiini penulis menyampaikan ucapan terimakasih pada :
1. Ibu Dian Sulistyorini SE,Msi,Ak,CA selaku ketua program Studi
Akuntansi yang berkenan izin dalam penyusunan laporan ini.
2. Bapak Wahyu Setyawan,SE.,MM., selaku dosen pembimbin yang telah
memberikan pengarahan bimbingan, saran serta dorongan yang sangat
berarti kepada penulis dalam penyusunan laporan ini.
3. Ibu Adibah Yahya,SE><MM yang telah membuat surat perizinan praktik
kerja lapangan di perusahaan.
4. Kantor BPJS Cabang CIkarang yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk melakukan praktik kerja lapangan serta
memberikan ilmu dalam “Prosedur Pelayanan Jaminan Kecelakaan Kerja
(JKK) Di Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Cikarang”.
5. Bapak Lucky Mauryan selaku Penata Madya SDM di Kantor BPJS
Ketenagakerjaan Cabang Cikarang.
6. Bapak Sultan Mahkutai selaku Penata Madya Kearsipan sekaligus
pembimbing praktik Kerja Lapangan di Perusahaan.
iv
7. Orang tua serta saudara yang telah mendukung dan mendo’akan
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktk kerja lapangan
8. Teman-teman yang tak bisa disebutkan satu per satu yang telah
membantu penulis secara langsung maupun tidak langsung dalam
menyelesaikan laporan praktik kerja lapangan.
Semoga laporan praktik kerja lapangan ini dapat dipahami bagi siapapun
yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini sekaligus
dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya penulis juga ingin mengajukan permohonan maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan penulis memohon
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan laporan
praktik kerja lapangan ini.
Cikarang, April 2019
Penulis
v
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................................... 2
1.4 Tujuan dan Manfaat PKL .......................................................................................... 3
A. Tujuan PKL .............................................................................................................. 3
B.Manfaat Teoritis Kegiatan Magang ....................................................................... 3
C.Manfaat Praktis Kegiatan Magang ....................................................................... 4
BAB II SEJARAH SINGKAT BPJS KETENAGAKERJAAN ....................................... 5
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan ................................................................................... 5
2.2 Visi, Misi, Filosofi dan Nilai Budaya BPJS Ketenagakerjaan .............................. 7
A.Visi BPJS Ketenagakerjaan ................................................................................... 7
B. Misi BPJS Ketenagakerjaan ................................................................................. 7
C .Filosofi BPJS Ketenagakerjaan ................................................................................... 7
D.Nilai Budaya BPJS Ketenagakerjaan (ETHIKA) ................................................ 7
2.3 Tugas dan Fungsi BPJS Ketenagakerjaan ............................................................ 8
A.Tugas BPJS Ketenagakerjaan .............................................................................. 8
B.Fungsi BPJS Ketenagakerjaan ............................................................................. 8
2.4 Logo BPJS Ketenagakerjaan ................................................................................... 9
2.5struktur Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Pusat .............................................. 10
2.6 Jenis Program Pelayanan BPJS ketenagakerjaan ........................................... 11
2.6.1 Program dan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan ................................... 11
2.6.2 Layanan Peserta BPJS Ketenagakerjaan. ................................................. 24
2.6.3 Manfaat Tambahan Untuk Peserta. ............................................................. 28
BAB III .............................................................................................................................. 30
3.1 Deskripsi Unit Tempat PKL .................................................................................... 30
3.1.1Struktur Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bekasi Cikaran ..... 30
3.1.2 Tugas Pokok dan Fungsi ............................................................................... 31
3.1.3 Prosedur Pelayanan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) di Kantor BPJS
Ketenagakerjaan Cikarang .............................................................................. 34
3.1.344 Alur proses pelayanan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dilakukan
oleh Pusat Layanan Kecelakaan Kerja (PLKK). ........................................... 36
3.1.5 Dokumen Yang Di Gunakan .......................................................................... 36
vi
3.2 Deskripsi Aktivitas PKL ........................................................................................... 37
3.3 Kompetensi Yang Didapatkan Selama Praktek Kerja Lapangan..................... 38
3.4 Tantangan selama Praktek Kerja Lapangan ....................................................... 39
BAB IV .............................................................................................................................. 39
4.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 40
4.2 Saran ......................................................................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 42
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................................ 43
Lampiran 1 : ............................................................................................................... 44
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Program Diploma III Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pelita Bangsa merupakan
lembaga pendidikan yang bertujuan untuk menciptakan tenaga ahli madya
yang profesional. Untuk mencapai tujuan tersebut maka harus diikut dengan
penigkatan kualitas sumber daya manusia. Salah satunya dengan kuliah kerja
lapangan atau magang . Magang adalah cara dan metode yang penyelengara
pendidikan, penelitian , pengamatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa pada
perusahaan yang terkait. Magang juga menjadi salah satu kuliah wajib dan
salah satu syarat tugas akhir dari program Diploma III. Untuk memperoleh
gambaran yang lebih komprehensif mengenai dunia kerja sekaligus untuk
memberi kesempatan megaplikasikan teori dan praktik lapangan,. Setiap
mahasiswa dapat memilih tempat magang yang dikehendaki, baik instansi
pemerintahan,swasta maupun asing. Magang juga bertujuan untuk membekali
mahasiswa dengan keahlian praktis yang sesuai dengan situasi dan kondisi
kerja nyata (rill) yang tidak di peroleh di perguruan tinggi disisi lain magang
juga sebagai aspek penentu keberhasilan mereka di dunia kerja setelah lulus.
Pokok – pokok pelaksanaan mata kuliah PKL ini di lingkungan STIE
Pelita Bangsa telah diatur dalam SK Ketua No. 001/K-STIE-PB/IX/2017
Selain itu, kegiatan PKL juga diharapkan mampu menghasilkan kerjasama
antara STIE Pelita Bangsa dengan perusahaan swasta ataupun instansi
pemrintahan yang ada.
Di era globalisasi ini, bangsa indonesia tidak bisa mengelak lagi dari
perkembangan zaman terutama di bidang ekonomi. Hal ini terbukti dengan
banyak didirikannya berbagai jenis perusahaan. Karena perusahaan
merupakan salah satu penggerak perekonomian di dalam suatu Negara.
Dalam perusahaan yang ruang lingkup besar , maka akan memerlukan suatu
penanganan yang baik , terutama jaminan kecelakaan kerja. Karena tidak
mendapatkan penanganan yang baik , maka akan mendatangkan masalah.
Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang menyediakan fasilitas kerja
yang memadai seperti yang berhubungan dengan safety baik untuk produk
maupun bagi karyawan yang melakukan kegiatan kerja tersebut. Safety yang
baik ditempat kerja untuk produk meliputi larangan karyawannya memakai jam
2
tangan, atau cincin dan/atau apapun yang bisa mengurangi kualitas produk
agar tidak mungurangi kualitas produk yang dihasilkan, sedangkan safety
untuk karyawannya, perusahaan harus menyediakan alat pelindung diri (APD)
agar tidak terjadinya kecelakaan kerja baik fisik ataupun mental.
Selain penyediaan alat kerja yang memadai, perusahaan harus menyediakan
rambu- rambu ataupun stiker-stiker yang mengingatkan karyawannya tentang
pentingnya menjaga keselamatan kerja bagi dirinya sendiri maupun orang lain.
Rambu-rambu itu seperti memakai APD lengkap sebelum mulai bekerja dan
sebagainya.
Penyediaan alat pelindung kerja sepertinya kurang lengkap karna tak
menjamin selalu selamatnya karyawan dalam bekerja, Oleh karenanya
perusahaan diwajibkan mendaftarkan seluruh pekerjanya untuk mengikuti
program Jaminan Kecelakaan Kerja.
Dan bedasarkan permasalahan yang ada,maka penulis menulis Laporan Kerja
Praktek yang berjudul “ALUR PROSES PELAYANAN JAMINAN
KECELAKAAN KERJA (JKK) PADA KANTOR BPJS KETENAGAKERJAAN
CABANG CIKARANG”.
1.2 Rumusan Masalah
Bedasarkan uraian diatas penulis ingin mengemukakan tentang beberapa hal :
1. Bagaimana prosedur pelayanan Jaminan Kecelakaan Kerja di kantor
BPJS Ketenagakerjaan Cabang Cikarang?
2. Apasaja hal yang harus dilakukan karyawan yang mendaftarkan dirinya di
Jaminan Kecelakaan Kerja ?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam melakukan penelitian ini adalah untuk
memperoleh data serta informasi yang akan dituangkan dalam bentuk
laporan kerja praktek.
Berdasarkan judul laporan ini, maka tujuan magang ini adalah:
1. Untuk mengetahui prosedur Jaminan Kecelakaan Kerja di
kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Cikarang
3
2. Untuk melihat kenyataan-kenyataan yang ada agar diperoleh
suatu gambaran
1.4 Tujuan dan Manfaat PKL
A. Tujuan PKL
Dengan diadakannya kegiatan magang ini dimaksudkan untuk
mencapai tujuan diantaranya adalah:
a. Bagi mahasiswa untuk meningkatkan kompetensi kualitas
akademik agar lebih siap dalam menghadapi dunia kerja.
b. Bagi mahasiswa untuk meningkatkan sense of crisis sebagai
bagian dari label mahasiswa sebagai agent of change.
c. Bagi dosen untuk meningkatkan kapabilitas dan kapasitas
kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan isu-isu actual
dan factual di lapangan.
d. Bagi instansi lokasi magang akan menjadi ruang discuss and
share dengan akademisi terkait permasalahan-
permasalahan yang terjadi di ranah praktik.
e. Bagi Program Studi Ilmu Administrasi Negara menjadi
wadah aktualisasi kerjasama dengan berbagai instansi
pemerintah.
B.Manfaat Teoritis Kegiatan Magang
Dengan diadakannya kegiatan magang ini diharapkan untuk
mencapai manfaat teoritis diantaranya adalah:
1. Bagi mahasiswa untuk menambah khasanah keilmuan
tentang teori-teori organisasi publik dan non publik sebagai
usaha untuk memperkaya teori keilmuan tentang akuntansi
di suatu instansi
2. Bagi dosen adalah untuk menambah dan membuka ruang
diskusi terbuka dengan stakeholder untuk dapat
menemukan temuan-temuan baru faktual yang menjadi
kebaruan dalam sisi keilmuan.
4
C.Manfaat Praktis Kegiatan Magang
Dengan diadakannya kegiatan magang ini diharapkan untuk
mencapai manfaat praktis diantaranya adalah:
1. Bagi mahasiswa bisa digunakan sebagai observasi awal
mencari data dan lokasi untuk mempersiapkan mata kuliah
tugas akhir (TA), sehingga akan mempercepat kelulusan
mahasiswa tersebut.
2. Bagi dosen untuk meningkatkan kapabilitas dan kapasitas
kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan isu-isu faktual
di lapangan untuk kemudian dituangkan ke dalam sebuah
karya tulis ilmiah misalkan riset, jurnal atau bahkan sebuah
buku, terlebih lagi buku based on research.
3. Bagi instansi lokasi magang akan dapat terbantu untuk
menyelesaikan tugas pokok dan fungsi masing-masing
instansi.
4. Bagi program studi Ilmu Ekonomi akan membuka peluang
kerjasama yang saling menguntungkan bagi kedua belah
pihak.
5
BAB II
GAMBARAN UMUM BPJS KETENAGAKERJAAN
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Sejarah Perkembangan BPJS Ketenagakerjaan cabang cikarang
Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung
jawab dan kewajiban negara untuk memberikan perlindungan sosial
ekonomi kepada masyarakat. Sesuai dengan kondisi kemampuan
keuangan negara. Indonesia seperti halnya negara berkembang lainnya,
mengembangkan program jaminan sosial berdasarkan funded social
security, yaitu jaminan sosial yang didanai oleh peserta dan masih
terbatas pada masyarakat pekerja di sektor formal.Sejarah terbentuknya
PT Jamsostek (Persero) mengalami proses yang panjang, dimulai dari
UU No.33/1947 jo UU No.2/1951 tentang kecelakaan kerja, Peraturan
Menteri Perburuhan (PMP) No.48/1952 jo PMP No.8/1956 tentang
pengaturan bantuan untuk usaha penyelenggaraan kesehatan buruh,
PMP No.15/1957 tentang pembentukan Yayasan Sosial Buruh, PMP
No.5/1964 tentang pembentukan Yayasan Dana Jaminan Sosial (YDJS),
diberlakukannya UU No.14/1969 tentang Pokok-pokok Tenaga Kerja.
Secara kronologis proses lahirnya asuransi sosial tenaga kerja semakin
transparan.
Setelah mengalami kemajuan dan perkembangan, baik menyangkut
landasan hukum, bentuk perlindungan maupun cara penyelenggaraan,
pada tahun 1977 diperoleh suatu tonggak sejarah penting dengan
dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) No.33 tahun 1977 tentang
pelaksanaan program asuransi sosial tenaga kerja (ASTEK), yang
mewajibkan setiap pemberi kerja/pengusaha swasta dan BUMN untuk
mengikuti program ASTEK. Terbit pula PP No.34/1977 tentang
pembentukan wadah penyelenggara ASTEK yaitu Perum
6
Astek.tonggak penting berikutnya adalah lahirnya UU No.3 tahun 1992
tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK). Dan melalui PP
No.36/1995 ditetapkannya PT Jamsostek sebagai badan penyelenggara
Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Program Jamsostek memberikan
perlindungan dasar untuk memenuhi kebutuhan minimal bagi tenaga kerja
dan keluarganya, dengan memberikan kepastian berlangsungnya arus
penerimaan penghasilan keluarga sebagai pengganti sebagian atau
seluruhnya penghasilan yang hilang, akibat risiko sosial. Selanjutnya
pada akhir tahun 2004, pemerintah juga menerbitkan UU Nomor 40
Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Undang-undang itu
berhubungan dengan Amandemen UUD 1945 tentang perubahan pasal
34 ayat (2) yang kini berbunyi: "Negara mengembangkan sistem jaminan
sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah
dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan". Manfaat
perlindungan tersebut dapat memberikan rasa aman kepada pekerja
sehingga dapat lebih berkonsentrasi dalam meningkatkan motivasi
maupun produktivitas kerja.Kiprah perusahaan PT Jamsostek (Persero)
yang mengedepankan kepentingan dan hak normatif tenaga kerja di
Indonesia dengan memberikan perlindungan 4 (empat) program, yang
mencakup program jaminan kecelakaan kerja (JKK), jaminan kematian
(JKM), jaminan hari tua (JHT) dan jaminan pensiun (JP) bagi seluruh
tenaga kerja dan keluarganya terus berlanjutnya hingga berlakunya UU
No 24 Tahun 2011.Tahun 2011.
Ditetapkannya UU. No 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial. Sesuai dengan amanat undang-undang,
tanggal 1 Januari 2014 PT Jamsostek akan berubah menjadi badan
hukum publik. PT Jamsostek (Persero) yang bertransformsi menjadi
BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan tetap
dipercaya untuk menyelenggarakan program jaminan sosial tenaga kerja,
yang meliputi JKK, JKM, JHT dengan penambahan jaminan pensiun
mulai 1 Juli 2005
7
Menyadari besar dan mulianya tanggung jawab tersebut, BPJS
Ketenagakerjaan pun terus meningkatkan kompetensi di seluruh lini
pelayanan sambil mengembangkan berbagai program dan manfaat yang
langsung dapat dinikmati oleh pekerja dan keluarganya.Kini dengan
sistem penyelenggaraan yang semakin maju, program BPJS
Ketenagakerjaan tidak hanya memberikan manfaat kepada pekerja dan
pengusaha saja, tetapi juga memberikan kontribusi penting bagi
peningkatan pertumbuhan ekonomi bangsa dan kesejahteraan
masyarakat Indonesia (www.bpjsketenagakerjaan.go.id )
2.2 Visi, Misi, Filosofi dan Nilai Budaya BPJS Ketenagakerjaan
A.Visi BPJS Ketenagakerjaan
Menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial kebanggaan bangsa, yang
amanah, bertatakelola baik serta unggul dalam operasional dan pelayanan.
B. Misi BPJS Ketenagakerjaan
Melalui Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, BPJS Ketenagakerjaan
berkomitmen untuk
1. Melindungi dan Menyejahterakan seluruh pekerja dan keluarganya
2. Meningkatkan produktivitas dan daya saing pekerja
3. Mendukung pembangunan dan kemandirian perekonomian nasional
C .Filosofi BPJS Ketenagakerjaan
BPJS Ketenagakerjaan dilandasi filosofi kemandirian dan harga diri
untuk mengatasi risiko sosial ekonomi. Kemandirian berarti tidak
tergantung orang lain dalam membiayai perawatan pada waktu sakit,
kehidupan dihari tua maupun keluarganya bila meninggal dunia. Harga
diri berarti jaminan tersebut diperoleh sebagai hak dan bukan dari belas
kasihan orang lain. Agar pembiayaan dan manfaatnya optimal,
pelaksanaan program BPJS Ketenagakerjaan dilakukan secara gotong
royong, dimana yang muda membantu yang tua, yang sehat membantu
yang sakit dan yang berpenghasilan tinggi membantu yang
berpenghasilan rendah.
8
D.Nilai Budaya BPJS Ketenagakerjaan (ETHIKA)
Ekselen
Teladan
Harmoni
Integritas
Kepedulian
Antusias
2.3 Tugas dan Fungsi BPJS Ketenagakerjaan
A.Tugas BPJS Ketenagakerjaan
Melakukan dan/atau menerima pendaftaran peserta
Memungut dan mengumpulkan Iuran dari peserta dan pemberi
kerja
Menerima bantuan iuran dari pemerintah
Mengelola dana jaminan sosial untuk kepentingan peserta.
Mengumpulkan dan mengelola data Peserta program jaminan
social
Membayarkan manfaat dan/atau membiayai pelayanan kesehatan
sesuai dengan ketentuan program jaminan social
Memberikan informasi mengenai penyelenggaraan program
jaminan sosial kepada pesera dan masyarakat.
B.Fungsi BPJS Ketenagakerjaan
BPJS Ketenagakerjaan sebagaimana berfungsi
menyelenggarakan program jaminan kecelakaan kerja (JKK),
program jaminan kematian (JK), program jaminan pensiun (JP) dan
program jaminan hari tua (JHT).(www.bpjsketenagakerjaan.go.id)
10
2.4 Logo BPJS Ketenagakerjaan
Gambar 1.1 : Logo BPJS Ketenagakerjaan
Sumber : Buku Pedoman dan Informasi BPJS Ketenagakerjaan
(tahun 2013-2014)
Arti Logo BPJS Ketenagakerjaan :
HIJAU : Warna Hijau melambangkan Kesejahteraan
Warna hijau diharapkan dapat merepresentasikan nilai-nilai
pertumbuhan, harmoni, kesegaran, stabilitas dan keamanan.
PUTIH : Warna putih melambangkan integritas.
Warna putih diharapkan dapat merepresentasikan kemurnian,
kebersihan dan kesempurnaan sebagai symbol kebaikan.
KUNING : Warna kuning melambangkan optimisme.
Warna kuning diharapkan dapat merepresentasikan optimisme,
pencerahan dan kebahagiaan serta memberi harapan akan masa
depan yang lebih baik.
BIRU : Warna biru melambangkan keberlanjutan.
Warna biru diharapkan dapat merepresentasikan kepercayaan,
kesetiaan, kebijaksanaan, kepercayaan diri, keahlian
dan ketahan jangka panjang.
10
2.5struktur Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Pusat
11
2.6 Jenis Program Pelayanan BPJS ketenagakerjaan
2.6.1 Program dan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan
Adalah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan
merupakan badan hokum public yang bertugas melindungi seluruh pekerja melalui 4
program jaminan social ketenagakerjaan. Yaitu :
1. Jaminan Hari Tua
2. Jaminan Kecelakaan Kerja
3. Jaminan Kematian
4. Jaminan Pensiun
Dengan 4 Peserta yang bisa mengikuti program BPJS Ketenagakerjaan ini yaitu :
1. Penerima Upah
Pekerja Penerima Upah (PU) adalah Setiap orang yang bekerja
dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain dari pemberi
kerja.
Program Jaminan yang diberikan untuk Penerima Upah ini adalah
1. Jaminan Hari Tua
2. Jaminan Kecelakaan Kerja
3. Jaminan Kematian
4. Jaminan Pensiun
2. Bukan Penerima Upah
Pekerja Bukan Penerima Upah (BPU) adalah pekerja yang
melakukan kegiatan atau usaha ekonomi secara mandiri untuk memperoleh
penghasilan dari kegiatan atau usahanya.
Program Jaminan yang diberikan ujntuk Bukan Penerima Upah ini
adalah :
1. Jaminan Hari Tua
2. Jaminan Kecelakaan Kerja
3. Jaminan Kematian
3. Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi adalah layanan jasa konsultasi perencanaan
pekerjaan konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan
layanan konsultasi pengawasan pekerjaan konstruksi.
Program Jaminan yang diberikan untuk Jasa Konstruksi yaitu :
1. Jaminan Kecelakaan Kerja
12
2. Jaminan Kematian
4. Pekerja Migran.
Pekerja Migran Indonesia adalah setiap warga negara Indonesia yang
akan, sedang, atau telah melakukan pekerjaan dengan menerima upah di
luar wilayah Republik Indonesia.
Program Jaminan yang diberikan untuk Pekerja Migran yaitu :
1. Jaminan Kecelakaan kerja
2. Jaminan Kematian
3. Jaminan Hari Tua.
Ada 4 program yang disediakan oleh BPJS Ketegakerjaan yaitu
Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian
(JKM) dan Jaminan Pensiun (JPN)
A. Jaminan Hari Tua (JHT)
Adalah jaminan program yang ditujukan sebagai pengganti
terputusnya penghasilan tenaga kerja karna meninggal,cacat atau hari tua
dan diselengggarakan dengan system jaminan hari tua dan diselenggarakan
dengan system tabungan hari tua. Program jaminan hari tua memberikan
kepastian penerimaan penghasilan yang dibayarkan pada saat tenaga kerja
mencapai usia 55 tahun atau telah memenuhi persyaratan tertentu.
Kepesertaan bersifat wajib sesuai penahapan kepesertaan
Kepesertaan :
1. Penerima upah selain penyelenggara negara:
1. Semua pekerja baik yang bekerja pada perusahaan dan
perseorangan
2. Orang asing yang bekerja di Indonesia lebih dari 6 bulan
2. Bukan penerima upah
1. Pemberi kerja
2. Pekerja di luar hubungan kerja/mandiri
3. Pekerja bukan penerima upah selain poin 2
Pekerja bukan penerima upah selain pekerja di luar hubungan
kerja/mandiri
Jika pengusaha mempunyai lebih dari satu perusahaan, masing-
masing wajib terdaftar.
Jika peserta bekerja di lebih dari satu perusahaan, masing-masing
wajib didaftarkan sesuai penahapan kepesertaan.
13
Pendaftaran
Keterangan
Penerima Upah
Bukan Penerima Upah
Cara Pendaftaran
Didaftarkan melalui perusahaan Jika perusahaan lalai, pekerja dapat mendaftarkan dirinya sendiri dengan melampirkan :
Perjanjian kerja atau bukti lain sebagai pekerja
KTP
KK
Dapat mendaftarkan dirinya kepada BPJS Ketenagakerjaan sesuai penahapan baik sendiri-sendiri maupun melalui wadah
Bukti peserta
Nomor peserta diterbitkan 1 hari setelah dokumen pendaftaran diterima lengkap dan iuran pertama dibayar lunas
Kartu diterbitkan paling lama 7 hari setelah dokumen pendaftaran diterima lengkap dan iuran pertama dibayar lunas
Kepesertaan terhitung sejak nomor kepesertaan diterbitkan
Nomor peserta diterbitkan 1 hari setelah dokumen pendaftaran diterima lengkap dan iuran pertama dibayar lunas
Kartu diterbitkan paling lama 7 hari setelah dokumen pendaftaran diterima lengkap dan iuran pertama dibayar lunas
Kepesertaan terhitung sejak nomor kepesertaan diterbitkan
Pindah perusahaan
Wajib meneruskan kepesertaan dengan menginformasikan kepesertaan JHTnya yang lama ke perusahaan yang baru
-
Perubahan data
Wajib disampaikan oleh perusahaan kepada
Wajib disampaikan oleh peserta atau wadah kepada
14
BPJS Ketenagakerjaan paling lama 7 hari sejak terjadinya perubahan
BPJS Ketenagakerjaan paling lama 7 hari sejak terjadinya perubahan
Iuran dan Tata Cara Pembayaran
Keterangan
Penerima Upah
Bukan Penerima Upah
Besar Iuran
5,7% dari upah:
2% pekerja
3,7% pemberi kerja
Didasarkan pada nominal tertentu yang ditetapkan dalam daftar sesuai lampiran I PP
Daftar iuran dipilih oleh peserta sesuai penghasilan peserta masing-masing
Upah yang dijadikan dasar
Upah sebulan, yaitu terdiri atas upah pokok & tunjangan tetap
-
Cara pembayaran
Dibayarkan oleh perusahaan
Dibayarkan tepat waktu dan sampai bulan berjalan
Dibayarkan sendiri atau melalui wadah
Dibayarkan tepat waktu dan sampai bulan berjalan
Denda
2% untuk tiap bulan keterlambatan dari iuran yang dibayarkan
-
Manfaat JHT adalah berupa uang tunai yang besarnya merupakan nilai akumulasi
iuran ditambah hasil pengembangannya, yang dibayarkan secara sekaligus
apabila :
1. peserta mencapai usia 56 tahun
2. meninggal dunia
3. cacat total tetap
15
Yang dimaksud usia pensiun termasuk peserta yang berhenti bekerja karena
mengundurkan diri, terkena PHK dan sedang tidak aktif bekerja dimanapun; atau
peserta yang meninggalkan wilayah Indonesia untuk selamanya.
Hasil pengembangan JHT paling sedikit sebesar rata-rata bunga deposito
counter rate bank pemerintah.
Manfaat JHT sebelum mencapai usia 56 tahun dapat diambil sebagian jika
mencapai kepesertaan 10 tahun dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Diambil max 10 % dari total saldo sebagai persiapan usia pension
2. Diambil max 30% dari total saldo untuk uang perumahan
Pengambilan sebagian tersebut hanya dapat dilakukan sekali selama menjadi
peserta
Jika setelah mencapai usia 56 tahun peserta masih bekerja dan memilih
untuk menunda pembayaran JHT maka JHT dibayarkan saat yang
bersangkutan berhenti bekerja.
BPJS Ketenagakerjaan wajib memberikan informasi kepada peserta
mengenai besarnya saldo JHT beserta hasil pengembangannya 1 (satu)
kali dalam setahun.
Apabila peserta meninggal dunia, urutan ahli waris yang berhak atas
manfaat JHT sbb :
1. Janda/duda
2. Anak
3. Orang tua, cucu
4. Saudara Kandung
5. Mertua
6. Pihak yang ditunjuk dalam wasiat
7. Apabila tidak ada ahli waris dan wasiat maka JHT dikembalikan ke
Balai Harta Peninggalan
Jika terjadi JHT kurang bayar akibat pelaporan upah yang tidak sesuai,
menjadi tanggungjawab perusahaan
B. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
Memberikan perlindungan atas risiko-risiko kecelakaan yang terjadi
dalam hubungan kerja, termasuk kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan
dari rumah menuju tempat kerja atau sebaliknya dan penyakit yang
disebabkan oleh lingkungan kerja.Iuran dibayarkan oleh pemberi kerja yang
dibayarkan (bagi peserta penerima upah), tergantung pada tingkat risiko
lingkungan kerja, yang besarannya dievaluasi paling lama 2 (tahun) sekali,
dan mengacu pada table berikut ini :
16
No
.
Tingkat Risiko Lingkungan Kerja Besaran Persentase
1. tingkat risiko sangat rendah 0,24 % dari upah sebulan
2. tingkat risiko rendah 0,54 % dari upah sebulan
3. tingkat risiko sedang 0,89 % dari upah sebulan
4. tingkat risiko tinggi 1,27 % dari upah sebulan
5. tingkat risiko sangat tinggi 1,74 % dari upah sebulan
Untuk kecelakaan kerja yang terjadi sejak 1 Juli 2015, harus diperhatikan adanya
masa kadaluarsa klaim untuk mendapatkan manfaat. Masa kadaluarsa klaim selama
selama 2 (dua) tahun dihitung dari tanggal kejadian kecelakaan. Perusahaan harus
tertib melaporkan baik secara lisan (manual) ataupun elektronik atas kejadian
kecelakaan kepada BPJS Ketenagakerjaan selambatnya 2 kali 24 jam setelah
kejadian kecelakaan, dan perusahaan segera menindaklanjuti laporan yang telah
dibuat tersebut dengan mengirimkan formulir kecelakaan kerja tahap I yang telah
dilengkapi dengan dokumen pendukung. Jaminan Kematian.
Manfaat yang diberikan, antara lain;
No. Manfaat Keterangan
1. Pelayanan kesehatan (perawatan dan pengobatan), antara lain:
pemeriksaan dasar dan penunjang;
perawatan tingkat pertama dan lanjutan;
rawat inap dengan kelas ruang perawatan yang setara dengan kelas I rumah sakit pemerintah;
perawatan intensif (HCU, ICCU, ICU);
penunjang diagnostic; pengobatan dengan obat
generik (diutamakan)
Pelayanan kesehatan diberikan tanpa batasan plafon sepanjang sesuai kebutuhan medis (medical need).
Pelayanan kesehatan diberikan melalui fasilitas kesehatan yang telah bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan (trauma center BPJS Ketenagakerjaan).
Penggantian biaya (reimbursement) atas perawatan dan pengobatan, hanya berlaku untuk daerah remote area atau
17
dan/atau obat bermerk (paten)
pelayanan khusus; alat kesehatan dan implant; jasa dokter/medis; operasi; transfusi darah (pelayanan
darah); dan rehabilitasi medik.
didaerah yang tidak ada trauma center BPJS. Ketenagakerjaan. Penggantian biaya diberikan sesuai ketentuan yang berlaku.
2. Santunan berbentuk uang, antara lain:
a) Penggantian biaya pengangkutan peserta yang mengalami kecelakaan kerja/penyakit akibat kerja, ke rumah sakit dan/atau kerumahnya, termasuk biaya pertolongan pertama pada kecelakaan;.
Angkutan darat/sungai/danau diganti maksimal Rp1.000.000,- (satu juta rupiah).
Angkutan laut diganti maksimal Rp1.500.000 (satu setengah juta rupiah).
Angkutan udara diganti maksimal Rp2.500.000 (dua setengah juta rupiah).
Perhitungan biaya transportasi untuk kasus kecelakaan kerja yang menggunakan lebih dari satu jenis transportasi berhak atas biaya maksimal dari masing-masing angkutan yang digunakan dan diganti sesuai bukti/kuitansi dengan penjumlahan batasan maksimal dari semua jenis transportasi yang digunakan
b) Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB), dengan perincian penggantian, sebagai berikut:
6 (enam) bulan pertama diberikan sebesar 100% dari upah.
6 (enam) bulan kedua diberikan sebesar 75% dari upah.
6 (enam) bulan ketiga dan seterusnya diberikan sebesar 50% dari upah.
Dibayarkan kepada pemberi kerja (sebagai pengganti upah yang diberikan kepada tenaga kerja) selama peserta tidak mampu bekerja sampai peserta dinyatakan sembuh atau cacat sebagian anatomis atau cacat sebagian fungsi atau cacat total tetap atau meninggal dunia berdasarkan surat keterangan dokter yang merawat dan/atau dokter penasehat.
c) Santunan Kecacatan Jenis dan besar persentase kecacatan dinyatakan oleh
18
Cacat Sebagian Anatomis sebesar = % sesuai tabel x 80 x upah sebulan.
Cacat Sebagian Fungsi = % berkurangnya fungsi x % sesuai tabel x 80 x upah sebulan.
Cacat Total Tetap = 70% x 80 x upah sebulan.
dokter yang merawat atau dokter penasehat yang ditunjuk oleh Kementerian Ketenagakerjaan RI, setelah peserta selesai menjalani perawatan dan pengobatan.
Tabel kecacatan diatur dalam Lampiran III Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian.
d) Santunan kematian dan biaya pemakaman
Santunan Kematian sebesar = 60 % x 80 x upah sebulan, sekurang kurangnya sebesar Jaminan Kematian.
Biaya Pemakaman Rp3.000.000,-.
Santunan berkala selama 24 bulan yang dapat dibayar sekaligus= 24 x Rp200.000,- = Rp4.800.000,-.
3. Program Kembali Bekerja (Return Work) berupa pendampingan kepada peserta yang mengalami kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang berpotensi mengalami kecacatan, mulai dari peserta masuk perawatan di rumah sakit sampai peserta tersebut dapat kembali bekerja.
4. Kegiatan Promotif dan Preventif untuk mendukung terwujudnya keselamatan dan kesehatan kerja sehingga dapat menurunkan angka kecelakaan kerja dan penyakit
19
akibat kerja.
5. Rehabilitasi berupa alat bantu (orthese) dan/atau alat ganti (prothese) bagi Peserta yang anggota badannya hilang atau tidak berfungsi akibat Kecelakaan Kerja untuk setiap kasus dengan patokan harga yang ditetapkan oleh Pusat Rehabilitasi Rumah Sakit Umum Pemerintah ditambah 40% (empat puluh persen) dari harga tersebut serta biaya rehabilitasi medik.
6. Beasiswa pendidikan anak bagi setiap peserta yang meninggal dunia atau mengalami cacat total tetap akibat kecelakaan kerja sebesar Rp12.000.000,- (dua belas juta rupiah) untuk setiap peserta.
7. Terdapat masa kadaluarsa klaim 2 tahun sejak kecelakaan terjadi dan tidak dilaporkan oleh perusahaan.
C. Jaminan Kematian (JKM)
Jaminan kematian (JKM) diperuntukan bagi ahli waris dari peserta
program BPJS Ketenagakerjaan yang meninggal bukan karena kecelakaan
kerja. Jaminan kematian (JKM) diperlukan sebagai upaya meringankan
beban keluarga baik dalam bentuk biaya pemakaman maupun santunan
berupa uang.
Program yang memberikan manfaat berupa uang tunai yang diberikan kepada ahli waris ketika peserta meninggal dunia saat kepesertaan aktif bukan akibat kecelakaan kerja
MANFAAT
Santunan sekaligus sebesar Rp16.200.000,00 (enam belas juta dua ratus ribu rupiah) Santunan berkala selama 24 Bulan, dengan rincian 24 x Rp200.000,00 = Rp4.800.000(empat juta delapan ratus ribu rupiah) yang dibayar sekaligus Biaya Pemakaman sebesar Rp3.000.000,00 (tiga juta rupiah) Bantuan Beasiswa bagi satu orang anak dari peserta yang telah memasuki masa iur paling singkat 5(lima) tahun sebesar Rp 12.000.000,-(dua belas juta rupiah)
20
Total manfaat keseluruhan manfaat jaminan kematian yang diterima sebesar Rp36.000.000,00
BESARAN IURAN
Pekerja Penerima Upah : 0.3 % (dari upah yang dilaporkan) Pekerja Bukan Penerima Upah : Rp 6.800,-
Manfaat Khusus Pekerja Migran Indonesia
1. Santunan Kematian sebesar Rp85 juta.**
2. Santunan berkala sebesar Rp4,8 juta dibayar sekaligus.*
3. Biaya pemakaman sebesar Rp3 juta.*
4. Santunan sekaligus sebesar Rp16,2 juta.*
5. Beasiswa untuk 2 (dua) anak dibayarkan pertahun:*
TK/SD/sederajat Rp1,2 juta.
SLTP/sederajat Rp1,8 juta.
SLTA/sederajat Rp2,4 juta.
Perguruan tinggi/pelatihan Rp3 juta.
*Berlaku untuk masa sebelum dan sesudah penempatan CTKI/TKI
**Berlaku selama TKI di negara penempatan.
D. Jaminan Pensiun
Program Jaminan Pensiun
Jaminan pensiun adalah jaminan sosial yang bertujuan untuk
mempertahankan derajat kehidupan yang layak bagi peserta dan/atau ahli
warisnya dengan memberikan penghasilan setelah peserta memasuki usia
pensiun, mengalami cacat total tetap, atau meninggal dunia.
Manfaat pensiun adalah sejumlah uang yang dibayarkan setiap bulan kepada
peserta yang memasuki usia pensiun, mengalami cacat total tetap, atau
kepada ahli waris bagi peserta yang meninggal dunia.
Kepesertaan Program Jaminan Pensiun
Peserta Program Jaminan Pensiun adalah pekerja yang terdaftar dan telah
membayar iuran. Peserta merupakan pekerja yang bekerja pada pemberi
kerja selain penyelenggara negara, yaitu peserta penerima upah yang terdiri
dari:
Pekerja pada perusahaan
Pekerja pada orang perseorangan
21
Selain itu, pemberi kerja juga dapat mengikuti Program Jaminan Pensiun
sesuai dengan penahapan kepesertaan.
Pekerja yang didaftarkan oleh pemberi kerja mempunyai usia paling banyak
1 (satu) bulan sebelum memasuki usia pensiun. Usia pensiun untuk pertama
kali ditetapkan 56 tahun dan mulai 1 Januari 2019, usia pensiun menjadi 57
tahun dan selanjutnya bertambah 1 (satu) tahun untuk setiap 3 (tiga) tahun
berikutnya sampai mencapai Usia Pensiun 65 tahun.
Dalam hal pemberi kerja nyata-nyata lalai tidak mendaftarkan Pekerjanya,
Pekerja dapat langsung mendaftarkan dirinya kepada BPJS
Ketenagakerjaan.Dalam hal peserta pindah tempat kerja, Peserta wajib
memberitahukan kepesertaannya kepada Pemberi Kerja tempat kerja baru
dengan menunjukkan kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan. Selanjutnya
Pemberi Kerja tempat kerja baru meneruskan kepesertaan pekerja.
Iuran Program Jaminan Pensiun
Iuran program jaminan pensiun dihitung sebesar 3%, yang terdiri atas 2%
iuran pemberi kerja dan 1% iuran pekerja.
Upah setiap bulan yang dijadikan dasar perhitungan iuran terdiri atas upah
pokok dan tunjangan tetap. Untuk tahun 2019 batas paling tinggi upah yang
digunakan sebagai dasar perhitungan ditetapkan sebesar Rp8.512.400
(delapan juta lima ratus dua belas ribu empat ratus rupiah). BPJS
Ketenagakerjaan menyesuaikan besaran upah dengan menggunakan faktor
pengali sebesar 1 (satu) ditambah tingkat pertumbuhan tahunan produk
domestik bruto tahun sebelumnya. Selanjutnya BPJS Ketenagakerjaan
menetapkan serta mengumumkan penyesuaian batas upah tertinggi paling
lama 1 (satu) bulan setelah lembaga yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan dibidang statistik (BPS) mengumumkan data produk domestik
bruto.
Mekanisme pembayaran iuran mengikuti program paket.
Pemberi kerja wajib membayar iuran tepat waktu dan sampai bulan berjalan
Pemberi kerja yang tidak memenuhi ketentuan pembayaran iuran dikenakan
denda sebesar 2% setiap bulan keterlambatan.
Manfaat Program Jaminan Pensiun
1. Manfaat Pensiun Hari Tua (MPHT)
22
Berupa Uang tunai bulanan yang diberikan kepada peserta (yang
memenuhi masa iuran minimum 15 tahun yang setara dengan 180
bulan) saat memasuki usia pensiun sampai dengan meninggal dunia;
2. Manfaat Pensiun Cacat (MPC)
Berupa Uang tunai bulanan yang diberikan kepada peserta
(kejadian yang menyebabkan cacat total tetap terjadi paling sedikit 1
bulan menjadi peserta dan density rate minimal 80%) yang
mengalami cacat total tetap akibat kecelakaan tidak dapat bekerja
kembali atau akibat penyakit sampai meninggal dunia. Manfaat
pensiun cacat ini diberikan sampai dengan meninggal dunia atau
peserta bekerja kembali;
3. Manfaat Pensiun Janda/Duda (MPJD)
Berupa Uang tunai bulanan yang diberikan kepada janda/duda
yang menjadi ahli waris (terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan) sampai
dengan meninggal dunia atau menikah lagi, dengan kondisi peserta:
meninggal dunia bila masa iur kurang dari 15 tahun, dimana masa iur
yang digunakan dalam menghitung manfaat adalah 15 tahun dengan
ketentuan memenuhi minimal 1 tahun kepesertaan dan density rate
80% atau
meninggal dunia pada saat memperoleh manfaat pensiun MPHT.
4. Manfaat Pensiun Anak (MPA)
Berupa Uang tunai bulanan yang diberikan kepada anak yang
menjadi ahli waris peserta (maksimal 2 orang anak yang didaftarkan
pada program pensiun) sampai dengan usia anak mencapai usia 23
(dua puluh tiga) tahun, atau bekerja, atau menikah dengan kondisi
peserta
meninggal dunia sebelum masa usia pensiun bila masa iur kurang
dari 15 tahun, masa iur yang digunakan dalam menghitung manfaat
adalah 15 tahun dengan ketentuan minimal kepesertaan 1 tahun dan
memenuhi density rate 80% dan tidak memiliki ahli waris janda/duda
atau
meninggal dunia pada saat memperoleh manfaat pensiun MPHT dan
tidak memiliki ahli waris janda/duda atau
Janda/duda yang memperoleh manfaat pensiun MPHT
meninggal dunia.
23
5. Manfaat Pensiun Orang Tua (MPOT)
Manfaat yang diberikan kepada orang tua (bapak / ibu) yang menjadi
ahli waris peserta lajang, bila masa iur peserta lajang kurang dari 15
tahun, masa iur yang digunakan dalam menghitung manfaat adalah
15 tahun dengan ketentuan memenuhi minimal kepesertaan 1 tahun
dan memenuhi density rate 80%.
6. Manfaat Lumpsum
Peserta tidak berhak atas manfaat pensiun bulanan, akan tetapi
berhak mendapatkan manfaat berupa akumulasi iurannya ditambah
hasil pengembangannya apabila:
Peserta memasuki Usia Pensiun dan tidak memenuhi masa iur
minimum 15 tahun
Mengalami cacat total tetap dan tidak memenuhi kejadian cacat
setelah minimal 1 bulan menjadi peserta dan minimal density rate
80%.
Peserta meninggal dunia dan tidak memenuhi masa kepesertaan
minimal 1 tahun menjadi peserta dan minimal density rate 80%.
7. Manfaat Pensiun diberikan berupa manfaat pasti yang ditetapkan
sebagai berikut:
Untuk 1 (satu) tahun pertama, Manfaat Pensiun dihitung berdasarkan
formula Manfaat Pensiun; dan
Untuk setiap 1 (satu) tahun selanjutnya, Manfaat Pensiun dihitung
sebesar Manfaat Pensiun dihitung sebesar Manfaat Pensiun tahun
sebelumnya dikali faktor indeksasi.
8. Formula Manfaat Pensiun adalah 1% (satu persen) dikali Masa iur
dibagi 12 (dua belas) bulan dikali rata-rata upah tahunan tertimbang
selama Masa Iur dibagi 12 (dua belas).
9. Pembayaran Manfaat Pensiun dibayarkan untuk pertama kali setelah
dokumen pendukung secara lengkap dan pembayaran Manfaat
Pensiun bulan berikutnya setiap tanggal 1 bulan berjalan dan apabila
tanggal 1 jatuh pada hari libur, pembayaran dilaksanakan pada hari
kerja berikutnya.
10. Dalam hal peserta telah memasuki Usia Pensiun tetapi yang
bersangkutan diperkerjakan, Peserta dapat memilih untuk menerima
24
Manfaat Pensiun pada saat mencapai Usia Pensiun atau pada saat
berhenti bekerja dengan ketentuan paling lama 3 (tiga) tahun setelah
Usia Pensiun.
11. Penerima manfaat pensiun adalah peserta atau ahli waris peserta
yang berhak menerima manfaat pensiun.
2.6.2 Layanan Peserta BPJS Ketenagakerjaan.
BPJS Ketenagakerjaan memfasilitasi kebutuhan layanan kepesertaan bagi
tenaga kerja maupun perusahaan (pemberi kerja).
1. Tenaga Kerja
Ada 2 Pilihan Pelayanan Tenaga Kerja yaitu:
a. Aplikasi BPJSTKU
Gambar 1 Gambar 2
Gambar 3
Keterangan Gambar :
Gambar 1. Langka pertama
masuk aplikasi bpjstku pilih
“pendaftaran peserta baru” atau
“pendaftaran Pengguna
BPJSTKU” lalu pilih Login.
Gambar 2. Masukkan Akun
berupa Email & Kata Sandi.
Gambar 3. Fitur pilihan layanan.
25
b. Antrian Online
*Gambar registrasi online (isi semua data dengan benar
2. Peusahaan Pemberi Kerja.
Layanan bagi Perusahaan (Pemberi Kerja) untuk pembayaran iuran
dan mengelola data tenaga kerja.
a. SIPP ( Sistem Informasi Pelaporan Peserta ).
SIPP Online, merupakan website pelaporan peserta online
yang dikembangkan sebagai alat bantu perusahaan untuk melakukan
pengelolan data kepesertaan berupa data Perusahaan, data Tenaga
Kerja, data upah dan penghitungan iuran secara cepat dan akurat.
Aplikasi ini merupakan inovasi dari SIPP Desktop versi offline yang
telah diperkenalkan sebelumnya.
SIPP Online, merupakan solusi bagi perusahaan peserta agar
terhindar dari kesulitan pengelolaan administrasi kepesertaan BPJS
26
Ketenagakerjaan dengan informasi yang terjaga kualitas, validitas dan
integritasnya.
Untuk pengguna SIPP Desktop Anda disediakan fasilitas
untuk melakukan Upload file output SIPP Desktop melalui fasilitas
Upload yang tersedia.
*Gambar aplikasi SSIP Online.
b. EPS ( Electronic Payment System ).
Electronic Payment System (E-Payment System/EPS),
adalah sistem pembayaran iuran BPJS Ketenagakerjaan secara
Host to Host antara perbankan dengan BPJS Ketenagakerjaan. EPS
disediakan untuk memudahkan perusahaan peserta dalam
melakukan monitoring pembayaran iuran.
*Gambar Aplikasi ESP.
27
c. Mitra
Layanan bagi PLKK (Pusat Layanan Kecelakaan Kerja) untuk melayani
klaim JKK Peserta.
Aplikasi RSTC Online, adalah sistem yang digunakan oleh jejaring
Trauma Center BPJS Ketenagakerjaan untuk pengecekan validitas
data (eligibilitas) kepesertaan, melaporkan kasus kecelakaan yang
mendapatkan pelayanan serta penagihan pembayaran biaya
perawatan dan pengobatan peserta BPJS Ketenagakerjaan yang
mengalami kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja.
Aplikasi RSTC Online juga disediakan untuk memudahkan jejaring
Trauma Center dalam melakukan monitoring pembayaran tagihan.
*Gambar Login aplikasi RSTC Online.
2.6.3 Manfaat Tambahan Untuk Peserta.
Selain 4 program jaminan sosial ketenagakerjaan, BPJS Ketenagakerjaan
juga memberikan manfaat tambahan buat peserta dan keluarganya Yaitu :
1. KPR, PUMP Dan PRP
28
Syarat :
1 tahun terdaftar
Tertib Administrasi dan kepesertaan
Iuran aktif
Telah direkomendasi BPJS Ketenagakerjaan
Belum memiliki rumah sendiri ( kecuali PRP )
Memenuhi syarat dan ketentuan bank penyalur dan OJK.
KPR
Subsidi maksimal 99% ( KPR + PUMP)
Non subsidi Maksimal 95% ( harga rumah maksimal 500 juta
rupiah ).
Jangka waktu maksimal 20 tahun.
PUMP
Jangka waktu maksimal 15 tahun
PRP
Maksimal 50 juta rupiah
Jangka waktu maksimal 10 tahun.
FPPP/KK
Berbentuk PT.
Tersedia lahan dan tidak bermasalah
Iuran aktif
Telah terdafar ( seluruh anggota )
PKS dengan BPJS Ketenagakerjaan
Memenuhi syarat dan ketentuan bank penyalur dan OJK.
Jangka waktu maksimal 5 tahun.
29
2. Daftar Promo dan Diskon
Khusus untuk Peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Seperti contoh :
Lokasi : Bekasi
Kategori : jasa Keuangan
*maka akan mucul pilihan diskon seperti gambar tersebut.
30
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
3.1 Deskripsi Unit Tempat PKL
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan yang dilaksanakan pada
BPJS Ketenagakerjaan Cabang Cikarang yang beralamat di Kawasan Industri
Jababeka Tahap II, Jl. Ki Hajar Dewantara No.12, Simpangan, Cikarang Utara,
Bekasi, Jawa Barat.
3.1.1 Struktur Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bekasi Cikarang
Kepala Kantor
Achmad Fatoni
Sekretaris
Johan Kristo Parapat
Kabid pemasaran
Penerima upah
Kabid Pemasaran
Bukan Penerima Upah
Kabid pelayanan
Kabid Keuangan & IT
Kabid Umum & SDM
Pengawasan & Pemeriksaan
KCP Bekasi Cibarusah
KCP Bekasi Deltamas
Budi wahyudi
Relationship Officer
1.RinandyJayaSatria
2. Ira Rahmiasih
3. Wahyudi Sukistio
4. Adi Nugraha
5. Rizky eko P.
6. Novaldy Aridharma
7. Zubair
Akhmad Hidayat
Eneng Siti Hasanah
Penata Madya Pelayanan
1. Ahmad Rizky
2. Evi Irmayanti
Bambang Widodo
Cicilokyia P 1.Marsyi
dah
2. Joko Suhendro
Penata Madya Pemasaran BPU
1.Sriyadani
2.Aghnesiya Firdaus
3.Sinaranova
4.Dedy Syafutra
5.Retno Indraningtyas
Evi Haliyati R
Tomjon
Penata Madya Keuangan
1.Azriulhaq Shulhar
2.Diana Dewi
3. Fanny Zannirah K
Penata Madya Umum
Santosa Aji Nurcahya
Penata Madya pelayanan/umum
1.Yuni Sudirman
2.Rasyid Heryuda
Penata
Madya
pelayanan
/umum
1.P. Janu Nugroho
2.Chandra Penata Madya SDM
Lucky Mauriyan
Penata Madya Kearsipan
Sultan mahkutai
Penata Madya IT
Angga Pratama
On Job Training
1.Ari Risk Rulita
2.Juandika
3.Krisna Sandi Pribadi
4.Rut Naomi Sila P.
5.Syarah Putri Yutika
Security
1.Poltak Sihombing
2.Edi Nusantara
3.Agustinus
4.Rendy Haruman
5.Suparman
6.Suripto
Penata Madya Administrasi
Customer Service
1.Tri Agustia
2.Yulan Fitria Lestari
3.Frida Eka Permata
4.Aditiya Fiesta
5.Huria Wahyuni
6.Karina Dian Erica
Office BOy
1.Budi Ramdani
2.Idris Saripudin
3.Masni Masitoh
Marketing Office
1.Andi Mulya
2.danar Mifta W.
3. Indra
Driver
1.Ari Hernawan
2.Engkus Kuswarwa
3.Soni Perdiansyah
31
3.1.2 Tugas Pokok dan Fungsi
Setiap perusahaan sudah pasti memiliki susunan organisasi, struktur
organisasi yang menunjukan hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi dan
bagian-bagian atau posisi maupun orang yang mempunyai kedudukan, tugas,
wewenang, dan tanggung jawab yang berbeda. Tujuan dibentuknya struktur
organisasi dalam perusahaan adalah untuk memudahkan pimpinan
perusahaan dalam melaksanakan tugas yang telah dibagi sesuai dengan
bidang masing-masing, juga menunjukan alur wewenang dan tanggung jawab
karyawan dalam suatu perusahaan. Berdasarkan struktur organisasi yang
ada di BPJS Ketenagakerjaan Semarang Pemuda, dapat diuraikan diskripsi
jabatanya atau wewenang dan tanggung jawab masing-masing jabatan.
1. Kepala Kantor Cabang Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
a. Mengkordinasikan penyusunan rencana kerja dan anggaran
perusahaan di unit kerjanya.
b. Merencanakan dan menetapkan kebijakan operasional dikantor
cabang.
c. Menyerahkan dan memastikan peningkatan pelayanan kepada peserta.
d. Mengarahkan dan mengendalikan kebijakan terhadap personil,
sarana dan prasarana kerja untuk kelancaran usaha.
2. Kepala Bidang Pemasaran Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
a. Menyusun usulan rencana kerja dan anggaran tahunan bidang,
untuk menjaga efektivitas kerja dan efisiensi biaya di bidangnya
b. Menyusun program pemasaran (dalam rangka pengembangan
kepesertaan) dan pengelolaan kepesertaan di kantor cabang
selaras dengan strategi pemasaran wilayah, sebagai acuan
kegiatan operasional
c. Mengkoordinasikan implementasi program pemasaran di bidang
jasa konstruksi dan sektor informal serta memantau tingkat
32
pencapaian, untuk memastikan target kepesertaan tercapai
dengan efektif dan efisien
d. Menerapkan program pengelolaan kepesertaan di cabang, untuk
memberikan nilai tambah bagi peserta yang sudah terdaftar.
3. Kepala Bidang Keuangan dan TI
Mempunyai tugas dan tanggungjawab sebagai berikut :
a. Menyusun usulan rencana kerja dan anggaran tahunan bidang
keuangan & TI cabang kelas 1 Keuangan & TI, untuk menjaga
efektivitas kerja dan efisiensi biaya di bidang Keuangan & TI
cabang
b. Mengkomplikasikan rencana anggaran tiap unit kerja, untuk
memperoleh acuan dalam pengelolaan dana
c. Mengkoordinasikan pengelolaan keuangan, agar kegiatan
operasional cabang dapat berjalan lancar, efektif dan efisien
d. Mengkoordinasikan pencatatan transaksi keuangan, untuk
mendukung penyajian laporan keuangan yang lengkap dan
akurat
4. Kepala Bidang Pemasaran BPU
Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
a. Melaksanakan kegiatan pemasaran, guna meningkatkan
perluasan kepesertaan sesuai target
b. Menyusun dan melaksanakan rencana kegiatan pemasaran.
c. Melakukan pertemuan kelompok serta kunjungan dalam rangka
kepesertaan program khusus (sektor informal dan jasa
konstruksi)
d. Menerima pendaftaran proyek dan peserta sektor informal.
5. Kepala Bidang Umum & SDM
Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
33
a. Merencanakan dan mengusulkan kebutuhan karyawan serta
perkembanganya untuk optimalisasi kegiatan kantor cabang.
b. Mempersiapkan pelaksanaan diklat sesuai batas kewenangan untuk
meningkatkan ketrampilan dan wawasan karyawan.
c. Memastikan, memonitor dan mengevaluasi kegiatan pengadaan,
pemeliharaan sarana dan prasarana kerja, administrasi dan kerumah
tanggaan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
d. Menyusun usulan rencana kerja dan anggaran tahunan bidang SDM
& Umum, untuk menjaga efektivitas kerja dan efisiensi biaya di
bidangnya
6. Kepala Bidang Pelayanan
Mempunyai tugas dan tanggungjawab sebagai berikut :
a. Menyusun usulan rencana kerja dan anggaran tahunan bidang
Pelayanan, untuk menjaga efektivitas kerja dan efisiensi biaya di
bidang Pelayanannya.
b. Mengkoordinasikan proses penetapan jaminan, guna
memperoleh besaran jaminan yang akurat.
c. Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan bagi peserta, agar
sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan.
d. Mengkoordinasikan penyelesaian keluhan peserta, guna
meningkatkan kepuasan peserta.
e. Memantau kinerja petugas pelayanan (Customer Service), untuk
memastikan terpenuhinya standar pelayanan yang telah
ditetapkan.
f. Menyusun laporan kegiatan guna mendukung penyusunan
laporan kegiatan cabang.
g. Memgkoordinasikan penyelsaian klaim terhadap waktu dan
mengendalikan pelayanan jaminan serta menangapi keluhan
peserta untuk mewujudkan kepuasan peserta.
h. Megkoordinasikan kegiatan verifikasi berkas penetapan jaminan.
i. Mengendalikan kasus klaim yang belum / tidak di tindak
lanjuti oleh peserta untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
34
Bidang pelayanan adalah bidang yang sangat erat kaitannya
dengan peserta dimana bidang ini akan berhubungan langsung
dengan para peserta dimana cara pelayanan yang sesuai dengan
standar kerja perusahaan lah yang akan menjadi tolak ukur
kepuasan yang peserta rasakan. Dalam hal ini yang bertanggung
jawab yang pertama kali adalah para staf - staf pelayanan (petugas
di loket-loket, Customer care dan Customer Service) yang kemudian
dipertanggungjawabkan/dikendalikan dan diawasi penuh oleh kepala
bidang pelayanan dimana kepala bidang pelayanan akan
bertanggungjawab dan di awasi langsung oleh atasannya dalam hal
ini adalah kepala cabang utama BPJS Ketenagakerjaan Cabang
Cikarang.
35
3.1.3 Prosedur Pelayanan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) di Kantor BPJS
Ketenagakerjaan Cikarang
A. Pengertian Kecelakaan Kerja
Suatu kasus dinyatakan kecelakaan kerja apabila terdapat unsur
ruda paksa yaitu ceders pada tubuh manusia akibat suatu peristiwa atau kejadian
( seperti terjatuh, tertabrak, terpukul dan lain-lain).
Untuk menentukan suatu kecelakaan termasuk “kecelakaan berhubung dengan
hubungan kerja “ yaitu apabila :
1. Terjadi di tempat kerja
2. Adanya perintsh kerja dari atasan/pemberi kerja/pengusaha untuk
melakukan pekerjaan.
3. Melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan kepentingan perusahaan;
dan atau
4. Melakukan hal-hal lain yang sangat penting dan mendesak dalam jam
kerja atas izin atau sepengetahuan perusahaan.
B. Prosedur Pelayanan pengajuan Jaminan Kecelakaan Kerja
1. Saat terjadi kecelakan,hal pertama yang harus dilakukan adalah
membawa pekerja tersebut untuk ditangani oleh pihak Rumah Sakit.
2. Laporan tahap I (F3)
Perusahaan wajib melaporkan setiap kecelakaan kerja yang terjadi pada
tenaga kerjanya melalui formulir BPJS Ketenagakerjaan dalam waktu
yang tidak lebih dari 2x24 jam pada Dinas Ketenagakerjaan dan BPJS
Ketenagakerjaan setempat , dengan melampoirkan :
Foto copy KPJ dan KTP
Foto copy absensi
Surat perintah tugas dari perusahaan (dalam hal ditugaskan keluar
kota, tugas lain atau lembur)
BAP polisi atau keterangan kepolisian setempat (jika terjadi di jalan
raya) atau pernyataan 2 orang saksi yang mengetahui kejadian
tersebut (tanda tangan di atas materai 6000)
Kronologis kejadian kecelakaan.
3. Laporan tahap II (F3a)
Perusahaan wajib melaporkan tenaga kerjanya pada Dinas
Ketenagakerjaan dan BPJS Ketenagakerjaan dalam waktu tidak lebih
dari 2x24 jam setelah Tenaga Kerja oleh dokter yang merawat dinyatakan
sembuh, cacat atau meninggal dunia (F3b) dengan melampirkan :
Kuitansi asli biaya pengangkutan
36
Kuitansi biaya pengobatan (rawat jalan) yang meliputi : biaya obat,
jasa dokter,karcis obat, biaya diagnostic,laboraturim dan biaya
pengisian F3b ,dll
Kuitansi biaya pengobatan (rawat inap), meliputi : biaya kamar,
biaya administrasi,obat, tindakan dokter, obat diagnostic, sewa
kamar bedah, ICU.
3.1.4 Alur proses pelayanan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dilakukan oleh
Pusat Layanan Kecelakaan Kerja (PLKK).
mendapat pelayanan
3.1.5 Dokumen Yang Di Gunakan
Dokumen yang di unakan dalam prosedur pelayanan Jaminan
Kecelakaan Kerja adalah :
1. Surat Pernyataan Trauma Center
Surat Trauma Center merupakan surat pengantar untuk
mempromosikan dan penjelasan tentang Program Jaminan
Kecelakaan Kerja (JKK) dan jaminan kematian (JKM) serta berisikan
37
prosedur-prosedur perujukan klaim program Jaminan Kecelakaan
Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).
2. Laporan tahap I ( F3 tentang data diri Tenaga Kerja )
3. KTP, KPJ
4. Formulir 3 KK 1 (berisi kronologis kejadian kecelakaan yang terjadi,
pernyataan 2 orang saksi yang mengetahui kejadian tersebut)
5. Laporan tahap II kasus kecelakaan kerja (F3a) formulir 3a KK 2.
6. Lembar ke-1 Surat Keterangan Dokter Kasus Kecelakaan Kerja
formulir 3b KK 3
7. Lembar ke-2 Surat Keterangan Dokter Kasus Kecelakaan Kerja
formulir 3b KK 3
8. Kuitansi asli biaya pengangkutan
9. Kuitansi biaya pengobatan (rawat jalan)
10. Kuitansi biaya pengobatan (rawat inap)
11. Gambar diagnose dokter.
3.2 Deskripsi Aktivitas PKL
Selama melakukan Praktik Kerja Lapangan di Kantor BPJS
Ketenagakerjaan cabang Cikarang praktikan di tempatkan di bagian Arsip. Dimana
tugas yang diberikan adalah :
1. Mensortir berkas-berkas peserta JKK,JHT,JKM dan JP yang telah
diagendakan untuk dibayarkan
Setiap harinya bidang pelayanan akan mengantarkan berkas-
berkas peserta baik itu JKK, JHT, JKM maupun JP yang klaim ke bidang
keuangan. Berkas-berkas tersebut harus diurutkan berdasarkan tanggal
transaksi dari tanggal 1 – 31 agar mempermudah dalam mencari berkasnya
pada saat peserta yang mengkalim tersebut datang dan mengambil
pencairan secara tunai.
2. Menginput data peserta besertakan data yang ada diformulir
Saat praktikan ditempatkan di bagian pemasaran,disini praktikan
bertugas menginput data peserta BPJS ketenagakerjaan yang telah terdaftar,
berupa nama peserta, napa perusahaan dan nomor pokok perusahaan
(NPP).
3. Menginput nomor box berkas kepesertaan.
Setelah berkas disortir atau dipisahkan menurut kepesertaan
jaminannya (tugas nomor 1), selanjutnya berkas tersebut dimasukan ke
38
dalam box yang diberi label berupa tanggal transaksi, jenis transaksi dan
nomor transaksi jaminan gunanya untuk mempermudah pencarian berkas
kembali, apabila berkas yang ingin ditindak lanjuti sudah terlampau jauh dari
hari berlangsung.
4. Membuat surat keluar dan mencatat surat masuk
Saat praktikan diperbantukan ke bagian sekretaris, disini praktikan
ditugaskan untuk membuat surat keluar untuk beberapa organisasi serta
mencatat penomoran surat keluar. Serta mencatat surat masuk, pencatatan
surat masuk berupa tanggal surat, nomor surat dan perihal surat tersebut.
Langkah selanjutnya setelah mencatat surat masuk yaitu
mendisposisikan surat tersebut, maksudnya surat tersebut di tunjukkan
kepada kepala bidang agar mengetahui kemana surat itu akan di tindak
lanjuti. Tak lupa, surat masuk itu di arsipkan berdasarkan tanggal
penerimaan dan di scan untuk arsip berupa softcopy .
5. Menyelesaikan Surat Trauma Center.
Surat Trauma Center merupakan surat pengantar untuk
mempromosikan dan penjelasan tentang Program Jaminan Kecelakaan
Kerja (JKK) dan jaminan kematian (JKM) serta berisikan prosedur-prosedur
perujukan klaim program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan
Kematian (JKM).
39
3.3 Kompetensi Yang Didapatkan Selama Praktek Kerja Lapangan
Selama melakukan Praktek Kerja Lapangan di kantor BPJS
Ketenagakerjaan, Praktikan mendapatkan ilmu mengenai filling data yang
baik,menginput data kepesertaan sesuai system serta mengetahui alur pelayanan
kasus kecelakaan kerja yang berlaku di kantor BPJS Ketenagakerjaan sesuai
dengan PP No 44 Tahun 2015 , hal pertama yang harus dilakukan saat terjadi
kecelakaan sampai penanganan terakhhir oleh dokter yang bersangkutan, sampai
lampiran apa yag harus disertakan agar dana jaminan Kecelakaan Kerja dapat di
cairkan.
3.4 Tantangan selama Praktek Kerja Lapangan
Selain mendapatkan kompetensi yang baru, terdapat tantangan yang ditemui
selama melakukan tugas yang diberikan oleh pembimbing magang di kantor BPJS
Ketenagakerjaan diantaranya :
- Harus teliti dalam memfilling data agar tidak tercampur per jenis jaminan seperti
yang di ketahui bahwa program BPJS ini terdapat 4 jaminan.
- Menginput data pemasaran yang berjumlah tidak sedikit yang dilakukan hampir
tiap hari mengharuskan harus adanya ketelitian, khususnya dalam
memasukkan angka-amgka yg hampir sama perharinya.
- Membuat surat keluar yang di luar kompetensi keahlian menjadi tantangan
tersendiri untuk praktikan, terutama dalam mencantumkan alamat surat keluar
agar surat tersebut sampai sesuai target.
40
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Praktik kerja lapangan merupakan wadah bagi mahasiswa untuk
mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari selama di dunia pendidikan.
Selain itu mahasiswa dapat mengenal lebih jauh kondisi serta gambaran
dari lingkungan kerja yang nyata.
BPJS Ketenagakerjaan merupakan lembga milik Negara yang
berdiri menggantikan PT. JAMSOSTEK (PERSERO) sejak 1 januari
2014. BPJS Ketenagakerjaan memiliki 4 program utama yaitu Jaminan
Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian
(JKM) dan Jaminan Pensiun (JP).
BPJS Ketenagakerjaan mengedepankan system operasional dan
pelayanan. Hal ini dapat dilihat dari visi BPJS Ketenagakerjaan yaitu
“menjadikan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) berkelas
dunia, terpercaya, bersahabat dan unggul dalam operasional dan
pelayanan”. Salah satu pelayanan tersebut adalah Pelayanan Jaminan
Kecelakaan Kerja. Dengan Prosedur yaitu sebagai berikut :
a) Saat terjadi kecelakan,hal pertama yang harus dilakukan adalah
membawa pekerja tersebut untuk ditangani oleh pihak Rumah
Sakit.
b) Laporan tahap I (F3)
Dengan melampirkan :
- Foto copy KPJ dan KTP
- Foto copy absensi
- Surat perintah tugas dari perusahaan (dalam hal
ditugaskan keluar kota, tugas lain atau lembur)
- BAP polisi atau keterangan kepolisian setempat (jika
terjadi di jalan raya) atau pernyataan 2 orang saksi yang
mengetahui kejadian tersebut (tanda tangan di atas
materai 6000)
- Kronologis kejadian kecelakaan.
41
c) Laporan tahap II (F3a)
Dengan mrlampirkan :
- Kuitansi asli biaya pengangkutan
- Kuitansi biaya pengobatan (rawat jalan) yang meliputi :
biaya obat, jasa dokter,karcis obat, biaya
diagnostic,laboraturim dan biaya pengisian F3b ,dll
- Kuitansi biaya pengobatan (rawat inap), meliputi : biaya
kamar, biaya administrasi,obat, tindakan dokter, obat
diagnostic, sewa kamar bedah, ICU.
4.2 Saran
Dibalik kesuksesan BPJS Ketenagakerjaan dalam melayani
peserta, masih terdapat beberapa kekurangan BPJS ketenagakerjaan dalam
sisematika kinerjanya. Hal ini dapat dilihat pada kurangnya komunikasi antar Tenaga
Kerja dengan bagian pelayanan , sehingga masih adanya keterlambatan pelayanan
dalam jaminan Kecelakaan kerja yaitu masih terdapat kekurangan lampiran yang
harus disertakan sehingga proses pelayanan membutuhkan waktu tambahan.
Diharapkan selanjutkan diadakan sosialisasi terhadap Peserta Jaminan Kecelakaan
Kerja. Sehingga dengan begitu kesalahan-kesalaham kecil akan terhindar dan BPJS
ketenagakerjaan akan lebih maksimal dalam melaksanakan tugasnya melayani para
peserta serta penilaian terhadap pelayanan yang diberikanpun akan lebih baik dan
lebih memuaskan peserta.
42
DAFTAR PUSTAKA
https://www.bpjsketenagakerjaan.go.id/struktur-organisasi.html
https://www.bpjsketenagakerjaan.go.id/kontak.html
https://docplayer.info/72820451-Alur-pelayanan-jkk-di-rumah-sakit-trauma-
center.html
https://setkab.go.id/inilah-pp-no-442015-tentang-penyelenggaraan-program-jaminan-
kecelakaan-kerja-dan-jaminan-kematian/
43
LAMPIRAN-LAMPIRAN
44
Lampiran 1 :
Laporan Kegiatan PKL
1. Surat permohonan ijin pelaksanaan PKL
2. Surat tanggapan permohonan ijin pelaksanaan PKL
3. Jurnal pembimbing PKL
4. Jurnal Kegiatan Harian PKL
5. Halaman Persetujaun Laporan Akhir PKL
6. NIlai Tempat PKL
7. NIlai Pembimbing PKL
8. Nilai Akhir PKL
9. Kuesioner Evalusi PKL
10. Sertifikat PKL
45
Lampiran 2 :
Lampiran Keterangan Magang
1. gambar laporan tahap I ( F3 tentang data diri Tenaga Kerja )
2. gambar KTP, KPJ
3. gambar formulir 3 KK 1 (berisi kronologis kejadian kecelakaan yang
terjadi, pernyataan 2 orang saksi yang mengetahui kejadian tersebut)
4. Laporan tahap II kasus kecelakaan kerja (F3a) formulir 3a KK 2.
5. Lembar ke-1 Surat Keterangan Dokter Kasus Kecelakaan Kerja formulir
3b KK 3
6. Lembar ke-2 Surat Keterangan Dokter Kasus Kecelakaan Kerja formulir
3b KK 3
7. Gambar kuitansi asli biaya pengangkutan
8. Gambar kuitansi biaya pengobatan (rawat jalan)
9. Gambar kuitansi biaya pengobatan (rawat inap)
10. Gambar diagnose dokter.
11. Surat Pernyataan Trauma Center ( 5 Lembar )
46
47
48
49
50
51
52
53
top related