kurang energi protein (kep)
Post on 08-Apr-2016
95 Views
Preview:
TRANSCRIPT
MARASMUS
Kelvin Mandela101 0211 003
Peng
ertia
n KE
P Seseorang yang kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya komsumsi energi dan protein dalam makanan sehari – hari atau gangguan penyakit – penyakit tertentu
(DEPKES RI,1997)
Kejadian KEP
Cara
det
eksi
KEPKEP dapat dideteksi dengan cara
antropometri yaitu mengukur BB dan umur yang dibandingkan
dengan indeks BB untuk standar WHO-NCHS sebagaimana
tercantum dalam KMS (Depkes RI, 1998).
Kriteria KEP Berdasarkan KMS
KEP Ringan : BB/U 70 – 80 % Median WHO-NCHS
KEP Sedang: BB/U 60 – 70 % Median WHO-NCHS
KEP Berat : BB/U < 60 % Median WHO-NCHS
Indikator
Manifestasi KEP klinis (WHO,2000):
Marasmus : Terjadi bila gizi utama yang kurang adalah kalori atau karbohidrat Kwasiorkor : terjadi bila gizi utama yang kurang adalah protein Marasmus Kwasiorkor : akibat kekurangan energi dan protein, dimana gambaran klinisnya merupakan gabungan dari kedua kelainan tersebut
MASALAH GIZI
• Genetik• Lingkungan• Faktor sosio budaya
Definisi Kurang Energi Protein
Kurang Energi Protein adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan
protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan
Penyebab KEP :• Langsung :
Penyakit infeksi Defisiensi energi dan protein
• Tidak langsung : Tingkat pendidikan Tingkat pengetahuan gizi Tingkat pendapatan Pekerjaan orang tua Besar anggota keluarga Pola asuh
Sosio budaya Pola penyapihan Pola pemberian makanan padat
MASALAH GIZI
INFEKSI PENYAKITKONSUMSI ZAT GIZI
ASUHAN IBU DAN ANAK
PELAYANAN KESEHATAN
KETERSEDIAAN PANGANDITINGKAT
RUMAH TANGGA
KEMISKINAN DAN PENDIDIKANKETERSEDIAAN PANGAN
KESEMPATAN KERJA
KRISIS EKONOMI DAN POLITIK
INFEKSI• Hubungan antara KEP dan penyakit infeksi merupakan ---
Synergistik• Penyakit infeksi yang menyebabkan KEP
Cacar air Batuk rejang TBC Malaria Diare Cacing mis : Ascaris Lumbricoides• Orang yang menderita KEP mudah terkena infeksi dan
akan memperberat kondisinya dan sebaliknya.
Konsumsi makanKebutuhan energi aktivitas dan pertumbuhan yang cepat sehingga terjadinya
KEP akan mempengaruhi pertumbuhannya.Maka bila jumlah energi dalam makanan sehari-hari kurang masukan protein akan digunakan sebagai energi sehingga mengurangi bagian yang diperlukan untuk pertumbuhan
Kebutuhan prtotensebagai bahan bakar selain sebagai zat pembangun dan zat pengatur
Bayi ---- 2,5 – 3 gr/kgBB Balita - 1,5 – 2 gr/kgBB
Tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan gizi ibu
• Tingkat pendidikan yang baik orang tua dapat menerima dengan baik segala informasi • Tingkat pengetahuan gizi yang baik
merupakan pintu gerbang perbaikan gizi keluarga
Tingkat pendapatan dan pekerjaan
• Jenis pekerjaan menentukan perbedaab tingkat pendapatan
• Tingkat pendapatan juga ikut menentukan jenis pangan yang akan dibeli
• Tingkat pendapatan merupakan faktor penting bagi kualitas dan kuantitas makanan
Besar anggota keluarga • Jumlah anak banyak pada keluarga
yang soseknya kurang Jumlah anak banyak pada keluarga yang keadaan soseknya cukup akan berkurang perhatian dan kasih sayang
• akan berkurang perhatian dan kasih sayang juga kebutuhan primer seperti sandang dan pangan
Jarak antara kelahiran
• Jarak kelahiran bayi yang satu dengan kehamilan berikutnya diharapkan paling tidak 18 bulan – 2 tahun agar para ibu sempat menyusui anaknya
Pola pemberian ASI
• Pencernaan bayi sampai usia 6 bulan belum bekerja secara sempurna
• Pada usia 0- 6 bulan mudah terserang infeksi• Penyapihan terlalu dini• Terlambat pengenalan makanan padat• Kegagalan menyususi
Pola pengenalan makanan padat
• Pada fase pertumbuhan cepat bayi membutuhan makanan selain ASI
• Diberikan secara bertahap tiap bulan• Agar anak mengenali tiap jenis makanan• Dapat mendeteksi secara dini jenis alergi
yang diderita anak• Menyesuaikan keadaan saluran
pencernaan bayi
Faktor geografi
• Produk makanan terutama makanan pokok• Daerah terpencil,daerah tandus,
subur• Musim hujan,kemarau
Faktor Lingkungan• Lingkungan sosial• Lingkungan budaya• Lingkungan fisik• Lingkungan biologis• Lingkungan kimia
Penyakit gizi lain yang menyertai KEP
• Defisiensi vitamin A• Defisiensi zat besi,folat dan B12• Defisiensi vitamin B2• Defisiensi seng/Zn• Pada KEP berat selalu disertai kekurangan
vitamin dan mineral
MARASMUS
• Marasmus berasal dari kata Yunani yang berarti wasting merusak .
• Marasmus adalah bentuk malnutrisi kalori yang terutama akibat kekurangan kalori yang berat dan kronis terutama terjadi selama tahun pertama kehidupan dan mengurusnya lemak bawah kulit dan otot.
Marasmus Badan kurus keringTampak seperti orang tuaLethargi Iritabel Kulit berkeriputUbun – ubun cekung pada bayiJaringan subkutan hilangTurgor kulit jelekMalaise ,Apatis Kelaparan
MANIFESTASI KLINIS
Gejala Klinis KEP BeratMarasmus Kwashiorkor Marasmus-Kwashiorkor
• Sangat kurus, tampak tulang terbungkus kulit
• Wajah seperti orang tuacengeng dan rewel
• Kulit keriput
• Jaringan lemak sumkutan minimal/tidak ada
• Sering disertai diare kronik dan penyakit kronik ,tekanan darah dan jantung serta pernafasan kurang.
• Edema yang dapat terjadi di seluruh tubuh• wajah sembab dan membulat• Mata sayu• Rambut tipis, kemerahan seperti rambut jagung, mudah dicabut dan rontok• Cengeng, rewel dan apatis• Pembesaran hati, otot mengecil (hipotrofi), bercak merah ke coklatan di kulit dan mudah terkelupas (crazy pavement dermatosis)• Sering disertai penyakit infeksi terutama akut, diare dan anemia.
Gabungan dari marasmus dan kwashiorkor
MarasmusWajah spt orang tua
Rambut masih hitam
Iga gambang, sangat kurusAtrofi otot,Lemak sangat tipis/habis
MARASMIC KWASHIORKHOR
Gejala klinis KEP ringan
Pertumbuhan mengurang atau berhenti BB berkurang, terhenti bahkan turunUkuran lingkar lengan menurunMaturasi tulang terlambatRasio berat terhadap tinggi normal atau menurunTebal lipat kulit normal atau menurunAktivitas dan perhatian kurangKelainan kulit dan rambut jarang ditemukan
Faktor Penyebab Masalah KEP
Malnutrisi
Asupan makanan Infeksi
Persediaanmkn di RT
Prwtn anak& bumil
Yankes
Kemisinan, kurangpendidikan, kurang
ketrampilan
Sebab Tidaklangsung
Strukturekonomi
Sebab Dasar
Pada umumnya KEP, disebabkan oleh :
Faktor kemiskinan
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang makanan pendamping ASI (MP-ASI)
Pengetahuan mengenai pemeliharaan• lingkungan yang sehat.
Kriteria Gizi Kesmas
1) Berat Badan menurut Umur (BB/U) BB/U : > 80% dari median baku digolongkan sebagai underweight.
2) Tinggi Badan menurut Umur (TB/U) TB/U : < 90% digolongkan sebagai stunted/ pendek.
3) Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB) BB/TB : < 80% dari median baku digolongkan sebagai wasted/ kurus
4) Lingkar Lengan Atas Menurut Umur (LILA/U) LL/U : < 70% digolongkan gizi buruk
•
Tatalaksana KEP berat
1.Pengobatan dan pencegahan hipoglikemia2.Pengobatan dan pencegahan hipotermia3.Pengobatan dan pencegahan dehidrasi4.Koreksi gangguan keseimbangan elektrolit
Tatalaksana KEP berat
5.Pengobatan dan pencegahan infeksi6.Mulai pemberian makan7.Masa tumbuh kejar8.Koreksi defisiensi mikro nutrient9.Berikan stimulasi sensorik dan dukungan
emosional10.Tindak lanjut di rumah
Tata laksana diet pada KEP1.Kebutuhan energi dari 100-200 kalori per Kg
BB/hari2.Kebutuhan protein 1 – 6 gr per kg BB/hari3.Pemberian suplementasi vitamin dan mineral4.Cara pemberian disesuaikan kemampuan
penderita5.Porsi kecil tapi sering6.ASI tetap diteruskan7.Bentuk makanan disesuaikan kemampuan
1) pada tahap awal harus diberikan cairan intra vena, selanjutnya dengan parenteral dengan bertahap, dan pada tahap akhir dengan diet tinggi kalori dan tinggi protein.
2) komplikasi penyakit penyerta seperti infeksi, anemia, dehidrasi dan defiseiensi vitamin diberikan secara bersamaan.
3) penanganan terhadap perkembangan mental anak melalui terapi tumbuh kembang anak.
4) penanganan kepada keluarga, melalui petunjuk terapi gizi kepada ibu karena sangat penting pada saat akan keluar rumah sakit akan mempengaruhi keberhasilan penanganan KEP di rumah.
Pencegahan KEP mempertahankan status gizi anak yang sudah baik tetap baik dengan menggiatkan kegiatan surveilance gizi di institusi kesehatan terdepan (Puskesmas, Puskesmas Pembantu).
mengurangi resiko untuk mendapat penyakit, mengkoreksi konsumsi pangan bila ada yang kurang, penyuluhan pemberian makanan pendamping ASI.
memperbaiki/mengurangi efek penyakit infeksi yang sudah terjadi supaya tidak menurunkan status gizi.
Lanj
utan
….
Merehabilitasi anak yang menderita KEP pada fase awal/BGM.
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam program keluarga berencana.
Meningkatkan status ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan segala sektor ekonomi masyarakat (pertanian, perdagangan, dan lain-lain).
TERIMA KASIH
top related