kunci tes formatif - perpus.menpan.go.id
Post on 09-May-2022
18 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Kunci Tes Formatif
Modul
PENERAP AN BUDAYA KERJA
APARA TUR NEGA RA
Diterbitkan oleh KEMENTERlAN
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESLA
■u.
\\ • •
Kunci Tes Formatif
Modul
PENERAPAN BUDAYA KERJA
APARATUR NEGARA
Diterbitkan olehKEMENTERIAN
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARAREPUBLIK INDONESIA
Penerapan Budaya Kerja
harus"money consuming," ('membuang,' membelanjakan uang), dan
bukan merupakan "money generating"
Kunci Jawaban Tes Formatif 9
1. Budaya sebagai output adalah anggapan bahwa budaya dapat dipelajari
dan diprogramkan. Oleh karena itu, BSO juga merupakan budaya yang
diharapkan, yang diperlukan pada suatu saat, atau budaya ideal. BSO
adalah potret atau rekaman basil proses budaya yang berlangsung di
dalam suatu organisasi atau penisahaan pada suatu saat, periode atau
masa, sebagai produk masa lalu.
2. Lingkungan dapat sangat mempengaruhi perkembangan suatu budaya
keija, karena pada lingkungan tersebut segala hal berasimilasi,
bergabung dan membentuk sesuatu yang bam. Bentuk bam tersebut
dapat bempa hal yang positif, tetapi juga sangat besar kemungkinannya
bempa sesuatu yang negatif, sehingga ketika input datang ckii
lingkungan, diperlukan suatu proses terlebih dahulu (diantaranya
disesuaikan dengan suatu aturan-aturan baku bagi pelaksanaan tugas
seorang aparatur negara) bam kemudian menjadi suatu output yang
diberi vehicle, yang kemudian bertransformasi menjadi budaya keija.
3. Ada beberapa hal yang hams diantisipasi bila akan dilakukan
pembahan, yaitu 1. Pendidikan dan komunikasi; 2. partisipasi; 3.
pemberian dukungan; 4. negosiasi; 5. manipulasi dan kooptasi; dan 6.
paksaan.
Penerapan Budaya Kerja
KUNCI JA WABAN TES FORMA TIE
Kunci Jawaban Tes Formatif 1
1. Aparatur hams selectee personal karena personal-personal inilah yang
sudah didapatkan dengan suatu sistem yang benar, dididik dengan suatu
sistem yang sesuai dan trampil-pengalaman dalam pelaksanaan
tugasnya sehari-hari, sehingga ketika mengimplentasi suatu pekeijaan,
sesuai dengan kebutuhan yang ada. Pada personal yang electee, relatif
tidak teibiasa dengan pekeijaan-pekeijaan yang hams diputuskan dan
dilaksanakan, sehingga kemungkinan teijadi ketidak sesuaian menjadi
besar.
2. Pendirian tentang keija sangat berpengaruh pada hasil keija atau output,
karena bila aparatur tersebut memiliki pendirian keija yang "tidak
menyenangkan" tentang keija maka hasilnya tidak akan pemah optimal.
3. Pembahan terhadap pendirian keija tidak dapat dilakukan dengan
program-program instan dan tidak berkelanjutan, karena yang dimbah
sebenamya adalah mindset aparatur tentang keija, apa yang diharapkan
ketika ia bekeija dan apa sebenamya tujuan ia bekerja. Selain itu juga
hams dilakukan perbaikan pada sistem yang ada dalam instansi dimana
aparatur tersebut bekeija, misalnya pada masalah kesejahteraannya,
sistem karier, reward and punihsment, dan sebagainya. Bila semua hal
itu dilakukan, maka pembahan terhadap pendirian keija akan nampak.
Kunci Jawaban Tes Formatif2
1. Yang dimaksud dengan budaya keija adalah cara keija sehari-hari yang
bermutu dan selalu mendasari nilai-nilai yang penuh makna, sehingga
Penerapan Budttya Kerja
menjadi motivasi, memberi inspirasi untuk senantiasa bekerja lebih
baik, dan memuaskan bagi masyarakat yang dilayani. Budaya kerja
teijadi dimana saja, apakah pada perorangan, kelompok, organisasi dan
pemerintahan. Setiap kegiatan yang berkaitan dengan keija, maka akan
memiliki budaya tersendiri bagi pelakunya.
2. Yang dapat menjadi prinsip dalam budaya keqa adalah:
a. Etos keija, merupakan watak atau semangat fimdamental suatu
budaya, berbagai ungkapan yang menunjukkan kepercayaan,
kebiasaan, atau perilaku suatu kelompok masyarakat.
b. Workaholism sebagai bagian dari budaya keija, hal tersebut karena
menunjukkan salah satu pola dan kualitas perilaku manusia dalam
bekeija, baik secara pribadi, pekeijaan dinas, kelompok, bebas atau
kompetitif. Workaholism bisa berdampak positif atau sebaliknya,
baik kepada pelaku atau basil dari keijaan yang dilakukan.
c. Etika keija, merupakan peristiwa rohani yang berkaitan dengan
kalbu atau nurani manusia, ketika dihadapkan pada pilihan, memilih
dengan bebas, membuat keputusan bathin dan bertanggung jawab
atas pilihannya.
d. Anggapan dasar tentang keija, merupakan kesimpulan dalam bentuk
pendirian. Keija dapat diartikan sebagai hukuman, upeti, beban,
kewajiban, sumber penghasilan, kesenangan, status, prestise atau
gengsi, harga diri, aktualisasi diri, panggilan jiwa, pengabdian, hak
atau sebaliknya, hidup atau sebaliknya dan ibadah serta suci.
3. Budaya keija dapat dijadikan upaya peningkatan kerja dengan
memperhatikan beberapa hal, yaitu
Penerapan Budaya Kerja
c. Para individu anggota tim
Sikap individu anggota tim hams memiliki beberapa persyaratan
agar kinerja meningkat, yaitu memiliki kesadaran diri untuk bekerja
sama untuk mencapai tujuan tim, memiliki aspirasi terhadap
perbedaan individual, bersikap empati dan perhatian yang besar
dalam menyelesaikan tugas masing-masing individu anggota tim.
Kunci Jawaban Tes FormatifS
1. Kedelapan core value tersebut adalah kesetiaan, prestasi keija,
tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerja sama dan prakarsa, serta
kepemimpinan. Penilaian terhadap delapan komponen tersebut
dilakukan oleh pihak penilai atau pejabat yang berwenang.
2. Masyarakat pada dasamya menginginkan pengakuan dan per-lindungan
dari aparatur, selain itu, masyarakat juga menghendaki adanya
pelayanan kesehatan dan pendidikan yang memadai buat mereka. Bila
hal tersebut dapat dilakukan secara optimal oleh aparatur, maka
masyarakat akan merasakan bahwa keberadaan aparatur memang untuk
melayjuii mereka dan kondisi kondusif antara masyarakat dan aparatur
dapat teijadi.
3. Pelayanan publik hams mencakup hal-hal sebagai berikut yaitu sifatnya
"no choice," dengan tarif yang relatif teijangkau oleh semua lapisan
masyarakat temtama pada kelas bawah, mempakan kewenangan negara
yang dilaksanakan oleh pemerintah, pelayanan yang seharusnya "no
price," biaya tidak dibebankan (langsung) kepada masyarakat yang
dilayani, dan mempakan kewajiban dari pemerintah. Pelayanan juga
Penerapan Budaya Kerja Pcnerapan Budaya Kerja
mempelajari bagaimana hubungan antara elemen dalam satu sistem
yang mempenganihi suatu peristiwa atau hasil.
Meningkatkan pemikiran linier menjadi pemikiran sistemik dalam
organisasi; pergeseran dari memandang sesuatu sebagai struktur
menjadi sebagai proses; dan
Berpikir sistemik dalam memecahkan masalah dan bekeija sebagai tim:
sistem tidak dapat berdiri sendiri, tetapi merupakan inter-dependensi
antar elemennya.
2. Karakteristik yang hams diperhatikan dalam membangun tim keija;
a. Ada kesepakatan terhadap misi;
b. Semua anggota mentaati terhadap peraturan tim yang berlaku;
c. Ada pembagian tanggung jawab dan wewenang yang adil;
d. Anggota tim hams beradaptasi terhadap pembahan.
3. Keberhasilan dari tim dapat dilihat dari
a. Organisasi secara keseluruhan
Budaya keija suatu organisasi akan menentukan sikap, perilaku dan
cara berpikir seluruh anggota organisasi dalam mencapai misi dan
tujuan yang dipengaruhi oleh filosofi organisasi, norma, kode etik,
sistem penghargaan, dan harapan dari para anggota organisasi.
b. Tim Keija
Tim keija akan mencapai kinerja yang diharapkan apabila dilakukan
dengan manajemen rapat dan pertemuan yang baik, adanya peranan
dan tanggung jawab yang jelas, mampu melaksanakan manajemen
konflik, adanya prosedur operasi yang jelas dan simple, serta
pencapaian misi tim.
"i
a. Arab;
b. Ukuran;
c. Ruang;
d. Proses.
Kunci Jawaban Tes Formatif3
1. Unsur-unsur tersebut adalah kepeminqiinan, hukum, teknologi, reward
and punishment dan politik. Unsur tersebut dapat berpengamh terhadap
budaya keija karena langsung masuk ke dalam "anatomi" suatu
organisasi, sehingga dapat menjangkau semua sisi.
2. Empat unsur yang disebutkan pertama mempakan unsur yang dominan,
karena unsur-unsur tersebut mempakan titik simpul dalam pergerakan
suatu organisasi. Bila titik-titik simpul tersebut tidak terdapat hambatan,
maka pembahan atau peibaikan budaya organisasi akan lebih mudah
dilaksanakan.
3. Organisasi pemerintahan pada hakekatnya sama dengan organisasi pada
umumnya, hanya tupoksinya berkaitan dengan pemerintahan, dan
pelaksananya (karyawannya) mempakan pegawai negara (negeri) yang
dibayar oleh negara dan mengabdi pada negara. Artinya, pembahan
tetap dapat dilaksanakan.
Kunci Jawaban Tes Formatif4
1. Pengertian nilai adalah pengertian-pengertian {conception) yang
dihayati seseorang mengenai apa yang lebih penting atau kurang
penting, apa yang lebih baik atau kurang baik, dan apa yang lebih benar
atau kurang benar. Nilai tersebut hanya dapat dipahami jika dikaitkan
Peiicrapan Butlaya Kerja
dengan sikap dan tingkah laku. Sedangkan makna dari nilai adalah
sesuatu yang mengandung arti (dalam arti makna) atau guna (manfaat,
nikmat) bagi pelaku budaya dan bagi lingkungannya tertentu bemilai.
Setiap hal mempunyai sejumlah (satu atau lebih) nilai, dan setiap nilai
dapat diamankan, dilestarikan, diungkapkan, ditransfer, ditransmit atau
diaktualisasi dengan menggunakan berbagai cara atau alat.
2. Pasangan nilai-nilai tersebut adalah wewenang dan tanggung jawab,
keadilan dan keterbukaan, semangat dan motivasi, keberanian dan
kearifan, integritas dan profesionalitas. Dari pasangan nilai-nilai
tersebut, yang relatif paling berpengaruh terhadap perubahan budaya
organisasi adalah integritas dan profesionalitas karena kedua pasang
nilai ini menjadi ciri dan cermin pribadi aparatur. Diharapkan dengan
aparatur yang memiliki integritas dan profesionalitas yang baik akan
berpengaruh atau dapat mengubah budaya keija di organisasi.
3. Nilai integritas dan profesionalitas biasanya lebih dilihat sebagai
cerminan pribadi dari aparatur pelaksana tugas pada organisasi secara
keseluruhan. Hal ini disebabkan kedua pasang nilai tersebut lebih dekat
dengan personafikasi dari kepemimpinan.
Kunci Jawaban Tes Formatif 5
1. Kelima pasang nilai tersebut adalah penguasaan IP dan teknologi,
dedikasi dan loyalitas, keteguhan dan ketegaran, keikhlasan dan
kejujuran, dan rasionalitas dan kecerdasan emosi.
2. Kelima pasang nilai-nilai tersebut sebaiknya memang dilakukan secara
bersamaan sehingga terjadi keseimbangan dalam perubahan budaya
keija dalam organisasi. Mengapa hams bersamaan, karena nilai-nilai
Penerapan Budaya Kerja
tersebut sebenamya mempakan cara seorang individu atau aparat
apapun kedudukannya mengabdi pada organisasinya dengan segala
kemampuan dan latar belakangnya. Sehingga sehamsnya ketika
dilakukan pembahan budaya kerja, kelima nilai ini menjadi begitu
penting karena langsung menyangkut individu aparatur.
3. Hambatan yang mungkin ditemukan adalah keinginan untuk bembah
dari individu-individu aparatur yang ada. Bila ada intens pribadi, maka
nilai-nilai tadi menjadi sangat sulit bembah.
Kunci Jawaban Tes Formatif 6
1. Keenam pasang nilai-nilai tersebut adalah keberadaan dan dinamika
kelompok kerja, ketepatan dan kecepatan, disiplin dan keteraturan
keija, ketekunan dan kesabaran, komitmen dan konsisten, kreativitas
dan kepekaan.
2. Nilai komitmen dan konsisten sebenamya mempakan nilai dasar dari
seorang individu dalam menjalankan tugasnya. Tanpa nilai komitmen
dan konsisten, maka pekeqaan-pekeijaan yang menjadi tanggung
jawabnya menjadi sulit terwujud. Nilai ini sehamsnya juga menjadi
ukuran untuk menilai kineqa seorang aparatur terhadap organisasinya
3. Nilai kreativitas dan kepekaan terhambat dalam pelaksanaannya karena
pimpinan organisasi sering kali terbebani ketika muncul kreativitas dan
atau kepekaan aparatumya, karena hal tersebut berarti dapat mengubah
tatanan yang sudah ada dan bahkan hams mengubah aturan-aturannya
Kunci Jawaban Tes Formatif 7
1. Linear thinking: cara berfikir generalis atau logika sebab akibat yang
berfikir seperti garis lums. Systemic thinking, cara berfikir yang
Penerapan Budaya Kcrja Pencrapan Buduya Kerja
dengan sikap dan tingkah laku. Sedangkan makna dari nilai adalah
sesuatu yang mengandung arti (dalam arti makna) atau guna (manfaat,
nikmat) bagi pelaku budaya dan bagi lingkungannya tertentu bemilai.
Setiap hal mempunyai sejumlah (satu atau lebih) nilai, dan setiap nilai
dapat diamankan, dilestarikan, diungkapkan, ditransfer, ditransmit atau
diaktualisasi dengan menggunakan berbagai cara atau alat.
2. Pasangan nilai-nilai tersebut adalah wewenang dan tanggung jawab,
keadilan dan keterbukaan, semangat dan motivasi, keberanian dan
kearifan, integritas dan profesionalitas. Dari pasangan nilai-nilai
tersebut, yang relatif paling berpengaruh terhadap perubahan budaya
organisasi adalah integritas dan profesionalitas karena kedua pasang
nilai ini menjadi ciri dan cermin pribadi aparatur. Diharapkan dengan
aparatur yang memiliki integritas dan profesionalitas yang baik akan
berpengaruh atau dapat mengubah budaya keija di organisasi.
3. Nilai integritas dan profesionalitas biasanya lebih dilihat sebagai
cerminan pribadi dari aparatur pelaksana tugas pada organisasi secara
keseluruhan. Hal ini disebabkan kedua pasang nilai tersebut lebih dekat
dengan personafikasi dari kepemimpinan.
Kunci Jawaban Tes Formatif 5
1. Kelima pasang nilai tersebut adalah penguasaan IP dan teknologi,
dedikasi dan loyalitas, keteguhan dan ketegaran, keikhlasan dan
kejujuran, dan rasionalitas dan kecerdasan emosi.
2. Kelima pasang nilai-nilai tersebut sebaiknya memang dilakukan secara
bersamaan sehingga teijadi keseimbangan dalam perubahan budaya
keija dalam organisasi. Mengapa harus bersamaan, karena nilai-nilai
\
tersebut sebenamya merupakan cara seorang individu atau aparat
apapun kedudukannya mengabdi pada organisasinya dengan segala
kemampuan dan latar belakangnya. Sehingga seharusnya ketika
dilakukan perubahan budaya kerja, kelima nilai ini menjadi begitu
penting karena langsung menyangkut individu aparatur.
3. Hambatan yang mungkin ditemukan adalah keinginan untuk berubah
dari individu-individu aparatur yang ada. Bila ada intens pribadi, maka
nilai-nilai tadi menjadi sangat sulit bembah.
Kunci Jawaban Tes Formatif 6
1. Keenam pasang nilai-nilai tersebut adalah keberadaan dan dinamika
kelompok kerja, ketepatan dan kecepatan, disiplin dan keteraturan
keija, ketekunan dan kesabaran, komitmen dan konsisten, kreativitas
dan kepekaan.
2. Nilai komitmen dan konsisten sebenamya mempakan nilai dasar dari
seorang individu dalam menjalankan tugasnya. Tanpa nilai komitmen
dan konsisten, maka pekeijaan-pekerjaan yang menjadi tanggung
jawabnya menjadi sulit terwujud. Nilai ini seharusnya juga menjadi
ukuran untuk menilai kineija seorang aparatur terhadap organisasinya
3. Nilai kreativitas dan kepekaan terhambat dalam pelaksanaannya karena
pimpinan organisasi sering kali terbebani ketika muncul kreativitas dan
atau kepekaan aparatumya, karena hal tersebut berarti dapat mengubah
tatanan yang sudah ada dan bahkan harus mengubah aturan-aturannya
Kunci Jawaban Tes Formatif 7
1. Linear thinking: cara berfikir generalis atau logika sebab akibat yang
berfikir seperti garis lums. Systemic thinking, cara berfikir yang
Penerapan Budaya Kcrja Penerapan Budaya Kerja
mempelajari bagaimana hubungan antara elemen dalam satu sistem
yang mempengamhi suatu peristiwa atau basil.
Meningkatkan pemikiran linier menjadi pemikiran sistemik dalam
organisasi: pergeseran dari memandang sesuatu sebagai stniktur
menjadi sebagai proses; dan
Berpikir sistemik dalam memecahkan masalah dan bekeija sebagai tim:
sistem tidak dapat berdiri sendiri, tetapi merupakan inter-dependensi
antar elemennya.
2. Karakteristik yang hams diperhatikan dalam membangun tim keija;
a. Ada kesepakatan terhadap misi;
b. Semua anggota mentaati terhadap peraturan tim yang berlaku;
c. Ada pembagian tanggung jawab dan wewenang yang adil;
d. Anggota tim hams beradaptasi terhadap pembahan.
3. Keberhasilan dari tim dapat dilihat dari
a. Organisasi secara keselunihan
Budaya keija suatu organisasi akan menentukan sikap, perilaku dan
cara berpikir selumh anggota organisasi dalam mencapai misi dan
tujuan yang dipengamhi oleh filosofi organisasi, norma, kode etik,
sistem penghargaan, dan harapan dari para anggota organisasi.
b. Tim Keija
Tim keija akan mencapai kinerja yang diharapkan apabila dilakukan
dengan manajemen rapat dan pertemuan yang baik, adanya peranan
H^n tanggung jawab yang jelas, mampu melaksanakan manajemen
konflik, adanya prosedur operasi yang jelas dan simple, serta
pencapaian misi tim.
r
a. Arab;
b. Ukiu^n;
c. Ruang;
d. Proses.
Kunci Jawaban Tes Formatif 3
1. Unsur-unsur tersebut adalah kepemimpinan, hukum, teknologi, reward
and punishment dan politik. Unsur tersebut dapat berpengaruh terhadap
budaya keija karena langsung masuk ke dalam "anatomi" suatu
organisasi, sehingga dapat menjangkau semua sisi.
2. Empat unsur yang disebutkan pertama mempakan unsur yang dominan,
karena unsur-unsur tersebut mempakan titik simpul dalam pergerakan
suatu organisasi. Bila titik-titik simpul tersebut tidak terdapat hambatan,
maka pembahan atau peibaikan budaya organisasi akan lebih mudah
dilaksanakan.
3. Organisasi pemerintahan pada hakekatnya sama dengan organisasi pada
umumnya, hanya tupoksinya berkaitan dengan pemerintahan, dan
pelaksananya (karyawannya) mempakan pegawai negara (negeri) yang
dibayar oleh negara dan mengabdi pada negara. Artinya, pembahan
tetap dapat dilaksanakan.
Kunci Jawaban Tes Formatif 4
1. Pengertian nilai adalah pengertian-pengertian {conception) yang
dihayati seseorang mengenai apa yang lebih penting atau kurang
penting, apa yang lebih baik atau kurang baik, dan apa yang lebih benar
atau kurang benar. Nilai tersebut hanya dapat dipahami jika dikaitkan
Penerapan Budaya Kerja
menjadi motivasi, memberi inspirasi untuk senantiasa bekeija lebih
balk, dan memuaskan bagi masyarakat yang dilayani. Budaya ketja
teijadi dimana saja, apakah pada perorangan, kelompok, organisasi dan
pemerintahan. Setiap kegiatan yang berkaitan dengan keija, maka akan
memiliki budaya tersendiri bagi pelakunya.
2. Yang dapat menjadi prinsip dalam budaya keija adalah;
a. Etos keija, merupakan watak atau semangat fundamental suatu
budaya, berbagai ungkapan yang menunjukkan kepercayaan,
kebiasaan, atau perilaku suatu kelompok masyarakat.
b. Workaholism sebagai bagian dari budaya keija, hal tersebut karena
menunjukkan salah satu pola dan kualitas perilaku manusia dalam
bekeija, baik secara pribadi, pekeijaan dinas, kelompok, bebas atau
kompetitif. Workaholism bisa berdampak positif atau sebaliknya,
baik kepada pelaku atau basil dari keijaan yang dilakukan.
c. Btika keija, merupakan peristiwa rohani yang berkaitan dengan
kalbu atau nurani manusia, ketika dihadapkan pada pilihan, memilih
dengan bebas, membuat keputusan bathin dan bertanggung jawab
atas pilihannya.
d. Anggapan dasar tentang keija, merupakan kesimpulan dalam bentuk
pendirian. Keija dapat diartikan sebagai hukuman, upeti, beban,
kewajiban, sumber penghasilan, kesenangan, status, prestise atau
gengsi, harga diri, aktualisasi diri, panggilan jiwa, pengabdian, hak
atau sebaliknya, hidup atau sebaliknya dan ibadah serta suci.
3. Budaya keija dapat dijadikan upaya peningkatan keija dengan
memperhatikan beberapa hal, yaitu
Penerapan Budaya Kerja
c. Para individu anggota tim
Sikap individu anggota tim hams memiliki beberapa persyaratan
agar kineija meningkat, yaitu memiliki kesadaran diri untuk bekerja
sama untuk mencapai tujuan tim, memiliki aspirasi terhadap
perbedaan individual, bersikap empati dan perhatian yang besar
dalam menyelesaikan tugas masing-masing individu anggota tim.
Kunci Jawaban Tes Formatif 8
1. Kedelapan core value tersebut adalah kesetiaan, prestasi keija,
tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, keija sama dan prakarsa, serta
kepemimpinan. Penilaian terhadap delapan komponen tersebut
dilakukan oleh pihak penilai atau pejabat yang berwenang.
2. Masyarakat pada dasamya menginginkan pengakuan dan per-lindungan
dari aparatur, selain itu, masyarakat juga menghendaki adanya
pelayanan kesehatan dan pendidikan yang memadai buat mereka. Bila
hal tersebut dapat dilakukan secara optimal oleh aparatur, maka
masyarakat akan merasakan bahwa keberadaan aparatur memang imtuk
melayani mereka dan kondisi kondusif antara masyarakat dan aparatur
dapat teijadi.
3. Pelayanan publik hams mencakup hal-hal sebagai berikut yaitu sifatnya
"no choice," dengan tarif yang relatif teijangkau oleh semua lapisan
masyarakat temtama pada kelas bawah, mempakan kewenangan negara
yang dilaksanakan oleh pemerintah, pelayanan yang sehamsnya "no
price," biaya tidak dibebankan (langsung) kepada masyarakat yang
dilayani, dan mempakan kewajiban dari pemerintah. Pelayanan juga
Penerapan Budaya Kerja
harus"money consuming," ('membuang,' membelanjakan uang), dan
bukan merupakan "money generating"
Kunci Jawaban Tes Formatif 9
1. Budaya sebagai output adalah anggapan bahwa budaya dapat dipelajari
dan diprogramkan. Oleh karena itu, BSO juga merupakan budaya yang
diharapkan, yang diperlukan pada suatu saat, atau budaya ideal. BSO
adalah potret atau rekaman basil proses budaya yang berlangsung di
dalam suatu organisasi atau perusahaan pada suatu saat, periode atau
masa, sebagai produk masa lalu.
2. Lingkungan dapat sangat mempengaruhi peikembangan suatu budaya
keija, karena pada lingkungan tersebut segala hal berasimilasi,
bergabung dan membentuk sesuatu yang baru. Bentuk bam tersebut
dapat bempa hal yang positif, tetapi juga sangat besar kemungkinannya
bempa sesuatu yang negatif, sehingga ketika input datang (kxi
lingkungan, diperlukan suatu proses terlebih dahulu (diantaranya
disesuaikan dengan suatu aturan-aturan baku bagi pelaksanaan tug<is
seorang aparatur negara) bam kemudian menjadi suatu output yang
diberi vehicle, yang kemudian bertransformasi menjadi budaya keija.
3. Ada beberapa hal yang hams diantisipasi bila akan dilakukan
pembahan, yaitu 1. Pendidikan dan komunikasi; 2. partisipasi; 3.
pemberian dukungan; 4. negosiasi; 5. manipulasi dan kooptasi; dan 6.
paksaan.
Penerapan Budaya Kerja
KUNCIJAWABAN TES FORMATIF
Kunci Jawaban Tes Formatif 1
1. Aparatur hams selectee personal karena personal-personal inilah yang
sudah didapatkan dengan suatu sistem yang benar, dididik dengan suatu
sistem yang sesuai dan trampil-pengalaman dalam pelaksanaan
tugasnya sehari-hari, sehingga ketika mengimplentasi suatu pekeijaan,
sesuai dengan kebutuhan yang ada. Pada personal yang electee, relatif
tidak terbiasa dengan pekeijaan-pekeijaan yang hams diputuskan dan
dilaksanakan, sehingga kemungkinan teijadi ketidak sesuaian menjadi
besar.
2. Pendirian tentang keija sangat berpengaruh pada hasil keija atau output,
karena bila aparatur tersebut memiliki pendirian keija yang "tidak
menyenangkan" tentang keqa maka hasilnya tidak akan pemah optimal.
3. Pembahan terhadap pendirian keija tidak dapat dilakukan dengan
program-program instan dan tidak berkelanjutan, karena yang dimbah
sebenamya adalah mindset aparatur tentang keija, apa yang diharapkan
ketika ia bekeija dan apa sebenamya tujuan ia bekeija. Selain itu juga
hams dilakukan perbaikan pada sistem yang ada dalam instansi dimana
aparatur tersebut bekeija, misalnya pada masalah kesejahteraannya,
sistem karier, reward and punihsment, dan sebagainya. Bila semua hal
itu dilakukan, maka pembahan terhadap pendirian keija akan nampak.
Kunci Jawaban Tes Formatif 2
1. Yang dimaksud dengan budaya keija adalah cara kerja sehari-hari yang
bermutu dan selalu mendasari nilai-nilai yang penuh makna, sehingga
Kunci Tes Formatif
Modul
PENERAPAN BUDAYA KERJA
APARATUR NEGARA
Diterbitkan oleh
KEMENTERIAN
PEIVDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
top related