kuliah 5 teknologi pengembangan hasil perairan
Post on 07-Dec-2015
27 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Teknologi Pengembangan Teknologi Pengembangan Produk Perikanan dan KelautanProduk Perikanan dan Kelautan
Bernilai TambahBernilai Tambah
Oleh : DR. W. Farid Ma’ruf
Kepala Pusat Riset Pengolahan Produk dan Sosial Ekonomi Kelautan dan
Perikanan
Sumberdaya kelautan dan
perikanan merupakan salah satu
sumber devisa negara, tetapi
pendayagunaannya masih belum
optimal, dan masih sangat
konvensional, belum banyak
optimasi teknologi yang digunakan
yang dapat memberikan nilai
tambahPusat Riset Pengolahan Produk dan Sosial Ekonomi Kelautan dan Pusat Riset Pengolahan Produk dan Sosial Ekonomi Kelautan dan PerikananPerikanan
Latar Belakang
Kesiapan Komersial
relatif
Uji coba produksi
Maturity
Time
Scale up
PrototypeRiset
Ide
- Cost Centre
- Government Interference
- Technology Catalyst
- Profit Centre
- Private/Bank/Venture
Capital
- Innopreneur
Sertifikasi
Uji coba pasar
Feasibility Study
Comercial
Paten
Rumput Laut & olahannya
Pusat Riset Pengolahan Produk dan Sosial Ekonomi Kelautan dan Pusat Riset Pengolahan Produk dan Sosial Ekonomi Kelautan dan PerikananPerikanan
Pusat Riset Pengolahan Produk dan Sosial Ekonomi Kelautan dan Pusat Riset Pengolahan Produk dan Sosial Ekonomi Kelautan dan PerikananPerikanan
1. MEMANFAATKAN NILAI NUTRISI KOMODITAS (KONVENSIONAL)
2. MEMANFAATKAN FASILITAS SIFAT FISIKA KIMIA BIOAKTIF KOMODITAS (NON KONVENSIONAL)
- Citarasa yang spesifik- Mempertahankan Kualitas Nutrisi- Meningkatkan Keberadaannya
Contoh: Pada Produk Ikan Umumnya
Contoh:
Dari produk utuh: Rumput Laut, Spirulina Food Supplement
Dari Sponge: Bioaktif Farmakologi
Dari daging ikan: Surimi, Abon Ikan
Dari Limbah Krustasea: Khitin-khitosan
Dari Kulit dan Tulang Ikan: Gelatin, Penyamakan kulit
NILAI TAMBAH
Industri Rumput Industri Rumput LautLaut
Perairan Indonesia yang kaya dengan mineral dan sinar matahari merupakan lahan yang subur untuk pertumbuhan rumput lautMasa panen rumput laut relatif singkat yaitu 45 hari, tanpa menggunakan pupuk dan bibit, sehingga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi tanpa merusak lingkunganRumput laut merupakan bahan dasar dari berbagai macam industri setelah diolah menjadi karagenan, alginat dan agarBesarnya nilai tambah pengolahan rumput laut sesuai dengan tingkat teknologi yang diterapkanHasil riset yang mencapai tingkatan komersial
Gracillaria Agarofit
Eucheuma Karaginofit
Sargassum Alginofit
Jenis Rumput Laut Bernilai Ekonomis Penting di Indonesia dan Peluang Pengembangannya
Pusat Riset Pengolahan Produk dan Sosial Ekonomi Kelautan dan Pusat Riset Pengolahan Produk dan Sosial Ekonomi Kelautan dan PerikananPerikanan
Cangkang kepitingCangkang rajunganKulit udangKerang Tulang cumi-cumi
Anthropodakapang/jamur
Biopolimer terbesar kedua di alam
INDUSTRI BIOKITIN
LIMBAH : UdangRajunganKepiting
Deproteinasi
Demineralisasi
Dekolorisasi
StabilTidak larut dalam air/pelarut organikTidak bersifat toksikBiodegradable
Deasetilasi-Kimiawi-Enzimatis
KesehatanIndustriKosmetikaLimbah industri
Pusat Riset Pengolahan Produk dan Sosial Ekonomi Kelautan dan Pusat Riset Pengolahan Produk dan Sosial Ekonomi Kelautan dan PerikananPerikanan
Ket :UdangKepiting
SUMBERDAYA KRUSTASEA CUKUP BERPERAN
DIDALAM KOMODITAS EKSPOR
10.6% DARI PRODUK PERIKANAN NASIONAL
US$ 94 JUTA
Jenis Rendemen (%)
Harga (Rp/kg)
Cangkang kepiting, rajungan (mentah)
80 1,500
Kering 20 3,000 – 5,000
Tepung 20 3,500 – 7,000
Khitin 15 50,000 – 80,000
Khitosan 12 135,000 – 225,000
Biomedis:Khitin SigmaKhitosan atau turunannya
US$ 175US$ 200
H A R G A
KESEHATAN : MENURUNKAN TRIGLISERIDA DARAHSENYAWA ANTIGASTRITIS
INDUSTRI PANGAN : ANTI BAKTERI DAN ANTI JAMURPEMBUNGKUS MAKANANPENJERNIH DAN DEASIDIFIKASI\BAHAN PENJERAT PADA IMMOBILISASI ENZIM
LIMBAH CAIR INDUSTRI : KOAGULAN DAN FLOKULAN PADATANLIMBAH CAIR
KOSMETIK : KRIM PELEMBAB, SABUN, PERAWATAN KULIT
INDUSTRI TEKSTIL : MEMPERKUAT WARNA
INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT : SUBSTITUSI CHROM KESTABILAN KULIT
INDUSTRI KERTAS : MENINGKATKAN KESTABILAN
Pemanfaatan gelatin:Industri pangan
Industri farmasi
Industri kosmetik
Industri fotografi sebagai bahan pembetuk film
protein yang diperoleh melalui proses hidrolisis kolagen dari kulit, tulang dan bagian tubuh berkolagen lainnya
Gelatin
GELATIN
Jenis Industri (pangan)
Jumlah Penggunaan (ton)
Jenis Industri (non pangan)
Jumlah Penggunaan
(ton)- Industri konfeksionari
- Produk jelly- Industri daging
- Industri susu- Produk low fat (semisal margarin)
- Food suplement
68.000
36.00016.00016.0004.000
4.000
- Industri pembuatan film
- Industri produksi kapsul lunak
- Industri cangkang kapsul
- Industri farmasi- Industri teknik
27.000
22.600
20.200
12.6006.000
Penggunaan Gelatin dalam Industri Pangan dan Non Pangan
Di Dunia Pada Tahun 1999
* SKW Biosystem (Wiyono, 2001)
Pusat Riset Pengolahan Produk dan Sosial Ekonomi Kelautan dan Pusat Riset Pengolahan Produk dan Sosial Ekonomi Kelautan dan PerikananPerikanan
Peningkatan kebutuhan gelatin dapat dilihat dari peningkatan import gelatin pada tahun 2003 yang mencapai 6,2 juta kg dengan nilai US$ 6,9 juta. (Departemen Perindustrian dan Perdagangan)
Sedangkan produksi gelatin di Indonesia dapat dilihat dari ekspor gelatin dimana pada tahun 2003 ekspor gelatin sebanyak 128,236 kg dengan nilai US $ 133,125. (Departemen Perindustrian dan Perdagangan)
Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan gelatin di Indonesia yang masih sangat banyak tidak ditunjang dengan produksinya yang masih sedikit
PEMANFAATAN IKAN HIU (CUCUT) SEBAGAI BAHAN BAKU INDUSTRI
Ikan hiu Rp. 400,- / Kg daging
Kulit tersamak Rp. 80.000,- / lembar,
Sirip ikan hiu Rp. 500.000,- / Kg.
Nilai Ekonomi:
Kulit hiu dapat disamak untuk bahan baku pembuatan sepatu, tas, dompet, dan berbagai produk lainnya.
Selama ini dimanfaatkan oleh nelayan hanya untuk produk olahan ikan asin dan pindang.
Nilai Tambah :Penyamakan kulit,Industri makanan (sosis, dendeng, abon dan baso)Kosmetik (squalen)Farmasi (chondroitin dan liver oil)Pakan ternak (silase) Restoran (soup sirip).
Abon ikan adalah makanan yang dibuat dari daging ikan yang diolah menjadi produk kering siap dimakan.
Bahan yang diperlukan adalah ikan dan bumbu-bumbu. Ikan yang digunakan sebaiknya ikan berlemak rendah dan berdaging tebal seperti tuna, jangilus, ikan layaran, tenggiri, cakalang, remang, cucut dan sebagainya.
Skala produksi pengolahan abon perlu disesuaikan dengan ketersediaan peralatan, bahan baku, modal, tenaga dan pemasarannya
ABON IKAN
Ikan
sereh (2%), daun salam (2%), garam (5%) direbus 10 menit
PEMBERSIHANPENYIANGAN
PERENDAMANAIR CUKA 2%
PEREBUSAN(air : ikan = 1:1) ~ 3 menit
PENIRISAN & PENGEPRESAN
PENCAMPURAN BUMBU
PENGGORENGAN
PENGEPAKAN
Bumbu bumbu
PELUMATAN daging menjadi serat
Spesifikasi Abon Ikan Hasil Pengolahan Tanpa Minyak Spesifikasi Abon Ikan Hasil Pengolahan Tanpa Minyak Dibandingkan Dengan Abon Ikan Komersial Goreng Dibandingkan Dengan Abon Ikan Komersial Goreng MinyakMinyak
Gizi Abon Ikan Goreng
Tanpa Minyak Abon Ikan Komersial
Goreng Minyak
Air (%) 18.82 4.13
Protein (%) 38.43 31.32
Lemak (%) 5.20 24.31
Abu (%) 3.54 15.87
Daya awet
Suhu kamar > 50 hari 50 hari
Suhu dingin > 6 bulan 6 bulan
Nilai Ekonomi
Bahan Baku : Rp. 7,500/kg
Rendemen Abon : 25 %
Harga Abon : Rp. 50,000/kg
Alat Pengolah Abon Ikan
adalah daging ikan lumat beku hasil proses pengolahan produk ikan yang popular
Teknologi Pengolahan
Tidak mempunyai rasa dan bau
sangat potensial untuk dijadikan tiruan makanan laut dengan penambahan “essence” ke dalam surimi.
Sebaiknya dipilih ikan yang mempunyai protein pembentuk gel yang baik, contohnya ikan laut.
Ikan air tawar dapat dipergunakan namun harus ditambahkan terlebih dahulu produk protein alami seperti AMP 600 yang dapat membantu pembentukan gel.
Bahan lain yang diperlukan antara lain gula dan polipospat.
Keunggulan surimi ikan beku:1. Suplai dan harga stabil karena dapat disimpan dalam
waktu yang lama. 2. Ongkos penyimpanan dan transportasi lebih rendah. 3. Penghematan tenaga kerja karena penangannya lebih
mudah. 4. Masalah pembuangan limbah lebih mudah.
CENTRIFUGE
Pusat Riset Pengolahan Produk dan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan (PRPPSE-DKP)Departemen Kelautan dan Perikanan
Alamat : Jl. KS. Tubun Petamburan VI
Telpon/Faks : 021 – 53650158
Email : prppse@cbn.net.id
Pusat Riset Pengolahan Produk dan Sosial Ekonomi Kelautan dan Pusat Riset Pengolahan Produk dan Sosial Ekonomi Kelautan dan PerikananPerikanan
Pusat Riset Pengolahan Produk dan Sosial Ekonomi Kelautan dan Pusat Riset Pengolahan Produk dan Sosial Ekonomi Kelautan dan PerikananPerikanan
top related