krisis hipertensi lampulo

Post on 31-Jul-2015

1.162 Views

Category:

Education

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

KRISIS HIPERTENSIAnggota :

Afrizal

Dessiana Rikawati

Hendri Akmal

Nadia Riski

Rio Rinaldy

Rizki Taufiqurrahman

T. Yusrizal

Kelompok PKM LAMPULO

Selayang Pandang

• Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko utama gangguan jantung. Dapat juga mengakibatkan terjadinya gagal ginjal maupun penyakit serebrovaskular.

• Pada kebanyakan kasus, hipertensi terdeteksi saat pemeriksaan fisik karena alasan penyakit tertentu, sehingga sering disebut sebagai “silent killer”. Tanpa disadari penderita mengalami komplikasi pada organ-organ vital seperti jantung, otak ataupun ginjal

Selayang Pandang

• paling sedikit 30% pasien hipertensi tidak menyadari kondisi mereka, dan hanya 31% pasien yang diobati mencapai target tekanan darah yang diinginkan dibawah 140/90 mmHg

• Di Indonesia, dengan tingkat kesadaran akan kesehatan yang lebih rendah, jumlah pasien yang tidak menyadari bahwa dirinya menderita hipertensi dan yang tidak mematuhi minum obat kemungkinan lebih besar

Selayang Pandang

Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah; tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun drastis.

definisi

Suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak (sistole ≥180 mmHg dan/atau diastole ≥120 mmHg), pd penderita hipertensi, yg membutuhkan penanggulangan segera.

Klasifikasi

1. Hipertensi emergensi Kenaikan TD mendadak yg disertai kerusakan

organ target yang progresif. Di perlukan tindakan penurunan TD yg segera dalam kurun waktu menit/jam.

2. Hipertensi urgensi Kenaikan TD mendadak yg tidak disertai

kerusakan organ target. Penurunan TD harus dilaksanakan dalam kurun waktu 24-48 jam.

Identitas

• Nama : Marhaban• Umur : 63 tahun• Jenis Kelamin : Laki-laki • Alamat : Lampulo • Agama : Islam • Pendidikan : SMA• Cm : 5209/11 • Tanggal Pemeriksaan : 14 Des 2011

Anamnesa

• K. Utama : Nyeri lutut• K. Tambahan : nyeri kepala

• RPS :Pasien datang degan keluhan nyeri di lutut saat berjalan, pasien mengaku keluhan ini telah lama dialami. Pasien jga mengeluh nyeri kepala, kepala terasa berat di bagian belakang dan leher terasa kaku. Pasien juga mengeluh kadang-kadang terasa hoyong, namun istirahat sebentar pulih kembali. Mual dan muntah tidak dikeluhkan. Mata terasa berat dan kabur tidak dikeluhkan.

Anamnesa

• RPD : Hiepertensi 4 tahun yang lalu, Riwayat DM disangkal

• RPK : Tidak Ada Keluarga yang menderita sakit yang sama

• RPO : -• PKS : Merokok 1 bungkus sehari

Pemeriksaan Fisik

Status Present• Kesadaran : Compos mentis• Tekanan Darah : 210/100• Respiratory rate : 18 x/i• Nadi : 82 x/i• Temperatur : 37,3’c

Pemeriksaan Fisik

• Kepala : Normocepali• Mata : Cunjungtiva palp inf

pucat(-/-)• Telinga : Sekret (-/-)• Hidung : Secret(-/-)• Mulut : Sianosis(-)Faring hiperemis

(-) • Leher : Pembesaran KGB (-)

Pemeriksaan Fisik

• Thorak :Pergerakan simetris, Vesikuler(+/+) RH (-/-) WH(-/-)

• Jantung : BJ1 > BJ2, Reguler, Bising (-) Gallop (-)

• Abdomen :Soepel, Nyeri tekan (-), Peristaltik(+) normal

• Ekstremitas :Sianosis(-/-) Pucat(-/-)

Diagnosis

Hipertensi Urgensi + Artritis

Terapi

• Medikamentosa • Furosemid 1x 40 mg• Bisoprolol 1x 5 mg• Amlodipin 1x 10 mg• Ranitidin 2x 150 mg• Meloxicam 1x 15 mg

TERIMA KASIH

top related